FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN MELALUI
KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK (Studi Kasus: Di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur,
Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh : UMU SALAMAH 1110054000016
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
\
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul
FAKTOR
YAI\ic
MEMPENGARUHI PARTISIPASI IBURUI}TAH TAIYGGA DALAM PEMBERDAYAAII LINGKUNGAIY MELALUI
KEGIATAN DAUR ULAI\G SATIPAH ANORGANIK (Studi Kasus: Di ViUa
Inti
PersadaRt
06, PamulangTimur,
Tangsel) telatr diujikan dalam siding munaqosyah di Fakultas IImu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Junrsan Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada. Skripsi ini telah dterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.Jakarta, 30 Oktober 2014 Sidang Munaqosyah
Ketua Merangkap Anggota
NIP. 19710520 1999A3 2 A02
Anggota,
M. Hudri- M. Ag
NIP. 19720606 199803
I
003NrP. 19690322199603 2 00i Penguji I
__4%
Prpf. Dr. H. Asep Usman Ismail. MA NrP. 19600720199103
I
00rPenguji
II
Pembimbing
ii
SURAT PERNYATAAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Umu Salamah
NIM : 1110054000016
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 27-Juni-1992
Alamat : Kupu Pasir Putih Rt 01/ 05 Sawangan Depok
Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi : Faktor Yang mempengaruhi Partisipasi Ibu Rumah
Tangga Dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik (Studi Kasus Di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangerang Selatan)
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strarta satu (SI) di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
didalamnya terdapat plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan undang-undangn yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidyatullah Jakarta.
Jakarta, 17 November 2014
Penulis,
FAKTOR YAI{G MEMPENGART]HI PARTISIPASI IBU RUMAII
TAIIGGA DALAM PEMBERDAYAAIY LINGKT'NGAIT MELALTII
KEGIATAN DAT]R T]LAI\G SAMPAH AI\IORGAI\IK
(Studi Kasus: Di Villa Inti Persada Rt 06, Pamulang Timur, Tangsel)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh Umu Salamah 1110054000016
Menyetujui Pembimbing Skripsi
rrrP. 19450720 197806
I
402JIJRUSAN PENGEMBANGAN IVIASYAIIAIQ{T ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
.
{.INIVERSITAS ISLAM NEGRI JAIA{IUA1435 Hl ?A1,4}/{
iv
ABSTRAK
Umu Salamah:
Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangsel
Program pemberdayaan masyarakat selalu memakai peran partisipasi seseorang, karna tanpa adanya partisipasi masyarakat sebuah program belum tentu akan terlaksana dengan baik dan partisipasi juga menjadi salah satu tolak ukur dalam keberhasilan program pemberdayaan dengan melihat seberapa besarnya partisipasi masyarakat dalam program tersebut.
Partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakatdalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalambentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian,modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil pembangunan.
Pada penelitian ini peneliti mengambil dua rumusan, yaitu: pertama,
Bagaimana bentuk partisipasi ibu rumah tangga di Villa Inti Persada RT 06
dalamkegiatan daur ulang sampah anorganik?Kedua,Faktor apa saja yang
mempengaruhi ibu rumah tangga dalam melakukan kegiatan daur ulang sampah anorganik?
Pendekatan yang penulis gunakan yaitu pendekatan kualitatif, digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan mendeskripsikaan data-data yang
diperoleh dilapangan. Teori yang dipakai menurut buku Soetomo,
Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, partisipasi masyarakat yang dimaksudkan adalah partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan mulai dari pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan program, pelaksanaan program serta dalam evaluasi dan menikmati hasil.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘Alamiiin, segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan
semesta alam. Sujud syukur dipanjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas segala
kemurahan, cinta dan kasih sayang-Nya serta rahmat dan karunia-Nya tak
terhingga yang senantiasa diberikan kepada hamba-nya, sehingga penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabat beliau sehingga akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan usaha dan tekad yang kuat sehingga skripsi ini
dapat penulis selesaikan, meskipun banyak kendala, hambatan dan rintangan yang
penulis hadapi ditengah jalan hingga akhir proses penulisan. Yang terkadang
menjadi beban penulis dan penghambat proses, namun itu semua penulis jadikan
sebuah pembelajaran serta pengalaman yang berharga. Sehingga atas izin Allah
SWT semua masalah dapat terselesaikan.
Terselesainya skripsi ini, sungguh anugrerah terindah yang penulis
rasakan. Namun anugerah tidak akan tercapai tanpa adanya proses dan dukungan,
baik moril maupun materil. Maka untuk itulah, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Disamping itu penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini, penulis banyak menerima bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini izinkan penulis untuk menyampaikan rasa terima
vi
bantuannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Terutama yang telah
mencurahkan cinta, kasih sayang, do’a, motivasi serta dukungan sehingga masa
study ini dapat terselesaikan, dari lubuk hati yang paling dalam penulis sampaikan
rasa hormat dan ta’dzim yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua saya,
Umi tercinta Ibu Masriah dan Bapak tersayang Bapak Salimat HN, yang
senantiasa selalu mendo’akan dalam sujudnya kepada Allah SWT. Semoga Umi
dan Bapak selalu dapat diberikan kesehatan dan kebahagian dunia akhirat oleh
Allah SWT. Selain bimbingan dari kedua orang tua, penulis juga banyak
menerima motivasi, bimbingan, kontribusi, do’a serta dukungan dari berbagai
pihak, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Beserta pembantu Dekan dan jajarannya.
2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si dan Bapak Hudri, M.Ag, selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi.
3. Prof. Dr. Syamsir Salam, M.Si, selaku dosen pembimbing, yang telah
memberikan arahan dan bantuan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.
4. Bapak Dr. Tantan Hermansyah, M.Si, dan Bapak Muhtadi, M.Si. selaku
dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, dan seluruh Bapak dan Ibu
Dosen yang pernah mengajar di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yang telah
meluangkan waktunya untuk menyalurkan ilmunya.
5. Seluruh staff Yayasan Bank Sampah Melati Bersih Indonesia, Bapak Drs. H.
Bambang Budi Susetiyo, MM, Bapak Riska Dwi Anggana dan Teh Roy Imas
Maesayaroh, yang telah membimbing dalam menyelasaikan penyusunan
skripsi ini.
6. Seluruh pengurus Bank sampah dan Program Daur Ulang Sampah Anorganik
vii
waktu dan membantuuntuk melengkapkan data dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Kepada para staff kelurahan Pamulang Timur, Tangerang Selatan yang telah
bersedia dan membantu dalam pelengkapan data untuk menyelesaikan skripsi
ini.
8. Kepada sahabat-sahabat tercinta dan seperjuangan, Saudari Mia Mai’syatur
R, Nur Handayani, Resha Purnama, Lilis Yunengsih, Nurul Vivi Aryanti P,
Sri Rahmayani, Maya Indah J, Badzlia Rusyidina F, Vivih Rahmawati, Ika
Septi T, Desia Cahya N, Yulia Yusyunita, Anisa F. Dan saudara Fikri
Dzulkarnain, M. Ikbal AG, M. Irfan, Ujang K, M Imamuddin A, Taufik R,
ade R, Anfal, Septiawan B, Viqih A, serta teman-teman COMDEV yang
lainnya angkatan 2010, atas semangat, do’a dan motivasinya, semoga
persahabatan kita tetap terjaga.
9. Teruntuk semua keluarga dan kerabat dekat Latifah Syahlini, Siti
Nurhalimah, Ibunda Dra. Patmasariningsih, Teh Siti Rokoyah, S.Pd.I Teh Siti
Roiyah, S.Pd.I, Ka’ Rianah Adam Dewi Aawaluddin, S.Pd.I, Ka Bunga
Nurmawaddah Nasution, S.Kom.I yang selalu memberikan support untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Jakarta, 17 September 2014
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Batasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10
F. Metodologi Penelitian ... 11
G. Tinjauan pustaka ... 16
H. Sistematika penulisan ... 18
BAB II LANDASAN TEORI ... 20
A. Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi ... 20
B. Partisipasi ... 21
1. Pengertian Partisipasi ... 21
2. Tujuan Partisipasi ... 23
ix
C. Pemberdayaan Lingkungan ... 26
1. Pengertian Pemberdayaan ... 27
2. Pembangunan Berkelanjutan ... 29
D. Daur Ulang Sampah ... 30
1. Pengertian Daur Ulang ... 30
2. Manfaat Daur Ulang ... 31
3. Pengertian Sampah ... 31
4. Penjelasan Konsep 3R dalam Pengolahan. ... 34
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PROFIL BANK SAMPAH MELATI BERSIH ... 37
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37
1. Latar Belakang Kelurahan Pamulang Timur... 37
2. Letak Geografis Kelurahan Pamulang Timur ... 38
3. Jumlah Penduduk Kelurahan Pamulang Timur... 39
4. Gambaran Keislaman Masyarakat Pamulang Timur ... 43
5. Aktivitas Ekonomi Kelurahan Pamulang Timur ... 44
6. Sejarah Berdirinya Perumahan Villa Inti Persada RT 06 Pamulang Timur ... 46
B. Profil Bank Sampah Melati Bersih Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, TangerangSelatan ... 47
1. Sejarah Berdirinya Bank Sampah Melati ... 47
2. Keorganisasian ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
x
1. Tahap Perencanaan Awal ... 59
2. Tahap Pelaksanaan Program ... 60
3. Tahap Pelembagaan Program ... 67
4. Tahap Monitoring dan evaluasi ... 68
5. Pemasaran Produk ... 70
B. Faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga dalam melakukan kegiatan daur ulangsampah anorganik ... 72
1. Orang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa isu atau aktivitas tersebut penting ... 72
2. Orang harus merasa bahwa aksi mereka akan membuat perubahan ... 74
3. Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai... 74
4. Orang harus bisa berpartisipasi, dan didukung dalam partisipasinya ... 74
5. Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan ... 76
BABV PENUTUP ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 20
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40
Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ... 40
Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan... 41
Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 42
Tabel 5 Data Anggota Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik RT 06 Periode 2013-2014 ... 53
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ... 49
Gambar 2 ... 50
Gambar 3 ... 52
Gambar 4 ... 62
Gambar 5 dan Gambar 6 ... 63
Gambar 7 dan Gambar 8 ... 64
Gambar9 ... 64
Gambar 10 dan Gambar 11 ... 65
Gambar 12 ... 65
Gambar 13 dan Gambar 14 ... 71
Gambar 15 dan Gambar 16 ... 71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pengesahan Proposal Skripsi
2. Pembimbing Skripsi
3. Surat Izin Penelitian Kepada Yayasan Bank Sampah Melati Bersih
Indonesia
4. Surat Izin Penelitian Kepada Bank Sampah Villa Inti Persada
5. Surat Izin Penelitian Kepada Kecamatan Pamulang
6. Surat Izin Penelitian Kepada Kelurahan Pamulang Timur
7. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
8. Absensi Pertemuan Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik
Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangsel
9. Pedoman Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusakan lingkungan adalah perbuatan manusia yang sadar atau tidak
sadar, langsung maupun tidak langsung mengakibatkan rusaknya suatu
lingkungan. Penggalian tanah pasir atau batu-batuan yang mengandung resiko
tanah longsor dan banjir, membabati hutan, berburu tanpa mengindahkan
Undang-undang Perburuan adalah contoh perusakan lingkungan yangmasih
merajalela.1
Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia dianjurkan dan bahkan
Allah selalu mengingatkan kepada kita dengan bencana-bencana alam, agar
selalu menjaga lingkungan yang telah diberikan oleh Allah dan janganlah
saling merusak karena Allah akan menjaganya pula. Sebagaimana dijelaskan
dalam Surah Al-A’raf ayat 56:
“ Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah
memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Masalah lingkungan sekarang ini bukan hanya tanggung jawab
segelintir orang, tetapi sudah menjadi tugas dan kewajiban semua orang untuk
menjaga dan memelihara lingkungan agar tetap asri. Lingkungan yang asri
akan mendatangkan kemanfaatan bagi umat manusia di bumi ini.
Tumbuh-tumbuhan, ternak, dan segala ciptaan Tuhan akan berkembang dengan baik,
1
2
dilingkungan yang asri guna kepentingan manusia. Sayangnya lingkungan
yang asri sudah banyak yang rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung
jawab, sehingga bencana terjadi dimana-mana.2
Ancaman banjir setiap musim hujan di berbagai belahan dunia
termasuk di Indonesia adalah akibat dari ulah manusia sendiri, penebangan
hutan bebas, pembuangan sampah yang sembarangan dan berbagai akibat
lainnya. Berbagai wilayah di Indonesia setiap musim hujan harus mengalami
banjir dan tanah longsor, seperti di daerah Ibu Kota Jakarta dan Manado yang
sering mengalamai banjir bandang.
Kerusakan lingkungan telah mengglobal. Hal ini berpengaruh terhadap
perubahan iklim, timbulnya bencana alam, timbulnya penyakit, serta
kelangsungan hidup manusia, binatang dan tumbuhan beserta
spesies-spesiesnya. Salah satu penyebab kerusakan tersebut adalah sampah. Sampah
saat ini menjadi persoalan pokok di kota-kota besar. Khususnya di Indonesia.
Beberapa kota besar yang sedang berjuang menagatasi permasalahan sampah
sampai saat ini adalah Jakarta, Bandung, Medan dan Batam. Masalah
persampahan itu sangat kompleks. Oleh karena itu, perlu penyelesaian yang
menyeluruh dan terintegritas serta didukung oleh semua lapisan masyarakat.
Sikap masyarakat yang masih tidak peduli dengan sampah harus diubah.
Begitu pula dengan komponen-komponen penentu kebijakan (pemerintah)
yang berurusan dengan isu ini semuanya harus berubah menjadi lebih baik.3
Masalah sampah sampai saat ini tak kunjung usai, sampah memang
tidak bisa dihindari dan dijauhkan, namun kita pula harus memikirkan
2
Hj. Masriah Dr,MM dan H. Mujahid D.R,MPd, Pembangunan Ekonomi Berwawasan
Lingkungan, (Malang: IKIP Universitas Negeri, 2011), h. 95.
3
bagaimana sampah dapat terkendali dan terkelola dengan baik, karena sampah
adalah aksesoris sebagian hidup kita, misalnya dengan kita memakan,
memakai dan membeli pasti akan ada limbah yang akan dibuangnya seperti
plastik dan sisa makanannya.
Permasalahan sampah merupakan masalah umum semua Negara.
Tertutama Negara berkembang yang mengalami pertambahan penduduk yang
diikuti oleh proses urbanisasi dan perubahan pola konsumsi dari bahan alami
kebahan buatan manusia dan teknologi. Semula, komposisi sampah adalah
lebih dari 50 % bahan organik yang bisa dikembalikan ke alam dan kurang
dari 50 % berupa kimia buatan dari bahan mineral, kimia dan lain-lain. Namun
di kota, peranan bahan organis, kimia dan mineral cendrung meningkat. Hal
ini disebabkan karena masyarakat kota semakin banyak mengkonsumsi non
program. Sampah organik terdiri dari bahan organik sehingga masih bisa di
gunakan kembali memperkaya dan mempersubur alam.4
Salah satu kongkret mencegah polusi limbah rumah tangga terhadap
lingkungan adalah: memisah-misahkan sampah yang dapat hancur oleh alam
seperti kertas, karton dan sisa makanan dari berbagai sampah yang tidak
hancur seperti kaca, plastik dan metal atau memisahkan sampah-sampah yang
dapat diolah kembali dari sampah yang tidak dapat diolah kembali.5
Berbicara mengenai lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari
peranan perempuan. Sejatinya perempuan berpotensi besar dalam penanganan
atau pelestarian lingkungan hidup. Ketika terjadi kerusakan lingkungan yang
merupakan akibat dari penggunaan sumber daya alam yang tidak
4
Emil Salim, Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi, (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara, 2010), h. 224
5
4
memperhatikan kelestarian lingkungan, maka perempuan menjadi pihak yang
paling beresiko terkena dampak dari kerusakan lingkungan tersebut.
Kehidupan perempuan paling besar memang bersentuhan langsung dengan
alam, mulai dari kegiatan rumah tangga, produksi, konsumsi hingga kegiatan
sosial perempuan, pendek kata perempuan lebih sering berhubungan dengan
alam ketimbang laki-laki.6
Pemerintah dalam upayanya menegaskan dalam UU no. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bahwa setiap
kegiatan harus bisa melindungi lingkungannya dan mengelolakan sisa dari
kegiatannya agar tidak mencemari lingkungan yang akan merusak kualitas
lingkungan.
Sampai saat ini pengelolaan sampah di tingkat RT/RW hingga
kelurahan di Tangerang Selatan juga memburuk. Meski sudah ada program
dari bank sampah sampai pengelolaan terpadu, sampah di perumahan malah
tidak terurus.7 Dulu, sampah diambil setiap hari, kadang pagi kadang sore.
Namun, mungkin sudah 3-4 bulan ini sampah yang menumpuk beberapa hari
baru diambil. Desember 2013 lalu malah pernah sampai satu minggu sampah
tidak diambil.
Program pengelolaan sampah ini merupakan salah satu cara untuk
kembali melestarikan lingkungan dan juga dapat membantu pemerintah kota
Tangsel. Sampah sangat menjijikan bagi masyarakat, namun sekarang sudah
dapat menghasilkan uang, sampah dikelola dengan baik dan dijadikan
6
Artikel diaksespada20maret2014
darihttp://eprints.uns.ac.id/6143/1/211852511201-108301.pdf
7
Artikel diakses pada 21 April 2014
penghasilan untuk para ibu-ibu rumah tangga, ini adalah salah satu strategi
baru dalam pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Sampah-sampah
yang dijadikan untuk keterampilan ini adalah sampah-sampah anorganik atau
limbah domestik yang tidak dapat dijual kepada lapak Bank Sampah Melati
Bersih atau pemulung karena pabrik tidak dapat menangani dan tidak bisa di
hancurkan kecuali dengan dibakar, seperti plastik-plastik, bungkusan kopi,
susu, mie instan dan lain-lain, yang apabila dibuang disembarang tempat akan
berdampak kepada kerusakan lingkungan.
Menurut laporan United Nation Development (UNDP) tahun 1998,
sebanyak 2,7 juta orang setiap tahun meninggal akibat pencemaran lingkungan
lewat polusi udara karena emisi-emisi industry, gas buang kendaraan bermotor
dan bahan bakar fosil yang dibakar dirumah-rumah. Karenanya, manusia
menderita kerusakan pernafasan, penyakit jantung dan paru-paru serta kanker.
Sebanyak 2,2 juta manusia yang meninggal berada dipedesaan terkena polusi
udara diruangan karena pembakaran bahan bakar tradisional.8
Kunci berhasilnya program pembangunan dibidang lingkungan hidup
ada ditangan manusia dan masyarakat, karena itu sangatlah penting untuk
menumbuhkan pengertian, kesadaran, motivasi dan penghayatan dikalangan
masyarakat untuk berperanserta dalam mengembangkan lingkungan hidup.
Dalam hubungan terdapat ketentuan dalam pasal UULH yang menyatakan:
“pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran
masyarakat akan tanggung jawabnya dalam pengelolaan lingkungan hidup
melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan dan penelitian tentang lingkungan
hidup”.9
8
GadisArivia dkk, Perempuan dan Ekologi, (Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2002), h. 4
9
Koesnadi Hardjasoemantri, Aspek Hokum Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan
6
Diakhir abad ke-20, timbul berbagai gerakan kesadaran masyarakat
yang menaruh perhatian terhadap keadaan lingkungan. Ini berkaitan dengan
kesadaran untuk menjaga planet tempat tinggal manusia menjadi bersih, sehat
dan hijau. Berbagai organisasi lingkungan hidup bermunculan serta
barang-barang recycled menjadi kecendrungan gaya hidup orang-orang kota, dan
bahkan dalam berliburan ada kegiatan yang kemudian dikenal dengan sebutan
ekoturisme. Anak-anak pun sejak dini diberi pendidikan lingkungan hidup,
diajari menyanyi binatang dan lingkungannya, dan memberi perhatian pada
binatang-binatang langka.10
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu gerakan yang dirancang guna
meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif dan
inisiatif dari masyarakat.11 Pemberdayaan masyarakat harus selalu berupaya
untuk memaksimalkan partisipasi, dengan tujuan membuat setiap orang dalam
masyarakat terlibat secara aktif dalam proses-proses dan kegiatan masyarakat,
serta untuk menciptakan kembali masa depan masyarakat dan individu.
Dengan demikian, partisipasi merupakan suatu bagian penting dari
pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran. Semakin banyak orang yang
menjadi peserta aktif dan semakin lengkap partisipasinya, semakin ideal
kepemilikan dan proses masyarakat serta proses-proses inklusif yang akan
diwujudkan.12
10Ibid
, h. 111
11
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001), h. 137
12
Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif
Partisipasi, sebagai suatu konsep dalam pengembangan masyarakat,
digunakan secara umum dan luas. Partisipasi adalah sebuah konsep sentral,
dan prinsip dasar pengembangan masyarakat karena, diantara banyak hal,
partisipasi terkait erat dengan gagasan HAM.13
Jadi, partisipasi merupakan salah satu sifat pemberdayaan, karena
pemberdayaan akan terjadi jika masyarakatnya turut berparitisipasi dalam
suatu kegiatan. Bisa disebut pemberdayaan karena adanya masyarakat yang
mau menjadi lebih mandiri, keberlanjutan dan tidak ketergantungan.
Jika diasumsikan bahwa produksi sampah plastik di Indonesia
menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu sebesar 5,4 juta
ton pertahun. Berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia,
jumlah sampah plastik tersebut merupakan 14 % dari total produksi sampah di
Indonesia Sementara berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta, tumpukan sampah di wilayah DKI Jakarta
mencapai lebih dari 6.000 ton perhari dan sekitar 13 persen dari jumlah
tersebut berupa sampah plastik.Dari seluruh sampah yang ada, 57 %
ditemukan di pantai berupa sampah plastik. Sebanyak 46 ribu sampah plastik
mengapung di setiap mil persegi samudera bahkan kedalaman sampah plastik
di Samudera Pasifik sudah mencapai hampir 100 meter.14 Oleh sebab itu
langkah positif untuk pengurangan sampah melalui prinsip 3R yaitu Reduce
(mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
13
Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif
Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006), Cet: ke- 3, h. 295
14
8
Jumlah volume sampah di Indonesia diprediksi mencapai 130.000 ton/
hari. Kapasitas sampah di Tanah Air yang semakin menggunung seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk mencapai 270 juta pada tahun 2025.15
Salah satu program Bank Sampah yang dapat membantu mengurangi
volume sampah yang semakin hari semakin meningkat yaitu dengan cara
mengolah kembali limbah anorganik yang dapat didaur ulang. Daur ulang
merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah anorganik yang
menghasilkan barang-barang yang berharga atau pernak pernik yang dapat
berguna sehinggadapat merubah paradigma masyarakat akan sampah,
paradigma pengelolaan sampah yang selama ini digunakan pemerintah yaitu
Kumpul – Angkut – Buang menimbulkan berbagai kasus dan akan berdampak
kepada banjir bandang dan longsor. Selain itu sampah memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dan dapat membantu ekonomi rumah tangga, seperti
yang telah dilakukan oleh ibu-ibu perumahan Villa Inti Persada yaitu dengan
cara mendaur ulang sampah anorganik yang tidak mudah hancur.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan adanya
kegiatan kerajinan ini banyak manfaaat yang didapat selain menambahnya
kebutuhan rumah tangga dapat menjadikan ibu-ibu lebih kreatif, menambah
kegiatan bermanfaaat serta dapat bersinergi dengan masyarakat lain.
Sebenarnya sampah bukanlah sesuatu yang tidak berharga. Sampah adalah
sesuatu yang bernilai bila kita tahu dan mau memanfaatkannya kembali. Uang
yang dihasilkan dari penjualan barang-barangnya pun tidak sedikit.
15
Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian ”Faktor Yang
Mempengaruhi Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan
Lingkungan Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik (Studi
Kasus: Di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangsel)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengidentifikasi
permasalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang bersih
2. Kurangnya pengelolaan sampah terpadu
3. Tidak ada perhatian khusus dari pihak yang berwajib terhadap kebersihan
lingkungan
4. Sikap masyarakat yang masih acuh dengan sampah
5. Pencemaran lingkungan
6. Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pemberdayaan lingkungan
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya pembahasan penulis membatasi
konsep-konsep yang tercantum dalam judul agar dapat menghasilkan
pembahasan yang sistematis, terarah, jelas dan lebih fokus, maka penulis
membatasinya, partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan daur ulang
sampah anorganik dibatasi pada dimensi ruang lingkup rumah tangga,
pekerjaan domestik, kegiatan sosial. Terutama bagaimana faktor yang
mempengaruhi partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan daur ulang
sampah anorganik. Dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian ini didaerah
10
D. Rumusan Masalah
Agar penulisan skripsi ini menjadi lebih terstruktur dan tidak melebar
kepada pembahasan lainnya, penulis merumuskan masalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana partisipasi ibu rumah tangga di Villa Inti Persada RT 06
dalamkegiatan daur ulang sampah anorganik?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi partisipasi ibu rumah tangga dalam
melakukan kegiatan daur ulang sampah anorganik?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian dengan judul Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu
Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur
Ulang Sampah Anorganik di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur,
Tangerang Selatan, mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui partisipasi ibu rumah tangga dalam pemberdayaan
lingkungan melalui kegiatan daur ulang sampaj anorganik
b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi ibu-ibu
rumah tangga dalam melakukan kegiatan kerajinan tangan daur ulang
sampah anorganik
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan, dapat memberikan sumbangan
pengetahuan dan pemikiran bagi ilmu-ilmu kemasyarakatan,
lingkungan dan dapat dijadikan sebagai rujukan maupun referensi
lingkungan dan praktikum mahasiswa selanjutnya, terutama pada
jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian yang diharapkan, dapat menambah wawasan,
kreativitas, pengetahuan dan pengalaman penulis secara langsung di
lapangan, khususnya tentang partisipasi ibu rumah tangga dalam
kegiatan kerajinan tangan melalui daur ulang sampah anorganik,
menjadikan sebagai bahan evaluasi pada kegiatan kerajinan tangan
dalam pengolahan sampah.
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan
menggunakan pengamatan, wawancara, atau penelaahan sebagai alat
pengumpul datanya. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk memahami
makna yang terkandung dalam permasalahan penelitian ini. Dalam
penelitian kualitatif ini, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka. Hal itu karena adanya penerapan metode
kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi
kunci terhadap apa yang sudah diteliti.16 Karena penulis bermaksud ingin
mendeskripsikan Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu Rumah
Tangga Dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur Ulang
Sampah Anorganik (Studi Kasus: Di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang
Timur, Tangsel).
16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
12
2. Teknik Pemilihan Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di daerah Tangerang Selatan yakni di
Perumahan Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangerang selatan.
Alasan peneliti mengambil di daerah tersebut karena pada dasarnya di
wilayah kota Tangerang Selatan sudah banyak yang mengikuti program
Yayasan Bank Sampah Melati Bersih yaitu pengelolaan sampah namun,
belum banyak yang melakukan kegiatan daur ulang sampah, baik sampah
organik maupun sampah anorganik dan memberdayakan lingkungan
dengan sungguh-sungguh, hanya sebatas dengan pemilahan dan
penimbangan sampah, dan hanyaterdapat di beberapa daerah yang
melakukan kegiatan daur ulang sampah anorganik, salah satunya yang
masih berjalan lancar yaitu daerah Villa Inti Persada RT 06, Pamulang
Timur, Tangerang Selatan.
3. Sumber Data
a. Data Primer adalah data atau informasi yang didapat langsung pada
saat penelitian berlangsung
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau
dokumen yang berkaitan dengan sumber data penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu
dengan panca indra lainnya. Dan pemahaman observasi atau
observasi adalah pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.17
Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi untuk
mendapatkan hasil yang lebih objektif dalam setiap kegiatan daur
ulang sampah anorganik. Dalam observasi ini peneliti melakukan
catatan lapangan dalam setiap kesempatan pengamatan yaitu pada
setiap pertemuan kelompok perminggu, mengikuti rapat rutin pengurus
Bank Sampah, apa yang peneliti rasakan, dengar dan lihat oleh panca
indra akan diinterpretasikan kedalam catatan lapangan sesuai dengan
data yang dibutuhkan.
b. Wawancara
Wawancara adalah perbincangan yang menjadi sarana untuk
mendapatkan informasi tentang orang lain, dengan tujuan penjelasan
atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal tertentu. Hasil
wawancara merupakan suatu laporan subjektif tentang sikap seseorang
terhadap lingkungannya dan terhadap dirinya. Suatu wawancara
berbeda dari perbincangan biasa, dalam hal tujuan dan kedalaman
informasi yang digali dalam wawancara. Wawancara adalah
percakapan langsung kepada seseorang, yang dilakukan oleh kedua
pihak atau lebih, pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaannya. 18
Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai ibu-ibu rumah
tangga di perumahan Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur,
17
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif(Jakarta: Prenada Media Group: 2009) Cet ke-3, H: 115
18
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Malang:
14
dengan tujuan untuk mengetahui bentukpartisipasi ibu rumah tangga
dalam pemberdayaan lingkungan melalui kegiatan daur ulang sampah
anorganik dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu-ibu
rumah tangga dalam melakukan kegiatan kerajinan tangan daur ulang
sampah anorganik. Adapun kegunaan dalam penelitiannya adalah,
sebagai bahan masukan dan informasi kepada ibu-ibu untuk selalu
membangkitkan partisipasi dalam pemberdayaan lingkungan, dan hasil
dari penelitian dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi para ibu-ibu
agar meningkatkan faktor yang dapat mempengaruhi dalam melakukan
kegiatan daur ulang sampah anorganik sehingga memperoleh hasil
yang lebih baik.
Dan sebelum penulis melakukan wawancara, penulis membuat
panduan wawancara yang disusun dengan rapih dan siap diajukan
langsung ke responden. Guna memperoleh gambaran dan informasi
yang akurat tentang kegiatan daur ulang sampah anorganik.
c. Teknik Analisis Data
Analisis data, menurut Patton dalam Lexy J. Moleong (2012),
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam
suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data.19 Setelah peneliti melakukan observasi serta wawancara
penulis menganalisa data hasil observasi dan pengamatan serta
menyimpulkannya.
19
d. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini memiliki
kriteria:
1) Kreadibilitasi (derajat kepercayaan) dengan teknik triangulasi yaitu
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan: pertama,
membandingkan data hasil wawancara; kedua, membandingkan
keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang lain; ketiga, membandingkan dokumen dengan
unit analisis.
2) Ketekunan atau pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan
atau isu yang sedangn dicari kemudian memusatkan diri pada hal
tersebut secara rinci.
3) Kepastian dengan pemeriksaan audit kepastian. Maksudnya bahwa
sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan
beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan
seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu
subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak
orang, barulah dapat dikatakan objektif . jadi objektivitas –
subjektivitas nya suatu hal tergantung pada orang. 20
Untuk penulisan dan penyusunan skripsi, penulis mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif
20
16
Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for
Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Cetakan II tahun 2007. Lokasi penelitian sendiri akan dilakukan di
Komunitas kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik di Peruamahan
Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangerang Selatan.
G. Tinjauan Pustaka
Dalam Penyusunan Skripsi ini, sebelumnya telah ada beberapa karya
ilmiah yang membasah mengenai partisipasi dan kegiatan daur ulang sampah
yang peneliti temukan, yang pembahasannya hampir menyerupai dengan judul
penelitian yang peneliti angkat. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti menduplikat hasil karya orang lain, maka
peneliti sangat perlu untuk mempertegas perbedaan antara masing-masing
judul dan masalah yang dibahas dari beberapa skripsi yang dibuat sebelumnya.
Adapun skripsi yang pembahasannya hampir menyerupai dengan judul
penelitian yang peneliti angkat adalah skripsi yang berjudul “Pemberdayaan
Masyarakat: Studi kasus di Perumahan Bukit Pamulang Indah Rw 09 dan 13
Kelurahan Pamulang Barat” yang disusun oleh Bunga Nurmawaddah
Nasution,mahasiswi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2013.
Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa Bank Sampah yang dilakukan oleh
Bank Sampah Melati Bersih BPI di Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09
dan RW 13 Tangerang Selatan Banten. Studi ini menemukan bahwa
partisipasi warga di RW 09 dan 13 Bukit Pamulang Indah dan Kontribusi
Bank Sampah terhadap kebersihan lingkungan di Perumahan Bukit Pamulang
Skripsi lain yang pembahasannya hampir menyerupai judul penelitian
yang peneliti angkat adalah skripsi berjudul “Pemberdayaan Anak Jalanan
Melalui Program Daur Ulang Sampah Di Rumah Belajar Keluarga Anak
Langit”, yang disusun oleh Juli Antono mahasiswaJurusan Pengembangan
Masyarakat Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2012. Dalam skripsi ini membahas bagaimana
proses perekrutan anak jalanan, pengelolaan program, pemberdayaaan anak
jalanan, proses dan partisipasi anak jalanan serta dampak dari program daur
ulang sampah di Rumah Belajar Keluarga anak langit.
Selanjutnya dalam skripsi lain yang hampir menyerupai judul
penelitian yang peneliti angkat adalah skripsi berjudul “Partisipasi Badan Keswadayaan Masyarakat “Setia Abadi” Dalam Upaya Penanggulangan Pengangguran Di Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok”,
yang disusun oleh Nur Komalasari mahasiswi Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2010. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
bantuan peminjaman modal serta pelatihan yang diberikan oelh pemerintah
sangat membantu dalam peningkatan usaha dan penciptaan lapangan kerja.
Dari ketiga judul skripsi diatas, peneliti tegaskan bahwa dalam skripsi
ini sangat berbeda dengan karya ilmiah sebelumnya. Adapun yang
membedakan dari skripsi lain adalah mengenai Faktor Yang Mempengaruhi
Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui
Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik (Studi Kasus: Di Villa Inti Persada
RT 06 Pamulang Timur, Tangerang Selatan). Dalam penelitian ini peneliti
18
Pamulang Timur dalam kegiatan daur ulang sampah anorganik dan faktor
yang mempengaruhi ibu-ibu dalam melakukan kegiatan kerajinan tangan daur
ulang sampah anorganik.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam penelitian ini, penulis
berusaha membuat sistematika khusus dengan jalan menggelompokkan
berdasarkan kesamaan dan hubungan masalah yang ada.
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori, dalam bab ini akan menguraikan kajian teoritis
yang meliputi: Pertama, teori faktor yang mempengaruhi
partisipasi, teori partisipasi, yang menjelaskan pengertian
partisipasi, tujuan partisipasi dan tahapan-tahapan partisipasi.
Kedua, menjelaskan pengertian pemberdayaan, tujuan dan
proses pemberdayaan, pengertian lingkungan, tahapan
pemberdayaan lingkungan, strategi pemberdayaan lingkungan
dan model pemberdayaan lingkungan. Ketiga, Pengertian daur
ulang, manfaat daur ulang, pengertian sampah, penjelasan
konsep 3R dalam pengolahan sampah.
BAB III : Gambaran umum, pada bab ini terdapat dua sub yang akan
peneliti paparkan. Pertama, mengenai gambaran umum lokasi
geografi Kelurahan Pamulang Timur, jumlah penduduk
Kelurahan Pamulang Timur, gambaran keislaman masyarakat
Pamulang Timur, aktivitas ekonomi Kelurahan Pamulang
Timur, sejarah berdirinya perumahan Villa Inti Persada. Kedua,
tentang Profil Bank Sampah Melati Bersih Villa Inti Persada RT
06 yang terdiri dari sejarah berdirinya Bank Sampah Melati
Bersih, keorganisasian.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini berisiskan
tentang partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan daur ulang
sampah anorganik dan faktor yang mempengaruhi partisipasi ibu
rumah tangga dalam kegiatan daur ulang sampah anorganik di
Villa Inti Persada RT 06 Pamulang Timur, Tangsel.
BAB V : Penutup, bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Ada bermacam-macam faktor yang mendorong kerelaan untuk terlibat,
bisa karena kepentingan bisa karena solidaritas. Menurut Jim Ife dan Frank
Tesorier, kondisi-kondisi yang mendorong partisipasi adalah, sebagai berikut:
a. Orang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa isu atau aktivitas
tersebut penting
b. Orang harus merasa bahwa aksi mereka akan membuat perubahan
c. Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai
d. Orang harus bisa berrpartisipasi, dan didukung dalam partisipasinya
e. Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan.1
Mendorong dan mendukung partisipasi adalah suatu proses yang
membutuhkan keterampilan, dan melibatkan pemantauan terus-menerus
tentang dampaknya terhadap rakyat mengenai partisipasi dalam
kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat. Partisipasi harus menghasilkan keluaran
positif, baik dari segi membangun kepercayaan pribadi dan dalam segi kontrol
terhadap lingkungan seseorang dan kemampuan untuk mempengaruhi
keputusan yang akan memberi dampak pada kehidupan orang. Hal-hal
tersebut bukanlah keluaran yang secara otomatis mengalir dari partisipasi.2
1
Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif Pengembangan
Masyarakat Di Era Globalisasi, h. 310-312
2
Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif Pengembangan
B. Partisipasi
1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi sering diberi makna keterlibatan seseorang secara
sukarela tanpa tekanan dan jauh dari perintah. Partisipasi pada dasarnya
adalah kerelaan, tetapi bagaimana dapat menyalurkan kerelaan tersebut
apabila salurannya sendiri tidak jelas.3
Partisipasi didefinisikan baik deskriptif maupun normative,
terutama harus menekankan bahwa segala perkembangan masyarakat dan
pembangunan masyarakat merupakan proses yang hanya bisa berhasil jika
dijalankan buka saja bagi tetapi juga bersama dan dengan oleh rakyat
sendiri.4
Dalam program pengembangan masyarakat partisipasi sangat
penting. Karena partisipasi ini akan menentukan keberhasilan suatu
program pengembangan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat itu
haruslah bersifat substansi yakni, mereka bener-bener berpartisipasi dari
mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring serta evaluasi
program tersebut. Sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab yang
besar karena sejak awal sudah terlibat dalam program tersebut. Partisipasi
dapat diartikan juga sebagai sikap keterbukaan pada persepsi dan perasaan
pihak lain; partisipasi berarti, perhatian mendalam mengenai perbedaan
atau perubahan yang akan dihasilkan suatu proyek sehubungan dengan
kehidupan masyarakat; partisipasi kesadaran mengenai kontribusi yang
dapat diberikan oleh pihak-pihak lain untuk suatu kegiatan.5
3
Hetifah Sj Sumarto, Inovasi, Prtisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa Inovatif dan
Partisipatif di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), Cet ke-2, h. 188-189
4
Johannes Muller, Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2006), h. 256
5
22
Menurut pandangan penulis partisipasi adalahalat dan juga tujuan
untuk terlaksananya setiap program yang ada dimasyarakat, karna tanpa
adanya partisipasi masyarakat, program kegiatan tidak akan berjalan lancar
dalam jangka waktu yang lama.
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian partisipasi
menurut Mikkelsen dalam Soetomo (2006), ada enam tafsiran dan makna
yang berbeda tentang partisipasi. Pertama, partisipasi adalah kontribusi
sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam
pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi adalah usaha membuat
masyarakat semakin peka dalam meningkatkan kemauan menerima dan
kemampuan menanggapi proyek-proyek pembangunan. Ketiga, partisipasi
adalah proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau
kelompok terkait dalam mengambil inisiatif dan menggunakan
kebebasannya untuk melakukan hal itu. Keempat, partisipasi adalah
pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staff dalam
melakukan persiapan, pelaksanaan dan monitoring proyek, agar
memperoleh informasi mengenai konteks lokal dan dampak-dampak
sosial. Kelima, partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat
dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Keenam, partisipasi adalah
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan
lingkunggan mereka.6
Dari beberapa pengertian partisipasi yang telah dipaparkan oleh
para ahli, sedangkan partisipasi menurut penulis adalah sebuah
6
Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
sukarelawan atau kerjasama masyarakat terhadap suatu kegiatan, untuk
meningkatkan kemampuan dan mengembangkan potensi diri. Dalam hal
ini ibu-ibu rumah tangga melakukan kegiatan pemberdayaan lingkungan
yaitu berupa pendaur ulangan sampah anorganik tanpa adanya paksaan,
tidak mengharapkan imbalan atau sesuatu yang menguntungkan bagi diri
sendiri melainkan hanya untuk menyalamatkan lingkungannya.
Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat yang dimaksudkan adalah
partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan mulai dari
pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dan kebutuhan,
perencanaan program, pelaksanaan program serta dalam evaluasi dan
menikmati hasil.7
2. Tujuan Partisipasi
Dalam proses kegiatan ada beberapa tujuan yang diharapkan dalam
berpartisipasi, diantaranya:
a. Berupaya memberdayakan rakyat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan mereka sendiri secara lebih berarti
b. Berupaya untuk menjamin peningkatan peran rakyat dalam
inisiatif-inisiatif pembangunan
c. Fokus pada peningkatan kemampuan rakyat untuk berpartisipasi bukan
sekedar mencapai tujuan-tujuan proyek yang sudah ditetapkan
sebelumnya
d. Partisipasi dipandang sebagai suatu proses jangka panjang
7
Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
24
e. Partisipasi sebagai tujuan relative lebih aktif dan dinamis8
f. Melibatkan masyarakat dalam mendisain proses pengambilan
keputusan dan sebagai hasilnya meningkatkan kepercayaan mereka,
sehingga masyarakat dapat menerima keputusan dan menggunakan
dalam sistem yang ada ketika mereka menghadapi suatu
problem-problem dibidang kemasyarakatan
g. Menyalurkan dan menfasilitasi masyarakat dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan guna meningkatkan rasa kebersamaan dengan
mengajak masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.9
3. Tahapan-tahapan Partisipasi
a. Tahap Perencanaan
Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dalam
pemberdayaan, indikatornya dapat dilihat, pada keikutsertaan anggota
masyarakat dalam musyawarah penentuan program, identifikasi dan
masalah, ataupun pembuatan formula kegiatan/ program
kemasyarakatan tersebut.10
b. Tahap Pelaksanaan
Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat adalah ikut
serta dalam pelaksanaan program yang telah direncanakan
sebelumnya. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan diikuti secara
seksama dan cermat. Warga masyarakat aktif sebagai pelaksana
maupun pemanfaat program.
8
Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif Pengembangan
Masyarakat Di Era Globalisasi, h. 296
9
Tantan Hermansyah dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, h. 33
10
c. Tahap Pelembagaan Program
Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat ikut serta
merumuskan keberlanjutan atau pelembagaan program. Langkah
partisipasinya, masyarakat ikut serta dalam merumuskan dan membuat
model-model pendanaan program, penguat lembaga-lembaga
pengelola program dan melakukan pengkaderan anggota masyarakat
sebagai pengatur SDM bagi program tersebut. Partisipasi pada tahap
ini memiliki makna penting, karena masyarakat yang akan melanjutkan
program ini perlu dipersiapkan agar mereka dapat berbuat, berkarya
dan bekerja bagi kesinambungan program tersebut. Dengan demikian,
masyarakat dapat terbiasa dan sudah memiliki kapasitas serta jaringan
dalam melakukan operasionalisasinya.
d. Tahap Monitoring dan Evaluasi
Pada tahap monitoring dan evaluasi, masyarakat ikut serta
mengawasi pelaksanaan program. Pengawasan ini menjadi penting
agar program pemberdayaan tersebut dapat memiliki kinerja
administrasi artinya tata pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan
dengan dokumen-dokumen pelaporan yang semestinya berlaku atau
sesuai dengan perundang-undangan.
Tedapat empat tahapan dalam partisipasi, yaitu tahap
perencaan, pelaksanaan, pelembagaan dan monitoring dan evaluasi
program, dari keempat tahap tersebut saling berkaitan dan harus
beraturan, karena dalam tahapan masing-masing memiliki fungsi yang
26
masyarakat dalam pengambilan keputusan, yang diwujudkan dengan
keikutsertaan masyarakat dalam rapat-rapat. Pada tahap pelaksanaan
program, tahap ini merupakan tahap terpenting dalam pembangunan,
sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya. Wujud nyata
partisipasi pada tahap ini seperti partisipasi dalam bentuk sumbangan
pemikiran, materi, serta keterlibatan anggota dalam melaksanakan
program. Lalu tahap pelembagaan, pada tahap ini anggota masyarakat
ikut serta merumuskan keberlanjutan atau pelembagaan program.
Selanjutnya yang terakhir tahap MONEV, tahap ini dianggap penting
sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini sebagai umpan balik yang
dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek
selanjutnya.
C. Pemberdayaan Lingkungan
Pemebrdayaan lingkungan adalah upaya memberdayakan atau
memberikekuatan kepada yang tidak berdaya, agar mampu bergerak sendiri.
Pemberdayaan lingkungan juga dapat diartikan sebagai penyelamatan
lingkungan melalui pengelolaan lingkungan. Membahas masalah
pemberdayaan “Lingkungan Hidup”, dapat dibagi menjadi tiga konteks, yaitu
antara lain:
1. Menciptakan suasana yang memungkinkan berkembangnya potensi
2. Memperkuat potensi yang dimiliki melalui pemberian bantuan
3. Melindungi dan memberdayakan “Lingkungan Hidup” yang ada.11
11
Pengembangan berwawasan lingkungan sebenarnya merupakan
strategi pengelolaan sumber daya untuk tercapainya pengembangan
berkelanjutan. Dalam UUPLH-97 hanya diatur secara tegas “pengembangan
berwawasan lingkungan” (eco-development), yaitu upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pengembangan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup.12
1. Tujuan Pemberdayaan Lingkungan
Memberdayakan lingkungan sama halnya juga dengan
menyelamatkan, melestarikan dan mengelola lingkungan. Lingkungan
yang hidup seharusnya dikelola dengan baik agar dapat memberikan
kehidupan dan kesejahteraan bagi manusia. Adapun tujuan pemberdayaan
lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan
hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya
b. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c. Terwujudnya manusia sebagai Pembina lingkungan hidup
d. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk generasi
sekarang dan mendatang
e. Terlindungnya Negara terhadap dampak kegiatan luar wilayah Negara
yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.13
Kelestarian alam sangat dibutuhkan untuk menopang kebutuhan
hidup manusia. Ironisnya, justru kerusakan alam dan penurunan daya
12
Sugeng P. Haryanto dkk, Permasalahan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Lampung, (Lampung: Pusat Penelitian Lingkungan, 2005), 12
13
Pramudya Sunu, Melindungi Lingkungan dengan menerapkan ISO 14001, (Jakarta: PT
28
dukung lingkungan sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia
dengan berbagai kepentingannya.Dengan demikian, berarti terdapat
kesenjangan pada manusia tentang belum dimilikinya kesadaran dan
kepedulian. Untuk itu maka kesenjangan tersebut harus segera diambil
tindakan agar manusia memahami pentingnya pemberdayaan lingkungan
melalui pendidikan, pelatihan, informasi dan sebagainya. Terwujudnya
manusia sebagai pemberdaya lingkungan menjadi harapan kita semua agar
kelestarian lingkungan dapat serasi dan seimbangn sesuai dengan
peruntukannya. Maka disinilah dibutuhkan peran semua pihak dan seluruh
lapisan masyarakat agar berperan dan berpartisipasi untuk melestarikan
lingkungan.14
Peran strategis untuk pemberdayaan lingkungan terutama pihak
pemerintah yang memiliki kewenangan besar seperti eksplorasi
sumber-sumber alam. Unsur penting bagi tercapainya pembangunan berwawasan
lingkungan adalah terwujudnya manusia sebagai Pembina lingkungan
dimanapun iaberada. Manusia yang berada dipemerintahan mempunyai
peran yang sangat strategis yaitu mengeluarkan kebijakan dan
mengawasinya. Manusia yang bergerak disektor dunia usaha industri, jasa,
berperan langsung untuk mencemari atau tidak mencemari lingkungannya.
Manusia yang bergerak disektor pendidikan mempunyai peran penting
untuk jangka panjang, karena akan membentuk manusia yang seutuhnya
agar mempunyai wawasan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Masyarakat umum juga mempunyai peran yang penting dimanapun
14Ibid
mereka berada untuk secara aktif menjaga dan melindungi lingkungan agar
terhindar dari kerusakan.15
2. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah salah satu keberhasilan dalam
pemberdayaan lingkungan. Dampak dari pembangunan yang tidak
berwawasan lingkungan, pada umumnya mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan. Kondisi tersebut
merupakan kontribusi dari pemerintah sebagai pengambil dan pengawas
kebijakan serta dunia usaha sebagai pihak berperan langsung disektor
pembangunan. Akibat dari pembangunan yang tidak berwawasan
lingkungan, masyarakatlah yang menanggung akibatnya. Kegiatan
pembangunan seharusnya dan mengacu pada kondisi dalam dan
pemanfaatannya agar berwawasan lingkungan. Adapun ciri-ciri
pembangunan yang berkelanjutan meliputi:
a. Menjaga kelangsungan hidup manusia dengan cara melestarikan
fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
b. Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dalam arti
memanfaatkan sumber daya alam sebanyak alam dan teknologi
pengelolaan mampu menghasilkan secara lestari.
c. Memberi kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya didaerah
untuk berkembang bersama-sama baik dalam kurun waktu yang sama
maupun kurun waktu yang berbeda secara berkelanjutan.
15
30
d. Meningkatkan dan melestarikan kemampuan dan fungsi ekosistem
untuk memasok sumber daya alam, memberdayakan, melidungi, serta
mendukung kehidupan secara terus-menerus.
e. Menggunakan prosedur dan data yang memperhatikan kelestarian
fungsi dan kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan baik
sekarang maupun masa yang akan datang.16
Dalam upaya mendukung tujuan pembangunan yang berkelanjutan
telah dilakukan upaya-upaya memasukan unsur lingkungan dalam
memperhitungkan kelayakan suatu pembangunan. Unsur-unsur lingkungan
yang menjadi suatu paket dengan kegiatan pembangunan yang
berkelanjutan akan lebih menjamin kelestarian lingkungan hidup dan
mempertahankan dan atau memperbaiki daya dukung lingkungannya.
Dengan dimasukkannya unsur-unsur lingkungan menjadi satu paket
dengan pembangunan berkelanjutan seharusnya sekaligus
memperhitungkan kelayakan ekonominya.17
D. Daur Ulang Sampah
1. Pengertian Daur Ulang
Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah
anorganik yang terdiri dari atas kegiatan pemilihan, pengumpulan,
pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/ material bekas
pakai.18
Kunci keberhasilan program daur ulang adalah justru dipemilahan
awal, karena jika sampah telah dipilah sejak awal akan memudahkan
16
Pramudya Sunu, Melindungi Lingkungan dengan menerapkan ISO 14001,h. 23-24
17
Ibid. h. 24
18
proses selanjutnya. Kita tak perlu lagi menyortir dan memilah, hanya
tinggal mengolahnya kembali.
Pengertian daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan
bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadikan sesuatu yang berguna, mengurangi bahan
baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi,
kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemisahan,
pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk atau
material bekas pakai dan komponen utama dalam manajeman sampah
modern.19
2. Manfaat Daur Ulang
Manfaat dari daur ulang adalah memiliki nilai jual/ income dari
penghasilan atau pemanfaatan daur ulang limbah tersebut, mencegah
adanya sampah yang sebenarnya dan agar dapat menjadi sesuatu yang
berguna. Manfaat yang dirasakan dari masyarakat tersebut, dapat
mengurangi volume sampah, berkurangnya limbah domestik, lingkungan
menjadi asri, serta banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
sekitar.
3. Pengertian Sampah
Sampah didefinisikan sebagai suatu benda yang tidak digunakan
atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan
19
Juli Antono, “Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Daur Ulang Sampah Di Rumah Belajar Keluarga Anak Langit,“ (Skripsi S1 Fakultas Dakwah & Komuniikasi, Universitas
32
manusia. Dengan demikian, sampah dapat berasal dari kegiatan industry,
pertambangan, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, rumah
tangga, perdagangan dan kegiatan manusia lainnya.20
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas
manusia.Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau
sampah.Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi
kita terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari-hari. Dengan
demikian jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita
konsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa di lepas juga
dari pengelolaan gaya hidup masyarakat.
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk
menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir.
Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengendalian
timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transfor, pengolahan
dan pembuangan akhir.21
Dalam buku lain dijelaskan, sampah ialah segala sesuatu yang
tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ada
yang mudah membusuk dan ada pula yang tidak mudah membusuk. Yang
membusuk terutama terdiri atas zat-zat organik seperti sisa sayuran, sisa
daging, daun dan lain-lain. Sedangkan yang tidak membusuk dapat berupa
plastik, kertas, karet, logam ataupun abu, bahan bangunan bekas dan
lain-lain. Sampah terbagi menjadi dua, yaitu:
20
Prof. Dr. Ir. Karden Eddy Sontang Manik, M.S, Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi, 2007), Cet-ke 3, h. 67
21
a. Sampah yang membusuk/ Organik
Sampah ini dalam bahasa Inggris disebut garbage, yaitu yang
mudah membusuk karena aktivitas mikroorganisme.Dengan demikian
pengelolaan lainnya menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan
maupun dalam pembuangannya.22
Sampah organik ini biasanya dijadikan sebagai kompos atau
pupuk organik untuk tanaman atau tumbuh-tumbuhan karena sampah
organik ini tidak dapat didaur ulang dan akan hancur dengan
sendirinya.
b. Sampah yang tidak membusuk/ Anorganik
Sampah jenis ini dalam bahasa Inggris disebut refuse. Biasanya
terdiri atas kertas-kertas, plastik, logam, gelas, karet dan lainnya yang
tidak dapat membusuk atau sulit membusuk.23
Sampah anorganik ini adalah sampah kering yang dapat didaur
ulang. Contohnya: sampah-sampah plastik indomart atau alfamart
dapat dijadikan tas, dompet atau keterampilan yang lainnya, yang telah
dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di perumahan Villa Inti Persada
RT 06 apabila tidak dapat didaur ulang, maka proses untuk
memusnahkannya dengan pembakaran namun, resiko dari pembekaran
sampah sangat berbahaya. Oleh sebab itu ibu-ibu rumah tangga ini
memanfaatkan sampah anorganik ini dengan mendaur u