• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI PKn SISWA KELAS IV SDN 3 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAYKANAN TAHUN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI PKn SISWA KELAS IV SDN 3 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAYKANAN TAHUN 2012/2013"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI PKn

SISWA KELAS IV SDN 3 PAKUAN RATU KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2012/2013

Oleh: EMBUN SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI PKn SISWA KELAS IV

SDN 3 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAYKANAN

TAHUN 2012/2013

OLEH: EMBUN SURI

Berdasarkan hasil observasi dari SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan, aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn menggunakan Media gambar.

Prosedur penelitian ini menggunakan metode PTK berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yang meliputi, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan soal tes. Observasi menggunakan instrument berupa lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran, sedangkan hasil belajar diukur menggunakan soal-soal tes.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini berdasarkan pada peningkatan rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 rata-rata-rata-rata skor aktivitas siswa hanya 56 dan kemudian meningkat menjadi 67 pada siklus 2. Rata-rata kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus 1 adalah 77,6 menjadi 83,5. Dan rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 sebesar 61 menjadi 65.

Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn dengan meggunakan Media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun 2012/2013.

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Embun Suri

NPM : 1013144005

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : SI PGSD Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul, "Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Bidang Studi PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun 2012/2013" adalah hasil pekerjaan sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau ditulis orang lain dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas Lampung atau pada universitas/institute lain. Demikian pemyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Pakuan Ratu, April 2013 Yang membuat pernyataan,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

PERSEMBAHAN ... vi

MOTTO ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Kewarganegaraan ... 8

1. Pendidikan Kwarganegaraan ... 8

2. Fungsi PKn di SD ... 10

3. Tujuan Pembelajaran PKn di SD ... 11

B. Belajar ... 12

1. Pengertian Belajar ... 13

2. Aktivitas Belajar ... 14

3. Hasil Belajar ... 15

C. Media Belajar ... 16

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 16

2. Fungsi Media dalam belajar PKn ... 17

D. Macam-macam Media Pembelajaran ... 18

a) Pengertian Media Gambar... 19

b) Fungsi Media Gambar ... 19

c) Kelemahan dan Kelebihan Media Gambar ... 20

d) Langkah-langkah Penyajian Media Gambar ... 22

(7)

1. Subyek Penelitian ... 25

2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

C. Alat Pengumpulan Data ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E.Teknik Analisis Data ... 26

F.Indikator Keberhasilan ... 26

G. Tahapan Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 32

B. Deskripsi Data Awal ... 32

C. Deskripsi Data Tindakan ... 34

1) Siklus I ... 34

2) Siklus II ... 48

D. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Hasil Observasi Lapangan ... 3

2. Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 24

3. Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ... 33

4. Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 39

5. Tabel 4.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 40

6. Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I ... 42

7. Tabel 4.5 Presentasi Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 43

8. Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus 2 ... 51

9. Tabel 4.7 Hasil Obeservasi Kinerja Guru Siklus 2 ... 52

10.Tabel 4.8 Hasil Belajar Siklus 2 ... 54

11.Tabel 4.9 Daftar Hasil Presentasi Nilai Hasil Belajar Siklus 2 ... 55

12.Tabel 4.10 Daftar Perkembangan Nilai Siswa ... 58

(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Format Kesediaan Menjadi Teman Sejawat 2. Surat Pernyataan

3. Silabus Pembelajaran 4. Pemetaan SK_KD 5. Format Kisi-kisi 6. RPP Siklus 1 7. RPP Siklus 2

8. Lembar Kerja Siswa 1 9. Lembar Kerja Siswa 2

10. Lembar Jawaban Siswa Siklus 1 11. Lembar Jawaban Siswa Siklus 2

12. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 13. Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1

14. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 15. Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2

16. IPKG Siklus 1 17. IPKG Siklus 2

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan serta penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah dengan cara perbaikan proses pembelajaran dan juga melengkapi fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar yang dibutuhkan. Keberhasilan seorang siswa untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran, selain ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan dan ketekunan juga ditentukan oleh faktor ekstemal, diantaranya yaitu aktivitas strategi dan metode pembelajaran maupun alat peraga yang digunakan guru ketika menyampaikan materi pelajaran.

(12)

Pada dasarnya, siswa adalah subyek utama dalam peningkatan pendidikan ini, namun kecerdasan yang kelak diwarisi oleh para peserta siswa tidak terlepas dari peran guru. Diperlukan usaha yang keras untuk membentuk pribadi mereka sehingga menjadi penerus bangsa yang cerdas dan bertanggungjawab.

Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara."

(13)

Berdasarkan Undang-Undang diatas, salah satu mata pelajaran pada pendidikan dasar adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian terlihat begitu pentingnya mempelajari PKn, dan dengan mengajarkan PKn kepada siswa maka tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dapat terpenuhi dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan pada aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran PKn kelas IV SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun 2011/2012 diketahui bahwa siswa yang telah mencapai KKM hanya 3 (tiga) orang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 : Nilai hasil ulangan semester ganjil

No Nilai PKn Jumlah

Siswa

Persentase (%)

KKM

1 <55 12 orang 60% 65

2 55-65 5 orang 25%

3 >66 3 orang 15%

Jumlah Siswa 20 orang 100 %

Sumber data : hasil ulangan semester kelas IV mata pelajaran PKn SDN 3 Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun 2012.

(14)

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar tersebut tidak mutlak kelemahan siswa, namun kemungkinan belum adanya tehnik pembelajaran yang maksimai maupun kurangnya penggunaan media yang sebenarnya penting digunakan oleh guru. Selama ini metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PKn hanya ceramah, tanya jawab dan tugas sehingga proses belajar mengajar selama ini berlangsung monoton dan belum menggunakan media gambar. Disamping itu dalam proses belajar mengajar ini didominasi oleh guru yang membuat siswa kurang antusias dan kurang merespon materi yang mereka pelajari, hal inilah yang membuat hasil belajar maupun aktivitas siswa menjadi rendah.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, maka digunakan media gambar, dengan digunakan media gambar sebagai alat peraga, diharapkan siswa dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai.

(15)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas, penulis mengidentifasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran PKn yang monoton dan kurang menarik bagi siswa. 2. Kurangnya aktivitas belajar dari siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. 3. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembalajearan PKn.

4. Metode pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi.

5. Rendahnya hasil belajar siswa yang ditandai dengan belum tercapainya KKM yaitu 65.

6. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar pada pembelajaran PKn kelas IV SDN 3 PakuanRatu.

(16)

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas siswa pada mata peiajaran PKn kelas IV SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media gambar sebagai media belajar.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa keias IV SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan, sehingga dapat mencapai KKM yang telah ditentukan pada mata peiajaran PKn dengan Menggunakan alat peraga gambar sebagai media belajar.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan maupun instansi dibawah ini:

1. Bagi siswa

a. Dengan menggunakan media gambar sebagai media belajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa mata peiajaran PKn kelas fV SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun 2012/2013.

(17)

2. Bagi Guru

a. Untuk memperbaiki sistem pembelajaran PKn dengan proses pembelajaran yang lebih tepat.

b. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi guru, khususnya guru VKn tentang pengaruh penggunaan media gambar sebagai alat peraga terhadap hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Untuk memperbaiki metode mengajar di SDN 3 Pakuan Ratu.

b. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan membantu sekolah lebih maju dan terkembang dalam meningkatkan aktivitas dan hasil beiajar siswa khususnya dalam pelajaran PKn dan mata pelajaran lain umumnya.

4. Bagi peneliti

a. Pengalaman meneliti akan berguna nantinya sebagai acuan ketika berada di lingkungan sekolah.

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus diajarkan sejak dini, karena dengan mempelajari, memahami serta mengamalkan apa yang terkandung didalam mated pelajaran PKn tersebut artinya amanat yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 dapat terpenuhi. Menurut Somentri (1967), "Istilah kewarganegaraan merupakan terjemahan dari "Civivs" yang merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan

mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik (Good Citizen)."

Dengan demikian, mata pelajaran PKn ini merupakan pendidikan moral yang berguna untuk membentuk pribadi dan karakter penerus bangsa sehingga menjadi pandai, terampil serta memiliki pribadi yang kuat.

1. Pendidikan Kewarganegaraan SD

Pendidikan PKn SD merupakan pendidikan nilai dan moral. Dalam latar kehidupan masyarakat, proses pendidikan nilai sudah berlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi.

(19)

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nilai dalam penjelasan pasal 37 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, secara khusus tidak menyebutkan tetapi secara implisit, antara lain tercakup dalam muatan pendidikan kewarganegaraan yang secara substantif dan pedagogis mempunyai misi mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsan dan rasa cinta tanah air.

Perlunya upaya pendidikan nilai moral yang dilakukan secara menyeluruh dengan pertimbangan sebagai berikut: Pendidikan moral merupakan suatu kebutuhan sosiokultural yang jelas dan mendesak bagi kelangsungan kehidupan yang berkeadaban. Pewarisan nilai antar generasi dan dalam suatu generasi merupakan wahana sosiopsikologis dan selalu menjadi tugas dari proses peradaban. Peranan sekolah sebagai wahana psikopedagogis dan sosiopsikologis yang berfungsi sebagai pendidikan moral menjadi semakin penting, pada saat dimana hanya sebagian kecil anak yang mendapat pendidikan moral dari orang tuanya dan peranan lembaga keagamaan semakin kecil.

(20)

Pendidikan moral dari orang tuanya dan peranan iembaga keagamaan semakin kecil. Oleh karena ituiah pendidikan kewarganegaraan ini penting untuk diterapkan sejak di sekolah dasar, karena pembentukan karakter siswa yang positif akan lebih efektif ditanamkan dalam jiwa murid sejak awal dimulainya pembentukan karekter pnbadi mereka.

2. Fungsi PKn di SD

Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan Nilai-nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan Moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa baik sebagai individu, sebagai calon penerus bangsa, anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

(21)

3. Tujuan Pembelajaran PKn di SD

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pengetahuan untuk dihafal dan mendorong siswa berpikir kritis. Meski umumnya sistem penyampaiannya lebih menekankan pada pembelajaran satu arah dengan dominasi guru yang lebih menonjol sehingga hasilnya sudah dapat diduga, yaitu verbalisme yang selama ini sudah dianggap sangat melekat pada pendidikan umumnya di Indonesia.

Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut: Memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang benar dan sah, meletakkan dan membentuk pola pikir siswa yang sesuai dengan Pancasila dan ciri khas serta watak ke-Indonesian, disamping itu juga mengembangkan kemampuan-kemampuan untuk berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

Berdasarkan KTSP 2006, tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah:

1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(22)

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (kurikulum KTSP, 2006)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn SD adalah untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat menjadi warga yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik serta mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.

B. Belajar

(23)

1. Pengertian Belajar

Pada proses pendidikan, bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pencapaian proses pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai objek pendidikan.

Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan menurut Oemar Hamalik (2008: 36), "Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman".

Menurut Sardiman (1994: 95), "Belajar merupakan berbuat/melakukan, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi belajar adalah melakukan kegiatan".

(24)

2. Aktivitas Belajar

Menurut Mulyono (2001:26), aktivitas belajar artinya kegiatan/keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas. Sedangkan belajar, menurut Hamalik (2001:28) adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Jika sesorang telah belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut. Menurut Nana Sudjana (2005:1), "belajar adalah suatu perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar."

(25)

3. Hasil Belajar

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Menurut Oemar Hamalik (2008:40), "Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti".

Menurut Beffen Court 1989 (dalam Pannen, 200:79), "Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungannya". Hasil belajar siswa juga bergantung pada apa yang telah diketahui oleh siswa yang berupa konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi dengan bahan yang dipelajari. Keberhasilan siswa setelah mengikuti satuan pembelajaran tertentu kita sebut dengan keberhasilan hasil belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung, kita dapat mengetahui, apakah siswa telah memahami konsep tertentu, apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa kita memiliki keterampilan atau kemahiran tertantu. Keberhasilan-keberhasilan siswa sebagaimana disebutkan diatas merupakan keberhasilan belajar.

Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

suatu hasil dari proses belajar yang telah dilakukan oleh siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar tersebut diwujudkan dalam

(26)

C. Media Belajar

Media belajar merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan pelajaran, yang tentunya alat ini mampu diserap oleh mata dan telinga agar proses belajar mengajar dapat bekerja secara efektif dan lebih efisien, intinya bahwa dengan menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran dapat mempermudali penyampaian pesan yang akan disampaikan.

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ).

(27)

2. Fungsi Media dalam Belajar PKn

Dalam pembelajaran PKn, siswa dituntut untuk memahami materi yang diajarkan dan kemudian mampu melaksanakan sikap dan prilaku seperti yang diajarkan didalamnya. Umumnya tehnik dalam setiap pelakasanaan pembelajaran PKn di SD sering berlangsung monoton sehingga minat serta perhatian siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semakin menurun, interaksi antara guru dan muridpun semakin menurun pula. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 120) menyatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

(28)

D. Macam-Macam Media Pembelajaran

Adapun beberapa contoh media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:

a) Gambar, gambar adalah suatu bentuk media yang nampak, karena gambar disenangi oleh anak berbagai umur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak menyita waktu persiapan.'

b) Peta, peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara- negara serta kota-kota yang disebut Al-kitab. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu penggunaan peta sebagai media pembelajaran hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.

c) Papan tulis, peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar. Papan tulis dapat dirima dimana-mana sebagai media yang efektif. Tidak perlu menjadi seorang seniman untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian.

(29)

a) Pengertian Media Gambar

Media secara harfiah berarti "perantara atau pengantar", menurut Djamarah (2006:12G) "media merapakan wahana penyaiur informasi beiajar atau penyalur pesan". Media dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat untuk menciptakan proses beiajar mengajar yang efektif.

Menurut Sadiman (1996:16) "media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses beiajar terjadi". Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, dan fihn. Alat peraga gambar termasuk media visual yang mengandalkan indra penglihatan. Gambar merupakan perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan pikiran, atau ide-ide yang divisuaiisasikan kedalam bentuk dua dimensi yang dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan pokok bahasan, sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh siapa saja yang melihatnya.

b) Fungsi Media Gambar

(30)

alat peraga dalam proses telajar mengajar adaiah sebagai aiat bantu mengajar yang digunakan oleh guru. Secara garis besar, fungsi utama penggunaan media gambar menurut Hamalik (1994:12) adaiah:

a. Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.

b. Fungsi sosial artinya memberikan informasi yang otentik dan pengalaman

berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

c. Fungsi ekonomis artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi secara maksimai.

d. Fungsi politis berpengaruh pada politik pembangunan.

e. Fungsi seni budaya dan teiekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media gambar adaiah sebagai sumber penyalur informasi yang disampaikan kepada orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Fungsi media dalam proses pembelajaran adaiah sebagai aiat bantu mengajar yang dipergunakan guru.

c) Kelemahan dan Kelebihan Media Gambar

(31)

a. Kelebihan

1. Sifatnya konkrit, lebih realistis menunjukkan pokok masalah yang dibandingkan dengan gambar verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waku. 3. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4. Dapat mernperjelas suatu masalah kesalahpahaman dalam bidang apa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

b. Kelemahan

1) Hanya menekankan persepsi indra penglihatan atau mata.

2) Gambar trenda yang terlaiu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3) Ukurannya sangat terbatas untuk keiompok besar.

4) Memerlukan keterbatasan sumber dan keterampilan kejelian untuk dapat memanfaatkannya.

Menurut Basuki dan Farida (2001:42), mengemukakan kelebihan dan keterbatasan media gambar sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Umumnya murah harganya. 2) Mudah didapat

3) Mudah digunakan.

4) Dapat memperjelas suatu masalah. 5) Lebih realistis.

(32)

b. Kelemahan

1) Semata-mata hanya medium visual

2) Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar.

3) Memerlukan ketersediaan sumber ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya.

d) Langkah-Langkah Penyajian Media Gambar

Media gambar berfungsi sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru. Agar media tersebut dapat digunakan dengan baik, berikut iangkah-Iangkah penyajian media gambar:

a) Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang akan disampaikan menggunakan media gambar.

b) Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan.

c) Menugaskan siswa untuk menyiapkan juga bahan-bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

d) Memperagakan gambar-gambar sebingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa.

e) Guru meminta siswa mengemukakan pendapat atau hal yang mereka ketahui tentang gambar tersebut.

f) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar yang telah dipersiapkan sekaiigus juga menanamkan nilai moral dan norma yang menjadi target dan harapan.

Guru menyimputkan materi pelajaran sekaiigus menindaJdanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa utnuk memperkaya penguasaan materi pelajaran PKn.

(33)

e) Hipotesis Tindakan

(34)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

[image:34.595.136.506.454.697.2]

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pembelajaran PKn bagi siswa kelas IV SON 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan gambar sebagai media. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan, 2. Tahap Pelaksanaan, 3. Tahap Observasi, 4. Tahap Refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas pada setiap siklus dapat dijabarkan pada gambar berikut.

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993:48) ORIENTASI LAPANGAN

Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

REFLEKSI PERUBAHAN

(35)

B. Setting Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh guru kelas guna memperbaiki kinerja guru dalam profesinya serta meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 3 Pakuan Ratu yang dilaksanakan pada bulan April 2013.

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April Tahun 2013, sedangkan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan.

C. Alat Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka peneliti menggunakan:

1. Lembar panduan observasi, digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(36)

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan lembar observasi untuk mendapatkan data tentang kinerja guru dan aktivitas siswa, selain itu penulis juga menggunakan soal-soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, data dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan rumus-rumus:

Keterangan : ∑ : nilai siswa

n : skor perolehan j : jumlah siswa

F. Indikator Keberhasilan

Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

(37)

2. Hasil belajar dikatakan meningkat jika 75% dari jumlah siswa telah

mencapaiKKM yaitu 65.

G. Tahapan Penelitian

Tahapan - tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, meliputi: 1. Siklus l

I. Perencanaan tindakan a. Pemilihan topik

b. Melakukan review silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). d. Menentukan indikator yang akan dijadikan acuan.

e. Merencanakan penerapan penggunaan alat peraga gambar. f. Membuat soal-soal tes.

g. Membuat format observasi. II. Pelaksanaan

a. Kegiatan awal

1. Setelah siswa menempati tempat duduk masing-masing dan selesai berdoa, guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Guru menunjukkan gambar yang berkaitan erat dengan materi.

(38)

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan lnti

1. Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok.

2. Guru menunjukkan kembali gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

3. Masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi mengenai materi yang sedang dibahas.

4. Masing-masing kelompok secara bergantian diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.

5. Siswa dari kelompok lain diminta mengajukan pertanyaan.

6. Setelah selesai berdiskusi, guru membahas hasil kerja kelompok dan melakukan tanya jawab.

7. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.

8. Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

c. Kegiatan Akhir

(39)

III. Observasi

a. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi.

b. Observer memberikan peniiaian terhadap kegiatan siswa dan kinerja guru dengan menggunakan format evaluasi.

IV. Refleksi

a. Refleksi dilakukan secepatnya setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari observer tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembeiajaran, jika akan mengulang siklus untuk topik yang berbeda.

b. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan tindakan bersama observer.

c. Pendapat observer tentang model pembelajaran yang telah dilakukan.

d. Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Siklus 2

I. Perencanaan Tindakan

(40)

b. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar

c. Menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran.

d. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. e. Mempersiapkan perangkat tes hasil tindakan siklus 2

H. Pelaksanaan a. Kegiatan awal

1. Setelah siswa menempati tempat duduk masing-masing dan selesai berdoa, guru mengucapkan salam kepada siswa.

2. Guru menunjukkan gambar yang berkaitan erat dengan materi. 3. Guru mengajukan berbagai pertanyaan, sesuai dengan materi yang

disajikan untuk mengarahkan pemikiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti peiajaran.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien sesuai dengan harapan.

b. Kegiatan inti

1. Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok.

2. Guru menunjukkan kembali gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 3. Masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi mengenai

materi yang sedang dibahas.

4. Masing-masing kelompok secara begantian diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.

(41)

6. Setelah selesai berdiskusi, guru membahas hasil kerja kelompok dan melakukan tanya jawab.

7. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.

8. Guru bersama siswa meiuruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

c. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar 2. Guru memberikan test untuk mengetahui daya serap siswa 3. Guru memberikan tugas rumah.

III. Observasi

a. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi.

b. Observer memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa dan kinerja guru dengan menggunakan format evaluasi.

IV. Refleksi

a. Refleksi dilakukan secepatnya setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari observer tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika akan mengulang siklus untuk topik yang berbeda.

b. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan tindakan bersama observer.

c. Pendapat observer tentang model pembelajaran yang telah dilakukan.

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang keefektifan menggunakan media gambar dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bidang studi PKn siswa kelas IV SD Negeri 3 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Waykanan Tahun 2012/2013, makapeneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pembahasan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dengan hasil pada siklus I mencapai 56% pada siklus II aktivitas belajar siswa mencapai 67%.

2. Adanya peningkatan hasil belajar PKn menggunakan media gambar dari siklus I sampai siklus JI. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 61 sedangkan pada siklus II dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 65. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

(43)

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa

Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru serta meningkatkan usaha belajarnya sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Bagi guru

Guru hendaknya secara cermat mempersiapkan perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan serta menyesuaikan dengan penerapannya terutama dalam hal alokasi waktu, media pembelajaran, dan karakteristik anak didiknya. Hal ini dikarenakan perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar sangat mempengaruhi efekti vitas dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses maupun hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah

(44)

4. Bagi peneliti

(45)

REFERENSI

Basuki. Farida. (2001). Media Pembelajaran. Rosda. Bandung.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan perkembangannya. Mandar Maju, Bandung

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

http://www.4sloipsi.com/metodologi-penelitian/macam-macam-metode-penelitian. html#ixzzl qNpHHWOH

http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/metode-penelitian. html#ixzzlqNpQe7Gv

http://www.google.com/belajar.html

Igak Wardhani (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Kelas I-VI. UT, Jakarta. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Mulyono, Anton. (2001). Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sadiman, Arief S. 1996. Media Pendidikan. Pt. Raja Grafindo. Jakarta. Sardiman. (1994). lnteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Pt. Raja

Grafindo. Jakarta.

Sudjana, N. (1990). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar: Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana dan Akhmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo. Bandung.

Gambar

Tabel                                                                                                                   Halaman
Tabel 1.1 : Nilai hasil ulangan semester ganjil
gambar berikut.

Referensi

Dokumen terkait

RIWAYAT HIDUP PENGARANG. RIWAYAT

Based on the research, it can be concluded that role, function, and status of the legal standing through online matchmaking service could be used as one of the

Menunjukkan gambar-gambar yang menunjukkan sifat nakal, pelit, baik hati, berani jelek atau yang lain (A). Berhenti bermain

Proses kolonisasi kapang terhadap akar tanaman uji dianalisis menggunakan metode pewarnaan akar biru tripan dan ditunjang dengan pengamatan mikroskop pemindai elektron.

Alat Bantu Pensdengaran ini diapikasikan pada semua orang yang daya pendengarannya sudah berkurang terutama untuk orang yang sudah lanjut usia, dengan menggunakan alat ini maka

Pejalan diharuskan menyebrang jalan di tempat penyebrangan atau jumbatan penyebrangan, lihatlah kanan kiri, berhati-hatilah terharap kendaraan bermotor bila menyebrangi jalan

Dimana, masyarakat yang bertempat tinggal di permukiman kumuh berharap adanya bantuan dan perhatian pemerintah terhadap tempat tinggal yang layak untuk mereka tempati,

Berdasarkan hasil ANP, hasil prioritas dari anggota rantai pasok komoditas kakao dalam manajemen risiko rantai pasok adalah petani (0.408), dengan risiko yang memiliki