• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Total Quality Mangement Dan Sistem Rwward Terhadap Kinerja Manjerial Dengan Propit Center Sebagai Variabel Moderating : studio kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Bantteng Jakarta Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Total Quality Mangement Dan Sistem Rwward Terhadap Kinerja Manjerial Dengan Propit Center Sebagai Variabel Moderating : studio kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Bantteng Jakarta Pusat"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DEN GAN PROFIT CENTER

SEBAGAI V ARIABEL MOD ERA TING

( Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat)

Oleh Arif Ramadani NIM: I 04082002679

P ERP UST A KAAN UTAMA

r

__

--

uャセ@

_

_"'f:'ilD

セkarゥ}@

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

(2)

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN sistャセm@

REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PROFIT CENTER SEBAGAI VARIABEL MODE&\. TING

( Studi Kasus . pada PT. Pos Indonesia Lapangan Bant,eng Jakarta Pusat)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Smjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh Arif Ramadhani NIM: I 04082002679

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN AKUNT ANSI

p・イセ@

(

,

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA

(3)

1-lari ini Selasa Tanggal 2 September Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Kornprehensif atas narna Arif Rarnadhani NIM: I 04082002679 dengan judul Skripsi "PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PROFIT CENTER SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat)". Mernperhatikan penarnpilan mahasiswa tersebut selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh Gelar Sarjana Ekonorni pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llrnu Sosial Universitas Islam Negri Syarif Hidayatellah Jabrta.

Jakarta, 2 September 2008

Tim Penguji Uiian Komprehensif

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Biawan, SE, MM, Ak.

Ketua Sekretaris

(4)

Hari ini Selasa Tanggal 17 September Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Arif Ramadhani NIM: 104082002679 dengan judul Skripsi "PENGARUH

TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM RKWARD TERHADAP

KINERJA MANAJERIAL DEN GAN PROFIT CENTER SEBAGAI V ARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama uj ian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan !!mu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 September 2008

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Yahya Hamja, Hepi Prayudiawan, SE, MM, Ak.

Pembimbing I Pembimbing II

(5)

DAFT AR RIWA VAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

Umur

Tempat tangggal lahir : Bangsa

Agama Alam at

Telp

Arif Ramadani 23 Tahun

Jakarta, 09 Juli 1984 Indonesia

Islam

Jin. Albaidho I RT 05106 No. 50 Ke! Lubang Buaya Jakarta Timur 13810

02187799523/ 081398886686 I 02193875223

PENDIDIKAN

1. Tamatan Sekolah Dasar Negeri 015 Petang Lubang Buaya Jakarta Timur (1991/ 1997)

2. Tamatan Sekolah Menengah Pertama 157 Lubang Buaya Jakarta Timur (1997/ 2000)

3. Tamatan Madrasah Aliyah Daarul 'Uluum Lido Bogor (2000/2003)

4. Strata I jurusan Akuntansi Manajemen Universitas llslam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (2008/2009)

Nama Orang Tua a. Ayah

b. Ibu

Alamat Orang Tua

Telephon Pekerjaan a. Ayah b. Ibu

MusraArif Yurnita

Jin. Albaidho I RT 05106 No. 50 Kel Lubang Buaya Jakarta Timur 13810

(021) 87799523

(6)

ABSTRACT

Arif Ramadani: Influences of Total Quality Management and Reward System to Managerial Performance with profit center as moderating variable.

This empirical research conducted in 2008, was intended to test the hypothesis about the influences of total quality management and the reward system to managerial performance with profit center as motferating variable in PT. Pas Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat.

The research design was survey and quantitative approach with 45 samples of junior managers and staff, the total population was 50 persons. It used the multiple regression analyzed method of the hypothesis test

The result of research showed that to Ha1 and Ha4 rejected, meaning that total quality management have no significant ゥョヲャオ・ョ」Nセ@ to the managerial performance. Both total quality management and the reward system have no significant to managerial performance, but the result of the research Ha2, Ha3, Ha5 were different, meaning that the reward system have significant irifluence to managerial pe1formance. Profit center have significant to the managerial performance. Last hypothesis was important interaction total quality management and the reward system have significant to the managerial performance with profit center as moderating variable this approved of received by the test.

(7)

ABSTRAK

Arif Ramadani: Pengaruh Total Quality Management dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial denganprofit center sebagai Variable Moderating

Penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada tahun 2008 yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang berkaitan deng:in pengaruh variable TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial PT Pos Indonesia dengan profit center sebagai variabel moderating.

Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitatif dengan desain survei. Responden adalah manajer tingkat menengah dan para staf dengan sampel 45 orang dari total populasi 50 orang teknik analisis data untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda.

Hasil pengujian menyatakan bahwa Ha, dan Hai ditolak artinya, TQM pengaruhnya tidak sgnifikan terhadap kinerja manajerial. Kemudian interaksi TQM dan sistem reward pengaruhnya juga tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Lain halnya dengan Ha2, Ha3, Has dimana ketiga hipotesis tersebut dapat diterima, artinya sistem reward pengaruhnya sisgnifikan terhadap kinerja manajerial. Kemudian profit center pengaruhnya signifikan pula terhadap kinerja manajerial. Dan yang lebih pentingnya lagi bahwa interaksi TQM clan sistem reward dengan profit center sebagai variabel moderating pengaruhnya signifikan terhadap kinerja manajerial.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan mengangkat tangan dan berpasrah diri seraya mengucapkan puja

serta puji syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat kepada nabi Muhammad

SAW berkat hidayah dan petunjuknyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sehat jasmani dan rohani tepat pada waktunya, yang berjudul "Pengaruh

Total Quality Ma11ageme11t dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Profit Center sebagai Vanabel Moderating" (stud.i kasus pada PT. Pos

Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat).

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat-syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kerkurangan dalam penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

penyempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besamya kepada:

I. Yang tercinta Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan dorongan berupa

semangat maupun doa.

2. Yang tersayang Kakak Sarul Arifin dan istri, Eka Yurnialis dan suami,

adik-adik serta keluarga yang tiada hentinya memberikan motivasi.

3. Bapak Ors. Moh. Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

4. Bapak Ors. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing I Skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi selama ini.

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, MM, Ak selaku dosen Pembimbing II skripsi

yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan

(9)

7. Seluruh Staf pengajar dan Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

8. Teman-teman angkatan 2004 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu yang turut memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

sehingga terselesaikan skripsi ini

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada pihak-pihak yang

telah disebutkan atas bantuan yang telah diberikan.

Akbirnya dengan segala kerendahan hati penuli.s mempersembahkan

skripsi ini kepada semua pihak yang berkepentingan, dengan harapan skripsi ini

dapat bermanfaat.

Jakarta, 17 September 2008

(10)

DAFTARISI

Daftar Riwayat Hidup ... .

Abstract ... ... ... ... ... 11

Abstrak ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... m Kata Pengantar ... 1v

Daftar Tabel ... v1

Daftar Garn bar ... ... .. ... ... ... v11

Daftar Larnpiran ... viii

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Peneltian ... ... 5

BAB. H KERANGKA TEORITIS A. Teori Kontingensi ... 7

B. Kinerja Manajerial ... 9

C. Total Quality Management ... 10

D. Sistem Reward ... 12

E. Profit Center ... 14

F. Model Penelitian ... 15

G. Perumusan Hipotesis ... 18

(11)

B. Metode Penentuan Sampel ... 20

C. Metode Pengumpulan Data ... 21

D. Metode Analisis Data ... 21

I. Statistik Deskriptif ... ... ... 21

2. Uji Kualitas data ... 22

a. Uji Validitas ... 22

b. Uji Reabilitas ... 22

3. Uji Normalitas ... 22

4. Uji Asumsi Klasik ... 23

a. Uji Multikolinearitas ... 23

b. Uji Heteroskedastisitas ... ... ... 23

5. Uji Hipotesis ... 24

a. Koefisien Determinasi (A<fjusted R square) ... 25

b. Uji F (Anova) ... 25

c. Uji t ... 25

E. Operasional V ariabel Penelitian ... 26

BAB. IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33

1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

2. Gambaran Distribusi Kuesioner ... 33

3. Hasil Statistik Deskriptif ... 36

B. Hasil Uji Kualitas Data ... 37

(12)

2. Uji Reabilitas ... 40

C. Hasil Uji Normalitas ... 40

D. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 43

I. Uji Multikolinearitas ... 43

2. Uji Heteroskedastisitas ... 43

E. Hasil Uji Hipotesis ... 45

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ... 46

2. Uji F Statistik ... 46

3. Uji t Statistik ... ... 48

BAB. V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... ... 52

B. Implikasi ... ... .. 54

C. Keterbatasan dan Saran ... 54

DAFTAR PUST AKA

(13)
[image:13.595.77.465.105.574.2]

Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 5.0 Tabel 5.1

Tabel 5.2

Tabel 5.3

DAFTAR TABEL

Tabel operasional variable .. ... ... ... .. 26

Tabel garnbaran distribusi kuesioner ... 34

Tabel deskriptif responden ... 35

Tabel deskriptif statistik ... 36

Tabel uji validitas TQM ... 37

Tabel uji validitas sistem reward ... 38

Tabel uji validitas profit center ... ,... 39

Tabel uji validitas kinerja manajerial... 39

Tabel uji reabilitas... 40

Tabel uji multikolinearitas ... 43

Tabel uji koefisien determinasi ... 46

(14)
[image:14.595.80.485.165.551.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar manfaat total quality management ... 12 Gambar 2.2 Gambar model pengaruh total quality manag·ement dan

system reward

terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai

variable moderating ... .... ... 16 Gambar 4.1 Gambar hasil uji normalitas dengan profit center sebagai

variabel moderating ... 41 Gambar 4.2 Gambar hasil uji nomalitas tanpa adanya profi't center

sebagai variabel moderating ... .... ... 42 Gambar 4.3 Gambar hasil uji heteroskedastisitas dengan profit center

sebagai variabel moderating ... ... ... 44 Gambar 4.4 Gambar hasil uji heteroskedastisitas nomalitas

tanpa adanya profit center sebagai variabel moderating .... 45

(15)

DAFT AR LAMPIRAN

(16)

A. Latar Belakang Penelitian

BABI

PENDAHULUAN

Era globalisasi dunia usaha menghadapi perubahan teknologi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin ketat. Globalisasi ekonomi mengakibatkan batas-batas antar negara semakin transparan baik dalam perdagangan barang maupun jasa, dimana persaingan yang harus dihadapi merupakan persaingan bersifat intemasional. Dalam upaya menghadapi persaingan global, mutu produk merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan perusahaan, karena produk dengan mutu terbaiklah yang clapat meraih pangsa pasar. Untuk clapat berhasil dalam persaingan global, perusaihaan perlu memiliki keunggulan kompetitif seperti harga, penyerahan barang atau jasa secara tepat waktu dan mutu yang climinta oleh konsumen.

(17)

ada juga yang belum mampu meningkatkan kinerjanya (Sim dan Killough,

1998). Beberapa peneliti bidang akuntansi menyatakan bahwa kinerja perusahaan

yang rendah, disebabkan oleh ketergantungan terhadap Sistem Akuntansi

Manajemen perusahaan tersebut gaga! dalam penentmm sasaran yang tepat,

pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan (reward). Efektivitas penerapan

TQM memerlukan perubahan mendasar infrastruktur organisasional, yang

meliputi sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran

kinerja, sistem reward, dan hukuman.

Temuan Ittner dan Larcker (1995) tidak menemukan bukti bahwa

organisasi yang mempraktikan TQM dan Sistem Akuntansi Manajemen dapat

mencapai kinerja yang tinggi. Penelitian lainnya yaitu Sim dan Killough (1998)

serta Kurnianingsih (2000) menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan

signifikan antara praktik penerapan TQM dengan Sistem Akuntansi Manjemen

terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak ada Sistem Akuntansi

Manajemen secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan seluruh organisasi

setiap keadaan, namun Sistem Akuntansi Manajemen tergantung juga

faktor-faktor kondisional yang ada dalam organisasi. Penelitian tersebut merupakan

replikasi dan ekstensi penelitian Kurnianingsih (2000) yang melakukan replikasi

dan ekstensi Ittner dan Larcker (1995), serta Sim dan Killough (1998).

Kurnianingsih (2000) menguji praktek pemanufakturan TQM clan Sistem

Akuntansi Manajemen secara efektif mempengaruhi kinerja manajerial. Ittner dan

Larcker ( 1995) yang memfokuskan TQM, tiga komponen utania Sistem

(18)

sistem reward tingkat organisasional, se1ia kinerja bcrdasarkan kualitas dan

keuangan. Sim dan killough memfokuskan TQM/JIT, tiga komponen utama

sistem akuutansi manajemen sama dengan Ittner dan Larcker (1995) yang

diterapkan tingkat operasi produksi.

Penelitian ini mengguuakan variabel pemoderasi clengan alasan bahwa

variabel pemoderasi adalah suatu variabel indepenclen lainnya yang dimaksudkan

ke dalam model karena mempuuyai efek kontingensi clari hubuugan inclependen

dan variabel indepenclen sebelumnya. Dengan kata lain, variabel pemoderasi

diidentifikasikan

dari

penelitian sebelumnya mempuuyai simpulan hubuugan

kausal yang hasilnya konflik. Baik konflik signifikasinya maupun konflik

aralmya. Jika hal ini terjadi, muugkin dikarenakan acla variabel lain yang

memoderasi hubuugan kausal. Suatu interaksi negatif terjadi jika hubuugan antara

variabel inclepenclen terhadap variabel dependen lebih negati.f uutuk nilai variabel

pemoderasi yang lebih tinggi (Jogiyanto, 2004).

Shih (200 I) memberikan bukti empiris yang menuujukkan adanya

kesempatan suatu perusahaaan mengevaluasi kinerja manajer atas laba

berhubuugan positif dengan pentingnya produk yang berkualitas dan pelayanan

pelanggan. Profit center merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi

manajernya diukur clari laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu (Fauzi,

1994). Profit center clapat berbentuk clivisi apabila kegiatan-kegiatan fungsional clilaksanakan oleh uuit-unit kerja dalam satu lingkup organisaisi.

Kalie! (2000) menyatakan bahwa dengan mengkoorclinasi masing-masing

(19)

pengambilan keputusan, dengan demikian akan memperbaiki produksi, keputusan

manajemen, dan kemampuan perusabaan meningkat dengan adanya profit center.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian y:mg dilakukan oleh I

Made Narsa dan Rani Dwi Yuniawati (2003) yang memiliki perbedaaan dengan

penelitian penelitian sebelumnya yaitu:

1. Penelitian dilakukan pada manajer tingkat menengah dan para staf PT Pos

Indonesia di kawasan kota lapangan banteng ウセ、。ョァォ。ョ@ penelitian

sebelumnya dilakukan di PT. Telkom Divre V Surabaya ..

2. Penambaban variabel Profit Center sebagai variabel Moderating, yang

sebelumnya juga pemab diuji pada penelitian Listianingsih (2005) di

perusabaan manufaktur.

Berdasarkan hasil uraian diatas maka penelitian inii berjudul "Pengaruh

Total Quality Management dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial

dengan Profit Center sebagai Variabel Moderating".

B. Rumusan Masalah Penelitian

Masalab yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakab TQM mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

2. Apakab sistem reward mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja

manajerial.

3. Apakab profit center mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja

(20)

4. Apakah TQM dan sistem reward mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

5. Apakah TQM dan sistem reward mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial

b. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh sistem reward terhadap kinerja manjerial.

c. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh profit center terhadap kinerja manajerial.

d. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial.

e. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating.

2. Manfaat

(21)

a. Bagi pihak organisasi

Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka bagi pihak

organisasi dapat memberikan masukkan klimsusnya bagi pihak

manajer mengenai pentingnya penerapan TQM dan sistem reward

dengan didukung profit center sebagai variabel moderating

terhadap kinerja manajerial.

b. Bagi penelitian sebelumnya

Penulis berharap penelitian ini dapat mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh total

quality manajemen terhadap kinerja manajerial dan dapat

digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya, serta

memberikan kesempatan bagi peneliti berikutnya untuk

mengembangkan penelitian ini.

c. Bagi pihak lain

Sebagai referensi dan bahan masukkan yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dan memberikan informasi

(22)

A. Teori Kontingensi

BAB II

KERANGKA TEORITIS

Sistem Akuntansi Manajemen merupakan suatu pendekatan kontingensi dari faktor kondisional yang digunakan dalam penelitian ウ」セ「。ァ。ゥ@ variabel yang memoderasi suatu hubungan. Sesuai dengan pendekatan komingensi Otley (1980) dalam Mardiyah dan Gudono (2001), pendekatan kontingensi akuntansi manajemen didasarkan premis bahwa tidak ada sistem akuntansi majemen secara universal selalu tepat digunakan seluruh organisasi, namun Sistem Akuntansi Manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja. Teori kontingensi dalam metode penelitian mengargumenkan bahwa efektivitas desain Sistem Akuntansi Manajemen tergantung eksistensi perpac'luan antar organisasi dengan lingkungannya. Sistem Akuntansi Manajeman dikatakan variabel pemoderasi yang mempengaruhi hasil hubungan antara penerapan TQM terhadap kinerja manajerial. Apabila sistem akuntansi manajemen.fit dengan konteks dan kondisi organisasi maka diproposisikan akan menimbulkan kinerja superior.

(23)

Penelitian yang dilakukan Kurnianingsih (2000) memberikan bukti empiris mengenai pentingnya desain Sistem Akuntansi Manirjemen sebagai faktor kontingensi dalam upaya peningkatan kinerja, dengan memasukkan clua faktor kontingensi, yaitu sistem pengukuran kinerja dan sistem reward terhadap keefektifan penerapan teknik Total Quality Management. Hasil penelitian tersebut menuajukkan adanya interaksi antara variabel sistern pengukuran kinerja dan sistern reward mempunyai pengarub positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial artinya perusahaan yang menerapkan teknik TQM secara langsung dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Penerapan teknik TQM yang tinggi dan sistem pengukuran kinerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial, begitu juga sebaliknya. Manajer akan lebih termotivasi untuk rneningkatkan kinerja rnanajerial, jika pengukuran kinerja yang tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukim yang mernberikan urnpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu pemberian kompensasi yang kbih baik kepada manajer juga rnemotivasi dalam peningkatan kinerja Banker et al. (1993) menyatakan bahwa kinerja perusahaan yang rendah disebabkan ketergantungan terhadap Sistern Akuntansi Manajernen perusahaan yang gaga! dalam penentuan sasaran yang tepat, pengukuran kinerja dan sistem

reward.

(24)

aktifitasnya serta mengurangi ketidakpastian lingkungan dalam usaha untuk

mencapai organisasi dengan sukses.

Efektifitas praktik TQM membutuhkan perubahan dalan1 Sistem

Akuntansi Manajemen. Ittner dan Larcker (1995) menggambarkan perubahan

tersebut sebagai kumpulan dari informasi baru dan dalam sistem reward. Adapun

komponen-komponen penting Sistem Akuntansi Manajemen yang akan

digunakan dalam penelitian 1m adalal1: sistem pengukuran kinerja dan sistem

reward.

Profit center dalam penelitian juga digunakan se:bagai variabel yang memoderasi suatu hubungan dan sebagai faktor kontingensi dalam upaya

peningkatan kinerja. Penerapan TQM manajer memiliki kendali terhadap kualitas

barang yang diproduksi, dengan demikian kualitas barang yang tinggi

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan. Tingkat

penjualan digunakan sebagai isyarat kualitas produk dan pelayanan pelanggan,

oleh karena itu digunakan untuk mengevaluasi manajer pada profit tentunya untuk

memonitor kinerjanya perbaikan kualitas produk dan pelayanan pelanggan (Shih,

2001)

B. Kinerja Manajerial

Mahone! et al. (1963) menyatakan kinerja (pe1formance) adalal1 hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

(25)

anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial berupa, perencanaan, investasi, koordinasi, pengaturan staf, negoisasi dan lain-lain.

Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengm1 kinerja karyawan umumnya yang bersifat konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks (Mulyadi dan Johny, 1999).

Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha karyawan sebagai bawahannya ymig mampu bekerja secara efektif dmi efisien.

C. Total Quality Management

(26)

Sim dan Killough (1998) menjelaskan bahwa Total Quality Management

merupakan suatu filosofi yang menekankan peningkatan proses pemanufakturan

secara berkelanjutan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas,

mengembangkan keterampilan, dan mengurangi biaya produksi. Penelitian Banker

(1993) memberikan gambaran praktik pemanufakturan TQM lebih menekankan

karyawan dalam memecahkan masalah, bekerja secara team work, dan

membangkitkan pendekatan inovatif untuk memperbaiki produksi. Walmand

(1994) menyatakan bahwa TQM merupakan sistem yang dir.mcang sebagai suatu

kesatuan, yang memfokuskan pendekatan pelanggan dengan meningkatkan

kualitas produk dan pelayanan. Meskipun banyak usaha untuk memasukan TQM

dalam organisasi, relatif kecil mengetahui seberapa besar keefektifan dan

pengimplementasian strategi yang optimal. Penting bagi maanajer untuk

memberikan wewenang kepada karyawan untuk ikut alctif dalam mengambil

inisiatif dengan harapan keterlibatan karyawan dapat meningkatkan proses

produksi, TQM lebih memperdayakan atau lebih menekankan keterlibatan

karyawan, yang merupakan sumber yang sangat bemilai bagi organisasi.

Kebanyakan kegagalan dalam implementasi TQM itu disebalbkan oleh pimpinan

puncak yang tidak secara aktif memimpin gerakan TQM atau bahkan

menentangnya.

Perbedaan Total Quality Management (TQM) dengan

pendekatan-pendekatan yang lain dalam menjalankan usaha adalah komponen-komponennya.

Komponen ini memiliki sepuluh unsur utama, yaitu: fokus padla pelanggan, obsesi

(27)

(teamwork), perbaikan sistem secara berkesinambw1gan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

[image:27.595.77.490.214.559.2]

Menurut (Nasution, 2001) manfaat TQM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan seperti tampak pada gambar:

Gambar2.1

Manfaat Total Quality Management

p

Memperbaiki Hargayang

セM

E posisi lebih tinggi

R i-- persaingan

._

Meningkatkan

B M

penghasilan

A Meningkatkan

I

セ@ pangsa pasar > -K

A N

Meningkatkan

·•

M keluaran yang

Mengurangi

u

bebas dari Meningkatkan

T kerusakan biaya operasi penghasilan

u

(Sumber: Nasution, 2001)

D. Sistem Reward

(28)

pengakuan atas kinerja karyawan merupakan sarana untuk mengarahkan prilaku karyawan ke prilaku yang dihargai dan diakui oleh organisasi (Mulyadi, 1998).

Reward menarik perhatian karyawan dan memberikan infom1asi atau mengingatkan akan pentingnya sesuatu yang diberi reward dibandingkan dengan yang lain, reward juga meningkatkan motivasi karyawan terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu karyawan mengalokasikan waktu dan usaha karyawan,

reward berbasis kinerja mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi (Mulyadi dan Jhony, 1999).

(29)

mengurangi dan memperkuat perilaku yang diinginkan untuk keberhasilan penerapan praktik penerapan TQM. Dengan demikian karyawan mempunyai kontribusi atau memberikan informasi yang bermanfaat untuk peningkatan mutu seharusnya menerima reward dari manajemen.

Ichniowski (1997) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dasamya tergantung program pemberian insentif jika dihubungkan dengan pekerjaan yang mendukung, meliputi penilaian kerja, informasi yang merata, dan keamanan kerja. Pemberian insentif merupakan pemotivasian yang lebih !amt bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.

E. Profit Center

Hasil penelitian Shih (2001) menyatakan bahwa beberapa perusahaan mengevaluasi kinerja manajer pada profit. Perusahaan melakukan hal tersebut untuk mendorong manajer mengejar mutu dan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Profit center merupakan varibel kontingensi yang dapat mempenga:ruhi efektifitas sistem pengendalian.

Fauzi (1994:65) menyatakan profit center merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajemya diukur dari laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu. Pembentukan profit center erat hubungannya dengan struktur organisasi suatu perusahaan yang merupakan elemen penting struktur pengendalian.

(30)

dan unit organisasi pemasaran. Prestasi non-lembaga sebagai standar kinerja,

tujuan jangka panjang perusahaan tidak hanya mengejar laba yang memuaskan.

Berikut ini contoh pendekatan untuk mengukur prestasi dengan beberapa alat

ukur: I) profitability, 2) market position, 3) productivity, 4) personal

development, dan 5) product leadership.

Kalie! (2000) menyatakan bahwa suatu profit center merupakan suatu

aktifitas produksi yang memfokuskan penciptaan I) komoditas untuk penjualan

dan 2) produk untuk profit center. Supriyono (2000: 396) menyatakan pengukuran

kinerja profit center menggunakan dua macam cara yaitu: l) pengukuran kinerja

manajemen, seberapa baiknya manajer dalam memimpin unit atau pusat

pertanggungjawaban, sehingga prestasi manajer diukur sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawabnya serta 2) pengukuran kinerja ekonomi, seberapa baiknya

profit center sebagai unit kegiatan ekonomi dapat mencapai atau memenuhi anggaran labanya.

F. Model Penelitian

Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka penelitian yang dibuat dalam

model penelitian mengenai pengaruh Total Quality Management dan Sistem

Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Profit Center sebagai Variabel

[image:30.595.46.481.229.531.2]
(31)
[image:31.595.70.487.144.544.2]

Gambar2.2

Pengaruh Total Quality Ma11agement dan Sistem Reward Terhadap Kinerja

Manajerial dengan Profit Center sebagai Variabel Moderating

Total Quality Management

Sistem Reward

>----..----.·[

Kinerja Manajerial

Profit Center

Penelitian Banker et al. (1993) memberikan bukti ernpiris bahwa program

peningkatan kualitas seperti TQM secara individual dapat efektif jika perusahaan

telah mengimplementasikan cara perbaikan knalitas secara berkesinambnngan,

dibandingkan dengan organisasi pesaing lainnya yang mengadakan improvement

dengan tidak menggnnakan teknik TQM. sistem pengukman kinerja memiliki

hubungan dengan praktik penerapan TQM. Dengan sistem pengukuran kinerja

yang terdiri dari serangkaian ukuran akan dapat menilai kerja manajerial,

pengknran kinerja dapat memberikan informasi nntuk mengambil keputusan

tentang promosi dan gaji. Penelitian Kurnianingsih (2000) mennnjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM dengan sistem

pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. Menurut Snel dan James (1992)

sistem reward pada pemanufakturan tradisional karyawan sebagai orang pasif,

operator mesin yang tidak berpendidikan, dan benar-benar terisolir. Sementara

(32)

sistem reward merupakan metode yang penting untuk mengurangi dan

memperkuat prilaku yang diinginkan untuk ォ・「・イィ。セゥャ。ョ@ penerapan TQM.

Karyawan yang memberikan informasi bermanfaat untuk peningkatan mutu

selayaknya menerima reward dari manajemen. Hasil penelitia'l Sim dan Killough

(1998) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai jika praktik TQM

digunakan bersama dengan program kinerja yang digunakan sebagai dasar

pemberian atau reward. Penelitian Kurnianingsih (2000) menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signififikan antara praktik penerapan TQM dengan sistem

reward terhadap kinerja manajerial, dengan demikian pemberian reward

merupakan pemotivasian yang kuat bagi karyawan untu1c meningkatkan kualitas

kinerjanya.

Praktik TQM merupakan praktik yang menekankan peningkatan kualitas,

mengeliminasi pemborosan, mengembangkan keterampilan agar tercapai

penyempumaan mutu barang dan jasa secara berkesinarnbungan dengan tujuan

mencapai kepuasan konsumen. Praktik TQM tersebut lebih berfokus pada

keterlibatan karyawan yang merupakan sumber yang :sangat bemilai bagi

organisasi. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan proses pembentukan struktur

organiasasi perusahaaan menjadi struktur divisi, ha! ini erat hubungannya dengan

pembentukan profit center. Umurnnya suatu perusahaan membentuk suatu divisi

atau unit usaha dengan maksud untuk mendelegasikan. wewenang yang lebih

banyak pada manajer operasi.

Adanya profit center akan memberikan keuntungan bagi manajer yakni

(33)

manajer yang handal, karena profit center hampir sama dengan perusahan yang berdiri sendiri (Halim dan Tjahjono, 2000). Kesadaran Iaba Iebih meningkat karena manajer divisi benar-benar bertanggung jawab unt111k meningkatkan laba divisinya karena nantinya merupakan ukuran prestasi bagi manajer. Shih (2001) menyatakan bahwa perusahaan tertentu mengevaluasi manajer pada profit untuk memonitor kinerja pada perbaikan kualitas produk dan pelayanan pelanggan. Metode pengkuran profit center menggunakan kinerja manajemen. Pengukuran kinerja yang menekankan pada penilaian seberapa baik manajer suatu pusat pertanggungjawaban pekerja, pengukuran ini digunakan untuk proses perencanaan, pengkoordinasian, pengendalian kegiatan, dan pemotivasian kerja manajer profit center.

G. Perumusan Hipotesis

Model tersebut menggambarkan pengaruh antara total quality management

dan sistem reward (variabel independen) dengan kinerja manajerial (variabel dependen), dan profit center sebagai variabel moderating yang memperkuat atau memperlemah pengaruh antara variabel independen dan v21riabel dependen, oleh karena itu sesuai permasalahan penelitian dan tujuan penelitian ini hipotesis yang diajukan untuk diuji adalah:

Ha1 : Penerapan total quality management berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja manajerial

Ha2 : Penerapan sistem reward berpengaruh secara signifikan terhadap

(34)

Ha3 : Penerapan profit center berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja manajerial

Hai : Penerapan total quality management dan sistem reward berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial

(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian ᄋセューゥイゥウ@ yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (TQM, sistem reward, clan profit center) terhadap variabel dependen (kinerja manajelial).

B. Metode Penentuan sampel

(36)

C. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini adalah data primer mengenai pendapat atau persepsi para manajer di tingkat menengah pada perusahaan jasa mengenai total quality management, sistem reward, profit center dan kinerja manaj erial yang diperoleh dari sumber para manajer tingkat menengah dan para staf departemen.

Pengumpulan data penelitian ini, melalui survey d.engan mengirimkan daftar pertanyaan/kuesioner kepad.a seluruh anggota populasi. Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung, untuk mempermudah atas respon balik, peneliti juga menyediakan amplop yang berisikan alamat peneliti berikut dengan perangkonya. Hal lain dapat dilakukan dengan menghubungi responden lewat telepon untuk memproses lebih lanjut ataupun melalui perantara.

D. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 12. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Statistik Deskriptif

(37)

terdiri dari kategori jenis kelamin, pendidikan, umur, posisi, dan lama bekerja

responden (Ghozali, 2005).

2. Uji Kualitas Data

Dilakukan pengujian kualitas data yang terkumpul dengan menggunakan

pengujian sebagai berikut:

a Uji Validitas Data

Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

diukur pada kuesioner tersebut (Ghozali, 2005}

b. Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik

Cronbach Alpha >0,60 (Ghozali, 2005).

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel independen dan variabel clependen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

aclalah memiliki clistribusi data normal atau mendekati normal. Untuk

(38)

normal probability plot yang membandingka.n distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Jika distribusi adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesunggulmya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005).

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolinesritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen, atau dengan melihat nilai Variance Inflation Factor

(VIF) yaitu diatas 10 sama dengau uilai tollerance 0,10 (Ghozali, 2005).

b. Uji Heteroskedastisitas

(39)

5. Uji Hipotesis

Ket:

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi berganda (multiple regretion) dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows. Metode yang menggunakan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen, dengan nilai signifikannya sebesar 0,05 (Ghozali, 2005) persamaan regresi diadopsi dari persamaan yang dipakai (Indriantoro, 1993, dan Supomo, 1998). Model yang digunakan tersebut disajikan dalam gambar sebagai berikut:

y

x,

X2

x,

[(X1 -X3)]

[(X2 - X,)] e

Model Analisis Data

kinerja manajerial

Total Quality Management Sistem Reward

Profit Center

Interaksi Total Quality Manajement dan Profit Center Interaksi Sistem Reward dan Pmfit Center

(40)

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Digunakan untuk membuat persentase variance variabel

independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar

pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

Jika nilai Adjusted R-Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan

fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh

variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan

fluk'iuasi variabel dependen, sebaliknya jika nilainya mendekati

angka 0 , maka semakin rendah kemampmm fluktuasi variabel

depanden (Santoso, 2001).

b. Uji F (Anova)

Digunakan untuk mengetahui pengamh semua variabel

independen yang dimasukan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan

0,05. Jika hasilnya >0,05 maka model regresi dapat cligunakan

untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2005).

c Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap

(41)

nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali 2005).

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimulakan berbagai t.<tfsiran. Pertanyaan atau pemyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabeil dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif clikuantitatifkar1, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan lima (5) point ska.la Iikert, yaitu: nilai l

[image:41.595.70.501.255.709.2]

= sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setqju, 5 = sangat setuju (Sekaran, 2006).

Tabel 3.1

Tabel Operasional variable

Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran skala like1t Total Quality

..

Kepuasan • Apakah alat

Management pelanggan pengendalian

X1

..

Perbaikan statistic sering

berkelanjuta digunakan Interval n " Apakah selalu

"

Menghargai melakukan

karyawan eksperimen untuk

(42)

dengan fakta proses produksi

..

Apakah karyawan

secara team dapa.t bekerj a secara efektif

" Apakah telah melakukan Bench marking dengan perusahaan Iain

..

Apakah adanya penghargaan terhadap karyawan terhadap peningkatan kualitas

..

Integrasi s1ruktur, peralatan, teknik.

Kenyamanan team

karyawan dalam bekerja.

"

Pengkoordinasian

usahaguna perbaikan usaha.

..

Meningkatkan
(43)

Kinerja

..

Perencanaan

Manajerial X2

Investigasi

..

Pengkoordinasian

"

Evaluasi

..

Pengawasan

..

Pemilihan staf

..

Negosiasi Interval

..

Perwakilan

..

Kinerja secara menyeluruh Sistem Reward

..

Penghargaan

..

Kompensasi (gaji

X3 intrinsik + tunjangan) tetap

..

Penghargaan sa3a

ekstrinsik

..

Kompensasi tetap Interval + penghargaan

keuangan dan non keuangan

Kompensasi tetap + insentif yang ditentukan berdasarkan kinerja individual.

..

Kompensasi tetap + insentif

berdasarkan kinerja kelompok.

"

Penyesuaian
(44)

dengan pendidikan.

..

Penyesuaian

tingkat penghargaan dengan kapasitas pekerjaan

Profit Center " Adanya kualitas

Xs keputusan yang

baik

..

Kecepatan dalam pengambilan keputusan

..

Manajemen pusat

bebas dari Interval

pengambilan keputusan harian

..

Bebasdalam

menentukan imajinasi dan inisiatifuya

..

Sebagai tempat pelatihan yang sempurna

..

Kesadaran akan lab a.
(45)

puncak

Dapat lebih responsif terhadap tekanan sehingga meningkatkan kinerja

1

Pada bagian ini akan diuraikan defenisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Vanabel Independen

a. Total Quality Management

(46)

b. Sistem Reward

V ariabel ini berkaitan dengan sistem kompensasi yang ada dalam perusahaan. Sistem kompensasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pemberian kompensasi manajer yang terdiri atas; (a) pembayaran tetap saja dan (b) pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajer. Responden diminta untuk memilih altematif sistem kompensasi yang berlaku: (a) kompensasi (gaji

+

tunjangan) tetap saja, (b) kompensasi tetap

+

insentif nonkeuangan, (c) kompensasi tetap

+

reward keuangan, (d) kompensasi tetap

+

insentif yang ditentukan berdasarkan kinerja individual, dan (e) kompensasi tetap

+

insentif yang ditentukan berdasarkan kinerja kelompok. V ariabel ini diukur dengan istrumen yang digunakan oleh Kurnianingsih (2000), frekuensi sistem reward diukur dalan1 skala likert yaitu angka 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan angka 5 (sangat setuju), untuk menunjukan reward yang tinggi.

c. Profit Center

(47)

skala likert yaitu angka I (sangat tidak setuju) sampai dengan

angka 5 (sangat setuju), untuk menunjukan profit center yang

tinggi.

2. Variabel Dependen

a. Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial, yang dimaksud dalam penelitian ini adalab

kinerja para individu dalam kegiatan manajerial perencanaan,

investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf,

negosiasi, dan representasi. Merupakan pengertian dari manajerial

dalam penelitian ini, instrumen untuk mengukur variabel kinerja

manajerial dalam penelitian ini adalah instrumen yang

dikembangkan oleh Mahoney et al (1963), instrumen ini banyak

digunakan dalam penelitian sebelumnya, antara lain oleh Brownell

(1982) dan Mc inness (1986), dan lndriantoro (1993). Setiap

responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya yang terbagi

dalam 8 dimensi yaitu: Perencanaan, investigasi, koordinasi,

evaluasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi, dan representasi.

Skala yang digunakan adalab skala Iikert, setiap responden diminta

menilai, sangat tidak setuju (point I) berarti kinerja rendab sampai

(48)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan di PT Pos Indonesia Lapangan Banteng Utara Jakarta Pusat. Pada dasarnya peneliti menganalisis pengaruh total quality management dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada para responden, penyebaran ini dimulai pada pertengahan bulan Maret 2008 hingga pertengahan bulan April 2008.

2. Gambaran Distribusi Kucsioner

[image:48.595.62.524.196.681.2]
(49)
[image:49.595.63.477.114.574.2]

Tabel 4.1

Gambaran Distribusi Kuesioner

Identifikasi Sampel Jumlah Persentase

Total kesioner yang disebar 50 100%

Total kuesioner yang direspon 49 98%

Total kuesioner yang tidak direspon 1 2%

Total kuesioner yang dapat digunakan 4'" .) 90%

Total kuesioner yang tidak dapat digunakan 3 6%

(sumber: Data d1olah)

Total kuesioner yang direspon sebanyak 49 eksemplar yaitu 98% dari total kuesioner yang disebar, dari total kuesioner yang direspon terdapat 3 kuesioner yang tidak dapat digunakan dalam proses penelitian karena responden tidak mengisinya dengan lengkap, jadi kuesioner yang dapat digunakar1 untuik mengolah data adalah 45 eksemplar atau 90%.

(50)

Deskriptif Jumlah Sampel J enis Kelamin

Usia Pendidikan Terakhir Departemen Pengalaman Bekerja

[image:50.595.69.478.116.555.2]

(Sumber: Data d10lah)

Tabel 4.2 Deskriptif Responden Keterangan Frekuensi

45

Pria 32

Wanita 13

20-30 15

31-40 30

41-50 0

>50 0

SMA 8

D3 33

SI 4

S2 0

Produksi 2

Pemasaran 9

Personalia 6

Akuntansi II

Keuangan 4

Logistik 13

1-10 tahun 43

> lOTahun 2

Persentasi 100 % 71,11 % 28,89 % 33,33 % 66,67 % 0% 0% 17,78 % 73,33 % 8,89% 0% 4,44% 20% 13,33 % 24,44 % 8,89% 28, 89% 95,56 % 4,44%

(51)

TQM

terakhir diperoleh bahwa responden yang lulusan SMA atau sederajat berjumlah 8 orang (17,78%), untulc responden yang lulusan D3 berjumlah 33 orang (73,33%), dan responden yang lulusan SI berjumlah 4 orang (8,89%) sedangkan selebihnya berjumlah 0. Untulc responden yang berdasarkan departemen yang ditempatinya, departemen produksi berjumlah 2 orang (4,44%), dan departemen pemasaran berjumlah 9 orang (20%), dan departemen personalia berjumlah 6 orang (13,33%), dan departemen akuntansi berjumlah 11 orang (24,44%), dan departemen keuangan berjumlah 4 orang (8,89%), dan departemen logistik berjumlah 13 orang (28,89%). Untulc responden yang berdasarkan pengalaman kerja diperoleh bahwa responden yang telah bekerja selama 1-10 tahun berjumlah 43 orang (95,56%), dan responden yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun berjumlah 2 orang (4,44%).

[image:51.595.36.467.207.570.2]

3. Statistik Deskriptif

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error

45 24.00 58,00 46,2889 ,97630

Std. Variance

Statistic Statistic

15,54919 42,892

Sistem reward 45 22,00 48,00 38,8444 ,75073 5,03603 25,362

Profit center 45 27,00 4_5,00 36,2000 ,50111 :3,36155 11,300

Kinerja manajerial 45 33,00 45,00 38,7778 ,59194 :3,97085 15,768

Valid N (listwise} 45

(52)

sebesar 5,03. Variabel profit center memiliki minimum jawaban responden

sebesar 27 dan maksimum 45, dengan rata-rata jawaban responden sebesar 36,20,

dan standar deviasi sebesar 3,36. sedangkan pada variabel kinerja manajerial

minimum jawaban responden sebesar 33 dan maksimum se:besar 45, dengan

rata-rata jawaban responden sebesar 38,77, dan standar deviasi jawaban responden

sebesar 3,97.

B. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid aitau tidaknya suatu

kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation,

pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikausinya dibawah 0,05

maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatan valid, tabel berikut menunjuka.lli basil

[image:52.595.43.473.198.705.2]

uji validitas dari empat variabel dengan 45 sampel responden.

Tabel 4.4

Uji Validitas Variabel TQM

Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan

Correlation

Pertanyaan 1 0,666** 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,663** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,633** 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,723** 0,000 Valid

(53)

Pertanyaan 6 0,653** 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,623** 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,638** 0,000 Valid

Pertanyaan 9 0,878** 0,000 Valid

Pertanyaan 10 0,813** 0,000 Valid

Pertanyaan 11 0,792** 0,000 Valid

Pertanyaan 12 0,743** 0,000 Valid

[image:53.595.60.488.77.653.2]

(Sumber: Data Diolab)

Tabel 4.5

Uji Validitas Variabel Sistem Reward

Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan

Correlation

Pertanyaan 1 0 247**

,

0,102 Tidak valid

Pertanyaan 2 0,787** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,670** 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,669** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,725** 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,685** 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,743** 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,722** 0,000 Valid

Pertanyaan 9 0,804** 0,000 Valid

Pertanyaan 10 0,655** 0,000 Valid

(54)

Tabel 4.6

Uji Validitas Variabel Profit Center

Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan

Correlation

Pertanyaan I 0,525** 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,813** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,739** 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,678** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,647** 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,740** 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,753** 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,592** 0,000 Valid

Pertanyaan 9 0,689** 0,000 Valid

[image:54.595.63.483.118.690.2]

(Sumber: Data diolah)

Tabel 4.7

Uji V aliditas V ariabel Kinerja Manajerial

Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan

Correlation

Pertanyaan I 0,835** 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,857** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,712** 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,850** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,893** 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,875** 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,862** 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,886** 0,000 Valid

Pe1tanyaan 9 0,854*"' 0,000 Valid

(55)

Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa korelasi antara masing-masing

indikator terhadap total skor konstruk menunjukan basil yang signifikan dengan

koefisien Pearson Correlation < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

masing-masing indikator pertanyaan adalah valid, terkecuali pada pertanyaan 1 variabel

sistem reward karena signifikansinya tidak di bawah 0,05.

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian, instrumen dikatakan realibel jika nilai cronbach alpha diatas 0,6

N ofltem

45

45

[image:55.595.69.485.191.554.2]

45

Tabel4.8 Reability Analysis

Variabel Cronbach Alpha

TQM 0,906

Sistem reward 0,847

Profit center 0,757

45 Kinerja manajerial 0,797

(Sumber: Data diolah)

Keterangan

Realibel

Reali be!

Realibel

Realibel

Dari tabel diatas menunjukan basil uji yang realibel karena nilai alpha

masing-masing pertanyaan yang meliputi TQM, sistem reward, profit center, dan

kinerja manajerial diatas 0,6.

C. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data

yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar

(56)
[image:56.595.97.475.195.526.2]

dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak terdistribusi secara normal

Gambar4.l

Hasil uji normalitas dengan profit center sebagai variabel moderating

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

1.0,..,... _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ .

.0

e

II.

0.8

E o.s :s

0

..,

.2:l (.) 0.4

"'

c.

ill

0.2

0

cd>

0

0:0

0

c/

o.o+---,---,---,---,-0.o 0.2 0.4 0.6 0.8

Observed Cum Prob

1.0

(57)
[image:57.595.86.477.165.556.2]

Gambar4.2

Hasil uji normalitas tanpa adanya profit center sebagai variabel moderating

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

セNッGセMMMMMMMMMMMMMMMセ@

0.6

.0

e

a.

E o.a

::J

(.)

j

§.

0.4

ill

0.2 _-D

oOJJ.

0

<Po/

0

0

o.o-¥---.----,.----,----,.----1

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

(58)

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan aillinya korelasi antar variabel independen, model penelitian yang baik

[image:58.595.73.469.198.552.2]

seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

Tabel 4.9

Hasil uji multikolinieritas

Coefficients a

Collinearil'

s

tatistics

Model Tolerance VIF

1 TQM ,547

Reward ,501

Profit Center ,612

a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial

1,827 1,995 1,232

Tabel diatas menunjukan hasil uji multikolinieritas, tampak bahwa untuk

keseluruhan sampel tidak terjadi korelasi antar variabel independen karena nilai

tolerance lebih besar dari 0,10 atau VIF dibawah angka 10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi heteroskedastisitas dari suatu residual dati pengamatan satu ke

pengamatan yang lain. Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat

(59)
[image:59.595.81.478.166.547.2]

Gambar4.3

Hasi uji heteroskedastisitas dengan profit center sebagai variabel moderating

0

·2-'

·2

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

.. 0

Qi

0

0 0

0

0

0 0

Oq, 0 CD

Qi Q)

o °"<>oo

0 0

0

0

I I I I

セ@ 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

0 \l

'

3

(60)
[image:60.595.73.475.162.577.2]

Gambar4.4

Hasi uji heteroskedastisitas tanpa adanya profit center sebagai variabel moderating

0

-2

·2

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

()0

Qi

0

0 0

0 0

0 0

0

0

セ@ 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

0 13

3

Dari gambar diatas menunjukan tidak adanya heteroskedastisitas karena

titik-titik menyebar secara acak diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

sehingga tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demiJ<lan model regresi ini

layak digunakan dalam penelitian.

E. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

menyatakan bahwa diduga TQM dan sistem reward mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel

(61)

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi ( adjusted r square ) digunakan untuk melihat

persentase variasi variabel independen terhadap variabel dependen serta melihat

seberapa besllf pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasulkan dalam penelitian

Ill.

Model 1

Tabet 5.0

Pengujian koefisien determinasi

Model Summary

Adjusted

R R Sauare R Sauare

,4478 ,200 ,141

Std. Error of the Estimate

- 3,67999

a. Predictors: (Constant), Profit Center, TQll/I, Reward

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R sebesar 0,447, ha!

ini

menunjulkan bahwa hubungan variabel independen terhadap variabel dependen

adalah kuat yaitu diatas 0,05 dan angka adjusted R square s.:besar 14,1%, hal ini

berarti kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variable TQM, system reward, dan

profit center sedangkan sisanya sebesar (100% - 14,1 %) セG@ 8:5,9% dijelaskan oleh

factor-faktor lain yang tidak dimasulkan dalam model penelitian ini seperti:

partisipasi anggaran, motivasi, komitmen organisasi, dan lain-.Jain.

2. Uji F-Statistik

Dalam penelitian ini uji F digunakan untulk menguji hipotesis secara

keseluruhan atau simultan variabel independen apakah ada atau tidaknya pengaruh

(62)
[image:62.595.103.455.78.237.2]

Sum of

Tabel 5.1 Uji F statistik

ANOVA'

Model SQuares df Mean Square

1 Regression 138,541 3 46,180

Resijual 555,237 41 13,542

Total 693,778 44

a. Predictors: (Constant), Profit Center, TOM, Reward

b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial

F Siq.

3,410 ,026•

Dalam tabel 5.1 anova diatas diperoleh hasil nilai F hitung sebesar 3,410 dengan tingkat signifikansinya 0,026, karena nilai 0,026 jauh lebih kecil dari 0,05 maim model regresi ini dapat dipalrni untuk memprediksi kinerja manajerial, atau dapat dil;:atakan bahwa variabel tqm, sistem reward dan profit center sebagai

セ@

variabel moderating secara bersama-sama berpengaruh t1!rhadap peningkatan kinerja manajerial, dengan demikian dapat disimpulkan Has oliterima.

Sum of

Tabel 5.2 Uji F statistik

ANOVA1>

Model Squares df Mean Sguare

1 Regression 28,344 2 14,172

Residual 665,434 42 15,844

Total 693,778 44

a. Predictors: (Constant), Reward, TOM

b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial

F ,894

SiQ.

,4168

[image:62.595.71.474.264.586.2]
(63)

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja manajerial, dengan demikian dapat disimpulkan Hai ditolak.

3. Uji t-Statistik

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengitii hipotesis secara individual variabel independen apakah ada atau tidaknya pengaruh linear dalam hipotesis terhadap variabel dependen.

Model

1 (Constant)

TOM Reward Profit Cente

Tabet 5.3 Hasil uji t-statistik

Coefficient$

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

31,460 6,391

,019 '115 ,031 -,321 ,156 -,407 ,523 ,183 ,442

a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial

t Sig.

°4;923 ,000 ,166 ,869 -2,064 ,04-5 2,853 ,007

Dalam tabel Coefficients diatas ditunjukan bahwa variabel independen yang dimasukan dalam model yaitu TQM tidak signifikau, ha! ini dapat dilihat probabilitas signifikan untuk variabel TQM sebesar 0,869 jauh diatas 0,05, ha! ini

membuktikau bahwa Ha1 ditolak. Sedangkan untuk varia.bel sistem reward

(64)

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja manajerial dipengaruhi

oleh variabel sistem reward dan profit center, adapun profit center sebagai

variabel moderating dapat memperkuat pengaruh TQM dan sistem reward

terhadap kinerja manajerial

Y = (31,460) + (0,019XIJ+ (-0,321X2)+ (0,523X3) + 64 [(X1-X3)]+65 [(X2-X3)]

+e

Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai kosranta sebesar 31,460,

menunjukan jika variable independent dianggap tidak ada maka peningkatan

kinerja menejerial bemilai 31,460.

Koefisien regresi untuk variabel TQM sebesar 0,019, menunjukan bahwa

setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat TQM maka dapat menambah

peningkatan kinerja manajerial sebesar 0,019. Untuk variabel TQM hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilak:ukan oleh, Banker

et al (1993), Listianingsih (2005), Rani Dwi Yuniawati (2003), hasil penelitian

mereka memberikan bukti bahwa TQM berhubungan positifterhadap peningkatan

kinerja manajerial. Dalam ha! ini menunjukan bahwa beberapa perusahaan yang

telah menerapkan TQM, ada yang telah berhasil meningkatk:an kinerja

manajerialnya, tetapi ada juga yang belurn mampu me•ningkatkan kinerja

manajerialnya (Sim dan Killough 1998).

Koefisien regresi untuk variabel sistem reward sebesar -0,321 menunjukan

bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat sistem :reward maka dapat

mengurangi peningkatan kinerja manajerial sebesar -0,321. Untuk variabel sistem

reward basil penelitian ini konsisten dengan penelitian I Made Narsa (2003) yang

(65)

kinerja manajerial akan tetapi variabel sistem reward signifikan terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin besar perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaart tersebut akan mendapatkan timbal balik yang sesuai, ha! ini tentu saja dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Koefisien regresi untuk variabel profit center sebesar 0,523 menunjukan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat profit center maka dapat menambah peningkatan kinerja manajerial sebesar 0,523 Untuk variabel profit center basil penelitian ini konsisten dengan penelitian kurnianingsih (2000) yang menunjukan bahwa profit center secara empiris berhubungan positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini disebabkan bahwa profit center merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajemya diukur dari laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu, pembentukan profit center erat hubungannya dengan struktur organisasi suatu perusahaan yang merupakan elemen penting struktur pengendalian sehingga menyebabkan peningkatan kinerja manajerial.

(66)
(67)

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating, penelitian ini dilakukan di Jakarta pada PT. Pos Indonesia Lapangan banteng Jakarta Pusat tahun 2008. berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan dapat disusun suatu kesirnpulan inti mengenai hasil uji hipotesis.

1. TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hal ini menunjukan bahwa beberapa perusahaan yang telah menerapkan TQM, ada yang telah berhasil meningkatkan kinerja marajerialnya, tetapi ada juga yang belurn marnpu meningkatkan kinerja manajerialnya (Sim dan

Killough 1998).

2. Sistem reward berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja menajerial. Hal ini menunjukan penghargaan yang diberikan oleh perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas dan tendensi para karyawan untuk tetap bersarna organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Semakin besar perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaan tersebut akan mendapatkan tirnbal balik yang sesuai hal ini tentu saja dapat meningkatkan kinerja manajerial.

(68)

yang prestasi manajemya diukur dari laba yang diperoleh dalam

Gambar

Tabel 3.1 Tabel operasional variable .. ..................... ............ ........ .
Gambar 2.1 Gambar manfaat total quality management .......................
Gambar2.1 Manfaat Total Quality Management
Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka penelitian yang dibuat dalam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, bahasa merupakan tanda yang memiliki fungsi yang sangat.. penting dalam kehidupan manusia karena memiliki kelebihan-kelebihan

Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kestabilan dan

penelitian ini adalah mendapatkan faktor penyebab siswa tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan menemukan bagaimana penerapan model konseling Behavioristik dapat

Survey Indeks Kepuasan Mahasiswa (IKM) dilaksanakan secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja layanan dosen dan tenaga kependidikan

Media Layers Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical Host Layers Menjamin pengiriman data secara akurat antar..

Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan

jaringan terhubung ke sebuah perangkat jaringan (hub, switch, router) yang menjadi pusat dari topologi sehingga membentuk sebuah segmen jaringan. • Jika dua atau lebih

Kinerja perusahaan adalah suatu gambaran yang dapat dilihat oleh investor bagaimana keadaan perusahaan tersebut dapat dikatakan baik atau tidak. Pada umumnya