• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN INFEKSI (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN INFEKSI (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

DESTA AINUL FALAH

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON

PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN

INFEKSI

(Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON

PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN

INFEKSI

(Penelitian Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2013

Oleh :

DESTA AINUL FALAH NIM. 09040112

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON

PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN

INFEKSI

(Penelitian Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 20 Juli 2013

Oleh:

DESTA AINUL FALAH NIM: 09040112

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S. Annisa Farida Muti,S.Farm,M.Sc.,Apt. NIP. 195809111986011001 NIDN : 0707098603

Penguji III Penguji IV

Hidajah Rachmawati, S.si.,Apt.,Sp.FRS. Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRS

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan hanya kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam

karena berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON PADA

PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN INFEKSI (Penelitian Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi

pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan

hidayah kepada umat-Nya; dan Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang benar.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan

kesempatan penulis menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan

kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. Dr. dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSU Dr. Saiful

Anwar Malang, Sri Erna Utami, SKM,. M.Kes (MARS) selaku Kepala

Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSU Dr. Saiful Anwar

serta drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan

Penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah membantu,

mengarahkan dan memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga

(5)

5. Prof. Dr. Dr. M. Istiadjid ES, SpS, Sp.BS, M.Hum selaku Ketua Komisi

Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik

sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar

Malang.

6. Ahmad Sobrun Jamil, S.Si, M.P. selaku Sekretaris Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan

kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

7. Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S. dan Annisa Farida Muti, S.Farm.,M.Sc.,

Apt selaku Dosen Pembimbing, disela kesibukan bapak/ibu masih bisa

meluangkan waktu untuk membimbing, memberi pengarahan dan dorongan

moril serta memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. dan Dra. Lilik Yusetyani, Apt.

Sp.FRS. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan

masukan serta motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt selaku Dosen Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu jalannya ujian

skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

10. Para bapak dan ibu dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang,

yang telah memberikan ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Orang tua tercinta, Bapak Drs. Jus’an, Ibu Khusnul Aini, terima kasih

banyak atas didikan, kerja keras, motivasi dan kasih sayangnya untuk

membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat.

12. Abang dan adik tersayang (Angga, Ridho dan Danu) yang memotivasi

penulis untuk jadi yang lebih baik lagi. Sahabat kecil Sovia dan Novia yang

selalu memberikan penulis tawa dan tempat berkeluh kesah dan sahabat

setanah kelahiran Jo, Anta, Rara, Evy, Lina, Yadi, Atin, Nis dan Lina colin

yang selalu ada saat dibutuhkan.

13. Teman-teman seperjuangan skripsi klinik Dewi, Lita “Unnie”, Tami, Erry,

(6)

vi

motivasi, semangat serta kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

Rekan-rekan Arek Farmasi 2009, tempat bertukar pikiran dan memberikan

saran-saran serta semangat pada penyelesaian skripsi ini.

14. Sahabat kost 65 A (Ink, Wati, Mba Imas, Sa’dah, Vina, Risa dan Lia) terima

kasih atas keceriaan dan kebersamaannya selama satu atap, maaf jika

membuat susah selama ini.

15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput

dari bantuan, doa yang telah kalian berikan.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis

tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal perbuatan semua pihak

mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Akhirnya, tugas akhir yang

masih banyak kekurangan ini peneliti persembahkan kepada almamater Jurusan

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Semoga

penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 1 Juli 2013

Penulis

(7)

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON PADA

PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN INFEKSI

(Penelitian Di Instalasi Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

DESTA AINUL FALAH

Stroke merupakan sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi system saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam hitungan detik atau menit) dan berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian (Ginsberg, 2008). Berdasarkan etiologi dan klasifikasinya, terdapat dua macam stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik merupakan 85% dari penyebab stroke, disebabkan oleh gangguan pasokan oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak akibat bentukan trombus atau emboli (Smith et al., 2005). Stroke hemoragik mencakup 13% dari stroke yang terjadi yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah sehingga mengganggu aliran darah yang normal, diklasifikasikan atas 1) stroke hemoragik intraserebral sebesar 10% yaitu pendarahan di dalam otak (serebrum) terjadi kalau darah dari pembuluh darah yang pecah membanjiri jaringan otak dan merembes ke dalamnya disebabkan karena hipertensi dan arteriovenosa malformasi (AVM) dan 2) subarakhnoid sebesar 3% yang disebabkan karena rusaknya aneurisme ntrakranial (Grysiewicz et al., 2008; Thomas, 1991).

Stroke tidak hanya menyebabkan ganguan motorik saja, namun belakangan diketahui juga menyebabkan penurunan imunitas bawaan dan imunitas adaptif yang merupakan respon kekebalan yang berkerja sebagai predisposes untuk setiap awal terjadinya infeksi (Klehmet et al., 2009). Infeksi yang dapat terjadi antara lain pneumonia yang dapat berkembang menjadi meningitis, infeksi saluran kemih (ISK), dan sepsis (Ovbiagele et al., 2006; Landis, 2011). Oleh karena itu, pemilihan antibiotika yang tepat baik secara empiris maupun definitif akan sangat membantu dalam pencegahan kondisi pasien ke arah yang lebih buruk dan mempercepat perbaikan pemulihan pasien. Salah satu antibiotika yang digunakan yaitu antbiotika golongan quinolon (Van de beek, et al., 2009).

(8)

viii

infeksi. Selain itu sebagai bahan masukan bagi penyusunan pedoman penggunaan antibiotika dan formularium rumah sakit. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap sampel. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan meninjau kebelakang). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu pasien pediatri dengan diagnosis stroke hemoragik dengan atau tanpa penyakit penyerta dan mendapatkan terapi antibiotika golongan quinolon yang di rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang dengan Rekam Medik Kesehatan (RMK) yang lengkap atau mendukung periode 1 Januari - 31 Desember 2012.

(9)

ABSTRACT

THE STUDY OF QUINOLONES ANTIBIOTIC UTILIZATION IN HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS WITH INFECTION

(Study at The Public Hospital Dr. Saiful Anwar Malang)

Background : Stroke is the major cause of mortality and morbidity in the world. In Indonesia, patients with stroke reached 8.3 ‰ of population. Patients with stroke can cause a decrease in innate immunity and adaptive immunity which is an immune response that predisposes to work the first step to infection, particularly pneumonia and urinary tract infections. The infection is associated with adverse patient outcomes and increased health care costs.

Objectives : To determine the pattern of use of quinolones antibiotics, including the suitability of dose, route, interval, duration of antibiotic quinolones, other singular antibiotics, a combination or replacement antibiotics in hemorrhagic stroke patients hospitalized with infection in RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

Method : This study was an observational study, which employed a retrospective descriptive analysis period 1 January to 31 December 2012 to hemorrhagic stroke patients’s medical record who were diagnosed and receiving quinolones antibiotic therapy.

Results and Conclusions : 45 hemorrhagic stroke patients with infections consisted of 28 women (62%) men and 17 (38%) received antibiotic therapy that is mostly consisted of quinolones ciprofloxacin 39 patients (85%) intravenously 43 ( 96%) at a dose of oral 2x200mg and 2x400mg and 2 (4%) at a dose of 2x500 mg, as well as the highest singlular quinolones antibiotic ciprofloxacin consisted of 10 patients (84%) and a combination of two antibiotics quinolones and other antibiotics are ciprofloxacin + ceftriaxone 26 patients (74%). The most widely used therapy is empirical therapy 43 (96%), 1 + patients received definitive empirical therapy and 1 other patient received definitive therapy based on the results of microbiological culture test. Type of infection that arises is urinary tract infections 23 patients (45%), pneumonia 14 (27%) and sepsis 6 (12%) with most types of microorganisms are Staphylococcus coagulase negative for gram-positive bacteria (22%) and Acinetobacter baumanii for gram-negative bacteria (22%).

(10)

x

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA QUINOLON PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN INFEKSI

(Penelitian Di Instalasi Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang : Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan terbesar

di dunia. Di Indonesia, penderita stroke mencapai 8,3 ‰ penduduk. Pasien dengan stroke dapat menyebabkan terjadinya penurunan imunitas bawaan dan imunitas adaptif yang merupakan respon kekebalan yang berkerja sebagai predisposes untuk setiap awal terjadinya infeksi, khususnya pneumonia dan infeksi saluran kemih. Infeksi ini berhubungan dengan outcome yang merugikan pasien dan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan.

Tujuan : Mengetahui pola penggunaan antibiotika quinolon, termasuk kesesuaian dosis, rute, interval, lama pemberian antibiotika quinolon, antibiotika lain dalam bentuk tunggal, kombinasi maupun antibiotika pengganti pada pasien stroke hemoragik dengan infeksi rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat observasional yang menggunakan metode retrospektif dengan analisis secara deskriptif periode 1 Januari-31 Desember 2012 pada RMK pasien yang didiagnosis stroke hemoragik dan menerima terapi antibiotika quinolon.

Hasil dan Kesimpulan : 45 pasien stroke hemoragik dengan infeksi terdiri dari perempuan 28 (62%) dan laki-laki 17 (38%) mendapatkan terapi antibiotika quinolon terbanyak yaitu ciprofloksasin 39 pasien (85%) secara intravena 43 (96%) dengan dosis 2x200mg dan 2x400mg dan peroral 2 (4%) dengan dosis 2x500 mg, serta antibiotika quinolon tunggal terbanyak yaitu ciprofloksasin 10 pasien (84%) dan kombinasi dua antibiotika quinolon dan antibiotika lainnya yaitu ciprofloksasin+ceftriakson 26 pasien (74%). Jenis terapi yang paling banyak digunakan adalah terapi empiris 43 (96%), 1 pasien mendapatkan terapi empiris+definitif dan 1 pasien lainnya mendapat terapi definitif berdasarkan hasil uji kultur mikrobiologi. Jenis infeksi yang muncul adalah ISK 23 pasien (45%), pneumonia 14 (27%) dan sepsis 6 (12%) dengan jenis mikroorganisme terbanyak adalah Staphylococcus coagulase negative untuk bakteri gram positif (22%) dan Acinetobacter baumanii untuk bakteri gram negatif (22%).

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

DAFTAR SINGKATAN ... xx

GLOSARIUM ... xxii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Otak ... 6

2.2 Stroke ... 8

2.2.1 Definisi ... 8

2.2.2 Epidemiologi ... 9

2.2.3 Klasifikasi Stroke ... 9

2.2.4 Faktor Resiko Stroke ... 10

2.3 Stroke Hemoragik ... 10

2.3.1 Definisi dan Epidemiologi ... 10

2.3.2 Klasifikasi Stroke Hemoragik ... 11

2.3.3 Faktor Resiko ... 13

(12)

xii

2.3.5 Pemeriksaan Penunjang Diagnostik ... 14

2.3.6 Penatalaksanaan Terapi ... 15

2.3.6.1 Antifibrinolitik ... 16

2.3.6.2 Obat yang menurunkan TIK ... 16

2.3.6.3 Obat yang mencegah vasospasme dan stroke iskemik ... 16

2.3.6.4 Antikonvulsan... 17

2.3.6.5 Antihipertensi ... 17

2.4 Antibiotika ... 17

2.4.1 Penggunaan Antibiotika ... 18

2.4.2 Penggolongan Antibiotika ... 18

2.5 Penggunaan Antibiotika Quinolon Pada Infeksi Stroke Hemoragik ... 19

2.5.1 Farmakologi ... 19

2.5.1.1 Struktur Kimia ... 19

2.5.1.2 Mekanisme Kerja ... 19

2.5.1.3 Indikasi ... 19

2.5.1.4 Efek Samping Obat ... 20

2.5.1.5 Interaksi Obat ... 21

2.5.1.6 Macam-Macam Quinolon ... 22

2.5.2 Farmakokinetik ... 23

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL ... 27

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 29

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

4.2.1 Populasi Penelitian ... 29

4.2.2 Sampel Penelitian ... 29

4.2.3 Kriteria Inklusi ... 29

4.2.4 Kriteria Eksklusi ... 29

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

4.4 Bahan Penelitian ... 30

(13)

4.6 Prosedur Pengumpulan Data ... 30

4.7 Analisis Data ... 30

4.8 Definisi Operasional ... 31

BAB V HASIL ... 33

5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ... 33

5.1.1 Jenis Kelamin ... 33

5.1.2 Usia ... 34

5.1.3 Status Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi ... 34

5.1.4 Riwayat Penyakit Pasien ... 34

5.1.5 Klasifikasi Stroke Hemoragik ... 35

5.1.6 Jenis Infeksi ... 35

5.1.7 Kultur Mikrobiologi ... 35

5.2 Profil Penggunaan Antibiotik Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi ... 37

5.2.1 Profil Penggunaan Antibiotik ... 37

5.2.1.1 Profil Penggunaan Antibiotika Tunggal ... 37

5.2.1.2 Profil Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik ... 38

5.2.1.3 Profil Penggunaan Kombinasi Tiga Antibiotik ... 38

5.3 Profil Penggunaan Antibiotik Quinolon Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi ... 39

5.3.1 Jenis Antibiotik Quinolon ... 39

5.3.2 Rute Pemberian Antibiotik Quinolon ... 39

5.3.3 Jenis Terapi Antibiotik Quinolon ... 39

5.3.3.1 Profil Antibiotik Quinolon dengan Terapi Empiris ... 40

5.3.3.2 Profil Antibiotik Quinolon dengan Terapi Empiris+Definitif ... 40

5.3.3.3 Profil Antibiotik Quinolon dengan Terapi Definitif ... 40

5.3.4 Profil Penggantian Jenis Obat dan Regimentasi Dosis Antibiotik Quinolon... 41

5.3.4.1 Profil Penggantian Jenis Obat Antibiotik Quinolon ... 41

(14)

xiv

5.4 Profil Kondisi Klinis dan Status Keluar Rumah Sakit ... 41

5.4.1 Lama Perawatan ... 41

5.4.2 Kondisi Klinis Keluar Rumah Sakit ... 42

5.4.3 Status Keluar Rumah Sakit ... 42

5.4.4 Penyebab Meninggal ... 42

5.4.5 Pasien Meninggal Saat KRS ... 43

5.4.6 Pola Terapi ... 45

BAB VI PEMBAHASAN ... 46

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

7.1 Kesimpulan ... 61

7.2 Saran ... 61

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Faktor Resiko Stroke Hemoragik ... 13

II.2 Interaksi Obat Quinolon ... 21

II.3 Golongan Kuinolon, Rute Pemberian, dan Dosis ... 23

II.4 Parameter Farmakokinetik Beberapa Florokuinolon Setelah

Pemberian Oral ... 23

V.1 Distribusi Jenis Kelamin Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi

di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 .. 33

V.2 Distribusi Usia Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi di

Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 34

V.3 Distribusi Status Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi di

Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 34

V.4 Distribusi Riwayat Penyakit Pasien Pasien Stroke Hemoragik

dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar

Malang Tahun 2012 ... 34

V.5 Distribusi Klasifikasi Stroke Pasien Stroke Hemoragik dengan

Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Tahun 2012 ... 35

V.6 Distribusi Jenis Infeksi Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi

di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 .. 35

V.7 Distribusi Kultur Mikrobiologi Pasien Stroke Hemoragik dengan

Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Tahun 2012 ... 35

V.8 Distribusi Jenis Bakteri Infeksi Hasil Kultur Pasien Stroke

Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful

Anwar Malang Tahun 2012 ... 36

V.9 Distribusi Sensitivitas Mikroorganisme Pasien Stroke Hemoragik

dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar

(16)

xvi

V.10 Distribusi Profil Penggunaan Antibiotik Pasien Stroke Hemoragik

dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar

Malang Tahun 2012 ... 37

V.11 Distribusi Profil Penggunaan Antibiotik Tunggal Pasien Stroke

Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful

Anwar Malang Tahun 2012 ... 37

V.12 Distribusi Profil Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik Pasien

Stroke Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU

Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 38

V. 13 Distribusi Profil Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik Pasien

Stroke Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU

Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 38

V.14 Distribusi Jenis Antibiotik Quinolon Pasien Stroke Hemoragik

dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar

Malang Tahun 2012 ... 39

V.15 Distribusi Rute Pemberian Antibiotik Quinolon Pasien Stroke

Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful

Anwar Malang Tahun 2012 ... 39

V.16 Distribusi Jenis Terapi Antibiotik Quinolon Pasien Stroke

Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful

Anwar Malang Tahun 2012 ... 39

V.17 Distribusi Profil Umum Penggunaan Antibiotik Quinolon dengan

Terapi Empiris Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi

Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 40

V.18 Distribusi Profil Umum Penggunaan Antibiotik Quinolon dengan

Terapi Empiris + Definitif Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi

di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 .. 40

V.19 Distribusi Profil Umum Penggunaan Antibiotik Quinolon dengan

Terapi Defitif Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi

Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 40

V.20 Distribusi Penggantian Jenis Obat Antibiotik Quinolon dengan

(17)

Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 ... 41

V.21 Distribusi Penggantian Regimentasi Dosis Antibiotik Quinolon

dengan Terapi Empiris Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi

di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 .. 41

V.22 Distribusi Lama Perawatan Pasien Stroke Hemoragik dengan

Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Tahun 2012 ... 41

V.23 Distribusi Kondisi Klinis Keluar Rumah Sakit Pasien Stroke

Hemoragik dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful

Anwar Malang Tahun 2012 ... 42

V.24 Distribusi Status Saat Keluar Rumah Sakit Pasien Stroke Hemoragik

dengan Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar

Malang Tahun 2012 ... 42

V.25 Distribusi Penyebab Meninggal Pasien Stroke Hemoragik dengan

Infeksi di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Tahun 2012 ... 42

V.26 Distribusi Data Pasien Meninggal Stroke Hemoragik dengan Infeksi

di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 .. 43

V.27 Distribusi Pola Terapi Pasien Stroke Hemoragik dengan Infeksi di

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Otak manusia ... 6

2.2 Meningens Otak ... 7

2.1 Klasifikasi stroke ... 9

3.1 Skema Kerangka Konseptual Pola Penggunaan Antibiotika

Quinolon pada Penderita Stroke Hemoragik dengan Infeksi ... 27

3.2 Skema Kerangka Operasional Pola Penggunaan Antibiotika

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 67

2. Surat Pernyataan ... 68

3. Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 69

4. Surat Izin Penelitian ... 70

5. Surat Permohonan Penelitian ... 71

6. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 72

7. Tabel Data Induk ... 75

(20)

xx

DAFTAR SINGKATAN

APTT : Activated Partial Thromboplastine Time Askes : Asuransi Kesehatan

AVM : Arteriovenosa Malformasi BB : Berat Badan

BE ecf : Base Excess in Extracellular Fluid Ca2+ : Kalsium

Cl- : Klorida

CT Scan : Computed Tomography Scan CNS : Central Nervous System CVA : Cerebrovaskular Attack Depkes : Departemen Kesehatan DM : Diabetes Millitus DNA : Deoxyribonucleic Acid EKG : Elektrokardiografi Frek : Frekuensi

GCS : Glasglow Coma Scale GD : Gula Darah

GD 2 jam PP : Gula Darah 2 jam Post Prandial Hb : Hemoglobin

Hct : Hematokrit

HDL : High Density Lipoprotein HT : Hipertensi

ICH : Intracerebral Hemorrhage ICU : Intensive Care Unit

IFN : Interferon IL : Interleukin

IL-1ra : IL-1 reseptor antagonis ISK : Infeksi Saluran Kemih iv : Intravena

Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat K+ : Kalium

KRS : Keluar Rumah Sakit LDL : Low Density Lipoprotein LED : Laju Endap Darah

MCV : Mean Corpuscular Volume

MCH : Mean Cell Hemoglobin

MCHC :Mean Corpuscular Hemoglobin Concentratin MPV : Mean Platelet Volume

MRS : Masuk Rumah Sakit Na+ : Natrium

NGT : Nasogastric Tube

NO : Nomor

O2 Sat : Saturasi Oksigen

(21)

p.o : Per oral

PO2 : Tekanan O2 dalam arteri PPT : Prothrombin Partial Time RBC : Red Blood Cell

RDW : Red Distribution Width RMK : Rekam Medik Pasien RR : Respiratory Rate RSU : Rumah Sakit Umum SAH : Subarakhnoid Hemoragik

SGOT : Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase SGPT : Serum Glutamic-Piruvic Transaminase SSP : Sistem Saraf Pusat

SPM : Standar Pelayanan Minimal TB : Tubercolosis

TD : Tekanan Darah

MRI : Magnetic Resonance Image WBC : White Blood Cell

(22)

xxii

GLOSARIUM

Aneurisma : pembuluh darah yang menggelembung

Arteriovenosa malformasi : kelainan bawaan, arteri dan vena yang abnormal

dan lemah

Aterosklerosis : deposit-deposit plak (ateroma) kekuningan

mengandung kolesterol, bahan lipoid, dan lipofag

terbentuk di dalam intima dan media interna arteri

besar dan sedang

CT Scan : alat yang digunakan untuk menentukan lesi yang

terjadi merupaka iskemik atau hemoragik

Diabetes mellitus :suatu sindrom kronik gangguan metabolism

karbohidrat, protein dan lemak akibat

ketidakcukupan sekresi insulin atau resistensi

insulin pada jaringan yang dituju.

Dislipidemia : lipid dalam keadaan abnormal

Emboli : pembekuan darah

Herniasi : pergeseran otak ke tempat yang tidak seharusnya

Hipoksia : kekurangan O2 ke otak karena ada penyumbatan

pembuluh darah

Homeostatis : keseimbangan darah

Infark : kematian sel karena tidak mendapat suplai O2 ke

otak

Infeksi : respon inflamasi yang menyerang jaringan normal

steril tubuh akibat adanya mikroorganisme

Insomnia : tidak dapat tidur

Iskemia : kurangnya/tidak ada suplai darah ke otak

Menopause : kadar estrogen dalam tubuh menuruu\n

Meningens : lapisan yang membungkus otak

Sepsis : sindrom respon inflamasi sistemik atau Systemic

Inflamatory Respon Syndrome (SIRS) ditambah

(23)

Syok septic : sepsis dengan hipotensi, perubahan cairan yang

lama menyebabkan perfusi yang tidak normal

Thrombus : suatu gumpalan dari konstituen darah oklusif atau

menempel pada pembuluh darah tanpa menyumbat

lumen

Vasoprotektif : pelindung

Vasospasme : penyempitan pembuluh darah yang merupakan

respon tubuh untuk mengurangi pendarahan yang

dirangsang oleh zat-zat vasokonstriktor (serotonin,

(24)

xxiv

DAFTAR PUSTAKA

Archer, G.L. and Polk, R.E., 2005. Treatment and Prophylaxis of Bacterial Infection. In: Dennis, L.K., Anthony, S.F. and Longo, L. (Eds). Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th Ed, United State : McGraw-Hill Companies, p.745-49.

Chamber, F.H., 2002. Antimicrobial Agents in JG. Harmand, LE. Limbird, AG. Gilman, (Eds), Pharmacological Basis of Therapeutics, 10th edition, McGraw-Hill, New York, 1143-1169.

Chamoro, A.MD., Horcajada, J.P.MD., Obach, V.MD., Vacgar, M.MD.PhD., Revilla, M.MD., Torres, F.MD., Cervera, A.MD., Planas, A.M.PhD., and Mensa, J.MD., 2005. The Early Systemic Prophylaxis of Infection After Stroke Study. American Heart Association, Inc. p. 1495-1500

Chu, L.A. and Witt, M.D., 2008. Infections in the Crinically III. In: Cureent Diagnosis dan Treatment : Critical care, 3th. United States : McGraw-Hill Companies.

Dennis, L.K., Anthony, S.F. and Longo, L., 2005. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th Ed, United State : McGraw-Hill Companies

Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2008. Stroke. In : Dipiro, J.T., (Eds.). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 7th Edition. United States of America : McGraw-Hill Companies, p. 375.

Ginsberg, L., 2008. In: Wardhani,R.I., Safitri,M., and Astikawati,R., Lecture Notes Neurologi, Ed.8 th, Jakarta: Erlangga, pp 89-98

Goldstein, L.B., Adam, R., Alberts, M.J., Brass, I.M., Bushnell, C.D., Culebras, A., DeGraba, T.J., Gorelick, P.B., Guyton, J.R., Hart, R.G., Howard, G., Kelly-Hayes, M., Nixonn, J.V., and Sacco, R.L., 2006. Primary Prevention of Ischemic Stroke. American Heart Association Inc. p.e881, Vol 42, 517-84.

Goodman, L.S., and Gilman, A. 2001. The Pharmacological Basis of Therapeutics: a Textbook of Pharmacology, Toxicology and Therapeutics for Physicians and Medical Students. Macmillan.

(25)

Guntur A. 2006. SIRS dan Sepsis (Imunologi, Diagnosis, Penatalaksanaan). Surakarta : Sebelas Maret University press

Holistic Health Solution, 2011. Stroke di Usia Muda. Grasindo

Johnsen, S.P., Svendsen, M.L., and Ingeman, A. 2012. Infection in Patients with Acute Stroke. The Open Infectious Disease Journal. Bentham Open. p. 40-45

Jose, G., Jose, M., Jose, Garcia., Jose, Garmendia., Jose, L., Ana, B., Ana, A., Francisco, J., Carmen, J., Carlos, Ortiz-Leyba., 2003. Impact of adequate empirical antibiotic therapy on the outcome of patients admitted to the intensive care unit with sepsis. Critical Care Medicine: December 2003 - Volume 31 - Issue 12 - pp 2742-2751

Junaidi, I., 2011. STROKE, Waspadai Ancamannya. Yogyakarta : C.V Andi.

Kang-Birken, S.L. and Dipiro, J.T., 2006. Sepsis and Septic Shock. In: Joseph, T.Dipiro, Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., (Eds). Pharmacotherapy A Patophysiologic Approach, Ed 6th, New York: McGraw-hill Medical Publishing, p.2131-41.

Kwan,J. Hand, P.2007. Infection after acute stroke is associated with poor short-term outcome. Acta Neurologica Scandinavica Volume 115, Issue 5, Article first published online: 22 JAN 2007 p. 331–338

Landis, S, Ph.D., 2011. Meningitis and Encephalitis Fact Sheet. National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS). Bethesda. Diakses Tanggal 23 Juni 2013

Lumbantobing, S.M., 2001. Neurogeriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hal. 93-133

Prass, K., Meisel, C., Hoflich, C., Braun, J., Halle, E., Wolf, T., Ruscher, K., Victorov, I.V., Priller, J., Dirnagl, U., Volk, H., and Meisel, A. 2003. Stroke-induced Immunodeficiency Promotes Spontaneous Bacterial Infections and Is Mediated by Sympathetic Activation Reversal by Post Stroke T Helper Cell Type 1-like Immunostimulation. The Journal of Experimental Medicine. Volume 198. p. 726-736.

Mcphee, S.J. and Ganong, W.F., 2006. Infectious Disease. In: Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine, 5th Ed. California: McGraw-Hill Companies, Inc.

(26)

xxvi

Nastiti, D. 2012. Gambaran Faktor Resiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika.

Norris, J.W; Hachinski, V; 2001. Stroke Prevention, 1st Edition. North York, London, Ontario, Canada

Oliphant, C.M. and Kelly, K.M., 2008. Antimicrobial Regimen Selection. In: Dipiro, J.T., Burns, M.A.C., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M., and Rotschafer, J.C., 2008. Pharmacotherapy Principles & Practice. United States of America: McGraw-Hill Companies, Inc. Capter 66 page 1025 yang treatment

Ovbiagele, Bruce. Hills, N.K.Saver, J.L.Johnston,S.C.2006. Frequency and Determinants of Pneumonia and Urinary Tract Infection During Hospitalization. Journal of Stroke and Cerebrovaskular. California : National Stroke Association Publiser by Elsevier Inc.pp 209-213

Papalia, Diane E., Sters., Harvey, L., Ruth Duskin dan Camp., Cameron, J. 2007.

Adult development and aging (3rd ed). New York: Mc Graw Hill

Companies, Inc.

Reese, R.E., Betts, R.F. and Gumustop, B., 2000. Handbook of Antibiotics, 3rd Ed, Philadelphia: Lipincot Williams & Wilkins, p. 309-11, 397, 415-33.

Santrock, J.W. 2002. Life span development: international edition (8th ed). New York: Mc Graw Hill

Satyanegara, SpBS., Hasan, Y., Abubakar, S., Maulana, A.J., Sufarnap.E., Benhadi, I., Mulyadi, S., Sionno, J., Chandra, I.A., dan Suhartono, I.Y., 2010. Ilmu Bedah Saraf Edisi IV. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI.

Setiawan, M.; Bahrudin, M.; Buku ajar Blok Cardiocerebrovascular. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pp: 150-190

Siswando dan Soekardjo, B., 2000. Kimia Medisinal edisi 2. Surabaya. Airlangga University Press. Halaman 57

Sloane, E., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Buku Kedokteran EGC hal 166-175

Smith, W.S., Johnston, S.C., and Easton, J.D., 2005. Cerebrovascular Disease. In: Kasper, D.L., Fauci, A.S., Longo, D.L., Braumand, E., Hauster, S.L., and Jameson, J.L., Harisson’s Principles of Internal Medicine. 16th Edition. USA: McGraw-Hill, p. 2372-2393.

(27)

Tarto, D.S, 2003. A to Z Drug Facts and Comparisons.

Thomas, D.J., 1991. Stroke Dan Pencegahannya. Jakarta : Arcan

Vancutsem PM, Babish JG, & Schwark WS. 1990 The Floroquinolone antimicrobials: Structure, antimicrobial activity, pharmacokinetics, clinical use in domestic animals and toxicity. Cornell Vet 80: 173-186

Van de beek, D.MD.PhD., Wijdicks, E.F.M.MD., Vermeij, P.H.MD., de Haan, R.J.PhD., Prins J.M.MD.PhD., Spanjaard, L.MD.PhD., Dippel, D.W.J.MD.PhD., and Nederkoorn, P.J.MD.PhD. 2009. Preventive Antibiotics for Infections in Acute Stroke. American Medical Association. Volume 66. p. 1076-1081

Weiner, H.L., Levitt, L.P., 2000. Buku Saku Neurologi Edisi 5. Jakarta : EGC hal 21-53

Westendorp, W.F., Nederkoorn. P.J., Vermeij, J., Dijkgraaf, M.G., and Van de beek, D. 2011. Post-Stroke Infection: A Systematic Review and Meta-analysis. BMC Neurology

Wibowo,S., Gofir, A, 2001. Farmakoterapi Stroke Prevensi Primer Dan Prevensi Sekunder. In Farmakoterapi dalam Neurologi , Ed.1th, Jakarta : Salemba Medika, hal 53-73

(28)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya

fungsi system saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam

hitungan detik atau menit). Gejala-gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam atau

menyebabkan kematian (Ginsberg, 2008).

Menurut American Heart Association (AHA), insiden stroke sementara ini

merupakan penyebab mortalitas utama di seluruh dunia dan menempati urutan

ketiga di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Di Amerika

Serikat, terjadi insiden sekitar 795.000 kasus stroke berada dalam penanganan

medis dan sekitar 134.000 kematian setiap tahun disebabkan oleh penyakit ini

(Goldstein et al., 2011).

Di Indonesia, penyebab kematian utama pada semua umur adalah stroke

(15,4%), penyebab kematian selanjutnya adalah (Tuberkulosis) TB (7,5%),

hipertensi (6,8%), dan cedera (6,5%). Hasil (Riset Kesehatan Dasar) Riskesdas

2007, prevalensi stroke di Indonesia ditemukan sebesar 8,3 per 1.000 penduduk,

dan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6 per 1.000. Hal ini

menunjukkan sekitar 72,3% kasus stroke di masyarakat telah didiagnosis oleh

tenaga kesehatan. Prevalensi stroke tertinggi terdapat di Nanggroe Aceh

Darussalam (16,6 per 1.000 penduduk) dan terendah di Papua (3,8 per 1.000

penduduk) (Depkes, 2009).

Terdapat dua macam stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Stroke iskemik merupakan 85% dari penyebab stroke, disebabkan oleh gangguan

pasokan oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak akibat bentukan trombus atau emboli.

Keadaan ini dapat diperparah oleh terjadinya penurunan perfusi sistemik yang

mengaliri otak (Smith et al., 2005). Stroke hemoragik mencakup 13% dari stroke

yang terjadi, diklasifikasikan atas stroke hemoragik intraserebral sebesar 10% dan

subarakhnoid sebesar 3% (Grysiewicz et al., 2008).

Stroke hemoragik memiliki kasus lebih sedikit dibandingkan dengan

(29)

2

Umumnya sekitar 50 persen kasus stroke hemoragik akan berujung kematian,

sedangkan pada stroke iskemik 20 persen yang berakibat kematian (Junaidi,

2011).

Stroke tidak hanya menyebabkan ganguan motorik saja, namun

belakangan diketahui juga menyebabkan penurunan imunitas bawaan dan

imunitas adaptif yang merupakan respon kekebalan yang berkerja sebagai

predisposes untuk setiap awal terjadinya infeksi (Klehmet et al., 2009). Oleh

karena itu, pasien pasca-stroke dimungkinkan mudah untuk terjadinya serangan

infeksi yang akan berkembangan ke arah infeksi sistemik dan sepsis.

Westendorp et al., (2011) melaporkan bahwa tingkat infeksi pasca-stroke

bervariasi, berkisar 5-65%. Infeksi yang biasa terjadi pada pasien umumnya

berasal dari dapatan selama menjalani perawatan di rumah sakit yaitu berupa

infeksi saluran kencing (ISK) melalui luka saat pemasangan catheter dan

pneumonia akibat sirkulasi (Ovbiagele et al., 2006). Selain itu, infeksi yang

terjadi pada pasien pasca-stroke dapat muncul dengan beberapa kondisi tertentu

seperti pada pasien dengan rentang usia 73-78 tahun, mengalami hipoksia saat

serangan stroke, mengalami stroke total pada sirkulasi anterior dan adanya

dekubitus ditubuh pasien ( Kwan and Hand, 2007).

Resiko ISK di rumah sakit bervariasi dengan resiko berkisar 3,7-65,8%.

Mayoritas ISK di rumah sakit diperoleh berkaitan dengan penggunaan catheter,

tetapi dengan atau tanpa pemasangan catheter, pasien dengan stroke memiliki

resiko lebih dari dua kali lipat kemungkinan terkena ISK. Sedangkan pneumonia

pasca-stroke telah dilaporkan terjadi selama rawat inap sebanyak 1,2-22% pasien

dengan stroke akut. Berbagai pencetus terkait pneumonia pasca-stroke termasuk

penurunan kemampuan berbicara, usia yang lebih tua (> 65 tahun), penurunan

kognitif, disfagia dan komorbiditas (penyakit paru kronik obstruktif, penyakit

arteri koroner) (Johnsen et al., 2012).

Pneumonia merupakan penyebab utama kematian dalam fase pasca-stroke

akut (Prass, et al., 2003). Selain itu, apabila pasien dengan stroke terkena infeksi

saluran pernafasan atas kemudian infeksi ini melakukan perjalanan melalui aliran

darah ke otak dapat menyebabkan infeksi meningitis yaitu infeksi pada meningen,

(30)

3

Oleh karena itu, pemilihan antibiotika yang tepat baik secara empiris maupun

definitif akan sangat membantu dalam pencegahan kondisi pasien ke arah yang

lebih buruk dan mempercepat perbaikan pemulihan pasien.

Pada penggunaan antimikrobial, agen antimikrobial tertentu justru dapat

menyebabkan pelepasan lebih banyak materi endogen (LPS) yang dapat

meningkatkan kadar interleukin-6 yang akan memperparah kondisi pasien.

Antimikrobial yang tidak menyebabkan pasien memburuk adalah: karbapenem,

seftriakson, sefepim, glikopeptida, aminoglikosida, dan quinolon (Guntur, 2006).

Dalam hal ini, peneliti menggunakan antibiotik golongan quinolon.

Quinolon merupakan salah satu antibiotika yang bekerja dengan cara

hambatan pada DNA gyrase dan topoisomerase IV (Setiabudy, 2007). Salah satu

antibiotik quinolon yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah

ciprofloksasin yang merupakan senyawa kuinolon terfluorinasi. Senyawa ini

memiliki aktivitas antimikroba yang luas dan efektif untuk pengobatan penyakit

infeksi. Efek samping yang menyertai penggunaan florokuinolon ini relatif kecil,

dan resistensi mikroba tidak banyak berkembang (Goodman & Gilman, 2001)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Chamoro, et al., (2005) dalam “The

Early Systemic Prophylaxis of Infection After Stroke Study : A Randomized

Clinical Trial ” menyatakan bahwa infeksi merupakan komplikasi pada pasien

stroke yang dapat meningkatkan mortalitas dan memperburuk hasil klinis pasien.

Penelitian ini menggunakan metode randomized clinical trial, double-blind

dengan menggunakan antibiotik atau placebo sebagai bahan penelitian dalam

waktu 24 jam sejak onset gejala pada pasien yang lebih tua dari 18 tahun dengan

stroke iskemik atau hemoragik. Dalam penelitian ini menggunakan antibiotik

levofloksasin intravena sebagai profilaksis sistemik awal infeksi setelah stroke

dengan dosis 500 mg/100 mL/hari selama 3 hari mendapatkan hasil bahwa

penggunaan profilaksis levofloksasin tidak lebih baik dari perawatan yang optimal

untuk mencegah infeksi pada pasien dengan stroke akut.

Menurut Van de beek, et al., (2009) dalam penelitiannya yang berjudul

Preventive Antibiotics for Infections in Acute Stroke ”menyatakan bahwa infeksi adalah komplikasi umum dalam fase akut setelah stroke dan infeksi yang paling

(31)

4

stroke dalam minggu pertama. Metode yang digunakan randomized clinical trial,

menggunakan antibiotika preventif secara oral atau intravena pada pasien stroke

akut pada usia 16 tahun atau lebih. Antibiotika yang digunakan dalam penelitian

ini adalah antibiotik floroquinolon (moxifloxacin, levofloksasin), dan tetracycline

atau antibiotik kombinasi β-laktam dengan β-Laktamase inhibitor mendapatkan

hasil bahwa pada pasien dewasa dengan stroke akut, penggunaan antibiotik

preventif dapat mengurangi resiko infeksi tetapi tidak mengurangi resiko

kematian.

Berdasarkan pada cukup tingginya tingkat kejadian dari pasien stroke

hemoragik yang mengalami infeksi dan tingginya resiko kematian dari stroke

hemoragik dengan infeksi, serta belum cukupnya penelitian mengenai profil

penggunaan antibiotik quinolon pada pasien stroke khususnya stroke hemoragik,

maka dirasa sangat diperlukan adanya sebuah penelitian mengenai pola

penggunaan antibiotik quinolon pada pasien stroke hemoragik dengan infeksi

yang diharapkan dapat membantu klinisi dalam memberikan gambaran pola

penggunaan terapi obat sehingga memudahkan dalam pemilihan terapi obat

antibiotik.

1.2RumusanMasalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola penggunaan

obat antibiotika quinolon pada pasien rawat inap stroke hemoragik dengan infeksi

di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012?

1.3TujuanPenelitian 1.3.1 TujuanUmum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan obat

antibiotika quinolon pada pasien stroke hemorragik di Rumah Sakit Umum Dr.

Saiful Anwar Malang Tahun 2012.

1.3.2 TujuanKhusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

a. Mengkaji jenis, rute, dosis, bentuk sediaan, frekuensi penggunaan obat

(32)

5

b. Mengkaji penggunaan obat antibiotika quinolon dikaitkan dengan

diagnosis akhir, data klinik, data laboratorium dan tujuan terapi.

1.4ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikam manfaat untuk:

a. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang stroke hemoragik dengan

infeksi dengan pemilihan antibiotika yang tepat.

b. Mengetahui pemilihan antibitika golongan quuinolon yang tepat pada

pasien stroke hemoragik dengan infeksi.

c. Sebagai bahan masukan bagi penyusunan pedoman penggunaan

antibiotika dan formularium rumah sakit.

d. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 7 variabel yang akan diteliti berdasarkan data rekam medis yaitu umur, jenis kelamin, tekanan darah, penyakit penyerta dan profil lipid (Total Kolesterol, LDL,

OS Ijarah Sona Topas Tourism Industry Tahun 2004.. PT Sona Topas Tourism Industry

Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan sumber pengetahuan baru dalam upaya menstimulasi dan meningkatkan kemampuan mengenal bentuk

اﺮﺑ ﺰﻴﻧ رﺎﻛ ﺮﻴﻏ ﺪﻣآرد رادﺎﻨﻌﻣ و ﻲﻔﻨﻣ يﺮﺛا نﺎﻧز مﺎﻤﺗ ي ﺖﻛرﺎﺸﻣ ﺮﺑ نآ ﺎﻫ رﺎﻛ رازﺎﺑ رد و ﺖﺳا ﻪﺘﺷاﺬﮔ نﺎﻤﻫ رﻮـﻃ نﺎﻴﺑ ﺰﻴﻧ يرﻮﺌﺗ ﻪﻛ ﻲﻣ ﺪﻨﻛ ، ﺮـﻴﻐﺘﻣ ﻦـﻳا ﺶﻳاﺰﻓا ﺐﺒـﺳ لﺎـﻘﺘﻧا ﻪﺟدﻮﺑ

نﺎﻤﻫ ﻞﻜﺷ ﻪﻛ ﻪﻧﻮﮔ 1 ﻲﻣ نﺎﺸﻧ ﺪﻫد ، هداد ﺖـﺳا ﻪﺘـﺴﻧاﻮﺗ لﺪـﻣ يﺮـﺳ يﺎـﻫ ﺲﭘ ﻲﻧﺎﻣز هداد ﻪﺑ ﻚﻳدﺰﻧ رﺎﻴﺴﺑ ار زاﺪﻧا ﺪـﻨﻛ دﺎـﺠﻳا ﻪﺘﻓﺎﻳ ﻖﻘﺤﺗ يﺎﻫ ، ﻦـﻳا ﻪـﻛ هداد يﺎـﻫ ﻪﻴﺒﺷ يﺎـﻫرﺎﻴﻌﻣ ﻪﺑ

ﺼﺨﺸﻣ ﺔ ﺪﻤﻋ ة نﺎـﻣز رد ﻪـﻛ ﺖﺳا نآ ﻲﻨﺤﻨﻣ ﻦﻳا هﺪﻧﺮﻳﺬﭘ يژﻮﻟﻮﻨﻜﺗ ﻲﻓﺮﻌﻣ ﺪﺷ ﺪﻫاﻮﺧ ﻪﺘﻔﮔ ﻪﻛ ﻲﻠﻳﻻد ﻪﺑ ﺎﻫ ، ﺖـﺷﺬﮔ ﺎـﺑ و ﺪﻨﺘﺴـﻫ ﻦﻴﻳﺎﭘ ﻪﺑ نﺎﻣز ﻪﺑ تﺪﺷ نآ ﻲﻣ هدوﺰﻓا ﺎﻫ دﻮﺷ ، يرﻮﻃ ﻣ ﻪﻛ ﻲﻣ ﻒﻄﻋ

[r]

The purpose of the study is to study and investigate the potential power produce by using the vehicle vibrations energy harvesting using technique from piezoelectric. This

Fatigue failure is a result from the repeated applications of stress below the tensile strength of the material.. The failure process consists of initiation of one or more cracks,

First, to identify and analyze a list of input variables or parameter in boiling process which suppose to have an effect to the maximum yield of sugar.. The

Figure 7(a–b) shows the experimental and calculated plots of the unloading modulus using Equation 4, together with the predicted value by the BPNN model.. An optimal line

For contribution and moving towards sustainable development, packaging needs to be effective in achieving its functional requirements with minimal environmental and social