• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjadwalan Tenaga Perawat dengan Menggunakan Algoritma Monroe untuk Menentukan Regular Days Off

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penjadwalan Tenaga Perawat dengan Menggunakan Algoritma Monroe untuk Menentukan Regular Days Off"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PENJADWALAN TENAGA PERAWAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA MONROE UNTUK MENENTUKAN REGULAR DAYS OFF

DRAFT TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

SURYANTI NABABAN NIM. 080423018

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012

(2)

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

Suryanti Nababan

NIM. 080423018

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

(Ir. Tanib S. Tjolia, M. Eng) (Ir. Anizar, M.Kes)

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas

berkat dan anugerahNya kepada penulis yang telah senantiasa memberikan

(3)

dengan judul “Analisa Shift Kerja untuk Performansi dengan Menggunakan PsychoPhysiology di PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan”.

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Strata-1 program studi Teknik Industri pada Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara .

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Semoga

laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, PT. Perkebunan

Nusantara III PKS – Aek Nabara Selatan, dan pembaca lainnya.

Universitas Sumatera Utara Penulis

Medan, Juni 2011

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Terlalu banyak pihak yang telah memberikan bantuan, saran dan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik. Untuk itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT, selaku ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku sektretaris Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Tanib S. Tjolia, M. Eng selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak

memberikan kontribusi yang bermanfaat, membimbing penulis dan memberikan

arahan serta masukan-masukan selama penyelesaian Tugas Sarjana ini.

4. Ibu Ir Anizar, M.Kes selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan

kontribusi yang bermanfaat, membimbing penulis dan memberikan arahan serta

masukan-masukan selama penyelesaian Tugas Sarjana ini.

5. Bapak Lukman Panjaitan sebagai Manager Unit PKS Aek Nabara Selatan yang

telah banyak memberikan pengarahan.

6. Bapak Bambang Listiobudi selaku Masinis Kepala dan pembimbing saya selama

melakukan penelitian diPT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan.

7. Seluruh jajaran staff dan karyawan di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III

PKS Aek Nabara Selatan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu saya

(5)

8. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Departemen Teknik Industri, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara.

9. Kedua Orang Tua (Poltak Nababan dan Elfrida Sipahutar) saudara-saudaraku (ka

etha/bang efan, bang roy/ka nova, Wina, Kidal, Martha, pudan Kilis) yang telah

memberikan dukungan yang luar biasa dalam hal materi, motivasi dan doa

kepada penulis.

10.Buat sahabat terbaikku bang Juna, Rina, Irma, Siska, Feri, om Hasan, Dolly dan

teman-teman stambuk 2008 ekstensi sebagai teman yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.

Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

Tugas Sarjana ini yang tidak dapat penuliskan satu per satu, penulis ucapkan

terima kasih. Semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011

(6)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

RINGKASAN ... xv I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1

1.2. Perumusan Masalah. ... I-3

1.3. Tujuan Penelitian ... I-3

1.3.1. Tujuan Umum ... I-3

1.3.2. Tujuan Khusus ... I-3

1.4. Manfaat Penelitian ... I-4

1.5. Batasan Masalah da Asumsi ... I-4

(7)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1

2.1. Profil Perusahaan ... II-1

2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... II-1

2.1.2. Letak dan Fasilitas ... II-3

2.2. Struktur Organisasi ... II-4

2.2.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-6

2.3. Proses Perawatan di Rumah Sakit ... II-6

2.4. Unit Gawat Darurat ... II-6

2.4.1. Tenaga Dokter UGD ... II-7

2.2.1. Dokter Spesialisasi 24 Jam ... II-7

2.5. Rawat Inap ... II-9

2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-10

III LANDASAN TEORI ... III-1

3.1. Ergonomi Algoritma ... III-1

3.2. Rumah Sakit dan Keperawatan ... III-2

3.2.1. Klasifikasi Rumah Sakit ... III-3

3.2.2. Jenis Perawatan Rumah Sakit ... III-4

(8)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.2.4. Klasifikasi Shift Kerja ... III-6

3.3. Penjadwalan Tenaga Perawat ... III-8

3.3.1. Karakteristik Penjadwalan Perawat ... III-9

3.3.2. Penjadwalan Perawat dengan Algoritma Monroe ... III-10

3.4. Pengukuran Waktu Kerja ... III-12

3.5. Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti ... III-13

3.5.1. Cara Pengukuran dan Pencatatan Waktu Kerja ... III-15

3.6. Menentukan Waktu Standar (WS) ... III-16

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1. Objek Penelitian ... IV-1

4.2. Rancangan Penelitian ... IV-1

4.3. Alat Penelitian ... IV-1

4.4. Metode Pengumpulan Data ... IV-3

4.4.1. Identifikasi ... IV-3

4.5. Pelaksanaan Penelitian ... IV-4

4.6. Pengolahan Data... IV-5

4.7. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-8

(9)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1

5.1. Metode Pengumpulan Data ... V-1

5.2. Pengumpulan Data ... V-1

5.2.1. Klasifikasi Shift ... V-2

5.2.2. Klasifikasi Perawat ... V-2

5.2.3. Bed Occupation Rate (BOR) ... V-3

5.2.4. Kegiatan Pelayanan Tenaga Perawat ... V-3

5.2.5. Jadwal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan yang Diberikan

perawat Kepada Pasien ... V-8

5.2.2. Waktu Rata-rata Pelayanan untuk Setiap Kegiatan ... V-10

5.3. Pengolahan Data... V-10

5.3.1. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat ... V-10

5.3.2. Penjadwalan Tenaga Perawat Rumah Sakit Advent Medan V-18

5.3.3.Penjadwalan Tenaga Perawat dengan Menggunakan Algoritma

(10)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VI ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH ... VI-1

6.1. Analisa Penjadwalan Tenaga Perawat Model Rumah Sakit AdVent Medan

VI-6.2. Analisa Penjadwalan Perawat Metode Algoritma Monroe ... VI-2

6.3. Analisa Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat ... VI-3

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1. Kesimpulan ... VII-1

7.2. Saran ... VII-3

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap Rumah Sakit Advent Medan ... II-10

5.1. Waktu Rata-rata Pelayanan Untuk Setiap Kegiatan Pelayanan ... V-10

5.2. Jumlah Tenaga Perawat pada Ruang Rawat IRNA 1 pada Shift

Pagi ... V-14

5.3. Jumlah Tenaga Perawat pada Ruang Rawat IRNA 1 pada Shift

Sore ... V-15

5.4. Jumlah Tenaga Perawat pada Ruang Rawat IRNA 1 pada Shift

Malam ... V-16

5.5. Jumlah Tenaga Perawat pada Ruang Rawat IRNA 2 pada Shift

Pagi ... V-16

5.6. Jumlah Tenaga Perawat pada Ruang Rawat IRNA 2 pada Shift

Sore ... V-17

5.7. Jumlah Tenaga Perawat pada Ruang Rawat IRNA 2 pada Shift

Malam ... V-18

5.8. Jumlah Tenaga Perawat Aktual yang Ditugaskan pada Setiap Shift V-19

5.9. Rata-rata Jumlah Tenaga Perawat Aktual yang Ditugaskan pada Setiap

Shift ... V-20

5.10. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat IRNA 1/hari ... V-21

5.11. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat IRNA 1 dengan Kelipatan 5 . V-22

(12)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.13. Pasangan RDOs ... V-23

5.14. Percobaan Pertama Penjadwalan RDOs... V-24

5.15. Jumlah Perawat Ruang Rawat Inap IRNA 1 yang Libur pada

Setiap Pasangan Hari Libur ... V-24

5.16. Penjadwalan Hari Kerja dan Hari Libur Tenaga Perawat

dengan Algoritma Monroe pada Ruang Rawat Inap IRNA 1 ... V-25

5.17. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat IRNA 2/hari ... V-26

5.18. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat IRNA 2 dengan Kelipatan 5 . V-27

5.19. Regular Days Off ... V-28

5.20. Pasangan RDOs ... V-28

5.21. Percobaan Pertama Penjadwalan RDOs... V-29

5.22. Jumlah Perawat Ruang Rawat Inap IRNA 2 yang Libur pada

Setiap Pasangan Hari Libur ... V-29

5.23. Penjadwalan Hari Kerja dan Hari Libur Tenaga Perawat

dengan Algoritma Monroe pada Ruang Rawat Inap IRNA 2 ... V-30

6.1. Jumlah Tenaga Perawat Aktual yang Ditugaskan pada Setiap Shift VI-3

6.2. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat IRNA 1/hari ... VI-4

(13)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

L.1. Data Pengamatan Waktu Pelayanan untuk Kegiatan Melakukan Overan L-1

L.2. Perhitungan Standar Deviasi untuk Kegiatan Melakukan Overan ... L-2

L.3.Perhitungan Jumlah Pengamatan yang di Perlukan untuk Kegiatan

Melakukan Overan ... L-4

L.4. Data Pengamatan Waktu Pelayanan untuk Kegiatan Mengukur Tensi,

Suhu Tubuh dan Denyut Nadi ... L-6

L.5. Perhitungan Standar Deviasi untuk Kegiatan Mengukur Tensi, Suhu

Tubuh dan Denyut Nadi ... L-7

L.6. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang di Perlukan untuk Kegiatan

Mengukur Tensi, Suhu Tubuh dan Denyut Nadi ... L-10

L.7. Data Pengamatan Waktu Pelayanan untuk Kegiatan Memeriksa

Sarapan, Makan Siang atau Makam Malam ... L-11

L.8. Perhitungan Standar Deviasi untuk Kegiatan Memeriksa

Sarapan, Makan Siang atau Makam Malam ... L-12

L.9. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang di Perlukan untuk Kegiatan

Memeriksa Sarapan, Makan Siang atau Makam Malam ... L-15

L.10. Data Pengamatan Waktu Pelayanan untuk Kegiatan Memandikan

dan Membersihkan Pasien... L-16

L.11. Perhitungan Standar Deviasi untuk Kegiatan Memandikan

(14)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

L.9. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang di Perlukan untuk Kegiatan

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

L 1. Data Waktu Pelayanan Hasil Pengukuran... L- 1

L 2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... L- 22

L 3. Jadwal Perawat Rumah Sakit Advent Medan ... L- 29

L 4. Surat Permohonan Tugas Sarjana ... L- 30

L 5. Surat Keputusan Tugas Sarjana ... L- 32

L 6. Surat Penjajakan ke Perrusahaan ... L- 33

L 7. Surat Balasan dari Perusahaan ... L- 34

(16)

RINGKASAN

Penjadwalan tenaga kerja dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknya kualitas produk/jasa suatu perusahaan. Masalah ketenagakerjaan ini sangat berkaitan dengan kepuasan konsumen, terutama pada perusahan yang bergerak di bidang jasa seperti yang terjadi di Rumah Sakit Advent Medan. Rumah Sakit Advent Medan selalu menyiapkan tenaga perawat secara kontiniu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, sehingga rumah sakit dituntut untuk dapat mengalokasikan/menjadwalkan tenaga perawat secara tepat agar tujuan Rumah sakit dan tenaga kerja dapat terpenuhi.

Penjadwalan tenaga kerja dengan metode algoritma Monroe merupakan algoritma yang digunakan untuk membuat jadwal tenaga kerja dengan menentukan 5 hari kerja dan 2 hari libur berturut-turut dalam satu minggu. Algoritma Monroe dimulai dengan penentuan jumlah kebutuhan tenaga perawat setiap hari dalam seminggu kemudian membuat pasangan hari libur dimulai pada dua hari pertama dalam seminggu (senin dan selasa) sampai pasangan hari libur tersebut berulang.

Berdasarkan penjadwalan tenaga perawat menggunakan metode Algoritma Monroe diketahui jumlah kebutuhan tenaga perawat pada ruang rawat inap IRNA I dari 26 orang tenaga perawat, 18 orang tenaga perawat akan bertugas setiap harinya dengan pengalokasian ke setiap shift adalah 8 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift pagi, 5 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift sore, dan 5 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift malam. Jumlah tenaga perawat pada ruang rawat inap IRNA II dari 14 orang tenaga perawat, 10 orang tenaga perawat akan bertugas setiap harinya dengan dengan pengalokasian ke setiap shift adalah 4 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift pagi, 3 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift sore, dan 3 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift malam. Semua tenaga perawat telah mendapatkan lima hari kerja dan dua hari libur secara berturut-turut sesuai dengan tujuan dari metode Algoritma Monroe.

(17)

RINGKASAN

Penjadwalan tenaga kerja dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknya kualitas produk/jasa suatu perusahaan. Masalah ketenagakerjaan ini sangat berkaitan dengan kepuasan konsumen, terutama pada perusahan yang bergerak di bidang jasa seperti yang terjadi di Rumah Sakit Advent Medan. Rumah Sakit Advent Medan selalu menyiapkan tenaga perawat secara kontiniu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, sehingga rumah sakit dituntut untuk dapat mengalokasikan/menjadwalkan tenaga perawat secara tepat agar tujuan Rumah sakit dan tenaga kerja dapat terpenuhi.

Penjadwalan tenaga kerja dengan metode algoritma Monroe merupakan algoritma yang digunakan untuk membuat jadwal tenaga kerja dengan menentukan 5 hari kerja dan 2 hari libur berturut-turut dalam satu minggu. Algoritma Monroe dimulai dengan penentuan jumlah kebutuhan tenaga perawat setiap hari dalam seminggu kemudian membuat pasangan hari libur dimulai pada dua hari pertama dalam seminggu (senin dan selasa) sampai pasangan hari libur tersebut berulang.

Berdasarkan penjadwalan tenaga perawat menggunakan metode Algoritma Monroe diketahui jumlah kebutuhan tenaga perawat pada ruang rawat inap IRNA I dari 26 orang tenaga perawat, 18 orang tenaga perawat akan bertugas setiap harinya dengan pengalokasian ke setiap shift adalah 8 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift pagi, 5 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift sore, dan 5 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift malam. Jumlah tenaga perawat pada ruang rawat inap IRNA II dari 14 orang tenaga perawat, 10 orang tenaga perawat akan bertugas setiap harinya dengan dengan pengalokasian ke setiap shift adalah 4 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift pagi, 3 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift sore, dan 3 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift malam. Semua tenaga perawat telah mendapatkan lima hari kerja dan dua hari libur secara berturut-turut sesuai dengan tujuan dari metode Algoritma Monroe.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit Advent Medan adalah salah satu sarana kesehatan tempat

menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan

personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medis

untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional yang merupakan

bagian internal dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan menjadi bagian

terdepan dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit. Pelaksanaa keperawatan dalam memberikan ASKEP dalam

situasi yang kompleks selain 24 jam secara berkesinambungan melibatkan klien,

keluarga maupun profesi atau tenaga kesehatan yang lain. Menurt Huber ( 1996 )

pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan keperawatan, sedangkan menurut

Gillies (1994 ) sekitar 40% - 60% pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan

keperawatan .

Masalah penjadwalan keperawatan adalah bagaimana membuat jadwal

mingguan untuk perawat rumah sakit dengan menentukan satu dari sejumlah pola

shift yang mungkin untuk setiap perawat. Penjadwalan keperawatan dapat dicapai

(19)

lalu untuk meyakinkan bahwa shift yang tidak disenangi terdistribusi secara

merata.

Rumah Sakit Advent Medan selalu menyiapkan tenaga perawat secara

kontiniu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, oleh sebab itu dibutuhkan jam kerja

yang tinggi oleh perawat yang harus selalu siap berjaga pada shift pagi, siang,

malam. Mengatasi hal tersebut dibutuhkan persiapan yang matang dalam

penjadwalan untuk tenaga perawat. Bertujuan agar tidak terjadi kelelahan dan

keletihan secara fisik, emosi dan psikologis pada perawat yang nantinya akan

memberikan dampak buruk bagi kinerja perawat dalam memberikan pelayanan

pada pasien.

Pengaturan jadwal kerja perawat di Rumah Sakit Advent Medan masih

dilakukan berdasarkan pengalaman, tanpa adanya suatu metode yang relevan

sehingga terjadi ketidak seimbangan pemberian waktu istirahat atau hari libur bagi

tenaga perawat. Disamping pemberian hari libur yang belum teratur, aturan

pergantian Shift juga masih kurang diperhatikan dalam penyusunan jadwal hari

kerja tenaga perawat sehingga tidak terdapat waktu senggang atau waktu istirahat

yang cukup antara dua shift yang berurutan.

Pemilihan metode yang tepat perlu dilakukan pada penjadwalan hari

kerja dan dinas kerja bergilir (shift) bagi tenaga perawat Rumah Sakit Advent

Medan agar penjadwalan hari libur dan hari kerja lebih baik dan lebih teratur.

Diharapkan tenaga perawat akan dapat memberikan pelayanan yang

(20)

Ching Jong Lio dan Chien (1977) dalam sebuah jurnal Managemen Tenaga Kerja

Kesehatan menyatakan bahwa perbaikan penjadwalan tenaga perawat merupakan

salah satu cara yang paling ekonomis bagi pimpinan rumah sakit untuk

menciptakan sebuah kondisi kerja yang lebih baik bagi para perawat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana menyusun suatu penjadwalan

tenaga perawat yang tepat agar setiap tenaga perawat dapat mengetahui dengan

jelas kapan harus bertugas (kerja) dan kapan tidak bertugas (libur).

Penyusunan jadwal hari kerja dan hari libur tenaga perawat dengan

memperhatikan persyaratan-persyaratan dalam penjadwalan diantaranya keadilan

dalam pemberian hari libur dengan memaksimalkan dua hari libur yang

berturutan.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuat penjadwalan hari

kerja dan hari libur yang baik bagi setiap tenaga perawat.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengukur waktu rata-rata pelayanan tenaga perawat.

(21)

3. Membuat penjadwalan hari kerja dan hari libur serta dinas kerja bergilir (shift)

tenaga perawat.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberkan manfaat

yaitu :

1. Memperoleh usulan rencana penjadwalan hari libur dan hari kerja untuk setiap

tenaga perawat dengan teori dan metode yang relevan .

2. Dapat mengetahui jumlah tenaga perawat yang diperlukan sesuai dengan

kebutuhan akan tenaga kerja.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan kajian yang

akan dilakukan sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dengan cepat dan baik.

Beberapa hal yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian dilakukan terhadap tenaga perawat yang merawat pasien pada ruang

rawat inap IRNA1 (Kelas I,II,III) serta ruang rawat inap IRNA 2 (Kelas I, II, VIP,

SVIP).

2. Penentuan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan hanya didasarkan pada

perbandingan jumlah tempat tidur yang terisi dengan jumlah tempat tidur yang

tersedia setiap hari ( Bed Occupation Rate / BOR), jadwal waktu pelaksanaan

(22)

3. Penelitian ini tidak mengkaji perubahan biaya akibat penerapan metode

Monroe.

Adapun beberapa hal yang menggunakan asumsi-asumsi dalam

penelitian ini adalah :

1. Metode kerja yang digunakan dianggap baik dan tidak berubah.

2. Tenaga perawat dianggap cukup terampil dan telah menguasai secara baik

metode kerja yang digunakan.

3. Data waktu rata-rata pelayanan yang diamati selama penelitian dirumah sakit

dianggap benar setelah diuji kebenarannya.

4. Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan pelayanan tidak berubah

5. Kebutuhan terhadap alat dan bahan tersedia pada saat dibutuhkan di setiap

stasiun kerja perawat.

6. Kebutuhan tenaga perawat setiap harinya dianggap sama.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

pembatasan masalah dan asumsi penelitian, serta sistematika penulisan tugas

sarjana.

(23)

Memaparkan sejarah dan gambaran umum perusahaan, organisasi dan manajemen

serta proses produksi.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan landasan teori yang memuat tentang penjelasan mengenai

konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang uraian yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan

permasalahan dalam melakukan penelitian sesuai dengan teori yang digunakan

dalam landasan teori, serta prosedur yang akan dilakukan dalam melakukan

penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa serta kesimpulan dan

saran.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Mengumpulkan data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta

melakukan pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Menganalisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Memberikan kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah dan

(24)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan 2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tangal 06 Mei 1995, Dr. Elisha Liwidjaja/Lie Sek Hong membeli

setapak tanah dengan luas 6100 m2 yang terletak di jl. Binjai KM.4 Medan.

Setapak demi setapak ditambahkan setahun kemudian luas tanah seluruhnya

menjadi 25.000 m2. Bertahun lamanya tanah seluas ini kosong, sehingga

mengundang orang yang tidak bertanggung jawab menempatinya secara liar.

Untuk mengatasinya pada tanggal 06 April 1960 didirikanlah bangunan gereja

dengan ukuran 8 x 13 m dan resmi digunakan pada tanggal 05 November 1960.

Oleh karena menyadari bahwa sebuah Rumah Sakit membutuhkan

sumberdaya manusia maka Dr Elisha Liwidjaja membuka Sekolah Pengatur

Rawat Advent di jl. Martapura 45. Bapak F.L. Tobing (Pensiunan kepala perawat)

menjadi kepala sekolah. Pada tanggal 21 Mei 1967 18 orang calon perawat berhak

memakai topi perawat dan pada tanggal 02 Februari 1970 6 orang perawat

berhasil menyelesaikan pendidikan mereka.

Akhirnya pada tanggal 07 Mei 1967 bertempat di kantor Gereja Masehi

Advent Hari ke-7 Daerah Sumatera Kawasan Utara, dibentuklah komite

(25)

sekretaris-bendahara Bpk. E.R. Situmeang. Pada tanggal 7 Mei 1967 diadakan

peletakan batu pertama oleh beberapa tokoh Masyarakat dan Tua-tua Gereja

Advent di Sumatera Utara. Banyak kesulitan dan masalah yang dihadapi selama

pembangunan unit 1. Tetapi dengan pertolongan Tuhan akhirnya bangunan

dengan ukuran 32 x 10 m resmi digunakan pada tanggal 01 Juni 1969 sebagai

Rumah Sakit Advent Medan dengan kapasitas 20 tempat tidur.

Susunan staff: Direktur - Dr. Elisha Liwidjaja, Skretaris, wakil bendahara

dan kepala keperawatan Gameliel Simatupang, kepala rawat jalan dan dapur Ny.

Emi M. Tampubolon (Simatupang). Tenaga para medis 10 orang dan 5 karyawan

lainnya. Pada tahun 1970 Dr. Eisha Liwidjaja membeli sebidang tanah seluas

17.000 m2 di Sunggal dengan maksud mendirikan perumahan karyawan Rumah

Sakit dan Food Factory khusus makanan vegetarian. Bertahun impian ini tidak

menjadi kenyataan dan pada tahun 1996 tanah tersebut dijual untuk menjadi

sumber dana mendirikan gedung baru, yang diberi nama gedung Elisha yang

resmi digunakan pada tanggal 09 Januari 1999. Oleh sebab unit 1 sudah terlalu

kecil untuk dapat menampung pasien-pasien, maka pada tanggal 01 Juni 1971

dengan resmi dibuka unit 2 untuk kamar kelas, kamar operasi dan kamar bersalin.

Disamping itu telah dibuka beberapa balai pegobatan advent dan balai pengobatan

gigi untuk meningkatkan pelayanan.

Pada tanggal 01 Oktober 1974 Rumah Sakit Advent membuka bagian gigi

dan Drg. Glinawati K Liwidjaja sebagai dokter giginya. Kemudian bersama

dengan suaminya Drg. Johan Lim tahun 1978, mengambil Post Doctoral

(26)

Drg. Johan Lim resmi bergabung dengan Rumah Sakit Advent Medan sebagai

dokter gigi.

Pada tanggal 23 November 1975 Pimpinan Gereja Masehi Advent Hari

ke-7 se-Dunia, Pdt. Robert H. Pierson dari Washington DC, USA berkenan

mengunjungi Rumah Sakit Advent Medan dan menanam sebuah pohon sari

payung di kompleks rumah sakit. Akhirnya pada tahun 1985 pada usia 69 tahun,

Dr. Elisha Liwidjaja resmi pensiun. Pada tanggal 24 April 1992 di depan Notaris

Yanty Sulaiman Sihotang, tanah dan bangunan dengan resmi dihibahkan Dr.

Elisha Liwidjaja dan istri kepada Gereja Masehi Advent Hari ke-7. Tujuh tahun

kemudian Badan Pertanahan Nasional menerbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan

untuk jangka waktu 30 tahun. Pada tahun 2002 sembilan unit kamar VIP dan

super VIP diresmikan penggunaannya oleh ketua Gereja Masehi Advent Hari ke-7

Uni Indonesia Kawasan Barat, Pdt. H. E. Sinaga, M. Div.

Pada tahun 2003 Rumah Sakit Advent Medan menjadi tempat praktek bagi

mahasiswa Akademik Keperawatan Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara

Pematang Siantar, yang sedang berlatih dan mempersiapkan diri mereka menjadi

perawat-perawat yang potensial di masa yang mendatang. Pada tanggal 03

Agustus 2006 ruang ICU resmi dibuka untuk memberikan pelayanan kepada

pasien yang membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Rumah Sakit Advent Medan terus berbenah diri dengan pengembangan

komprehensif dalam rencana strategi tahun 2005-2010.

(27)

Rumah Sakit Advent Medan berlokasi di jalan Gatot Subroto KM 4,5

Medan dan mempunyai kapasitas rawat inap 61 tempat tidur.

Fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit Advent Medan untuk melaksanakan

kegiatan yaitu:

a. Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam

b. Rawat Jalan

c. Rawat Inap

d. Kamar bedah

e. Kamar Bersalin

f. Intensive Care Unt (ICU)

2.2. Struktur Organisasi

Setioap organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efisien memerlukan struktur organisasi karena itu, struktur organisasi haruslah

sesuai dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat didalamnya.

Struktur organisasi yang digunakan Rumah Sakit Advent Medan adalah

struktur organisasi yang berbentuk fungsional struktur organisasi yang berbentuk

fungsional ini dapat diketahui dengan karakteristik pembagian tugas dan tanggung

jawab kerja berdasarkan fungsi masing-masing tujuan. Tipe fungsional juga

ditpasieni dengan adanya hubungan horizontal antara kepala bagian dimana,

kepala bagian yang satu tidak berhak untuk memerintah kepala bagian yang

lainnya tetapi dalam melakukan pekerjaannya akan mempengaruhi pekerjaan yang

(28)
(29)
(30)

2.2.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pada Rumah Sakit Advent Medan ada tugas dan tanggung jawab dari

berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi dapat dilihat pada

lampiran.

2.3. Proses Perawatan di Rumah Sakit

Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien yang datang

berobat, maka diakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan oleh dokter jaga di poliklinik umum atau di unit gawat darurat.

2. Pendafrtaran dan penentuan ruangan bagi pasien rawat inap .

3. Perawatan pasien selama di Rumah Sakit.

4. Penentuan saat berakhir masa rawat pasien.

Dalam hal ini untuk tahapan pemeriksaan oleh dokter jaga di poliklinik

umum atau di UGD, tidak perlu lagi dilakukan oleh pasien yang telah berobat di

rumah sakit lain, dengan ketentuan pasien tersebut membawa catatan hasil

pemeriksaan dokter dari rumah sakkit sebelum pasien berobat.

2.4. Unit Gawat Darurat

Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Advent Medan memberikan

pelayanan 24 jam terus-menerus. Ditangani oleh tenaga medis serta paramedis

(31)

Seluruh dokter jaga UGD dan hampir semua tenaga para medis Rumah

Sakit Advent Medan memiliki kompetensi penanganan kegawatdaruratan yang

bersiaga selama 24 jam serta telah berpengalaman dalam kegawatdaruratan.

UGD Rumah Sakit Advent Medan selalu mengutamakan kecepatan,

ketepatan dan kenyamanan dalam pelayanannya sebagaimana motto-nya adalah

Cepat, Tepat, Mantap. Pelayanan diberikan sesuai dengan tingkat kegawatan

penderita sebagaimana tujuan dari UGD di Rumah Sakit adalah untuk

mengedepankan keselamatan yang paling terancam kesehatannya.

2.4.1. Tenaga Dokter UGD

Berikut ini adalah daftar tenaga dokter UGD di Rumah Sakit Advent Medan :

1. Dr. Dardanella Pelawi

2. Dr. Bintang Marbun

3. Dr. Lina Sembiring

4. Dr. Marikke Pakpahan

5. Dr. Ramadhan Sinulingga

6. Dr. Ade Surya Sinuhaji

2.4.2. Dokter Spesialisasi 24 jam (On call) :

Dokter spsesialis dari berbagai bidang yang bersiaga (on call) selama 24

jam siap memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kompetensi dan

pengalaman dalam bidangnya masing-masing. Ruangan dan fasilitas UGD yang

memadai dan telah lulus dalam Akreditasi oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit

(32)

1. Spesialis Bedah Umum, 3 orang

2. Spesialis Penyakit Dalam, 3 orang

3. Spesialis Anak, 4 orang

4. Spesialis Kandungan dan Kebidanan, 4 orang

5. Spesialis Saraf, 3 orang

6. Spesialis THT, 2 orang

7. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, 2 orang

8. Spesialis Paru, 1 orang

9. Spesialis Bedah Gigi dan Mulut, 1 orang

10. Spesialis Bedah Saraf, 1 orang

11. Spesialis Bedah Tulang, 2 orang

12. Spesialis Bedah Digestif, 1 orang

13. Spesialis Bedah Urologi, 1 orang

14. Spesialis Kesehatan Jiwa, 2 orang

15. Spesialis kulit dan Kelamin, 1 orang

16. Spesialis Anastesi, 3 orang

2.5. Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Advent Medan menyediakan

berbagai fasilitas rawat inap yang dapat pasien sesuaikan dengan kebutuhan

kenyamanan dengan tarif yang terjangkau. Kelas Ruang Rawat Inap tersedia

(33)

Lingkungan rawat inap yang asri, bersih dan alami memberi kenyamanan

dan kesan istimewa yang mendukung proses pemulihan pasien atau keluarga di

Rumah Sakit Advent Medan. Manajemen menciptakan Rumah Sakit Advent

Medan adalah kawasan bebas dari asap rokok untuk menjaga kesehatan setiap

pasien dan pengunjung ke Rumah Sakit Advent Medan.

Para perawat selalu dilatih untuk memberikan pelayanan yang terbaik

bagi setiap dalam menyokong pemulihan kesehatan pasien dan keluarga. Rumah

Makanan yang disajikan Rumah Sakit Advent Medan bersumber dari produk

nabati dengan gizi yang seimbang sesuai kebutuhan pasien disajikan dengan

bentuk yang menarik dan sesuai dengan selera pasien.

Untuk kepentingan bersama serta mendukung kesehatan pasien dan

keluarga yang dirawat di Rumah Sakit Advent Medan memberlakukan Tata Tertib

Rawat Inap yang terdapat disetiap ruangan Rawat Inap serta diberlakukan jam

berkunjung bagi keluarga yakni pagi pukul 10.00 -13.00 wib dan sore 17.00 –

21.00 wib. Selanjutnya dapat dilihat dalam Tata Tertib Rawat Inap di Rumah

Sakit Advent Medan. Jumlah Tempat tidur rawat inap yang terdapat di Rumah

Sakit Advent Medan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap Rumah Sakit Advent Medan

No Ruang/Kelas

(34)

Kelas-2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga perawat yang ditugaskan untuk ruang rawat inap Rumah

Sakit Advent Medan adalah sebanyak 29 orang, sebanyak 15 orang tenaga

perawat bertugas di ruang rawat inap IRNA 1 (ruang Kelas-III, Kelas-II, Kelas-I )

dan 14 orang tenaga perawat bertugas di ruang rawat inap IRNA 2 (Ruang .

Kelas-II, Kelas-I, Kelas-VIP, Kelas-SVIP).

Pelayanan yang diberikan pihak Rumah Sakit terhadap pasien adalah

kontiniu 24 jam sehari. Oleh karena itu dilakukan pembagian jam kerja yang

terdiri dari 3 shift.

1. Shift Pagi : 07.30 WIB -15.00 WIB

2. Shift Sore : 14.30 WIB – 20.30 WIB

(35)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Algoritma

Algoritma atau algoritme merupakan kumpulan perintah untuk

menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara

bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan

catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi

sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk

semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan

heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau

memerlukan keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya

selesai. Algoritma merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai hasil, jadi

algoritma tidak selalu berhubungan dengan Ilmu Komputer.

Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari

Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum

pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 "Algorithmi de

numero Indorum". Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma,

yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan

untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Masalah timbul pada saat akan

menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui dalam suatu/sebuah sistem

(program) bagi komputer sehingga pada saat eksekusinya, komputer dapat bekerja

(36)

3.2. Rumah Sakit dan Keperawatan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Rumah sakit didefenisikan

sebagai:

1. Rumah tempat merawat orang sakit

2. Tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi

berbagai masalah kesehatan.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

523/Kes/PER/X/XI/1982 tentang Upaya Pelayanan Medik – Menteri Kesehatan

Republik Indonesia:

1. Rumah Sakit Umum adalah tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan medik umum dan spesialistik, pelayanan penunjang medik, pelayanan

instalasi dan pelayanan perawatan secara rawat inap dan rawat jalan.

2. Pelayanan Medik adalah Upaya pelayanan kesehatan yang melembaga

berdasarkan fungsi sosial di bidang pelayanan kesehatan perorangan bagi individu

dan keluarga.

3. Fungsi Sosial adalah upaya pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelayanan

bagi masyarakat dan tidak mengambil keuntungan secara komersial, tetapi lebih

dititk beratkan pada aspek kemanusiaan.

3.2.1. Klasifikasi Rumah Sakit

Berdasarkan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI NO 03/Birkup/72

tentang pelaksanaan system rujukan maka rumah sakit dapat diklasifikasikan

(37)

a. Rumah Sakit Kelas A

Rumah Sakit kelas ini memiliki kapasitas tempat tidur diatas 1000 tempat tidur.

Dengan tingkat hunian (BOR) yang diharapkan sebesar 80-90, dan memiliki

kemampuan rujukan di tingkat international atau nasional.

b. Rumah Sakit Kelas B

Rumah Sakit Kelas ini memiliki kapasitas tempat tidur antara 400 sampai 1000

tempat tidur. Dengan tingkat hunian (BOR) yang diharapkan sebesar 70-80%, dan

memiliki kemampuan rujukan di tingkat nasional dan provinsi.

c. Rumah Sakit Kelas C

Rumah sakit ini memiliki kapasitas tempat tidur antara 100 – 400 tempat tidur.

Dengan tingkat hunian (BOR) yang diharapkan 0-70%, dan memiliki kemampuan

rujukan di tingkat provinsi atau kabupaten. Disamping itu rumah sakit tipe ini

memberikan pelayanan kesehatan umum paling sedikit dalam 4 cabang

spesialisasi tertentu yaitu penyakit dalam, bedah, anak, dan kebidanan/kandungan.

d. Rumah Sakit Kelas D

Rumah sakit kelas ini merupakan rumah sakit khusus untuk penyakit tertentu

misalnya:

1. Rumah Sakit Ginjal

2. Rumah Sakit Jantung

3. Rumah Sakit Paru-paru

4. Rumah Sakit kanker

(38)

3.2.2. Jenis Perawatan Rumah sakit

Jenis perawatan bagi penderita atau pasien di rumah sakit dibedakan atas

dua bagian besar yaitu:

1. Perawatan Tinggal

Yang disebut rawat tinggal adalah pasien yang karena penyakitnya harus tinggal

di rumah sakit. Selama proses penyembuhan berlangsung pasien berada dibawah

pengawasan tenaga medis atau paramedis. Perawatan tinggal ada macam yang

dibedakan berdasarkan fase penyakit dan frekuensi pengawasan terhadap pasien

yaitu:

a. rawat penyakit biasa (umum)

b. rawat penyakit gawat (ICU)

untuk perawatan tinggal lamanya pelayanan perawatan terhadap tiap pasien dapat

dibagi dalam bagian (Douglas,1984), yaitu:

a. Self Care dengan lama pelayanan 1- 2 jam/hari

b. Partial Care dengan lama pelayanan 3-4 jam/hari

c. Total care dengan lama pelayanan 5-6 jam/hari

2. Perawatan jalan

Yang disebut dengan rawat jalan adalah pasien yang karena penyakitnya tidak

harus tinggal dirumah sakit. Selama proses penyembuhan berlangsung pasien

berada dibawah pengawasan tenaga medis atau paramedic secara berkala.

(39)

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang dominan di rumah sakit baik

dari segi jumlah maupun keberadaanya dalam memberikan pelayanan kesehatan

kepada pasien. Menurut hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983 yang

ditulis oleh Sri Praptianingsih (2005) keperawatan adalah Suatu bentuk pelayanan

professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada

ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang

komprehensif, ditujukan kepada individu, dan masyarakat baik yang sakit maupun

sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia.

Dalam keperawatan fungsi perawat terdiri dari tiga fungsi independen,

interdependen, dan dependen.

a. Fungsi independen perawat adalah perawat tidak memerlukan perintah dokter.

Tindakan perawat bersifat mandiri dengan berdasarkan ilmu tindakan

keperawatan.

b. Fungsi interindependen perawat adalah tindakan perawat berdasarkan pada

kerjasama dengan tim perawatan atau tim kesehatan.

c. Fungsi dependen perawat adalah perawat bertindak membantu dokter dalam

memberikan pelayanan medik.

Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional dan

dapat menunjang pembangunan kesehatan, hal tersebut memberi dampak

langsung pada mutu pelayanan di rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan

akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima

pelayanan maupun perawat sebagai pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber

(40)

serta pengembangan karir harus dikelola dengan baik, agar dapat memaksimalkan

pendayagunaan tenaga perawat dan memberikan kepuasan kerja bagi perawat.

Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas

diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan

intelektual, tehnikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek,

memperhatikan kaidah etik dan moral (Hamid, 2000). Pada kenyataannya saat ini

tenaga perawat yang ada dilapangan masih belum memenuhi standar. Pelayanan

keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor balas jasa yang adil

dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahliannya, berat ringannya

pekerjaan dan sifat pekerjaan yang monoton, suasana dan lingkungan pekerjaan,

peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan atau supervisor dalam

memberikan bimbingan dan pembinaan.

3.2.4. Klasifikasi Shift Kerja

Rumah sakit membagi aktivitas pekerjaan mereka dalam sejumlah shift

yang beda, dimana terdapat 2 kelas shift yang biasa ditemui yaitu:

1. Normal shift

Normal shift mempunyai periode 8 jam, dimana:

shift pertama akan bekerja dari pukul 6 pagi sampai pukul 2 sore

shift kedua akan bekerja dari pukul 2 sore sampai pukul 10 malam

shift ketiga bekerja dari pukul 10 malam sampai pukul 8 pagi

(41)

Special shift mempunyai periode waktu kerja selama 12 jam, dimana

shift pertama akan bekerja dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore

shift kedua akan bekerja dari pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi keesokan

harinya.

Karena keunikan dari aktivitas yang dilakukan oleh para perawat atau

pekerja di rumah sakit, dimana pekerjaan mereka akan berbeda dari satu shift ke

shift yang lain. Sehingga apabila terjadi perubahan shift ataupun penjadualan shift

yang tidak teratur maka akan berdampak pada kerja mereka dalam mengontrol

tiap pasien yang ada dan juga berdampak pada kehidupan sosial mereka. Untuk itu

dalam mempertahankan kontinuitas kerja mereka, rumah sakit disarankan

memiliki policy untuk membagi dalam 2 kelompok l shift lagi yaitu:

Regular shift

Shift ini akan sama setiap bulannya

Irregular shift

Shift ini akan berubah setiap bulannya.

Mengenai proporsi pembagian ketenagaan pembagian ketenagaan di

rumah sakit berdasarkan normal shift, Wasten berpendapat bahwa idealnya

promosi tenaga adalah 47% untuk shift pagi, 35% untuk shift sore dan 18% untuk

shift malam.

(42)

Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang

mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan

menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi. Penjadwalan

bertujuan meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat

persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan

peralatan.

Penjadwalan biasanya disusun dengan mempertimbangkan berbagai

keterbatasan yang ada. Terlepas dari jenis perusahaannya, setiap perusahaan perlu

untuk melakukan penjadwalan sebaik mungkin agar dapat memperoleh utilitas

yang maksimum dari sumber daya produksi dan asset yang dimilikinya.

Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak positif yaitu rendahnya biaya

operasi dan waktu pengiriman, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan. Dalam hirarki pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan

langkah terakhir sebelum dimulainya operasi.

Di dalam rumah sakit keputusan yang paling penting yang harus dibuat

diantaranya adalah perencanaan kebutuhan dan penjadwalan perawat. Ada tiga hal

yang berkaitan dengan proses dan pengambilan keputusan perencanaan kebutuhan

dan penjadwalan perawat yaitu:

a. Staffing Decision

Yaitu merencanakan tingkat atau jumlah kebutuhan akan perawat

prakualifikasinya.

(43)

Yaitu menjadwalkan hari masuk dan libur juga shift. Shift kerja untuk setiap

harinya sepanjang periode penjadwalan dalam rangka memenuhi kebutuhan

mínimum tenaga perawat yang harus tersedia.

c. Allocation Decision

Yaitu membentuk kelompok perawat untuk dialosikan ke shift-shift atau hari-hari

yang kekurangan tenaga akibat adanya variasi demand yang tidak diprediksi,

misalnya absennya perawat.

3.3.1. Karakteristik Penjadwalan Perawat

Menurut Warner (1976) seperti yang dikutip oleh Jaumard (1998)

penjadwalan perawat memiliki karakteristik yang penting, antara lain:

a. Coverage

Jumlah perawat dengan berbagai tingkat yang akan ditugaskan sesuai jadwal

berkenaan dengan pemakaian minimum personel perawat tersebut.

b. Quality

Sebuah alat untuk menilai keadaan pola jadwal.

c. Stability

Bagaimana agar seseorang perawat mengetahui kepastian jadwal libur masuk

untuk beberapa hari mendatang dan supaya mereka mempunyai pandangan.

mereka mempunyai pandangan bahwa jadwal ditetapkan oleh suatu kebijaksanaan

(44)

d. Fairness

Alat untuk menyatakan bahwa tiap-tiap perawat akan merasa diberlakukan sama.

Kemampuan jadwal untuk mengantisipasi setiap perubahan-perubahan seperti

pembagian fulltime, part time, rotasi shift dan permanen shift.

e. Cost

Jumlah resource yang dikonsumsi untuk penyusunan maupun operasional

penjadwalan.

3.3.2. Penjadwalan Perawat dengan Algorima Monroe

Metode Monroe adalah salah satu metode yang digunakan untuk

menentukan penjadwalan yang telah cukup dikenal. Penulis akan menggunakan

metode Monroe ini untuk menjadwalkan jam kerja Perawat Rumah Sakit Advent

Medan agar memenuhi permintaan terhadap pekerja dengan meminimumkan

jumlah pekerja yang disiapkan. Masalah yang ada sehingga diperlukannya metode

penjadwalan ini adalah sebagai berikut:

• Permintaan tenaga kerja berfluktuasi pada waktu yang relative pendek.

• Tenaga manusia tidak dapat disimpan untuk kemudian digunakan suatu saat.

Aturan dasar dari algoritma Monroe ini yang pertama adalah mencari dua

hari libur berurutan untuk setiap shift. Aturan dasar dari algoritma Monroe ini

yang pertama adalah mencari dua hari libur berurutan untuk setiap shift. Shift

adalah kumpulan hari dalam 1 minggu dimana seseorang diharapkan untuk

bekerja.

Setelah shift telah ditentukan untuk para pekerja, tentukanlah seberapa

(45)

pekerja yang dibutuhkan sehari-hari oleh perusahaan untuk memenuhi segala

pekerjaan yang ada diperusahaan itu, dengan metode ini maka pekerjaan dapat

dioptimalkan karena pekerja bekerja dengan maksimal dalam waktu 7 hari kerja

dalam seminggu sesuai schedule.

Schedule atau jadwal adalah kumpulan shift yang memenuhi 2 pengertian

yaitu kumpulan hari kerja dan hari libur setiap pekerja dalam 1 minggu operasi

dan pengertian lain adalah bagian dari hari yang menjelaskan kapan waktu

seseorang untuk berkerja, istirahat dan makan siang.

Data-data yang terkumpul diolah menggunakan algoritma Monroe untuk

mendapatkan penjadwalan terhadap pekerja yang paling optimal. Jika yang

dijadwalkan adalah 5 hari kerja untuk tiap pekerja, jumlah pekerja yang

dibutuhkan dalam seminggu harus genap kelipatan 5. Jika tidak genap maka

tambahkan satu atau lebih hari sampai genap kelipatan 5. Untuk setiap hari dalam

seminggu, hitung jumlah hari libur dengan cara mengurangi jumlah tenanga kerja

yang tersedia dengan kebutuhan pada hari tersebut. Setelah itu buat pasangan hari

libur dimulai pada dua hari pertama dalam seminggu (senin dan selasa) sampai

pasangan hari libur tersebut berulang.

Pada iterasi pertama, tugaskan setengah atau kira-kira setengah dari

jumlah hari libur pada hari kedua ke pasangan hari libur pertama. Untuk pasangan

hari libur kedua kurangi jumlah tadi dari jumlah hari libur ketiga. Teruskan

prosedur ini sampai semua pasangan hari libur telah terisi. Jika jumlah shift pada

pasangan hari libur pertama dan pasangan hari libur terakhir telah sama, hentikan

(46)

pasangan hari libur pertama dan terakhir harus dihitung. Lalu gunakan hasilnya

sebagai jumlah shift pada pasangan hari libur pertama pada iterasi kedua.

Gunakan langkah sebelumnya untuk penugasan pada pasangan hari libur

berikutnya.

3.4. Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu kerja adalah mengamati dan mencatat waktu kerja

baik setiap elemen-elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang

sudah disiapkan. Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan usaha

untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih

dan“qualified”) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat

kecepatan kerja yg normal dalam lingkungan kerja yg terbaik pada saat itu.

Waktu yang diambil sebagai dasar pertimbangan adalah waktu yang

secara normal diperlukan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu siklus

pekerjaan dengan kerja terbaik.

Secara garis besar teknik pengukuran waktu dibagi dalam dua bagian

yaitu:

1. Teknik pengukuran waktu secara langsung

Teknik pengukuran waktu yang dilakukan secara langsung yaitu pengukuran

dilakukan di tempat dimana pekerjaan yang dilakukan oleh operator dan diamati

oleh penulis. Ada da cara yang termasuk kedalam teknik ini yaitu : stop wach time

study (jam henti) dan work sampling (sampling pekerjaan)

(47)

Teknik pengukuran waktu secara tidak langsung dilakukan karena penulis

melakukan pengukuran tanpa harus berada ditempat dimana operator melakukan

pekerjaan. Membaca tabel-tabel yang tersedia dengan mengetahui jalannya

pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemen-elemen gerakan. Maka

yang termasuk dalam teknik ini adalah data waktu baku dan data waktu gerakan.

3.5. Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti (Stop Wach TimeStudy)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah merupakan aktivitas

yang mengawali dan menjadi landasan untuk kegiatan-kegiatan pengukuran kerja

yang lain. Pengukuran ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung

singkat dan berulang-ulang.

Ada beberapa atauran pengukuran yang perlu dijalankan untuk

mendapatkan hasil yang baik. Aturan-aturan tersebut dijelaskan dalam

langkah-langkah berikut.

1. Penetapan tujuan pengukuran

Dalam melakukan pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui dan

ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, berapa tingkat ketelitian

dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut. Misalnya

jika waktu standar yang akan diperoleh dimaksudkan untuk dipakai sebagai dasar

upah perangsang, maka ketelitian dan keyakinan tentang hasil pengukuran harus

tinggi karena menyangkut prestasi dan pendapatan buruh disamping keuntungan

bagi perusahaan itu sendiri.

(48)

Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk memperoleh waktu yang wajar dan

memenuhi tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan yang

selanjutnya menjadi dasar bagi perhitungan selanjutnya.

3. Memilih operator

Operator yang melakukan pekerjaan harus memenuhi persyaratan tertentu agar

pengukura dapat berjalan dengan baik. Syarat-syarat tersebut adalah

berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama. Operator yang dipilih

adalah pekerja yang pada saat pengukuran dilakukan dapat bekerja secara wajar

dan operator mampu bekerja sama dengan pengamat. Hal ini dimaksudkan karena

operator mungkin akan akan mencurigai maksud-maksud dari pengukuran

tersebut, sehingga operator bekerja tidak wajar. Operator harus dapat bekerja

secara wajar tanpa canggung walaupun dirinya sedang diukur dan pengukur

berada didekattnya.

4. Melatih operator

Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang masih diperlukan

latihan bagi operator tersebut, terutama jika kondisi dan cara kerja yang

digunakan tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator. Hal ini terjadi jika

pada saat penelitian kondisi kerja atau cara kerja sudah mengalami

perubahan.Dalam keadaan ini operator harus dilatih terlebih karena sebelum

diukur harus terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan.

(49)

Untuk memudahkan pengamatan, pengukuran, dan analisa dapat dilakukan

pemecahan siklus kerja atau operasi menjadi bagian-bagian yang terperinci, yang

dalam hal ini akan diukur masing-masing waktunya. Selanjutnya akan diperoleh

jumlah dari waktu setiap elemen yang disebut sebagai waktu siklus.

6. Menyiapkan alat-alat pengkuran

Setelah langkah-langkah diatas dijalankan, maka pada langkah terakhir sebelum

melakukan pengukuran dilakukan menyiapkan alat-alat yang diperlkan. Alat-alat

tersebut adalah:

a. Jam henti (Stop wach)

b. Lembaran pengamatan

c. Alat-alat tulis seperti pena, pensil dan penghapus

d. Alat-alat yang lain yang mendukung pengukuran

3.5.1. Cara Pengukuran dan Pencatatan Waktu Kerja

Ada tiga metode yang umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen

kerja dengan menggunakan jam henti (stop wach) yaitu pengukuran waktu secra

terus-menerus (continuous timing), pengukuran waktu secara berulang (repetitive

timing), dan pengukuran waktu secara penjumlahan (accumulative timing).

Pengukuran waktu secara terus-menerus (continuous timing), pengamat

kerja akan menekan tombol stop wach pada saat elemen kerja pertama dimulai

dan membiarkan jaram penunjuk stop wach berjalan teru menerus sampai periode

atau siklus kerja selesai berlangsung. Disini pengamat kerja terus-menerus

(50)

ditunjukkan setiap akhir dari elemen-elemen kerja pada lembar pengamatan.

Waktu sebenarnya dari masing-masing elemen diperoleh dari pengurangan pada

saat pengukuran waktu selasai dilaksanakan.

3.6. Menentukan Waktu Standar (WS)

Waktu standar didefenisikan sebagai waktu yang paling dibutuhkan untuk

menyelesaikan satu siklus pekerjaan yang dilakukan menurut metode kerja

tertentu pada kecepatan normal dengan mempertimbangkan factor-faktor

keletihan dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam penentuan waktu standar adalah:

a. Pengujian Keseragaman Data

Dari hasil pengukuran, diadakan pengujian keseragaman data. Pengujian

keseragaman data dilakukan dengan menetapkan Batas Kontrol Atas (BKA) dan

Batas Kontrol Bawah (BKB) dari sebaran data tersebut. Penentuan batas kontrol

atas dan batas kontrol bawah tergantung pada tingkat ketelitian dan tingkat

keyakinan yang telah ditetapkan.

Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu atau lebih data tidak

seragam, maka data tersebut langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak

seragam dengan cara membuang data yang berada diluar batas control tersebut

dan melakukan perhitungan kembali.

Untuk menguji keseragaman data digunakan peta control dengan tingkat

kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5 % dengan persamaan sebagai berikut:

(51)

BKB = x−2σ

Jika Xmin > BKB dan Xmax < BKA maka Data Seragam

Jika Xmin < BKB dan Xmax > BKA maka Data Tidak Seragam

b. Pengujian Jumlah Data yang Diperlukan

Tahap selanjutnya adalah menguji jumlah data yang dibutuhkan untuk

mengukur agar memenuhi tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang telah

ditetapkan.

Untuk beberapa kali pengukuran harus dilakukan beberapa tahap

pengukuran pendahuluan sebagai berikut:

1. Pengukuran pendahuluan tahap pertama, Pengukuran pendahuluan tahap pertama,

dilakukan denagan melakukan beberapa buah pengukuran yang banyaknya

ditentukan oleh pengukur atau si peneliti, biasanya sepuluh kali atau lebih, yang

akan diikuti oleh pengujian keseragaman data, perhitungan jumlah pengamatan

yang diperlukan dan bila pengamatan belum mencukupi maka dilakukan dengan

pengukuran sealanjutnya.

2. Pengukuran pendahuluan tahap kedua, yang merupakan pengukuran lanjutan dari

yang pertama. Kegiatan ini juga akan diikuti dengan pengujiaan keseragaman

data, perhitungan jumlah pengamatan yang diperlukan dan bila data belum cukup

juga maka dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

3. Pengukuran tahap dilakukan berulang kali sampai diperoleh jumlah data yang

dibutuhkan sesuai dengan tingkat kepercayaan dan ketelitian yang ditetapkan.

Jumlah pengamatan yang diperlukan pada tingkat kepercayaan 95% da

(52)

N’=

(

)

N’ = Jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan

N = Jumlah data setelah dilakuka uji keseragaman data

Xi = data waktu pengamatan

Selanjutnya untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang berbeda,

Persamaan di atas dapat ditentukan dan ditelusuri secara statistik. Jika diperoleh

dari pengujian tersebut ternyata N’ < n, maka data pengukuran pendahuluan sudah

mencukupi untuk dilakukan perhitungan waktu standar.

c. Menentukan Waktu Terpilih

Jika pengukuran telah selesai, yaitu semua data yang dimiliki

keseragaman yang dikehendaki, dan jumlahnya telah memenuhi tingkat-tingkat

ketelitian dan keyakinana yang diinginkan, maka selesailah kegiatan pengukuran

waktu.

Waktu terpilih merupakan rata-rata seluruh waktu pengamatan yang

berbeda dalam batas kontrol. Waktu terpilih dapat dihitung dengan persamaan

WT =

N Xi

Waktu terpilih inilah yang digunakan sebagai waktu rata-rata pelayanan

(53)

BAB IV

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2006) menyatakan bahwa metode penelitiaan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

dapat ditemukan, dikembangkan, dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi suatu masalah.

4.1 . Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah jadwal kerja dan libur tenaga perawat.

Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Advent Medan yang berlokasi di Jl. Gatot

Subroto Km 4.5 Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai

dengan bulan Juli 2012.

4.2 . Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif (deskriptif

research). Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

(54)

Kerangka konsepual penelitian terdapat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.3. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Stop Wach

2. Lembaran-lembaran pengamatan

3. Pena atau pinsil

4. Papan Pengamatan

1. Terjadi ketidak seimbangan pemberian waktu istirahat atau hari libur bagi tenaga perawat 2. Pergantian Shift yang tidak

teratur dalam penyusunan jadwal hari kerja

Penjadwalan hari kerja

dan hari libur serta dinas

bergilir tenaga perawat

1. Mengukur Waktu Rata-rata Pelayanan

2. Menghitung Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat

(55)

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Identifikasi

a. Identifikasi

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kegiatan pelayanan

yang diberikan tenaga perawat pada masing-masing dinas bergilir, jadwal waktu

pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien pada masing-masing dinas bergilir, jadwal

kerja perawat, klasifikasi shift, klasifikasi perawat, rata-rata waktu pelayanan,

jumlah bed yang tersedia, dan rata-rata perbandingan jumlah tempat tidur (bed)

yang terisi dengan jumlah tempat tidur yang tersedia atau Bed Occupation Rate

(BOR).

b. Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan

data sekunder, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari data pengamatan dan pengukuran

secara langsung dilapangan. Adapun data primer yang diperlukan adalah data

waktu rata-rata pelayanan, dan data kegiatan pelayanan yang diberikan tenaga

perawat pada masing-masing dinas bergilir.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur dan refrensi yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas yakni dari catatan-catatan rumah sakit

yaitu data umum rumah sakit, jumlah tenaga perawat yang ditugaskan di rumah

(56)

shift klasifikasi perawat yang terdapat di rumah sakit, jumlah bed yang tersedia,

dan rata-rata perbandingan jumlah tempat tidur (bed) yang terisi dengan jumlah

tempat tidur yang tersedia atau Bed Occupation Rate (BOR).

4.5. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada

kepala perawat tentang tujuan penelitian dan jalannya penelitian. Subjek

penelitian adalah semua tenaga perawat inap tenaga perawat yang merawat pasien

pada ruang rawat inap IRNA1 (Kelas I,II,III) yang berjumlah 15 orang, serta

perawat inap tenaga perawat yang merawat pasien di ruang rawat inap IRNA 2

(Kelas I, II, VIP, SVIP) yang berjumlah 14 orang, perawat bekerja sesuai dengan

jadwal shift kerja masing-masing. Shift kerja pagi bekerja pada pukul 07.30 WIB-

14.30 WIB, shift kerja siang bekerja pada pukul 14.30 WIB – 20.30 WIB dan

untuk shift kerja malam bekerja pada pukul 20.30 WIB – 07.30 WIB.

Studi pendahuluan dilakukan serta mewawancarai kepala perawat dengan

tujuan untuk mengetahui kondisi, standar operasional prosedur perawat dan

jadwal kerja yang dialami oleh tenaga perawat inap. Waktu pelayanan yang

diamati adalah waktu kegiatan pelayanan dan jadwal waktu pelaksanaanya tetap

dan rutin serta langsung dilakukan tenaga perawat terhadap pasien yaitu :

melakukan pergantian tugas, memberi obat dan injeksi, mengukur tekanan darah,

denyut nadi, pernapasan, suhu tubuh, memeriksa pasien sarapan, makan siang atau

makan malam, serta mengelap atau memandikan pasien. Pengukuran waktu

(57)

dilaksanakan selama 3 hari dengan 10 sampel perhari, untuk mengetahui rata-rata

waktu pelayanan pasien per bed.

4.6. Pengolahan Data

Sebelum melakukan penjadwalan tenaga perawat dengan metode

penjadwalan yang dipilih, maka terlebih dahulu dihitung jumlah kebutuhan tenaga

perawat.

1. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga perawat

Jumlah tenaga perawat yang diperlukan dapat ditentukan berdasarkan

waktu rata-rata pelayanan, jumlah bed yang tersedia, rata-rata jumlah bed yang

tersedia, serta waktu kerja yang tersedia. Dengan persamaan berikut

Jumlah kebutuhan tenaga perawat

kerja

2. Penjadwalan tenaga perawat denga algoritma Monroe

Algoritma monroe terdiri dari 4 langkah :

Langkah 1

Untuk setiap hari dalam seminggu, hitung jumlah hari libur/regular days

off (RDOs) dengan cara mengurangi jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan

kebutuhan pada hari tersebut. Hitung kebutuhan tenaga kerja. Jika yang

dijadwalkan adalah 5 hari kerja, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam

seminggu harus genap kelipatan 5. Jika tidak genap, maka tambahkan satu atau

lebih hari sampai genap kelipatan 5.

(58)

Buat pasangan hari libur dimulai pada dua hari pertama dalam seminggu

sampai pasangan hari libur tersebut berulang.

Langkah 3

Pada percobaan pertama pada penjadwalan RDOs, tentukan sekitar

setengah dari RDOs hari kedua untuk pasangan hari libur pertama. Kurangkan

hasil tersebut dari RDOs kedua. Hasil pengurangan ini merupakan nilai pasangan

hari libur kedua.lakukan prosedur ini sampai semua pasang hari libur mempunyai

nilai. Jika nilai pasang hari libur pertama dan kejadian kedua adalah sama, maka

penjadwalan dihentika, jika tidak dilanjutkan ke langkah 4

Langkah 4

Hitung rata-rata dari nilai pasangan hari libur pertama kejadian pertama

dan kedua. Pakailah nilai ini untuk percobaan kedua pada penentuan pasangan

hari libur yang pertama. Pergunakan kembali langkah 3, tentukan kembali nilai

pasangan hari libur.

Secara lengkap langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan

algoritma Monroe dapat dilihat pada Gambar 4.2.

(59)

Tidak

ya

Tidak

Ya

Gambar 4.2. Blok Diagram Penjadwalan Tenaga Perawat dengan Algoritma Monroe

Menghitung Kebutuhan Tenaga Perawat

Menghitung Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Selama 1minggu

Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Selama 1 Minggu

Ad l h K li t 5?

Menghitung Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Agar Pergiliran Kerja 5 Hari dapat

Ditugaskan

Tambahkan Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat

Menentukan RDOs

Menentukan Pasangan RDOs Untuk Hari Pertama Minggu Itu Sampai Pasangan Hari

Libur Itu Berulang

Percobaan Pertama

Nilai Pasangan Hari Libur Pertama Kejadian

P t d K d

Penjadwalan Dihentikan

(60)

4.7. Analisa dan Pemecahan Masalah

Setelah pengolahan data selesai, maka dilakukan analisis terhadap hasil

yang diperoleh dari pengolahan data yang telah dilakukan.

4.8. Kesimpulan dan Saran

Bagian ini menguraikan secara singkat hasil yang dicapai setelah

dilakukan analisa dan evaluasi permasalahan, sehingga dapat ditarik kesimpulan

dan dapat pula diberikan saran yang dibutuhkan untuk aplikasi hasil pemecahan

masalah yang akan berguna bagi perusahaan.

(61)

Gambar 4.3. Blok Diagram Tahapan Penelitian Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan

Penelitian

Studi Lapangan

- Waktu Pelayanan - Jenis Pelayanan

Identifikasi Masalah

Data yang Dibutuhkan

Analisa dan Evaluasi

Analisa terhadap Hasil Pengolahan Data yang Telah

Kesimpulan dan Saran

Studi Kepustakaan

- Metode Pemecahan

Masalah

Pengumpulan Data

- Data Primer

Pengolahan Data

1. Mengukur Waktu Rata-rata Pelayanan

2. Menghitung Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat 3. Menjadwalkan tenaga perawat dengan algoritma

Gambar

Tabel 2.1. Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap Rumah Sakit Advent Medan
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar 4.2. Blok Diagram Penjadwalan Tenaga Perawat dengan Algoritma
Gambar 4.3. Blok Diagram Tahapan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan Quantum Teaching dengan mengoptimalkan media realia dapat (1) meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana, (2)

Dari hasil tersebut menunjukan bahwa dalam taraf signifikansi 5% hubungan antara persepsi variasi mengajar guru dan pemanfaatan museum trinil secara

Bedasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Siswa dengan kategori prestasi belajar tinggi dapat mengetahui inti masalah dalam menyelesaikan masalah

Pembengkakan orbita dapat merupakan manifestasi etmoidalis akut, namun sinus frontalis dan sinus maksilaris juga terletak di dekat orbita dan dapat menimbulkan infeksi isi

~ernikianlah surat tugas ini diberikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Andria Catri Tamsin

Pada program ini, praktikan menuliskan input (lagi)=ok bertujuan agar saat program berjalan dan praktikan menulis ‘ok’ setelah muncul tulisan “Ingin menghitung lagi.. Tulis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pekerjaan, kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan dealer di Purbalingga baik secara

Paket pelatihan konseling pranikah dalam melestarikan keluarga sakinah merupakan media layanan bimbingan dan konseling yang ditujukan kepada pasangan calon pengantin yang