SKRIPSI
HERMAWAN SUSANTO
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN
INFEKSI SALURAN KEMIH
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar
Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN
SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN
KEMIH
Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS. Saiful Anwar Malang
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2012
Oleh:
HERMAWAN SUSANTO 08040063
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN
SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN
KEMIH
Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS. Saiful Anwar Malang
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2012
Oleh:
HERMAWAN SUSANTO
08040063
Disetujui oleh:
Penguji I Penguji II
Drs. Didik Hasmono,Apt,.MS. Hidajah Rachmawati,S.Si.Apt, Sp. FRS. NIP:195809111986011001 NIP UMM:144.0609.0449
Penguji III Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam karena
berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. DR. Dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSU Dr. Saiful
Anwar Malang yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk
melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Prof. Dr. Dr. M. Istiadjid ES, SpS, Sp.BS, M.Hum selaku Ketua Komisi
Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik
sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang.
4. Sri Erna Utami, SKM,. M.Kes (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam
Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang
telah memberikan kepercayaan kepada saya dalam melakukan penelitian di
ruang rekam medik RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
5. drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan
Penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah membantu dalam
v
6. dr. Besut Daryanto, Sp.U selaku Kepala SMF Bedah Urologi di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang.
7. Dra. Arofa Idha, Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi RSU Dr. Saiful
Anwar Malang .
8. Staf pengawai RMK RSSA Malang yang banyak membantu dalam proses
pengambilan data skripsi.
9. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
10. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi
dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
11. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS., selaku Dosen Pembimbing I,
disela kesibukan bapak masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing
dan memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya
skripsi ini.
12. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing
II yang dengan tulus dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing,
mengarahkan dan memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
13. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku Dosen Penguji I yang telah
banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
14. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., MSc., selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.
15. Ibu Siti Rofida, S.si., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih banyak atas
arahan ibu selama ini.
16. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., selaku Dosen Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu
jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi
vi
17. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
berguna.
18. Laboran Mbk Susi, mbk Nila, Mbk Sri, Mas Ferdy, yang sudah mau
membantu dalam proses praktikum di Laboratorium.
19. Pak Lukman, Mbak Yuli, Pak Agus, selaku tata usaha Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
20. Orang Tuaku tercinta, Bapak H.Ardi, dan Ibu Hj.Sunarti, yang tiada
hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk
kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan
dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan
ilmu yang bemanfaat.
21. Kakakku Winarto dan Adekku Lulut Sulistiono terima kasih buat motivasi
dan do’anya. Sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.
22. Sahabat seperjuanganku Eka Sastra Pranatha, Saihun Alif Alfian, Norma
yulina, Jasmi Harjo, Yugo Gandigora, Anna Tressia, Silfi Puspitasari,
Maria, Vika, Damas Gigih, Dimas Purwo Nugroho, Finuril Hidayah,
Nurshauma, Yofrita atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta
kerja samanya sehingga sekripsi ini dapat terwujud.
23. Sahabat-sahabatku Alif Wahyu Jatmiko, Yayan Rusadi, Fandy Maulana,
Warid Rosiman Syahbana, Buhari Adi Putra dan Imam Arief Cahyadin
dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang
membantu dan mendukung saat susah maupun senang.
24. Adek-adekku Nabilah Nadhif, Nuraini Ramli Adjam, Nurvita Sari
Moechtar, Nurwahdaniati, Uyan Wuryani, Aidah Yun Shochibah, Ogik
Winarti, Eka Putri, Wisnu Agi Tidaria, dan Gaya Try Pertiwi terima kasih
atas semangat dan do’a kalian selama ini sebagai saudara yang membantu dan mendukung saat susah maupun senang.
25. Saudaraku KKN 34 - tahun 2012 terima kasih atas pengalaman, keceriaan
dan semangat kalian sebagai saudara baruku.
26. Sahabat terdekatku Desi Ekarmila S.R terima kasih atas semangat, do’a
vii
27. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 13 Oktober 2012
Penyusun
viii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN
SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal urin tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Dengan demikian urin di dalam sistem saluran kemih biasanya steril. Umumnya infeksi saluran kemih disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti Proteus mirabilis (30 % dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi kurang dari 5 % pada anak perempuan), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa dapat juga sebagai penyebab.
Infeksi saluran kemih dibagi menjadi dua yaitu infeksi nosokomial dan infeksi yang didapat dikomunitas. Antibiotika merupakan terapi utama pada infeksi saluran kemih. Hasil uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika yang tepat. Efektivitas terapi antibiotika pada Infeksi saluran kemih dapat dilihat dari penurunan angka lekosit urin disamping hasil pembiakan bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien.
Pada pasien Infeksi saluran kemih komplikasi, terapi awal diberikan golongan floroquinolon intravena, aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin atau sefalosporion spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida. Jika pasien telah dirawat di rumah sakit selama 6 bulan, dengan menggunakan kateter, pengobatannya harus dipertimbangkan. Dalam pengaturannya dianjurkan menggunakan ceftazidime, asam tikarsilin-klavulanat, piperasilin, aztreonam, meropenem, imipenem atau, dalam kombinasi dengan aminoglikosida. Tindak lanjut kultur urin harus diperoleh 2 minggu setelah selesai terapi untuk memastikan respon yang memuaskan dan untuk mendeteksi kemungkinan kambuhnya infeksi.
ix
instalasi farmasi terutama pada penggunaan antibiotika golongan Sefalosporin pada Infeksi Saluran Kemih.
Kerangka konseptual pada penelitian ini yaitu melakukan rekapitulasi Infeksi Saluran Kemih pada Rekam Medik Kesehatan (RMK). Infeksi Saluran Kemih dapat disebabkan oleh bakteri antara lain Escherichia coli, E. Faecalis, Klebsiella sp, Staphylococcus sp, Proteus sp, Klebsiella sp, Serratia, Pseudomonas sp. Beberapa bakteri diatas diketahui melalui pemeriksaan mikrobiologis. Sedangkan untuk mengetahui infeksi pada pasien, dapat dilihat dari data klinik dan data laboratorium. Dari hasil pemeriksaan mikrobiologi, data klinik dan data laboratorium, mempermudah untuk menyesuaikan terapi yang akan diberikan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan meninjau kebelakang). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa Infeksi Saluran Kemih dengan atau tanpa penyakit penyerta selain penyakit infeksi dan mendapatkan terapi antibiotika golongan Sefalosporin yang berada di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2011 sampai Desember 2011 dengan Rekam Medik Kesehatan (RMK) yang lengkap.
x ABSTRACT
STUDY OF THE USE ANTIBIOTIC CEPHALOSPORIN GROUP IN INFECTION PATIENTS IN URINARY TRACT
Research In Inpatients Hospital Of Dr. Saiful Anwar Malang
Background : Urinary tract infection (UTI) is an infection caused by a proliferation of microorganisms in the urinary tract, which in normal urine contains no bacteria, viruses or other microorganisms. Urinary Tract Infection is divided into two categories, nosocomial infection and community infections. This infection can be categorized as symptomatic or asymptomatic. Generally Urinary Tract Infection caused by gram-negative. Escherichia coli is the most common cause in both the symptomatic and asymptomatic is 70-90%. Another cause is the bacteria Klebsiella pneumoniae and Pseudomonas aeruginosa. In patients with complication, of Urinary Tract Infection be given early therapies group fluoroquinolon intravena, aminoglikosida with or without ampicillin or broad spectrum Cephalosporin with or without an aminoglikosida.
Objectives: The aims of the study determine patterns the use of cephalosporin in patients UTIs and examine is cephalosporin antibiotic therapy related to a given dose, route of administration, duration and timing of administration are associated with clinical and laboratory data in Dr. Saiful Anwar Malang Hospital.
Methods: The research is a observational study retrospective in patients UTI from 1 January to 31 December 2011.
Result & Conclusion : Of the 40 patients obtained single antibiotics 64,0%, Combination of two antibiotics is 31,5%, and a combination of three antibiotic 4,5%. Single antibiotic is widely used third-generation cephalosporin group is 70.3%, and the type most widely used antibiotics in this group was 59.6% Ceftriaxone.
xi
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar
Malang
Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal urin tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi Saluran Kemih dibagi dalam dua katagori yaitu infeksi nosokomial dan infeksi komunitas. Infeksi ini dapat dikategorikan sebagai simptomatik atau asimtomatik. Umumnya Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simptomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Bakteri penyebab yang lain adalah Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Pada pasien Infeksi saluran kemih komplikasi, terapi awal diberikan golongan floroquinolon intravena, aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin atau sefalosporion spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika golongan sefalosporin pada pasien Infeksi Saluran Kemih dan mengkaji hubungan terapi antibiotika golongan sefalosporin terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, lama pemberian dan waktu pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Metode: Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien Infeksi Saluran Kemih dari tanggal 1 januari sampai 31 desember 2011.
Hasil & Kesimpulan: Dari 40 pasien diperoleh pemberian antibiotika tunggal 64,0%, kombinasi dua antibiotika 31,5% dan kombinasi tiga antibiotika 4,5%. Antibiotika tunggal yang banyak digunakan adalah golongan Sefalosporin generasi III yaitu 70,3%, dan jenis antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Ceftriaxon 59,6%.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... viii
ABSTRACT ... x
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
DAFTAR SINGKATAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian... 4
1.4. Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2. 1. Tinjauan Tentang Infeksi Saluran Kemih ... 5
2.1.1.Definisi Infeksi Slauran Kemih ... 5
2.1.2.Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih ... 6
2.1.3.Etiologi Infeksi Saluran kemih ... 7
2.1.4.Patofisiologi InfeksiSaluranKemih ... 9
2.1.5.Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih ... 10
2.1.6.Patogenesis Infeksi Saluran Kemih ... 10
2.1.7.Gejala Klinis Infeksi Saluran Kemih ... 11
2.1.8.Komplikasi Infeksi Saluran Kemih ... 12
2.1.9.Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih ... 15
2.1.10. Terapi Infeksi Saluran Kemih ... 15
xiii
2.2.1. Mekanisme Kerja Golongan Sefalosporin ... 18
2.2.2. Penggolongan Sefalosporin ... 18
2.2.3. Mekanisme Resistensi Bakteri Terhadap Sefalosporin ... 21
2.2.4. Sifat Umum Sefalosporin ... 21
2.2.5.Bioavaibilitas Sefalosporin ... 22
2.2.6.Efek Samping ... 22
2.2.7.Penggunaan sefalosporin untuk ISK ... 23
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 24
3. 1. Uraian Kerangka Konseptual ... 24
3.1. Bagan kerangka Konseptual Terapi Pada Infeksi Saluran Kemih ... 26
3. 2. Kerangka Operasional Terapi Pada Infeksi Saluran Kemih ... 27
BAB IV METODE PENELITIAN ... 28
4. 1. Rancangan Penelitian ... 28
4. 2. Populasi ... 28
4. 3. Sampel ... 28
4. 4. Cara Pengambilan Sampel ... 28
4. 5. Kriteria Inklusi ... 28
4. 6. Kriteria Eksklusi ... 28
4. 7. Bahan Penelitian ... 29
4. 8. Instrument Penelitian... 29
4. 9. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 29
4. 10.Definisi Operasional ... 29
4.10.1. Pasien ... 29
4.10.2. Jenis Antibiotika ... 29
4.10.3. Rute Pemberian ... 29
4.10.4. Dosis Pemberian ... 29
4.10.5. Durasi Penggunaan ... 29
4.10.6. Waktu Pemberian ... 29
4.10.7. RMK Lengkap ... 30
4.10.8. Data Klinik ... 30
xiv
4. 11.Tahap Penelitian ... 30
4. 12.Analisa Data ... 31
BAB V HASIL PENELITIAN ... 32
5.1. Jumlah Sampel Penelitian ... 32
5.2. Data Demografi pasien ... 32
5.2.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32
5.2.2. Distribusi Berdasarkan Usia ... 33
5.3. Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih ... 33
5.4. Identifikasi Mikrobiologi ... 34
5.5. ISK Tanpa Penyakit Penyerta & Dengan Penyakit Penyerta ... 36
5.6. Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih ... 37
5.7. Terapi Antibiotika Yang Diterima Pasien ... 38
5.7.1. Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih ... 39
5.7.2. Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika Yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih ... 44
5.7.3. Distribusi Terapi Kombinasi Tiga Antibiotika Yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih ... 49
5.8. Status Pasien ... 50
5.9. Lama Perawatan Pasien ... 50
5.10. Keadaan Klinik Pasien Saat Keluar Rumash Sakit ... 51
5.11. Status Pasien Saat Keluar Rumah Sakit ... 52
BAB VI PEMBAHASAN ... 53
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
7.1. Kesimpulan... 59
7.2. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Bakteri penyebab ISK ... 7
2.2. Faktor-faktor predesposisi yang mempermudah terjadinya ISK ... 10
2.3. Antibiotika pada ISK bawah tanpa komplikasi ISK ... 13
2.4. Terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme penyebab
UTI Uncomplicated ... 17
2.5. Terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme penyebab
UTI Complicated ... 17
5.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ... 32
5.2. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ...33
5.3. Klasifikasi ISK Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...33
5.4. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi Pasien Rawat inap ISK
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 ...34
5.5. Distribusi Bakteri Hasil pemeriksaan mikrobiologi pasien ISK di
Instalasi Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...35
5.6. Distribusi Jenis Kuman yang ditemukan dari hasil pemeriksaan
mikrobiologi pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011...35
5.7. Distribusi ISK Dengan dan Tanpa Penyakit Penyerta Pada Pasien
Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2011 ...36
5.8. Faktor Resiko Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
xvi
5.9. Jumlah dan Persentase Antibiotika Yang Diterima Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2011 ...38
5.10. Jumlah dan Persentase Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2011 ...39
5.11. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Sefalosporin Tunggal Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...40
5.12.Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Penisilin Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...41
5.13. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Fluoroquinolon Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...42
5.14. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Lain-lain Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...43
5.15. Jumlah dan Persentase Dua Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...44
5.16. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Fluoroquinolon yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...45
5.17. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Aminoglikosida yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
xvii
5.18. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...47
5.19. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
gol.lain-lain + gol.gol.lain-lain-gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...48
5.20. Jumlah dan Persentase Tiga Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...49
5.22. Status Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...50
5.21. Lama perawatan Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ... 50
5.17. Keadaan Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...51
5.18. Status Saat Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Struktur kimia Sefalosporin ... 18
5.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ...32
5.2. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011...33
5.3. Klasifikasi ISK Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...34
5.4. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi Pasien Rawat inap ISK
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011...34
5.5. Distribusi Bakteri Hasil pemeriksaan mikrobiologi pasien ISK di
Instalasi Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...35
5.6. Distribusi Jenis Kuman yang ditemukan dari hasil pemeriksaan
mikrobiologi pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011...36
5.7. Distribusi ISK Dengan dan Tanpa Penyakit Penyerta Pada Pasien
Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2011 ...37
5.8. Faktor Resiko Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...37
5.9. Jumlah dan Persentase Antibiotika Yang Diterima Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2011 ...38
5.10. Jumlah dan Persentase Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari
xix
5.11. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Sefalosporin Tunggal Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...41
5.12.Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Penisilin Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...42
5.13. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Fluoroquinolon Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...42
5.14. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Lain-lain Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...43
5.15. Jumlah dan Persentase Dua Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...45
5.16. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Fluoroquinolon yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...46
5.17. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Aminoglikosida yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...47
5.18. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
xx
5.19. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
gol.lain-lain + gol.gol.lain-lain-gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...48
5.20. Jumlah dan Persentase Tiga Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...49
5.22. Status Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...50
5.21. Lama perawatan Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ... 51
5.17. Keadaan Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...51
5.18. Status Saat Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 64
2 Surat Pernyataan ... 65
3 Nota Dinas ... 66
4 Keterangan Kelaiakan Etik ... 67
5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 68
6. Rekam Medik Kesehatan ... 71
xxii
DAFTAR SINGKATAN
BPH : Benign Prostat Hyperplasia
CAPD : Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis
CKD : Chronic Kidney Disease
CVA : Cerebrovascular Accident
DM : Diabetes Mellitus
DNA : Deoxyribose Nukleat Acid
i.v : intravena
IDSA : Infectious Disease Society of America
IgA : Immunoglobulin A
ISK : Infeksi Saluran Kemih
ISN : Infeksi Saluran Nafas
KRS : Keluar Rumah Sakit
LED : Laju Endap Darah
LPD : Lembar Pengumpulan Data
MIC : Minimum Inhibitory Concentration
MRS : Masuk Rumah Sakit
p.o : per oral
PAE : Post Antibiotic Effect
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit
TMP-SMX : Trimetoprim-Sulfametoksazol
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
Abramowicz, M. 2005 . Selected Articles from Treatment Guidelines with updates from The Medical Letter, Handbook of Antimicrobial Therapy. 17th edition .The Medical Letter, Inc. 1000 Main Street New Rochelle, New York, hal 10
Agbede, O. O., Kolawole, O, M., Ogunleye, V. F., Adegoke, A. A., 2012. Incidence of novobiocin resistant coagulase negative staphylococcus saprophyticus in urinary tract infection in UITH, Ilorin, Nigeria. E3 Journal of Medical Research Vol. 1(4). pp.044-051.
Anderson, P.O. 2002. Handbook of clinical Drug Data. In: Knoben, J.E. Troutman, W. G. 10 th edition, MCGRAW-HILL,New York, hal 129
Anonim,2012.Sefalosporin.Akfarsam.ac.id/downlot.php?File=SEFALOSPORIN. pdf. diakses 28 februari 2012.
Askep., 2011. Infeksi Saluran Kemih. National Institutes of Health, Health & Human Services. U.S. National Library of Medicine, Rockville Pike, Bethesda. http://aske-p.blogspot.com/2011/01/askep-pasien-infeksi-saluran-kemih-isk.html. Di akses pada tanggal 26 Oktober 2011.
Coyle, E.A., and Prince, R.A., 2006. Urinary Tract Infections and Prostatitis. In : Dipiro, J.T., Schwinghammer, Terry L., Hamilton, Cindy W. Pharmacotherapy Handbook, Ed. 6th, New York: McGraw-Hill Co., pp. 2125.
Coyle, E.A., and Prince, R.A., 2008. Urinary Tract Infections and Prostatitis. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., Pharmacotherapy A Pathophysiologid Approach, 7th Edition, New York: McGraw-Hill Co., pp. 1899-910.
Fauci, A.S., 2008. Urinary Tract Infections, Pyelonephritis, and Prostatitis In: Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L., Loscalzo, J., Harrison’s Principles of Internal Medicin, Ed. 17th, U.S. of Amerika: The McGraw-Hill Co., pp. 282.
Fish D.N., 2009. Urinary Tract Infections. In : Koda-kimble, M.A., Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L. Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A., Williams, B.R. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, Ed. 9th, Philadelphia, pp. 64.
xxiv
Karlowsky, J.A., Jones, M. E., Draghi, D. C., Thornsberry, C., Sahm, D. F., Volturo, G. A. 2004. Prevalence and antimicrobial susceptibilities of bacteria isolated from blood cultures of hospitalized patients in the United States in 2002. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, BioMed Central.
Lestari W, Almahdy. A, Nasrul Zubir, Deswinar Darwin., 2011 ,Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Sistem ATC/DDD dan Kriteria Gyysens di Bangsal Penyakit Dalam RSUP DR.M.Djamil Padang, Hal.2
Manibuy, F, J., 2010. Uroseptic with Septic Shock. Anestesia & Critical Care., Vol 28 No.3, pp 45.
McEvoy, G.K., 2008. AHFS Drug Information. United States of America: American Society of Health System Pharmacist.
McEvoy, G.K., 2011. AHFS Drug Information Essentials. Maryland: American Society of Health System Pharmacist.
Niccole, L., Anderson, P.A.M., Conly J., Mainprize T.C., Meuser, J.,Nickel, J.C., Senikas, V.M., Zhanel, G.G., 2006. Uncomplicated urinary tract infection in women, Current practice and the effect of antibiotic resistance on empiric treatment.
Noor N., Ajaz M., Rasool S. A., and Pirzada Z. A., 2004. Laboratorium of Molecular Genetics, Department of Microbiology.
Noviana, H. 2004. Pola kepekaan antibiotika Escherichia coli yang diisolasi dari berbagai spesimen klinis. J Kedokteran trisakti, Vol. 23 No. 4
Refdanita, Maksum R, Nurgani A, Endang P., 2004. Faktor yang mempengaruhi
ketidak sesuaian penggunaan antibiotika dengan uji kepekaan di ruang intesif,Rumah Sakit fatmawati Jakarta. Hal.21-26
Samirah., Darwati., Windarwati., 2006. Pola dan sensitivitas kuman di penderita infeksi saluran kemih. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory. Hal: 110-113.
Salo, J., 2012. Long-Term Consequences And Prevention Of Urinary Tract Infections In Childhood. Department of Paediatrics, pp 45-56.
Savini, V., Bartolomeo, E. D., Catavitello, C, Talia, M., Manna, A., Febbo, F., Balbinot, A., Bonaventura, G. D., Bartolomeo, P. D., Piccolomini, R., and
D’Antonio, D., 2008. Graft versus host disease-related Hafnia alvei colonization and probable infection., Journal of Medical Microbiology., Vol. 57, pp. 1167–1169.
xxv
Stamm, W. E, 2010. Urinary Tract Infections, Pyelonephritis and Prostatitis. In: Kasper, D.L. and Fauci, A.S. Harrison’s Infectious Deseases. New York: McGraw-Hill Co. Pp 272-81.
Stamm, E. M., 2007. Estrogens and Urinary-Tract Infection. Division of Allergy and Infectious Disease, pp 680-3.
Soewanto, Yugiantoro, M., Pranawa, Mahoni, 2008. Infeksi Saluran Kemih. Pedoman Diagnosa Dan Terapi. Edisi ke-3. Surabaya, hal 251.
Suankratay, c., Jutivorakool K., Jirajariyavej S. 2008. A Prospective Study of Ceftriaxone Treatment in Acute Pyelonephritis Caused by Extended-Spectrum Beta-Lactamase-Producing Bacteria. Division of Infectious Diseases Chulalongkorn University Bangkok, J Med Assoc Thai 2008; 91 (8): 1172-81.
Wilianti N.P, 2009., rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih pada bangsal penyakit dalam di RSUP DR.kariadi semarang tahun 2008. Hal.1-34
SKRIPSI
HERMAWAN SUSANTO
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN
INFEKSI SALURAN KEMIH
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar
Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN
SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN
KEMIH
Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS. Saiful Anwar Malang
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2012
Oleh:
HERMAWAN SUSANTO 08040063
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN
SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN
KEMIH
Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS. Saiful Anwar Malang
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2012
Oleh:
HERMAWAN SUSANTO
08040063
Disetujui oleh:
Penguji I Penguji II
Drs. Didik Hasmono,Apt,.MS. Hidajah Rachmawati,S.Si.Apt, Sp. FRS. NIP:195809111986011001 NIP UMM:144.0609.0449
Penguji III Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam karena
berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. DR. Dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSU Dr. Saiful
Anwar Malang yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk
melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Prof. Dr. Dr. M. Istiadjid ES, SpS, Sp.BS, M.Hum selaku Ketua Komisi
Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik
sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang.
4. Sri Erna Utami, SKM,. M.Kes (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam
Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang
telah memberikan kepercayaan kepada saya dalam melakukan penelitian di
ruang rekam medik RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
5. drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan
Penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah membantu dalam
v
6. dr. Besut Daryanto, Sp.U selaku Kepala SMF Bedah Urologi di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang.
7. Dra. Arofa Idha, Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi RSU Dr. Saiful
Anwar Malang .
8. Staf pengawai RMK RSSA Malang yang banyak membantu dalam proses
pengambilan data skripsi.
9. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
10. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi
dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
11. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS., selaku Dosen Pembimbing I,
disela kesibukan bapak masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing
dan memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya
skripsi ini.
12. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing
II yang dengan tulus dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing,
mengarahkan dan memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
13. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku Dosen Penguji I yang telah
banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
14. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., MSc., selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.
15. Ibu Siti Rofida, S.si., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih banyak atas
arahan ibu selama ini.
16. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., selaku Dosen Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu
jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi
vi
17. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
berguna.
18. Laboran Mbk Susi, mbk Nila, Mbk Sri, Mas Ferdy, yang sudah mau
membantu dalam proses praktikum di Laboratorium.
19. Pak Lukman, Mbak Yuli, Pak Agus, selaku tata usaha Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
20. Orang Tuaku tercinta, Bapak H.Ardi, dan Ibu Hj.Sunarti, yang tiada
hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk
kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan
dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan
ilmu yang bemanfaat.
21. Kakakku Winarto dan Adekku Lulut Sulistiono terima kasih buat motivasi
dan do’anya. Sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.
22. Sahabat seperjuanganku Eka Sastra Pranatha, Saihun Alif Alfian, Norma
yulina, Jasmi Harjo, Yugo Gandigora, Anna Tressia, Silfi Puspitasari,
Maria, Vika, Damas Gigih, Dimas Purwo Nugroho, Finuril Hidayah,
Nurshauma, Yofrita atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta
kerja samanya sehingga sekripsi ini dapat terwujud.
23. Sahabat-sahabatku Alif Wahyu Jatmiko, Yayan Rusadi, Fandy Maulana,
Warid Rosiman Syahbana, Buhari Adi Putra dan Imam Arief Cahyadin
dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang
membantu dan mendukung saat susah maupun senang.
24. Adek-adekku Nabilah Nadhif, Nuraini Ramli Adjam, Nurvita Sari
Moechtar, Nurwahdaniati, Uyan Wuryani, Aidah Yun Shochibah, Ogik
Winarti, Eka Putri, Wisnu Agi Tidaria, dan Gaya Try Pertiwi terima kasih
atas semangat dan do’a kalian selama ini sebagai saudara yang membantu dan mendukung saat susah maupun senang.
25. Saudaraku KKN 34 - tahun 2012 terima kasih atas pengalaman, keceriaan
dan semangat kalian sebagai saudara baruku.
26. Sahabat terdekatku Desi Ekarmila S.R terima kasih atas semangat, do’a
vii
27. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 13 Oktober 2012
Penyusun
viii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN
SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal urin tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Dengan demikian urin di dalam sistem saluran kemih biasanya steril. Umumnya infeksi saluran kemih disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti Proteus mirabilis (30 % dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi kurang dari 5 % pada anak perempuan), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa dapat juga sebagai penyebab.
Infeksi saluran kemih dibagi menjadi dua yaitu infeksi nosokomial dan infeksi yang didapat dikomunitas. Antibiotika merupakan terapi utama pada infeksi saluran kemih. Hasil uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika yang tepat. Efektivitas terapi antibiotika pada Infeksi saluran kemih dapat dilihat dari penurunan angka lekosit urin disamping hasil pembiakan bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien.
Pada pasien Infeksi saluran kemih komplikasi, terapi awal diberikan golongan floroquinolon intravena, aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin atau sefalosporion spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida. Jika pasien telah dirawat di rumah sakit selama 6 bulan, dengan menggunakan kateter, pengobatannya harus dipertimbangkan. Dalam pengaturannya dianjurkan menggunakan ceftazidime, asam tikarsilin-klavulanat, piperasilin, aztreonam, meropenem, imipenem atau, dalam kombinasi dengan aminoglikosida. Tindak lanjut kultur urin harus diperoleh 2 minggu setelah selesai terapi untuk memastikan respon yang memuaskan dan untuk mendeteksi kemungkinan kambuhnya infeksi.
ix
instalasi farmasi terutama pada penggunaan antibiotika golongan Sefalosporin pada Infeksi Saluran Kemih.
Kerangka konseptual pada penelitian ini yaitu melakukan rekapitulasi Infeksi Saluran Kemih pada Rekam Medik Kesehatan (RMK). Infeksi Saluran Kemih dapat disebabkan oleh bakteri antara lain Escherichia coli, E. Faecalis, Klebsiella sp, Staphylococcus sp, Proteus sp, Klebsiella sp, Serratia, Pseudomonas sp. Beberapa bakteri diatas diketahui melalui pemeriksaan mikrobiologis. Sedangkan untuk mengetahui infeksi pada pasien, dapat dilihat dari data klinik dan data laboratorium. Dari hasil pemeriksaan mikrobiologi, data klinik dan data laboratorium, mempermudah untuk menyesuaikan terapi yang akan diberikan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan meninjau kebelakang). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa Infeksi Saluran Kemih dengan atau tanpa penyakit penyerta selain penyakit infeksi dan mendapatkan terapi antibiotika golongan Sefalosporin yang berada di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2011 sampai Desember 2011 dengan Rekam Medik Kesehatan (RMK) yang lengkap.
x ABSTRACT
STUDY OF THE USE ANTIBIOTIC CEPHALOSPORIN GROUP IN INFECTION PATIENTS IN URINARY TRACT
Research In Inpatients Hospital Of Dr. Saiful Anwar Malang
Background : Urinary tract infection (UTI) is an infection caused by a proliferation of microorganisms in the urinary tract, which in normal urine contains no bacteria, viruses or other microorganisms. Urinary Tract Infection is divided into two categories, nosocomial infection and community infections. This infection can be categorized as symptomatic or asymptomatic. Generally Urinary Tract Infection caused by gram-negative. Escherichia coli is the most common cause in both the symptomatic and asymptomatic is 70-90%. Another cause is the bacteria Klebsiella pneumoniae and Pseudomonas aeruginosa. In patients with complication, of Urinary Tract Infection be given early therapies group fluoroquinolon intravena, aminoglikosida with or without ampicillin or broad spectrum Cephalosporin with or without an aminoglikosida.
Objectives: The aims of the study determine patterns the use of cephalosporin in patients UTIs and examine is cephalosporin antibiotic therapy related to a given dose, route of administration, duration and timing of administration are associated with clinical and laboratory data in Dr. Saiful Anwar Malang Hospital.
Methods: The research is a observational study retrospective in patients UTI from 1 January to 31 December 2011.
Result & Conclusion : Of the 40 patients obtained single antibiotics 64,0%, Combination of two antibiotics is 31,5%, and a combination of three antibiotic 4,5%. Single antibiotic is widely used third-generation cephalosporin group is 70.3%, and the type most widely used antibiotics in this group was 59.6% Ceftriaxone.
xi
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar
Malang
Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal urin tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi Saluran Kemih dibagi dalam dua katagori yaitu infeksi nosokomial dan infeksi komunitas. Infeksi ini dapat dikategorikan sebagai simptomatik atau asimtomatik. Umumnya Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simptomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Bakteri penyebab yang lain adalah Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Pada pasien Infeksi saluran kemih komplikasi, terapi awal diberikan golongan floroquinolon intravena, aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin atau sefalosporion spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika golongan sefalosporin pada pasien Infeksi Saluran Kemih dan mengkaji hubungan terapi antibiotika golongan sefalosporin terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, lama pemberian dan waktu pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Metode: Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien Infeksi Saluran Kemih dari tanggal 1 januari sampai 31 desember 2011.
Hasil & Kesimpulan: Dari 40 pasien diperoleh pemberian antibiotika tunggal 64,0%, kombinasi dua antibiotika 31,5% dan kombinasi tiga antibiotika 4,5%. Antibiotika tunggal yang banyak digunakan adalah golongan Sefalosporin generasi III yaitu 70,3%, dan jenis antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Ceftriaxon 59,6%.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... viii
ABSTRACT ... x
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
DAFTAR SINGKATAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian... 4
1.4. Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2. 1. Tinjauan Tentang Infeksi Saluran Kemih ... 5
2.1.1.Definisi Infeksi Slauran Kemih ... 5
2.1.2.Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih ... 6
2.1.3.Etiologi Infeksi Saluran kemih ... 7
2.1.4.Patofisiologi InfeksiSaluranKemih ... 9
2.1.5.Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih ... 10
2.1.6.Patogenesis Infeksi Saluran Kemih ... 10
2.1.7.Gejala Klinis Infeksi Saluran Kemih ... 11
2.1.8.Komplikasi Infeksi Saluran Kemih ... 12
2.1.9.Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih ... 15
2.1.10. Terapi Infeksi Saluran Kemih ... 15
xiii
2.2.1. Mekanisme Kerja Golongan Sefalosporin ... 18
2.2.2. Penggolongan Sefalosporin ... 18
2.2.3. Mekanisme Resistensi Bakteri Terhadap Sefalosporin ... 21
2.2.4. Sifat Umum Sefalosporin ... 21
2.2.5.Bioavaibilitas Sefalosporin ... 22
2.2.6.Efek Samping ... 22
2.2.7.Penggunaan sefalosporin untuk ISK ... 23
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 24
3. 1. Uraian Kerangka Konseptual ... 24
3.1. Bagan kerangka Konseptual Terapi Pada Infeksi Saluran Kemih ... 26
3. 2. Kerangka Operasional Terapi Pada Infeksi Saluran Kemih ... 27
BAB IV METODE PENELITIAN ... 28
4. 1. Rancangan Penelitian ... 28
4. 2. Populasi ... 28
4. 3. Sampel ... 28
4. 4. Cara Pengambilan Sampel ... 28
4. 5. Kriteria Inklusi ... 28
4. 6. Kriteria Eksklusi ... 28
4. 7. Bahan Penelitian ... 29
4. 8. Instrument Penelitian... 29
4. 9. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 29
4. 10.Definisi Operasional ... 29
4.10.1. Pasien ... 29
4.10.2. Jenis Antibiotika ... 29
4.10.3. Rute Pemberian ... 29
4.10.4. Dosis Pemberian ... 29
4.10.5. Durasi Penggunaan ... 29
4.10.6. Waktu Pemberian ... 29
4.10.7. RMK Lengkap ... 30
4.10.8. Data Klinik ... 30
xiv
4. 11.Tahap Penelitian ... 30
4. 12.Analisa Data ... 31
BAB V HASIL PENELITIAN ... 32
5.1. Jumlah Sampel Penelitian ... 32
5.2. Data Demografi pasien ... 32
5.2.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32
5.2.2. Distribusi Berdasarkan Usia ... 33
5.3. Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih ... 33
5.4. Identifikasi Mikrobiologi ... 34
5.5. ISK Tanpa Penyakit Penyerta & Dengan Penyakit Penyerta ... 36
5.6. Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih ... 37
5.7. Terapi Antibiotika Yang Diterima Pasien ... 38
5.7.1. Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih ... 39
5.7.2. Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika Yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih ... 44
5.7.3. Distribusi Terapi Kombinasi Tiga Antibiotika Yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih ... 49
5.8. Status Pasien ... 50
5.9. Lama Perawatan Pasien ... 50
5.10. Keadaan Klinik Pasien Saat Keluar Rumash Sakit ... 51
5.11. Status Pasien Saat Keluar Rumah Sakit ... 52
BAB VI PEMBAHASAN ... 53
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
7.1. Kesimpulan... 59
7.2. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Bakteri penyebab ISK ... 7
2.2. Faktor-faktor predesposisi yang mempermudah terjadinya ISK ... 10
2.3. Antibiotika pada ISK bawah tanpa komplikasi ISK ... 13
2.4. Terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme penyebab
UTI Uncomplicated ... 17
2.5. Terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme penyebab
UTI Complicated ... 17
5.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ... 32
5.2. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ...33
5.3. Klasifikasi ISK Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...33
5.4. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi Pasien Rawat inap ISK
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 ...34
5.5. Distribusi Bakteri Hasil pemeriksaan mikrobiologi pasien ISK di
Instalasi Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...35
5.6. Distribusi Jenis Kuman yang ditemukan dari hasil pemeriksaan
mikrobiologi pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011...35
5.7. Distribusi ISK Dengan dan Tanpa Penyakit Penyerta Pada Pasien
Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2011 ...36
5.8. Faktor Resiko Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
xvi
5.9. Jumlah dan Persentase Antibiotika Yang Diterima Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2011 ...38
5.10. Jumlah dan Persentase Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2011 ...39
5.11. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Sefalosporin Tunggal Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...40
5.12.Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Penisilin Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...41
5.13. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Fluoroquinolon Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...42
5.14. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Lain-lain Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...43
5.15. Jumlah dan Persentase Dua Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...44
5.16. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Fluoroquinolon yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...45
5.17. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Aminoglikosida yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
xvii
5.18. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...47
5.19. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
gol.lain-lain + gol.gol.lain-lain-gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...48
5.20. Jumlah dan Persentase Tiga Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...49
5.22. Status Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...50
5.21. Lama perawatan Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ... 50
5.17. Keadaan Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...51
5.18. Status Saat Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Struktur kimia Sefalosporin ... 18
5.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ...32
5.2. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011...33
5.3. Klasifikasi ISK Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...34
5.4. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi Pasien Rawat inap ISK
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011...34
5.5. Distribusi Bakteri Hasil pemeriksaan mikrobiologi pasien ISK di
Instalasi Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...35
5.6. Distribusi Jenis Kuman yang ditemukan dari hasil pemeriksaan
mikrobiologi pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011...36
5.7. Distribusi ISK Dengan dan Tanpa Penyakit Penyerta Pada Pasien
Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2011 ...37
5.8. Faktor Resiko Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...37
5.9. Jumlah dan Persentase Antibiotika Yang Diterima Pasien ISK Rawat
Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2011 ...38
5.10. Jumlah dan Persentase Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari
xix
5.11. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Sefalosporin Tunggal Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...41
5.12.Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Penisilin Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...42
5.13. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Fluoroquinolon Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...42
5.14. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Golongan
Lain-lain Yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...43
5.15. Jumlah dan Persentase Dua Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...45
5.16. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Fluoroquinolon yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...46
5.17. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + Aminoglikosida yang Diterima Pasien
ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...47
5.18. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
Sefalosporin generasi III + gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK
Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
xx
5.19. Jumlah dan Persentase Antibiotika Kombinasi Dua golongan
gol.lain-lain + gol.gol.lain-lain-gol.lain-lain yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap
di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2011 ...48
5.20. Jumlah dan Persentase Tiga Kombinasi Antibiotika yang Diterima
Pasien ISK Rawat Inap Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...49
5.22. Status Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ...50
5.21. Lama perawatan Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 ... 51
5.17. Keadaan Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 ...51
5.18. Status Saat Keluar Rumah Sakit Pasien ISK Rawat Inap di RSU Dr. Saiful
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 64
2 Surat Pernyataan ... 65
3 Nota Dinas ... 66
4 Keterangan Kelaiakan Etik ... 67
5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 68
6. Rekam Medik Kesehatan ... 71
xxii
DAFTAR SINGKATAN
BPH : Benign Prostat Hyperplasia
CAPD : Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis
CKD : Chronic Kidney Disease
CVA : Cerebrovascular Accident
DM : Diabetes Mellitus
DNA : Deoxyribose Nukleat Acid
i.v : intravena
IDSA : Infectious Disease Society of America
IgA : Immunoglobulin A
ISK : Infeksi Saluran Kemih
ISN : Infeksi Saluran Nafas
KRS : Keluar Rumah Sakit
LED : Laju Endap Darah
LPD : Lembar Pengumpulan Data
MIC : Minimum Inhibitory Concentration
MRS : Masuk Rumah Sakit
p.o : per oral
PAE : Post Antibiotic Effect
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit
TMP-SMX : Trimetoprim-Sulfametoksazol
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
Abramowicz, M. 2005 . Selected Articles from Treatment Guidelines with updates from The Medical Letter, Handbook of Antimicrobial Therapy. 17th edition .The Medical Letter, Inc. 1000 Main Street New Rochelle, New York, hal 10
Agbede, O. O., Kolawole, O, M., Ogunleye, V. F., Adegoke, A. A., 2012. Incidence of novobiocin resistant coagulase negative staphylococcus saprophyticus in urinary tract infection in UITH, Ilorin, Nigeria. E3 Journal of Medical Research Vol. 1(4). pp.044-051.
Anderson, P.O. 2002. Handbook of clinical Drug Data. In: Knoben, J.E. Troutman, W. G. 10 th edition, MCGRAW-HILL,New York, hal 129
Anonim,2012.Sefalosporin.Akfarsam.ac.id/downlot.php?File=SEFALOSPORIN. pdf. diakses 28 februari 2012.
Askep., 2011. Infeksi Saluran Kemih. National Institutes of Health, Health & Human Services. U.S. National Library of Medicine, Rockville Pike, Bethesda. http://aske-p.blogspot.com/2011/01/askep-pasien-infeksi-saluran-kemih-isk.html. Di akses pada tanggal 26 Oktober 2011.
Coyle, E.A., and Prince, R.A., 2006. Urinary Tract Infections and Prostatitis. In : Dipiro, J.T., Schwinghammer, Terry L., Hamilton, Cindy W. Pharmacotherapy Handbook, Ed. 6th, New York: McGraw-Hill Co., pp. 2125.
Coyle, E.A., and Prince, R.A., 2008. Urinary Tract Infections and Prostatitis. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., Pharmacotherapy A Pathophysiologid Approach, 7th Edition, New York: McGraw-Hill Co., pp. 1899-910.
Fauci, A.S., 2008. Urinary Tract Infections, Pyelonephritis, and Prostatitis In: Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L., Loscalzo, J., Harrison’s Principles of Internal Medicin, Ed. 17th, U.S. of Amerika: The McGraw-Hill Co., pp. 282.
Fish D.N., 2009. Urinary Tract Infections. In : Koda-kimble, M.A., Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L. Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A., Williams, B.R. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, Ed. 9th, Philadelphia, pp. 64.
xxiv
Karlowsky, J.A., Jones, M. E., Draghi, D. C., Thornsberry, C., Sahm, D. F., Volturo, G. A. 2004. Prevalence and antimicrobial susceptibilit