SKRIPSI
PENGARUH PERTUMBUHAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010
OLEH :
WAYU RETNO MEGATARA 080503103
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S-1 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
PENGARUH PERTUMBUHAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan rasio keuangan perusahaan secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap pertumbuhan laba. Rasio keuangan yang diuji adalah Current ratio(CR), Debt to Equity Ratio(DER), Total Asset Turn Over(TATO), Net Profit Margin(NPM), Return On investment(ROI).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan sampel 30 perusahaan. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varibel Current ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Net Profit Margin, Return On investment secara simultan maupun parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF FINANCIAL RATIOS GROWTH TOWARD INCOME GROWTH AT MANUFACTURING COMPANY IN BEI
The purpose of this research is to empirically study of the effect of financial ratio either partially or simultaneously to stock return. There are three financial research, they are Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO), Net Profit Margin (NPM) and Return On Investment (ROI).
This research in classified as causal research and replication to former research. Population of this research are manufaktur firms listed in Indonesia Stock exchange (IDX) during 2008-2010. The data using in this sampled is data secunder and 30 used as sampled of this research. Statistic method using multiple regresion analysis and the method has been tested in classic assumption.
The result indicates that CR, DER, TATO, NPM, and ROI variables have not significantly influence to stock income growth and partially.
KATA PENGANTAR
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2010”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran,
motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Allah S.W.T dan Rasulullah, atas rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan pendidikan saya sampai saat ini.
2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, S.E., M.Ec.,AK. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. Dan Bapak Drs.
Hotmal Ja’far, M.M. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak. selaku Ketua dan Sekretaris
Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak Drs. Rustam, S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing
penulis yang sangat banyak membantu dan membimbing dalam
menyelesaikan skripsi ini dan bapak Iskandar Muda, S.E., M.Si., Ak.
selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberi masukan
6. Orang tua penulis yang tercinta, H. Warsito Suhendra, S.E dan
Hj.Yusnani yang telah mendidik dan membesarkan penulis.
7. Kakanda penulis dr. Wayu Putri Wulandari dan dr. Wayu Dwi
Pangestu yang telah membantu memotivasi.
8. Teman dan sahabat terbaik dalam menjalani kuliah dan menyusun
skripsi Haris Agus Wahyudi.
9. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 yang sama-sama berjuang
dari awal kuliah sampai sama-sama berjuang menulis skripsi, .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Karena keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, kemampuan lain yang ada
pada diri penulis pada saat penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, bagi almamater, dan bagi
ilmu pengetahuan akuntansi.
Medan, Mei 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ..i
ABSTRACT ... ..ii
KATA PENGANTAR ... .iii
DAFTAR ISI ... ..v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR LAMPIRAN ... .ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah...4
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4 Manfaat Penelitian...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 6
2.1.1 Analisis Laporan Keuangan ... 6
2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan keuangan ... 6
2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan 8 2.1.2 Rasio Keuangan...10
2.1.2.1 Pengertian Rasio Keuangan...10
2.1.2.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan...11
2.1.3 Pengertian Laba...17
2.1.4 Pertumbuhan Laba...19
2.1.5 Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba...20
2.2 Penelitian terdahulu...21
2.3 Kerangka Konseptual... 24
2.4 Hipotesis Penelitian... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 27
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian... 27
3.3 Jenis Dan Sumber Data... 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 30
3.5 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel Penelitian... 30
3.5.1 Variabel independen (bebas)...30
3.5.2 Variabel Dependen...31
3.6 Metode Analisis Data...32
3.6.1 Statistik Deskriptif...32
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik...32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian ... .37
4.2 Analisis Data Penelitian ... 38
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 38
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 41
4.3.1 Uji Normalitas ... 41
4.3.2 Uji Multikolineritas ... 45
4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 47
4.3.4 Uji Autokorelasi ... 48
4.4 Pengujian Hipotesis ... 49
4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 51
4.4.2 Uji Siginifikasi Parsial (Uji-t) ... 54
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61
5.3 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 21
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Selama 2009-2011 ... 28
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 38
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... 39
Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi ... 42
Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi ... 43
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolineritas ... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 48
Tabel 4.7 Model Summary ... 49
Tabel 4.8 Pedoman Untuk Memberi Interpretasi Koefisien ... 50
Tabel 4.9 Hasil Uji Simultan ... 52
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 53
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 25
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 44
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
ABSTRAK
PENGARUH PERTUMBUHAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan rasio keuangan perusahaan secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap pertumbuhan laba. Rasio keuangan yang diuji adalah Current ratio(CR), Debt to Equity Ratio(DER), Total Asset Turn Over(TATO), Net Profit Margin(NPM), Return On investment(ROI).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan sampel 30 perusahaan. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varibel Current ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Net Profit Margin, Return On investment secara simultan maupun parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF FINANCIAL RATIOS GROWTH TOWARD INCOME GROWTH AT MANUFACTURING COMPANY IN BEI
The purpose of this research is to empirically study of the effect of financial ratio either partially or simultaneously to stock return. There are three financial research, they are Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO), Net Profit Margin (NPM) and Return On Investment (ROI).
This research in classified as causal research and replication to former research. Population of this research are manufaktur firms listed in Indonesia Stock exchange (IDX) during 2008-2010. The data using in this sampled is data secunder and 30 used as sampled of this research. Statistic method using multiple regresion analysis and the method has been tested in classic assumption.
The result indicates that CR, DER, TATO, NPM, and ROI variables have not significantly influence to stock income growth and partially.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dituntut kemampuan dan kesiapan untuk menghadapi
perubahan, seiring dengan laju perekonomian dunia yang telah mengalami
perkembangan dan telah menghadapi perekonomian pasar bebas.
Perusahaan-perusahaan tertantang untuk meningkatkan daya saing, agar dapat tetap bertahan
dari persaingan yang ketat. Dalam persaingan akan terjadi seleksi, dan bagi
perusahaan yang tidak mampu bertahan akan tersingkir dari kompetisi. Sehingga
setiap perusahaan dituntut untuk selalu mencari cara agar unggul dibandingkan
pesaing mereka dalam mengelola perusahaan.
Perencanaan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam sebuah
kompetisi. Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil
memenangkan persaingan diantara perusahaan-perusahaan lain, dengan melihat
laba yang dihasilkan oleh perusahaan bagi pemiliknya. Selain dibutuhkan kinerja
perusahaan yang baik dan ke sinergian setiap divisi, dibutuhkan juga perencanaan
keuangan yang baik. Namun perencanaan yang baik dapat dihubungkan dengan
kelemahan dan kekuatan perusahaan itu sendiri. Kekuatan perusahaan harus dapat
dimengerti untuk bisa dimanfaatkan, dan kelemahan perusahaan harus diakui dan
dicari solusi terbaik untuk menutupi kelemahan tersebut.
Laba merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban.
dibandingkan laporan keuangan periode tahun lalu. Pertumbuhan laba suatu
perusahaan bisa saja mengalami kenaikan untuk tahun sekarang ini, namun juga
bisa mengalami penurunan untuk tahun berikutnya. Oleh karena itu untuk
meningkatkan laba dibutuhkan perencanaan dan pengendalian keuangan yang
baik. Salah satu analisis untuk menciptakan perencanaan keuangan yang baik
adalah dengan melakukan analisis ratio keuangan. Rasio keuangan merupakan
perbandingan antara dua elemen dalam laporan keuangan yang harus saling
berhubungan sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan untuk mengetahui kondisi
keuangan atau kinerja perusahaan pada periode tertentu. Untuk mengetahui
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, rasio keuangan harus dibandingkan
dengan hasil rasio keuangan pada periode sebelumnya.
Ada berbagai kelompok rasio keuangan yang dapat digunakan manajer
untuk perencanaan keuangan dan mengetahui kondisi keuangan serta kinerja
perusahaan yaitu : rasio liquiditas, solvabilitas , profitabilitas. Rasio keuangan
telah biasa digunakan dalam penelitian kinerja secara teoritis dan praktis, namun
belum pernah diuji kemanfaatannya secara ilmiah. Secara teoritis, analisis laporan
keuangan dikatakan mempunyai kegunaan apabila dapat dipakai untuk mengukur
dan memprediksi fenomena ekonomi. Sebab penting bagi pemakai laporan
keuangan untuk mengetahui pertumbuhan laba, karena peningkatan laba yang
diperoleh perusahaan akan menentukan besarnya tingkat pengembalian atau
deviden yang harus dibayarkan ke pada pemegang saham atau bagi calon investor
sebagai cerminan untuk mengambil keputusan apakah akan melakukan investasi
ukuran kinerja dan sebagai alat untuk merencanakan aktivitas perusahaan pada
periode mendatang. Pertumbuhan laba juga penting bagi krediitur, sebagai
perimbangan untuk memberi kredit atau tidak.
Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan telah banyak dilakukan di
Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa secara
keseluruhan rasio keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Rasio-rasio keuangan yaitu debt to equity, net profit, total asset
turn over, ROA, ROE. Secara stimulan dapat mempengaruhi prediksi
pertumbuhan laba. Dan berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
menganalisis rasio keuangan yang diduga saat rasio keuangan bertumbuh akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan harapan penelitian ini kelak
akan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan,terlebih bagi pihak yang akan
berinvestasi dalam perusahaan. Sehingga pengambilan keputusan untuk
berinvestasi memiliki pondasi yang lebih pasti. Dengan analisis yang cermat
untuk mengevaluasi keuntungan yang diharapkan dari investasi.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian terdahulu. Hal
ini disebabkan peneliti ingin menguji kembali hasil dari penelitian terdahulu.
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu dengan
menggunakan sampel yang lebih banyak dan untuk periode laporan keuangan
tahun 2008-2010 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sehingga diharapkan penelitian ini menjadi lebih terbaru.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 “.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. apakah current ratio, berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
2. apakah Debt to Equity Ratio, berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
3. apakah Total Asset Turn Over berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
4. apakah Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
5. apakah Return On investment berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rasio keuangan (
current ratio, debt to equity, total asset turn over,net profit margin dan return on
investment ratio ) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba baik
secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia .
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti,maupun
pihak-pihak seperti :
1. Bagi peneliti. Yaitu sebagai bahan masukan dan gambaran mengenai pengaruh
pertumbuhan rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.
2. Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dalam mengambil keputusan bila berkaitan dengan pengaruh
pertumbuhan rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba dan memberikan
gambaran kinerja perusahaan dan perencanaan aktifitas perusahaan kedepan.
3. Bagi investor. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan untuk melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dimana investor memiliki dasar pondasi dan
perencanaan yang pasti dalam berinvestasi dengan becermin terhadap kondisi
rasio keuangan perusahaan terdahulu maupun saat ini .
4. Bagi peneliti selanjutnya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
mengenai pengaruh pertumbuhan rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Analisis Laporan Keuangan
2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis.
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah
aplikasi dari alat dan tehnik analitis untuk laporan keuangan bertujuan
umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan
kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Wild,
Subramanyam. 2010:4). Analisis laporan keuangan mengurangi
ketergantungan pada firasat, tebakan, dan intuisi dalam pengambilan
keputusan, serta mengurangi ketidakpastian analisis bisnis.
Menurut Stice, et al(2009:791) “analisis laporan keuangan
adalah mempelajari hubungan antara angka-angka dalam laporan
keuangan dan tren dari angka-angka tersebut dari waktu ke waktu”.
Salah satu tujuan analisis laporan keuangan adalah menggunakan
kinerja masa lalu untuk memprediksi profitabilitas dan arus kas
sebuah perusahaan di masa mendatang. Tujuan lain dari analisis
laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja sebuah
perusahaan dengan maksud mengidentifikasikan letak masalah yang
Menurut Kasmir (2008:66) “agar laporan keuangan menjadi
lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai
pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan”. Bagi pihak pemilik
dan manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar
dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan
mengetahui posisi keuangan, akan terlihat pencapai target yang
direncanakan sebelumnya.
Analisis laporan keuangan memiliki sifat diagnostik,
mengidentifikasi letak-letak masalah perusahaan, dan prognostik,
memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang. Sebagian besar
informasi berguna saat informasi tersebut dapat dibandingkan dengan
beberapa patokan tertentu. Dalam buku Stice, et al (2009:792) “The
Accounting Principles Board menyatakan bahwa perbandingan
laporan keuangan akan menjadi paling informatif dan berguna jika
memiliki kriteria sebagai berikut ini :
1. Ditampilkan dalam format yang baik: maksudnya pengaturan untuk setiap laporan harus sama.
2. Isi dari laporan sama; maksudnya memiliki pos-pos yanng sama dalam pencatatan akuntansi yang mendasari dan diklasifikasikan berdasarkan penjelasan yang sama.
3. Prinsip-prinsip akuntansi tidak diubah, atau, jika diubah, pengaruh keuangan dari perubahan diungkapkan.
4. Perubahan dalam keadaan atau dalam sifat transaksi yang mendasari diungkapkan
Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan
metode dan analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik
memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, pengguna hasil analisis
tersebut dapat dengan mudah untuk menginterpretasikannya.
Terdapat dua metode analisis laporan keuangan yang biasa
dipakai menurut Kasmir, (2008:69) yaitu sebagai berikut :
1. Analisis Vertikal (Statis)
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu
Periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan ke periode selanjutnya.
2. Analisis Horizontal (Dinamis)
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akann terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan dirancang untuk membantu pemakai
laporan dalam mengidentifikasi hubungan-hubungan dan trend-trend
yang terjadi. Kinerja masa lalu sering merupakan indikator baik
mengenai kinerja di masa yang akan datang. Pihak-pihak yang
membutuhkan seperti kreditor dan pemegang saham perlu mengetahui
posisi keuangan perusahaan. Dengan mengetahui posisi keuangan,
setelah dilakukan analisis laporan keuangan, akan terlihat kinerja
perusahaan apakah mencapai target yang telah direncanakan
sebelumnya.
Hasil analisis laporan keuangan akan memberikan informasi
mengetahui hal tersebut, diharapkan perusahaan mampu untuk
memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Ada beberapa tujuan
dan manfaat analisis laporan keuangan bagi berbagai pihak dengan
adanya analisis laporan keuangan menurut Harahap (2008:195)
terdapat beberapa tujuan dari analisis laporan keuangan, yaitu :
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit)
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan sperti prediksi, peningkatan (rating)
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain : 1) dapat menilai prestasi perusahaan.
2) dapat memproyeksi keuangan perusahaan.
3) dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:
a. Posisi keuangan ( Asset, neraca dan modal) b. Hasil usaha perusahaan
c. Likuiditas d. Solvabilitas e. Aktivitas f. Rentabilitas
g. Indikator pasar modal
4) menilai perkembangan dari waktu ke waktu 5) melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuanga, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10.Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
Analisis laporan keuangan juga memiliki manfaat. Ada
beberapa manfaat bagi perusahaan dalam penggunaan anlisis laporan
keuangan menurut Kasmir (2008:68). Secara umum dikatakan bahwa
manfaat analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;
6. Dapat digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
2.1.2 Rasio Keuangan
2.1.2.1 Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan atau analisis rasio ( ratio analysis )”
merupakan salah satu alat analisis keuangan yang populer dan banyak
digunakan”(Wild, Subramanyam, 2010:40). Rasio keuangan perannya
aktivitas perusahaan, selain itu membandingkan kinerja dan hasil
yang dicapai perusahaan antara periode tahun-tahun sebelumnya. Juga
dapat menjadi ukuran perbandingan dengan perusahaan lainnya.
Rasio keuangan menyatakan hubungan matematis antara dua
kuantitas. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi arimatika
sederhana, interpretasinya lebih kompleks. Agar bermakna, sebuah
rasio harus mengacu pada hubungan ekonomis yang penting.
Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap
kondisi yang mendasari. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat
mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi yang lebih lanjut.
Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi
dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan trend yang sulit
untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang
membentuk rasio. Seperti alat analisis lainnya, rasio yang paling
bermanfaat bila orientasi ke depan. Hal ini berarti kita sering
menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk
kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.
2.1.2.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan
Secara umum, rasio yang digunakan untuk menganalisis
laporan keuangan suatu perusahaan diklasifikasikan menjadi empat
jenis yaitu :
1. Rasio Likuiditas
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi
biasanya dalam jangka pendek. Kewajiban jangka pendek adalah
utang (debt) yang mesti dibayar dalam periode waktu yang sama
yang dipakai dalam menentukan aktiva lancar. Pihak-pihak yang
berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah
kreditor, seperti pemasok dan bankir.
Kelikuiditasan perusahaan diukur dari kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan dapat
dikatakan likuid bila perusahaan mampu untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya, seperti utang dagang, utang gaji, utang pajak.
Sebaliknya, perusahaan yang tidak mampu untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dikatakan illikuid atau tidak likuid.
Aktiva lancar merupakan sumber daya yang relatif likuid. Aktiva
lancar seperti kas, piutang dagang, persediaan, dan beban dibayar
dimuka. Menurut Simamora (2000:523) “untuk memenuhi syarat
sebagai aktiva lancar, suatu aktiva lancar harus bisa dikonversikan
menjadi kas dalam jangka waktu yang relatif singkat, tanpa
mengganggu kegiatan-kegiatan normal perusahaan.
Rasio likuiditas dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Rasio
likuiditas menurut Simamora (2000:524) “antara lain rasio lancar,
acid test ratio, putaran piutang dagang, dan putaran persediaan.
current ratio, quick ratio atau acid test ratio, cash ratio, rasio
perputaran kas, inventory to net working capital”.
Rasio yang menjadi variabel dan fokus penelitian ini adalah rasio
likuiditas. Namun tidak semua rasio likuditas yang akan diuji, hanya
rasio lancar (current ratio). Seperti yang dikemukakan Subramanyam
dan Wild (2010:45) “rasio likuiditas yang paling penting adalah rasio
lancar”. Rasio lancar menurut Kasmir (2008:134) “merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan”. Rasio lancar
mengukur tingkat kemampuan dan keamanan perusahaan, yaitu
ketersediaan aktiva lancar untuk menutupi kewajiban.
Menurut Stice, et al (2009:806) “rasio lancar adalah sebuah
ukuran tidak langsung atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban yang akan datang. Rasio-rasio berdasarkan arus
kas dari kegiatan operasi memberikan indikasi langsung terhadap
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas yang cukup untuk
memenuhi prediksi jumlah kas yang harus dipenuhi”. Rumus untuk
menghitung rasio lancar menurut Wild, Subramanyam (2010:44)
Current Ratio = AktivaLancar
KewajibanLancar x 100%
2. Rasio Solvabilitas
Pendanaan perusahaan bersumber dari dua pendanaan yaitu dari
kreditor jangka pendek seperti pemasok dan kreditor jangka panjang
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
panjangnya (Wild, Subramanyam. 2010:46). Menurut Rahardjo
(2008:118) “rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya”. Rasio
solvabilitas mengukur kontribusi pemegang saham dibandingkan
dengan dana yang berasal dari kreditor.
Menurut Kasmir (2008:155) “beberapa jenis rasio solvabilitas
yang sering digunakan perusahaan adalah debt to asset ratio, debt to
equity ratio, long term debt to equity ratio, tangible asset debt
coverage, current liabilities to net worth, time interest earned, dan
fixed charge coverage”. Sedangkan menurut Samosir (2000:533) ada
dua rasio solvabilitas yaitu “rasio utang terhadap ekuitas(debt to
equity ratio) dan rasio waktu perolehan bunga(times interest earned).
Pada penelitian ini yang menjadi fokus dan variabel adalah rasio
debt to equity ratio. Menurut Kasmir (2008:157) “debt to equity ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio ini membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar
dengan seluruh ekuitas”. Rasio ini berfungsi mengetahui setiap modal
yang dimiliki yang dijadikan untuk jaminan utang dan memberikan
petunjuk mengenai kelayakan dan risiko keuangan perusahaan. Bagi
pihak kreditor, semakin besar rasio solvabilitas akan tidak
menguntungkan disebabkan akan semakin besar risiko yang
Namun bagi pihak pemegang saham, semakin tinggi rasio ini akan
semakin baik.
Bagi setiap perusahaan akan berbeda rasio debt to equity
rasio,tergantung karakteristik perusahaan dan arus kasnya. Menurut
Wild, Subramanyam (2010:44) rumus untuk menghitung total utang
terhadap ekuitas ( debt to equity rasio)
Debt to Equity Ratio = TotalKewajiban
EkuitasPemegangSahamx 1kali
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Rasio ini
mengukur tingkat efisensi pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Rasio aktivitas atau pemanfaat asset menurut Wild, Subramanyam
(2010:45) dapat dklasifikasikan menjadi “rasio perputaran kas (cash
turover), rasio perputaran piutang usaha (account receveible
turnover), rasio perputaran persediaan (inventory turnover), rasio
perputaran modal kerja (working capital turnover), rasio perputaran
aset tetap (PPE turnover), dan rasio perputaran total aset (total asset
turnover).
Rasio aktivitas yang menjadi fokus dan variabel pada penelitian
ini adalah rasio perputaran total asset (total asset turn over). Rasio ini
digunakan untuk mengukur perputaran aktiva perusahaan untuk
memperoleh penjualan yang dilakukan perusahaan. Rumus rasio ini
Perputaran Total asset = penjualan
rata−ratatotalasset x 1 kali
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini memberi ukuran
tingkat efektivitas manajemen perusahaan. Tujuan perusahaan adalah
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk tetap bertahan
perusahaan harus mampu untuk menghasilkan laba. Bila perusahaan
rugi, pihak kreditor akan mempertimbangkan untuk tetap memberi
pinjaman atau menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Menurut Kasmir (2008:199) rasio profitabilitas dapat
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
1. Profit margin ( profit margin on sales) yang terdiri dari a. Gross Profit margin
b. Net Profit Margin 2. Return On Investment (ROI) 3. Return On Equity (ROE) 4. Laba Per Lembar Saham
Rasio profitabilitas yang menjadi variabel dan fokus penelitian ini
adalah profit margin dan ROI(return on investment). Profit margin
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas
penjualan. Rasio profit margin yang menjadi variabel adalah net profit
margin yang merupakan ukuran keuntungan antara laba setelah
beban bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan (Kasmir.
2008:200).
Rumus untuk mengukur net profit margin menurut Wild,
Net Profit Margin(margin laba bersih) =���������ℎ
��������� x 100 %
ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir. 2008:202).
Menurut Rahardjo (2007:121) “ROI adalah perbandingan antara
keuntungan bersih perusahaan dengan seluruuh aktiva
perusahaan”.ada tiga keutungan dari ROI menurut Govindarajan, et al
(2005:349) yaitu :
1. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif di mana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini;
2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam pengertian absolut;
3. ROI merupakan ukuran denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa mempedulikan ukuran dan jenis usahanya.
Rumus untuk mengukur ROI sebagai berikut
Return On Invesment (ROI) =EarningAfterInterestandTax TotalAsset x
100%
2.1.3 Pengertian Laba
Laba atau keuntungan meruapakan salah satu tujuan utama perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya. Laba dapat didefenisikan dengan
pandanngan yang berbeda-beda, menurut Wild, Subramanyam (2010:109)
“laba (income) disebut juga profit merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas
operasi usaha dalam periode tertentu yang diyatakan dalam istilah keuangan”.
Sedangkan, menurut stice,et al (2009:200) “ laba adalah jumlah yang dapat
akhir periode masih sama baiknya dengan awal periode”. Tujuan dari laporan
laba rugi adalah untuk menjelaskan dan menentukan laba suatu usaha pada
satu periode.
Laba memiliki dua peran yaitu sebagai :
1. Menyediakan pengukuran perubahan kekayaan pemegang saham
selama periode maupun mengestimasi laba usaha sekarang.
2. Sebagai indikator profitabiltas perusahan.
Menurut Kasmir (2008:303) “ laba yang diperoleh perusahan terdiri
dari dua jenis, yaitu :
1. Laba kotor (gross profit) artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan
2. Laba bersih net profit) merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu, termasuk pajak.
Laba dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai
berikut :
a. Laba kotor
Menurut Stice, et al(2009:215) laba kotor “adalah selisih antara
pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan, persentase
laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor dengan pendapatan dan
penjualan bersih”. Apabila perusahaan tidak memperoleh hasil yang
cukup dari penjualan barang atau jasa untuk menutupi beban yang
langsung terkait dengan barang atau jasa tersebut, maka akan sulit bagi
perusahaan untuk tetap bertahan.
Menurut Stice, et al(2009:216) “laba operasi mengukur kinerja
operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan
didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Beban operasi adalah
seluruh beban operasi kecuali beban bunga dan pajak penghasilan”.
Laba operasi menunjukkan kinerja perusahaan melakukan aktivitas
khusus dari bisnis.
c. Laba sebelum pajak penghasilan
Menurut Rahardjo (2007:83) “laba sebelum pajak penghasilan bisa
diperoleh dari laba usaha perusahaan ditambah dengan jumlah
pendapatan(beban) lain-lain. Bila jumlah pendapatan lain-lain lebih
besar dari pada beban lain-lain, maka akan berdampak positif terhadap
laba sebelum pajak penghasilan;demikian pula sebaliknya”.
2.1.4 Pertumbuhan Laba
Salah satu tujuan utama perusahan adalah untuk memperoleh laba yang
maksimal, laba merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan
untuk mengetahui kinerja manajemen. Setiap perusahaan pasti mengingikan
adanya pertumbuhan laba, adanya pertumbuhan laba dapat menjadi indikator
mengukur keberhasilan manajemen untuk mengelola sumber daya yang
dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.
Pertumbuhan laba adalah peningkatan dan penurunan laba yang
diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ada beberapa
1. Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jaul per unit. 2. Naik turunnya harga pokok penjualan.
3. Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.
4. Naik turunya tingkat bungan pinjaman (biaya modal asing).
5. Naik turunnya pos penghasilan oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan perubahan tingkat kebijakan dalam pemberian diskon.
6. Naik turunnya pajak yang dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh atau tingkat rendahnya relatif pajak.
7. Adanyan perubahan dalam metode akuntansi.
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen
Dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang dipengaruhi oleh
komponen laporan keuangan misalnya perubahan harga pokok penjualan,
perubahan beban, perubahan penjualan, perubahan tarif pajak penghasilan,
dan lain-lain.
2.1.5 Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah
aplikasi dari alat dan tehnik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum
dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan
yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Wild, Subramanyam. 2010:4).
Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan,
dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian
analisis bisnis.
Rasio keuangan merupakan alat dalam menganalisis laporan keuangan.
memiliki hubungan ekonomis. Rasio keuangan telah menjadi acuan bagi
pihak internal maupun eksternal dalam perusahaan untuk mengambil
keputusan. Rasio keuangan telah menjadi tolak ukur untuk menilai sebuah
perusahaan.
Pertumbuhan rasio keuangan mengindikasikan pertumbuhan laba,
misalnya perputaran aset. Perputaran asset yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahan efisien dan efektif mengelola asset yang dimiliki untuk
menghasilkan penjualan. Penjualan yang meningkat akan menghasilkan laba.
Perubahan laba yang ditampilkan dalam analisis laporan keuangan
menunjukkan adanya pertumbuhan laba. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan dalam kondisi yang baik, sebaliknya. Jika perusahaan dalam
interpretasi analisis laporan keuangan menunjukkan adanya kondisi menurun
dalam pertumbuhan laba maka perusahaan tersebut dalam kondisi yang tidak
baik.
Dalam hal ini pihak manajemen akan mengemukakan alasan-alasan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya analisis laporan
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. Dan solusi yang
diperlukan untuk meningkatkan perubahan laba dan atau mempertahankan
2.2 Penelitian Terdahulu Operating Income to Sales, Gross Profit Sales,
Leverage Ratio Variabel Dependen:
Pertumbuhan laba
Secara simultan Operating Income to
Sales, Gross Profit Sales, Leverage Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Pengujian secara parsial
Operating Income to Sales berpengaruh positif, Gross Profit Sales, Leverage Ratio
tidak berpengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Gross Profit Margink
Variabel Dependen: Perubahan Laba
Secara simultan Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Total Asset Turnover, Gross Profit
Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Pengujian secara parsial Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
No Peneliti Debt Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turnover, Return on
Equty variabel dependen: Pertumbuhan Laba
Secara simultan Debt Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turnover, Return on
Equty berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba
Secara parsial hanya Debt Ratio berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
5 .
Meilina Sari (2009) Variabel independen: Current Ratio, Debt
Ratio, Total Asset Turnover, Return on
Asset, Return on Equity, Gross Profit
Margin, dan Perubahan Laba
Secara simultan, hasil penelitian ini
menunjukkan current ratio, debt ratio, total assets turnover, return on equity, dan gross profit margin berpengaruh
terhadap variabel debt ratio terhadap perubahan Sumber data diolah penulis. 2012
Meliala (2010) melakukan penelitian mengenai Analisis Hubungan
Pertumbuhan Rasio Laporan Keuangan Dengan Prediksi Pertumbuhan Laba pada
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Operating Income to Sales, Gross
Profit Sales, Leverage Ratio. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Pertumbuhan Laba. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
secara simultan Operating Income to Sales, Gross Profit Sales, Leverage Ratio
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba, sedangkan
secara parsial Operating Income to Sales berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Gross Profit Sales dan Leverage Ratio tidak berpengaruh
secara signifikan.
Lubis (2010) melakukan penelitian mengenai Analisis Hubungan
Pertumbuhan Rasio Keuangan Dengan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan
Mnaufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin, Market Book Value.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Laba. Penelitian ini
dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur dengan sampel 30, yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
secara simultan rasio keuangan berhubungan dengan pertumbuhan laba,
sedangkan secara parsial Net Profit Margin berhubungan dengan pertumbuhan
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu model yang menerangakan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah
tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara
variable-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variable terikat.
H1 Variabel Independen:
2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:51) “hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis
sebagai jawaban sementara dari masalah atau pernyataan penelitian yang
memerlukan ujian secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari
penelitian yang akan dilakukan”.
H1 : Curren Ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
H2 : Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
H3 : Total Asset Turnover berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
H4 : Net Profit Margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
H5 : Return On Investment berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Sugiyono
(2007:30) “desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisa hubungan
sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan
variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini menguji pengaruh
pertumbuhan rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:72) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2009 dan 2011 yang berjumlah
30 perusahaan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari
populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika sampel kurang
representative maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup
Tehnik pengambilan sampel adalah tehnik purposive Sampling, yaitu
suatu tehnik pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria-kriteria pengambilan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008,
2009, dan 2010
2. Perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut tidak didelisting pada tahun 2008,
2009, dan 2010
3. Perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut memiliki laporan keuangan yang
lengkap dan audited selama tahun 2008, 2009, dan 2010
4. Perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut memiliki laba bersih pada tahun
2008, 2009, dan 2010
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 30 perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan yang memiliki kriteria diatas
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Manufaktur yang Memenuhi Kriteria
No Kode Sampel
Kriteria
1 2 3 4
1 ADES PT.Akasha Wira Internasional Tbk.
2 ASII PT Astra Internasional Tbk.
3 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk.
4 GGRM PT Gudang Garam Tbk.
5 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk .
6 INAF PT Indofarma Tbk.
7 INDF PT Indofood Sukser Makmur Tbk
8 INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk.
9 INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
10 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
12 MERK PT Merck Tbk.
No Kode Sampel Kriteria
1 2 3 4
14 MYOR PT Mayora Indah Tbk.
15 RMBA PT Bentoel Internnasional
Investama Tbk
16 ROTI PT NipponIndosari Corpindo Tbk .
17 SMGR PT Semenn Gresik (persero) Tbk.
18 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Industri Tbk.
19 STTP PT Siantar Top Tbk.
20 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
21 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk
22 INTP PT Indocement Tunggla Prakarsa
Tbk
23 PYFA PT Prydam farma Tbk
24 SQBI PT Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk
25 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk
26 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
27 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
28 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
29 TBLA PT Tunas Batu Lampung Tbk
30 DLTA PT wijaya Karya (Persero) Tbk
Sumber : Data diolah penulis 2012
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala secara numerik (Kuncoro,
2003:124). Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008, 2009, dan
2010 yang berasal dari
Erlina (2008:36) “data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal. Pola penelitian ini dilakukan
dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaiut melalui
jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Tahap kedua, pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari
untuk memperoleh mengenai laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalal variabel
independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)
3.5.1 Variabel independen (bebas)
Menurut Sugiyono (2006:3) variabel independen adalah “variabel
yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen
(variabel terikat)”. Variabel independen pada penelitian ini adalah rasio
keuangan yang terdiri dari current ratio, debt to equity ratio, total asset
turn over, net profit margin, dan return on investment.
a. Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva
lancar yang tersedia.
Current Ratio = ������������
b. Debt to Equity
Debt to equity adalah rasio untuk mengukur jumlah aktiva yang
dibiayai oleh utang
Debt to Equity = ���������
����������� x 1kali
c. Total Asset Turnover
Total asset turnover adalah rasio untuk mengukur jumlah utang
dengan equitas perusahaan yang ada.
Total asset turover = ��������
���������� x 1 kali
d. Net Profit Margin
Net profit margin adalah rasio untuk mengukur keuntungan
perusahaan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan
pajak dengan penjualan.
Net profit margin = �����������������
�������� X 100%
e. Return on Investment
Return on investment adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva
yang ada.
Return on investment = �����������������������
���������� x 100%
3.5.2Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2006:3) variabel dependen adalah “variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varabel
laba. Untuk menghitung pertumbuhan laba dalam penelitian ini
digunakan laba bersih. Rumus untuk menghitung pertumbuhan laba
adalah sebagai berikut :
PertumbuhanLaba= LababersihTahunt − LababersihTahunt−1
LababersihTahunt−1 x 1kali
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan
informasi mengenai variabel-variabel penelitian di dalam suatu
penelitian. Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata–
rata (mean), dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian.
3.6.2Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
model regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17 for windows.
Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan
pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Pengujian asusmsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina (2008:102), tujuan uji normalitas data adalah
untuk “mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu
Kolmogorav-Smirnov terhadap model yang diuji, cara ini dapat
mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai
signifikan atau probabilitas > 0,05, maka residual tidak memiliki
distribusi nirmal.
Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan
analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali
(2005:110) sebagai berikut :
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, mmaka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Uji
multikolinearitas dapat dilakukan dengan melakukan uji korelasi
antara variabel independen dengan menggunakan tolerance dan
varians inflating faktor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang
menunjukkan variabel independen dapat dijelaskan oleh variabel
independen lain dalam persamaan regresi. Untuk mengetahui terjadi
atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dengan kriteria berikut
Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolineritas
Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas
Jika tolerance > 0.01, maka terjadi multikolinearitas
Jika tolerance < 0.01, maka tidak terjadi multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005:105) “uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas. Cara
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen.
Menurut Ghozali (2005:105) dasar analisis menetukan ada atau
tidaknya heteroskedastisitas yaitu :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2005:95) “uji autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan
uji Durbin Watson.
3.7 Pengujian Hipotesis
Model yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan
menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model regresi untuk menguji
hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi pertumbuhan laba.
Y = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
Keterangan :
Y = perubahan laba
βo = konstanta
X1 = current ratio X2 = debt to equity ratio X3 = total asset turn over X4 = net profit margin X5 = return on investment
β1, β2.... β5 = koefisien regresi e = variabel pengganggu
a. Uji Signifikan Simultan
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut
Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah smeua
variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat”. Uji ini dilakukan
dengan membandingkan signifikan Fhitung dengan ketentuan :
Jika Fhitung < F Tabel pada α 0.05, maka H1 ditolak
b. Uji Signifikan Parsial
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut
Ghozali (2005:84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan
signifikan thitung dengan ketentuan :
Jika thitung < ttabel pada α 0.05, maka H1 ditolak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana
data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Data dalam penelitian ini
diperoleh dari situsIndonesian Capital
Market Directory ( ICMD). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masih aktif dari tahun
2008-2010. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan, terdapat sejumlah 30 perusahaan manufaktur yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan sampel dan diamati selama periode 2008- 2010.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis statistik dengan menggunakan model persamaan regresi berganda
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari beberapa variabel
bebas atau independen terhadap variabel tidak bebas atau dependen. Analisis data
dimulai dengan mengolah data menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan
menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur N
o Kode Sampel
1 ADES PT.Akasha Wira Internasional Tbk.
2 ASII PT Astra Internasional Tbk.
3 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk.
4 GGRM PT Gudang Garam Tbk.
5 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk .
6 INAF PT Indofarma Tbk.
7 INDF PT Indofood Sukser Makmur Tbk
8 INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk.
15 RMBA PT Bentoel Internnasional Investama Tbk.
16 ROTI PT NipponIndosari Corpindo Tbk .
17 SMGR PT Semenn Gresik (persero) Tbk.
18 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Industri Tbk.
19 STTP PT Siantar Top Tbk.
20 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
21 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk
22 INTP PT Indocement Tunggla Prakarsa Tbk
23 PYFA PT Prydam farma Tbk
24 SQBI PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
25 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
26 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
27 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
28 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
29 TBLA PT Tunas Batu Lampung Tbk
30 DLTA PT wijaya Karya (Persero) Tbk
4.2 Analisis Data Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan
informasi mengenai variabel-variabel penelitian di dalam suatu penelitian.
data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata–rata (mean), dan
standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Hasil analisis
dengan statistik deskrptif dari sampel perusahaan manufaktur dari tahun
2008-2010 disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.2
Sumber : Output SPSS, data diolah oleh penulis (2012)
Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa:
a. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum 0.03 dan nilai
maksimum 8.84 dengan rata-rata sebesar 2.5077 dan standar deviasi
1.89637. Hal ini menunjukkan nilai minimun CR perusahaan manufaktur
yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2008 sampai tahun 2010
adalah 0.03 dan nilai maksimum sebesar 8.84 dengan rata-rata nilai CR
b. Variabel Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum 0.14 dan
nilai maksimum 8.44 dengan rata-rata sebesar 1.1144 dan standar deviasi
1.07915. Hal ini menunjukkan nilai minimun DER perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 adalah 0.14 dan nilai maksimum sebesar 8.44 dengan
rata-rata nilai DER sebesar 1.1144 dengan standar deviasi 1.07915 dan
jumlah sampel (N) adalah 90.
c. Variabel Total Asset Turn Over (TATO) memiliki nilai minimum 0.10
dan nilai maksimum 3.24 dengan rata-rata sebesar 1.1626 dan standar
deviasi 0.57519. Hal ini menunjukkan nilai minimun TATO perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 adalah 0.10 dan nilai maksimum sebesar 3.24 dengan
rata-rata nilai TATO sebesar 1.1626 dengan standar deviasi 0.57519 dan
jumlah sampel (N) adalah 90.
d. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai minimum -6.30 dan
nilai maksimum 1.20 dengan rata-rata sebesar 0.380 dan standar deviasi
0.69492. Hal ini menunjukkan nilai minimun NPM perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 adalah -6.30 dan nilai maksimum sebesar 1.20 dengan
rata-rata nilai NPM sebesar 0.380 dengan standar deviasi 0.69492 dan jumlah
sampel (N) adalah 90.
e. Variabel Return On Investment (ROI) memiliki nilai minimum -61.85
deviasi 14.19744. Hal ini menunjukkan nilai minimun ROI perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 adalah -61.85 dan nilai maksimum sebesar 41.16 dengan
rata-rata nilai ROI sebesar 10.9694 dengan standar deviasi 14.19744 dan
jumlah sampel (N) adalah 90.
f. Variabel Pertumbuhan Laba memiliki nilai minimum -25.12 dan nilai
maksimum 133.80 dengan rata-rata sebesar 1.6325 dan standar deviasi
14.44335. Hal ini menunjukkan nilai minimun Pertumbuhan Laba
perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian dari tahun 2008
sampai tahun 2010 adalah -25.12 dan nilai maksimum sebesar 133.80
dengan rata-rata nilai pertumbuhan laba sebesar 1.6325 dengan standar
deviasi 14.44335 dan jumlah sampel (N) adalah 90.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah variabel
residual berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :
Ho : data residual berdistribusi normal,
Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima dan
Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 14.0636080
1
Most Extreme Differences Absolute .394
Positive .394
Negative -.338
Kolmogorov-Smirnov Z 3.742
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah oleh penulis (2012)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.3 terlihat bahwa
besarnya nilai kolmogorov-Smirnov adalah 3.742 dan nilai asymp. Sig
(2-tailed) adalah 0.000. Nilai signifikan teryata lebih kecil dari 0.05, maka Ha
diterima yang berarti data residual tersebut tidak berdistribusi normal. Data
yang tidak terdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya data yang
outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai
Untuk mengatasi data yang berdistribusi tidak normal ada beberapa
cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan
transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural (Ln) yaitu dari
Pertumbuhan Laba = f(CR, DER, TATO, NPM, ROI) menjadi
Ln_Pertumbuhan Laba = f(Ln_CR, Ln_DER, Ln_TATO, Ln_NPM,
Ln_ROI). Transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural
menyebabkan data yang bernilai negatif tidak dapat ditransformasikan
sehingga menghasilkan missing values. Setiap data yang terdapat missing
values akan dihilangkan dan diperoleh jumlah sampel yang valid menjadi 64
pengamatan. Kemudian data diuji kembali berdasarkan asumsi normalitas,
berikut ini hasil penelitian pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov setelah
Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 64
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.38860807
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .114
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .911
Asymp. Sig. (2-tailed) .378
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah oleh penulis (2012)
Dari hasil pengolahan data Tabel 4.4 diperoleh besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,911 dan signifikan pada 0,378. Nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti data residual
berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat
Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Data diolah penulis, 2012
Pada grafik histogram di atas terlihat bahwa variabel pertumbuhan
laba berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak
Gambar 4.2 Grafik normal P-P Plot Sumber : Data diolah penulis, 2012
Grafik normal p-p plot pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.