PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL
INDONESIA PADA EKSTRAKURIKULER DI SMK
YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI
TELADAN MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
TIKA OCTAVIOLA DILIYANTI GAJAH
NIM. 2111542024
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Tika Octaviola Diliyanti Gajah. Nim 2111542024. Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, pembelajaran, lagu-lagu, alat musik, kendala siswa dan guru serta bagaimana cara mengatasi kendala, serta untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran, teori ansambel musik, teori musik, teori musik tradisional Indonesia, dan pengertian ekstrakurikuler.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan sampel penelitian ialah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan yang berjumlah 15 orang dan 1 orang guru. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk melihat keberhasilan siswa pada ekstrakurikuler pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
Hasil penelitian pembelajaran siswi tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswi tersebut bisa memainkan alat-alat musik tradisional Indonesia secara ansambel dengan harmonis dan memainkan materi pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, siswa-siswi tersebut berhasil dalam mencapai hasil belajar sesuai dengan kriteria penilaian. Dengan demikian pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia dengan metode latihan dan praktek dan metode demonstrasi dapat tercapai dan berhasil di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati dan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus
yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis juga mengalami
berbagai kesulitan. Berkat dukungan doa dan bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Pulumun Ginting, S.Sn.,M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan Musik
Universitas Negeri Medan.
6. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I.
7. Wiflihani, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi II.
8. Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis dalam
iii
9. Drs. Rusman Manurung : Kepala Sekolah, Pimpinan Sekolah, Koordinator
Ekstrakurikuler : Mardian Khadafi, S.Pd, Guru Ekstrakurikuler : Sally
Hutabarat S.Pd, Seluruh Guru serta siswa/siswi yang mengikuti
ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia di SMK Yayasan
Pendidikan Teknologi Teladan Medan
10. Orang tua yang sangat dibanggakan yaitu : T.Gajah S.Pd dan M.Malau yang
luar biasa memberikan dukungan, semangat, doa bahkan materi yang tidak
terhitung jumlahnya. Untuk adik Angga Yosua Arizona Gajah dan Anggita
Tiurmenda Gajah yang juga memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
11. Lamhot Sihombing, M.Pd, Solfeggio Choir, Teman-teman seperjuangan
stambuk 2011 yang sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini, Tuhan
memberkati. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2016
Penulis
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB I PENDAHULUAN...1
Latar Belakang...1
A. Identifikasi Masalah ... 4
B. Pembatasan Masalah... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian... 8
E. Manfaat Penelitian... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUA ... 11
A. Landasan Teoritis ... 11
1. Teori Pembelajaran...11
2. Teori Ansambel Musik...15
3. Teori Musik...16
a. Irama...17
b. Melodi...19
c. Harmoni...21
v
e. Pengertian Lagu...23
4. Teori Musik Tradisional Indonesia...24
5. Pengertian Ekstrakurikuler...25
B. Kerangka Konseptual. ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 30
C. Populasi dan Sampel Penelitian... 30
1. Sampel.. ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ... 32
1. Observasi...33
2. Wawancara...34
3. Dokumentasi...35
4. Tes Hasil Belajar...38
E. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN...43
A. Keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan ... 43
vi
C. Lagu-Lagu yang Dipelajari dalam Pembelajaran Ansambel Musik
Tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan
Pendidikan Teknologi Teladan Medan... 83
D. Alat Musik yang dipakai dalam Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan... 102
E. Kendala yang Dialami Siswa dan Guru serta Cara Mengatasi Kendala dalam Proses Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan... ... 104
F. Hasil Pembelajaran Ansambel Musik Tradisionaml Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan...106
BAB V KESIMPULAN...110
A. KESIMPULAN...110
B. SARAN...111
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Penilaian Tes Pembelajaran ... 39
Tabel 4.1 Beberapa Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan ... 44
Tabel 4.2 Jadwal Ekstrakurikuler Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan ... 46
Tabel 4.3 Daftar Nama Siswa yang mengikuti Ansambel Musik Tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan ... 46
Tabel 4.4 Kendala dan Cara Menghadapi Kendala Oleh Guru Pada Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 105
Tabel 4.5 Kendala dan Cara Menghadapi Kendala Oleh Guru Pada Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 106
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Ritme/Irama ... 18
Gambar 2.2 Contoh Melodi ... 20
Gambar 2.3 Contoh Harmoni ... 22
Gambar 2.4 Contoh Dinamik ... 23
Gambar 4.1 Keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 43
Gambar 4.2 Peneliti melakukan wawancara kepada bapak Mardian Khadafi S.Pd ... 45
Gambar 4.3 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally ... 47
Gambar 4.4 Aula Kesenian Ekstrakurikuler ... 47
Gambar 4.5 Ibu Sally Hutabarat memperkenalkan dan memainkan tangga nada instrumen angklung ... 49
Gambar 4.6 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 50
Gambar 4.7 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat S.Pd ... 51
Gambar 4.8 Ibu Sally Hutabarat menyuruh salah satu siswa kedepan dan mempraktekkan cara memainkan instrumen angklung ... 52
Gambar 4.9 Salah satu siswa mempraktekkan cara memainkan angklung ... 53
Gambar 4.10 Peneliti setelah melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 54
Gambar 4.11 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat ... 54
ix
Gambar 4.13 Guru memainkan instrumen taganing dan menunjukkan
kepada siswa pemain instrumen taganing ... 55
Gambar 4.14 Salah satu siswa memandu teman-temannya memainkan
instrumen angklung ... 56
Gambar 4.15 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 57
Gambar 4.16 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat ... 57
Gambar 4.17 Siswa sedang belajar memainkan instrumen taganing ... 58
Gambar 4.18 Peneliti melakukan wawancara kepada siswa pemain
Taganing ... 59
Gambar 4.19 Peneliti melakukan wawancara kepada Ibu Sally
Hutabarat ... 60
Gambar 4.20 Guru memperkenalkan instrumen suling kepada siswa ... 61
Gambar 4.21 Guru memainkan instrumen suling diikuti siswa pemain
instrumen suling ... 61
Gambar 4.22 Siswa latihan tangga nada instrumen suling ... 62
Gambar 4.23 Peneliti melakukan wawancara kepada siswa pemain
taganing. ... 63
Gambar 4.24 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat ... 64
Gambar 4.25 Siswa latihan memainkan akord angklung dengan kode yang
diberikan oleh teman mereka ... 65
Gambar 4.26 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 66
Gambar 4.27 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally
x
Gambar 4.28 Guru memberikan arahan kepada siswa pemain instrumen
taganing. ... 67
Gambar 4.29 Siswa latihan mandiri dengan tetap dipantau oleh guru ... 68
Gambar 4.30 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 68
Gambar 4.31 Peneliti setelah melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat... ... 69
Gambar 4.32 Siswa pemain instrumen taganing dan suling memainkan
instrumen secara bersama-sama.. ... 70
Gambar 4.33 Siswa pemain instrumen angklung memainkan instrumen
secara bersama-sama.. ... 70
Gambar 4.34 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 71
Gambar 4.35 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler.. ... 72
Gambar 4.36 Latihan perdana secara bersama-sama semua instrumen yang
dipimpin oleh Ibu Sally Hutabarat. ... 73
Gambar 4.37 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
ekstrakurikuler.. ... 73
Gambar 4.38 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat. ... 74
Gambar 4.39 Latihan secara bersama-sama semua instrumen pada
ekstrakurikuler. ... 75
Gambar 4.40 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
xi
Gambar 4.41 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler. ... 76
Gambar 4.42 Latihan secara bersama-sama semua instrumen pada
Ekstrakurikuler ... 77
Gambar 4.43 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
Ekstrakurikuler ... 78
Gambar 4.44 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler ... 78
Gambar 4.45 Latihan secara bersama-sama semua instrumen pada
Ekstrakurikuler ... 79
Gambar 4.46 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
Ekstrakurikuler ... 80
Gambar 4.47 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler ... 81
Gambar 4.48 Siswa mendemonstrasikan hasil latihan mereka pada
Ekstrakurikuler ... 82
Gambar 4.49 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
Ekstrakurikuler ... 83
Gambar 4.50 Peneliti setelah melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat. ... 84
Gambar 4.51 Peneliti saat melakukan wawancara kepada Bapak Mardian
Khadafi S.Pd. ... 84
Gambar 4.52 Lagu Ansambel Bunda dan dokumen Guru Ekstrakurikuler Ansambel Musik Tradsional Indonesia Ibu Sally Hutabarat
S.Pd ... 86
Gambar 4.53 Lagu Ansambel Rumah Kita dan dokumen Guru
xii
Gambar 4.54 Instrumen angklung yang ada di SMK Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan. ... 103
Gambar 4.55 Instrumen Taganing yang ada di SMK Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan. ... 103
Gambar 4.56 Salah satu Instrumen Suling yang ada di SMK Yayasan
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina potensi
sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah, dan
perguruan tinggi. Pendidikan juga merupakan salah satu usaha sadar dan
terancang untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya. Dengan kemajuan IPTEK yang semakin
cepat siswa dituntut kreatif, mandiri dan inovatif dalam mengembangkan diri,
kemampuan dan keterampilannya melalui penguasaan di bidangnya.
Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat merancang
dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPTEK
yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar antara peserta didik
dan guru, dimana keduanya mempunyai peranan yang penting. Mengajar tidak
diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang
menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi
mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkupan agar siswa
belajar. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
2
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya di dalam struktur program
pelajaran pada jam pelajaran, tetapi juga kegiatan pembelajaran tambahan diluar
struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Hal ini harus dilakukan
agar dapat memperkaya wawasan pengetahuan dan juga kemampuan dari siswa
tersebut. Dalam proses belajar mengajar juga harus memiliki unsur-unsur seperti
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur dan metode
pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, dengan adanya ekstrakurikuler dapat
mengembangkan kepribadian, bakat atau kemampuan yang dimiliki siswa-siswi
diberbagai bidang diluar bidang akademik. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan adalah sekolah menengah
kejuruan yang mempunyai visi dan misi dalam program pembelajaran , salah satu
kegiatan pembelajaran tambahan diluar struktur program pembelajaran
(ektrakurikuler) yang memiliki salah satu visi melestarikan kebudayaan Indonesia
adalah ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia. Pemilihan kegiatan
ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia oleh pihak sekolah menjadi
salah satu kelebihan karena di era globalisasi sekarang jarang kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah menengah atas ataupun kejuruan menggunakan alat
musik tradisional, rata-rata sekolah yang berdomisili di kota Medan memilih
ekstrakurikuler seperti : paduan suara, tari, drama dan jika ada alat musik
kebanyakan alat musik modern, hanya beberapa sekolah yang memiliki
3
menjadi alasan mengapa semakin sedikit anak-anak dan masyarakat yang
mengetahui, mempelajari dan mencintai alat musik tradisional. Musik tradisional
Indonesia tidak kalah menariknya dengan musik modern, hanya eksplorasi
terhadap musik tradisional ini yang kurang dilakukan anak-anak sekarang dan
juga masyarakat, sehingga tidak banyak anak-anak muda yang mengenal musik
tradisional Indonesia.
Berdasarkan pengamatan penulis di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi
Teladan Medan, pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia yang
berlangsung di aula (kelas praktek) cukup kreatif. Walaupun tidak jarang
siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler tersebut sulit diatur saat pemilihan
lagu dan proses latihan berlangsung, ditambah dengan latar belakang siswa yang
berasal dari jurusan yang berbeda-beda yaitu : teknik audio video, teknik mekanik
otomotif, teknik pemesinan, teknik pemanfaatan tenaga listrik, dan teknik
komputer jaringan, guru mampu memberikan metode pembelajaran yang
digunakan dengan baik karena latar belakang guru yang merupakan lulusan dari
pendidikan keguruan dan menguasai alat musik tradisional yang ada pada
ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan tersebut,
dimana alat musik tersebut adalah : Angklung, taganing dan suling. Maka dari itu,
dalam hal ini Peneliti merasa tertarik untuk mengetahui dan mendeskripsikan
bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
4
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dengan demikian
penulis merumuskannya kedalam sebuah judul“Pembelajaran Ansambel Musik
Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan
lingkup permasalahan yang lebih luas. Menurut pendapat Iskandar dalam
Moleong (2014:163), yang menyatakan bahwa :
“Identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang
masalah, didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan masalah, semua faktor-faktor tersebut kita teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan referensi yang relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita teliti”.
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Setelah
masalah diidentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan
diangkat dalam suatu penelitian.
Berdasarkan uraian penjelasan dari latar belakang masalah diatas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan
5
2. Bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan?
3. Bagaimana strategi pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia
pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan
Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
4. Lagu-lagu apa saja yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik
tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
5. Alat musik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik
tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
6. Apa kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala siswa
dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan?
7. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam
pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi
Teladan Medan?
8. Bagaimana hasil pembelajaran siswa dengan pembelajaran ansambel musik
tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan
6
9. Bagaimana tanggapan orang tua siswa mengenai pembelajaran ansambel
musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis
mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam penelitian ini. Sesuai dengan Sugiono (2013:286) yang
mengatakan bahwa :“Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan
pada tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor
keterbatasan tenaga, dana dan waktu”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini
terbatas pada beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan
Medan?
2. Bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan?
3. Lagu-lagu apa saja yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik
tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan
7
4. Alat musik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik
tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
5. Apa kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala siswa
dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan?
6. Bagaimana hasil pembelajaran siswa dengan pembelajaran ansambel musik
tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
akan dilakukan, dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah
yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sugiyono (2013:288) yang mengatakan bahwa : “Rumusan masalah
merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk
mengumpulkan data di lapangan”. Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi
masalah, dan pembatasan masalah, maka penulis membuat perumusan masalah
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan untuk mengetahui gambaran dan arah
kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian harus jelas, agar hasil penelitian
yang diinginkan tercapai. Dengan adanya tujuan penelitian, maka penelitian akan
tertuju pada tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2013:397) yang mengatakan bahwa :
“Tujuan penelitian adalah untuk menemukan. Menemukan berarti
sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman meluas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat
dikembangkan menjadi teori”.
Tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi
Teladan Medan.
2. Untuk mengetahui pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan.
3. Untuk mengetahui lagu-lagu yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel
musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
4. Untuk mengetahui alat musik yang digunakan dalam pembelajaran
9
Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan
Medan.
5. Untuk mengetahui kendala serta cara mengatasi kendala yang dialami siswa
dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan.
6. Untuk mengetahui hasil pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia
pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan
Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang ditetapkan, maka penelitian diharapkan dapat
memberi manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Adapun
manfaat dari penelitian ini :
1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca.
2. Sebagai bahan masukan kepada peneliti dalam menambah pengetahuan dan
wawasan bagi peneliti mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional
Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang
relevan dikemudian hari.
4. Sebagai bahan masukan bagi pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan
10
5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Prodi Seni Musik Universitas
110 BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran, maka dalam
penutup akan diterangkan secara singkat kesimpulan penelitian dan pembatasan
serta saran dari peneliti. Kesimpulan merupakan garis besar yang perlu diketahui
secara jelas apa dan bagaimana hasil yang telah diperoleh selama penelitian dan
pembahasan. Sementara saran merupakan ide dan gagasan dari penulis setelah
melihat pembelajaran dengan segala permasalahannya.
A. Kesimpulan
Uraian yang dibuat dari Bab I sampai Bab 1V ini akan ditarik kesimpulan
dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan
penelitian mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada
ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan, oleh
karena itu peneliti membuat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia
pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan
Medan adalah untuk mengembangkan/menggali potensi siswa dan
menyalurkan bakat dan minat siswa-siswi dalam musik tradisional
Indonesia serta mempererat hubungan persahabatan yang lebih kompak
antar pelajar.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia yang
111
pada pukul 14.00 WIB ini tergolong baik karena memiliki metode
pembelajaran yang baik yaitu metode latihan dan praktek juga metode
demonstrasi yang dilakukan pada saat melakukan tes keberhasilan siswa
dalam memainkan ansambel musik tersebut.
3. Materi lagu yang diajarkan pada kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik
tradisional Indonesia adalah Lagu Bunda dan Lagu Rumah Kita.
4. Hasil pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memainkan alat-alat musik
tradisional Indonesia khususnya angklung, taganing dan suling dapat
dikatakan baik, namun sebagian masih ada yang belum menguasai
instrumen terkhusus instrumen angklung
5. Salah satu kendala yang dihadapi pada pembelajaran ekstrakurikuler
ansambel musik tradisional Indonesia adalah tidak bisanya alat dibawa
pulang oleh siswa untuk berlatih dirumah dan cara mengatasinya adalah
memberikan fokus kepada siswa berlatih instrumen pada saat proses
pembelajaran
B. SARAN
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
mengajukan beberapa saran diantaranya :
1. Melihat jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini masih
112
sehingga mampu menarik perhatian siswa-siswi yang belum bergabung
dengan kegiatan ekstrakurikuler ini.
2. Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengikuti
pembelajaran dengan aktif sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan
pada ekstrakurikuler pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia
3. Pada ekstrakurikuler, metode latihan dan praktek sangat tepat dilakukan
karena metode ini difokuskan pada proses latihan secara berkelanjutan
113
DAFTAR PUSTAKA
Arbignius, Hastono Rumbutar, 2010. Metode Pembelajaran Band oleh Penyandang Tunanetra Di Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Tunanetra Indonesia Di Jalan Mahkamah No.38 Medan: Skripsi
UNIMED.
Aries, Frisca br.Lumban Tobing, 2012. Pembelajaran Musik Angklung Pada Anak
Tunagrahita SLB-C Santa Lucia: Skripsi UNIMED.
Busroh, Jamalus. 1991,
Djohan, 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Buku Baik.
Hutahuruk, Tohonan. 2014. Mudah Bermain Ansambel Untuk Pelajar dan Umum. Yogyakarta : Media Pressindo
Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Imelda, Novita Pasaribu. 2011. Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara
pada Siswa Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa: Skripsi UNIMED.
Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud
Manalu, Lando. 2011. Peranan Grup Musik Marsada Band Dalam
Mempopulerkan Musik Tradisional Batak Toba Ke Mancanegara:
Skripsi UNIMED
Politoske, Daniel T. 1988. Music: Prentice-Hall, Inc Englewood Cliffs, San Fransisco, California U.S.A
Purba, Mauly. 2007. Musik Tradisional Masyarakat Sumatera Utara: Harapan, Peluang, dan Tantangan, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Robbins SP, dan judge. (2002). Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta. Penerbit Kencana Prenadamedia Group
114
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta
Sumiati, Asra 2013. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kharisma Putra Utama
Verawati,Marbun, 2010. Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Musik SMP Luar
Biasa Yapentra Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2009/2010: Skripsi
UNIMED.
http://girsangvision.blogspot.com/2012/02/sejak-kapan-dan-memiliki-arti-apakah.html
http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-belajar-dan-sumber-belajar.html
http://www.sarjanaku.com/2012.11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html/ 1Agustus 2013/15:20:05
https://www.google.co.id/m?&q=lagu+potong+bebek+angsa
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-kurikuler-di-sekolah