• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi geografis pemetaan industri di Kota Cilegon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi geografis pemetaan industri di Kota Cilegon"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : Gandes Bimaporo

NIM : 10108257

Tempat/Tgl. Lahir : Serang, 14 Januari 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Temuputih No. 102 Jombang Masjid, Cilegon-Banten

No. Telp/Hp : 085719396102

E-mail : bimaporogandes@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan

1996 – 2001 : SD Negeri 1 Cilegon

2001 – 2004 : SMP Negeri 2 Cilegon

2004 – 2007 : SMA Negeri 3 Cilegon

(6)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN INDUSTRI DI KOTA CILEGON

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

GANDES BIMAPORO

10108257

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

“SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDUSTRI DI KOTA CILEGON”.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa mendapat dukungan, bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua penulis, mama (Hj. Sri Mulyati) dan bapak (H. Normansyah) yang tak henti-hentinya memanjatkan doa sepanjang malam dan memberikan bantuan serta motivasi untuk keberhasilan penulis dan kepada teteh (Prilia Normanitha), adik (M. Adam Syafiullah) beserta keponakan (Darrell Fauzi) yang selalu memberikan motivasi dan hiburan untuk membuat semangat penulis.

2. Mbah H. Muhammad Masduki (Alm.), penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas jasa-jasa mbah selama hidup dan telah banyak memberikan ilmu agama dan wejangan yang sangat bermanfaat kepada penulis.

3. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan banyak ilmu dan masukannya untuk penulis.

4. Bapak Galih Hermawan, S.Kom., M.T. dan Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. sebagai penguji I dan III sidang tugas akhir yang banyak memberikan arahan dan saran yang membangun untuk penulis.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Dermawan Sutanto, S.T. sebagai pembimbing di Kantor Penanaman Modal Kota Cilegon yang banyak memberikan bantuannya kepada penulis. 7. Khusnia Afiati yang selalu ada dan membantu penulis disaat susah.

(8)

iv

9. Keluarga besar H. M. Masduki (Mbah Iti, om Hafid, om Dedi, om Lucky, tante Tati, tante Noeng, Anne, Inne, Tito, Rizky, Sarah, A Iyan, dan masih banyak lagi), terima kasih atas motivasi dan bantuannya selama ini sehingga memberikan semangat untuk penulis.

10.Mas H. Irul yang memberikan banyak hiburan disaat penulis kesusahan. 11.Ustadz Ubaidillah yang saling memotivasi tentang tugas akhir.

12.Pihak Kantor Penanaman Modal Kota Cilegon yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan penelitian.

13.Teman-teman seperjuangan (Hadi, Ferdi, Lala, Mugeni, Aswin, Syamsul, Mukti, Sidik, dan lain lain) yang menyusun tugas akhir dan teman-teman IF-6 angkatan 2008 (Irwansyah, Jamie Kharisma, dan Jimy. S), semangat dan sukses buat kalian semua.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Agustus 2013

(9)

v

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... ... vi

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR SIMBOL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodelogi Penelitian... 4

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data... 4

1.5.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak... 5

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Objek Penelitian... 9

2.1.1 Kantor Penanaman Modal... 9

2.1.2 Struktur Organisasi... 10

2.2 Teori Umum... 11

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi... 11

2.2.1.1 Komponen Sistem Informasi... 12

2.2.1.2 Klasifikasi Sistem Informasi... 14

2.2.2 Sistem Informasi Geografis... 15

2.2.2.1 Komponen SI... 19

2.2.2.2 Cara Mengelola SIG... 21

(10)

vi

2.2.3 Metode ANP (Analytical Network Process)... 23

2.2.3.1 Rating Metode ANP... 24

2.2.4 Pengertian Internet... 27

2.2.5 Sistem Database... 27

2.2.5.1 Pengertian Sistem ... 27

2.2.5.2 Komponen Utama Sistem Database... 27

2.2.5.3 Syarat Database... 27

2.2.5.4 Tujuan Databas... 28

2.2.6 Rekayasa Perangkat Lunak... 28

2.2.6.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak... 28

2.2.7 Unified Modeling Language (UML)... 28

2.2.7.1 Model... 28

2.2.7.2 Diagram... 29

2.2.7.3 Class Diagram... 29

2.2.7.4 Use Case Diagram... 30

2.2.7.5 Activity Diagram... 30

2.2.7.6 Sequence Diagram... 31

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN... 33

3.1 Analisis Sistem... 33

3.1.1 Analisis Masalah... 33

3.1.1.1 Analisis Prosedur Sistem yang sedang Berjalan... 40

3.1.1.1.1 Prosedur Pendataan Perusahaan... 40

3.1.2 Analisis Kebutuhan Masukan... 59

3.1.3 Analisis Kebutuhan Proses... 60

3.1.4 Analisis Kebutuhan Keluaran... 60

3.1.5 Analisis Kebutuhan Antarmuka... 60

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional... 60

3.1.6.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras... 61

3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak... 62

3.1.6.3 Analisis Kebutuhan Pengguna... 62

(11)

vii

3.1.8 Activity Diagram... 71

3.1.9 Sequence Diagram... 81

3.1.10 Class Diagram... 92

3.1.11 Skema Tabel... 93

3.1.12 Perancangan Struktur Tabel... 94

3.1.13 Perancangan Antarmuka Petangkat Lunak... 99

3.1.14 Perancangan Struktur Menu... 119

3.1.15 Perancangan Method... 121

3.1.16 Perancangan Pesan... 128

3.1.8.12 Jaringan Semantik... 129

BAB 4 IMPLIMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM... 131

4.1 Implementasi Sistem... 131

4.1.1 Perangkat Keras... 131

4.1.2 Perangkat Lunak... 131

4.1.3 Implementasi Tampilan Program... 132

4.1.4 Implementasi Database... 133

4.2 Pengujian Sistem... 137

4.2.1 Rencana Pengujian... 137

4.2.2 Kasus dan Pengujian Alpha... 138

4.2.2.1 Pengujian Halaman Utama Pengunjung... 138

4.2.2.2 Pengujian Halaman Login... 140

4.2.2.3 Pengujian Pengaturan Admin... 140

4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data... 142

4.2.2.5 Pengujian Pengaturan Website... 145

4.2.2.6 Pengujian Buku Tamu... 146

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha... 146

4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Beta... 146

(12)

viii

4.2.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta... 152

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 153

5.1 Kesimpulan... 153

5.1 Saran... 153

(13)

155

[2] Sommerville, I. 2010, Software engineering (9th Edition). USA : Pearson Education.

[3] Kadir, A. 2002, Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

[4] Riyanto. 2009, Tuntunan Praktis Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta : Grava Media.

[5] Thomas L, Saaty & Luis G, Vargas. 2006, Decision Making with The Analytical Network Process, Economic, Political, Social and Technological

Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks. USA : Pittsburgh.

[6] Shelly, G.B., Woods, D.M., Dorin, W.J. 2010, HTML, XHTML, and CSS Comprehensive (6th edition). Boston : Cengage Learning.

[7] Whitten, Jeffry. 2004, System Analysis Design & Methods (6thEdition). New York : McGraw Hill.

[8] Rosa dan Shalahudin. M. 2011, Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Modula.

[9] Prabowo, W. 2010, Menggunakan UML. Bandung : Informatika.

[10] Bertalanffy, L. 1969, General System Theory. New York : George Braziller.

[11] Tata, S. 2004, Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

[12] Marimin. 2004, Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Jakarta : Grasindo.

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Cilegon sebagai daerah tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investor dalam maupun luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor yang menanamkan modalnya di Kota Cilegon. Keberadaan industri berskala besar hingga industri menengah, baik yang bergerak di bidang industri logam, kimia, jasa, dan gas, baik dalam rangka penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri berdampak multiplier effect baik dalam pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon maupun penyerapan tenaga kerja. Kota Cilegon masih menjadi primadona sebagai daerah tujuan investasi karena didukung oleh berbagai faktor sarana dan infrastruktur investasi [1].

Pertumbuhan investasi di Kota Cilegon memberikan dampak yang luas yang meliputi pertumbuhan ekonomi daerah, penyediaan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi mikro. Kondisi perekonomian Kota Cilegon akibat investasi memberikan dampak positif untuk masyarakat. Dari data tahun 2000, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekenomian Kota Cilegon yaitu sektor industri. Dibutuhkan informasi yang transparan kepada masyarakat yang dapat berguna bagi masyarakat untuk mengetahui berbagai informasi perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Cilegon yang bertujuan untuk penyerapan tenaga kerja di sektor industri Kota Cilegon.

(15)

Investor memerlukan suatu informasi yang dapat menunjang kebutuhan untuk mengetahui sasaran perusahaan yang tepat untuk diinvestasikan dengan mengetahui terlebih dahulu dari segi bidang usaha, wilayah, tenaga kerja, nilai investasi, dan lokasinya sebagai bahan pertimbangan investor. Jika diperhatikan lokasinya, industri tersebut ada yang mengelompokkan pada satu wilayah, ada pula yang terpencar. Disamping itu, terdapat industri yang hanya ada pada daerah-daerah tertentu tetapi ada pula yang tersebar hampir di setiap wilayah atau kota.

Salah satu bentuk penyajian informasi adalah penayangan dalam bentuk data dan informasi kondisi geografis yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS). Sistem Informasi Geografis ini dapat dijadikan solusi. Pembuatan Sistem Informasi Geografis Industri Kota Cilegon berbasis web ini, diharapkan mampu memberikan informasi bagi masyarakat dan sebagai sarana mempromosikan industri di Kota Cilegon, yang mampu menampilkan peta yang informatif. Selain itu, pemanfaatan SIG dapat meningkatkan efisiensi waktu dan ketelitian atau akurasi dalam hal pendataan industri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka permasalahan-permasalahan yang muncul adalah :

1. Bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis Industri di Kota Cilegon berbasis web yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi industri secara lengkap.

2. Bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis Industri di Kota Cilegon berbasis web yang dapat mempromosikan industri Kota Cilegon kepada investor.

(16)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri di Kota Cilegon berbasis web. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menyampaikan informasi industri di Kota Cilegon kepada masyarakat.

2. Sebagai sarana untuk mempromosikan industri di Kota Cilegon kepada investor dalam maupun luar negeri.

3. Membantu Kantor Penanaman Modal Kota Cilegon dalam mengelola data perindustrian agar dapat disajikan optimal dan ter-update.

1.4 Batasan Masalah

Agar tujuan Tugas Akhir ini dapat tercapai dengan optimal dan terarah. Dibutuhkan batasan-batasan masalah yang sangat jelas. Hal yang membatasi masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa aplikasi berbasis web. 2. Sistem Informasi Geografis (SIG) pemetaan perindustrian ini hanya

menampilkan data spasial berupa peta, batas kecamatan, dan point

perusahaan.

3. Sistem Informasi Geografis (SIG) ini hanya memberikan data atribut berupa nama perusahaa, status perusahaan, latitude, longitude, alamat, wilayah, nomor telepon, fax, bidang usaha, nilai investasi, tenaga kerja, SP, IUT, NKP, NPWP, dan rating untuk perusahaan.

4. Sistem Informasi Geografis (SIG) ini menggunakan metode Analytical

Network Process (ANP) untuk menentukan rating masing-masing

(17)

5. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis berorientasi objek dan tools yang digunakan yaitu Unified Modeling

Language (UML).

6. Aplikasi pembangun yang digunakan adalah Netbeans dengan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML, CSS dan JavaScript.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.5.1.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka / Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Kantor Penanaman Modal Kota Cilegon terhadap permasalahan yang diambil.

3. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan Staf Seksi Fasilitas dan Pengendalian di Kantor Penanaman Modal Kota Cilegon yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

4. Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas

(18)

5

1.5.1.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) ini menggunakan paradigma model yang meliputi beberapa proses diantaranya: [2]

1. Requirements analysis and definition

Tahap ini mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

2. System and software design

Tahap ini merupakan kegiatan mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

3. Implementation and unit testing

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and system testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

5. Operation and maintenance

Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

(19)

Gambar 1.1. Model Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

(20)

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang tinjauan Kantor Penanaman Modal dan landasan teori yang menjelaskan tentang teori umum yang berkaitan dengan judul, teori program yang berhubungan dengan aplikasi yang dibangun, teori khusus yang berkaitan dengan istilah-istilah yang dipakai dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis masalah, analisis metode yang menganilisa tentang metode ANP (Analytical Network Process) yang akan dimasukan ke dalam sistem, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis metode, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis basis data. Selain analisis sistem, bab ini terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. Tools untuk memodelkan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang berisi use case diagram, activity diagram,

sequence diagram, class diagram.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

(21)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi yang telah dibangun.

(22)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Instansi

Kantor Penanaman Modal Cilegon terletak di Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon Plaza Mandiri (CPM) Lantai III, telp. (0254) 374512 Cilegon, Banten

2.1.1 Kantor Penanaman Modal Cilegon

. Kantor Penanaman Modal adalah sebuah penyelenggara urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang penanaman modal, sehingga yang menjadi objek atau sasaran utama pelayanan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, kemanan, dan kepastian.

Untuk melaksanakan tugas, kantor penanaman modal mempunyai fungsi, yaitu :

1. Pelaksanaan penyusunan program serta perumusan dan perencanaan kebijakan teknis dibidang penanaman modal dan perizinan.

2. Penghimpunan, mencari informasi, mempelajari dan mengolah data tentang peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan peluang investasi, penanaman modal, dan perizinan.

3. Penginventarisasi, menumbuhkan atau mengembangkan serta mempromosikan peluang investasi, penanaman modal, dan perizinan. 4. Pembinaan dan pengendalian dibidang penanaman modal dan

pengelolaan perizinan.

5. Pelaksanaan koordinasi dan administrasi pelayanan perizinan dan penanaman modal. Pemantauan dan evaluasi proses pelayanan perizinan.

(23)

2.1.2 Struktur Organisasi

Susunan organisasi Kantor Penanaman Modal terdiri atas : 1. Kepala Kantor,

Memimpin dalam perumusan perencanaan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelayanan, pengawasan dan pemberian izin Bidang Penanaman Modal.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian meliputi surat menyurat, melaksanakan urusan keuangan, koordinasi, dan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Kantor.

3. Seksi Promosi dan Pengembangan Investasi

Mengkaji, merencanakan dan merumuskan sistem promosi penanaman modal daerah, membuat bahan potensi, mengevaluasi kegiatan promosi investasi luar negeri dan dalam negeri.

4. Seksi Fasilitas dan Pengendalian

Merencanakan, merumuskan dan menetapkan pedoman, pembinaan, dan pengawasan penanaman modal.

5. Kelompok Jabatan Fungsional

(24)

11

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kantor Penanaman Modal Kota Cilegon

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara umum Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Tujuan Sistem Informasi adalah untuk menyediakan dan

KEPALA KANTOR

SUB BAGIAN TATA USAHA

Staf

SEKSI PROMOSI DAN PENGEMBANGAN

SEKSI FASILITAS DAN PENGENDALIAN

Staf Staf

(25)

mensistemasikan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendailkan operasi-operasi organisasi.

Sistem Informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari people

(orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks

and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang komponen sistem informasi. [3]

Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi

2.2.1.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen

(26)

13

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data

(27)

komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.1.2 Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya : [3]

1. Sistem Abstrak atau Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

(28)

15

mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

Sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi secara optimal dan berbasis komputer yang dapat menghimpun dan menyajikan berbagai jenis data yang akurat untuk berbagai macam kebutuhan. [3]

2.2.2 Sistem Informasi Geografis

Pengertian dari Sistem Informasi Geografis hingga saat ini belum ada definisi yang tepat, sebagian definisi yang diberikan di berbagai daftar pustaka masih bersifat elastic, ini dikarenakan definisi tengan SIG yang selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. [4]

(29)

database. Para praktisi ini juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikan dan data sebagai bagian dari sistem ini [4].

SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis. [4]

Aplikasi SIG yang baik adalah apabila tersebut dapat menjawab salah satu atau lebih dari lima pertanyaan dasar di bawah ini, yaitu : [4]

1. Lokasi, dapat dipergunakan untuk pertanyaan mengenai lokasi tertentu. 2. Kondisi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai

kondisi dari suatu lokasi.

3. Tren, untuk melihat tren dari suatu keadaan.

4. Pola, dapat dipergunakan untuk membaca gejala-gejala alam dan mempelajarinya.

5. Pemodelan, dapat dipergunakan untuk menyimpan kondisi-kondisi tertentu dan mempergunakannya untuk memprediksi keadaan di masa yang akan dating maupun memperkirakan apa yang terjadi di masa lalu.

Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografi. Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi

geografis”. [4]

SIG dapat dipergunakan untuk kepentingan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya yang membuatnya menjadi lebih berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi, serta memberi solusi dari masalah yang terjadi. [4]

(30)

17

1. Memetakan Letak

Berbagai fenomena di permukaan bumi akan dipetakan ke dalam beberapa lapisan (layer) dengan setiap lapisannya merupakan representasi kumpulan benda (feature) yang memiliki kesamaan. Sebagai contoh, dari data dasar citra satelit suatu negara dapat dibuat

layer-layer (tema), seperti layer negara bagian, jaringan transportasi, dan persebaran kota. Layer-layer ini kemudian disatukan dan disesuaikan dengan urutannya.

Setiap data pada setiap layer dapat dicari untuk kemudian dilihat posisinya dalam keseluruhan peta. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari di mana letak suatu daerah, benda, atau fenomena lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat digunakan, seperti untuk mencari lokasi rumah, mencari rute jalan, dan mencari tempat-tempat lainnya yang ada di peta. Orang dapat menganalisis kecenderungan pola-pola yang mungkin akan muncul dengan melihat penyebaran letak-letak gejala, seperti sekolah, rumah sakit, pasar, daerah kumuh, dan gejala-gejala lainnya.

2. Memetakan Kuantitas

(31)

3. Memetakan Kerapatan

Data kerapatan atau kepadatan suatu fenomena di permukaan bumi perlu dipetakan. Hal tersebut dimaksudkan agar para pengguna lebih cepat dan lebih mudah memahaminya. Peta kepadatan dapat mengubah bentuk konsentrasi ke dalam unit-unit yang lebih sederhana untuk dipahami, seperti membagi dalam kotak-kotak selebar 5 km2 dengan menggunakan perbedaan warna atau simbol tertentu untuk menandai tiap-tiap kelas kerapatan.

Pemetaan kerapatan sangat berguna untuk data yang berjumlah besar, seperti sensus atau hasil survei massal di suatu daerah. Melalui cara seperti ini, orang akan lebih mudah melihat daerah mana yang kepadatan penduduknya tinggi dan daerah mana yang kepadatan penduduknya rendah.

4. Memetakan Perubahan

Dengan memasukkan variabel waktu, SIG dapat dibuat untuk peta sejarah. Peta sejarah ini dapat digunakan untuk memperkirakan kondisi yang akan datang dan dapat pula digunakan untuk evaluasi suatu kebijaksanaan tertentu. Misalnya, pemetaan jalur yang dilalui bencana badai dapat digunakan untuk memprediksi ke mana nantinya arah badai tersebut dan bagaimana perubahan lahan akibat badai tersebut. Contoh yang lain, seorang manajer pemasaran barang tertentu dapat melihat perbandingan peta penjualan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan promosi untuk melihat efektivitas hasil promosinya.

5. Memetakan Rasio yang ada di Dalam dan di Luar Suatu Daerah

(32)

19

serta jalan dan sirene (di dalam area) dalam radius tertentu. Peta ini digunakan sebagai dasar rencana apabila terjadi keadaan darurat.

2.2.2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Pada dasarnya SIG merupakan kegiatan manusia dengan basis komputer dalam mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menayangkan data keruangan berbagai wilayah di muka bumi. Dalam praktiknya, kegiatan SIG berupaya memanfaatkan perangkat lunak atau software kartografi komputer dengan sistem pengelolaan data dasar. Oleh karena itu, secara umum SIG terdiri atas tiga subsistem utama, yaitu sebagai berikut: [4]

1. Sistem masukan, memungkinkan untuk pengumpulan data sehingga dapat digunakan dan dianalisis untuk berbagai kepentingan.

2. Sistem software dan hardware komputer, sebagai penyimpan data, dialokasikan untuk manajemen dan analisis data, serta dapat digunakan untuk menyajikan manipulasi data pada monitor komputer.

3. Sumber-sumber data geospatial, seperti peta digital, foto udara, citra satelit, tabel data statistik, dan dokumen lain yang relevan.

Adapun komponen-komponen utama yang terdapat dalam SIG meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan kemampuan intelegensi manusia.

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras pada SIG dapat berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data atau informasi yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

(a) Alat masukan (input), sebagai sarana untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Misalnya, scanner, digitizer, dan

CD-ROM.

(b) Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Misalnya, Central Processing Unit

(33)

(c) Alat keluaran (output), berfungsi menayangkan informasi geografis sebagai data dalam proses SIG. Misalnya, VDU (Visual Display Unit), plotter, dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan sistem yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data yang di perlukan. Perangkat lunak meliputi proses komputerisasi yang berhubungan dengan masukan data, data tambahan, data dasar geografi, transformasi, dan penayangan serta pelaporan data. Beberapa jenis software berupa program komputer yang biasa dimanfaatkan antara lain program AutoCad,

ArcInfo, ArcView, dan program lainnya. 3. Kemampuan Manusia (Brainware)

Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif dan efisien. Secanggih apapun teknologi yang digunakan, manusia merupakan subjek (pelaku) yang sangat penting dalam mengendalikan seluruh sistem. Artinya, manusia tetap memegang peran yang sentral dalam SIG. Koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat. Berikut ini disajikan skema dari komponen-komponen dalam SIG.

(34)

21

2.2.2.2 Cara Mengelola Sistem Informasi Geografis

Secara umum proses SIG terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, serta menyajikan data (output data). [3]

1. Subsistem Masukan Data

Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis atau area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.

a) Data spasial (keruangan), adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.

b) Data atribut (deskripsi), adalah data yang terdapat pada ruang atau tempat yang menerangkan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan, dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, seperti kekuatan pohon, dan dapat dilihat dari segi kuantitas, seperti jumlah pohon.

Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), poligon (area), dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi, dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai, dan garis kontur.

2. Subsistem Manipulasi dan Analisis Data

(35)

a) Analisis lebar, adalah analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan pembangunan bendungan sebagai penanggulangan banjir.

b) Analisis penjumlahan aritmatika, adalah analisis yang digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi, hasilnya menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.

c) Analisis garis dan bidang, adalah analisis yang dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan bencana lainnya.

3. Subsistem Penyajian Data

Subsistem ini berfungsi menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses SIG. Hasil akhir tersebut dapat berupa peta, tabel, grafik, dan laporan. Keluaran data hasil SIG sangat bermanfaat dalam berbagai bidang untuk perencanaan, analisis, dan peng ambilan keputusan suatu kebijakan tertentu.

2.2.2.3 Manfaat Sistem Informasi Geografis

Keuntungan menggunakan SIG: [4]

1. Penanganan data spasial menjadi lebih baku dalam format baku. 2. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah.

3. Data dan informasi spasial mudah dicari, dianalisis, dan direpresentasikan.

4. Data spasial dapat dipertukarkan.

5. Produktivitas meningkat dan lebih efisien. 6. Penghematan waktu dan biaya.

(36)

23

2.2.3 Metode ANP (Analytic Network Process)

ANP (Analytical Network Process) merupakan metode pemecahan suatu masalah yang tidak terstruktur dan membutuhkan ketergantungan hubungan antar elemennya. Konsep ANP dikembangkan dari teori AHP yang didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara beberapa komponen, sehingga ANP merupakan bentuk khusus dari AHP. [5]

ANP dapat mengakomodasi problem-problem yang tidak pasti dan kompleks yang tidak dapat dipecahkan dengan metode tradisional biasa. Namun demikian, aplikasi ANP belum sebanyak implementasi AHP dalam pengambilan keputusan. Beberapa contoh aplikasi ANP antara lain dalam re-engineering,

supply chain, logistik, seleksi proyek, kebijakan energi, quality function deployment.[5]

Model ANP terdiri dari dua bagian :

1. Bagian pertama terdiri dari suatu hirarki atau jaringan kriteria dan sub kriteria yang mengontrol interaksi di dalam suatu sistem.

2. Bagian kedua adalah jaringan yang memperlihatkan hubungan antar elemen dalam satu kriteria atau kluster.

Problem keputusan dalam ANP digambarkan dalam suatu hirarki atau jaringan. Jaringan keputusan dalam ANP terdiri dari klaster-klaster, elemen-elemen di dalam kluster dan hubungan antar klaster atau antar elemen-elemen. Untuk masing kriteria, hubungan antar klaster dan hubungan antar masing-masing elemen di dalam klaster dievaluasi. Semua interaksi dan umpan balik di dalam satu klaster dinamai inner dependencies, sedangkan interaksi dan feedback

antar klaster disebut outer dependencies. Inner dan outer dependencies adalah metode terbaik untuk pengambil keputusan dapat merepresentasikan konsep saling pengaruh mempengaruhi antar kluster dan antar elemen di dalam suatu kluster [5].

(37)

yang sama akan terbentuk loop. Arah busur lingkaran menandakan ketergantungan. Busur lingkaran berasal dari pengendalian atribut yang menghubungkan dengan atribut yang menghubungkan dengan atribut lain yang dapat saling mempengaruhi. [5]

Banyak proses pengambilan keputusan suatu persoalan tidak dapat disusun dalam bentuk hirarki karena melibatkan interaksi dan dependensi elemen-elemen yang lebih tinggi tingkatannya kepada level elemen yang lebih rendah. Gambar 2.4 menunjukkan perbedaan hirarki dengan jaringan. Sebuah hirarki berstruktur

linier top down, sedangkan jaringan menyebar ke segala arah melibatkan cycle

diantara klaster-klaster dan loop pada klaster itu sendiri [5].

Gambar 2.4. Perbedaan Struktural Hirarki dan Jaringan

2.2.3.1 Rating Metode ANP

Dalam mencari rating dengan metode ANP, dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilakukan, adalah :

1. Menentukan komponen keputusan, yaitu sasaran, kriteria, dan alternatif.

2. Menentukan bobot kriteria, melakukan perbandingan berpasangan. 3. Mencari nilai ideal masing-masing alternatif.

(38)

25

dipilih secara khusus) serta mutlak dalam peratingan. Untuk alternatif yang ideal, perlu membuat tingkat intensitas kualitas pada kriteria, pada contohnya adalah

excellent, above average, average, below average, dan poor. Kemudian membandingkannya berpasangan untuk menetapkan prioritas dan menormalisasikan prioritas dengan nilai terbesar sehingga, sangat baik memperoleh nilai 1.000. mengidealkan prioritas oleh membaginya dengan yang terbesar dan akan mendapatkan, sebagai contoh berikut ini adalah kriteria family

yang terbesar tidak mendapatkan prioritas kecil karena nilainya. [5]

Kemudian menilai suatu alternatif dengan memilih tingkat intensitas yang sesuai pada setiap kriteria. Dalam menggunakan skala numerik, katakanlah 1 sampai 100 untuk menilai setiap alternatif, harus memilih gagasan intuitif seberapa tinggi atau rendahnya yang jatuh pada alternatif dan proses ini membuat perbandingan antara tingkat yang berbeda pada skala. Ini bukan jumlah pasti yang dipilih, namun tingkat intensitas pada skala yang penting karena membandingkan alternatif yang sehubungan yang standar, mutlak pada pengukuran normatif tidak deskriptif [5].

(39)

Gambar 2.5. Hubungan sasaran, kriteria, dan alternatif

Pada gambar 2.5 di atas adalah menentukan Best City to Live in. Hubungan sasaran, kriteria, dan alternatif pada gambar 2.5 adalah hasil perhitungan nilai ideal dari Cultural, Family, Housing, Jobs, dan Transportation yang telah dicari. Berikut ini contoh mencari nilai ideal pada alternatif Cultural :

Tabel 2.1. Menentukan prioritas dalam matriks perbandingan berpasangan Extreme Great Significant Moderate Tad

Extreme 1 5 6 8 9

Great 1/5 1 4 5 7

Siginificant 1/6 1/4 1 3 5

Moderate 1/8 1/5 1/3 1 4

Tad 1/9 1/7 1/5 1/4 1

Tabel 2.2. Matriks perbandingan berpasangan dalam bentuk desimal dan perhitungan jumlah kolom

Extreme Great Significant Moderate Tad

Extreme 1.00 5.00 6.00 8.00 9.00

Great 0.20 1.00 4.00 5.00 7.00

Siginificant 0.16 0.25 1.00 3.00 5.00

Moderate 0.12 0.20 0.33 1.00 4.00

Tad 0.11 0.14 0.20 0.25 1.00

(40)

27

Tabel 2.3. Pembagian nilai perbandingan dengan jumlah kolom

Extreme Great Significant Moderate Tad

Extreme 1.00/1.59 5.00/6.59 6.00/11.53 8.00/17.25 9.00/26.00 Great 0.20/1.59 1.00/6.59 4.00/11.53 5.00/17.25 7.00/26.00 Siginificant 0.16/1.59 0.25/6.59 1.00/11.53 3.00/17.25 5.00/26.00 Moderate 0.12/1.59 0.20/6.59 0.33/11.53 1.00/17.25 4.00/26.00 Tad 0.11/1.59 0.14/6.59 0.20/11.53 0.25/17.25 1.00/26.00

Tabel 2.4. Penentuan Nilai Ideal

Extreme Great Significant Moderate Tad Priorities Idealized

Extreme 0.628 0.758 0.520 0.463 0.346 0.569 1

Great 0.125 0.150 0.345 0.290 0.270 0.234 0.411

Siginificant 0.100 0.037 0.086 0.179 0.192 0.107 0.188

Moderate 0.075 0.030 0.028 0.057 0.153 0.06 0.106

Tad 0.069 0.021 0.017 0.014 0.038 0.03 0.052

Pada tabel 2.4 di atas, nilai ideal didapatkan dari priorities terbesar dibagi dengan nilai priorities yang paling besar.

Tabel 2.5. Penentuan Total Score Alternatif

Cultural Family Housing Jobs Transportation Total

Score

Pittsbourgh Significant <100

ml Own>35% Average Manageable 2.253

Boston Extreme

301-750 ml Rent>35%

Above

Avg Abundant 2.805

Bethesda Great

101-300 ml Rent>35% Excellent Considerable 3.007

Santa Fe Significant >750

ml Own>35% Average Negligible 2.404

Nilai ideal yang telah didapat, dapat dihitung untuk mencari nilai skor dari seluruh alternatif dengan cara memasukan nilai ideal dari masing-masing alternatif sehingga membentuk suatu nilai sesuai dengan data dari alternatif, maka menghasilkan total skor.

2.2.4 Pengertian Internet

(41)

2.2.5 Sistem Database

2.2.5.1 Pengertian Sistem Database

Sistem Database adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau

merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan. [7]

2.2.5.2 Komponen Utama Sistem Database

Database terdiri dari komponen-komponen yang membentuknya. Komponen-komponen tersebut adalah : [7]

1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Sistem Operasi

3. Basis Data (database)

4. Sistem Pengolahan Database (DBMS) 5. Pengguna (User)

2.2.5.3 Syarat Database

Basis data sebagai sarana untuk menyimpan data, harus memiliki persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi suatu basis data yang baik. Syarat-syarat ini digunakan untuk mengatasi masalah pada penyusunan data. Syarat-syarat tersebut antara lain : [7]

1. Redudansi dan onkonsistensi data 2. Kesulitan pengaksesan data 3. Isolasi data untuk standarisasi

4. Multiple user

5. Masalah keamanan 6. Masalah integrasi

(42)

29

2.2.5.4 Tujuan Database

Tujuan awal dan utama dalam database adalah agar dapat memperoleh/menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat. Hal yang sangat ditonjolkan dalam database adalah pengorganisasian data yang disimpan sesuai fungsi atau sejenisnya. Pengaturan ini dapat berbentuk sebuah tabel terpisah atau dalam bentuk pendefisian fiel-field data setiap tabel. [7]

2.2.6 Rekayasa Perangkat Lunak

2.2.6.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin [8].

2.2.7 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa visual untuk

menagkap desain perangkat lunak dan patterns. Menggali sedikit lebih dalam, meskipun, anda akan menemukan bahwa UML dapat diterapkan ke area yang berbeda dan dapat menangkap dan mengkomunikasikan segala sesuatu dari organisasi perusahaan sampai proses bisnis untuk mendistribusikan enterprise

software. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi cara yang umum untuk menangkap

dan menggambarkan relasi, perilaku, dan ide tingkat tinggi dalam notasi yang mudah untuk dipelajari dan efisien untuk ditulis. UML digambarkan secara visual, artinya segala sesuatu didalamnya digambarkan dengan representasi grafis. [9]

2.2.7.1 Model

(43)

2.2.7.2 Diagram

UML 2.0 membagi diagram menjadi dua kategori, yaitu diagram struktural dan diagram perilaku. Diagram struktural yang digunakan untuk menangkap organisasi fisik dari hal-hal di sistem. Sebagai contoh, bagaimana satu objek berhubungan dengan yang lainnya. [9]

2.2.7.3 Class Diagram

Diagram kelas menggunakan kelas dan interface untuk menangkap detail tentang entitas yang membentuk sistem dan relasi statis antara mereka. Diagram kelas adalah salah satu diagram UML yang paling umum digunakan, dan mereka bervariasi secara inci dan mampu men-generate source code untuk sketsa cepat.

Sebuah kelas mewakili sekelompok hal yang memiliki keadaan umum dan perilaku. Anda dapat menganggap kelas sebagai blue print untuk sebuah objek dalam suatu sistem berorientasi objek. Dalam UML, kelas adalah semacam

classifier. Misalnya, Volkswagen, Toyota, Ford, dan semua mobil. Setiap jenis tertentu mobil adalah sebuah instance dari kelas atau benda. Sebuah kelas dapat mewakili sebuah konsep yang nyata dan konkret, seperti faktur, dan bisa sesuatu yang abstrak, seperti dokumen atau kendaraan (sebagai lawan faktur, atau sepeda motor lebih dari 1000cc), atau mungkin mewakili konsep tidak terwujud seperti strategi investasi berisiko tinggi. [9]

Gambar 2.6. Class Diagram

2.2.7.4 Use Case Diagram

(44)

31

Yang pertama adalah oval dengan nama use case di tengah. Anda dapat membagi oval use case ke dalam kompartemen untuk memberikan detail lebih lanjut tentang kasus penggunaan, seperti poin ekstensi, termasuk use case, atau pemodelan kondisi spesifik. [9]

Gambar 2.7. Use Case Diagram

2.2.7.5 Activity Diagram

Suatu aktivitas merupakan perilaku yang dipertimbangkan dalam satu atau lebih tindakan. Suatu tindakan merupakan langkah tunggal dalam kegiatan dimana data manipulasi atau pengolahan terjadi dalam sistem yang dimodelkan. Langkah tunggal berarti anda tidak memecah aksi menjadi potongan kecil dalam diagram, itu tidak selalu berarti tindakan sederhana atau atom.

Anda dapat menampilkan detail untuk sebuah aktivitas di dalam sebuah

rounded rectangle. Anda menunjukan tindakan menggunakan symbol yang sama

sebagai suatu kegiatan. Persegi panjang dedngan sudut membulat, menempatkan nama aksi didalamnya. [9]

(45)

2.2.7.6 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) [9].

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. [9]

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada tahap desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary,

controller dan persistent entity. [9]

(46)

131

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman.

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap perancangan sistem yaitu menjelaskan mengenai pembuatan sistem serta tampilan dari aplikasi yang telah dibuat, yang sesuai dengan analisis dan perancangan sebelumnya. Setelah tahap implementasi dilakukan maka dibutuhkan sebuah pengujian sistem untuk membuktikan bahwa aplikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.1.1 Perangkat Keras

Perangkat keras untuk mengimplementasikan sistem adalah sebuah web server dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:

Tabel 4.1.Spesifikasi Minimal Perangkat Keras

Perangkat Keras Spesifikasi

Processor Intel Pentuim 3/AMD

Memory 1GB

Harddisk 80 GB

Networking 10/100 mbps

Mouse dan Keyboard Standar personal computer, memiliki tombol

mouse pada umumnya dan memiliki tombol

keyboard yang lengkap

4.1.2 Perangkat Lunak

(47)

Tabel 4.2.Perangkat Lunak yang digunakan

Perangkat Lunak Spesifikasi

Sistem Operasi Linux/Microsoft Windows Server

Database Management System MySQL

Bahasa Pemrograman PHP

Web Browser Mozilla Fire Fox, Google Chrome, Opera

4.1.3 Implementasi Tampilan Program

Implementasi tampilan program merupakan pemaparan mengenai tampilan-tampilan dari sistem baru yang akan berjalan. Berikut ini implementasi tampilan program yang telah di buat :

1. Tampilan Halaman Utama Pengunjung

Halaman utama Pengunjung adalah halaman yang pertama kali dibuka, yakni ketika pengguna mengetikan halaman website aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri di Kota Cilegon. Pada halaman ini, menampilkan menu utama seperti Profil, Profil Industri Kota Cilegon, Buku Tamu, Grafik Pertumbuhan, Pencarian, dan login untuk masuk ke halaman utama admin . Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

(48)

133

Tampilan antarmuka Sistem Informasi Geografis Pemetaan Industri di Kota Cilegon ini terdapat beberapa tampilan. Untuk tampilan antarmuka lainnya, dapat dilihat pada lampiran.

4.1.4 Implementasi Database

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi

pemrograman MySQL, implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Tabel bidang_usaha

bidang_usaha

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `bidang_usaha` (

`id_bidang_usaha` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_bidang_usaha` varchar(50) NOT NULL,

`nilai_ideal` float NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_bidang_usaha`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=7 ;

Tabel 4.4. Tabel buku_tamu

buku_tamu

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `buku_tamu` (

`id_buku_tamu` int(8) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_tamu` varchar(200) NOT NULL,

`email` varchar(200) NOT NULL, `judul` varchar(200) NOT NULL, `pesan` text NOT NULL,

`status` enum('pending','diterima','dihapus') NOT NULL,

`id-website` int(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_buku_tamu`), KEY `id-website` (`id-website`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=38 ;

ALTER TABLE `buku_tamu`

(49)

Tabel 4.5. Tabel investasi

investasi

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `investasi` (

`id_investasi` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nilai` int(15) NOT NULL,

`id_mata_uang` int(4) NOT NULL, `id_perusahaan` int(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_investasi`),

KEY `id_mata_uang` (`id_mata_uang`,`id_perusahaan`), KEY `id_perusahaan` (`id_perusahaan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=52 ;

ALTER TABLE `investasi`

ADD CONSTRAINT `investasi_ibfk_3` FOREIGN KEY

(`id_mata_uang`) REFERENCES `mata_uang` (`id_mata_uang`) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION,

ADD CONSTRAINT `investasi_ibfk_4` FOREIGN KEY (`id_perusahaan`) REFERENCES `perusahaan`

(`id_perusahaan`) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION;

Tabel 4.6. Tabel koordinat

koordinat

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `koordinat` (

`id_koordinat` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `koordinat` point NOT NULL,

`lat` varchar(50) NOT NULL, `long` varchar(50) NOT NULL, `lat_dms` varchar(20) NOT NULL, `lng_dms` varchar(20) NOT NULL, `id_perusahaan` int(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_koordinat`),

KEY `id_perusahaan` (`id_perusahaan`), ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=56 ;

ALTER TABLE `koordinat`

ADD CONSTRAINT `koordinat_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_perusahaan`) REFERENCES `perusahaan`

(`id_perusahaan`) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION;

Tabel 4.7. Tabel mata_uang

mata_uang

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mata_uang` (

`id_mata_uang` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `mata_uang` varchar(20) NOT NULL,

`simbol` varchar(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_mata_uang`)

(50)

135

Tabel 4.8. Tabel perusahaan

perusahaan

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `perusahaan` (

`id_perusahaan` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama` varchar(200) NOT NULL,

`status_perusahaan` enum('pma','pmdn') NOT NULL, `tenaga_kerja` int(8) NOT NULL,

`telp` varchar(20) NOT NULL, `fax` varchar(20) NOT NULL, `alamat` varchar(200) NOT NULL, `sp` varchar(20) NOT NULL,

`status` varchar(11) NOT NULL, `id_website` int(4) NOT NULL, `id_bidang_usaha` int(4) NOT NULL, `id_wilayah` int(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_perusahaan`), KEY `id_website`

(`id_website`,`id_bidang_usaha`,`id_wilayah`), KEY `id_bidang_usaha` (`id_bidang_usaha`), KEY `id_wilayah` (`id_wilayah`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=56 ;

ALTER TABLE `perusahaan`

ADD CONSTRAINT `perusahaan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_bidang_usaha`) REFERENCES `bidang_usaha`

(`id_bidang_usaha`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE, ADD CONSTRAINT `perusahaan_ibfk_3` FOREIGN KEY

(`id_wilayah`) REFERENCES `wilayah` (`id_wilayah`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT `perusahaan_ibfk_4` FOREIGN KEY (`id_website`) REFERENCES `website` (`id_website`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

Tabel 4.9. Tabel rating

rating

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `rating` (

`id_rating` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `rating` float NOT NULL,

`id_perusahaan` int(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_rating`),

KEY `id_perusahaan` (`id_perusahaan`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=52 ;

ALTER TABLE `rating`

(51)

Tabel 4.10. Tabel user

user

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` (

`id_user` int(2) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_user` varchar(50) NOT NULL,

`username` varchar(50) NOT NULL, `email` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(200) NOT NULL,

`status` enum('admin','superadmin') NOT NULL, `id_website` int(4) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_user`),

KEY `id_website` (`id_website`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;

ALTER TABLE `user`

ADD CONSTRAINT `user_ibfk_1` FOREIGN KEY

(`id_website`) REFERENCES `website` (`id_website`) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION;

Tabel 4.11. Tabel website

website

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `website` (

`id_website` int(2) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_website` varchar(200) NOT NULL,

`profil_web` text NOT NULL, `profil_industri` text NOT NULL, `alamat` varchar(100) NOT NULL, `no_telp` varchar(20) NOT NULL, `fax` varchar(20) NOT NULL, `logo` varchar(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_website`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;

Tabel 4.12. Tabel wilayah

wilayah

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `wilayah` (

`id_wilayah` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `wilayah` varchar(20) NOT NULL,

`polygon` text NOT NULL, `warna` varchar(10) NOT NULL, `nilai_ideal` float NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_wilayah`)

(52)

137

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian yang digunakan untuk menguji sustem yang baru adalah metode

Black Box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

4.2.1 Rencana Pengujian

Rencana pengujian akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha

dan beta. Rencana pengujian selengkapnya terlihat pada tabel 4.13 di bawah ini :

Tabel 4.13. Rencana Pengujian Aplikasi Pengunjung

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Halaman Utama Pengunjung

Tampilkan informasi perusahaan Black box

Tampilkan detail informasi perusahaan Black box

Tampilkan profil Black box

Tampilkan profil industri Black box

Mengisi buku tamu Black box

Tampilkan grafik pertumbuhan Black box

Tabel 4.14. Rencana Pengujian Aplikasi Admin

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Halaman Login

Login Black box

Lupa password Black box

Pengaturan admin

Ubah nama admin Black box

Ubah password Black box

Pengolahan Data Perusahaan

Tambah data perusahaan Black box

Edit data perusahaan Black box

Detail data perusahaan Black box

Hapus data perusahaan Black box

(53)

Edit profil KPM Cilegon Black box

Edit profiol industri Black box

Buku tamu

Tampilkan isi buku tamu Black box

Hapus buku tamu Black box

4.2.2 Kasus dan Pengujian Alpha

4.2.2.1 Pengujian Halaman Utama Pengunjung

Hasil pengujian alpha untuk tampilkan informasi perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini :

Tabel 4.15. Pengujian Tampilkan Informasi Perusahaan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Memilih marker

Hasil pengujian alpha untuk tampilkan detail informasi perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini :

Tabel 4.16. Pengujian Tampilkan Detail Informasi Perusahaan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Menekan detail pada

(54)

139

Tabel 4.17. Pengujian Tampilkan Profil

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Memilih menu profil

Hasil pengujian alpha untuk tampilkan profil industri dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini :

Tabel 4.18. Pengujian Tampilkan Profil Industri

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Memilih menu profil

Hasil pengujian alpha untuk tampilkan grafik pertumbuhan dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini :

Tabel 4.19. Pengujian Tampilkan Grafik Pertumbuhan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Memilih menu grafik

(55)

Tabel 4.20. Pengujian Mengisi Buku Tamu

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Nama : Gandes

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Nama : <tidak diisi> email : <tidak diisi> judul : <tidak diisi> pesan : <tidak diisi>

4.2.2.2 Pengujian Halaman Login

Hasil pengujian alpha untuk login dapat dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini :

Tabel 4.21. Pengujian Login

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data

Masukan

Harapan Pengamatan Kesimpulan

Username : admin Password : *****

login valid, maka akan masuk ke halaman utama admin

Semua Field terisi atau benar dalam pengisian, maka akan masuk ke dalam sistem dan akan tampil pesan

“Login berhasil“

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Username : admin Password : **********

Login tidak valid, tidak bisa masuk ke halaman utama admin

Menampilkan pesan “username atau

password salah, silahkan ulangi lagi” [√] Diterima[ ] Ditolak

Username : username dan password harus diisi

[√] Diterima

(56)

141

Hasil pengujian alpha untuk lupa password dapat dilihat pada tabel 4.22 di bawah ini :

Tabel 4.22. Pengujian Lupa Password

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Username : admin Password : ****

login valid, maka akan sistem akan mengirim baru telah terkirim via email dan akan tampil

pesan “password anda telah di reset

[√] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Username : admin

4.2.2.3 Pengujian Pengaturan Admin

Hasil pengujian alpha untuk ubah nama admin dapat dilihat pada tabel 4.23 di bawah ini :

Tabel 4.23. Pengujian Ubah Nama Admin

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Nama admin :

(57)

Tabel 4.24. Pengujian Ubah Password

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Password lama : ***** Password baru : ***** Ulangi password baru : *****

Dapat mengubah password sesuai data masukan

Dapat mengisi data sesuai yang diharapkan

[√] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Password lama : <tidak diisi>

Password baru : <tidak diisi>

Ulangi password baru : <tidak diisi>

4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data

Hasil pengujian alpha untuk tambah data perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.25 di bawah ini :

Tabel 4.25. Pengujian Tambah Data Perusahaan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Nama perusahaan : PT. CLARIANT INDONESIA Status : PMDN

Latitude : 6° 0'29.36"S Longitude : 106° 0'34.28"E Alamat : Jl. Australia I Blok F-1 Kawasan KIEC Cilegon Wilayah : citangkil No. telp : (0254) 396954 Fax : (0254) 6013187 Bidang Usaha : Kimia Nilai investasi : USD. 23950 Jumlah tenaga kerja : 634 Sp :

Dapat mengisi data sesuai yang diharapkan

[√] Diterima

(58)

143

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Nama perusahaan : <tidak diisi> Status : <tidak diisi>

Latitude : <tidak diisi> Longitude : <tidak diisi> Alamat : <tidak diisi> Wilayah : <tidak diisi> No. telp : (0254) 396954 Fax : (0254) 396954 Bidang Usaha : <tidak diisi> Nilai investasi : <tidak diisi> Jumlah tenaga kerja : <tidak diisi> Sp : bahwa data yang ingin dimasukan tidak boleh kosong

[√] Diterima [ ] Ditolak

Hasil pengujian alpha untuk edit data perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.26 di bawah ini :

Tabel 4.26. Pengujian Edit Data Perusahaan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Nama perusahaan : PT. CLARIANT INDONESIA

Status : PMDN Latitude : 6° 0'29.36"S Longitude : 106° 0'34.28"E Alamat : Jl. Australia I Blok F-1 Kawasan KIEC Cilegon Wilayah : citangkil No. telp : (0254) 396954 Fax : (0254) 6013187 Bidang Usaha : Kimia Nilai investasi : USD. 23950 Jumlah tenaga kerja : 634 Sp :

Dapat mengisi data sesuai yang diharapkan

[√] Diterima

Gambar

Gambar 2.3. Bagan Komponen-komponen dalam SIG
Gambar 2.9. Sequence Diagram
Tabel 4.2. Perangkat Lunak yang digunakan
Tabel 4.3. Tabel bidang_usaha
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa disiplin mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada perusahaan daerah air minum (pdam) tirta sukapura

Morinda citrifolia Linn mengandung Selenium yang berfungsi penting untuk mengaktifkan glutation peroksidase, yaitu salah satu enzim yang sangat penting dalam

Beberapa peserta telah mengungkapkan akan segera mempraktikkan secara mandiri baik sendiri-sendiri maupun berkelompok pembuatan alat komposter sederhana dan mengolah

Seandainya ada bagian yang diurug untuk halaman dan taman, maka menggunakan sistem urug dan keruk, sehingga masih ada lahan sebagai area resapan air dan tetap

Harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh pemiliknya untuk diserahkan kepada orang- orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu adalah pengertian dari ....

YUNUS THAMRIN HUTAGAOL: Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Agroforestri Karet (Hevea brasiliensis) di Desa Marjanji Asih, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun..

 Siswa menyimak penjelasan guru tentang, surat al-Fatihah mulai dari identitas surat, pengertian surat, nama surat, tempat diturunkannya surat, serta ayat pertama yang dibaca

mengenai penerapan asas-asas perlindungan konsumen dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.