• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pendataan Lembur Pegawai di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pendataan Lembur Pegawai di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI

PENDATAAN LEMBUR PEGAWAI

DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ARIF AFRIZUL N

10110555

DONI SUTAWIJAYA

10110579

FEBRIANTO PRABOWO

10110580

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

E-1

(5)

LAMPIRAN F

(6)
(7)
(8)
(9)

LAMPIRAN G

(10)

G-1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Arif Afrizul Nurrohman Umur : 21 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 14 April 1992 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Belum menikah Tinggi, Berat badan : 170 cm, 50 Kg Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp. Sanepa RT. 01 RW. 06 Desa. Sagara Cipta Kec. Ciparay Kab. Bandung

Telp/HP : 0853-1555-5518 Email : arif.afrizul@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

 Formal

 1998 – 2004 : SD Pamoyanan  2004 – 2007 : SMP Negeri 1 Ciparay  2007 – 2010 : SMA Negeri 1 Ciparay  Non Formal

2013 : Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS KEMAMPUAN

(11)

G-2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Doni Sutawijaya Umur : 21 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 14 September 1992 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Belum menikah Tinggi, Berat badan : 166 cm, 55 Kg Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp. Tagog Kidul No. 19 RT.01/15 Desa Cimekar Kec. Cileunyi Kab. Bandung

Telp/HP : 0896-5836-6620

Email : doni.sutawijaya@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

 Formal

 1998 – 2004 : SD Negeri 7 Cinunuk, Kab. Bandung  2004 – 2007 : SMP Negeri 1 Cileunyi, Kab. Bandung  2007 – 2010 : SMK Negeri 2 Bandung

 Non Formal

 2010 : Microsoft Office Level1

 2013 : Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS KEMAMPUAN

(12)

G-3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Febrianto Prabowo Umur : 21 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 Februari 1992 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Belum menikah Tinggi, Berat badan : 168 cm, 50 Kg Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Rengasdengklok 5 No.24 RT/RW.06/06 Kec. Antapani Kel. Antapani Kidul Kota. Bandung

Telp/HP : 0838-2080-5552

Email : prabowo.febrianto@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

 Formal

 1998 – 2004 : SD Griya Bumi Antapani 14/2  2004 – 2007 : SMP Negeri 4 Bandung  2007 – 2010 : SMK PU Provinsi Jawa Barat  Non Formal

 2010 : Microsoft Office Level1

 2013 : Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS KEMAMPUAN

(13)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.4 Batasan Masalah ...3

1.5 Metode Penelitian ...4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data...4

1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ...4

1.6 Sistematika Penulisan ...7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...9

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ...9

2.1.1 Sejarah Instansi...9

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 13

2.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan ... 16

2.1.6 Deskripsi Tugas ... 17

2.2 Landasan Teori ... 23

2.2.1 Data ... 23

(14)

2.2.2 Kamus Data ... 24

2.2.3 Sistem Informasi ... 25

2.2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 25

2.2.3.2 Fungsi Sistem Informasi ... 26

2.2.3.3 Karakteristik Sistem Informasi ... 26

2.2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Infromasi ... 28

2.2.4 Perancagan Database ... 29

2.2.5 Pengertian Database ... 29

2.2.6 Object Oriented Programing (OOP) ... 30

2.2.7 Unified Modeling Language (UML) ... 31

2.2.8 Pembangunan Perangkat Lunak... 34

BAB 3 PEMBAHASAN ... 37

3.1 Analisis sistem ... 37

3.1.1 Analisis masalah ... 37

3.1.2 Analisis sistem yang sedang berjalan ... 37

3.1.2.1 Prosedur pengajuan lembur pegawai ... 38

3.1.3 Evaluasi sistem yang sedang berjalan ... 41

3.1.4 Aturan bisnis ... 41

3.1.5 SKPL ... 42

3.1.6 Analisis kebutuhan non fungsional ... 43

3.1.6.1 Analisis perangkat keras (hardware) ... 43

3.1.6.2 Analisis perangkat lunak (software) ... 44

3.1.6.3 Analisis pengguna (brainware)... 45

3.1.7 Analisis kebutuhan fungsional ... 47

3.1.7.1 Use Case Diagram ... 48

3.1.7.2 Definisi aktor ... 48

3.1.7.3 Definisi Use Case ... 49

3.1.8 Skenario Use Case ... 51

3.1.8.1 Skenario Use Case login ... 51

3.1.8.2 Skenario Use Case mengisi data pengajuan lembur ... 52

3.1.8.3 Skenario Use Case persetujuan data pengajuan lembur ... 54

3.1.8.4 Skenario Use Case tambah data pegawai ... 55

3.1.8.5 Skenario Use Case ubah data pegawai ... 56

(15)

3.1.8.7 Skenario Use Case cari data pegawai ... 59

3.1.8.8 Skenarion Use Case tambah data lembur ... 61

3.1.8.9 Skenario Use Case ubah data lembur ... 62

3.1.8.10 Skenario Use Case hapus data lembur ... 63

3.1.8.11 Skenario Use Case cari data lembur ... 65

3.1.8.12 Skenario Use Case cetak data lembur ... 66

3.1.9 Diagram aktivitas (activity diagram) ... 67

3.1.9.1 Activity diagram login ... 67

3.1.9.2 Activity diagram data pengajuan lembur... 68

3.1.9.3 Activity diagram persetujuan data pengajuan lembur ... 69

3.1.9.4 Activity diagram tambah data pegawai ... 70

3.1.9.5 Activity diagram ubah pegawai ... 71

3.1.9.6 Activity diagram hapus pegawai ... 72

3.1.9.7 Activity diagram cari pegawai ... 73

3.1.9.8 Activity diagram tambah data lembur ... 74

3.1.9.9 Activity diagram ubah data lembur ... 75

3.1.9.10 Activity diagram hapus lembur ... 76

3.1.9.11 Activity diagram cari data lembur ... 77

3.1.9.12 Activity diagram cetak data lembur ... 78

3.1.10 Class Diagram ... 79

3.1.11 Sequence diagram ... 80

3.1.11.1 Sequence diagram login ... 80

3.1.11.2 Sequence diagram data pengajuan lembur ... 80

3.1.11.3 Sequence diagram persetujuan data pengajuan lembur ... 81

3.1.11.4 Sequence diagram tambah pegawai ... 82

3.1.11.5 Sequence diagram ubah pegawai ... 83

3.1.11.6 Sequence diagram hapus pegawai... 84

3.1.11.7 Sequence diagram cari pegawai ... 85

3.1.11.8 Sequence diagram tambah data lembur ... 86

3.1.11.9 Sequence diagram ubah data lembur ... 87

3.1.11.10 Sequence diagram hapus data lembur ... 88

3.1.11.11 Sequence diagram cari data lembur ... 89

3.1.11.12 Sequence diagram cetak lembur ... 89

(16)

3.2.1 Perancangan basis data ... 90

3.2.1.1 Diagram relasi ... 90

3.2.1.2 Struktur tabel ... 91

3.2.2 Struktur menu ... 94

3.2.3 Perancangan antarmuka ... 95

3.2.4 Perancangan pesan... 100

3.2.5 Jaringan Semantik ... 101

3.2.6 Perancangan Method ... 102

3.2.6.1 Perancangan Method login ... 102

3.2.6.2 Perancangan Method Tambah ... 103

3.2.6.3 Perancangan Method ubah ... 104

3.2.6.4 Perancangan Method hapus ... 105

3.2.6.5 Perancangan Method cari ... 107

3.3 Implementasi ... 108

3.3.1 Implementasi sistem ... 108

3.3.1.1 Perangkat keras yang digunakan ... 108

3.3.1.2 Perangkat lunak yang digunakan ... 108

3.3.2 Implementasi basis data ... 109

3.3.3 Implementasi antarmuka ... 113

3.3.4 Pengujian perangkat lunak ... 117

3.3.4.1 Rencana pengujian ... 117

3.3.4.2 Equivalance partitioning testing ... 118

3.3.4.3 Pengujian beta ... 124

3.3.4.3.1 Wawancara Pengguna... 124

3.3.4.3.2 Kesimpulan hasil pengujian beta ... 126

3.3.4.3.3 Saran hasil pengujian beta ... 126

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

4.1 KESIMPULAN ... 126

(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika S1

2. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd,. M.Si. selaku Pembimbing Kerja Praktek II 3. Bapak Bagus Sugiharto, S.T selaku Pembimbing Kerja Praktek I di PT. Kimia

Farma (Persero) Tbk Plant Bandung.

4. Bapak Firmansyah bagian sistem mutu sebagai arahan dari awal dan akhir melakukan Kerja Praktek.

5. Kedua orang tua kami yang telah memberikan do’a serta motivasinya.

6. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga segala kebaikannya kepada penulis mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk penyempurnaan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, 31 Januari 2014

(18)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis desain dan sistem informasi. Jakarta, Indonesia: Graha Ilmu, 2010.

[2] M.Shalahuddin Rosa A.S, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Jakarta, Indonesia: Informatika, 2013.

[3] Abdul kadir, Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, Indonesia: Andi, 2003.

(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung yang terletak di kota Bandung Provinsi Jawa Barat adalah badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan obat-obatan yang mendapat pengawasan dari departemen kesehatan juga merupakan unit produksi Bandung yang mempunyai kegiatan bisnis utama yaitu memproduksi obat-obatan meliputi:ketersediaan tablet, ketersediaan sirup atau suspense (sirup yang lebih kental dari pada biasanya Contoh:Scoot Emultions), ketersediaan Fitrofarmaka (Contoh:NK Sari, Batugin), sediaan pil KB dan sediaan alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR), Juga memproduksi bahan baku meliputi garam kina. Hal ini membutuhkan ketelitian agar tidak terdapat kesalahan dalam pengaturan dan penyusunan bahan baku.

(20)

2 dan pengumpulan data lembur pegawai secara keseluruhan karena belum menggunakan database. Akibatnya pegawai harus mengisi form pengajuan lembur secara manual lalu memberikannya ke personalia untuk disetujui terlebih dahulu, kecuali pegawai yang bagian produksi harus meminta persetujuan dulu ke PPIC(Product Planning Inventory Control) sebelum disetujui oleh personalia. Hal di atas menyebabkan kurang efektifnya sistem pengajuan lembur yang sedang berjalan berdasarkan masalah di atas, sistem yang berjalan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung diperlukan adanya pengembangan sistem informasi pendataan pegawai yang melakukan lembur.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana sistem informasi pendataan pegawai yang lembur pada sistem yang sedang berjalan di PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung.

b. Bagaimana pengembangan sistem informasi pendataan pegawai yang lembur di PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant bandung.

c. Bagaimana implementasi sistem informasi pendataan pegawai yang lembur di PT Kimia Farma (persero) Tbk Plant Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas ini, yaitu mengembangkan sistem informasi pendataan lembur karyawan secara teknis dan fungsional di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung.

(21)

3 1. Mempermudah membuat, melaporkan data lembur pegawai yang telah disetujui oleh pihak personalia. Dikarenakan data lembur pegawai masih tersebar disetiap jenisnya.

2. Mempermudah penyimpanan data lembur pegawai secara keseluruhan, sehingga lebih efisien dengan menggunakan database. Dikarenakan database lembur kerja masih tersebar pada setiap jenisnya.

3. Mempercepat pengumpulan data lembur pegawai. Dikarenakan data lembur karyawan masih tersebar di setiap jenisnya.

1.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Agar permasalahan yang terjadi di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung lebih jelas dan terurut, maka diperlukan pembatsan antara lain:

1. Aplikasi pendataan lembur pegwai, dibangun dengan program aplikasi agar mudah digunakan.

2. Data yang terlibat dalam pembuatan aplikasi ini adalah data user dan data pegawai.

3. Laporan yang disajikan yaitu penggabungan data lembur pegawai secara keseluruhan dalam bentuk tabel.

(22)

4 1.5 Metode Penelitian

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan semua data yang ada kemudian dianalisa dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasi

Observasi adalah suatu cara yang dilakukan secara langsung ke objek yang ada hubungannya dengan topik serta judul yang penulis.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tanya jawab kepada narasumber yang bersangkutan mengenai sistem informasi yang digunakan saat ini.

3. Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah data - data yang diberikan dari instansi.

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

(23)

5 pengembangan sistem teknologi informasi yang diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Winston W. Royce. Tujuan model ini adalah untuk memperkenalkan bagaimana proses desain sistem sebagai kerangka untuk pengembangan sistem dalam upaya membantu secara teratur dan efisien melalui suatu rangkaian tahapan dengan analisa kelayakan sistem termasuk atas release sistem dan pemeliharaannya. Dinamakan waterfall karena model tersebut menggambarkan arah kemajuan sistem dari puncak ke bawah, seperti air yang terjun dari suatu ketinggian dengan berbagai panoramanya. Untuk lebih jelasnya Metode yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.

Gambar 1.1 Model Waterfall

Tahapan - tahapan yang terdapat dalam model waterfall adalah sebagai berikut : 1. System Engineering (Rekayasa perangkat lunak)

(24)

6 apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.

2. Requirement Analiysis

Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

3. Design

Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan requirements analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman.

4. Coding (Implementasi)

Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing (Pengujian)

Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

6. Maintenance (Perawatan)

(25)

7 1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan dan memahami isinya, maka penulisan menyusun berdasarkan bab - bab dimana setiap bab menjelaskan isi yang dikandungnya. Susunan masing - masing bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan permasalahan secara garis besar tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodelogi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tinjauan perusahaan dan landasan teori. Tinjauan perusahaan berisi tentang sejarah singkat perusahaan, maksud dan tujuan, sasaran perusahaan, lingkup kerja perusahaan, dan susunan pengurus dan struktur organisasi. Sedangkan landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori - teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal – hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan yang melandasi pembangunan aplikasi berbasis desktop.

BAB III PEMBAHASAN

(26)

8 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(27)

9 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri Farmasi Indonesia.Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917 ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp &Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Dalam perkembangannya, Pemerintah Indonesia memiliki empat Perusahaan Negara Farmasi dan Alat -alat Kesehatan yang dikoordinir oleh B.P.U Farmasi Negara dibawah naungan Departemen Kesehatan RI, yaitu P.N.F “RADJA FARMA”, Jakarta, P.N.F “NAKULA

FARMA”, Jakarta, P.N.F “BHINNEKA KINA FARMA”, Bandung, dan P.N. “SARI

HUSADA”, Jogjakarta. Kemudian menjelang pengalihan bentuk perusahaan negara

farmasi menjadi P.T. Persero, keempat perusahaan Negara itu bersama B.P.U. Farmasi Negara dilebur kedalam P.N. Farmasi dan Alat-alat Kesehatan “Bhinneka Kimia Farma” dan perusahaan negara inilah yang kemudian dialihkan bentuknya menjadi P.T.

(Persero) Kimia Farma

(28)

10 kemudianmendapat pengesyahan Menteri Kehakiman dengan Surat Penetapan no. J.A. 5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebu ah perusahaan pelayanankesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. Sebagai perusahaan public sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelolaperusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

Sebagai perusahaan milik pemerintah, Kimia Farma mempunyai dua fungsi utama, yaitu menjadi salah satu sumber penghasilan negara dan arena itu berkewajiban menjamin kesinambungan dan pengembangan usahanya dengan memupuk laba dan sebagai aparat pemerintah menjadi penunjang bagi setiap kebijaksanaan pemerintah dalam rangka system kesehatan nasional. Mengemban kedua fungsi itu merupakan tugas yang cukup berat tetapi sebaliknya juga dapat merupakan kekuatan bagi Kimia Farma, karena saling berkaitan, saling mempengaruhi dan menguatkan Selanjutnya PT. Kimia Farma Tbk. berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

(29)

11 kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV). Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat -obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, -obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perus ahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa Negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

(30)

12 Untuk mengelola semua kegiatan ini menjadi data yang konkrit, digunakan dalam system IBM dan computer yang diselenggarakan oleh Kimia Farma sendiri.Persaingan bisnis yang semakin gencar dalam industri farmasi dan respon terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam peta industri ini, pergeseran perilaku konsumen serta dalam antisipasi terhadap pembukaan pasar bebas AFJA telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitifnya. Fokus utama adalah efisiensi dari dalam perusahaan, dimana dengan hal tersebut akan merustukturisasi proses bisnis dalam mencapai harga jual yang bersaing.

(31)

13 2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Dalam menjalankan perusahaan kearah yang lebih maju maka diperlukanlah sebuah Visi dan Misi yang jelas agar kemajuan suatu perusahaan dapat tercapai, adapun visi dan misi PT.Kimia Farma Plant Jakarta adalah sebagai berikut :

2.1.2.1Visi

Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan. 2.1.2.2Misi

1. Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.

2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.

3. Meningkatkan kualitas SDM dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.

2.1.5 Logo Instansi

Gambar 2.1 Logo Kimia Farma

(32)

14 oranye melambangkan harapan yang dicapai oleh kimia farma dalam meningkatkan dan mengembangkan produknya yang inovatif dan bermutu.

2.1.3.1Makna Logo A. Simbol Matahari 1. Paradigma baru

Matahari terbit adalah tanda memasuki babakbaru kehidupan yang lebih baik. 2. Optimis

Matahari memiliki cahaya sebagai sumber energy, cahaya tersebut adalah penggambaran optimism Kimia Farma dalam menjalankan bisnisnya.

3. Komitmen

Matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam dari arah barat secara teratur dan terus menerus memiliki makna adanya komitmen dan konsistensi dalam menjalankan segala tugas yang diemban oleh Kimia Farma dalam bidang farmasi dan kesehatan.

4. Sumber energi.

Matahari sumber energi bagi kehidupan dan Kimia Farma baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan masyarakat.

5. Semangat yang abadi

Warna orange berarti semangat, warna biru berarti keabadian.Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu makna yaitu semangat yang abadi.

(33)

15 Dirancang khusus untuk kebutuhan Kimia Farma disesuaikan dengan nilai dan image yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma, karena prinsip sebuah identitas harus berbeda dengan identitas yang telah ada.

C. Sifat Huruf 1. Kokoh

Memperlihatkan Kimia Farma sebagai perusahaan terbesar dalam bidang farmasi yang memiliki bisnis hulu hilir dan merupakan perusahaan farmasi pertama yang dimiliki Indonesia.

2. Dinamis

Dengan huruf italic, memperlihatkan kedinamisan dan optimisme. 3. Bersahabat

Dengan jenis huruf kecil dan lengkung, memperlihatkan keramahan Kimia Farmai dalam melayani konsumennya dalam Konsep Apotek Jaringan.

2.1.4 Badan Hukum

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.245/MenKes/V/1990 usaha Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Didirikan oleh perusahaan umu (perum), badan hokum berbentuk perseroan terbatas (PT) dan kopersai.

2. Memiliki rencana investasi

3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

(34)

16 5. Wajib mempekerjakan sekurang-kurangnya dua apoteker Warga Negara Indonesia (WNI), yang masing-masing sebagai penanggung jawab pengawasan mutu dan penanggung jawab pengawasan Produksi.

6. Obat jadi yang diproduksi oleh perusahaan industry farmasi hanya boleh diedarkan setelah mendapatkan persetujuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku .

2.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung dapat di lihat pada (Gambar 2.2) dibawah ini

(35)

17 2.1.6 Deskripsi Tugas

Selain harus adanya struktur organisasi yang jelas, hal lain yang mendukung mekanisme atau sistem kerja yang baik adalah dengan adanya uraian tugas yang jelas. Berikut ini adalah penjelasan secara garis besar mengenai job description dari bagian-bagian yang terkait di PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung:

Plant Manager :Merencanaakan, mengarahkan, mengintegrasikan dan mengendalikan opersional utama di Plant (meliputi PPPI, Produksi dan Pemastia mutu) serta kegiatan opersional pendukung lainnya (meliputi & pemeliharaan, pembelian, penyimpanan, umum & administrasi personalia, keuangan, akutansi, K3L serta teknologi informasi), untuk memastikan pencapaian target operasional Plant secara menyeluruh meliputi internal maupu eksternal

(36)

18 Manager Pemastian Mutu :Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan pemastian mutu secara menyeluruh, meliputi kegiatan sistem mutu, pengawasan mutu, pengendalian mutu, serta pengembangan produk, untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standard mutu dan efisiensi yang telah ditentukan serta sesuai dengan ketentuan dan peraturan mutu lainnya

Manager PPPI :Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanakan kegiatan perencanaan, pengendalian produksi dan inventori, meliputi bahan baku, bahan kemas dan produk jadi, hingga proses pengiriman ke logistic sentral dan pihak lain dalam penyelesaian toll in, untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan pemasaran, kemampuan proses produksi, persediaa dan ketersediaan bahan serta faktor terkait lainnya dan mengacu kepada opersional plant secara menyeluruh

(37)

19 Asman Produksi II :Merencanakan, mengelola dan memantau seluruh kegiatan produksi serbuk, cairan dan fitofarmaka, muali dari persiapan produksi, pengawasn proses, evaluasi dan perbaikan proses, untuk memastikan pencapaian target produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah ditentukan

Asman Produksi III :Merencanakan, mengelola dan memantau seluruh kegiatan produksi kina, produk KB, mulai dari persiapan produksi, pengawasan proses, evaluasi dan perbaikan proses, untuk memastikan pencapaian target produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah ditentukan

Asman Pengawasan Mutu :Mengelola dan memantau seluruh kegiatan pengawasn mutu, meliputi pengembalian sampel, pemeriksaan bahan baku, bahan kemas, produk setengah jadi, produk jadi hingga ruang dan hasil limbah produksi dengan menggunakan metoda analisa sesuai standar atau acuan farmasi, untuk memastikan rekomendasi hasil pengawasan dan pemeriksaan yang akurat dan dapat diandalkan sesuai standar mutu yang telah ditentukan dan standar lainnya Asman Sistem Mutu :Merencakan, mengelola dan memantau kegiatan sistem

(38)

20 validasi dan kualifikasi, inspeksi dan audit, kepatuhan terhadap regulasi dan dokumentasi terkait sistem mutu, untuk memastikan bahwa semua proses yang terkait dengan mutu dapat berjalan sesuai dengan sistem dan ketentuan serta regulasi yang berlaku

Asman Pengembangan

Produk :Mengelola dan memantau kegiatan pengembangan produk, meliputi penanganan bahan baku dan bahan kemas alternatif, penanganan perbaikan formula dan metode analisa, pemberian rekomendasi, penanganan proses ulang, trial dan launching produk baru (bersama dengan risbang), untuk memastikan kegiatan pengembangan produk yang optimal dan sesuai dengan rencana produksi dan kebutuhan serta standar yang berlaku

Asman Perencanaan & Pengendalian Bahan &

(39)

21 produksi secara optial sesuai dengan kebutuhan produksi dan mengacu kepada permintaan pemasaran

Asman Penyimpanan :Merencanakan, mengelola dan memantau seluruh kegiatan penerimaan, penyimpanan dan penyerahan, meliputi bahan baku, bahan kemas, produk jadi dan barang teknik, untuk memastikan tingkat kesiapan bahan produksi dan barag teknik secara optimal sesuai dengan kebutuhan di fungsi produksi dan no produksi sesuai dengan target yang ditentukan

Asman Teknik &

Pemeliharaan :Merencanakan, mengelola dan memantau seluruh kegiatan teknik dan pemeliharaan, meliputi proses desain, pemeliharaan pencegahan, analisa teknik, pemeliharan perbaikan, bengkel serta perbaikan menyeluruh semua peralatan produksi dan non produksi serta bangunan, untuk memastikan tingkat kesiapan dan kehandalan semua perlatan produksi dan non produksi serta bangunan secara optimal sesuai dengan kebutuhan di fungsi produksi dan non produksi dengan biaya yang efektif dan efisien

(40)

22 Keuangan :Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan opersional akutansi biaya dan verifikasi biaa serta penyusunan laporan kinerja keuangan plant bandung, untuk memastikan semua kegiatan tersebut berjalan secara efektif dan sesuai dengan standar akutansi keuangan dan peraturan serta perundangan yang berlaku

Asman Teknologi

Infromasi :Merencanakan, mengembangkan, mengendalikan dan mengawasi pembuatan dan evaluasi sistem informasi serta infrastuktur teknologi informasi dilingkungan plant bandung, untuk memastikan bahwa sistem informasi dapat mendukung efektivas, efisiensi dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan

(41)

23 Asman Umum & SDM :Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan sumber daya manusia di plant secara menyeluruh meliputi administrasi personalia, penilaian prestasi, pelatihan dan pengembangan , hubungan industrial aktiva tetap, keamanan dan kebersihan aktiva tetap plant dan perizinan operasional plant, untuk memastikan tersedianya karyawan yang optimal dan memenuhi kebutuhan opersional plant serta mendukung kelancaran opersional plant secara menyeluruh

Asman K3L :Merencanakan mengelola dan mengendalikan kegiatan pengolaan limbah cair, padat, gas & B3, air permukaan serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3), untuk memastika hasil pengolahan dapat memenuhi persyaratan atau peraturan yang berlaku dalam mendukung kelancaran operasional plant secara menyeluruh

2.2 Landasan Teori

Subbab ini berisikan teori - teori pendukung yang digunakan dalam proses analisis dan implementasi pada permasalahan yang ada di PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung

2.2.1 Data

(42)

24 gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya.

2.2.1.1Jenis Data

Adapun jenis data dapat dibedakan menjadi beberapa kategori 1. Berdasarkan sumber data

a. Data primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.

2. Berdasarkan tampilan data a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. b. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna.

2.2.2 Kamus Data

Salah satu komponen kunci sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut dengan kamus data (data dictionary). Kamus data didefinisikan sebagai berikut:

(43)

25 sistem informasi”.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok pegawai, diuraikan secara lengkap.

2.2.3 Sistem Informasi

2.2.3.1Pengertian Sistem Informasi

Ruang lingkups sistem informasi sebenarnya tertuang pada dua kata pembentukannya, yaitu “sistem” dan “informasi”

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai satu tujuan. Didalam perusahaan, yang dimaksud sistem adalah departemen internal, seperti persediaan barang menta, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangans, personalia, serta pihak internal dan eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.

(44)

26 Gambar 2.3 Siklus Sistem Informasi

2.2.3.2Fungsi Sistem Informasi

Adapun beberapa kemampuan sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Komputasi numerik, memiliki volume besar, dengan kecepatan tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah akurat dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tapi mudah diakses.

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.

2.2.3.3Karakteristik Sistem Informasi

(45)

27 Suatu sistem terdiri dari sejumalah komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli berapapun kecilnya, selalu mengandung komponen komponen atau subsistem subsistem.

2. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. 5. Masukan sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). 6. Keluaran sistem (output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. 7. Pengolah sistem (process)

(46)

28 8. Sasaran sistem

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya

2.2.3.4Kelebihan dan Kekurangan Sistem Infromasi

Berikut adalah kekurangan dan kelebihan dari sistem infomasi Kelebihan sistem informasi:

1. Dapat memberikan informasi informasi secara tepat dan cepat kepada semua khayalak

2. Dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh data data yang diperlukannya

3. Data data yang didapatkan bisa menjadi referensi 4. Dapat menambah wawasan kepada masyarakat umum 5. Setiap detik informasi dapat diperbaharui dan akurat

6. Dapat belajar lebih hemat dengan sistem informasi tanpa harus keluar rumah Kekurangan sistem informasi:

1. Mempermudahnya terjadinya plagiat

2. Membuat seseorang kurang berinteraksi dengan lingkungan 3. Membuat seseorang menjadi ketergantungan

(47)

29 2.2.4 Perancagan Database

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang basis data adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Konsep basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna.

2.2.5 Pengertian Database

Dalam buku konsep dan perancangan database mendefinisikan database sebagai berikut :

Menurut KRIS

“ Database adalah kumpulan file - file yang mempunyai kaitan antara satu file

dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu”.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti: a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

(48)

30 Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan atau pengelompokkan dan pengorganisasian data yang akan penulis simpan sesuai fungsi dan jenisnya. Pemilahan atau pengelompokkan dan pengorganisasian Ini dapat berbentuk sejumlah file atau tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom - kolom atau field - field data dalam setiap file atau tabel. Basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya, basis data akademik, dan dalam basis data akademik penulis dapat menempatkan file mahasiswa, file matakuliah, file dosen, file jadwal, file kehadiran, file nilai, dan sebagainya.

2.2.6 Object Oriented Programing (OOP)

Object Oriented Programing atau yang biasa disebut sebagai OOP merupakan pola pikir manusia dalam proses pembangunan perangkat lunak. Semua yang berhubungan dengan interaksi sistem dalam OOP dipresentasikan dalam objek [2]. Terdapat beberapa komponen dalam OOP, berikut merupakan komponen komponennya:

1. Objek

Objek merupakan struktur yang dapat melakukan serangkaian kegiatan didalam sebuah perangkat lunak.

(49)

31 Class merupakan rancangan awal yang menjelaskan kemampuan yang dapat dilakukan oleh objek. Class terdiri dari kumpulan variabel, properti dan method yang merupakan identitas dari suatu class.

3. Enkapsulasi

Enkapsulasi merupakan pembungkusan method yang mempunyai akses private dalam suatu class, sehingga orang lain yang ingin menggunakan class tersebut tidak perlu tahu detailnya, hanya cukup mengetahui method dan properti yang ada dalam class tersebut serta kegunaanya.

4. Asosiasi

Asosiasi merupakan relasi antara dua buah class dengan cara membuat objek dari class lain sebagai atribut dari class tersebut.

5. Komposisi

Komposisi merupakan relasi antara dua buah class dimana relasi antara dua buah class kuat, sehingga jika salah satu class tidak ada maka class yang lain pun tidak ada.

2.2.7 Unified Modeling Language (UML)

UML merupakan bahasa standar untuk merancang dan mendokumentasikan perangkat lunak dengan cara yang berorientasikan objek. [3] Ada beberapa diagram yang digunakan untuk proses pembuatan perangkat lunak, berikut adalah diagram diagram tersebut:

1. Use Case Diagram

(50)

32 dimana use case menunjukan layanan yang diberikan oleh sistem kepada aktor. Terdapat dua hal utama yang diperlukan dalam pembentukan suatu use case diagram yaitu aktor dan use case.

1. Aktor, merupakan orang, benda maupun sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibangun.

Gambar 2.4 Simbol Aktor

2. Use case, merupakan fungsionalitas atau layanan yang disediakan oleh sistem.

Gambar 2.5 Simbol Use Case 2. Activity Diagram

Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang diaman sistem. Setiap use case yang telah dibentuk digambarkan aktivitasnya dalam Activity Diagram, mulai dari peran aktor, peran sistem, dan decision.

3. Class Diagram

Class Diagram menunjukkan interaksi dan relasi antar class yang ada di dalam sistem. Sebuah class memiliki nama class, attributes, methods(operations).

(51)

33 dalam sebuah sistem.

2. Attributes, merupakan variabel variabel yang dimiliki oleh suatu class

3. Methods, merupakan fungsionalitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh suatu class.

Class diagram menggambarkan relasi hubungan antar class dari sebuah sistem. Berikut ini beberapa gambaran relasi yang ada dalam class diagram

1. Asosiasi

Asosiasi merupakan hubungan antar class yang statis. Class yang mempunyai relasi asosiasi menggunakan class lain sebagai atribut pada dirinya. Asosiasi digambarkan dengan panah lurus.

2. Agregasi

Agregasi merupakan relasi yang membuat class yang saling berelasi terikat satu sama lain namun tidak terlalu berkegantungan.

3. Composition

Composition merupakan relasi agregasi dengan mengikat satu sama lain dengan ikatan yang sangat kuat dan saling berkegantungan.

4. Dependency

(52)

34 attribute pada method.

4. Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi interaksi antar objek didalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message.

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari kejadian/event untuk menghasilkan output tertentu.

2.2.8 Pembangunan Perangkat Lunak

Dalam membangun perangkat lunak dibutuhkan alat alat pembangun yang berupa software dan library. Berikut ini merupakan alat alat yang digunakan dalam proses pembangunan perangkat lunak:

1. C# (C Sharp)

C# dibaca C Sharp merupakan bahasa pemprograman berorientasikan objek yang dikembangkan oleh microsoft yang merupakan bagian dari .Net dan kemudian disetujui oleh ECMA sebagai bagian dari bahasa pemprograman. C# merupakan bahasa pemprograman yang dikembangkan oleh Andres Hejlsberg dari C++ pada tahun 1999. 2. Visual studio 2010

(53)

35 studio 2010 dapat digunakan sebagai alat pengembang perangkat lunak dan sistem berbasis desktop, mobile dan web

3. MySQL

MySQL adalah sebuah databases server yang dibuat oleh Tex. Data KonsultAB. Saat ini MySQL telah digunakan oleh perusahaan perusahaan terkemuka di seluruh dunia, diantaranya Silico Graphics, Siemens Nixdorf dan masih banyak lagi perusahaan perusahaan terkemuka lainnya yang menggunakan MySQL.

Perusahaan perusahaan tersebut dapat dilihat pada MySQL user’s list di website MySQL. MySQL adalah sebuah text based databases server, artinya MySQL tidak dibuat dalam bentuk aplikasi yang memiliki Graphical User Interface.

4. XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemprograman PHP dan Perl.

5. Microsoft Visio

(54)

36 vektor untuk membuat diagram diagramnya

6. Astah UML

Astah adalah sebuah software yang berguna untuk mengembangkan aplikasi dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) 7. Power Designer

Power Designer adalah program yang digunakan untuk membuat rancangan program aplikasi dengan konsep software engineering. Power Designer terdiri dari 4 macam program yaitu: process analyst, data architect, dan application modeler.

8. SQLyog

(55)

37 BAB 3

PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem

Dalam anlisis sistem ini dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi pendataan lembur pegawai berbasis desktop yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

3.1.1 Analisis masalah

Pada sistem yang sedang berjalan ditemukan masalah atau kendala yang terjadi, masalah tersebut diantara lain:

1. Pendataan pegawai lembur masih dilakukan secara manual sehingga mempersulit pengarsipan lembur pegawai secara keseluruhan.

2. Dengan sistem yang sedang berjalan sekarang waktu yang digunakan pegawai untuk mengajukan lembur tidak efisien.

3. Bagian personalia akan sulit membuat laporan karena data lembur pegawai masih tersebar disetiap jenisnya.

3.1.2 Analisis sistem yang sedang berjalan

(56)

38 diketahui apa saja kebutuhan-kebutuhan pemakai yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan.

Ditinjau dari masalah yang dihadapi maka akan dibangun suatu sistem informasi pendataan lembur pegawai untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Didalam aplikasi sistem informasi ini akan menjelaskan dan menerangkan tentang prosedur pendataan lembur pegawai yang sedang berjalan pada sistem yang akan dibuat. Adapun untuk penjelasan dari prosedur pendataan lembur pegawai adalah sebagai berikut:

3.1.2.1 Prosedur pengajuan lembur pegawai

1. Pegawai mengisi formulir pengajuan lembur.

2. Kemudian bagian PPIC mengecek formulir yang telah diisi oleh pegawai tersebut, jika pegawai tersebut merupakan pegawai bagian produksi maka formulir akan terlebih dahulu melalui tahap persetujuan bagian PPIC tetapi jika pegawai selain bagian produksi maka formulir pengajuan lembur akan langsung dikelola oleh bagian personalia.

3. Setelah selesai mengecek pegawai yang lembur merupakan bagian produksi, lalu petugas bagian PPIC berhak untuk dapat mensetujui atau tidaknya pegawai bagian produksi tersebut melakukan lembur.

(57)

39 5. Sedangkan apabila pegawai bagian produksi tersebut disetujui lemburnya maka formulir lembur tersebut diserahkan pada bagian personalia untuk dikelola.

6. Bagian personalia lalu menyortir formulir antara pegawai bagian produksi yang mengajukan lembur dan pegawai selain bagian produksi yang mengajukan lembur.

7. Setelah bagian personalia menyortir data lembur tersebut kemudian bagian personalia lalu membuat laporan pegawai yang melakukan lembur berdasarkan bagian-bagian dari pegawai yang melakukan lembur tersebut.

8. Setelah itu bagian personalia akan membuat arsip data lembur yang telah diajukan.

Berikut merupakan flowmap dari sistem yang sedang berjalan pada PT. Kimia Farma (Pesero) Tbk.

Keterangan :

(58)
(59)

41 3.1.3 Evaluasi sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan maka dapat diidentifikasikan beberapa kekurangan sebagai berikut:

1. Kurang efisiennya waktu yang dibutuhkan untuk pegawai mengajukan lembur.

2. Data pegawai yang akan mengajukan lembur belum terarsip dengan baik sehingga akan membuat data tidak teratur.

3. Dalam pembuatan laporan lembur pegawai tidak terorganisir dengan baik.

Evaluasi sistem ini untuk membatu meminimalisir kekurangan dan kelemahan pada sistem yang sedang berjalan sehingga diharapkan dengan adanya perancangan sistem informasi pendataan lembur pegawai ini dapat memenuhi kebutuhan perusahaan khususnya yang terkait dengan lembur pegawai.

3.1.4 Aturan bisnis

Aturan bisnis yang ada pada sistem informasi pendataan lembur pegawai ini diantaranya yaitu:

1. Jam kerja dilaksanakan pada jam 07.30. 2. Jam lembur dilaksanakan mulai jam 17.00.

(60)

42 4. Pegawai akan mendapatkan gaji tambahan apabila telah melakukan

lembur.

5. Laporan pendataan lembur hanya dapat dicetak oleh personalia. 3.1.5 SKPL

Perancangan sistem dan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan hubungannya. Perancangan fungsional dan non fungsional. Berdasarkan aturan bisnis yang ada, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dari sistem yang akan dibangun dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Nomor Deskripsi Kebutuhan

SKPL-F-01 Sistem menyediakan fungsi login SKPL-F-02 Sistem dapat mengelola data lembur SKPL-F-03 Sistem menyediakan fungsi mengisi

data pengajuan lembur

SKPL-F-04 Sistem dapat mengelola data pegawai SKPL-F-05 Sistem dapat melakukan pencarian

data pegawai

SKPL-F-06 Sistem dapat mencetak laporan

SKPL-F-07 Sistem dapat mensetujui data

pengajuan lembur pegawai

SKPLF-NF-01 Sistem tidak dapat diakses dimana saja

(61)

43 PPIC

3.1.6 Analisis kebutuhan non fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan.

Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang akan dibutuhkan

untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.1.6.1 Analisis perangkat keras (hardware)

(62)

44 Tabel 3.2 Analisis perangkat keras

T a b e l

Spesifikasi diatas menjelaskan spesifikasi perangkat keras yang ada di PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk Plant Bandung dan juga spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan oleh pengguna agar sistem informasi dapat berjalan lebih baik lagi, pengguna direkomendasikan untuk menggunakan perangkat keras dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan, secara keseluruhan spesifikasi perangkat keras (hardware) tersebut belum memenuhi kebutuhan untuk mengimplementasikan sistem informassi pendataan lembur pegawai.

3.1.6.2 Analisis perangkat lunak (software)

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor faktor yang harus dipenuhi untuk merancang sebuah perangkat lunak tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak tersebut dibuat. Beberapa perangkat lunak pendukung untuk menjalankan sistem informasi pendataan lembur pegawai sebagai berikut:

Perangkat keras Keadaan yang sekarang

Keadaan yang dibutuhkan Processor Processor Intel Pentium

IV

Processor Core 2 Duo atau lebih tinggi

Monitor Monitor VGA 14" Monitor SVGA 17"

VGA VGA 256 MB VGA AtiRadeon 512 MB

Hard disk Hard disk 80 GB Hard disk 260 GB atau lebih

Memori Memori 512 MB Memori 2046 MB

Keyboard dan Mouse

(63)

45 Tabel 3.3 Analisis perangkat lunak

Perangkat lunak Keadaan yang sekarang Keadaan yang dibutuhkan Sistem operasi Windows 7 x32bit Windows 7 x64bit

Database Server XAMPP Versi 1.6.8 XAMPP 1.7.4 VC6 MySQL Version 5.6.12 Version 5.6.12

Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk Plant Bandung dengan perangkat minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi pendataan lembur pegawai ini, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang dimiliki mampu digunakan untuk menjalankan aplikasi pendataan lembur pegawai.

3.1.6.3 Analisis pengguna (brainware)

Analisis pengguna mencirikan siapa saja pengguna dari perangkat lunak yang dispesifikasikan dan apa saja haknya terhadap perangkat lunak tersebut. Sistem informasi pendataan lembur pegawai yang dibangun memiliki tigas jenis pengguna, yaitu pegawai, bagian ppic dan bagian personalia.

Pegawai dalam sistem informasi ini hanya dapat mengajukan lembur, bagaian personalia hanya dapat mensetujui lembur pegawai bagian produksi, sedangkan personalia dapat mengubah, menambah, menghapus, mencari, dan mencetak laporan data pegawai serta data lembur.

Tabel 3.4 Analisis pengguna (keadaan yang sekarang) Pengguna Tanggung Jawab Tingkat

Pendidikan

(64)

46 Pegawai Mengisi formulir

lembur untuk mengajukan lembur

SMA/Setara sampai dengan S1

Mengelola data lembur dan pegawai

D3 sampai dengan S1/S2

Dapat

mengoperasikan komputer Bagian PPIC Membuat

persetujuan lembur pegawai

Tabel 3.5 Analisis pengguna (keadaan yang dibutuhkan)

Pengguna Hak Akses Tingkat

Pendidikan

Kemampuan

Pegawai Mengisi form lembur untuk mengajukan lembur

SMA/Setara sampai dengan S1

Dapat

mengoperasikan komputer Bagian

Personalia

Melakukan tambah, ubah, hapus, cari dan membuat laporan mengenai data pegawai dan data lembur

D3 sampai dengan S1/S2

Dapat

mengoperasikan komputer

Bagian PPIC Melakukan

persetujuan terhadap lembur yang diajukan pegawai

D3 sampai dengan S1/S2

Dapat

(65)

47 Berdasarkan analisis pengguna yang dibutuhkan, serta keseluruhan analisis pengguna tersebut telah memenuhi kebutuhan untuk menggunakan sistem informasi pendataan lembur pegawai.

3.1.7 Analisis kebutuhan fungsional

Sistem informasi yang akan dikembangkan ditujukan untuk tiga pengguna, yaitu pegawai, bagian personalia dan bagian PPIC. Dimana bagian personalia dan bagian PPIC memiliki hak akses untuk mengolah data namun untuk masuk kedalam sistem terdapat suatu mekanisme keamanan, yaitu dengan menyediakan fasilitas login.

(66)

48 3.1.7.1 Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram

3.1.7.2 Definisi aktor

Definisi aktor menjelaskan daftar aktor dan deskripsi role untuk aktor tersebut. Deskripsi role menjelaskan wewenang pada role tersebut dalam perangkat lunak. Berikut tabel definisi aktor:

Tabel 3.6 Definisi Aktor

No Aktor Definisi

1 Pegawai Orang yang mengajukan lembur

2 Ppic Orang atau bagaian yang

menerima pengajuan lembur pegawai bagian produksi

3 Personalia Orang atau bagian yang

(67)

49 3.1.7.3 Definisi Use Case

Berikut adalah definisi Model Use Case:

Tabel 3.7 Tabel definisi use case

No Use case Deskripsi

1 Data pengajuan lembur Berisi proses memasukan nip,nama pegawai, bagian pegawai, tugas pegawai, dan lama lembur pegawai

2 Login Berisi proses memasukan user

name untuk masuk ke menu utama

3 Persetujuan data pengajuan lembur Berisi proses untuk mensetujui pegawai bagian produksi yang melakukan lembur

4 Mengelola data pegawai Berisi proses menambah, mengubah, menghapus, mencari data pegawai

5 Tambah data pegawai Sistem menampilkan form tambah data pegawai untuk menambahkan data pegawai 6 Ubah data pegawai Sistem menampilkan daftar

data pegawai untuk dipilih dan diubah datanya oleh bagian personalia

(68)

50 bagian personalia

8 Cari data pegawai Sistem menampilkan

menampilkan kolom untuk mencari pegawai yang diinginkan

9 Mengelola data lembur Berisi proses menambah, menghapus, mencari data lembur

10 Tambah data lembur Sistem akan menampilkan form tambah data lembur untuk menambah data lembur 11 Ubah data lembur Sistem akan menampilkan

daftar pegwai yang lembur untuk dipilih lalu di ubah oleh bagian personalia

12 Hapus data lembur Sistem akan menampilkan daftar pegawai yabng lembyr untuk dipilih dan dihapus datanya oleh bagian personalia

13 Cari data lembur Sistem menampilkan

menampilkan kolom untuk mencari data lembur yang diinginkan

(69)

51

15 Laporan Berisikan bentuk hasil

cetakan laporan dari data yang diolah

3.1.8 Skenario Use Case 3.1.8.1 Skenario Use Case login

Tabel 3.8 Skenario use case login

IDENTIFIKASI No Use Case 1

Nama Use Case Login

Tujuan Untuk masuk sebagai pengguna sistem

Jenis Primer

Aktor Personalia, PPIC

Skenario Utama Kondisi Awal Menampilkan form login

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Petugas bagian personalia dan PPIC memasukan username dan password terlebih dahulu

2. Mengecek valid atau tidaknya data username dan password 3. Menampilkan halaman menu

utama Skenario Alternatif 1. Petugas bagian personalia

(70)

52 2. Mengecek valid atau tidaknya

data username dan password 3. Username dan password tidak

valid

4. Sistem akan memunculkan pesan bahwa username dan password tidak valid

Kondisi Akhir Pengguna dapat melakukan kegiatan dalam sistem

3.1.8.2 Skenario Use Case mengisi data pengajuan lembur

Tabel 3.9 Skenarion Use Case data pengajuan lembur

IDENTIFIKASI No Use Case 2

Nama Use Case Data pengajuan lembur Tujuan Untuk mengajukan lembur

Jenis Primer

Aktor Pegawai, PPIC, Personalia Skenario Utama

Kondisi Awal Form menu pengajuan lembur telah diaktifkan

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pegawai memilih form lembur

2. Sistem akan menampilkan form untuk pengajuan lembur 3. Pegawai memasukan data

untuk pengajuan lembur

(71)

53 pegawai

5. Jika data valid dan pegawai tersebut adalah bagian produksi maka data akan masuk ke bagian PPIC untuk disetujui

6. Jika data valid dan pegawai tersebut selain bagian produksi maka data akan masuk langsung ke bagian personalia Skenario alternatif

1. Pegawai memilih form lembur

2. Sistem akan menampilkan form untuk pengajuan lembur

3. Pegawai memasukan data untuk pengajuan lembur

4. Mengecek valid atau data yang dimasukan oleh pegawai 5. Data yang dimasukan tidak

valid

6. Sistem akan memunculkan pesan bahwa data yang dimasukan tidak valid

(72)

54 3.1.8.3 Skenario Use Case persetujuan data pengajuan lembur

Tabel 3.10 Skenario Use Case persetujuan data pengajuan lembur

IDENTIFIKASI No Use Case 3

Nama Use Case Persetujuan data pengajuan lembur

Tujuan Agar pegawai bagian produksi bisa melakukan lembur

Jenis Primer

Aktor PPIC

Skenario Utama Kondisi Awal Form menu utama ditampilkan

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu PPIC

2. Menampilkan form bagian PPIC yang disetujui tersimpan dalam database

Skenario alternatif 1. Pilih menu form PPIC

2. Menampilkan form bagian PPIC

(73)

55 4. Sistem akan memproses

persetujuan tersebut

5. Data pegawai bagian produksi yang tidak disetujui tersimpan dalam database

Kondisi Akhir Data lembur pegawai bagian produksi tersimpan dalam database

3.1.8.4 Skenario Use Case tambah data pegawai

Tabel 3.11 Skenario Use Case tambah data pegawai

IDENTIFIKASI No Use Case 4

Nama Use Case Tambah data pegawai

Tujuan Menambahkan data pegawai kedalam database

Jenis Primer

Aktor Personalia

Skenario Utama Kondisi Awal Form utama telah diaktifkan

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Pilih menu tambah data pegawai

4. Menampilkan form tambah data pegawai

(74)

56 6. Validasi tambah data pegawai 7. Data tersimpan dalam

database Skenario alternatif 1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Pilih menu tambah data pegawai

4. Menampilkan form tambah data pegawai

5. Menambahkan data pegawai

6. Validasi tambah data pegawai 7. Sistem akan memunculkan

pesan peringatan data kurang lengkap

Kondisi Akhir Data pegawai berhasil ditambah dalam database

3.1.8.5 Skenario Use Case ubah data pegawai

Tabel 3.12 Skenario Use Case ubah data pegawai

IDENTIFIKASI No Use Case 5

Nama Use Case Ubah data pegawai

Tujuan Mengubah data pegawai kedalam database

Jenis Primer

Aktor Personalia

(75)

57

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Menampilkan data pegawai 4. Memilih data pegawai yang

akan diubah

5. Menampilkan data pegawai yang akan diubah

6. Memasukan perubahan data pegawai

7. Validasi ubah data pegawai 8. Data tersimpan dalam database Skenario alternatif

1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Menampilkan data pegawai 4. Memilih data pegawai yang

akan diubah

5. Menampilkan data pegawai yang akan diubah

6. Memasukan perubahan data pegawai

7. Validasi ubah data pegawai 8. Menampilkan peringatan data

(76)

58 3.1.8.6 Skenario Use Case hapus data pegawai

Tabel 3.13 Skenario Use Case hapus data pegawai

IDENTIFIKASI No Use Case 6

Nama Use Case Hapus data pegawai Tujuan Menghapus data pegawai

Jenis Primer

Aktor Personalia

Skenario Utama Kondisi Awal Form utama telah diaktifkan

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Menampilkan data pegawai 4. Memilih data pegawai yang

akan dihapus

5. Menampilkan data pegawai yang akan dihapus

6. Pilih data pegawai yang akan dihapus

7. menampilkan peringatan penghapusan data pegawai 8. Hapus pegawai

9. data telah terhapus dari database

Skenario alternatif 1. pilih menu data pegawai

(77)

59 mengelola data pegawai 3. menampilkan data

pegawai 4. memilih data pegawai

yang akan dihapus

5. menampilkan data pegawai yang akan dihapus

6. pilih data pegawai yang akan dihapus

7. menampilkan peringatan penghapusan data pegawai 8. penghapusan data

pegawai batal dilakukan

9. kembali ke menu data pegawai

Kondisi Akhir Data pegawai berhasil dihapus

3.1.8.7 Skenario Use Case cari data pegawai

Tabel 3.14 Skenario Use Case cari data pegawai

IDENTIFIKASI No Use Case 7

Nama Use Case Cari data pegawai Tujuan Mencari data pegawai

Jenis Primer

Aktor Personalia

(78)

60

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Menampilkan data pegawai 4. Memasukan kata kunci dan

katergori pencarian

5. Mencari data pegawai yang akan dicari

6. Menampilkan data pegawai yang dicari

Skenario alternatif 1. Pilih menu data pegawai

2. Menampilkan form mengelola data pegawai

3. Menampilkan data pegawai 4. Memasukan kata kunci dan

kategori pencarian

5. Mencari data pegawai yang akan dicari

6. Menampilkan pesan "data pegawai yang dicari tidak ditemukan"

(79)

61 3.1.8.8 Skenarion Use Case tambah data lembur

Tabel 3.15 Skenario Use Case tambah data lembur

IDENTIFIKASI No Use Case 8

Nama Use Case Tambah data lembur Tujuan Menambahkan data lembur

Jenis Primer

Aktor Personalia

Skenario Utama Kondisi Awal Form utama telah diaktifkan

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu data lembur

2. Menampilkan form mengelola data lembur

3. Pilih menu tambah data lembur

4. Menampilkan form tambah data lembur

5. Menambahkan data lembur

6. Validasi tambah data lembur 7. Data tersimpan dalam

database Skenario Alternatif 1. Pilih menu data lembur

2. Menampilkan form mengelola data lembur

3. Pilih menu tambah data lembur

(80)

62 data lembur

5. Menambah data lembur

6. Validasi tambah data lembur 7. Sistem akan memunculkan

pesan peringatan data kurang lengkap

Kondisi Akhir Data lembur berhasil ditambah kedalam database

3.1.8.9 Skenario Use Case ubah data lembur

Tabel 3.16 Skenario Use Case ubah data lembur

IDENTIFIKASI No Use Case 9

Nama Use Case Ubah data lembur Tujuan Mengubah data lembur

Jenis Primer

Aktor Personalia

Skenario Utama Kondisi Awal Form utama telah diaktifkan

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pilih menu data lembur

2. Menampilkan form mengelola data lembur

3. Menampilkan data lembur 4. Memilih data lembur yang

akan diubah

5. Menampilkan data lembur yang akan diubah

(81)

63 7. Validasi ubah data pegawai 8. Data lembur tersimpan dalam

database Skenario alternatif 1. Pilih menu data lembur

2. Menampilkan form mengelola data lembur 3. Menampilkan data lembur 4. Memilih data lembur

yang akan diubah

5. Menampilkan data lembur yang akan diubah

6. Memasukan perubahan data lembur

7. Validasi ubah data pegawai

8. Menampilkan peringatan bahwa data kurang lengkap Kondisi Akhir Data lembur berhasil diubah

3.1.8.10 Skenario Use Case hapus data lembur

Tabel 3.17 Skenario Use Case hapus data lembur

IDENTIFIKASI No Use Case 10

Nama Use Case Hapus data lembur Tujuan Menghapus data lembur

Jenis Primer

Gambar

Gambar 2.2 Struktur organisasi unit PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung
Gambar 2.3 Siklus Sistem Informasi
Gambar 3.1 Flowmap pengajuan lembur pegawai
Tabel 3.17 Skenario Use Case hapus data lembur
+7

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Penerapan Standard Operasional Prosedur dengan Kinerja Pekerja Bagian Produksi PT Kimia Farma Tbk Plant Tahun 2014 ” yang merupakan

Kimia Farma Tbk Medan memilih menggunakan jalur distribusi tidak langsung (indirect selling). Dengan memilih jalur distribusi tidak langsung PT. Kimia Farma Tbk Medan dalam

PT. Kimia Farma Tbk. merupakan produsen baru dalam industri kosmetika. Kimia Farma Tbk mulai memproduksi Bedak Marcks’ VENUS pada tahun 2004. Kimia Farma Tbk hanya memproduksi

Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon Jombang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada instalasi pengolahan air limbah PT. Kimia Farma Plant Watudakon Jombang

Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa dalam meningkatkan volume penjualan

Kimia Farma (Persero) Tbk dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, serta Rasio aktivitas atau

Jadi jika dibandingkan dari return on investment tahun 2012 – 2014, PT Kalbe Farma Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dari pada PT Kimia Farma Tbk dalam

Dari tabel maka dapat disimpulkan bahwa, adanya pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir terhadap kepuasan kerja pegawai pada PT Kimia Farma (Persero)