• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DESA PADANG BULAN SELAYANG II

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang studi

Ilmu Perpustakaan

OLEH: HAFNI LISANTI

100709062

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Hafni, Lisanti. 2014. Evaluasi Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II yang beralamat di Jln. Mawar Pasar V Padang Bulan, Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II memanfaatkan layanan perpustakaan. Penelitian ini menitik beratkan pada kelengkapan koleksi, sumber daya manusia (SDM) serta layanan perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi kepustakaan. Analisa deskriptif yang disajikan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil penelitian ini berdasarkan koleksi menunjukkan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II masih kurang memadai dan kurang sesuai dengan kebutuhan pengguna serta jumlah buku yang dapat dipinjam juga masih kurang memadai. Koleksi yang tersedia juga kurang mutakhir. Tingkat pemanfaatan koleksi di perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari frekuensi kunjungan masyarakat yang hampir setengahnya menyatakan hanya mengunjungi perpustakaan kurang dari 2 kali dalam satu minggu dan sebagian besar masyarakat hanya menggunakan waktu kurang dari 30 menit ketika berada di perpustakaan. Kemudian dalam memanfaatkan koleksi hampir setengah masyarakat kadang-kadang membaca buku di perpustakaan dan kadang-kadang-kadang-kadang meminjam buku dari perpustakaan, serta sebagian besar masyarakat kadang-kadang memfotokopi dan mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku perpustakaan. Jumlah SDM pada perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II belum memadai dan masih belum berperan maksimal dalam membantu masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan kelurahan di Desa Padang Bulan Selayang II belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Kualitas layanan di perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II masih kurang memuaskan bagi pengguna.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan guna

mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah “Evaluasi Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dari hasil penulisan, penyajian, maupun penguraian dari isinya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan penulis pada masa yang akan datang.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Syahron Lubis, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera.

3. Bapak Dra. Eva Rabita, M.Hum selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

(4)

6. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Mhd. Hasan S.Ag dan Ibunda Fatmawati A.Ma selaku orangtua penulis yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materil kepada penulis yang tak ternilai harganya.

7. Kepada kepala lurah dan seluruh staf kelurahan di Kantor Kelurahan Padang Bulan Selayang II yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini terutama dalam hal pengumpulan data. 8. Kepada abangda Khairiandi Fitra dan Lisma Firasti yang telah banyak

memberi dorongan, motivasi, do’a dan kasih sayang serta semangat dalam setiap keadaan. Karna Semangat dan do’a yang kalian berikan merupakan penyemangat bagi saya dalam menyusun skripsi ini

9. Kepada sahabat-sahabatku Uty, Susi, Cici, Nisa, Nita, Ririn, Kak Yuni, Arinal, Fika, Nova, Mega, Icha dan teman-teman yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih telah memberi dorongan, motivasi, do’a dan bantuan dalam setiap keadaan kepada penulis.

10.Kepada Teman-teman Stambuk 2010 Program Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Demikian penulis sampaikan dengan harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Medan Agustus 2014

(5)

DAFTAR ISI

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Ruang Lingkup ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5

2.1 Perpustakaan Desa/Kelurahan... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Desa ... 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Desa ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Desa ... 7

2.3.2 Pemanfaatan Pelayanan Koleksi Perpustakaan ... 14

2.3.3 Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan ... 17

2.4 Koleksi Perpustakaan ... 18

2.4.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 18

2.4.2 Tujuan dan Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 19

2.4.3 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 20

2.5 Layanan Perpustakaan Desa... 22

2.5.1 Pengertian Layanan Perpustakaan ... 22

2.5.2 Jenis Layanan Perpustakaan Desa... 23

2.5.2.1 Layanan Pembaca ... 23

2.5.2.1 Layanan Sirkulasi ... 24

2.6 Sumber Daya Manusia (SDM) ... 26

2.6.1 Pustakawan ... 26

2.6.2 Tenaga Perpustakaan Desa... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Metode Penelitian ... 28

(6)

3.3 Populasi dan Sampel ... 29

3.4.1 Populasi ... 29

3.4.2 Sampel ... 29

3.4.1 Teknik Penarikan Sampel ... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.5 Instrumen Penelitian ... 32

3.5.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 32

3.6 Analisis Data Deskriptif ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umun responden... 35

4.2 Analisis Deskriptif ... 35

4.2.1 Pemanfaatan Koleksi ... 35

4.2.1.1 Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan ... 36

4.2.1.2 Waktu yang Digunakan Pengguna di Perpustakaan ... 36

4.2.1.3 Membaca Buku di Perpustakaan ... 37

4.2.1.4 Meminjam Buku di Perpustakaan ... 38

4.2.1.5 Memfotokopi Isi Buku dari Perpustakaa ... 39

4.2.1.6 Mencatat Informasi yang Dibutuhkan dari Buku Perpustakaan ... 40

4.2.1.7 Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 41

4.2.2 Koleksi ... 42

4.2.2.1 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 42

4.2.2.2 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pengguna ... 43

4.2.2.3 Kemutakhiran Koleksi Perpustakaan ... 44

4.2.2.4 Batas Jumlah Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 45

4.2.3 Layanan Perpustakaan ... 46

4.2.3.1 Jam Buka Perpustakaan ... 47

4.2.3.2 Kualitas Layanan di Perpustakaan ... 47

4.2.4 Sumber Daya Manusia ... 48

4.2.4.1 Jumlah Tenaga Pengelola Perpustakaan ... 49

4.2.4.2 Bantuan Pustakwan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Masyarakat Kelurahan Padang Bulan Selayang II ... 29

Tabel 3.2 Teknik Penarikan Sampel ... 31

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 33

Tabel 4.1 Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan ... 36

Tabel 4.2 Waktu yang Digunakan Pengguna di Perpustakaan ... 37

Tabel 4.3 Tingkat Seringnya Pengguna Membaca Buku di Perpustakaan ... 38

Tabel 4.4 Tingkat Seringnya Pengguna Meminjam Buku di Perpustakaan ... 39

Tabel 4.5 Tingkat Seringnya Pengguna Memfotokopi Isi Buku dari Perpustakaa ... 40

Tabel 4.6 Tingkat Seringnya Pengguna Mencatat Informasi yang Dibutuhkan dari Buku Perpustakaan... 41

Tabel 4.7 Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 42

Tabel 4.8 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 43

Tabel 4.9 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pengguna .. 44

Tabel 4.10 Kemutakhiran Koleksi Perpustakaan ... 45

Tabel 4.11 Batas Jumlah Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 46

Tabel 4.12 Jam Buka Perpustakaan ... 47

Tabel 4.13 Kualitas Layanan di Perpustakaan ... 48

Tabel 4.14 Jumlah Tenaga Pengelola Perpustakaan ... 49

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

ABSTRAK

Hafni, Lisanti. 2014. Evaluasi Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II yang beralamat di Jln. Mawar Pasar V Padang Bulan, Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II memanfaatkan layanan perpustakaan. Penelitian ini menitik beratkan pada kelengkapan koleksi, sumber daya manusia (SDM) serta layanan perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi kepustakaan. Analisa deskriptif yang disajikan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil penelitian ini berdasarkan koleksi menunjukkan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II masih kurang memadai dan kurang sesuai dengan kebutuhan pengguna serta jumlah buku yang dapat dipinjam juga masih kurang memadai. Koleksi yang tersedia juga kurang mutakhir. Tingkat pemanfaatan koleksi di perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari frekuensi kunjungan masyarakat yang hampir setengahnya menyatakan hanya mengunjungi perpustakaan kurang dari 2 kali dalam satu minggu dan sebagian besar masyarakat hanya menggunakan waktu kurang dari 30 menit ketika berada di perpustakaan. Kemudian dalam memanfaatkan koleksi hampir setengah masyarakat kadang-kadang membaca buku di perpustakaan dan kadang-kadang-kadang-kadang meminjam buku dari perpustakaan, serta sebagian besar masyarakat kadang-kadang memfotokopi dan mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku perpustakaan. Jumlah SDM pada perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II belum memadai dan masih belum berperan maksimal dalam membantu masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan kelurahan di Desa Padang Bulan Selayang II belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Kualitas layanan di perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II masih kurang memuaskan bagi pengguna.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan perpustakaan umum, merupakan sarana untuk mendukung proses terbentuknya masyarakat yang cerdas. Dengan adanya perpustakaan akan membantu masyarakat ekonomi lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam kasus ini perpustakaan dapat dikatakan menjadi sarana mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan perpustakaan juga merupakan penghayatan falsafah negara kita yaitu Pancasila.

Perpustakaan tidak saja hanya sebagai sarana tempat mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan serta melestarikan bahan pustaka, tapi fungsi

perpustakaan juga menjurus kearah pengembangan sumber daya manusia (SDM). Perpustakaan bukan saja berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ataupun mendapatkan bacaan hiburan belaka, namun lebih luas dari itu. Perpustakaan berfungsi sebagai tempat melaksanakan pendidikan masyarakat selain pendidikan di sekolah atau ekstrakulikuler, dimana masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan proses belajar mandiri dalam pembentukan pribadi, mendapatkan keterampilan, mengenal berbagai macam perkembangan sosial, politik dan kebudayaan yang berkembang di masyarakat.

(11)

Perpustakaan desa merupakan salah satu jenis perpustakaan umum yang dikelola oleh masyarakat. Menurut (Hermawan dan Zulfikar 2003, 3) menyatakan bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya. Konsep dasar perpustakaan umum adalah didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan didanai dengan dana masyarakat.

Dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Perpustakaan Desa atau Kelurahan, pada pasal 1 Nomor 1 disebutkan bahwa perpustakaan Desa / Kelurahan adalah wadah penyediaan bahan bacaan sebagai salah satu sumber belajar bagi masyarakat dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat, serta menunjang pelaksanaan pendidikan nasional. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang khusus dari pemerintahdalam upaya membangun dan mengembangkan perpustakaan desa/kelurahan serta upaya yang maksimal dari pemerintahan desa dalam memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat.

Perpustakaan Desa Padang Bulan (PB) Selayang II berdiri sejak tahun 2013 dan telah memiliki kurang lebih 2000 judul dan 3000 eksemplar koleksi yang terdiri dari : (a) Koleksi buku teks, (b) Surat kabar, dan (c) Majalah. Koleksi tersebut diperoleh dari sumbangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diserahkan langsung oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Sumatera Utara serta sumbangan dari instansi-instansi lain. Sumbangan tersebut diserahkan tentu dengan tujuan agar perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II ini dapat memenuhi fungsinya sebagai tempat melaksanakan pendidikan masyarakat diluar sekolah dan juga sebagai pengembangan sumber daya manusia.

Layanan perpustakaan merupakan ujung tombak yang langsung berhubungan dengan pengguna perpustakaan. Namun demikian perpustakaan

(12)

perpustakaan. Perpustakaan hanya dikelola langsung oleh kepala desa dan staf-staf kantor kelurahan tersebut sehingga berpengaruh terhadap pelayanan serta jam buka perpustakaan karena perpustakaan hanya dibuka jika ada salah satu dari staf tidak sedang banyak pekerjaannya. Rata-rata jam buka perpustakaan hanya sekitar 3-4 kali seminggu. (b) Tidak memiliki fasilitas yang cukup lengkap sehingga tidak bisa mendukung kegiatan-kegiatan perpustakaan dengan baik seperti layanan sirkulasi masih dilakukan secara manual dan ruang baca pun masih terbatas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti pemanfaatkan layanan perpustakaan desa tersebut dengan menetapkan penelitian “Evaluasi pemanfaatan layanan pada perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, sejauh mana masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II memanfaatkan layanan perpustakaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II memanfaatkan layanan perpustakaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a. Bagi Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II, sebagai masukan

bagi Perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II dalam pengembangan layanan perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II tersebut.

(13)

c. Bagi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian dibidang ilmu perpustakaan dan informasi, khususnya mengenai pemanfaatan layanan perpustakaan desa.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

(14)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Desa

Perpustakaan desa merupakan salah satu jenis perpustakaan umum yang berada didesa, dikembangkan oleh masyarakat desa, serta memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat desa.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Desa

Adapun pengertian perpustakaan desa menurut (Sutarno NS 2008, 9) perpustakaan desa adalah :

Perpustakaan desa adalah lembaga layanan publik yang berada di desa. Sebuah unit layanan yang dikembangkan dari, oleh dan untuk masyarakat tersebut. Tujuannya untuk memberikan layanan dan memenuhi kebutuhan warga yang berkaitan dengan informasi, ilmu pengetahuan, pendidikan dan rekreasi kepada semua lapisan masyarakat.

Sedangkan dalam keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah nomor 3 tahun 2001, perpustakaan desa adalah :

Perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/kelurahan.

Berdasarkan uraian pengertian perpustakaan desa tersebut dapat dilihat bahwa perpustakaan desa merupakan lembaga pelayanan kepada masyarakat desa setempat yang berisi koleksi buku atau non buku untuk memberikan layanan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat, serta mendukung kegiatan pendidikan dan rekreasi masyarakat.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Desa

(15)

Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh (F. Rahayuningsih 2007, 5) mengatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah :

a) Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.

b) Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

c) Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini disebut fungsi pendidikan berkesinambungan atau pendidikan seumur hidup. d) Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan

pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Tujuan pembentukan, penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan desa adalah untuk melayani masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tersebut.

Tujuan yang lebih rinci menurut (Sutarno NS 2008, 27) adalah :

a) Menunjang program wajib belajar dan program pendidikan keterampilan masyarakat lainnya.

b) Menyediakan wahana mencerdaskan kehidupan masyarakat desa dan menumbuhkan daya kreasi, prakarsa dan swakarsa masyarakat melalui peningkatan gemar membaca dan semangat belajar masyarakat.

c) Memberi semangat belajar dan hiburan yang sehat dalam memanfaatkan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang.

d) Menyediakan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat dalam berbagai bidang.

(16)

Berdasarkan uraian tujuan perpustakaan desa tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa tujuan terbentuknya sebuah perpustakaan umum maupun perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah kecamatan maupun pemerintah desa/kelurahan adalah untuk sarana pelayanan kepada masyarakat sebagai penyedia sumber informasi yang cepat, tepat dan murah untuk menunjang program wajib belajar dan program pendidikan keterampilan masyarakat lainnya, serta membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya

sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini disebut fungsi pendidikan berkesinambungan atau pendidikan seumur hidup.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Desa

Perpustakaan desa/kelurahan memiliki fungsi sebagai penyedia layanan informasi bagi masyarakat desa untuk berbagai kepentingan seperti pendidikan, rekreasi, mendukung mata pencaharian dan medukung pendidikan sekolah anak.

Menurut (Sutarno NS 2008, 42) untuk melaksanakan tugas pokoknya , maka perpustakaan desa memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :

a) Pengkajian kebutuhan informasi dan bahan pustaka bagi para pemakai dan masyarakat.

b) Penyediaan bahan pustaka yang diperlukan. c) Pengelolaan dan penyiapan bahan pustaka. d) Penyimpanan dan pelestarian.

e) Pendayagunaan koleksi/bahan pustaka. f) Pemberian layanan kepada pemakai. g) Pemasyarakatan perpustakaan desa.

h) Pengkajian dana pengembangan semua aspek kepustakawanan. i) Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah desa dan instansi terkait. j) Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dan lembaga lain yang

(17)

Sedangkan fungsi utama perpustakaan desa/kelurahan menurut Pedoman penyelenggara perpustakaan desa adalah : Sebagai lembaga layanan bahan pustaka dan informasi kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan, informasi, penerangan, dan rekreasi.

Berdasarkan uraian fungsi perpustakaan tersebut maka dapat dilihat bahwa perpustakaan desa bukan hanya sebagai tempat penyedia, penyimpanan dan pengelola bahan pustaka serta informasi, perpustakaan desa juga harus melayani

masyarakat, memasyarakatkan perpustakaan, serta menjalin kerjasama dengan perpustakaan dan instansi lain untuk kepentingan pendidikan, informasi, penerangan dan rekreasi masyarakat desa.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Desa

Tugas utama perpustakaan desa/ kelurahan ialah menyediakan, mengolah dan melayankan informasi bagi masyarakat pedesaan.

Menurut (Sutarno NS 2006, 61) tugas perpustakaan secara garis besar adalah :

a) Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi, mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang di sesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemakai serta mutakhir.

b) Tugas mengelola meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusur, ditemukan kembali dan diakses oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan dan perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam kondisi bersih, utuh dan baik. Sedangkan kegiatan pelestarian adalah dalam rangka preservasi konservasi karena untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.

(18)

Berdasarkan uraian tugas perpustakaan desa tersebut, dapat dijelaskan bahwa tugas pokok perpustakaan desa adalah menghimpun atau mengumpulkan informasi, mengelolanya, menyimpan, memberdayakan serta memberikan layanan kepada masyarakat dengan menyediakan bahan perpustakaan daninformasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Maksudnya adalah menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan mata pencaharian disuatu desa tersebut. Misalnya mayoritas masyarakat desa bermata pencaharian sebagai pedagang, maka layaknya suatu perpustakaan desa menyediakan bahan pustaka yang

berkaitan dengan masalah perdagangan dan lain sebagainya.

2.2Evaluasi

Kata evaluasi sering digunakan untuk sebuah penilaian dan perkiraan mengenai objek tertentu. Menurut (Arikunto 2004, 1) menyatakan bahwa:

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil sebuah kepustusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak dection maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Sedangkan (Ajick 2009, 2) menyatakan bahwa evaluasi adalah

“penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan

-tujuan yang dapat mencapai suatu program dalam proses, mengoleksi, menganalisis dan mengartikan informasi atau sebagai bentuk instruksi”.

Berdasarkan beberapa defenisi evaluasi tersebut dapat dijelaskan bahwa evaluasi adalah proses penilaian sistematis terhadap suatu obyek. Dimana untuk menilainya dilakukan proses analisis.

2.2.1 Pengertian Evaluasi Koleksi

(19)

Evaluasi koleksi menurut (Clayton dan Gorman 2001) adalah :

Evaluation of a collection of information resources is the process of getting to know its strengths and weaknesses using techniques that are likely to yield valid and reliable results (in other words, techniques that measure what they set out to measure and provide results that can be replicated if necessary). Collection evaluation is defined as the process of measuring the degree to which a library acquires the materials it intends to acquire in accordance with stated parameters (usually in a collection development policy).

Maksudnya, evaluasi koleksi adalah proses untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan menggunakan teknik tertentu untuk memperoleh hasil yang valid dan reliabel. Evaluasi koleksi didefinisikan sebagai proses mengukur sejauh mana perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan parameter tertentu pada bagian pengembangan koleksi suatu perpustakaan.

Sedangkan (Hernon dan McClure 1990) menyebutkan evaluasi koleksi adalah :

The process of identifying and collecting data about specific services or activities, establishing criteria by which their success can be assessed, and determining both the quality of the services or activityand the degree to which the service or activity accomplishes stated goals and objectives.

Berdasarkan pendapat Henon dan McClure diatas dapat dilihat bahwa evaluasi koleksi merupakan proses proses mengidentifikasi dan mengumpulkan data tentang kegiatan tertentu, menetapkan criteria yang dapat menilai keberhasilan mereka dan menentukan baik tidaknya kualitas layanan serta sejauh mana kegiatan perpustakaan mencapai tujuan.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa evaluasi koleksi merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui, mengukur, mengidentifikasi dan mengunpulkan data tentang koleksi yang tersedia pada perpustakaan untuk menilai baik tidaknya kualitas layanan perpustakaan serta sejauh mana perpustakaan mencapai tujuan yang berakhir untuk kepentingan kepuasan

(20)

2.2.2 Tujuan Evaluasi Koleksi

Pada dasarnya evaluasi koleksi dilakukan adalah untuk kepentingan pengguna, dengan mengevaluasi koleksi tentu kita dapat memutuskan pengembangan dan penyiangan koleksi agar tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Pernyataan (Clayton dan Gorman 2001, 10) memutuskan tujuan evaluasi koleksi adalah untuk:

a) Mencari pemahaman lebih akurat tentang wilayah (scope), kedalaman, dan kegunaan dari koleksi.

b) Mempersiapkan pedoman dan dasar untuk pengembangan koleksi. c) Membantu persiapan kebijakan pengembangan koleksi.

d) Mengukur efektifitas kebijakan pengembangan koleksi. e) Menetapkan kecukupan dan kualitas dari koleksi.

f) Menolong memperbaiki ketidakmampuan pustakawan dan meningkatkan kemampuan mereka.

g) Focus terhadap sumber daya manusia dan financial pada area yang membutuhkan perhatian lebih

h) Membuktikan untuk administrator bahwa sesuatu telah dilakukan tentang tuntutan untuk “penambahan anggaran”

i) Menetapkan adanya kekuatan khusus atau kelemahan dalam koleksi. j) Memeriksa kebutuhan untuk penyiangan dan control koleksi, dan

menetapkan wilayah prioritas untuk kegiatan ini.

Tujuan dari evaluasi koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi menurut dokumen (Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2005) adalah :

1) mengetahui mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi

2) menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan tinggi 3) mengikuti perubahan, perkembangan sosial budaya, ilmu dan

teknologi

4) meningkatkan nilai informasi

(21)

Walaupun tujuan yang disebutkan di atas untuk perpustakaan perguruan tinggi, namun materi tersebut bisa digunakan untuk perpustakaanjenis yang lain.

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan evaluasi koleksi adalah untuk mengetahui mutu, lingkup dan kedalaman koleksi untuk keperluan pengembangan dan penyiangan koleksi agar dapat mengikuti perubahan, perkembangan sosial budaya, ilmu dan teknologi. Serta tentu saja kesemua upaya tersebut dilakukan untuk keperluan pengguna agar koleksi perpustakaan selalu

sesuai atau relevan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan perkembangan global.

2.2.3 Metode Evaluasi Koleksi

Metode evaluasi koleksi merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dalam mengevalusi koleksi.

Pendapat George Bonn yang dikutip oleh (Evans, 2000) memberikan lima pendekatan umum terhadap evaluasi, yaitu:

1) Pengumpulan data statistik semua koleksi yang dimiliki 2) Pengecekan pada daftar standar seperti katalog dan bibliografi

3) Pengumpulan pendapat dari pengguna yang biasa datang ke perpustakaan

4) Pemeriksaan koleksi langsung

5) Penerapan standar, pembuatan daftar kemampuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen, dan pencatatan manfaat relatif dari kelompok khusus.

Terdapat 2 metode dan beberapa cara dalam evaluasi koleksi yaitu sebagai berikut :

1. Metode Terpusat pada Koleksi

Pada metode ini terdapat beberapa cara untuk melakukan evaluasi koleksi, yaitu:

(22)

c) perbandingan data statistic

d) Perbandingan pada berbagai standar koleksi

2. Metode Terpusat pada Penggunaan

Pada metode ini terdapat beberapa cara untuk melakukan evaluasi koleksi, yaitu:

a) Melakukan kajian sirkulasi b) Meminta pendapat pengguna

c) Menganalisis statistik pinjam antar perpustakaan d) Melakukan kajian sitiran

e) Melakukan kajian penggunaan di tempat (ruang baca) f) Memeriksa ketersediaan koleksi di rak

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Seringkali yang terbaik adalah menggunakan beberapa metode yang saling dapat menutupi kelemahannya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode terpusat pada penggunaa dengan cara meminta pendapat pengguna dengan melakukan survei dengan membagikan kuesioner untuk diisi oleh sebagian pengguna yang penulis putuskan sebagai sampel dalam penelitian ini untuk mendapatkan data persepsi pengguna tentang kecukupan koleksi untuk ditarik kesimpulannya serta kesimpulan tersebut diberlakukan untuk seluruh pengguna.

2.3 Pemanfaatan

(23)

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan

Pemanfaatan koleksi erat kaitannya dengan manajemen koleksi. Kata memanfaatkan koleksi perpustakaan dapat diartikan membaca koleksi di ruang baca perpustakaan ( in library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi perpustakaan (out library use).

Berdasarkan uraian pengertian pemanfaatan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan merupakan kegiatan menggunakan. Jika dikaitkan dengan pemanfaatan koleksi di perpustakaan maka pemanfaatan adalah kegiatan

menggunakan bahan pustaka baik membaca koleksi di ruang baca maupun meminjam koleksi untuk dibaca dirumah. Pada dasarnya pemanfaatan koleksi pada perpustakaan juga mencakup kegiatan membaca, menyalin atau mencatat, memfotokopi serta meminjam koleksi untuk dibawa keluar perpustakaan.

Suatu hal yang sering menjadi masalah bagi suatu perpustakaan adalah bahwa dari koleksi yang disediakan, hanya sebagian kecilnya saja yang dimanfaatkan oleh pengguna dan sebagian besarnya kurang atau tidak dimanfaatkan.

2.3.2 Pemanfaatan Pelayanan Koleksi Perpustakaan

Pemanfaatan perpustakaan merupakan kegiatan menggunakan bahan perpustakaan dengan berbagai cara misalnya membaca bahan pustaka ditempat, mencatat isi bahan pustaka untuk berbagai keperluan, memfotocopy, serta meminjam bahan pustaka.

(24)

Menurut (Lancaster 1993, 77) membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca dengan bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1) If a book is removed from the shelves, casually glanced at and immediately returned, has it been use?

2) If it is removed, some portion of it read at the shelves, and then put back, has it been used?

3) If it is carried to table, along with others, glanced at and pushed to one side, has it been used?

Pendapat di atas dapat diartikan sebagai berikut :

1) Jika koleksi di ambil dari rak dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?

2) Jika koleksi diambil dari rak dan sebagian dibaca, apakah koleksi itu dimanfaatkan?

3) Jika koleksi ada di atas meja atau ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu dimanfaatkan?

Menurut (Zulkarnaen 1997, 45), cara memanfaatkan koleksi buku pada perpustakaan secara umum dikategorikan sebagai berikut:

1) Meminjam

Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi perpustakaan setelah mendapatkan buku yang ia inginkan. Dengan melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi kemeja sirkulasi. 2) Membaca di tempat

Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan.

3) Mencatat informasi dari buku

Terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku berbeda.

4) Memperbanyak (menggunakan jasa foto copy)

(25)

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan semua kegiatan yang mencakup membaca, mencatat, memfotokopi hingga meminjam bahan pustaka.

Menurut Handoko yang dikutip oleh (Handayani 2007, 28) dari segi pengguna, pemanfaatan koleksi perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1) Faktor internal yang meliputi:

a) Kebutuhan, merupakan kebutuhan pengguna akan informasi

b) Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang mau memanfaatkan koleksi pada perpustakaan

c) Minat, merupakan kecenderungan hati yang tinggi pengguna dalam membaca dan memanfaatkan koleksi perpustakaan.

2) Faktor eksternal yang meliputi:

a) Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang bisa

dimanfaatkan informasinya oleh masyarakat

b) Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu keterampilan pustakawan dalam melayani masyarakat dapat dilihat melalui kecepatan dan keramahan pustakawan dalam memberikan layanan perpustakaan

c) Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali ini yang menjadi fasilitas pencarian informasi adalah sarana akses koleksi perpustakaan

(26)

keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna tersebut, serta fasilitas alat bantu temu kembali informasi yang disediakan di perpustakaan.

2.3.3 Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan

Dalam memanfatkan bahan pustaka ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengguna yaitu : membaca, mencatat, memfotocopy dan meminjam.

1. Membaca

Menurut (Salim 2002, 114) makna dari membaca adalah melihat isi

sesuatu yang tertulis dengan teliti serta memahaminya (dengan melisankan atau dalam hati). Sedangkan dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 85) disebutkan membaca berarti “melihat, serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati)”. Maka dapat dijelaskan bahwa membaca diperpustakaan adalah melihat dan memahami isi suatu bahan bacaan dengan cara melisankan atau hanya dalam hati.

2. Mencatat

Menurut (Salim 2002, 263) makna dari mencatat adalah “menulis atau memasukkan sesuatu dalam buku sebagai peringatan”. Sedangkan dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 196) disebutkan mencatat adalah menulis atau menyalin. Jadi mencatat di perpustakaan adalah menulis atau menyalin informasi yang ada pada koleksi perpustakaan kedalam sebuah media lainnya sebagai peringatan.

3. Memfotokopi

(27)

4. Meminjam

Menurut (Salim 2002, 1165) meminjam adalah memakai barang orang lain untuk sementara waktu. Sedangkan dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 876) disebutkan meminjam bermakna memakai barang urang lain untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan. Maka meminjam di perpustakaan adalah memakai koleksi yang ada di perpustakaan dalam waktu yang sudah ditentukan dengan ketentuan yang berlaku dalam jangka waktu

peminjaman, dan apabila sudah sampai waktunya maka harus dikembalikan.

2.4 Koleksi Perpustakaan

Koleksi merupakan salah satu unsur yang paling pokok dalam suatu lembaga perpustakaan. Perpustakaan tidak akan dapat berjalan sesuai harapan jika koleksi tidak memadai. Koleksi perpustakaan desa juga haruslah sesuai atau relevan dengan kebutuhan informasi penggunanya. Perpustakaan desa diharapkan dapat menyedikan bahan pustaka yang sesuai dengan mayoritas kebutuhan informasi penggunanya, misalnya disesuaikan dengan mata pencaharian masyarakat setempat.

2.4.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan (Pasal 1 Ayat 2 UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan). Koleksi perpustakaan merupakan factor utama dalam mendirikan suatu perpustakaan. Hal tersebut didukung oleh pernyataan (Sutarno 2006, 113) bahwa Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan.

Sedangkan menurut (Darmono 2001, 60) Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, peta).

(28)

perpustakaan jika koleksi di suatu perpustakaan belum memadai, maka kegiatan perpustakaan tidak akan berjalan dengan baik. Koleksi perpustakaan merupakan semua bahan pustaka dalam berbagai bentuk tercetak dan bentuk tidak tercetak untuk disajikan kepada pengguna sebagai media pemenuhan kebutuhan informasi yang mereka perlukan.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang perpustakaan desa/kelurahan jenis koleksi perpustakaan desa terdiri atas koleksi karya cetak dan

karya rekam.

2.4.2 Tujuan dan Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu unsur pokok dalam membangun suatu perpustakaan dan diadakannya koleksi perpustakaan tentu dengan tujuan dan fungsi tertentu yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan

Tujuan diadakannya koleksi perpustakaan tak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan tersebut. Jika tidak ada koleksi maka tidak mungkin ada perpustakaan. Dengan demikian suatu perpustakaan harus menyediakan koleksi yang memadai serta relevan dengan kebutuhan informasi penggunanya.

2. Fungsi

Fungsi koleksi perpustakaan menurut pendapat Randall dan Godrich yang dikutip oleh (Andi Prastowo 2012, 117) ada empat, yaitu reference function, curriculum function, General function, dan research function.

a) Fungsi Referensi (Reference function) yaitu koleksi perpustakaan yang dapat memberikan rujukan tentang berbagai informasi secara cepat, tepat, dan akurat bagi para pemakainya.

(29)

c) Fungsi Umum (General function) maksudnya, fungsi koleksi perpustakaan yang bersifat umum ini berhubungan dengan pelestarian bahan pustaka dan hasil budaya manusia secara keseluruhan.

d) Fungsi Penelitian (Research function) maksudnya, keberadaan koleksi perpustakaan harus mampu berfungsi memberikan jawaban atas keingintahuan dari para pemakai perpustakaan. Dengan begitu, perpustakaan dapat dijadikan sarana yang menyediakan berbagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai atau peneliti.

2.4.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis Koleksi perpustakaan pada dasarnya dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

Menurut (Darmono 2001, 52) beberapa jenis koleksi perpustakaan sebagai sumber belajar yang mungkin dapat dijangkau perpustakaan adalah :

a) Buku

Buku merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun perpustakaan. Pengertian buku adalah terbitan yang membahas informasi tertentu, disajikan secara tertulis sedikitnya setebal 64 halaman tidak termasuk hal sampul.

b) Koleksi Referens

Koleksi referens sebenarnya juga dalam bentuk buku, yang membedakan dengan buku adalah isi dan cara penyusunannya. Contoh buku referens: Kamus, Ensiklopedi, Almanak, Direktori, Buku Tahunan.

c) Sumber Geografi

Jenis koleksi ini berisi informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian tempat, bahan tambang, hutan, hasil pertanian daerah tertentu, laut, hasil laut, gunung, gurun, curah hujan untuk daerah tertentu. Bentuk sumber geografi pada umumnya adalah atlas, globe, peta.

d) Jenis Serial (Terbitan Berkala)

Pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan Koran. Majalah dan Koran diperlukan sebagai koleksi perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia. e) Bahan Mikro

Bahan mikro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari buku ke dalam bentuk mikro seperti mikro film dan mikrofis (carik mikro).

(30)

Bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan telinga. Contoh: Video, kaset, CD-ROM, VCD, Film.

Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang perpustakaan desa/kelurahan, jenis koleksi perpustakaan desa terbagi atas 2 yaitu koleksi karya cetak dan karya noncetak (karya rekam) dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Karya Cetak

a) Buku/Monograf

Buku atau monograf adalah terbitan yang mempunyai satu kesatuan yang utuh, dapat terdiri satu jilid atau lebih. Terbitan yang termasuk dalam kelompok ini adalah buku, laporan penelitin, skripsi, tesis, disertasi.

b) Bahan Bukan Buku

1. Terbitan berkala/berseri Terbitan berkala/berseri adalah terbitan yang diterbitkan terus-menerus dalam jangka waktu/kala terbit tertentu. Terbitan seperti ini dapat berupa harian, mingguan, bulanan dan sebagainya. Yang termasuk dalam bentuk ini adalah surat kabar, majalah dan terbitan lain yang mempunyai kala terbit tretentu.

2. Peta 3. Gambar

4. Brosur, pamflet, booklet dan lain-lain 5. Makalah

Dari uraian penjelasan tentang karya cetak diatas, maka karya cetak merupakan semuan jenis terbitan yang merupakan hasil dari ide pemikiran manusia, yang dituangkan kedalam sebuah bentuk tercetak seperti buku, buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan, majalah, surat kabar, peta, brosur serta terbitan berseri lainnya yang diperuntukkan bagi umum.

(31)

a) Rekaman gambar, misalnya film, CD, microfilm, mikrofis b) Rekaman suara, misalnya piringan hitam, CD dan kaset

c) Rekaman data magnetik/digital, misalnya dalam bentuk disket, CD dan pangkalan data.

Dari uraian penjelasan tentang karya noncetak tersebut diatas maka karya noncetak merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan kedalam bentuk rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika serta bahan

kartografi.

2.5 Layanan Perpustakaan Desa

Layanan perpustakaan desa merupakan salah satu fasilitas umum yang di sediakan untuk kepentingan informasi masyarakat, yang terletas di wilayah pedesaan dan dikelola oleh masyarakat pedesaan.

2.5.1 Pengertian Layanan Perpustakaan

Layanan Perpustakaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi akan berhasil atau tidaknya suatu perpustakaan. Pelayanan yang baik, cepat, tepat dan benar akan member kepuasan bagi penggunanya sehingga pengguna akan percaya bahwa layanan perpustakaan dapat memnuhi informasinya serta akan kembali lagi bila suatu saat dia membutuhkan informasi yang lain.

Baik tidaknya suatu perpustakaan dapat diukur dari kemampuannya memberikan informasi yang tepat kepada penggunanya. (Soeatminah 1992, 129) mengatakan bahwa suatu perpustakaan dianggap bermutu apabila dapat memberi layanan yang cepat, tepat dan benar kepada pemakainnya.

(32)

Layanan perpustakaan-untuk selanjutnya disebut layanan pustaka- adalah layanan informasi pustaka/sumber informasi yang dilakukan oleh perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Layanan ini merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa perpustakaan kepada pemustaka. Jenis/divisi layanan pemustaka cukup banyak. Adapun penyelenggaraan semua jenis/divisi layanan tersebut disesuaikan dengan kondisi di setiap perpustakaan dan kebutuhan penmustakanya.

2.5.2 Jenis Layanan Perpustakaan Desa

Pada dasarnya ada beberapa jenis layanan di perpustakaan. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai perpustakaan desa, layanan yang disediakan perpustakaan desa/kelurahan yaitu layanan pembaca dan layanan sirkulasi.

2.5.2.1 Layanan Pembaca

Layanan pembaca merupakan suatu layanan yang memungkinkan pengguna menggunakan atau memanfaatkan bahan pustaka di dalam gedung perpustakaan atau membaca ditempat .

Menururut (Saifullah 2008, 60-61) perpustakaan mengenal dua macam system layanan, yaitu system layanan terbuka dan system layanan tertutup.

1) Sistem layanan terbuka

Layanan terbuka (open access) adalah suatu system layanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, membuka-buka pustaka, dan mengambilnya dari tempat penyimpanan untuk dibaca diruang baca yang disediakan perpustakaan.

2) Sistem layanan tertutup

Layanan tertutup (cloce access) adalah suatu system layanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dibacanya melalui catalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat meminta kepada petugas untuk mengambilkannya.

(33)

perpustakaan didalam gedung perpustakaan tanpa harus terlebih dahulu meminjam koleksi lewat proses sirkulasi.

2.5.2.2Layanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti perputaran, peredaran. Sedangkan dalam ilmu perpustakaan, kata sirkulasi sering dikenal dengan pemanfaatan bahan pustaka. Menurut (Bafadal-Ibrahim 2000, 24), pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman dan

pengembaliaan bahan pustaka.

Menurut (Sjahrial-Pamuntjak 2000, 97), “Sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan maupun dibawah keluar perpustakaan.”

Menurut (Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud 2004, 73) layanan yang lazim ditawarkan adalah layanan sirkulasi . layanan ini memberikan kesempatan kepada pengguna untuk meminjam bahan perpustakaan untuk dibawah keluar perputakaan. Jenis bahan yang dapat dipinjamkan berupa buku, jurnal, kaset, CD, atau bahan lainnya.

Pembahasan ini khusus membahas peminjaman buku. Kelancaran proses layanan ini tergantung kepada hal-hal berikut :

1. Sistem peminjaman yang dipilih

2. Petugas yang terampil

3. Peraturan peminjaman yang jelas

(34)

2. Prosedur yang ditempuh mudah dan sederhana

3. Kepuasan pengguna atas pelayanan, harus diperhatikan

4. Pencatatan peminjaman dengan tertib dan teratur

Pelayanan sirkulasi terdiri dari peminjaman, perpanjangan, penagihan,pemberian sanksi, dan surat keterangan bebas pustaka. Faktor utama

yang perlu mendapat perhatian dalam menjalankan pekerjaan pelayanan sirkulasi ini adalah terciptanya hubungan yang baik antara petugas dan pengunjung,

suasana tenang, sikap yang ramah dan suka membantu serta tidak lekas bosan sehingga pengunjung perpustakaan merasa senang berkunjung keperpustakaan.

Proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Meminjamkan

b. Mengembalikan

c. Mencatat pemesanan

d. Memperpanjang masa pinjam

e. Penagihan

f. Pemberian sanksi

g. Memberikan keterangan bebas pinjaman

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa layanan sirkulasi merupakan kegiatan peredaran koleksi atau pelayanan kepada pengguna berkaitan dengan kegiatan peminjaman, perpanjangan dan pengembalian bahan pustaka.

(35)

Menurut (Sayuti Hasibuan 2000, 3) sumber daya manusia (SDM) adalah semua manusia yang terlibat didalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.

Sedangkan (Nawawi 2003, 37) membagi pengertian SDM menjadi 2, yaitu pengertian secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah

maupun belum memperoleh lapangan pekerjaan (lapangan kerja). Pengertian SDM secara mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatau organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja, dan lain-lain.

Jadi jika dikaitkan dengan perpustakaan, SDM adalah orang yang terlibat didalam organisasi perpustakaan dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi perpustakaan tersebut sebagai personil, pegawai, karyawan, atau pekerja yang dalam istilah perpustakaan disebut pustakawan.

2.6.1 Pustakawan

Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 dijelaskan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

Sedangkan (Sulistiyo Basuki 1993, 8) menyatakan bahwa pustakawan ialah orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi lembaga induknya

(36)

pelatihan kepustakawanan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi suatu perpustakaan.

2.6.2 Tenaga Perpustakaan Desa/Kelurahan

Dalam Standar Nasional Indonesia tentang perpustakaan desa /kelurahan dijelaskan Perpustakaan desa/kelurahan dikelola sekurang-kurangnya 2 orang dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan yang bertanggung jawab kepada desa/lurah. Kepala perpustakaan adalah tenaga berpendidikan sekurang-kurangnya SMA atau sederajat ditambah dengan pelatihan di bidang perpustakaan.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk mengetahui hasil dari sebuah penelitian. Menurut (Sugiyono 2010, 3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut (Nawawi 1995, 67) metode deskriptif dapat diartikan sebagai “prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang sedang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain) sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang.” Data yang terkumpul diolah dalam bentuk tabel dan angka.

Sedangkan Menurut (Sugiyono 2003, 11) Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai varibel mandiri atau hanya satu variabel dengan memaparkan keadaan objek sebagaimana adanya tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variabel lain.

3.2 Lokasi Penelitian

(38)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan jumlah objek atau sumber data yang dibutuhkan dalan penelitian. Menurut (Arikunto 2010,173) populasi adalah keseluruahan subjek penelitian. Sedangkan menurut (Sugiyono 2009,117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna (Masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II) yang bertempat tinggal dilingkungan I dan II Desa Padang Bulan Selayang II serta terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Menurut data yang diperoleh, jumlah keseluruhan masyarakat lingkungan I dan II Desa Padang Bulan Selayang II yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan adalah sebanyak 3446 orang.

Tabel 3.1 Jumlah Masyarakat Lingkungan I dan II Desa Padang Bulan Selayang II

No. LINGKUNGAN Laki-Laki Perempuan L+P

1. Lingkungan I 948 736 1.684

2. Lingkungan II 965 797 1.762

Jumlah 1913 1533 3446

Sumber : Kantor Kelurahan Padang Bulan Selayang II

3.3.2 Sampel

(39)

Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah berdasarkan rumus Taro Yamane, yaitu:

Keterangan : n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi yang Diketahui

d = Presisi yang ditetapkan

Dengan demikian, maka dari jumlah populasi 3446 orang diperoleh sampel sebanyak 97 orang.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

(40)

Rumus pengambilan sampel tiap-tiap strata:

Keterangan: n = jumlah sampel/strata n1 = jumlah populasi/strata n2 = jumlah sampel penelitian N = jumlah populasi

Berdasarkan rumus Proportionate Stratified Random Sampling diatas maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil dari tingkatan lingkungan I dan II masyarakat kelurahan padang bulan selayang II adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tehnik Penarikan Sampel

Lingkungan Penarikan Sampel Jumlah Sampel Lingkungan I

47 orang

Lingkungan II

50 orang

Total 97 orang

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data dilapangan. “Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan “(Nazir 2005:174). Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

(41)

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari buku, jurnal, laporan tahunan dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut (Sumadi Suryabrata 2008, 52) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Menurut Arikunto (2006:160) “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, yang memuat indikator - indikator dari masing - masing variabel.

Menurut (Arikunto 2010, 194) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut (Sugiyono 2008, 199) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.

3.5.1 Kisi-kisi Kuesioner

(42)

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator Pertanyaan Item Jumlah Item

Analisis data dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat kelurahan padang bulan selayang II memanfaatkan koleksi pada perpustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Teknik analisa deskriptif adalah menggambarkan suatu obyek secara jelas baik kualitatif maupun secara kuantitatif. Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dihiting melalui frekuensi persentase berdasarkan rumus distribusi frekuensi.

Rumus perhitungan persentase jawaban responden berdasarkan pendapat (Hartono 2000,17) sebagai berikut :

P = x 100%

Keterangan : P = Persentase

F = Frekuensi

(43)

Berdasarkan rumusan tersebut akan diperoleh persentase dan distandarkan dengan tolok ukur yang telah ditentukan. Adapun tolok ukur yang digunakan untuk menginterpretasikan besarnya persentase yang didapat menurut (Supardi 1979, 20) yaitu :

1 - 25 % : Sebagian kecil 26-49 % : Hampir setengah 50 % : Setengah

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden

Sesuai uraian bab sebelumnya, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Lingkungan I dan Lingkungan II Desa Padang Bulan Selayang II sebanyak 97 responden. Kuesioner yang disebarkan kepada responden adalah sebanyak 97 eksemplar. Hasil dan pembahasan akan diuraikan pada bab ini berdasarkan data otentik yang telah

diperoleh dari lapangan.

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam pembahasan ini berdasarkan indikator-indikator yang diukur antara lain.

1. Pelayanan Koleksi 2. Koleksi

3. Layanan Perpustakaan

4. Sumber Daya Manusia (SDM)

4.2.1 Layanan Koleksi

Indikator pemanfaatan koleksi pada penelitian ini diukur dengan kuesioner yang berjumlah 7 item pertanyaan yaitu : (1) kunjungan masyarakat ke

perpustakaan, (2) waktu yang digunakan pengguna di perpustakaan, (3) membaca buku di perpustakaan, (4) meminjam buku dari perpustakaan,

(45)

4.2.1.1Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan

Tingkat kunjungan masyarakat pada penelitian ini adalah berapa kali masyarakat datang ke perpustakaan desa dalam satu minggu. Jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 : Tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan. Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Seberapa seringkah

Bpk/Ibu/Sdra/i mengunjungi perpustakaan dalam

seminggu?

Tidak pernah 31 32%

< 2 kali 43 44%

3-4 kali 16 16%

>5 kali 7 7%

Jumlah 97 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 97 responden, 31 responden (32%) tidak pernah melakukan kunjungan ke perpustakaan. Kemudian, 43 responden (44%) yang berkunjung lebih dari 2 kali dalam satu minggu. Selanjutnya, 16 responden (16%) yang melakukan kunjungan sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu dan hanya 7 responden yang melakukan kunjungan lebih dari 5 kali dalam satu minggu.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengahnya yaitu 44% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II melakukan kunjungan ke perpustakaan sebanyak lebih dari 2 kali dalam satu minggu.

4.2.1.2Waktu yang Digunakan Pengguna di Perpustakaan

(46)

Tabel 4.2 : Waktu yang digunakan pengguna di perpustakaan Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Berapa lama waktu

yang Bpk/Ibu/Sdra/i

gunakan saat berada di perpustakaan?

< 30 menit 56 58%

30 menit – 1 jam 22 23%

1-2 jam 16 16%

> 2 jam 3 3%

Jumlah 97 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 97 responden, 56 responden (58%) menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama berada di perpustakaan adalah kurang dari 30 menit. Kemudian, 22 responden (23%) menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama berada di perpustakaan adalah 30 menit sampai 1 jam. Selanjutnya, 16 responden (16%) menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama berada di perpustakaan adalah 1 sampai 2 jam, dan hanya 3 responden (3%) yang menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama berada di perpustakaan adalah lebih dari 2 jam.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu 58% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II menghabiskan waktunya saat berada di perpustakaan hanya selama kurang dari 30 menit.

4.2.1.3Membaca Buku di Perpustakaan

(47)

Tabel 4.3 : Tingkat seringnya pengguna membaca buku di perpustakaan. Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

Apakah Bapak/Ibu/Sdra/i pernah membaca

buku di perpustakaan?

Selalu 8 8%

Sering 16 16%

Kadang-kadang 43 43%

Tidak Pernah 30 31%

Jumlah 97 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 97 responden, hanya 8 responden (8%) yang menyatakan bahwa mereka selalu membaca buku di perpustakaan. Kemudian, 16 responden (16%) yang menyatakan bahwa mereka sering membaca buku di perpustakaan. Selanjutnya, 43 responden (44%) yang menyatakan bahwa mereka kadang-kadang membaca buku di perpustakaan, dan 30 responden (31%) lagi menyatakan bahwa mereka tidak pernah membaca buku di perpustakaan.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa bahwa hampir setengahnya yaitu 44% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II kadang-kadang membaca buku di perpustakaan.

4.2.1.4Meminjam Buku di Perpustakaan

Salah satu cara memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah dengan

meminjam buku dari perpustakaan, membawanya pulang serta membacanya dirumah. Frekuensi seringnya pengguna meminjam buku di perpustakaan dapat

(48)

Tabel 4.4 : Peminjaman buku di perpustakaan.

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Apakah

Bapak/Ibu/Sdra/i pernah membaca

buku di perpustakaan?

Selalu 12 12%

Sering 12 12%

Kadang-kadang 48 49%

Tidak Pernah 25 26%

Jumlah 97 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 97 responden, hanya 12 responden (12%) yang menyatakan bahwa mereka selalu meminjam buku dari perpustakaan. Kemudian, 12 responden (12%) yang menyatakan bahwa mereka sering meminjam buku dari perpustakaan. Selanjutnya, 48 responden (49%) yang menyatakan bahwa mereka kadang-kadang meminjam buku dari perpustakaan, dan 25 responden (26%) lagi menyatakan bahwa mereka tidak pernah meminjam buku di perpustakaan.

Berdasarkan data di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengahnya yaitu 49% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II kadang-kadang meminjam buku dari perpustakaan.

4.2.1.5Memfotokopi Isi Buku dari Perpustakaan

Salah satu cara memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah dengan

memfotokopi isi buku yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Seringnya pengguna memfotokopi isi buku dari perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.5

(49)

Tabel 4.5 : Tingkat seringnya pengguna memfotokopi isi buku dari perpustakaan.

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Apakah

Bapak/Ibu/Sdra/i pernah memfotokopi buku

dari perpustakaan?

Selalu 6 6%

Sering 6 6%

Kadang-kadang 55 57%

Tidak Pernah 30 31%

Jumlah 97 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwadari 97 responden, 6 responden (6%) menyatakan bahwa mereka selalu memfotokopi buku dari perpustakaan.

Kemudian, 6 responden (6%) yang menyatakan bahwa mereka sering memfotokopi buku dari perpustakaan. Selanjutnya, 55 responden (57%) yang menyatakan bahwa mereka kadang-kadang memfotokopi buku dari perpustakaan.dan 30 responden (31%) sisanya menyatakan bahwa mereka tidak pernah memfotokopi buku dari perpustakaan.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu 57% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II kadang-kadang memfotokopi buku dari perpustakaan.

(50)

Tabel 4.6 : Tingkat seringnya pengguna mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku perpustakaan.

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Apakah (5%) yang menyatakan bahwa selalu mencatat informasi yang mereka butuhkan dari buku perpustakaan. Kemudian, 10 responden (10%) menyatakan bahwa mereka sering mencatat informasi yang mereka butuhkan dari buku perpustakaan. Selanjutnya, 49 responden (51%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mencatat informasi yang mereka butuhkan dari buku perpustakaan, dan 33 responden (34%) lagi menyatakan bahwa mereka tidak pernah mencatat informasi yang mereka butuhkan dari buku perpustakaan.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu 51% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II kadang-kadang mencatat informasi yang mereka butuhkan dari buku perpustakaan.

4.2.1.7 Peminjaman Koleksi Perpustakaan

Salah satu cara untuk mengetahui pengguna memanfaatkan layanan perpustakaan atau tidak adalah dengan melihat apakah mereka pernah meminjam

(51)

Tabel 4.7 : Peminjaman Koleksi Perpustakaan.

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Berapakah koleksi perpustakaan. Kemudian, responden yang meminjam buku sebanyak 1 buku selama seminggu adalah sebanyak 50 responden (52%). 16 responden (16%) meminjam buku sebanyak 2-3 buku dalam seminggu. Dan 8 responden (8%) lainnya meminjam sebanyak > 4 buku dalam seminggu.

Berdasarkan data di atas, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu 52% masyarakat Desa Padang Bulan Selayang II hanya meminjam 1 buku selama 1 minggu.

4.2.2 Koleksi

Indikator koleksi pada penelitian inidiukur dengan kuesioner yang berjumlah 4 item pertanyaan yaitu : (1) Ketersediaan koleksi perpustakaan, (2) Ketersediaan koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pengguna,

(3) Kemutakhiran koleksi perpustakaan, (4) Batas jumlah peminjaman buku perpustakaan.

4.2.2.1 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Masyarakat Lingkungan I dan II Desa Padang
Tabel 3.2 Tehnik Penarikan Sampel
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 4.1 : Tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya: &#34;Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan

SENGKUNI : Duleg ngasu tenan, rumangsaku kabeh wong kok nguya- nguya Sengkuni hemm, Ratu Ngastina ya urung-urung ngaku madeg Senapati, urung Kakang Dipati

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46 ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a di atas, perlu ditetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penetapan Tim

JALAN ASIA AFRIKA NOMOR 114 BANDUNG KOTAK POS 1160 Telepon (022)

Apabila ada sanggahan dari penyedia barang/jasa, agar disampaikan kepada Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Rumah Dinas Kantor Wilayah DJBC Banten ,

Going forward, the Company will strengthen this category by launching new products and more active in A&amp;P activities especially to boost female fragrance. Activities

target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur