• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Dukung Tarif Hemat Dan Produk Simpati Pede Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa Sma Negeri 6 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Daya Dukung Tarif Hemat Dan Produk Simpati Pede Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa Sma Negeri 6 Medan"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

DAYA DUKUNG TARIF HEMAT DAN PRODUK

SIMPATI PEDE TERHADAP KEPUTUSAN

PEMAKAIAN KARTU SIMPATI PADA

SISWA SMA NEGERI 6 MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

FHITRI ANDRIYANI SIREGAR 050502241

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Fhitri Andriyani Siregar (2009). Daya Dukung Tarif Hemat dan Produk Simpati PeDe Terhadp Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa SMA Negeri 6 Medan. Di bawah bimbingan: Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. Ketua Departemen Manajemen: Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I: Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar. Dosen Penguji II: Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis daya dukung antara variabel tarif hemat dan produk terhadap keputusan pemakaian kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda yang diolah secara statistik dengan program SPSS versi 14.0 for windows, yaitu dengan model uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2). Peneliti mengambil sampel dengan metode sensus, yaitu semua siswa yang dalam populasi dijadikan sebagai sampel, yaitu sebanyak 91 orang.

Melalui pengujian koefisien determinasi (R2) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,499, artinya variabel bebas yakni tarif hemat dan produk mampu menjelaskan 49,9% terhadap variabel terikat keputusan pemakaian kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan, sedangkan 50,1% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.

Kata kunci: Tarif Hemat, Produk, dan Keputusan Pemakaian.

(3)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Program Studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan memilih judul: Daya Dukung Tarif Hemat dan Produk Simpati PeDe Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa SMA Negeri 6 Medan.

Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga, motivasi, dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak melakukan pembaharuan dan terobosan di berbagai bidang hingga memajukan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, Sekretaris Departemen Manajemen, sekaligus sebagai Dosen Penguji II, yang telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta memotivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini

6. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah banyak mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas guna membentuk mahasiswa/i yang berkarakter sehingga siap untuk menyongsong masa depan

7. Karyawan/wati Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu para mahasiswa/i dalam memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar di kampus.

8. Bapak Drs. H Sufrizal Tanjung, Kepala SMA Negeri 6 Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, guru-guru dan pegawai yang telah membantu dan mendukung penulis, para siswa SMA Negeri 6 Medan atas kesediaan dan kerja sama yang baik dalam pengisian kuesioner

(5)

terima kasih atas perhatian dan motivasi selama ini, tak lupa juga buat kakak iparku Nazli Aswani, hanya Allah SWT yang dapat membalasnya.

10. Sahabat-sahabatku di kampus yang selama ini telah memberi semangat, do’a, tenaga, pinjaman buku-bukunya, dan yang selalu mendoakan yaitu Aida (thanks for all), Desefty, Yeni, Zia, Nia, Resty, dan Martin. Semoga ukhuwah diantara kita tetap terjaga. Juga kepada teman-teman yang lain yaitu Bang Fadhlin, Bang Hendri, Kak Dhani, Wiradi, M.Iqbal, Shadiq, serta teman-teman di Departemen Manajemen yang telah bersama-sama berjuang, khususnya stambuk 2005 yang telah membantu selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

11. Semua rekan kerjaku di BT/BS Dakwah USU, AVIN CENTRE, dan Mind Map Club, terima kasih atas hari-hari yang indah dan bersemangat

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis tidak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT karena atas ridho-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dan semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT. Amin.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Medan, Maret 2009

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 6

1. Tujuan Penelitian………... 6

2. Manfaat Penelitian………. 6

F. Metode Penelitian……….. 7

1. Batasan Operasional……….... 7

2. Definisi Operasional Variabel………. 7

3. Pengukuran Variabel/ Parameter Variabel……….. 8

4. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 9

5. Jenis Data……… 9

6. Populasi dan Sampel………... 10

7. Teknik Pengumpulan Data……….. 11

8. Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 11

9. Teknik Analisis Data……….. 12

a. Metode Analisis Deskriptif……….... 12

b. Analisis Kuantitatif... 12

1. Analisis Regresi Berganda... 12

2. Uji Fhitung (Uji Serentak)... 13

3. Analisis Statistik-t... 13

4. Koefisien Determinasi... 14

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu……….. 15

B. Pemasaran……….. 16

C. Pemasaran Jasa………... 16

1. Pengertian Jasa……… 16

2. Karakteristik Jasa……… 17

(7)

D. Bauran Pemasaran……….. 19

E. Harga………. 21

1. Pengertian Harga……… 21

2. Tujuan Penetapan Harga……….... 22

3. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga……… 23

F. Produk... 25

1. Pengertian Produk... 25

2. Tingkatan Produk... 25

3. Klasifikasi Produk... 26

G. Perilaku Konsumen dan Proses Pengambilan Keputusan... 27

1. Perilaku Konsumen... 27

2. Proses Pengambilan Keputusan... 28

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan... 30

B. Produk yang Dihasilkan Perusahaan... 31

1. Kartu Simpati... 31

2. Kartu As... 36

3. Kartu HALO... 37

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas... 38

1. Uji Validitas... 38

2. Uji Reliabilitas... 40

B. Analisis Deskriptif... 41

1. Analisis Deskriptif Responden... 40

2. Analisis Deskriptif Variabel... 43

C. Analisis Regresi Linier Berganda... 47

1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)... 48

2. Uji Secara Serempak/Simultan (uji-F)……… 49

3. Uji Secara Parsial (uji-t)……….. 49

D. Pembahasan………. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 53

B. Saran………... 55

DAFTAR PUSTAKA... v LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pangsa Pasar Telkomsel, Indosat, Exelcomindo…………... .... 2

Tabel 1.2 Perbandingan Tarif Simpati PeDe, XL Bebas, Mentari (Sesama Operator)………. 3

Tabel 1.3 Pengguna Kartu Simpati pada Siswa SMA Negeri 6... 4

Tabel 1.4 Definisi Operasionalisasi Variabel... 8

Tabel 1.5 Data Jumlah Populasi Siswa Pemakai Kartu Simpati... 10

Tabel 3.1 Tarif Dasar Simpati... 33

Tabel 4.1 Validitas Instrumen... 40

Tabel 4.2 Reliabilitas Instrumen... 40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas... 41

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 42

Tabel 4.5 Karakterisik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Kartu Simpati... 42

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang Digunakan Selain Simpati... 43

Tabel 4.7 Pendapat Responden Tentang Variabel Tarif Hemat... 44

Tabel 4.8 Pendapat Responden Tentang Variabel Produk... 45

Tabel 4.9 Pendapat Responden Tentang Variabel Keputusan Pemakaian... 46

Tabel 4.10 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)... 48

Tabel 4.11 Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji-F)……… 49

Tabel 4.12 Uji Regresi Secara Parsial (uji-t)……….. 50

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual……….. 6

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian………. 29

Gambar 3.1 Produk Kartu Simpati PeDe... 32

Gambar 3.2 Produk Kartu As... 36

Gambar 3.3 Produk Kartu HALO... 37

(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit diajak berpikir jangka panjang. Orang-orang yang cenderung berpikir jangka pendek memang gemar mencari cara yang instan, mencari produk yang bisa memberi keuntungan jangka pendek untuk menyelesaikan masalah yang ada di depan mata saja. Sifat berpikir jangka pendek juga dipacu oleh krisis ekonomi yang dialami Indonesia. Penurunan daya beli membuat konsumen harus berpikir untuk mencari solusi dalam jangka pendek dulu. Membeli produk berdasarkan anggaran juga menjadi ciri konsumen yang berpikiran jangka pendek. Hal ini terjadi di kategori produk konsumsi kartu seluler prabayar (http://agneskurniawan.wordpress.com /diakses 31 Desember 2008).

(11)

tersebut untuk mendapatkan harga termurah dengan sering berganti operator ataupun memiliki beberapa jasa pelayanan dari beberapa operator.

Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) Card yang dalam operasionalnya meningkatkan kebutuhan pelanggan terhadap

telekomunikasi yang cepat, mudah, menghasilkan suara yang jernih dalam berkomunikasi, dan memiliki jangkauan yang luas. Oleh karena itu berbagai jasa layanan operator SIM Card bersaing ketat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut. Persaingan tidak hanya dari operator SIM Card yang sudah ada, tetapi juga berasal dari operator-operator baru. Untuk itu, operator SIM Card yang sudah lama berdiri harus memiliki strategi pemasaran yang efektif untuk memperluas daerah pemasarannya sekaligus berusaha untuk menjaga loyalitas pelanggan yang sudah ada agar tidak beralih ke operator lain yang memberikan nilai lebih.

Para operator SIM Card bersaing dalam penetapan harga guna menarik calon pelanggan baru. Hingga saat ini telah tercatat tiga operator SIM Card terbesar, yaitu Telkomsel, Indosat, Exelcomindo Pratama. Dari ketiga operator tersebut, Telkomsel menduduki posisi yang pertama. Dapat dilihat melalui Tabel 1.1:

Tabel 1.1

Pangsa Pasar Telkomsel, Indosat, Exelcomindo

No Operator Seluler Pangsa Pasar

1 Telkomsel 56%

2 Indosat 27,8%

3 Exelcomindo 16,2%

Sumber: www.antara.co.id (diakses 30 September 2008)

(12)

sekaligus untuk mendorong loyalitas konsumen (Lamb, dkk. 2001: 317). Perbandingan tarif hemat diantara tiga SIM Card yaitu Simpati PeDe (Telkomsel), XL Bebas (Exelcomindo Pratama), dan Mentari (Indosat), dapat dilihat dari Tabel 1.2:

Tabel 1.2

Perbandingan Tarif Simpati PeDe, XL Bebas, Mentari (sesama operator) 1 Simpati PeDe 1.770 2.070 2.370 2.670 3.270 5.070 2 XL Bebas 1.548 1.608 1.668 2.208 3.465 7.065 3 Mentari 4.500 9.500 14.500 19.000 29.500 59.500 Sumber: www.centralpulsa.net (diakses 23 Desember 2008)

Perusahaan harus memperhatikan faktor produk, di samping tarif hemat, untuk menjalankan strategi pemasarannya. Produk merupakan lini utama dalam bauran pemasaran, dengan adanya produk yang unggul maka perusahaan dapat berkembang mengikuti pangsa pasar. Produk pada operator SIM Card adalah kualitas penerimaan sinyal, jaringan luas, dan fitur-fitur yang lengkap. Kualitas produk pada perusahaan merupakan tanggung jawab seorang manager terhadap bagian-bagian di dalam perusahaan, penentuan dari kualitas produk diatur pada bagiannya masing-masing, di samping itu keputusan konsumenlah yang dapat menilai apakah produk mempunyai kualitas yang tinggi. Apabila konsumen merasa produk tersebut berkualitas maka keputusannya adalah membeli.

(13)

siswa SMA. Penggunaan telepon seluler bagi siswa SMA merupakan suatu hal yang sudah umum.

SMA Negeri 6 Medan merupakan salah satu sekolah yang mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, antara lain pasukan pengibar bendera, Palang Merah Remaja (PMR), dokter remaja, pramuka, basket, seni tari, dan keagamaan. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa semakin bertambah di luar jam sekolah. Oleh sebab itu, para siswa memerlukan sarana yang dapat memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, ataupun kerabat lainnya. Dilatarbelakangi status sebagai siswa, dengan kata lain belum memiliki penghasilan, maka para siswa SMA Negeri 6 harus menentukan alternatif pilihan operator SIM Card yang memiliki tarif hemat dan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk digunakan dalam berkomunikasi.

Berdasarkan prasurvei yang dilakukan, dimana survei dilakukan pada siswa SMA Negeri 6 Medan, diperoleh data bahwa 65% pengguna telepon seluler di SMA Negeri 6 Medan memakai kartu Simpati. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.3

Pengguna Kartu Simpati pada Siswa SMA Negeri 6 Kelas Jumlah Siswa Pengguna kartu Simpati

X 192 125

XI 217 140

XII 155 100

Jumlah 564 365

(14)

loyalitas pelanggannya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada siswa SMA Negeri 6 Medan. Adapun judul penelitian yang dilakukan adalah: “Daya Dukung Tarif Hemat dan Produk Simpati PeDe Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa SMA Negeri 6 Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana daya dukung tarif hemat dan produk Simpati PeDe terhadap keputusan menjadi pemakai kartu Simpati?”.

C. Kerangka Konseptual

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan bagi perusahaan yang berpengaruh pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh (Tjiptono, 2005:180).

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan ataupun yang dikonsumsi, serta dapat memuaskan kebutuhan konsumen terhadap produk.

(15)

Daya dukung tarif hemat Simpati PeDe (X1)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Produk Simpati PeDe (X2)

Keputusan menjadi pemakai kartu Simpati (Y)

Sumber: Setiadi (2003)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset (Suliyanto. 2006:53). Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Daya dukung tarif hemat dan produk Simpati PeDe berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi pemakai kartu Simpati pada Siswa SMA Negeri 6 Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis daya dukung tarif hemat dan produk Simpati PeDe yang berpengaruh terhadap keputusan untuk menjadi pemakai kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan

(16)

b. Bagi Pihak Lain

Dapat digunakan sebagai bahan rujukan, terutama dalam bidang perilaku konsumen, bagi penulis lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran terutama dalam bidang perilaku konsumen.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (variabel bebas), yaitu daya dukung tarif hemat Simpati PeDe (X1), dan produk Simpati PeDe (X2)

b. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu keputusan pemakaian kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

Tarif hemat Simpati PeDe sebagai variabel bebas (X1); tarif hemat atau

harga diskon merupakan biaya yang dikenakan kepada pelanggan yang melakukan panggilan dengan cara pemotongan pulsa, menggunakan biaya yang lebih sedikit dari tarif sebelumnya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

Produk Simpati PeDe sebagai variabel bebas (X2); Produk merupakan

(17)

digunakan ataupun yang dikonsumsi, serta dapat memuaskan kebutuhan konsumen terhadap produk. Skala pengukurannya adalah skala Likert.

Keputusan pemakaian (Y); merupakan keputusan yang diambil oleh siswa SMA Negeri 6 sebagai konsumen menyangkut kepastian menggunakan jasa operator Simpati. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

Tabel 1.4

Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Tarif Hemat Simpati PeDe

(X1)

1. Harga yang ditawarkan relatif murah 2. Harga yang ditawarkan sesuai dengan

kualitasnya

Skala Likert

Produk Simpati PeDe

(X2)

1. Kualitas penerimaan sinyal bagus dan stabil

2. Jaringan luas 3. Fitur-fitur lengkap

Skala Likert

Keputusan Pemakaian Kartu Simpati

(Y)

1. Pembuatan alternatif pilihan melalui pencarian informasi

2. Evaluasi alternatif untuk mengambil keputusan

3. Pengambilan keputusan untuk memakai kartu simPATI

4. Evaluasi terhadap pengambilan keputusan

5. Kepuasan dalam menggunakan jasa operator simPATI

Skala Likert

Sumber: Tjiptono (2005), Setiadi (2003) 3. Pengukuran Variabel (Parameter Variabel)

(18)

menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2004:86), yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Penulis memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan skala 1-5, sebagai berikut:

Sangat tidak setuju diberi bobot 1 Tidak setuju diberi bobot 2 Ragu-ragu diberi bobot 3 Setuju diberi bobot 4 Sangat setuju diberi bobot 5 4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Negeri 6 Medan, Jl. Ansari No.16, Medan. Penelitian ini dilakukan sejak Oktober 2008 sampai Januari 2009 5. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni: a. Data Primer

(19)

b Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi pendukung. Bukan merupakan data yang digunakan untuk kepentingan penelitian penulis secara langsung.

6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono. 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 6 Medan yang memakai kartu Simpati maksimal selama setahun, sejak adanya tarif hemat Simpati PeDe, yaitu berjumlah 91 siswa, atau 25% dari jumlah siswa yang menggunakan kartu Simpati, yaitu 365 siswa. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.5

Data Jumlah Populasi Siswa Pemakai Kartu Simpati

Kelas Pemakai Kartu Simpati Pemakai Simpati PeDe Persentase

X 125 31 34,07

XI 140 35 38,46

XII 100 25 27,47

Jumlah 365 91 100%

Sumber: Bagian Tata Usaha SMA Negeri 6 Medan, 2008 (28 September 2008) b. Sampel

(20)

Maka diambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel, yaitu berjumlah 91 orang, yang merupakan siswa SMA Negeri 6 Medan yang menggunakan kartu Simpati maksimal selama satu tahun.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

a. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada siswa SMA Negeri 6 Medan yang memakai kartu Simpati maksimal selama satu tahun

b. Daftar pertanyaan (questionare), yaitu pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis untuk diisi oleh responden

c. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan data dari buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner

(21)

reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14.0 for windows.

9. Teknik Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.

b. Analisis Kuantitatif

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih (X1, X2) terhadap variabel dependen (Y)

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Keputusan pemakaian a = konstanta

b1, b2 = koef regresi

X1 = Tarif hemat

X2 = Produk

(22)

2. Uji Fhitung (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.

Model hipotesis dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1 = b2 = 0

(variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki daya dukung signifikan terhadap variabel terikat)

Ha : b1 ≠ b2≠ 0

(variabel bebas secara bersama-sama memiliki daya dukung signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan yaitu:

Ho diterima, bila Fhitung < Ftabel pada = 5%

Ho ditolak, bila Fhitung > Ftabel pada = 5%

3. Analisis Statistik t

Yaitu sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan bagaimana daya dukung dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah: Ho : bi = 0

Artinya, suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen

(23)

Artinya, suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria Pengambilan Keputusan

Ho diterima jika thitung < ttabel pada = 5%

Ho ditolak jika thitung > ttabel pada = 5%

4. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X1, X2) terhadap

variabel tidak bebas (Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) dimana 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap

variabel tidak bebas (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak

(24)

BAB II

URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu

1. Nainggolan (2007), “Pengaruh Tarif Hemat Simpati (Rp 300,-/menit) Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati di SMA Negeri 5 Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2 sebesar 0,298. Ini berarti sebesar 29,8% keputusan menjadi pemakai kartu Simpati dipengaruhi oleh tarif hemat (Rp. 300,-,/menit), dan sisanya 70,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada persamaan model.

Nainggolan telah melakukan penelitian tentang pengaruh tarif hemat Simpati, hal ini merupakan persamaan antara penelitian ini dan penelitian yang telah dilakukan oleh Nainggolan. Tetapi diantara kedua penelitian ini memiliki perbedaan yaitu pada tarif hemat yang diteliti. Nainggolan meneliti pengaruh tarif hemat Simpati Rp.300,-/menit, sedangkan dalam penelitian ini yang diteliti adalah tarif hemat Simpati Rp.0,5,-/detik.

2. Zen (2008) ”Pengaruh Harga dan Produk terhadap Jumlah Pelanggan Pada Nusantara Batu Alam, Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2 sebesar 0,580. Ini berarti sebesar 58% keputusan menjadi pelanggan di Nusantara Batu Alam dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut, dan sisanya 42% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada persamaan model. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Zen adalah pada variabel bauran

(25)

berbeda. Zen melakukan penelitian pada produk berupa barang, sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada produk berupa jasa.

B. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2001:7) adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono 2005:2) adalah sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

C. Pemasaran Jasa 1. Pengertian Jasa

(26)

dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang di dalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun bagi pihak-pihak yang terlibat tidak sadar melakukannya. Contohnya jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam jasa lainnya.

2. Karakteristik Jasa

Sifat perusahaan yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak dapat ditimbun seperti barang-barang lain sambil menunggu untuk dijual, hal ini disebabkan jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang unik. Menurut Tjiptono (2005:18), jasa memiliki karakteristik sebagai berikut:

2.1 Intangibility (Tidak Berwujud)

Ketidakpastian bagi para pelanggan dalam pembelian jasa relatif tinggi, karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum membeli. Jasa mengandung unsur experience quality dan credence quality yang tinggi. Experience quality adalah

karakteristik-karakteristik yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi, dan kesopanan. Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek yang sulit dievaluasi, bahkan setelah

(27)

menyebabkan penyedia jasa sulit memajang dan mendiferensiasikan penawarannya.

2.2 Inseparability (Tidak Dapat Dihasilkan Secara Terpisah)

Pada umumnya, barang diproduksi terlebih dahulu kemudian dijual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Contohnya pemeriksaan medis. Dokter tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien.

2.3 Variability (Hasilnya Bervariasi Tergantung Siapa yang Memberikan Jasa) Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut diproduksi. Ini disebabkan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya, di mana manusia biasanya tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

2.4 Perishability (Tidak Tahan Lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan. 2.5 Lack of Ownership

(28)

lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.

3. Aspek Sosial dan Aspek Fisik Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa dipengaruhi aspek sosial dan aspek fisik karena kedua aspek tersebut merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam setiap service marketing tersebut. Interaksi sosial yang terjadi dalam kegiatannya secara tidak

langsung akan mempengaruhi setiap fasilitas yang ada serta lingkungan di mana setiap konsumen dan penjual yang saling berinteraksi akan berupaya meningkatkan setiap service yang dilakukan. Aspek sosial merupakan aspek yang berhubungan secara langsung antara penjual dengan pembeli yang dilihat dari segi penawarannya, atau dengan kata lain bagaimana si penjual berusaha untuk menarik perhatian konsumen. Aspek fisik merupakan aspek yang mendukung service menjadi menarik konsumen, misalnya gedung atau tempat jasa tersebut

ditawarkan (Lupiyoadi. 2001:11).

D. Bauran Pemasaran

Menurut Tjiptono (2005:30), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

(29)

keinginan pelanggan. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bisa sangat berbeda dengan apa yang dihadapi pemasar barang. Aspek pengembangan produk jasa baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa baru sukar diproteksi dengan paten. Selain itu, aspek kualitas dari produk jasa juga merupakan faktor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu produk jasa. Penciptaan suatu produk jasa yang berbeda dari produk jasa pesaing juga merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep pemasaran jasa adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing (Lamb, dkk, 2001:8)

2. Harga (pricing), merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran dalam mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2005:181), penetapan harga maksimum akan dibatasi oleh permintaan pelanggan, khususnya daya beli. 3. Lokasi (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap

(30)

4. Promosi (promotion), meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang

sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan jasa. Selain itu, dalam kasus pemasaran jasa, personel produksi juga menjadi bagian penting

5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri jasa, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.

6. Bukti fisik (physical evidence), unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat resiko terhadap persepsi konsumen terhadap suatu jasa yang akan digunakan. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang memuat foto lokasi liburan dan tempat menginap; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan lain sebagainya

7. Proses (process), merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact services. Faktor ini berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

E. Harga

1. Pengertian Harga

(31)

dulu dengan keputusan-keputusan sebelumnya, yaitu: dalam bidang produksi, distribusi, dan strategi promosi. Penyesuaian ini dibutuhkan agar dapat menciptakan suatu bauran pemasaran yang konsisten, terpadu, dan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga, yaitu:

2.1 Tujuan berorientasi pada laba

Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan.

2.2 Tujuan berorientasi pada volume

Tujuan ini berorientasi pada volume, di mana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. Misalnya: biaya operasional pemasangan jalur telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk lima rumah.

2.3 Tujuan berorientasi pada citra

(32)

2.4 Tujuan stabilisasi harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri

2.5 Tujuan-tujuan lainnya

Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

3. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu:

3.1 Faktor internal perusahaan

Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, yang meliputi: a. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain

b. Strategi bauran pemasaran

(33)

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.

3.2 Faktor eksternal perusahaan

Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, yaitu: a. Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah elastisitas permintaan

b. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda.

Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: 1. Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), yaitu pasar yang terdiri

dari banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang seragam

(34)

3. Pasar Persaingan Oligopoli (Oligopolistic Competition) yaitu pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif pada penetapan harga dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing

4. Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly) yaitu pasar yang hanya ada satu penjual saja.

F. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler 2001: 20).

Menurut Tjiptono (2005:31) : Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan dalam memenuhi kebutuhannya.

2. Tingkatan Produk

(35)

a Produk inti (core product)

Merupakan tingkatan paling dasar dan berisikan manfaat pemecahan masalah yang konsumen cari ketika membeli barang atau jasa tertentu

b. Produk aktual (actual product)

Merupakan tingkatan kedua setelah produk inti. Pemasar harus membangun produk aktualnya di berbagai posisi yang dekat dengan produk inti. Produk aktual minimal harus mempunyai lima sifat; tingkatan kualitas, fitur, disain, merek, dan kemasan.

c. Produk tambahan (augmented product)

Ini merupakan tingkatan produk terakhir yang menawarkan layanan dan manfaat tambahan bagi konsumen.

3. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2001: 349) : Berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori, yaitu produk konsumen dan produk industri.

a. Produk konsumen

Semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi:

(36)

2. Produk belanja (shopping product), yaitu barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk sehari-hari dan dalam pembeliannya konsumen melakukan perbandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.

3. Produk khusus (specialty product), yaitu barang dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus.

4. Produk yang tidak dicari (unsought product), yaitu produk konsumen yang konsumen tidak mengetahui, ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.

b. Produk Industri

Merupakan produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Tiga kategori barang dan jasa industri adalah bahan baku dan suku cadang, barang modal, dan perlengkapan jasa.

G. Perilaku Konsumen dan Proses Pengambilan Keputusan 1. Perilaku Konsumen

(37)

dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar; (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:

a. Faktor kebudayaan, merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya

b. Faktor sosial, yang terdiri dari kelompok referensi, yaitu seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, ataupun peran dan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok

c. Faktor pribadi, seperti umur dan tahapan dalam siklus hidup; pekerjaan; keadaan ekonomi; gaya hidup; serta kepribadian dan konsep diri

d. Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang lahir dari dalam diri manusia itu sendiri seperti motivasi; persepsi; proses belajar; serta kepercayaan dan sikap.

2. Proses Pengambilan Keputusan

(38)

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan memilih salah satu diantaranya:

Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pencarian

Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diharapkan

b. Pencarian informasi, yaitu konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi. Proses ini diperoleh dari bahan bacaan, bertanya pada teman ataupun melakukan kegiatan-kegiatan mencari lainnya

c. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian

d. Keputusan pembelian, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif

e. Pasca pembelian, yaitu keadaan di mana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa, maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan.

(39)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan

Telkomsel merupakan singkatan dari Telekomunikasi seluler, yang pada mulanya merupakan nama layanan dan jasa sistem komunikasi bergerak seluler (Global System Mobile / GSM) yang dikelola oleh PT. Telkom. Dengan nama ini, Telkomsel memulai proyek percontohan pada akhir tahun 1993 di Pulau Batam dan Pulau Bintan dengan menggunakan teknologi GSM yang telah dikenal lebih luas di dunia Internasional. Peluncuran perdana ini dilakukan di Batam dengan alasan Batam sebagai pusat industri strategis, adanya proyek penciptaan kerjasama Batam-Singapura, dan banyaknya pemakai telepon genggam di Singapura ke Batam, serta adanya penugasan pemerintah melalui Merparpostel kepada Telkom yang dipimpin oleh Bapak Garuda Sugardo. Proyek yang pertama kali menggunakan teknologi GSM ini berhasil membangun jaringan komunikasi seluler dari tiada hingga dapat melakukan pembicaraan pada sistem telekomunikasi bergerak hanya dua bulan sejak dimulainya proyek. Proyek ini kemudian berkembang ke provinsi-provinsi lain di Indonesia.

(40)

pembentukan perusahaan patungan dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas), kedua perusahaan ini diresmikan sebagai perusahaan yang menanamkan modal dalam negeri (PMDN). Pendirian PT. Telkomsel dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 1995 dengan akte notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. No. 181 Tanggal 26 Mei 1995 dan telah diubah dengan akte notaris Soetjipto, SH. No. 194 Tanggal 21 Juni 1996.

B. Produk-produk yang dihasilkan Perusahaan

Produk yang dihasilkan oleh PT. Telkomsel adalah kartu Simpati (kartu prabayar), kartu As (kartu prabayar), dan kartu HALO (kartu pasca bayar), yaitu nama yang digunakan untuk setiap SIM (Subscriber Identity Module) Card yang menjamin penggunaannya memperoleh semua keunggulan GSM, antara lain keamanan (bebas dari penyadapan dan penggandaan), akses fasilitas, harga yang terjangkau, mutu yang prima, jaringan yang luas serta pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

1. Kartu Simpati

(41)

melalui voucher fisik, voucher elektronik, ATM (Automatic Teller Machine), Autoreload dengan nilai pulsa tertentu.

Fitur-fitur Simpati yang dapat dinikmati antara lain, melakukan dan menerima panggilan, mengirim dan menerima SMS (Short Message System), Call Waiting + Call holding, Call Forward/Call Divert, Voice Mail: 222, Caller ID

(CLI), Multy Party Calling, MMS-GPRS, Internasional Roaming, Layanan Dunia 3G, Telkomsel Call Me: 808, Digital Time Announcement: 301, NSP: 1212, Mobile Service Board (MMB), Menu layanan Telkomsel (SIM Tool Kit), dan

M-ATM Bersama.

(42)

a. Tarif dasar Simpati

Pada Tabel 3.1 berikut ini merupakan tarif dasar Simpati: Tabel 3.1

Tarif Dasar Simpati

JENIS LAYANAN TARIF LAMA TARIF BARU TIME UNIT On net mobile Sumber : www.telkomsel.com (27 Januari 2009)

b. Tarif Simpati Promo

(43)

baru mengaktifkan kartu Simpatinya akan masuk di mode tarif Simpati PeDe dengan skema tarif sebagai berikut:

Tarif Panggilan ke sesama Telkomsel (Kartu As, KartuHALO & Simpati)

1. Tarif Hemat PeDe : Pukul 00.00 - 05.59 waktu setempat

Rp. 15/detik untuk 10 detik pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai sepuasnya gak ada batas

2. Tarif PeDe : Pukul 06.00 - 11.59 waktu setempat

Rp. 15/detik untuk 30 detik pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai sepuasnya gak ada batas

3. Tarif PeDe : Pukul 12.00 - 17.59 waktu setempat

(44)

4.Tarif PeDe : Pukul 18.00 - 23.59 waktu setempat

Khusus Jawa, Bali dan NTB

Rp. 15/detik untuk 130 detik pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai sepuasnya gak ada batas

Khusus Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan NTT

Rp. 15/detik untuk 130 detik pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai menit ke-13. Skema tarif berulang di menit selanjutnya.

Sedangkan untuk Tarif ke operator lainnya, pelanggan Simpati juga terus dapat menikmati Tarif Per Detiknya sebagai berikut :

Tarif Panggilan ke Operator lain

Rp. 25/detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai menit ke-5. Skema tarif berulang di menit selanjutnya.

Tarif Lokal ke PSTN

(45)

Rp. 15/detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai menit ke-5. Skema tarif berulang di menit selanjutnya.

Tarif Non Lokal ke PSTN

Rp. 35/detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp. 0,5/detik sampai menit ke-5. Skema tarif berulang di menit selanjutnya.

2. Kartu As

Kartu As merupakan kartu prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel pada tahun 2004. Kartu ini mempunyai masa periode aktif yang lebih panjang dan tarif sms yang sangat murah.

Gambar 3.2 Produk kartu As Telkomsel Tarif kartu As

(46)

3. Kartu HALO

Kartu HALO adalah kartu pasca bayar (post-paid) dari Telkomsel. Diperlukan proses pendaftaran untuk berlangganan kartu HALO dengan melampirkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Pembayaran dilakukan setiap bulan berupa biaya penggunaan tergantung paket pilihan pelanggan, dan bebas biaya abonemen.

(47)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini hádala kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan data-data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen dapat menjawab suatu penelitian. Sedangkan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 14.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut

dinyatakan tidak valid

c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

(48)

Tabel 4.1

Pertanyaan 1 60.2667 28.547 .836 .930 Valid Pertanyaan 2 60.2667 28.547 .836 .930 Valid Pertanyaan 3 60.2667 28.892 .774 .932 Valid Pertanyaan 4 60.2667 28.892 .774 .932 Valid Pertanyaan 5 60.3000 29.183 .736 .933 Valid Pertanyaan 6 60.3667 30.723 .491 .939 Valid Pertanyaan 7 60.3333 29.471 .701 .934 Valid Pertanyaan 8 60.3000 28.838 .799 .931 Valid Pertanyaan 9 60.4000 30.386 .573 .937 Valid Pertanyaan 10 60.2667 28.892 .774 .932 Valid Pertanyaan 11 60.3000 28.838 .799 .931 Valid Pertanyaan 12 60.5000 31.362 .468 .939 Valid Pertanyaan 13 60.2667 28.547 .836 .930 Valid Pertanyaan 14 60.4000 31.628 .416 .940 Valid Pertanyaan 15 60.3667 31.206 .404 .941 Valid Sumber: hasil pengolahan data primer dengan SPSS versi 14.0 (20 Januari 2009)

Interpretasi item total statistic adalah sebagai berikut:

a. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus. Misalnya jika item 1 dihapus, maka rata-rata variabel sebesar 60,2667. Jika item 2 dihapus, maka rata-rata variabel adalah 60,2667, demikian seterusnya.

b. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika item tersebut dihapuskan. Misalnya item 1 dihapus, maka besarnya variance adalah sebesar 28,547. Jika item 2 dihapus, maka besarnya variance adalah 28,547, demikian seterusnya.

(49)

pada kolom corrected item-total correlation merupakan nilai rhitung yang akan

dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir

pertanyaan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 14.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas

ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria dengan sebagai berikut: a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka reliabel

b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel.

Tabel 4.2 Reliabilitas Instrumen Cronbach’s Alpha if Item

Deleted

Reliabilitas

Pertanyaan 1 .930 Reliabel

Pertanyaan 2 .930 Reliabel

Pertanyaan 3 .932 Reliabel

Pertanyaan 4 .932 Reliabel

Pertanyaan 5 .933 Reliabel

Pertanyaan 6 .939 Reliabel

Pertanyaan 7 .934 Reliabel

Pertanyaan 8 .931 Reliabel

Pertanyaan 9 .937 Reliabel

Pertanyaan 10 .932 Reliabel

Pertanyaan 11 .931 Reliabel

Pertanyaan 12 .939 Reliabel

Pertanyaan 13 .930 Reliabel

Pertanyaan 14 .940 Reliabel

Pertanyaan 15 .941 Reliabel

(50)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 (Kuncoro ; 2003), maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel

2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 (Kuncoro ; 2003), maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel.

B. Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan kelas, jenis kelamin, dan lama menggunakan kartu Simpati.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas

Tabel 4.3 berikut ini memberikan gambaran mengenai kelas responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner

Tabel 4.3

Karakteritik Responden Berdasarkan Kelas

Kelas Frekuensi Persentase

X 31 34,07

XI 35 38,46

XII 25 27,47

Jumlah 91 100%

Sumber: Hasil pengolahan data primer (21 Januari 2009)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kategori kelas responden yang paling banyak diteliti adalah kelas XII dengan jumlah 35 siswa (38,46%), kemudian kelas X yang berjumlah 31 siswa (34,07%), dan selanjutnya kelas XII dengan jumlah 25 siswa (27,47%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(51)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 42 46,15%

Perempuan 49 53,85%

Jumlah 91 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (21 Januari 2009)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kategori jenis kelamin responden yang paling banyak diteliti adalah siswa perempuan dengan jumlah 49 siswa (53,85%), kemudian siswa laki-laki dengan jumlah 42 siswa (46,15%). c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Kartu Simpati

Tabel 4.5 berikut ini memberikan gambaran mengenai lama pemakaian Kartu Simpati.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Kartu Simpati

Lama Pemakaian Frekuensi Persentase

1 – 3 Bulan 18 19,78%

4 – 7 Bulan 24 26,37%

> 7 Bulan 49 53,85%

Jumlah 91 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (21 Januari 2009)

(52)

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang Digunakan Selain Simpati

Tabel 4.6 berikut ini memberikan gambaran mengenai kartu yang digunakan selain Simpati

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Kartu Selain Simpati Kartu yang Digunakan Frekuensi Persentase

As 10 10,9%

AXIS 8 8,8%

XL 6 6,6%

IM3 4 4,4%

Flexi 3 3,3%

Jumlah 31 34%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (21 Januari 2009)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kategori berdasarkan penggunaan kartu selain Simpati adalah sebanyak 34% dari jumlah sampel. Jumlah penggunaan kartu selain Simpati adalah 31 orang, yang paling banyak adalah penggunaan kartu As sebanyak 10 siswa (10,9% dari jumlah sampel), AXIS sebanyak 8 orang (8,8% dari jumlah sampel), XL sebanyak 6 orang (6,6% dari jumlah sampel), IM3 sebanyak 4 orang (4,4% dari jumlah sampel), dan yang terakhir adalah Flexi sebanyak 3 orang (3,3% dari jumlah sampel).

2. Analisis Deskriptif Variabel

(53)

hemat (X1), 4 butir untuk variabel produk (X2), dan 6 butir untuk variabel

keputusan pemakaian (Y). Jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah 15 butir. a. Variabel Tarif Hemat

Pendapat responden tentang variabel tarif hemat (X1) adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.7

Pendapat Responden Tentang Variabel Tarif Hemat Sangat Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (22 Januari 2009)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Pada 91 responden, 29,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa tarif pulsa Simpati PeDe termasuk dalam kategori murah. Kemudian 63,7% menyatakan setuju, dan sisanya sebesar 6,6% menyatakan ragu-ragu

2. Pada item kedua, 27,5% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden mempertimbangkan tarif pulsa yang berlaku sebelum memakai jasa operator seluler, 69,2% menyatakan setuju, dan 3,3% lainnya menyatakan ragu-ragu

(54)

4. Dari 91 responden, 29,7% menyatakan sangat setuju bahwa kualitas jaringan Simpati tetap bagus, kemudian 65,9% menyatakan setuju, dan sisanya 4,4% menyatakan ragu-ragu

5. Pada item kelima, 23,1% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden menyarankan pemakaian kartu Simpati kepada orang lain, dan 70,3% menyatakan setuju, sisanya 6,6% menyatakan ragu-ragu

b. Variabel Produk

Pendapat responden tentang variabel produk (X2) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Pendapat Responden Tentang Variabel Produk Sangat Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (22 Januari 2009)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Pada 91 responden, 23,1% responden menyatakan sangat setuju bahwa kualitas penerimaan sinyal Simpati bagus, kemudian 72,5% menyatakan setuju, dan sisanya 4,4% menyatakan ragu-ragu

(55)

3. Pada item ketiga, 19,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa Simpati memiliki jaringan yang luas. Kemudian 73,6% menyatakan setuju, dan sisanya 5,5% menyatakan ragu-ragu

4. Pada item keempat, 15,4% menyatakan sangat setuju bahwa fitur yang dimiliki Simpati sesuai dengan kebutuhan responden, kemudian 73,6% menyatakan setuju, 9,9% menyatakan ragu-ragu, dan sisanya yaitu 1,1% menyatakan tidak setuju

c. Variabel Keputusan Pemakaian

Pendapat responden tentang variabel keputusan pemakaian kartu Simpati (Y), adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Pendapat Responden Tentang Variabel Kaputusan Pemakaian Kartu Simpati Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (22 Januari 2009)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

(56)

2. Pada item kedua, 21,9% menyatakan sangat setuju bahwa responden selalu membandingkan tarif Simpati dengan kartu lain, kemudian 73,7% menyatakan setuju, dan sisanya sebesar 4,4% menyatakan ragu-ragu

3. Pada item ketiga, 10,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden memilih Simpati karena tarif pulsa yang berlaku, kemudian 81,4% menyatakan setuju, dan sisanya 7,7% menyatakan ragu-ragu

4. Pada item keempat, 15,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden selalu memanfaatkan tarif hemat Simpati PeDe, kemudian 73,6% menyatakan setuju, dan 8,8% menyatakan ragu-ragu, sisanya yaitu sebesar 2,2% menyatakan tidak setuju

5. Pada item kelima, 13,2% responden menyatakan bahwa responden puas terhadap fasilitas kartu Simpati, kemudian 81,3% meyatakan setuju, dan sisanya sebesar 5,5% menyatakan ragu-ragu

6. Pada item keenam, 18,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden akan terus menggunakan kartu Simpati, kemudian 74,7% menyatakan setuju, dan sisanya sebesar 6,6% menyatakan ragu-ragu.

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda ditujukan untuk mengetahui hubungan linier antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi linier dilakukan dengan metode enter.

(57)

Sebelum nilai a (konstanta), nilai b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil pengolahan regresi linier berganda.

1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik.

Tabel 4.10

Pengujian Godness of Fit Model Summary

.714a .510 .499 1.20437

Model

a. R = 0,714 berarti hubungan antara tarif hemat dan produk terhadap keputusan pemakaian sebesar 71,4 %. Artinya hubungan antar variabel erat.

b. Adjusted Rsquare sebesar 0,499 berarti 44,9% keputusan pemakaian dapat

dijelaskan oleh tarif hemat dan produk. Sedangkan sisanya 55,1% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

(58)

2. Uji secara serempak / simultan (Uji F) atau ANOVA

Uji-F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada = 5 %

Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada = 5 %

Tabel 4.11

Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji-F) ANOVAb

132.883 2 66.441 45.805 .000a

127.645 88 1.451

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Produk, Tarif_Hemat a.

Dependent Variable: Keputusan_Pemakaian b.

Tabel 4.11 memperlihatkan nilai F hitung adalah 45,805 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) adalah 3,8. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen yaitu tarif hemat dan produk secara bersama-sama adalah signifikan terhadap keputusan pemakaian.

3. Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji-T digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

(59)

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada = 5 %

Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada = 5 %

Tabel 4.12

Uji Regresi secara Parsial (Uji-t) Coefficientsa

7.925 1.797 4.411 .000

.584 .099 .573 5.909 .000

.259 .129 .195 2.014 .047

(Constant)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 7,925 + 0,584 X1 + 0,259 X2

b. Variabel tarif hemat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pemakaian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai t hitung (5,909) > t tabel (1,96) artinya jika ditingkatkan variabel tarif hemat sebesar satu satuan maka keputusan pemakaian akan meningkat sebesar 0,584.

(60)

D. Pembahasan

Konsep pemasaran (marketing concept) menuntut segala aspek keputusan pemasaran didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pelanggan membeli produk barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan tersebut. Bauran pemasaran merupakan alat yang tepat untuk mengelola seluruh variabel yang berada di bawah kendali pemasar guna mempengaruhi transaksi di pasar.

Operator telepon seluler merupakan produk jasa yang memberikan layanan dan fasilitas bagi pengguna ponsel untuk dapat berkomunikasi. Dengan bermunculannya operator-operator telepon seluler yang baru mengindikasikan bahwa operator telepon seluler menghadapi persaingan yang berarti. Operator seluler harus terus berusaha membuat berbagai strategi untuk dapat bersaing pada pasar yang bersangkutan. Harga diskon (tarif hemat) menjadi salah satu strategi yang mudah menarik konsumen untuk memakainya, demikian juga dengan produk yang dimiliki.

(61)
(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel tarif hemat (X1) dan produk (X2) memiliki daya dukung yang

berpengaruh positif terhadap keputusan pemakaian kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan. Tarif hemat dan kualitas jaringan yang dimiliki oleh Simpati adalah indikator yang memiliki nilai tertinggi pada siswa kelas XI SMA, jenis kelamin perempuan, dan menggunakan kartu Simpati selama lebih dari 7 bulan.

2. Berdasarkan uji-t bahwa variabel tarif hemat adalah variabel yang paling dominan terhadap pengambilan keputusan konsumen, hal ini menunjukkan bahwa tarif hemat simPATI PeDe berada pada tingkatan yang dapat dijangkau oleh para siswa SMA.

(63)

B. Saran

1. Keputusan pemakaian kartu Simpati pada siswa SMA Negeri 6 Medan berdasarkan hasil pengolahan data, dipengaruhi tarif hemat dan produk karena variabel-variabel ini memiliki daya dukung yang berpengaruh positif dan signifikan. Nilai tertinggi adalah pada indikator tarif hemat dan kualitas jaringan yang dimiliki Simpati, sesuai dengan analisis deskriptif responden dan variabel. Responden terbanyak adalah siswa kelas XI SMA, jenis kelamin perempuan, dan lama menggunakan kartu Simpati lebih dari 7 bulan, dengan jawaban lebih banyak adalah pada tarif hemat dan kualitas jaringan Simpati. Dengan demikian diharapkan pihak Telkomsel mempertahankan dan meningkatkan strategi penetapan tarif hemat, dan kualitas jaringan.

2. Pihak Telkomsel sebaiknya memberikan manfaat tambahan yang unik yang tidak diberikan oleh operator lain, khususnya Simpati, sehingga pelanggan yang ada tidak beralih dan untuk menambah pelanggan kartu Simpati. Manfaat tambahan tersebut terkait dengan life-style karena sekarang ini telepon seluler sudah menjadi alat pendukung yang membantu keseharian kita sehingga kemanan pun orang pergi telepon seluler selalu menyertainya, selain itu hal ini disebabkan karena tidak ingin kehilangan informasi penting, baik informasi pribadi, masalah keluarga ataupun bisnis.

(64)

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Paham dan Syafrizal H Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Medan: USU Press

Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi I. Yogyakarta: BPFE

Khotijah, Siti. 2004. Smart Strategy of Marketing. Bandung: Alfabeta Kotler, Philip dan Amstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi IX. Jakarta: PT. Indeks

Lamb, Charles W.,Hair, Joseph F., dan Mc Daniel . 2001. Pemasaran Buku I. Jakarta: Salemba Empat

_________ 2001. Pemasaran Buku II. Jakarta: Salemba Empat

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat Nainggolan, Daud. 2007. Pengaruh Tarif Hemat Simpati (Rp.300,-/menit)

Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati di SMA Negeri 5 Medan. Skripsi. FE USU (Tidak Dipublikasikan)

Sembiring, Raja. 2006. Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Minat Konsumen Pada Millenium Billiard Centre, Plaza Millenium Centre. Skripsi. FE USU (Tidak Dipublikasikan)

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi

Sunarto. 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: UST Press Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing Widayat, dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

(65)

www.agneskurniawan.wordpress.com www.antara.co.id

www.centralpulsa.net

www.telkomsel.com

(66)

KUESIONER PENELITIAN

Daya Dukung Tarif Hemat dan Produk Simpati PeDe Terhadap Keputusan Pemakaian Kartu Simpati Pada Siswa SMA Negeri 6 Medan

Untuk mengetahui seberapa besar daya dukung tarif hemat Simpati PeDe terhadap keputusan pemakaian kartu Simpati, maka dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini.

Untuk itu saya mengharapkan kesediaan waktu Anda untuk mengisi kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki. Dan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

Lama menggunakan kartu Simpati : Kartu yang digunakan selain Simpati : II. Petunjuk Penilaian

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut: Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tidak Setuju (TS) = 2

Ragu-ragu (RG) = 3

Setuju (S) = 4

(67)

III. Variabel Tarif Hemat Simpati Pe De

NO Pernyataan STS TS RG S SS

1 Tarif pulsa Simpati PeDe termasuk dalam kategori murah

2 Anda selalu mempertimbangkan tarif pulsa yang berlaku sebelum memakai jasa operator selular

3 Tarif hemat Simpati PeDe yang berlaku sangat terjangkau

4 Dengan adanya tarif hemat Simpati PeDe, kualitas jaringan Simpati tetap bagus

5 Anda selalu menyarankan teman Anda untuk memakai Simpati karena Anda puas terhadap tarif pulsa Simpati PeDe

IV. Variabel Produk

No Pernyataan STS TS RG S SS

6 Kualitas penerimaan sinyal Simpati bagus

7 Kualitas penerimaan sinyal Simpati stabil

(68)

sesuai dengan kebutuhan

V. Variabel Keputusan Pemakaian Kartu Simpati

NO Pernyataan STS TS RG S SS

10 Anda selalu mencari informasi tentang kartu Simpati ketika pertama kali menggunakannya

11 Anda selalu membandingkan jasa kartu Simpati dengan kartu lainnya 12 Anda memutuskan memilih Simpati

karena memiliki keunggulan dalam tarif pulsa, khususnya Simpati PeDe 13 Anda selalu memanfaatkan tarif hemat

Simpati PeDe

14 Anda merasa puas terhadap fasilitas kartu Simpati

15 Anda akan terus menggunakan kartu Simpati.

Gambar

Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3
Tabel 1.1  Pangsa Pasar Telkomsel, Indosat, Exelcomindo
Tabel 1.2 Perbandingan Tarif Simpati PeDe, XL Bebas, Mentari
Tabel 1.3 Pengguna Kartu Simpati pada Siswa SMA Negeri 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil anal isis dan pernbahasan rnernberikan kesirnpulan bahwa sistern inforrnasi surnber daya rnanusia yang diterapkan di Yayasan Yohanes Gabriel

(50%). Bentuk infektif yang ditemukan pada sediaan preparat yang diperiksa merupakan bentuk infektif dari spesies telur Ascaris lumbricoides , sedangkan spesies

“ Pengembangan Masyarakat Pesisir dalam Mengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat”.. Yang disusun

Aturan yang dipakai adalah, bahwa suatu batuan akan tersingkap sebagai titik, dimana titik tersebut merupakan perpotongan antara ketinggian (dalam hal ini dapat dipakai kerangka

Pada umumnya jasa konseling diperlukan apabila ada pihak yang mempunyai kesulitan tentang sesuatu dan berharap dengan konsultasi kesulitan tersebut dapat teratasi.Konseling

The level of accuracy of the handwriting recognition using GMI, UMI, ZMI, GMI-UMI, GMI-ZMI, GMI-UMI-ZMI feature extraction methods and support vector machine classifier with

Faktor paritas (anak pertama) mempunyai risiko untuk terjadi preeklampsia sebesar 2,608 kali dibandingkan wanita hamil yang kedua atau ketiga (multigravida), hal ini tidak

Skripsi Rancang Bangun NPWT (Negative Pressure Wound Therapy) untuk Mempercepat Penyembuhan Ulkus Diabetik Berbasis Mikrokontroler..