• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI MUSIK DALAM MATERI BERNYANYI PADA SISWA KELAS VIISMPNEGERI 2BRASTAGI TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI MUSIK DALAM MATERI BERNYANYI PADA SISWA KELAS VIISMPNEGERI 2BRASTAGI TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI MUSIK

DALAM MATERI BERNYANYI PADA SISWA

KELAS VIISMPNEGERI 2BRASTAGI

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi SebagaiPersyaratan UuntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan

Oleh:

SARIFAH HUTASOIT

NIM. 2103340058

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Sarifah Hutasoit (NIM. 2103340058) Model Pembelajaran Modelling The Way Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Seni Musik Dalam Materi Bernyanyi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam materi bernyanyi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015, dan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar praktek bernyanyi siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran modelling the way.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian model pembelajaran, pengertian hasil belajar, pengertian musik, dan pengertian bernyanyi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Brastagi dengan subjek adalah siswa kelas VII yang berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, wawancara, observasi lapangan, studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata adalah 78,21. Pada siklus II nilai rata-rata 87,14 , menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 8,93. Dan kelulusan secara klasikal pada siklus I mencapai 64,28% (17 orang) sedangkan pada siklus II mencapai 92,82% (26 orang). Dengan demikian model pembelajaran Modelling the way dapat meningkatkan hasil belajar bernyanyi siswa.

Dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar bernyanyi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015 adalah cara mengajar guru yang cenderung menggunakan model pembelajaran lama atau tradisional, hanya menjelaskan materi atau teori saja tanpa dibarengi penerapan gaya mengajar yang sesuai dengan materi, guru tidak menjelaskan materi dengan praktek sehingga siswa sulit memahami materi bidang studi seni budaya khususnya pada materi bernyanyi, terutama untuk mempraktekkan cara bernyanyi yang baik. Cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi bernyanyi tersebut dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran modelling the way. Dengan menerapkan model pembelajaran modelling the way dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015.

(7)

v

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 11

A.LandasanTeoritis ... 11

1. Model PembelajaranModelling The Way ... 11

a. Langkah-langkah Model PembelajaranModelling The Way .. 15

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Modelling The Way ... 16

2. Pembelajaran ... 17

3. Belajar ... 19

4. PengertianHasilBelajar ... 21

5. PengertianMusik ... 22

6. Bernyanyi ... 24

a. TeknikOlahVokaldanPenguasaanLagu ... 27

1) PenguasaanTeknikPernapasan ... 27

a. Pernapasan Dada ... 28

b. PernapasanPerut ... 28

(8)

vi

2) SikapBadan ... 29

3) PenguasaanArtikulasi... 30

4) PenguasaanIntonasi ... 30

5) Penguasaan Tempo danDinamika ... 31

6) Pembawaan/Penjiwaan ... 33

b. ProfesionalismePenyanyi ... 34

1) PenguasaanPanggung ... 34

2) Kostum ... 35

7. PengertianPembelajaran ... 35

B. KerangkaKonseptual ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A.LokasidanWaktuPenelitian ... 39

B. SubjekdanObjekPenelitian ... 38

1. SubjekPenelitian ... 39

2. ObjekPenelitian ... 39

C.MetodePenelitian ... 40

D.ProsedurPenelitian ... 40

1. TahapPerencanaanTindakan (Planing) ... 41

2. TahapPelaksananTindakan (Acting) ... 42

3. TahapPengamatan (Observing) ... 44

4. TahapRefleksi (Reflecting) ... 46

E. TeknikPengumpulanData ... 47

1. ObservasiatauPengamatan ... 47

(9)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A.HasilPenelitian ... 57

B. PembahasanHasilPenelitian ... 60

1. Pre Test ... 60

2. Siklus I ... 62

a. Perencanaan (Planning) ... 63

b. PelaksanaanTindakan (Action) ... 63

c. Pengamatan (Observasi) ... 68

d. Refleksi (Reflecting)... 68

3. Siklus II ... 69

a. Perencanaan (Planning) ... 69

b. Tindakan (Acting)... 70

c. Pengamatan (Observing) ... 73

d. Refleksi (Reflecting)... 75

C.TemuanPenelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A.Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(10)
(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 PelaksanaanTindakan... 43

Tabel 3.2 PenilaianKeaktifanKelompok ... 45

Tabel 3.3 KategoriKetuntasanPenguasaanMateriPembelajaran ... 55

Tabel 3.4 PenilaianPraktikBernyanyi ... 55

Tabel 4.1 Nilai Pre TesSiswa ... 61

Tabel 4.2 NilaiPosTesSiklus I... 67

Tabel 4.3 Perbandingannilai Pre Tes Dan PosTes ... 69

Tabel 4.4 NilaiPosTesSiklus II ... 74

Tabel 4.5 Perbandingannilaipostessiklus I dan post tessiklus II ... 75

(13)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 BentukPosisiMulut ... 30

Gambar 2.1 Tangga Nada ... 31

Gambar 3.1 Model PenelitianTindakanKelas ... 41

Gambar 4.1 GrafikNilai Rata-rata SiswaPada Pre-Test, Post Test Siklus I

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan dilakukan dalam wadah atau lembaga tertentu seperti

lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal harus turut serta mengemban tugas dalam mengembangkan

ilmu dan teknologi yang bermanfaat bagi pembaharuan dibidang pendidikan dan

bagi peningkatan atau pembangunan manusia seutuhnya. Dalam meningkatkan

pendidikan di Indonesia maka proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan

inti harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk

terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri

siswa. Dengan demikian keberhasilan jalannya proses pendidikan harus

dilaksanakan dalam suatu pola kurikulum yang terencana dan bertujuan sesuai

dengan pandangan masyarakat.

Sekolah merupakan institusi sosial yang mengemban tugas menyiapkan

para siswa menjadi warga masyarakat, yang sesuai dengan cita-cita, harapan, dan

nilai-nilai yang berlaku dan dianut oleh warga masyarakat tersebut. Oleh karena

itu program sekolah haruslah didasarkan dan diarahkan sejalan dengan kondisi

ipoleksosbud (ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya) dari masyarakat

tersebut. Dalam upaya lebih mewujudkan fungsi pendidikan sebagai wahana

sumber daya manusiaperlu dikembangkan suasana belajar mengajar yang

konstruktif bagi berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiring dengan

(15)

2

dengan pemahaman tentang ilmu pengetahuan serta implikasinya dalam kegiatan

belajar mengajar bagi para guru di sekolah.

Guru merupakan pengajar suatu ilmu. Profesi guru sebenarnya memiliki

resiko yang besar bagi anak didiknya, namun resiko itu baru akan terlihat dalam

jangka yang cukup lama. Misalnya guru yang tidak profesional dalam

mengajarkan mata pelajaran Matematika, bukan hanya berdampak pada nilai anak

didik menurun, namun bisa jadi anak didik membenci mata pelajaran tersebut.

Ada berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan disekolah, biasanya

bergantung pada tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK). Seni musik termasuk

salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari tingkat SD sampai

SMA/SMK. Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang membantu

pengungkapan gagasan atau ide dengan mempergunakan unsur-unsur musik,

sehingga terbentuknya karya musik tidak terlepas dari rasa keindahan. Tujuan dari

pengajaran musik di sekolah antara lain untuk meningkatkan dan mengembangkan

potensi rasa keindahan yang dimiliki peserta didik melalui pengalaman dan

penghayatan musik, selain itu juga membantu anak mengekspresikan dirinya

melalui musik.

Pada saat ini pembelajaran seni musik telah dijadikan oleh pemerintah

sebagai salah satu mata pelajaran disekolah-sekolah. Setiap sekolah-sekolah tidak

lagi menjadikan musik sebagai kegiatan ekstrakulikuler, namun telah

memasukkannya menjadi mata pelajaranseperti yang ada di dalam kurikulum,

dimana siswa dituntut harus mampu mengapresiasikan bernyanyi yang benar.

(16)

3

dilaksanakan untuk mencapai ketuntasan materi pelajaran bernyanyi bidang studi

seni musik. Pengajaran seni musik di sekolah dalam berbagai hal tertentu

memerlukan saran pendukung sehingga siswa benar-benar dapat memahami

secara mendalam dan diharapkan dapat menguasainya. Pelajaran seni musik

merupakan pelajaran yang mengharuskan siswa untuk benar-benar memahaminya

melalui berbagai hal sepertimemahami teori, mempraktikkannya, berapresiasi

terhadap karya musik. Oleh karena itu guru perlu terus meningkatkan pemahaman

siswa tentang seni musik sehingga pelajaran yang disampaikan dalam proses

belajar dapat dipahami oleh siswa dan akan menghasilkan siswa yang mampu

menerima pelajaran dengan mudah. Tujuan utama diselenggarakannya proses

belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran, dan tujuan tersebut

utamanya untuk keberhasilan siswa dalam belajar.

Pada umumnya guru merujuk pendidik profesional yang tugasnya bukan

hanya mengajar, melainkan mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan dan

mengevaluasi peserta didik. Guru bertanggung jawab penuh dalam memantau

hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai dari pengamatan

perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Dalam mengajar guru mempunyai peranan

penting, yaitu sebagai perencana, pelaksana dan penilai.

Guru sebagai perencana harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan

didalam proses belajar mengajar, guru sebagai pelaksana harus dapat menciptakan

situasi belajar yang membuat peserta didik nyaman, memimpin, menggerakkan,

dan mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan.

(17)

4

pertimbangan atas berhasilnya proses belajar mengajar, dengan itu guru akan lebih

mudah mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menjalankan profesinya

sebagai tenaga pendidik. Guru sebagai mediator pembelajaran dikelas dituntut

untuk memberi pelajaran dan pemahaman yang maksimal kepada siswa. Sebagai

mediator proses belajar dan mengajar seorang guru haruslah dapat memfasilitasi

siswa dalam mendapat pengetahuan tentang pelajaran seni musik. Berbagai

perkembangan yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan oleh guru, baik dengan

menggunakan berbagai media pembelajaran hingga penggunaan metode

pembelajaran atau model pembelajaran yang lebih mengefektifkan penyampaian

pelajaran dikelas, hal ini dilakukan untuk memacu siswa dalam memahami

pelajaran.

Berdasarkan pengalaman peneliti sendiri ketika melaksanakan Kegiatan

Praktik Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) dan dari hasil observasi peneliti di

sekolah SMP Negeri 2 Brastagi, peneliti menemukan masalah yaitu bahwa guru

SMP Negeri 2 Brastagi khususnya guru bidang studi seni musik kurang efisien

dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkandalam proses belajar mengajar sehingga siswa kurang mampu menerima

materi bernyanyidengan baik. Guru masih sering menggunakan model

pembelajaran yang lama atau tradisional, hanya menjelaskan materi atau teori saja

tanpa dibarengi penerapan gaya mengajar yang sesuai dengan materidan juga

tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran, setelah guru selesai menjelaskan

materi siswa disuruh mengerjakan soal latihan yang ada pada lembar kerja siswa

(18)

5

bidang studi seni budaya khususnya pada materi bernyanyi terutama untuk

mempraktikkan cara bernyanyi dengan baik.Ketika peneliti melakukan

observasisaat pembelajaran bernyanyi, banyak siswa belum menguasai

teknikvokal dalam bernyanyi, siswa banyak yang tidak percaya diri

(malu-malu)sehingga pada saat diadakan ujian praktik hampir 80% siswa kelas VII

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dimana hasil nilai praktik

80% siswa mencapai 60-75 dinyatakan belum tuntas, 20% siswa mencapai nilai

praktik 75-95 dinyatakan tuntas dengan nilai KKM 80.

Berdasarkan masalah di atas, peneliti ingin meningkatkan proses

pembelajaran pada materi bernyanyi dengan memilih model pembelajaran

modelling the way. Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran

yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah dengan

penguatan keterampilan. Model pembelajaran ini menuntut siswa aktif

untukberkesempatan mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di

kelas untuk didemonstrasikan.Peserta didik diberi kesempatan untuk

mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan oleh guru.

Model ini sangat baik jika dipergunakan untuk mengajarkan pelajaran yang

menuntut keterampilan. Dalam proses pelaksanaan model pembelajaran modelling

the way ini guru sebagai mediatordituntut mampu menjelaskan materi bernyanyi

dan memodelkan praktik bernyanyi yang baik, kemudian akan dipraktikkan siswa.

Dengan adanya model pembelajaran modelling the way ini, diharapkan dapat

mengubah pembelajaran lamadan meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi

(19)

6

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang

“Model Pembelajaran Modelling The Way Sebagai Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Seni Musik Dalam Materi Bernyanyi Pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menjadi lebih terarah serta mempersempit cakupan masalah yang akan dibahas.

Hal ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan:

“Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, ada beberapa masalah

yang diidentifikasi yaitu :

1. Model mengajar belum efisien dengan materi yang diajarkan

2. Guru memberikan materi bernyanyi tanpa praktik

3. Siswa belum memahami teknik bernyanyi dan juga mempraktikkan cara

bernyanyi yang baik

4. Hasil belajar siswa pada praktik bernyanyi belum tuntas sesuai dengan

KKM.

5. Bagaimana proses penerapan model pembelajaranModelling the way pada

materi bernyanyi

6. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model

(20)

7

7. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan

model pembelajaran Modelling the way

8. Apa kendala yang dihadapi peneliti didalam menerapkan model

pembelajaran Modelling the way.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi

masalah di atas maka peneliti perlu membuat batasan masalah untuk memudahkan

penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Sukardi (2006:30) yang mengatakan :

“Dalam merumuskan atau membatasi dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung kepada kenangan peneliti. Oleh karena itu perlu ketelitian dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas”

Oleh karena itu, peneliti memilih beberapa pembatasan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran Modelling the way pada

materi bernyanyi

2. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model

pembelajaran Modelling the way dalam mempelajari materi bernyanyi

3. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan

model pembelajaran Modelling the way

4. Permasalahan atau kendala apa yang dihadapi peneliti didalam menerapkan

(21)

8

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah hal yang sangat penting sebab tanpa rumusan

masalah penelitian ini dapat membingungkan peneliti. Menurut Maryani

(2005:14) :

“Pembelajaran adalah bahwa guru harus memahami hakekat materi

pembelajaran yang diajarkan sebagai suatu ajaran yang dapat mengemban

kemampuan berpikir siswa dalam memahami berbagai model

pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa berjalan dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru”.

Berdasarkan pendapat dan uraian latar belakang masalah, identifikasi dan

batasan masalah, maka permasalahan di atas dapat dirumuskan, yaitu

Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran modelling the way,

permasalahan atau kendala yang dihadapi, dampak dan peningkatan hasil

belajar seni musik pada materi bernyanyi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

Brastagi?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian tentu berorentasi kepada tujuan, karena dengan

mengetahui tujuan, arah dari penelitian itu akan jelas. Hal ini sesuai dengan

pendapat Asril (2001: 18) yang mengatakan bahwa:

“tujuan tersebut merupakan pernyataan yang mengungkapkan hal yang akan diperoleh pada akhir penelitian, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan adalah jawaban yang diharapkan oleh peneliti”.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran modeling the waydalam

(22)

9

2. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model

pembelajaran Modelling the way dalam mempelajari materi bernyanyi

3. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan

menggunakan model pembelajaran Modelling the way

4. Untuk mengetahui permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan model pembelajaran modelling the way.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat

sehingga penelitian tidak hanya teori semata tetapi juga dapat dipakai oleh

pihak-pihak yang membutuhkan. Sejalan dengan pendapat Hariwijaya (2008:50) yang

mengatakan: “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian

tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan

dalam ilmu dan manfaat dibidang praktik”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat sebagai:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis, selanjutnya

menerapkan dalam proses belajar mengajar kelak yang diharapkan

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pihak sekolah khususnya

guru bidang studi untuk memilih model pembelajaran ini terkhusus pada

(23)

10

3. Referensi untuk menjadi acuan pada peneliti yang relevan di kemudian hari

dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik FBS UNIMED.

(24)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : PT Rineka Cipta

Arikunto, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Chaplin 1989. Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Diniyati, dkk. Teori Pembelajaran, Jakarta : Rieka Cipta

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rieka Cipta

Mukaromah,Laili. 2009. Implementasi Strategi Active Learning Tipe Modelling The Way Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTS Himmatul Ummah Kampar Riau Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta : UINSK

My Rudy, 2008. Panduan Olah Vokal. Yokyakarta : Media Presindo

Pra Budidharma, 2001. Metode Vokal Profesional.Jakarta : PT Elex MediaKomputindo

Poetra, Esa Adjie, 2006. 1001 jurus menyanyi mudah. Bandung : Mizan MediaUtama

Poerwadarminta, 1990. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Bumi Aksara

Sianipar, Hartati. 2010. Penerapan Strategi Pembelajaran GeniusLearning Terhadap PembelajaranPraktik Musik di Kelas XIa SMKPecawan Medan.T.A 2009/2010. Skripsi, Medan : Unimed

Sagala, S, 2009. Strategi Pembelajaran. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Silberman, Mel.2009. Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran

AktifYogyakarta : Pustaka Insan Madani

(25)

82

Sudjana, 2010. Penilaian. Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya : Prestasi Pustaka

Sukmadinata, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 2003. Pengertian Pembelajaran, Jakarta

Winkel. 2007. Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap HasilBelajar.

Gambar

Tabel 3.1 PelaksanaanTindakan......................................................................
Gambar 2.1  BentukPosisiMulut .....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Radiasi sinar gamma berpengaruh terhadap rata-rata penurunan tinggi benih, presentase gabah hampa dan berat padi perumpun dan tidak berpengaruh terhadap rata-rata

Recalling the meeting between the Minister for Foreign Affairs of Indonesia and the Minister for Foreign Affairs of Portugal held on 13 November 1999 in New York, during

menyelesaikan skripsi yang berjudul : “ Asma’ul Husna Bentuk Padanan, Pengertian, dan Deskripsi: dalam Ar-Risalah, Quantum Asma’ul Husna, dan

The purpose of the Faculties of Public Health project is to assist the Government of Indonesia to expand and regionalize public health education and research

Rancangan penelitian ini menggunakan data primer dengan metodesurvei dan pengukuran langsung di lapangan.Pengumpulan data dilakukan di daerah pantai dan perairan dengan

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi ALLAH SWT atas ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan- pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang (  ) pada kolom jawaban yang paling

Apabila besar sudut H lebih besar 15º maka bentuk profil wajah adalah cembung, sedangkan bila lebih kecil dari 7º maka bentuk profil wajah adalah cekung karena letak Pog’ lebih