• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERENCANAN PONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG DPRD KOTA SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PERENCANAN PONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG DPRD KOTA SAMARINDA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERENCANAN PONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG DPRD KOTA SAMARINDA

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun Oleh:

AJI SYARIFAH TRI MUTIA FHATONAH 201110340311009

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : STUDI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG PADA

GEDUNG DPRD KOTA SAMARINDA

NAMA : AJI SYARIFAH TRI MUTIA FHATONAH

NIM : 201110340311009

Pada hari Sabtu 31Oktober 2015, telah diuji oleh tim penguji:

1. Ir. Yunan Rusdianto, MT. DOSEN PENGUJI I ………

2. Ir. Rofikatul Karimah, MT. DOSEN PENGUJI II ………

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Ir. Ernawan Setyono, MT.) (Dr. Ir. Sunarto, MT)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat,

hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan judul Studi Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Pada Gedung DPRD Kota

Samarinda.

Meskipun dalam penyelesaian Tugas Akhir ini melalui perjalanan waktu

yang panjang serta melibatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, penulis

berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini. Oleh karenan itu penulis mengucapkan terim kasih kepada:

1. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Bapak Ir. Ernawan Setyono, MT selaku Pembimbing I yang telah mengarahkan

serta membimbing penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini

3. Bapak Dr. Ir. Sunarto, MT selaku Pembimbing II dan dosen wali yang telah

mengarahkan serta membimbing penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini

4. Seluruh dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih telah

memberikan Ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk saat ini maupun seterusnya.

5. Ibu Faradilla dan seluruh staf Tata Usaha, terima kasih atas kemudahan segala

urusan akademik selama saya kuliah.

6. Semua teman Teknik Sipil terutama 2011 kelas A, terima kasih atas dukungan serta

(4)

7. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Malang, 29 Oktober 2015

(5)

DAFTAR ISI

HALAMN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ...vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ...ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Perencanaan ... 3

1.4. Maksud dan Tujuan Perencanaan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pendahuluan ... 5

2.1.1. Pondasi Tiang Pancang ... 6

(6)

2.2.1. Beban Vertikal (Grafitasi) ... 7

2.2.1.1. Beban Mati atau Dead Load (DL) ... 7

2.2.1.2. Beban Hidup atau Live Load (LL) ... 8

2.2.2. Beban Horizontal (Lateral) ... 8

2.2.2.1. Beban Gempa atau Earthquake Load (EL) ... 8

2.2.2.1.1. Gaya Lateral ... 8

2.2.2.2. Beban Angin atau Wind Load (WL) ... 9

2.3. Beban Kombinasi Beban Terfaktor ... 9

2.4. Perencanaan Tiang Pancang... 9

2.5. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang ... 10

2.5.1. Daya Dukung Ijin Tiang Tunggal Berdasarkan Data Boring Log ... 10

2.5.2. Daya Dukung Ijin Tiang Tunggal Berdasarkan Data Dutch Cone Penetration Test ... 13

2.6. Jumlah Tiang yang Dibutuhkan ... 14

2.7. Tiang Pancang Kelompok (Pile Group) ... 14

2.7.1. Jarak Antara Tiang Pancang dalam Kelompok ... 14

2.8. Efisiensi Kelompok Tiang ... 15

2.9. Beban Maksimum Tiang Pada Kelompok Tiang ... 16

2.10. Daya Dukung Horizontal ... 17

2.11. Penurunan Tiang Pancang Kelompok ... 20

2.11.1. Penurunan Segera (Immediate Settlement) ... 21

2.11.2. Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement) ... 22

2.11.2.1. Konsolidasi Pada Tanah yang Terkonsolidasi Normal ... 23

(7)

2.12.1. Penulangan Pile Cap ... 24

2.12.2. Tinjauan Terhadap Geser ... 25

2.12.2.1. Kontrol Terhadap Geser Pons yang Bekerja Satu Arah ... 25

2.12.2.2. Kontrol Terhadap Geser Pons yang Bekerja Dua Arah ... 27

2.12.3. Penulangan Pondasi Tiang Pancang ... 28

2.12.3.1. Pengangkatan Dua Titik ... 28

2.12.3.2. Pengangkatan Satu Titik ... 29

2.12.3.3. Perencanaan Sengkang ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1. Waktu Pelaksanaan ... 33

3.2. Lokasi Perencanaan ... 33

3.3. Data Perencanaan ... 33

3.3.1. Data Umum Proyek ... 34

3.3.2. Data Teknis Proyek ... 34

3.3.3. Mutu Bahan ... 34

3.3.3.1. Beton ... 34

3.3.3.2. Besi Beton ... 35

3.3.3.3. Beban-beban yang Bekerja ... 35

3.3.4. Data Penyelidikan Tanah ... 35

3.4. Analisis dan Perhitungan ... 36

3.5. Prosedur Perencanaan ... 36

3.5.1. Pengumpulan Data ... 36

(8)

3.5.3. Perencanaan Dimensi Tiang Pancang ... 38

3.5.4. Perhitungan Daya Dukung Ijin Tiang Pancang ... 38

3.5.5. Perhitungan Jumlah Tiang Pancang ... 39

3.5.6. Kontrol ... 39

3.5.7. Penurunan Pondasi Kelompok Tiang Pancang ... 39

3.5.8. Perhitungan Perencanaan Pile Cap ... 39

3.5.9. Penggambaran Desain Pondasi dan Pile Cap ... 39

BAB IV PEMBAHASAN ... 40

4.1. Analisa Pembebanan ... 40

4.1.1. Beban Mati atau Dead Load (DL) ... 40

4.1.2. Beban Hidup atau Live Load (LL) ... 40

4.1.3. Beban Gempa (Earthquake Load) ... 61

4.2. Analisa Statika Pembebanan ... 62

4.3. Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang ... 92

4.3.1. Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan Data Boring Log ... 92

4.3.1.1. Jumlah dan Dimensi Tiang Pancang Kolom 1 (K. B-4) ... 92

4.3.1.2. Jumlah dan Dimensi Tiang Pancang Kolom 2 (K. B-7) ... 99

4.3.2. Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan Data Dutch Cone Penetration Test ... 106

4.3.2.1. Jumlah dan Dimensi Tiang Pancang Kolom 1 (K. B-4) ... 106

4.3.2.2. Jumlah dan Dimensi Tiang Pancang Kolom 2 (K. B-7) ... 111

4.4. Penurunan Pondasi Tiang Pancang ... 119

(9)

4.4.1.1. Penurunan Segera Pondasi Tiang Pancang Pada Kolom 1 (K. B-4) .. 120

4.4.1.2. Penurunan Konsolidasi Pondasi Tiang Pancang Pada Kolom 1 (K. B-4) ... 122

4.5. Penulangan Pondasi Tiang Pancang dan Pile Cap ... 124

4.5.1. Pengangkatan Dua Titik Pondasi Tiang Pancang ... 124

4.5.2. Pengangkatan Satu Titik Pondasi Tiang Pancang ... 126

4.5.3. Penulangan Pondasi Tiang Pancang ... 127

4.5.4. Perencanaan Sengkang Pondasi Tiang Pancang ... 129

4.5.5. Perencanaan Pile Cap K-1 (K. B-4) ... 130

4.5.6. Kontrol Terhadap Geser Pons yang Bekerja Satu Arah ... 132

4.5.7. Kontrol Terhadap Geser Pons yang Bekerja Dua Arah ... 133

BAB V PENUTUP ... 135

5.1. Kesimpulan ... 135

5.2. Saran ... 136

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Tanah

Lampiran B Denah Bangunan Proyek

Lampiran C Denah Metode Amplop

Lampiran D Analisa Statika dengan Beban Tetap

Lampiran E Analisa Statika dengan Beban Sementara

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

Untuk Bangunan Gedung SNI 1726-2012. Jakarta: Badan Standardisasi

Nasional.

Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. 1971. Peraturan Beton

Bertulang Indonesia 1971 N.I-2. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan

Masalah Bangunan.

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. 1983. Perencanaan Pembebanan

Indonesia Untuk Gedung 1983. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan

Masalah Bangunan.

Hardiyatmo, H. C. 2010. Teknik Pondasi II. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Harianti, E. dan Anugerah P. 2013. Desain Pondasi Tahan Gempa. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Rusdianto, Y. dan Zamzami S. 2005. Analisa Dan Perencanaan Beton Bertulang.

Malang: UMM Press.

Sardjono, HS. 1988. Pondasi Tiang Pancang Jilid II. Surabaya: Sinar Wijaya

Sardjono, HS. 1991. Pondasi Tiang Pancang Jilid 1. Surabaya: Sinar Wijaya.

Soedarmo, D. dan Edy P. 1997. Mekanika Tanah II. Yogyakarta: Penerbit

KANISIUS.

Sosrodarsono, S. dan Kazuto N. 2005. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Samarinda memiliki dua kawasan yang terbelah oleh Sungai

Mahakam. Wilayah Kota Samarinda sebagian besar memiliki kontur tanah berbukit

dan bergelombang dengan jenis tanah lempung, serta terletak di ketinggian antara

0-200 di atas permukaan laut. Kondisi tanah seperti ini berpengaruh terhadap proses

pembangunan penunjang kehidupan masyarakat Kota Samarinda, Kalimantan

Timur.

Dalam pengerjaan struktur, salah satu hal terpenting pada suatu konstruksi

adalah pondasi. Penggunaan pondasi bangunan memerlukan perencanaan yang

benar, agar keruntuhan tanah yang terjadi akibat pembebanan bangunan tidak

melebihi daya dukung tanah itu sendiri. Jika suatu pondasi dibebani, pondasi akan

menyalurkan beban ke tanah. Akibatnya, tanah di sekitar daerah pondasi

mengalami tekanan atau terjadinya tegangan tanah. Oleh karena itu pada proses

perencanaan harus mempertimbangkan jenis tanah, daya dukung tanah, struktur

atas, dan wilayah pembangunan tersebut. Pemilihan pondasi yang salah dapat

mengakibatkan kegagalan pada bangunan.

Permasalahan kegagalaan pada bangunan terletak pada daya dukung tanah

yang berpengaruh terhadap kekuatan struktur bangunan, terutama terhadap struktur

bawah bangunan, yaitu pondasi yang akan menahan beban struktur atas bangunan

itu sendiri. Tanah dengan tekstur lempung pada Kota Samarinda dikhawatirkan

(13)

Maka permasalahan ini biasanya dipecahkan dengan penggunaan pondasi tiang

pancang yang dapat meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke dalam lapisan tanah di

bawah pondasi.

Gedung DPRD Kota Samarinda adalah salah satu gedung perkantoran

layanan masyarakat yang dibangun di atas tanah lempung. Gedung ini didesain 5

(lima) lantai dengan menggunakan pondasi yang diharapkan mampu meneruskan

beban struktur di atasnya ke tanah di bawah pondasi. Pembangunan Gedung DPRD

Kota Samarinda ini dilakukan studi perencanaan, dimana perencanaan pondasi

tiang pancang dengan mempertimbangkan aspek-aspek keamanan struktur, seperti

analisa pembebanan struktur dengan gaya-gaya yang bekerja, serta daya dukung

tanah pada wilayah tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ditinjau dalam studi perencanaan pondasi tiang pancang

pada Gedung DPRD Kota Samarinda, antara lain:

a. Berapa besar beban struktur yang diterima oleh pondasi tiang pancang?

b. Berapa besar kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang?

c. Berapa besar penurunan yang terjadi akibat struktur atas?

(14)

1.3. Batasan Perencanaan

Ruang lingkup pembahasan dalam studi perencanaan pondasi tiang pancang

pada Gedung DPRD Kota Samarinda ini dibatasi pada:

a. Perencanaan struktur bawah, yaitu pondasi tiang pancang pada Gedung

DPRD Kota Samarinda.

b. Aspek-aspek pendukung analisa yang ditinjau, yaitu:

1. Jenis tanah

2. Data daya dukung tanah

3. Zona wilayah gempa

4. Beban struktur di atasnya

c. Tidak meninjau dari segi metode pelaksanaan, analisa biaya, arsitektural,

dan manajemen konstruksi.

d. Perencanaan pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang

(Pre-cast).

e. Analisa pembebanan struktur atas menggunakan aplikasi pendukung.

f. Pembebanan struktur menggunakan Peraturan Pembebanan Indonesia

Untuk Gedung 1983 (PPIUG 1983).

g. Beban gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2012.

h. Tidak membahas tentang sambungan pondasi tiang pancang.

i. Titik yang ditinjau, yaitu titik-titik pondasi tiang pancang kelompok (Pile

(15)

1.4. Maksud dan Tujuan Perencanaan

Adapun maksud dan tujuan yang bisa didapatkan dari studi perencanaan

pondasi tiang pancang pada Gedung DPRD Kota Samarinda adalah:

a. Mengetahui besar beban struktur yang diterima oleh pondasi tiang pancang.

b. Menganalisa serta mengetahui kapasitas daya dukung pondasi tiang

pancang.

c. Mengetahui besar penurunan yang terjadi akibat struktur atas.

d. Mengetahui besar dimensi pile cap, serta menghasilkan gambar

perencanaan pondasi tiang pancang berdasarkan hasil perhitungan beban

Referensi

Dokumen terkait

Pengklasifikasian data latih ini disesuaikan dari nilai ekstraksi fitur GLCM dari data latih dengan pembagian kelas jenis penyakit, sehingga didapat fungsi pemisah

Alat bukti adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suatu perbuatan , dimana dengan alat – alat bukti tersebut dapat dipergunakan sebagai pembuktian guna

30 49 50 4.1 Spesifikasi Keperluan Instrumen bagi Portal Web Jarum 70 5.1 Latar Belakang Responden Mengikut Jantina dan Bangsa 80 5.2 Kekerapan Penggunaan Internet Di

kepala kantor wajib mengajukan peserta pengganti yang memenuhi persyaratan diklat terkait. Penggantian peserta disampaikan secara tertulis kepada Sekretaris Ditjen dengan

Konya (1972) menyajikan batasan range/konstanta untuk menentukan dan menghitung geometri peledakan, terutama menentukan ukuran burden berdasarkan diameter lubang

Zat aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses produksi, pengemasan, atau penyimpanan dengan tujuan

• eluhan utama, pada umumnya keluhan utama pada kasus tumor dan keganasan adalah nyeri pada daerah yang mengalami masalah.. Byeri merupakan keluhan utama  pada