ABSTRAK
Akuntansi pertanggungjawaban mempunyai ide pokok yang menyatakan
bahwa wewenang didelegasikan
dari
manajer atas ke manajer yang lebih rendah
dan
pendelegasian
wewenang
ini
menuntut
rnanajer
bahwa
untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang kepada manajer di atasnya
dalam bentuk laporan pertanggungjawaban. Setiap manajer yang diberikan
wewenang dan tanggungjawab ini disebut sebagai pusat pertanggungjawaban.
Pusat pertanggungjawaban biaya adalah pusat pertanggungjawaban dimana
manajer mempunyai tanggung jawab terhadap biaya pada unit organisasi yang
dipimpinnya. Biaya produksi mempakan biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan pelaksanaan proses produksi.
Akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai alat pengawasan
rnanajemen
karena
akuntansi
pertanggungjawaban
mengumpulkan
semua
informasi
akuntansi
atau
laporan
pertanggungjawaban
dari
pusat-pusat
pertanggungjawaban bempa anggaran dan basil produksi atau hasil aktivitas
sebenarnya. Dengan akuntansi pertanggungjawaban pimpinan dapat melakukan
pengawasan
manajemen
secara
efisien
dari
masing-masing
pusat
pertanggungjawaban dan dengan sendirinya maka biayajuga terawasi.
PT
Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa mempakan
pemsahaan yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan dengan mengelola
kebun kelapa sawit, karet, kakao, tembakau, dan tebu serta kegiatan
rumah
sakit
dan pabrik fraksional serta mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan pola
Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Perusahaan ini bertujuan untuk melaksanakan dan
menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sektor pertanian dalam arti
seluas-luasnya. Pemsahaan ini telah mempunyai struktur organisasi dan uraian
tugas yang jelas.
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pemsahaan sebagai alat
pengawasan manajemen telah dilaksanakan dengan cukup
memadai,
Namun,
untuk kepentingan informasi akuntansi pertanggungjawaban, seharusnya laporan
pertanggungjawaban mengikuti jenjang organisasi
perusahaan,
karena itu
disarankan penyempurnaan pembentukan manajer distrik sehingga manajer distrik
dapat melaksanakan tanggung jawab dan wewenangnya. Hal ini bertujuan agar
penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat lebih efektif dan efisien.
Kata
kunci
(keywords)
akuntansi
pertanggungjawaban,
pusat
pertanggungjawaban biaya, pengawasan manajemen.