PT. TAUKO MEDAN
Oleh :
SURYANI TAMBUNAN 122102066
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : SURYANI TAMBUNAN
NIM : 122102066
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN
Tanggal 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP.19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M. Si, Ak
Tanggal 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
NIP.19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
NIP.19560407 198002 1 001
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : SURYANI TAMBUNAN
NIM : 122102066
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN
Medan, 2015
NIM. 122102066
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan
rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Tugas Akhir ini berjudul “PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN”. Penulis telah banyak mendapat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda Drs. S. Tambunan dan Ibunda
tercinta D. Simanjuntak, yang telah memberikan segenap kasih sayang, do’a, dan
dorongan, semangat dan pengorbanan yang begitu besar sehingga penulis
menyelesaikan studi ini. Tidak lupa penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak,CA selaku Ketua Jurusan Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing.yang telah berkenan meluangkan waktu dan sabar untuk
membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan Tugas Akhir
ini.
3. Kepada Bapak Direktur PT. Tauko Medan beserta staf, terima kasih atas
ii
diberikan kepada penulis sehingga terselesaikankannya tugas akhir ini
5. Kepada Sahabat- Sahabat penulis: Riles Lumbantoruan , Ewika asri, Utri
Maria, Ganda M, Eva Theresia, Tressa Yolanda, Yeni Simarmata dan pihak
lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan do’a, dan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas
Akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun yang dapat berguna dikemudian hari. Semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya mahasiswa Program Diploma
Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2015
Penulis
iii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
Daftar lampiran ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal Survey/ Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 4
BAB II PT. TAUKO MEDAN ... 6
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 7
C. Job Description... 8
D. Jaringan Usaha ... 11
E. Kinerja Usaha Terkini ... 12
iv
B. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi ... 15
C. Sistem Akuntansi Penjualan ... 19
D. Prosedur Penjualan ... 28
E. Pengendalian Intern Penjualan ... 34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 36
A. Kesimpulan ... 36
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 38
v
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 4
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
Lampiran 1. Flow Chart PT. TAUKO MEDAN ... 39
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dunia bisnis sekarang ini, kebutuhan akan informasi keuangan
banyak di perlukan dalam berbagai macam perusahaan. Untuk memenuhi
kebutuhan itu, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Ini dirancang untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak dalam maupun pihak luar
agar dapat membantu proses pengambilan keputusan. Tujuan utama
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, yaitu memproleh profit untuk
menjamin keseimbangan (continue), pertumbuhan (growth) dan mampu
mempertahankan kelangsungan usaha (survival).Tercapainya tujuan
perusahaan adalah harapan setiap orang yang bergabung di dalam perusahaan
tersebut.
Bagi suatu perusahaan sistem akuntansi memiliki peranan yang cukup
penting demi tercapainya tujuan.Demikian juga dengan PT. TAUKO
MEDAN yang bergerak dibidang industrifashion.Sistem akuntansi
merupakan factor yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan
dalam melakukan penjualan, selain itu sistem akuntansi penjualan juga
berperan dalam pengawasan penjualan yang dilakukan agar tidak terjadi
penyelewengan.Adanya sistem akuntansi yang baik dalam perusahaan berarti
telah tersedia suatu yang dapat menghindarkan perusahaan dari keinginan
2
kekayaan perusahaan dan meminimalkan penyalahgunaan prosedur yang
ditetapkan semula.
Kebutuhan akan sistem akuntansi sangat dirasakan oleh para manajer,
terutama pada perusahaan besar, hal itu dikarenakan terjadi transaksi yang
begitu kompleks dan tidak mungkin para manajer dapat mengingatnya, serta
untuk lebih membantu dan mengetahui apakah prosedur yang seharusnya
terlaksana telah berjalan sesuai dengan harapan para manajer, dengan begitu
para manajer dapat dengan mudah mengetahui bagaimana kondisi perusahaan
yang saat ini dipimpinnya tanpa harus melakukan pengawasan secara
langsung terhadap bawahannya. Sistem akuntansi penjualan merupakan salah
satu bagian dari suatu sistem akuntansi yang sudah pasti akan ikut
menentukan penyajian informasi.Karena keberhasilan sistem akuntansi dalam
menghasilkan informasi ditentukan oleh kesesuaian sistem itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan membahas permasalahan ini
sebagai topic pembahasan skripsi ini. Dimana judul yang diajukan adalah :
“Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan pada PT . TAUKO MEDAN.
B. Perumusan Masalah
Setiap perusahaan akan selalu menghadapi hambatan dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Pada umumnya tujuan dari kegiatan usaha
adalah menghasilkan laba yang maksimal.Hal ini dapat terealisasi apabila suatu
perusahaan memiliki sistem akuntansi yang baik dalam melakukan pengawasan
maka penulis memilih judul “PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian mengenai sistem akuntansi penjualan
pada perusahaan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penjualan yang diterapkan PT.
TAUKO MEDAN telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai sistem akuntansi
penjualan pada PT .TAUKO MEDAN.
Sedangkan menfaat penelitian adalah :
a. Bagi Perusahaan
Yaitu : sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan
terhadap penerapan sistem akuntansi penjualan pada masa yang akan
datang.
b. Bagi Penulis
Yaitu : untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis
dalam membandingkan aplikasi teori dengan keadaan di perusahaan
terutama mengenai sistem akuntansi penjualan.
3. Bagi Pihak yang Berkepentingan
Yaitu : untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem
4
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu PT. TAUKO
MEDAN yang beralamat di jalan Sei Batang Serangan No.39/54 Medan,
[image:14.595.116.509.318.531.2]yang bergerak di bidang industrifashion.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir
NO KEGIATAN JULI 2015
I II III IV
1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin Riset
4. Penunjukan Dosen Pembimbing
5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir
7. Bimbingan Tugas Akhir
8. Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana isi
Penulis akan memberikan gambaran rencan isi yang membuat lebih
terarahnya penulisan Tugas Akhir ini penulis membagi luas pembahasan
tugas akhir ini dalam empat (4) bab, dimana masing-masing bab terdiri
dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhannya yang dianggap cukup
memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan
pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak menimbulkan
pengertian yang lain. Secara garis besar luas pokok pembahasannya adalah
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang,
permasalahan,tujuan dan manfaat penelitian, rencana
penulisan yang mencakup jadwal survey dan rencan isi.
BAB II : PT. TAUKO MEDAN
Bab ini meliputi sejarah singkat Instansi, strutur organisasi
dan personalia, job description,kinerja usaha terkini dan
rencana kegiatan PT. TAUKO MEDAN.
BAB III : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADAPT. TAUKO MEDAN
Di bab ini penulis menyampaikan laporan atas hasil analisa
dan evaluasi atas prosedur penjualan yang diterapkan
perusahaan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan
memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari
pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana
diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat
6 BAB II
PT. TAUKO MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada 2006, PT TAUKO MEDAN diluncurkan dengan tujuan
menanamkan kebanggan akan Medan kepada masyarakat lewat desain.
Awalnya, PT TAUKO MEDAN menjual produknya di stand berukuran kecil
yang terletak di Merdeka Walk.Produk TAUKO MEDAN pada saat itu hanya
berupa kaos dan sedikit aksesoris saja.Pertengahan 2009, diputuskan untuk
memfokuskan distribusi barang di Jalan Sei Batang Serangan No. 39/54
Medan Baru 20154.Dengan tempat yang lebih memadai.Jenis produk yang
ditawarkan semakin beragam.
Pada 18 Mei 2014 PT. TAUKO MEDAN membuka cabangnya dijalan
Sisingamangaraja No. 9 Kota Maksum III.Medan Kota 20215.Pemilik
mencoba membangun citra tempat usahanya dengan membenahi penampilan
ruangan yang juga menjadi salah satu faktor pendukung konsumen dating
guna berbelanja ke toko tersebut.
Desain ruangan dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen
dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta penambahan fasilitas
pendukung seperti AC,alunan musik, penerangan yang baik, kamar pas yang
memadai dan tempat arkir yang aman.
Tauko Medan didirikan oleh 4 orang antara lain : Fatharia, Anggia,
Muchtar, Rizal dan Ramadhoni Dwipayani. Pada awalnya pendirian usaha ini
bermodalkan kreatifitas mereka dalam bidang industry dengan memberikan
barang yang berkualitas dan menonjolkan Kota Medan sebagai motto
usahanya.
Tujuan dari pemilik akan usaha ini adalah untuk membanggakan atau
menunjukkan bahwa anak Medan bangga dengan kotanya sendiri, sehingga
apabila ada masyarakat luar Medan datang ke kota ini, membeli produk ini,
maka masyarakat luar tersebut akan segera mengetahui dan mengerti bahwa
anak Medan bangga dengan kotanya sendiri.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab
karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan.Struktur organisasi perusahaan
yang ada pada perusahaan adalah merupakan dasar penyusunan prosedur
kegiatan. Struktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan
perkembangan kegiatan dan tujuan perusahaan. Agar suatu organisasi dapat
berjalan dengan baik, maka dalam usaha menyusun suatu organisasi perlu
diperhatikan atau dipedomani beberapa azas atau prinsip – prinsip dari suatu
organisasi.Diharapkan juga agar setiap karyawan dapat melaksanakan
tugasnya sesuai dengan bidangnya masing – masing.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
tanggung jawab dalam perusahaan.Salah satu unsure dari struktur organisasi
yang baik adalah adanya pola interaksi dan hubungan kerjasama antar orang –
orang pada setiap bagian dari suatu organisasi perusahaan. Skema struktur
8
tanggungjawabnya. Berikut akan disajikan struktur organisasi pada PT.
TAUKO MEDAN.
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi PT TAUKO MEDAN Sumber : PT TAUKO MEDAN
C. Job Description
Adapun job description dari PT TAUKO MEDAN adalah sebagai
berikut :
1. Direktur
Direktur sebagai pemegang saham dan juga pimpinan pelaksana
[image:18.595.131.504.180.547.2]menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan oleh para pemegang saham.Direktur adalah penanggung jawab
tertinggi dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan sekaligus mengkoordinir
kegiatan operasional perusahaan.
Adapun tugas dan wewenang direktur adalah :
a. Mengepalai para manajer
b. Mengawasi setiap kegiatan perusahaan
c. Menjalankan segala perencanaan yang telah direncanakan oleh
perusahaan
d. Bertanggung jawab atas kerjasama dengan cabang – cabang
perusahaan
e. Memimpin, mendidik, mengarahkan, memberikan motivasi serta
mengawasi bawahan
2. Manajer
Tugas seseorang manajer adalah :
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas – aktivitas
perusahaan
b. Memberikan pengarahan bagi para karyawan untuk dapat bekerja
secara tepat dan berhasil guna, sehingga memudahkan pencapaian
tujuan yang digunakan perusahaan
c. Mengawasi kinerja karyawan perusahaan
d. Menyetor kewajiban – kewajiban pajak dan melakukan penyetoran ke
10
e. Mengadakan konfirmasi / pencocokan setiap saldo yang terkait dan
menandatangani buku – buku harian, laporan harian, laporan mingguan
baik pengeluaran maupun pendapatan perusahaan.
3. Administrasi
Tugasnya adalah :
a. Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan
b. Melakukan pencatatan transaksi harian
c. Melakukan aktivitas pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan
perusahaan seperti : bahan baku, bahan penolong, peralatan produksi,
peralatan kantor dan sebagainya
4. Kepala Toko
a. Kepala Toko bertugas untuk mengawasi setiap kegiatan penjualan dan
memantau bawahannya
b. Memeriksa jumlah dan jenis barang baru yang masuk
5. Kasir
Tugas dan tanggung jawab kasir adalah sebagai berikut :
a. Mencetak pita register
b. Memasukkan dan mengeluarkan uang dari mesin register
c. Melakukan pemeriksaan terhadap faktur penjualan dan menyesuaikan
dengan barang yang akan dijual
6. Pegawai Toko
a. Bertanggung jawab atas segala aktivitas penjualan seperti
b. Bertanggung jawab atas barang – barang yang ada di toko untuk dijual
c. Melakukan pemeriksaan terhadap barang baru yang masuk
7. Supir
Bertanggung jawab atas segala tugas – tugas transportasi seperti
mengangkut pesanan barang ke cabang – cabang perusahaan,
pengangkutan pembelian bahan.
D. Jaringan Usaha
Setiap perusahaan harus menentukan jaringan usaha yang di tuju,
karena mengoptimalkan pendapatan perusahaan.Hal ini harus dilakukan
karena terdapat pesaing yang mempunyai posisi yang lebih baik dalam
melayani konsumen, agar perusahaan berhasil dan sukses sebaiknya
menetapkan pasar yang menjadi sasarannya sehingga konsumen yang sudah
ada dapat di pertahankan dan menjangkau konsumen potensial lainnya.
Jaringan usaha PT TAUKO MEDAN adalah :
a. Pelajar
Pelajar menjadi sasaran utama karena produk yang ditawarkan adalah
pakaian yang cocok dipakai pelajar atau anak muda.
b. Mahasiswa
Setiap pelajar mahasiswa dijadikan pasar sasaran oleh usaha ini kerena
seperti layaknya pelajar sangat mementingkan penampilan yang trendi.
12
Masyarakat Umum menjadi sasaran pasar ini karena masyarakat juga
memerlukan penampilan yang tidak kalah seperti pelajar dan mahasiswa,
walaupun dalam kuantitas yang relative kecil.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua,
begitu juga dengan PT Tauko Medan.Perusahaan terus berupaya agar tujuan
yang telah digariskan dapat terwujud.Tidak mudah dalam mewujudkan hal itu
karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam
bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan –
kegiatan serta program – program kerja apa saja yang sedang dilakukan
perusahaan pada saat ini guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi kinerja
usaha terkini yang dijalankan adalah sebagai berikut :
a. Kualitas Produk
Meningkatkan kualitas produk berupa fashion PT Tauko Medan dengan
memiliki kualitas yang terjamin sesuai dengan permintaan pelanggan agar
dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan produk yang
berkualitas, keberhasilan perusahaan dapat dicapai.
b. Harga Kompetitif
Dengan harga kompetitif dapat memungkinkan perusahaan bersaing
c. Sumber Daya Manusia ( SDM )
Sumber daya Manusia yang memiliki perusahaan harus mempunyai
criteria seperti terampil, bertanggung jawab, disiplin dan juga dapat
menguasai bidang yang akan ditanganinya.
d. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi seperti
several oracle, maka jaringan antara satu daerah dengan daerah lain seperti
medan – Jakarta menjadi online. Maka kegiatan operasi perusahaan dapat
berjalan dengan maksimal dan optimal dalam pengelolahan data dan
penyajian informasi.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT Tauko Medan yang hendak dicapai di masa yang
akan datang adalah sebagai berikut :
1. Memelihara dan Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas dengan mutu produk, serta kuantitas produk.
3. Meningkatkan kinerja dan kualitas tenaga kerja.
14 BAB III
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi
Pesatnya pertumbuhan dunia usaha akhir – akhir ini mengakibatkan
timbulnya berbagai persoalan dalam bidang prosedur untuk mencatat dan
mengolah data dari satu perusahaan sehingga untuk mengatasi masalah ini
diperlukan suatu ,metode yang baik dan tepat, yaitu dengan jalan menciptakan
suatu sistem yang dapat meliputi segala kegiatan unit usaha.
Dalam perusahaan dagang maupun perusahaan lainnya yang bertujuan
untuk mencari keuntungan, selalu berhadapan dengan masalah
penjualan.Supaya penjualan ini di laksanakan dapat berjalan dengan baik,
maka harus diciptakan sistem akuntansi penjualan yang baik.
Suatu perusahaan dalam menyusun sistem akuntansi dapat memilih
secara manual tanpa menggunakan mesin pembantu dan menggunakan mesin
pembukuan yang sederhana sampai menggunakan mesin komputer.
Sistem disini diartikan sebagai suatu jaringan yang saling berhubungan
yang disusun dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan
kegiatan utama perusahaan dan terdiri dari beberapa prosedur yang merupakan
kegiatan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Definisi Sistem menurut Simamora (2000;176) adalah :“Seperangkat
peraturan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa tugas
Defenisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001;3) adalah :“sistem
akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan
informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi
bisnis.”
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa akuntansi merupakan
keseluruhan proses penyusunan informasi dari data dan operasi perusahaan
yang bersifat berdasarkan sistem tertentu, dengan cakupan kegiatan yang
meliputi pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan hingga penafsiran
informasi yang dihasilkan guna kepentingan berbagai pihak yang
berhubungan dengan perusahaan. Adapun fungsi utama sistem akuntansi
adalah mendorong seoptimal mungkin agar sistem tersebut dapat
menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur yaitu tepat
waktu, relevan, dan dapat dipercaya. Unsur – unsur yang terdapat dalam suatu
sistem akuntansi saling berkaitan satu sama lain, sehingga dapat dilakukan
pengolahan data mulai dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang
dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi.
B. Unsur – Unsur Sistem Akuntansi
Dari pengertian sistem akuntansi yang telah disebutkan diperoleh
kesimpulan bahwa sistem akuntansi terdiri atas unsur – unsur :
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi.Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
16
(didokumentasikan) diatas selembar kertas.Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.
Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam
pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir
adalah : faktur penjualan, bukti kas masuk, kwitansi dan lainnya.
Dengan faktur penjualan, direkam data mengenai nama pembelian, alamat
pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual, harga barang, tanda
tangan otorisasi dan sebagainya. Dengan demikian faktur penjualan
digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan.
Dalam sistem akuntansi secara manual ( manual system), media yang
digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah
formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi
dengan komputer ( computerized system) digunakan berbagai macam
media untuk memasukkan data kedalam sistem pengolahan data seperti :
papan ketik (keyboard), optical and magnetic character and code, mice,
voice, touch sensors dan cats.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data
lainnya.Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.Dalam
jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan disajikan
Dalam jurnal ini terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil
oeringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di
posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal
adalah : jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan
jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening – rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal. Rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan
unsure – unsure informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Rekening bku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah
untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula
sebagai sumber informasi keuangan untuk menyajikan laporan keuangan.
d. Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan
riciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary
ladger).Buku pembantu ini terdiri dari rekening – rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar.Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi
akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain
sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku
besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai
18
dicatat dalam buku – buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah
penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam akuntansi.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan dapat berupa neraca,
laporan laba rugi, laporan harga pokok produksi dan laporan biaya
pemasaran. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan
pada layar monitor komputer. Pada dasarnya laporan ini berguna sebagai
informasi yang akan digunakan oleh pihak intern maupun ekstern
perusahaan.
Adapun fungsi dari sistem akuntansi adalah :
a. Menentukan hasil operasi
b. Mengikuti kejadian – kejadian yang menyangkut harta dan kewajiban
perusahaan
c. Mengatur transaksi tertentu, misalnya : pembeli peralatan dan
perlengkapan, pengiriman barang dan sebagainya.
Sedangkan tujuan sistem akuntansi adalah :
a. Menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat
manajemen, pemilik atau pemegang saham secara cepat dan tepat
b. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan,
seperti : Bank dan lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan
c. Menyempurnakan pengendalian melalui organisasi, prosedur –
prosedur dan cara – cara lain untuk menggambarkan kekayaan
C. Sistem Akuntansi Penjualan
Kegiatan penjualan pada PT. Tauko Medan terdiri dari penjualan tunai
dan penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa akan
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli apabila perusahaan telah
menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ditangani oleh
perusahaan melalui sistem penjualan tunai.Sedangkan penjualan kredit yang
dilakukan oleh perusahaan ini, hanya terjadi kepada satu cabangnya.
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa penjualan terbagi atas
penjual tunai dan penjualan kredit. Sistem akuntansi penjualan tersebut dalam
penerapannya menggunakan dokumen – dokumen yang menurut Mulyadi
(2001;215) terdiri dari :
a. Jurnal penjualan
b. Kartu piutang
c. Kartu persediaan
d. Jurnal umum
e. Kartu gudang
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa dokumen tersebut
digunakan untuk lebih menjafga keamanan jalannya penerapan sistem
akuntansi penjualan tersebut.
1. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai
Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui
20
dan poada akhir keja akan dijumlah. Penjualan tunai semacam ini dapat
dicatat sebagai berikut :
Kas xxx
Penjualan xxx
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, berasal
dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern
yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penjualan dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kertu
kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
transaksi penerimaan kas.
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah :
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,
mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut
kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang di pesan
oleh pembeli serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Dalam funsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
Penjualan tunai terjadi bilamana pembeli melakukan pembayaran
harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan. Bagian – bagian
organisasi yang terlibat dalam penjualan tunai adalah :
a. Bagian Penjualan
Bagian ini adalah pegawai toko, berfungsi menerima order atau
pesanan dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan
kepada pembeli untuk pembayaran ke bagian keuangan.
b. Bagian Keuangan
Yaitu kasir, bertanggung jawab menyerahkan barang kepada pembeli
setelah dilakukan pembayaran.Apabila permintaan dalam kuantitas
atau jumlah yang banyak, diserahkan ke bagian pengiriman untuk
22
c. Bagian Akuntansi
Berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas
serta membuat laporan penjualan, bagian ini dilakukan oleh
administrasi.
Bukti – bukti yang dipergunakan dalam sistem penjualan tunai
adalah :
1. Faktur penjualan
2. Bukti setor bank
3. Pita register
Catatan – catatan yang diperlakukan untuk sistem penjualan tunai,
adalah :
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal penerimaan kas
3. Jurnal umum
4. kartu gudang
Sistem akuntansi penjualan pada PT. Tuko Medan dilakukan oleh
bagian penjualan setelah menerima order atau pesanan pelanggan,
kemudian pegawai toko membuat atau megisi faktur penjualan tunai dan
menyerahkannya kepada pembeli untuk diproses di bagian kasir, dimana
kasir bertanggung jawab dalam penyerahan barang kepada pembeli.
Selanjutnya bagian administrasi akan mencatat transaksi penjualan ke
Laporan yang berhubungan dengan penjualan tunai adalah laporan
mengenai penjualan secara periodik, menurut jenis barang, juga mengenai
banyaknya (kuantitas) penjualan, yang memberikan informasi yang
dibutuhkan pihak – pihak yang berkepentingan dengan penjualan
tersebut.Di perusahaan ini, setiap transaksi dilaporkan kepada Direktur
seminggu sekali.
Pada sistem penjulan ini di pergunakan bukti – bukti sebagai
berikut : faktur penjualan, bukti setor bank, dan pita register kas. Selain itu
diperlakukan juga catatan – catatan yang terdiri dari : jurnal penjualan,
jurnal penerimaan kas, jurnal umum dan kartu gudang.
Pengertian penjualan tunai menurut Mulyadi (2001;455) adalah
:“penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran oleh perusahaan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan harga barang terlebih dahulu sebellum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.”
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, berasal
dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern
yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penjualan dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kertu
kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
24
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah :
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,
mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut
kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi
kas.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang di pesan
oleh pembeli serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Dalam fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai adalah :
1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan.Jika perusahaan menjual berbagai macam
produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal
penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna
meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
2. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
penerimaan kas dari penjualan tunai.
3. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual.
4. Kartu persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang dijual.Kartu persediaan ini
juga untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di
gudang.
5. Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya
berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gedung.
2. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Pengertian penjualan kredit menurut Mulyadi (2001;210) adalah
:“Penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan
barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka
26
Kegiatan penjualan secara kredit ditangani oleh perusahaan melalui
sistem penjualan kredit.Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang,
setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu
didahului dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut
diberi kredit.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit
adalah :
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan,
baik secara tunai maupun kredit.Jika perusahaan menjual beberapa
macam produk dan manajemen memrlukan informasi penjualan
menurut jenis produk, dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom–
kolom untuk mencatat penjualan menurut jenis produk tersebut.
b. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan bukti pembantu yang berisi rincian
mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya
c. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi
dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang
d. Jurnal Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk
Penjualan kredit merupakan suatu cara dimana barang diserahkan
sesuai order atau permintaan pembeli sebelum pembeli membayar dan
selama masa itu perusahaan mempuyai piutang dari pembeli.
Bukti – bukti yang dipergunakan dalam sistem akuntansi penjualan
kredit adalah :
1. Surat order pembelian dan tembusannya
2. Faktur dan tembusannya
Catatan – catatan sistem penjualan kredit yaitu :
1. Jurnal penjualan
2. Buku besar piutang dan buku besar pembantu
3. Kartu gudang
4. Jurnal umum
Laporan yang berhubungan dengan penjualan kredit adalah laporan
mengenai penjualan kredit secara periodik. Sistem akuntansi penjualan
kredit yang dilakukan oleh PT. Tauko Medan masih bersifat
sederhana, diaman hanya dilakukan kepada satu cabangnya. Penjualan
ini terjadi apabila barang pada cabangnya habis, dan dilakukan
permintaan dari cabang.
Adapun catatan – catatan yang diperlukan dalam sistem penjualan ini
adalah : jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum dan
28
D. Prosedur Penjualan
Tingkat penjualan yang dicapai PT. Tauko Medan, juga
dipengaruhi secara langsung oleh strategi pemasaran yang diterapkan oleh
perusahaan.
Dalam menjalankan pemasaran, perusahaan juga menerapkan
konsep pemasaran modern yaitu “bauran” yang terdiri dari :
1. Produk ( product)
2. Harga ( price )
3. Promosi ( promotion)
4. Tempat (place)
1. Produk (product)
Produk yang dipasarakan oleh perusahaan ini adalah : kaos, jaket,
topi, tas dan sebagainya yang mempunyai khas tersendiri.
2. Harga (price)
Harga juga merupakan variable yang dapat dikendalikan dan
menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Dalam
penetapan harga jual dapat dilihat dari berbagai sudut, antara lain
berdasarkan pada biaya, berdasarkan keseimbangan antara permintaan dan
penawaran atau berdasarkan letak geografis suatu perusahaan, dan
berdasarkan laba yang diinginkan perusahaan.
3. Promosi (promotion)
Perusahaan memerlukan kekuatan promosi untuk meningkatkan
merupakan ujung tombak pemasaran suatu produk.Semakin gencar dan
inovatif promosi diluncurkan, maka semakin besar pula probabilitas
pengenalan produk tersebut kepada masyarakat dan mulailah terjadi
permintaan terhadap produk tersebut.
4. Tempat (place)
Tempat atau lokasi yang dipasarkan oleh perusahaan terletak dari pusat
kota. Hal ini dikarenakan perusahaan ingin member kemudahan konsumen
untuk memenuhi kebutuhan.
Jaringan prosedur yang membentuk pengendalian penjualan
menurut Mulyadi terdiri dari :
a. Prosedur order penjualan
b. Prosedur pengiriman barang
c. Prosedur pencatatan piutang
d. Prosedur penagihan
e. Prosedur pencatatan penjualan
1. Prosedur Penjualan Tunai
Prosedur – prosedur yang ditempuh dalam aktivitas – aktivitas
penjualan adalah berbeda – beda diantara bermacam – macam perusahaan
yang ada, tergantung dari besarnya perusahaan yang bersangkutan.
Prosedur mengatur cara- cara dalam melakukan suatu penjualan baik
barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Prosedur ini
dimulai dari adanya kebutuhan atas barang dan jasa sampai barang yang
30
a. Setelah menerima order dari pembeli, pegawai toko membuat /
mengisi faktur penjualan rangkap dua, yaitu lembar pertama untuk
pelanggan sebagai pengantar pembayaran kepada kasir, dan lembar
kedua untuk perusahaan sebagai bukti adanya pembelian dan sebagai
bukti dilakukannya pencatatan akuntansi.
b. Pembeli menyerahkan sejumlah uang kepada bagian kasir dengan
menunjukkan faktur.
c. Kasir mencetak pita register kas sebanyak rangkap dua, lembar
pertama diberikan kepada pembeli dan lembar pertama untuk bukti
kepada bagian administrasi. Setelah menerima uang tunai dari
pembeli, dilakukan penyerahan barang.
d. Administrasi mencatat penjualan dan penerimaan kas secara
periodik.
e. Manajer melakukan penyetoran ke bank dan menerima bukti setor
dari bank.
Dokumen yang digunakan untuk mencatat penjualan tunai ini adalah :
faktur penjualan dan pita register kas.
Ada bebrapa dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai,
yaitu :
a. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan utnuk mencatat berbagai informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan
berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi
kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
penjualan ke dalam jurnal penjualan.Tembusan faktur ini juga
berfungsi sebagai slip pembungkus (packing slip) yang ditempelkan
oleh fungsi pengiriman diatas pembungkus, sebagai alat identifikasi
bungkusan barang.
b. Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara
mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas
ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi
kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dalam jurnal penjualan.
c. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke
bank.Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi
akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen
sumber untuk pencatatan transaksi penjualan tunai.
d. Rekapitulasi Harga Pokok Persediaan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas
harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Data yang
direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga”
32
2. Prosedur Penjualan Kredit
Prosedur penjualan kredit adalah urutan kegiatan yang sejak
diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur
(penagihan) dan pencatatan penjualan. Prosedur penjualan kredit PT.
TAUKO MEDAN adalah :
a. Setelah menerima order dari pembeli (cabang perusahaan), bagian
penjualan, yaitu pegawai toko membuat surat order pengiriman
b. Bagian administrasi membuat faktur sebagai berikut :
1. Faktur penjualan dikirimkan kembali kepada pembeli
2. Faktur penjualan sebagai bukti untuk dilakukan pencatatan
penjualan
3. Faktur penjualan sebagai alat identifikasi bungkusan barang di
bagian gudang.
c. Barang diantarkan ke toko cabang oleh supir sesuai dengan jenis dan
jumlah permintaan. Kemudian pihak pembeli yaitu toko cabang
memeriksa kebenaran barang dan apabila sudah sesuai dengan
permintaan, pembeli menandatangani faktur penjualan, Pencatatan
dilakukan satu hari setelah barang dikirim.
d. Dilakukan penagihan setiap akhir minggu
Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa prosedur yang
diterapkan dalam membentuk sistem terdiri dari berbagai kegiatan
yang berkelanjutan untuk menjaga keamanan dari proses penjualan
tersebut.
Penerapan prosedur seperti kita ketahui tidak ada yang dapat dengan
mutlak dilaksanakan dalam suatu perusahaan.prosedur yang diterapkan
harus sesuai dengan jenis, besarnya usaha dan faktor lainnya yang
mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam penjualan yang diterapkan PT. Tauko Medan, fungsi – fungsi
yang ada adalah :
1. Fungsi penjualan , yaitu :
Bagian ini berfungsi untuk melayani permintaan pelanggan dalam
pembelian barang.
2. Fungsi Pencatatan , yaitu :
Pada PT. Tauko Medan, fungsi ini dipegang oleh bagian
administrasi.
3. Fungsi keuangan, yaitu :
Fungsi ini adalah untuk mengatur pengeluaran keuangan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya,
fungsi ini dipegang oleh kasir.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa
perusahaan menerapkan prosedur- prosedur yang sesuai.Baik
prosedur penjualan tunai maupun prosedur penjualan kredit.Pada
34
beberapa bagian dalam perusahaan dimaksudkan agar penjualan
yang terjadi dapat diawasi dengan baik.
E. Pengendalian Intern Penjualan
Pada PT. Tauko Medan, pengendalian intern penjualan sudah
diterapkan dengan cukup baik.
Unsur pengendalian intern yang ada dalam perusahaan ini adalah :
a. Organisasi
Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penjualan,
unsur pokok sistem pengendalian intern dijabarkan sebagai berikut :
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit
Pemisahan kedua fungsi dimaksudkan untuk menciptakan pengawasan
intern terhadap transaksi penjualan.Dalam transaksi penjualan, bagian
penjualan cenderung melakukan penjualan barang sebanyak –
banyaknya.
2. Bagian akuntansi harus terpisah dari bagian penjualan
Salah satu unsur pokok dalam sistem pengendalian intern
mengharuskan pemisahan bagian operasi, bagian keuangan, dan bagian
akuntansi.Dalam sistem penjualan kredit, bagaian akuntansi yang
melaksanakan pencatatan piutang harus dipisahkan dari bagian operasi
yang melaksanakan transaksi penjualan.
3. Bagian akuntansi harus terpisah dari bagian keuangan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan unsur pengendalian
lainnya yaitu operasi dan persediaan.Tujuannya adalah untuk menjaga
kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Dalam organisasi, setiap organisasi keuangan melalui sistem
otorisasi tertentu.Tidak ada satu transaksi yang terjadi tanpa adanya
otorisasi oleh pihak yang berwenang. Proses otorisasi yang dilakukan
dengan cara membubuhi tanda tangan pejabat atau yang berwewenang.
Pembubuhan tanda tangan ini dilakukan pada dokumen.Setiap transaksi
yang terjadi dicatat dalam catatan akuntansi melalui prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan.Dengan adanya otorisasi maka pengawasan intern
terhadap kekayaan dan data akuntansi dapat terjamin keamananya dan
keandalannya.
c. Praktek yang sehat
Penggunaan formulir pokok surat order pembelian dan faktur
penjualan harus bernomor huruf cetak dan penggunaannya harus di
pertanggung jawabkan oleh bagian yang bersangkutan.
Pengendalian intern sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan
perusahaan, selain itu pengendalian ini juga sangat membantu dalam
mengatasi penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki
oleh setiap bagian dengan melakukan pemisahan masing – masing bagian
dan menetapkan prosedur pencatatan yang dilakukan oleh setiap bagian
36 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pembahasan diatas, maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penjualan yang dilaksanakan oleh PT. Tauko Medan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
a. Produk yang dipasarkan memiliki mutu yang baik
b. Harga yang relatif terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
2. Penerapan sistem akuntansi penjualan pada PT. Tauko Medan sudah
berjalan dengan baik dan dilakukan dengan prosedur yang saling berkaitan
demi kesesuaian proses penjualan tersebut.
3. Pencatatan yang dilakukan sudah dengan ketentuan perusahaan, tetapi
pada penjualan kredit pencatatan tidak dilakukan pada saat terjasi
transaksi, yaitu pada keesokan hari terjadi transaksi.
B. Saran
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan saran
yang sifatnya membangun, semoga dapat menjadi masukan bagi PT. Tauko
Medan
1. Hendaknya perusahaan membuat variasi produk yang baru, agar dapat
2. Sebaiknya profesionalisme yang terdapat dalam struktur organisasi pada
perusahaan dapat menjadi lebih baik dan diharapkan setiap karyawan lebih
mengutamakan penyelesaian tugas – tuganya .
3. Hndaknya perusahaan lebih melengkapi dokumen yang mendukung
pelaksana penjualan terutama flowchart atau bagan air yang berfungsi
untuk memperjelas proses penjualan.
4. Sebaiknya pencatatan transaksi penjualan kredit dilakukan pada saat terjadi
38
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki (2000), Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbit Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Hail, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat,Jakarta.
Hermawan, Asep (2003), Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
, (2003), Pedoman Praktisi Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Badan Penerbit Fakutas Ekonomi-Trisakti, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, (2001), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta.
Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
, (2002), Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Niswoger, Rollin C and Fess, Philip (1999), Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi 19, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Simamora, Hendry (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.