• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI

MONITORING PRODUKSI

PADA CV. GEMILANG INDONESIA

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

NOVA NAHUSULY 12410100039

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

xi

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1. Identitas Perusahaan ... 6

2.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 6

2.3. Tujuan Perusahaan ... 7

2.4. Struktur Organisasi ... 7

BAB III LANDASAN TEORI ... 10

3.1. Produksi ... 10

(3)

xii

3.5. Pengertian Sistem Informasi ... 13

3.6. Aplikasi ... 14

3.7. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi ... 15

3.8. System Development Life Cycle ... 16

3.9. System Flow Diagram ... 17

3.10. Context Diagram ... 18

3.11. Data Flow Diagram ... 20

3.12. Conceptual Data Model ... 22

3.13. Physical Data Model ... 22

3.14. Visual Basic.NET ... 22

3.15. MySQL ... 23

3.16. Crystal Report ... 24

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 25

4.1. Analisis Sistem ... 25

4.1.1. Identifikasi Masalah ... 26

4.1.2. Spesifikasi Aplikasi ... 26

4.1.3. Lingkupan Operasi ... 26

4.2. System Flow ... 27

4.2.1. Sistem Flow Login Aplikasi ... 27

4.2.2. Sistem Flow Penambahan Master Mesin ... 28

4.2.3. Sistem Flow Pengubahan Master Mesin ... 29

(4)

xiii

4.2.7. Sistem Flow Penghapusan Master Langkah ... 33

4.2.8. Sistem Flow Penentuan Langkah Mesin ... 34

4.2.9. Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin ... 35

4.2.10. Sistem Flow Penentuan Bahan Baku ... 36

4.2.11. Sistem Flow Penghapusan Penentuan Bahan Baku ... 37

4.2.12. Sistem Flow Tambah Produksi ... 38

4.2.13. Sistem Flow Hapus Produksi ... 40

4.2.14. Sistem Flow Monitoring Produksi ... 40

4.2.15. Sistem Flow Pembuatan Laporan Produksi ... 42

4.2.16. Sistem Flow Pembuatan Laporan Permintaan Bahan Baku ... 42

4.2.17. Sistem Flow Pembuatan Laporan Hasil Produk Jadi ... 43

4.2.18. Sistem Flow Pembuatan Laporan Monitoring Produksi ... 44

4.3. Diagram Jenjang... 45

4.4. Context Diagram ... 47

4.5. Data Flow Diagram ... 47

4.5.1. DFD Level 0 ... 48

4.5.2. DFD Level 1 Login ... 49

4.5.3. DFD Level 1 Pengelolaan Data Master ... 49

4.5.4. DFD Level 1 Penentuan Langkah Mesin ... 50

4.5.5. DFD Level 1 Penentuan Bahan Baku ... 51

4.5.6. DFD Level 1 Produksi ... 51

(5)

xiv

4.5.10. DFD Level 2 Pengelolaan Data Langkah ... 54

4.6. Conceptual Data Model (CDM) ... 54

4.7. Physical Data Model (PDM) ... 56

4.8. Struktur Tabel... 57

4.9. Rancangan Desain Input/Output ... 65

4.10. Implementasi Input Output ... 77

BAB V PENUTUP ... 88

5.1. Kesimpulan ... 88

5.2. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN ... 91

(6)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Proses monitoring saat ini sudah hampir dilakukan oleh semua

perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Setiap proses bisnis

dijaga agar sesuai dengan prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan agar tidak

menggangu proses jalannya perusahaan. Selain itu dengan adanya monitoring

diharapkan setiap manajer dan eksekutif perusahaan mendapatkan informasi lebih

guna untuk pengambilan keputusan.

CV. Gemilang Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada

bidang percetakan. CV. Gemilang Indonesia memproduksi barang seperti nota,

surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan

percetakan yang dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan produk yang

berkualitas, perusahaan ini senantiasa meningkatkan produktivitas demi kemajuan

perusahaan dan menjadi perusahaan ternama di Indonesia. Untuk mewujudkan

tujuan tersebut, perusahaan ingin meningkatkan mutu produksinya dengan

melakukan monitoring produksi dan pembuatan laporan produksi.

Saat ini CV. Gemilang Indonesia melakukan monitoring pada proses

produksi hanya dengan pengecekan manual pada setiap prosesnya. Kegiatan

tersebut belum optimal karena bagian produksi harus melakukan pengecekan dan

pencatatan proses produksi pada setiap produk secara langsung sehingga untuk

(7)

2

Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, maka pada kerja

praktik ini, akan dirancang sebuah aplikasi berbasis desktop yaitu aplikasi

monitoring dan laporan produksi barang jadi pada CV Gemilang Indonesia.

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah dapat meminimalkan waktu yang

digunakan untuk memonitoring produksi dan dapat menyajikan laporan produksi

secara berkala. Selain itu, dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu

meningkatkan mutu produksi pada perusahaan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi monitoring

dan laporan produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia.

1.3. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi ruang lingkup batasan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Data yang digunakan pada sistem monitoring dan evaluasi ini diambil dari

CV. Gemilang Indonesia.

b. Proses produksi yang dibahas dari pengambilan bahan baku hingga menjadi

barang jadi.

c. Aplikasi yang dibangun terdiri atas pencatatan data permintaan bahan baku

produk untuk produksi, pencatatan data proses produksi, dan data produk jadi.

d. Aplikasi yang dibangun tidak menggunakan metode apapun dalam

memonitoring produksi.

e. Aplikasi ini akan digunakan oleh:

(8)

3

- Mencatat data mesin dan data langkah mesin.

- Mencatat penentuan langkah pada mesin.

- Mencatat penentuan bahan baku untuk produk.

- Mencatat data permintaan bahan baku untuk produksi.

- Mencatat data proses produksi.

- Mencatat produk jadi yang selesai diproduksi.

2. Manajer produksi, untuk:

- Membuat laporan produksi.

- Membuat laporan monitoring produksi.

- Membuat permintaan baku.

- Membuat laporan produk jadi keluar.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah merancang dan membangun aplikasi monitoring dan

laporan produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan adanya aplikasi ini adalah sebagai

berikut:

1. Membantu bagian produksi dalam melakukan monitoring produksi agar

sesuai dengan ketentuan produksi perusahaan.

2. Membantu bagian produksi dalam membuat laporan produksi secara

(9)

4

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap maslaah yang dibahas,

maka sistematika penulisan dibagi kedalam beberapa bab yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang

ada, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta

sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini berisi gambaran umum tentang CV. Gemilang

Indonesia, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, dan

deskripsi pekerjaan.

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang dianggap mendukung

dan digunakan dalam proses analisis maupun sampai proses

perancangan dan pembuatan aplikasi yang digunakan untuk

penyelesaian masalah pada perusahaan.

BAB IV : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah yang

digunakan untuk pembuatan sistem yang digunakan untuk

penyelesaian masalah yang membahas keseluruhan mulai desain

input, proses dan output dari sistem.

(10)

5

Pada bab ini berisi tentang uraian implementasi dari perancangan

yang telah dilakukan dalam pembuatan aplikasi monitoring dan

produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia.

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan sistem yang telah dibuat yakni

berupa aplikasi monitoring dan produksi barang jadi pada CV.

Gemilang Indonesia, dan saran terhadap perbaikan sistem dimasa

yang akan datang.

LAMPIRAN

Dalam bagian ini penulis menyertakan beberapa lampiran yang akan menunjang

(11)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Identitas Perusahaan

Nama Peusahaan : CV. Gemilang Indonesia

Alamat : Jl. Sekawan Indah B-12 Perum. Bumi Citra

Fajar Sidoarjo, Jawa Timur.

No. Telp : (031) 8068873

Email : gemilang_ind@ymail.com

Contact Person : Khoirul Anam

Jabatan : Bagian Pemasaran

Bisnis Utama : Percetakan Kertas

Produk yang Dihasilkan : a. Nota

b. Surat Jalan

c. Stiker

d. Dan lain-lain.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Dalam membangun usaha, CV. Gemilang Indonesia memiliki visi dan misi

yang dijadikan pedoman untuk melakukan kegiatan usaha agar dapat

berjalan dengan baik. Adapun visi dari CV. Gemilang Indonesia adalah

menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi permintaan pelanggan

dengan produk yang berkualitas dan senantiasa meningkatkan produktivitas

(12)

Misi yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi CV. Gemilang Indonesia,

yaitu antara lain: (1) Kepuasan pelanggan; (2) Memenuhi harapan seluruh

stakeholders; (3) Cetakan yang berkualitas dan tepat waktu; (4)

Meningkatkan kemampuan karyawan; (5) Mengikuti perkembangan

teknologi.

2.3. Tujuan Perusahaan

CV. Gemilang Indonesia mempunyai dua jenis tujuan dalam membangun

usahanya, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Uraiannya adalah

sebagai berikut:

a. Tujuan jangka pendek

1. Meningkatkan volume penjualan.

2. Memperluas daerah pemasaran.

3. Mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal.

b. Tujuan jangka panjang

1. Mengembangkan usaha perusahaan.

2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

2.4. Struktur Organisasi

Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, CV. Gemilang Indonesia

melakukan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan

kemampuan masing-masing karyawannya. Oleh karena itu, untuk

menyempurnakan organisasi, perusahaan melakukan perubahan struktur

organisasi secara bertahap. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan

(13)

situasi dan kondisi yang selalu berubah. Di bawah ini merupakan gambar struktur

organisasi pada CV. Gemilang Indonesia.

Pemilik

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi CV. Gemilang Indonesia

Job Description dari masing-masing bagan struktur organisasi di atas adalah

sebagai berikut:

a. Pemilik

Pemilik adalah seseorang yang memiliki perusahaan dan yang bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang ada didalam perusahaan.

b. Administrasi dan Keuangan

Bagian administrasi dan keuangan ini merupakan bagian yang menangani

semua administrasi dan keuangan keluar serta administrasi dan keuangan masuk

di perusahaan.

(14)

Bagian pemasaran ini bertugas untuk merencanakan strategi yang bertujuan

agar perusahan memperoleh banyak customer dan untuk memasarkan produk

perusahaan kepada customer.

d. Produksi

Bagian produksi memiliki dua bagian yaitu: bagian desain dan operator.

Bagian desain bertugas untuk membuat rancangan/desain dan menyesuaikan

ukuran sesuai dengan pesanan pelanggan. Tugas dari operator adalah menjalankan

mesin-mesin cetak yang berada di perusahaan.

e. Pengadaan

Bagian pengadaan memiliki beberapa bagian yaitu: bagian pengiriman

bertugas untuk mengirim barang dari perusahaan ke customer. Bagian gudang

bertugas yang bertanggungjawab dalam penyimpanan barang dan bahan keperluan

produksi perusahaan yang belum terpakai. Dan bagian Umum bertugas membatu

(15)

10 3.1. Produksi

Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem

perekonomian secara keseluruhan, karena ia memproduksi dan mendistribusikan

produk (barang dan/atau jasa). Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap

organisasi yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk penciptaan

nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi itu (Vincent

Gaspersz 1998:5).

Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan

perkembangan teknologi, dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan

timbal balik (dua arah) yang sangat erat dengan teknologi. Produksi dan teknologi

saling membutuhkan. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang

lebih rendah, meningkatkan produktivitas dan menciptakan produk baru telah

menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan

terobosan-terobosan dan penentuan-penentuan baru. Produksi di dalam sebuah organisasi

pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik, serta berbeda dengan bidang

fungsional lain, seperti keungan, personalia dan lain-lain.

3.2. Monitoring

Monitoring adalah siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan,

peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang

sedang diimplementasikan. Umumnya, monitoring digunakan dalam checking

(16)

Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah

proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on

the track). Monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk

menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada

pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung

(Mercy Corps, 2005).

Monitoring memiliki 2 (dua) fungsi dasar yang berhubungan, yaitu

compliance monitoring dan performance monitoring. Compliance monitoring

berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan/rencana. Sedangkan,

performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi

dalam pencapaian target yang diharapkan (Mercy Corps, 2005).

Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output

tersebut diukur secara deskriptif maupun non-deskriptif. Output monitoring

bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring

berguna pada perbaikan mekanisme proses/kegiatan dimana monitoring

dilakukan.

3.3. Monitoring Produksi

Monitoring produksi merupakan suatu proses pemantauan pada proses

bisnis dalam industri, khususnya proses penciptaan nilai tambah produk. Semua

kegiatan produksi akan tercatat dan tersusun dengan baik, dan proses-proses

penting akan terlihat hasilnya ketika dilakukan pemantauan. Proses penting yang

terlihat diantaranya yaitu proses pengeluaran bahan baku, proses penyimpanan

(17)

proses penyimpanan akan terlihat karena bahan baku merupakan input dari

produksi yang akan dikelola, dan barang jadi merupakan output dari produksi.

Pada sebuah sistem yang menerapkan monitoring, tentunya ada

batasan-batasan yang diberikan kepada user, seperti hanya hanya Manajer Produksi yang

boleh menggunakan sistem tersebut. Hal tersebut dilakukan agar proses

pemantauan benar-benar berjalan dengan baik tanpa adanya manipulasi proses

produksi.

Dengan adanya proses monitoring produksi, manajemen dapat menerima

informasi proses produksi secara lengkap untuk membantu dalam pengambilan

keputusan. Pengambilan keputusan dibantu dengan adanya bentuk

laporan-laporan seperti laporan-laporan produksi, laporan-laporan jumlah bahan baku keluar, laporan-laporan

jumlah bahan jadi, dan laporan produksi yang memiliki jangka waktu terlalu lama.

3.4. Pengertian Sistem

Definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu

pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Definisi sistem dengan

pendekatan prosedur yaitu sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang

mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan dengan pendekatan komponen, sistem

didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen – komponen yang saling berkaitan

untuk mencapai tujuan tertentu (Herlambang & Tanuwijaya, 2005:116).

Sistem terdiri dari beberapa elemen yaitu tujuan, masukan, keluaran,

proses, mekanisme pengendali, dan umpan balik. Selain itu, sebuah sistem juga

berinteraksi dengan lingkungan dan sistem yang lain. Dalam perkembangan yang

ada, sistem dibagi menjadi 2 yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem

(18)

tidak memiliki elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai

elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

Menurut Sukoco (2007), sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan

dengan prosedur yang membantu pencapaian tujuan. Pada saat prosedur

diperlukan untuk melengkapi proses pekerjaan, maka metode berisi tentang

aktivitas operasional atau teknis yang menjelaskannya. Beberapa manfaat

digunakannya pendekatan sistem adalah:

1. Mengoptimalkan hasil dari penggunaan sumber daya yang efisien

2. Salah satu alat pengendali biaya

3. Untuk mengefisiensikan aktivitas yang dilakukan dalam kantor

4. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi

5. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya.

Adapun kerugiannya adalah sebagai beikut:

1. Pengoperasian yang kurang fleksibel dan menjadikan sistem tidak berfungsi

optimal

2. Tuntutan lingkungan untuk mengubah sebuah metode atau prosedur akan

menyebabkan perubahan pada metode atau prosedur bagian atau departemen

yang lain.

3. Perlunya waktu sosialisasi bagi sebuah metode, prosedur, atau sistem baru

yang diterapkan perusahaan.

4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi.

3.5. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi (SI) adalah kombinasi dan teknologi informasi dan

(19)

manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering

digunakan merujuk kepada interaksi anatar orang, proses algoritmik, data dan

teknologi (Ferdinandus, Wowor, & Lumenta, 2011).

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi

yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu

organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi

semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini

meyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi

yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan lainnya.

Sistem informasi juga berfungsi sebagai alat bantu kompetisi bagi

organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem Informasi dituntut

tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat

menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi

dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang

telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini

dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang

tepat bagi pengguna.

3.6. Aplikasi

Aplikasi merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk

melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan,

(20)

lunak yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas

tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan lain lain. (Dhanta, 2009).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan perangkat

lunak yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau

tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan, dan penambahan data.

3.7. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke

dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,

hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga

dapat diusulkan perbaikan (Kristanto, 2004:27).

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum

tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat

penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan sangat berpengaruh pada tahap

selanjutnya. Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah:

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Memahami kerja sistem yang ada.

3. Menganalisis sistem.

4. Membuat laporan hasil analisis.

Pada tahap awal, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan adanya

analisis yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi

permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan. Data-data yang baik

yang berasal dari sumber-sumber internal seperti misalnya laporan-laporan,

dokumen, observasi maupun dari sumber-sumber eksternal seperti pemakai

(21)

permasalahan diidentifikasi, dilanjutkan dengan mempelajari dan memahami alur

kerja sistem yang ada.

Setelah mempelajari dan memahami sistem yang ada, dilanjutkan dengan

menganalisis dan membandingkan sistem yang terbentuk dengan sistem yang

digunakan. Dengan adanya perubahan tersebut dilakukan pembuatan

laporan-laporan hasil analisis sistem yang ada dan sistem yang akan diterapkan.

Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem

informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus dipastikan bahwa

semua persyaratan untuk menghasilkan informasi agar terpenuhi (Jogiyanto,

2005). Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang

jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programmer serta ahli-ahli teknik

yang terlibat. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu bahwa sistem yang disusun

harus dapat berkembang lagi.

Dalam perencanaan dan perancangan suatu sistem, langkah-langkah yang

harus dilakukan adalah:

1. Pembuatan bagan alur sistem.

2. Pembuatan bagan berjenjang.

3. Data Flow Diagram.

4. Entity Relationship Diagram.

3.8. System Development Life Cycle

System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan melalui

beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut

telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan

(22)

dalam SDLC dijalankan secara bertahap, tidak pernah tercapai sebagai satu

langkah terpisah. Beberapa aktivitas muncul secara simultan, dan aktivitas

tersebut dilakukan berulang-ulang. Ada 7 tahap di dalam SDLC, tahap-tahap

tersebut adalah:

1. Identifikasi masalah, peluang, dan tujuan.

2. Menentukan syarat-syarat.

3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem.

4. Merancang sistem yang direkomendasikan.

5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak.

6. Menguji dan mempertahankan sistem.

7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem.

3.9. System Flow Diagram

Sistem flow adalah bagian yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan dalam pembuatannya sistem flow

sebaiknya ditentukan pada fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab

terhadap sub-sub sistem (Basuki, 2003). System Flow Diagram menggunakan

simbol sebagaimana terdapat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 System Flow Diagram

No Simbol Nama Simbol Keterangan

1 Dokumen Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan dokumen input dan

ouptut baik untuk proses manual,

(23)

2 Keputusan Simbol keputusan digunakan untuk

menggambarkan suatu kondisi yang

mengharuskan sistem untuk memilih

tindakan yang akan dilakukan

berdasarkan kriteria tertentu.

3 Operasi Manual Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan proses yang terjadi

secara manual yang tidak dapat

dihilangkan dari sistem yang ada.

4 Database Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan penyimpanan yang

digunakan untuk menyimpan data

pada sistem yang akan dibuat.

5 Proses Simbol proses digunakan untuk

menggambarkan proses yang terjadi

dalam sistem yang akan dibuat.

6 Input Manual Simbol yang digunakan untuk

menggambarkan user memberikan

informasi yang harus diberikan

(24)

3.10. Context Diagram

Diagram konteks merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk

mendokumentasikan ruang lingkup dari sebuah sistem (Whitten, 2004). Terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram konteks (Oetomo,

2002), diantaranya:

1. Kelompok pemakai, baik internal maupun eksternal perusahaan.

2. Identifikasi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi dalam penggunaan sistem.

3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data.

4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pembuat sistem.

Suatu diagram konteks hanya mengandung satu proses saja, biasanya

diberi nomor proses 0. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem dengan

dunia luarnya. Simbol-simbol yang digunakan dalam membuat diagram konteks

digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 2 Simbol-simbol Context Diagram

No Nama Simbol Simbol Fungsi

1. Terminator Simbol ini digunakan untuk

berkomunikasi dengan sistem

aliran data.

2. Process Simbol ini berfungsi untuk

mewakili suatu aktifitas yang

ada pada sistem.

(25)

No Nama Simbol Simbol Fungsi

data) menunjukkan arah dari aliran

data.

3.11. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin

mengenai masukan, proses, dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan

masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas (Kendall,

2003:241). Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk

merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem.

Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah

di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui,

dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang

disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi

proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003:265), dalam memetakan

Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:

1. External Entity

External Entity atau entitas eksternal merupakan orang, kelompok,

departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau

memberikan data atau informasi ke dalam sistem yang dibuat. External Entity

(26)

Gambar 3. 1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran

data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses.

Gambar 3. 2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompokan tindakan

dijalankan.

Gambar 3. 3 Simbol Process

4. Data Source

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data.

Gambar 3. 4 Simbol Data Source

Data Flow Diagram disusun berdasarkan tingkatan dari atas ke bawah

agar dapat lebih mudah dibaca, semakin ke bawah maka alur data yang

(27)

1. Context Diagram

Context Diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem (Hartono, 2005). Context Diagram

merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem

atau output dari sistem. Context Diagram akan memberi gambaran tentang

keseluruan sistem.

2. Data Flow Diagram Level 0

Data Flow Diagram level 0 adalah tahap selanjutnya setelah pembuatan

Context Diagram, pada langkah pembuatan Data Flow Diagram level 0,

dilakukan penggambaran proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi.

3. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram level 1 merupakan penjelasan dari Data Flow

Diagram level 0. Pada tahap ini, dilakukan penggambaran secara detail proses

yang terjadi pada Data Flow Diagram Level 0.

3.12. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang

menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual. Model ini tidak bersifat

universal dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data

storage. Sebuah CDM langsung diubah menjadi PDM.

3.13. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang

menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal. PDM mengacu pada

(28)

oleh struktur database yang bervariasi, mulai dari model schema, tipe data

penyimpanan dan lainnya.

3.14. Visual Basic.NET

Visual basic terkenal sebagai bahasa pemrograman yang mudah digunakan

untuk membuat aplikasi yang berjalan di atas platform Windows. Pada tahun

90-an, Visual Basic menjadi bahasa pemrograman yang paling populer dan menjadi

pilihan utama untuk mengembangkan program berbasis Windows. Versi Visual

Basic yang terakhir sebelum berjalan di atas .NET Framework adalah VB6

(Kurniawan, 2011).

Visual Basic .NET dirilis pada bulan Februari tahun 2002 bersamaan

dengan platform .NET 1.0. Kini sudah ada beberapa versi dari Visual Basic yang

berjalan pada platform .NET, yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005 (VB8), VB 2008

(VB9), dan VB 2010 (VB10) yang dirilis bersamaan dengan Visual Studio 2010.

Selain Visual Basic 2010, Visual Studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa

lain yaitu C#, C++, F# (bahasa baru untuk functional programming), IronPhyton,

dan IronRuby (bahasa baru untuk dynamic programming) (Kurniawan, 2011).

3.15. MySQL

MySQL adalah database server relasional yang gratis di bawah lisensi

GNU (General Public License). Dengan sifatnya yang open source,

memungkinkan user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk

memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database server

multi-user dan multi-threaded yang tangguh yang memungkinkan backend yang

(29)

beberapa antarmuka pemrograman. MySQL juga tersedia sebagai library yang

bisa digabungkan ke aplikasi (Utdirartatmo, 2002:1).

MySQL juga dapat berperan sebagai client/server, dengan kemampuan

dapat berjalan baik di OS manapun (multiplatform). MySQL menggunakan

bahasa standar yaitu SQL (Structured Query Language) yang merupakan bahasa

yang sama dengan database lainnya. MySQL lebih sering digunakan bersamaan

dengan PHP dalam pengembangan website dinamis atau aplikasi web karena

kecepatan dan fleksibilitas yang dimiliki oleh MySQL yang tinggi terhadap PHP.

3.16. Crystal Report

Crystal Report. Net 2008 merupakan kelanjutan dari Crystal Report

terdahulu yang dikembangkan oelh pihak ketiga bukan Microsoft, dimana

kehadirannya sudah menyatu atau terintegrasi pada lingkungan VB.NET. hampir

semua perintah sama dengan yang terdapat pada Crystal Report sebelumnya yang

merupakan pasangan dari VB 6, dapat digunakan secara baik pada Crystal Report.

(30)

25

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan sistem terhadap

aplikasi monitoring produksi pada CV. Gemilang Indonesia. Hasil dan

pembahasan sistem terdiri atas perancangan sistem, kebutuhan sistem, dan

implementasi input output.

4. 1. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah langkah pertama untuk membuat suatu sistem baru.

Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk

mendapatkan informasi tentang mekanisme proses produksi dan laporan yang

dihasilkan. Selanjutunya dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada pada

CV. Gemilang Indonesia, khususnya mengenai proses produksi.

Berdasarkan hasil wawancara dan analisis proses pada CV. Gemilang

Indonesia, ditemukan masih belum optimalnya proses produksi yang berjalan saat

ini, yaitu semua pencatatan data-data produksi masih dengan cara manual

sehingga untuk mengevaluasi produksi pada setiap produk masih membutuhkan

banyak waktu, belum adanya laporan produksi per periode, laporan permintaan

bahan-baku dan laporan produk jadi masih dilakukan secara manual.

Mengacu pada permasalahan yang ada, CV. Gemilang Indonesia

membutuhkan rancang bangun sistem informasi monitoring produksi yang

terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien sehingga dapat mengoptimalkan

(31)

Oleh karena itu, dirancanglah sebuah rancang bangun aplikasi monitoring

produksi yang diharapakan dapat mengatasi permasalahan tersebut.

4.1.1. Identifikasi Masalah

Permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi pada proses

produksi ini adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya proses produksi saat ini yang pencatatannya masih

dilakukan secara manual.

2. Evaluasi produksi masih membutuhkan banyak waktu.

3. Belum adanya rekapitulasi produksi, permintaan bahan baku dan

produk jadi.

4. Belum adanya pemantauan pada proses produksi.

4.1.2. Spesifikasi Aplikasi

Pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat:

1. Mencatat proses produksi.

2. Memonitoring produksi.

3. Memberikan laporan monitoring produksi, laporan produksi, laporan

permintaan bahan baku, laporan produk jadi.

4.1.3. Lingkupan Operasi

Untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan spesifikasi kebutuhan,

dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Windows

Sistem operasi yang digunakan untuk sistem ini yaitu Windows,

karena penggunaan aplikasi yang dihasilkan berbentuk format .exe

(32)

XAMPP Server digunakan untuk penyambung client-server, dimana

XAMPP Server berfungsi untuk menjalankan service MySQL.

c. MySQL

MySQL merupakan DBMS yang digunakan untuk penyimpanan data

dari sistem informasi yang dibuat.

4.2. System Flow

System Flow memuat hasil analisis yang dibuat berdasarkan hasil survey

pada CV. Gemilang Indonesia. System flow menggambarkan alur sistem yang

berhubungan dengan kegiatan produksi yang dilakukan secara terkomputerisasi.

System flow yang dibuat terdiri dari login aplikasi, pengelolaan data

master, transaksi sampai pembuatan laporan. Sistem flow untuk pengelolaan data

master terdiri dari master mesin dan langkah. Sistem flow untuk transaksi terdiri

dari system flow penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku, produksi dan

monitoring produksi. Sistem flow untuk pembuatan laporan terdiri dari pembuatan

laporan produksi, laporan permintaan bahan baku, laporan produk jadi keluar dan

laporan monitoring produksi.

4.2.1. Sistem Flow Login Aplikasi

Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, user melakukan login terlebih

User disini terbagi dua yaitu admin produksi dan manajer produksi. Setelah user

login akan keluar tampilan menu utama aplikasi. Jika login sebagai admin

produksi maka menu yang dapat dijalankan berupa master dan transaksi

sedangkan jika login sebagai manajer produksi maka menu yang dapat dijalankan

(33)

Gambar 4. 1 Sistem Flow Login Aplikasi

4.2.2. Sistem Flow Penambahan Master Mesin

Proses penambahan mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk menambahkan mesin, admin hanya perlu menginputkan nama mesin yang

baru. Jika nama mesin sudah ada dalam database maka admin diminta mengisi

(34)

Gambar 4. 2 Sistem Flow Penambahan Mesin

4.2.3. Sistem Flow Pengubahan Master Mesin

Proses pengubahan mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk mengubah mesin admin hanya perlu mengubah nama mesin yang ingin

diubah. Jika nama mesin sudah ada dalam database maka admin diminta mengisi

(35)

Gambar 4. 3 Sistem Flow Pengubahan Mesin

4.2.4. Sistem Flow Penghapusan Master Mesin

Proses penghapusan mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk menghapus mesin admin hanya perlu menginputkan nama mesin yang

ingin dihapus, jika mesin mempunyai data langkah maka mesin tidak dapat

(36)

Gambar 4. 4 Sistem Flow Penghapusan Mesin

4.2.5. Sistem Flow Penambahan Master Langkah

Proses penambahan langkah hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk menambahkan langkah admin hanya perlu menginputkan nama langkah

yang baru. Jika nama langkah sudah ada dalam database maka admin diminta

(37)

Gambar 4. 5 Sistem Flow Penambahan Langkah

4.2.6. Sistem Flow Pengubahan Master Langkah

Proses pengubahan langkah hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk mengubah langkah admin hanya perlu menginputkan nama langkah yang

ingin diubah. Jika nama langkah sudah ada dalam database maka admin diminta

(38)

Gambar 4. 6 Sistem Flow Pengubahan Langkah

4.2.7. Sistem Flow Penghapusan Master Langkah

Proses penghapusan langkah hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk penghapusan langkah admin hanya perlu menginputkan nama langkah yang

(39)

Gambar 4. 7 Sistem Flow Penghapusan Langkah

4.2.8. Sistem Flow Penentuan Langkah Mesin

Proses penentuan langkah mesin hanya bisa dilakukan oleh admin

produksi. Proses ini bertujuan untuk menentukan langkah mesin pada setiap

mesin. Admin produksi hanya perlu memilih mesin dan langkahnya serta

(40)

Gambar 4. 8 Sistem Flow Penentuan Langkah Mesin

4.2.9. Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin

Penghapusan langkah mesin hanya digunakan bila ingin menghapus

(41)

langkah yang ingin dihapus untuk setiap mesin. Sistem akan menghapus data

langkah beserta urutannya.

Gambar 4. 9 Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin

4.2.10.Sistem Flow Penentuan Bahan Baku

Proses penentuan bahan baku dilakukan untuk menentukan bahan baku

untuk setiap produk. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh admin produksi.

Admin produksi hanya perlu memilih produk dan bahan baku serta menginputkan

(42)

Gambar 4. 10 Sistem Flow Penentuan Bahan Baku

4.2.11.Sistem Flow Penghapusan Penentuan Bahan Baku

Proses penghapusan penentuan bahan baku hanya bisa dilakukan oleh

(43)

memilih nama bahan baku produk yang ingin dihapus. Sistem akan langsung

menghapus data bahan baku yang dihapus pada setiap produk.

Gambar 4. 11 Sistem Flow Penghapusan Penentuan Bahan Baku

4.2.12.Sistem Flow Tambah Produksi

Proses tambah produksi dilakukan untuk menambahkan produksi yang

baru berdasarkan pemesanan. Admin produksi harus mengetahui kode pemesanan

(44)
(45)

4.2.13.Sistem Flow Hapus Produksi

Proses penghapusan produksi hanya bisa dilakukan oleh admin produksi.

Untuk penghapusan produksi admin hanya perlu memilih produksi yang ingin

dihapus. Penghapusan produksi akan menghapus produksi pada tabel-tabel yang

berhubungan dengan produksi.

Gambar 4. 13 Sistem Flow Hapus Produksi

4.2.14.Sistem Flow Monitoring Produksi

Proses monitoring produksi ini digunakan oleh admin produksi untuk

memonitoring status produksi dan meneruskan produksi ke langkah produksi

(46)
(47)

4.2.15.Sistem Flow Pembuatan Laporan Produksi

Proses pembuatan laporan produksi hanya dapat dilakukan oleh manajer

produksi. Laporan ini akan menunjukan produk apa saja yang sudah selesai

diproduksi sesuai dengan prioode yang ditentukan. Manajer produksi dapat

membuat dan mencetak produksi sesuai dengan periode yang diinginkan.

Gambar 4. 15 Sistem Flow Pembuatan Laporan Produksi

4.2.16.Sistem Flow Pembuatan Laporan Permintaan Bahan Baku

Proses pembuatan laporan permintaan bahan baku hanya dapat dilakukan

oleh manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan bahan baku apa saja yang

(48)

membuat dan mencetak produksi sesuai dengan periode yang diinginkan. Jika

tanggal periode yang dipilih tidak dapat menampilkan data bahan baku maka pada

periode tersebut tidak ada proses produksi karena data permintaan bahan baku

hanya dicatat jika proses produksi dilakukan.

Gambar 4. 16 Sistem Flow Pembuatan Laporan Permintaan Bahan Baku

4.2.17.Sistem Flow Pembuatan Laporan Hasil Produk Jadi

Proses pembuatan laporan hasil produk jadi hanya dapat dilakukan oleh

manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan produk apa saja yang sudah

selesai diproduksi. Manajer produksi dapat membuat dan mencetak laporan sesuai

(49)

menampilkan data produk jadi yang keluar pada periode tersebut maka tidak ada

proses produksi yang telah selesai karena data produk jadi keluar hanya dicatat

jika proses produksi selesai dilakukan.

Gambar 4. 17 Sistem Flow Pembuatan Laporan Hasil Produk Jadi

4.2.18.Sistem Flow Pembuatan Laporan Monitoring Produksi

Proses pembuatan laporan monitoring produksi hanya dapat dilakukan

oleh manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan status produksi beserta

tanggal setiap perubahan produksi yang telah dilakukan. Manajer produksi dapat

(50)

Gambar 4. 18 Sistem Flow Pembuatan Laporan Monitoring Produksi

4.3. Diagram Jenjang

Berikut ini adalah bentuk diagram jenjang dari aplikasi monitoring

(51)

Gambar 4. 19 Diagram Jenjang

Dalam Gambar 4.19 memaparkan tentang proses dan sub proses rancang

bangun aplikasi monitoring produksi. Terdapat tujuh proses utama yaitu proses

login, input data master, penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku,

produksi, monitoring produksi, dan pembuatan laporan.

Pada login terdapat dua sub proses yaitu menginputkan username dan

password dan verifikasi username dan password. Kemudian pada proses input

data master terdapat dua sub proses diantaranya adalah pengelolaan data mesin,

dan pengelolaan data langkah.

Pada proses penentuan langkah mesin terdapat dua sub proses yaitu

menginputkan penambahan langkah mesin dan penghapusan langkah mesin.

Kemudian pada proses penentuan bahan baku terdapat dua sub proses diantaranya

adalah penambahan penentuan bahan baku dan penghapusan penentuan bahan

(52)

Pada proses produksi terdapat dua sub proses yaitu penambahan produksi

dan penghapusan produksi. Kemudian pada proses monitoring produksi terdapat

dua sub proses diantaranya adalah pemilihan kategori filter dan monitoring

produksi. Kemudian untuk pembuatan laporan terdapat empat sub proses yaitu

pembuatan laporan produksi, pembuatan laporan permintaan bahan baku,

pembuatan laporan produk jadi keluar, dan pembuatan laporan monitoring

produksi.

4.4. Context Diagram

Context diagram ini menggambarkan proses sistem secara umum pada

rancang bangun aplikasi monitoring produksi pada CV. Gemilang Indonesia.

Dalam context diagram ini melibatkan 2 entity yaitu: Manajer Produksi dan

Admin Produksi.

Gambar 4. 20 Context Diagram

4.5. Data Flow Diagram

DFD menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara

(53)

48

(54)

49

penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku, proses produksi, proses

monitoring produksi, dan pembuatan laporan seperti terlihat pada Gambar 4.21.

4.5.2. DFD Level 1 Login

Dalam DFD Level 1 dari login aplikasi menggambarkan proses login ke

dalam aplikasi. Dalam DFD level 1 ini melibatkan 2 Entity yaitu: Admin Produksi

dan Manajer Produksi dan dua proses yaitu input username dan password dan

validasi username dan password seperti terlihat pada Gambar 4.22.

Gambar 4. 22 DFD Level 1 Login

4.5.3. DFD Level 1 Pengelolaan Data Master

Dalam DFD Level 1 dari pengelolaan data master menggambarkan proses

pengelolaan data master. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu:

Admin Produksi dan dua proses yaitu pengeloalaan data mesin dan pengelolaan

(55)

Gambar 4. 23 DFD Level 1 Pengelolaan Data Master

4.5.4. DFD Level 1 Penentuan Langkah Mesin

Dalam DFD Level 1 dari penentuan langkah mesin menggambarkan

proses penentuan langkah untuk setiap mesin. Dalam DFD level 1 ini melibatkan

satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu penambahan langkah

mesin dan penghapusan langkah mesin seperti terlihat pada Gambar 4.24.

(56)

4.5.5. DFD Level 1 Penentuan Bahan Baku

Dalam DFD Level 1 penentuan bahan baku menggambarkan proses

penentuan bahan baku untuk setiap produk. Dalam DFD level 1 ini melibatkan

satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu penambahan penentuan

bahan baku dan penghapusan penentuan bahan baku seperti terlihat pada Gambar

4.25.

Gambar 4. 25 DFD Level 1 Penentuan Bahan Baku

4.5.6. DFD Level 1 Produksi

Dalam DFD Level 1 produksi menggambarkan proses produksi untuk

setiap produksi. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin

Produksi dan dua proses yaitu penambahan produksi dan penghapusan produksi

(57)

Gambar 4. 26 DFD Level 1 Produksi

4.5.7. DFD Level 1 Monitoring Produksi

Dalam DFD Level 1 monitoring produksi menggambarkan proses

monitoring produksi untuk setiap produksi. Dalam DFD level 1 ini melibatkan

satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu pemilihan kategori filter

dan proses monitoring produksi seperti terlihat pada Gambar 4.27.

(58)

4.5.8. DFD Level 1 Pembuatan Laporan

Dalam DFD Level 1 pembuatan laporan menggambarkan proses

pembuatan laporan. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Manajer

Produksi dan empat proses yaitu pembuatan laporan produksi, pembuatan laporan

permintaan produksi, pembuatan laporan produk jadi keluar dan pembuatan

laporan monitoring produksi seperti terlihat pada Gambar 4.28.

Gambar 4. 28 DFD Level 1 Pembuatan Laporan

4.5.9. DFD Level 2 Pengelolaan Data Mesin

Dalam DFD Level 2 pengelolaan data mesin menggambarkan proses

pengelolaan data setiap mesin. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity

yaitu: Admin Produksi dan tiga proses yaitu tambah data mesin, ubah data mesin,

(59)

Gambar 4. 29 Pengelolaan Data Mesin

4.5.10.DFD Level 2 Pengelolaan Data Langkah

Dalam DFD Level 2 pengelolaan data langkah menggambarkan proses

pengelolaan data setiap langkah. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity

yaitu: Admin Produksi dan tiga proses yaitu tambah data langkah, ubah data

langkah, dan hapus data langkah seperti terlihat pada Gambar 4.30.

Gambar 4. 30 Pengelolaan Data Langkah

4.6. Conceptual Data Model (CDM)

Berikut ini adalah model dari CDM Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia yang terdiri 7 tabel master yaitu

pengguna, mesin, langkah, bahan_baku, ukuran_bb, produk, satuan dan 8 tabel

transaksi yaitu langkah_mesin, produksi, detil_produksi, detil_pemesanan,

(60)
(61)

56

(62)

Pada Gambar 4.32. menggambarkan PDM Rancang Bangun Aplikasi

Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia yang terdiri 7 tabel master

yaitu pengguna, mesin, langkah, bahan_baku, ukuran_bb, produk, satuan dan 8

tabel transaksi yaitu langkah_mesin, produksi, detil_produksi, detil_pemesanan,

penentuan_bb, bb_masuk_produksi, produk_keluar_produksi, log_produksi.

4.8. Struktur Tabel

Struktur tabel digunakan dalam pembuatan fitur client zone untuk

penagihan. Data-data tersebut merupakan detil dari setiap tabel yang akan

diimplementasikan ke dalam sistem untuk keperluan data. Untuk struktur dari

setiap tabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

A. Tabel Pengguna Nama Tabel : Pengguna

Primary Key : id_pengguna

Foreign Key : -

Fungsi : Berfungsi untuk menyimpan data pengguna yang dapat melakukan akses

kedalam sistem.

Tabel 4. 1 Tabel Pengguna

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_pengguna Integer Primary Key

Username Varchar 8

Pass Varchar 6

(63)

Primary Key : kd_produk

Foreign Key : kd_satuan

Fungsi : Untuk menyimpan data produk yang digunakan dalam produksi.

Tabel 4. 2 Tabel Produk

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_produk Varchar 11 Primary Key

Id_satuan Varchar 8 Foreign Key

Nama_produk Varchar 255

Stok_produk Int

C. Tabel Satuan Nama Tabel : Satuan

Primary Key : kd_satuan

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan satuan dari setiap produk.

Tabel 4. 3 Tabel Satuan

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_satuan Varchar 8 Primary Key

nama_satuan Varchar 20

D. Tabel Ukuran Bahan Baku Nama Tabel : Ukuran_BB

Primary Key : kd_ukuran

(64)

Fungsi : Untuk menyimpan ukuran secara presisi dari setiap bahan baku yang

digunakan untuk produksi.

Tabel 4. 4 Tabel Ukuran Bahan Baku

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_ukuran Varchar 6 Primary Key

Ukuran Varchar 100

Isi Varchar 50

E. Tabel Bahan Baku Nama Tabel : Bahan_baku

Primary Key : kd_bb

Foreign Key : kd_satuan, kd_ukuran

Fungsi : Untuk menyimpan bahan baku yang nantinya digunakan untuk

memproduksi sebuah produk.

Tabel 4. 5 Tabel Bahan Baku

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_bb Varchar 11 Primary Key

Id_satuan Varchar 8 Foreign Key

Kd_ukuran Varchar 6 Foreign Key

Kd_supplier Varchar 6

Nama_bb Varchar 255

(65)

F. Tabel Detil Pemesanan Nama Tabel : Detil_pemesanan

Primary Key : kd_pemesanan, kd_produk

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk membantu penyimpanan data ke dalam tabel produksi, karena

setiap produksi membutuhkan data pesanan untuk menentukan produk apa saja

yang akan dibuat.

Tabel 4. 6 Tabel Detil Pemesanan

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_pemesanan Varchar 8 Primary Key

Kd_produk Varchar 11

Primary Key,

Primary Key : id_mesin

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data mesin yang digunakan untuk produki.

Tabel 4. 7 Tabel Mesin

Field Tipe Panjang Keterangan

(66)

Nama_mesin Varchar 255

H. Tabel Langkah Nama Tabel : Langkah

Primary Key : id_langkah

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam produksi.

Tabel 4. 8 Tabel Langkah

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_langkah Ìnt Primary Key

Nama_langkah Varchar 255

I. Tabel Penentuan Bahan Baku Nama Tabel : Penentuan_bb

Primary Key : kd_penentuan_bb

Foreign Key : kd_produk, kd_bb

Fungsi : Untuk menyimpan data dan jumlah bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan suatu produk.

Tabel 4. 9 Tabel Penentuan Bahan Baku

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_penentuan_bb Int Primary Key

Kd_produk Varchar 11 Foreign Key

Kd_bb Varchar 11 Foreign Key

(67)

J. Tabel Produksi Nama Tabel : Produksi

Primary Key : kd_produksi

Foreign Key : id_pemesanan

Fungsi : Untuk menyimpan data produksi.

Tabel 4. 10 Tabel Produksi

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_produksi Varchar 11 Primary Key

Id_pemesanan Varchar 8 Foreign Key

K. Tabel Bahan Baku Masuk Produksi Nama Tabel : bb_masuk_produksi

Primary Key : id_bbmasuk

Foreign Key : kd_bb, kd_produksi

Fungsi : Untuk menyimpan history mengenai bahan baku yang telah keluar untuk

produksi.

Tabel 4. 11 Tabel Bahan Baku Masuk Produksi

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_bbmasuk Int Primary Key

Kd_bb Varchar 11 Foreign Key

Kd_produksi Varchar 11 Foreign Key

Jumlah_bbmasuk Int

(68)

L. Tabel Detail Produksi Nama Tabel : detil_produksi

Primary Key : kd_produksi, kd_produk

Foreign Key : id_langkah_mesin, kd_produksi, kd_produk

Fungsi : Untuk menyimpan detilmengenai produksi (produk yang dibuat).

Tabel 4. 12 Tabel Detil Produksi

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_produksi Varchar 11

Primary Key,

Foreign Key

Kd_produk Varchar 11

Primary Key,

Foreign Key

Id_langkah_mesin Int Foreign Key

Jml_produksi Int

Tgl_produksi Date

Keterangan Varchar 255

M. Tabel Produk Keluar Produksi Nama Tabel : produk_keluar_produksi

Primary Key : id_pkeluar

Foreign Key : kd_produk, kd_produksi

Fungsi : Untuk menyimpan history mengenai produk yang telah dihasilkan dari

produksi.

Tabel 4. 13 Tabel Produk Keluar Produksi

(69)

Id_pkeluar Int Primary Key

Kd_produk Varchar 11 Foreign Key

Kd_produksi Varchar 11 Foreign Key

Jumlah_produk_keluar Int

Tgl_pkeluar Date

N. Tabel Langkah Mesin Nama Tabel : langkah_mesin

Primary Key : id_langkah_mesin

Foreign Key : id_mesin, id_langkah

Fungsi : Untuk menentukan langkah mana saja yang bisa dilakukan pada mesin

tertentu.

Tabel 4. 14 Tabel Langkah Mesin

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_langkah_mesin Int Primary Key

Id_mesin Int Foreign Key

Id_langkah Int Foreign Key

Urutan Int

O. Tabel Log Produksi Nama Tabel : log_produksi

Primary Key : kd_produksi, kd_produk, id_langkah_mesin

Foreign Key : kd_produksi, kd_produk, id_langkah_mesin

(70)

Tabel 4. 15 Tabel Log Produksi

Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_produksi Varchar 11

Primary Key,

Foreign Key

Kd_produk Varchar 11

Primary Key,

Pada halaman yang pertama kali akan muncul adalah form login. Form

login ini digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi. Pengguna aplikasi hanya

perlu memasukan username dan password dengan benar.

(71)

B. Desain Form Menu Utama

Setelah pengguna melakukan login pada aplikasi maka akan keluar

tampilan menu utama. Form menu utama ini untuk semua pengguna hanya saja

menu yang dapat dipilih tergantung pengguna yang mengakses aplikasi.

Gambar 4. 34 Desain Form Menu Utama

C. Desain Form Menu File

Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan.

Dalam menu file terdapat sub menu yang dapat melakukan perintah untuk logout

dan keluar dari aplikasi.

(72)

D. Desain Form Menu Master

Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan.

Dalam menu master terdapat sub menu yang dapat melakukan perintah untuk

mengelola data master mesin dan master langkah.

Gambar 4. 36 Desain Form Menu Master

E. Desain Form Menu Transaksi

Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan.

Dalam menu transaksi terdapat submenu penentuan langkah mesin, penentuan

bahan baku, produksi dan monitoring produksi.

(73)

F. Desain Form Menu Laporan

Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan.

Dalam menu file terdapat submenu laporan produksi, laporan permintaan bahan

baku, laporan produk jadi keluar dan laporan monitoring produksi. Pengguna yang

dapat menjalankan submenu dalam menu laporan hanya manajer produksi.

Gambar 4. 38 Desain Form Menu Laporan

G. Desain Form Master Mesin

Form master mesin digunakan untuk mengelola data masin. Yang

mempunyai akses untuk mengelola data master adalah admin produksi. Admin

produksi dapat menyimpan data mesin baru, mengubah data mesin yang sudah

ada dan menghapus data mesin yang sudah tidak digunakan. Jika ingin

menghapus data mesin, admin harus memastikan data mesin yang dihapus tidak

memiliki data langkah dalam penentuan langkah mesin. Jika terdapat langkah

dalam penentuan langkah mesin untuk mesin yang akan dihapus maka data mesin

(74)

Gambar 4. 39 Desain Form Master Mesin

H. Desain Form Master Langkah

Form master langkah digunakan untuk mengelola data masin. Yang

mempunyai akses untuk mengelola data master adalah admin produksi. Admin

produksi dapat menyimpan data langkah baru, mengubah data langkah yang sudah

ada dan menghapus data langkah yang sudah tidak digunakan.

(75)

I. Desain Form Penentuan Langkah Mesin

Form penentuan langkah mesin ini digunakan oleh admin produksi untuk

menentukan langkah yang dimiliki dalam setiap mesin. Admin hanya perlu

memilih nama mesin, nama langkah dan mengisi urutannya.

Gambar 4. 41 Desain Form Penentuan Langkah Mesin

J. Desain Form Lihat Penentuan Langkah Mesin

Form lihat penentuan langkah mesin ini digunakan oleh admin produksi

untuk melihat data mesin beserta langkah-langkah yang dimiliki mesin. Admin

juga dapat menghapus langkah pada daftar langkah yang dimiliki mesin.

(76)

K. Desain Form Penentuan Bahan Baku

Form penentuan bahan baku ini digunakan oleh admin produksi untuk

menentukan bahan baku yang digunakan dalam setiap produk. Admin hanya perlu

memilih kode produk, nama produk, kode bahan baku, nama bahan baku, jumlah

yang dibutuhan dan satuan.

Gambar 4. 43 Desain Form Penentuan Bahan Baku

L. Desain Form Lihat Penentuan Bahan Baku

Form lihat penentuan bahan baku ini digunakan oleh admin produksi

untuk melihat data produk beserta bahan baku yang dibutuhkan. Admin juga dapat

menghapus bahan baku pada daftar bahan baku yang dibutuhkan.

(77)

M. Desain Form Produksi

Form produksi digunakan admin produksi untuk menambahkan produksi

baru. Admin perlu mengisi semua inputan untu dapat menyimpan produksi jika

isian tidak lengkap maka data produksi tidak akan tersimpan. Inputan tersebut

berupa kode produksi, kode pemesanan, nama produk, jumlah produksi, satuan

produk, nama mesin yang digunakan, nama langkah, dan keterangan.

Gambar 4. 45 Desain Form Produksi

N. Desain Form Lihat Produksi

Form lihat produksi digunakan admin produksi untuk melihat data-data

produksi yang sudah dilakukan. Admin dapat memilih kode produksi dan kode

pemesanan yang ingin dilihat data detil produksinya. Semua inputan yang

diinputkan dalam proses produksi akan masuk dalam detil produksi. Admin

produksi tidak dapat menghapus data detil produksi secara langsung tetapi admin

hanya bisa menghapus data produksi maka semua data detil produksi akan

(78)

Gambar 4. 46 Desain Form Lihat Produksi

O. Desain Form Monitoring Produksi

Form monitoring produksi ini digunakan admin produksi untuk

memonitoring produksi. Dalam monitoring produksi, admin dapat memfilter data

produksi berdasarkan kategori yaitu produksi, pemesanan, mesin, langkah dan

tanggal. Dalam kategori produksi admin hanya perlu memasukan kode produksi

yang ingin ditampilkan data produksinya, jika memilih kategori pemesanan maka

admin hanya perlu mengisi kode pemesanan yang ingin ditampilan data

produksinya, jika memilih kategori mesin maka admin hanya perlu memilih kode

mesin dan nama mesin yang ingin ditampilkan data produksinya, jika memilih

kategori langkah, maka admin hanya perlu memilih nama langkah yang ingin

ditampilkan data produksinya dan jika memilih tanggal, maka data produksi yang

ditampilkan berdasarkan tanggal yang dipilih. Admin dapat meneruskan langkah

dengan menekan tombol teruskan langkah lalu memilih langkah selanjutnya. Jika

sudah memilih dan admin menekan tombol simpan maka data produksi akan

(79)

Gambar 4. 47 Desain Form Monitoring Produksi

P. Desain Form Laporan Produksi

Form laporan produksi digunakan untuk manajer produksi untuk

membuat laporan produksi berdasarkan tanggal mulai dan akhir periode yang

diinginkan. Laporan produksi akan menampilkan kode produksi, kode pemesanan,

kode produk, nama produk, jumlah produksi, nama satuan dan tanggal produksi.

(80)

Q. Desain Form Laporan Permintaan Bahan Baku

Form laporan permintaan bahan baku digunakan untuk manajer produksi

untuk membuat laporan permintaan bahan baku berdasarkan tanggal mulai dan

akhir periode yang diinginkan. Laporan permintaan bahan baku akan

menampilkan kode produksi, kode bahan baku, nama bahan baku, jumlah

permintaan, nama satuan, dan tanggal permintaan bahan baku.

Gambar 4. 49 Desain Form Laporan Permintaan Bahan Baku

R. Desain Form Laporan Produk Jadi Keluar

Form laporan produk jadi keluar digunakan untuk manajer produksi

untuk membuat laporan produk jadi keluar berdasarkan tanggal mulai dan akhir

periode yang diinginkan. Laporan produk jadi keluar akan menampilkan kode

produk, nama produk, jumlah produk keluar, nama satuan, dan tanggal produk

(81)

Gambar 4. 50 Desain Form Produk Jadi Keluar

S. Desain Form Laporan Monitoring Produksi

Form laporan monitoring produksi digunakan untuk manajer produksi

untuk membuat laporan monitoring produksi berdasarkan kode produksi yang

diinginkan. Laporan monitoring produksi akan menampilkan kode produksi, kode

pemesanan, kode produk, nama produk, nama mesin, nama langkah, dan tanggal

produksi.

Gambar

Gambar 4. 1 Sistem Flow Login Aplikasi
Gambar 4. 2 Sistem Flow Penambahan Mesin
Gambar 4. 5 Sistem Flow Penambahan Langkah
Gambar 4. 9 Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alam sekitar adalah anugerah Tuhan yang amat bernilai kepada kesejahteraan kehidupan. Manusia banyak bergantung kepada sumber-sumber semulajadi di muka bumi ini.

Pernyataan tersebut dapat diperkuat dengan adanya data yang menyebutkan bahwa sebagian besar atau sebanyak 59 responden tidak menginginkan mempunyai anak lebih

Obat Kutil Kelamin Yang Ada Di Apotik ~ Obat kutil kelamin dari denature indonesia merupakan obat herbal alami yang terbukti ampuh dan sangat aman dalam merontokan

Oleh karena itu untuk meyakinkan dirinya bahwa ia bukanlah orang yang bijaksana seperti yang dikatakan para dewa maka Socrates mengambil dan melakukan suatu

Jika hal ini terjadi maka kelelahan akan timbul, karena reaksi oksigen dalam tubuh yaitu untuk mengurangi asam laktat menjadi air dan karbondioksida agar

(2013), menunjukkan bahwa karakteristik keluarga baik di perdesaan maupun di perkotaan pada ketiga kelompok usia yang diteliti (anak usia dini, anak usia sekolah, dan anak usia

umumnya hanya menge-valuasi faktor- faktor pertumbuhan yang terkendali. Untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh faktor pertumbuhan yang takterkendalikan perlu

Dalam penelitian ini perbandingan yang dilakukan yaitu membandingkan hasil belajar dengan media alat sebenarnya dan media animasi pada kompetensi menggunakan alat