• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI DENGAN PERCEPATAN PENYEMBUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI DENGAN PERCEPATAN PENYEMBUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit ISPA ini akan berlangsung sampai dengan 14 hari, dimana secara klinis tanda dan gejala akut akibat infeksi terjadi di setiap bagian saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan akut merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang dan menjadi penyebab utama angka morbiditas dan mortalitas pada balita dengan usia dibawah 5 tahun dan juga sebagai penyakit menular didunia. Penyebab yang paling umum terjadinya ISPA, disebabkan oleh lingkungan atau tempat tinggal juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA yaitu apabila luas bangunan tidak sebanding dengan jumlah penghuni akan menyebabkan kurangnya asupan oksigen dan memudahkan terjadinya penularan infeksi. Hasil tentang penelitian fungsi paru di negara berkembang menunjukkan bahwa kasus pneumonia berat yang sering di alami pada anak disebabkan oleh bakteri, biasanya Streptococcus pneumonia atau Haemophillus influenza. Bertolak belakang dengan situasi di negara maju, yang penyebab utamanya adalah virus (Cahaya, 2005; Nenggala, 2007; Maramis, 2013; Matu, 2014 ).

(2)

2

bayi. ISPA merupakan penyebab kematian pertama kemudian diare. Menurut Mathew 2011, salah satu negera yang memiliki angka kejadian terbesar yang di sebabkan oleh ISPA adalah negara India (Mathew, 2011; Purnomo, 2008; Pore, 2010).

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Indonesia merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Episode penyakit ISPA pada balita diperkirakan terjadi sebesar 3 sampai 7 kali per tahun. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, menunjukkan Nusa Tenggara Timur yang memiliki angka kejadian tertinggi dengan prevalensi nasional ISPA adalah 25,5% (16 provinsi diatas angka nasional) dengan angka kesakitan pada bayi 2,2% dan balita 3% dan angka kematian pada bayi 23,8% dan balita 15,5%. Hasil Laporan Data Kesakitan Tahunan Kota Malang 2013, ISPA merupakan penyakit yang angka kejadiannya tertinggi di kota Malang. Puskesmas Kedungkandang merupakan puskesmas dengan angka kejadian tertinggi kejadian ISPA dengan persentase 13,2% dari 15 puskesmas yang tersebar diseluruh kota Malang. Hasil data kunjungan puskesmas Kedungkandang selama sebulan terakhir pada akhir desember 2014 hingga akhir januari 2015, tercatat ada 35 bayi usia 0-6 bulan yang menderita ISPA datang kepuskesmas untuk memeriksakan keadaan bayinya dan ada satu bayi yang kembai lagi untuk memeriksakan sakitnya setelah 3minggu kemudian (Debasis, 2013; Yamin dkk, 2007; Kementrian Kesehatan RI, 2009; Riskesdas, 2013; Dinas Kesehatan Malang, 2014; Data Puskesmas Kedungkandang, 2014).

(3)

3

tidak dapat memperoleh kekebalan tubuh dan tidak mendapatkan makanan yang bergizi tinggi dan berkualitas ketika bayi kurang atau tidak diberikan ASI, sehingga bayi mudah mengalami sakit yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi terhambat. Pemberian ASI eksklusif akan sangat berperan penting untuk menurunkan terjadinya sakit pada bayi terutama ISPA dengan meningkatkan frekuensi pemberian ASI untuk mendukung besarnya kekebalan tubuh pada bayi dan dapat terhindar dari sakit (DepKes, 2005).

Pemberian ASI Eksklusif adalah hanya pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan tambahan dan minuman lain sejak dari lahir sampai 6 bulan, kecuali obat dan vitamin yang diresepkan dokter. Pemberian ASI Eksklusif dapat mengurangi tingkat kematian bayi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI secara esklusif memiliki prevelensi nasional sebesar 15,3% , akan tetapi seiring bertambahnya umur bayi frekuensi pemberian ASI selama 24jam terakhir semakin menurun dengan angka presentase terendah 30,2% pada usia 6 bulan. Laporan dari Kesehatan Provinsi, 2013 mengatakan dari 19 provinsi yang mempunyai angka presentasi menyusui ekslusif tertinggi adalah Nusa Tenggara Barat dengan presentasi 79,7% dan yang terendah adalh Maluku dengan 25,2% sedangkan untuk Jawa Timur sendiri memiliki angka presentasi 70,8% (Prasetyono, 2009; Kemenkes RI, 2013; Riskesdas, 2013).

(4)

4

bayi dan merupakan imunisasi pertama yang didapatkan sehingga meningkatkan daya tahan tubuh pada bayi. Peningkatan daya tahan tubuh ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan. Bayi yang baru lahir ingin minum ASI setiap 2-3 jam atau 8-10x/24jam dengan pengosongan per satu payudara dalam waktu 5-7 menit . Ketika bayi tidak diberikan ASI, dianjurkan untuk tidak memberikan ASI setidaknya setiap 4 jam sekali dengan menyesuaikan waktu siklus tidur yang paling baik untuk membangunkan bayi (Afrose, 2012; Bahiyatun, 2009; Danso, 2014; Purwanti, 2004; Roesli, 2009).

Manfaat ASI secara eksklusif dapat membantu bayi untuk memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum atau susu pertama yang mengandung antibodi yang kuat dapat mencegah terjadinya infeksi dan membuat bayi menjadi lebih kuat. ASI juga bermanfaat untuk melindungi bayi dari kemungkinan terkena infeksi pernapasan, infeksi telinga, diare, atopic dermatitis, dan penyakit alergi. Peran kolostrum juga dapat sebagai imunisasi pasif yang dikeluarkan segera setelah bayi lahir (Bahiyatun 2009, Holbrook, 2013; Purwanti 2004).

(5)

5

kejadian ISPA yang diderita bayi yang berusia 0-6 bulan dengan pemberian ASI yang rentang 6-12x/24jam, peneliti ingin melihat lama sakit dari bayi-bayi tersebut yang memiliki ragam frekuensi menyusuinya.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi pemberian ASI dengan percepatan penyembuhan sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada bayi usia 0-6 bulan di puskesmas kedungkandang tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka dapatlah disusun rumusan masalah sebagai berikut, untuk mengetahui apakah ada hubungan frekuensi pemberian ASI dengan percepatan penyembuhan sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada bayi usia 0-6 bulan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan frekuensi pemberian ASI dengan percepatan penyembuhan sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada bayi usia 0-6 bulan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi frekuensi pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan di

Puskesmas Kedungkandang

2. Mengidentifikasi percepatan penyembuhan infeksi saluran pernapasan

(6)

6

3. Menganalisis hubungan frekuensi pemberian asi dengan percepatan

penyembuhan sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Kedungkandang.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai sumbangan pemikiran terhadap Ilmu Pengetahuan pada umumnya dan Ilmu Keperawatan pada khususnya Keperawatan Anak mengenai manfaat ASI yang berperan penting pada percepatan penyembuhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada bayi usia 0-6 bulan yang masih menyusui secara eksklusif.

2. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat terutama pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang masih menyusui secara eksklusif dapat mengetahui pentingnya ASI untuk kesehatan bayi dan mengetahui dampak dari tidak diberikannya ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi, sehingga diharapkan juga dengan penelitian ini ibu dapat termotivasi dan lebih percaya diri dalam memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.

3. Bagi Peneliti

(7)

7

memberikan edukasi kepada ibu mengenai frekuensi pemberian ASI yang benar pada bayi.

1.5 Keaslian Penelitian

Menurut Ayu (2009), dengan judul “Perbedaan Angka Prevalensi

ISPA antara bayi usia 6-12 Bulan yang Diberikan ASI Eksklusif dengan Bayi yang Diberikan PASI di Wilayah Blimbing Kota Malang”. Berdasarkan hasil

penelitian ini didapatkan bahwa perbedaan angka prevalensi ISPA bagian atas yang signifiakn pada jumlah serang ISPA saat usia 0-6 bulan dengan usai 6-12 bulan serta lama serangan ISPA pada usia 6-12 bulan yang diberikan ASI Eksklusif dengan yang diberikan PASI (Susu Formula). Dimana pemberian ASI Eksklusif sejak lahir akan cenderung dapat mencegah dan menjarangkan terjadinya serangan ISPA serta mempersingkat lama bayi saat menderita ISPA bagian atas dari pada yang mendapatkan PASI (Susu Formula).

Menurut Endang (2009), dengan judul “Hubungan Pemberian ASI

Eksklusif dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun 2007”. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa

pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan dapat mencegah terjadinya gizi kurang sebesar 28,7%, sehingga dibutuhkannya promosi atau kampanye tentang pemberian ASI eksklusif ini secara kontinyu untuk mendapatkan bayi sehat dengan status gizi baik, terutama untuk daerah NTB yang prevalensi gizi kurangnya tinggi.

Menurut Nurmiati dan Besral (2008) dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Durasi Pemberian ASI Terhadap Ketahanan Hidup Bayi Di

(8)

8

disarankan sebagai berikut: 1) Ketahanan hidup bayi yang pernah mendapat ASI adalah 984 per 1000. Sedangkan ketahanan hidup yang tidak mendapat ASI hanyalah 455 per 1000; 2) Durasi pemberian ASI sangat berpengaruh terhadap ketahanan hidup bayi di Indonesia, pemberian ASI dengan durasi 4-5 bulan dapat meningkatkan ketahanan hidup bayi 2,6 kali lebih baik daripada durasi kurang dari 4 bulan, pemberian ASI dengan durasi 6 bulan atau lebih dapat meningkatkan ketahanan hidup bayi 33,3 kali lebih baik daripada durasi kurang dari 4 bulan; 3) Faktor lain yang mempengaruhi ketahanan hidup bayi di Indonesia adalah jumlah balita dalam keluarga dan wilayah tempat tinggal.

(9)

i

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI DENGAN

PERCEPATAN PENYEMBUHAN INFEKSI SALURAN

PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 0-6

BULAN DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG

SKRIPSI

Oleh :

IRMA RINDAMAWARNI

NIM. 201110420311194

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI DENGAN PERCEPATAN PENYEMBUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG

SKRIPSI Disusun Oleh : IRMA RINDAMAWARNI

NIM. 201110420311194

Skripsi ini Telah di Ujikan Pada Tanggal April 2015

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperaatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, Skep.,Ns.,M.Kep NIP.UMM. 11205010419

Pembimbing I,

Reni Ilmasih, M.Kep.,Sp.Kep.,An NIP.UMM. 11408040454

Pembimbingi II,

(11)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI DENGAN PERCEPATAN PENYEMBUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG

SKRIPSI Disusun Oleh : IRMA RINDAMAWARNI

NIM. 201110420311194

Skripsi ini Telah di Ujikan Pada Tanggal 27 April 2015

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom NIP.UMM. 112.0309.0405 Penguji I,

Reni Ilmasih, M.Kep.,Sp.Kep.,An NIP.UMM. 11408040454

Penguji III,

Ns.Henny Dwi Susanti, M.Kep,Sp.Kep.Mat NIP.UMM. 11207040451

Penguji III,

Nurul Aini, Skep.,Ns.,M.Kep NIP.UMM. 11205010419

Penguji II,

(12)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Irma Rindamawarni NIM : 201110420311194 Program Studi : S1 Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Frekuensi Pemberian ASI dengan Percepatan Penyembuhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Kedungkandang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini adalah benar benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan Tugas Akhir ini adalah hasil jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut

Malang, April 2015 Yang membuat pernyataan,

(13)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Frekuensi

Pemberian ASI Dengan Percepatan Penyembuhan Sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(ISPA) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Kedungkandang”.Skripsi ini dibuat sebagai

salah satu syarat untuk penyusunan skripsi guna memperoleh gelar sarjana keperawatan

(S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Reni Ilmiasih, M.Kep.,Sp.Kep.An selaku dosen pembimbing 1 saya, yang

dengan sabar dan memberikan motivasi dalam membimbing saya untuk mewujudkan proposal skripsi ini.

4. Ibu Ririn Harini S. Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing 2 saya, yang dengan sabar dan memberikan motivasi dalam membimbing saya untuk mewujudkan proposal skripsi ini.

5. Dewi Baririt Baroroh, S.kep, Ns selaku Wali Dosen PSIK kelas E angkatan 2011,

yang memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

(14)

vi

7. Orang tua yang tiada henti-hentinya selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesainya proposal skripsi ini.

8. Teman-teman PSIK E 2011 dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan anak.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, April 2015

(15)

vii ABSTRAK

Hubungan Frekuensi Pemberian ASI Dengan Percepatan Penyembuhan Infeksi Saluran Permapasan Akut (ISPA) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan

Di Puskesmas Kedungkandang

Irma Rindamawarni1, Reni Ilmiasih, M.Kep.Sp.Kep.Anak2, Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep3

Latar Belakang : Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Peningakatan kejadian ISPA terjadi dipengaruhi oleh berkurangnya kekebalan tubuh pada bayi yang salah satu penyebab adalah bayi kurang atau tidak diberikannya ASI berkualitas sehingga bayi mudah mengalami sakit.

Metode penelitian : Jenis penelitian adalah penelitian obervasional analitik dengan design penelitian Kohort. Sampel penelitian ini adalah 20 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang menderita ISPA dan masih menyusui ASI ekskusif. Pengambilan sampel didalam penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dengan teknik sampling Acctidental Sampling. Analisa data menggunakan uji Korelasi Product Moment.

Hasil : Hasil uji Korelasi Product Moment didapatkan nilai signifikan sebesar p = 0,001 (α<0,005) dengan nilai koefisien korelasi 0,679 yang berarti memiliki hubungan yang kuat yang artinya adanya hubungan antara frekuensi pemberian ASI dengan percepatan penyembuhan ISPA pada bayi usia 0-6 bulan.

Diskusi : Pemberian ASI eksklusif sangat berperan penting untuk menurunkan terjadinya sakit pada bayi terutama ISPA dengan meningkatkan frekuensi pemberian ASI untuk mendukung besarnya kekebalan tubuh pada bayi dan dapat terhindar dari sakit.

Kata Kunci : Frekuensi ASI, Percepatan Penyembuhan ISPA

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

(16)

viii ABSTRACT

The relationship frequency of breastfeeding with Accelerate Healing Acute Respiratory Infection (ARI) in Infants Age 0-6 Months

at Puskesmas Kedungkandang

Irma Rindamawarni1, Reni Ilmiasih, M.Kep.Sp.Kep.Anak2, Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep3

Background: Acute respiratory infections (ARI) is an acute infection that attacks the respiratory tract from the nose to the alveoli. Increasing incidence of ARI occur it is influenced by the immune deficiency in infants is one of the causes of infant less or not given breast milk quality, so that the baby is ill.

Methods: The study was obervasional analytic study cohort study design. Samples were 20 mothers with babies aged 0-6 months ARIs and still breastfeeding eksklucive. The samples in this study carried out for 2 weeks with sampling techniques Acctidental sampling. Analysis of the data using the Product Moment Correlation test

Results: Product Moment Correlation test results obtained significant value of p = 0.001 (α <0.005) with correlation coefficient 0.679, which means having a strong relationship, which means the relationship between the frequency of breastfeeding with accelerated healing of ARI in infants aged 0-6 months.

Discussion: Exclusive breastfeeding will be very important role to reduce the occurrence of respiratory illness in infants, especially by increasing the frequency of breastfeeding to support the amount of immunity in infants and can avoid the pain.

Keywords: Frequency of breastfeeding, Accelerate Healing ARI 1. Students of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

2. Lecturer Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang.

(17)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengeshan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang. ... 5

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat ... 6

1.4.1 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan ... 6

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat... 6

1.4.3Manfaat Bagi Peneliti ... 6

1.5 Keaslian Penelitian. ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Pemberian ASI ... 9

2.1.1 Pengertian ASI ... 9

2.1.2 Proses Terbentuknya ASI ... 9

2.1.3 Volume ASI ... 11

2.1.4 Stadium ASI ... 12

2.1.5 Efektifitas Pemberian ASI ... 14

2.1.6 Lama dan Frekuensi ASI ... 15

2.1.7 Zat Gizi ASI ... 16

2.1.8 Unsur Kekebalan ASI ... 19

2.1.9 Manfaat ASI ... 22

2.1.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ASI ... 24

2.2 Konsep Infeksi Saluran Pernapasan AKut (ISPA)... 27

2.2.1 Pegertian ISPA ... 27

2.2.2 Proses Terjadinya ISPA ... 28

(18)

x

2.2.3 Manifestasi Klinis ISPA ... 30

2.2.4 Faktor-Faktor terjadinya ISPA ... 32

2.3 Konsep Tumbuh Kembang ... 36

2.3.1 Pengertian Bayi Usia 0-6 Bulan ... 36

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruh TumbuhKembang Bayi Usia 0-6 Bulan ... 37

2.3.3 Tahap Perkembang Bayi Usia 0-6 Bulan ... 40

2.3.4 Permasalahan Tumbuh Kembang Ketika Bayi Sakit ... 44

2.4 Hubungn Frekuensi ASI dengan Percepatan Penyembuhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Kedungkandang ... 45

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 48

3.1 Kerangka Konsep ... 48

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV METODE PENELITIAN ... 50

4.1 Desain Penelitian ... 50

4.2 Kerangka Penelitian ... 51

4.3 Populai, Sampling, Dan Sample ... 52

4.3.1 Populasi ... 52

4.3.2 Sampling ... 52

4.3.3 Sampel ... 53

4.4 Variabel Penelitian ... 54

4.4.1 Variabel Independen ... 54

4.4.2 Variabel Dependen... 54

4.5 Definisi Operasional ... 54

4.6 Tempat Penelitian ... 55

4.7 Waktu Penelitian ... 55

4.8 Instrumen Penelitian ... 55

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 56

4.10.1 Tahap Persiapan ... 56

4.10.2 Tahap Pelaksanaan ... 56

4.10.3 Tahap Pengeolahan Data ... 58

4.10 Analisa Data ... 58

4.11 Etika Penelitian ... 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 61

5.1 Hasil Penelitian ... 61

5.1.1 Distriusi Data Responden Berdasarkan Usia Bayi ... 61

5.1.2 Distriusi Data Responden Berdasarkan Usia Ibu ... 62

(19)

xi

5.1.4 Gambaran Frekuensi Pemberian ASI Pada Bayi

Usia 0-6 Bulan ... 63

5.1.5 Gambaran Percepatan Penyembuhan ISPA Pada Bayi Usia 0-6 Bulan ... 64

5.2 Analisa Data ... 65

BAB VI PEMBAHASAN ... 66

6.1 Gambaran Frekuensi Pemberian ASI Pada Bayi Usia 0-6 Bulan .... 66

6.1 Gambaran Percepatan Penyembuhan ISPA Pada Bayi Usia 0-6 Bulan ... 70

6.1 Hubungan Frekuensi Pemberian ASI dengan Percepatan Penembuhan ISPA Pada Bayi Usia 0-6 Bulan ... 73

6.1 Keterbatasan Penelitian ... 75

6.1 Implikasi Keperawatan ... 76

BAB VI PEMBAHASAN ... 77

6.1 Kesimpulan ... 77

6.1 Saran.. ... 78

(20)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional Variabel ... 55 Tabel 2 Distriusi Data Responden Berdasarkan Usia Bayi ... 61 Tabel 3 Distriusi Data Responden Berdasarkan Usia Ibu ... 62 Tabel 4 Distriusi Data Responden Berdasarkan Tanda Gejala ISPA Yang

(21)

xiii

DAFTAR GAMBAR

[image:21.595.130.495.230.588.2]

Gambar 1 Kerangka Konsep ... 48

(22)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 87

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 88

Lampiran 3 Lembar Wawancara ... 89

Lampiran 4 Kartu Kontrol Menyusui ... 90

Lampiran 5 Lembar Obeservasi ... 91

Lampiran 6 Master Data Frekuensi Pemberian ASI ... 93

Lampiran 7 Master Data Percepatan Penembuhan ISPA ... 94

Lampiran 8 Master Data Angka Rata Frekuensi Pemberian ASI dan Percepatan Penyembuhan ISPA ... 95

Lampiran 9 Hasil Analisa Uji Korelasi Product Moment ... 96

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ... 98

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ... 101

Lampiran 12 Surat Studi Pendahuluan Kepada Dinas Kesehatan ... 103

Lampiran 13 Surat Studi Pendahuluan Kepada Puskesmas Kedungkandang ... 104

Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian ... 105

Lampiran 15 Angket Persetujuan Skripsi ... 106

Lampiran 15 Leaflet ... 107

Lampiran 16 Dokumentasi ... 108

(23)

80

DAFTAR PUSTAKA

Al- Sharbattin, S.S & Aljumma L I. 2012. Infant Feeding Patterns And Risk Of Acute Respiratory Infection In Baghdad/Iraq: Italian Of Journal Public Health. Vol. 9 No. 3 Page: 2-9

Afrose, L. Bilkis B, Kazi R A, Khurshida K. 2012. Factor Assocated With Knowledge About Breastfeeding Among Female Garment Workers in Dhaka City Departement Of Heath Education And Health Promotion, Bangladesh Intituted of Health Science (BIHS) Dhaka, Bangladesh. WHO South-Easth Asia Journal Of Public Health. Vol 9. No. 3. Page 249-255

Asydhah, Lia Amalia & Mardiah. 2006. Makanan Tepat untuk Bayi. Jakarta: Kawa Pustaka

Ayu, Pande Made Bunga Ning. 2009. Perbedaan Prevalensi ISPA Antara Bayi Usia 6-12 Bulan Yang Diberi ASI Eksklusif Degan Bayi Yang Diberi PASI Di WIalayah Keja

Puskesmas Cisadea Kecamatan Blimbing-Kota Malang. UMM Digital Library

Babycenter. 2015.Breasts leaking or spraying milk. Baby Center Medica Advisory Board Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC

Behrman, R.E. dkk. 2002. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Diterjemahkan oleh A. Samik Wahab. Jakarta: EGC

Cahaya, I. N. 2005. Faktor-faktor Kesehatan Lingkungan Perumahan Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Balita di Perumahan Nasional (Perumas) Mandala, Kecamatan

Pecut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol.38 No.3

Cai, X, Wardlaw, T and Brown, D. W. 2012. Global Trend In Exclusive Breastfeeding.

(24)

81

Chahyanto, B A & Roosita, K. 2013. Kaitan Asupan Vitamin A Dengan Produksi Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Nifas. Review Jurnal. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol. 8 No. 2. Hal. 1-44

Chen, Y. Emlyn, W & Martyn K. 2014. Risk Factors For Acute Respiratory Infection in The Australian Community. Review Journal. Journal Of National Centre for Epidemiology and Population Health. Vol. 9 No. 7 Page: 1-15

Chumbley, J. 2004. Menyusui . Panduan para ibu untuk menyusui dan mengenal bayi pada susu botol. Jakarta: Erlangga

Cobb, M. A & Chiu S. 2012. Breastfeeding Frequency During the First 24 Hours of Life for the Normal Newborn: The University of Akron, College of Nursing, Akron, OH. Journal Of Obstetric, Gynecoogic and Neonatal Nursing. Vol.41 Page: 146

Danso, J. 2014. Examining the Practice of Exclusive Breastfeeding among Professional Working Mothers in Kumasi Metropolis of Ghana. International Breastfeeding Journal. Vol. 1 No. 1 Page 11-24

Debasis, B DR & Ahemed DR T. 2013. A Study Of Knowledge Attitude And Practice Among Mother Towards Acute Respirator Infetion In Urban And Rural Communities Of Burdwan District, West Bengal, India. International Weekly Medical Research Journal. Vol. 1 Issue 8 Page 1-6

Departemen Kesehatan RI. 2002. Infeksi Saluran Pernapasan Akut, Dirjen PKM “Mengenal

Bebebrapa Penyakit Berbahaya Di Daerah Perkotaan” 1992, Buku Pedoman Kerja

Puskesmas Jilid III sub bab “Pemberantasan Penyakit menular” 1992”.

http://biomed.ee.itb.ac.id

Departemen Kesehatan RI, 2005. Kebijakan Departemen Kesehatan Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Pekerja Wanita. Jakarta

(25)

82

Duijts, L. Jaddoe, VWV. HAfman, A. & Moll H A. 2010. Prolonged and Exclusive Breastfeeding Reduce The Risk Of Infections Diseases In Infancy. Official Journal Of The American Academy Academy Of Pediatrics. Vol 126 No. 1 Page 18-25

Febry, Ayu Bulan & Zulfito Marendra. 2007. Buku Pintar Menu Bayi. Jakarta: Wahyu Media

Fashner, J & Ericson, K & Werner, S. 2012. Treatment Of Common Cold in Children and Adults: America Family Physician (AAFP)

Goyal, R C. Ashish S. B. Fatima Z & Ahmed A. T. 2011. Breastfeeding Practice: Positioning, Attachment (Lact-On), and Effective Suckling - A Hospital – Based Study in Libya. Journal Of Family and Community Medicine. Vol. 18 No. 2. Hal: 74-79

Grossman, Z. Stefano d T, Adamos H, Diego v E, Anna D and Mike S. 2012. Antibiotik Prescribing For Upper Respiratory Infections European Primary Paediatricians knowledge, Attitude and Practice. Acta Paediatrisa. Journal Of National Center For Biotehnology Information. Vol. 101 No. 9 Page 935-940

Hamre, J H et. al. 2014. Antibiotik Use In Children With Respiratory Or Ear Infectons Routine Crimary Care Condition. Evidence Baseb Complementary and Alterrative Medicine. Hindawi Publishing Corporation Journal. Vol 2014. Article ID 243801. 17 Pages

Hegar, B. 2008. Bedah ASI. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI

Heird, W. C, 2011. “The Feeding Of Infants and Children”. Nelson Textbook of Pediatrics. 19 edition. Elsevier Saunders, Philadelphia

(26)

83

Henry, F. 2007. Hubungan Perilaku Ibu Pascasalin dalam Manajemen Laktasi dengan Produksi dan Pengeluaran ASI di Praktik Bidan Desa Ny. Hamilatul RU Desa

Karangsambigalih Kecamatan Sugio Lamongan. PSIK FK Unair. Skripsi tidak dipublikasikan

Hidayat A. A A. 2007. Riset Keperawatan dan teknik Penulisan Ilmiah, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A. A. A. 2009. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Holbrook, K E. Mary C W. Melvin B H & Janet M W. 2013. Maternal Sociodemographic Characteristic And The Use Of Rhe Lowa Infant Attitude Feeding Scale To Describe Breastfeeding Initiation And Duration In A Population Of Urban, Latina Mothers: A Prospective Cohort Study.

International Breastfeeding Journal. Vol 8. No 7. Page 1-14

Israfil & Arief, Y. S & Krisnana, I. 2014. “Analisi Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

ISPA Pada Balita Berdasarkan Pendekatan Teori Florence Nightingale Di Wilayah

Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang NTT” Universitas Airlangga: Fakultas

Keperawatan

Krisyansari. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Jakarta: Nuha Medika

Kozier, B. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik Volume 1. Jakarta: EGC

Kyle, T. 2008. Essentials Of Pediatric Nursing. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins

Maramis, Paramitha Anjanata dkk. 2013. Ejournal Keperawatan: Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pengetahuan Ibu Merawat Balita ISPA pada Balita di Puskesmas

Bahu Kota Manado. Manado: FKUSRM

(27)

84

Mathew, Joseph et al. 2011. Acute Respiratory Infection and Pneumonia in India: A Systematic Review Of Literature For Advocacy and Action: UNICEF-PHFI Series on Newborn and Child Health, India. Journal of Indian Pediatric. Vol. 48 No. 3 Page: 191-218

Matu M, Gideon K, Peter W, Mohamed K & Samwel S. 2014. Aetiology Of Acute Resiratory Infection in Children Under Five Years in Nakuru, Kenya. Journal Of Microbiology and Experimentation. Vol 1. Issue 4. Page: 1-8

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pneumonia, Penyebab Kematian Utama Balita. Jakarta: www.depkes.go.id

Michael, J G. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Mukono H. J. 2008. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan edisi kedua. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.

Mulder, J. 2006. The Association of Women’s Health, Obstentric and Neonatal Nurses

AWHONN. A Concept Analysis Of Effective Breastfeeding, Page. 332 – 339

Narendra, M.B. 2002. Tumbuh Kembang Anak Remaja. Jakarta: Sagung Seto

Nenggalang, Asep Kurnia. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga

Nursalam. 2006. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Bandung: Salemba Medika

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

(28)

85

Pore P. D, Chandrashekhar H G, Madhavi V R. 2010. Study Of Risk Factors Acute Respirtory Infection (ARI) in Underfives in Solapur. National Journal Of Community. Vol 1. Issue 2. Page 64-67

Pudjiadi, solihin. 2001. Ilmu Gizi Klinik Pada Anak Edisi Empat. FKUI: Jakarta

Purnomo, W. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Upaya Pencegahan ISPA Pada Balita di Puskesmas Ngoresan Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta:Surakarta

Purwanti, Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif : Buku Saku Untuk Bidan. Jakarta: EGC

Pratiwi, A. A. dkk. 2013. Peresepan Obat-obat Off-Label pada Pasien Anak Usia 0 Hingga 2 Tahun di Apotek Kota Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol. 2 No. 2 Page. 39-50

Priyono, Yunisa. 2010. Merawat Bayi tanpa Baby Sitter. Yogyakarta: Media Pressindo

Riset Kesehatan Dasar. 2007. Laporan Nasional Riskesdas 2007

Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya

Rosita, S. 2008. ASI Untuk Kecerdasan Bayi. Yogjakarta: Ayyana Mangunnegara Salehah, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Santrock, Jhon. 2009. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika

Siregar, Arifin. 2004. Pemebrian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. www.library.usu.ac.id

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D

Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Trans Info Media Tarmudji. 2003. Faktor Pemberian ASI Eksklusif. Jakarta: Salemba Medika

Wantania, J.M., Naning, R., Wahani, A. 2008. Infeksi Respiratori Akut.Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta

(29)

86

Widyastuti, Danis & Retno Widyani. 2005. Pandungan Perkembangan Anak 0-1 Tahun. Jakarta: Puspa Swara

Wong, Donna.L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Diterjemahkan oleh Monica Ester. Jakarta: EGC

Wong, Donna .L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Ed. 6. Diterjemahkan oleh Juniarti, H.Y. Kuncara. Jakarta: EGC

WHO. 2003. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Yamin, A., Raini D. S.,Wida, S., 2007. Kebiasaan Ibu Dalam Pencegahan Primer Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Pada Balita Keluarga Non Gakin Di Desa

Nanjung Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Nanjung Mekar Kabupaten Bandung.

Universitas Padjajaran

Gambar

Tabel 7 Hasil Uji Korelasi Product Moment antara Frekuensi Pemberian ASI
Gambar  2  Kerangka Penelitian ...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri

Jam henti giling yang diakibatkan oleh kedua stasiun ini akan berdampak langsung pada proses produksi hal ini dikarenakan stasiun gilingan merupakan tempat untuk mengekstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkah- langkah pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran siswa

Tujuan penelitian ini dirancang untuk : (1) mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas X Jasa Boga 3 setelah menggunakan model pembelajaran Time Token

Apabila besarnya LQ = 1, maka pangsa pasar derah tersebut sebanding dengan pangsa daerah yang lebih luas (Provinsi Bengkulu) sehingga tidak bisa dijadikan sektor unggulan. Subsektor

Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan untuk merancang bangun sistem pendukung keputusan siswa berprestasi dibutuhkan

Simpulan yang dapat ditarik adalah bahwa dengan pemanfaatan sistem pendukung perkuliahan yang berjalan dalam jaringan lokal, pihak STIE YP Karya dapat meningkatkan

menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes termasuk dalam kategori (0,800-1,000), maka instrument dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian dapat