• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN HIASAN BUSANA SISWA KELAS XI KRIYA TEKSTIL SMK NEGERI 1 BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN HIASAN BUSANA SISWA KELAS XI KRIYA TEKSTIL SMK NEGERI 1 BERASTAGI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN HIASAN BUSANA SISWA KELAS XI KRIYA TEKSTIL

SMK NEGERI 1 BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

DEWI RASYUNITA LOIMSE TARIGAN

5103141003

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Dewi Rasyunita Loimse Tarigan: Nim 5103141003. Pengaruh Penggunaan Metode Latihan Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Busana Pada Siswa Kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi. Prodi Pendidikan kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar pembuatan hiasan busana pada siswa SMK Negeri 1 Berastagi (2) hasil belajar pembuatan hiasan busana menggunakan metode latihan pada siswa SMK Negeri 1 Berastagi (3) pengaruh penggunaan metode latihan terhadap hasil belajar pembuatan hiasan busana pada siswa SMK Negeri 1 Berastagi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi yang berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga jumlah sampel penelitian adalah 60 orang. Metode pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan hasil belajar pembuatan hiasan busana dengan teknik sulaman melekatkan benang. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas dan homogenitas dan uji hipotesis menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pembuatan hiasan busana dengan menggunakan metode latihan diperoleh nilai rata-rata sebesar 38 dan standar deviasi 10,11 dengan memiliki kecenderungan nilai tinggi yaitu 83,33 %. Sedangkan hasil belajar pembuatan hiasan busana menggunakan metode konvensional diperoleh nilai rata-rata 33 dan standar deviasi 14,5 dengan memiliki tingkat kecenderungan tidak tinggi tidak rendah tetapi memiliki persentase 66,67 % pada kategori cukup. Hasil Uji-t diperoleh harga thitung=3,9 dengan ttabel = 1,671 pada df = 58

yaitu sebesar 1,671. Maka nilai thitung > ttabel = 3,9 > 1,671, yang artinya ada

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi

berjudul “ Pengaruh Metode Latihan Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Busana

Siswa Kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi “.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.Yetti

Pangaribuan,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan,

arahan, semangat dan motivasi serta meluangkan waktu sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas

Negeri Medan.

5. Ibu Dra.Ermidawati, M.Pd, selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus penguji yang

telah banyak memberi masukan kepada penulis.

6. Ibu Dra Flora Hutapea M.Pd, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan

(7)

iii

7. Ibu Dra. Juliarti, M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada

penulis dalam perbaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, khusus dosen jurusan

PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis.

9. Terima kasih kepada pihak sekolah: Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Berastagi, Bapak

Drs. Kelion dan Ibu Murti Khairani Lubis S.Pd Selaku Guru Bidang Studi Pembuatan

Hiasan Busana SMK Negeri 1 Berastagi yang telah memberi izin dan bimbingan kepada

penulis untuk melaksanakan penelitiandi SMK Negeri 1 Berastagi

10.Terima kasih kepada Sahabatku Dearlyna sihotang, trianita panjaitan, menda sabrina S.Pd

Apridona, Lies Arimbi, Nova Christty dan seluruh Pkk 2010, 2011, dan 2012 yang telah

memberi semangat dan doa serta bersama-sama berjuang dibangku perkuliahan.

11.Teristimewa buat Orang tua penulis, Ayahanda terkasih Sejahtera Tarigan dan Ibunda

terkasih Idup Malem Br Purba, terimakasih buat kasih sayang, moral, material, motivasi,

doa, kesabaran dan dukungan yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dengan hasil yang baik.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis

mengucapkan terimakasih.

Medan, 11 Juli 2016 Penulis

(8)

iv

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Metode Pembelajaran ... 9

B. Definisi Operasional Variable Penelitian ... 41

C. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 342

D. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

(9)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ... 51

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 53

C. Uji Persyaratan Analisis ... 54

D. Uji Normalitas ... 55

E. Uji Homogenitas ... 56

F. Pengujian Hipotesis ... 56

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Implikasi ... 59

C. Saran ... 60

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Nilai Belajar ... 5

2. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Latihan ... 15

3. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Konvensional ... 18

4. . Alat Dan Bahan Menghias Busana ... 27

5. Desain Penelitian ... 40

6. Populasi Dan Sample ... 42

7. kisi-kisi pembuatan sulaman melekatkan benang ... 44

8. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 52

9. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 53

10. Tingkat Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 54

11. Tingkat Kecenderungan Kelas Kontrol ... 54

12. Uji Normalitas ... 55

13. Uji Homogenitas ... 56

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Letak pola hias bidang sudut ... 25

2. Letak pola hias pusat ... 25

3. Letak pola hias tengah sisi ... 26

4 . Letak pola hias batas ... 26

5. Tusuk balut dan tusuk silang... 29

6. Langkah kerja menggambar motif sulaman melekatkan benang ... 30

7. Langkah kerja mewarnai motif sulaman melekatkan benang ... 30

8. Langkah kerja menyelesaikan motifsulaman melekatkan benang ... 31

9. Langkah kerja menciplak motif sulaman melekatkan benang ... 31

10. Langkah kerja membuat sulaman melekatkan benang ... 32

11. Motif sulaman melekatkan benang ... 35

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Wawancara

2. Daftar Nilai

3. Silabus

4. Rpp

5. Kisi Kisi Pengamatan

6. Lembar Penilaian

7. Perhitungan Harga Rata-Rata, Standart Deviasi Dan Distribusi Frekuensi

A.Data Mentah Hasil Belajar Kelas Eksperimen

B. Data Mentah Hasil Belajar Kelas Kontrol

8. Identifikasi Kecenderungan Variabel Penelitian

9. Perhitungan Uji Normalitas Data

10. Perhitungan Uji Homogenitas Varians

11. Perhitungan Uji Hipotesis

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis. Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, peranan

pendidikan diutamakan untuk membina manusia yang berkualitas dan

berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

untuk memperoleh cita-cita yang diharapkan. Menurut Kementrian Pendidikan

Dan Kebudayaan ( 2009 ), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

menwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai

sesuatu cita-cita yang diharapkan, ( Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan,

2009). sedangkan Menurut Djamarah ( 2010 ), tujuan pendidikan adalah

pedoman umum bagi pelaksanaan pendidikan dalam jenis dan jenjang pendidikan.

Menurut Trianto ( 2009 ), Tujuan pendidikan adalah mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan anak bangsa yang beriman, dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

(14)

2

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan diperlukan Proses belajar karena

melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap

lingkungan sekitar. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan

tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya ( Slameto, 2009 ).

Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang

untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang siswa yang

mengikuti suatu pendidikan. penilaian dari hasil belajarnya berupa prestasi

belajar. prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah peserta

didik melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.

Dalam proses belajar mengajar disekolah, setiap siswa diberi pelajaran

yang sama oleh guru namun hasil yang diperoleh siswa berbeda-beda. hal ini

terjadi karena banyak siswa yang mengalami hambatan-hambatan dalam belajar,

baik hambatan yang berasal dari faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari

diri siswa itu sendiri maupun faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari

luar diri siswa.Salah satu faktor yang bersumber dari luar diri siswa adalah

strategi atau metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru didalam kelas yang

sering kali membuat siswa bosan sehingga minat untuk belajar dalam diri siswa

pun berkurang.

Dalam menentukan metode pembelajaran, strategi, media pembelajaran ,

(15)

3

diperhatikan seorang guru agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik.

untuk mencapai keberasilan proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk

dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan bahan

ajar yang diberikan kepeserta didik dengan mempertimbangkan kemampuan

media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat peserta didik. Salah

satu indikator untuk mengukur tingkat keberasilan dalam mengajar dikelas adalah

hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan nilai yang diukur selama proses

metode dikelas berlangsung, ujian semester, tugas dan tingkat kehadiran peserta

didik yang telah disepakati oleh guru dan pihak sekolah.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah suatu lembaga pendidikan formal

yang berorentasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan,

keterampilan dan sikap sebagai tenaga kerja terampil tingkat menengah dalam

ruang lingkup keahlian tertentu. Program keahlian Kriya Tekstil merupakan salah

satu bagian dari Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) yang memiliki tujuan

membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, pengetahuan dan

sikap agar kompeten dalam mengukur, membuat pola, menjahit, menghias busana

dan meyelesaikan busana. Lulusan program keahlian Kriya Tekstil diharapkan

dapat berkerja didunia usaha seperti butik, modiste, tailor made, dan garment /

konveksi.

SMK Negeri 1 Berastagi adalah salah satu lembaga pendidikan formal

yang bergerak dibidang studi keahlian seni kerajinan dan pariwisata. sekolah ini

memiliki 4 bidang keahlian yaitu Teknologi Pengelolahan Hasil Pertanian,

(16)

4

Kriya Tekstil memiliki mata pelajaran pengetahuan tekstil, dasar desain,

dasar pola, dasar teknologi menjahit, kerajinan tangan makrame, Batik Cap,

Sablon, pembuatan busana kostum, dan pembuatan hiasan busana. Satu dari

teknik-teknik hiasan busana adalah teknik sulaman melekatkan benang. Menurut

Ernawati ( 2008 ) Teknik sulaman Melekatkan benang adalah sulaman yang

ragam hiasanya dibentuk dari benang sulam yang kasar yang ditempelkan secara

bersambung atau tidak putus-putus pada permukaan kain dengan menggunakan

tusuk hias . SMK haruslah mengetahui tentang teknik sulaman melekatkan benang

karena teknik sulaman melekatkan benang diperlukan untuk menghias busana

yang akan membuat busana lebih indah, lebih menarik, lebih mewah sehingga

busana yang dikenakan dapat membuat seseorang lebih cantik, ( Adjie, 2009 )

,dan Ravita ( 2011 ).

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis pada tanggal

19 Mei 2015 dengan Ibu Murti Khairani Lubis S.Pd sebagai Guru bidang studi

pembuatan hiasan busana sulaman melekatkan benang SMK Negeri 1 Berastagi,

proses pembelajaran cenderung dilakukan dengan metode ceramah, teacher center

dan pemberian tugas karena itu pencapaian materinya hanya terpusat pada buku

dan guru.

Sesuai dengan tujuan pendidikan SMK jurusan Kriya Tekstil untuk

menyiapkan tenaga kerja memasuki lapangan kerja, maka peserta didik haruslah

mengetahui dasar desain, dasar pola, pengetahuan tekstil, teknologi menjahit dan

salah satu diantaranya adalah pembuatan hiasan busana. Namun kenyataannya

(17)

5

disebabkan karena guru menggunakan metode pembelajaran teacher center ,

pemberian tugas. Siswa yang hanya belajar dengan melihat contoh dari buku

akan merasa malas dan menjadikan siswa sulit untuk mengerti pelajaran, sulit

untuk mengingat pelajaran sehingga tugas yang diberikan sering tidak selesai,

siswa juga hanya bergantung pada guru sehingga tidak dapat mengembangkan diri

hal ini membuat guru aktif dan siswa pasif , tidak kreatif dan mandiri. Kesulitan

siswa mengikuti pelajaran ditandai dari perolehan nilai mata pelajaran pembuatan

hiasan busana khususnya nilai membuat hiasan dengan teknik sulaman

melekatkan benang seperti tabel dibawah ini :

Tabel : 1 Daftar Nilai Hasil Belajar Sulaman Melekatkan Benang SMK Negeri 1 Berastagi

Sumber : Guru Bidang Studi SMK Negeri 1 Berastagi

Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata – rata

siswa tiga tahun terakhir tergolong masih rendah. kriteria ketuntasan maksimal

yang telah ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 1 Berastagi adalah 7,5. siswa yang

memiliki nilai A sebanyak 5 orang, nilai B sebanyak 35 0rang, nilai C sebanyak

30 orang, dan nilai D 32 orang. bagi siswa yang menekuni tata busana, nilai

dibawah C masih dianggap sangat kurang memuaskan sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian agar hasil belajar siswa membuat hiasan busana

(18)

6

latihan mempunyai keunggulan diantaranya dapat memperoleh kecakapan

motoris, kecakapan mental, dan membentuk kebiasaan , ketepatan, kesempatan,

keterampilan , ketangkasan dan kecepatan pelaksanaan.

Dengan menggunakan metode ini guru dan siswa berperan aktif dalam

menciptakan pembelajaran yang edukatif dan siswa diajak untuk melatih

kemampuannya dengan meyelesaikan tugas yang telah diberikan secara

berulang-ulang dan mampu meningkatkan daya ingat dan pemahaman siswa terhadap

materi serta meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa .

Dengan memperhatikan pentingnya metode pembelajaran yang digunakan

dalam meningkatkan hasil belajar membuat hiasan pada busana , maka penulis

tertarik untuk melalukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran

LatihanTerhadap Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Siswa Kelas XI

Kriya tekstil SMK Negeri 1 Berastagi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah–masalah dalam penelitian ini :

1. Kemampuan membuat sulaman melekatkan benang masih rendah

2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat materi ajar menghias busana

3. Siswa hanya bergantung dengan apa yang telah diberikan guru sehingga tidak dapat mengembangkan diri, tidak kreatif dan tidak mandiri

4. Hasil pencapaian kompeten sisswa belum dapat mencapai nilai kreteria

(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta meningkatkan

kemampuan peneliti yang terbatas maka diperlukan pembatasan masalah yaitu :

1. Metode yang digunakan adalah metode latihan

2. Pembuatan hiasan yang digunakan adalah sulaman melekatkan benang

yang akan diterapkan di kain fragmen dengan ukuran 30 cm x 30 cm.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

disusunlah rumusan masalah untuk mengetahui :

1. Bagaimana hasil belajar pembuatan hiasan busana dengan teknik sulaman

melekatkan benang dengan menggunakan metode konvensional pada siswa

kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi

2. Bagaimana hasil belajar pembuatan hiasan busana dengan teknik sulaman

melekatkan benang dengan menggunakan metode latihan pada siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Berastagi

3. Pengaruh penerapan metode pembelajaran latihan terhadap hasil belajar

pembuatan hiasan busana dengan teknik sulaman melekatkan benang pada

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pembuatan hiasan busana dengan teknik

sulaman melekatkan benang dengan menggunakan metode latihan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pembuatan hiasan busana dengan teknik

sulaman melekatkan benang dengan menggunakan metode konvensional .

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pembuatan hiasan busana teknik

sulaman melekatkan benang dengan menggunakan metode latihan pada siswa

kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dan diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dengan menggunakan metode latihan, siswa dapat meningkatkan hasil belajar serta melatih kreatifitas siswa.

2. Sebagai bahan masukkan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah serta menciptakan peserta didik yang berkualitas.

(21)

59

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dalam pembuatan hiasan busana

dengan teknik sulaman melekatkan benang degan menggunakan metode

latihan cenderung tinggi (66,7% )

2. Hasil belajar siswa kelas kontrol pembuatan hiasan busana dengan teknik

sulaman melekatkan benang degan menggunakan metode konvensional

cenderung cukup 33,33%

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh

penerapan metode latihan terhadap hasil belajar pembuatan hiasan siswa

SMK Negeri 1 Berastagi dengan hasil pengujian hipotesis thitung > ttabel =

3,9 > 1,671

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian diatas maka dapat dibuat

implikasi penelitian, yaitu :

1. Hasil belajar pembuatan hiasan sebelum menggunakan metode latihan

pada siswa SMK Negeri 1 Berastagi termasuk kategori rendah, perlu

ditingkatkan lagi proses belajar mengajar dengan menggunakan metode

pembelajaran yang lebih baik dan menarik.

2. Hasil belajar pembuatan hiasan sesudah menggunakan metode latihan

(22)

60

perlu dipertahankan agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan

hasil belajar siswa dapat terus meningkat.

3. Dengan diterimanya hipotesis penelitian, sebelum diberi metode latihan

dengan sesudah diberi metode latihan , saat ini sangat efektif karena dapat

meningkatkan hasil belajar.

C. Saran

Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang

diberikan,antara lain:

1. Diharapkan guru dapat menggunakan metode latihan sebagai alternative

dalam kegiatan pembelajaran pada materi pembuatan hiasan sehingga

siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Dari hasil penelitian ada pengaruh penerapan metode latihan terhadap

hasil belajar pembuatan hiasan busana pada siswa sehingga diharapkan

guru terus mengembangkan metode latihan sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dengan lebih baik.

3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang disajikan guru mata pelajaran pembuatan hiasan

(23)

61

DAFTAR PUSTAKA

Adjie ( 2009 ). Wujudkan Citra Dirimu. Jakarta : Majalah Dewi

Arikunto ( 2010 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Armai ( 2010 ). metodologi pembelajaran pendidikan islam : PT. Rineka Cipta

Buchari ( 2009 ). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha

Nasional

Bahri ( 2009 ). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha

Nasional

Cupitaky ( 2012 ). metode latihan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Daryanto ( 2009 ) Media Pembelajaran . Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani

Sejahtera

Dapartemen pendidikan dan kebudayaan ( 2002 ). Kamus Besar bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka

Djamarah ( 2010 ). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta.

Erlinda ( 2009 ) Pembuatan Hiasan Busana, Jakarta : kencana

Ernawati, ( 2008 ). Tata Busana Jilid 3 Untuk SMK, Jakarta : Pt Macanan Jaya

Cemerlang

Hamalik ( 2008 ). proses belajar mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Irianto ( 2010 ) Statistik, Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.

Jakarta: Kharisma Putra Utama

Istrani ( 2012 ). metode pembelajaran guru, Bandung: Kencana

(24)

62

Purwanto ( 2011 ), Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Raditya ( 2012 ). pendidikan formal dan informal. jakarta : PT Erlangga

Ravita, ( 2011 ). Tusuk hias pada ragam Hias.Jakarta : Kencana

Rodiaman ( 2010 ), Membidik Peluang Usaha. Jakarta : Kawan pustaka

Roestiyah ( 2012 ) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sadirman ( 2009 ). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajagrafindo persada

Sanjaya ( 2009 ). Strategi pembelajaran. Jakarta : Kencana

Slameto ( 2009 ) Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana . ( 2008 ) . Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Bima Aksara

Sudjana .( 2005 ). Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Sudjana ( 2005 ) penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Sugiyono ( 2010 ). Metode penelitian pendidikan pendekatan, kuantatif, dan

kualitatif. Bandung : Alfabeta

Suhersono ( 2009 ) pola dan motif. Jakarta : Rineka Cipta

Sumiati ( 2013 ). Metode Pembelajaran. Bandung. CV. Wacana Prima

Trianto ( 2009 ). Mendesain pembelajaran inovatif-progresif, Jakarta : Kencana.

Wahyu, (2008). Teknik Dasar Sulaman Pita,Payet, & Benang, Jakarta Selatan:

PT. Kawan Pustaka

Zain ( 2010 ) Startegi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

(25)

63

http://sen1budaya.blogspot.co.id/2012/07/sulaman.html. Diakses pada 30

November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,defenisi belajar.com. Diakses pada 20

November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia, definisi sulaman melekatkan benang.com.

Diakses pada 20 November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,embriodery.com. Diakses pada 20 November

2015

Http://wikipedia bahasa indonesia, letak motif dan pola melekatkan benang.com.

Diakses pada 20 November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,membuat hiasan.com. Diakses pada 20

November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,metode pembelajaran.com. Diakses pada 20

November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,metode pembelajaran konvensional.com.

Diakses pada 20 November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,metode pembelajaran latihan.com. Diakses

pada 20 November 2015

Http://wikipedia bahasa indonesia,tusuk hias.com. Diakses pada 20 November

Gambar

Tabel 1. Daftar Nilai Belajar  .........................................................................................
Gambar  1.   Letak pola hias bidang sudut  ........................................................................
Tabel : 1 Daftar  Nilai Hasil Belajar Sulaman Melekatkan Benang

Referensi

Dokumen terkait

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: wawancara ini penulis lakukan untuk mencari keterangan tentang hal-hal yang berkaitan

menentukan bentuk dan dimensi batang struktur rangka bidang baja ringan yang. efisien serta lazim digunakan di lapangan sesuai dengan

Dimana dengan menggunakan sistem ini akan didapat suatu jaringan tanpa kabel yang dapat menambah jangkauan jaringan menjadi lebih luas dan dengan biaya infrastruktur jaringan yang

Elemen yang disebut sebagai batang-batang baja ringan dari suatu struktur rangka bidang untuk profil batang dimaksud, konsep "lebar efektif" telah digunakan dalam

Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah bertujuan mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan kecerdasan (intelektual,

Saat peneliti mengobservasi komunikasi terapeutik perawat di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta pada 4 Febuari 2016, sebagian besar perawat sudah menerapkan tahap

Ricky, 2009, Pemeberian Hak Milik atas tanah yang Diperoleh Melalui Program Redistribusi Tanah Dalam Rangka Mewujudkan Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum Berdasarkan

[r]