• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KEJUJURAN AKADEMIK SISWA KELAS VII-3 SMP AL-ULUM MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KEJUJURAN AKADEMIK SISWA KELAS VII-3 SMP AL-ULUM MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KEJUJURAN

AKADEMIK SISWA KELAS VII SMP AL-ULUM TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Oleh:

SUCHI MAYUMI NIM. 1101151024

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan

kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga dan

sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahamat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun skripsi

yang berjudul “ Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan. Serta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Pendidikan Unimed

3. Ibu Dra. Kemali Syarif,M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd

4. Ibu Nani Barorah Nasution S.Psi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan

saran guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Ibu Zulhaini,S, Prof.Dr.Abdul Munir,M.Pd selaku Dosen

Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat

(6)

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak

memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti selama di

dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas

kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Bapak M. Alwi Batubara S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Al-Ulum Medan, Ibu/Bapak

wakil kepala sekolah. Serta seluruh staf pengajar di SMP Al-Ulum Medan

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayah Suhardi dan Ibu

Chitra Wahyuni yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril

maupun materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan

merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber semangat

saya dalam menyelesaikan studi ini.

10.Untuk sahabat seperjuangan selama ini Birrulwalidaini, Sri Ramadani, Kiki Rizki,

Vanny Ramadhani, Mawwaddah Latifah, Listiyanti, Nindya Ayu, Novi ,Nurhayani,Imam

Syuhada, David Sumando, Hardinal, Wahid Kusno yang telah memberikan semangat

dan masukan, yang tak pernah bosan mendengarkan keluh kesah penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa

dan tangis kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis, semoga

persahabatan kita tetap abadi selamanya. Seluruh teman-teman BK 2010 yang tidak bisa

disebutkan satu persatu. Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Tanjung Pura. Terimakasih

(7)

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan

terima terima kasih.

Medan, Maret 2015

Penulis,

Suchi Mayumi

(8)

i

ABSTRAK

SUCHI MAYUMI: 1101151024. Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2014.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh layanan konseling kelompok teknik assertive training untuk meningkatkan kejujuran akademik siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok dengan metode assertive training untuk meningkatkan kejujuran akademik siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan tahun ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post-test group. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan yang berjumlah 10 orang siswa, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket kejujuran akademik untuk menjaring data tentang kejujuran akademik siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan konseling kelompok teknik assertive training. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan konseling kelompok teknik assertive terhadap kejujuran akademik siswa kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 55 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. jadi, nilai T= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil.

Dari tabel nilai kritis T untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n = 10, α = 0,05 pengujian dua arah T0,05 = 8. Oleh karena T(0) < T0,05 (8) maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa kejujuran akademik siswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan konseling kelompok teknik assertive tidaklah sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian layanan konseling kelompok teknik assertive memiliki hasil yang lebih tinggi.

(9)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan

kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga

dan sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahamat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun

skripsi yang berjudul “ Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan. Serta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Pendidikan Unimed

3. Ibu Dra. Kemali Syarif,M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani,

M.Pd

4. Ibu Nani Barorah Nasution S.Psi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan

saran guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Ibu Zulhaini,S, Prof.Dr.Abdul Munir,M.Pd selaku Dosen

Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat

(10)

iii

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti

selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas

kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Bapak M. Alwi Batubara S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Al-Ulum Medan,

Ibu/Bapak wakil kepala sekolah. Serta seluruh staf pengajar di SMP Al-Ulum Medan

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayah Suhardi dan

Ibu Chitra Wahyuni yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu

moril maupun materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar

biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber

semangat saya dalam menyelesaikan studi ini.

10.Untuk sahabat seperjuangan selama ini Birrulwalidaini, Sri Ramadani, Kiki Rizki,

Vanny Ramadhani, Mawwaddah Latifah, Listiyanti, Nindya Ayu, Novi

,Nurhayani,Imam Syuhada, David Sumando, Hardinal, Wahid Kusno yang telah

memberikan semangat dan masukan, yang tak pernah bosan mendengarkan keluh

kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang telah banyak membantu,

mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama serta memberikan

masukan kepada penulis, semoga persahabatan kita tetap abadi selamanya. Seluruh

teman-teman BK 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Teman-teman PPLT

SMP Negeri 1 Tanjung Pura. Terimakasih untuk segala dukungan dan bantuan yang

(11)

iv

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan

terima terima kasih.

Medan, Maret 2015

Penulis,

Suchi Mayumi

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Tabel skala Likert ………50

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tahap Pembentukan ………31

Gambar 2.2 : Tahap Peralihan ………..33

Gambar 2.3 : Kegiatan Kelompok ……….34

Gambar 2.4 : Tahap Pengakhiran ………..36

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Karakter merupakan pendukung utama dalam pembangunan bangsa (Soekarno, dalam

Manullang 2013:2). Soedarsono (Manullang,2009:46) mengatakan “bangsa ini harus dibangun

dengan mendahulukan pembangunan karakter(character building)”. Karena pembangunan

karakter inilah yangakan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya serta

bermartabat. Jika pembangunan karakter tidak dilakukan maka bangsa Indonesia akan menjadi

bangsa kuli.

Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 di jelaskan “Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggun jawab.

Karakter merupakan suatu organisasi yang dinamis dalam sistem psiko-fisik individu yang

menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Menurut Gordon W Allport

(dalam Narwanti 2011:12) karakter bukan sekedar sebuah kepribadian (personality)karena

karakter sesungguhnya adalah kepribadian yang ternilai (personalty evaluated).

Dalam Naim (2012:54) Karakter sebagai sesuatu yang dialami. Karakter dilihat secara

(15)

belum menggambarkan keseluruhan motivasi dari individu yang membentuk kepribadiannya.

Jadi, titik tekan kata karakter adalah nilai kebaikan dalam perilaku.

Sukidi (dalam Manullang,2005: 4) mengatakan bahwa fenomena krisis hidup (krisis

karakter) tidak hanya semata- mata krisis intelektual dan moral, namun sedikit lebih dalam ke

jantung persoalan yang hampir merambah seluruh lini kehidupan kita, sebenarnya berasal dan

bermuara pada krisis spiritual. Pendidikan karakter jauh lebih mendasar yakni memfungsikan

kecerdasan nurani, dimana karakter mewarnai seluruh perilaku.

Persoalan yang tidak kalah seriusnya juga adalah praktek-praktekkebohongan dalam dunia

pendidikan mulai dari menyontek pada saat ujian sampai plagiatisme Rohmad (dalam Narwanti

2011;30). Fakta diatas menunjukkan bahwa pendidikan karakter bagi pelajar Indonesia sudah

sangat penting untuk dicanangkan. Hal ini dikarenakan masalah- masalah yang terjadi di negara

kita sebenarnya menyangkut masalah karakter. Kita sebenarnya sudah terlambat dalam

menerapkan pendidikan karakter ini, akan tetapi “ lebih baik terlambat dari pada tidak sama

sekali”. Masih banyak generasi muda kita yang duduk dibangku sekolah dan butuh pendidikan

karakter agar kelak di masa depannya dia bukan menjadi orang yang hanya cerdas secara

intelektualnya saja tetapi juga berkarakter dan di harapkan guru (pendidik) menjadi motor

penggeraknya.

.

Peran seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik anak, sehingga anak tidak

hanya memiliki kecerdasan kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Guru di sekolah

tidak hanya mengajar(transfer of knowledge) melainkan juga mendidik (transfer of attitude),

sehingga dengan demikian guru harus memberikan bimbingan mengenai nilai-nilai positif yang

(16)

Peran guru diatas yang nantinya dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan, yaitu untuk

berkembang potensi peserta didik agar menjadi masnusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Arifin(dalam Novan,2011;2).

Pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik

untuk terlibat secara fisik dan mental dalam proses belajar mengjar untuk memperoleh

pengetahuan dan pada akhirnya dapat membentuk pribadi peserta didik yang lebih baik. Akan

tetapi menurut Ainullah (2011:47) bahwa banyak persoalan di negara kita ini antara lain di

sebabkan oleh semakin menipisnya kejujuran. Padahal dapat dikatakan bahwa kejujuran

merupakan salah satu sendi utama yang bisa menopang tegaknya sendi-sendi kehidupan.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bimbingan dan konseling di

SMP Al-Ulum Medan dikatakan bahwa saat ini perilaku tidak jujur dalam belajar semakin

meningkat. Ketidakjujuran sering terjadi pada saat tes seperti, ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester dengan menyontek pekerjaan teman, dan bahkan pada saat

ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) maupun ujian nasional (UN) sering kita dengar

kecurangan siswa dalam berbagai cara. Penyebab dari ketidakjujuran yang dilakukan siswa

adalah lingkungan dari siswa tersebut terutama lingkungan sekolah. Perilaku ketidakjujuran ini

merupakan perilaku yang mampu membunuh karakter jujura pada siswa, sehingga perilaku ini

menghasilkan individu yang tidak bertanggung jawab, tidak berkompeten dan tidak berprestasi.

Kesuma dkk (dalam Royani,2013;10) mengatakan bahwa “kejujuran dalam penyelenggaraan

sekolah saat ini dapat kita identifikasi ketika sekolah menghadapi ujian nasional (UN). Banyak dugaan bahwa pelaksanaan UN banyak dimanipulasi oleh penyelenggara sekolah itu sendiri. Bahkan beberapa kepala sekolah dan guru mengakui akan hal itu. Jika anak mempersepsikan ketidakjujuran dalam UN sebagai hal yang biasa maka telah terbentuk dalam diri anak karakter toleran terhadap kebohongan, bahkan menganggap harus berbohong. Tentu saja hal seperti ini

(17)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMP Al-Ulum, peneliti juga melihat

adanya siswa yang memiliki ketidakjujuran akademik yang rendah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari beberapa siswa melalui wawancara bahwa menyontek atau melakukan

ketidakjujuran akademik merupakan hal biasa. Hal ini disebabkan karena adanya persepsi siswa

yang salah, mereka beranggapan bahwa menyontek itu adalah cara mereka untuk mendapatkan

nilai yang bagus tanpa harus bersusah payah.

Mengingat kejujuran merupakan salah satu sikap yang penting dimiliki oleh semua lapisan

masyarakat, maka perlu bagi sekolah-sekolah untuk menanamkan sikap ini kepada peserta didik

agar mereka mengerti betapa pentingnya bersikap jujur sejak dini.

Jujur merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap orang. Jujur tidak hanya diucapkan,

tetapi juga harus tercermin dari sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pada

hakikatnya jujur atau kejujuran merupkan dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran

pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta takut terhadap kesalahan dan dosa

(Widaghdo,2008:116).

Menurut Kemendiknas jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Sedangkan Narwanti (2011:29) mengatakan jujur adalah perilaku yang dilaksanakan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan

Untuk mengatasi masalah ini pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat

dibutuhkan. Bimbingan dan konseling terdiri dari Sembilan jenis layanan. Salah satu jenis

layanannya adalah Konseling kelompok. Konseling kelompok merupakan hubungan antar

(18)

perilaku-perilaku anggota untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan kesadaran pertumbuhan

dan perkembangan individu yang sehat (Wibowo,2005:18). Salah satu teknik yang terdapat dala

konseling kelompok ini adalah teknik Assertive Training ( Latihan Asertif). Assertive training

(Latihan Assertif) merupakan teknik yang sering kali digunakan oleh pengikut aliran

behavioristik. Teknik ini sangat efektif jika dipakai untuk mengatasi masalah yang berhubugan

denganrasa percaya diri, pengungkapn diri, atau ketegasan diri (Hartono 2012:129).

Adapun alasan peneliti menggunakan teknik Assertive (Latihan Asertif) adalah untuk

membantu peserta didik untuk mengatasi masalah kejujuran akademik yang terjadi pada dirinya.

Karena dalam teknik ini konselor berusaha memberikan keberanian pada konseli dalam

mengatasi kesulitan terhadap orang lain (Willis,2010:73). Selain itu teknik Assertive Trainingini

memiliki kelebihan yaitu pelaksanaan yang cukup sederhana,penerapannya dilakukan dengan

pengkombinasian beberapa latihan seperti relaksasi yang dapat membuat individu merasakan

segar kembali. Selain itu latihan ini juga dapat mengubah perilaku individu secara langsung

melalui perasaan dan sikapnya.

Berdasrkan fenomena diatas, untuk mengatasi berbagai masalah ketidakjujuran tersebut

(19)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi masalah

penelitian ini adalah :

1. Kurangnya sikap kejujuran siswa dalam melakukan aktivitas belajar mengajar.

2. Adanya siswa yang tidak percaya diri pada kemampuannya sendiri.

3. Banyaknya siswa yang melakukan tindakan menyontek pekerjaan temannya pada saat ujian.

4. Kurangnya kesadaran siswa bahwa pentingnya bersikap jujur.

5. Kurangnya peran pihak sekolah dalam meningkatkan kejujuran pada diri siswa.

1.3Batasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang akan diulas dalam penelitian ini serta

untuk menghindari penafsiran yag berbeda-beda maka perlu adanya pembatasan masalah yang

(20)

Kejujuran Akademik Melalui Penerapan Teknik Assertive TrainingPada Siswa Kelas VII SMP

Al-Ulum Medan

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh layanan

konseling kelompok teknik assertive trainingdalam meningkatkan kejujuran akademik siswa

kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan T.A 2014/2015”.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan karakter kejujuran

akademik siswa kelas VII SMP Al-Ulum Medan melalui penerapan teknik Assertive

TrainingT.A 2014/2015.

1.6Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

A. Manfaat Konseptual

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi atau informasi dalam

melakukan penelitian di bidang yang sama.

b. Sebagai bahan masukan bagi pendidikan perguruan tinggi bidang ilmu pengetahuan

khususnya Jurusan Psikolgi dan Bimbingan tentang teknik Assertive Trainingdalam

menumbuhkan dan meningkatkan karakter jujur dalam diri setiap individu.

B. Manfaat Praktis

(21)

Sebagai bahan masukan agar siswa lebih meningkatkan kejujuran akademik,

sehingga tidak terjadi lagi kecurangan yang akan membuat rugi siswa itu sendiri

serta orang lain.

b. Bagi konselor

Sebagai bahan masukan untuk membantu siswa yang memiliki masalah kejujuran

akademik melalui konseling kelompok dengan menggunakan teknik Assertive

Trainingsehingga konselor mampu memberikan perhatian dan ketegasan dalam

setiap proses pembelajaran dalam mengurangi kecurangan dalam proses belajar.

c. Bagi sekolah

Dapat dipergunakan sebagai bahan/acuan pertimbangan untuk memberikan

peahaman dalam hal meningkatkan kejujuran akademik melalui teknik Assertive

(22)
(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pre-test penghitungan data yang diperoleh dari penelitian, ditemukan

interaksi sosial siswa kategori rendah 7 orang dan 3 orang kategori tinggi yang dijadikan subjek

penelitian. Skor siswa tersebut antara lain 82, 71, 70, 63, 70, 90, 70, 66, 93 dan 65 dengan

rata-rata 74.

Hasil perhitungan pada post-test diperoleh skor siswa 85, 72, 77, 70, 74, 91, 75, 74, 93 dan

69 dengan rata-rata 78 sehingga diperoleh Thitung = 0, Dengan α = 0,05 dan n=10, maka berdasarkan daftar, Ttabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Thitung lebih kecil dari Ttabel (0 <

8). Karena T hitung lebih kecil dari T tabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan

persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu

-1,96. maka Hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan

sehingga, interaksi sosial siswa sesudah mengikuti bimbingan kelompok teknik sosiodrama lebih

(24)

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. Siswa diharapkan agar lebih aktif mengikuti berbagai program BK yang

dibuat oleh sekolah agar siswa mampu mengembangkan diri dan dapat berinteraksi dengan

lebih baik lagi.

2. Disarankan kepada sekolah agar memberikan program-program yang baru dan menarik agar

siswa lebih mengenal manfaat dari pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah

3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan

interaksi sosial siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontinu tetap

dilaksanakan oleh Guru BK.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan kekurangan yang ada

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu.1999. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib Z.& Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung : Yrama Widya

Aunillah, Nurla. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter. Jogjakarta : Penerbit Laksana

Bimo, Walgito. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: C.V Andi Ofse

Chakim, M. Lutfi. 2012. Faktor – Faktor Penyebab Ketidakjujuran . (Online), dalam (http://lutfichakim.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-penyebab-ketidakjujuran.html - Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah diakses 03-03 2014)

Corey, Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Terjemahan oleh E. Koswara. Bandung: Refika Aditama

Dewi, Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan. Desain Emperikal dan PTK : Pasca Sarjana Unimed.

Fitri, A.Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Disekolah. Yogyakarta : Ar-ruz Media

Hidayat, Dede Rahmat dan Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Index

Husaini Usman & Purnomo Setiady. 2009. Pengantar Statistika. Bumi Aksara: Jakarta

Kartika, S. 2012. Iklim Sekolah yang Baik Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa. Skripsi. FIP. Medan: Unimed.

Koesoema. A. Doni. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger: Mengembangkan Visi Guru sebagai Perilaku Perubahan dan Pendidik Karakter. Jakarta : Grasindo

Lewis, A.B. 1998. What Do You Stand For. Dalam P. Espeland & S.Lyndon (Eds.). Character Building untuk Remaja. Terjemahan Arvin Syahputra. 2004. Batam : Karisma.

Naim, Ngainun. 2012. Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa ( Character Building ). Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Narbuko, C. & Achmadi A.. 2008. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta

Prayitno. 2011. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta : PT. Grasindo

Prayitno, & M. Belferik. 2010. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa : Pascasarjana Unimed.

Said, Moh. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah. Surabaya : Jaring Pena

Soedarsono, Soemarno. 2009. Karakter Mengantar Bangsa, dari Gelap Menuju Terang. Jakarta : Elex Media Komputindo: Kompas Gramedia

(26)

Sulhan, Najib. 2011. Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa. Surabaya : Jaring Pena

Sungkar,S & Gabriella, A. (Eds). 2012. Integritas Akademik “Sekedar Kata atau Nyata”. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Violina, Erwita I. 2013. Pengaruh Penggunaan Assertive Training di Dalam Mereduksi Perilaku Konsumtif Pada Siswa SMPN 2 Deli Tua 2013-2014. Skripsi. FIP. Medan: Unimed

Wibowo,Mungin Edy.2005.Konseling Kelompok Perkembangan.Semarang:Unnes Press.

Widagdho,Djoko. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti, 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abdi

Gambar

Tabel 3.1 : Tabel skala Likert ………………………………………………50
Gambar 2.1 : Tahap Pembentukan ……………………………………………31

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pengusaha Batik Trusmi Di Kabupaten Cirebon.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dengan menggunakan media pembelajaran berupa board game edukasi, diharapkan dapat meningkatkan minat pada aksara jawa, meningkatkan pemahaman siswa dalam membedakan

Apabila besar sudut H lebih besar 15º maka bentuk profil wajah adalah cembung, sedangkan bila lebih kecil dari 7º maka bentuk profil wajah adalah cekung karena letak Pog’ lebih

Situs web PT ASKOTAMA INTI NUSANTARA memberikan informasi baik informasi perusahaan maupun informasi produk yang ditawarkannya, sehingga masyarakat dapat mengenal dan mengakui

This is in particular true of the binary encodings, variable array size, local and reference frames and semantics concepts4. Summary of change:  Add clear examples and

Help students to solve the problem Teacher facilitates students to collect. the useful information and arrange

[r]

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan- pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang (  ) pada kolom jawaban yang paling