i
PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM REALITY SHOW
“INDONESIA MENCARI BAKAT” di TRANS TV TERHADAP
EKSPLORASI BAKAT PADA REMAJA
(Studi pada Siswa SMK Negeri 4 Malang)SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatakan Gelar Sarjana (S-1)
USWATUN KHASANAH 06220266
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NAMA : USWATUN KHASANAH
NIM : 06220266
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM
REALITY SHOW “INDONESIA MENCARI
BAKAT” di TRANS TV TERHADAP
EKSPLORASI BAKAT PADA REMAJA
(Studi pada Siswa SMKN 4 Malang)
Di setujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Nasrullah S.sos M.si) (Nurudin S.sos M.si)
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
iii LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Uswatun Khasanah
NIM : 06220266
Konsentrasi : Audio Visual
Judul Skrpsi : PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM REALITY SHOW
“INDONESIA MENCARI BAKAT” di TRANS TV TERHADAP EKSPLORASI BAKAT PADA REMAJA (Studi pada Siswa SMKN 4 Malang)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammdiyah Malang
Dan dinyatakan
LULUS
Pada Hari : Jumat
Tanggal : 08 April 2011 Tempat : Ruang 605
Mengesahkan, Dekan FISIP UMM
DR. Wahyudi Winaryo, M.Si
Dewan Penguji:
1. M.Himawan Sutanto, M.Si Penguji I ( )
2. Sugeng Winarno, MA Penguji II ( )
3. Nasrullah, M.Si Penguji III ( )
iv PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Uswatun Khasanah
Tempat/Tgl Lahir : Malang, 23 Agustus 1987
NIM : 06220266
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul :
PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM REALITY SHOW “INDONESIA MENCARI BAKAT” di TRANS TV TERHADAP EKSPLORASI BAKAT
PADA REMAJA
(Studi pada Siswa SMKN 4 Malang)
Adalah bukan karya tulis (skripsi) orang lain baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 15 Maret 2011 yang menyatakan,
v BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
1. Nama : Uswatun Khasanah
2. Nim : 06220266
3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Jurusan : Ilmu Komunikasi
5. Konsentrasi : Audio Visual
6. Judul Skripsi : Pengaruh Daya Tarik Program Reality Show
“Indonesia Mencari Bakat” di Trans Tv Terhadap Eksplorasi Bakat Pada Remaja
(Studi pada Siswa SMKN 4 Malang)
7. Pembimbing : 1. Nasrullah S.sos M.si
2. Nurudin S.sos M.si
8. Kronologi Bimbingan :
Paraf Pembimbing Tanggal
Pembimbing I Pembimbing II
Keterangan
2 Nov 2010 Acc. Judul
21 Des 2010 Acc. Proposal
28 Des 2010 Seminar Proposal
21 Jan 2011 Acc. BAB I
16 Feb 2011 Acc. BAB II
3 Mart 2011 Acc. BAB III
3 Mart 2011 Acc. BAB IV
9 Mart 2011 Acc. Seluruh Naskah
Malang, 15 Maret 2011 Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah hirobbil allamin….terimakasih ya Allah karena akhirnya aku bisa menyelesaikan skripsi ini.
Kedua orang tuaku tercinta, Ibu dan Bapak terimakasih selalu mendoakan dan memberiku semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Kakakku “Dian Putri” moga masa depanmu lebih baik, dengan hidup yang baru
Adekku yang nakal “Munir”, belajar yang rajin biar Lulus SMA truz kuliah
kayak mbakmu ini
Orang tersayang yang selalu mendampingiku selama 5th & selamanya (amien…) “Ivan Febriandy”
terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang kau berikan. Dari SMA sampai kuliah kita selalu berjuang bersama,
akhirnya kita bisa wisuda barengan juga.
Calon mertua dan kakak iparku di Gadang terimakasih atas doa dan dukungannya.
Sodara-sodaraku “BIGFAM” (Anne, Alet, Nanak, Bayu, Vita, Dony, Rizta, Catoer) kalian bukan sekedar teman atau sahabat,
tapi kalian adalah keluargaku. Banyak prestasi yang kita raih bersama (2x Film Terbaik, Penata Suara Terbaik, Juara III & Favorit Iklan ADV) kenangan indah, luchu maupun sedih, kebersamaan itu takkan terlupakan.
Foto2 kita yang mpe ribuan n ngabisin memori 10Gb jadi saksi kebersamaan kita.
Bpk dosen pembimbing (Pak Naz n Pak Nur) terimakasih sudah membimbing saya sampai skripsi ini selesai.
vii ABSTRAK
USWATUN KHASANAH, 06220266
PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM REALITY SHOW “INDONESIA MENCARI BAKAT” di TRANS TV TERHADAP EKSPLORASI BAKAT PADA REMAJA.
(Studi pada siswa SMKN 4 Malang)
Pembimbing : Nasrullah S.Sos M.Si dan Nurudin S.Sos M.Si
(xvi 79 + 33 tabel + 2 gambar + 11 lampiran)
Kata Kunci : Daya tarik program reality show “Indonesia Mencari Bakat”, Eksplorasi Bakat
Latar belakang dari penelitian ini adalah munculnya program reality show bertema talent seacrh yaitu “Indonesia Mencari Bakat” yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Indonesia Mencari Bakat adalah sebuah ajang pencarian bakat anak bangsa tanpa memandang jenis kelamin dan batasan usia, baik perorangan maupun group. Siapapun bisa tampil asalkan mempunyai bakat untuk menghibur orang lain serta memiliki nilai entertainment. Peserta diperbolehkan mempertunjukkan bakatnya dalam bentuk apapun seperti tarian, vokal, atraksi, music, sulap dan lainnya. Walaupun target audience program acara ini adalah masyarakat luas baik anak-anak, remaja dan orang dewasa, peneliti menjadikan kalangan remaja sebagai respondennya. Kemunculan reality show ini membuat masyarakat khususnya remaja yang masih duduk dibangku sekolah berlomba-lomba mengeksplorasi bakat mereka. Dimana usia remaja masih melakukan pencarian dan pengembangan potensi dalam diri. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh daya tarik program reality show “Indonesia Mencari bakat” di Trans TV terhadap eksplorasi bakat pada remaja yaitu siswa SMKN 4 Malang.
Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) oleh Albert Bandura yang menyatakan bahwa belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (response)
dan mengalami efek-efek yang timbul. Selain itu teori proses selektif juga digunakan dalam penelitian ini. Dimana orang-orang cenderung melakukan
selective exposure (terpaan selektif). Mereka menolak pesan yang berbeda dengan kepercayaan mereka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif, karena hendak mengukur variabel-variabel dan tingkat hubungan pengaruh variable daya tarik program reality show ”Indonesia Mencari Bakat” di Trans TV terhadap variable eksplorasi bakat pada remaja. Sedangkan populasinya adalah siswa-siswi kelas X SMKN 4 Malang, dengan pengambilan sampel secara acak dan berstrata secara proporsional (proportionate stratified random sampling). Pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket yang disebarkan kepada 252 siswa-siswi sebagai sampel. Analisis data yang digunakan yaitu korelasi product moment dan untuk menguji hipotesis menggunakan Uji F. Berdasarkan hasil perhitungan Uji F diketahui bahwa Fhitung 95.547 > Ftabel 5%,
viii
pengaruh daya tarik program “Indonesia mencari Bakat” terhadap eksplorasi bakat pada remaja dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,526 berada pada rentang 0,40 - 0,599 yang berarti berada pada kategori sedang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daya tarik program “Indonesia Mencari Bakat” mempengaruhi remaja untuk mengeksplorasi bakatnya.
Malang, 9 Maret 2011 Peneliti
Uswatun Khasanah
Di Setujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
ix
(Study to students of SMKN 4 Malang)
Advisors : Nasrullah S.Sos M.Si and Nurudin S.sos M.si
(xv 79 + 33 tables + 2 figures + 11 attachments)
Keywords :The Influence Of Reality Show Program “Indonesia Mencari Bakat”, Talent Exploration
The background of this research is because the show up of reality program “Indonesia mencari Bakat” as a talent search were having the power attraction to the society. Indonesia Mencari Bakat is a talent search for the Indonesian people without looking genders or even ages, for single or group. Everyone can show their talent as long as they can entertain audiences. The participants were allowed to show their talent like dance, singing, attraction, music, magic, etc. Even the audience’s target of the program is children, teenagers, and adults, the observer using teenagers as the respondent. The appearance of this reality show makes society as specially teenagers who still study at school were competing to explore their talents. Were the teenagers age are still searching and developing their potential. By using this background, the observer wants to know the influence of the reality show program ”Indonesia Mencari Bakat” at Trans TV to the teenagers talent exploration which is State Vocational High School 4 of Malang (SMKN 4)’s students.
x Malang, 9 March 2011 Researcher
Uswatun Khasanah
Approved by
Advisor 1 Advisor 2
xi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Azza Wa Jalla pemilik segala ilmu yang hanya atas kasih sayang – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Berkat bimbingan dari Bapak dan Ibu Dosen pembimbing dan dengan usaha penulis yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan judul:
PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM REALITY SHOW “INDONESIA MENCARI BAKAT” di TRANS TV TERHADAP EKSPLORASI BAKAT
PADA REMAJA
(Studi pada siswa SMKN 4 Malang)
Karya yang sederhana ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dan lewat tulisan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. DR. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. DR. Wahyudi Winaryo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. M.Himawan Sutanto, M.Si selaku Dewan Penguji I. 5. Sugeng Winarno, MA selaku Dewan Penguji II.
6. Nasrullah, M.Si selaku Dewan Penguji III dan sekaligus berperan sebagai Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi ini.
7. Nurudin, M.Si selaku Dewan Penguji IV dan sekaligus berperan sebagai Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan solusi terhadap penelitian yang penulis lakukan.
Semoga setiap bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang membangun, peneliti harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulian-penulisan berikutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 08 April 2011 Penulis
xii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Skripsi ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Pernyataan Orisinalitas ... iv
Berita Acara Bimbingan ... v
E. Manfaat Penelitian... 7
F. Tinjauan Pustaka ... 8
F.1 Komunikasi Massa ... 8
F.2 Televisi... 9
F.3 Format Acara televisi... 11
F.4 Program Acara Televisi ... 13
F.5 Reality Show ... 15
F.6 Bakat Remaja ... 16
F.7 Eksplorasi Bakat ... 17
F.8 Remaja... ... 18
G. Kajian Teori... 20
G.1 Teori Belajar Sosial... 20
G.2 Teori Proses Selektif ... 22
H. Definisi Konseptual ... 22
I. Definisi Operasional... 23
J. Metode Penelitian ... 26
J.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
J.2 Pendekatan dan Jenis penelitian... 26
J.3 Populasi dan Sampel dan Teknik sampling. ... 27
K. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 31
K.1 Uji Validitas... 31
K.2 Uji Reliabilitas ... 32
L. Teknik Pengumpulan Data ... 33
L.1 Angket/Kuesioner... 33
L.2 Dokumentasi ... 33
M. Teknik Analisis Data... 33
xiii
M.2 Korelasi Pearson Product Moment... 34
M.3 Regresi Sederhana ... 36
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum SMKN 4 Malang... 37
A.1 Sejarah Singkat SMKN 4 Malang ... 37
A.2 Sekilas Tentang SMKN 4 Malang ... 39
A.3 Keadaan Siswa Kelas X SMKN 4 Malang... 40
B. Gambaran Umum Program Indonesia Mencari Bakat . 44 B.1 Sekilas Tentang Trans TV ... 44
B.2 Gambaran Umum Program Indonesia Mencari Bakat .. 45
B.3 Profil Program Indonesia Mencari Bakat ... 46
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Pengujian Instrument……… 50
A.1 Uji Validitas ... 50
A.2 Uji Reliabilitas ... 51
B. Deskripsi Jawaban Responden... 52
B.1 Variabel Program Indonesia Mencari Bakat ………… 53
B.2 Variabel Eksplorasi Bakat... 63
C. Analisis Pengaruh Daya Tarik Program “IMB” di Trans TV terhadap Eksplorasi Bakat pada Remaja... 70
C.1 Uji F ... 70
C.2 Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 71
C.3 Analisis Regresi Sederhana ... 73
D. Interpretasi Hasil Penelitian ... 75
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ………. 78
B. Saran ……… 79 DAFTAR PUSTAKA
xiv DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah penggolongan siswa perjurusan ………... 27
Tabel 1.2 Jumlah Populasi……...………... 28
Tabel 2.1 Jenis kelamin siswa-siswi………….………. 40
Tabel 2.2 Jenis penggolongan siswa perjurusan………... 41
Tabel 2.3 Jenis Pekerjaan orang tua siswa ……… 42
Tabel 3.1 Uji validitas variabel daya tarik program Indonesia Mencari Bakat (x)……… 49
Tabel 3.2 Uji validitas variabel eksplorasi bakat (y)...………. 50
Tabel 3.3 Uji reliabilitas variabel daya tarik program Indonesia Mencari Bakat (x)……… 51
Tabel 3.4 Uji reliabilitas variabel eksplorasi bakat (y)... 51
Tabel 3.5 Penampilan kontestan secara fisik cantik dan tampan (X1)... 52
Tabel 3.6 Kontestan ekspresif dan menarik (X2)... 53
Tabel 3.7 Kontestan berkualitas dengan gerakan yang unik dan atraktif (X3)... 54
Tabel 3.8 Kontestan mampu menyesuaikan kostum panggung (X4)…… 55
Tabel 3.9 Properti panggung yang menunjang penampilan kontestan (X5)... 56
Tabel 3.10 Kolaborasi yang unik antara bintang tamu dengan kontestan (X6)... 57
Tabel 3.11 Host/MC yang bergaya humoris (X7)... 58
Tabel 3.12 Komunikasi interaktif untuk menilai penampilan kontestan via sms (X8)... 59
Tabel 3.13 Juri yang memiliki kemampuan dan dapat dipercaya dalam memberikan komentar pada peserta (X9)... 60
Tabel 3.14 Susunan acara yang menarik dan tidak membosankan (X10).. 61
Tabel 3.15 Memiliki bakat tertentu (Y1)……….... 62
Tabel 3.16 Menyadari bakat yang dimiliki (Y2)... 63
Tabel 3.17 Melatih bakat yang dimiliki(Y3)………..………. 63
Tabel 3.18 Mengeksplorasi/menggali bakat (Y4)... 64
Tabel 3.19 Merasa percaya diri (Y5)……….. 65
Tabel 3.20 Mempunyai kelebihan (Y6)……….. 65
Tabel 3.21 Berfikir kreatif (Y7)... 66
Tabel 3.22 Senang mencoba hal baru (Y8)... 67
Tabel 3.23 Berani menampilkan bakatnya (Y9)... 67
Tabel 3.24 Bangga dengan bakat yang dimiliki (Y10)... 68
Tabel 3.25 Uji F ……….………. 70
Tabel 3.26 Koefisien korelasi……….. 71
Tabel 3.27 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……….. 72
xv DAFTAR GAMBAR
xvi DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Distribusi Jawaban Responden Lampiran 3. Hasil Uji Validitas
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 5. Hasil Analisis Korelasi
xvii DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Effendy, Uchjana, O. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press.
Hudaniah, Tri Dayakisni. 2006. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Wahyudi, J.B. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Grasindo.
Komala, Lukiati dan Elvinaro Ardianto. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Munandar, S.C Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Grasindo.
Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Grasindo.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Sarwono, Wirawan, Sarlito. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Binis. Bandung: CV. Alfabeta.
xviii
Winarso, Heru, Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Wirodono, Sunardian. 2006. Matikan TV-mu Teror Media Televisi Indonesia. Yogyakarta : Resist Book
Non Buku :
http://indonesiamencaribakat.transtv.co.id/ (diakses 15 Oktober 2010 pkl 12.04)
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Mencari_Bakat (diakses 15 Oktober 2010 pkl 12.15)
http://id.wikipedia.org/wiki/SMK_Negeri_4_Malang (diakses 4 Januari 2011pkl 13.17)
http://media-fatwa.blogspot.com/2010/06/mengembangkan-minat-dan-bakat-remaja.html(diakses 12 April 2011 pkl 16.18)
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=16244.0 (diakses 12 April 2011 pkl 16.30)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Joseph A. Devito komunikasi didefinisikan sebagai proses
pengiriman dan penerimaan pesan diantara dua orang atau kelompok dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi dapat
dilakukan dalam berbagai hal dan bentuk. Seperti komunikasi melalui media
massa yang bertujuan memberi informasi kepada masyarakat luas dengan
media massa cetak maupun elektronik (Winarso, 2005:5).
Komunikasi berkaitan erat dengan perkembangan teknologi. Dimana
melalui teknologi, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi. Salah
satu contoh teknologi komunikasi dibuktikan dengan perkembangan media
massa di tanah air. Seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku dan
sebagainya.
Dibandingkan media massa lainnya televisi mempunyai daya tarik
yang kuat bagi masyarakat. Televisi merupakan gabungan dari media dengar
dan gambar yang bisa bersifat informative, hiburan dan pendidikan, atau
bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut (Kuswandi,1996:8). Point penting
inilah yang menjadikan televisi sangat digemari oleh masyarakat. Berbeda
2
Dahulu masyarakat hanya mempunyai satu chanel televisi seperti
Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan televisi nasional atau
milik pemerintah. Setelah diizinkannya pemancar televisi swasta untuk
mengudara muncullah berbagai macam stasiun televisi, diantaranya RCTI,
SCTV, TPI yang saat ini berganti nama MNC TV, ANTV, Indosiar, Metro
TV, Trans TV, Global TV, TV One dan Trans 7.
Dalam kemunculannya, stasiun televisi swasta memberi warna
tersendiri bagi dunia pertelevisian di Indonesia. Semakin banyaknya stasiun
televisi di Indonesia, menghadirkan sajian atau tayangan yang berbeda-beda
dan menarik bagi masyarakat. Televisi yang dulunya mempunyai visi dan misi
untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, akhirnya beralih fungsi sebagai ajang untuk mencari keuntungan semata.
Persaingan antar stasiun televisi swasta merupakan persaingan dalam meraih
jumlah pemirsa sebanyak mungkin (rating), yang bersumber pada program
acara yang disajikan dan pemilihan jam tayang untuk suatu program acara.
Hal ini dikarenakan untuk menarik perhatian pemirsa agar menonton
program-program acara yang disajikan oleh stasiun televisi swasta tersebut.
Tak jarang sering terjadi adanya program acara televisi yang hampir
sama dari segi tema tayangan program. Sebuah acara di satu stasiun televisi
yang dianggap sukses dan mampu menarik perhatian masyarakat luas dengan
rating yang tinggi, akan dibuat tandingan serupa oleh stasiun televisi lain.
3
tidak lepas dari awal kemunculan reality show “Indonesia Mencari Bakat”
atau yang lebih dikenal dengan IMB yang tayang di Trans Tv. “Indonesia
Mencari Bakat”, reality show yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu pukul
19.00-21.00, diklaim sebagai tayangan yang menarik jumlah penonton paling
banyak. Acara ini ditayangkan pada jam prime time dimana waktu yang paling
sesuai bagi pemirsa untuk menonton acara TV adalah diluar waktu yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari (seperti diluar waktu
kerja, waktu sekolah, tidur dan lain-lain). Periode Prime Time merupakan
waktu yang paling potensial agar banyak penontonnya dan kesempatan
terbesar untuk bersaing dengan stasiun lainnya.
Indonesia Mencari Bakat merupakan program reality show yang berbeda dengan program reality show lain yang hampir sama. Misalnya
Indonesian Idol, Idola Cilik (RCTI), AFI, Mamamia (Indosiar), KDI (TPI).
Acara tersebut hanya menampilkan satu bakat yaitu dari segi suara atau
menyanyi, selain itu terdapat batasan usia peserta. Berbeda dengan Indonesia
Mencari Bakat yang merupakan sebuah ajang pencarian bakat anak bangsa
tanpa memandang jenis kelamin dan batasan usia, baik perorangan maupun
group. Siapapun bisa tampil asalkan mempunyai bakat untuk menghibur orang
lain. Peserta diperbolehkan mempertunjukkan bakatnya dalam bentuk apapun
seperti tarian, vokal, atraksi, music, sulap dan lainnya.
Dengan gaya Omesh yang kocak dan lugas sebagai pembawa acara
4
Cartwright, Titi Sjuman, dan Tantowi Yahya yang dalam kelanjutannya
digantikan oleh Addie MS, membawa “Indonesia Mencari Bakat” yang
diadakan oleh Trans TV sukses meraih perhatian masyarakat. Selain juri tetap
seperti yang disebutkan diatas, terkadang ada pergantian juri yang disebut
sebagai juri tamu. Pergantian ini juga merupakan salah satu strategi agar
masyarakat tidak merasa bosan.
Trans Tv juga mampu menggandeng Supermi sebagai sponsor utama
dalam acara “Indonesia Mencari Bakat”. Dengan iming-iming hadiah ratusan
juta rupiah, mobil, serta kontrak eksklusif adalah salah satu strategi dalam
melakukan promo awal kemunculan program reality show ini. Persyaratan
yang tidak sulit menjadi salah satu faktor untuk masyarakat berbondong-bondong mengikuti acara ini. Sebagai stasiun televisi swasta yang patut
diperhitungkan kreativitas dalam membuat suatu suguhan program acara,
Trans TV mampu menjadi stasiun pelopor dalam ajang pencarian bakat
bervariasi di pertelevisian Indonesia.
Indonesia Mencari Bakat termasuk acara positif yang dapat membantu
masyarakat untuk menggali, mengekspresikan dan menyalurkan bakat
kreatifitas seni mereka. Walaupun target audience program acara ini adalah
masyarakat luas baik anak-anak, remaja dan orang dewasa, peneliti
menjadikan kalangan remaja sebagai respondennya. Kemunculan reality show
ini membuat masyarakat khususnya remaja yang masih duduk dibangku
5
itulah peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh acara “Indonesia Mencari
Bakat” terhadap eksplorasi bakat pada remaja khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 4 Malang yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa
tampak atau ditengarai pada usia dini. Namun tidak jarang pula masih ada
kemampuan dan bakat lain yang baru muncul di usia remaja atau bahkan pada
periode perkembangan lebih lanjut. Usia remaja merupakan periode
perkembangan dengan keingintahuan yang tinggi, khususnya untuk berbagai
area yang berkaitan dengan kehidupan remaja. Hal-hal apa dan dengan siapa
remaja bergaul, aktivitas yang ada dalam lingkup kesibukannya sehari-hari
bisa menjadi awal untuk menelusuri dan mengembangkan berbagai minat yang mungkin pada usia lebih muda belum nampak atau belum menjadi fokus
perhatiannya. Rasa ingin tahu remaja seringkali diikuti dengan kebutuhan
untuk mencoba atau melakukannya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Jika di SMA hanya mengandalkan teori, SMK lebih
pada praktek kejuruan namun diimbangi dengan adanya teori. Secara
psikologis siswa SMK memiliki kelebihan diatas siswa SMA karena telah
memiliki skill tersendiri. Siswa yang memilih masuk SMK sudah memiliki
minat dan sedikit keahlian dalam bidang yang dipilihnya. Oleh karena itu
peneliti lebih memilih SMK sebagai responden dalam penelitian ini.
6
jurusan, yaitu Produksi Grafika, Persiapan Grafika, Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Animasi, dan Teknik Komputer Jaringan. Selain itu SMKN
4 Malang mempunyai extrakurikuler yang dapat membantu mengembangkan
bakat siswa-siswinya seperti extrakurikuler music, dance, basket, sepak bola,
paskibra, PMI dan karawitan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat di
rumuskan permasalahan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh daya tarik program reality show ”Indonesia Mencari
Bakat” di Trans TV terhadap eksplorasi bakat pada remaja?
2. Jika terdapat pengaruh, maka seberapa besar pengaruh daya tarik program
reality show ”Indonesia Mencari Bakat” di trans TV terhadap eksplorasi
bakat pada remaja?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh daya tarik program reality show
”Indonesia Mencari Bakat” di Trans TV terhadap eksplorasi bakat pada
remaja.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik program reality
show ”Indonesia Mencari Bakat” di Trans TV terhadap eksplorasi bakat
7 D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data
(Sugiyono,1999:51). Dari rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan
jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti yaitu :
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik program reality
show ”Indonesia Mencari Bakat” di Trans TV terhadap Eksplorasi
bakat pada remaja.
H1 : ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik program reality show
”Indonesia Mencari Bakat” di Trans TV terhadap Eksplorasi bakat pada
remaja.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara akademis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
komunikasi konsentrasi audio visual dan dapat dijadikan referensi bagi
peneliti selanjutnya, khususnya tentang penerapan konsep pengaruh daya
8
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat serta menjadi
pembelajaran bagi remaja agar lebih mengembangkan atau
mengeksplorasi bakatnya.
F. TINJAUAN PUSTAKA
F.1. Komunikasi Massa
F.1.1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta
pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba
diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (baik cetak maupun elektronik)
Sebab pada awal perkembangannya saja, komuniksi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi
massa), yaitu massa (saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern
(Nurudin, 2007 : 2).
Dalam buku (Rakhmat, 2003 : 189), mendefinisikan komunikasi massa
yaitu sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang
tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga
9
F.1.2. Fungsi Komunikasi Massa
Menghibur
Media memberikan hiburan bagi khalayaknya, hal ini terlihat pada acara humor, irama musik, tarian, dll.
Meyakinkan
Media dapat meyakinkan khalayak, misalnya mengubah sikap, nilai,
kepercayaan seseorang, atau dalam bentuk menggerakkan khalayak
untuk mengambil tindakan
F.2. Televisi
F.2.1. Pengertian televisi
Televisi adalah media yang begitu banyak menyita perhatian
masyarakat bila dibandingkan dengan media lainnya, Hal ini dikarenakan
televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam
menyatukan antara fungsi audio dan visual, ditambah kemampuannya dalam memainkan warna. Selain itu, Televisi juga mampu mengatasi jarak dan
waktu, sehingga penonton yang tinggal di tempat jauh dan terpencil sekalipun
dapat menikmati siaran televisi.
Televisi berasal dari dua buah kata yang berbeda asalnya, yaitu tele
(bahasaYunani) yang berarti jauh dan visi (Videre - Bahasa latin) yang berarti
penglihatan. Dengan demikian televisi dapat diartikan “melihat jauh“ dengan
10
dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televisi set)
(Wahyudi, 1986 : 49).
F.2.2. Fungsi Televisi
Dari hasil banyak penelitian dan pemikiran pakar-pakar komunikasi di
Amerika Serikat, kita dapat menarik kesimpulan bahwa sekarang ini, televisi
tidak dilihat lagi sebagai sebagai sarana pendidikan (dalam arti pendidikan
formal) dan juga tidak seharusnya sebagai alat promosi perdagangan. Lima
fungsi yang pada umumnya diakui oleh media televisi, yaitu :
1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia
Fungsi ini disebut juga sebagai fungsi informasi , namun istilah
informasi sengaja tidak dipakai supaya tidak timbul salah paham seakan-akan fungsi televisi sebagai saluran penerangan bagi penguasa
untuk memberikan kepentingan kepada pemerintah. Fungsi televisi
sebenarnya adalah mengamati kejadian di masyarakat dan
melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.
2. Menghubungkan satu dengan yang lain
Menurut Neil Postman, televisi tidak berkesinambungan tetapi dapat
menghubungkan hasil pengawasan lain yang jauh lebih gampang
daripada dokumen tertulis.
3. Menyalurkan kebudayaan
Televisi diharapkan lebih proaktif karena televisi sendiri tidak hanya
11
yang dikembangkan oleh televisi merupakan tujuan tanpa pesan
khusus didalamnya.
4. Hiburan
Dalam kebudayaan audio visual setidaknya program acara harus
bersifat menghibur, kalau tidak maka tayangannya tidak akan
ditonton, karena sekarang ini hiburan semakin diakui sebagai
kebutuhan manusia.
5. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat
Fungsi yang terakhir ini sering disalah artikan oleh penguasa. Akan
tetapi dalam situasi tertentu, fungsi ini cukup masuk akal. Misalnya
saja terjadi wabah penyakit di suatu daerah, maka televisi bisa memberitahukan berdasarkan fungsi pengawasan, berita ini kemudian
dapat dihubungkan dengan keterangan tentang vaksinasi.
F.3. Format acara televisi
F.3.1. Pengertian format acara televisi
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain
produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan
12
F.3.2. Pembagian format acara televisi
Format acara televisi dibagi dalam tiga bentuk, diantaranya :
1. Drama (fiksi)
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta
melalui proses imajinatif kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi
yang direkayasa dan dikreasi ulang. Contoh : komedi, legenda, horor,
aksi (action), dan sebagainya.
2. Non drama (non fiksi)
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta
melalui proses imajinatif kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari
tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Contoh : Musik, Talk show, variety show, reality show,
game show, kuis dan sebagainya.
3. Berita
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan
informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung
pada kehidupan masyarakat sehari-hari (Naratama, 2004 : 65-66).
Dari pembagian diatas, dapat diketahui bahwa tayangan “Indonesia
Mencari Bakat” merupakan program reality show dan bertema talent
13 F.4. Program acara televisi
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang, memunculkan
banyak stasiun televisi dan memunculkan persaingan dalam hal penyajian
program acara. Setiap stasiun televisi akan melakukan langkah-langkah baru
untuk menarik pemirsa agar menonton program acara yang mereka sajikan,
diantaranya yaitu :
a. Memberitakan peristiwa-peristiwa aktual yang terjadi dalam
masyarakat.
b. Menyajikan berita atau informasi dengan fakta-fakta yang lengkap.
c. Melakukan investigasi pemberitaan yang komprehensif.
d. Menyajikan paket-paket hiburan yang bekualitas dari segi isi pesan maupun penggarapannya (Kuswandi, 1996 : 125).
F.4.1. Pengertian program acara televisi
Program acara televisi adalah mata acara yang ditayangkan oleh stasiun
televisi, baik harian, mingguan, tengah bulanan, bulanan, triwulan, tengah
tahun dan tahunan (Wahyudi, 1994 ; 22).
Program-program acara yang akan disajikan oleh stasiun televisi
biasanya memiliki kesamaan dari segi tema, namun tetap akan berbeda
terutama dari segi konsep dan kemasan tayangannya. Hal ini sangat berkaitan
dengan keputusan stasiun televisi dalam menentukan program mana saja yang
layak tayang serta kemampuan berkreasi orang-orang yang yang terlibat di
14
Baik buruknya suatu program acara televisi akan sangat berpengaruh
pada stasiun televisi di kemudian hari. Jika acara yang ditayangkan
mempunyai mutu pengawasan yang bagus, dalam artian sesuai dengan kondisi
dan segmentasi pemirsanya dan penempatan waktu tayang yang sesuai
dengan program acaranya, tentu acara tersebut akan mendapatkan perhatian
luas dari masyarakat.
F.4.2. Dampak program acara televisi
Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari program acara televisi, yaitu:
1. Dampak kognitif
Yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan
memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. Contoh : acara kuis di televisi
2. Dampak peniruan
Yaitu pemirsa dihadapkan pada trend aktual yang ditayangkan
televisi, dimana pada akhirnya apa yang ada di televisi akan menjadi
panutan dan diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Misalnya model
pakaian, model rambut terbaru dari seorang artis yang sedang digandrungi,
maka akan banyak ditiru oleh masyarakat.
3. Dampak perilaku
Yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang ditayangkan
15 F.5. Reality Show
Program acara selalu berkembang mengikuti selera audience saat ini,
salah satunya adalah reality show. Hampir semua televisi swasta
menayangkan program acara ini. Adanya keseragaman program tayangan ini
bukanlah sebuah kebetulan, namun alas an utama yang terjadi dalam
fenomena reality show ini karena adanya selera pasar. Apa saja yang
disenangi masyarakat pada masanya tentunya akan mempengaruhi stasiun
televisi dalam menyajikan program-program, karena dari hal itu akan sangat
berpengaruh pada rating share.
Reality show pencarian bakat merupakan salah satu varian reality
show di televisi. Reality show itu sendiri merupakan salah satu bentuk program acara non berita yang bersifat menghibur. Acara ini bertujuan untuk
mencari bakat-bakat terbaik yang ada di Indonesia tanpa dibatasi usia dan
jenis bakat yang ditampilkan asalkan memiliki nilai entertainment atau
menghibur.
Pada reality show, pengemasan acara dibuat semenarik dan sedramatis
mungkin. Selain kita melihat para peserta menampilkan bakat mereka, kita
juga akan disuguhkan sekelumit cerita dibalik layar, juri yang terkesan
mempunyai sisi antagonis dan protagonist, sorak tawa dan tangis haru dari
para peserta, semua hal tersebut diciptakan sedemikian rupa sehingga mampu
mempengaruhi mood audience yang menyaksikan. Acara ini mengeksploitasi
emosi-16
emosi spontan, tak terkendali, di luar dugaan, yang bisa merangsang syaraf
keharuan, syaraf tawa bagi masyarakat pemirsanya (Wirodono, 2006:45).
F.6. Bakat Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa
dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan
pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Masa
ini berlangsung dari usia sekitar 12/ 13 tahun sampai 18-20 tahun yaitu usia
sekolah menengah. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya
masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Remaja
sedang mencari ”siapakah saya, apa peran saya?” Dalam usaha menemukan jati diri yakni mengetahui mengenai kebutuhan-kebutuhan pribadi serta
tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan minat dan
bakat remaja menjadi isue yang penting. Dalam mengembangkan
kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan
lingkungan rumah maupun sekolah.
Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa
tampak atau ditengarai pada usia dini. Namun tidak jarang pula masih ada
kemampuan dan bakat lain yang baru muncul di usia remaja atau bahkan
pada periode perkembangan lebih lanjut. Usia remaja merupakan periode
perkembangan dengan keingintahuan yang tinggi, khususnya untuk berbagai
17
bisa menjadi awal untuk menelusuri dan mengembangkan berbagai minat
yang mungkin pada usia lebih muda belum nampak atau belum menjadi
fokus perhatiannya. Rasa ingin tahu remaja seringkali diikuti dengan
kebutuhan untuk mencoba atau melakukannya. Oleh karenanya dengan
bimbingan yang terarah, masa remaja bisa menjadi masa yang
menguntungkan untuk anak mengembangkan bakat dan kemampuan tertentu.
F.7. Eksplorasi Bakat
Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau pencarian, yaitu tindakan
mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu.
Bakat sendiri pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud
(Munandar, 1992;17). Sehingga eksplorasi bakat berarti pencarian
kemampuan atau potensi diri yang masih perlu dikembangkan dan dilatih
agar dapat terwujud. Seperti yang telah dijelaskan diatas, eksplorasi tidak
hanya sekedar suatu pencarian, namun eksplorasi lebih pada pencarian atau penggalian yang lebih dalam tentang suatu hal. Jika dikaitkan dalam
penelitian ini, sebuah program acara reality show yang memiliki daya tarik
tersendiri dapat memberi pengaruh terhadap audience untuk melakukan
sesuatu atau melakukan hal yang sama. Yaitu penggalian secara lebih dalam
tentang bakat yang dimiliki, keberanian untuk menunjukkan bakatnya pada
orang lain, lebih mengasah atau melatih bakat yang dimiliki dengan
18 F.8. Remaja
F.8.1. Batasan remaja menurut WHO (World Health Organization)
Remaja adalah suatu masa dimana :
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan social-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relative lebih mandiri (Muangman, 1980:9)
Dari definisi remaja diatas, WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja. WHO membagi kurun usia tersebut dalam 2
bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Selain itu
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia
remaja. Di Indonesia, batasan remaja yang mendekati batasan PBB tentang
pemuda adalah kurun usia 14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus
penduduk 1980.
F.8.2. Tahap Perkembangan Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap
perkembangan remaja yaitu :
a. Remaja Awal (early adolescence)
19
yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan
pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah
terangsang secara erotic.
b. Remaja Madya (middle adolescence)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang
kalau benyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan
“narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai
teman-teman yang punya sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia
dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang
mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau
pesimis, idealis atau matrealis dsb. c. Remaja Akhir (late adolescence)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju peeriode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian 4 hal, yaitu :
Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang
lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
Terbentuk identitas seksual yang akan berubah lagi.
Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri)
dibanding keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private
20 G. Kajian Teori
G.1. Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Albert Bandura yang menyatakan bahwa
belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (response) dan
mengalami efek-efek yang timbul. Penentu utama dalam belajar adalah
peneguhan (reinforcement), dimana tanggapan akan diulangi (jadi dipelajari)
jika organisme mendapat hukuman (punishment) atau bila tanggapan tidak
memimpinnya ke tujuan yang dikehendaki. Jadi, perilaku diatur secara
eksternal oleh kondisi stimulus yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
peneguhan (Effendy, 2003:281).
Titik permulaan dari proses belajar adalah peristiwa yang bisa diamati, baik langsung maupun tidak langsung, oleh seseorang. Peristiwa tersebut
mungkin terjadi pada kegiatan si orang itu sehari-hari, dapat pula disajikan
secara langsung oleh televisi, buku, film, dan media massa lain. Peristiwa itu
bisa merupakan penunjukan nyata suatu perilaku atau ilustrasi pola pikir.
Perilaku nyata dipelajari dari observasi perilaku tersebut, sedangkan sikap,
nilai, pertimbangan moral, dan persepsi terhadap kenyataan sosial dipelajari
melalui abstract modelling (Effendy, 2003:282).
Bandura berpendapat empat proses dasar pembelajaran sosial yang
21
a. Attentional process (proses atensi/perhatian)
Perhatian kepada suatu peristiwa ditentukan oleh karakteristik
peristiwa itu (atau rangsangan yang dimodelkan) dan karakteristik si
pengamat.
b. Retention process (proses retensi)
Peristiwa yang menarik perhatian dimasukkan ke dalam benak dalam
bentuk lambang secara verbal atau imaginal sehingga menjadi ingatan
(memory).
c. Motor reproduction process (proses reproduksi motor)
Hasil ingatan tadi akan meningkat menjadi bentuk perilaku.
Kemampuan kognitif dan kemampuan motorik pada langkah ini berperan penting. Reproduksi yang saksama biasanya merupakan
produk ”trial and error” dimana umpan balik turut mempengaruhi.
d. Motivational process (proses motivasional)
Motivational process, menunjukkan bahwa perilaku akan berwujud
apabila terdapat nilai peneguhan. Peneguhan dapat berbentuk ganjaran
eksternal, pengamatan yang menunjukkan bahwa bagi orang lain
ganjaran disebabkan perilaku yang sama, serta ganjaran internal,
22 G.2. Teori Proses Selektif
Teori proses selektif (selective processes theory) mengatakan bahwa
penerimaan selektif media massa mengurangi sejumlah dampak media. Teori
ini menilai orang-orang cenderung melakukan selective exposure (terpaan
selektif). Mereka menolak pesan yang berbeda dengan kepercayaan mereka
(Komala, 2007:61).
H. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah pengertian atau batasan tentang suatu
konsep, yang dipilih atau ditetapkan oleh peneliti. Untuk itu perlu diuraikan
beberapa istilah yang terkandung dalam judul skripsi ini, agar menghindari kemungkinan terjadinya interpretasi yang salah.
a. Variabel bebas : Daya Tarik Program Reality Show
Pada reality show, pengemasan acara dibuat semenarik dan sedramatis
mungkin. Selain kita melihat para peserta menampilkan bakat mereka, kita
juga akan disuguhkan sekelumit cerita dibalik layar, juri yang terkesan
mempunyai sisi antagonis dan protagonist, sorak tawa dan tangis haru dari
para peserta, semua hal tersebut diciptakan sedemikian rupa sehingga
mampu mempengaruhi mood audience yang menyaksikan. Acara ini
mengeksploitasi munculnya moment dramatic obyek permainan. Moment
dramatic ini akan menjadi tontonan yang mengasyikkan (exiting) karena
23
bisa merangsang syaraf keharuan, syaraf tawa bagi masyarakat pemirsanya
(Wirodono, 2006:45).
Daya tarik adalah kemampuan menarik (memikat) perhatian. Dalam
penelitian ini yang menjadi daya tarik adalah program acara reality show
”Indonesia Mencari Bakat” di Trans TV. Karena acara ini memberikan
sesuatu yang berbeda di pertelevisian Indonesia.
b. Variabel terikat : Eksplorasi Bakat
Eksplorasi Bakat terdiri dari 2 kata yaitu eksplorasi dan bakat. Eksplorasi,
disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Bakat (aptitude)
pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud
(Munandar, 1992;17).
Sehingga eksplorasi bakat berarti pencarian kemampuan atau potensi diri
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
I. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variable
diukur, yaitu dengan menetapkan jenis dan jumlah indikator variable tersebut
berdasarkan definisi konseptual (Hamidi, 2007 : 142). Dalam penelitian ini
24
1. Variable Bebas (X)
Variable bebas merupakan variable yang bertindak sebagai penyebab atau
mempengaruhi. Dalam penelitian ini yang merupakan variable bebas
adalah daya tarik program reality show ”Indonesia Mencari Bakat” di
Trans TV.
Indikator yang menjadi ukuran variable tersebut adalah :
a. Daya tarik kontestan
Personal appearance : proporsional, menarik, modis, sederhana,
ekspresif, modern, cantik dan tampan.
Kualitas penampilan
Kesesuain kostum
b. Daya tarik dari konsep acara
Penataan panggung
Penataan lighting
Penampilan bintang tamu
Penampilan Host/MC
Teknik penilaian via SMS oleh pemirsa
Komentar dan penilaian oleh dewan juri
Penampilan komentator
Susunan dan tatanan acara
2. Variable Terikat (Y)
Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi. Dalam penelitian
25
timbulnya dorongan yang berasal dari dalam individu untuk menggali atau
mencari potensi diri (bakat), menyalurkannya dan mengasah bakat yang
ada dalam diri setelah menonton acara reality show Indonesia Mencari
Bakat.
Indikator yang menjadi ukuran variable tersebut adalah :
a. Kesadaran Diri (self awareness)
Keadaan kesadaran diri muncul ketika kita mengarahkan perhatian
kita ke dalam untuk memfokuskan pada isi dari diri sendiri
(Hudaniah,2003:85). Kesadaran diri dapat diukur dengan indikator:
Kesadaran diri responden terhadap bakat yang dimiliki
Kesadaran diri responden untuk melatih dan
mengeksplorasi bakat
b. Kreatifitas
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah
ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan
kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan
cerminan kemampuan operasional anak kreatif. (
26
c. Presentasi Diri (self-presentation)
Dalam proses presentasi diri biasanya individu melakukan proses
dimana dia akan menseleksi dan mengontrol perilaku mereka
sesuai dengan situasi dimana perilaku itu dihadirkan serta
memproyeksikan pada orang lain suatu image yang diinginkannya.
J. Metode Penelitian
J.1. Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 04 Malang pada tanggal 18-19
Februari 2011. Dimana usia remaja masih melakukan pencarian dan
pengembangan potensi dalam diri.
J.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan
kuantitatif, karena hendak mengukur variabel-variabel dan tingkat hubungan
pengaruh variable daya tarik program reality show ”Indonesia Mencari Bakat”
di Trans TV terhadap variable eksplorasi bakat pada remaja.
Instrument dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan survey
berupa angket/kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang utama.
27 J.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,1999:73). Penelitian ini dilakukan di SMKN 4
Malang, dengan kriteria yang dapat dijadikan populasi yaitu :
a. Siswa-siswi kelas X SMKN 4 Malang.
b. Pernah menonton program reality show ”Indonesia Mencari Bakat” di
Trans TV minimal 3x.
SMKN 4 Malang mempunyai 6 jurusan keahlian. Setiap jurusan memiliki jumlah kelas yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang diperoleh
jumlah siswa kelas X SMKN 4 sebesar 1129 orang yang tersebar dalam 28
28 Tabel 1.1
Jumlah Penggolongan Siswa Perjurusan
No. Jurusan Jumlah %
1. Multimedia (MM) 240 21,26%
2. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) 122 10,80%
3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 117 10,37%
4. Animasi (ANI) 80 7,09%
5. Persiapan (PS) 282 24,98%
6. Produksi (PD) 288 25,50%
Total 1129 100%
Sumber : TU SMKN 4 tahun 2010
Adapun populasi dari penelitian ini adalah 685 orang siswa-siswi kelas
X SMKN 4 Malang yang pernah menonton program reality show ”Indonesia
Mencari Bakat” di Trans TV. Jumlah tersebut didapat setelah melakukan pra
survey (bertanya secara langsung) pada 1129 orang siswa-siswi kelas X
SMKN 4 Malang. Peneliti memberi batasan berdasarkan strata yang ada
29 Tabel 1.2
Jumlah Populasi
No. Jurusan Jumlah
Kelas
Jumlah
Siswa
1. Multimedia (MM) 3 120
2. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) 3 122
3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 3 117
4. Animasi (ANI) 2 80
5. Persiapan (PS) 3 122
6. Produksi (PD) 3 124
Total 17 685
Sumber : TU SMKN 4 tahun 2010
Dari tabel tersebut dapat diketahui populasi yang akan dijadikan
responden sebanyak 685 orang.
Setelah menentukan populasi, langkah berikutnya adalah menentukan
sampel. Untuk menentukan jumlah besaran sampel, peneliti menggunakan
rumus Taro Yamane (Hamidi,2007:131) yaitu :
Keterangan : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = nilai presisi (tigkat kesalahan)
30
Dalam penelitian ini teknik samplingnya menggunakan probability
sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang
digunakan dalam Probability sampling yaitu proportionatestratified random
sampling. Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata
secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya
heterogen atau tidak sejenis (Riduwan, 2005:58).
Pengambilan sampel secara proporsional random sampling memakai
rumus Alokasi Proportional yaitu :
Dimana : ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
Diketahui jumlah populasi siswa kelas X SMKN 4 Malang sebesar N =
685 siswa dan presisi yang ditetapkan = 5%. Berapakah jumlah sampelnya?
N 685 685 685
n= = = = = 251,83 = 252
31
Jadi jumlah sampel sebesar 252 responden (siswa).
Kemudian dicari sampel berstrata dengan rumus : ni = (Ni : N).n
K. Uji Validitas dan Reliabilitas
K.1. Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid adalah bila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
diteliti. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Dalam penelitian ini untuk mencari validitas, peneliti menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Yaitu dengan mencari koefisien
skor korelasi tiap-tiap butir dengan skor total dan mencari koefisien yang
diperoleh dari penjumlahan skor item, dengan rumus sebagai berikut :
32
Menurut Sugiyono (1999:110), instrument yang reliable adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur untuk menguji reliabilitas
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik pengukuran alpha.
Teknik pengukuran alpha ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, yaitu dengan rumus sebagai berikut :
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
33
L. Teknik Pengumpulan Data
L.1. Angket/Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
L.2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi maksudnya adalah cara pengumpulan data yang
diperoleh dari catatan (data) yang telah tersedia atau telah dibuat oleh pihak
lain. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dalam
penggunaan data yang tersedia secara tertulis, menyangkut jumlah siswa-siswi
SMKN 4 Malang serta data lainnya.
M. Teknik Analisis Data
M.1. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap
item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono,1999:86).
Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan
sikap yang menggunakan data interval dengan nilai pengukuran sebagai
berikut :
Sangat Setuju (SS) = skor 5
34
Netral (N) = skor 3
Tidak Setuju (TS) = skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1
M.2. Korelasi Pearson Product Moment
Korelasi Pearson Product Moment (r) digunakan untuk mengetahui
derajad hubungan antara variable bebas (independent) dengan variable terikat
(dependent). Yaitu dengan rumus sebagai berikut :
xy
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai
berikut :
KP = r2 x 100%
Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinan
35
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebagai jawaban pada
hipotesis yang diajukan maka digunakan alat uji statistik yaitu uji F. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut :
MReg
Freg =
MRes
Dimana :
Freg = Koefisien regresi
MReg = Rata-rata kuadrat regresi
MRes = Rata-rata kuadrat residu
Setelah diketahui Fhitung selanjutnya akan di bandingkan dengan nilai
Ftabel. Sebagai perbandingan, menggunakan uji kesalahan sebesar 5%
dengan rumus : n-2 .
Kriteria Pengujian :
Jika F hitung < F tabel maka H1 ditolak artinya ada pengaruh daya tarik
program “Indonesia mencari Bakat” yang tidak signifikan terhadap
eksplorasi bakat pada remaja.
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh daya tarik
program “Indonesia mencari Bakat” yang signifikan terhadap eksplorasi
36 M.3. Regresi Sederhana
Teknik ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pola perubahan nilai
variable dependent yang disebabkan oleh berubahnya nilai variable
independent. Bentuk umum persamaan sederhana yang menunjukkan
hubungan antara dua variabel adalah:
Keterangan :
Y = nilai variable terikat
X = nilai variabel bebas
a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = kemiringan (slope) kurva linear yang menunjukkan
besarnya perubahan nilai sebagai akibat dari perubahan
setiap unit nilai X