TUGAS AKHIR
PENGENDALAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN
ISKANDAR MUDA
Oleh :
RINI WILIANDARI 112102177
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : RINI WILIANDARI
NIM : 112102177
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA Tanggal 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
( Drs. Rasdianto, M.Si, Ak ) NIP.1955 09081981035 1 005
Tanggal 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP.195111114 198203 1 002
Tanggal 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : RINI WILIANDARI
NIM : 112102177
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
Medan, 2014
(RINI WILIANDARI) NIM.112102177
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, berkat, dan karunia serta hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir
ini berjudul “Pengendalian Intern Terhadap Gaji dan Upah pada PT. Bank
SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda.”
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi tata bahasa ataupun dari tata cara penulisannya
karena kemampuan dan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan
senang hati penulis akan menerima kritik dan saran pembaca yang bersifat
membangun.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka
dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam
menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Program Diploma III
3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan saran dan
masukan, serta nasehat dalam penyempurnaan tugas akhir ini dari awal
sampai selesainya tugas akhir ini.
4. Pimpinan dan seluruh staf PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar
Muda, yang telah banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan
menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun Tugas Akhir ini.
5. Orang tua saya, Ibunda Lilik Ismiati, tante saya Evi Safriana Hadriani dan
nenek saya Meydiana Zein.Terimakasih untuk cinta, kasih sayang dan
pengorbanan yang telah diberikan selama ini, semoga ananda kelak menjadi
orang yang berguna dan menjadi orang berhasil.
6. Romy M. Ginting yang telah memberikan semangat dan motivasi serta
teman-teman penulis di grup D khusus nya Rahmi Utami Siregar,Darmawati
Simamora yang turut memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat untuk perbaikan tugas
akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan pembaca lainnya.
Medan, Juni 2014 Penulis
Rini Wiliandari 112102177
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitan ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal Survei/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA .... 7
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7
1. Fungsi, Visi, dan Misi PT Bank SUMUT ... 8
2. Statement Budaya Perusahaan PT Bank SUMUT ... 9
3. Logo dan Makna dari Logo Bank SUMUT ... 10
B. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT cabang Medan Iskandar Muda ... 11
C. Job Description PT Bank Sumut cabang Medan Iskandar Muda . 12
D. Jaringan usaha ... 23
E. Kinerja Usaha ... 25
F.Rencana Usaha ... 26
BAB III PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA ... 27
A. Pengertian Pengendalian Intern ... 27
1. Tujuan Pengendalian Intern ... 30
2. Komponen-komponen Pengendalian Intern ... 31
3. Keterbatasan Pengendalian Intern ... 34
B. Pengertian Gaji dan Upah ... 34
C. Pengendalian Intern Penggajian ... 37
D. Bagian yang Terlibat dalam Penggajian dan Pengupahan ... 38
E. Dokumen yang Digunakan ... 46
F. Prosedur Penggajian dan Pengupahan ... 47
G. Pengendalian Intern Gaji dan Upah ... 50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
I.1 Jadwal Penelitian ... 5
II.1 Kinerja Bank Sumut cabang Medan Iskandar Muda ... 25
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang
Medan Iskandar Muda ... 56
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kebijakan dan sistem penggajian/pengupahan karyawan dan
pekerja perusahaan yang tepat tetap menjadi topik hangat pada setiap forum
diskusi, seminar, maupun karya ilmiah yang menghadirkan para pelaku bisnis
yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam proses usaha yaitu pimpinan
perusahaan, pekerja, dan Departemen Tenaga Kerja. Tujuan utama yang dapat
dicapai oleh sebuah perusahaan melalui kebijakan dan sistem
penggajian/pengupahan yang tepat adalah untuk menjamin bahwa perusahaan
itu dapat mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yang
berkualitas tinggi. Dengan mempunyai dan menerapkan sistem yang tepat
reputasi perusahaan akan naik dan sumber daya manusia yang berkualitas
akan melamar kerja ke perusahaan itu.
Bank memiliki kegiatan usaha yang berbeda dengan perusahaan umum
lainnya yaitu memberikan jasa keuangan kepada masyarakat. Secara
sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Hingga
saat ini telah banyak bank-bank yang menawarkan berbagai jasa pelayanan
perbankan, mulai dari penyetoran dan pengambilan uang oleh nasabah,
pentransferan uang, penjamin emisi sampai dengan investasi.Hal ini dapat
dicontohkan seperti pengambilan uang dari ATM yang sistemnya relatif
mudah, dimana nasabah tidak perlu datang ke bank, sampai dengan pemberian
suku bunga yang mengiurkan dan lain sebagainya.
PT. Bank SUMUT merupakan alat kelengkapan otonomi daerah di bidang
perbankan yang berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju
pembangunan daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang
melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber
pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.
Faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu bank dalam
mencapai tujuan yang diharapkan adalah faktor tenaga kerja, karena
pelaksanaan kegiatan perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia.
Operasional suatu bank baru dapat berjalan apabila ada tenaga kerja.
Satu-satunya jalan untuk paling sedikit survive dalam persaingan adalah dengan
berusaha meningkatkan produktivitas dan efisiensi bank. Peningkatan
produktivitas bank harus didahului dengan peningkatan kinerja sumber daya
manusia, gaji dan upah harus dikaitkan dengan prestasi dan tingkat
produktivitas. Produktivitas dihasilkan melalui perpaduan antara prestasi kerja
dan dan teknologi yang digunakan.
Pada dasarnya tidak ada korelasi langsung antara upah/gaji dan
produktivitas. Pada suatu saat jika ada keinginan untuk memperoleh upah/gaji
yang lebih tinggi, maka orang-orang akan cenderung bekerja lebih keras untuk
mendapatkannya, misalnya melalui sistem intensif dan bonus yang dikaitkan
dengan prestasi. Oleh karena itu, upah/gaji dapat digunakan sebagai alat untuk
memberikan penghargaan kepada prestasi kerja yang tinggi.
Mengingat masalah gaji dan upah adalah merupakan masalah yang
sensitif, maka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka bank perlu
mengembangakan suatu pengendalian gaji dan upah agar sistem penggajian
tersebut masuk akal dan dapat dipertahankan.Dalam pengendalian intern gaji
dan upah ini diupayakan terjadinya hubungan yang harmonis antara suatu
bank dengan tenaga kerja. Bank berusaha merangsang motivasi kerja melalui
pemberian gaji, tunjangan-tunjangan, insentif, bonus dan lain-lain Sehingga
dengan demikian diharapkan tenaga kerja yang akan semakin produktif
kemudian dengan adanya sistem pengendalian intern yang tegas dan objektif
akan menciptakan suatu iklim perusahaan yang mendorong karyawan untuk
semakin produktif dan bertindak jujur.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk membahas
gaji dan upah. Disini penulis tugas akhir ini dengan judul “Pengendalian Intern Gaji Dan Upah Pada PT. Bank SUMUT Medan Iskandar Muda”.
B. Rumusan Masalah
Pengendalian intern gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk
meghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap pemberian gaji
dan upah yang dapat merugikan pihak perusahaan. Berdasarkan hal tersebut
maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “ Apakah Sistem
Pengendalian Intern Gaji dan Upah pada PT Bank SUMUT Cabang Medan
Iskandar Muda telah dilaksanakan dengan baik ? “.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian
adalah:
Untuk mengetahui apakah PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar
Muda telah menciptakan pengawasan intern gaji dan upah yang baik dan
Memadai yang mendukung kelancaran operasional perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis bermanfaat untuk menerapkan ilmu yang didapat selama
masa perkuliahan.
b. Dapat digunakan penulis lainnya sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada masa yang akan datang.
c. Bagi perusahaan itu sendiri dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat perencanaan dan kebijakan yang tepat untuk masa yang akan
datang.
D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian
Tempat: PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda
Tabel I.1
Jadwal Survei / Observasi
No
Kegiatan JUNI
I II III IV
1. Pengesahan Tugas Akhir 2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin riset
4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Penulis akan membuat rencana isi secara terarah dalam penulisan tugas
akhir, pembahasn tugas akhir ini terbagia tas empat (4) bab yang saling
berkaitan yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
dan rencana penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal
Survei/observasi dan rencana isi.
BAB II :PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
Pada bab ini meliputi sejarah singkat Perusahaan, struktur
organisasi ,job description, jaringan usaha, kinerja usaha dan
rencana usaha PT Bank Sumut cabang medan Iskandar muda.
BAB III :PENGENDALIAN INTERN TERHADAP UPAH DAN GAJI PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai
pengertian pengendalian intern, pengertian gaji dan upah,
bagian yang terlibat dalam penggajian dan pengupahan,
dokumen yang digunakan, prosedur penggajian dan
pengupahan,dan pengendalian intern gaji dan PT Bank sumut
cabang Medan Iskandar Muda
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan
memberikan saran-saran berdasarkan dari pengumpulan data
dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat
BAB II
PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), yang sekarang
dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa yang berkantor
pusat di Jalan Imam Bonjol No.18 Medan.
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada
tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Roesli Nomor 22 dalam
bentuk Perseroan Terbatas (PT). Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank
Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962
bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan
modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat
II se Sumatera Utara.
Sehubungan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU
tersebut diubah dari PD (Perusahaan Daerah) menjadi PT (Perseroan
Terbatas).
Tujuan perubahan bentuk hukum BPDSU tersebut agar Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dapat masuk untuk pengembangan di kemudian hari. Pada
tanggal 16 April 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera
Utara Nomor 2 Tahun 1999, bentuk hukum BPDSU diubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Utara atau disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat
di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Perubahan tersebut dituangkan
dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution, S.H., dan telah mendapat
pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C – 8224
HT. 01. 01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia
Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400
Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi
pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan
menjadi Rp. 500 Milyar.
Laju pertumbuhan Bank Sumut semakian menunjukkan
perkembangan yang sangat signifikan dilihat dari kinerja dan prestasi yang di
peroleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75
Trilyun pada taun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010.
Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi
persaingan dengan digalakkanya program to be the best yang sejalan dengan
road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus
memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan peryertaan saham
dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain
seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali
ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada
tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Trilyun.
Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat
kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank SUMUT
berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di
daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan
penyimpanan uang daerah, serta sebagi salah satu sumber pendapatan
asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum pada
Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun
1998.
b. Visi
Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
c. Misi
Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip
compliance.
2. Statement Budaya Perusahaan pada PT Bank SUMUT
Statement Budaya Perusahaan atau sering dikenal dengan nama Motto
dari PT Bank SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”. Makna dari TERBAIK yaitu:
Berusaha untuk selalu Terpercaya
Energik didalam melakukan setiap kegiatan Senantiasa bersikap Ramah
Membina Hubungan secara Bersahabat
Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman Memiliki Integritas tinggi Integritas tingg
Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik
3. Logo dan Makna dari Logo Bank SUMUT 1. Logo PT Bank SUMUT
Gambar I.1 Logo PT Bank SUMUT Sumber : www.Banksumut.co.id
2. Makna Logo PT Bank SUMUT
Kata kunci dari logo PT Bank SUMUT adalah SINERGY
yaitu kerjasama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras
yang didasari dengan profesionalisme dan memberikan pelayanan
yang terbaik.
Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf
merupakan kata awal "SUMUT". Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat
Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut. Warna Orange
sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan
dengan energik yang dipadu dengan warba biru yang sportif dan
profesional sebagaimana misi Bank Sumut.
Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani
sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf "Platino Bold"
sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil
dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan
Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk
membangun dan membensarkan Sumatera Utara.
B. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda
PT Bank SUMUT Kantor Cabang Iskandar Muda digolongkan kepada
Kantor Cabang Kelas Dua.Struktur organisasi merupakan mekanisme yang
terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi
menunjukkan suatu susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan
diantara fungsi bagian, status ataupun orang – orang yang menunjukkan
tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.
uraian tentang struktur organisasi pada PT Bank SUMUT Kantor
Cabang Iskandar Muda, Dilampirkan pada halaman tugas akhir ini.
C. Job Description PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda
a. Pemimpin Cabang
1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi serta
melakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan
dilingkungan Kantor Cabang.
2. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah,
penggunaan teknologi Informasi, administrasi kredit, pengelolaan
likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
tersebut.
3. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana,
penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan
yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank
serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.
4. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan,
jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi
dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas
pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.
5. Melakukan evaluasi atas perfomance dan memberikan pengarahan
dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan
performance sesuai target yang telah ditetapkan Direksi.
6. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama
pemilik dana dan pengusaha-pengusaha swasta, pemerintah dan
7. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
8. Membimbing mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian
kredit non lancar.
9. Mengelola dan mengamankan kunci pintu kluis penyimpanan uang dan
penyimpanan surat berharga dan surat barang jaminan kredit serta
seluruh inventaris kantor.
10.Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan
sumpah pejabat struktural di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku.
11.Mengadakan rapat-rapat untuk meningkatkan performance Cabang,
pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan
pengamanan seluruh harta benda perusahaan.
12.Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas
Kantor Cabang.
13.Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
b. Wakil Cabang
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibagian tugasnya.
2. Mensupervisi unit kerja di Kantor Cabang yang dibawahinya.
3. Membantu Pemimpin Cabang dalam membimbing dan mengawasi
seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.
4. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengevaluasi dan meningkatkan
performance Kantor Cabang.
5. Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.
6. Mengkoordinir penyusunan usulan rencana kerja dari unit kerja yang
dibawahi.
7. Sebagai salah satu Ketua atau anggota Komite Pemutus Kredit Kantor
Cabang sesuai dengan batas kewenangannya.
8. Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisa
serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.
9. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan
operasional Kantor Cabang termasuk Kantor Kas dan Kas Mobil.
10.Mengatur kebutuhan likuiditas Kantor Cabang setiap harinya.
11.Membantu Pemimpin Cabang dalam menjalin dan meningkatkan
hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana.
12.Mengawasi penggunaan seluruh harta benda yang berada dilingkungan
Kantor Cabang.
13.Memeriksa dan meneliti bilyet deposito dan sertifikat deposito serta
surat berharga sesuai ketentuan yang berlaku.
14.Memeriksa kebenaran lampiran neraca dan saldo rekening.
c. Pemimpin Divisi Pengawasan
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya
2. Membantu Pemimpin Cabang dalam kegiatan yang berhubungan
dengan pengawasan transaksi dan administrasi.
3. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran transaksi dan verifikasi nota
serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan
persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk diperbaiki
atau dilengkapi.
5. Melaporkan segera kepada Pemimpin Cabang atas penyimpangan
transaksi yang ditemukan untuk segera diambil pindahkan dengan
tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.
6. Membuat laporan hasil temuan penyimpangan kegiatan operasional
Kantor Cabang kepada Pemimipin Cabang dengan tembusan kepada
Direksi cq. Divisi Pengawasan dan kepada Seksi Terkait.
7. Membuat catatan atas setiap kesalahan dan penyimpangan yang
terjadi, baik jenis maupun petugas dan pejabat yang melakukan dan
secara rutin setiap bulan dilaporkan kepada Pemimmpin Cabang
dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.
d. Pemimpin Seksi Operasional
1. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi
pegawai-pegawai di seksinya dalam melaksanakan tugasnya.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan
operasional Pelaksana Transfer / Inkasso / Pajak, Pelaksana Kliring,
Pelaksana Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT & Laporan, Pelaksana
Umum & Kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit.
4. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action
program untuk Seksi Operasional.
5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi
pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya.
6. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya
yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan
transfer / inkasso / LLG (Lalu Lintas Giro)
8. Memeriksa warkat-warkat yang akan dkliringkan dan Daftar Warkat
Kliring.
9. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran
berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan
dengan seksinya.
10.Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dkliringkan dan daftar
warkat pemindahbukuan.
11.Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.
12.Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke
13.Memeriksa neraca kliring, laporan – laporan dan peralatan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
14.Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke komputer
pada hari yang sama sebelum bukti transaksi tersebut disampaikan ke
Kontrol Intern atau diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku.
15.Mengawasi dan memeriksa follow up surat – surat masuk dan keluar,
baik dari ekstern maupun intern.
16.Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan
gedung/inventaris dan keamanan kantor.
17.Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi Neraca dan Laba Rugi
harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai ketentuan
yang berlaku.
18.Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran
serta mencocokkannya dengan Neraca.
19.Mencetak rekening giro/kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk
keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya
ke seluruh unit yang memerlukan.
20.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus
dibayar pada akhir tahun buku.
21.Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
untuk kepentingan intern dan ekstern.
e. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah
1. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga
likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.
2. Mengelola dana Pemerintah Daerah dan menjaga agar tidak beralih ke
bank lain.
3. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi
pemilik dana.
4. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam batas
yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.
5. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Opersional Prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan nasabah.
6. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di
lingkungan seksi pelayanan nasabah.
7. Mengawasi pelaksanaan standart layanan Bank SUMUT oleh pegawai
di lingkungan seksi pelayanan nasabah.
8. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di
lingkungan seksi pelayanan nasabah.
9. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi
pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja
anggaran tahun bank.
10.Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan
upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan
11.Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan
Pemeriksaan Internal (SPI) / Pemeriksa Eksternal serta melaporkan
tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.
12.Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam
Bank Indonesia.
13.Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta
membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam
(black list).
14.Melayani penjualan blangko Cek dan Bilyet Giro dan membebankan
biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya – biaya lainnya
yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.
15.Membuat referensi bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
f. Pemimpin Analisis Penyelamatan Kredit (APK)
1. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan operasional di Seksi
Penyelamatan Kredit.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
3. Membuat rencana kerja, anggaran tahunan dan action program dari
Seksi Penyelamatan Kredit.
4. Membantu Pemimpin Cabang dalam penyelenggaraan kegiatan yang
berhubungan dengan restrukturisasi kredit.
5. Melakukan wawancara investigasi dan negoisasi sehubungan dengan
restrukturisasi kredit.
6. Melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah direstrukturisasi
(dengan menyusun laporan bulanan perkembangan usaha debitur yang
memuat perincian perkembangan usaha, pelaksanaan rencana kegiatan
atau action plan dan kemungkinan pembayaran kembali) guna
memastikan kesanggupan debitur untuk melakukan pembayaran
kembali sesuai persyaratan dalam akad kredit baru.
7. Mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan dan
menghitung kembali kerugian yang terjadi serta melaporkannya ke
Divisi Penyelamatan Kredit.
8. Menyusun jadwal kunjungan Tim Penyelamatan Kredit dan
mengkoordinir penagihan tunggakan kredit.
9. Mengupayakan jalan keluar penyelamatan dan pelunasan tunggakan
kredit.
10.Membuat laporan hasil penagihan kredit non lancar dan laporan –
laporan lain yang sehubungan dengan seksi penyelamatan kredit.
11.Membuat surat peringatan dan surat panggilan kepada debitur kredit
non lancar.
12.Menata dan mengarsipkan dengan baik seluruh surat masuk dan surat
keluar sehubungan dengan Seksi Penyelamatan Kredit.
13.Melakukan evaluasi atas kredit yang menjadi non performing agar
14.Mempersiapkan surat pengajuan penagihan dan penyelamatan kredit
bermasalah kepada BUPLN atas izin Kantor Pusat.
g. Pemimpin Seksi Pemasaran
1. Memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah ( office
channeling ) sesuai rencana kerja bank.
2. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi.
3. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.
4. Memeriksa data calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur.
5. Melaksanakan taksasi barang agunan.
6. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha, keaslian surat barang
agunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja
pada instansi yang berwenang.
7. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.
8. Membuat surat persetujuan dan penolakan pemberian kredit.
9. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.
10. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di
lingkungan seksi pemasaran.
11. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh
pegawai di lingkungan seksi pemasaran.
12. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai
dilingkungan seksi pemasaran.
13. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran
untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.
14. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaannya.
15. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa
Internak (SPI) serta melaporkantindak lanjut temuan kepada
Pemimpin Cabang.
16. Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai usaha
pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur
untuk mencari solusi pemecahannya.
17. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimipin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
18. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan
resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi
yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan
datang.
19. Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai
ketentuan yang berlaku.
D. Jaringan Usaha
Jaringan usaha PT BANK SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda adalah :
a. Instansi yang Menjalin Kemitraan pada KMG (Kredit Multi Guna) :
2. SD Santo Ignatius Medan Johor
3. TK Aisyiyah Bustanul Atfhal Tj.Sari
4. YP.Katolik Don Bosco Kam
5. RSJD Propsu
6. SMP Santa Maria Medan
7. SMA Santa Maria medan
8. Fakultas Ekonomi Um I Medan
9. Yaspen Mulia Tanjung sari
10.Fakultas Ilmu Komputer Um I
11.Yayasan Pesantren Darulafah
12.SD Santo Yoseph I Medan
13.SMA Swasta Muhammadiyah 2 Tj.Sari
14.SMP Swasta Ikal Medan
15.SMK Muhammadiyah 4 Belawan
16.SD Swasta Ikal Medan
17.Fakultas Kedokteran USU Medan
18.TK Swasta Ikal Medan
19.Kantor Arsip Daerah Kota Medan
20.Dinas P&K Kec.Medan Helvetia
21.Dinas Tata Kota Kodya Medan
22.Unit KSDA Sumut-I Medan
23.Seksi Dinas P&K Kec.Medan Baru
24.Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah
25.SD Swasta Advent 4
26.SD Swasta Antonius I Medan
27.Fakultas Keperawatan USU
28.SMK Swasta Muhammadiyah 8 Medan
29.akultas Pertanian UISU Kampung VI
30.Kantor Departemen Agama Kota Medan
31.SD Katolik Asisi Medan
32.SD Swasta ST.Antonius II
33.Fakultas Ekonomi Unimed
34.Badan Meteorologi Dan Geofisika
35.Rumah Sakit Haji Medan
b. Notaris
1. Diana Nainggolan
2. Mercy Rumisris Siregar
3. Nida Husna
c. Asuransi
1. ASKRIDA
2. ASKRINDO
3. JIWA SRAYA
4. JAMKRINDO
d. Developer
E. Kinerja Usaha
Tabel II.1
Kinerja Usaha Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda
No. URAIAN APRIL 2014 MEI 2014
APRIL -MEI
131,559,981 130,321,670 0,95 % (1,238,311)
4. Pendapatan 14,440,868 18,170,375 20,5 % 3,729507
5. Biaya/Beban 13,880,227 17,664,237 21,4 % 3,784010
Sumber : Bagian Divisi Operasional Bank Sumut
Keterangan:
Kolektibilitas Kredit BD : Terdiri dari lancar,DPK,Kurang
F. Rencana Usaha/Kegiatan
Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan PT Bank SUMUT diantaranya
mempromosikan kembali produk dan jasa unggulan bank dan tetap
mengadakan undian berhadiah untuk meningkatkan jumlah nasabah serta
berusaha untuk memperluas jaringan dengan adanya penambahan bangunan
fisik perusahaan misalnya penambahan kantor cabang dan cabang pembantu
BAB III
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN
ISKANDAR MUDA
A. Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian intern menurut Messier (2005 : 250) adalah sebagai berikut:
“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personal entitas lainnya yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
berikut ini: (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi
operasi, (3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.
Setiap kegiatan dalam perusahaan memiliki dua tingkatan, yang berada
dalam dua sistem. Pertama adalah sistem operasi, yang dirancang untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan, seperti memproduksi barang yang
memenuhi standar biaya, kualitas, dan jadwal. Yang lainnya adalah sistem
kontrol, yang terdapat dalam sistem operasi. Sistem kontrol tersebut terdiri
atas prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan sistem operasi akan tercapai. Kontrol meningkatkan kemungkinan
tercapainya tujuan manajemen.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang hendak dicapai, baik itu tujuan
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dimana tujuan dari
tiap-tiap perusahaan mungkin berbeda. Namun untuk mencapai tujuan tersebut,
setiap perusahaan membutuhkan sistem yang baik dan pengelolaan yang
cermat. Dari definisi pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep
dasar sebagai berikut:
1. Pengendalian intern merupakan suatu proses. Pengendalian intern
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian
internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat persuasif dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari
infrastruktur entitas.
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan formulir, namun dijalankan oleh
orang setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personal lain.
3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai.
Bukan keyakian mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas.
Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan
pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam mencapai tujuan
pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendaalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasional.
Untuk lebih memahami tentang pengendalian intern dengan baik, maka
berikut akan dijelaskan pengertian, tujuan, dan komponen dari pengendalian
intern.
Guy (2002 : 226) mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut:
“Pengendalian intern merupakan alat untuk mengendalikan aktivitas entitas
akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.Meskipun pengendalian
intern pada setiap entitas berbeda-beda, tergantung dari tujuan masing-masing
perusahaan , namun pengendalian intern sering kali relevan terhadap audit
laporan keuangan entitas”.
Pengendalian intern yang dilakukan membantu manajemen dalam
mengkoordinasikan dan mengawasi semua sumber daya perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Merupakan tanggung jawab direksi dan
manajemen untuk membuat dan memelihara sistem pengendalian intern di
dalam perusahaan.Namun pihak lain yang terkait seperti internal auditor
dapat memberikan pertimbangan bagi manajemen dan direksi dalam
merumuskan model pengendalian intern yang sesuai untuk dijalankan
perusahaan.
Ikatan Auditor Internal (Institue of Internal Auditors – IIA), yang dikutip oleh
Sawyer (2005 : 59), mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut :
“setiap tindakan yang diambil manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Kontrol bisa bersifat preventif (untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan), detektif (untuk mendeteksi dan memperbaiki hal-hal yang tidak diinginkan yang telah terjadi), atau direktif (untuk menyebabkan atau mengarahkan terjadinya hal yang diinginkan). Konsep sistem kontrol merupakan gabungan komponen kontrol yang terintegrasi dan aktivitas-aktivitas yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya”.
Definisi di atas tentang pengendalian intern ataupun istilah sekarang yang
sering disebut dengan kontrol, menggambarkan bahwa pengendalian intern
dalam perusahaan mutlak dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Pengendalian intern yang baik akan meningkatkan kemungkinan
dapat dicegah,diketahui, diungkapkan, dan diselesaikannya kesalahan yang
terjadi dalam perusahaan.
1. Tujuan Pengendalian Intern
Menurut IAI yang dikutip oleh Agoes (2004 : 75) mendefinisikan:
“pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan persinel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi
operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan tujuan dilakukan pengendalian
internal adalah sebagai berikut:
1. Keandalan Pelaporan Keuangan.
Manajemen bertanggung jawab menyediakan laporan keuangan untuk
investor, kreditor dan pemakai lainnya baik secara hukum maupun
profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi tersebut disajikan
secara wajar dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Keefektifan dan Efisiensi Operasi.
Pengendalian dalam suatu perusahaan merupakan alat untuk megurangi
kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu serta mengurangi penggunaan
sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari
efektivitas dan efisiensi adalah penggunaan aktiva dan catatan fisik
perusahaan yang dapat dicuri, disalahgunakan atau dirusak apabila tidak
berlaku untuk aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen-dokumen
kontrak dan sebagaainya.
3. Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan.
Dalam akuntansi tidak semua hukum dan undang-undang berhubungan
dengan akuntansi. Hukum dan peraturan yang tidak berhubungan dengan
akuntansi yaitu perlindungan terhadap lingkungan. Sedangkan hukum dan
peraturan yang berhubungan dengan akuntansi yaitu peraturan tentang
perpajakan.
Menurut Hall (2001 : 150), sistem kontrol internal merangkum
kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk
mencapai empat tujuan utama, yaitu :
1. untuk menjaga aktiva perusahaan
2. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi
akuntansi.
3. untuk mempromosikan efisiensi perusahaan.
4. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
2. Komponen-komponen Pengendalian Internal.
Agar dapat tercapainya tujuan perusahaan manajemen merancang
pengendalian internal yang di dalamnya terdapat lima unsur yang saling
berhubungan yang digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa tujuan pengendalian internal dapat dipenuhi. Apabila
salah satu unsur tidak mencukupi maka keseluruhan pengendalian internal
tidak akan efektif walaupun keempat unsur lainnya efektif.
Adapun komponen-komponen pengendalian internal dikemukakan oleh
Messier (2005 : 252) sebagai berikut:
a. Lingkungan pengendalian, lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,memengaruhi kesadaran pengendalian
orang-orangnya.Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian internal yang efektif,menyediakan disiplin dan
struktur.Lingkungan pengendalian termasuk tingkah
laku,kewaspadaan,kebijakan,dan tindakan manajemen dan dewan
komisaris,mengenai pengendalian internal entitas dan kepentingannya
bagi entitas.
b. Proses penentuan resiko entitas, proses untuk mengidentifikasi dan menanggapi resiko bisnis dan hasilnya.untuk tujuan pelaporan
keuangan,proses penentuan resiko entitas termasuk bagaimana manajemen
mengidentifikasi resiko yang relevan terhadap persiapan laporan keuangan
yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum,memperkirakan signifikansinya,menentukan kemungkinan
kejadiannya,dan memutuskan tindakan untuk mengelolanya.
c. Sistem informasi entitas dan proses bisnis yang terkait yang relevan terhadap peleporan keuangan dan komunikasi, sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan keuangan,termasuk sistem
akuntansi,terdiri atas prosedur, apakah otomatis atau manual,dan catatan
transaksi entitas dan untuk mempertahankan akuntabilitas
aktiva,kewajiban dan ekuitas terkait.komunikasi melibatkan pemahaman
atas peran dan tanggung jawab individu yang berkaitan dengan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
d. Prosedur Pengendalian, prosedur oengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen
dilaksanakan,misalakan tindakan yang perlu dilakukan untuk menyikapi
resiko terhadap pencapaian sasaran entitas.prosedur pengendalian apakah
otomatis atau manual.memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada
berbagai tingkat organisasional dan fungsional.
e. Pemantauan pengendalian, suatu proses untuk menentukan kualitas kinerja pengendalian internnal sepanjang waktu.pengawasan atas
pengendalian melibatkan penentuan rancangan dan operasi pengendalian
secara tepat waktu dan mengambil tindakan koreksi yang dilakukan.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas mengenai
pengendalian intern perusahaan maka jelas bahwa pengendalian tersebut harus
berjalan sebaik-baiknya demi tercapai tujuan perusahaan. Untuk menentukan
sampai di mana pengendalian intern perusahaan dapat dipercaya telah
memadai, maka manajemen memerlukan peran internal auditor untuk
menilainya. Agar dapat berjalan dengan baik maka pelaksanaan pengendalian
dalam perusahaan memerlukan komitmen dari semua pihak. Ch Narotama dan
Wirawan yang dikutip oleh Feriska (2008 : 19) menyatakan bahwa perusahaan
yang memiliki pengendalian cukup baik ditandai dengan beberapa ukuran
sebagai berikut :
1. Semakin berkurangnya temuan-temuan yang tidak sesuai dengan standar
akuntansi dan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan.
2. Semakin berkurangnya peran direksi dalam memecahkan masalah yang
dihadapi oleh satuan pengawas internal.
3. Laporan satuan pengawas internal yang tepat waktu.
4. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan.
3. Keterbatasan Pengendalian Internal
Menurut Agoes (2004 : 81) mengenai keterbatasan dari pengendalian
internal adalah:
“Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya,pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas.kemungkinan pencapaian entitas tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan yang melekat dalam pengendalian intern.Hal ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa pengendalian intern dapat dirusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut seperti kekeliruaan atau kesalahan yang bersifat sederhana. Disamping itu pengendalian dapat tidak efektif karena adanya kolusi diantara dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan pengendalian internal.Faktor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian intern entitas tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian
tersebut.meskipun hubungan manfaat-biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangkan dalam pendesainan pengendalian intern , pengukuran secara tepat biaya dan manfaat umumnya tidak mungkin dilakuka. Oleh karena, itu manajemen melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut”.
B. Pengertian Gaji dan Upah
Ada banyak pemahaman yang dikemukakan tentang gaji dan upah.
berikut:
“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa seseorang
yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
Sedangkan upah adalah umumnya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh).
Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah
dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau satuan jumlah produk
yang dihasilkan oleh karyawan”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas
jasa yang diberikan secara berkala kepada tenaga kerja yang mempunyai
jenjang jabatan yang lebih tinggi, seperti staf, sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan saat karyawan diterima bekerja dan nilainya tetap serta
tergantung pada prestasi yang diberikan oleh karyawan tersebut. Sedang upah
adalah suatu penghargaan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerja, unit
produksi yang dihasilkannya berdasarkan waktu.
Disamping itu terdapat dua hal yang saling berhubungan yaitu mengenai
hak dan kewajiban baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak
karyawan. Perusahaan harus memenuhi kewajibannya yaitu dengan
memberikan imbalan sesuai dengan prestasi yang diberikan karyawan pada
perusahaan, sebaliknya karyawan juga harus memberikan hasil kerja yang
baik pada perusahaan.
Prosedur sistem gaji dan upah menurut Ruky (2002 : 35) adalah sebagai
berikut:
1. Sistem dan prosedur penempatan karyawan (employment procedure)
Sistem dan prosedur ini merupakan kegiatan bagian personalia yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
mencari karyawan baru, terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
membuat catatan karyawan yang berhenti / diberhentikan, memelihara
hubungan dengan sumber tenaga kerja, memasang iklan. mengadakan
wawancara, mengeluarkan surat pengangkatan, melaksanakan
macam-macam tugas lainnya, seperti: membuat catatan mengenai
pengalokasian karyawan, membuat catatan mengenai
potongan-potongan pembayaran, membuat catatan mengenai sebab berhentinya
karyawan, membuat daftar cuti karyawan.
2.Sistem dan prosedur pencatatan waktu (time keeping procedure) Prosedur pencatatan waktu hadir terbagi menjadi dua, yaitu:
pencatat waktu hadir, meliputi menyusun kartu waktu hadir yang
berisi nama karyawan, nomor kartu, mengawasi kartu-kartu yang
dicap, melakukan pemeriksaan, misalnya pengawasan tentang tepatnya
waktu, menentukan tarif yang layak, menghitung dan menjumlahkan
waktu yang hadir, mencocokkan waktu kehadiran dengan catatan
waktu kerja, membuat laporan ke bagian pembayaran gaji dan upah,
membuat perhitungan gaji dan upah dimuka, mengawasi lemari
pakaian karyawan.
3. pencatatan waktu kerja, meliputi membuat job ticket, mengecek
catatan waktu hadir dengan waktu kerja dan membuat penyesuaian
jika ada perbedaan, menjumlahkan jam kerja yang sesungguhnya
untuk tiap operasi, mengalikan jumlah produksi dengan jumlah jam
menurut standar, membuat laporan hasil produksi setiap karyawan
dalam tiap bagian.
C. Pengendalian Intern Penggajian
Suatu pengendalian intern penggajian mempunyai suatu tujuan yaitu untuk
menentukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada setiap pegawai atau
karyawan untuk menjamin bahwa jumlah yang dibayarkan kepada setiap yang
berhak menerimanya atau untuk menjaga kebenaran jumlah karyawan yang ada.
Midjan dan Susanto (2001 : 259) mengemukakan prinsip pengendalian
intern penggajian yaitu:
1. Harus terdapat organisasi intern yang memadai, dimana terdapat pemisahan
fungsi yang serasi antara:
Fungsi penguasaan yang berwenang untuk menyetujui penetapan besarnya
gaji dan upah oleh kepala bagian personalia, Fungsi pencatatan yang
melakukan pencatatan atas absensi, Fungsi penghitungan atas gaji oleh bagian
akuntansi gaji, bagian akuntansi umum, baik gaji kotor maupun gaji bersih,
Fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan dan juru bayar (pay master).
2. Harus dapat ditentukan jumlah pembayaran yang jumlahnya tepat untuk
karyawan sumber daya manusia yang tepat juga harus dapat dihindari adanya
pembayaran kepada sumber daya manusia fiktif, waktu kehadiran fiktif
maupun jumlah yang kurang bayar.
3. Harus terdapat budget atau standar atau norma kerja dan tarif gaji yang
memadai.
4. Secara periodik dan surprise harus dilakukan pengamatan atau pembayaran
gaji dan upah dan pencatatan kehadiran.
5. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji.
6. Dikembangkan pengawasan fisik ketiga oleh karyawan sendiri mengenai
kabenaran gaji yang diterimanya dengan prestasi yang diberikan.
7. Untuk mengembangkan internal check yang baik, sistem pencatatan absensi
menggunakan absensi.
8. Tunjangan dan potongan berikutnya penjumlahan telah benar dan telah
melalui pengecekan.
9. Sedapat mungkin petugas kas meneliti tiap karyawan yang akan mengambil
gaji baik mengenai orangnya maupun tanda tangannya.
10.Harus dicek bahwa karyawan yang tercantum di dalam daftar gaji itu,
memang berhak untuk dicantumkan dalam daftar gaji.
11.Perlu dicek bahwa potongan-potongan yang dilakukan dari gaji adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan.
D. Bagian yang Terlibat dalam Penggajian dan Pengupahan
Bagian-bagian yang terlibat dalam penggajian dan pengupahan yang
memegang peranan penting dalam menunjang berhasil atau tidaknya suatu
struktur pengendalian intern, karena di dalamnya tercakup tindakan,
manajemen puncak, dewan direksi, komisaris, dan pemilik satuan usaha
terhadap pengendalian dan kepentingannya terhadap satuan usaha tersebut.
Unsur lingkungan pengendalian merupakan unsur yang bersifat umum dan
berlaku untuk semua siklus kegiatan perusahaan termasuk penggajian dan
pengupahan.
Pemisahan fungsi yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan
pada PT Bank SUMUT adalah:
1. Fungsi Penerimaan Dan Pemberhentian Karyawan
Penerimaan dan pemberhentian karyawan dilakukan oleh bagian
personalia. Jika ada bagian yang memerlukan pegawai maka bagian tersbut
membuat suatu permintaan kepada bagian personalia, dengan membuat
suatu formulir yang berisikan karyawan yang dibutuhkan, tingkat
kecakapan, kapan dibutuhkan, dan bagian mana yang membutuhkan.
Pekerjaan yang terdapat pada perusahaan ini terdiri dari dua golongan
besar yaitu pegawai staff dan pegawai no staff. Penerimaan pegawai
dilakukan dengan dua cara yaitu mengangkat orang dari dalam perusahaan
dan menerima dari luar.
Mencari pegawai dari dalam perusahaan yaitu memilih pegawai yang
dianggap mampu dari pegawai yang ada dalam perusahaan berdasarkan
promosi dari kepada bagiannya. Mencari pegawai dari luar perusahaan
dibenarkan apabila ada lowongan dan sesuai dengan anggaran tahunan
yang telah ditetapkan. Perekrutan pegawai dari luar dilakukan melalui
surat lamaran, seleksi, wawancara, dan psikotest.
Surat lamaran yang termasuk harus melampirkan :
• Surat permohonan
• Photo Copy Ijazah Terakhir
• Photo Copy KTP
• Pas Photo
• Daftar Riwayat Hidup
Sesuai dengan kebijakan perusahaan, penerimaan pegawai staff harus
menjalani masa percobaan sebelum diangkat menjadi pegawai penuh.
Lama masa percobaan yang ditetapkan oleh perusahaan bagi setiap
pegawai tersebut adalah 3 bulan, namun bila pegawai yang bersngkutan
dianggap belum mampu masa percobaan akan ditambah kembali oleh
perusahaan selama 3 bulan, dan begitu seterusnya.
Pengangkatan pegawai dilakukan melalui surat pengangkatan yang
dibuat oleh bagian personalia yang diketahui oleh direksi. Surat tersbut
dikirim ke bagian pegawai tersbut ditempatkan, bagian keuangan dan
disimpan oleh bagian personalia sebagai arsip.
Pemberhentian pegawai dapat dilakukan atas dasar :
• Diberhentikan karena merugikan bank, misalnya : melanggar peraturan,
pencurian, tidak hadir dalam waktu melebihi batas yang ditetapkan dan
lainnya,
• Permohonan sendiri, pegawai bersangkutan mengajukan surat
permohonan berhenti kepada bagian personalia dan karyawan tersebut
• Pensiun, telah sampai usia 55 tahun atau dengan permohonan pensiun.
2. Fungsi Pencatatan Waktu Hadir
Pencatatan waktu hadir bagi pegawai baik pegawai staff maupun nonstaff
dikantor direksi dilakukan oleh bagian personalia. Pencatatan daftar hadir
dilakukan secara terbuka, artinya seluruh karyawan dapat melihat daftar
hadir tersebut.Jika ada karyawan yang sakit harus cepat diberitahu kepada
pihak yang berkepentingan.Jika tidak ada pemberitahuan maka karyawan
tersebut dianggap mangkir.Dari dokumen ini dapat diketahui apakah
karyawan bekerja penuh, lembur, atau mangkir.Sehingga dapat diketahui
jumlah gaji dan upah yang diterima oleh karyawan.
3. Fungsi Pembuatan Daftar Gaji Dan Upah
Berdasarkan daftar hadir, daftar lembur, dan dokumen lainnya yang dibuat
oleh bagian personalia, maka diadakan perhitungan gaji dan upah
ditambah dengan tunjangan-tunjangan, dan unsur-unsur penambah gaji dan
upah lainnya, dan dikurangi dengan potongan-potongan yang mengurangi
gaji dan upah. Fungsi ini dilaksanakan oleh taxation section, dimana salah
satu bagian dari accounts department( departemen akuntansi) ini juga
bertanggung jawab membuat daftar gaji dan upah dan juga mencatat
semua yang berhubungan dengan gaji dan upah.
4. Fungsi Pembayaran Gaji Dan Upah
Fungsi pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh Account
Administration Section. Salah satu bagian dari Account Department ini
mengeluarkan sejumlah dana berdasarkan daftar gaji dan upah yang dibuat
oleh Taxation section dan otorisasi dari Director Accounts (Direktur
Keuangan). Pembayaran gaji dan upah dilakukan pada tanggal 25 setiap
bulannya.Pembayaran gaji pegawai staff dan non staff dilakukan dikantor
oleh Account Administration Section dimana setiap pegawai mengambil
gajinya masing-masing di rekening tabungan.
5. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi
bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan ( misalnya
utang gaji dan upah karyawan ).
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi basarnya gaji dan upah
pada PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda adalah:
Kemampuan Dan Kesediaan Perusahaan
Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar
semakin baik maka tingkat gaji dan upah akan semakin besar. Tetapi
sebaliknya jika kemampuan dan kesediaan perusahan untuk membayar
kurang maka tingkat gaji dan upah relative kecil.
Produktivitas Kerja Karyawan
Jika produktivitas kerja karyawan baik dan makin banyak maka
kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau produtivitas kerjanya
buruk serta sedikit maka gaji dan upahnya kecil.
Pemerintah Dengan Undang-Undang dan Keppres
batas gaji dan upah minimum.
Posisi Jabatan Karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji
lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih
rendah akan memperoleh gaji yang lebih kecil.
Prosedur perhitungan Gaji dan Upah pada PT. Bank SUMUT dilakukan
dengan prosedur yaitu:
Perhitungan gaji untuk karyawan yang berlaku pada PT. Bank SUMUT :
Gaji pokok : Rp. xxx
Tunjangan Jabatan : Rp. xxx
Tunjangan Keahlian : Rp. xxx
Lembur : Rp. xxx
Total Gaji Kotor : Rp. xxx
Potongan Uang makan : (Rp. xxx)
Bon-bon : (Rp. xxx)
PPh : (Rp. xxx)
Total Gaji Bersih : Rp. xxx
Fasilitas-fasilitas lain yang bisa menambah pendapatan karyawan
misalnya:
a. Uang Makan
Uang yang dibayarkan kepada karyawan sebagai fasilitas tambahan setiap
bulanya.
b. Transportasi
Uang yang dibayarkan setiap bulan sebagai tambahan pendapatan bagi
karyawan.
c. Lembur (Overtime)
Upah yang dibayarkan kepada karyawan apabila bekerja melebihi jam kerja
normal yang telah disebutkan diatas. PT. Bank SUMUT membagi lemburnya
atas 2 jenis yaitu: Lembur Biasa yaitu lembur dilakukan pada hari kerja dari
hari senin sampai dengan hari jum’at dan Lembur Khusus adalah lembur yang
dilakukan pada hari libur yaitu hari sabtu dan hari minggu.
d. Bonus
Bonus adalah pendapatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan apabila
perusahaan mendapatkan keuntungan pada satu tahun fiskal, besarnya
pemberian bonus ini ditetapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan
tujuan untuk memicu semangat kerja dan produktifitas karyawan sehingga para
karyawan bisa bekerja dan termotivasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik
lagi.
e. Premi (Insentif)
Pendapatan yang diberikan kepada keryawan, karena karyawan tersebut
menunjukan kedisiplinan yang baik dengan datang tepat waktu setiap harinya
dan mematuhi semua peraturan perusahaan dengan semestinya.Premi
dibayarkan 10% dari gaji pokok selama sebulan.
f. Tunjangan-Tunjangan
Tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang merayakan hari besar
agamanya.Besarnya adalah satu bulan gaji dan diberikan 2 minggu
sebelum hari raya.
• Tunjangan Kesehatan
Perusahaan memberikan kepada karyawan asuransi jiwa. Jadi setiap
karyawan sudah mendapatkan jaminan biaya kesehatan.
Pembayaran gaji karyawan dilaksanakan setiap tanggal 25 setiap bulannya.
Adapun besarnya gaji yang diterima setiap karyawan yang bekerja selain
berdasarkan jenjang jabatanya adalah sesuai dengan Upah Minimum Propinsi
(UMP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Jadwal kerja perusahaan adalah sebagai berikut
Masuk Kerja Pukul : 08.00 – 13.00
Istirahat : 13.00 – 14.00
Masuk Kembali : 14.00 – 17.00
Hari kerja aktif adalah 5 (lima) hari dalam satu minggu yaitu mulai hari senin
sampai dengan hari jum’at dan libur pada hari sabtu dan minggu, serta hari libur
yang telah ditetapkan pemerintah atau ada hari libur khusus yang dibuat oleh
perusahaan.
PT Bank SUMUT juga memberikan cuti khusus terhadap karyawannya
untuk tidak bekerja dan akan tetap mendapatkan gaji penuh. Cuti tersebut
meliputi:
Cuti sakit
Cuti yang diberikan kepada karyawan karena sakit. Cuti ini harus disertai
dengan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa karyawan
tersebut memang sakit adanya,
Cuti khusus
Cuti yang diberikan kepada karyawan karena pernikahan, melahirkan,
kemalangan, atau hal-hal yang sifatnya dianggap sangat mendesak.
E. Dokumen Yang Digunakan
Ada beberapa dokumen, formulir dan catatan-catatan yang digunakan
oleh PT. Bank SUMUT dalam sistem penggajian ini, antara lain:
1. Kartu Jam Hadir
Kartu jam hadir adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatat
waktu. Kartu ini berisi pengenal karyawan, bagaimana dia bekerja, jam
masuk dan jam keluar pada pagi hari, siang hari, malam hari dan pada
saat karyawan lembur,
2. Laporan Absensi Atau Bukti Kehadiran ( Buku Asisten),
3. Slip Gaji Dan Upah
Slip gaji dan upah adalah lembaran yang mencantumkan jumlah gaji dan
upah pokok, tunjangan tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji
dan upah bersih karyawan. Lembar ini harus ditandatanagani karyawan
pada saat mengambil gaji dan upah,
4. Daftar Lembur Karyawan
Setiap slip gaji yang menyatukan permohonan untuk mendapatkan iziz
lembur dari bagian yang berwenang disetujui yang membuat jam lembur
karyawan, izin ini harus disetujui oleh pimpinan,
5. Buku Harian
Buku harian merupakan buku yang mencatat semua transaksi yang
berhubungan gaji dan upah karyawan,
6. Surat Kesepakatan Kerja
Surat kesepakatan kerja ini merupakan bukti bahwa karyawan adalah
bahagian dari perusahaan. Dokumen ini memuat identitas karyawan dan
jabatan. Surat ini ditandatangani oleh karyawan yang berarti telah
disetujui.
F. Prosedur Penggajian Dan Pengupahan
1. Prosedur penggajian yang dilakukan oleh PT Bank SUMUT adalah
sebagai berikut:
a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Pencatatan waktu hadir dilakukan pada bagian operasional dengan
menggunakan sistem finger scan yang di isi secara otomatis dengan
langsung masuk ke komputer pencatat waktu. Bagi karyawan tetap
memperoleh gaji pada setiap bulan yang jatuh pada tanggal yang
sudah di tentukan pada tanggal 25 akhir bulan. Daftar hadir ini juga
berfungsi untuk menentukan apakah karyawan bekerja di perusahaan
dalam jam biasa hari kerja atau jam lembur sehingga menentukan
karyawan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.
b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Dan Upah
Surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,
kenaikan pangkat bagi karyawan, pemberhentian karyawan, daftar gaji
sebelumnya adalah merupakan sumber data yang dipakai untuk
pembuatan daftar gaji dan upah berupa potongan PPh 21. Perhitungan
PPh pasal 21 dicantumkan dalam daftar gaji.
c. Prosedur Pembayaran Gaji Dan Upah
Fungsi personalia dan fungsi akuntansi. Fungsi personalia yang
menghitung perhitungan gaji dan melaporkan kepada fungsi akuntansi
untuk mengeluarkan sejumlah uang. Pembayaran gaji karyawan
dilakukan lewat rekening bank.
2. Prosedur pengupahan yang dilakukan oleh PT Bank SUMUT adalah
sebagai berikut:
a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Pencatatan waktu hadir dilakukan pada bagian personalia dengan
menggunakan mesin sistem clock card yang diisi secara otomatis
dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder machine).
Bila karyawan tidak masuk kerja maka ada potongan-potongan yang
mengurangi gaji. Daftar hadir ini juga berfungsi untuk menentukan
apakah karyawan bekerja di perusahaan dalam jam biasa hari kerja
atau jam lembur sehingga menentukan karyawan menerima gaji saja
atau menerima tunjangan lembur.
b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Dan Upah
Surat – surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,