• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA RELASI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR ROMBENGAN MALAM (ROMA) KOTA MALANG (Studi kasus di Jl.Gatot Subroto, Kel.Jodipan, Kec.Blimbing Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA RELASI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR ROMBENGAN MALAM (ROMA) KOTA MALANG (Studi kasus di Jl.Gatot Subroto, Kel.Jodipan, Kec.Blimbing Kota Malang)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

POLA RELASI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR ROMBENGAN MALAM (ROMA) KOTA MALANG (Studi kasus di Jl.Gatot Subroto, Kel.Jodipan, Kec.Blimbing Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universsitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

Disusun Oleh : Susilo Hadi Prabowo

(201010310311028)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama :Susilo Hadi Prabowo

NIM :201010310311028

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : Pola Relasi Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Rombengan Malam (Roma) Kota Malang

(Studi Kasus di Jl. Gatot Subroto, Kel.Jodipan, Kec.Blimbing, Kota Malang)

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos,.M.Si

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi

Dekan FISIP-UMM Ketua Jurusan Sosiologi

(3)
(4)

Berita Acara Bimbingan Skripsi

Nama : Susilo Hadi Prabowo

Tempat , tanggal lahir : Bojonegoro, 16 Mei 1990

NIM : 201010310311028

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : Pola Relasi Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar

Rombengan Malam (Roma) Kota Malang (Studi kasus di Jl.Gatot Subroto, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing Kota Malang) Pembimbing Skripsi : (1) Dra. Tutuk Sulistyowati, M.Si

(2) Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos,. M.Si

Konsultasi :

Tanggal Keterangan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II

10-10-2014 Seminar Proposal 22-10-2014 ACC BAB I dan II 05-11-2014 ACC BAB III 05-11-2014 ACC BAB IV 05-11-2014 ACC BAB V

Disetujui

Dosem Pembimbing I Dosem PembimbingII

Dra. Tutuk Sulistyowati, M.Si Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hiirabbil‘alamin

Puji syukur kami sebagai penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk laporan penelitian dengan judul “POLA RELASI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR ROMBENGAN MALAM (ROMA) KOTA MALANG (Studi kasus di Jl.Gatot Subroto, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)”

Laporan ini merupakan salah satu persyaratan wajib, untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Kedua Orang Tua Kami, Rakhmat Probo Kusumo selaku Ayah kami dan Wiwik Susilo Wati selaku Ibu kami, yang telah mendidik dan membimbing hingga membesarkan kami, yang selalu memberi do’a dan dukungan Moral dan Materiil selama ini.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak Muhammad Hayat, S.Sos. M.A selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberi pengarahan, nasehat, serta motivasi kepada penulis pada saat menyusun skripsi.

(6)

6. Ibu Luluk Dwi Kumalasari S.Sos,.M.Si selaku pembimbing II yang telah memberi pengarahan, nasehat, serta motovasi kepada penulis pada saat menyusun skripsi.

7. Bapak Rachmad Kristiono Dwi Susilo, S.Sos. M.A selaku dosen wali yang telah memberi pengarahan, nasehat, serta motivasi kepada penulis pada saat menyusun skripsi.

8. Untuk semua teman yang begitu banyak memberikan inspirasi baik secara langsung maupun tidak langsung, namun belum tercantum. Terimakasih atas dukungan yang telah diberikan oleh pihak yang tidak pernah lelah berhenti mendukung dan mendoakan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, do’a kami akan selalu mengiringi atas segala jasa dan bimbingan yang telah diberikan akan mendapat imbalan pahala dari Allah SWT.Amin.

Dengan menyadari bahwa hanya Allah-lah yang memiliki segala kesempurnaan,sehingga tentu masih banyaklagi rahasisa yang belum tergali dan kita ketahui.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena dengan segala keterbatasan yang ada pada penulis, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang membanggun sehingga skripsi ini sedikit banyak dapat berguna bagi pembaca dan pihak lain yang memerlukan.

Malang 11 November 2014

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAKSI ... xv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.4.1 ManfaatTeoritis... 6

1.4.2 Manfaat Praktis... 7

1.5 Definisi Konsep 1.5.1 Pola Relasi... 8

1.5.2 Transaksi Jual Beli... 9

1.5.3 Pasar Rombeng... 10

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Pendekatan Jenis Penelitian... 11

1.6.2 Lokasi Penelitian ... 12

(8)

1.7 Teknik Pengumpulan Data ... 13

1.7.1 Observasi ... 13

1.7.2 Wawancara ... 14

1.7.3 Dokumentasi ... 15

1.8 Teknik Analisis Data ... 15

1.8.1 Pengumpulan Data ... 16

1.8.2 Reduksi Data ... 17

1.8.3 Penyajian Data ... 17

1.8.4 Penarikan Kesimpulan ... 17

II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... 18

2.1.1 Pola Relasi ... 18

2.1.2 Sifat-sifat Hubungan ... 21

2.1.3 Transaksi Jual Beli ... 22

2.1.4 Pasar... 25

2.1.4.1 Jenis Pasar ... 26

2.1.4.2 Pasar Tradisional ... 30

2.1.4.3 Sejarah Pasar Tradisional ... 31

2.1.4.4 Kinerja Pasar... 36

2.2 Penelitian Terdahulu ... 38

2.3 Landasan Teori... ... 44

2.3.1 Teori Pertukaran Sosial... 44

2.3.2 Proposisi ... 47

III. DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Deskripsi Pasar Roma... 52

3.1.1 Keadaan Geografis Pasar Roma... 52

3.1.2 Keadaan Geografis Kelurahan Jodipan... 53

3.1.3 Luas Wilayah... 54

(9)

3.1.5 Mata Pencaharian Penduduk... 55

3.1.6 Tingkat Pendidikan... 55

3.1.7 Struktur Organisasi Pemerintahan... 57

3.2 Sejarah dan Perkembangan Pasar Roma... 58

3.3 Modal yang dimiliki pejnual di Pasar Rombengan Malam ... 62

3.4 Pengaruh Paguyuban Pasar Rombengan terhadap transaksi jual beli ... 63

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajian Data ... 64

4.1.1 Gambaran Umum Informan ... 65

4.2 Bentuk-bentuk Pola Relasi yang Ada... ... 71

4.2.1 Perspektif Teori Pertukaran Sosial... 71

4.2.2 Perspektif Bentuk Pola Relasi (Peter M. Blau)... 79

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 84

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 38

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... 54

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia... 55

Tabel 3.3 Lulusan Pendidikan Umum ... 56

Tabel 3.4 Perkembangan Pasar Roma 5 tahun yang lalu ... 59

Tabel 3.5 Kisaran modal para pedagang ... 62

Tabel 4.1 Identitas Informan yang Berstatus Penjuali Bedasarkan Usia, Jenis Barang yang dijual, dan Awal Keberadaanya ... 66

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Komponen-komponen anali sis Data Model Inter aktif ... 16

Gambar 3.1 Str uktur Or ganisasi ... 57

Gambar 4.1 Foto Barang Yang Dijual... 67

(12)

1

DAFTAR PUSTAKA

Agusyanto Ruddy.Jaringan Sosial dalam Organisasi/Ruddy Agusyanto.Ed1,--1.— Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Burhan. Bungin. Metodologi Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan kualitatif. Surabaya:Airlangga University Press 2001.

Ddoyle Paul Johnson.Teori Sosiologi Klasik dan Moderen.PT Gramedia, IKAPI, Jakarta 1986.

Farouk.Muhammad dan Djaali.Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: PTIK Press & Restu Agung.2005.

George Ritzer & Duuglas J. Goodman, Edisi ke-6 Teori Sosiologi Moderen.2005. Hubungan Industrial Suatu Pengantar. Yogyakarta:BPFE 2005.

Novel Ali.1986.Hubungan Masyarakat.Penerbit Karunika Jakarta Universitas Terbuka 1986.

Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: C.V Alfabeta 2007.

(13)

2 Non Buku:

Kamus Bahasa Indonesia, (diakses tanggal 6 September) http.//kbbi.web.id/kamus besar bahasa indonesia.

Pengalokasian Pasar Tradisional Kota Malang, 2013 (diakses tanggal 10 September) http.//www.Hallo Malang.com

Pola Relasi Sosial Petani Dengan Buruh Tani Dalam Produksi Pertanian, (diakses tanggal 10 September 2014).http://lib.unri.ac.id/skripsi/index.php.

Pola Hubungan Tengkulak dengan Petani, 2009, (diakses tanggal 10 September 2014). http://repository.usu.ac.id

Jenis Hubungan Sosial, 1975. Spradley dan McCurdy, dalam Ramadhan 2009;11,diakses tanggal 10 September 2014,

http://www.scribd.com/doc/34826071/46/B-Jenis-Hubungan-Sosial (Spradley dan McCurdy,1975dalamRamadhan,2009:11).

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap manusia dalam kehidupan sosial akan saling membutuhkan,

ketergantungan dan saling berhubungan satu dengan lainya kerena itu

merupakan suatu dasar dalam hidup di dunia. Kemudian dari hal tersebut

maka manusia akan berelasi atau menjalin hubungan melalui interaksi yang

biasanya diawali dengan kontak sosial dan berkomunikasi untuk menjalin

suatu hubungan kerjasama yang baik.

Interaksi merupakan hubungan dinamis yang didalamnya terdapat

hubungan antara individu-individu, individu dengan kelompok, atau antara

kelompok dengan kelompok, baik dalam bentuk kerjasama, persaingan,

hingga pertikaian atau konflik. Bentuk interaksi terdapat beberapa assosiatif

ataupun disosiatif. Proses asosiatif merupakan suatu proses interaksi yang

mempunyai kecenderungan untuk membuat masyarakat bersatu dan kuat

dalam menjalin kerjasama atau solidaritas yang tinggi diantara kelompok

seperti: kerjasama, akomodasi, akulturasi serta asimilasi. Sedangkan proses

disosiatif adalah suatu proses atau bentuk interaksi yang cenderung akan

membawa anggota masyarakat ke arah perpecahan diantara pelaku pasar

dan merenggangkan, memutuskan hubungan solidaritas diantara

anggota-anggotanya yang telah terjalin baik dalam transaksi jual beli dalam kegiatan

(15)

2

dalam persaingan. Dalam kehidupan sehari-hari hubungan interaksi itu

dapat berbagai macam kegiatan misalnya dalam bekerja, belajar mengajar,

bersenda gurau bahkan jual beli antara penjual dan pembeli. Proses asosiatif

maupun disosiatif dapat terjadi dalam transaksi jual beli di pasar.

Pasar adalah tempat bertemunya dan terjadinya jual beli antara

penjual dan pembeli, barang dan jasa tersedia untuk dijual dan akan terjadi

pemindahan Hak milik (Swasta, 1996:50). Pertemuan penjual dan pembeli

memungkinkan terjadinya hubungan-hubungan sosial. Dalam kegiatan

transaksi jual beli, setiap individu penjual maupun pembeli akan melakukan

hubungan sosial yang dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang

berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Proses hubungan yang terjadi

baik itu berupa kegiatan jual beli maupun kegiatan yang lain akan

memunculkan pola relasi dan interaksi yang berbeda. Bentuk interaksi yang

berbeda tersebut yaitu asosiatif dan disosiatif tersebut, dimana asosiatif akan

membentuk suatu persatuan yang akan menimbulkan hubungan-hubungan

sosial yang akan menjadi jejaring sosial antara mereka, dan sebaliknya.

Bedasarkan penjelasan sebelumnya, pola relasi dan interaksi

tersebut baik asosiatif dan disosiatif juga nantinya akan terjadi di Pasar

rombengan malam yang terletak disebelah Timur atau Lingkar Utara dari

kota malang tepatnya di sepanjang kanan kiri teras trotoar Jalan Gatot

Subroto. Sangat unik jika kita dengar yang namanya Pasar Rombengan

Malam, kita dapat membayangkan bagaimana kondisi barang-barang

(16)

3

yang akhirnya menjadi barang-barang antik, lalu Untuk apa barang-barang

tersebut dijual?

Perkembangan pasar rombeng (pasar barang bekas) yang ada di

Indonesia khususnya di Pulau Jawa, semakin tahun semakin menyebar dan

berkembang tidak hanya penjual saja melainkan banyak juga peminatnya,

tidak hanya ada di Kota Malang saja, melainkan berada di kota-kota lainya

seperti yang ada di daerah Solo terdapat pasar yang menjual barang-barang

bekas yang bernama Pasar Triwindu, Pasar Klithikan (loak) yang berada di

Jogjakarta, Pasar Gembong yang terdapat di Surabaya, pasar-pasar tersebut

merupakan pasar yang terdapat para penjual barang-barang bekas atau

Rombengan seperti di Kota Malang.

Pasar Rombengan Malam ini salah satu pasar tradisional di Kota

Malang yang diramaikan setiap malam harinya, banyak para pengunjung

atau para pelaku pasar yang berdatangan setiap malam harinya yang ingin

beraktifitas jual beli di pasar ini. para pengunjung berdatangan dan ingin

melakukan jual beli atau sekedar melihat-lihat barang yang diinginkan.

Lokasi pasar yang terjangkau oleh masyarakat dan serta trotoar yang cukup

luas yang ditempati untuk beraktifitas dan tempat saling berelasi atau

berhubungan interaksi, bercanda, gotong royong dalam transaksi jual beli

barang-barang bekas, di pasar ini banyak terdapat penjual Hp bekas, Sepatu

bekas, Helem bekas, Pakaian bekas, Kabel-kabel Shower bekas, Jam bekas

(17)

4

Kebanyakan pengunjung di pasar ini adalah masyarakat ekonomi

kelas menengah kebawah, dengan selera barang kebutuhan mereka yang

murah harganya dan dapat dijangkau, bermerk, kualitas bagus dan masih

dapat digunakan, dilihat dari para penjualpun sama kondisi mereka berasal

dari mastyarakat ekonomi menengah kebawah yang artinya mereka tidak

ada pekerjaan lain selain berjualan di pasar ini setiap malamnya, dan mereka

sudah merasa nyaman dengan pekerjaan seperti itu dari pada menganggur.

Para pengunjung mempunyai kepentingan pribadi masing-masing

dan beragam, namun karena keadaan yang berbeda dipasar tersebut maka

hubungan interaksi di antara merekapun harus dilakukan. Interaksi antara

pelaku pasar di Pasar Roma (Rombengan Malam) atau yang biasa disebut

pasar maling di Kota Malang, memunculkan bentuk-bentuk pola hubungan

sosial. Kerjasama yang dibangun di antara pelaku pasar seperti adanya

persediaan maupun pesanan barang-barang bekas atau second yang kini

menjadi barang antik entah itu Hp bekas, Sepatu bekas, Helem bekas,

Pakaian bekas, Kabel-kabel Shower bekas, Jam bekas dan banyak

barang-barang bekas yang lain kepada para penjual atau makelar, dan yang

kemudian mereka carikan di pasar maling untuk memenuhi pesanan dari

pemesan. Hubungan antar pelaku bisnis di pasar ini terlihat sangat begitu

erat hingga menciptakan jejaring ekonomi yang kuat. Jejaring penjual

kepada makelar, makelar hingga melebar hingga kepada pembeli.

Setiap malam sekitar jam 18:00 WIB pasar ini sudah mulai buka,

(18)

5

Setelah hampir semua barang tertata dan semakin banyak orang yang

berjualan, orang-orang datang dan mulai memadati pinggiran jalan atau

trotoar tempat lapak-lapak sederhana pasar tersebut. Pengunjung semakin

banyak memadati kawasan pasar ini mulai pukul 20.00 WIB hingga sekitar

jam 02.00WIB, sekitar awal tahun 2000-an para penjual hanya menggelar

tikar dan menata barang daganganya di pinggir trotoar dan semakin

berjalanya waktu dari tahun ke tahun hingga kini banyak penjual yang

menggelar lapak hingga kebadan jalan.

Permasalahan yang paling mendasar dari sebuah realita dipasar

maling ini sebagai peneliti kami ingin meneliti tentang pola relasi antara

penjual dan pembeli, karena peneliti ingin mengetahui bagaimana jenis-jenis

pola relasi yang terjadi, dan sangat unik dan menarik ketika dikaji lebih

dalam.

Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti

akan fokus pada kajian mengenai “Pola Relasi dalam transaksi jual beli di

Pasar Rombengan Malam (Roma) Pasar Maling Kota Malang”. Peneliti

akan mengkaji mengenai berbagai macam pola relasi yang dibangun dari

sebuah adanya transaksi jual beli antara penjual terhadap pembeli. didalam

pola relasi tersebut mungkin adanya sebuah kerjasama yang dapat

menguatkan hubungan-hubungan sosial dari para pelaku pasar, tapi juga

terdapat pula sebuah konflik antara penjual dan pembeli yang justru

(19)

6

terjalinantara mereka, merugikan dari masing-masing pihak kemudian yang

akan merambat hingga melemahnya tingkat pendapatan ekonominya.

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,

maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana pola relasi antara penjual dan pembeli dalam transaksi

jual beli di Pasar Rombengan Malam (Roma) Kota Malang?”

1.3 Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

“Untuk mengetahui segala bentuk pola relasi antara penjual dan

pembeli dalam transaksi jual beli di Pasar Rombengan Malam

(Roma) Pasar Maling Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi kontribusi

secara luas,

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu

(20)

7

digunakan mahasiswa Sosiologi sebagai acuan dalam mengadakan

penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi dan sumber

informasi atau pengetahuan mengenai pola relasi dalam transaksi

jual beli, di Pasar Rombengan Malam (Roma) Pasar Maling Kota

Malang.

2. Bagi Peneliti

a. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk

mengetahui berbagai bentuk pola relasi antara penjual dan

pembeli dalam transaksi jual beli, serta digunakan sebagai

contoh pembelajaran apabila suatu saat nanti peneliti

mengalami dan menjadi aktor dalam aktifitas itu.

b. Penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan

peneliti dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang

didapatkan dalam kegiatan perkuliahan dengan terjun

(21)

8

1.5 Definisi Konsep

Dalam setiap usulan atau rancangan penelitian, apapun format

penelitian yang digunakan perlu penegasan batasan pengertian yang

operasional dari setiap istilah atau konsep/ variabel yang terdapat baik

dalam judul penelitian, rumusan masalah penelitian, dan tujuan penelitian.

Konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati atau diteliti.

Konsep memerlukan variabel-variabel mana yang akan ada hubungan

empiriknya (Muhammad Fafouk dan Djaali, 2005:8).

Agar memperoleh kejelasan tentang arti penelitian ini diperlukan

adanya definisi konep yang memberikan arahan dan ruang lingkup

penelitian, sehingga mempermudah dalam mengadakan penelitian, untuk itu

dapat digunakan beberapa konsep dalam penelitian ini adalah:

1.5. 1Pola Relasi

Dalam kamus bahasa Indonesia, pola artinya adalah

“gambar, corak, model, sistem, cara kerja, bentuk, dan struktur, jadi

bisa dikatakan pada hakekatnya pola relasi sosial adalah suatu teknik

atau metode atau cara yang sistematik guna melakukan pendekatan

(approach) terhadap masyarakat, maka interaksi disini memegang

peran penting. Sebab setiap pendekatan, selalu dapat diciptakan

melalui proses batiniah, sebagai hasil hubungan antar manusia,

hubungan ini, tidak akan pernah terwujud, tanpa interaksi antar

(22)

9

1.5. 2Transaksi Jual Beli

Pengertian Transaksi Menurut Sunarto Zulkifli (2003:10)

dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Akuntansi Perbankan

Syariah” menyatakan bahwa: "Secara umum transaksi dapat diartikan

sebagai kejadian ekonomi/ keuangan yang melibatkan paling tidak 2

pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya) yang

saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan

usaha, pinjam meminjam atas dasar sama-sama suka ataupun atas

dasar suatu ketetapan hukum atau syariah yang berlaku. Dalam sistem

ekonomi yang paradigma Islami, transaksi harus dilandasi oleh aturan

hukum-hukum Islam (syariah) karena transaksi adalah manifestasi

amal manusia yang bernilai ibadah dihadapan Allah, yang dapat

dikategoriakn menjadi 2 yaitu transaksi halal dan haram.

Pengertian Transaksi menurut Skousen (2007:71) dalam

bukunya yang berjudul ”Pengantar Akuntansi Keuangan”

menyatakan bahwa: “Pertukaran barang dan jasa antara (baik

individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain

yang mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis.“

Pengertian transaksi menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut: “Persetujuan jual beli

dalam perdagangan antara pihak pembeli dan penjual”.

Transaksi merupakan persetujuan jual beli antara penjual

(23)

10

(orang yang menyerahkan barang) dan pembeli (orang yang

membayar dengan harga kesepakatan barang yang dijual).

Jual beli adalah perjanjian timbal balik, seperti yang

dijelaskan Pasal 1457 Kitab Undang-undang hukum perdata

merumuskan jual beli sebagai “suatu persetujuan dengan mana pihak

yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan,

dan pihak yang lainuntuk membayar harga yang telah dijanjikan”.

1.5. 3Pasar Rombeng

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli,

sedangkan Rombengan adalah barang-barang bekas seperti (baju

bekas, sepatu bekas, Hp bekas, dll yang dijual oleh para tukang loak.

Menurut Bpk Zulqarnain Kirom (Ketua Paguyuban Pasar

Rombengan Malam) Pasar Rombengan Malam merupakan tempat

bertemunya penjual dan pembeli, yang memperjual belikan

barang-barang bekas rombeng dengan persetujuan yang saling mengikat

antara penjual (orang yang menyerahkan barang) dan pembeli (orang

yang membayar dengan harga kesepakatan barang yang dijual) pada

(24)

11

1.6 Metode Penelitian

Secara konseptual, metode diartikan sebagai cara berfikir, yaitu

cara-cara menetapkan, merumuskan dan mengidentifikasi sesuatu

(Wisadarina;2005:1).

Untuk melakukan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan

metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2006:4)

kualitatif sebagai prosedur dalam penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara

utuh, dengan menggunakan metode kualitatif peneliti mencari semua data

yang dibutuhkan, kemudian dikelompok-kelompokkan menjadi lebih

spesifik. Adapun metode penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.6. 1Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif, kualitatif

dimaksud intuk menjelaskan fenomena sosial yang terjadi di tempat

penelitian.

Dalam menggunakan jenis penelitian tersebut peneliti dapat

mendeskripsikan kejadian dan kenyataan yang sebenar-benarnya

tentang hal-hal yang berkaitan dengan pola relasi antara penjual dan

pembeli didalam transaksi jual beli, dengan demikian dalam

menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif ini data yang

(25)

12

mudah memahami hasil penelitian ini. Alasan peneliti memilih jenis

penelitian deskriptif kualitatif ini adalah untuk memberikan

gambaran jelas tentang objek penelitian bedasarkan kenyataan yang

ada dalam lapangan. Bobkan dan Taylor mendefinisikan penelitian

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diminati (Moleong, 1994:3).

1.6. 2Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pasar Rombengan Malam

(Roma) Pasar Maling Jl.Gatot Subroto Kota Malang. Adapun alasan

peneliti memilihan lokasi tersebut didasarkan pada rasa penasaran

dan ketertarikan peneliti mendengar istilah unik yaitu pasar

rombengan yang dari tahun ke tahun makin ramai pengunjung, dan

bertambahnya para penjual yang dulunya hanya di sepanjang kanan

kiri teras trotoar jalan dan kini makin meledaknya pengunjung

hingga ke badan jalan.

1.6. 3Subyek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang dimaksud subjek

penelitian adalah informan yang memberikan data penelitian melalui

wawancara.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik

pengambilan sampel yaitu teknik Purposive Sampling untuk para

(26)

13

Pemilihan informan menggunakan teknik purposive

samplingyaitu cara penentuan informan yang ditetapkan secara

sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu dan dengan

syarat- syarat yang harus dipenuhi (Arikunto, 2010:183).

Berikutnya Teknik Accidental, ialah teknik penentuan

sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara

tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan

karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan

sebagai sampel (subyek) (Arikunto2009:11).

Peneliti mengambil subyek penelitian yaitu para pedagang/

penjual dan pembeli di Pasar Rombengan Malam (Roma) Pasar

Maling Kota Malang. Peneliti menambahkan Ketua paguyuban,

Ketua RT, dan orang yang berpengaruh besar sebagai informan

pendukung dalam penelitian ini.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1.7. 1Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

oleh peneliti dengan cara mengamati secara langsung terhadap suatu

obyek, tempet, kondisi, situasi ataupun perilaku dari masyarakat

(27)

14

Alasan peneliti menggunakan metode ini karena peneliti

terjun langsung keobyek yang diteliti, agar mendapatkan data-data

yang dibutuhkan dalam penelitian secara lengkap dan obyek sendiri

menyadari bahwa sedang ada penelitian ditempatnya. Observasi

dilakukan disekitar kanan kiri teras trotoar Jl.Gatot Subroto Kota

Malang.

1.7. 2Wawancara (Interview)

Interview juga sering disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan, adalah sebuah dialog percakapan yang dilakukan

oleh pewawancara (Interviewer). Wawancaara merupakan alat

re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya, atau suau percakapan tanya jawab lisan antara

dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan di

arahkan pada suatu masalah tertentu, teknik pengumpulan data

dengan cara berdialog atau bertanya kepada informan pada

penelitian, ada tipe wawancara mendalam atau In-depth interview.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara

mendalam, wawancara mendalam merupakan kegiatan wawancara

antara peneliti dengan informan yang dilakukan berulang dengan

tujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai prespektif informan

terhadap kondisi kehidupan, pengalaman, atau situasi yang di

(28)

15

Pedoman wawancara yang dapat digunakan dalam

melakukan In-depth interview adalah pedoman wawancara tidak

terstruktur, sebab jenis wawancara ini akan memberi peluang kepada

peneliti untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

1.7. 3Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

data yang bersumber dari catatan, agenda buku atau pustaka,

peraturan-peraturan tertulis serta mereka hal-hal hal-hal yang

berkaitan dengan permasalahan peneliti (Arikunto, 2000:68). Dalam

penelitian ini sumber dokumentasi diperoleh dari foto-foto yang

mendukung penelitian ini, yaitu foto yang mencerminkan

sesungguhnya ketika wawancara atau keadaan ketika observasi di

Pasar Rombengan Malam (Roma) Pasar Maling Jl.Gatot Subroto

Kota Malang.

1.8 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan suatu saca yang digunakan untuk

menguji dan menarik kesimpulan. Untuk menjawab suatu fenomena

latarbelakang dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif dalam analisa datanya, hal ini dimaksudkan

agar dapat memberikan gambaran secara nyata mengenai pola relasi yang

dibangun oleh para pedagang terhadap pembeli di Pasar Rombengan Malam

(29)

16

deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model analisis

interaktif yang dikemukakan Miles dan Hebermas (dalam Sugiyono,2007:91

melalui 4 tahapan yakni:

Gambar.1.1

Komponen-komponen analisis Data Model Interaktif

Sumber: Miles dan Huberman, (Sugiyono, 2010 183).

1.8. 1Pengumpulan data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data

ini peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan judul penelitian

yaitu tentang Pola Relasi dalam transaksi jual beli.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

(30)

17

1.8. 2Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan , pemusatan, perhatian,

pada penyederhanaan, keabstrakan dan transformasi data awal yang

muncul dari catatan dilapangan. Peneliti mengedit data dengan cara

memilih bagian data untuk di undi, dipakai dan diringkas serta

dimasukkan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan

secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

1.8. 3Penyajian Data

Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi

deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus

mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara

keseluruhan dan disajikan secara sistematis.

1.8. 4 Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting

dari kegiatan penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini bermaksud

untuk menganalisis, mencari dari data yang ada sehingga dapat

Gambar

Gambar.1.1

Referensi

Dokumen terkait

Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam yang terbatas yang dapat digunakan kembali (reuse). Penggunaan spektrum frekuensi harus dilakukan secara efisien dan efektif

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Analisis

M.A selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberi pengarahan, nasehat, serta motivasi kepada penulis pada saat

Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir

Perangkat lunak Sistem yang Penting untuk Keselamatan Berbasis Komputer didesain mampu mendeteksi dan memulihkan kesalahan atau kegagalan dalam waktu yang ditentukan..

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Dari PLTU Tanjung Awar-awar Tuban, telah terjadi kerusakan roller pada coal handling conveyor sisi return, kerusakan tersebut disebabkan oleh bearing pada Roller

Sepanjang tahun 2016 ini, beberapa keberhasilan telah dicapai oleh DISPUSIP, antara lain adalah adanya peningkatan volume informasi sejarah dan budaya di Depo