• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKULIKULER TARI DI SMAN 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKULIKULER TARI DI SMAN 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODEDRILLPADA PEMBELAJARAN TARISIGEH

PENGUTEN DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKULIKULER

TARI DI SMAN 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh

Ardan Rahmat Senogala

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan proses dan hasil penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh pengunten dalam pelaksanaan ekstrakulikuler tari di SMA Negeri 1 tumijajar tahun pelajaran 2014 / 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu pembelajaran, metode drill, ekstrakulikuler, seni tari, dan tari sigeh pengunten. sumber data dalam penelitian ini adalah tarisigeh pengutendan 19 ragam gerak tarisigeh pengutendan 7 orang siswi yang mengikuti pembelajaran ekstrakulikuller tari. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, tes praktik dan non tes sebagai instrumen panduan yaitu pengamatan penerapan metode drill, pengamatan proses belajar siswa, hasil belajar siswa, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan aktivitas guru untuk melihat hasil belajar siswa.

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill memiliki sembilan tahap yaitu tahap pertama guru memberikan salam, tahap kedua guru menanyakan hasil pembelajaran pertemuan sebelumnya, tahap ketiga guru membimbing siswa untuk melakukan gerak pemanasan, tahap keempat guru meminta siswa untuk memeragakan ragam gerak sebelumnnya dan dilanjutkan pada pemberian ragam gerak berikutnya, tahap kelima siswa diberi waktu untuk berlatih, tahap keenam siswa mempresentasikan ragam gerak yang diajarkan, tahap ketujuh guru memberikan pujian, tahap kedelapan siswa mempresentasikan ragam gerak, dan terakhir tahap kesembilan evaluasi berupa pengambilan nilai proses. Hasil pembelajaran tarisigeh pengutenpada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar dengan menggunakan metodedrillmemperoleh nilai rata-rata 79,8 dengan kriteria baik. Hasil pengamatan aktivitas siswa memperoleh nilai rata-rata 95 dengan kriteria baik sekali.

(2)

ABSTRACT

THE DRILL METHOD APPLICATION INSIGEH PENGUTENDANCING LEARNING IN CONDUCTING DANCING EXTRACURRICULAR IN

STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 IN TUMIJAJAR IN ACADEMIC YEAR 2014/2015

By

Ardan Rahmat Senogala

The objective of this research was to describe process and result of drill method application in sigeh penguten dancing learning in conducting dancing extracurricular in State Senior High School 1 in Tumijajar in academic year 2014/2015. This was a descriptive qualitative research. This research used theories of learning, drill method, extracurricular, dancing art, andsigeh penguten dancing. Data sources of this research were sigeh penguten dancing and 19 movement variations of sigeh pengutendancing and 7 female students of dancing extracurricular learning. Data were collected with observation, interview, field note, documentation, test of practice, and non-test. The guiding instruments were observation of drill method application, observation of student’s learning process, student’s learning result, observation of student’s activity, and observation of teacher’s activity to see student’s learning result.

The learning process with drill method had nine stages. The first stage was that the teacher greeted students, the second stage was that the teacher asked for learning result of previous meeting, the third was the teacher asked students to perform warming up movements, the fourth was that the teacher asked students to perform previous movement variations and followed by teaching next movement variations, the fifth was that the students were provided time to practice, the sixth was that students presented movement variations that had been taught, the seventh was that the teacher praised students, the eighth was that the students presented the movement variations, and the ninth was evaluation by assessing grades for the processes. Students’ learning results of sigeh penguten dancing in dancing extracurricular activity in State Senior High School 1 in Tumijajar by using drill method averagely obtained 79.8 grade with good criteria.The results of students’ activity observations averagely was 95 with very good criteria.

(3)

Tahun Ajaran 2014/2015

Oleh

Ardan Rahmat Senogala 1113043008

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

PADA

Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Bahasa Dan Seni

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(4)
(5)
(6)
(7)

Penulis dilahirkan di Kotabumi 12 November 1992. Penulis

adalah anak pertama dari empat bersaudara, pasangan dari

Bapak Drs. Idani dan Ibu Afritawati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri

1 Dayamurni pada tahun 2005, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

SMP Negeri 1 Tumijajar pada tahun 2008, Pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di SMA Negeri 1 Tumijajar pada tahun 2011. Penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung Melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan pada tahun 2011.

Tahun 2014 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP

Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa

Negeri Ratu Tenumbang, dan melakukan penelitian di SMAN 1 Tumijajar untuk

(8)

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan karunianya, Sholawat serta salam selalu

tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW dan ku persembahkan

karya terbaik ini sebagai bukti kasih sayang dan cintaku kepada:

Teristimewa Ayah dan Ibu, yang selalu menjadi alasan dalam setiap langkah kaki

ku dalam hidup yang tiada henti memberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan,

nasihat-nasihat, serta kebutuhan rohani dan jasmani yang selama ini diberikan

untuk kami anaknya. Dengan keringat kalianlah aku bisa mencapai ini semua.

Do’a ku tak kan henti-hentinya mengiringimu dalam menempuh hidup ini.

Adik-adikku tercinta, Anis Khoirul Salsabila, Arzety Rifdafala, dan Aldhes Hanif

Zakie Senogala yang telah memberikan dukungan dalam mengerjakan penelitian

dan pengerjaan skripsi ini.

(9)

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka merubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(Q.S Ar-Ra’du 11)

“Ketika seseorang menghina/menyakitimu lagi dan lagi, anggap saja mereka seperti

ampelas, Anda mungkin akan terbaret dan terluka. Tapi ingatlah pada akhirnya

Anda akan menjadi mengkilap/ berkilau/halus dan mereka tak berguna lagi…”

(Dedy Corbuzier)

“Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya

pelindung”

(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, tuhan semesta alam, kuasa atas segala

kehendak, keinginan dan wujud kesempurnaan atas segala nikmat dan karunia-Nya

sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Perunjukan, Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Skripsi ini

berjudul “Penerapan Metode Drill Pada Pembelajaran Tari sigeh penguntenDalam

Pelaksanaan Ekstrakulikuler Tari di SMA Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran

2014/2015”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan dari berbagai hak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn. Selaku Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, saran-saran, dan nasehat demi

terselesaikannya Skripsi ini.

2. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. Selaku Pembimbing II atas bimbingan,

kesabaran, dan masukannya kepada penulis.

3. Hasyimkan, S.Sn., M.A. Selaku pembahas dan Ketua Program Studi Pendidikan

Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,

(11)

5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FKIP Universitas Lampung.

6. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

7. Drs. Pujiyanta, M.Pd., selaku kepala SMAN 1 Tumijajar.

8. Ibu Diah Anggraini, S.Pd selaku Guru Seni Budaya sekaligus pelatih tari.

9. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswa SMAN 1 Tumijajar atas kerjasama

yang baik selama penelitian berlangsung.

10. Teman-teman seperjuanganku seni pertunjukan angkatan 2011.

11.Teman-teman KKN Desa Negeri Ratu Tenumbang Kec. Pesisir Selatan Kab.

Pesisir Barat, Ahmad Irvan, Fitri Fatmawati, Muhamad Mashuri, Lia Anggraini

Sari, Kiki Amalia, Revisia Susanti, Ririn, Yulisa Yakub, dan Wahyu Hidayat

terimakasih atas doa dan perjuangan kita.

12. Debi Gusmalisa, terimakasih selalu memberi dukungan disetiap waktu.

13.Sahabat-sahabat terbaikku, orang-orang tercinta dan tersayang Ari Saputra,

Alfisqy Khayasa Amalia, Dwi Saktia Ningrum dan Rovi Candra Jaya Pratama.

14. Seluruh dewan dosen dan staf program studi pendidikan seni pertunjukan.

(12)

Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dan segala

bantuan yang telah diberikan. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandarlampung, Juni 2015 Penulis,

(13)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTACT... ii

ABSTRAK ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ...v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ...xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...6

1.3 Tujuan penelitian ...6

1.4 Manfaat Penelitian ...7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran ...9

2.2 Metode Pembelajaran ... 11

2.2.1 Tujuan Pembelajaran ... 12

2.2.2 MetodeDrill... 12

2.2.3 Kelemahan dan Kelebihan MetodeDrill... 13

2.2.4 Tujuan Penggunaan MetodeDrill... 15

2.2.5 Prinsip pengunaan MetodeDrill... 15

2.2.6 Langkah-langkah Penerapan MetodeDrill... 16

2.3 Program Ektrakulikuler... 17

2.4 Seni Tari... 18

2.5 TariSigeh Penguten... 19

2.5.1 Elemen Gerak TariSigeh Penguten... 20

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ...49

3.2 Sumber Data ...50

3.3 Tehnik Pengumpulan Data...51

3.3.1 Wawancara...51

3.3.2 Observasi ...51

3.3.3 Dokumentasi ...52

3.4 Instrumen Penelitian ...53

3.4.1 Panduan Observasi...53

3.4.2 Panduan Dokumentasi ...54

3.4.3 Lembar Pengamatan Tes Praktik ...54

3.4.4 Instrumen Penelitian Tes Praktik ...54

3.4.5 Instrumen Penelitian Non Tes...55

3.5 Instrumen Penilaian ...55

3.5.1 Instrumen Penilaian Tes Praktik ...55

3.5.2 Instrumen Penilaian Non Tes...62

3.5.2.1 Instrumen Aktivitas Guru ...63

3.5.2.1 Instrumen Aktivitas Siswa...65

3.6 Teknik Analisis Data ...69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Umum Obyek Penelitian ...71

4.1.1 Profil Singkat SMAN 1 Tumijajar ...71

4.1.2 Keadaan Guru ...73

4.1.3 Keadaan Siswa...74

4.1.4 Saran dan Prasarana Sekolah...74

4.1.5 Prestasi Sekolah...75

4.2 Hasil dan Pembahasan ...77

4.2.1 Laporan Hasil Penelitian Pendahuluan...78

4.2.2 Pertemuan Pertama ...80

4.2.3 Pertemuan Kedua...95

4.2.4 Pertemuan Ketiga ...109

4.2.5 Pertemuan Keempat...122

4.2.6 Pertemuan Kelima ...134

4.2.7 Pertemuan Keenam...145

4.2.8 Pertemuan Ketujuh ...150

(15)

5.2 Saran ...158

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Hasil Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Pada Ekstrakurikrler

Tari Di SMAN 1 Tumijajar Tahun Ajaran 2013/2014 ... 5

Tabel 2.1 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten ... 21

Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Siswa ... 56

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Hasil Siswa... 59

Tabel 3.3 Penentuan Patokan dengan Skala Lima ... 62

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 63

Tabel 3.5 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa ... 65

Tabel 3.3 Penentuan Patokan dengan Skala Lima ... 69

Tabel 4.1 Keadaan Guru SMAN 1 Tumijajar TA 2014/2015 ... 73

Tabel 4.2 Keadaan Siswa SMAN 1 Tumijajar 2 Tahun Terakhir ... 74

Tabel 4.3 Perolehan Kejuaraan / Prestasi Akademik ... 75

Tabel 4.4 Perolehan Kejuaraan / Prestasi Non Akademik ... 77

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Lapah Tebeng ... 82

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Seluang Mudik ... 84

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Merunduk ... 86

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Jong Silo Ratu ... 88

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Sembah ... 90

Tabel 4.10 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama ... 92

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Kilat Mundur... 98

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Gettir ... 100

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Samber Melayang .... 102

Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Gubuh Gakhang ... 104

Tabel 4.15 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua ... 106

Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Ngiyau Bias ... 111

Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Makuraccang ... 113

Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Kenui Melayang ... 115

Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Ngerujung ... 117

Tabel 4.20 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 119

Tabel 4.21 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Sabung Melayang .... 124

Tabel 4.22 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Tolak Tebeng... 126

Tabel 4.23 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Belah Hui ... 128

Tabel 4.24 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat ... 131

Tabel 4.25 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Mempam Bias ... 136

Tabel 4.26 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Lipetto ... 138

Tabel 4.27 Hasil Pengamatan Tes Praktik, Ragam Gerak Jong Simpuh Sembah ... 140

Tabel 4.28 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Kelima ... 142

Tabel 4.29 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan Keenam ... 147

(17)

Halaman

Lampiran 1

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Pertama...163

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Kedua ...166

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Ketiga ...169

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Keempat ...172

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Kelima ...175

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Keenam...178

Rencana Kegiatan Harian (RKH) Pertemuan Ketujuh ...180

Lampiran II Lembar Pengamatan Proses SiswaRagam Gerak TariSigeh Penguten Kelas Ekstrakurikuler Tari di SMAN 1 Tumijajar ...182

Lembar Penilaian Hasil Siswa Ragam Gerak TariSigeh Penguten Kelas Ekstrakurikuler Tari di SMAN 1 Tumijajar...183

Pengamatan Aktivitas Siswa Menggunakan Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Lima Lembar...183

Penilaian Aktivitas Siswa Menggunakan Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Lima ...184

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar Pertemuan Pertama ... 80

Gambar Pertemuan Kedua ... 95

Gambar Pertemuan Ketiga ... 109

Gambar Pertemuan Keempat ... 122

Gambar Pertemuan Kelima ... 134

Gambar Pertemuan Keenam ... 145

(19)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.6 Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama ... 93

Diagram 4.7 Ragam Gerak Kilat Mundur ... 99

Diagram 4.8 Ragam Gerak Gettir ... 101

Diagram 4.9 Ragam Gerak Samber Melayang ... 103

Diagram 4.10 Ragam Gerak Gubuh Gakhang ... 105

Diagram 4.11 Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua ... 107

Diagram 4.12 Ragam Gerak Ngiyau Bias ... 112

Diagram 4.13 Ragam Gerak Makuraccang ... 114

Diagram 4.14 Ragam Gerak Kenui Melayang ... 116

Diagram 4.15 Ragam Gerak Ngerujung ... 118

Diagram 4.16 Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 119

Diagram 4.17 Ragam Gerak Sabung Melayang ... 125

Diagram 4.18 Ragam Gerak Tolak Tebeng ... 127

Diagram 4.19 Ragam Gerak Belah Hui ... 129

Diagram 4.20 Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat ... 132

Diagram 4.21 Ragam Gerak Mempam Bias ... 137

Diagram 4.22 Ragam Gerak Lipetto ... 139

Diagram 4.23 Ragam Gerak Jong Simpuh Sembah... 141

Diagram 4.24 Aktivitas Siswa Pertemuan Kelima ... 143

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan adalah suatu proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi

manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

lingkungan dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup

pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi ditekankan pada proses pembinaan

kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa

(Sagala, 2014:2).

Proses pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan, perubahan yang dialami

bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal tersebut

disebabkan perubahan yang terjadi secara alami dalam masyarakat, yang bergerak

menuju perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan itu sendiri.

Pendidikan Nasional menurut Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

(21)

kebudayaan. Peranan pendidikan dalam membentuk karakter bangsa yang berbudi

luhur pekerti baik, sangat dibutuhkan dalam perubahan zaman yang semakin

menuntun anak bangsa menuju perkembangan gaya hidup barat dan perlahan

meninggalkan kearifan yang selama ini terkandung dalam karakter bangsa Indonesia,

namun dengan menanamkan kebudayaan bangsa yang ada dalam pendidikan adalah

salah satu usaha sadar yang dilakukan oleh pemerintah yang diatur pelaksanaanya

dalam kebudayaan dan pendidikan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.

Adanya pendidikan sangat berperan penting dalam mentransfer kebudayaan,

pendidikan membutuhkan kebudayaan dalam proses pembelajaran dalam menjaga

karakter bangsa Indonesia.

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar)

yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian

tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran

hasil belajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang

mengkondisikan / merangsang seseorang agar bisa bisa belajar dengan baik agar

sesuai dengan tujuan pembelajaran (Majid, 2014:5).

Guru sangat berperan dalam membimbing anak didik ke arah terbentuknya pribadi

yang diinginkan. Selain itu juga dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi dua

arah antara pengajar dan peserta didik. Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan

dapat menentukan hasil belajar. Kemampuan guru dalam menyampaikan atau

(22)

3

dapat ditawar lagi karena hal ini dapat mempengaruhi proses mengajar dan hasil

belajar siswa Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan

bakatnya, UU No. 23 Tahun 2002 (Sagala,2014:4).

Untuk mendapatkan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan, guru harus pandai

dalam memilih metode pembelajaran yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar siswa

dapat mengikuti proses pembelajaran secara seksama dan memperoleh kefahaman

terhadap materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Metode digunakan atau

diterapkan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan

aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung

(Majid, 2014:21).

Tari adalah bagian dari kebudayaan, tari merupakan subjek yang memiliki kekuatan

yang serupa dalam perubahan seperti pada aspek kebudayaan yang lain. Seni tari

sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari

kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna (meaning). Keindahan tari

tidak hanya keselarasan gerakan - gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik

tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang

dibawakan (Hadi, 2007:13).

SMAN 1 Tumijajar didirikan pada tanggal 9 November 1983, telah menjadi salah

satu sekolah menengah atas negeri tertua se-kabupaten Tulang Bawang Barat dan

(23)

Bawang Barat. Sebagai sekolah unggulan yang ada di kabupaten Tulang Bawang

Barat SMAN 1 Tumijajar telah banyak mendapatkan prestasi baik dalam bidang

akademik antara lain untuk tingkat kabupaten pada tahun 2013 antara lain Juara 1

Olimpiade Matematika, Juara 1 Olimpiade Fisika, Juara 1 Olimpiade Astronomi,

Juara 2 Olimpiade Matematika, Juara 2 Olimpiade Fisika, Juara 2 Olimpiade Biologi,

Juara 2 Olimpiade Kimia. Prestasi yang membanggakan juga dimiliki sekolah

tersebut dalam bidang non akademik antara lain pada tahun 2013 mendapatkan Juara

1 Karate (O2SN) tingkat kabupaten, Juara 3 Karate (O2SN) tingkat provinsi, Juara 1

beberapa Cabang Atletik (O2SN) tingkat provinsi, dan Juara 1 Seni Tari (FLS2N)

tingkat kabupaten.

Pembelajaran tari di SMAN 1 Tumijajar dilaksanakan dalam dua proses pembelajaran

yaitu pada pembelajaran intera kelas dan pada kelas ekstrakurikuler, seni tari sebagai

salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMAN 1 Tumijajar telah dilaksanakan dalam 5

tahun terakhir pada pelaksanaannya seni tari memiliki faktor-faktor pendukung antara

lain, sekolah tersebut memiliki sarana seperti seperangkat alat musik tradisional

lampung, sound system, dan ruang kelas ekstrakurikuler tari dan pengajar yang ahli

dibidang tari.

Pembelajaran tari yang dilaksanakan pada ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar

mengunakan metode demonstrasi, dengan pengunaan metode tersebut masih banyak

siswa yang kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.

(24)

5

yang diperagakan oleh guru, dan pada penerapan metode demonstrasi cenderung

memakan waktu yang panjang dalam pembelajaran tari di kelas ekstrakurikuler.

Masih rendahnya nilai siswa pada ektrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar tahun

ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1. Nilai Hasil Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Pada Ektrakurikuler Tari Di SMAN 1 Tumijajar Tahun Ajaran 2013/2014

No Interval Frekuensi Presentase

1, 75 (tuntas) 3 37,5

2. <75 (tidak tuntas) 5 62,5

Jumlah 8 100

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa di SMAN 1 Tumijajar menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) untuk ektrakurikuler tari adalah 75. Siswa dinyatakan

tuntas apabila siswa mencapai nilai 75 atau lebih. Berdasarkan hasil nilai

pembelajaran tari sigeh penguten pada ektrakurikuler tari siswa belum semuanya

tuntas, karena dari 8 siswa yang mengikuti ektrakurikuler tari sebanyak 5 siswa atau

62,5 % siswa belum mencapai standar KKM. Siswa yang memiliki nilai lebih dari

(KKM) sebanyak 3 orang atau 37,5 %.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru perlu mengadakan perbaikan dalam

penggunaan metode pada ektrakurikuler tari di SMAN 1 Tumijajar. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode drill atau latihan pada kelas

ekstrakulikuller. Metode drill atau latihan pada umumnya digunakan untuk

memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang dipelajari. Sebagai

(25)

menanamkan kebiasan - kebiasan tertentu, dan juga sebagai sarana untuk memperoleh

ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan (Sagala, 2014:217).

Kajian tentang metode drill sebelumnya telah dilaksanakan oleh Ratna Juwita MZ

dengan judul skripsi ”pembelajaran tari muli sigeh menggunakan metode drill pada

kegiatan ekstrakulikuller di SMP Negeri 8 Metro”, yang membedakan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu adalah di dalam penelitian ini didapatkan sembilan

tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode drill

yang tidak terdapat dalam peneletian terdahulu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah penerapan metodedrillpada pembelajaran tarisigeh pengunten

dalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar Tahun Ajaran

2014 / 2015 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1.3.1 Mendiskripsikan proses penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh

penguntendalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar

(26)

7

1.3.2 Mendeskripsikan hasil penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh

penguntendalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar

Tahun Ajaran 2014 / 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam berbagai yang meliputi

manfaat untuk guru / pengajar, menambah wawasan tentang khasanah kebudayaan

Lampung, bahan acuan untuk mahasiswa pendidikan seni Pertunjukan,

a. Guru / Pengajar

Bagi guru / pengajar hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi

serta bahan masukan guru terhadap hasil pembelajaran seni tariSigeh

Pengunten di SMA Negeri 1 Tumijajar dengan menggunakan metodedrill.

b. Sekolah

Bagi sekolah / lembaga pendidikan hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi informasi tentang hasil belajar siswa, dalam pembelajaran tari Sigeh

Penguntenpada kelas ekstrakurikuler.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi penambah wawasan, kecintaan

(27)

d. Peneliti / Mahasiswa

untuk menambah pengetahuan kepada peneliti dan mahasiswa seni

Pertunjukan tentang metode drill dalam pelaksanaan pembelajaran tari sigeh

pengunten.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Subjek Penelitian

Sasaran (subjek) dalam penelitian ini adalah 7 orang siswi yang mengikuti

ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar.

b. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh pengunten di SMA

Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran 2014 / 2015.

c. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Tumijajar, Kabupaten Tulang

Bawang Barat.

d. Waktu penelitian

Waktu dalam penelitian ini berkisar 1-2 bulan yakni januari sampai febuari

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustakan merupakan refrensi berupa teori-teori yang mendukung dalam

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, dan tujuan penelitian digunakan tinjauan

pustaka sebagai berikut antara lain pembelajaran, metode drill, ekstrakurikuler, seni

tari, dan tari sigeh pengunten. Tinjauan pustaka tersebut digunakan untuk mengkaji

tentang penerapan metode drill pada pembelajaran tari sigeh pengunten dalam

pelaksanaan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran

2014/2015, adapun landasan teori tersebut adalah sebagai berikut.

2.1 Pembelajaran

Sagala tahun 2013 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Konsep dan Makna

Pembelajaran’ bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta

didik atau murid. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

(29)

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Penelitian ini, teori ini digunakan sebagai acuan penggunaan metode drill dalam

proses pelaksanan pembelajaran tari, yang diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan siswa dalam menarikan tari sigeh pengunten dan dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode drill

diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dalam menguasai keterampilan menarisigeh

pengunten.

Arifin tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Evaluasi

Pembelajaran’ Konsep dalam pembelajaran merupakan suatu program. suatu

program memiliki ciri di dalamnya yaitu sistematik, sistemik, dan terencana.

Sistematik artinya keteraturan dalam hal ini pembelajaran harus dilakukan dengan

urutan langkah - langkah tertentu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai

dengan penilaian. Setiap langkah harus bersyarat, langkah pertama merupakan syarat

masuk langkah kedua, langkah kedua merupakan syarat masuk langkah ketiga, dan

seterusnya. Sistemik menunjukan suatu system artinya, di dalam pembelajaran

terdapat berbagai komponen, antara lain tujuan, materi, metode, media, sumber

belajar, evaluasi, peserta didik, lingkungan dan guru yang saling berhubungan dan

(30)

11

Perencanaan program merupakan instrumen penting untuk merealisasikannya dalam

dunia nyata.

Penelitian ini, teori ini digunakan pada pelaksanaan proses pembelajaran tari sigeh

pengunten dengan menggunakan metode drill serta memperhatikan langkah-langkah

yang ada didalamnya. Mulai dari perencanaan tujuan, materi pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar hingga evaluasi di akhir

pembelajaran. Dengan demikian dapat membantu siswa dalam menerima materi yang

diajarkan dengan baik.

Menurut Sagala tahun 2014 dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat

materi pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan

memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa

untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.

Penelitian ini, teori ini digunakan agar siswa memiliki kemampuan serta pemahaman

makna pembelajaran tari sigeh pengunten. sehingga siswa memiliki rasa tanggung

jawab akan materi yang didapatkan dari guru.

2.2 Metode Pembelajaran

David dalam majid tahun 2014 mengatakan metode adalah cara yang digunakan

untuk mencapai sesuatu. Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan suatu

perangkat metoge pengajaran tertentu. Metode pengajaran menjadi salah satu unsur

(31)

Pada pembelajaran tari sigeh penguten penggunaan metode yang dilaksanakan pada

kelas ekstrakurikuler adalah metode drill. Diharapkan siswa dapat menarikan tari

Sigeh Penguntendengan baik dan benar.

2.2.1 Tujuan Pembelajaran

Majid tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Strategi Pembelajaran’

Tujuan adalah suatu rumusan tentang hasil yang ingin dicapai pada akhir suatu

proses. Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan. Tujuan itu

bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasional dan konkret yakni tujuan

pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan kurikuler, dan tujuan

nasional.

Pada penelitian ini tujuan atau ketercapaian yang diharapkan dari siswa adalah

mengikuti pembelajaran tari sigeh pengunten dan mampu menarikan dengan baik.

Meski dalam penelitian deskriptif kualitatif tidak menekankan pada hasil namun

proses yang berlangsung untuk dideskripsikan secara terbuka.

2.2.2 MetodeDrill

Sagala tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘konsep dan makna

pembelajaran’ metode drill atau latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik

(32)

13

memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.Bentuk-bentuk

metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, antara lain teknik

Inquiry (kerja kelompok), Discovery (penemuan), Micro Teaching, Modul Belajar,

dan Belajar Mandiri.

Majid tahun 2014 mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘ Strategi

Pembelajaran’ bahwa Metode Drill (latihan) pada umumnya digunakan untuk

memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang dipelajari. Drill

adalah cara membelajarkan siswa untuk mengambangkan kemahiran dan

keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. Latihan atau berlatih

merupakan proses belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu.

Pada penelitian ini metode drill adalah metode yang digunakan pada saat

pembelajaran tari sigeh penguntendi SMAN 1 Tumijajar Tahun Ajaran 2014 / 2015.

Metode drilldigunakan agar siswa dapat belajar tari secara terus menerus, dan dapat

menambah keterampilan karena sifat dari metode drill adalah menuntut siswa

melakukan latihan secara berulang-ulang dalam penerapannya. Sehingga pada akhir

pembelajaran siswa mampu menarikan tariSigeh Pengunten dengan baik.

2.2.3 Kelemahan dan kelebihan MetodeDrill

Sagala tahun 2014 menyatakan ada beberapa kelebihan dalam metode drill, beberapa

kelebihan tersebut anatara lain adalah sebagai berikut. (1) Pembentukan dengan

(33)

pelaksanaan;(2). Pemanfaatan kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam

pelaksanaanya; dan (3). Pembentukan kebiasaan membuat gerakan yang kompleks

dan rumit menjadi otomatis.

Materi pembelajaran tari sigeh pengunten dengan teratur dapat dan sesuai dengan

acuan pembelajaran, maka siswa mampu memiliki ketepatan dalam menari dengan

waktu pelaksanaan yang relatif lebih cepat. sehingga diakhir pembelajaran tari sigeh

pengunten dengan metode drill, siswa akan memperoleh keterampilan dalam menari

sehingga dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sagala tahun 2014 menyatakan ada beberapa kelemahan dari pelaksanaan metode

drill. (1). Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik karena peserta didik lebih

banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian; (2).

dapat rnenyebabkan kebosanan dalam pembelajaran; dan (3). Membentuk kebiasaan

yang kaku, karena murid lebih banyak ditujukan untuk mendapatkan kecakapan, serta

member respon secara otomatis, tanpa menggunakan intelegensia.

Berdasarkan kelemahan - kelamahan yang terdapat pada metode drill, ada bebereapa

cara atau usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi yaitu dengan memberikan

variasi baru dalam pemberian materi dalam pembelajran, sehingga siswa tidak jenuh

(34)

15

2.2.4 Tujuan Penggunaan MetodeDrill

Majid tahun 2014 mengatakan tujuan penggunaan metode drill dalam pembelajaran

tarisigeh pengutensebagai berikut.

1. Agar siswa memiliki kemampuan motorik/gerak, seperti menulis, permainan,

perbuatan, dan lain-lain.

2. Siswa memiliki kecakapan mental, seperti hafalan, perhitungan dan lain-lain.

3. Siswa mampu menghubungkan anatara suatu keadaan dengan keadaan lain.

Dengan tujuan tersebut dapat dilihat kemampuan yang dimiliki siswa dalam pada

akhir pembelajaran tarisigeh penguntendengan metodedrill.

2.2.5 Prinsip dan Petunjuk Menggunakan MetodeDrill:

Ada beberapa prinsip dan petunjuk dalam penggunaan metode drill menurut Majid

tahun 2014. Antara lain sebagai berikut.

1. Siswa harus diberikan pengetahuan yang mendalam sebelum diadakan latihan

tertentu.

2. Latihan untuk pertama kali hendaknya bersifat diagnosis. Jika kurang

berhasil, lalu diadakan perbaikan agar lebih sempurna.

3. Latihan tidak perlu lama asalkan sering dilaksanakan.

4. Harus disesuaikan taraf kemampuan siswa.

(35)

Dalam proses pembelajaran, prinsip dan petunjuk penggunaan metode drill ini harus

diperhatikan, seperti memberikan pendalaman akan materi tari sigeh penguten, lalu

dalam pelaksanaanya guru harus memberi materi sesuai dengan kemampuan siswa

dalam mengikuti materi pembelajaran, tanpa meninggalkan hal yang bersifat esensial

dan berguna. Agar dalam penerapannya nanti metode drill mampu diterima oleh

siswa dan tercapai tujuan dalam pembelajaran.

2.2.6 Langkah-langkah Penerapan MetodeDrill.

Sagala tahun 2014 dalam bukunya yang berjudul ‘ Konsep dan Makna

Pembelajaran’untuk tercapainya keberhasilan dalam penggunaan metode drill, guru

perlu mengetahui serta memperhatikan langkah-langkah penerapan metode drill

sebagai berikut.

1. Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.

2. Latihan harus memiliki artian yang luas, karenanya jelaskan terlebih dahulu

tujuan dalam latihan tersebut, agar murid memahami manfaat latihan itu bagi

kehidupan siswa, dan murid perlu memiliki sikap bahwa latihan tersebut

diperlukan untuk melengkapi belajar.

3. Masa latihan relatif harus singkat, tetapi sering dilakukan pada waktu-waktu

tertentu.

4. Latihan harus menarik, menggembirakan, dan tidak membosankan. Untuk itu

(36)

17

murid harus jelas, dan hasil latihan yang baik harus menggunakan sedikit

emosi.

5. Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses

perbedaan individu. Untuk itu tingkat kecakapan yang diterima pada satu

siswa dengan siswa yang lain tidak perlu sama, dan perlu diberikan latihan

perorangan dalam rangka menambah latihan kelompok.

2.3 Program Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksud untuk mengembangkan salah satu bidang

pelajaran yang diminati sekelompok siswa, misalnya olah raga, kesenian, berbagai

macam keterampilan dan kepramukaan di selenggarakan di sekolah diluar jam

pelajaran biasa. Kegiatan ekstrakurikuler antara satu sekolah dengan sekolah yang

lain bisa saling berbeda. Variasinya sangat ditentukan oleh kemampuan guru, siswa,

dan kemampuan sekolah (Suryosubroto, 2009:286).

Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang pada

umumnya merupakan kegiatan pilihan (Suharsimi dalam Suryosubroto, 2009:286).

Dalam KEMENDIKBUD (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) tahun 2014

pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang

dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap

(37)

Penelitian ini teori digunakan dalam pembelajaran tari sigeh penguten untuk

mengoptimalkan proses pembelajaran tari, hal ini disebabkan karena siswi yang

mengikuti kelas ekstrakurikuler sudah memilih minat dan bakat yang akan

dikembangkan berdasarkan potensi diri mereka sendiri. Serta saat penerapannya pada

kelas ekstrakurikuler, siswa mampu terfokus dengan materi pembelajaran yang

diberikan oleh guru dengan baik.

2.4 Seni Tari

Tari adalah bagian dari kebudayaan, tari merupakan subjek yang memiliki kekuatan

yang serupa dalam perubahan seperti pada aspek kebudayaan yang lain. Seni tari

sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari

kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna (meaning). Keindahan tari

tidak hanya keselarasan gerakan - gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik

tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud - maksud tari yang

dibawakan (Hadi, 2007:13). Seperti halnya penelitian ini, tari yang diajarkan kepada

siswa adalah tari sigeh pengunten, tari sigeh pengunten memiliki makna yang

terkandung di dalamnya yaitu bentuk kegembiraan masyarakat lampung, serta

keramah tamahan masyarakat Lampung itu terkandung dalam fungsi tari sigeh

pnegutenditarikan dalam acara penyambutan tamu agung.

Hadi tahun 2007 dalam bukunya yang berjudul Kajian Tari Teks dan Konteks”

(38)

19

menyangkut proses pembuatan tari tersebut. Pelembagaan tari dibedakan menjadi

pelembagaan masyarakat primitif yang disebut jenis tari primitif. Pelembagaan tari

tradisional kerakyatan yang banyak berkembang di lingkungan pedesaan disebut jenis

tarian rakyat. Pelembagaan tari tradisional yang berkembang di lingkungan istana

atau keraton disebut jenis tarian klasik tradisional dan pelembagaan tari yang

didukung oleh masyarakat yang pluralis dan masyarakat perkotaan disebut jenis tari

kreasi baru.

Tari sigeh penguten merupakan tarian tradisional melihat tarian ini berkembang

dalam masyarakat Lampung, meski pada fungsi dari tari ini mulai bergeser yang

bermula sebagai tarian penyambutan tamu agung, kemudian berfungsi sebagai tarian

yang diperlombakan di dalam acara-acara besar seperti karnaval, pentas budaya, dan

perlombaan tari yang diselenggarakan dalam masyarakat Lampung.

2.5TariSigeh Pengunten

Mustika tahun 2013dalam bukunya yang berjudul ‘Teknik Dasar Ragam Gerak Tari

Lampung’Mengatakan tari sigeh penguten adalah tarian untuk menyambut tamu dan

memberi penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang. Dapat

dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Tari sigeh penguten merupakan tari

selamat datang atausekapur sirihyang menggambarkan rasa kegembiraan. Tarian ini

biasa digelar pada saat penyambutan tamu atau bisa juga pada resepsi dan upacara

selamatan, yang diiringi dengan musik yang mengekspresikan kehangatan dan

(39)

Tema yang terkandung dalam tari sigeh penguten adalah tari persembahan yang

ditarikan oleh penari putri berkelompok yang berjumlah ganjil. Penentuan jumlah

ganjil tidak ada makna khusus yang terkandung di dalamnya, jumlah ganjil pada

tarian ini bertujuan untuk kebutuhan komposisi saja.

Pada penelitian ini, penari putri yang mengikuti pembelajaran tari sigeh penguten

berjumlah 7 (tujuh) orang.

2.5.1 Elemen gerak Tari Sigeh Penguten

Mustika tahun 2013 dalam bukunya yang berjudul ”Tehnik dasar gerak tari

Lampung”mengatakan Gerak dalam tari merupakan bentuk reaksi spontan dari datin

manusia yang dapat membentuk rangkaian gerak, apabila ditata dengan

memperhatikan unsur ruang, waktu, estetika dan didukung dengan irama musik maka

dapat membentuk suatu gerak tari.

Hadi tahun 2007 dalam bukunya yang berjudul ”Kajian tari teks dan konteks”

mengatakan Gerak tari dibedakan menjadi dua yaitu gerak literal (maknawi) dan

nonliteral. Gerak literal atau gerak maknawi adalah gerak tari yang setiap geraknya

memiliki atau mewakili perasaan penciptanya (koreografer), sehingga setiap

gerakannya memiliki makna yang terkandung di dalamnya.Sedangkan gerak

nonliteral adalah seni gerak yang mengandung pengertian. Gerak tari nonliteral tidak

(40)

21

Menyusun gerak yang baik adalah memadukan antara gerak maknawi dan gerak

murni, dan sudah mencakup arah gerak dan hadap. Gerak maknawi adalah

gerak-gerak yang memiliki maksud atau arti dan melambangkan suatu hal. Gerak murni

adalah gerak yang mengutamakan keindahan, tidak menyimbolkan sesuatu, dibuat

agar tari tampak lebih estetis (Mustika, 2013:40). Mustika tahun 2012 dalam bukunya

yang berjudul ‘Teknik Dasar Gerak Tari Lampung’mengatakan bahwa tari sigeh

penguntenmemiliki berbagai ragam gerak antara lain sebagai berikut.

Lapah Tebeng, seluang mudik, sembah, jong simpuh, jong silo ratu, jong ippek, kilat

mundur, ngetir, mempam bias, ngiyaw bias, kenui melayang, gubuh gakhang,

ngerujung (level tinggi, sedang dan rendah), maku khaccang, samber melayang,

sabung melayang, tolak tebing, ngegiser, belah hui,dan lipetto. Dibawah ini

merupakan gambarkan elemen-elemen gerak tari yang terdapat dalam tari Sigeh

Penguntenyang terdapat dalam table berikut.

Tabel 2.1 Ragam gerak tariSigeh Pengunten

(41)

yang memiliki tempo yang cepat.

2. Seluang mudik

1-2

Kedua tangan diukel disebelah tangan lalu tangan kiri berada diatas kanan dengan posisi badanmendhak

3-4

Selanjutnya kedua tangan diukel disebelah kiri, lalu tangan kanan diukel diatas kanan kiri dengan posisi badan jongkok

5-6

Selanjutnya mengalir tangan kanandiukel

(42)

23

7-8

Tangan kanandiukel

kembali didepan dada dengan kanan kiri berada dibawah tangan kanan dengan posisi badan duduk

simpuhdengan sikap sikut diangkat

3. Merunduk

1-2

Sikap badan duduk tegak denagn

bersimpuh didua kaki, lalu kedua tangan diukel didepan dada dengan tangan kanan berada diatas tangan kiri

3-4

(43)

5-6

Posisi simpuh dan merundukan badan dengan posisi tangan diletakan kebawah tempat didepan kaki serta kepala

merunduk kebawah

7-8

Badan kembali duduk tegap dengan arah pandang kedepan

4. Jong ippek

1

(44)

25

2

Kaki kiri menjadi tumpuan badan sehingga penari menjatuhkan tubuhnya disebelah kiri

3

Kaki kanan diangkat kearah depan

4

Lanjutakan proses hitungan ketiga kaki kiri sedikit diangkat ke depan

(45)

5

Kedua tangan berdiri kearah depan sejajar dengan dada

6

Kedua tangan melakukan proses ukel diputar kearah bawah

7

(46)

27

8

Kedua tanagn diputar dan diletakan diatas lutut

5. Sembah

1–2

Diawali dengan posisi badan duduk tegap

jong silo ratu,lalu kedua tangan diangkat dengan bentuk tangansembah

3–4

Tangan melakuakan proses gerak kearah kanan dengan

(47)

5–6

Tangan melakukan proses bergerak ke arah kiri dengan pandangan mengikuti arah gerak tangan

7

Kedua tangan ditekuk kedalam

8

(48)

29

6. Kilat

mundur

1-2

Posisi penari berdiri

medehakmenghadap kedepan dengan kaki kanan ditarik

kebelakang, lalu kedua tangan diayunkan kearah kanan

3-4

Selanjutnya kedua tangan diayunkan ke arah kiri

5-6

(49)

7-8

Kedua tangan diayun keatas dengan kedua tangan menengadah, tangan kiri berada diatas sejajar dengan kepala dan tangan kanan sejajar dengan dada

7. Samber melayang

1

Kedua tangan disilangkan di depan perut dengan posisi jari kearah bawah

2

(50)

31

3-4

Kedua tangan melakukan proses ayun kekanan dan kekiri

5-6

Kedua tangan membuka selembar dada dan posisi jari ditekuk

7-8

(51)

8. Gubuh Gakhang

1-2

Posisi penari

menghadap kesudut kanan dengan kaki kiri melangkah kedepan dan kedua tangan kedepan posisi jari menghadap bawah

3-4

Kaki kanan melangkah, kedua tangan menyesuaikan ditarik kebelakang dengan posisi badan kearah sudut kiri

5-6

(52)

33 kiri, lalu kedua tangan diletakan diatas paha dan melakukan proses

ukel.setelahdiukel

(53)

10. Kenui melayang

1-2

Posisi badan berdiri

mendahakdan kedua tangan ditarik dari samping pinggang dengan kedua jari tangan ditekuk kearah dalam

3-4

Kaki sedikit dijinjit dan kedua tangan melakukan proses mengayun kearah samping

5-6

(54)

35

7-8

Setelah diukel kedua tangan kembali diangkat setinggi bahu

11. Ngerunjung level tinggi

1-2

Posisi badan penari berdirimendahak

dengan arah badan menghadap kesudut kanan, kaki kiri membelakangi kaki kanan, lalu kedua tangan direntangkan dengan tangan kanan berada didepan dahi dan tangan kiri ditekuk di depan dada

3-4

Kedua tangan

melakukan gerakukel

(55)

5-6 arah kanan dan kiri)

(56)

37

3-4

Kedua tangan dibentangkan kesamping dengan kaki kiri membuka

5-6

Kaki kanan

melangkah dengan posisi silang lalu kedua jari tangan bertemu didepan dada

7-8

(57)

13. Mempan bahu dan kedua siku dibuka, lalu kaki kanan

(58)

39

7-8

Sikap badan kembali menghadap depan dengan kaki kiri sedikit jinjit ( gerakan ini dilakukan penari

(59)

5-6

Penari melakukan gerakan menggeser kaki untuk berpindah posisi dimana ibu jari dan tumit kaki saling bertemu

7-8

Kedua ibu jari kaki saling bertemu sambil bergeser dengan gerak kepala menghadap tangan kanan yang direntangkan

15. Belah hui

1-2

(60)

41

3-4

Badan kembali ditarik tegak,dan kedua tangan direntangkan kesamping

5-6

Sikap badan kembali menjorok kedepan dengan kedua tangan kembali disilangkan

7-8

(61)
(62)

43

7-8

Tangan kanan kemabali diukel dengan telapak tangan menengadah dan kepala digerakan menghadap kegerakan tangan

17. Ngerunjung levelsedang

1-2

Sikap badan setengah berdiri dengan lutut kaki menempel dilantai. Tangan kanan berada diatas sejajar dengan dahi dan tangan kiri berada didepan dada

3-4

Kedua tangan

(63)

5-6

Saat tangan

melakukan gerakukel

kepala menghadap kesamping bawah

7-8

Tangan melakukan gerakukelkepala menghadap kegerakan tangan

18. Lipeto 1 Sikap badanmendhak

(64)

45

2

Sikap badan bergerak kearah sudut kanan dengan kedua kanan diukel keluar

3

Sikap badan mengahadap kesamping kanan dengan kaki kiri membelakangi kaki kanan dan kedua tangan menengadah melakukan proses ukel

4

(65)
(66)

47

8

Kedua tangan diukel ditekuk kedalam dan berputar keluar (gerakan ini diulang dengan arah berputar 180 derajat)

(foto : Wayan, 2015)

2.5.2 Fungsi TariSigeh Pengunten

Tari sigeh pengunten memiliki fungsi sebagai tarian untuk menyambut tamu dan

sebagai ucapan selamat datang kepada tamu yang datang. Properti pendukung yang

harus ada dan merupakan ciri utama dalam tarian ini adalah sirih dan perlengkapan

menginang lainnya atau lebih akrab dikenal dalam masyarakat Lampung dengan

pekinangan.

Sirih merupakan bahan utama yang digunakan untuk menginang, sirih mempunyai

makna sebagai wujud penghormatan tuan rumah terhadap tamu, selain itu juga

merupakan simbol keakraban. Masyarakat Lampung juga mempercayai sirih dan

perlengkapannya merupakan penolak bala. Simbol penghormatan juga menjadi salah

satu arti dari daun sirih serta kegiatan tersebut menjadi salah satu media untuk

mengutarakan maksud kunjungan tersebut. Dari budaya inilah masyarakat Lampung

dikenal dengan tari sigeh pengunten merupakan tari tradisional Lampung yang

(67)

Lambang penghormatan kepada tamu juga terwakili dari nama tarian ini, yaitu sigeh

berarti sirih, sedangkan pengunten berarti penghormatan atau penyambutan. Jika

dijabarkan sigeh pengunten merupakan tari penghormatan atau penyambutan. Ada

pula makna kata tersebut adalah persembahan daun sirih dan seulas pinang dari tuan

(68)

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan

menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosisal dan berbagai

fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga

tergambar ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena tersebut (Sanjaya,2013:47).

Penelitian deskriptif kualitatif memusatkan perhatian pada masalah actual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif,

peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa yang menjadi pusat perhatian tanpa

memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Noor, 2012:34).

Yang menjadi ciri bahwa penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif ialah dimana

dalam penelitian ini berisi gambaran secara jelas tentang proses Penerapan metode

(69)

di SMA Negeri 1 Tumijajar dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran pada

akhirnya akan dilakukan penilaian dengan berbagai aspek penilaian yang ada

dalamnya.

Adapun rancangan atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Melakukan observasi lingkungan sekolah.

2. Melakukan observasi kelas, siswa dan guru.

3. Mengamati aktivitas guru dan siswa serta kondisi yang terjadi pada pelaksanaan

pembelajaran setiap pertemuan berdasarkan review kegiatan berupa foto, video

dan catatan lapangan.

4. Menganalisis pembelajaran tarisigeh pengutensetiap pertemuan.

5. Memberikan penilaian hasil test praktik pembelajaran tarisigeh penguten.

3.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010:172).

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru tari SMA Negeri 1 Tumijajar dan 7

(tujuh) siswi perempuan yang mengikuti pembelajaran tari sigeh pengunten di SMA

(70)

51

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan

untuk menjawab masalah dalam penelitian (Noor, 2013:138). Untuk mendukung

dalam penelitian ini metode yang dipilih dalam pengumpulan data antara lain:

3.3.1 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan

daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara

merupakan alatre-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya (Noor,2012:138).

Penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari

informan yaitu guru seni budaya dan siswa yang mengikuti kelas ekstrakurikuler tari

yang berupa informasi tentang pembelajaran seni tari di SMA Negeri 1 Tumijajar.

3.3.2 Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,

dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun

(71)

Penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat pada pelaksanaan kelas

ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Tumijajar yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi dengan melakukan pengamatan terhadap penerapan metode drill pada

pembelajaran tari sigeh pengunten dalam pelaksanaan ekstrakulikuler tari di SMA

Negeri 1 Tumijajar. Melalui observasi ini diharapkan dapat diperoleh data tentang

pembelajaran tari di SMA Negeri 1 Tumijajar.

3.3.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, majalah, prasasti, dan sebagainya. Dokumentasi sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen

sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan (Arikunto, 2010:274).

Penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan yang berupa

laporan yang berbentuk gambar, foto dan video yang diambil pada setiap pertemuan.

Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sekolah yang

dijadikan tempat penelitian dan proses pembelajaran tari Sigeh Pengunten pada

(72)

53

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penerlitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Instrumen penelitian dikembangkan sesuai dengan masalah penelitian.

Untuk memudahkan dalam menetapkan jenis instrumen yang akan dikembangkan

(Sanjaya, 2013:63).

Arikunto mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘ Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik’, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasil lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Sehingga Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menjadi alat

pengumpulan data antara lain berupa :

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Hal ini

dikarenakan pada observasi, wawancara, dokumentasi, catatan harian, tes praktik dan

nontes dilakukan oleh peneliti itu sendiri.

3.4.1 Panduan Observasi

Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan, tentang

hasil penguasaan materi tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler tari di

(73)

3.4.2 Panduan Dokumentasi

Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan

video yang menggunakan alat bantu kamera foto.

3.4.3 Lembar Pengamatan Tes Praktik

Lembar pengamatan tes praktik digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil

belajar tari sigeh penguten dengan menggunakan metode drill. Lembar tes praktik

yang digunakan instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian yang sudah ditentukan.

3.4.4 Instrumen Penelitian Tes Praktik

Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek

penelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subjek

penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu (Sanjaya, 2014:251).

Tes praktik dilakukan untuk mengetahui Penerapan metode drill pada pembelajaran

tari sigeh pengunten dalam pelaksanaan ekstrakulikuler tari di SMA Negeri 1

Tumijajar. Tes tersebut meliputi tespraktik menari yang mengacu pada unsur-unsur

tari, yaituwiraga, wirasa, dan wirama.

penelitian ini tes praktik dilakukan pada setiap proses pembelajaran berlangsung dan

tes praktik digunakan untuk mengukur tingkatan ketercapaian materi yang telah

diberikan saat pembelajaran kelas ekstrakulikuler di SMA Negeri 1 Tumijajar, dan

(74)

55

3.4.5 Instrumen Penelitian Non Tes

Instrumen non tes dapat digunakan jika peneliti ingin mengetahui kualitas proses dan

produk dari suatu pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain afektif,

sikap prilaku, minat, bakat dal motivasi. Setiap aspek memerlukan alat atau instrumen

yang berbeda. Adapun sikap dan pertumbuhan anak secara psikologi hanya dapat

diukur dengan teknik non tes, misalnya observasi, wawancara, skala sikap, dan

lain-lain (Arifin, 2014:152).

Pada penelitian ini instrumen penelitian non tes dilakukan pengumpulan data tentang

sikap prilaku guru serta peserta didik dalam pembelajaran tari. Untuk akhirnya

dideskriptifkan tentang proses pembelajaran yang berlangsung.

3.5 Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk menjadi acuan dalam

kriteria-kriteria penilaian yang tercapai dalam suatu pembelajaran. Berdasarkan

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan instrumen atau alat

dalam penilian sebagai berikut.

3.5.1 Instrumen Penilaian Tes Praktik

penilaian ini siswa diharapkan mampu menarikan tari sigeh pengunten secara baik

(75)

(Kemampuan Gerak dan hafalan), wirama (Kesesuaian gerak dengan musik) dan

wirasa (Ekspresi Penjiwaan) dalam tari sigeh pengunten. Untuk merumuskan

indikator dalam penilaian kemampuan menari sigeh pengunten siswa maka

digunakanlah indikator penilaian. Untuk lebih jelas tentang rincian indikator

penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa

No Aspek Ragam GerakTari Sigeh Pengunten Skor

(76)
(77)

mampu

Nomor ragam gerak tarisigeh pengunten

a :Lapah tebeng h :Samber Melayang o :Tolak Tebeng

b :Seluang Mudik i:Gubung Gakhang p :Belah Hui

c :Merunduk j :Ngiyau Bias q :Mempam Bias

d : Jong Silo Ratu k :Makuraccang r :Lipetto

e :Sembah l :Kenui Melayang s :Jong Simpuh Sembah

(78)

59

g :Ngetir n :Sabung Melayang

Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan akumulasi 19 ragam gerak untuk

siswa berdasarkan aspek bentuk gerak yang akan dijadikan indikator dengan

pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel lembar pengamatan proses siswa 1

yang memiliki skor maksimal 95. Selanjutnya, setelah skor siswa diperoleh maka

diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai siswa=

Contoh siswa dengan kode AA memperoleh skor dari tes praktik 1 yaitu akumulasi

dari 19 ragam gerak adalah 100. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh

berdasarkan rumus perhitungan tes.

Nilai siswa= = ,

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Hasil Siswa

No Aspek yang

a) Siswa mampu memeragakan tarisigeh penguntendengan hafalan dan menguasai teknik gerakan

b) Siswa hafal akan tetapi terkesan gugup sehingga mengganggu konsen trasi gerak dan teknik hafalan gerak

c) Siswa terlihat sangat tidak tertib gerak pada saat memeragakan

3

2

1

(79)

gerak tari sehingga ururtan gerak

a) Siswa mampu memeragakan gerak tarisigeh penguntendengan ketepatan hitungan gerak dan ritme gerak.

b) Siswa hanya bisa memeragakan gerak tarisigeh penguntendengan ketepatan hitungan tanpa

memperdulikan rithme.

c)Siswa hanya memeragakan gerak tarisigeh penguntentanpa memperdulikan hitungan gerak tari dan ritme gerak.

3

2

1

3

a) Siswa tersenyum dengan pandangan ke depan.

b) Siswa pandangan ke depan namun tidak senyum.

c) Siswa pandangan ke bawah dan tidak senyum.

3

2

1

3

Penjelasan indikator penilaian hasil belajar tari sigeh pengunten dengan indikator

wiraga, warama,danwirasa.

1. Wiraga

Dalam indikator wiraga ada aspek yang dinilai, yaitu kemampuan gerak dan

(80)

61

tari sigeh pengunten dengan hafalan dan menguasai teknik gerakan maka siswa

mendapatkan skor 3. Jika Siswa hafal gerak akan tetapi terkesan gugup sehingga

mengganggu konsen trasi gerak dan teknik hafalan gerak, maka siswa mendapatkan

skor 2. Siswa terlihat sangat tidak tertib gerak pada saat memeragakan gerak tari

sehingga urutan gerak menjadi tidak beraturan, maka siswa mendapatkan skor terendah yaitu 1.

2. Wirama

Dalam indikator wirama ada aspek yang dinilai, yaitu aspek kesesuain gerak dengan

musik, jika Siswa mampu memeragakan gerak tari sigeh pengunten dengan ketepatan

hitungan gerak dan ritme gerak, maka siswa mendapat skor 3. Jika Siswa hanya bisa memeragakan gerak tari sigeh pengunten dengan ketepatan hitungan tanpa memperdulikan rithme, maka siswa mendapat skor 2.Jika Siswa hanya memeragakan

gerak tari sigeh pengunten tanpa memperdulikan hitungan gerak tari dan ritme gerak

maka siswa mendapatkan skor 1.

3. Wirasa

Dalam indikatorwirasaada aspek yang harus dinilai, yaitu aspek eskpresi penjiwaan.

Jika Siswa tersenyum dengan pandangan ke depan, maka siswa mendapatkan skor 3. Jika

Siswa pandangan ke depan namun tidak senyum, maka siswa mendapatkan skor 2. Jika Siswa pandangan ke bawah dan tidak senyum, maka siswa mendapatkan skor 1.

Hasil pembelajaran tari sigeh penguntenyang diukur dengan lembar pengamatan test

Gambar

GambarGerak
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Hasil Siswa
Tabel 3.3 Penentuan Patokan Nilai dengan Skala Lima
+4

Referensi

Dokumen terkait

konsentrasi larutan gula memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air, kadar gula reduksi, kadar vitamin C, total asam, tekstur, aktivitas air, dan uji

I หัวขอสารนิพนธ มาตรการทางกฎหมายเกี่ยวกับพยานหลักฐานในคดีอาญา: ศึกษากรณีการจัดเก็บขอมูลเอกลักษณบุคคล คําสําคัญ พยานหลักฐานในคดีอาญา / การจัดเก็บขอมูล / เอกลักษณบุคคล

(1) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf g diberikan pada lansia potensial yang tidak mampu agar Lansia dapat memenuhi kebutuhan dan peningkatan

Kecenderungan yang dapat ditafsirkan dari hasil temuan dan analisis terkait pemberitaan tentang reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II di SKH Jawa Pos dan SKH Kompas

Dari sebuah barisan geometri diketahui suku pertamanya 3 dan suku ke-9 adalah 768, maka suku ke-7 barisan itu adalah ..... Jika pernyataan p bernilai salah dan q bernilai benar,

Jasa Marga cabang Jakarta – Cikampek (JakPek), Praktikan mengalami sulitnya untuk berkonsentrasi dan tidak semangat bekerja dalam melaksanakan tugas – tugas yang

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik

Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu

Kedua, bangsa pribumi menyadari bahwa dengan senjata mereka tidak akan mampu melawan segala bentuk tindakan kolonialisme yang dilakukan bangsa penjajah, oleh karena itu