• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015

SKRIPSI

Diajukan UntukMemenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

EVA NOVITA MIRNA LUBIS 7113142014

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

ABSTRAK ...iii

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...6

1.3 Pembatasan Masalah ...6

1.4 Rumusan Masalah ...7

1.5 Tujuan Penelitian ...7

1.6 Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9

2.1Kerangka Teoritis ...9

2.1.1 Model Pembelajaran Mind Mapping ...9

2.1.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning ...12

2.1.3 Perbedaan Model Pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based Learning ...18

2.1.4 Hasil Belajar Akuntansi ...19

(6)

viii

2.3Kerangka Berpikir ...27

2.4Hipotesis Penelitian ...29

BAB III METODE PENELITIAN ...30

3.1Lokasi Penelitian ...30

3.2Populasi dan Sampel ...30

3.2.1 Populasi ...30

3.2.2 Sampel ...30

3.3Variabel Penelitian dan Operasional ...31

3.3.1 Variabel Penelitian ...31

3.3.2 Defenisi Operasional ...31

3.4Rancangan Penelitian ...32

3.5Teknik Pengumpulan Data ...35

3.5.1 Validitas Tes...36

3.5.2 Realiabilitas Tes ...37

3.5.3 Uji Daya Pembeda Tes ...38

3.5.4 Tingkat Kesukaran Tes ...39

3.6 Teknik Analisa Data ...40

3.6.1 Menentukan Nilai Rata-Rata (Mean) ...40

3.6.2 Standar Deviasi ...41

3.6.3 Uji Normalitas ...41

3.6.4 Uji Homogenitas ...42

3.6.5 Pengujian Hipotesis ...43

(7)

ix

4. 1 Deskripsi Hasil Penelitian ...46

4.1.1 Uji Validitas Tes ...46

4.1.2 Uji Realibilitas Tes ...47

4.1.3 Uji Daya Pembeda Soal ...49

4.1.4 Tingkat Kesukaran Soal ...50

4. 2 Analisis Data ...50

4.2.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi ...50

4.2.2 Uji Normalitas Data ...59

4.2. 3 Uji Homogenitas Data ...60

4.3.3 Pengujian Hipotesis ...61

4. 3 Pembahasan Hasil Penelitian ...63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5. 1 Kesimpulan ...68

5. 2 Saran ...68

DAFTAR PUSTAKA ...70 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Akuntansi 1, 2 dan 3 ...4

Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning ... 15

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ... 33

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran ... 40

Tabel 4.1 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen1 ... 51

Tabel 4.2 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen2 ... 53

Tabel 4.3 Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen1 ...55

Tabel 4.4 Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen2 ... 57

Tabel 4.5 Data Nilai Hasil Belajar ... 58

Tabel 4.6 Uji Normalitas Nilai Pretest ... 59

Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Postest ... 59

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen 1 ... 52

Gambar 4.2 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen 2 ... 54

Gambar 4.3 Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen 1 ...56

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 3 Materi Pembelajaran

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Lampiran 6 Perhitungan Validitas Tes Lampiran 7 Tabel Validitas Tes Lampiran 8 Perhitungan Realibitas Tes Lampiran 9 Tabel Reabilitas Tes

Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Soal Lampiran 11 Tabel Daya Pembeda Soal

Lampiran 12 Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal Lampiran 13 Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal

Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen1 (XI IS1) Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen1 (XI IS2) Lampiran 16 Perhitungan Rata-Rata,Standar Deviasi,dan varians Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Pre-test Kelas

Eksperimen 1

Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen 2

Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen 1

Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen 2

Lampiran 21 Uji Homogenitas Lampiran 22 Uji Hipotesis

Lampiran 23 Tabel r-Product Moment

Lampiran 24 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z

Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors Lampiran 26 Nilai-nilai Distribusi f

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membina kehidupan

bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan

pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu

baik secara langsung maupun tidak langsung dan mengikuti laju perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menyukseskan pembangunan yang

sejalan dengan kebutuhan manusia. Pendidikan merupakan usaha untuk membina

dan mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan

belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua tingkat pendidikan dari

tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah harus

mampu mengubah siswa menjadi seseorang yang berpengetahuan dan terampil.

Pendidikan di sekolah merupakan tanggungjawab guru. Guru sebagai

pendidik yang berhubungan dengan anak didik harus ikut serta memperhatikan

dan bertanggungjawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu yang dapat dilakukan pendidik adalah memiliki keterampilan mengajar

dan menguasai model – model pembelajaran. Hal ini akan dapat memotivasi siswa

untuk lebih aktif belajar sehingga tercipta hubungan timbal balik yang baik antara

guru dan siswa.

Dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia pemerintah sudah

banyak berupaya untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar

(12)

2

hubungannya dan proses belajar mengajar merupakan kontak dan komunikasi

antara 2 yakni antara guru (pengajar) dan siswa (peserta didik). Kontak atau

komunikasi dimaksud merupakan hubungan yang bersifat edukatif dan diarahkan

pada pencapaian tujuan tertentu. Hubungan tersebut dapat dilakukan oleh guru

secara maksimal dan menggunakan berbagai keterampilan dengan maksud

menggerakan aktivitas siswa untuk membangun kemampuan yang dimiliki oleh

siswa, dalam pencapaian tujuan yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar.

Belajar dan mengajar merupakan 2 konsep yang tidak dipisahkan satu sama lain.

Belajar pada aspek–aspek yang harus dilaksanakan seseorang sebagai subjek yang

menerima pelajaran, sedangkan mengajar bermuara pada aspek – aspek yang

dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep menjadi terpadu dalam suatu

rangkaian kegiatan apabila terjadi interaksi guru dan siswa pada proses pengajaran

berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses.

Tujuan belajar adalah pembentukan pemahaman nilai, sikap dan

keterampilan personal sosial, kognitif dan instrumental. Oleh karena itu, tugas

guru dalam melakukan proses belajar mengajar seharusnya dapat menciptakan

situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif, dimana anak dapat belajar

dengan baik. Dengan demikian intraksi dapat terjadi dan diaktegorikan sebagai

proses belajar mengajar.

Namun dalam pelaksanaanya proses belajar mengajar tersebut mengalami

kendala atau hambatan. Sebab mengajar itu sendiri merupakan suatu sistem yang

kompleks dan integratif dari sejumlah komponen, karena dalam mengajar guru

(13)

3

dalam arti luas sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengajar sebaik –

baiknya dan menghubungkan sengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Oleh

karena itu, tanpa kemampuan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar,

maka hampir dipastikan guru akan banyak menerima penolakan di dalam praktik.

Disinilah esensi bahwa guru sebagai tenaga pengembang harus mampu

menemukan kesejatian personalianya, memiliki kepedulian untuk mengkreasi

lingkungan mengelola dalam kelas secara efektif. Dalam peran seperti ini, nampak

bahwa guru diharapkan dapat menunjukkan dan melakukan hal – hal yang

menunjang terjadinya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik atau

kinerja guru yang baik.

Guru yang baik tidak akan pernah putus asa, dan menjadikan kritikan

sebagai pemicu baginya didalam melakukan perbaikan dan pembenahan diri

dimasa yang akan datang. Kritik terhadap peran guru perlu dilakukan, sebab

dengan kritikan tersebut guru dapat mengetahui kinerja yang sudah dilakukanya

sehingga menjadi bahan renungan bagi guru untuk melakukan perbaikan ke

depannya. Mengajar memerlukan keterampilan dan kemampuan serta dipengaruhi

oleh komponen – komponen yang dalam pelaksanaanya diperlukan variasi untuk

menjadi suatu profil yang unik. Untuk itu mengajar dapat dipandang sebagai

perbuatan yang mengandung unsur ilmu, teknologi, seni dan nilai.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan penulis di SMA Negeri 13

Medan berupa wawancara dengan guru bidang studi akuntansi bahwa hasil belajar

akuntansi masih rendah. Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh penulis

(14)

4

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 Kelas XI IS1, XI IS2 SMA Negeri 13 Medan

Kelas KKM Jumlah

(Sumber:Daftar nilai kelas XI IS1, XI2 SMA Negeri 13 Medan T.A 2014/2015)

Jika dilihat dari tabel diatas, bahwa nilai rata-rata ulangan dari seluruh

siswa kelas XI IS siswa yang lulus pada ulangan harian 1, 2, dan 3 sebanyak 31

siswa (40.79%) tidak sebanding dengan siswa yang tidak lulus dengan nilai KKM

(Kriteria Keputusan Minimum) yaitu, 75. Rekapitulasi nilai ulangan harian diatas

merupakan gambaran aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi masih

rendah. Dalam hal ini guru telah berupaya untuk menggunakan model

pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat siswa dalam belajar sehingga

siswa dapat berpikir dan terlibat secara aktif serta kreatif dalam proses

pembelajaran. Namun, siswa masih saja memperoleh hasil belajar yang rendah.

Hal ini terbukti bahwa tidak semua model pembelajaran sesuai dengan materi

yang diajarkan oleh guru.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka guru perlu menguasai

(15)

5

siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal.

Banyak model dan strategi yang baik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu melalui suatu

bentuk model pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based Learning yang

dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan terlibat

secara aktif serta kreatif dalam suatu pembelajaran.

Model pembelajaran Mind Mapping akan mendorong siswa untuk berfikir

lebih kreatif dengan menemukan dan menghubungkan ide baru dan unik dengan

ide yang sudah ada sehingga menimbulkan adanya tindakan langsung dari siswa

untuk memecahkan masalah. Dalam model ini siswa akan dibagi kedalam

kelompok – kelompok kecil untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan

menemukan solusinya.

Model pembelajaran Problem Based Learning siswa akan diajarkan untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari yang autentik yang

berhubungan dengan pelajaran akuntansi, yakni penyelidikan membutuhkan

penyelesaian nyata dari permasalahan dengan maksud untuk mengembangkan

keterampilan pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xl

(16)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas Xl IS di SMA Negeri

13 Medan?

2. Apakah Model Pembelajaran Mind Mapping dan Model pembelajaran

Problem Based Learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?

3. Apakah ada pengaruh model Pembelajaran Mind Mapping dan Model

pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar akuntansi

siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?

4. Apakah hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model pembelajaran

Problem Based Learning lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping pada

siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran masalah dalam penelitian ini, maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Mind

Mapping dan Problem Based Learning.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi pada materi

Laporan keuangan perusahaan jasa kelas Xl IS1 dan XI IS2 SMA Negeri

(17)

7

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan dalam penelitian ini

adalah apakah hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibanding hasil belajar

akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping

pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibanding hasil belajar

akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping

pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti

bagi semua pihak terutama :

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model

pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based learning terhadap hasil

belajar akuntansi siswa.

2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru

bidang studi akuntansi dalam memilih model pembelajaran Mind Mapping

dan Problem Based Learning yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan

(18)

8

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Medan dan pihak lain yang ingin melakukan

(19)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar akuntansi pada standar kompetensi laporan keuangan

perusahaan jasa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning lebih tinggi secara signifikan dibanding hasil belajar akuntansi

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping pada siswa

kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Hal ini

terbukti dengan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung = 2,9525 > ttabel 1,669.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan:

1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar selalu memberikan

inovasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan menciptakan suasana

belajar yang menarik dan menyenangkan. Hal ini dapat diwujudkan dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Standar

kompetensi menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Namun, tidak

menutup kemungkinan juga model ini dapat digunakan pada materi lain

dalam mata pelajaran ini. Untuk itu, sebaiknya guru bidang studi akuntansi

agar menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam

proses belajar mengajar agar memperoleh hasil belajar akuntansi siswa yang

(20)

67

2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis agar terlebih

dahulu menguasai model pembelajaran yang akan digunakan dalam

penelitian, dan menggunakan waktu yang cukup selama mengadakan

perlakuan di kelas yang akan diteliti sehingga tidak akan terburu-buru selama

(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Buzan, Tony.2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Pustaka Gramedia Utama.

Depoter. Dkk. 2009. Model-model pengajaran.yogyakarta:Pustaka Belajar

Dwi. dkk. 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning

berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika. ISSN : 1693-1246. http://www.uns.ac.id (diakses 21

Feburari 2015).

Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Harahap, Sofyan. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif-Meningkatkan Kecerdasaan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kelana, Muda. 2012.Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Mind Mapping

dengan Talking Stick untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS di Islamiyah Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi FE UNIMED.

Kharida. dkk. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk

Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. ISSN : 1693-1246. http://journal.unnes.ac.id (diakses akses 3 Februari

2015).

Kunandar.2009. Guru Profesional. Jakarta : Raja Grafindo.

Muhclisin. Fuat. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning

(22)

69

Siswa Pada Mata pelajaran teknologi Motor Diesel Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

ISSN : 2252-7893, Vol 3 No.1. http://journal.uny.ac.id (diakses akses 3

Februari 2015).

Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Bogor. Ghalia Indonesia.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Purnamawati, I Gusti Ayu. 2013. Implementasi Metode Problem Based Learning

Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Etika Komunikasi dan Bisnis Dengan Sub Pokok Bahasan Tanggungjawab Sosial Perusahaan. ISSN: 1412-8683 Vo.12 No.2.

http://www.ejournal.undiksha.ac.id (Diakses 3 Februari 2015).

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Jogyakarta:Pustaka Pelajar.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta : Raja Grafindo.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Sinaga, Indah. 2013.Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping dan Strategi

Pembelajaran Rotating Trio Exchange untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK 1 SMK N 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi FE UNIMED.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

(23)

70

Rosdakarya.

.2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Wulandari. dkk, 2011. Pengaruh Problem Based Learning dan Kemampuan

Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. ISSN: 2088-205x Vo.1 No.1. http://www.ejournal.undiksha.ac.id (Diakses 3 Februari 2015).

Gambar

Gambar 4.1 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen 1 ..................................
Tabel Validitas Tes  Perhitungan Realibitas Tes Tabel Reabilitas Tes
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3

Referensi

Dokumen terkait

SMA Negeri 1 Kartasura dengan menggunakan strategi Mind Mapping. 2) Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah bagi siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri 1 Kartasura dengan

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Model Ajaran Problem Based Instruction Berbasis Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri

Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Problem Based Learning berbantu Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamik di Kelas XI Semester II

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa pada penggunaan Mind Mapping pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS 1 SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, model pembelajaran Mind Mapping sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran Materi Respirasi di kelas XI SMA Negeri

“Efektivitas Model Mind Mapping (Peta Konsep) dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Makassar”. Pendidikan Bahasa dan Sastra

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Pamboang sebelum diterapkan model pembelajaran Mind mapping Peta Pikiran berada pada kriteria