PENERAPAN METODEDRILLPADA PEMBELAJARAN TARISIGEH
PENGUTEN DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKULIKULER
TARI DI SMAN 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh
Ardan Rahmat Senogala
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan proses dan hasil penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh pengunten dalam pelaksanaan ekstrakulikuler tari di SMA Negeri 1 tumijajar tahun pelajaran 2014 / 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu pembelajaran, metode drill, ekstrakulikuler, seni tari, dan tari sigeh pengunten. sumber data dalam penelitian ini adalah tarisigeh pengutendan 19 ragam gerak tarisigeh pengutendan 7 orang siswi yang mengikuti pembelajaran ekstrakulikuller tari. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, tes praktik dan non tes sebagai instrumen panduan yaitu pengamatan penerapan metode drill, pengamatan proses belajar siswa, hasil belajar siswa, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan aktivitas guru untuk melihat hasil belajar siswa.
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill memiliki sembilan tahap yaitu tahap pertama guru memberikan salam, tahap kedua guru menanyakan hasil pembelajaran pertemuan sebelumnya, tahap ketiga guru membimbing siswa untuk melakukan gerak pemanasan, tahap keempat guru meminta siswa untuk memeragakan ragam gerak sebelumnnya dan dilanjutkan pada pemberian ragam gerak berikutnya, tahap kelima siswa diberi waktu untuk berlatih, tahap keenam siswa mempresentasikan ragam gerak yang diajarkan, tahap ketujuh guru memberikan pujian, tahap kedelapan siswa mempresentasikan ragam gerak, dan terakhir tahap kesembilan evaluasi berupa pengambilan nilai proses. Hasil pembelajaran tarisigeh pengutenpada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar dengan menggunakan metodedrillmemperoleh nilai rata-rata 79,8 dengan kriteria baik. Hasil pengamatan aktivitas siswa memperoleh nilai rata-rata 95 dengan kriteria baik sekali.
ABSTRACT
THE DRILL METHOD APPLICATION INSIGEH PENGUTENDANCING LEARNING IN CONDUCTING DANCING EXTRACURRICULAR IN
STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 IN TUMIJAJAR IN ACADEMIC YEAR 2014/2015
By
Ardan Rahmat Senogala
The objective of this research was to describe process and result of drill method application in sigeh penguten dancing learning in conducting dancing extracurricular in State Senior High School 1 in Tumijajar in academic year 2014/2015. This was a descriptive qualitative research. This research used theories of learning, drill method, extracurricular, dancing art, andsigeh penguten dancing. Data sources of this research were sigeh penguten dancing and 19 movement variations of sigeh pengutendancing and 7 female students of dancing extracurricular learning. Data were collected with observation, interview, field note, documentation, test of practice, and non-test. The guiding instruments were observation of drill method application, observation of student’s learning process, student’s learning result, observation of student’s activity, and observation of teacher’s activity to see student’s learning result.
The learning process with drill method had nine stages. The first stage was that the teacher greeted students, the second stage was that the teacher asked for learning result of previous meeting, the third was the teacher asked students to perform warming up movements, the fourth was that the teacher asked students to perform previous movement variations and followed by teaching next movement variations, the fifth was that the students were provided time to practice, the sixth was that students presented movement variations that had been taught, the seventh was that the teacher praised students, the eighth was that the students presented the movement variations, and the ninth was evaluation by assessing grades for the processes. Students’ learning results of sigeh penguten dancing in dancing extracurricular activity in State Senior High School 1 in Tumijajar by using drill method averagely obtained 79.8 grade with good criteria.The results of students’ activity observations averagely was 95 with very good criteria.
Tahun Ajaran 2014/2015
Oleh
Ardan Rahmat Senogala 1113043008
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
PADA
Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Bahasa Dan Seni
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Penulis dilahirkan di Kotabumi 12 November 1992. Penulis
adalah anak pertama dari empat bersaudara, pasangan dari
Bapak Drs. Idani dan Ibu Afritawati.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri
1 Dayamurni pada tahun 2005, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMP Negeri 1 Tumijajar pada tahun 2008, Pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) di SMA Negeri 1 Tumijajar pada tahun 2011. Penulis terdaftar sebagai
mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung Melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan pada tahun 2011.
Tahun 2014 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP
Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa
Negeri Ratu Tenumbang, dan melakukan penelitian di SMAN 1 Tumijajar untuk
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan karunianya, Sholawat serta salam selalu
tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW dan ku persembahkan
karya terbaik ini sebagai bukti kasih sayang dan cintaku kepada:
Teristimewa Ayah dan Ibu, yang selalu menjadi alasan dalam setiap langkah kaki
ku dalam hidup yang tiada henti memberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan,
nasihat-nasihat, serta kebutuhan rohani dan jasmani yang selama ini diberikan
untuk kami anaknya. Dengan keringat kalianlah aku bisa mencapai ini semua.
Do’a ku tak kan henti-hentinya mengiringimu dalam menempuh hidup ini.
Adik-adikku tercinta, Anis Khoirul Salsabila, Arzety Rifdafala, dan Aldhes Hanif
Zakie Senogala yang telah memberikan dukungan dalam mengerjakan penelitian
dan pengerjaan skripsi ini.
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(Q.S Ar-Ra’du 11)
“Ketika seseorang menghina/menyakitimu lagi dan lagi, anggap saja mereka seperti
ampelas, Anda mungkin akan terbaret dan terluka. Tapi ingatlah pada akhirnya
Anda akan menjadi mengkilap/ berkilau/halus dan mereka tak berguna lagi…”
(Dedy Corbuzier)
“Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya
pelindung”
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, tuhan semesta alam, kuasa atas segala
kehendak, keinginan dan wujud kesempurnaan atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Perunjukan, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Skripsi ini
berjudul “Penerapan Metode Drill Pada Pembelajaran Tari sigeh penguntenDalam
Pelaksanaan Ekstrakulikuler Tari di SMA Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran
2014/2015”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan dari berbagai hak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn. Selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, saran-saran, dan nasehat demi
terselesaikannya Skripsi ini.
2. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. Selaku Pembimbing II atas bimbingan,
kesabaran, dan masukannya kepada penulis.
3. Hasyimkan, S.Sn., M.A. Selaku pembahas dan Ketua Program Studi Pendidikan
Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FKIP Universitas Lampung.
6. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
7. Drs. Pujiyanta, M.Pd., selaku kepala SMAN 1 Tumijajar.
8. Ibu Diah Anggraini, S.Pd selaku Guru Seni Budaya sekaligus pelatih tari.
9. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswa SMAN 1 Tumijajar atas kerjasama
yang baik selama penelitian berlangsung.
10. Teman-teman seperjuanganku seni pertunjukan angkatan 2011.
11.Teman-teman KKN Desa Negeri Ratu Tenumbang Kec. Pesisir Selatan Kab.
Pesisir Barat, Ahmad Irvan, Fitri Fatmawati, Muhamad Mashuri, Lia Anggraini
Sari, Kiki Amalia, Revisia Susanti, Ririn, Yulisa Yakub, dan Wahyu Hidayat
terimakasih atas doa dan perjuangan kita.
12. Debi Gusmalisa, terimakasih selalu memberi dukungan disetiap waktu.
13.Sahabat-sahabat terbaikku, orang-orang tercinta dan tersayang Ari Saputra,
Alfisqy Khayasa Amalia, Dwi Saktia Ningrum dan Rovi Candra Jaya Pratama.
14. Seluruh dewan dosen dan staf program studi pendidikan seni pertunjukan.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dan segala
bantuan yang telah diberikan. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandarlampung, Juni 2015 Penulis,
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTACT... ii
ABSTRAK ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
RIWAYAT HIDUP ...v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
SANWACANA ... viii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR DIAGRAM ...xiii
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...6
1.3 Tujuan penelitian ...6
1.4 Manfaat Penelitian ...7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran ...9
2.2 Metode Pembelajaran ... 11
2.2.1 Tujuan Pembelajaran ... 12
2.2.2 MetodeDrill... 12
2.2.3 Kelemahan dan Kelebihan MetodeDrill... 13
2.2.4 Tujuan Penggunaan MetodeDrill... 15
2.2.5 Prinsip pengunaan MetodeDrill... 15
2.2.6 Langkah-langkah Penerapan MetodeDrill... 16
2.3 Program Ektrakulikuler... 17
2.4 Seni Tari... 18
2.5 TariSigeh Penguten... 19
2.5.1 Elemen Gerak TariSigeh Penguten... 20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ...49
3.2 Sumber Data ...50
3.3 Tehnik Pengumpulan Data...51
3.3.1 Wawancara...51
3.3.2 Observasi ...51
3.3.3 Dokumentasi ...52
3.4 Instrumen Penelitian ...53
3.4.1 Panduan Observasi...53
3.4.2 Panduan Dokumentasi ...54
3.4.3 Lembar Pengamatan Tes Praktik ...54
3.4.4 Instrumen Penelitian Tes Praktik ...54
3.4.5 Instrumen Penelitian Non Tes...55
3.5 Instrumen Penilaian ...55
3.5.1 Instrumen Penilaian Tes Praktik ...55
3.5.2 Instrumen Penilaian Non Tes...62
3.5.2.1 Instrumen Aktivitas Guru ...63
3.5.2.1 Instrumen Aktivitas Siswa...65
3.6 Teknik Analisis Data ...69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Umum Obyek Penelitian ...71
4.1.1 Profil Singkat SMAN 1 Tumijajar ...71
4.1.2 Keadaan Guru ...73
4.1.3 Keadaan Siswa...74
4.1.4 Saran dan Prasarana Sekolah...74
4.1.5 Prestasi Sekolah...75
4.2 Hasil dan Pembahasan ...77
4.2.1 Laporan Hasil Penelitian Pendahuluan...78
4.2.2 Pertemuan Pertama ...80
4.2.3 Pertemuan Kedua...95
4.2.4 Pertemuan Ketiga ...109
4.2.5 Pertemuan Keempat...122
4.2.6 Pertemuan Kelima ...134
4.2.7 Pertemuan Keenam...145
4.2.8 Pertemuan Ketujuh ...150
5.2 Saran ...158
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Hasil Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Pada Ekstrakurikrler
Tari Di SMAN 1 Tumijajar Tahun Ajaran 2013/2014 ... 5
Tabel 2.1 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten ... 21
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Siswa ... 56
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Hasil Siswa... 59
Tabel 3.3 Penentuan Patokan dengan Skala Lima ... 62
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 63
Tabel 3.5 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa ... 65
Tabel 3.3 Penentuan Patokan dengan Skala Lima ... 69
Tabel 4.1 Keadaan Guru SMAN 1 Tumijajar TA 2014/2015 ... 73
Tabel 4.2 Keadaan Siswa SMAN 1 Tumijajar 2 Tahun Terakhir ... 74
Tabel 4.3 Perolehan Kejuaraan / Prestasi Akademik ... 75
Tabel 4.4 Perolehan Kejuaraan / Prestasi Non Akademik ... 77
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Lapah Tebeng ... 82
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Seluang Mudik ... 84
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Merunduk ... 86
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Jong Silo Ratu ... 88
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Sembah ... 90
Tabel 4.10 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama ... 92
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Kilat Mundur... 98
Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Gettir ... 100
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Samber Melayang .... 102
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Gubuh Gakhang ... 104
Tabel 4.15 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua ... 106
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Ngiyau Bias ... 111
Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Makuraccang ... 113
Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Kenui Melayang ... 115
Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Ngerujung ... 117
Tabel 4.20 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 119
Tabel 4.21 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Sabung Melayang .... 124
Tabel 4.22 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Tolak Tebeng... 126
Tabel 4.23 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Belah Hui ... 128
Tabel 4.24 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat ... 131
Tabel 4.25 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Mempam Bias ... 136
Tabel 4.26 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Lipetto ... 138
Tabel 4.27 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Jong Simpuh Sembah ... 140
Tabel 4.28 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Kelima ... 142
Tabel 4.29 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Keenam ... 147
Halaman
Lampiran 1
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Pertama...163
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Kedua ...166
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Ketiga ...169
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Keempat ...172
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Kelima ...175
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Keenam...178
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Ketujuh ...180
Lampiran II Lembar Pengamatan Proses SiswaRagam Gerak TariSigeh Penguten Kelas Ekstrakurikuler Tari di SMAN 1 Tumijajar ...182
Lembar Penilaian Hasil Siswa Ragam Gerak TariSigeh Penguten Kelas Ekstrakurikuler Tari di SMAN 1 Tumijajar...183
Pengamatan Aktivitas Siswa Menggunakan Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Lima Lembar...183
Penilaian Aktivitas Siswa Menggunakan Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Lima ...184
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar Pertemuan Pertama ... 80
Gambar Pertemuan Kedua ... 95
Gambar Pertemuan Ketiga ... 109
Gambar Pertemuan Keempat ... 122
Gambar Pertemuan Kelima ... 134
Gambar Pertemuan Keenam ... 145
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.6 Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama ... 93
Diagram 4.7 Ragam Gerak Kilat Mundur ... 99
Diagram 4.8 Ragam Gerak Gettir ... 101
Diagram 4.9 Ragam Gerak Samber Melayang ... 103
Diagram 4.10 Ragam Gerak Gubuh Gakhang ... 105
Diagram 4.11 Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua ... 107
Diagram 4.12 Ragam Gerak Ngiyau Bias ... 112
Diagram 4.13 Ragam Gerak Makuraccang ... 114
Diagram 4.14 Ragam Gerak Kenui Melayang ... 116
Diagram 4.15 Ragam Gerak Ngerujung ... 118
Diagram 4.16 Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 119
Diagram 4.17 Ragam Gerak Sabung Melayang ... 125
Diagram 4.18 Ragam Gerak Tolak Tebeng ... 127
Diagram 4.19 Ragam Gerak Belah Hui ... 129
Diagram 4.20 Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat ... 132
Diagram 4.21 Ragam Gerak Mempam Bias ... 137
Diagram 4.22 Ragam Gerak Lipetto ... 139
Diagram 4.23 Ragam Gerak Jong Simpuh Sembah... 141
Diagram 4.24 Aktivitas Siswa Pertemuan Kelima ... 143
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan adalah suatu proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi
manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam
lingkungan dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup
pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi ditekankan pada proses pembinaan
kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa
(Sagala, 2014:2).
Proses pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan, perubahan yang dialami
bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal tersebut
disebabkan perubahan yang terjadi secara alami dalam masyarakat, yang bergerak
menuju perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan itu sendiri.
Pendidikan Nasional menurut Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
kebudayaan. Peranan pendidikan dalam membentuk karakter bangsa yang berbudi
luhur pekerti baik, sangat dibutuhkan dalam perubahan zaman yang semakin
menuntun anak bangsa menuju perkembangan gaya hidup barat dan perlahan
meninggalkan kearifan yang selama ini terkandung dalam karakter bangsa Indonesia,
namun dengan menanamkan kebudayaan bangsa yang ada dalam pendidikan adalah
salah satu usaha sadar yang dilakukan oleh pemerintah yang diatur pelaksanaanya
dalam kebudayaan dan pendidikan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.
Adanya pendidikan sangat berperan penting dalam mentransfer kebudayaan,
pendidikan membutuhkan kebudayaan dalam proses pembelajaran dalam menjaga
karakter bangsa Indonesia.
Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar)
yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian
tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran
hasil belajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang
mengkondisikan / merangsang seseorang agar bisa bisa belajar dengan baik agar
sesuai dengan tujuan pembelajaran (Majid, 2014:5).
Guru sangat berperan dalam membimbing anak didik ke arah terbentuknya pribadi
yang diinginkan. Selain itu juga dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi dua
arah antara pengajar dan peserta didik. Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan
dapat menentukan hasil belajar. Kemampuan guru dalam menyampaikan atau
3
dapat ditawar lagi karena hal ini dapat mempengaruhi proses mengajar dan hasil
belajar siswa Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya, UU No. 23 Tahun 2002 (Sagala,2014:4).
Untuk mendapatkan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan, guru harus pandai
dalam memilih metode pembelajaran yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar siswa
dapat mengikuti proses pembelajaran secara seksama dan memperoleh kefahaman
terhadap materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Metode digunakan atau
diterapkan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan
aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung
(Majid, 2014:21).
Tari adalah bagian dari kebudayaan, tari merupakan subjek yang memiliki kekuatan
yang serupa dalam perubahan seperti pada aspek kebudayaan yang lain. Seni tari
sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna (meaning). Keindahan tari
tidak hanya keselarasan gerakan - gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik
tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang
dibawakan (Hadi, 2007:13).
SMAN 1 Tumijajar didirikan pada tanggal 9 November 1983, telah menjadi salah
satu sekolah menengah atas negeri tertua se-kabupaten Tulang Bawang Barat dan
Bawang Barat. Sebagai sekolah unggulan yang ada di kabupaten Tulang Bawang
Barat SMAN 1 Tumijajar telah banyak mendapatkan prestasi baik dalam bidang
akademik antara lain untuk tingkat kabupaten pada tahun 2013 antara lain Juara 1
Olimpiade Matematika, Juara 1 Olimpiade Fisika, Juara 1 Olimpiade Astronomi,
Juara 2 Olimpiade Matematika, Juara 2 Olimpiade Fisika, Juara 2 Olimpiade Biologi,
Juara 2 Olimpiade Kimia. Prestasi yang membanggakan juga dimiliki sekolah
tersebut dalam bidang non akademik antara lain pada tahun 2013 mendapatkan Juara
1 Karate (O2SN) tingkat kabupaten, Juara 3 Karate (O2SN) tingkat provinsi, Juara 1
beberapa Cabang Atletik (O2SN) tingkat provinsi, dan Juara 1 Seni Tari (FLS2N)
tingkat kabupaten.
Pembelajaran tari di SMAN 1 Tumijajar dilaksanakan dalam dua proses pembelajaran
yaitu pada pembelajaran intera kelas dan pada kelas ekstrakurikuler, seni tari sebagai
salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMAN 1 Tumijajar telah dilaksanakan dalam 5
tahun terakhir pada pelaksanaannya seni tari memiliki faktor-faktor pendukung antara
lain, sekolah tersebut memiliki sarana seperti seperangkat alat musik tradisional
lampung, sound system, dan ruang kelas ekstrakurikuler tari dan pengajar yang ahli
dibidang tari.
Pembelajaran tari yang dilaksanakan pada ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar
mengunakan metode demonstrasi, dengan pengunaan metode tersebut masih banyak
siswa yang kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.
5
yang diperagakan oleh guru, dan pada penerapan metode demonstrasi cenderung
memakan waktu yang panjang dalam pembelajaran tari di kelas ekstrakurikuler.
Masih rendahnya nilai siswa pada ektrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar tahun
ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1. Nilai Hasil Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Pada Ektrakurikuler Tari Di SMAN 1 Tumijajar Tahun Ajaran 2013/2014
No Interval Frekuensi Presentase
1, ≥75 (tuntas) 3 37,5
2. <75 (tidak tuntas) 5 62,5
Jumlah 8 100
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa di SMAN 1 Tumijajar menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) untuk ektrakurikuler tari adalah 75. Siswa dinyatakan
tuntas apabila siswa mencapai nilai 75 atau lebih. Berdasarkan hasil nilai
pembelajaran tari sigeh penguten pada ektrakurikuler tari siswa belum semuanya
tuntas, karena dari 8 siswa yang mengikuti ektrakurikuler tari sebanyak 5 siswa atau
62,5 % siswa belum mencapai standar KKM. Siswa yang memiliki nilai lebih dari
(KKM) sebanyak 3 orang atau 37,5 %.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru perlu mengadakan perbaikan dalam
penggunaan metode pada ektrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode drill atau latihan pada kelas
ekstrakulikuller. Metode drill atau latihan pada umumnya digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang dipelajari. Sebagai
menanamkan kebiasan - kebiasan tertentu, dan juga sebagai sarana untuk memperoleh
ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan (Sagala, 2014:217).
Kajian tentang metode drill sebelumnya telah dilaksanakan oleh Ratna Juwita MZ
dengan judul skripsi ”pembelajaran tari muli sigeh menggunakan metode drill pada
kegiatan ekstrakulikuller di SMP Negeri 8 Metro”, yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu adalah di dalam penelitian ini didapatkan sembilan
tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode drill
yang tidak terdapat dalam peneletian terdahulu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah penerapan metodedrillpada pembelajaran tarisigeh pengunten
dalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar Tahun Ajaran
2014 / 2015 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1.3.1 Mendiskripsikan proses penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh
penguntendalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar
7
1.3.2 Mendeskripsikan hasil penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh
penguntendalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar
Tahun Ajaran 2014 / 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam berbagai yang meliputi
manfaat untuk guru / pengajar, menambah wawasan tentang khasanah kebudayaan
Lampung, bahan acuan untuk mahasiswa pendidikan seni Pertunjukan,
a. Guru / Pengajar
Bagi guru / pengajar hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
serta bahan masukan guru terhadap hasil pembelajaran seni tariSigeh
Pengunten di SMA Negeri 1 Tumijajar dengan menggunakan metodedrill.
b. Sekolah
Bagi sekolah / lembaga pendidikan hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi informasi tentang hasil belajar siswa, dalam pembelajaran tari Sigeh
Penguntenpada kelas ekstrakurikuler.
c. Siswa
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi penambah wawasan, kecintaan
d. Peneliti / Mahasiswa
untuk menambah pengetahuan kepada peneliti dan mahasiswa seni
Pertunjukan tentang metode drill dalam pelaksanaan pembelajaran tari sigeh
pengunten.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Subjek Penelitian
Sasaran (subjek) dalam penelitian ini adalah 7 orang siswi yang mengikuti
ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar.
b. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh pengunten di SMA
Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran 2014 / 2015.
c. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Tumijajar, Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
d. Waktu penelitian
Waktu dalam penelitian ini berkisar 1-2 bulan yakni januari sampai febuari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustakan merupakan refrensi berupa teori-teori yang mendukung dalam
penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, dan tujuan penelitian digunakan tinjauan
pustaka sebagai berikut antara lain pembelajaran, metode drill, ekstrakurikuler, seni
tari, dan tari sigeh pengunten. Tinjauan pustaka tersebut digunakan untuk mengkaji
tentang penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh pengunten dalam
pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran
2014/2015, adapun landasan teori tersebut adalah sebagai berikut.
2.1 Pembelajaran
Sagala tahun 2013 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Konsep dan Makna
Pembelajaran’ bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
didik atau murid. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Penelitian ini, teori ini digunakan sebagai acuan penggunaan metode drill dalam
proses pelaksanan pembelajaran tari, yang diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam menarikan tari sigeh pengunten dan dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode drill
diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dalam menguasai keterampilan menarisigeh
pengunten.
Arifin tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Evaluasi
Pembelajaran’ Konsep dalam pembelajaran merupakan suatu program. suatu
program memiliki ciri di dalamnya yaitu sistematik, sistemik, dan terencana.
Sistematik artinya keteraturan dalam hal ini pembelajaran harus dilakukan dengan
urutan langkah - langkah tertentu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
dengan penilaian. Setiap langkah harus bersyarat, langkah pertama merupakan syarat
masuk langkah kedua, langkah kedua merupakan syarat masuk langkah ketiga, dan
seterusnya. Sistemik menunjukan suatu system artinya, di dalam pembelajaran
terdapat berbagai komponen, antara lain tujuan, materi, metode, media, sumber
belajar, evaluasi, peserta didik, lingkungan dan guru yang saling berhubungan dan
11
Perencanaan program merupakan instrumen penting untuk merealisasikannya dalam
dunia nyata.
Penelitian ini, teori ini digunakan pada pelaksanaan proses pembelajaran tari sigeh
pengunten dengan menggunakan metode drill serta memperhatikan langkah-langkah
yang ada didalamnya. Mulai dari perencanaan tujuan, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar hingga evaluasi di akhir
pembelajaran. Dengan demikian dapat membantu siswa dalam menerima materi yang
diajarkan dengan baik.
Menurut Sagala tahun 2014 dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat
materi pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan
memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa
untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Penelitian ini, teori ini digunakan agar siswa memiliki kemampuan serta pemahaman
makna pembelajaran tari sigeh pengunten. sehingga siswa memiliki rasa tanggung
jawab akan materi yang didapatkan dari guru.
2.2 Metode Pembelajaran
David dalam majid tahun 2014 mengatakan metode adalah cara yang digunakan
untuk mencapai sesuatu. Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan suatu
perangkat metoge pengajaran tertentu. Metode pengajaran menjadi salah satu unsur
Pada pembelajaran tari sigeh penguten penggunaan metode yang dilaksanakan pada
kelas ekstrakurikuler adalah metode drill. Diharapkan siswa dapat menarikan tari
Sigeh Penguntendengan baik dan benar.
2.2.1 Tujuan Pembelajaran
Majid tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Strategi Pembelajaran’
Tujuan adalah suatu rumusan tentang hasil yang ingin dicapai pada akhir suatu
proses. Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan. Tujuan itu
bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasional dan konkret yakni tujuan
pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan kurikuler, dan tujuan
nasional.
Pada penelitian ini tujuan atau ketercapaian yang diharapkan dari siswa adalah
mengikuti pembelajaran tari sigeh pengunten dan mampu menarikan dengan baik.
Meski dalam penelitian deskriptif kualitatif tidak menekankan pada hasil namun
proses yang berlangsung untuk dideskripsikan secara terbuka.
2.2.2 MetodeDrill
Sagala tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘konsep dan makna
pembelajaran’ metode drill atau latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik
13
memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.Bentuk-bentuk
metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, antara lain teknik
Inquiry (kerja kelompok), Discovery (penemuan), Micro Teaching, Modul Belajar,
dan Belajar Mandiri.
Majid tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘ Strategi
Pembelajaran’ bahwa Metode Drill (latihan) pada umumnya digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang dipelajari. Drill
adalah cara membelajarkan siswa untuk mengambangkan kemahiran dan
keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. Latihan atau berlatih
merupakan proses belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu.
Pada penelitian ini metode drill adalah metode yang digunakan pada saat
pembelajaran tari sigeh penguntendi SMAN 1 Tumijajar Tahun Ajaran 2014 / 2015.
Metode drilldigunakan agar siswa dapat belajar tari secara terus menerus, dan dapat
menambah keterampilan karena sifat dari metode drill adalah menuntut siswa
melakukan latihan secara berulang-ulang dalam penerapannya. Sehingga pada akhir
pembelajaran siswa mampu menarikan tariSigeh Pengunten dengan baik.
2.2.3 Kelemahan dan kelebihan MetodeDrill
Sagala tahun 2014 menyatakan ada beberapa kelebihan dalam metode drill, beberapa
kelebihan tersebut anatara lain adalah sebagai berikut. (1) Pembentukan dengan
pelaksanaan;(2). Pemanfaatan kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam
pelaksanaanya; dan (3). Pembentukan kebiasaan membuat gerakan yang kompleks
dan rumit menjadi otomatis.
Materi pembelajaran tari sigeh pengunten dengan teratur dapat dan sesuai dengan
acuan pembelajaran, maka siswa mampu memiliki ketepatan dalam menari dengan
waktu pelaksanaan yang relatif lebih cepat. sehingga diakhir pembelajaran tari sigeh
pengunten dengan metode drill, siswa akan memperoleh keterampilan dalam menari
sehingga dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sagala tahun 2014 menyatakan ada beberapa kelemahan dari pelaksanaan metode
drill. (1). Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik karena peserta didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian; (2).
dapat rnenyebabkan kebosanan dalam pembelajaran; dan (3). Membentuk kebiasaan
yang kaku, karena murid lebih banyak ditujukan untuk mendapatkan kecakapan, serta
member respon secara otomatis, tanpa menggunakan intelegensia.
Berdasarkan kelemahan - kelamahan yang terdapat pada metode drill, ada bebereapa
cara atau usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi yaitu dengan memberikan
variasi baru dalam pemberian materi dalam pembelajran, sehingga siswa tidak jenuh
15
2.2.4 Tujuan Penggunaan MetodeDrill
Majid tahun 2014 mengatakan tujuan penggunaan metode drill dalam pembelajaran
tarisigeh pengutensebagai berikut.
1. Agar siswa memiliki kemampuan motorik/gerak, seperti menulis, permainan,
perbuatan, dan lain-lain.
2. Siswa memiliki kecakapan mental, seperti hafalan, perhitungan dan lain-lain.
3. Siswa mampu menghubungkan anatara suatu keadaan dengan keadaan lain.
Dengan tujuan tersebut dapat dilihat kemampuan yang dimiliki siswa dalam pada
akhir pembelajaran tarisigeh penguntendengan metodedrill.
2.2.5 Prinsip dan Petunjuk Menggunakan MetodeDrill:
Ada beberapa prinsip dan petunjuk dalam penggunaan metode drill menurut Majid
tahun 2014. Antara lain sebagai berikut.
1. Siswa harus diberikan pengetahuan yang mendalam sebelum diadakan latihan
tertentu.
2. Latihan untuk pertama kali hendaknya bersifat diagnosis. Jika kurang
berhasil, lalu diadakan perbaikan agar lebih sempurna.
3. Latihan tidak perlu lama asalkan sering dilaksanakan.
4. Harus disesuaikan taraf kemampuan siswa.
Dalam proses pembelajaran, prinsip dan petunjuk penggunaan metode drill ini harus
diperhatikan, seperti memberikan pendalaman akan materi tari sigeh penguten, lalu
dalam pelaksanaanya guru harus memberi materi sesuai dengan kemampuan siswa
dalam mengikuti materi pembelajaran, tanpa meninggalkan hal yang bersifat esensial
dan berguna. Agar dalam penerapannya nanti metode drill mampu diterima oleh
siswa dan tercapai tujuan dalam pembelajaran.
2.2.6 Langkah-langkah Penerapan MetodeDrill.
Sagala tahun 2014 dalam bukunya yang berjudul ‘ Konsep dan Makna
Pembelajaran’untuk tercapainya keberhasilan dalam penggunaan metode drill, guru
perlu mengetahui serta memperhatikan langkah-langkah penerapan metode drill
sebagai berikut.
1. Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.
2. Latihan harus memiliki artian yang luas, karenanya jelaskan terlebih dahulu
tujuan dalam latihan tersebut, agar murid memahami manfaat latihan itu bagi
kehidupan siswa, dan murid perlu memiliki sikap bahwa latihan tersebut
diperlukan untuk melengkapi belajar.
3. Masa latihan relatif harus singkat, tetapi sering dilakukan pada waktu-waktu
tertentu.
4. Latihan harus menarik, menggembirakan, dan tidak membosankan. Untuk itu
17
murid harus jelas, dan hasil latihan yang baik harus menggunakan sedikit
emosi.
5. Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses
perbedaan individu. Untuk itu tingkat kecakapan yang diterima pada satu
siswa dengan siswa yang lain tidak perlu sama, dan perlu diberikan latihan
perorangan dalam rangka menambah latihan kelompok.
2.3 Program Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksud untuk mengembangkan salah satu bidang
pelajaran yang diminati sekelompok siswa, misalnya olah raga, kesenian, berbagai
macam keterampilan dan kepramukaan di selenggarakan di sekolah diluar jam
pelajaran biasa. Kegiatan ekstrakurikuler antara satu sekolah dengan sekolah yang
lain bisa saling berbeda. Variasinya sangat ditentukan oleh kemampuan guru, siswa,
dan kemampuan sekolah (Suryosubroto, 2009:286).
Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang pada
umumnya merupakan kegiatan pilihan (Suharsimi dalam Suryosubroto, 2009:286).
Dalam KEMENDIKBUD (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) tahun 2014
pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang
dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap
Penelitian ini teori digunakan dalam pembelajaran tari sigeh penguten untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran tari, hal ini disebabkan karena siswi yang
mengikuti kelas ekstrakurikuler sudah memilih minat dan bakat yang akan
dikembangkan berdasarkan potensi diri mereka sendiri. Serta saat penerapannya pada
kelas ekstrakurikuler, siswa mampu terfokus dengan materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru dengan baik.
2.4 Seni Tari
Tari adalah bagian dari kebudayaan, tari merupakan subjek yang memiliki kekuatan
yang serupa dalam perubahan seperti pada aspek kebudayaan yang lain. Seni tari
sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna (meaning). Keindahan tari
tidak hanya keselarasan gerakan - gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik
tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud - maksud tari yang
dibawakan (Hadi, 2007:13). Seperti halnya penelitian ini, tari yang diajarkan kepada
siswa adalah tari sigeh pengunten, tari sigeh pengunten memiliki makna yang
terkandung di dalamnya yaitu bentuk kegembiraan masyarakat lampung, serta
keramah tamahan masyarakat Lampung itu terkandung dalam fungsi tari sigeh
pnegutenditarikan dalam acara penyambutan tamu agung.
Hadi tahun 2007 dalam bukunya yang berjudul “Kajian Tari Teks dan Konteks”
19
menyangkut proses pembuatan tari tersebut. Pelembagaan tari dibedakan menjadi
pelembagaan masyarakat primitif yang disebut jenis tari primitif. Pelembagaan tari
tradisional kerakyatan yang banyak berkembang di lingkungan pedesaan disebut jenis
tarian rakyat. Pelembagaan tari tradisional yang berkembang di lingkungan istana
atau keraton disebut jenis tarian klasik tradisional dan pelembagaan tari yang
didukung oleh masyarakat yang pluralis dan masyarakat perkotaan disebut jenis tari
kreasi baru.
Tari sigeh penguten merupakan tarian tradisional melihat tarian ini berkembang
dalam masyarakat Lampung, meski pada fungsi dari tari ini mulai bergeser yang
bermula sebagai tarian penyambutan tamu agung, kemudian berfungsi sebagai tarian
yang diperlombakan di dalam acara-acara besar seperti karnaval, pentas budaya, dan
perlombaan tari yang diselenggarakan dalam masyarakat Lampung.
2.5TariSigeh Pengunten
Mustika tahun 2013dalam bukunya yang berjudul ‘Teknik Dasar Ragam Gerak Tari
Lampung’Mengatakan tari sigeh penguten adalah tarian untuk menyambut tamu dan
memberi penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang. Dapat
dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Tari sigeh penguten merupakan tari
selamat datang atausekapur sirihyang menggambarkan rasa kegembiraan. Tarian ini
biasa digelar pada saat penyambutan tamu atau bisa juga pada resepsi dan upacara
selamatan, yang diiringi dengan musik yang mengekspresikan kehangatan dan
Tema yang terkandung dalam tari sigeh penguten adalah tari persembahan yang
ditarikan oleh penari putri berkelompok yang berjumlah ganjil. Penentuan jumlah
ganjil tidak ada makna khusus yang terkandung di dalamnya, jumlah ganjil pada
tarian ini bertujuan untuk kebutuhan komposisi saja.
Pada penelitian ini, penari putri yang mengikuti pembelajaran tari sigeh penguten
berjumlah 7 (tujuh) orang.
2.5.1 Elemen gerak Tari Sigeh Penguten
Mustika tahun 2013 dalam bukunya yang berjudul ”Tehnik dasar gerak tari
Lampung”mengatakan Gerak dalam tari merupakan bentuk reaksi spontan dari datin
manusia yang dapat membentuk rangkaian gerak, apabila ditata dengan
memperhatikan unsur ruang, waktu, estetika dan didukung dengan irama musik maka
dapat membentuk suatu gerak tari.
Hadi tahun 2007 dalam bukunya yang berjudul ”Kajian tari teks dan konteks”
mengatakan Gerak tari dibedakan menjadi dua yaitu gerak literal (maknawi) dan
nonliteral. Gerak literal atau gerak maknawi adalah gerak tari yang setiap geraknya
memiliki atau mewakili perasaan penciptanya (koreografer), sehingga setiap
gerakannya memiliki makna yang terkandung di dalamnya.Sedangkan gerak
nonliteral adalah seni gerak yang mengandung pengertian. Gerak tari nonliteral tidak
21
Menyusun gerak yang baik adalah memadukan antara gerak maknawi dan gerak
murni, dan sudah mencakup arah gerak dan hadap. Gerak maknawi adalah
gerak-gerak yang memiliki maksud atau arti dan melambangkan suatu hal. Gerak murni
adalah gerak yang mengutamakan keindahan, tidak menyimbolkan sesuatu, dibuat
agar tari tampak lebih estetis (Mustika, 2013:40). Mustika tahun 2012 dalam bukunya
yang berjudul ‘Teknik Dasar Gerak Tari Lampung’mengatakan bahwa tari sigeh
penguntenmemiliki berbagai ragam gerak antara lain sebagai berikut.
Lapah Tebeng, seluang mudik, sembah, jong simpuh, jong silo ratu, jong ippek, kilat
mundur, ngetir, mempam bias, ngiyaw bias, kenui melayang, gubuh gakhang,
ngerujung (level tinggi, sedang dan rendah), maku khaccang, samber melayang,
sabung melayang, tolak tebing, ngegiser, belah hui,dan lipetto. Dibawah ini
merupakan gambarkan elemen-elemen gerak tari yang terdapat dalam tari Sigeh
Penguntenyang terdapat dalam table berikut.
Tabel 2.1 Ragam gerak tariSigeh Pengunten
yang memiliki tempo yang cepat.
2. Seluang mudik
1-2
Kedua tangan diukel disebelah tangan lalu tangan kiri berada diatas kanan dengan posisi badanmendhak
3-4
Selanjutnya kedua tangan diukel disebelah kiri, lalu tangan kanan diukel diatas kanan kiri dengan posisi badan jongkok
5-6
Selanjutnya mengalir tangan kanandiukel
23
7-8
Tangan kanandiukel
kembali didepan dada dengan kanan kiri berada dibawah tangan kanan dengan posisi badan duduk
simpuhdengan sikap sikut diangkat
3. Merunduk
1-2
Sikap badan duduk tegak denagn
bersimpuh didua kaki, lalu kedua tangan diukel didepan dada dengan tangan kanan berada diatas tangan kiri
3-4
5-6
Posisi simpuh dan merundukan badan dengan posisi tangan diletakan kebawah tempat didepan kaki serta kepala
merunduk kebawah
7-8
Badan kembali duduk tegap dengan arah pandang kedepan
4. Jong ippek
1
25
2
Kaki kiri menjadi tumpuan badan sehingga penari menjatuhkan tubuhnya disebelah kiri
3
Kaki kanan diangkat kearah depan
4
Lanjutakan proses hitungan ketiga kaki kiri sedikit diangkat ke depan
5
Kedua tangan berdiri kearah depan sejajar dengan dada
6
Kedua tangan melakukan proses ukel diputar kearah bawah
7
27
8
Kedua tanagn diputar dan diletakan diatas lutut
5. Sembah
1–2
Diawali dengan posisi badan duduk tegap
jong silo ratu,lalu kedua tangan diangkat dengan bentuk tangansembah
3–4
Tangan melakuakan proses gerak kearah kanan dengan
5–6
Tangan melakukan proses bergerak ke arah kiri dengan pandangan mengikuti arah gerak tangan
7
Kedua tangan ditekuk kedalam
8
29
6. Kilat
mundur
1-2
Posisi penari berdiri
medehakmenghadap kedepan dengan kaki kanan ditarik
kebelakang, lalu kedua tangan diayunkan kearah kanan
3-4
Selanjutnya kedua tangan diayunkan ke arah kiri
5-6
7-8
Kedua tangan diayun keatas dengan kedua tangan menengadah, tangan kiri berada diatas sejajar dengan kepala dan tangan kanan sejajar dengan dada
7. Samber melayang
1
Kedua tangan disilangkan di depan perut dengan posisi jari kearah bawah
2
31
3-4
Kedua tangan melakukan proses ayun kekanan dan kekiri
5-6
Kedua tangan membuka selembar dada dan posisi jari ditekuk
7-8
8. Gubuh Gakhang
1-2
Posisi penari
menghadap kesudut kanan dengan kaki kiri melangkah kedepan dan kedua tangan kedepan posisi jari menghadap bawah
3-4
Kaki kanan melangkah, kedua tangan menyesuaikan ditarik kebelakang dengan posisi badan kearah sudut kiri
5-6
33 kiri, lalu kedua tangan diletakan diatas paha dan melakukan proses
ukel.setelahdiukel
10. Kenui melayang
1-2
Posisi badan berdiri
mendahakdan kedua tangan ditarik dari samping pinggang dengan kedua jari tangan ditekuk kearah dalam
3-4
Kaki sedikit dijinjit dan kedua tangan melakukan proses mengayun kearah samping
5-6
35
7-8
Setelah diukel kedua tangan kembali diangkat setinggi bahu
11. Ngerunjung level tinggi
1-2
Posisi badan penari berdirimendahak
dengan arah badan menghadap kesudut kanan, kaki kiri membelakangi kaki kanan, lalu kedua tangan direntangkan dengan tangan kanan berada didepan dahi dan tangan kiri ditekuk di depan dada
3-4
Kedua tangan
melakukan gerakukel
5-6 arah kanan dan kiri)
37
3-4
Kedua tangan dibentangkan kesamping dengan kaki kiri membuka
5-6
Kaki kanan
melangkah dengan posisi silang lalu kedua jari tangan bertemu didepan dada
7-8
13. Mempan bahu dan kedua siku dibuka, lalu kaki kanan
39
7-8
Sikap badan kembali menghadap depan dengan kaki kiri sedikit jinjit ( gerakan ini dilakukan penari
5-6
Penari melakukan gerakan menggeser kaki untuk berpindah posisi dimana ibu jari dan tumit kaki saling bertemu
7-8
Kedua ibu jari kaki saling bertemu sambil bergeser dengan gerak kepala menghadap tangan kanan yang direntangkan
15. Belah hui
1-2
41
3-4
Badan kembali ditarik tegak,dan kedua tangan direntangkan kesamping
5-6
Sikap badan kembali menjorok kedepan dengan kedua tangan kembali disilangkan
7-8
43
7-8
Tangan kanan kemabali diukel dengan telapak tangan menengadah dan kepala digerakan menghadap kegerakan tangan
17. Ngerunjung levelsedang
1-2
Sikap badan setengah berdiri dengan lutut kaki menempel dilantai. Tangan kanan berada diatas sejajar dengan dahi dan tangan kiri berada didepan dada
3-4
Kedua tangan
5-6
Saat tangan
melakukan gerakukel
kepala menghadap kesamping bawah
7-8
Tangan melakukan gerakukelkepala menghadap kegerakan tangan
18. Lipeto 1 Sikap badanmendhak
45
2
Sikap badan bergerak kearah sudut kanan dengan kedua kanan diukel keluar
3
Sikap badan mengahadap kesamping kanan dengan kaki kiri membelakangi kaki kanan dan kedua tangan menengadah melakukan proses ukel
4
47
8
Kedua tangan diukel ditekuk kedalam dan berputar keluar (gerakan ini diulang dengan arah berputar 180 derajat)
(foto : Wayan, 2015)
2.5.2 Fungsi TariSigeh Pengunten
Tari sigeh pengunten memiliki fungsi sebagai tarian untuk menyambut tamu dan
sebagai ucapan selamat datang kepada tamu yang datang. Properti pendukung yang
harus ada dan merupakan ciri utama dalam tarian ini adalah sirih dan perlengkapan
menginang lainnya atau lebih akrab dikenal dalam masyarakat Lampung dengan
pekinangan.
Sirih merupakan bahan utama yang digunakan untuk menginang, sirih mempunyai
makna sebagai wujud penghormatan tuan rumah terhadap tamu, selain itu juga
merupakan simbol keakraban. Masyarakat Lampung juga mempercayai sirih dan
perlengkapannya merupakan penolak bala. Simbol penghormatan juga menjadi salah
satu arti dari daun sirih serta kegiatan tersebut menjadi salah satu media untuk
mengutarakan maksud kunjungan tersebut. Dari budaya inilah masyarakat Lampung
dikenal dengan tari sigeh pengunten merupakan tari tradisional Lampung yang
Lambang penghormatan kepada tamu juga terwakili dari nama tarian ini, yaitu sigeh
berarti sirih, sedangkan pengunten berarti penghormatan atau penyambutan. Jika
dijabarkan sigeh pengunten merupakan tari penghormatan atau penyambutan. Ada
pula makna kata tersebut adalah persembahan daun sirih dan seulas pinang dari tuan
49
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan
menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosisal dan berbagai
fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga
tergambar ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena tersebut (Sanjaya,2013:47).
Penelitian deskriptif kualitatif memusatkan perhatian pada masalah actual
sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif,
peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Noor, 2012:34).
Yang menjadi ciri bahwa penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif ialah dimana
dalam penelitian ini berisi gambaran secara jelas tentang proses Penerapan metode
di SMA Negeri 1 Tumijajar dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran pada
akhirnya akan dilakukan penilaian dengan berbagai aspek penilaian yang ada
dalamnya.
Adapun rancangan atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Melakukan observasi lingkungan sekolah.
2. Melakukan observasi kelas, siswa dan guru.
3. Mengamati aktivitas guru dan siswa serta kondisi yang terjadi pada pelaksanaan
pembelajaran setiap pertemuan berdasarkan review kegiatan berupa foto, video
dan catatan lapangan.
4. Menganalisis pembelajaran tarisigeh pengutensetiap pertemuan.
5. Memberikan penilaian hasil test praktik pembelajaran tarisigeh penguten.
3.2 Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010:172).
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru tari SMA Negeri 1 Tumijajar dan 7
(tujuh) siswi perempuan yang mengikuti pembelajaran tari sigeh pengunten di SMA
51
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan
untuk menjawab masalah dalam penelitian (Noor, 2013:138). Untuk mendukung
dalam penelitian ini metode yang dipilih dalam pengumpulan data antara lain:
3.3.1 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan
daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara
merupakan alatre-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya (Noor,2012:138).
Penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari
informan yaitu guru seni budaya dan siswa yang mengikuti kelas ekstrakurikuler tari
yang berupa informasi tentang pembelajaran seni tari di SMA Negeri 1 Tumijajar.
3.3.2 Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun
Penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat pada pelaksanaan kelas
ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi dengan melakukan pengamatan terhadap penerapan metode drill pada
pembelajaran tari sigeh pengunten dalam pelaksanaan ekstrakulikuler tari di SMA
Negeri 1 Tumijajar. Melalui observasi ini diharapkan dapat diperoleh data tentang
pembelajaran tari di SMA Negeri 1 Tumijajar.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, majalah, prasasti, dan sebagainya. Dokumentasi sudah lama
digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen
sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk
meramalkan (Arikunto, 2010:274).
Penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan yang berupa
laporan yang berbentuk gambar, foto dan video yang diambil pada setiap pertemuan.
Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sekolah yang
dijadikan tempat penelitian dan proses pembelajaran tari Sigeh Pengunten pada
53
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penerlitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Instrumen penelitian dikembangkan sesuai dengan masalah penelitian.
Untuk memudahkan dalam menetapkan jenis instrumen yang akan dikembangkan
(Sanjaya, 2013:63).
Arikunto mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘ Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik’, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasil lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Sehingga Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menjadi alat
pengumpulan data antara lain berupa :
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Hal ini
dikarenakan pada observasi, wawancara, dokumentasi, catatan harian, tes praktik dan
nontes dilakukan oleh peneliti itu sendiri.
3.4.1 Panduan Observasi
Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan, tentang
hasil penguasaan materi tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler tari di
3.4.2 Panduan Dokumentasi
Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan
video yang menggunakan alat bantu kamera foto.
3.4.3 Lembar Pengamatan Tes Praktik
Lembar pengamatan tes praktik digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil
belajar tari sigeh penguten dengan menggunakan metode drill. Lembar tes praktik
yang digunakan instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian yang sudah ditentukan.
3.4.4 Instrumen Penelitian Tes Praktik
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek
penelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subjek
penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu (Sanjaya, 2014:251).
Tes praktik dilakukan untuk mengetahui Penerapan metode drill pada pembelajaran
tari sigeh pengunten dalam pelaksanaan ekstrakulikuler tari di SMA Negeri 1
Tumijajar. Tes tersebut meliputi tespraktik menari yang mengacu pada unsur-unsur
tari, yaituwiraga, wirasa, dan wirama.
penelitian ini tes praktik dilakukan pada setiap proses pembelajaran berlangsung dan
tes praktik digunakan untuk mengukur tingkatan ketercapaian materi yang telah
diberikan saat pembelajaran kelas ekstrakulikuler di SMA Negeri 1 Tumijajar, dan
55
3.4.5 Instrumen Penelitian Non Tes
Instrumen non tes dapat digunakan jika peneliti ingin mengetahui kualitas proses dan
produk dari suatu pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain afektif,
sikap prilaku, minat, bakat dal motivasi. Setiap aspek memerlukan alat atau instrumen
yang berbeda. Adapun sikap dan pertumbuhan anak secara psikologi hanya dapat
diukur dengan teknik non tes, misalnya observasi, wawancara, skala sikap, dan
lain-lain (Arifin, 2014:152).
Pada penelitian ini instrumen penelitian non tes dilakukan pengumpulan data tentang
sikap prilaku guru serta peserta didik dalam pembelajaran tari. Untuk akhirnya
dideskriptifkan tentang proses pembelajaran yang berlangsung.
3.5 Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk menjadi acuan dalam
kriteria-kriteria penilaian yang tercapai dalam suatu pembelajaran. Berdasarkan
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan instrumen atau alat
dalam penilian sebagai berikut.
3.5.1 Instrumen Penilaian Tes Praktik
penilaian ini siswa diharapkan mampu menarikan tari sigeh pengunten secara baik
(Kemampuan Gerak dan hafalan), wirama (Kesesuaian gerak dengan musik) dan
wirasa (Ekspresi Penjiwaan) dalam tari sigeh pengunten. Untuk merumuskan
indikator dalam penilaian kemampuan menari sigeh pengunten siswa maka
digunakanlah indikator penilaian. Untuk lebih jelas tentang rincian indikator
penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa
No Aspek Ragam GerakTari Sigeh Pengunten Skor
mampu
Nomor ragam gerak tarisigeh pengunten
a :Lapah tebeng h :Samber Melayang o :Tolak Tebeng
b :Seluang Mudik i:Gubung Gakhang p :Belah Hui
c :Merunduk j :Ngiyau Bias q :Mempam Bias
d : Jong Silo Ratu k :Makuraccang r :Lipetto
e :Sembah l :Kenui Melayang s :Jong Simpuh Sembah
59
g :Ngetir n :Sabung Melayang
Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan akumulasi 19 ragam gerak untuk
siswa berdasarkan aspek bentuk gerak yang akan dijadikan indikator dengan
pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel lembar pengamatan proses siswa 1
yang memiliki skor maksimal 95. Selanjutnya, setelah skor siswa diperoleh maka
diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.
Nilai siswa=
Contoh siswa dengan kode AA memperoleh skor dari tes praktik 1 yaitu akumulasi
dari 19 ragam gerak adalah 100. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh
berdasarkan rumus perhitungan tes.
Nilai siswa= = ,
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Hasil Siswa
No Aspek yang
a) Siswa mampu memeragakan tarisigeh penguntendengan hafalan dan menguasai teknik gerakan
b) Siswa hafal akan tetapi terkesan gugup sehingga mengganggu konsen trasi gerak dan teknik hafalan gerak
c) Siswa terlihat sangat tidak tertib gerak pada saat memeragakan
3
2
1
gerak tari sehingga ururtan gerak
a) Siswa mampu memeragakan gerak tarisigeh penguntendengan ketepatan hitungan gerak dan ritme gerak.
b) Siswa hanya bisa memeragakan gerak tarisigeh penguntendengan ketepatan hitungan tanpa
memperdulikan rithme.
c)Siswa hanya memeragakan gerak tarisigeh penguntentanpa memperdulikan hitungan gerak tari dan ritme gerak.
3
2
1
3
a) Siswa tersenyum dengan pandangan ke depan.
b) Siswa pandangan ke depan namun tidak senyum.
c) Siswa pandangan ke bawah dan tidak senyum.
3
2
1
3
Penjelasan indikator penilaian hasil belajar tari sigeh pengunten dengan indikator
wiraga, warama,danwirasa.
1. Wiraga
Dalam indikator wiraga ada aspek yang dinilai, yaitu kemampuan gerak dan
61
tari sigeh pengunten dengan hafalan dan menguasai teknik gerakan maka siswa
mendapatkan skor 3. Jika Siswa hafal gerak akan tetapi terkesan gugup sehingga
mengganggu konsen trasi gerak dan teknik hafalan gerak, maka siswa mendapatkan
skor 2. Siswa terlihat sangat tidak tertib gerak pada saat memeragakan gerak tari
sehingga urutan gerak menjadi tidak beraturan, maka siswa mendapatkan skor terendah yaitu 1.
2. Wirama
Dalam indikator wirama ada aspek yang dinilai, yaitu aspek kesesuain gerak dengan
musik, jika Siswa mampu memeragakan gerak tari sigeh pengunten dengan ketepatan
hitungan gerak dan ritme gerak, maka siswa mendapat skor 3. Jika Siswa hanya bisa memeragakan gerak tari sigeh pengunten dengan ketepatan hitungan tanpa memperdulikan rithme, maka siswa mendapat skor 2.Jika Siswa hanya memeragakan
gerak tari sigeh pengunten tanpa memperdulikan hitungan gerak tari dan ritme gerak
maka siswa mendapatkan skor 1.
3. Wirasa
Dalam indikatorwirasaada aspek yang harus dinilai, yaitu aspek eskpresi penjiwaan.
Jika Siswa tersenyum dengan pandangan ke depan, maka siswa mendapatkan skor 3. Jika
Siswa pandangan ke depan namun tidak senyum, maka siswa mendapatkan skor 2. Jika Siswa pandangan ke bawah dan tidak senyum, maka siswa mendapatkan skor 1.
Hasil pembelajaran tari sigeh penguntenyang diukur dengan lembar pengamatan test