• Tidak ada hasil yang ditemukan

Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BKP & JKP

BKP & JKP

1. PENGERTIAN

2. BARANG KENA PAJAK DAN

JASA KENA PAJAK

3. BARANG DAN JASA TIDAK

KENA PAJAK

1. PENGERTIAN

2. BARANG KENA PAJAK DAN

JASA KENA PAJAK

(2)

BARANG

PASAL 1 ANGKA 2 UU PPN

BARANG

PASAL 1 ANGKA 2 UU PPN

BARANG

BERWUJUD

BARANG

BERWUJUD

BARANG TIDAK

BERWUJUD

BARANG TIDAK

BERWUJUD

BARANG

BERGERAK

BARANG

BERGERAK

BARANG TIDAK BERGERAK BARANG TIDAK

(3)

BARANG KENA PAJAK

BARANG KENA PAJAK

1. UU NO. 8 TAHUN 1983 : BARANG HASIL PABRIKASI 1. UU NO. 8 TAHUN 1983 : BARANG HASIL PABRIKASI

3. UU NO. 18 TAHUN 2000 : PADA DASARNYA SEMUA BARANG

DIKENAKAN PAJAK KECUALI YANG DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG INI

PENGECUALIAN DIATUR DI PERATURAN PEMERINTAH (PP 144 TH 2000)

3. UU NO. 18 TAHUN 2000 : PADA DASARNYA SEMUA BARANG

DIKENAKAN PAJAK KECUALI YANG DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG INI

PENGECUALIAN DIATUR DI PERATURAN PEMERINTAH (PP 144 TH 2000)

4. UU NO. 42 TAHUN 2009 : PADA DASARNYA SEMUA

BARANG DIKENAKAN PAJAK KECUALI YANG DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG INI

PENGECUALIAN DIATUR DI PASAL 4A (4 KELOMPOK BARANG)

4. UU NO. 42 TAHUN 2009 : PADA DASARNYA SEMUA

BARANG DIKENAKAN PAJAK KECUALI YANG DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG INI

PENGECUALIAN DIATUR DI PASAL 4A (4 KELOMPOK BARANG)

2. UU NO. 11 TAHUN 1994 : PADA DASARNYA SEMUA

BARANG DIKENAKAN PAJAK KECUALI YANG DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG INI

PENGECUALIAN DIATUR DI PERATURAN PEMERINTAH

2. UU NO. 11 TAHUN 1994 : PADA DASARNYA SEMUA

BARANG DIKENAKAN PAJAK KECUALI YANG DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG INI

(4)

BARANG YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4 A AYAT 2 UU PPN

BARANG YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4 A AYAT 2 UU PPN

a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;

b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh

rakyat banyak;

c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel,

restoran, rumah makan, warung, dan

sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun

tidak, termasuk makanan dan minuman

yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan

d. uang, emas batangan, dan surat berharga. a. barang hasil pertambangan atau hasil

pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;

b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh

rakyat banyak;

c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel,

restoran, rumah makan, warung, dan

sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun

tidak, termasuk makanan dan minuman

yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan

(5)

BARANG YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4 A AYAT 2 UU PPN

BARANG YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4 A AYAT 2 UU PPN

Barang hasil pertambangan atau hasil

pengeboran yang diambil langsung dari

sumbernya meliputi:

a. minyak mentah (

crude oil);

b. gas bumi, tidak termasuk gas bumi

seperti elpiji

yang siap dikonsumsi langsung oleh

masyarakat;

c. panas bumi;

Barang hasil pertambangan atau hasil

pengeboran yang diambil langsung dari

sumbernya meliputi:

a. minyak mentah (

crude oil);

b. gas bumi, tidak termasuk gas bumi

seperti elpiji

yang siap dikonsumsi langsung oleh

masyarakat;

(6)

BARANG YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4 A AYAT 2 UU PPN

BARANG YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4 A AYAT 2 UU PPN

d. asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur,

batu apung, batu permata, bentonit, dolomit, felspar

(feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit,

gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer,

nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa,

perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth),

tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif,

zeolit, basal, dan trakkit;

e. batubara sebelum diproses menjadi briket batubara;

f. bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih

nikel, bijih perak, serta bijih bauksit.

d. asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur,

batu apung, batu permata, bentonit, dolomit, felspar

(feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit,

gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer,

nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa,

perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth),

tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif,

zeolit, basal, dan trakkit;

e. batubara sebelum diproses menjadi briket batubara;

f. bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih

(7)

BARANG KEBUTUHAN POKOK

YANG

DIBUTUHKAN RAKYAT

BANYAK

BARANG KEBUTUHAN POKOK

YANG

DIBUTUHKAN RAKYAT

BANYAK

a. beras; b. gabah; c. jagung; d. sagu; e. kedelai;

f. garam, baik yang beryodium maupun yang tidak

beryodium;

g. daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi

telah melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong,

didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas,

digarami, dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara

lain, dan/atau direbus; a. beras;

b. gabah; c. jagung; d. sagu; e. kedelai;

f. garam, baik yang beryodium maupun yang tidak

beryodium;

g. daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi

telah melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong,

didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas,

digarami, dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara

(8)

BARANG KEBUTUHAN POKOK

YANG

DIBUTUHKAN RAKYAT

BANYAK

BARANG KEBUTUHAN POKOK

YANG

DIBUTUHKAN RAKYAT

BANYAK

h. telur, yaitu telur yang tidak

diolah,

termasuk telur yang dibersihkan,

diasinkan,

atau dikemas;

i. susu, yaitu susu perah baik yang

telah

melalui proses didinginkan

maupun

dipanaskan, tidak mengandung

tambahan

gula atau bahan lainnya,

dan/atau dikemas

atau tidak dikemas;

h. telur, yaitu telur yang tidak

diolah,

termasuk telur yang dibersihkan,

diasinkan,

atau dikemas;

i. susu, yaitu susu perah baik yang

telah

melalui proses didinginkan

maupun

dipanaskan, tidak mengandung

tambahan

gula atau bahan lainnya,

dan/atau dikemas

(9)

BARANG KEBUTUHAN POKOK

YANG

DIBUTUHKAN RAKYAT

BANYAK

BARANG KEBUTUHAN POKOK

YANG

DIBUTUHKAN RAKYAT

BANYAK

j. buah-buahan, yaitu buah-buahan

segar

yang dipetik, baik yang telah

melalui proses

dicuci, disortasi, dikupas,

dipotong, diiris,

di-grading, dan/atau dikemas atau

tidak

dikemas; dan

k. sayur-sayuran, yaitu sayuran

segar yang

dipetik, dicuci, ditiriskan,

dan/atau

disimpan pada suhu rendah,

termasuk

sayuran segar yang dicacah.

j. buah-buahan, yaitu buah-buahan

segar

yang dipetik, baik yang telah

melalui proses

dicuci, disortasi, dikupas,

dipotong, diiris,

di-grading, dan/atau dikemas atau

tidak

dikemas; dan

k. sayur-sayuran, yaitu sayuran

segar yang

dipetik, dicuci, ditiriskan,

dan/atau

disimpan pada suhu rendah,

termasuk

(10)

J A S A

PASAL 1 ANGKA 5 UU PPN

J A S A

PASAL 1 ANGKA 5 UU PPN

BERDASARKAN PERIKATAN BERDASARKAN

PERIKATAN PERBUATAN HUKUMPERBUATAN HUKUM

YANG

MENYEBABKAN

YANG

MENYEBABKAN

BARAN

G

BARAN

G

SETIAP KEGIATAN

PELAYANAN

SETIAP KEGIATAN

PELAYANAN

FASILITA

S

FASILITA

S

KEMUDAHA

N

KEMUDAHA

N

HAK

HAK

TERSEDIA UNTUK

DIPAKAI

(11)

JASA YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4A AYAT 3 UU PPN

JASA YANG TIDAK

DIKENAI PPN

PASAL 4A AYAT 3 UU PPN

a. jasa pelayanan kesehatan medis;

b. jasa pelayanan sosial;

c. jasa pengiriman surat dengan

perangko;

d. jasa keuangan;

e. jasa asuransi;

f. jasa keagamaan;

g. jasa pendidikan;

h. jasa kesenian dan hiburan;

i. jasa penyiaran yang tidak bersifat

iklan;

a. jasa pelayanan kesehatan medis;

b. jasa pelayanan sosial;

c. jasa pengiriman surat dengan

perangko;

d. jasa keuangan;

e. jasa asuransi;

f. jasa keagamaan;

g. jasa pendidikan;

h. jasa kesenian dan hiburan;

(12)

JASA YANG TIDAK DIKENAI

PPN

PASAL 4A AYAT 3 UU PPN

PMK-68/PMK.03/2010

JASA YANG TIDAK DIKENAI

PPN

PASAL 4A AYAT 3 UU PPN

PMK-68/PMK.03/2010

j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa

angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;

k. jasa tenaga kerja; l. jasa perhotelan;

m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka

menjalankan pemerintahan secara umum; n. jasa penyediaan tempat parkir;

o. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;

p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan

q. jasa boga atau katering.

j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa

angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;

k. jasa tenaga kerja; l. jasa perhotelan;

m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka

menjalankan pemerintahan secara umum; n. jasa penyediaan tempat parkir;

o. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;

p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan

(13)

JASA PELAYANAN

KESEHATAN

MEDIS

PMK-68/PMK.03/2010

JASA PELAYANAN

KESEHATAN

MEDIS

PMK-68/PMK.03/2010

1. jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi;

2. jasa dokter hewan;

3. jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli gigi, ahli

gizi, dan ahli fisioterapi;

4. jasa kebidanan dan dukun bayi; 5. jasa paramedis dan perawat;

6. jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan,

laboratorium kesehatan, dan sanatorium; 7. jasa psikolog dan psikiater; dan

8. jasa pengobatan alternatif, termasuk yang dilakukan

oleh paranormal.

1. jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi;

2. jasa dokter hewan;

3. jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli gigi, ahli

gizi, dan ahli fisioterapi;

4. jasa kebidanan dan dukun bayi; 5. jasa paramedis dan perawat;

6. jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan,

laboratorium kesehatan, dan sanatorium; 7. jasa psikolog dan psikiater; dan

8. jasa pengobatan alternatif, termasuk yang dilakukan

(14)

JASA PELAYANAN

SOSIAL

PMK-68/PMK.03/2010

JASA PELAYANAN

SOSIAL

PMK-68/PMK.03/2010

1. jasa pelayanan panti asuhan dan panti

jompo;

2. jasa pemadam kebakaran;

3. jasa pemberian pertolongan pada

kecelakaan;

4. jasa lembaga rehabilitasi;

5. jasa penyediaan rumah duka atau jasa

pemakaman, termasuk krematorium;

dan

6. jasa di bidang olah raga kecuali yang

bersifat

komersial.

1. jasa pelayanan panti asuhan dan panti

jompo;

2. jasa pemadam kebakaran;

3. jasa pemberian pertolongan pada

kecelakaan;

4. jasa lembaga rehabilitasi;

5. jasa penyediaan rumah duka atau jasa

pemakaman, termasuk krematorium;

dan

6. jasa di bidang olah raga kecuali yang

bersifat

(15)

JASA KEAGAMAAN

PMK-68/PMK.03/2010

JASA KEAGAMAAN

PMK-68/PMK.03/2010

1. jasa pelayanan rumah ibadah;

2. jasa pemberian khotbah atau dakwah;

3. jasa penyelenggaraan kegiatan

keagamaan; dan

4. jasa lainnya di bidang keagamaan.

1. jasa pelayanan rumah ibadah;

2. jasa pemberian khotbah atau dakwah;

3. jasa penyelenggaraan kegiatan

keagamaan; dan

(16)

JASA PENDIDIKAN

PMK-68/PMK.03/2010

JASA PENDIDIKAN

PMK-68/PMK.03/2010

1. jasa penyelenggaraan pendidikan

sekolah,

seperti jasa penyelenggaraan

pendidikan umum, pendidikan

kejuruan, pendidikan luar biasa,

pendidikan kedinasan, pendidikan

keagamaan, pendidikan akademik,

dan pendidikan profesional; dan

2. jasa penyelenggaraan pendidikan luar

sekolah.

1. jasa penyelenggaraan pendidikan

sekolah,

seperti jasa penyelenggaraan

pendidikan umum, pendidikan

kejuruan, pendidikan luar biasa,

pendidikan kedinasan, pendidikan

keagamaan, pendidikan akademik,

dan pendidikan profesional; dan

(17)

JASA TENAGA

KERJA

PMK-68/PMK.03/2010

JASA TENAGA

KERJA

PMK-68/PMK.03/2010

1. jasa tenaga kerja;

2. jasa penyediaan tenaga kerja

sepanjang

pengusaha penyedia tenaga kerja

tidak

bertanggung jawab atas hasil kerja

dari tenaga

kerja tersebut; dan

3. jasa penyelenggaraan pelatihan bagi

tenaga

kerja.

1. jasa tenaga kerja;

2. jasa penyediaan tenaga kerja

sepanjang

pengusaha penyedia tenaga kerja

tidak

bertanggung jawab atas hasil kerja

dari tenaga

kerja tersebut; dan

3. jasa penyelenggaraan pelatihan bagi

tenaga

(18)

JASA PENYEDIAAN TEMPAT

PARKIR

PMK-122/PMK.03/2012

JASA PENYEDIAAN TEMPAT

PARKIR

PMK-122/PMK.03/2012

Jasa Penyediaan Tempat Parkir adalah jasa

penyediaan atau penyelenggaraan Tempat Parkir yang dilakukan oleh Pemilik Tempat

Parkir atau Pengusaha Pengelola Tempat Parkir kepada Pengguna Tempat Parkir dengan

dipungut bayaran.

Jasa Pengelolaan Tempat Parkir adalah jasa

yang dilakukan oleh Pengusaha Pengelola

Tempat Parkir untuk mengelola Tempat Parkir yang dimiliki atau disediakan oleh Pemilik

Tempat Parkir, dengan menerima imbalan dari Pemilik Tempat Parkir, termasuk imbalan dalam bentuk bagi hasil.

Jasa Penyediaan Tempat Parkir adalah jasa

penyediaan atau penyelenggaraan Tempat Parkir yang dilakukan oleh Pemilik Tempat

Parkir atau Pengusaha Pengelola Tempat Parkir kepada Pengguna Tempat Parkir dengan

dipungut bayaran.

Jasa Pengelolaan Tempat Parkir adalah jasa

yang dilakukan oleh Pengusaha Pengelola

Tempat Parkir untuk mengelola Tempat Parkir yang dimiliki atau disediakan oleh Pemilik

(19)

JASA BOGA ATAU

KATERING

PMK-68/PMK.03/2010

JASA BOGA ATAU

KATERING

PMK-68/PMK.03/2010

Jasa Boga atau Katering adalah penyediakan makanan dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa

peralatan dan petugasnya, untuk keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau tidak tertulis.

Keperluan tertentu adalah :

pesta, resepsi, atau perayaan;perjamuan;

rapat atau pertemuan;

makan karyawan pada instansi Pemerintah atau Badan Usaha Pemerintah, perusahaan swasta maupun perusahaan perseorangan;

makan untuk pelanggan perseorangan;perlombaan atau pertandingan; atauacara-acara lain yang sejenis.

Jasa Boga atau Katering adalah penyediakan makanan dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa

peralatan dan petugasnya, untuk keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau tidak tertulis.

Keperluan tertentu adalah :

pesta, resepsi, atau perayaan;perjamuan;

rapat atau pertemuan;

makan karyawan pada instansi Pemerintah atau Badan Usaha Pemerintah, perusahaan swasta maupun perusahaan perseorangan;

(20)

JASA KESENIAN &

JASA PENYIARAN

PMK-68/PMK.03/2010

JASA KESENIAN &

JASA PENYIARAN

PMK-68/PMK.03/2010

1. Jasa kesenian dan hiburan meliputi

semua jenis

jasa yang dilakukan oleh pekerja seni

dan hiburan

.

2. Jasa penyiaran yang tidak bersifat

iklan meliputi

jasa penyiaran radio atau televisi yang

dilakukan oleh instansi pemerintah

atau swasta yang

tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai

oleh

sponsor yang bertujuan komersial

.

1. Jasa kesenian dan hiburan meliputi

semua jenis

jasa yang dilakukan oleh pekerja seni

dan hiburan

.

2. Jasa penyiaran yang tidak bersifat

iklan meliputi

jasa penyiaran radio atau televisi yang

dilakukan oleh instansi pemerintah

atau swasta yang

tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai

oleh

(21)

JASA KEUANGAN

PMK-68/PMK.03/2010

JASA KEUANGAN

PMK-68/PMK.03/2010

1. jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu;

2. jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan

dana kepada pihak lain dengan menggunakan surat, sarana

telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana

lainnya;

3. jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah, berupa:

a) sewa guna usaha dengan hak opsi; b) anjak piutang;

c) usaha kartu kredit; dan/atau d) pembiayaan konsumen;

4. jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk

gadai syariah dan fidusia; dan 5. jasa penjaminan.

1. jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu;

2. jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan

dana kepada pihak lain dengan menggunakan surat, sarana

telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana

lainnya;

3. jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah, berupa:

a) sewa guna usaha dengan hak opsi; b) anjak piutang;

c) usaha kartu kredit; dan/atau d) pembiayaan konsumen;

4. jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk

(22)

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi

(Finance Lease) maupun sewa guna

usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna

Usaha (Lessee) selama jangka waktu

tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan

pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.

Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi

(Finance Lease) maupun sewa guna

usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna

Usaha (Lessee) selama jangka waktu

tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan

pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.

(23)

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

PERUSAHAAN

PEMBIAYAAN

Pembiayaan Konsumen (Consumer

Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan

pembayaran secara angsuran.

Usaha kartu Kredit (Credit Card) adalah

kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan

menggunakan kartu kredit.

Pembiayaan Konsumen (Consumer

Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan

pembayaran secara angsuran.

Usaha kartu Kredit (Credit Card) adalah

kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan

menggunakan kartu kredit.

(24)

BARANG KENA PAJAK TIDAK

BERWUJUD

PASAL 4 AYAT 1 HURUF G UU PPN

BARANG KENA PAJAK TIDAK

BERWUJUD

PASAL 4 AYAT 1 HURUF G UU PPN

1. penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di

bidang kesusastraan, kesenian atau

karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang, atau bentuk hak

kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;

2. penggunaan atau hak menggunakan peralatan/

perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah

3. pemberian pengetahuan atau informasi di bidang

ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;

1. penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di

bidang kesusastraan, kesenian atau

karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang, atau bentuk hak

kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;

2. penggunaan atau hak menggunakan peralatan/

perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah

3. pemberian pengetahuan atau informasi di bidang

(25)

BARANG KENA PAJAK TIDAK

BERWUJUD

PASAL 4 AYAT 1 HURUF G UU PPN

BARANG KENA PAJAK TIDAK

BERWUJUD

PASAL 4 AYAT 1 HURUF G UU PPN

4. pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak

menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan peralatan/

perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian pengetahuan atau informasi tersebut pada angka 3, berupa:

a) penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman

suara atau keduanya, yang disalurkan kepada

masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;

b) penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau

rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan

c) penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh

spektrum radio komunikasi;

4. pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak

menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan peralatan/

perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian pengetahuan atau informasi tersebut pada angka 3, berupa:

a) penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman

suara atau keduanya, yang disalurkan kepada

masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;

b) penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau

rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan

c) penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh

(26)

BARANG KENA PAJAK TIDAK

BERWUJUD

PASAL 4 AYAT 1 HURUF G UU PPN

BARANG KENA PAJAK TIDAK

BERWUJUD

PASAL 4 AYAT 1 HURUF G UU PPN

5. penggunaan atau hak

menggunakan film

gambar hidup (

motion picture films),

film atau

pita video untuk siaran televisi, atau

pita

suara untuk siaran radio; dan

6. pelepasan seluruhnya atau

sebagian hak yang

berkenaan dengan penggunaan

atau

pemberian hak kekayaan

intelektual/

industrial atau hak-hak lainnya

sebagaimana

tersebut di atas.

5. penggunaan atau hak

menggunakan film

gambar hidup (

motion picture films),

film atau

pita video untuk siaran televisi, atau

pita

suara untuk siaran radio; dan

6. pelepasan seluruhnya atau

sebagian hak yang

berkenaan dengan penggunaan

atau

pemberian hak kekayaan

intelektual/

industrial atau hak-hak lainnya

sebagaimana

(27)

CONTOH

SOAL

CONTOH

SOAL

1. BUDI mempunyai toko yang menjual emas perhiasan dengan omzet Rp 7 milyar. Apakah Budi harus dikukuhkan sebagai PKP ? Jelaskan

2. PT Gading merupakan distributor beras, jagung dan kedelai dengan omzet 5

milyar

Apakah PT Gading harus dikukuhkan sebagai PKP ? Jelaskan

3. Koperasi Karyawan PT Karya Niaga

berusaha di bidang simpan pinjam dan penjualan alat rumah tangga dengan omzet Rp 6,2 milyar (5,7 milyar dari

simpan pinjam + 500 jt dari alat rumah tangga)

Apakah Koperasi tersebut harus dikukuhkan sebagai PKP ? Jelaskan

1. BUDI mempunyai toko yang menjual emas perhiasan dengan omzet Rp 7 milyar. Apakah Budi harus dikukuhkan sebagai PKP ? Jelaskan

2. PT Gading merupakan distributor beras, jagung dan kedelai dengan omzet 5

milyar

Apakah PT Gading harus dikukuhkan sebagai PKP ? Jelaskan

3. Koperasi Karyawan PT Karya Niaga

berusaha di bidang simpan pinjam dan penjualan alat rumah tangga dengan omzet Rp 6,2 milyar (5,7 milyar dari

simpan pinjam + 500 jt dari alat rumah tangga)

Referensi

Dokumen terkait

Rasio ROA perusahaan manufaktur dan jasa yang melakukan merger dan akuisisi memiliki nilai t sebesar -1,415 dengan signifikan t sebesar 0,168 > yang menunjukkan bahwa

Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik tanaman dalam taman kota, untuk mengetahui tingkat pencemaran debu di udara di bandingkan dengan BML, mengetahui efektifitas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi

Penjelasan ayat ini menegaskan bahwa dalam hal Pengusaha Kena Pajak belum berproduksi, atau belum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Crashing pada proyek dengan mengunakan bantuan Primavera 6.0 untuk menentukan durasi optimum yang didapat dengan

Pada akhir dekade yang lalu usaha jasa konstruksi telah mengalami peningkatan kuantitatf di berbagai tingkatan. Namun peningkatan kuantitatif tersebut belum diikuti

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi NTB hingga triwulan III-2016, Pembentukan Modal Tetap Bruto menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,38 poin, diikuti

Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau