• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA AMBON DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS VALUE FOR MONEY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA AMBON DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS VALUE FOR MONEY"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA

AMBON DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS VALUE FOR

MONEY

SKRIPSI

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

AYU MUTIA MERDEKA WATI 201110170311122

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Ambon Dengan

Menggunakan Analisis Value For Money (Studi pada Pemerintah Daerah Kota Ambon) yang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik

secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus, peneliti ucapkan kepada:

1. Bapak dan Mama tercinta atas segala kasih sayang serta doa yang tiada

hentinya, mendoakan kebaikan puterinya.

2. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

4. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, MM., Ak dan Sri Wahjuni Latifah, Dra., MM., Ak

selaku Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan memberikan saran,

dukungan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan sksipsi ini.

5. Bapak Setu Setyawan, Drs., M.M selaku dosen wali yang telah membimbing

dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan.

6. Seluruh staf pengajar, Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi

bekal ilmu pengetahuankepada penulis selama masa studi.

7. Pimpinan dan Staf Badan pengelola keuangan kota Ambon tempat Peneliti

melakukan penelitian.

8. Kakak tercinta Mbak Win dan Abang Aiy yang selalu sabar menyemangati

(5)

v

9. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberikan semangat dan

kebersamaan selama masa studi terimakasih atas semua dukungan kalian

selama ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penulisan skripsi ini.

Semoga amal baik Bapak, Ibu, dan saudara semua mendapatkan balasan

yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang

membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Dengan

terselesainya skripsi ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan

manfaat yang baik serta menjadi arahan dalam perjalanan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 13 April 2016

Penulis

(6)

vi

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Sayamenyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

sepengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu

Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini

dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 13 April 2016

Penulis

(7)

vii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... vi

DAFTAR ISI ... vii

2.1Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

2.2Landasan Teori ... 10

1. Akuntansi Sektor Publik ... 10

a. Pengertian Akuntansi Publik ... 10

b. Ciri-Ciri Akuntansi Publik ... 11

c. Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik ... 11

d. Tujuan Akuntansi Publik ... 12

2. Pengukuran Kinerja ... 13

a. Pengertian Pengukuran Kinerja ... 13

b. Tujuan Penilaian Kinerja Di Sektor Publik ... 13

c. Manfaat Pengukuran Kinerja ... 16

3. Konsep Value For Money Pada Pengukuran Kinerja ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1Lokasi Penelitian ... 20

3.2Jenis Penelitian ... 20

(8)

viii

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.5 Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

4.1 Tinjauan Umum Pemerintah Kota Ambon ... 24

1. Kondisi Geografis ... 24

2. Keadaan Demografis ... 24

3. Visi Dan Misi ... 25

4.2 Data Penelitian ... 26

4.3 Analisis Data ... 26

4.4 Pembahasan ... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1Kesimpulan ... 35

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Tingkat Ekonomi TA 2011-2013 ... 27

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Tingkat Efisien TA 2011-2013 ... 27

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan tingkat ekonomi tahun 2011

Lampiran 2. Perhitungan tingkat ekonomi tahun 2012

Lampiran 3. Perhitungan tingkat ekonomi tahun 2013

Lampiran 4. Perhitungan tingkat efisien tahun 2011

Lampiran 5. Perhitungan tingkat efisien tahun 2012

Lampiran 6. Perhitungan tingkat efisien tahun 2013

Lampiran 7. Perhitungan tingkat efektivitas tahun 2011

Lampiran 8. Perhitungan tingkat efektivitas tahun 2012

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Arthasari, Yuli. 2011. Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Magetan Dengan Menggunakan Metode Value For Money.

Ekonomi Akuntansi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Ayuningtyas, wulandari. 2013. Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintrah Kota

Kediri Berdasarkan Metode Value For Money. Ekonomi akuntansi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi sektor publik: suatu pengantar. Jakarta: Penerbit

ERLANGGA.

Erni. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Tuban

Dan Kota Malang Berdasarkan Value For Money. Ekonomi Akuntansi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Halim, Abdul &Kusufi, Syam. 2012. Akuntansi SektorPublik. Jakarta Selatan:

Penerbit Salemba Empat

I Desak Made Ita Purnamasari, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta. 2014. Analisis

Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Berdasarkan Value For Money Audit Atas Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Tahun 2007-2011. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014).

Nordiawan, Deddi & Hertanti, Ayuningtyas. 2010. Akuntansi Sektor Publik: edisi

2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat 2

Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004

Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

Ulum, Ihyaul. 2005. Akuntansi sektor publik: sebuah pengantar. Malang: UMM

press.

Wandari, I Nyoman Tri.et.al. 2015.Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi,

(12)

xii

Wiwik. 2013. Pengukuran Kinerja Keuangan Sektor Publik Dengan Analisis

Value For Money (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro). Ekonomi akuntansi. Universitas Muhammadiyah Malang.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Amandemen ke-empat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan

daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemberian otonomi dimaksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan

peran serta masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah diharapkan

pemerintah daerah mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan, meningkatkan daya

guna potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah.

Walaupun undang-undang secara jelas menyatakan bahwa pemerintah

daerah mempunyai kewewenangan untuk mengatur dan mengurus

pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan daerah tetap

harus memperhatikan antara perencanaan pemerintahan pusat, provinsi dan

antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung

pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut memperhatikan

kewenangan yang diberikan baik yang terkait dengan hubungan sumber daya

alam dan sumber daya lainnya, pelayanan umum serta keuangan.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

(14)

2

2004 tentang Pemerintahan Daerah, rencana pembangunan menurut

undang-undang tersebut dibagi menjadi rencana pembangunan jangka panjang, rencana

pembangunan jangka menengah dan rencana kerja pemerintah daerah. Konsep

pembangunan jangka menengah daerah diperlukan agar hasil-hasil pembangunan

yang sudah dicapai dalam kepemimpinan yang lalu, permasalahan yang sedang

dihadapi dan tantangannya kedepan dapat terjamin keberlanjutannya secara

sistematis. Karenanya rencana jangka menengah yang dimaksud harus mencakup

berbagai aspek penting kehidupan bermasyarakat dan berpemerintahan daerah

yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan masyarakat dan taraf

pembangunan yang hendak dicapai.

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Ambon Tahun 2011–2016

merupakan kelanjutan dan pembaharuan dari tahap pembangunan dibawah

kepemimpinan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana

yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut diarahkan

untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan daerah.

RPJMD Kota Ambon merupakan penjabaran dari visi, misi, dan

program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJMD memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,

dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat

Daerah, disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan

(15)

3

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar akan

tercermin pada kebijakan pendapatan, pembelanjaan serta pembiayaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pengelolaan Keuangan

daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan

daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam

memanfaatkan potensi pembiayaan daerah. Salah satu aspek dari pemerintah

daerah yang harus diatur secara hati-hati adalah masalah pengelolaan

keuangan daerah dan anggaran daerah. APBD merupakan pertanggung

jawaban rencana kerja pemerintah daerah dalam bentuk satuan uang untuk

kurun waktu satu dan berorientasi pada tujuan kesejahteraan publik Bastian

(2006:189).

APBD digunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan

dan pengeluaran, membantu pengambilan keputusan dan perencanaan

pembangunan, sumber pengembangan ukuran-ukuran standar. Untuk evaluasi

kinerja dan lain-lain. Untuk dapat menghasilkan struktur anggaran yang

sesuai dengan harapan dan kondisi normative maka APBD yang pada

hakikatnya merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan pemerintah daerah

serta tugas pokok fungsi unit kerja harus disusun dalam struktur yang

berorientasi pada pencapaian kinerja tingkat tertentu. Artinya, APBD harus

mampu memberikan gambaran yang jelas tentang tuntutan besarnya

pembiyaan atas berbagai sasaran yang hendak dicapai, tugas-tugas dan fungsi

pokok sesuai dengan kondisi, potensi, aspirasi dan kebutuhan riil di

masyarakat untuk suatu tahun tertentu. Dengan demikian alokasi dana yang

(16)

4

memberikan manfaat yang benar-benar dirasakan masyarakat dan pelayanan

yang berorientasi pada kepentingan publik.

Dengan diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan

APBD dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Defisit terjadi ketika

pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan belanja, sedangkan surplus

terjadi ketika pendapatan lebih besar dibandingkan belanja. Untuk menutup

defisit dan menggunakan surplus diperlukan pembiayaan daerah. Pembiayaan

adalah transaksi keuangan dearah yang dimaksudkan untuk menutup selisih

antara Pendapatan Dearah dan Belanja Daerah, dalam hal terjadi defisit

anggaran.

Sumber pembiayaan dapat berasal dari sisa lebih perhitungan

anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana

cadangan, maupun hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan

pengeluaran dalam pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan

modal dan transfer kedana Cadangan. Dengan demikian upaya membiayai

kegiatan Pemerintahan diperlukan langkah-langkah pembiayaan baik dengan

sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, hutang dan sebagainya.

Konsep value for money sangat penting bagi pemerintah sebagai

pemberi pelayanan kepada masyarakat karena pemakaian konsep tersebut

akan memberi manfaat berupa efektivitas layanan publik, dalam arti

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang telah

direncanakan dan tepat sasaran, meningkatkan mutu layanan publik, dengan

menghilangkan setiap inefisien dalam seluruh tindakan pemerintah maka

biaya pelayanan yang diberikan menjadi murah dan selalu dilakukan

(17)

5

berorientasi pada kepentingan publik, meningkatkan public cost awareness

sebagai akar dari akuntabilitas publik Mahsun (2006:1).

Ayuningtyas (2013), dalam penelitiannya pengukuran kinerja keuangan

pemerintah daerah kota Kediri berdasarkan metode value for money pada tahun

2008-2010 menunjukan bahwa hasil perhitungan rasio dengan metode value for

money secara keseluruhan sudah bias dikatakan ekonomis, efisien, dan efektif.

Berdasarkan fakta dan berbagai teori yang dikemukakan diatas

mendorong penulis untuk melakukan pengkajian melalui suatu penelitian

ilmiah dengan judul “Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Ambon

Dengan Menggunakan Analisis Value For Money

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut “Bagaimana kinerja keuangan Pemerintah Kota

Ambon bila diukur dengan value for money” ?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis kinerja keuangan Pemerintah Kota Ambon

menggunakan value for money.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Pemerintah kota

Sebagai bahan evaluasi mengenai kinerja keuangan Pemerintah Kota

(18)

6

b. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi mengenai kinerja Pemerintah Kota Ambon dalam

mengelola keuangan daerah.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan reverensi untuk

Gambar

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Tingkat Efektivitas TA 2011-2013 ...............

Referensi

Dokumen terkait

1 gram karbon aktif jenis PAC (powder active carbon) pada umumnya memiliki luas permukaan sekitar 11.111,111 m 2 /g, sedangkan untuk karbon aktif jenis GAC (granullar active

Komunitas mamalia pada hutan dataran rendah yang dibandingkan dengan hutan subalpin yang lebih tinggi dari hutan pegunungan memiliki nilai sebesar 0,14.. Perubahan ketinggian

Disimpulkan bahwa Intensitas penggunaan internet mahasiswa semester VI di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto adalah sebagian besar intensitas penggunaan

Berdasarkan hasil Pengamatan menunjukkan bahwa hasil produksi untuk ketiga jenis tanaman tersebut menunjukkan produksi yang sangat rendah, hal ini dikarenakan

Walaupun hasil penelitian tidak menunjukkan bahwa kualitas tidur memiliki hubungan yang signifikan dengan resiliensi, tetapi, tetap disarankan kepada mahasiswa profesi untuk

Dari beberapa sumber data dan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, karena masih merupakan penemuan awal maka perlu dila- kukan pengkajian yang bertujuan untuk

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

a) Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, karena setiap manusia unik, dan mempunyai perbedaan pendirian, perasaan satu sama