PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KEJUJURAN
AKADEMIK SISWA KELAS VII SMP AL-ULUM TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Bimbingan dan Konseling
Oleh:
SUCHI MAYUMI NIM. 1101151024
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga dan
sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Syukur Alhamdulillah, atas rahamat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun skripsi
yang berjudul “ Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Serta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Pendidikan Unimed
3. Ibu Dra. Kemali Syarif,M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd
4. Ibu Nani Barorah Nasution S.Psi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan
saran guna kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Ibu Zulhaini,S, Prof.Dr.Abdul Munir,M.Pd selaku Dosen
Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak
memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti selama di
dalam maupun di luar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas
kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
8. Bapak M. Alwi Batubara S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Al-Ulum Medan, Ibu/Bapak
wakil kepala sekolah. Serta seluruh staf pengajar di SMP Al-Ulum Medan
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayah Suhardi dan Ibu
Chitra Wahyuni yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril
maupun materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan
merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber semangat
saya dalam menyelesaikan studi ini.
10.Untuk sahabat seperjuangan selama ini Birrulwalidaini, Sri Ramadani, Kiki Rizki,
Vanny Ramadhani, Mawwaddah Latifah, Listiyanti, Nindya Ayu, Novi ,Nurhayani,Imam
Syuhada, David Sumando, Hardinal, Wahid Kusno yang telah memberikan semangat
dan masukan, yang tak pernah bosan mendengarkan keluh kesah penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa
dan tangis kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis, semoga
persahabatan kita tetap abadi selamanya. Seluruh teman-teman BK 2010 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Tanjung Pura. Terimakasih
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan
terima terima kasih.
Medan, Maret 2015
Penulis,
Suchi Mayumi
i
ABSTRAK
SUCHI MAYUMI: 1101151024. Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2014.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh layanan konseling kelompok teknik assertive training untuk meningkatkan kejujuran akademik siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok dengan metode assertive training untuk meningkatkan kejujuran akademik siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan tahun ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post-test group. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan yang berjumlah 10 orang siswa, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket kejujuran akademik untuk menjaring data tentang kejujuran akademik siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan konseling kelompok teknik assertive training. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan konseling kelompok teknik assertive terhadap kejujuran akademik siswa kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 55 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. jadi, nilai T= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil.
Dari tabel nilai kritis T untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n = 10, α = 0,05 pengujian dua arah T0,05 = 8. Oleh karena T(0) < T0,05 (8) maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa kejujuran akademik siswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan konseling kelompok teknik assertive tidaklah sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian layanan konseling kelompok teknik assertive memiliki hasil yang lebih tinggi.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga
dan sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Syukur Alhamdulillah, atas rahamat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun
skripsi yang berjudul “ Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Serta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Pendidikan Unimed
3. Ibu Dra. Kemali Syarif,M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani,
M.Pd
4. Ibu Nani Barorah Nasution S.Psi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan
saran guna kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Ibu Zulhaini,S, Prof.Dr.Abdul Munir,M.Pd selaku Dosen
Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat
iii
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah
banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti
selama di dalam maupun di luar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas
kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
8. Bapak M. Alwi Batubara S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Al-Ulum Medan,
Ibu/Bapak wakil kepala sekolah. Serta seluruh staf pengajar di SMP Al-Ulum Medan
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayah Suhardi dan
Ibu Chitra Wahyuni yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu
moril maupun materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar
biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber
semangat saya dalam menyelesaikan studi ini.
10.Untuk sahabat seperjuangan selama ini Birrulwalidaini, Sri Ramadani, Kiki Rizki,
Vanny Ramadhani, Mawwaddah Latifah, Listiyanti, Nindya Ayu, Novi
,Nurhayani,Imam Syuhada, David Sumando, Hardinal, Wahid Kusno yang telah
memberikan semangat dan masukan, yang tak pernah bosan mendengarkan keluh
kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang telah banyak membantu,
mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama serta memberikan
masukan kepada penulis, semoga persahabatan kita tetap abadi selamanya. Seluruh
teman-teman BK 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Teman-teman PPLT
SMP Negeri 1 Tanjung Pura. Terimakasih untuk segala dukungan dan bantuan yang
iv
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan
terima terima kasih.
Medan, Maret 2015
Penulis,
Suchi Mayumi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Tabel skala Likert ………50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Tahap Pembentukan ………31
Gambar 2.2 : Tahap Peralihan ………..33
Gambar 2.3 : Kegiatan Kelompok ……….34
Gambar 2.4 : Tahap Pengakhiran ………..36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Karakter merupakan pendukung utama dalam pembangunan bangsa (Soekarno, dalam
Manullang 2013:2). Soedarsono (Manullang,2009:46) mengatakan “bangsa ini harus dibangun
dengan mendahulukan pembangunan karakter(character building)”. Karena pembangunan
karakter inilah yangakan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya serta
bermartabat. Jika pembangunan karakter tidak dilakukan maka bangsa Indonesia akan menjadi
bangsa kuli.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 di jelaskan “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggun jawab.
Karakter merupakan suatu organisasi yang dinamis dalam sistem psiko-fisik individu yang
menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Menurut Gordon W Allport
(dalam Narwanti 2011:12) karakter bukan sekedar sebuah kepribadian (personality)karena
karakter sesungguhnya adalah kepribadian yang ternilai (personalty evaluated).
Dalam Naim (2012:54) Karakter sebagai sesuatu yang dialami. Karakter dilihat secara
belum menggambarkan keseluruhan motivasi dari individu yang membentuk kepribadiannya.
Jadi, titik tekan kata karakter adalah nilai kebaikan dalam perilaku.
Sukidi (dalam Manullang,2005: 4) mengatakan bahwa fenomena krisis hidup (krisis
karakter) tidak hanya semata- mata krisis intelektual dan moral, namun sedikit lebih dalam ke
jantung persoalan yang hampir merambah seluruh lini kehidupan kita, sebenarnya berasal dan
bermuara pada krisis spiritual. Pendidikan karakter jauh lebih mendasar yakni memfungsikan
kecerdasan nurani, dimana karakter mewarnai seluruh perilaku.
Persoalan yang tidak kalah seriusnya juga adalah praktek-praktekkebohongan dalam dunia
pendidikan mulai dari menyontek pada saat ujian sampai plagiatisme Rohmad (dalam Narwanti
2011;30). Fakta diatas menunjukkan bahwa pendidikan karakter bagi pelajar Indonesia sudah
sangat penting untuk dicanangkan. Hal ini dikarenakan masalah- masalah yang terjadi di negara
kita sebenarnya menyangkut masalah karakter. Kita sebenarnya sudah terlambat dalam
menerapkan pendidikan karakter ini, akan tetapi “ lebih baik terlambat dari pada tidak sama
sekali”. Masih banyak generasi muda kita yang duduk dibangku sekolah dan butuh pendidikan
karakter agar kelak di masa depannya dia bukan menjadi orang yang hanya cerdas secara
intelektualnya saja tetapi juga berkarakter dan di harapkan guru (pendidik) menjadi motor
penggeraknya.
.
Peran seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik anak, sehingga anak tidak
hanya memiliki kecerdasan kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Guru di sekolah
tidak hanya mengajar(transfer of knowledge) melainkan juga mendidik (transfer of attitude),
sehingga dengan demikian guru harus memberikan bimbingan mengenai nilai-nilai positif yang
Peran guru diatas yang nantinya dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan, yaitu untuk
berkembang potensi peserta didik agar menjadi masnusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Arifin(dalam Novan,2011;2).
Pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik
untuk terlibat secara fisik dan mental dalam proses belajar mengjar untuk memperoleh
pengetahuan dan pada akhirnya dapat membentuk pribadi peserta didik yang lebih baik. Akan
tetapi menurut Ainullah (2011:47) bahwa banyak persoalan di negara kita ini antara lain di
sebabkan oleh semakin menipisnya kejujuran. Padahal dapat dikatakan bahwa kejujuran
merupakan salah satu sendi utama yang bisa menopang tegaknya sendi-sendi kehidupan.
Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bimbingan dan konseling di
SMP Al-Ulum Medan dikatakan bahwa saat ini perilaku tidak jujur dalam belajar semakin
meningkat. Ketidakjujuran sering terjadi pada saat tes seperti, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dengan menyontek pekerjaan teman, dan bahkan pada saat
ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) maupun ujian nasional (UN) sering kita dengar
kecurangan siswa dalam berbagai cara. Penyebab dari ketidakjujuran yang dilakukan siswa
adalah lingkungan dari siswa tersebut terutama lingkungan sekolah. Perilaku ketidakjujuran ini
merupakan perilaku yang mampu membunuh karakter jujura pada siswa, sehingga perilaku ini
menghasilkan individu yang tidak bertanggung jawab, tidak berkompeten dan tidak berprestasi.
Kesuma dkk (dalam Royani,2013;10) mengatakan bahwa “kejujuran dalam penyelenggaraan
sekolah saat ini dapat kita identifikasi ketika sekolah menghadapi ujian nasional (UN). Banyak dugaan bahwa pelaksanaan UN banyak dimanipulasi oleh penyelenggara sekolah itu sendiri. Bahkan beberapa kepala sekolah dan guru mengakui akan hal itu. Jika anak mempersepsikan ketidakjujuran dalam UN sebagai hal yang biasa maka telah terbentuk dalam diri anak karakter toleran terhadap kebohongan, bahkan menganggap harus berbohong. Tentu saja hal seperti ini
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMP Al-Ulum, peneliti juga melihat
adanya siswa yang memiliki ketidakjujuran akademik yang rendah. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari beberapa siswa melalui wawancara bahwa menyontek atau melakukan
ketidakjujuran akademik merupakan hal biasa. Hal ini disebabkan karena adanya persepsi siswa
yang salah, mereka beranggapan bahwa menyontek itu adalah cara mereka untuk mendapatkan
nilai yang bagus tanpa harus bersusah payah.
Mengingat kejujuran merupakan salah satu sikap yang penting dimiliki oleh semua lapisan
masyarakat, maka perlu bagi sekolah-sekolah untuk menanamkan sikap ini kepada peserta didik
agar mereka mengerti betapa pentingnya bersikap jujur sejak dini.
Jujur merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap orang. Jujur tidak hanya diucapkan,
tetapi juga harus tercermin dari sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pada
hakikatnya jujur atau kejujuran merupkan dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran
pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta takut terhadap kesalahan dan dosa
(Widaghdo,2008:116).
Menurut Kemendiknas jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Sedangkan Narwanti (2011:29) mengatakan jujur adalah perilaku yang dilaksanakan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan
Untuk mengatasi masalah ini pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat
dibutuhkan. Bimbingan dan konseling terdiri dari Sembilan jenis layanan. Salah satu jenis
layanannya adalah Konseling kelompok. Konseling kelompok merupakan hubungan antar
perilaku-perilaku anggota untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan kesadaran pertumbuhan
dan perkembangan individu yang sehat (Wibowo,2005:18). Salah satu teknik yang terdapat dala
konseling kelompok ini adalah teknik Assertive Training ( Latihan Asertif). Assertive training
(Latihan Assertif) merupakan teknik yang sering kali digunakan oleh pengikut aliran
behavioristik. Teknik ini sangat efektif jika dipakai untuk mengatasi masalah yang berhubugan
denganrasa percaya diri, pengungkapn diri, atau ketegasan diri (Hartono 2012:129).
Adapun alasan peneliti menggunakan teknik Assertive (Latihan Asertif) adalah untuk
membantu peserta didik untuk mengatasi masalah kejujuran akademik yang terjadi pada dirinya.
Karena dalam teknik ini konselor berusaha memberikan keberanian pada konseli dalam
mengatasi kesulitan terhadap orang lain (Willis,2010:73). Selain itu teknik Assertive Trainingini
memiliki kelebihan yaitu pelaksanaan yang cukup sederhana,penerapannya dilakukan dengan
pengkombinasian beberapa latihan seperti relaksasi yang dapat membuat individu merasakan
segar kembali. Selain itu latihan ini juga dapat mengubah perilaku individu secara langsung
melalui perasaan dan sikapnya.
Berdasrkan fenomena diatas, untuk mengatasi berbagai masalah ketidakjujuran tersebut
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi masalah
penelitian ini adalah :
1. Kurangnya sikap kejujuran siswa dalam melakukan aktivitas belajar mengajar.
2. Adanya siswa yang tidak percaya diri pada kemampuannya sendiri.
3. Banyaknya siswa yang melakukan tindakan menyontek pekerjaan temannya pada saat ujian.
4. Kurangnya kesadaran siswa bahwa pentingnya bersikap jujur.
5. Kurangnya peran pihak sekolah dalam meningkatkan kejujuran pada diri siswa.
1.3Batasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang akan diulas dalam penelitian ini serta
untuk menghindari penafsiran yag berbeda-beda maka perlu adanya pembatasan masalah yang
Kejujuran Akademik Melalui Penerapan Teknik Assertive TrainingPada Siswa Kelas VII SMP
Al-Ulum Medan”
1.4Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh layanan
konseling kelompok teknik assertive trainingdalam meningkatkan kejujuran akademik siswa
kelas VII-3 SMP Al-Ulum Medan T.A 2014/2015”.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan karakter kejujuran
akademik siswa kelas VII SMP Al-Ulum Medan melalui penerapan teknik Assertive
TrainingT.A 2014/2015.
1.6Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
A. Manfaat Konseptual
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi atau informasi dalam
melakukan penelitian di bidang yang sama.
b. Sebagai bahan masukan bagi pendidikan perguruan tinggi bidang ilmu pengetahuan
khususnya Jurusan Psikolgi dan Bimbingan tentang teknik Assertive Trainingdalam
menumbuhkan dan meningkatkan karakter jujur dalam diri setiap individu.
B. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan agar siswa lebih meningkatkan kejujuran akademik,
sehingga tidak terjadi lagi kecurangan yang akan membuat rugi siswa itu sendiri
serta orang lain.
b. Bagi konselor
Sebagai bahan masukan untuk membantu siswa yang memiliki masalah kejujuran
akademik melalui konseling kelompok dengan menggunakan teknik Assertive
Trainingsehingga konselor mampu memberikan perhatian dan ketegasan dalam
setiap proses pembelajaran dalam mengurangi kecurangan dalam proses belajar.
c. Bagi sekolah
Dapat dipergunakan sebagai bahan/acuan pertimbangan untuk memberikan
peahaman dalam hal meningkatkan kejujuran akademik melalui teknik Assertive
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pre-test penghitungan data yang diperoleh dari penelitian, ditemukan
interaksi sosial siswa kategori rendah 7 orang dan 3 orang kategori tinggi yang dijadikan subjek
penelitian. Skor siswa tersebut antara lain 82, 71, 70, 63, 70, 90, 70, 66, 93 dan 65 dengan
rata-rata 74.
Hasil perhitungan pada post-test diperoleh skor siswa 85, 72, 77, 70, 74, 91, 75, 74, 93 dan
69 dengan rata-rata 78 sehingga diperoleh Thitung = 0, Dengan α = 0,05 dan n=10, maka berdasarkan daftar, Ttabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Thitung lebih kecil dari Ttabel (0 <
8). Karena T hitung lebih kecil dari T tabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan
persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu
-1,96. maka Hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan
sehingga, interaksi sosial siswa sesudah mengikuti bimbingan kelompok teknik sosiodrama lebih
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan
hal-hal sebagai berikut:
1. Siswa diharapkan agar lebih aktif mengikuti berbagai program BK yang
dibuat oleh sekolah agar siswa mampu mengembangkan diri dan dapat berinteraksi dengan
lebih baik lagi.
2. Disarankan kepada sekolah agar memberikan program-program yang baru dan menarik agar
siswa lebih mengenal manfaat dari pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah
3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan
interaksi sosial siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontinu tetap
dilaksanakan oleh Guru BK.
4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan kekurangan yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu.1999. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Aqib Z.& Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung : Yrama Widya
Aunillah, Nurla. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter. Jogjakarta : Penerbit Laksana
Bimo, Walgito. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: C.V Andi Ofse
Chakim, M. Lutfi. 2012. Faktor – Faktor Penyebab Ketidakjujuran . (Online), dalam (http://lutfichakim.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-penyebab-ketidakjujuran.html - Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah diakses 03-03 2014)
Corey, Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Terjemahan oleh E. Koswara. Bandung: Refika Aditama
Dewi, Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan. Desain Emperikal dan PTK : Pasca Sarjana Unimed.
Fitri, A.Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Disekolah. Yogyakarta : Ar-ruz Media
Hidayat, Dede Rahmat dan Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Index
Husaini Usman & Purnomo Setiady. 2009. Pengantar Statistika. Bumi Aksara: Jakarta
Kartika, S. 2012. Iklim Sekolah yang Baik Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa. Skripsi. FIP. Medan: Unimed.
Koesoema. A. Doni. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger: Mengembangkan Visi Guru sebagai Perilaku Perubahan dan Pendidik Karakter. Jakarta : Grasindo
Lewis, A.B. 1998. What Do You Stand For. Dalam P. Espeland & S.Lyndon (Eds.). Character Building untuk Remaja. Terjemahan Arvin Syahputra. 2004. Batam : Karisma.
Naim, Ngainun. 2012. Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa ( Character Building ). Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Narbuko, C. & Achmadi A.. 2008. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta
Prayitno. 2011. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta : PT. Grasindo
Prayitno, & M. Belferik. 2010. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa : Pascasarjana Unimed.
Said, Moh. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah. Surabaya : Jaring Pena
Soedarsono, Soemarno. 2009. Karakter Mengantar Bangsa, dari Gelap Menuju Terang. Jakarta : Elex Media Komputindo: Kompas Gramedia
Sulhan, Najib. 2011. Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa. Surabaya : Jaring Pena
Sungkar,S & Gabriella, A. (Eds). 2012. Integritas Akademik “Sekedar Kata atau Nyata”. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Violina, Erwita I. 2013. Pengaruh Penggunaan Assertive Training di Dalam Mereduksi Perilaku Konsumtif Pada Siswa SMPN 2 Deli Tua 2013-2014. Skripsi. FIP. Medan: Unimed
Wibowo,Mungin Edy.2005.Konseling Kelompok Perkembangan.Semarang:Unnes Press.
Widagdho,Djoko. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti, 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abdi