• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Kemasyarakatan Peningkat Kualitas Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lembaga Kemasyarakatan Peningkat Kualitas Pertanian"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TERTULIS (GT)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Kami adalah peserta PKM-GT yang terdiri dari

1. Nama lengkap : Prawito Hudoro

NIM : H54100010

Fakultas/jurusan/angkatan : Fakultas Ekonomi dan Manajemen/Ekonomi Syariah/2010

No. telp : 085747556971

Email : prawito_hudoro@yahoo.co.id 2. Nama lengkap : Aditya Sudyana

NIM : G14100042

Fakultas/jurusan/angkatan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Statistika/2010

No. telp : 081281190887

Email : adiethz_hackerenz@yahoo.co.id Mendaftarkan karya kami yang berjudul:

(2)

1. karya ini adalah karya asli, orisinil, hasil dari kami sendiri dan bukan merupakan hasil plagiarisme

2. karya ini belum pernah dipublikasikan atau diikutsertakan dalam kompetisi akademik serupa

3. dosen berikut merupakan pembimbing kami dan berperan hanya sebagai pembimbing 4. jika ditemukan adanya plagiarisme, manupalisi, atau kecurangan dalam bentuk

apapun, kami bersedia untuk didiskualifikasi Anggota 1

(Aditya Sudyana)

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

(3)

POJOK TANI: LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Permasalahan petani sangat luas sekali jika dijabarkan. Tidak hanya masalah dalam bercocok tanam saja ataupun masalah tentang hama dan gulma yang menyerang lahan-lahan pertanian tetapi masalah tentang perekonomian dan kesejahteraan petani juga termasuk di dalamnya. Sebagian besar petani kita di Indonesia kurang atau bahkan tidak mengerti akan informasi-informasi tentang seluk beluk pertanian yang terkini. Mereka juga tidak mengetahui bagaimana cara mengolah bahan mentah hasil pertaniannya itu menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan daya guna lebih tinggi serta tidak mengerti cara memasarkan hasil pertaniannya itu harus kepada siapa dan dengan harga berapa itu harus dijual.

Disadari atau tidak, belum banyak perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, atas penyediaan informasi pertanian kepada para petani. Karena tidak memiliki informasi yang relevan dan reliable, petani pun bergantung pada harga yang ditentukan para tengkulak. Padahal kita tahu sendiri, bahwa harga versi tengkulak ini sangat menguntungkan tengkulak itu sendiri dan petani tidak berkesempatan menerima marjin pendapatan yang wajar.

Contoh kasus pada petani di magelang. Harga cabai yang pada awal tahun 2010 berkisar 18 ribu lalu naik hingga mencapai 80 ribu di akhir tahun. Kenaikan ini mencapai 125% dari harga semula1. Namun, petani tidak mendapat keuntungan yang besar sesuai dengan naiknya harga cabai tersebut. Justru yang mendapatkankeuntungan adalah para tengkulak yang telah mengakal-akali petani magelang tersebut.

Ketidaktahuan petani dalam memaksimalkan barang mentah hasil pertaniannya itu juga merupakan suatu kendala bagi peningkatan keuntungan mereka. Apa jadinya jika negara kita selalu terus dan terus mengekspor barang mentah pertanian kita ke luar negeri? Negara kita tidak akan berkembang maju karena tidak bisa mengolah barang mentah pertanian tersebut. Padahal jika para petani kita bisa melakukan dan mengolah hasil pertaniannya maka negeri ini akan menjadi lebih baik. Perlu disediakan wadah yang dapat memahami kebutuhan para petani. Maka dari itu penulis menawarkan gagasan berupa Pojok Tani. Yang dengan Pojok Tani ini kualitas pertanian Indonesia akan meningkat.

Tujuan dan Manfaat Penulisan Penulisan ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan ilmu pengetahuan para petani lewat informasi-informasi terkini tentang cara pengolahan lahan dan hasil pertanian.

1

(4)

2. Membentuk suatu sistem kelembagaan yang baik yang dapat menghimpun semua petani di Indonesia sehingga dapat termaksimalkan seluruh potensi pertanian yang ada.

3. Mengubah petani gurem menjadi petani usaha. Adapun manfaat dalam penulisan ini antara lain:

1. Para petani dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang pengolahan lahan pertanian.

2. Para petani dapat mempunyai lembaga resmi yang menaunginya sehingga produksi pertaniannya dapat terkontrol dengan baik.

3. Petani dapat meningkatkan penghasilannya.

GAGASAN

Kondisi Kekininan Pencetus Gagasan

Indonesia yang terkenal dengan sebutan Negara Agraris yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas, ternyata tidak sehebat kenyataan yang ada pada pertanian yang sesungguhnya. Nama hanyalah sekedar nama, mungkin hal tersebut kata yang tepat untuk menggambarkan betapa berbedanya kondisi pertanian Indonesia dengan kenyataan apa yang ada pada petani Indonesia sekarang. Dengan kenyataan lahan pertanian yang seluas data seharusnya Indonesia tidak lagi terkenal dengan sebutan negara berkembang, tetapi harus sudah berubah menjadi negara maju. Namun kondisi pertanian sekarang ini yang menjadikan bangsa Indonesia belum pantas menyandang negara maju.

Negara berkembang identik dengan kurang seimbangnya antara jumlah penduduk dengan penghasilan dan persediaan pangan mereka. Kita tahu bahwa pada tahun 1990 ini penduduk dunia sudah mencapi jumlah 5,3 miliar. Pada akhir abad ini penduduk dunia akan mencapai 6 miliar. Padahal pada tahun 1930 penduduk dunia hanya ada 2 miliar dan 30 tahun kemudian pada tahun 1960 baru mencapai 3 miliar. (Andi Hakim Nasution, 2010). Hal ini membuktikan betapa cepatnya pertumbuhan penduduk di dunia, begitu pula dengan Indonesia. Namun pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia ternyata tidak diimbangi dengan peningkatan pertanian sebagai tulang punggung persediaan pangan mereka. Hal ini dapat membahayakan bagi kelangsungan bangsa kita yang masih menyandang setatus sebagai negara berkembang.

(5)

memperhatikan kualitas dan kuantitas. Bahkan di sebagian daerah yang potensial sekali untuk menjadi pusat penghasil pertanian pun ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hasil-hasil pertanian para petani tradisional yang tergolong baik tidak selalu sampai ke pasar yang layak dengan harga yang sesuai. Karena kurangnya pengetahuan akan pasar yang sesuai dengan hasil pertanian mereka. Sehingga petani hanya dapat menerima penghasilan yang seadanya. “Asalkan sudah dapat makan saja sudah cukup bagi saya”. Kata itulah yang kerap sekali muncul dari para petani ketika kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penjualan hasil pertanian meraka yang sangat jauh berbeda dengan mini market di sekitarnya.

Selain karena faktor ekonomi ternyata pada kondisi sekarang ini banyak petani yang sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan untuk pengolahan lahan pertanian mereka, yang merka ketahui hanya cara bertani yang diturunkan dari generasi sebelumnya. Mereka tidak tahu akan adanya teknologi dan cara baru dalam pengolahan lahan pertanian yang dapat meningkatkan mutu dan hasil produksi mereka. Asalkan sudah bisa tumbuh dan dapat dipanen itu saja sudah dirasakan cukup oleh mereka. Padahal masih banyak cara yang bisa di lakukan untuk menigkatkan hasil pertanian mereka. Namun mereka hanya bisa diam tanpa bisa menyampaikan apa keinginan mereka pada pemerintahan kita. Sehingga masalah-masalah pertanian masih perlu kita carikan solusi terbaik.

Pihak-pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Terlaksananya Gagasan Masalah-masalah ini tentunya tidak mudah untuk menyelesaikannya, tapi bukan berarti tidak ada jalan untuk memperbaikinya. Maka dari itu sangat diperlukan sekali adanya pihak yang terlibat, yaitu pemerintah terutama pemerintah daerah khususnya dibidang pertaninan. Karena hal ini adalah masalah bersama yang perlu kita selesaikan bersama demi majunya pertanian Indonesia.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

(6)

kantor Pojok Tani, menyediakan poster-poster pertanian yang fungsinya adalah memberikan ilmu kepada petani lewat media cetak. Petani pun dapat dengan gratis mendapatkan informasi tersebut dengan membacanya. Namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidak semua petani dapat membaca, maka dari itu Pojok Tani menyediakan fasilitas lain berupa video-video tentang pertanian, video bagaimana menoglah lahan, video tentang ilmu hama, video tentang teknologi pengolahan pertanain dan lain sebagainya. Video-video ini dapat kitasediakan di kantor Pojok Tani dengan menmpilkannya pada televisi yang dapat dilihat oleh para petani secara santai sambil berkunjung ke Pojok Tani. Adapun video-video pertanian ini penulis menawarkan untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau institusi lain seperti halnya dengan Institut Pertanian Bogor. Selain penyediaan informasi secara pasif Pojok Tani juga menyediakan tempat konsultasi langsung dengan pakar-pakar pertanian di kantor Pojok Tani. Adapun pakar-pakar pertanian yang dimaksud adalah Pojok Tani mengadakan kerjasama dengan kelembagaan terkait atau pun dengan mahasiswa-mahasiswa pertanian untuk menjadi sumber informasi langsung di kantor Pojok Tani. Fungsi informasi ini juga tidak sebatas hanya informasi di kantor Pojok Tani saja melainkan disediakan juga sosialisasi pertanian setiap enam bulan sekali kepada petani secara langsung. Untuk memperjelas gagasan kami, berikut kita sampaikan bagan alur fungsi informasi Pojok Tani.

Gambar 1.

Bagan fungsi Pojok Tani

(7)

Gambar 2. Fungsi pusat informasi

Pada pusat informasi ini penulis menawarkan kerjasama dengan pemerintah dibidang pertanian. Pemerintah mempunyai fungsi pengontrol kinerja Pojok Tani, selain itu pemerintah mempunyai wewenang memberi masukan untuk memperbaiki sistem pada Pojok Tani jika ada yang belum sesuai. Selain itu dengan adanya Pojok Tani ini pemerintah akan lebih mudah mengontrol hasil pertanian yang ada di Indonesia bahkan lebih jelasnya pemerintah dapat mengetahui hasil pertanian tiap kecamatan, karena penulis menawarkan pembangunan Pojok Tani berada disetiap kecamatan agar dapat dijangkau oleh semua petani terutama petani daerah. Selain fungsi informasi untuk petani, Pojok Tani juga menyediakan fasilitas berupa penyampaian keluhan petani terhadap pemerintah. Dengan adanya fungsi ini semua keluhan dari setiap petani dapat disampaikan kepada pemerintah. Keluhan dapat disampaikan lewat dunia maya (internet) yang Pojok Tani siapkan untuk para petani. Dengan itu kapan pun pemerintah dapat mengontrol dan mengetahui apa yang diinginkan para petani Indonesia. Maka akan cepat pula penanganan yang bisa dilakukan pemerintah.

Pusat Informasi

Secara pasif

A. Media Cetak : 1. Buku pertanian 2. Majalah pertanian 3. Poster pertanian

B. Media elektronik : Menampilkan

informasi pertanian seperti, vido cara bertanam hidroponik, video jenis-jenis hama dan lain sebagainya.

Secara aktif

Konsultasi tentang pertanian yang ditangani langsung oleh pakarnya di kantor Pojok Tani Secara langsung.

(8)

Seperti yang telah penulis paparkan pada pendahuluan, kita dapat mengetahui juga bahwa petani Indonesia kurang sejahtera karena faktor pengetahuan pasar diantaranya. Dengan kurangnya pengetahuan pasar maka petani pun hanya mampu menjual hasil pertaniannya ke tengkulak atau hanya dijual sendiri. Melihat masalah tersebut maka fungsi Pojok Tani yang kedua adalah penyedia pasar bagi petani. Dalam sistem ini penulis menawarkan sistem yaitu, adanya informasi-informasi harga terkini kepada petani. Media yang dapat kita gunakan adalah media elektronik seperti halnya video yang ditampilkan di televisi yang ada di kantor Pojok Tani. Dengan mengunjungi Pojok Tani kapan saja, petani dapat mengetahui harga hasil pertanian terkini. Mereka tidak akan lagi ditipu oleh tengkulak yang sering mempermainkan harga, sehingga petani hanya mendapatkan untung yang sangat sedikit. Selain informasi harga disampaikan juga informasi lokasi pasar yang dapat petani jadikan referensi untuk menjual hasil pertaniannya. Namun ada hal yang lebih menguntungkan yang Pojok Tani sediakan untuk para petani yaitu, petani hanya cukup memberikan data hasil perkebunannya ke Pojok Tani dengan begitu Pojok Tani akan segera mengiklankannya ke seluruh Indonesia dengan perantara dunia maya. Maka pasar yang dapat dijangkau petani pun dapat lebih luas. Petani pun tidak perlu susah payah membawa hasil pertaniannya keliling kota untuk dapat memasarkannya keseluruh Indonesia. Dengan adanya kerjasama ini dengan petani Pojok Tani, Pemerintah dan petani dapat diuntungkan. Pojok Tani dan Pemerintah pun dapat berkerja sama dengan petani melalui cara bagi hasil. Setiap kali petani memperoleh keuntungan hasil penjualanya, petani dapat melakukan bagi hasil sesuai yang disepakati dari ketiga pihak. Dengan adanya kesepakatan ketiga pihak maka tidak ada lagi tindak kecurangan yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu.

(9)

Gambar 3. Fungsi Pasar Petani

Gambar 4.

Ilustrasi Akses infomasi hasil pertanian Pasar Petani

Harga nasional hasil pertanian Indonesia

Lokasi Pasar se – Indonesia

Promosi hasil pertanian para petani.

Sumber Informasi hasil pertanian untuk konsumen

Petani Memberikan informasi hasil pertanian mereka ke Pojok Tani

Pojok Tani Kecamatan A Menyediakan informasi tentang seluruh pertaninan di Kecamatan A

Pojok Tani Kecamatan B dapat mengakses hasil pertanin Kecamatan A

(10)
(11)

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim] http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/31/meretas-jalan-petani-melek-informasi/. 19 Februari 2011.

[IPB].2010. Kumpulan Makalah Pengantar Ke Ilmu-ilmu Pertanian. Bogor: IPB Press.

Nasoetion, Andi Hakim. 2010. Pengantar Ke Ilmu-Ilmu Pertanian. Bogor: PT. Pustaka Litera Antar Nusa.

Tanjung, Chairul. 2007. Visi Indonesia 2030.

(12)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Prawito Hudoro

Tempat dan Tanggal Lahir : Cilacap, 24 Agustus 1991 Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan ilmiah yang pernah diraih : -

Anggota Kelompok

Nama Lengkap : Aditya Sudyana

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Agustus 1992 Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

(13)

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

POJOK TANI

LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN

BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

Diusulkan Oleh:

Prawito Hudoro H54100010 Ekonomi Syariah 2010 Aditya Sudyana G14100042 Statistika 2010

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(14)

ii

1. Judul Kegiatan : Pojok Tani : Lembaga Kemasyarakatan Peningkat Kualitas Pertanian

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (x) PKM-GT 3. Bidang Ilmu : Bidang Pertanian

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Prawito Hudoro

b. NIM : H54100010

c. Jurusan : Ekonomi Syariah d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor

e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jln. Mergo-Dayeuh RT 03 RW

01 Cilacap Jawa Tengah / 085747556971

f. Alamat email : prawito_hudoro@yahoo.co.id

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 (satu) orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Rahmat Yanuar, SP, M.Si

b. NUP : 197601012006041010

c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Kapten Yusuf Gg. Oding

No.34 RT 04/04 Desa Sirnagalih, Kec. Taman Sari Kabupaten

Bogor. Telp/HP. 0812-8207185

Bogor,1 Maret 2011 Menyetujui

a.n. Direktur Wakil Direktur

Program Pendidikan TPB-IPB Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Ir. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si Prawito Hudoro NIP. 1969 1106 1997 02 1001 NIM. H54100010

Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping Akademik dan Kemahasiswaan IPB

(15)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi begitu banyak nikmat, rahmat, serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis berjudul “Pojok Tani Lembaga Kemasyarakatan Peningkat Kualitas Pertaniantepat pada waktunya. Solawat dan salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW teladan dan idola sepanjang masa.

Pertanian merupakan salah satu penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia. Sebuah negara tidak akan bisa hidup tanpa pertanian. Tidak ada pertanian maka tidak ada makanan. Lahan pertanian di negara kita sangat luas jika dibandingkan dengan negara lain. Namun, sangat disayangkan karena luasnya lahan pertanian negara kita tidak sebanding dengan luasnya pengetahuan para petani dengan ilmu pertaniannya. Pemanfaatan dan pemaksimalan di sektor pertanian menjadi kunci utama dalam hal ini. Sebagai kontribusi penulis dalam

pemaksimalan di sektor pertanian, penulis menyampaikan gagasan konsep “Pojok Tani” yang disampaikan dalam karya tulis ini.

Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya tulis ini, diantaranya: Orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis serta melengkapi semua kebutuhan finansial yang penulis butuhkan. Bapak Rahmat Yanuar, SP, MSi, selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan penulis motivasi, arahan-arahan yang baik, dan ilmu pengetahuannya tentang penyusunan karya tulis ini serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu penyusunan karya tulis ini hingga karya tulis ini rampung.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya para petani di negara kita tercinta, Indonesia.

Bogor,1 Maret 2011

(16)

iv

I. BAGIAN AWAL

Halaman Judul.... ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Gambar ... v

Daftar Lampiran ... vi

Ringkasan ... vii

II. BAGIAN INTI Pendahuluan ... 1

Gagasan ... 2

Kesimpulan ... 3

III.BAGIAN AKHIR Daftar Pustaka ... 9

(17)

v

Gambar 1. Bagan fungsi Pojok Tani ... 4

Gambar 2. Fungsi pusat informasi ... 5

Gambar 3. Fungsi Pasar Petani ... 7

(18)

vi

Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun, banyak dari mereka yang masih belum dapat memanfaatkan hasil pertaniannya secara maksimal. Kebanyakan dari mereka juga tidak mengerti bagaimana cara mengolah bahan mentah hasil pertaniannya itu menjadi hasil yang bernilai dan memiliki daya guna yang tinggi. Padahal dari hasil pertanian tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang sangat berlimpah bagi petani itu sendiri maupun negara. Informasi harga pasar nasional dari hasil pertanian juga sangat berperan penting bagi para petani agar tidak mudah diakal-akali oleh para tengkulak.

Melihat kondisi para petani Indonesia yang sebagian besar seperti demikian, penulis menggagas topik “Pojok Tani” pada karya tulis ini. Pojok Tani ini merupakan solusi bagi keadaan para petani Indonesia yang masih kurang akan ilmu pengetahuanya tentang memaksimalkan dan memasarkan hasil pertaniannya.

Pojok Tani merupakan sebuah Lembaga Kemasyarakatan yang terdiri dari perkumpulan petani yang dibimbing langsung oleh para sarjana sehingga memiliki kompetensi di bidang pertanian. Pojok Tani ini dapat dijadikan pusat informasi tentang pertanian bagi para petani dan sebagai pusat pasar pertanian. Selain itu, Pojok Tani ini juga berfungsi sebagai media untuk penyaluran aspirasi para petani kepada pemerintah tentang keluhan-keluhan yang mereka hadapi.

Adapun tujuan dari pembangunan Pojok Tani ini ialah untuk memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada para petani tentang seluk beluk pertanian seperti, bagaimana cara bertani yang benar, bagaimana cara mengolah hasil pertanian yang maksimal, bagaimana cara menjadi petani usaha, bagaimana agar tidak tertipu oleh tengkulak, dan lain sebagainya. Tujuan lainnya adalah memberikan lalu lintas perdagangan bagi para petani ke konsumen dengan harga yang sesuai dengan harga pasaran nasional dengan keuntungan yang maksimal.

Sebelum menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dan informasi berupa terjun langsung ke petani, menggunakan referensi buku dan internet. Penulis menggali data yang lebih mendalam melalui buku-buku pertanian dan mencari referensi melalui internet dengan membaca kisah para petani dan membaca berita-berita terkait permasalahan petani.

Gambar

Gambar 2. Fungsi pusat informasi
Gambar 3. Fungsi Pasar Petani

Referensi

Dokumen terkait

sebelumnya, yakni dalam kandungan atau sebelum lahir (pranatal), sekitar saat kelahiran (perinatal), saat baru kelahiran (neonatal) dan setelah kelahiran

3 Izin-Izin ● Kontraktor harus mengajukan ijin pelaksanaan terlebih dahulu dalam setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan dilampiri gambar Shop Drawing dan Form

Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan

Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Yeh (2009) yang menunjukkan bahwa bagi negara berkembang pertumbuhan ekonomi tidak menyebabkan inflasi. Hasil

Perwakilan Diplomatik dan Konsuler, Misi Khusus, Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perwakilan Badan-badan Khusus PBB, dan Organisasi. Internasional di dalam menjalankan

Untuk komposit matriks polimer yang diperkukuhkan dengan gentian, (i) Senaraikan tiga fungsi fasa matriks. (ii) Bandingkan ciri-ciri mekanik yang dikehendaki pada fasa matriks dan

Demikian pula jumlah kumulatif barang yang dimuat melalui penerbangan internasional pada bulan Januari – Oktober 2016 naik signifikan dari 4.310 kg menjadi 57.956 kg

Dismenorea pada responden setelah dilakukan teknik relaksasi 100% mengalami penurunan tingkat dismenorea setelah melakukan teknik relaksasi yaitu 81 (98,78%)