MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI MUSIK
DALAM MATERI BERNYANYI PADA SISWA
KELAS VIISMPNEGERI 2BRASTAGI
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi SebagaiPersyaratan UuntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan
Oleh:
SARIFAH HUTASOIT
NIM. 2103340058
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Sarifah Hutasoit (NIM. 2103340058) Model Pembelajaran Modelling The Way Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Seni Musik Dalam Materi Bernyanyi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam materi bernyanyi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015, dan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar praktek bernyanyi siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran modelling the way.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian model pembelajaran, pengertian hasil belajar, pengertian musik, dan pengertian bernyanyi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Brastagi dengan subjek adalah siswa kelas VII yang berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, wawancara, observasi lapangan, studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata adalah 78,21. Pada siklus II nilai rata-rata 87,14 , menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 8,93. Dan kelulusan secara klasikal pada siklus I mencapai 64,28% (17 orang) sedangkan pada siklus II mencapai 92,82% (26 orang). Dengan demikian model pembelajaran Modelling the way dapat meningkatkan hasil belajar bernyanyi siswa.
Dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar bernyanyi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015 adalah cara mengajar guru yang cenderung menggunakan model pembelajaran lama atau tradisional, hanya menjelaskan materi atau teori saja tanpa dibarengi penerapan gaya mengajar yang sesuai dengan materi, guru tidak menjelaskan materi dengan praktek sehingga siswa sulit memahami materi bidang studi seni budaya khususnya pada materi bernyanyi, terutama untuk mempraktekkan cara bernyanyi yang baik. Cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi bernyanyi tersebut dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran modelling the way. Dengan menerapkan model pembelajaran modelling the way dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015.
v
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 11
A.LandasanTeoritis ... 11
1. Model PembelajaranModelling The Way ... 11
a. Langkah-langkah Model PembelajaranModelling The Way .. 15
b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Modelling The Way ... 16
2. Pembelajaran ... 17
3. Belajar ... 19
4. PengertianHasilBelajar ... 21
5. PengertianMusik ... 22
6. Bernyanyi ... 24
a. TeknikOlahVokaldanPenguasaanLagu ... 27
1) PenguasaanTeknikPernapasan ... 27
a. Pernapasan Dada ... 28
b. PernapasanPerut ... 28
vi
2) SikapBadan ... 29
3) PenguasaanArtikulasi... 30
4) PenguasaanIntonasi ... 30
5) Penguasaan Tempo danDinamika ... 31
6) Pembawaan/Penjiwaan ... 33
b. ProfesionalismePenyanyi ... 34
1) PenguasaanPanggung ... 34
2) Kostum ... 35
7. PengertianPembelajaran ... 35
B. KerangkaKonseptual ... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
A.LokasidanWaktuPenelitian ... 39
B. SubjekdanObjekPenelitian ... 38
1. SubjekPenelitian ... 39
2. ObjekPenelitian ... 39
C.MetodePenelitian ... 40
D.ProsedurPenelitian ... 40
1. TahapPerencanaanTindakan (Planing) ... 41
2. TahapPelaksananTindakan (Acting) ... 42
3. TahapPengamatan (Observing) ... 44
4. TahapRefleksi (Reflecting) ... 46
E. TeknikPengumpulanData ... 47
1. ObservasiatauPengamatan ... 47
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
A.HasilPenelitian ... 57
B. PembahasanHasilPenelitian ... 60
1. Pre Test ... 60
2. Siklus I ... 62
a. Perencanaan (Planning) ... 63
b. PelaksanaanTindakan (Action) ... 63
c. Pengamatan (Observasi) ... 68
d. Refleksi (Reflecting)... 68
3. Siklus II ... 69
a. Perencanaan (Planning) ... 69
b. Tindakan (Acting)... 70
c. Pengamatan (Observing) ... 73
d. Refleksi (Reflecting)... 75
C.TemuanPenelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A.Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 PelaksanaanTindakan... 43
Tabel 3.2 PenilaianKeaktifanKelompok ... 45
Tabel 3.3 KategoriKetuntasanPenguasaanMateriPembelajaran ... 55
Tabel 3.4 PenilaianPraktikBernyanyi ... 55
Tabel 4.1 Nilai Pre TesSiswa ... 61
Tabel 4.2 NilaiPosTesSiklus I... 67
Tabel 4.3 Perbandingannilai Pre Tes Dan PosTes ... 69
Tabel 4.4 NilaiPosTesSiklus II ... 74
Tabel 4.5 Perbandingannilaipostessiklus I dan post tessiklus II ... 75
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 BentukPosisiMulut ... 30
Gambar 2.1 Tangga Nada ... 31
Gambar 3.1 Model PenelitianTindakanKelas ... 41
Gambar 4.1 GrafikNilai Rata-rata SiswaPada Pre-Test, Post Test Siklus I
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan dilakukan dalam wadah atau lembaga tertentu seperti
lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal harus turut serta mengemban tugas dalam mengembangkan
ilmu dan teknologi yang bermanfaat bagi pembaharuan dibidang pendidikan dan
bagi peningkatan atau pembangunan manusia seutuhnya. Dalam meningkatkan
pendidikan di Indonesia maka proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan
inti harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk
terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri
siswa. Dengan demikian keberhasilan jalannya proses pendidikan harus
dilaksanakan dalam suatu pola kurikulum yang terencana dan bertujuan sesuai
dengan pandangan masyarakat.
Sekolah merupakan institusi sosial yang mengemban tugas menyiapkan
para siswa menjadi warga masyarakat, yang sesuai dengan cita-cita, harapan, dan
nilai-nilai yang berlaku dan dianut oleh warga masyarakat tersebut. Oleh karena
itu program sekolah haruslah didasarkan dan diarahkan sejalan dengan kondisi
ipoleksosbud (ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya) dari masyarakat
tersebut. Dalam upaya lebih mewujudkan fungsi pendidikan sebagai wahana
sumber daya manusiaperlu dikembangkan suasana belajar mengajar yang
konstruktif bagi berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiring dengan
2
dengan pemahaman tentang ilmu pengetahuan serta implikasinya dalam kegiatan
belajar mengajar bagi para guru di sekolah.
Guru merupakan pengajar suatu ilmu. Profesi guru sebenarnya memiliki
resiko yang besar bagi anak didiknya, namun resiko itu baru akan terlihat dalam
jangka yang cukup lama. Misalnya guru yang tidak profesional dalam
mengajarkan mata pelajaran Matematika, bukan hanya berdampak pada nilai anak
didik menurun, namun bisa jadi anak didik membenci mata pelajaran tersebut.
Ada berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan disekolah, biasanya
bergantung pada tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK). Seni musik termasuk
salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari tingkat SD sampai
SMA/SMK. Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang membantu
pengungkapan gagasan atau ide dengan mempergunakan unsur-unsur musik,
sehingga terbentuknya karya musik tidak terlepas dari rasa keindahan. Tujuan dari
pengajaran musik di sekolah antara lain untuk meningkatkan dan mengembangkan
potensi rasa keindahan yang dimiliki peserta didik melalui pengalaman dan
penghayatan musik, selain itu juga membantu anak mengekspresikan dirinya
melalui musik.
Pada saat ini pembelajaran seni musik telah dijadikan oleh pemerintah
sebagai salah satu mata pelajaran disekolah-sekolah. Setiap sekolah-sekolah tidak
lagi menjadikan musik sebagai kegiatan ekstrakulikuler, namun telah
memasukkannya menjadi mata pelajaranseperti yang ada di dalam kurikulum,
dimana siswa dituntut harus mampu mengapresiasikan bernyanyi yang benar.
3
dilaksanakan untuk mencapai ketuntasan materi pelajaran bernyanyi bidang studi
seni musik. Pengajaran seni musik di sekolah dalam berbagai hal tertentu
memerlukan saran pendukung sehingga siswa benar-benar dapat memahami
secara mendalam dan diharapkan dapat menguasainya. Pelajaran seni musik
merupakan pelajaran yang mengharuskan siswa untuk benar-benar memahaminya
melalui berbagai hal sepertimemahami teori, mempraktikkannya, berapresiasi
terhadap karya musik. Oleh karena itu guru perlu terus meningkatkan pemahaman
siswa tentang seni musik sehingga pelajaran yang disampaikan dalam proses
belajar dapat dipahami oleh siswa dan akan menghasilkan siswa yang mampu
menerima pelajaran dengan mudah. Tujuan utama diselenggarakannya proses
belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran, dan tujuan tersebut
utamanya untuk keberhasilan siswa dalam belajar.
Pada umumnya guru merujuk pendidik profesional yang tugasnya bukan
hanya mengajar, melainkan mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan dan
mengevaluasi peserta didik. Guru bertanggung jawab penuh dalam memantau
hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai dari pengamatan
perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Dalam mengajar guru mempunyai peranan
penting, yaitu sebagai perencana, pelaksana dan penilai.
Guru sebagai perencana harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan
didalam proses belajar mengajar, guru sebagai pelaksana harus dapat menciptakan
situasi belajar yang membuat peserta didik nyaman, memimpin, menggerakkan,
dan mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan.
4
pertimbangan atas berhasilnya proses belajar mengajar, dengan itu guru akan lebih
mudah mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menjalankan profesinya
sebagai tenaga pendidik. Guru sebagai mediator pembelajaran dikelas dituntut
untuk memberi pelajaran dan pemahaman yang maksimal kepada siswa. Sebagai
mediator proses belajar dan mengajar seorang guru haruslah dapat memfasilitasi
siswa dalam mendapat pengetahuan tentang pelajaran seni musik. Berbagai
perkembangan yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan oleh guru, baik dengan
menggunakan berbagai media pembelajaran hingga penggunaan metode
pembelajaran atau model pembelajaran yang lebih mengefektifkan penyampaian
pelajaran dikelas, hal ini dilakukan untuk memacu siswa dalam memahami
pelajaran.
Berdasarkan pengalaman peneliti sendiri ketika melaksanakan Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) dan dari hasil observasi peneliti di
sekolah SMP Negeri 2 Brastagi, peneliti menemukan masalah yaitu bahwa guru
SMP Negeri 2 Brastagi khususnya guru bidang studi seni musik kurang efisien
dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkandalam proses belajar mengajar sehingga siswa kurang mampu menerima
materi bernyanyidengan baik. Guru masih sering menggunakan model
pembelajaran yang lama atau tradisional, hanya menjelaskan materi atau teori saja
tanpa dibarengi penerapan gaya mengajar yang sesuai dengan materidan juga
tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran, setelah guru selesai menjelaskan
materi siswa disuruh mengerjakan soal latihan yang ada pada lembar kerja siswa
5
bidang studi seni budaya khususnya pada materi bernyanyi terutama untuk
mempraktikkan cara bernyanyi dengan baik.Ketika peneliti melakukan
observasisaat pembelajaran bernyanyi, banyak siswa belum menguasai
teknikvokal dalam bernyanyi, siswa banyak yang tidak percaya diri
(malu-malu)sehingga pada saat diadakan ujian praktik hampir 80% siswa kelas VII
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dimana hasil nilai praktik
80% siswa mencapai 60-75 dinyatakan belum tuntas, 20% siswa mencapai nilai
praktik 75-95 dinyatakan tuntas dengan nilai KKM 80.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti ingin meningkatkan proses
pembelajaran pada materi bernyanyi dengan memilih model pembelajaran
modelling the way. Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran
yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah dengan
penguatan keterampilan. Model pembelajaran ini menuntut siswa aktif
untukberkesempatan mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di
kelas untuk didemonstrasikan.Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan oleh guru.
Model ini sangat baik jika dipergunakan untuk mengajarkan pelajaran yang
menuntut keterampilan. Dalam proses pelaksanaan model pembelajaran modelling
the way ini guru sebagai mediatordituntut mampu menjelaskan materi bernyanyi
dan memodelkan praktik bernyanyi yang baik, kemudian akan dipraktikkan siswa.
Dengan adanya model pembelajaran modelling the way ini, diharapkan dapat
mengubah pembelajaran lamadan meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
6
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang
“Model Pembelajaran Modelling The Way Sebagai Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Seni Musik Dalam Materi Bernyanyi Pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 2 Brastagi Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menjadi lebih terarah serta mempersempit cakupan masalah yang akan dibahas.
Hal ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan:
“Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, ada beberapa masalah
yang diidentifikasi yaitu :
1. Model mengajar belum efisien dengan materi yang diajarkan
2. Guru memberikan materi bernyanyi tanpa praktik
3. Siswa belum memahami teknik bernyanyi dan juga mempraktikkan cara
bernyanyi yang baik
4. Hasil belajar siswa pada praktik bernyanyi belum tuntas sesuai dengan
KKM.
5. Bagaimana proses penerapan model pembelajaranModelling the way pada
materi bernyanyi
6. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model
7
7. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan
model pembelajaran Modelling the way
8. Apa kendala yang dihadapi peneliti didalam menerapkan model
pembelajaran Modelling the way.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi
masalah di atas maka peneliti perlu membuat batasan masalah untuk memudahkan
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Sukardi (2006:30) yang mengatakan :
“Dalam merumuskan atau membatasi dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung kepada kenangan peneliti. Oleh karena itu perlu ketelitian dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas”
Oleh karena itu, peneliti memilih beberapa pembatasan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran Modelling the way pada
materi bernyanyi
2. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Modelling the way dalam mempelajari materi bernyanyi
3. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan
model pembelajaran Modelling the way
4. Permasalahan atau kendala apa yang dihadapi peneliti didalam menerapkan
8
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah hal yang sangat penting sebab tanpa rumusan
masalah penelitian ini dapat membingungkan peneliti. Menurut Maryani
(2005:14) :
“Pembelajaran adalah bahwa guru harus memahami hakekat materi
pembelajaran yang diajarkan sebagai suatu ajaran yang dapat mengemban
kemampuan berpikir siswa dalam memahami berbagai model
pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa berjalan dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru”.
Berdasarkan pendapat dan uraian latar belakang masalah, identifikasi dan
batasan masalah, maka permasalahan di atas dapat dirumuskan, yaitu
“Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran modelling the way,
permasalahan atau kendala yang dihadapi, dampak dan peningkatan hasil
belajar seni musik pada materi bernyanyi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Brastagi?”
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian tentu berorentasi kepada tujuan, karena dengan
mengetahui tujuan, arah dari penelitian itu akan jelas. Hal ini sesuai dengan
pendapat Asril (2001: 18) yang mengatakan bahwa:
“tujuan tersebut merupakan pernyataan yang mengungkapkan hal yang akan diperoleh pada akhir penelitian, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan adalah jawaban yang diharapkan oleh peneliti”.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran modeling the waydalam
9
2. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Modelling the way dalam mempelajari materi bernyanyi
3. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan
menggunakan model pembelajaran Modelling the way
4. Untuk mengetahui permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan model pembelajaran modelling the way.
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat
sehingga penelitian tidak hanya teori semata tetapi juga dapat dipakai oleh
pihak-pihak yang membutuhkan. Sejalan dengan pendapat Hariwijaya (2008:50) yang
mengatakan: “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian
tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan
dalam ilmu dan manfaat dibidang praktik”.
Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat sebagai:
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis, selanjutnya
menerapkan dalam proses belajar mengajar kelak yang diharapkan
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pihak sekolah khususnya
guru bidang studi untuk memilih model pembelajaran ini terkhusus pada
10
3. Referensi untuk menjadi acuan pada peneliti yang relevan di kemudian hari
dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik FBS UNIMED.
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : PT Rineka Cipta
Arikunto, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
Chaplin 1989. Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Diniyati, dkk. Teori Pembelajaran, Jakarta : Rieka Cipta
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara
Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rieka Cipta
Mukaromah,Laili. 2009. Implementasi Strategi Active Learning Tipe Modelling The Way Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTS Himmatul Ummah Kampar Riau Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta : UINSK
My Rudy, 2008. Panduan Olah Vokal. Yokyakarta : Media Presindo
Pra Budidharma, 2001. Metode Vokal Profesional.Jakarta : PT Elex MediaKomputindo
Poetra, Esa Adjie, 2006. 1001 jurus menyanyi mudah. Bandung : Mizan MediaUtama
Poerwadarminta, 1990. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Bumi Aksara
Sianipar, Hartati. 2010. Penerapan Strategi Pembelajaran GeniusLearning Terhadap PembelajaranPraktik Musik di Kelas XIa SMKPecawan Medan.T.A 2009/2010. Skripsi, Medan : Unimed
Sagala, S, 2009. Strategi Pembelajaran. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Silberman, Mel.2009. Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran
AktifYogyakarta : Pustaka Insan Madani
82
Sudjana, 2010. Penilaian. Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sugiyono 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya : Prestasi Pustaka
Sukmadinata, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 2003. Pengertian Pembelajaran, Jakarta
Winkel. 2007. Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap HasilBelajar.