• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Viabilitas Benih Acacia crassicarpa A. Cunn. ex Benth. Berdasarkan Uji Perkecambahan, Tetrazolium Topografis dan Hidrogen Peroksida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Viabilitas Benih Acacia crassicarpa A. Cunn. ex Benth. Berdasarkan Uji Perkecambahan, Tetrazolium Topografis dan Hidrogen Peroksida"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

Referensi

Dokumen terkait

Pada benih-benih yang bermasalah dalam perkecambahannya, perlu dilakukan penelitian yang ditinjau dari aspek faktor lingkungan perkecambahan terutama substratnya dan

Grafik pada Gambar 27 dan 28 memperlihatkan bahwa jenis tanaman sengon pada perlakuan tingkat kadar air 50% memiliki nilai rata-rata berat basah total yang paling tinggi

Pola 1,2,3,4 yaitu seluruh bagian benih berwarna merah atau bergradasi merah muda-merah dengan ujung poros embrio merah atau merah tua, menunjukkan benih viable,

Hal tersebut disebabkan oleh nilai dari potensi simpanan karbon pada tegakan dan pada serasah yang lebih besar pada petak high stocking dibandingkan dengan petak low

Dapat dikatakan bahwa curahan air dari irigasi boom mempengaruhi munculnya gejala awal penyakit hawar daun bakteri sebesar 36,8 % dan sisanya ditentukan oleh

Terpilihnya pola 1,2,3 sebagai pola vigor sesuai dengan Leist (2004) bahwa benih dikotil bervigor tinggi bila seluruh bagian terwarnai atau hanya sebagian kecil bagian yang

Pada benih-benih yang bermasalah dalam perkecambahannya, perlu dilakukan penelitian yang ditinjau dari aspek faktor lingkungan perkecambahan terutama substratnya dan

Dari hasil penghitungan disimpulkan bahwa menggunakan metode perkecambahan UAK (Uji Antar Kertas) adalah yang lebih efektif untuk mendapatkan gambaran tentang viabilitas benih