PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015
SKRIPSI
Diajukan UntukMemenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
EVA NOVITA MIRNA LUBIS 7113142014
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
ABSTRAK ...iii
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL...x
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...6
1.3 Pembatasan Masalah ...6
1.4 Rumusan Masalah ...7
1.5 Tujuan Penelitian ...7
1.6 Manfaat Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
2.1Kerangka Teoritis ...9
2.1.1 Model Pembelajaran Mind Mapping ...9
2.1.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning ...12
2.1.3 Perbedaan Model Pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based Learning ...18
2.1.4 Hasil Belajar Akuntansi ...19
viii
2.3Kerangka Berpikir ...27
2.4Hipotesis Penelitian ...29
BAB III METODE PENELITIAN ...30
3.1Lokasi Penelitian ...30
3.2Populasi dan Sampel ...30
3.2.1 Populasi ...30
3.2.2 Sampel ...30
3.3Variabel Penelitian dan Operasional ...31
3.3.1 Variabel Penelitian ...31
3.3.2 Defenisi Operasional ...31
3.4Rancangan Penelitian ...32
3.5Teknik Pengumpulan Data ...35
3.5.1 Validitas Tes...36
3.5.2 Realiabilitas Tes ...37
3.5.3 Uji Daya Pembeda Tes ...38
3.5.4 Tingkat Kesukaran Tes ...39
3.6 Teknik Analisa Data ...40
3.6.1 Menentukan Nilai Rata-Rata (Mean) ...40
3.6.2 Standar Deviasi ...41
3.6.3 Uji Normalitas ...41
3.6.4 Uji Homogenitas ...42
3.6.5 Pengujian Hipotesis ...43
ix
4. 1 Deskripsi Hasil Penelitian ...46
4.1.1 Uji Validitas Tes ...46
4.1.2 Uji Realibilitas Tes ...47
4.1.3 Uji Daya Pembeda Soal ...49
4.1.4 Tingkat Kesukaran Soal ...50
4. 2 Analisis Data ...50
4.2.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi ...50
4.2.2 Uji Normalitas Data ...59
4.2. 3 Uji Homogenitas Data ...60
4.3.3 Pengujian Hipotesis ...61
4. 3 Pembahasan Hasil Penelitian ...63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
5. 1 Kesimpulan ...68
5. 2 Saran ...68
DAFTAR PUSTAKA ...70 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Akuntansi 1, 2 dan 3 ...4
Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning ... 15
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ... 30
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 31
Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ... 33
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran ... 40
Tabel 4.1 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen1 ... 51
Tabel 4.2 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen2 ... 53
Tabel 4.3 Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen1 ...55
Tabel 4.4 Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen2 ... 57
Tabel 4.5 Data Nilai Hasil Belajar ... 58
Tabel 4.6 Uji Normalitas Nilai Pretest ... 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Postest ... 59
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen 1 ... 52
Gambar 4.2 Distribusi Data Pretest Kelas Eksperimen 2 ... 54
Gambar 4.3 Distribusi Data Posttest Kelas Eksperimen 1 ...56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 3 Materi Pembelajaran
Lampiran 4 Instrumen Penelitian Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Lampiran 6 Perhitungan Validitas Tes Lampiran 7 Tabel Validitas Tes Lampiran 8 Perhitungan Realibitas Tes Lampiran 9 Tabel Reabilitas Tes
Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Soal Lampiran 11 Tabel Daya Pembeda Soal
Lampiran 12 Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal Lampiran 13 Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen1 (XI IS1) Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen1 (XI IS2) Lampiran 16 Perhitungan Rata-Rata,Standar Deviasi,dan varians Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Pre-test Kelas
Eksperimen 1
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen 2
Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen 1
Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen 2
Lampiran 21 Uji Homogenitas Lampiran 22 Uji Hipotesis
Lampiran 23 Tabel r-Product Moment
Lampiran 24 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors Lampiran 26 Nilai-nilai Distribusi f
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membina kehidupan
bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan
pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu
baik secara langsung maupun tidak langsung dan mengikuti laju perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menyukseskan pembangunan yang
sejalan dengan kebutuhan manusia. Pendidikan merupakan usaha untuk membina
dan mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan
belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua tingkat pendidikan dari
tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah harus
mampu mengubah siswa menjadi seseorang yang berpengetahuan dan terampil.
Pendidikan di sekolah merupakan tanggungjawab guru. Guru sebagai
pendidik yang berhubungan dengan anak didik harus ikut serta memperhatikan
dan bertanggungjawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu yang dapat dilakukan pendidik adalah memiliki keterampilan mengajar
dan menguasai model – model pembelajaran. Hal ini akan dapat memotivasi siswa
untuk lebih aktif belajar sehingga tercipta hubungan timbal balik yang baik antara
guru dan siswa.
Dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia pemerintah sudah
banyak berupaya untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar
2
hubungannya dan proses belajar mengajar merupakan kontak dan komunikasi
antara 2 yakni antara guru (pengajar) dan siswa (peserta didik). Kontak atau
komunikasi dimaksud merupakan hubungan yang bersifat edukatif dan diarahkan
pada pencapaian tujuan tertentu. Hubungan tersebut dapat dilakukan oleh guru
secara maksimal dan menggunakan berbagai keterampilan dengan maksud
menggerakan aktivitas siswa untuk membangun kemampuan yang dimiliki oleh
siswa, dalam pencapaian tujuan yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar.
Belajar dan mengajar merupakan 2 konsep yang tidak dipisahkan satu sama lain.
Belajar pada aspek–aspek yang harus dilaksanakan seseorang sebagai subjek yang
menerima pelajaran, sedangkan mengajar bermuara pada aspek – aspek yang
dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep menjadi terpadu dalam suatu
rangkaian kegiatan apabila terjadi interaksi guru dan siswa pada proses pengajaran
berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses.
Tujuan belajar adalah pembentukan pemahaman nilai, sikap dan
keterampilan personal sosial, kognitif dan instrumental. Oleh karena itu, tugas
guru dalam melakukan proses belajar mengajar seharusnya dapat menciptakan
situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif, dimana anak dapat belajar
dengan baik. Dengan demikian intraksi dapat terjadi dan diaktegorikan sebagai
proses belajar mengajar.
Namun dalam pelaksanaanya proses belajar mengajar tersebut mengalami
kendala atau hambatan. Sebab mengajar itu sendiri merupakan suatu sistem yang
kompleks dan integratif dari sejumlah komponen, karena dalam mengajar guru
3
dalam arti luas sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengajar sebaik –
baiknya dan menghubungkan sengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Oleh
karena itu, tanpa kemampuan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar,
maka hampir dipastikan guru akan banyak menerima penolakan di dalam praktik.
Disinilah esensi bahwa guru sebagai tenaga pengembang harus mampu
menemukan kesejatian personalianya, memiliki kepedulian untuk mengkreasi
lingkungan mengelola dalam kelas secara efektif. Dalam peran seperti ini, nampak
bahwa guru diharapkan dapat menunjukkan dan melakukan hal – hal yang
menunjang terjadinya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik atau
kinerja guru yang baik.
Guru yang baik tidak akan pernah putus asa, dan menjadikan kritikan
sebagai pemicu baginya didalam melakukan perbaikan dan pembenahan diri
dimasa yang akan datang. Kritik terhadap peran guru perlu dilakukan, sebab
dengan kritikan tersebut guru dapat mengetahui kinerja yang sudah dilakukanya
sehingga menjadi bahan renungan bagi guru untuk melakukan perbaikan ke
depannya. Mengajar memerlukan keterampilan dan kemampuan serta dipengaruhi
oleh komponen – komponen yang dalam pelaksanaanya diperlukan variasi untuk
menjadi suatu profil yang unik. Untuk itu mengajar dapat dipandang sebagai
perbuatan yang mengandung unsur ilmu, teknologi, seni dan nilai.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan penulis di SMA Negeri 13
Medan berupa wawancara dengan guru bidang studi akuntansi bahwa hasil belajar
akuntansi masih rendah. Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh penulis
4
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 Kelas XI IS1, XI IS2 SMA Negeri 13 Medan
Kelas KKM Jumlah
(Sumber:Daftar nilai kelas XI IS1, XI2 SMA Negeri 13 Medan T.A 2014/2015)
Jika dilihat dari tabel diatas, bahwa nilai rata-rata ulangan dari seluruh
siswa kelas XI IS siswa yang lulus pada ulangan harian 1, 2, dan 3 sebanyak 31
siswa (40.79%) tidak sebanding dengan siswa yang tidak lulus dengan nilai KKM
(Kriteria Keputusan Minimum) yaitu, 75. Rekapitulasi nilai ulangan harian diatas
merupakan gambaran aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi masih
rendah. Dalam hal ini guru telah berupaya untuk menggunakan model
pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat siswa dalam belajar sehingga
siswa dapat berpikir dan terlibat secara aktif serta kreatif dalam proses
pembelajaran. Namun, siswa masih saja memperoleh hasil belajar yang rendah.
Hal ini terbukti bahwa tidak semua model pembelajaran sesuai dengan materi
yang diajarkan oleh guru.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka guru perlu menguasai
5
siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal.
Banyak model dan strategi yang baik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu melalui suatu
bentuk model pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based Learning yang
dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan terlibat
secara aktif serta kreatif dalam suatu pembelajaran.
Model pembelajaran Mind Mapping akan mendorong siswa untuk berfikir
lebih kreatif dengan menemukan dan menghubungkan ide baru dan unik dengan
ide yang sudah ada sehingga menimbulkan adanya tindakan langsung dari siswa
untuk memecahkan masalah. Dalam model ini siswa akan dibagi kedalam
kelompok – kelompok kecil untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan
menemukan solusinya.
Model pembelajaran Problem Based Learning siswa akan diajarkan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari yang autentik yang
berhubungan dengan pelajaran akuntansi, yakni penyelidikan membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan dengan maksud untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xl
6
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas Xl IS di SMA Negeri
13 Medan?
2. Apakah Model Pembelajaran Mind Mapping dan Model pembelajaran
Problem Based Learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?
3. Apakah ada pengaruh model Pembelajaran Mind Mapping dan Model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?
4. Apakah hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping pada
siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?
1.3Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran masalah dalam penelitian ini, maka peneliti
membatasi masalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Mind
Mapping dan Problem Based Learning.
2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi pada materi
Laporan keuangan perusahaan jasa kelas Xl IS1 dan XI IS2 SMA Negeri
7
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan dalam penelitian ini
adalah apakah hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibanding hasil belajar
akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping
pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibanding hasil belajar
akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping
pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti
bagi semua pihak terutama :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model
pembelajaran Mind Mapping dan Problem Based learning terhadap hasil
belajar akuntansi siswa.
2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru
bidang studi akuntansi dalam memilih model pembelajaran Mind Mapping
dan Problem Based Learning yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
8
3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Medan dan pihak lain yang ingin melakukan
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar akuntansi pada standar kompetensi laporan keuangan
perusahaan jasa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning lebih tinggi secara signifikan dibanding hasil belajar akuntansi
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping pada siswa
kelas XI IS SMA Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Hal ini
terbukti dengan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung = 2,9525 > ttabel 1,669.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan:
1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar selalu memberikan
inovasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan menciptakan suasana
belajar yang menarik dan menyenangkan. Hal ini dapat diwujudkan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Standar
kompetensi menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Namun, tidak
menutup kemungkinan juga model ini dapat digunakan pada materi lain
dalam mata pelajaran ini. Untuk itu, sebaiknya guru bidang studi akuntansi
agar menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam
proses belajar mengajar agar memperoleh hasil belajar akuntansi siswa yang
67
2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis agar terlebih
dahulu menguasai model pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian, dan menggunakan waktu yang cukup selama mengadakan
perlakuan di kelas yang akan diteliti sehingga tidak akan terburu-buru selama
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Buzan, Tony.2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Pustaka Gramedia Utama.
Depoter. Dkk. 2009. Model-model pengajaran.yogyakarta:Pustaka Belajar
Dwi. dkk. 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning
berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika. ISSN : 1693-1246. http://www.uns.ac.id (diakses 21
Feburari 2015).
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Harahap, Sofyan. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif-Meningkatkan Kecerdasaan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kelana, Muda. 2012.Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Mind Mapping
dengan Talking Stick untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS di Islamiyah Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi FE UNIMED.
Kharida. dkk. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. ISSN : 1693-1246. http://journal.unnes.ac.id (diakses akses 3 Februari
2015).
Kunandar.2009. Guru Profesional. Jakarta : Raja Grafindo.
Muhclisin. Fuat. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning
69
Siswa Pada Mata pelajaran teknologi Motor Diesel Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
ISSN : 2252-7893, Vol 3 No.1. http://journal.uny.ac.id (diakses akses 3
Februari 2015).
Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Bogor. Ghalia Indonesia.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Purnamawati, I Gusti Ayu. 2013. Implementasi Metode Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Etika Komunikasi dan Bisnis Dengan Sub Pokok Bahasan Tanggungjawab Sosial Perusahaan. ISSN: 1412-8683 Vo.12 No.2.
http://www.ejournal.undiksha.ac.id (Diakses 3 Februari 2015).
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Jogyakarta:Pustaka Pelajar.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta : Raja Grafindo.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Sinaga, Indah. 2013.Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping dan Strategi
Pembelajaran Rotating Trio Exchange untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK 1 SMK N 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi FE UNIMED.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
70
Rosdakarya.
.2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Wulandari. dkk, 2011. Pengaruh Problem Based Learning dan Kemampuan
Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. ISSN: 2088-205x Vo.1 No.1. http://www.ejournal.undiksha.ac.id (Diakses 3 Februari 2015).