BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya
dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria
dan urethra yang menyelenggarakan serangkaian proses untuk tujuan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan
keseimbangan asam basa tubuh, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea,
kreatinin, asam urat dan urine. Apabila terjadi gangguan pada sistem perkemihan
maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat serius dan kompleks.
Gangguan yang terjadi pada sistem perkemihan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yang salah satunya disebabkan oleh adanya pembesaran pada prostat atau
biasa disebut Benigna Prostat Hiperplasia. “Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)
adalah pembesaran adenomatous dari kelenjar prostat. Lebih dari setengahnya
orang yang usianya diatas 50 tahun dan 75 % pria yang usianya 70 tahun menderita
gejala-gejala semacam pembesaran prostat”. (Long, B.C, 1996:331).
BPH berdampak pada kelancaran pengeluaran urine dari kandung kemih
sehingga menyebabkan retensi urine, aliran urine yang tidak lancar ini
mengakibatkan urine menjadi statis sehingga mempermudah terjadinya infeksi.
Pada keadaan infeksi, bakteri yang memecah ureum dan membentuk amonium
yang akan mengendapkan garam-garam fosfat sehingga akan mempercepat
pembentukan batu saluran kemih. Dampak yang paling sering terjadi akibat retensi
urine adalah pembentukan batu. Komplikasi lainnya seperti hematuri, retensio
urine, nyeri pada saat berkemih, sampai pada gagal ginjal kronik. (Smeltzer, S.C.,
dan Bare, B.G., alih bahasa : Kuncara H.Y., dkk, 2001:1625).
Di Jawa Barat menurut hasil survey berdasarkan pola penyakit pasien rawat
jalan di rumah sakit umur ≥ 60 tahun pada tahun 2003 penyakit sistem perkemihan
terutama Benigna Prostat Hiperplasia menempati urutan ke 19 yaitu sebesar 1,37 %
(530 orang). (Profil Kesehatan Jawa Barat, 2003).
Angka kejadian penyakit di ruang 3A RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya pada
[image:2.595.117.539.406.582.2]bulan Januari sampai dengan Agustus 2015 tergambar dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Distribusi 10 Besar Penyakit Di Ruang 3A RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya
Periode Januari –Agustus 2015 N
o Jenis Kasus Jumlah Prosentase(%)
1 Hernia Inguinalis Lateralis 202 26,3
2 Benigna Prostat Hiperplasia 140 18,3
3 Appendicitis 68 8,9
4 Batu Ginjal 47 6,1
5 Post CTT 42 5,5
6 Tumor Mammae 40 5,2
7 Fibroadenomma Mammae 34 4,4
8 Fraktur 122 15,9
9 TB Kelenjar 15 2,0
10 Soft Tissue Tumor 57 7,4
Jumlah 767 100 %
Sumber : Rekam Medik Ruang 3A Januari –Agustus 2015
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa gangguan sistem perkemihan :
Benigna Prostat Hiperplasia menunjukkan angka 18,3 %. Data ini menunjukkan
angka kejadian BPH yang begitu tinggi bila dibandingkan dengan angka kejadian
penyakit sistem perkemihan lainnya. Untuk mengatasi permasalahan yang mungkin
untuk mencegah resiko kematian, maka diperlukan pelayanan asuhan keperawatan
secara komprehensif dan sistematis yang meliputi aspek bio–psiko–sosial dan
spiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Banyaknya permasalahan dan dampak yang dihadapi oleh klien dengan
Benigna Prostat Hiperplasia, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan dengan judul :
“Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Gangguan Sistem Perkemihan :
Benigna Prostat Hiperplasia Post Operasi POD 0 Di Ruang 3A RSUD Dr.
Soekardjo Tasikmalaya”.
B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum
Penulis mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
Gangguan Sistem Perkemihan : Benigna Prostat Hiperplasia secara
komprehensif yang meliputi aspek bio–psiko–sosial dan spiritual dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus Penulis dapat :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem perkemihan :
Benigna Prostat Hiperplasia.
b. Menyusun rencana keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
perkemihan : Benigna Prostat Hiperplasia.
c. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan
pada klien dengan gangguan sistem perkemihan : Benigna Prostat
Hiperplasia.
d. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan pada klien
dengan gangguan sistem perkemihan : Benigna Prostat Hiperplasia.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Menguraikan tentang konsep dasar penyakit dan konsep asuhan
keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan :
Benigna Prostat Hiperplasia. Konsep dasar penyakit meliputi
pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, manifestasi klinik,
patofisiologi, penatalaksanaan, pemeriksaan penunjang, serta dampak
penyakit terhadap sistem tubuh yang lain. Sedangkan konsep dasar
asuhan keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Mengemukakan proses keperawatan pada klien dengan Gangguan
Sistem Perkemihan : Benigna Prostat Hiperplasia meliputi proses
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Mengemukakan kesimpulan dan rekomendasi dari seluruh kegiatan
asuhan keperawatan.