ii
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DAN NON EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI
USIA 6-7 BULANDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO
KOTA MALANG
SKRIPSI
DisusunOleh: IDA FARIDA NIM 07060093
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iii
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DAN NON EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI
USIA 6-7 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO
KOTA MALANG
SKRIPSI
UntukMemenuhiPersyaratanMencapaiDerajatSarjanaKeperawatan (S.Kep) Pada Program StudiIlmuKeperawatanFakultasIlmuKesehatan
UniversitasMuhammadiyah Malang
Di SusunOleh: IDA FARIDA NIM 07060093
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DAN NON EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI
USIA 6-7 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO
KOTA MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: IDA FARIDA NIM. 07060093
Skripsi ini Telah Disetujui
Tanggal08 Agustus 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr Sujono. M. Kes Ns. Nur Lailatul M., S.Kep
NIP.UMM. 131.887.094 NIP.UMM. 112.0501.0421
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
v
LEMBAR PENGESAHAN
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DAN NON EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI
USIA 6-7 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO
KOTA MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: IDA FARIDA NIM. 07060093
Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 13 Agustus 2011
Penguji I, Penguji II,
Prof. Dr Sujono. M. Kes Ns. Nur Lailatul M., S.Kep
NIP.UMM. 131.887.094 NIP.UMM. 112.0501.0421
Penguji III, Penguji IV,
Tri Lestari H, M.Kep, Sp. Mat Nurul Aini, M. Kep
NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP.UMM. 112.0501.0419
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ida Farida
NIM : 07060093
Program Studi : Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Judul Skripsi : Perbedaan Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dan Non
Eksklusif Terhadap Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian
hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 01 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,
vii
o 4 MY gOD SWT & prOphET MuhHAmmad SAW
o My PArenTS (P’ZainUlLah & B’suhALiMa)1(P’AbdrRhMan &
B’…..)2 Do’a kLiaN SlalU mNyrtAiQ .,.,.,
o UmMi & aLm.AbAh, mY siStA n hEr HusbANd (nEng YuLie
& mZ.ecHo) ThnkS Ats DukunGN Moril n MterIIlXa .,.,.,.
o My Pam3lY (d’AgIel, chOnG BinTanG, D’DzarrYl et all)
SnYum Kalian Tak TErganTIkan ,.,.,.
o MY teachers (CuT nyA’DiEn, MiA, MTsN, TarBytl BanaT,
Man_2, Umm, aQ, et AlL NamMu Akn SlaLu hIdup dLm SanubariQ ,.,.,.
o My SOhiBBah (nuN, CuimZ, PaI_2, JhEng LiA)(neng AfIf,
ItA, DeCy, Liend, Te2, L@2, NduN, R@2, NyEn) You All My BeSt SecOnd Pamely.,.,.,
o bIg PameLLy IMm CardIOVsculAr (p’D PQi, b’Ummy, PilZa,
IeNMz.ZoeL&OpeK&ECho,d’ OoNz_4, sA_Di,
No_tY,Ry,GuNg, et alL I will never 4-Get 4-EveR ,.,.,
o BiG PamelY iN AQ (BPien,Mbok,Ndul,Coy,pRiT,WAz, et
AlL)(KonTrakz Aya, Iwe, Et ALl) QriNdu KeramaianXa, disAat Q LemAh ,.,.,.
o My pLenDs PSIk 07’, kHusuSOn WrG PrOlix e2L, ByE_2,
ChOng nIkS, PTthy, IrWn, eT All) Jek bit -Abitlah eE.,.,
o pRa SesEPuh PerpUS 2 (Pak Boz Echo, P’UdhIen, mR aLi,
B’SriE, B’NieNG, B’IniEt, BuNDo BarOya) yG slalu
mEmotIPasi n dagH Gnatikan OrtuQ ,.,.,.
o ParA PeJUAng KamPUs (p’SatPam’s, mZ JuKieR’s, P’cS’s)
yG dagh jga Seped OnTheL_Q disaaT q Plg Mlm ,.,.,.
o mY PiAnce MaZnX “zIe”QTunGGu,.,.Qt FasTabiQul
KhoiRoT!!!
AnyThiNg iS PossiblE ,.,.,.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala nikmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Perbedaan Pengaruh
Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif Terhadap Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang” yang merupakan salah satu kewajiban
dalam menempuh studi pada program S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam rangkaian kegiatan penelitian ini
tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari
beberapa pihak yang turut berpearan dalam penyelesaiaan karya tulis ini. Untuk itu
dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp. Kom, Ibu Hidajah dan Bapak Faqih
Ruhyanuddin S.Kep.Ns Seaku PD 1, PD 2 dan PD 3 FIKES UMM.
3. Ibu Ririn Harini. S.Kep.Ners dan Bapak Edi Purwanto, S.Kep.,Ners selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan.
4. Prof. Dr Sujono. M. Kes. selaku dosen pembimbing I, yang telah sabar
membimbing penulis dan meluangkan waktunya ditengah kesibukan beliau.
5. Ns. Nur Lailatul M., S.Kep selaku pembimbing II, yang telah memberikan
ix
6. Ibu Nurul Aini M.Kep dan Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat
selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan pada skripsi ini
7. Seluruh dosen S1 dan staf pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan
Diploma III Keperawatan, yang telah memberikan banyak ilmu keperawatan
khususnya bagi penulis, jasamu tidak akan pernah terlupakan.
8. Kepala TU Kesehatan beserta staffnya (P. Heri, P.Agus, P. Lukman, B’Yuli)
9. Kepala Puskesmas Dinoyo Kota Malang, beserta staffnya. Yang telah
memberikan izin serta dukungannya terhadap penulis untuk melakukan
penelitian ini.
10. Ibu Puji, ibu.Vivin, ibu Yuni, ibu Elif, Bapak Djuari selaku petugas kesehatan
di Puskesmas Dinoyo, trimakasih banyak atas bantuannya.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.Dengan kerendahan hati
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang
membangun.Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat
bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Malang, 01 Agustus 2011
x
INTISARI
Perbedaan Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif Terhadap Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota
Malang.
Ida Farida1,Prof. Dr Sujono. M. Kes2, Ns. Nur Lailatul M., S.Kep3
Latar belakang: Salah satu penyebab kurangnya nutrisi anak di Indonesia berakibatpada pertumbuhan dan perkembangannya yangterhambat dikarenakan rendahnya jumlah ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya di enam bulan pertama. Hal itu diketahui dengan meningkatnya jumlah penggunaan susu formula. Padahal pemenuhan kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Pemberian makananan selain ASI pada usia 0-6 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk mencerna makanan selain ASI. Gangguan nutrisi pada masa bayi dapat menghambat pertumbuhan otak, yang tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh pemberian ASI eksklusif dan non eksklusif terhadap perkembangan bayi usia 6-7 bulan.
Metode:Metode yang digunakan adalah observasi analitikdengan pendekatan Cross Sectional dilakukan pada bulan Juni-Juli 2011. Sampel penelitian adalah bayi yang berusia 6-7 bulan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang dengan menggunakan teknik Total sampling.Sampel dibagi menajdi dua kelompok yakni ASI eksklusif dan ASI non eksklusif yang diketahui dengan teknik wawancara, untuk perkembangan digunakan KPSP (Kuesioner Pra Skreening Perkembangan).Analisis menggunakan Chi-Squareuntuk mengetahui adanya perbedaan perkembangan bayi.
Hasil: analisis hasil penelitian terlihat sebanyak dari 66 bayi usia 6-7 bulan, dimana dengan jumlah37 bayi (56,1 %) mendapat ASI secara eksklusif dan 29 bayi (43,9 %) mendapat ASI secara non eksklusif. Perkembangan bayi dengan ASI eksklusif 35 bayi (94,6%) normal, 2 bayi (5,4 %) menyimpang, sedangkan perkembanangan bayi dengan ASI non eksklusif 22 bayi (75,9 %) normal dan 7 bayi (24,1 %) menyimpang. Hasil uji Chi-Square diperoleh hasil X2 hitung adalah 4,69 dan X2 tabel adalah 3,841
sehingga X2 hitung > X2 tabel maka H1 diterima.
Kesimpulan : Ada Perbedaan Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif Terhadap Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan.
Kata Kunci: ASI Eksklusif dan Non Eksklusif, Perkembangan
1. Mahasiswa S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen S1 Universitas Muhammadiyah Malang
xi DAFTAR ISI
Halaman Judul ... ... i
Lembar Persetujuan ... ... ii
Lembar Pengesahan ... ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian ... ... iv
Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vi
Abstrak ... viii
Intisari ... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... ... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ... ... 6
1.4.2 Manfaat Aplikatif ... ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Air Susu Ibu (ASI) ... ... 8
2.1.1 Definisi ASI ... ... 8
2.1.2 ASI Eksklusif ... ... 8
2.1.3 Proses Terbentuknya ASI ... ... 8
2.1.4 Volume ASI ... ... 9
2.1.5Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI ... ... 11
2.1.6Kandungan ASI ... ... 12
2.1.7 Pembagian ASI ... ... 20
2.1.8 Manfaat ASI Eksklusif ... ... 22
2.1.9 Pemberian ASI ... ... 25
2.1.10 Kendala Pemberian ASI Eksklusif ... ... 26
2.2 Konsep Susu Formula atau Pengganti Air Susu Ibu (PASI) ... ... 29
2.2.1 Definisi Susu Formula ... ... 29
2.2.2 Pembagian Susu Formula ... ... 29
2.2.3 Bahan Dasar Susu Formula ... ... 31
2.2.4 Komposisi Susu Formula ... ... 32
2.2.5 Indikasi Pemberian Susu Formula... ... 33
2.2.6 Bahaya Susu Formula ... ... 33
2.2.7 Pemberian Susu Formula ... ... 36
2.2.8 Perbandingan Nutrien antara ASI dan Susu Formula ... ... 39
2.3 Perkembangan ... ... 39
2.3.1 Definisi Perkembangan ... ... 39
xii
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan ... ... 42
2.3.4 Aspek Perkembangan yang di Pantau ... ... 45
2.3.5 Periode Tumbuh Kembang Bayi Post Neonatal, Umur 29 Hari- 11 Bulan ... ... 46
2.3.6 Perkembangan Bayi Usia 6-7 bulan ... ... 46
2.3.7 Beberapa Gangguan Tumbuh Kembang yang Sering di- temukan ... ... 47
2.3.8 Deteksi Dini Perkembangan Anak ... ... 49
2.4 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Anak 50 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... ... 53
3.1.1 Penjelasan Kerangka Konsep ... ... 54
3.2 Hipotesis ... ... 55
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... ... 56
4.2 Kerangka Penelitian ... ... 58
4.3 Populasi Sampel dan Sampling ... ... 58
4.3.1 Populasi ... ... 58
4.3.2 Sampel ... ... 58
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... ... 59
4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... ... 59
4.4 Variabel penelitian ... ... 60
4.4.1 Variabel Bebas (independen)/ Resiko ... ... 60
4.4.2 Variabel Terikat (depedent)/ Efek ... ... 60
4.5 Definisi Operasional ... ... 60
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 61
4.7 Instrument Penelitian ... ... 61
4.8 Prosedur Pengumpulan data ... ... 62
4.9 Analisa Data ... ... 63
4.10 Etika Penelitian ... ... 66
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Data Umum Demografi Responden ... ... 67
5.2 Data Khusus ... ... 75
5.2.1 Status Pemberian ASI ... ... 75
5.2.2 Data Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan ... ... 76
5.2.3 Data Status Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perkembangan bayi usia 6-7 bulan ... ... 76
5.2.4 Data Status Pemberian ASI Non Eksklusif terhadap Perkembangan bayiusia 6-7 bulan ... ... 77
5.3 Analisa Data ... ... 78
5.3.1 Hasil uji chi-square antara status pemberian ASI terhadap perkem- bangan ... ... 78
5.3.2 Studi Cross-Sectional ... ... 79
xiii
6.1.1 Karakistik Responden ... ... 80
6.1.2 Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif ... ... 80
6.1.3 Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Status Pemberian ASI ... ... 82
6.1.4Perbedaan Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif terhadap Perkembangan Bayi Usia 6-7 ... ... 84
6.2 Keterbatasan Penelitian ... ... 85
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... ... 86
7.2 Saran ... ... 86
Daftar Pustaka ... ... 88
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Zat-Zat Gizi dalam Susu Formula yang Memenuhi
Persyaratan ... ... 33
Tabel 2.2 Jumlah Susu Formula yang dihidangkan Berdasarkan Usia ... ... 38
Tabel 2.3 Perbandingan Komposisi ASI dan Susu Formula ... ... 39
Tabel 2.4 Faktor prenatal ... ... 43
Tabel 2.5 Perkembangan bayi usia 6-7 bulan ... ... 46
Tabel 4.1 Tabel Operasional ... ... 61
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Usia Ibu dari Bayi yang mendapat ASI Eksklusif ... ... 68
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Usia Ibu dari Bayi yang mendapat ASI Non Eksklusif ... ... 68
Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu dari Bayi yang mendapat ASI Eksklusif ... ... 69
Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu dari bayi yang Mendapatkan ASI Non Eksklusif ... ... 70
Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Jenis Pekerjaan Ibu dari bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif ... ... 71
Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Jenis Pekerjaan Ibu dari bayi yang Mendapatkan ASI Non Eksklusif ... ... 71
Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Usia bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif ... ... 72
Tabel 5.8 Distribusi Karakteristik Usia bayi yang Mendapatkan ASI Non Eksklusif ... ... 73
Tabel 5.9 Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif ... ... 74
Tabel 5.10 Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin bayi yang Mendapatkan ASI Non Eksklusif ... ... 74
Tabel 5.11 Data Status Pemberian ASI bayi usia 6-7 bulan ... ... 75
Tabel 5.12 Data Perkembangan bayi usia 6-7 bulan dengan pengukuran KPSP ... ... 76
Tabel 5.13 Status Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perkembangan bayi usia 6-7 bulan ... ... 77
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar3.1 Kerangka Konsep ... ... 53
Gambar4.1 Bagan Rasio Prevalen ... ... 56
Gambar4.2 Bagan Rasio Relatif ... ... 57
Gambar4.3 Kerangka Kerja Penelitian Tentang Perbedaan Pengaruh Pemberian ASIEksklusif dan Non Eksklusif Terhadap Perkem- bangan Bayi Usia 6-7 Bulandi Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang ... 58
Gambar 5.1 Grafik Usia Ibu dari Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif .. ... 68
Gambar 5.2 Grafik Usia Ibu dari Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif ... 69
Gambar5.3 Grafik Tngkat Pendidikan Ibu dari Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif ... ... 70
Gambar 5.4 Grafik Tngkat Pendidikan Ibu dari Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif ... ... 70
Gambar 5.5 Grafik Jenis Pekerjaan Ibu dari Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif ... ... 71
Gambar 5.6 Grafik Jenis Pekerjaan Ibuu dari Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif ... ... 72
Gambar 5.7 Grafik Usia Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif ... ... 73
Gambar 5.8 Grafik Usia Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif ... ... 73
Gambar 5.9 Grafik Jenis Kelamin Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif ... 74
Gambar 5.10 Grafik Jenis Kelamin Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif .. 75
Gambar 5.11 Grafik Status Pemberian ASI bayi usia 6-7 bulan ... ... 75
Gambar 5.12 Grafik Perkembangan bayi usia 6-7 bulan dengan pengukuran KPSP ... ... 76
Gambar 5.13 Grafik Status Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perkembangan bayi usia 6-7 bulan ... ... 77
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... ... 92
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian ... ... 93
Lampiran 3Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... ... 94
Lampiran 4Check List Wawancara ... ... 95
Lampiran 5 Lembar Observasi Kuesioner Praskreening Perkembangan (KPSP) ... ... 96
Lampiran 6 Master Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 98
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Analisis Chi-Square ... ... 100
Lampiran 8 Nilai-nilai Chi Kuadrat ... ... 103
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2007. Asi Eksklusif 6 bulan. Diakses dari
http://www.bayikita.wordpress.com/2007/11/21/asi-eksklusif-6-bulan/-71k-/ pada tanggal 26 April 2011.
Arif, Nurhaeni. 2009. Panduan Ibu Cerdas- ASI dan tumbuh kembang bayi. Yogyakarta : Media Pressindo
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Asdi Mahasatya.
Beritasore.com. 2010. Pemberian ASI di Indonesia Masih Rendah. Diakses pada tanggal
26 April 2011 dari
http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=20749%3Acak upan-asi-eksklusif-masih-rendah&Itemid=1
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Departemen Kesehatan RI. Jakarta Soedjatmiko et al. 2008. Mari Penuhi Hak Tumbuh
Kembang Abak. Jakarta. Diakses dari
http://www.medicastore.com/seminar/70/Mari_Penuhi_Hak_Tumbuh_Ke mbang_Anak.html pada tanggal 26 April 2011.
Departemen Kesehatan RI. 1997. Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan ASI Eksklusif bagi Petugas Puskesmas. Departemen Kesehatan - Direktorat Jenderal Binkesmas – Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pemberian ASI Eksklusif. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat UI. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.
Dhamayanti, M,. 2006 Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak. Sari Pediatri
Volume 8 No 1.pp.9-14. Diakses dari
http://www.idai.or.id/saripediatri/isijurnal/vol.asp?ID=51 pada tanggal 28 April 2011.
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Malang. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi. Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. PP IDAI.
Gatra. 2006. Pernyataan UNICEF: ASI Eksklusif Tekan Kematian Bayi Indonesia. Diakses dari http://situs.kespro.info/kia/agu/2006/kia03.htm - 12k -/ pada tanggal 20 Mei 2011.
Gibney, dkk,. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran EGC. Hegar, B. 2008. Bedah ASI. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Hidayat Alimul Aziz A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta. Salemba
Medika.
Hidayat Alimul Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Kelly. 2008. You and Your Baby. Yogyakarta: Golden Books.
Kristiyansari. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Jakarta: Nuha Medika.
Lilloladystuff, 2009. Young Ladies Self Image. Diakses dari http:// hubpages.Com/hub/Young-Ladies-Self-Image-Throught-The-Age/ pada tanggal 16 Agustus 2011.
xviii
Ninda. 2008. Manfaat ASI. Diakses dari
http://www.asuh.wikia.com/wiki/ASI_eksklusif-78k/ pada tanggal 28 April 2011.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika. Novaria A.I, Triton P.B. 2008. Panduan Persiapan Melahirkan Hingga Buah Hati Anda
Tumbuh & Berkembang. Yogyakarta. Tugu Publisher.
Mansur Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
Pudjiadi, S. 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Purwanti, Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Riadi Sugeng & Tjokronegoro arjatmo. Apa yang Ingin Anda Ketahui Tentang ASI. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Roesli, U. 2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Selasinet. 2010. Unicef Dukung Pemberian ASI Eksklusif. Diakses pada tanggal 26 April 2011 dari http://selasi.net/kliping-media-asi/kliping-berita/209-unicef-dukung-pemberian-asi-eksklusif.html#
Siregar, A. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Diakses dari
http://www.library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads &file=index&req=getit&lid=986-/ pada tanggal 28 April 2011.
Soedjatmiko Lesmana et al, eds. 2002. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogjakarta: Penerbit Kanisius.
Sunartyo. 2007. Panduan Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta. Diva Press.
Tasya, A. 2008. Indonesia dan ASI. Diakses dari http://aimi-asi.org/2008/08/indonesia-dan-asi/-29k-/ pada tanggal 20 Mei 2011.
Wong L., Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. EGC. Jakarta. World Health Organization. 2003. Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Menyusu.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai
calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat
perhatian serius yaitu mendapat nutrisi yang baik (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia
Angela Keamey juga mempertegas dalam siaran pers yang diadakan di Jakarta, Selasa 24 Agustus
2010 mengatakan “Salah satu penyebab kurangnya nutrisi anak di Indonesia yang juga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan mereka adalah rendahnya jumlah ibu-ibu yang memberikan ASI
eksklusif pada bayinya di enam bulan pertama" (Selasinet, 2010). Pemberian ASI secara eksklusif
dapat mempercepat penurunan angka kematian bayi dan sekaligus meningkatkan status nutrisi balita
yang pada akhirnya akan meningkatkan status nutrisi masyarakat menuju tercapainya kualitas sumber
daya manusia yang memadai (Depkes, 1997).
Pemenuhan kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui Air Susu Ibu (ASI)
bagi bayi dengan ASI eksklusif (WHO, 2003). ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi,
yang mudah untuk dicerna serta memiliki kandungan yang dapat membantu penyerapan nutrisi. Pada
bulan-bulan awal setelah lahir, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu
melindungi bayi dari diare, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) - syndrome kematian tiba-tiba pada
bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Pemberian ASI pada periode 0-6
bulan sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan
selain ASI pada umur 0-6 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi
enzim untuk mencerna makanan selain ASI (Depkes, 2003).
Pusat perkembangan untuk tumbuh kembang anak terdapat di otak. Otak balita lebih plastis
daripada otak orang dewasa. Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi
positifnya, otak balita lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan. Sedangkan sisi
negatifnya, otak balita lebih peka terhadap lingkungan utamanya lingkungan yang tidak mendukung
seperti asupan nutrisi yang tidak adekuat, kurang stimulasi, dan tidak mendapat pelayanan kesehatan
yang memadai (Dinkes, 2007). Gangguan nutrisi pada masa bayi dapat menghambat pertumbuhan
otak, yang tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Riset medis membuktikan bahwa
bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas bila diberi ASI secara eksklusif pada 4-6 bulan pertama
kehidupannya (A.I Novaria & P.B. Triton, 2008). Penelitian oleh Catharina Svanborg Profesor
imunologi klinis di Universitas Lund Swedia juga menyebutkan, bayi yang diberi ASI mengalami jauh
lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula. Masa pertumbuhan
terdapat periode lompatan pertumbuhan otak atau pertumbuhan otak cepat (Brain Growth Spurt),
periode ini dapat dimulai sejak terjadi konsepsi sampai bayi berusia setahun. Pada usia ini, neuron
sudah terbentuk secara lengkap hingga 70-85% dari neuron yang ada. Neuron pada periode ini
sangat peka dan sangat dipengaruhi oleh situasi lingkungan (A.I Novaria & P.B. Triton, 2008).
Keadaan nutrisi menyumbangkan peran terbesar dari berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan fisik, faali dan kimia otak. Nutrisi memberikan energi, protein dan zat
lainnya dalam makanan yang diperlukan dalam proses metabolisme di dalam otak. Nutrisi penting
yang diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat antara lain protein dan asam amino,
Decosahexaenoic acid (DHA), gangliosida, kolina, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Keseluruhan zat
nutrisi tersebut terdapat dalam ASI (Soedjatmiko et al, 2008).
Beberapa bukti lapangan menyebutkan bahwa gangguan kesehatan akibat kekurangan asupan
nutrisi dalam hal ini termasuk ASI akan berpengaruh terhadap perkembangan. Beberapa penelitian
bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan (Anonymous, 2007). Penelitian serupa juga
diperoleh bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI
dan memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Penelitian lain yang dilakukan
di Honduras juga menyebutkan bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan akan merangkak
lebih cepat dan cenderung untuk dapat berjalan pada usia 12 bulan dibandingkan dengan bayi yang
mendapat ASI eksklusif selama 4 bulan (Gibney,dkk, 2009). Hal ini membuktikan bahwa pemberian
ASI ekslusif memiliki banyak keuntungan dan kelebihan.
Pemberian ASI eksklusif di Indonesia di dukung oleh pemerintah dengan menghimbau
masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan yang dinyatakan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tahun 2004 (Tasya,
2008). Walaupun pemerintah telah menghimbau mulai tahun 1990 dalam gerakan nasional
Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI) untuk memberikan ASI eksklusif, namun pemberian ASI
sebagai makanan terbaik bayi, ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat, bahkan
terdapat kecenderungan terjadi pergeseran penggunaan susu formula pada sebagian kelompok
masyarakat. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2007-2008 cakupan
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2 %
pada 2007 menjadi 56,2 % pada 2008, sementara jumlah bayi di bawah 6 bulan yang diberi susu
formula meningkat dari 16,7 % pada 2002 menjadi 27,9 % pada 2003 (Beritasore.com, 2010).
Sedangkan pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang tahun 2010 hanya 51% , angka tersebut masih
jauh dibandingkan dengan target pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% dari jumlah ibu yang
melahirkan anaknya (Data Dinas Kesehatan Kota Malang, 2010).
Angka pemberian ASI dan meningkatnya pemberian susu formula menurut Gatra (2006) dan
Tasya (2008) dikarenkan beberapa diantaranya adalah rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat
petugas kesehatan, persepsi-persepsi sosial budaya yang menentang pemberian ASI, kondisi yang
kurang memadai bagi para ibu yang bekerja (cuti melahirkan yang teralu singkat, tidak adanya ruang
di tempat kerja untuk menyusui atau memompa ASI) dan pemasaran agresif oleh
perusahaan-perusahaan susu formula yang tidak saja mempengaruhi para ibu, namun juga para petugas
kesehatan. Bahaya yang sering terjadi pada pemberian susu formula adalah resiko kontaminasi,
kegagalan dalam tumbuh kembang dan obesitas. Kegagalan tumbuh kembang terjadi karena
kesalahan dalam mempersiapkan susu formula. Kesalahan penyediaan susu formula, dalam arti
penyajian susu yang lebih encer dari pada semestinya, hal ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan tentang gizi atau memang disengaja dengan maksud penghematan akibat daya beli yang
terbatas (Markum, 1999).
Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo tahun 2010, dilaporkon dari 887 bayi yang mendapatkan
ASI Eksklusif didapatkan 34,49% dengan angka keterlambatan KPSP sebesar 1,6% yang terjadi
pada balita dengan bentuk paling banyak keterlambatan motorik dan bahasa, nilai ini lebih tinggi bila
dibandingkan dengan Puskesmas Kendalsari yang mencapai 20,39% pemberian ASI ekslusif dari
1.017 bayi dengan angka keterlambatan KPSP sebesar 0,9% dan puskesmas Mojolangu yang hanya
mencapai 12,41% pemberian ASI ekslusif dari 685 bayi dengan angka keterlambatan KPSP sebsesar
0,4% (Data Dinas Kesehatan Kota Malang, 2010).
Berdasarkan uraian, peneliti merasa tertarik untuk meneliti keterkaitan antara dua hal tersebut
yaitu mengetahui perbedaan pengaruh pemberian ASI eksklusif dan ASI non eksklusif terhadap
perkembangan bayi. Penelitian ini dilakukan pada bayi berusia 6-7 bulan, karena terjadi perubahan
pemberian asupan nutrisi, yaitu periode pemberian MP-ASI. Peneliti memandang hal tersebut
penting untuk diperhatikan lebih serius dengan harapan semua bayi mendapatkan ASI secara
eksklusif selama 6 bulan, serta dilakukan upaya pembinaan tumbuh kembang salah satunya dengan
dalam tumbuh kembangnya mendapatkan intervensi dini, sehingga kualitas sumber daya manusia
bangsa ini akan menjadi lebih baik di masa mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
“Apakah ada Perbedaan Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif Terhadap
Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.?”
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Perbedaan Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif Terhadap
Perkembangan Bayi Usia 6-7 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui perkembangan bayi usia 6-7 bulan yang mendapat ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
2. Mengetahui perkembangan bayi usia 6-7 bulan yang mendapat ASI non ekslusif di wilayah
kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang
3. Menganalisa perbedaan pengaruh pemberian ASI Eksklusif dan non eksklusif terhadap
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
pemberian ASI eksklusif dan non eksklusif terhadap perkembangan bayi usia 6-7 bulan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya
keperawatan anak dan keperawatan maternitas.
3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti lain di masa yang akan datang.
1.4.2 Manfaat Aplikatif 1. Bagi Pemerintah
Sebagai sumber informasi tentang situasi perkembangan bayi untuk mengambil
kebijakan yang mendukung perkembangan bayi secara optimal salah satunya dengan
menggalakkan kembali penggunaan ASI eksklusif 6 bulan.
2. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan informasi tentang adanya perbedaan pengaruh pemberian ASI
eksklusif dan non eksklusif terhadap perkembangan bayi usia 6-7 bulan, sehingga dapat
memacu diri untuk berusaha memberikan ASI ekslusif dan melakukan deteksi dini tumbuh
kembang anak.
4. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai salah satu petugas kesehatan perawat juga memiliki peran edukatif dan
promotif, dalam hal ini dapat dijadikan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
sehingga dapat meningkatkan kesehatannya. Salah satunya dengan memberikan pengetahuan
akan pentingnya ASI eksklusif terhadap perkembangan bayi.
5. Bagi Puskesmas
Sebagai pusat pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh semua kalangan
masyarakat, hendaknya dapat melakukan upaya pembinaan tumbuh kembang anak secara