PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DEN GAN PROFIT CENTER
SEBAGAI V ARIABEL MOD ERA TING
( Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat)
Oleh Arif Ramadani NIM: I 04082002679
P ERP UST A KAAN UTAMA
r
__
--
uャセ@
_
_"'f:'ilD
セkarゥ}@
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN sistャセm@
REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PROFIT CENTER SEBAGAI VARIABEL MODE&\. TING
( Studi Kasus . pada PT. Pos Indonesia Lapangan Bant,eng Jakarta Pusat)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Smjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh Arif Ramadhani NIM: I 04082002679
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN AKUNT ANSI
p・イセ@
(
,
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
1-lari ini Selasa Tanggal 2 September Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Kornprehensif atas narna Arif Rarnadhani NIM: I 04082002679 dengan judul Skripsi "PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PROFIT CENTER SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat)". Mernperhatikan penarnpilan mahasiswa tersebut selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh Gelar Sarjana Ekonorni pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llrnu Sosial Universitas Islam Negri Syarif Hidayatellah Jabrta.
Jakarta, 2 September 2008
Tim Penguji Uiian Komprehensif
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Biawan, SE, MM, Ak.
Ketua Sekretaris
Hari ini Selasa Tanggal 17 September Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Arif Ramadhani NIM: 104082002679 dengan judul Skripsi "PENGARUH
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM RKWARD TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DEN GAN PROFIT CENTER SEBAGAI V ARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama uj ian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan !!mu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 September 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Yahya Hamja, Hepi Prayudiawan, SE, MM, Ak.
Pembimbing I Pembimbing II
DAFT AR RIWA VAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Umur
Tempat tangggal lahir : Bangsa
Agama Alam at
Telp
Arif Ramadani 23 Tahun
Jakarta, 09 Juli 1984 Indonesia
Islam
Jin. Albaidho I RT 05106 No. 50 Ke! Lubang Buaya Jakarta Timur 13810
02187799523/ 081398886686 I 02193875223
PENDIDIKAN
1. Tamatan Sekolah Dasar Negeri 015 Petang Lubang Buaya Jakarta Timur (1991/ 1997)
2. Tamatan Sekolah Menengah Pertama 157 Lubang Buaya Jakarta Timur (1997/ 2000)
3. Tamatan Madrasah Aliyah Daarul 'Uluum Lido Bogor (2000/2003)
4. Strata I jurusan Akuntansi Manajemen Universitas llslam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (2008/2009)
Nama Orang Tua a. Ayah
b. Ibu
Alamat Orang Tua
Telephon Pekerjaan a. Ayah b. Ibu
MusraArif Yurnita
Jin. Albaidho I RT 05106 No. 50 Kel Lubang Buaya Jakarta Timur 13810
(021) 87799523
ABSTRACT
Arif Ramadani: Influences of Total Quality Management and Reward System to Managerial Performance with profit center as moderating variable.
This empirical research conducted in 2008, was intended to test the hypothesis about the influences of total quality management and the reward system to managerial performance with profit center as motferating variable in PT. Pas Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat.
The research design was survey and quantitative approach with 45 samples of junior managers and staff, the total population was 50 persons. It used the multiple regression analyzed method of the hypothesis test
The result of research showed that to Ha1 and Ha4 rejected, meaning that total quality management have no significant ゥョヲャオ・ョ」Nセ@ to the managerial performance. Both total quality management and the reward system have no significant to managerial performance, but the result of the research Ha2, Ha3, Ha5 were different, meaning that the reward system have significant irifluence to managerial pe1formance. Profit center have significant to the managerial performance. Last hypothesis was important interaction total quality management and the reward system have significant to the managerial performance with profit center as moderating variable this approved of received by the test.
ABSTRAK
Arif Ramadani: Pengaruh Total Quality Management dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial denganprofit center sebagai Variable Moderating
Penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada tahun 2008 yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang berkaitan deng:in pengaruh variable TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial PT Pos Indonesia dengan profit center sebagai variabel moderating.
Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitatif dengan desain survei. Responden adalah manajer tingkat menengah dan para staf dengan sampel 45 orang dari total populasi 50 orang teknik analisis data untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda.
Hasil pengujian menyatakan bahwa Ha, dan Hai ditolak artinya, TQM pengaruhnya tidak sgnifikan terhadap kinerja manajerial. Kemudian interaksi TQM dan sistem reward pengaruhnya juga tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Lain halnya dengan Ha2, Ha3, Has dimana ketiga hipotesis tersebut dapat diterima, artinya sistem reward pengaruhnya sisgnifikan terhadap kinerja manajerial. Kemudian profit center pengaruhnya signifikan pula terhadap kinerja manajerial. Dan yang lebih pentingnya lagi bahwa interaksi TQM clan sistem reward dengan profit center sebagai variabel moderating pengaruhnya signifikan terhadap kinerja manajerial.
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengangkat tangan dan berpasrah diri seraya mengucapkan puja
serta puji syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat kepada nabi Muhammad
SAW berkat hidayah dan petunjuknyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sehat jasmani dan rohani tepat pada waktunya, yang berjudul "Pengaruh
Total Quality Ma11ageme11t dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Profit Center sebagai Vanabel Moderating" (stud.i kasus pada PT. Pos
Indonesia Lapangan Banteng Jakarta Pusat).
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat-syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kerkurangan dalam penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besamya kepada:
I. Yang tercinta Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan dorongan berupa
semangat maupun doa.
2. Yang tersayang Kakak Sarul Arifin dan istri, Eka Yurnialis dan suami,
adik-adik serta keluarga yang tiada hentinya memberikan motivasi.
3. Bapak Ors. Moh. Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
4. Bapak Ors. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing I Skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi selama ini.
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, MM, Ak selaku dosen Pembimbing II skripsi
yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan
7. Seluruh Staf pengajar dan Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bantuan kepada
penulis.
8. Teman-teman angkatan 2004 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang turut memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
sehingga terselesaikan skripsi ini
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada pihak-pihak yang
telah disebutkan atas bantuan yang telah diberikan.
Akbirnya dengan segala kerendahan hati penuli.s mempersembahkan
skripsi ini kepada semua pihak yang berkepentingan, dengan harapan skripsi ini
dapat bermanfaat.
Jakarta, 17 September 2008
DAFTARISI
Daftar Riwayat Hidup ... .
Abstract ... ... ... ... ... 11
Abstrak ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... m Kata Pengantar ... 1v
Daftar Tabel ... v1
Daftar Garn bar ... ... .. ... ... ... v11
Daftar Larnpiran ... viii
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Peneltian ... ... 5
BAB. H KERANGKA TEORITIS A. Teori Kontingensi ... 7
B. Kinerja Manajerial ... 9
C. Total Quality Management ... 10
D. Sistem Reward ... 12
E. Profit Center ... 14
F. Model Penelitian ... 15
G. Perumusan Hipotesis ... 18
B. Metode Penentuan Sampel ... 20
C. Metode Pengumpulan Data ... 21
D. Metode Analisis Data ... 21
I. Statistik Deskriptif ... ... ... 21
2. Uji Kualitas data ... 22
a. Uji Validitas ... 22
b. Uji Reabilitas ... 22
3. Uji Normalitas ... 22
4. Uji Asumsi Klasik ... 23
a. Uji Multikolinearitas ... 23
b. Uji Heteroskedastisitas ... ... ... 23
5. Uji Hipotesis ... 24
a. Koefisien Determinasi (A<fjusted R square) ... 25
b. Uji F (Anova) ... 25
c. Uji t ... 25
E. Operasional V ariabel Penelitian ... 26
BAB. IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
2. Gambaran Distribusi Kuesioner ... 33
3. Hasil Statistik Deskriptif ... 36
B. Hasil Uji Kualitas Data ... 37
2. Uji Reabilitas ... 40
C. Hasil Uji Normalitas ... 40
D. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 43
I. Uji Multikolinearitas ... 43
2. Uji Heteroskedastisitas ... 43
E. Hasil Uji Hipotesis ... 45
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ... 46
2. Uji F Statistik ... 46
3. Uji t Statistik ... ... 48
BAB. V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... ... 52
B. Implikasi ... ... .. 54
C. Keterbatasan dan Saran ... 54
DAFTAR PUST AKA
Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 5.0 Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
DAFTAR TABEL
Tabel operasional variable .. ... ... ... .. 26
Tabel garnbaran distribusi kuesioner ... 34
Tabel deskriptif responden ... 35
Tabel deskriptif statistik ... 36
Tabel uji validitas TQM ... 37
Tabel uji validitas sistem reward ... 38
Tabel uji validitas profit center ... ,... 39
Tabel uji validitas kinerja manajerial... 39
Tabel uji reabilitas... 40
Tabel uji multikolinearitas ... 43
Tabel uji koefisien determinasi ... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar manfaat total quality management ... 12 Gambar 2.2 Gambar model pengaruh total quality manag·ement dan
system reward
terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai
variable moderating ... .... ... 16 Gambar 4.1 Gambar hasil uji normalitas dengan profit center sebagai
variabel moderating ... 41 Gambar 4.2 Gambar hasil uji nomalitas tanpa adanya profi't center
sebagai variabel moderating ... .... ... 42 Gambar 4.3 Gambar hasil uji heteroskedastisitas dengan profit center
sebagai variabel moderating ... ... ... 44 Gambar 4.4 Gambar hasil uji heteroskedastisitas nomalitas
tanpa adanya profit center sebagai variabel moderating .... 45
DAFT AR LAMPIRAN
A. Latar Belakang Penelitian
BABI
PENDAHULUAN
Era globalisasi dunia usaha menghadapi perubahan teknologi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin ketat. Globalisasi ekonomi mengakibatkan batas-batas antar negara semakin transparan baik dalam perdagangan barang maupun jasa, dimana persaingan yang harus dihadapi merupakan persaingan bersifat intemasional. Dalam upaya menghadapi persaingan global, mutu produk merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan perusahaan, karena produk dengan mutu terbaiklah yang clapat meraih pangsa pasar. Untuk clapat berhasil dalam persaingan global, perusaihaan perlu memiliki keunggulan kompetitif seperti harga, penyerahan barang atau jasa secara tepat waktu dan mutu yang climinta oleh konsumen.
ada juga yang belum mampu meningkatkan kinerjanya (Sim dan Killough,
1998). Beberapa peneliti bidang akuntansi menyatakan bahwa kinerja perusahaan
yang rendah, disebabkan oleh ketergantungan terhadap Sistem Akuntansi
Manajemen perusahaan tersebut gaga! dalam penentmm sasaran yang tepat,
pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan (reward). Efektivitas penerapan
TQM memerlukan perubahan mendasar infrastruktur organisasional, yang
meliputi sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran
kinerja, sistem reward, dan hukuman.
Temuan Ittner dan Larcker (1995) tidak menemukan bukti bahwa
organisasi yang mempraktikan TQM dan Sistem Akuntansi Manajemen dapat
mencapai kinerja yang tinggi. Penelitian lainnya yaitu Sim dan Killough (1998)
serta Kurnianingsih (2000) menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan
signifikan antara praktik penerapan TQM dengan Sistem Akuntansi Manjemen
terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak ada Sistem Akuntansi
Manajemen secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan seluruh organisasi
setiap keadaan, namun Sistem Akuntansi Manajemen tergantung juga
faktor-faktor kondisional yang ada dalam organisasi. Penelitian tersebut merupakan
replikasi dan ekstensi penelitian Kurnianingsih (2000) yang melakukan replikasi
dan ekstensi Ittner dan Larcker (1995), serta Sim dan Killough (1998).
Kurnianingsih (2000) menguji praktek pemanufakturan TQM clan Sistem
Akuntansi Manajemen secara efektif mempengaruhi kinerja manajerial. Ittner dan
Larcker ( 1995) yang memfokuskan TQM, tiga komponen utania Sistem
sistem reward tingkat organisasional, se1ia kinerja bcrdasarkan kualitas dan
keuangan. Sim dan killough memfokuskan TQM/JIT, tiga komponen utama
sistem akuutansi manajemen sama dengan Ittner dan Larcker (1995) yang
diterapkan tingkat operasi produksi.
Penelitian ini mengguuakan variabel pemoderasi clengan alasan bahwa
variabel pemoderasi adalah suatu variabel indepenclen lainnya yang dimaksudkan
ke dalam model karena mempuuyai efek kontingensi clari hubuugan inclependen
dan variabel indepenclen sebelumnya. Dengan kata lain, variabel pemoderasi
diidentifikasikan
dari
penelitian sebelumnya mempuuyai simpulan hubuugankausal yang hasilnya konflik. Baik konflik signifikasinya maupun konflik
aralmya. Jika hal ini terjadi, muugkin dikarenakan acla variabel lain yang
memoderasi hubuugan kausal. Suatu interaksi negatif terjadi jika hubuugan antara
variabel inclepenclen terhadap variabel dependen lebih negati.f uutuk nilai variabel
pemoderasi yang lebih tinggi (Jogiyanto, 2004).
Shih (200 I) memberikan bukti empiris yang menuujukkan adanya
kesempatan suatu perusahaaan mengevaluasi kinerja manajer atas laba
berhubuugan positif dengan pentingnya produk yang berkualitas dan pelayanan
pelanggan. Profit center merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya diukur clari laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu (Fauzi,
1994). Profit center clapat berbentuk clivisi apabila kegiatan-kegiatan fungsional clilaksanakan oleh uuit-unit kerja dalam satu lingkup organisaisi.
Kalie! (2000) menyatakan bahwa dengan mengkoorclinasi masing-masing
pengambilan keputusan, dengan demikian akan memperbaiki produksi, keputusan
manajemen, dan kemampuan perusabaan meningkat dengan adanya profit center.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian y:mg dilakukan oleh I
Made Narsa dan Rani Dwi Yuniawati (2003) yang memiliki perbedaaan dengan
penelitian penelitian sebelumnya yaitu:
1. Penelitian dilakukan pada manajer tingkat menengah dan para staf PT Pos
Indonesia di kawasan kota lapangan banteng ウセ、。ョァォ。ョ@ penelitian
sebelumnya dilakukan di PT. Telkom Divre V Surabaya ..
2. Penambaban variabel Profit Center sebagai variabel Moderating, yang
sebelumnya juga pemab diuji pada penelitian Listianingsih (2005) di
perusabaan manufaktur.
Berdasarkan hasil uraian diatas maka penelitian inii berjudul "Pengaruh
Total Quality Management dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial
dengan Profit Center sebagai Variabel Moderating".
B. Rumusan Masalah Penelitian
Masalab yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakab TQM mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
2. Apakab sistem reward mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial.
3. Apakab profit center mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
4. Apakah TQM dan sistem reward mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
5. Apakah TQM dan sistem reward mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial
b. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh sistem reward terhadap kinerja manjerial.
c. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh profit center terhadap kinerja manajerial.
d. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial.
e. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating.
2. Manfaat
a. Bagi pihak organisasi
Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka bagi pihak
organisasi dapat memberikan masukkan klimsusnya bagi pihak
manajer mengenai pentingnya penerapan TQM dan sistem reward
dengan didukung profit center sebagai variabel moderating
terhadap kinerja manajerial.
b. Bagi penelitian sebelumnya
Penulis berharap penelitian ini dapat mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh total
quality manajemen terhadap kinerja manajerial dan dapat
digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya, serta
memberikan kesempatan bagi peneliti berikutnya untuk
mengembangkan penelitian ini.
c. Bagi pihak lain
Sebagai referensi dan bahan masukkan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dan memberikan informasi
A. Teori Kontingensi
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Sistem Akuntansi Manajemen merupakan suatu pendekatan kontingensi dari faktor kondisional yang digunakan dalam penelitian ウ」セ「。ァ。ゥ@ variabel yang memoderasi suatu hubungan. Sesuai dengan pendekatan komingensi Otley (1980) dalam Mardiyah dan Gudono (2001), pendekatan kontingensi akuntansi manajemen didasarkan premis bahwa tidak ada sistem akuntansi majemen secara universal selalu tepat digunakan seluruh organisasi, namun Sistem Akuntansi Manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja. Teori kontingensi dalam metode penelitian mengargumenkan bahwa efektivitas desain Sistem Akuntansi Manajemen tergantung eksistensi perpac'luan antar organisasi dengan lingkungannya. Sistem Akuntansi Manajeman dikatakan variabel pemoderasi yang mempengaruhi hasil hubungan antara penerapan TQM terhadap kinerja manajerial. Apabila sistem akuntansi manajemen.fit dengan konteks dan kondisi organisasi maka diproposisikan akan menimbulkan kinerja superior.
Penelitian yang dilakukan Kurnianingsih (2000) memberikan bukti empiris mengenai pentingnya desain Sistem Akuntansi Manirjemen sebagai faktor kontingensi dalam upaya peningkatan kinerja, dengan memasukkan clua faktor kontingensi, yaitu sistem pengukuran kinerja dan sistem reward terhadap keefektifan penerapan teknik Total Quality Management. Hasil penelitian tersebut menuajukkan adanya interaksi antara variabel sistern pengukuran kinerja dan sistern reward mempunyai pengarub positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial artinya perusahaan yang menerapkan teknik TQM secara langsung dapat meningkatkan kinerja manajerial.
Penerapan teknik TQM yang tinggi dan sistem pengukuran kinerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial, begitu juga sebaliknya. Manajer akan lebih termotivasi untuk rneningkatkan kinerja rnanajerial, jika pengukuran kinerja yang tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukim yang mernberikan urnpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu pemberian kompensasi yang kbih baik kepada manajer juga rnemotivasi dalam peningkatan kinerja Banker et al. (1993) menyatakan bahwa kinerja perusahaan yang rendah disebabkan ketergantungan terhadap Sistern Akuntansi Manajernen perusahaan yang gaga! dalam penentuan sasaran yang tepat, pengukuran kinerja dan sistem
reward.
aktifitasnya serta mengurangi ketidakpastian lingkungan dalam usaha untuk
mencapai organisasi dengan sukses.
Efektifitas praktik TQM membutuhkan perubahan dalan1 Sistem
Akuntansi Manajemen. Ittner dan Larcker (1995) menggambarkan perubahan
tersebut sebagai kumpulan dari informasi baru dan dalam sistem reward. Adapun
komponen-komponen penting Sistem Akuntansi Manajemen yang akan
digunakan dalam penelitian 1m adalal1: sistem pengukuran kinerja dan sistem
reward.
Profit center dalam penelitian juga digunakan se:bagai variabel yang memoderasi suatu hubungan dan sebagai faktor kontingensi dalam upaya
peningkatan kinerja. Penerapan TQM manajer memiliki kendali terhadap kualitas
barang yang diproduksi, dengan demikian kualitas barang yang tinggi
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan. Tingkat
penjualan digunakan sebagai isyarat kualitas produk dan pelayanan pelanggan,
oleh karena itu digunakan untuk mengevaluasi manajer pada profit tentunya untuk
memonitor kinerjanya perbaikan kualitas produk dan pelayanan pelanggan (Shih,
2001)
B. Kinerja Manajerial
Mahone! et al. (1963) menyatakan kinerja (pe1formance) adalal1 hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial berupa, perencanaan, investasi, koordinasi, pengaturan staf, negoisasi dan lain-lain.
Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengm1 kinerja karyawan umumnya yang bersifat konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks (Mulyadi dan Johny, 1999).
Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha karyawan sebagai bawahannya ymig mampu bekerja secara efektif dmi efisien.
C. Total Quality Management
Sim dan Killough (1998) menjelaskan bahwa Total Quality Management
merupakan suatu filosofi yang menekankan peningkatan proses pemanufakturan
secara berkelanjutan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas,
mengembangkan keterampilan, dan mengurangi biaya produksi. Penelitian Banker
(1993) memberikan gambaran praktik pemanufakturan TQM lebih menekankan
karyawan dalam memecahkan masalah, bekerja secara team work, dan
membangkitkan pendekatan inovatif untuk memperbaiki produksi. Walmand
(1994) menyatakan bahwa TQM merupakan sistem yang dir.mcang sebagai suatu
kesatuan, yang memfokuskan pendekatan pelanggan dengan meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan. Meskipun banyak usaha untuk memasukan TQM
dalam organisasi, relatif kecil mengetahui seberapa besar keefektifan dan
pengimplementasian strategi yang optimal. Penting bagi maanajer untuk
memberikan wewenang kepada karyawan untuk ikut alctif dalam mengambil
inisiatif dengan harapan keterlibatan karyawan dapat meningkatkan proses
produksi, TQM lebih memperdayakan atau lebih menekankan keterlibatan
karyawan, yang merupakan sumber yang sangat bemilai bagi organisasi.
Kebanyakan kegagalan dalam implementasi TQM itu disebalbkan oleh pimpinan
puncak yang tidak secara aktif memimpin gerakan TQM atau bahkan
menentangnya.
Perbedaan Total Quality Management (TQM) dengan
pendekatan-pendekatan yang lain dalam menjalankan usaha adalah komponen-komponennya.
Komponen ini memiliki sepuluh unsur utama, yaitu: fokus padla pelanggan, obsesi
(teamwork), perbaikan sistem secara berkesinambw1gan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
[image:27.595.77.490.214.559.2]Menurut (Nasution, 2001) manfaat TQM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan seperti tampak pada gambar:
Gambar2.1
Manfaat Total Quality Management
p
Memperbaiki Hargayang
セM
E posisi lebih tinggi
R i-- persaingan
._
MeningkatkanB M
penghasilan
A Meningkatkan
I
セ@ pangsa pasar > -K
A N
Meningkatkan
·•
M keluaran yangMengurangi
u
bebas dari MeningkatkanT kerusakan biaya operasi penghasilan
u
(Sumber: Nasution, 2001)
D. Sistem Reward
pengakuan atas kinerja karyawan merupakan sarana untuk mengarahkan prilaku karyawan ke prilaku yang dihargai dan diakui oleh organisasi (Mulyadi, 1998).
Reward menarik perhatian karyawan dan memberikan infom1asi atau mengingatkan akan pentingnya sesuatu yang diberi reward dibandingkan dengan yang lain, reward juga meningkatkan motivasi karyawan terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu karyawan mengalokasikan waktu dan usaha karyawan,
reward berbasis kinerja mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi (Mulyadi dan Jhony, 1999).
mengurangi dan memperkuat perilaku yang diinginkan untuk keberhasilan penerapan praktik penerapan TQM. Dengan demikian karyawan mempunyai kontribusi atau memberikan informasi yang bermanfaat untuk peningkatan mutu seharusnya menerima reward dari manajemen.
Ichniowski (1997) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dasamya tergantung program pemberian insentif jika dihubungkan dengan pekerjaan yang mendukung, meliputi penilaian kerja, informasi yang merata, dan keamanan kerja. Pemberian insentif merupakan pemotivasian yang lebih !amt bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.
E. Profit Center
Hasil penelitian Shih (2001) menyatakan bahwa beberapa perusahaan mengevaluasi kinerja manajer pada profit. Perusahaan melakukan hal tersebut untuk mendorong manajer mengejar mutu dan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Profit center merupakan varibel kontingensi yang dapat mempenga:ruhi efektifitas sistem pengendalian.
Fauzi (1994:65) menyatakan profit center merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajemya diukur dari laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu. Pembentukan profit center erat hubungannya dengan struktur organisasi suatu perusahaan yang merupakan elemen penting struktur pengendalian.
dan unit organisasi pemasaran. Prestasi non-lembaga sebagai standar kinerja,
tujuan jangka panjang perusahaan tidak hanya mengejar laba yang memuaskan.
Berikut ini contoh pendekatan untuk mengukur prestasi dengan beberapa alat
ukur: I) profitability, 2) market position, 3) productivity, 4) personal
development, dan 5) product leadership.
Kalie! (2000) menyatakan bahwa suatu profit center merupakan suatu
aktifitas produksi yang memfokuskan penciptaan I) komoditas untuk penjualan
dan 2) produk untuk profit center. Supriyono (2000: 396) menyatakan pengukuran
kinerja profit center menggunakan dua macam cara yaitu: l) pengukuran kinerja
manajemen, seberapa baiknya manajer dalam memimpin unit atau pusat
pertanggungjawaban, sehingga prestasi manajer diukur sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya serta 2) pengukuran kinerja ekonomi, seberapa baiknya
profit center sebagai unit kegiatan ekonomi dapat mencapai atau memenuhi anggaran labanya.
F. Model Penelitian
Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka penelitian yang dibuat dalam
model penelitian mengenai pengaruh Total Quality Management dan Sistem
Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Profit Center sebagai Variabel
[image:30.595.46.481.229.531.2]Gambar2.2
Pengaruh Total Quality Ma11agement dan Sistem Reward Terhadap Kinerja
Manajerial dengan Profit Center sebagai Variabel Moderating
Total Quality Management
Sistem Reward
>----..----.·[
Kinerja ManajerialProfit Center
Penelitian Banker et al. (1993) memberikan bukti ernpiris bahwa program
peningkatan kualitas seperti TQM secara individual dapat efektif jika perusahaan
telah mengimplementasikan cara perbaikan knalitas secara berkesinambnngan,
dibandingkan dengan organisasi pesaing lainnya yang mengadakan improvement
dengan tidak menggnnakan teknik TQM. sistem pengukman kinerja memiliki
hubungan dengan praktik penerapan TQM. Dengan sistem pengukuran kinerja
yang terdiri dari serangkaian ukuran akan dapat menilai kerja manajerial,
pengknran kinerja dapat memberikan informasi nntuk mengambil keputusan
tentang promosi dan gaji. Penelitian Kurnianingsih (2000) mennnjukkan adanya
pengaruh positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM dengan sistem
pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. Menurut Snel dan James (1992)
sistem reward pada pemanufakturan tradisional karyawan sebagai orang pasif,
operator mesin yang tidak berpendidikan, dan benar-benar terisolir. Sementara
sistem reward merupakan metode yang penting untuk mengurangi dan
memperkuat prilaku yang diinginkan untuk ォ・「・イィ。セゥャ。ョ@ penerapan TQM.
Karyawan yang memberikan informasi bermanfaat untuk peningkatan mutu
selayaknya menerima reward dari manajemen. Hasil penelitia'l Sim dan Killough
(1998) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai jika praktik TQM
digunakan bersama dengan program kinerja yang digunakan sebagai dasar
pemberian atau reward. Penelitian Kurnianingsih (2000) menunjukkan adanya
pengaruh positif dan signififikan antara praktik penerapan TQM dengan sistem
reward terhadap kinerja manajerial, dengan demikian pemberian reward
merupakan pemotivasian yang kuat bagi karyawan untu1c meningkatkan kualitas
kinerjanya.
Praktik TQM merupakan praktik yang menekankan peningkatan kualitas,
mengeliminasi pemborosan, mengembangkan keterampilan agar tercapai
penyempumaan mutu barang dan jasa secara berkesinarnbungan dengan tujuan
mencapai kepuasan konsumen. Praktik TQM tersebut lebih berfokus pada
keterlibatan karyawan yang merupakan sumber yang :sangat bemilai bagi
organisasi. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan proses pembentukan struktur
organiasasi perusahaaan menjadi struktur divisi, ha! ini erat hubungannya dengan
pembentukan profit center. Umurnnya suatu perusahaan membentuk suatu divisi
atau unit usaha dengan maksud untuk mendelegasikan. wewenang yang lebih
banyak pada manajer operasi.
Adanya profit center akan memberikan keuntungan bagi manajer yakni
manajer yang handal, karena profit center hampir sama dengan perusahan yang berdiri sendiri (Halim dan Tjahjono, 2000). Kesadaran Iaba Iebih meningkat karena manajer divisi benar-benar bertanggung jawab unt111k meningkatkan laba divisinya karena nantinya merupakan ukuran prestasi bagi manajer. Shih (2001) menyatakan bahwa perusahaan tertentu mengevaluasi manajer pada profit untuk memonitor kinerja pada perbaikan kualitas produk dan pelayanan pelanggan. Metode pengkuran profit center menggunakan kinerja manajemen. Pengukuran kinerja yang menekankan pada penilaian seberapa baik manajer suatu pusat pertanggungjawaban pekerja, pengukuran ini digunakan untuk proses perencanaan, pengkoordinasian, pengendalian kegiatan, dan pemotivasian kerja manajer profit center.
G. Perumusan Hipotesis
Model tersebut menggambarkan pengaruh antara total quality management
dan sistem reward (variabel independen) dengan kinerja manajerial (variabel dependen), dan profit center sebagai variabel moderating yang memperkuat atau memperlemah pengaruh antara variabel independen dan v21riabel dependen, oleh karena itu sesuai permasalahan penelitian dan tujuan penelitian ini hipotesis yang diajukan untuk diuji adalah:
Ha1 : Penerapan total quality management berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial
Ha2 : Penerapan sistem reward berpengaruh secara signifikan terhadap
Ha3 : Penerapan profit center berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial
Hai : Penerapan total quality management dan sistem reward berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian ᄋセューゥイゥウ@ yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (TQM, sistem reward, clan profit center) terhadap variabel dependen (kinerja manajelial).
B. Metode Penentuan sampel
C. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini adalah data primer mengenai pendapat atau persepsi para manajer di tingkat menengah pada perusahaan jasa mengenai total quality management, sistem reward, profit center dan kinerja manaj erial yang diperoleh dari sumber para manajer tingkat menengah dan para staf departemen.
Pengumpulan data penelitian ini, melalui survey d.engan mengirimkan daftar pertanyaan/kuesioner kepad.a seluruh anggota populasi. Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung, untuk mempermudah atas respon balik, peneliti juga menyediakan amplop yang berisikan alamat peneliti berikut dengan perangkonya. Hal lain dapat dilakukan dengan menghubungi responden lewat telepon untuk memproses lebih lanjut ataupun melalui perantara.
D. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 12. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Statistik Deskriptif
terdiri dari kategori jenis kelamin, pendidikan, umur, posisi, dan lama bekerja
responden (Ghozali, 2005).
2. Uji Kualitas Data
Dilakukan pengujian kualitas data yang terkumpul dengan menggunakan
pengujian sebagai berikut:
a Uji Validitas Data
Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut (Ghozali, 2005}
b. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik
Cronbach Alpha >0,60 (Ghozali, 2005).
3. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel independen dan variabel clependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
aclalah memiliki clistribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
normal probability plot yang membandingka.n distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Jika distribusi adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesunggulmya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005).
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolinesritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen, atau dengan melihat nilai Variance Inflation Factor
(VIF) yaitu diatas 10 sama dengau uilai tollerance 0,10 (Ghozali, 2005).
b. Uji Heteroskedastisitas
5. Uji Hipotesis
Ket:
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi berganda (multiple regretion) dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows. Metode yang menggunakan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen, dengan nilai signifikannya sebesar 0,05 (Ghozali, 2005) persamaan regresi diadopsi dari persamaan yang dipakai (Indriantoro, 1993, dan Supomo, 1998). Model yang digunakan tersebut disajikan dalam gambar sebagai berikut:
y
x,
X2
x,
[(X1 -X3)]
[(X2 - X,)] e
Model Analisis Data
kinerja manajerial
Total Quality Management Sistem Reward
Profit Center
Interaksi Total Quality Manajement dan Profit Center Interaksi Sistem Reward dan Pmfit Center
a. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Digunakan untuk membuat persentase variance variabel
independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar
pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.
Jika nilai Adjusted R-Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan
fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan
fluk'iuasi variabel dependen, sebaliknya jika nilainya mendekati
angka 0 , maka semakin rendah kemampmm fluktuasi variabel
depanden (Santoso, 2001).
b. Uji F (Anova)
Digunakan untuk mengetahui pengamh semua variabel
independen yang dimasukan dalam model regresi secara
bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan
0,05. Jika hasilnya >0,05 maka model regresi dapat cligunakan
untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005).
c Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap
nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali 2005).
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimulakan berbagai t.<tfsiran. Pertanyaan atau pemyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabeil dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif clikuantitatifkar1, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan lima (5) point ska.la Iikert, yaitu: nilai l
[image:41.595.70.501.255.709.2]= sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setqju, 5 = sangat setuju (Sekaran, 2006).
Tabel 3.1
Tabel Operasional variable
Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran skala like1t Total Quality
..
Kepuasan • Apakah alatManagement pelanggan pengendalian
X1
..
Perbaikan statistic seringberkelanjuta digunakan Interval n " Apakah selalu
"
Menghargai melakukankaryawan eksperimen untuk
dengan fakta proses produksi
..
Apakah karyawansecara team dapa.t bekerj a secara efektif
" Apakah telah melakukan Bench marking dengan perusahaan Iain
..
Apakah adanya penghargaan terhadap karyawan terhadap peningkatan kualitas..
Integrasi s1ruktur, peralatan, teknik.•
Kenyamanan teamkaryawan dalam bekerja.
"
Pengkoordinasianusahaguna perbaikan usaha.
..
MeningkatkanKinerja
..
PerencanaanManajerial X2
•
Investigasi..
Pengkoordinasian"
Evaluasi..
Pengawasan..
Pemilihan staf..
Negosiasi Interval..
Perwakilan..
Kinerja secara menyeluruh Sistem Reward..
Penghargaan..
Kompensasi (gajiX3 intrinsik + tunjangan) tetap
..
Penghargaan sa3aekstrinsik
..
Kompensasi tetap Interval + penghargaankeuangan dan non keuangan
•
Kompensasi tetap + insentif yang ditentukan berdasarkan kinerja individual...
Kompensasi tetap + insentifberdasarkan kinerja kelompok.
"
Penyesuaiandengan pendidikan.
..
Penyesuaiantingkat penghargaan dengan kapasitas pekerjaan
Profit Center " Adanya kualitas
Xs keputusan yang
baik
..
Kecepatan dalam pengambilan keputusan..
Manajemen pusatbebas dari Interval
pengambilan keputusan harian
..
Bebasdalammenentukan imajinasi dan inisiatifuya
..
Sebagai tempat pelatihan yang sempurna..
Kesadaran akan lab a.puncak
•
Dapat lebih responsif terhadap tekanan sehingga meningkatkan kinerja1
Pada bagian ini akan diuraikan defenisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Vanabel Independen
a. Total Quality Management
b. Sistem Reward
V ariabel ini berkaitan dengan sistem kompensasi yang ada dalam perusahaan. Sistem kompensasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pemberian kompensasi manajer yang terdiri atas; (a) pembayaran tetap saja dan (b) pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajer. Responden diminta untuk memilih altematif sistem kompensasi yang berlaku: (a) kompensasi (gaji
+
tunjangan) tetap saja, (b) kompensasi tetap+
insentif nonkeuangan, (c) kompensasi tetap+
reward keuangan, (d) kompensasi tetap
+
insentif yang ditentukan berdasarkan kinerja individual, dan (e) kompensasi tetap+
insentif yang ditentukan berdasarkan kinerja kelompok. V ariabel ini diukur dengan istrumen yang digunakan oleh Kurnianingsih (2000), frekuensi sistem reward diukur dalan1 skala likert yaitu angka 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan angka 5 (sangat setuju), untuk menunjukan reward yang tinggi.c. Profit Center
skala likert yaitu angka I (sangat tidak setuju) sampai dengan
angka 5 (sangat setuju), untuk menunjukan profit center yang
tinggi.
2. Variabel Dependen
a. Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial, yang dimaksud dalam penelitian ini adalab
kinerja para individu dalam kegiatan manajerial perencanaan,
investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf,
negosiasi, dan representasi. Merupakan pengertian dari manajerial
dalam penelitian ini, instrumen untuk mengukur variabel kinerja
manajerial dalam penelitian ini adalah instrumen yang
dikembangkan oleh Mahoney et al (1963), instrumen ini banyak
digunakan dalam penelitian sebelumnya, antara lain oleh Brownell
(1982) dan Mc inness (1986), dan lndriantoro (1993). Setiap
responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya yang terbagi
dalam 8 dimensi yaitu: Perencanaan, investigasi, koordinasi,
evaluasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi, dan representasi.
Skala yang digunakan adalab skala Iikert, setiap responden diminta
menilai, sangat tidak setuju (point I) berarti kinerja rendab sampai
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan di PT Pos Indonesia Lapangan Banteng Utara Jakarta Pusat. Pada dasarnya peneliti menganalisis pengaruh total quality management dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada para responden, penyebaran ini dimulai pada pertengahan bulan Maret 2008 hingga pertengahan bulan April 2008.
2. Gambaran Distribusi Kucsioner
[image:48.595.62.524.196.681.2]Tabel 4.1
Gambaran Distribusi Kuesioner
Identifikasi Sampel Jumlah Persentase
Total kesioner yang disebar 50 100%
Total kuesioner yang direspon 49 98%
Total kuesioner yang tidak direspon 1 2%
Total kuesioner yang dapat digunakan 4'" .) 90%
Total kuesioner yang tidak dapat digunakan 3 6%
(sumber: Data d1olah)
Total kuesioner yang direspon sebanyak 49 eksemplar yaitu 98% dari total kuesioner yang disebar, dari total kuesioner yang direspon terdapat 3 kuesioner yang tidak dapat digunakan dalam proses penelitian karena responden tidak mengisinya dengan lengkap, jadi kuesioner yang dapat digunakar1 untuik mengolah data adalah 45 eksemplar atau 90%.
Deskriptif Jumlah Sampel J enis Kelamin
Usia Pendidikan Terakhir Departemen Pengalaman Bekerja
[image:50.595.69.478.116.555.2](Sumber: Data d10lah)
Tabel 4.2 Deskriptif Responden Keterangan Frekuensi
45
Pria 32
Wanita 13
20-30 15
31-40 30
41-50 0
>50 0
SMA 8
D3 33
SI 4
S2 0
Produksi 2
Pemasaran 9
Personalia 6
Akuntansi II
Keuangan 4
Logistik 13
1-10 tahun 43
> lOTahun 2
Persentasi 100 % 71,11 % 28,89 % 33,33 % 66,67 % 0% 0% 17,78 % 73,33 % 8,89% 0% 4,44% 20% 13,33 % 24,44 % 8,89% 28, 89% 95,56 % 4,44%
TQM
terakhir diperoleh bahwa responden yang lulusan SMA atau sederajat berjumlah 8 orang (17,78%), untulc responden yang lulusan D3 berjumlah 33 orang (73,33%), dan responden yang lulusan SI berjumlah 4 orang (8,89%) sedangkan selebihnya berjumlah 0. Untulc responden yang berdasarkan departemen yang ditempatinya, departemen produksi berjumlah 2 orang (4,44%), dan departemen pemasaran berjumlah 9 orang (20%), dan departemen personalia berjumlah 6 orang (13,33%), dan departemen akuntansi berjumlah 11 orang (24,44%), dan departemen keuangan berjumlah 4 orang (8,89%), dan departemen logistik berjumlah 13 orang (28,89%). Untulc responden yang berdasarkan pengalaman kerja diperoleh bahwa responden yang telah bekerja selama 1-10 tahun berjumlah 43 orang (95,56%), dan responden yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun berjumlah 2 orang (4,44%).
[image:51.595.36.467.207.570.2]3. Statistik Deskriptif
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error
45 24.00 58,00 46,2889 ,97630
Std. Variance
Statistic Statistic
15,54919 42,892
Sistem reward 45 22,00 48,00 38,8444 ,75073 5,03603 25,362
Profit center 45 27,00 4_5,00 36,2000 ,50111 :3,36155 11,300
Kinerja manajerial 45 33,00 45,00 38,7778 ,59194 :3,97085 15,768
Valid N (listwise} 45
sebesar 5,03. Variabel profit center memiliki minimum jawaban responden
sebesar 27 dan maksimum 45, dengan rata-rata jawaban responden sebesar 36,20,
dan standar deviasi sebesar 3,36. sedangkan pada variabel kinerja manajerial
minimum jawaban responden sebesar 33 dan maksimum se:besar 45, dengan
rata-rata jawaban responden sebesar 38,77, dan standar deviasi jawaban responden
sebesar 3,97.
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid aitau tidaknya suatu
kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation,
pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikausinya dibawah 0,05
maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatan valid, tabel berikut menunjuka.lli basil
[image:52.595.43.473.198.705.2]uji validitas dari empat variabel dengan 45 sampel responden.
Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel TQM
Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan
Correlation
Pertanyaan 1 0,666** 0,000 Valid
Pertanyaan 2 0,663** 0,000 Valid
Pertanyaan 3 0,633** 0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,723** 0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,653** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,623** 0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,638** 0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,878** 0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,813** 0,000 Valid
Pertanyaan 11 0,792** 0,000 Valid
Pertanyaan 12 0,743** 0,000 Valid
[image:53.595.60.488.77.653.2](Sumber: Data Diolab)
Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Sistem Reward
Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan
Correlation
Pertanyaan 1 0 247**
,
0,102 Tidak validPertanyaan 2 0,787** 0,000 Valid
Pertanyaan 3 0,670** 0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,669** 0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,725** 0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,685** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,743** 0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,722** 0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,804** 0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,655** 0,000 Valid
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Profit Center
Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan
Correlation
Pertanyaan I 0,525** 0,000 Valid
Pertanyaan 2 0,813** 0,000 Valid
Pertanyaan 3 0,739** 0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,678** 0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,647** 0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,740** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,753** 0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,592** 0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,689** 0,000 Valid
[image:54.595.63.483.118.690.2](Sumber: Data diolah)
Tabel 4.7
Uji V aliditas V ariabel Kinerja Manajerial
Butir Pertanyaan Pearson Sig (2-tailed) Keterangan
Correlation
Pertanyaan I 0,835** 0,000 Valid
Pertanyaan 2 0,857** 0,000 Valid
Pertanyaan 3 0,712** 0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,850** 0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,893** 0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,875** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,862** 0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,886** 0,000 Valid
Pe1tanyaan 9 0,854*"' 0,000 Valid
Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa korelasi antara masing-masing
indikator terhadap total skor konstruk menunjukan basil yang signifikan dengan
koefisien Pearson Correlation < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
masing-masing indikator pertanyaan adalah valid, terkecuali pada pertanyaan 1 variabel
sistem reward karena signifikansinya tidak di bawah 0,05.
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian, instrumen dikatakan realibel jika nilai cronbach alpha diatas 0,6
N ofltem
45
45
[image:55.595.69.485.191.554.2]45
Tabel4.8 Reability Analysis
Variabel Cronbach Alpha
TQM 0,906
Sistem reward 0,847
Profit center 0,757
45 Kinerja manajerial 0,797
(Sumber: Data diolah)
Keterangan
Realibel
Reali be!
Realibel
Realibel
Dari tabel diatas menunjukan basil uji yang realibel karena nilai alpha
masing-masing pertanyaan yang meliputi TQM, sistem reward, profit center, dan
kinerja manajerial diatas 0,6.
C. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data
yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar
dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak terdistribusi secara normal
Gambar4.l
Hasil uji normalitas dengan profit center sebagai variabel moderating
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kinerja Manajerial
1.0,..,... _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ .
.0
e
II.
0.8
E o.s :s
0
..,
.2:l (.) 0.4
"'
c.
ill
0.2
0
cd>
0
0:0
0
c/
o.o+---,---,---,---,-0.o 0.2 0.4 0.6 0.8
Observed Cum Prob
1.0
Gambar4.2
Hasil uji normalitas tanpa adanya profit center sebagai variabel moderating
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kinerja Manajerial
セNッGセMMMMMMMMMMMMMMMセ@
0.6
.0
e
a.
E o.a
::J
(.)
j
§.
0.4ill
0.2 _-D
oOJJ.
0
<Po/
0
0
o.o-¥---.----,.----,----,.----1
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan aillinya korelasi antar variabel independen, model penelitian yang baik
[image:58.595.73.469.198.552.2]seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Tabel 4.9
Hasil uji multikolinieritas
Coefficients a
Collinearil'
s
tatisticsModel Tolerance VIF
1 TQM ,547
Reward ,501
Profit Center ,612
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
1,827 1,995 1,232
Tabel diatas menunjukan hasil uji multikolinieritas, tampak bahwa untuk
keseluruhan sampel tidak terjadi korelasi antar variabel independen karena nilai
tolerance lebih besar dari 0,10 atau VIF dibawah angka 10.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi heteroskedastisitas dari suatu residual dati pengamatan satu ke
pengamatan yang lain. Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat
Gambar4.3
Hasi uji heteroskedastisitas dengan profit center sebagai variabel moderating
0
·2-'
·2
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Manajerial
.. 0
Qi
0
0 0
0
0
0 0
Oq, 0 CD
Qi Q)
o °"<>oo
0 0
0
0
I I I I
セ@ 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
0 \l
'
3
Gambar4.4
Hasi uji heteroskedastisitas tanpa adanya profit center sebagai variabel moderating
0
-2
·2
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Manajerial
()0
Qi
0
0 0
0 0
0 0
0
0
セ@ 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
0 13
3
Dari gambar diatas menunjukan tidak adanya heteroskedastisitas karena
titik-titik menyebar secara acak diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
sehingga tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demiJ<lan model regresi ini
layak digunakan dalam penelitian.
E. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
menyatakan bahwa diduga TQM dan sistem reward mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji koefisien determinasi ( adjusted r square ) digunakan untuk melihat
persentase variasi variabel independen terhadap variabel dependen serta melihat
seberapa besllf pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasulkan dalam penelitian
Ill.
Model 1
Tabet 5.0
Pengujian koefisien determinasi
Model Summary
Adjusted
R R Sauare R Sauare
,4478 ,200 ,141
Std. Error of the Estimate
- 3,67999
a. Predictors: (Constant), Profit Center, TQll/I, Reward
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R sebesar 0,447, ha!
ini
menunjulkan bahwa hubungan variabel independen terhadap variabel dependen
adalah kuat yaitu diatas 0,05 dan angka adjusted R square s.:besar 14,1%, hal ini
berarti kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variable TQM, system reward, dan
profit center sedangkan sisanya sebesar (100% - 14,1 %) セG@ 8:5,9% dijelaskan oleh
factor-faktor lain yang tidak dimasulkan dalam model penelitian ini seperti:
partisipasi anggaran, motivasi, komitmen organisasi, dan lain-.Jain.
2. Uji F-Statistik
Dalam penelitian ini uji F digunakan untulk menguji hipotesis secara
keseluruhan atau simultan variabel independen apakah ada atau tidaknya pengaruh
Sum of
Tabel 5.1 Uji F statistik
ANOVA'
Model SQuares df Mean Square
1 Regression 138,541 3 46,180
Resijual 555,237 41 13,542
Total 693,778 44
a. Predictors: (Constant), Profit Center, TOM, Reward
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
F Siq.
3,410 ,026•
Dalam tabel 5.1 anova diatas diperoleh hasil nilai F hitung sebesar 3,410 dengan tingkat signifikansinya 0,026, karena nilai 0,026 jauh lebih kecil dari 0,05 maim model regresi ini dapat dipalrni untuk memprediksi kinerja manajerial, atau dapat dil;:atakan bahwa variabel tqm, sistem reward dan profit center sebagai
セ@
variabel moderating secara bersama-sama berpengaruh t1!rhadap peningkatan kinerja manajerial, dengan demikian dapat disimpulkan Has oliterima.
Sum of
Tabel 5.2 Uji F statistik
ANOVA1>
Model Squares df Mean Sguare
1 Regression 28,344 2 14,172
Residual 665,434 42 15,844
Total 693,778 44
a. Predictors: (Constant), Reward, TOM
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
F ,894
SiQ.
,4168
[image:62.595.71.474.264.586.2]bersama-sama tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja manajerial, dengan demikian dapat disimpulkan Hai ditolak.
3. Uji t-Statistik
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengitii hipotesis secara individual variabel independen apakah ada atau tidaknya pengaruh linear dalam hipotesis terhadap variabel dependen.
Model
1 (Constant)
TOM Reward Profit Cente
Tabet 5.3 Hasil uji t-statistik
Coefficient$
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
31,460 6,391
,019 '115 ,031 -,321 ,156 -,407 ,523 ,183 ,442
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
t Sig.
°4;923 ,000 ,166 ,869 -2,064 ,04-5 2,853 ,007
Dalam tabel Coefficients diatas ditunjukan bahwa variabel independen yang dimasukan dalam model yaitu TQM tidak signifikau, ha! ini dapat dilihat probabilitas signifikan untuk variabel TQM sebesar 0,869 jauh diatas 0,05, ha! ini
membuktikau bahwa Ha1 ditolak. Sedangkan untuk varia.bel sistem reward
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja manajerial dipengaruhi
oleh variabel sistem reward dan profit center, adapun profit center sebagai
variabel moderating dapat memperkuat pengaruh TQM dan sistem reward
terhadap kinerja manajerial
Y = (31,460) + (0,019XIJ+ (-0,321X2)+ (0,523X3) + 64 [(X1-X3)]+65 [(X2-X3)]
+e
Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai kosranta sebesar 31,460,
menunjukan jika variable independent dianggap tidak ada maka peningkatan
kinerja menejerial bemilai 31,460.
Koefisien regresi untuk variabel TQM sebesar 0,019, menunjukan bahwa
setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat TQM maka dapat menambah
peningkatan kinerja manajerial sebesar 0,019. Untuk variabel TQM hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilak:ukan oleh, Banker
et al (1993), Listianingsih (2005), Rani Dwi Yuniawati (2003), hasil penelitian
mereka memberikan bukti bahwa TQM berhubungan positifterhadap peningkatan
kinerja manajerial. Dalam ha! ini menunjukan bahwa beberapa perusahaan yang
telah menerapkan TQM, ada yang telah berhasil meningkatk:an kinerja
manajerialnya, tetapi ada juga yang belurn mampu me•ningkatkan kinerja
manajerialnya (Sim dan Killough 1998).
Koefisien regresi untuk variabel sistem reward sebesar -0,321 menunjukan
bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat sistem :reward maka dapat
mengurangi peningkatan kinerja manajerial sebesar -0,321. Untuk variabel sistem
reward basil penelitian ini konsisten dengan penelitian I Made Narsa (2003) yang
kinerja manajerial akan tetapi variabel sistem reward signifikan terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin besar perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaart tersebut akan mendapatkan timbal balik yang sesuai, ha! ini tentu saja dapat meningkatkan kinerja manajerial.
Koefisien regresi untuk variabel profit center sebesar 0,523 menunjukan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat profit center maka dapat menambah peningkatan kinerja manajerial sebesar 0,523 Untuk variabel profit center basil penelitian ini konsisten dengan penelitian kurnianingsih (2000) yang menunjukan bahwa profit center secara empiris berhubungan positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini disebabkan bahwa profit center merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajemya diukur dari laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu, pembentukan profit center erat hubungannya dengan struktur organisasi suatu perusahaan yang merupakan elemen penting struktur pengendalian sehingga menyebabkan peningkatan kinerja manajerial.
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan profit center sebagai variabel moderating, penelitian ini dilakukan di Jakarta pada PT. Pos Indonesia Lapangan banteng Jakarta Pusat tahun 2008. berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan dapat disusun suatu kesirnpulan inti mengenai hasil uji hipotesis.
1. TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hal ini menunjukan bahwa beberapa perusahaan yang telah menerapkan TQM, ada yang telah berhasil meningkatkan kinerja marajerialnya, tetapi ada juga yang belurn marnpu meningkatkan kinerja manajerialnya (Sim dan
Killough 1998).
2. Sistem reward berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja menajerial. Hal ini menunjukan penghargaan yang diberikan oleh perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas dan tendensi para karyawan untuk tetap bersarna organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Semakin besar perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaan tersebut akan mendapatkan tirnbal balik yang sesuai hal ini tentu saja dapat meningkatkan kinerja manajerial.
yang prestasi manajemya diukur dari laba yang diperoleh dalam