• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PENERAPAN ASAS PERSAMAAN PERLAKUAN DAN PELAYANAN BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PENERAPAN ASAS PERSAMAAN PERLAKUAN DAN PELAYANAN BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

99

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan

1. Asas persamaan perlakuan dan pelayanan bagi Narapidana belum

sepenuhnya diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Mataram. Hal ini dapat diketahui dari masih adanya pembedaan perlakuan dan pelayanan antara Narapidana yang satu dengan Narapidana yang lain,

diluar dari pembedaan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Hambatan-hambatan dalam penerapan asas persamaan perlakuan dan pelayanan bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Mataram, terkait dengan kurang memadainya hal-hal sebagai berikut :

a) pola dan tata letak bangunan, b) kualitas dan kuantitas Petugas,

c) sarana/fasilitas pembinaan,

d) kualitas dan ragam program pembinaan, dan

e) kerjasama dengan instansi (badan) tertentu baik yang terkait secara

langsung maupun tidak langsung.

B.

Saran

1. Pola dan tata letak bangunan harus diperbaiki untuk menunjang

(2)

100

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas Petugas Pemasyarakatan yang pasti

akan terkait dengan pembinaan Narapidana dan pemenuhan asas persamaan perlakuan dan pelayanan bagi Narapidana.

3. Perlu adanya peningkatan dan perbaikan terhadap sarana atau fasilitas

pembinaan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembinaan bagi Narapidana.

4. Kualitas dan ragam program pembinaan harus tingkatkan agar benar-benar memberikan manfaat bagi Narapidana, sesuai dengan bakat dan keterampilannya.

5. Kerjasama dengan instansi (badan) tertentu baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung, harus tetap dilaksanakan sebagai salah

(3)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Dwidja Priyatno, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, PT Rafika

Aditama, Bandung.

Muladi, 2007, “HAM dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana”, dalam buku Hak

Asasi Manusia, PT. Refika Aditama, Bandung.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Shad Saleem Faruqui, 1998, “Apakah Hak-Hak Asasi Manusia Itu?Beberapa

Penjelasan tentang Berbagai Konsep dan Sudut Pandang”, dalam buku

Hak-Hak Asasi Manusia dan Media, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Sudikno Mertokusumo, 2005, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty,

Yogyakarta.

UUD ’45 dan Amandemennya, Pustaka Mandiri, Surakarta.

Website

http://www.kontras.org/baru/Deklarasi%20Universal%20HAM.pdf, tanggal 17

November 2009, 21:23 WIB.

http://www.komnasham.go.id/portal/files/39-99.pdf, tanggal 13 September 2009,

15:00 WIB.

http://www.kontras.org/baru/Kovenan%20Sipol.pdf, tanggal 17 November 2009,

(4)

Kekerasan dalam LEMBAGA PEMASYARAKATAN,

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/02/25/Utama/ut01.htm, tanggal

13 September 2009, 15:07 WIB.

Napi-Napi Istimewa,

http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/05/13/0025.html, tanggal 13

September 2009, 15:11 WIB.

Rincian fasilitas ruang tahanan Arthalita Suryani Lengkap! Bagaikan Hidup di Hotel

Bintang 3!,

http://besteasyseo.blogspot.com/2010/01/rincian-fasilitas-ruang-tahanan.html, tanggal 18 Agustus 2010, 11:19 AM.

http://www.komnasham.go.id/portal/files/39-99.pdf, tanggal 13 September 2009,

15:00 WIB.

Peraturan Perundang-undangan

UUD 1945 yang diamandemen, Bab XA pasal 28I ayat (2) tentang Hak Asasi

Manusia,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang

Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor

77,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan

Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional tentang

Hak-hak Sipil dan Politik), Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

(5)

tentang Hak-hak Sipil dan Politik),

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan

Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 63,

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan

Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 69,

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama

Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan

Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

16,

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara

Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 61,

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi,

Keputusan Bersama Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan Menteri

Perindustrian Republik Indonesia Nomor M.01-PK.03.01 Tahun 1985 dan

Nomor 425/M/SK/11/1985 tentang Kerja Sama dalam Penyelenggaraan

Program Latihan Tenaga Kerja Industrial dan Pemasaran Hasil Produksi

Narapidana,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.01.PR.07.03 Tahun

(6)

Keputusan Bersama Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor : M.01-UM.01.06 Tahun 1987 dan Nomor :

65/MENKES/SKB/II/1987 tentang Pembinaan Upaya Kesehatan Masyarakat

di Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.01-PP.02.01 Tahun

1990 tentang Dana Penunjang Pembinaan Narapidana dan Insentif Karya

Narapidana,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 02-PK.04.10 Tahun

1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 01-PK.02.01 Tahun

1991 tentang Petunjuk Pemindahan Narapidana Anak Didik dan Tahanan,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 03-PK.04.02 Tahun

1991 tentang Cuti Mengunjungi Keluarga bagi Narapidana,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 02-PK.04.10 Tahun

1991 tentang Pola Penyelenggaraan Kelompok Belajar Paket A dan

Kelompok Belajar Usaha bagi Narapidana,

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 01-PK.04.10 Tahun

1999 tentang Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas,

Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor M.

09.HN.02.01 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi,

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

(7)

Remisi bagi Narapidana yang Menjalani Pidana Penjara Seumur Hidup

menjadi Pidana Penjara Sementara,

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

M.04-HN.02.01 Tahun 2000 tentang Remisi Tambahan bagi Narapidana dan

Anak Pidana,

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

M.01-PL.01.01 Tahun 2003 tentang Pola Bangunan Unit Pelaksana Teknis

(8)
(9)
(10)
(11)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan judul skripsi ini mengenai “Aspek Hukum Yang Harus Dipenuhi Dalam Perjanjian Kredit Bank dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi pada Bank Danamon Simpan Pinjam

FMEA ( Failure Mode And Effect Analysis) adalah Metode kualitatif dalam analisa keandalan yang banyak digunakan untuk mendukung upaya-upaya perbaikan desain, keselamatan, dukungan

jambu mawar merupakan tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Selain itu, keberadaannya di Indonesia sangat jarang atau dianggap

Dengan proses anaerob, limbah organik berupa limbah serasah di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan penambahan limbah peternakan berupa feses sapi dan feses kuda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan komponen biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan

Studi karakteristik Iklim Mikro dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Daya Adaptasi Genotipe-genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada Empat

Kelurahan Tegal Sari Mandala II merupakan kelurahan yang tidak memiliki satupun tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas.Namun terdapat beberapa salon

Metode optimasi yang digunakan adalah Simplex Lattice Design yang bertujuan untuk menentukan konsentrasi PGA dan sukrosa yang tepat dan diperoleh sifat fisik sirup yang