• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKAKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BINJAI T.A 2016 / 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKAKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BINJAI T.A 2016 / 2017."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKAKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) DI KELAS VIII

SMP NEGERI 1 BINJAI T.A 2016 / 2017

Oleh : Afwanil Huda Nst

NIM 4123311002

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

Rendahnya hasil serta aktivitas belajar matematika yang diperoleh siswa mungkin disebabkan karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil serta aktivitas belajar siswa adalah menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw pada materi pokok SPLDV di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa di kelas VIII SMP N 1 Binjai. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling, sehingga sampel yang diambil adalah kelas VIII-3. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa tes berbentuk essai dengan jumlah soal sebanyak 5 soal dan angket serta penilaian teman sejawat dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif JigsawUntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) Di kelas VIII SMP Negeri 1 Binjai T.A 2016/2017”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak Pof.Dr.Asmin,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.Edy Surya, M.Si, Prof.Dr.Mukhtar, M.Pd, dan Bapak Dr.Syafari,M.Pd, yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih kami selaku penulis sampaikan kepada Bapak Drs.Zul Amry,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik, kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED, Bapak Dr.Asrin Lubis,M.Pd, selaku Dekan FMIPA UNIMED, dan Bapak Dr.Edy Surya,M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu

penulis.

Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Hanafiah,S.Pd selaku Kepala Sekolah,Ibu Hanida Bangun,S.Pd selaku Guru mata pelajaran Matematika dan seluruh Guru SMP Negeri 1 Binjai yang telah membantu selama penelitian. Terisitimewa sebagai penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Bukhari Nst, S.Pd,S.PdI, Ibunda Yusnarti,S.PdI yang setiap saat berdoa dan memberikan dukungan material serta spiritual yang tak ternilai harganya, buat adekku tersayang Fadhillah Ulfah Nst. Saya sampaikan terima kasih kepada sahabatku Irvan Darmawan yang telah membantu dalam penelitian.

(6)

v

Rita Malona Butar-Butar di Kelas Ekstensi A 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(7)
(8)
(9)

viii

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 47

4.1.1.4. Tahap Observasi I 48

4.1.1.5. Analisis Data I 49

4.1.1.6. Refleksi I 55

4.1.2. Siklus II 57

4.1.2.1. Permasalahan 57

4.1.2.2. Alternatif Pemecahan Masalah II (Perencanaan tindakan I) 57

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 58

4.1.2.4. Observasi II 59

4.1.2.5 Analisis Data II 59

4.1.2.6. Refleksi II 64

4.2. Temuan Penelitian 65

4.3. Pembahasan dan Hasil Penelitian 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 69

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw 20

Gambar 2.2 Pembentukan Kelompok Jigsaw 21

Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 36 Gambat 4.1. Nilai Hasil Tes Diagnostik 46

Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Aktivitas Belajar Siklus I 52

Gambar 4.3. Nilai Hasil Belajar Siklus I 55

Gambar 4.4. Rata-rata Nilai Aktivitas Belajar Siklus II 62

Gambar 4.5. Nilai Hasil Belajar Siklus II 64

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Daftar nilai SMP Negeri 1 Binjai 3

Tabel 2.1. Tahapan-tahapan Kooperatif Learning 22

Tabel 3.1. Tabel Spesifikasi Instrumen Hasil Belajar 39

Tabel 3.2 Validator Tes 39

Tabel 3.3 Tingkat Pengamatan Siswa 41

Tabel 4.1.Deskripsi Tingkat KemampuanSiswapadaTesDiagnostik 46

Tabel 4.2 Deskripsi hasil observasi pengelolaan pembelajaran siklus I 49

Tabel 4.3 Deskripsi hasil aktivitas siswa siklus I 51

Tabel 4.4.Deskripsi Hasil Tes Hasil Belajar matematika Siklus I 54

Tabel 4.5 Deskripsi hasil observasi pengelolaan pembelajaran siklus II 60

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 61

Tabel 4.7.Deskripsi Tingkat Hasil Belajar Siswa Siklus II 64

(12)
(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang di berikan di sekolah dasar, sekolah lanjutan maupun disekolah menengah meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran

matematika. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, dan juga menopang cabang pengetahuan yang lain, sehingga matematika sering di katakan sebagai queen and service of science (ratu dan pelayan ilmu pengetahuan). Matematika berkembang seiring dengan peradaban manusia. Sejarah ilmu pengetahuan menempatkan matematika pada bagian puncak hierarki ilmu pengetahuan. Peletakkan demikian ini menimbulkan mitos bahwa matematika adalah penentu tingkat intelektualitas seseorang (Masyur,2008:66).

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

Matematika hakekatnya memiliki objek kajian yang abstrak dan sepenuhnya

menggunakan pola pikir deduktif. Mata pelajaran matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan

(14)

2

Banyak hal yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari matematika sehingga dapat kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia terutama pelajaran matematika tidak terlepas dari interaksi antara siswa dan guru. Rendahnya hasil belajar matematika siswa merupakan tantangan serius bagi dunia pendidikan dan semua pihak yang berkecimpung dalam pendidikan matematika khususnya guru. Guru perlu mencari pendekatan pembelajaran membangkitkan

motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan lebih giat menggali dan memahami konsep – konsep dalam matematika. Hal ini dimaksud agar siswa tidak jenuh dalam menerima dan mengikuti proses belajar mengajar matematika.

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika adalah adanya anggapan siswa bahwa matematika pelajaran yang sangat sulit (Abdurrahman, 2012:23). Anggapan ini menyebabkan siswa sulit untuk memahami pelajaran matamatika yang berdampak pada rendahnya hasil belajar. Berdasarkan observasi awal (tanggal 19 Agustus 2016) yang berupa wawancara kepada salah satu guru matematika SMP Negeri 1 Binjai Ibu Hanida Bangun, S.Pd mengungkapkan bahwa bahwa menyelesaikan soal mengenai Sistem Persamaan Linier Dua Variabel merupakan salah satu materi yang sulit di pahami oleh siswa. sebagian besar siswa belum dapat memahami lebih dalam cara menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linier menggunakan metode grafik, subsitusi, eliminasi. Apabila soal yang diberikan agak berbeda sedikit dari contoh soal yang diberikan maka siswa tersebut akan kewalahan dan tidak tahu lagi cara mengerjakannya. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata – rata kelas. hasil belajar siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Binjai pada ulangan harian I dan ulangan harian II. Pada daftar ulangan harian matematika,

dapat dilihat bahwa rata – rata hasil belajar siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Binjai masih rendah berdasarkan nilai ulangan harian I dengan nilai rata – rata kelas 59,53 dan

(15)

3

Tabel 1.1: Daftar nilai SMP Negeri 1 Binjai

Permasalahan lain yang didapari peneliti di lapangan adalah aktivitas belajar matematika siswa yang masih rendah. Berdasarkan wawancara kepada salah satu guru matematika SMP Negeri 1 Binjai Ibu Hanida Bangun, S.Pd mengungkapkan bahwa

aktivitas belajar siswa masih rendah. Siswa masih enggan untuk bertanya dalam materi yang kurang di pahami. Siswa juga masih kurang mampu dalam berdiskusi dan berinteraksi dalam menyelesaikan masalah dalam berdiskusi. Siswa cenderung menunggu instruksi dari guru dalam bediskusi, belum berani mengutarakan pendapatnya di dalam kelas. Beberapa kondisi ini berpengaruh pada keaktifan siswa dalam pembelajaran.

(16)

4

pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari.

Peneliti juga melakukan observasi saat guru mengajar di kelas. Peneliti juga menanyakan bahwa model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional, dan guru sama sekali belum pernah menerapkan metode penemuan terbimbing. Adapun kegiatannya

dalam proses belajar mengajar adalah mengerjakan soal. Guru mengerjakan soal bersama-sama dengan siswa. Selama proses pengerjaan soal tersebut, siswa tidak ada yang bertanya tentang apa yang kurang dipahami dalam soal, siswa juga bigung saat guru memberikan soal yang lain yang berbeda dari contoh dan sama sekali tidak bisa dikerjakan.

Fenomena di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas masih menitik beratkan peran guru sebagai pemeran utama dalam proses pembelajaran. Guru juga masih mengutamakan ketuntasan materi dan kurang mengoptimalkan aktivitas belajar siswa. Siswa hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru, sehingga partisipasi aktif dalam pembelajaran kurang terlihat. Hal tersebutlah yang mengakibatkan pembelajaran hanya terfokus pada kegiatan menghafal konsep, sehingga penguasaan konsep siswa rendah khususnya kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kurang terlatihnya kemampuan pemecahan masalah akan membuat siswa merasa kesulitan untuk memahami konsep matematika. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hasil belajar siswa.

Mengingat pentingnya proses belajar mengajar matematika maka guru dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika. Metode pembelajaran tersebut harus disesuaikan

materi, kondisi siswa dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu menciptakan susasana yang menyenangkan

dalam belajar. Proses pembelajaran yang demikian nantinya akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan hasil belajar matematika serta aktivitas belajar siswa.

(17)

5

itu metode pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas belajar siswa. Adapun pengertian aktivitas belajar siswa menurut Kunandar (2008:56) bahwa aktivitas belajar siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang

bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran dapat meningkatkan hasil serta aktifitas belajar siswa. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa akan konsep matematika. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Menurut Isjoni (2009:77) Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Hal ini senada dengan pendapat Lie (1994:23) model pembelajaran jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Sehingga jika proses pembelajaran tersebut dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat mengubah kegiatan siswa menjadi lebih aktif. Selain itu, siswa juga dapat lebih memahami materi pelajaran dan dapat

berdampak pada hasil belajar siswa. Rohani (2004:9) menyatakan bahwa: ”Keaktifan siswa itu sendiri dapat dinilai dari keaktifannya menyatakan, bertanya, memberi saran,

(18)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adanya anggapan siswa bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit. 2. Rendahnya hasil belajar matematika serta aktivitas belajar siswa

3. Materi SPLDV yang sulit bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Binjai.

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw belum diterapkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada pokok SPLDV.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah yang teridentifikasi pada penelitian ini yaitu

1. Rendahnya Aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. 2. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.

3. Materi SPLDV merupakan materi yang sulit bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Binjai.

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw belum diterapkan dalam penmbelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan SPLDV.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw pada materi pokok SPLDV di kelas VIII semester

ganjil SMP negeri 1 Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran

(19)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan umusan yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw pada materi pokok SPLDV di kelas VIII pengajaran dalam membantu siswa guna meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

2. Bagi siswa, melalui model pembelajaran Kooperatf Learning Tipe Jigsaw ini dapat membantu siswa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan SPLDV.

3. Bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan inovasi pembelajaran matematika disekolah.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di masa yang akan datang.

1.7. Defenisi Operasional

(20)

8

(21)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya hasil belajar siswa kelas VIII-3 SMP Negeri I Binjai T.P 2016/2017 pada materi sistem persamaan linear dua variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I dan siklus II. Peningkatan terjadi dengan melihat hasil tes awal diperoleh

hanya 6 orang siswa (16,67%) menjadi 21 orang pada siklus I dan 34 orang pada siklus II yang mencapai nilai > 65 dengan rata-rata akhir 79,38 di siklus II.

2. Meningkatnya aktifitas belajar siswa kelas VIII-3 SMP Negeri I Binjai T.P 2016/2017 pada materi sistem persamaan linear dua variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I dan siklus II. Peningkatan aktifitas belajar siswa terjadi dengan melihat hasil aktifitas belajar pada siklus I hanya 10 orang siswa (27,78%) menjadi 32 orang (88,89) pada siklus II yang mencapai nilai >60 dengan rata-rata akhir 75,55 yang termasuk dalm kategori Aktif.

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

1. Kepada guru khususnya guru matematika hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai salah satu alternative pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran matematika.

2. Kepada siswa khususnya siswa kelas VIII-3 SMP Negeri I Binjai

(22)

70

3. Disarankan agar guru selalu melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk memotivasi siswa dan melatih siswa untuk belajar aktif.

(23)

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta : Rineka Cipta

Anni, Catharina Tri, dkk, 2006, Psikologi Belajar, Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.

Arikunto, S, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Rineka Cipta.

Arends, R I. 2012, Learning to Teach ninth edition. New York : McGraw-Hill.

Djamarah, Syaiful B, 2011, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, 2003, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Isjoni.2009.Cooperative Learning, Bandung : Alfabeta.

Jamidar, 2016, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythogoras. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 4 No 3

Joni, Raka.1998, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: PCP PGSM Dikjen Dikti

Karso, dkk. 1993, Pendidikan Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.

Kunandar, 2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Lie, Anita. 2008.Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Lubis, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar Matematik. Medan: FMIPA UNIMED.

(24)

72

Muhibbin, Syah, 2008, Psikologi Belajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, 2003, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution, 1999, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Russefendi, 1993, Statistik Dasar untuk Peneltian Pendidikan. Bandung : Depdikbud.

Sanjaya, Wina.2011. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana.

Sardiman, 2001, Interaksi & motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers.

Satriyantara, Rio, 2015, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2014/2015. Jurnal pendidikan matematika dan IPA Universitas Negeri Medan.

Silbermen, 2004, Active Learning. Bandung : Nusamedia dan Nuansa.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.

Slavin, 2005, Cooperatif Learning Theory. Reseacrch Practice Massachusets : Allyn and Baccon.

Sudjana, Nana.2009.Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sumadayo, S, 2013. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Graha Ilmu.

Sunandar, 2002, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rajawali Pers.

Trianto. 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta : Kencana.

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 1.1: Daftar nilai SMP Negeri 1 Binjai

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif

kooperatif tipe Jigsaw, pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran tradisional yang meniti beratkan pada guru ternyata tidak memberikan hasil belajar yang

pembelajaran pendekatan cooperative tipe Jigsaw. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan. pendekatan cooperative tipe Jigsaw.

Kooperatif Tipe NHT dengan Pemanfaatan LKS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok SPLDV di kelas VIII SMP Swasta Baitul Aziz Tembung Medan Tahun

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan. model

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Snowball Drilling dan Peer Tutoring Snowball Drilling Pada Materi Pokok Tabung, Kerucut, dan Bola Ditinjau

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada matakuliah

Dalam penelitian ini terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi bangun ruang sisi datar di