Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memeperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Sosial Islam (S. Sos.!)
Oleh
Sarmuji
NIM 103051028514
JURUSAN KOMUNIIUSI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNlKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
AKTIVITAS DAKWAH
BI
AL-LISAN USTADZ
MUHAMMAD FAUZI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memeperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Sosial Islam (S.
80S.!)
Disusun Oleh
Sarmuji
NIM 103051028514
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF IDDAYATULLAR
JAKARTA
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang beljllcllll "Aktivitas Dakwah Hi AI-Lisan Ustadz Muhammad Fauzi" telah diujikan dalam sidang mllnaqosah Fakultas Dakwah dan K01l111nikasi UIN Syarif I-lidayatullah Jakarta pada tanggal 28 September 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satll syarat llntuk memperoleh gelar saljana Program Strata Satll (S-l). Pada J urusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 04 Oktober2007
Sidang Munaqosah
Ketua,
Merangkap Anggota
セ セ
Dr.MunHli,1\1A
NIP. 150254 102
Anggota
Penguji I
D.,. H. Ascp Usman Ismail, MA
NIP. 150246393
Pcmbimbing
Sekretaris, Merangkap Anggota
Villi MUSVHI"r' fall, MA
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasH karya asH saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-l) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di DIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asH saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di DIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Ciputat, 28 Septermber 2007
Sarmuji
""'!
f. セ
; I
l
UHJ
Dvゥゥ[hセヲ エhAjセwスwuujュ jヲセkjuイュ1
i I
Dakwah adalah ajakan atau seruan kepada umat manusia untuk menuju kebahagian dunia akhirat sesuai dengan pedoman al-quran dan hadits. Dakwah hukumnya wajib bagi setiap individu untuk saling menyeru dalam hal kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran. Secara teoritis aktivitas dakwah bisa berjalan
dengan baik jika para da'i memenuhi unsur-unsur dakwah. Salah satu unsur
dakwah yang terpenting (yang menjadi salah satu pembah.asan PenuIis) adalah
media dakwah sebagai alat bantu bagi da'i dalam menyebarkan pesan-pesan
dakwahnya kepada mad'u. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi,
maka media dakwah pun semakin berkembang dan canggih. Konsekuensinya
seorangda'iharus mampu menggunakannya.
Dari penjabaran di atas, maka penulis memunculkan pertanyaan. Sebagai objek pembahasan skripsi ini, bagaimana aktivitas dakwah Ustadz Muhammad Fauzi? Media apa yang ia gunakan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah yang
ia ingin sampaikan kepadamad'u-nya?
Dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya para da'i memang memiliki
gaya dan caranya masing-masing. Secara garis besar dakwah dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu: dengan lisan (bil iisan), dengan tulisan (bi! qalam), dan
dengan perbuatan nyata(bi! hal). Akan tetapi, menurut Ustadz Muhammad Fauzi
metode dakwah yang efektif adalah dengan pendekatan bil hal. Salah satu
usahanya dalam melakukan dakwah bi! halini dengan membuat rekaman dakwah
secara audio visual (VCD). Fokus materi yang ia angkat berkutat pada masalah
aqidah (antisipasi umat Islam terhadap misi Kristenisasi) yang dilakukan oleh misionaris Kristen. Maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa media dakwah yang
ia gunakan adalah media elektronik,VCD(video compact disk).
Statementdi atas berdasarkan pada teod unsur-unsur dakwah yang selama
ini menjadi batu pijakan (pegangan) para da'i dalam melaksanakan aktivitas
dakwahnya di masyarakat.
Metode penulisan skripsi ini adalahfield research (penelitian lapangan),
dimana penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan guna. mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik penulisan bersifat deskriptif analisis, yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian.
Seperti yang ーセョオャゥウ jabarkan di muka, aktivitas dakwah bisa dilakukan
dengan cara billisan, bi! qalam, dan bi! hal. Ustadz Muhammad Fauzi (sebagai
seorang da'i) menyatakan bahwa dakwah yang efektif adalah dakwah yang
dilakukan dengan cara bi! hal. Maka, bisa kita cerna dan simpulkan bahwa
aktivitas dakwah yang ia lakukan yaitu dengan cara bil hal dalam bentuk
pembuatan rekaman dakwah melalui VCD. Sekaligus VCD ia jadikan sebagai
media dakwah untuk menyebarkan pesan-pesan dakwahnya..
Oleh karena
im,
aktivitas dakwah yang dilakukan Ustadz MuhammadFauzi merupakan aktivitas dakwah yang masih sangat reIevan untuk menegakkan
amar ma'm! nahi munkar, dan media dakwah yang ia gunakan untuk
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata yang pantas untuk memulai pengantar ini selain Puji serta
syurkur Penulis kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat dan
kekuatan, sehingga Penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Meskipun,
banyak kendala-kendala di tengah jalan yang kadang menjadi beban pikiran dan
penghambat proses. Tetapi semua itu Penulis jadikan sebagai pembelajaran dan
pengalaman yang sangat berharga.
Shalawat dan salam tak lupa Penulis panjatkan kepada suri tauladan umat
manusia sedunia, yaitu Baginda Nabi Besar Muhammad Saw, keluarganya,
sahabatnya, dan kita semua para pengikutnya. Yang telah mengorbankan jiwa,
raga, bahkan harta dan bendanya untuk memperjuangkan Islam, sehingga kita
dapat meneruskan ajarannya dan hidup dalam bimbingan warisannya, yaitu:
al-quran dan hadits.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, tentunya banyak sekali bantuan yang
Penulis dapatkan dari berbagai pihak. Baik itu dukungan materil, maupun non
materi!. Sebab itu, sudah sepantasnya Penulis mengucapkan terima kasih tak
terhingga kepada beliau semua atas bantuannya. Terutama kepada:
1.Rektor UIN SyarifHidayatullah Jakarta, Prof. DR. Komaruddin Hidayat, beserta
para pembantu Rektor. Walaupun saya kurang mengenal dengan akrab satu sarna
lain, namum hal itu tidak mengurangi rasa honnat dan terima kasih saya kepada
kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3.Dr. Murodi, M.A. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Arifsセ「ィ。ョL MA. Pudek I, Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA, selaku Pudek
II, dan Bapak Drs. Study Rizal LK, MA, selaku Pudek Ill.
5.Drs. Wahidin Saputra, M.A. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
6. Umi Musyarrafah, M.A, Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi kepada Penulis.
7.Untuk semua Dosen (yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu) yang dengan
kesabaran dan kesungguhannya telah mengajar dan mendidik Penulis selama
proses belajar di kampus.
8. Untuk Kedua orang tua tercinta, Ibu Neneng dan Bapak Nahrowi yang kasih dan
sayangnya tidak pemah berkurang kepada Penulis dan ingin melihat analmya
menjadi sarjana, terima kasih atas dukungan kepercayaan, pengorbanannya, serta
doanya selama ini. Semoga mereka tetap berada dalam. ridha Allah SWT dan
dipanjangkan umumya untuk selalu taat beribadah kepada-Nya.
9.Tak lupa kepada saudara-saudaraku di rumah, M. Saropah, Kakak Hawileh,
Kakak Suryana, Kakak Tuti Rahayu, kセォ。ォ Egi Sunarya, dan adikku Tamami,
Bungsuruddin, Asep Burhanudin yang selalu memberikan semangat dan doa.
Semoga kebaikan kalian semua dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang
10. Sahabat-sahabatku KPI B, Ershad Har (Ershot), Lutpiah (Bule KK), Bobby
(Obengszt), Zaki (Jakun), Jarmadi (Jarwo), Zaelani (Penyox), dan tim hore,
Nur Malia, LutfianiSubekti (Bule AD), Ika Rosdiana (Ne2k), Ulfa Khairiah
(Paoel), Umi Khumairah, yang selalu menolong saat penulis berada dalam
kesulitan, semoga persahabatan kita tidak hanya di bawah atap kampus ini.
11. Kepada Crew Artech, yang telah membantu dan memberi motivasi terhadap
Penulis khsusunya kepada Juli (Lili), Ardi, Cici, Mba Yeni, Ari, Riyan, Jule,
Anto, Yoni dan Riki yang senantiasa mendampingi, terima kasih
sahabat-sahabatku.
12. Widiani yang cantik, tersayang dan termanis dihati yang selalu mendarnpingi
Penulis baik dalam keadaan suka maupun duka, terima kasih atas supportdan
dukungannya yang membangun semangat Penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
13. Ustadz Muhammad Fauzi dan Keluarga yang dengan rela meluangkan waktu
untuk wawancara dan memberikan informasi yang Penulis butuhkan.
14. Dan semua ternan-ternan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
semua!!!
15. Ternan-ternanForum Studi M@KAR, Reza Bachtiar, Anis Hisjam Karim, Udin,
Abah, Imad, Ucup, Arif, Kahfi, Izma, Abi, Hamdi, Su'udi, Ais, Roy, Iyus,
Helmi, Alis, Rosit, Opang, Jarmadi (Jarwo) dan lainnya. Terima kasib atas
diskusinya.
16. Kepada temanku yang lainnya, Anas, Rinto, Jamal, Ayik, kawan-kawan PMI,
Wahab, Kesos, Terutama Syakur, dan kawan-kawan yang Penulis tidak bisa
sebutkan satu per satll. Terima kasih juga kepada Akhirnya, sa3t ini Penulis
hanya bisa membaJas dengan doa dan doa, semoga semua pihak yang telah
memberi perhatian dan membantu atas kelancaran studi Penulis untuk meraih
gelar sarjana mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, serta
hajadnya dikabulkan, dan mohon maaf apabila ada kata-kata atau penulisan
dalam skirpi ini yang salah. Penulis mengakui banyak sekali kekurang dalam
skripsi ini. OJeh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif sangat
-penulis harapkan bagi siapa saja yang mau membantu untuk
menyempumakannya.
Akhimya hanya kepada Allah SWT jmilah penulis kembalikan semoga semua
yang telah diberikan kepada Penulis akan menjadi amal yang tak terhapus
selama-lamanya. Tiada yang lebih berarti selain harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi Penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Setidaknya dapat menjadi
sumbangan untuk menambah kepustakaan yang ada.Amin ya Allah ya Robbal 'alamin.
Wassalam.
Jakarta, 28 Agustus 2007
DAFTARISI
ABSTRAK セNN NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN i
KATAPENGANTAR ii
DAFTAR lSI vi
DAFTAR LAMPIRA.N
11...
viiiBAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang Masalah 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 6
C. Tujual1 Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
E. Metodologi Penelitian 7
F. Sistematika Penulisan 9
BAB II. LANDASAN TEORI 11
A. Pengeltian Dakwah : ::... 11
B. Unsur-unsur Dakwah 14
1. Da'i... 14
2. Mad'u... 16
3. Materi Dakwah... 18
4. Metode Dakwah 19
5. Media Dakwah , ;... 22
BAB III. PROFIL USTADZ MUHAMMAD FAUZI 27
A. Kehidupan Ustadz Muhammad Fauzi... 27
B. Latar Belakang Ustadz Muhammad Fauzi dalam Sosial dan Agama 29
C. Konsep Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi... 30
D. Karya-karya Ustadz Muhammad Fauzi... 36
BAB IV. AKTIVITAS DAKWAH USTADZ MUHAMMAD FAUZI .•.... 37
A. Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi 37
B. Media Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi 40
1. Audio Visual 40
2. Ceramah Agama :... 43
BAB V. PENUTUP 50
A. Kesimpulan . 50
B. Saran-saran 52
ャIセQヲセ jᄏャjs[Qイセ •••••.••••..••••••••••••••••••••••••••••••••••セNNNNNNN 53
".. , , , .., , ' : ' ,: , ,,,,.,.,.,. : " , . ,,.,.•. ,,.,., ..',1 ·.·.··.·.··· " " , · . " ,,·"·.·.,w"",,,,,,,,,,.:1" ,", .. ,···".,· ·.,·.·."".·,,,·:· · ·'IJ'w.w..,....,.., ,,·.,w .
2
Islam akan teIjebak dan terkecoh oleh misionaris Kristen dalam melakukan
pemurtadan.
Dakwah seperti ini dilakukannya atas dasar kemauan dan
kekhawatiran dia terhadap misi Kristen, oleh karena itu setelah ia mengetahui
dan meyakini ajaran Islam setelah menggali dan mempelajari ajaran Islam, ia
mencoba untuk berdakwah dengan lebih condong membahas masalah
ketauhidan kepada umat Islam.
Keberhasilan Ustadz Muhammad Fauzi dalam belajar dan memahami
ajaran Islam dimanfaatkannya untuk melakukan dakwah diberbagai daerah.
Karena menurutnya, para misionaris Kristen dalam menjalankan misinya,
yang menjadi objek utama adalah orang-orang yang berada di daerah-daerah
terpencil dengan target yang telah direncakannya?
Aktivitas dakwah ustadz Muhammad Fauzi dalam rangka
membentengi akidag umat Islam dinilai oleh masyarakat sangat baik, karena
dengan adanya dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Fauzi, umat
Islam menjadi tahu bagaimana metode yang dilakukan misionaris Kristen dan
bagaimana cara umat Islam menyikapi dan menghadapinya. Dakwah Ustadz
Muhhammad Fauzi adalah salah satu antisipasi terhadap Kristenisasi dan
pemurtadan yang dilakukan oleh misionaris Kristen..
Kesempurnaan dan ketinggian ajaran Islam tidak akan membudaya
dalam kehidupan manusia bila aktivitas penyebaran tidak didakwahkan,
mengamalkan akidah dan Syariah Islam yang terlebih dahulu telah diyakini
dan diamalkan olehda'i sendiri,3
Aktivitas dakwah sebagai umat Islam bagaikan urat nadi, karena
dakwah merupakan aktualisasi nilai dan konsep teologis yang harns
dimanifestasikan dalam suatu aktivitas manusia beriman dalam kehidupan
kemasyarakatan.4
Atas dasar ini, maka aktivitas dakwah merupakan bagian yang sangat
penting dalam kehidupan seorang muslim,
Pada dasarnya dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian
ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk
menciptakan individu dan masyarakat yang menghayati dan mellgamalkan
ajaran agama Islam dalanl semua tatanan kehidupan.5
Selain itu, sebagaimana dijelaskan di atas, dakwah juga merupakan
kewajiban bagi seluruh manusia dalam mengajak kejalan yang rna 'rufdan
mencegah segala kemungkinan guna menyelamatkan umat manusia dari
kesengsaraan dunia akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali
Imran/3: 110.
セ J1""', セ セ セLセ . ; .
j l
セ J Jr; l'll'II'"'' lj 'll'll ,. '..セ N⦅セヲ]セセ
if'
MMZNNjJェセjN.
セ 」jjセオ \MイセセMエM}o
R
r-セ[
セ セ
セ
olS::J
ケャセセQ
JAf
セェ[
jJj
\ャNセセ
obセェ
3 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan 1998). Cet. Ke-17, h. 193
4
Artinya:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yangfasik." (Q.S. Ali Imran/3 :110).
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa berdakwah dengan segala
bentuk adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim beramar ma'ruf nahi
munkar, beIjihad juga saling memberi nasehat pada sesamanya, syariat
hukum Islam tidak mewajibkan sebagai umatnya untuk selalu mendapatkan
hasil semaksimalnya. akan tetapi usahanyalah yang diwajibkan semaksimal
mungkin sesuai dengan keahlian dan kemampuannya6.
Dalam situasi Kristenisasi yang semakin gencar di Indonesia, maka
muncullah Ustadz Muhammad Fauzi.
Sebagai muslim. Ustadz Muhammad Fauzi memberikan segalanya
untuk Islam. Pengetahuan Agama Kristen dimanfaatkannya untuk melakukan
perlawanan/pembantahan/pemagaran akidah (counter attack) dan
membentengi akidah kaum muslimin dari bahaya Kristenisasi yang begitu
gencar. Dalam pandangannya, Kristenisasi tidak saja masuk melalui
pendekatan sosial, tetapi juga melalui budaya, sayangnya kebanyakan orang
muslim belum menyadari akan hal ini.
Oleh karena itu Ustadz Muhammad Fauzi membongkar habis tentang
Kristenisasi dengan pengetahuan yang ia miliki dengan tujuan yaitu untuk
diterpa badai yang bertiup kencang, sehinggaketauhidan umat Islam selalu
terjaga kokoh dan kuat.
Oleh karena itu Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja yang
mencari kebenaran, di manapun hambanya berada, sebagaimana fIrman Allah
dalam surat At-taubah/9 : 71
Artinya:
"Dan orang-orang yang beriman, lelald dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ". (Q.S. At-Taubah/9: 71)
Secara umum ayat di atas dipahami sebagai gambaran atas kewajiban
dakwah antara laki-Iaki dan perempuan, yang ditujukkan dengan kalimat
perintah. Mencakup segala segi kebaikan dan perbaikan tennasuk
memberikan nasehat, sehingga laki-laki dan perempuan muslim hendaknya
mengikuti perkembangan masyarakat, agar masing-masing mampu melihat
dan memberi saran dalam berbagai bidang kehidupan.
Dengan berbagaipemlasalahan yang ada dan deskripsi-deskripsi yang
telah diuraikan tentang dakwah Islam dan Kristenisasi dalam pandangan
6
skripsi dengan judul "Aktivitas Dakwah Bi al-Lisan Ustadz Muhammad
Fauzi"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
Penelitian skripsi ini terfokus pada aktivitas dakwah Ustadz Fauzi dan
media yang digunakan untuk menyebarkan pesan dakwahnya.
b. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah skripsi 1m maka permasalahan yang
Penulis angkat adaIah:
1. Bagaimana aktivitas dakwah Ustadz Muhammad Fauzi?
2. Media apa yang digunakan dalam menyebarkan pesan dakwahnya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas dakwah Ustadz
Muhammad Fauzi
2. Media seperti apa yang digunakan dalam menyebarkan pesan
dakwahnya.
b. Manfaat Penelitian:
1. Segi Akademis
2. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi kalangan
teoritis, praktisi dan aktivis yang konsen dibidang dakwah khususnya,
dan umunmya bagi parada'i(praktisi).
D. Metodologi Penelitian .
Bentuk penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (field
research), dimana penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan guna
mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini. Dan penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif, 7 yaitu penelitian yang memberikan
gambaran secara objektif suatu masalah dalam skripsi ini. Sedangkan teknik
penulisan bersifat deskriptif analisis, yaitu memberikan gambaran terhadap
subjek dan objek penelitian.
1.Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah tempat memperoleh keterangan.8 Dan yang
menjadi objek penelitian adalah Ustadz Muhammad Fauzi dalam aktivitas
dakwahnya. Sumber data adalah mereka yang dapat memberikan informasi
tentang objek· penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber
adalah Ustadz Muhammad Fauzi sebagai subjek penelitian.
2. Waktu Penelitian
8
Penelitian ini dimulai awal bulan April hingga Agustus 2007, dari mulai
pengurusan perizinan sampai tahap pengumpulan data yang dilakukan secara
incidental(sesuai dengan keperluan dalam melengkapi data).
3. Teknik Pengumpulan Data
• Interview
Merupakan suatu alat pengumpulan informasi langsung tentang
beberapa jenis data.9 Dalam penelitian ini penulis langsung mewawancarai
Ustadz Muhammad Fauzi
• Dokumentasi
Data diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal, dan
juga buku-buku, dan catatan lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
• Observasi
Yaitu penulis langsung mendatangi Ustadz Muhammad Fauzi, guna
memperoleh data yang valid tentang hal-hal yang menjadi objek penelitian.
• Teknik Analisis Data
Dari data yang dikumpulkan, kemudian akan dianalisis dan
diinterpretasikan. Adapun metode yang penulis gunakan dalam menganalisa
data adalah depskriptif analitik, maksudnya adalah cara melaporkan data
dengan menerangkan dan memberi gambaran mengenai data yang terkumpul
secara apa adanya dan kemudian data tersebut disimpulkan.
Penulisan skripsi ini mengacu kepada buku "Pedoman Penulisan
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempemmdah proses Penulisan skripsi secara sistematis,
penyusunanya dibagi menjadi lima bab, masing-masing bab tersebut dibagi
menjadi beberapa sub. Bab secara rinci adalah sebagai berikut:
BABI.PENDAHULUAN
Terdiri dad: Latar belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan
Masalah, Tujuari Penelitian, Manfaat Penelitian,
Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Terdiri dad: Pengertian Dakwah, Unsur-umsur Dakwah.
BAB III. PROFIL USTADZ MUHAMMAD FAUZI
Terdid dari: Kehidupan Ustadz Muhammad Fauzi, Latar belakang
Ustadz Muhammad Fauzi dalam sosial dan Agama,
Konsep Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi.
Karya-karya Ustadz Muhammad Fauzi
BAB IV. AKTIVITAS DAKWAH USTADZ MUHAMMAD FAUZI
Terdiri dad: Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi, Media Dakwah
Ustadz Muhammad Fauzi, Audio Visual ( VCD),
Ceramah Agama.
BAB V. Kesimpulan dan Saran
BABII
LANDASANTEORI
A.Pengertian.Dakwah
Ditinjau dad segi etimologi, dakwah berarti panggilan HセjcGNZjI seruan
atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut
"Mashdar". Sedangkan bentuk kata kerja ataufi'i! adalahda'a HセNZjIL yad'u I
HNjcセI yang berarti memanggil, menyeru atau mengajak.1
Dari segi terminologi, kata dakwah memiliki definisi-definisi yang
variatif seperti dikemukakan oleh banyak pakar ilmu dakwah.
a. Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendefmisikan:
"Dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi ·kepada situasi yang lebih baik (dari yang awalnya berperilaku buruk sampai kepada arah keadaan yang lebih baik) dan sempurna, baik terhadap pribadi ataupun terhadap masyarakat, dan dakwah seharusnya berperan dalam pelaksanaan ajaran Islam secara lebih baik dan menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan,,2
b. Secara integral Dr. KH. Didin Hafidhudin mendefinisikan :
"Dakwah sebagai proses yang berkesinambungan yang
ditangani oleh para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju peri kehidupan yang Islami. Suatu proses yang berkesinambungan adalah suatuproses yang insidental
atau kebetulan, melainkan benar-benar direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus oleh para pelaku dakwah dalam rangka merubah perilaku· sasaran
dakwah dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan"3
I Abd. Rosyad Shaleh. Manajemen Dakwah Is/am. ( Jakarta; Bulan Bintang,
1986).Cet ke-2, h 7
2 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-quran: Fungsi dan Peron Wahyu do/am
c. Menurut HMS. Nasarudin Latif, sebagaimana yang telah dikutip
oleh Rafi'udin dan Maman Abdul Djaliel dalam buku yang berjudul
Prinsip dan Strategi Dakwah adalah sebagai berikut:
"Dakwah artinya setiap usaha atau aktivitas dengan lisan maupun
tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil, manusia
lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan
garis-garis aqidah dan syari'ah sertaaklahkIslamiyah,,4
d. Menurut Thoha Yahya Vmar,
"Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada
jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan
dan kebahagiaan mereka di duma dan di akhirat"S
e. Menurut Sulastomo dalam buku Abd. Rosyid Shaleh yang berjudul
Manajemen Dakwah Islam adalah sebagai berikut:
"Dakwah Islamiah adalah merigajak dari apa adanya kepada yang
seharusnya sesuai dengan syariat Islam. Karena selain itu Islam
adalah rahmat bagi seluruh umat manusia,,6.
f. Muhammad Natsir, sebagaimana yang telah dikutip oleh A.
Hasanuddin yang berjudul Retorika Dakwah dan Jmnalistik dalam
Kepemimpinan mendefinisikan pengertian dakwah sebagai berikut :
"Vsaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada
perorangan manusia dan seluruh umat konsep Islam tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia didunia ini, yang
meliputi ma'ruf dan nahi munkar, dengan berbagai macam'
4Rafi'udin dan dan Maman Abdul Djaliel,Prinsip dan Strategi Dakwah,(Bandung;
13
media dan cara yang. diperbolehkan dan membimbing
pengalamannya dalam peri kehidupan perseorangan peri kehidupan berumah tangga (usrah), peri kemasyarakatan, dan peri kehidupan bemegara.',7
g. Menurut Asmuni Syukir, tujuan pokok dakwah adalah untuk
mewujudkan kemaslahatan dan kebahagiaan umat manusia, baik di
dunia maupun di akhirat, serta menjadi rahmat bagi alam semesta,
tujuan pokok itu dapat dirinci sebagai berikut:
1. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam
selalu meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.
2. Mengajak umat manusia yang belum beriman, agar beriman
kepada Allah SWT.
3. Membina mental keagamaan bagi kaum yang masih muallaf (barn
masuk Islam).
4. Mendidik anak-anak (generasi Islam) agar tidak menyimpang dari
firtahnya.8
h. Menurut A. Hasanuddin, dalam bukunya Retorika Dakwah dan
Jurnalistik dalam Kepemimpinan, mengemukakan tentang
pengertian dakwah dari dua segi :
1. Pengertian Dakwah Menurut Ajaran Islam
Ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang
benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan
mereka di dunia dan akhirat.9
7 A. Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Jurnalistik dalam Kepemimpinan,
(Surabaya, Usahan Nasional, 1982). eet. Ke-2, h. 34
8Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam(Surabaya, AI-Ikhlas, 1983).
Dakwah Islam bertujuan untuk menyebarkan benih 'hidayah' yang
pokok-pokoknya dilakukan dengan eara meluruskan I'tikad (aqidah),
meneruskan amal shaleh, mengokohkan kepribadian, dan mengokohkan
persaudaraan. Dengan demikian, dakwah bertujuan membimbing umat
manusia kepada sesuatu yang bermanfaat, serta menunjukkan bagaimana eara
meraih kebahagiaan terhadap masa kini dan masa akan datang, kebahagiaan
hanya bisa dicapai dengan eara menumbuhkan benih-benih hidayah,
mensucikan diri dan menjalankan perintah Allah.
Dari definisi-definisi tersebut di atas meskipun terdapat perbedaan
dalam perumusan, tetapi apabila dibandingkan satu sarna lain, dapatlah ditarik
kesirnpulan sebagai berikut :
a. Mengajak orang lain untuk beriman dan mentaati Allah SWT atau
rnerneluk agama Islam serta rnenjalankan segala perintahnya.
b. Amar ma'ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat atauislah.
e. Nahi rnunkar, rnencegah perbuatan yang dilarang Allah, proses
penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk meneapai tujuan tertentu yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang di ridhoi
oleh-Nya.1O
Pengertian dakwah tersebut bukan hanya rnerupakan sebuah
pengertian, namun juga rnerupakan sebuah kewajiban kita semua yang harns
dikerjakan.
B. Unsur-unsur Dakwah
1. Da'i
9Ibid,h. 34
· _..,.,..•.., .. ,\'I<" ,", セ|NL .. ,., ,.,,, ,,..,.,,.,., ,., ..-,, ..,,,"' ".:, :""..,,,,,,,,,,,,
IS
Orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun secara tulisan,
perbuatan yang dilakukan secara individu, ke1ompok atau organisasi atau
lembaga disebut da'ijuga sering disebut. kebanyakan orang denganmubaligh
(Orang yang menyampaikan ajaran Islam).
Seorang da'i harns mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da'i.
Artinya, sebelum menjadi da'i, ia perlu mengetahui apa tugas da'i, modal dan
bekal apa yang harns ia miliki, serta bagaimana akhlak yang harns dimiliki
oleh seorangda'i.
Seorang da'i identik dengan dengan tugas Rosul, semua Rosul adalah
panutan semua para da'i, terlebih Nabi Muhammad Saw, sebagai Rasul yang
paling agung sebagaimana firman Allah dalanl AI-Quran Surat AI-Ahzab
/33:45-46:
Artinya:
"Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi salesi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya
yang menerangi."(Q.S. AI-Ahzab/33:4S.046)
Dalam dakwah, tugas-tugas umat Islam juga sama dengan Rasul.
Ayat-ayat yang memerintahkan nabi agar berdakwah, ,maksudnya bukan saja
ditugaskan kepada nabi, melainkan juga u.mat Islam. Karena pengertiankhitab
(tugas) Allah kepada Rasul-Nya juga berarti tugas Allah kepada umat
2. Mad'u
Kita tahu bahwa misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang
berupa agama Islam adalah untuk seluruh umat manusia, baik ia telah
menemui beliau atau tidak, satu bangsa dengan beliau atau berlainan
kebangsaannya, lain halnya para nabi yang diutus ウ・ュ。エ。セュ。エ。 hanya untuk
bangsa tertentu dan waktu tertentu pula (kaumnya).
Unsur kedua ini adalah mad'u yaitu manusia yang menjadi sasaran
dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun
sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam ataupun bukan, atau
dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Sesuai dengan fIrman Allah
daIanl AI-Quran surat Saba/34:28
Artinya:
"Dan kami tidak mengutus kamu, me/ainkan kepada umat manusia se/uruhnya. sebagai pembawa berita gembira dan sebagoi pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan· manusia tiada Mengetahui."
(0.
s.
Saba/34:28)
Kepada maimsia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan
mengajak mereka mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-orang
yang telah beragama Islam, dakwah bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Iman, Islam dan Thsan.
17
kepasifan penenma dakwah; padahal dakwah sebenarnya adalah suatu
tindakan menjadikan orang lain sebagai kawan berfikir tentang keimanan,
suyari 'ah dan akhlak kemudian untuk diupayakan untuk dihayati dan
diamalkan bersama-sama.
AI-Quran mengenalkan kepada kita beberapa tipe mad'u. Secara
mnmn, mad'u terbagi menjadi tiga, yaitu: mu'min, kafir, dan munafik. Di
dalam Al-quran selalu digambarkan bahwa setiap Rasul menyampaikan
risalah, kamn yang dihadapinya akan terbagi dua: mendukung dakwah atau
menolak dakwah.
Dalam buku yang ditulis dalam Basrah Lubih juga dijelaskan: "yang
dimaksud denganmad'u adalah orang yang menerima pesan dad da'i. Dan ini
biasanya kita kenal dengan sebutan objek dakwah (dalam bahasa Arab disebut
mad'u),yang diajak.
Objek dakwah diklasifikasikan menurut:
a. Bentuk masyarakat, bentuk ini dapat kita bagi berdasarkan letak
geografis, seperti masyarakat kota, desa dan primitif
b. Aqidah, dad kacamata aqidah manusia terbagi muslim dan non
muslim.
c. Status Sosial, pada dasarnya statifikasi sosial ini terbagi pada:
pejabat, rakyat jelata, kaya dan miskin.11
Da'j yang tidak memiliki kemampuan yang cukup tentang
yang mengalami kegagalan dakwahnya. Jika hal di atas telah dikuasai, maka
dati hanya menunggu hasil dad semuanya.
3. Materi Dakwah
Pada dasamya materi dakwah Islam dapat diklasifikasikan menurut
tujuan dakwah yang hendak dicapai, namun secara global, materi dakwah
dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok yaitu:
a. Masalah Keimanan
b. Masalah Keislaman(syari 'ah)
c. Masalah Budi Pekerti(Akhlakul al-karimah).12
Menurut Bamawi Umari dalam bukunya Azas-azas Dakwah bahwa
apabila kita melihat materi dakwah secara rinei akan mendapatkan susunan
materi dakwah sebagai berikut:
8. Sosial 6. Akhlak
7. Ukhuwah
9. AmarMa'mur 1. Aqidah
2. Hukum
3. Pendidikan
4. Kebudayaan
5. Nahi Munkar13
Menurut sumber dakwah dapat digolongkan dalam dua bagian,
yaitu:
1. AI-Quran dan Hadits
Agama Islam adalah agama yang menganut ajaran kitab Allah SWT
yakni Al-Quran dan Al-hadits, yang keduanya adalah sumber utama ajaran
12Badan Rohani Pembinaan Pegawai DKlJakarta,Akhlak(Jakarta: 1989). Cet. Ke-3, h.
19
Islam. Oleh karena itu kajian materi dakwah tidak boleh terlepas dari dua
segmen penting diatas.
2. Ro'yu Ulama
Pendapat/ijtihad para ulama yang bisa dijadikan pedoman. Seperti
halnya jumhur ulama, menetapkan halal atau tidaknya sesuatu, kita harus
mengetahui akan hal terserbut.
4. Metode Dakwah
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua perkataan yaitu "meta"
(melalui) dan "Hodos" Galan, cara).14 Dengan demikian, kita dapat artikan
bahwa metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan.
Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa
Jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani,
metode berasal dari kata thariq.15 Apabila kita artikan secara bebas metode
adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai
suatu maksud.
Sedangkan arti metode dakwah menurut pandangan beberapa pakar
ilmuwan adalah sebagai berikut:
1. Pendapat Bakhial Khauli, sebagaimana yang telah dikutip oleh
Ghazali Darussalam dalam bukunya Dinamika Ilmu Dakwah
Islamiyah adalah sebagai berikut, "metode dakwah adalah suatu
memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan yang
lain.',16
2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, sebagaimana dikutip oleh Abd.
Qadir Sayid Abd. Raul dalam buku Dirasah Fid Dakwah
al-Islamiyah adalah "metode dakwah adalah petunjuk mengajak
manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk,
menyuruh mereka berhuat baik dan metarang mereka dari
perbuatan jelek, agar mereka mendapat kebahagiaan didunia dan
akhirat".17 Pendapat ini juga selaras dengan pendapat al-Ghazali
bahwa amar ma'ruf nahi rllunkar adalah inti metode gerakan
dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam.
Dari pengertian di atas dapat kita temukan titik cerahnya sebagaimana
pendapat Toto Tasmara dalam buku Komunikasi Dakwah bahwa, metode
dakwah 。、。ャ。ィM」。クZ。・」。ュMエ・イエN・セゥャ。ォオォ。ョ oleh seorang da'i
(komunikator) kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah
dan kasih sayang.18
Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah hams bertumpu
pada suatu pandanganHuman orientedmendapatkan penghargaan yang mulia
atas diri manusia sebagai komunikator dalam kebaikan menuju kehidtipan
yang lebih bermakna.
16Ghazali Darussalam,Dinamika llmu Dakwah Islamiyah( Malaysia: Nur Niaga, 1996).
Cet ke-l, h. 5 .
17 Abdul Qadir Sayid Abd. Raul, DirasahFid Daklvah.al-islamiyah. (Kairo: Dar
21
Selanjutnya, dalam memahami metode dakwah, adalah jalan atau cara
yang dipakai untuk menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam). Dalam
menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, suatu
pesan walaupun baik tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar,
pesan itu bisa ditolak oleh si penerima pesan.
Ketika kita membahas tentang metode dakwah, pada umumnya
merujuk pada Surat An-Nahl16/ 125:
Artinya:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk"(Q.S. An-Nahl/16: 125)
Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang hak dengan yang batH.
a. Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan
kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan
mereka, sehingga didalam menjalankan ajaran-ajaran Islam
selanjutnya, merekatidak lagi terpaksa atau keberatan.
b. AI-Mau'izah AI-Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan
nasihat,,:,nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan
rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang
menyampaikan pesan atau untuk menyebarkan ajaran Islam di muka bumi ini
seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebagai contoh, media massa sebagai perantara dalam berkomunikasi
dan berdakwah sangatlah penting keberadaannya bagi manusia yang selalu
membutuhkan infonnasi. Dan tak dapat dipungkiri bahwa media massa adalah
salah satu dari media dakwah untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.
Melihat realita tersebut, bahwa penyampaian pesan membutuhkan
media dalam pelaksanaannya. Media massa juga dapat dijadikan sebagai salah
satu media dakwah dalam menyampaikan pesan dakwah, hal ini membuktikan
bahwa dakWall mempunyai banyak media.
6. BUdget/Anggaran
Pada dasarnya dalam melakukan dakwall, da'i memerlukan
budget/anggaran untuk mencapai keberhasilan dakwah.23
7. Tujuan Dakwah
Adapun tujuan dakwah adalah sebagai kekuatan umat Islam dalam
menyebarluaskan ajaran agama Islam di muka bumi ini sudah tentu
dilaksanakan dengan tujuan yang jelas, sebab tanpa adanya tujuan yang jelas
maka segala bentuk yang dilakukan dalam aktivitas dakwah akan berjalan
tidak terarah, karenanya di setiap petugas dakwah hendaknya memahami
terlebih dahulu esensi dan hakikat dakwah dan selanjutnya merumuskan
tujuan atau target yang ingin dicapai setelah melakukannya.
Tujuan merupakan pernyataan bermakna, keinginan yang dijadikan
24
kegiatan yang dilakukan dalam dimensi dakwah tertentu. Tujuan (objektif)
diasumsikan berbeda dengan sasaran (goals), dalam tujuan memiliki
target-terget tertentu untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan sasaran
adalah pemyataan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak untuk
menentukan arah organisasi dalamjangka panjang.
Tujuan utama dakwah merupakan nilai atau hasH akhir keseluruhan
yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah. Untuk
tercapainya tujuan utama inilah maka semua penyusunan rencana dan
tindakan hams ditujukan dan diarahkan. Tujuan utama dakwah sebagaimana
telah dirumuskan sesuai dengan pengertian dakwah adalah terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang di ridhoi
Allah SWT.24
Menurut Bisri Affandi sebagaimana yang telah dikutip oleh Abd.
Rosyid Shaleh dalam buku Manajemen Dakwah Islam sebagai berikut:
"Yang diharapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik dalanl kelakuan adil maupun actual, baik pribadi maupun keluarga masyarakat, way of thinking atau cara berfikimya berubah, way of life atau cara kehidupannya yang berubah menjadi lebih baik ditinjau dari segi
kualitas maupun kuantitas. Yang dimaksud adalah nilai-nilai
agama,sedangkan kualitas adalah bahwa kebaikan yang bemilai agarna itu semakin dimiliki banyak orang dalam segala situasi dan kondisi,,25
Dakwah merupakan suatu rangkaian atau proses, dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dilaksakannya dakwah adalah
mangajak manusia kejalan Allah, jalan yang benar yaitu, Islam. Di sarnping
itu dakwah juga bertujuan mempengaruhi cara berfikir manusia, cara bersikap
dan cara bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Jika ditinjau dari aspek berlangsungnya suatu kegiatan dakwah, maka
tujuan dakwah itu terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Tujuan jangka pendek, adalah untuk memberikan pemahaman
Islam kepada masyarakat sasaran dakwah. Dengan adanya
pemahaman masyarakat tentang Islam maka masyarakat akan
terhindar dari sikap perbuatan yang munkar dan jahat.
2. Tujuan jangka panjang, adalah untuk mengadakan perubahan
sikap masyarakat dakwah. Sikap yang dimaksud adalah
sikap-sikap yang tidak terpuji bagi masyarakat yang tergolong kepada
kemaksiatan yang tentunya membawa kepada kemadharatan dan
mengganggu ketentraman masyarakat lingkungan.
Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktifitas
dakwah yang sarna pentingnya dari pada unsur-unsurnya, seperti subyek dan
obyek dakwah, metode dan sebagainya. Bahkan dari itu tujuan dakwah sangat
menentukan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media
dakwah sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga ditentukan atau
dipengaruhi oleh tujuan dakwah. Ini disebabkan karena tujuan dakwah
merupakan arah gerak.
Menurut Dr. Wardi Bachtiar, sebagaimana yang telah dikutip oleh A.
Hasanuddin dalarn buku yang berjudul Hukum Dakwah, Tujuan-tujuan;
· _.. (., .. " ,., ,." , :'" _.·.· ·.·.· ·.'·e ··.·..···.,.,\ , .. ,_".\,.",.. ·· , ,LNGNGN・NGᄋイᄋᄋBセNNNLLL ,,·,',·,·.,,"\·..,..,,·.·,"'"':.-..,,.· , :., ,." .., ,., - ,.."., " "...,.." ,"".,-.,-.,LNNセBNLNNLZBLNZ , ,""",..,.."",•."""""",.,,,,,"'..,,, ,..," ,.. ':, c,,,,, ,.;
26
dakwah adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta mendapat
ridha AllahSWT,,26,
Ini berarti tujuan dakwah adalah terIaksananya ajaran-ajaran Islam
dalam aspek kehidupan didunia ini, yang berpedoman pada AI-Quran dan
Hadits. Tetapi tujuan tersebut tidak selamanya bisa dicapai dengan baik,
karena dakwah itu perIu waktu yang lama dan perIu kesabaran, sehingga
menumbuhkan dati yang professional, banyak tantangan dakwah yang harns
dilalui apalagi dakwah itu melalui media dimana persaingan yang kuat karena
kebanyakan orang menggunakan media sebagai hiburan saja.
Dari beberapa kutipan dalil di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa
dakwah merupakan kewajiban bagi setiap individu untuk menyerukan
kebenaran agama Islam dan mengajak masyarakat di manapun mereka berada
menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT(siroth al-mustaldm). Masalah ini
juga sebagaimana pemah disinggung oleh M. Natsir:
"Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi, yaitu keyakinan atau aqidah dan sesuatu yang diamalkan atau alamiah. Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu sendiri. Islam adalah agama risalah untuk manusia· keseluruhan. Umat Islam adalah pendukung amanah untuk melaksanakan risalah dengan dakwah baik kepada umat yang sama maupun kepada umat yang lain, ataupun selaku perseorangan maupun kolektif, di tempat manapun ia berada, menurut kemampuart
masing-masing.,,27 . .
26Hasanuddin,Hukum Dakwah, Tujuan Tujuan; Aspek Hukum Berdakwah Di Indonesia
(Jakarta,セ・、ッュ。ョ llmu Jaya; 1996).eet.ke 1, h. 34 . . .
A. Kehidupan Ustadz Muhammad Fauzi
Ustadz Muhammad Fauzi adalah anak tunggal dari keluarga Bapak
Stepanus Wijaya Putera dan Ibu Maria Mahdalena, beliau adalah seorang
muallaf(Mantan Penginjil) yang lahir pada Senin, 1 Januari 1968, tepatnya di
daerah Sekapuas No. 5 Medan Barn, Sumatera Barat. Sejak keeil ia diberi
nama oleh orang tuanya dengan nama Paulus Pennana Putera.1
Sebelum masuk Islam, beliau adalah Penginjil muda yang membawa
misi di berbagai Gereja, Gereja Pantekosta Di Indonesia (GBDI), Gereja
Bethel Injil Sepenuh (GBIS) serta di daerah Jawa Tengah. Jika difahami dari
keberadaan dia, temyata banyak membawa pengaruh terhadap kehidupan
sosial beragama masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama bagi
pemeluk agama Kristen yang biasa menghadiri aktivitas misionarisnya
dengan waktu yang telah ditetapkan atau dijadwalkan2•
Bentuk aktivitas dari seorangmisionarisini ini dari beberapa kegiatan
adalah Pidato rutinitas mingguan di beberapa Gereja yang dilakukan bersama
para pemeluk agama Kristen yang memang notabenenya adalah masyarakat
yang senantiasa sibuk dengan pekeIjaannya masing-masing. Dalam
pelaksanaannya tokoh ini menerangkan materi yang berpegang pada sandaran
I HasH Wawancara pribadi dengan Uztadz Muhammad Fauzi, Bogor, 10 Agustus
28
sebuah kitab iョェゥャセ kitab tersebut dijadikan sebagai bahan penyampaian mated
ajarannya kepada orang-orang Nasrani di beberapa Gereja.3
Hampir setiap minggu beliau melakukan pidato ootuk membawa misi
sebagai misionaris di Gereja.4 Beliau selalu memperdalam kitab iョェゥャセ hingga
akhirnya beliau menemukan kerancuan dan keraguan dalam ajaran Agama
Kristen yang 、ゥ。ョオエョケセ dan 「・セゥ。オ mencari kebenaran Agama Islam di
Pondok Pesantren AI-Islamiyah, Tegal pada tahoo 2003, Pondok Pesantren
bッッエ・エセ di Cirebon, di t。ウゥォュ。ャ。ケセ sejak itu beliau berusaha mempelajari
Agama Islam ootuk mengetahui kebenaran Agama iウャ。ュセ hingga beliau
memahanli dan meyakini ajaran Islam.
Sejak itulah beliau meninggalkan Agama yang dianutnya dan masuk
Islam pada hari ォ。ュゥウセ 06 April 2006 tepatnya pukul 10.20 menit beliau
mengikrarkan dua kalimat syahadat di Tasikmalaya dengan disaksikan oleh
beberapa jamaah. Setelah beliau mendapatkan Agama yang beliau yakini,
beliau pulang kerumah dan mengajak keluarganya ootuk masuk Islam secara
ー・イャ。ィ。ョMi。ィ。ョセ tetapi orang tuanya tidak menerima beliau masuk Islam
hingga kedua orang tuanya tidak menganggap dirinya sebagai 。ョ。ォセ beliau
diusir dan melangkahkan kaki untuk keluar dari rumah dan meninggalkan
kedua orangtuanya.
Meskipoo 、・ュゥォゥ。ョセ beliau tetap menyayangi kedua orang エオ。ョケセ
kepergiannya ootuk meninggalkan kedua orang tua yang ia cintai ini
merupakan sebuah pengorbanan dan perjuangan yang sangat besar di dalam
Agama Islam.
Karena Ustadz Muhammad Fauzi benar-benar ingin menjadi seorang
muslim yang sejati, ia ingin sekali melakukan pembantahan/ perlawanan
(counter attack) serta memberikan pemagaran aqidah terhadap umat Islam
terutama dalam hal ketauhidan agar umat Islam tidak terkena dan teljerat
bahaya Kristenisasi yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani yang
mempunyai visi dan misi untuk menyimpangkan ketauhidan dan mengajak
umat Islam untuk masuk kedalam Agama mereka.5
Hal inilah yang membuat seorang mantan periginjil muda merasa
berkewajiban untuk mencegah teljadinya pemurtadan yang dilakukan oleh
orang-orang Nasrani terhadap umat Islam.
B. Latar Belakang Ustadz Muhammad Fauzi dalam Agama danSosial
Selain pengajian rutin dan dakwah audio visual, Ustadz Muhammad
Fauzi merealisasikan program sosial dengan mengadakan santunan dan
operasi keberhasilannya setiap dua bulan sekali, bakti sosial yang dilakukan
Ustadz Muhammad Fauzi adalah dalam bentuk memberikan santunan kepada
anak yatim piatu, fakir miskin, dan orang tua jompo yang ada di sekitar
wilayah jamaahnya dalam bentuk bingkisan atau bentuk. uang, sedangkan
dana yang terkumpul dari jamaah, donatur, elemen masyarakat sekitar,
pemerintah dan dari kiyai setempat sendiri untuk kemudian diberikan dan di
bagikan kepada mereka yang berhak menerima dan membutuhkannya.6
Temyata pengaruh yang ditimbulkan Ustadz Muhammad Fauzi bukan
saja di bidang dakwahbiZ-lisan, melainkan juga dalam dakwahbiZ-hal,Ustadz
30
Muhammad Fauzi senantiasa menganjurkan kepada jamaah bahwa betapa
pentingnya nilai shodaqoh, shodaqoh merupakan salah satu aksi sosial yang
hams tertanam dalam diri seseorang agar peka terhadap sesamanya,
membantu dan mengurangi kesulitan orang lain.7
c.
Konsep Dakwah Ustadz Muhammad FauziIslam adalah agama yang diturupkan oleh Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad SAW untuk mengatur interaksi antar manusia dengan Allah dan
antar sesama umatnya. Kehadiran Islam merupakan risalah Ilahiyah yang
telah mewujudkan perubahan-perubahan besar, khususnya pada
bidang-bidang pandangan hidup(aqidah).8
Nilai hidup dan tata pergaulan umat manusia, penyampaian
pesan-pesan risalah Ilahiah, penjelasan tentang maksud dan tujuannya serta
pembelaan dari segala rintangan akan jalannya risalah Ilahiah tersebut
dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw sendiri sebagai pelaku yang pertama
Pesan-pesan Islam yang sedang berkembang secm'a luas dan cepat
disebabkan oleh peranan dan· para pelak.u dakwah, dalam waktu kurang dari
satu abad, pesan-pesan Islam telah menjangkau wilayah teritorial yang jauh
lebih luas dari teritorial yang telah dibangun oleh imperium Romawi selama
7 HasH Wawancara dengaIi salah satu jamaah yang mengikutipengajian yang
dipimpin oleh Ustadz Muhmmad Fauzi. Bogar, 02 September 2007
8HasH Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Fauzi. Masjid Agung Bogar.
keshalehannya yang bertujuan untuk dapat berperan lebih baik dalam
I · . II 13
me ayanl penyampman pesan-pesan s am.
Kehadiran Islam sebagai pembawa Rahmatan lil'alamin perlu
disebarluaskan dan dijelaskan melalui dakwah. Tujuan dakwah untuk
memberikan motivasi khususnya dalam perkembangan kesadaran mencari
kebenaran dalam pandangan hidupnya dan memfungsikan iman dan taqwa
dalam upaya membina kehidupan yang bennoral sebagai landasan tegaknya
pergaulan yang harmonis dalam suasana persaudaraan dan persatuan dalam
mewujudkan kesejahteraanhidup bagi. semuanya untuk dapat menikmati
kebahaigaan lahir dan batin. Dengan demikian nilai-nilai luhur tersebut dapat
dibudayakan dalam peri kehidupan.14
Menurut konsep dan pemikiran Ustadz Muhammad Fauzi, dakwah
mempakan proses pengalaman terhadap semanIqra (bacalah). Ini mempakan
ajaran yang sangat perlu diutamakan sebelum diajarkan ibadah, puasa, shalat,
zakat, dimulainya dengan Iqra inilah dapat memberikan suatu pemahaman
kecerdasan akal pikiran dan hati nurani manusia yang kemudian juga dapat
menjadikan peranan yang sangat berarti bagi kehidupan untuk menjadi insan
yang lebih baik. 15
Ketika beliau berdakwah tidak terlepas dengan cara bagaimana
Rasulullah Saw menyampaikan risalah Islam kepada umatnya yakni, dengan
menggembirakan orang yang didakwahinya juga selalu menimbulkan sikap
optimis kepadanya, dan dengan memberikan kemudahan serta jangan
memberikan kesulitan kepadanya.
33
Dalam memberikan efektivitas kegiatan berdakwah beliau selalu
berpedoman pada ayat AI-Quran Surat An-Nahl ayat 125.
Dalam berdakwah hendaklah terlebih dahulu memberikan sebuah
gambaran kepada masyarakat yang hendak didakwahinya. Kiat dalam
berdakwah yang pertama kali beliau lakukan adalah dengan melayani manusia
sebagai manusia, artinya, bahwa setiap manusia memiliki harga dirj, konsep
berpikir beliau selalu bertolak ukur pada penanaman aqidah yang harns
terlebih dahuiu dilakukan.16
Sejak pertama kali dakwahnya, Ustadz Muhammad Fauzi juga
memakai konsepnya yaitu dengan mengambil referensidari kitabullah dan
sunnah, karena kerangka itu merupakan pagar, batasan-batasan dan
dasar-dasar yang digunakan dalam memahami Islam sebagai landasan dakwah,
beliau menjelaskan bahwa suatu kebenaran yang harns diperhatikan dengan
baik dalam berdakwah, adalahbahwa kita berdakwah atas landasan dan niat
Zillahi ta 'ala, dengan menyeruFikrah Islam (pemikiran Islam).
Fikrah yang terkuat dan kita persembahkan kepada ummat manusia
adalah syariat Islam. Bahwa hanya ada satu Fikrah yang yang akan
menyelamatkan dunia dari penindasan, membimbing umat manusia yang
bimbang dan mengajaknya kejalan yang lurns, karena Fikrah dakwah ini
adalah murni Islam,kepada Islamlah kita bersumber, untuk Islamlah jihad
ditegakkan, tiada sistem dan keridhaan dan keselamatan selain daripadanya.
"Barangsiapa mencari agama seZain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rug;." (Q.S. /03:85)
Ustadz Muhammad Fauzi menegaskan suatu hakikat man yang
merupakan Iandasan yang hams dipenuhi dalam berdakwah.
Dalam penelusuran panjang Ustadz Muhammad Fauzi dan dalam
menelaah dan berkhidmat kepada Islam telah menyimpulkan bahwa Islam
adalah agama dakwah, dalam arti sejak kelahirannya Islam selalu
menegakkan amar ma'rut dan nahi munkar kepada umat manusia, Islam
adalah agama yang tidak memusuhi dan tidak menindas unsur-unsur fitrah.
Bagi Ustadz Muhammad Fauzi semua yang dianggap baik itulah yang
di dalam AI-Quran disebutAl-Ma'ruf, artinya, orang yang sehat akalnya dan
halus perasaannya pasti menerima akan kebaikan.17
Dakwah dalam arti amar ma'rut dan nahi munkar adalah syarat
mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat, dakwah
merupakan kewajiban fitrah manusia sebagai makhluk sosial dan kewajiban
yang ditegaskan dalam risalah kitabullah dan Sunnah Rasu!. Bagi manusia
yang memiliki fitrah kemanusiaannya, yang berakal sehat dan halus
perasaannya akan sangat menerima untuk melakukan amar ma'rut nahi
munkar, itulah sebabnya Allah di dalam AI-Quran (Q.S. 03:110) memberikan
..., ,_ ,.,,_'-',..,.,._,.,., ;.,.,.." セBNBBN ":,."."',.",,., _ ,', ..,.. _"c , :.,., " _.· __セ..,. .. · ···,··· __ ···c·,···,···
36
mengokohkan semangat Islam dengan terus menerus berdakwah, berani
mengungkapkan kebenaran.19
D. Karya-karya Ustadz Muhammad Fauzi
Adapun karya-karya yang telah dicapai adalah :
1) VCD Ceramah Volume ke 1 dengan judul "Kesaksian Mantan
Penginjil Membongkar Kebohongan Kitab Inji." lsi dan tujuan dari
karya ini, Ustadz Muhammad Fauzi berharap bisa mengcounter attack
dan memagari aqidah umat Islam dari bahaya Kristenisasi yang
dilakukan oleh orang-orang Nasrani.
2) VCD Ceramah Volume 2 dengan judul "Tiada Tuhan Selain Allah:'
Dalam karya ini, Ustadz Muhammad Fauzi berusaha untuk
menguatkan aqidah umat Islam agar tidak goyah dalam menghadapi
ujian dan cobaan hidup yang mereka hadapi dengan penuh kesabaran
dan selalu taat terhadap Allah SWT.
3) VCD Ceramah Volume 3 dengan judul "Menegakkan Tiang
Tonggaknya Agama Islam." VCD volume ke tiga ini, Ustadz
Muhammad Fauzi mengharapkan umat Islam agar bersatu padu dan
jangan bercerai berai, karena setiap muslim pada· hakikatnya adalah
saudara.20.
A. Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi
Sejak Ustadz Muhammad Fauzi mengikrarkan dua kalimat syahadat
dan mulai masuk Islam pada hari kamis tanggal 06 April 2006, beliau selalu
mengkaji dan memperdalam ajaran Islam untuk melakukan counter attack
dan memagari aqidah umat Islam dari bahaya kristenisasi yang dilakukan oleh
orang-orang nasrani yang bertujuan untuk menyimpangkan aqidah umat
Islam dan masuk kepada" agama Kristen, dalam dakwahnya, beliau selalu
menyampaikantausiyah-tausiyah dari masjid ke masjid, bekerja sama dengan
berbagai Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).l
Beliau lebih condong berbicara dan membahas tentangaqidah dengan
tujuan sebagai pondasi serta untuk penyegarall, karena para kiyai dan ustadz
setempat kebanyakan membahas masalah fiqh, disamping itu beliau selalu
mengamanatkall kepada para kiyai dan ustadz setempat agar bersatu dan tidak
monoton pada masing-masing majIis.2
Salah satu dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Fauzi
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan, yaitu salah satunya
dengan mengadakan pengajian mingguan bagi kaum bapak yang dilaksanakan
pada minggu malam senin pada pukul 20.00 ba'da Isya sampai dengan
selesai.3
JWawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Fauzi. Bogor 10 September 2007
38
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dari daerah Kayumanis,
Sumurwangi, Kelapa Tiga Bogor dan sekitarnya yang berjumlah kurang lebih
mencapai 150 Jamaah, jamaah selalu aktif menghadiri pengajiannya,
pengajian tersebut dilakukan di setiap rumah warga dengan system rolling
setiap minggunya. Adapun materi yang diberikan pada pengajaran ini yaitu
lebih condong membahas tentang aqidah, karena materi ini menurutnya
sangat pentil1g sekali untuk menguatkan .aqidah muslim yang sedang goyah
Dalam dakwahnya beliau selalu berpesan kepada para jamaah tentang
aqidah dengan tujuan untuk memantapkan aqidah dan ketauhidan kepada
Allah SWT.
Sebagai seorang da'i, Ustadz Muhammad Fauzi mempunyai berbagai
cara atau bentuk dakwah yang tepat agar dakwahnya tidak sia-sia belaka.
Diantara bentuk aktivitas dakwahnya adalah sebagai berikut:
a. Dakwah bil lisan, ialah dakwah yang penyampaiannya secara lisan
antara lain seperti:
1. Al-Qaulun Al-Ma'rufun ialah dengan berbicara dengan pergaulannya
sehari-hari yang disertai dengan misi agama, yaitu agama Islam.
2. Al-Mudzakarah, ialah mengingatkan orang lain jika berbuat salah baik
dalam ibadahmaupun dalam perbuatan.
3. An-Nasihatuddin, ialah memberinasihat kepada orang yang tengah dilanda
problem kehidupan agar mampu melaksanakan agamanya dengan baik,
4. AI-Mujadalah, ialah perdebatan dengan menggunakan argumentasi serta
alasan dan diakhiri dengan kesepakatan bersama dengan menarik
kesimpulan.5
b. Dakwah bi al-Qalam, yaitu dakwah dengan menggunakan
keterampilan tulis menulis berupa bulletin setiap hari jum'at.
Dakwah seperti 1m mempunym kelebihan yaitu dapat
dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta luas
jangkauannya, disamping itu masyarakat atau kelompok dapat
mempelajari serta memahami isi kandungan dakwah yang terdapat
dalam bulletin tersebut.
c. Dakwah bi ai-Hal, ialah dakwah yang dilakukannya melalui
berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat
sebagai objek dakwah sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.
Adapun cara dakwah hi ai-Hal yang telah dilakukan oleh Ustadz
Muhammad Fauzi adalah sebagai berikut:
1. Pemberian bantuan berupa dana untuk usaha yang
produktif kepada masyarakat.
2. Pemberian bantuan yang bersifat konsumtif
3. Bersilaturahmi kepada yayasan-yasasan, DKM dan
beberapa majIis ta'Iim.
4. Pengabdian kepada masyarakat dan lain-Iain.6
5HasH Wawancara Pribadi dengan Ustad Muhammad Fauzi di Masjid Agung Bogor,
40
B. Media Dakwah Ustadz Muhammad Fauzi
1. Audio Visual.
Audio visual merupakan alat komunikasi yang digunakal1 dengan
memanfaatkan indera penglihatan dalarn menangkap datanya, jadi, masalah
yang paling berperan daIanl pengembangan dakwah, media komunikasi yang
berwujud alat yang merupakan penglihatan sebagai pokok persoalannya.
Media merupakan alat bantu atau perantara yang digunakan untuk
menyarnpaikan pesan dakwah kepada khalayaknya, media pun merupakan
alat pendukung yang sangat penting untuk berdakwah. Sebagai media
komunikasi, audio-visual juga dapat memainkan peran dirinya sebagai saluran
menarik untuk menyarnpaikan pesan-pesan tertentu dati dan untuk manusia,
termasuk pesan-pesan keagarnaan yang lazimnya disebut dakwah.7
Selain dakwah bil-lisan, beliau juga berdakwah del1gan salah satu media
dakwah yaitu (audio-visual) dengan shooting untuk merekarn dakwahnya.
Audio-visual sarna dengan media artistic lainnya memuliki sifat-sifat
dasar dari media lainnya yang terj alin dalarn susunannya yang beragam,
audio-visual memiliki kesanggupan untuk memainkan ruang dan waktu, dan
mempersingkatnya, mel1ggerak majukan dan memundurkannya secara bebas
dalam batasan-batas wilayah yang cukup lapang, meski antara media audio
visual (VCD) dan lainnya terdapat kesamaan-kesamaan, audio visual (VCD)
adalah sebuah media dakwah yang unik yang bergerak secara bebas dan tetap,
memiliki kesanggupan untuk menangani berbagai subyek yang tidak terbatas
ragamnya.
Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran dirinya
sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dari dan
untuk manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang lazimnya disebut
dakwah.6
Selanjutnya audio visual sebagai media komunikasi massa dapat
berfungsi pula sebagai media dakwah, yaitu media untuk mengajak kepada
kebenaran dan kembali menginjakkan kaki dijalan yang diridhoi oleh Allah
SWT, dan tentunya sebagai media dakwah, audio visual mempunyai sebuah
kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media-media lainnya.7
Dengan kelebihan itulah audio visual dapat menjadi media dakwah yang
efektif, dimana pesan-pesannya dapat disampaikan kepada penonton secara
halus dan menyentuh relung hati tanpa mereka merasa digurui.8
Sebagai agama dakwah, Islam harus dihadirkan secara bersahabat oleh
para pemeluknya, sebab pada gilirannya, upaya penyebaran pesan-pesan
keagamaan itu hams mampu menawarkan satu altematif dalam membangun
dinamika masa depan umat, dengan menyentuh dengan cara yang lentur dan
strategis, kreatif dan bijak, sedangkan masyarakat yang menjadi sasaran
dakwah ini bukan lagi bentuk masyarakat yang vakum, tetapi masyarakat
yang senantiasa berubah mengikuti dinamika zaman dengan segala tuntutan
yang menyertainya untuk mengantisipasi perkembangan masyarakat seperti
itu usaha dakwah memiliki unsur-unsur transformasi, nilai-nilai ajaran dan .
42
adaptasi, yakni bahwa proses transformasi aj aran itu dilakukan secara adaptif
dengan memperhatikan konteks masyarakat dimana dakwah itu hidup.
Hal utama yang hams diperhatikan oleh seorang da'i adalah memiliki
sebuah media, media apa yang digunakan pada saat menyampaikan
dakwahnya.9 Pada saat ini banyak sekali media yang digunakan untuk
berdakwah, baik media cetak, elektronik maupun dakwah dimasjid atau majlis
ta'lim. Media merupakan alat atau perantara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dakwah kepada khalayaknya. Apabila diindentifikasi
berdasarkan literatur dalam dakwah, media dakwah dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Forum tatap muka, seperti ceramah, diskusi, dialog, seminar dan
lain-lain.
b. Media e1ektronik, misalnya mimbar Agama Islam di radio, kuliah
shubuh di TV dan VCD dan internet.
c. Media yang tercetak me1alui buku, artikel keagamaan, konsultasi
keagamaan disurat kabar atau majalah.10
Karena pertimbangan inilah Ustadz Muhammad Fauzi mempunyai ide
untuk membuat kemasan dakwah dalam bentuk audio visual (VCD),
menurutnya bagaimana Islam dapat di transfonnasikan kepada tingkat
peradaban manusia, yang karena dinamikanya selalu berubah dan selalu
melahirkan problematikanya yang semakin kompleks.
Perkembangan teknologi komunikasi dan infonnasi terakhir ini telah
menggiring umat manusia untuk memasuki dunia kehidupan yang barn, warna
kehidupan yang dibentuk oleh pesan-pesan yang disebarkan media. Bagi
dunia muslim, audio-visual yang mengandung nilai-nilai religi dan
keselamatan akan menjadi semakin penting sebagai media untuk
menyampaikan ajaran-ajaran yang berlandaskan al-Qur'an dan hadits.
2. Ceramah Agama
Metode atau media ini sering dipakai oleh para ustadz dan ulama
lainnya, seperti pengajian umum, pengajian rutin di mushola dan masjid,
tabligh akbar dll. Dalam metode atau media ceramah ini, Ustadz Muhammad
Fauzi mengulas sesuatu yang pernah dipelajari tentang agama. Tujuannya
adalah untuk menyebarluaskan atau menginformasikan segala hal yang
diajarkan dalam syari'at Islam, ajaran tersebut meliputi; ibadahmahdhah dan
ibadaghairu mahdhah.
Ibadah mahdhah adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk individu yang tertuju langsung kepada Allah, ibadah seperti
ini; shalat wajib lima waktu, shalat sunnah, zakat, puasa, zikir dan lain-lain.
Sedangkan ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang dilakukan manusia
sebagai makhluk sosial, ibadah ini meliputi; saling menghonnati, membantu
orang yang sedang kesulitan, bergaul secara baik, tidak membuka aib
sesamanya dan lain-Iain.11
Pada dasarnya kedua ibadah tersebut dilakukan dengan tujuan mencari
44
mahdhah adalah hubungan manusia dengan Allah (hubungan vertikal). Dan
ibadahghairu mahdhahadalah ibadah sosial (Hubungan horizontal).13
Islam,adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW untuk mengatur interaksi antar manusia dengan Allah dan
antar sesama umatnya. Kehadiran Islam merupakan risalah Ilahiyah yang
telah mewujudkan perubahal1-perubahan besar, khususnya pada
bidang-bidang pandangan hidup(aqidah).
Nilai hidup dan tata pergaulan umat manusia, penyampaian
pesan-pesan risalah Ilahiah, penjelasan tentang maksud dan tujuannya serta
pembelaan dari segala rintangan akan jalannya risalah Ilahiah tersebut
dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw sendiri sebagai pelaku yang pertama
dan utama.12
Pesan-pesan Islam yang sedang berkembang seCara luas dan cepat
disebabkan oleh peranan dan para pelaku dakwah, dalam waktu kurang dati
satu abad, pesan-pesan Islam telah menjangkau wilayah teritorial yang jauh
lebih luas dari teritorial yang telah dibangun oleh imperium Romawi selama
empat abad dan kini pesan-pesan Islam itu telall menjangkau ke seluruh
pelosok dunia.
Kenyataan ini mel1andai dan membuktikan betapa pentingnya peran
para pelaku dakwah dalam mel1yebarkan akan pesan-pesan Islam. Saat ini
kehadiran Islam telah melil1tasi kurun waktu lima belas abad, dan setiap saat
jumlah Islam semakin banyak, suku bangsa dibelahan dunia ini telah
menerima pesan-pesan Islam.
Apa yang telah diungkapkan diatas adalah merupakan realita yang
tidak dapat dibantah, dengan kata lain, bahwa Islam dan jumlah umatnya
adalah suatu kenyataan, pada sisi lain kenyataan ini juga tidak dapat diingkari
sebagai hasil dari pesan-pesan IsIanl itu hanya untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang ditangani oleh para ulama.
Dalam perkembangan selanjutnya pelaku dakwah tidak lagi terbatas
pada perorangan, akan tetapi telah meningkatkan dengan keikutsertaan
lembaga dan ormas-ormas Islam, kesemuanya menjadi para pelaku dakwah
berada dibarisan terdepan. Sementara itu perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berjalan dengan pesat dan merambah hampir kesemua aspek
kehidupan, sehillgga sangat berpellgaruh kepada tata pergaulan dalam
nilai-nilai manusia.
Kellyataan ini menyadarkan kita untuk segera memperbaiki dan
meningkatkan kualitas para pelaku dakwah baik itu dilihat dari kualitas para
pelaku dakwah maupun dilihat dari kualitas intelektual dan kualitas
keshalehannya yang bertujuan untuk dapat berperan lebih baik dalam
melayani penyampaian pesan-pesan Islam.13
Kehadiran Islam sebagai pembawa Rahmatan li/'alamin perlu
disebarluaskan dan dijelaskan melalui dakwah. Tujuan dakwah untuk
memberikan motivasi khususnya dalam perkembangan kesadaran mencari
kebenaran dalam pandangan hidupnya dan memmfungsikan iman dan taqwa
dalam upaya membina kehidupan yang bermoral sebagai Iandasan tegaknya
46
mewujudkan kesejahteraan hidup bagi semuanya untuk dapat menikmati
kebahaigaan lahir dan batin. Dengan demikian nilai-nilai luhur tersebut dapat
dibudayakan dalam peri kehidupan.
Menurut konsep dan pemikiran Ustadz Muhammad f。オコゥセ dakwah
merupakan proses pengalaman terhadap seruan Iqra (bacalah).14 Ini
merupakan ajaran yang sangat perlu diutamakan sebelum diajarkan ibadah,
puasa, shalat, zakat, dimulainya dengan Iqra inilah dapat memberikan suatu
pemahaman kecerdasan akal pikiran dan hati nurani manusia yang kemudian
juga dapat menjadikan peranan yang sangat berarti bagi kehidupan untuk
menjadi insan yang lebih baik.
Ketika beliau berdakwah tidak terlepas dengan cara bagaimana
Rasulullah Saw menyampaikall risalah Islam kepada umatnya yakni, dengan
menggembirakan orang yang didakwahinya juga selalu menimbulkan sikap
optimis kepadanya, dan dengan memberikan kemudahan serta jangan
memberikall kesulitan kepadanya.
Dalam memberikan efektivitas kegiatan berdakwah beliau selalu
berpedoman pada ayat Al-Quran Surat An-Nahl ayat 125.
Dalam berdakwa