• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perencanaan Jumlah Tenaga Penunjang (Studi Kasus Pada Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perencanaan Jumlah Tenaga Penunjang (Studi Kasus Pada Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor)"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

(DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

Oleh :

BETTI KARLIATI

H24103013

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

iii Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan Sjafri Mangkuprawira.

Kegiatan pelayanan administrasi dan pendukung akademik FEM IPB baik fakultas maupun departemen dipegang oleh bagian Tata Usaha (TU). Terdapat perbedaaan fungsi antara TU Fakultas (Dekanat) dan TU Departemen. TU Fakultas (Dekanat) mempunyai fungsi sebagai Quality Assurance (Jaminan Mutu), sedangkan TU Departemen memiliki fungsi sebagai Quality Control (Pengendalian Mutu). Adanya perbedaan antara fungsi TU Fakultas (Dekanat) dan TU departemen ini sangat menarik untuk dikaji.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pegawai Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen, menganalisis beban kerja untuk setiap bagian unit kerja dalam satu semester, serta mengetahui jumlah pegawai yang efisien di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis pekerjaan dan analisis beban kerja.

Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pegawai di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen antara lain: jumlah pegawai yang masih belum cukup menangani pekerjaan yang ada, gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja, serta beban kerja pegawai yang belum sesuai. Masalah di Fakultas (Dekanat) adalah pelatihan yang berdasarkan deskripsi pekerjaan masih belum efektif dan rotasi pegawai yang belum sesuai dengan kompetensi pegawai. Sementara di TU Departemen Manajemen yaitu, laporan evaluasi yang masih kurang efektif.

(3)

iv Penulis dilahirkan di Kota Sukabumi, sebuah kota sejuk yang sangat nyaman dan indah pada tanggal 13 Maret 1985. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Syarif Hidayat dan Rasimi.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Budi Asri I pada tahun 1991, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Cisuda I Kota Sukabumi. Pada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri I Kota Sukabumi, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri I Kota Sukabumi dan masuk dalam program IPA. Pada tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

(4)

v Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat serta karunia-Nya, skripsi yang berjudul Analisis Perencanaan Jumlah Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor ini dapat selesai pada waktunya.

Penulis mengangkat perencanaan jumlah tenaga penunjang sebagai tema pada skripsi ini karena penulis tertarik untuk mempelajari dan mengetahui jumlah pegawai Tata Usaha (TU) yang efisien di Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Dalam skripsi ini, penulis menganalisis pekerjaan pegawai dan beban kerjanya untuk mendapatkan jumlah pegawai yang benar-benar dibutuhkan.

Selama proses penelitian, penulis banyak belajar mengenai berbagai hal, tidak hanya terkait dengan manajemen sumberdaya manusia, melainkan juga berbagai input bagi pengembangan diri penulis, terutama terkait dengan attitude dan

soft skill.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, Maret 2007

(5)

vi Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu baik secara moril maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu, kasih sayang dan kesabaran dalam membimbing dan mendidik penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Ir. Pramono, F. MS dan Dra. Siti Rahmawati, M.Pd yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk menjadi dosen penguji yang tentunya akan memperkaya ilmu dan pengetahuan penulis serta menambah masukan bagi skripsi penulis.

3. Ratih Maria Dhewi, SP. MM yang dengan suka cita dan penuh kasih sayang serta kelembutannya memberikan banyak masukan berarti bagi penulis. 4. Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen, para

pegawai TU, serta pegawai dari Rektorat yang membantu memberikan data bagi penulis.

5. Apa dan Mamah yang seumur hidupku pun takkan mampu terbalaskan jasanya, terima kasih telah menjadi Ayah dan Ibu terbaik untukku, terima kasih atas kasih sayang dan doa yang tiada pernah terputus. Kakak-kakakku tercinta Dasep, Evie, Ade, dan Mira dan keponakanku yang lucu Ghaza, Adrian, dan De Sifa, “I love you all”.

6. Kekasihku, Dicky, yang selalu mendukung, menyemangati, dan menjadi tempatku berkeluh kesah.

7. Sahabat-sahabatku ; Imel, Mira, Oom, Papz, Kakek, Okty, serta rekan-rekan seperjuangan, anak Man’40 dan Poetri 26.

8. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tidak berkurang rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dari penulis.

Bogor, Maret 2007

(6)

vii

ABSTRAK ... ... iii

RIWAYAT HIDUP ... ... iv

KATA PENGANTAR ... ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL………...………... ix

DAFTAR GAMBAR………...………... x

DAFTAR LAMPIRAN………..……… xi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. 1

1.2. Perumusan Masalah………. 2

1.3. Tujuan Penelitian………. 3

1.4. Kegunaan Penelitian………... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian………... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumberdaya Manusia………. 5

2.2. Perencanaan ………...……… 6

2.3. Perencanaan Sumberdaya Manusia ...……… 6

2.4. Analisis Pekerjaan (Job Analysis) ...……….. 8

2.4.1. Deskripsi Pekerjaan (Job Description)... 9

2.4.2. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification) ... 10

2.5. Audit... ……….. 10

2.6. Beban Kerja (workload)………. 11

2.7. Tinjauan Studi Terdahulu……….. 12

III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian……….. 14

3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual………...…..…... 14

3.1.2. Kerangka Pemikiran Operasional………...… 15

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 17

3.3. Jenis dan Sumber Data………... 17

3.4. Metode Penentuan Responden .………. 17

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data……….. 17

3.5.1. Studi Dokumentasi .……… 17

3.5.2. Skala Likert .. …………..………... 17

(7)

viii

4.3. Karakteristik Responden……… 23

4.4. Unit Kerja Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat)……..………. 24

4.4.1.Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pegawai TU Fakultas (Dekanat)... 24

4.4.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan 25 4.4.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Kerja….. 26

4.4.4. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan yang Berkaitan dengan Kinerja Pegawai………... 27

4.4.5. Menganalisis Beban Kerja……….. 28

4.4.6. Menghitung Jumlah Pegawai yang Efisien ... 42

4.5.Unit kerja Tata Usaha (TU) Departemen Manajemen... 44

4.5.1. Analisis Persepsi Permasalahan yang Dihadapi Pegawai TU Departemen Manajemen... 44

4.5.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan 45 4.5.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Kerja... 46

4.5.4. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan yang Berkaitan dengan Kinerja Pegawai... 47

4.5.5. Menganalisis Beban Kerja... 48

4.5.6. Menghitung Jumlah Pegawai yang Efisien ... 58

4.6. Implikasi Manajerial... 59

4.6.1. Permasalahan yang Terjadi pada Pegawai TU Fakultas (Dekanat) 59 4.6.2. Beban Kerja Pegawai TU Fakultas (Dekanat).…. ……….. 63

4.6.3. Jumlah Pegawai yang Efisien di TU Fakultas (Dekanat)……… 64

4.6.4. Permasalahan yang Terjadi pada Pegawai TU Departemen Manajemen………... 66

4.6.5. Beban Kerja Pegawai TU Departemen Manajemen..……… 70

4.6.6. Jumlah Pegawai yang Efisien di TU Departemen Manajemen…. 71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 72

2. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA………...……… 74

(8)

ix

Halaman

1. Jumlah mahasiswa FEM Tahun Ajaran 2006-2007 …...….. 21

2. Jumlah staf pengajar (Dosen) FEM IPB .……… 21

3. Jumlah staf penunjang FEM IPB ... 21

4. Jumlah responden di TU Fakultas (Dekanat) ... 23

5. Jumlah responden di TU Departemen Manajemen ... 23

6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja ... 23

7. Posisi keputusan penilaian ... 25

8. Persepsi responden terhadap permasalahan analisis pekerjaan ... 26

9. Persepsi responden terhadap permasalahan keadaan kerja pegawai ... 26

10. Persepsi responden terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai ... 28

11. Beban kerja Kepala Tata Usaha (KTU) ... 30

12. Beban kerja bagian administrasi keuangan ... 31

13. Beban kerja bagian administrasi kesejahteraan mahasiswa ... 32

14. Beban kerja bagian administrasi kepegawaian ... 33

15. Beban kerja bagian administrasi persuratan ... 34

16. Beban kerja bagian administrasi inventarisasi ... 35

17. Beban kerja bagian penanggung jawab perpustakaan ... 36

18. Beban kerja bagian penanggung jawab laboratorium komputer ... 37

19. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (pramu kantor) ... 38

20. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (kebersihan) ... 39

21. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (kebersihan) ... 40

22. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (kebersihan) ... 40

23. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (pengemudi) ... 41

24. Posisi keputusan penilaian ... 45

25. Persepsi responden terhadap permasalahan analisis pekerjaan ... 46

26. Persepsi responden terhadap permasalahan keadaan kerja pegawai ... 47

27. Persepsi responden terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai ... 48

28. Beban kerja Kepala Tata Usaha (KTU) ... 50

29. Beban kerja bagian keuangan ... 52

30. Beban kerja bagian keuangan ... 52

31. Beban kerja bagian administrasi umum …... 54

32. Beban kerja bagian administrasi akademik ... 55

33. Beban kerja bagian administrasi inventarisasi ... 56

34. Beban kerja pramu kantor ... 57

35. Beban kerja pegawai TU Fakultas (Dekanat) ……… 64

36. Perbandingan jumlah pegawai TU Fakultas (Dekanat) ……….. 65

37. Beban kerja pegawai TU Departemen Manajemen ……… 70

(9)

x

Halaman

(10)

xi

1. Hasil prastudi ... 76

2. Struktur organisasi ... 77

3. Kuisioner penelitian ...………. 78

(11)

(DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

Oleh :

BETTI KARLIATI

H24103013

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

iii Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan Sjafri Mangkuprawira.

Kegiatan pelayanan administrasi dan pendukung akademik FEM IPB baik fakultas maupun departemen dipegang oleh bagian Tata Usaha (TU). Terdapat perbedaaan fungsi antara TU Fakultas (Dekanat) dan TU Departemen. TU Fakultas (Dekanat) mempunyai fungsi sebagai Quality Assurance (Jaminan Mutu), sedangkan TU Departemen memiliki fungsi sebagai Quality Control (Pengendalian Mutu). Adanya perbedaan antara fungsi TU Fakultas (Dekanat) dan TU departemen ini sangat menarik untuk dikaji.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pegawai Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen, menganalisis beban kerja untuk setiap bagian unit kerja dalam satu semester, serta mengetahui jumlah pegawai yang efisien di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis pekerjaan dan analisis beban kerja.

Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pegawai di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen antara lain: jumlah pegawai yang masih belum cukup menangani pekerjaan yang ada, gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja, serta beban kerja pegawai yang belum sesuai. Masalah di Fakultas (Dekanat) adalah pelatihan yang berdasarkan deskripsi pekerjaan masih belum efektif dan rotasi pegawai yang belum sesuai dengan kompetensi pegawai. Sementara di TU Departemen Manajemen yaitu, laporan evaluasi yang masih kurang efektif.

(13)

iv Penulis dilahirkan di Kota Sukabumi, sebuah kota sejuk yang sangat nyaman dan indah pada tanggal 13 Maret 1985. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Syarif Hidayat dan Rasimi.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Budi Asri I pada tahun 1991, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Cisuda I Kota Sukabumi. Pada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri I Kota Sukabumi, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri I Kota Sukabumi dan masuk dalam program IPA. Pada tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

(14)

v Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat serta karunia-Nya, skripsi yang berjudul Analisis Perencanaan Jumlah Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor ini dapat selesai pada waktunya.

Penulis mengangkat perencanaan jumlah tenaga penunjang sebagai tema pada skripsi ini karena penulis tertarik untuk mempelajari dan mengetahui jumlah pegawai Tata Usaha (TU) yang efisien di Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Dalam skripsi ini, penulis menganalisis pekerjaan pegawai dan beban kerjanya untuk mendapatkan jumlah pegawai yang benar-benar dibutuhkan.

Selama proses penelitian, penulis banyak belajar mengenai berbagai hal, tidak hanya terkait dengan manajemen sumberdaya manusia, melainkan juga berbagai input bagi pengembangan diri penulis, terutama terkait dengan attitude dan

soft skill.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, Maret 2007

(15)

vi Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu baik secara moril maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu, kasih sayang dan kesabaran dalam membimbing dan mendidik penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Ir. Pramono, F. MS dan Dra. Siti Rahmawati, M.Pd yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk menjadi dosen penguji yang tentunya akan memperkaya ilmu dan pengetahuan penulis serta menambah masukan bagi skripsi penulis.

3. Ratih Maria Dhewi, SP. MM yang dengan suka cita dan penuh kasih sayang serta kelembutannya memberikan banyak masukan berarti bagi penulis. 4. Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen, para

pegawai TU, serta pegawai dari Rektorat yang membantu memberikan data bagi penulis.

5. Apa dan Mamah yang seumur hidupku pun takkan mampu terbalaskan jasanya, terima kasih telah menjadi Ayah dan Ibu terbaik untukku, terima kasih atas kasih sayang dan doa yang tiada pernah terputus. Kakak-kakakku tercinta Dasep, Evie, Ade, dan Mira dan keponakanku yang lucu Ghaza, Adrian, dan De Sifa, “I love you all”.

6. Kekasihku, Dicky, yang selalu mendukung, menyemangati, dan menjadi tempatku berkeluh kesah.

7. Sahabat-sahabatku ; Imel, Mira, Oom, Papz, Kakek, Okty, serta rekan-rekan seperjuangan, anak Man’40 dan Poetri 26.

8. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tidak berkurang rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dari penulis.

Bogor, Maret 2007

(16)

vii

ABSTRAK ... ... iii

RIWAYAT HIDUP ... ... iv

KATA PENGANTAR ... ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL………...………... ix

DAFTAR GAMBAR………...………... x

DAFTAR LAMPIRAN………..……… xi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. 1

1.2. Perumusan Masalah………. 2

1.3. Tujuan Penelitian………. 3

1.4. Kegunaan Penelitian………... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian………... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumberdaya Manusia………. 5

2.2. Perencanaan ………...……… 6

2.3. Perencanaan Sumberdaya Manusia ...……… 6

2.4. Analisis Pekerjaan (Job Analysis) ...……….. 8

2.4.1. Deskripsi Pekerjaan (Job Description)... 9

2.4.2. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification) ... 10

2.5. Audit... ……….. 10

2.6. Beban Kerja (workload)………. 11

2.7. Tinjauan Studi Terdahulu……….. 12

III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian……….. 14

3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual………...…..…... 14

3.1.2. Kerangka Pemikiran Operasional………...… 15

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 17

3.3. Jenis dan Sumber Data………... 17

3.4. Metode Penentuan Responden .………. 17

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data……….. 17

3.5.1. Studi Dokumentasi .……… 17

3.5.2. Skala Likert .. …………..………... 17

(17)

viii

4.3. Karakteristik Responden……… 23

4.4. Unit Kerja Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat)……..………. 24

4.4.1.Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pegawai TU Fakultas (Dekanat)... 24

4.4.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan 25 4.4.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Kerja….. 26

4.4.4. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan yang Berkaitan dengan Kinerja Pegawai………... 27

4.4.5. Menganalisis Beban Kerja……….. 28

4.4.6. Menghitung Jumlah Pegawai yang Efisien ... 42

4.5.Unit kerja Tata Usaha (TU) Departemen Manajemen... 44

4.5.1. Analisis Persepsi Permasalahan yang Dihadapi Pegawai TU Departemen Manajemen... 44

4.5.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan 45 4.5.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Kerja... 46

4.5.4. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan yang Berkaitan dengan Kinerja Pegawai... 47

4.5.5. Menganalisis Beban Kerja... 48

4.5.6. Menghitung Jumlah Pegawai yang Efisien ... 58

4.6. Implikasi Manajerial... 59

4.6.1. Permasalahan yang Terjadi pada Pegawai TU Fakultas (Dekanat) 59 4.6.2. Beban Kerja Pegawai TU Fakultas (Dekanat).…. ……….. 63

4.6.3. Jumlah Pegawai yang Efisien di TU Fakultas (Dekanat)……… 64

4.6.4. Permasalahan yang Terjadi pada Pegawai TU Departemen Manajemen………... 66

4.6.5. Beban Kerja Pegawai TU Departemen Manajemen..……… 70

4.6.6. Jumlah Pegawai yang Efisien di TU Departemen Manajemen…. 71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 72

2. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA………...……… 74

(18)

ix

Halaman

1. Jumlah mahasiswa FEM Tahun Ajaran 2006-2007 …...….. 21

2. Jumlah staf pengajar (Dosen) FEM IPB .……… 21

3. Jumlah staf penunjang FEM IPB ... 21

4. Jumlah responden di TU Fakultas (Dekanat) ... 23

5. Jumlah responden di TU Departemen Manajemen ... 23

6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja ... 23

7. Posisi keputusan penilaian ... 25

8. Persepsi responden terhadap permasalahan analisis pekerjaan ... 26

9. Persepsi responden terhadap permasalahan keadaan kerja pegawai ... 26

10. Persepsi responden terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai ... 28

11. Beban kerja Kepala Tata Usaha (KTU) ... 30

12. Beban kerja bagian administrasi keuangan ... 31

13. Beban kerja bagian administrasi kesejahteraan mahasiswa ... 32

14. Beban kerja bagian administrasi kepegawaian ... 33

15. Beban kerja bagian administrasi persuratan ... 34

16. Beban kerja bagian administrasi inventarisasi ... 35

17. Beban kerja bagian penanggung jawab perpustakaan ... 36

18. Beban kerja bagian penanggung jawab laboratorium komputer ... 37

19. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (pramu kantor) ... 38

20. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (kebersihan) ... 39

21. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (kebersihan) ... 40

22. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (kebersihan) ... 40

23. Beban kerja bagian urusan rumah tangga (pengemudi) ... 41

24. Posisi keputusan penilaian ... 45

25. Persepsi responden terhadap permasalahan analisis pekerjaan ... 46

26. Persepsi responden terhadap permasalahan keadaan kerja pegawai ... 47

27. Persepsi responden terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai ... 48

28. Beban kerja Kepala Tata Usaha (KTU) ... 50

29. Beban kerja bagian keuangan ... 52

30. Beban kerja bagian keuangan ... 52

31. Beban kerja bagian administrasi umum …... 54

32. Beban kerja bagian administrasi akademik ... 55

33. Beban kerja bagian administrasi inventarisasi ... 56

34. Beban kerja pramu kantor ... 57

35. Beban kerja pegawai TU Fakultas (Dekanat) ……… 64

36. Perbandingan jumlah pegawai TU Fakultas (Dekanat) ……….. 65

37. Beban kerja pegawai TU Departemen Manajemen ……… 70

(19)

x

Halaman

(20)

xi

1. Hasil prastudi ... 76

2. Struktur organisasi ... 77

3. Kuisioner penelitian ...………. 78

(21)

(DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

BETTI KARLIATI

H24103013

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(22)

ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PENUNJANG (STUDI KASUS PADA PEGAWAI TATA USAHA FAKULTAS

(DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh : Betti Karliati

H24103013

Menyetujui, Maret 2007

Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono Mintarto Munandar, M. Sc. Ketua Departemen

(23)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era persaingan yang semakin ketat saat ini, dibutuhkan keunggulan

kompetitif dari organisasi. Organisasi sebagai wadah pengolahan sumberdaya

harus dapat menghasilkan produk yang berkualitas atau pelayanan yang

maksimal, sehingga penting mendapatkan perhatian dari berbagai pihak,

khususnya para atasan sebagai pihak yang berwenang. Sumberdaya manusia

merupakan aset utama organisasi yaitu sebagai motor penggerak dan sumber

potensi yang mendukung keberhasilan organisasi. Untuk itu, organisasi yang

memiliki prospek maju ke masa depan harus melakukan kegiatan perencanaan

sumberdaya manusia dengan baik.

Perencanaan sumberdaya manusia adalah langkah-langkah tertentu

yang diambil dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah

dan akan ditetapkan. Langkah berikutnya agar tersedia pegawai yang tepat

dalam menduduki berbagai kedudukan, jabatan atau pekerjaan yang tepat,

serta pada waktu yang tepat, dapat dilakukan dengan menggunakan analisis

pekerjaan dan beban kerja, sehingga dapat diperoleh jumlah pegawai yang

efisien.

Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai sebuah organisasi yang perlu

melakukan perencanaan sumberdaya manusia terutama sejak IPB

mencanangkan program IPB sebagai Research Based University yang salah

satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas output. Oleh karena itu,

dibutuhkan perencanaan sumberdaya manusia di setiap fakultas yang ada di

IPB, diantaranya Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Kegiatan pelayanan administrasi dan pendukung akademik FEM baik

fakultas maupun departemen dipegang oleh bagian Tata Usaha (TU). FEM

memiliki lima TU yang akan membantu fakultas dan departemen, antara lain

TU Fakultas (Dekanat), TU Departemen Manajemen, TU Departemen Ilmu

Ekonomi, TU Departemen Agribisnis, dan TU Departemen Ekonomi

Sumberdaya Lingkungan. Perbedaan antara TU Fakultas (Dekanat) dan TU

(24)

fungsi sebagai Quality Assurance (Jaminan Mutu), sedangkan TU Departemen

memiliki fungsi sebagai Quality Control (Pengendalian Mutu). Adanya

perbedaan antara fungsi TU Fakultas (Dekanat) dan TU departemen ini sangat

menarik untuk dikaji lebih lanjut, terutama mengenai perencanaan sumberdaya

manusia di masing-masing TU tersebut, sehingga bisa diperoleh efektivitas dn

efisiensi dalam struktur manajemen TU di FEM.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini penting dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana perencanaan jumlah tenaga penunjang di TU

Fakultas (Dekanat) dan departemen. Dalam penelitian ini diambil salah satu

perwakilan dari TU departemen yaitu TU Departemen Manajemen. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui dampak dari perbedaan fungsi yang diemban oleh

kedua TU Fakultas (Dekanat) dan departemen yang ada di FEM, sehingga

diperoleh alternatif solusi untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi TU

di FEM.

1.2. Perumusan Masalah

Pegawai sebagai motor organisasi sangat mempunyai pengaruh pada

peningkatan keefektifan dan keefisienan organisasi. Untuk itu, perlu dilakukan

perencanaan kerja yang baik meliputi analisis pekerjaan dan analisis beban

kerja. Analisis pekerjaan terdiri dari deskripsi pekerjaan (job description) dan

spesifikasi pekerjaan (job specification). Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi

pekerjaan yang jelas sangat berperan penting dalam mencapai efektivitas dan

efisiensi kerja pegawai. Selain itu, perlu dilakukan analisis beban kerja,

sehingga dapat diketahui apakah tugas dapat diselesaikan oleh pegawai atau

TU masih memerlukan sumber daya manusia yang baru.

Berdasarkan hasil prastudi yang dilakukan melalui observasi dan

wawancara pada mahasiswa dan dosen sebagai pengguna jasa TU, diketahui

bahwa pelayanan pegawai di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen

Manajemen masih kurang optimal. Namun berdasarkan hasil wawancara

dengan pegawai, pegawai merasa bahwa pelayanan yang telah dilakukan oleh

pegawai sudah baik. Hal ini bertolak belakang dengan yang dirasakan oleh

mahasiswa dan dosen, sehingga permasalahan ini harus menjadi perhatian dari

(25)

Berdasarkan uraian di atas, maka hal-hal yang diteliti adalah sebagai

berikut:

1. Permasalahan apa saja yang dihadapi oleh pegawai Tata Usaha (TU)

Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB dalam

melaksanakan pekerjaan?

2. Berapakah beban kerja untuk setiap bagian unit kerja dalam satu semester

di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB?

3. Berapakah jumlah pegawai yang efisien di TU Fakultas (Dekanat) dan

Departemen Manajemen FEM IPB, sehingga pegawai dapat bekerja secara

efektif?

4. Bagaimana alternatif solusi untuk perbaikan unit kerja di TU Fakultas

(Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pegawai Tata Usaha

(TU) Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB dalam

melaksanakan pekerjaan.

2. Menganalisis beban kerja untuk setiap bagian unit kerja dalam satu

semester di TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM

IPB.

3. Mengetahui jumlah pegawai yang efisien di TU Fakultas (Dekanat) dan

Departemen Manajemen FEM IPB, sehingga pegawai dapat bekerja secara

efektif.

4. Merekomendasikan alternatif solusi untuk perbaikan unit kerja di TU

Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen FEM IPB.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi organisasi, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi

pihak yang berwenang untuk menambah atau mengurangi pegawai yang

kurang efisien dan mengetahui permasalahan yang dihadapi pegawai.

2. Bagi pegawai, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pegawai

(26)

3. Bagi peneliti, sebagai sarana aplikasi ilmu yang diperoleh selama

perkuliahan dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir penulis.

4. Dapat dijadikan master untuk penelitian selanjutnya di fakultas lain di

IPB.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Seluruh pegawai dari TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen

FEM IPB.

2. Cakupan yang akan dikaji didasarkan pada jenis dan deskripsi pekerjaan

pegawai yang telah ada, yaitu:

a. TU Fakultas (Dekanat) memiliki bagian-bagian unit kerja sebagai

berikut:

1. Kepala Tata Usaha

2. Bagian Keuangan

3. Bagian Administrasi

4. Penanggung Jawab Perpustakaan dan Laboratorium Komputer

5. Bagian Urusan Rumah Tangga

b. TU Departemen Manajemen memiliki beberapa bagian unit kerja

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Sumberdaya Manusia

Manajemen sumberdaya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan

organisasi (Mangkunegara, 2002). Sementara itu, menurut Ishak dan Tanjung

(2003), manajemen sumberdaya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur

unsur manusia (cipta, rasa dan karsa) sebagai salah satu aset suatu organisasi

demi terwujudnya tujuan organisasi dengan cara memperoleh,

mengembangkan dan memelihara tenaga kerja secara efektif dan efisien.

Selain itu, menurut Hasibuan (2005) manajemen sumberdaya manusia adalah

ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

Adapun fungsi-fungsi dari manajemen sumberdaya manusia (Ishak dan

Tanjung, 2003) adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Manajerial adalah fungsi manajemen yang berkaitan langsung

dengan aspek-aspek manajerial yaitu fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

b. Fungsi Pengarahan yaitu memberikan dorongan untuk menciptakan

kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efesien. Termasuk

didalamnya adalah fungsi memotivasi karyawan agar dari waktu ke waktu

dapat bekerja dengan baik.

c. Fungsi Pengendalian adalah melakukan pengukuran antara kegiatan yang

telah dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan, khususnya dalam

bidang tenaga kerja.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui pentingnya manajemen

(28)

bermanfaat dalam memberikan kontribusi terhadap jalannya manajemen

sumberdaya manusia yang efektivitas dan efisiensi dalam organisasi.

2.2. Perencanaan

Perencanaan adalah proses pemilihan sejumlah kegiatan untuk

ditetapkan untuk sebagai keputusan tentang suatu pekerjaan yang harus

dilakukan, kapan, bagaimana dan siapa yang melakukannya (Nawawi, 2001).

Pengertian lain dari perencanaan yang dikemukakan Siagian (2005),

perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan keputusan yang telah

diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa

depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, menurut Billy E. Goetz dalam

Samsudin (2006) adalah pemilihan yang fundamental dan masalah

perencanaan timbul, jika terdapat alternatif-alternatif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

perencanaan ditetapkan untuk membuat keputusan yang dibuat secara sadar

dan telah diperhitungkan secara matang dari permasalahan-permasalahan yang

timbul. Hal ini menunjukkan pentingnya membuat perencanaan dalam

memecahkan permasalahan yang terdapat dalam organisasi.

2.3. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumberdaya manusia adalah jumlah dari seluruh rencana

yang diformulasikan untuk rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan,

struktur pekerjaan, promosi, dan aturan main dari sumberdaya manusia

perusahaan. Perencanaan sumberdaya manusia merupakan sebuah proses yang

dirancang untuk menerjemahkan rencana organisasi dan tujuan ke dalam

syarat-syarat pekerjaan, baik kuantitatif maupun kualitatif (Mangkuprawira,

2004). Sedangkan menurut Siagian dalam Gomes (2003) perencanaan

sumberdaya manusia merupakan fungsi yang pertama-tama harus

dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan sumberdaya manusia adalah

langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin

bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai

(29)

Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang

telah dan akan ditetapkan.

Selain itu perencanaan sumberdaya manusia menurut Hasibuan (2005)

adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan

serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Tujuan

perencanaan sumberdaya manusia adalah sebagai berikut:

1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi

semua jabatan dalam perusahaan.

2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan,

sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.

3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam

pelaksanaan tugas.

4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS)

sehingga produktivitas kerja meningkat.

5. Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.

6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan

dan pemberhentian karyawan.

7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal)

dan pensiun karyawan.

8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian keryawan.

Menurut Tulus dalam Ridwan (2005) proses perencanaan sumberdaya

manusia dapat dijabarkan dalam bentuk bagan di bawah.

Gambar 1. Proses Perencanaan Sumberdaya Manusia

Perencanaan Perusahaan

Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan mutu tenaga kerja Perencanaan Jumlah tenaga kerja

Analisis Pekerjaan Analisis beban kerja Analisis angkatan kerja Deskripsi Pekerjaan

(30)

Gambar satu di atas menunjukkan bahwa dalam perencanaan

perusahaan terdapat perencanaan tenaga kerja yang meliputi perencanaan

mutu tenaga kerja dan perencanaan jumlah tenaga kerja. Perencanaan mutu

tenaga kerja dapat dilakukan dengan analisis pekerjaan yang diantara

fungsinya akan menghasilkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.

Sedangkan perencanaan jumlah tenaga kerja dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis beban kerja dan analisis angkatan kerja, sehingga

dihasilkan jumlah beban kerja dan jumlah angkatan kerja.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

perencanaan sumberdaya manusia dirancang untuk mengetahui rencana

organisasi untuk mendapatkan sejumlah orang untuk ditempatkan pada posisi

tertentu. Dalam hal ini, disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas yang

dibutuhkan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh jumlah

spesifik pegawai yang benar-benar dibutuhkan oleh TU Fakultas (Dekanat)

dan Departemen Manajemen FEM IPB.

2.4. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)

Menurut Garry Desler (1997), analisis pekerjaan merupakan langkah

awal dalam proses rekrutmen. Analisis pekerjaan adalah prosedur untuk

menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang

macam apa yang akan diperkerjakan untuk itu. Selain itu, menurut Hasibuan

(2005) mengemukakan bahwa analisis pekerjaan adalah informasi tertulis

mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan

agar tujuan tercapai. Sejalan dengan pendapat tadi, Mangkuprawira (2004)

mendefinisikan analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data

tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian dianalisis

untuk berbagai keperluan, karena jenis data dan informasi begitu beragam,

maka penggunaannya dapat dipakai untuk tujuan yang sama atau berbeda.

Misalnya, data yang digunakan untuk memprediksi kebutuhan tenaga kerja di

divisi produksi akan berbeda dengan di divisi sumberdaya manusia, dan

sebagainya, sehingga hasil penelitian untuk divisi produksi akan berbeda

dengan hasil penelitian sumberdaya manusia. Syarat-syarat teknis analisis

(31)

1. Harus dinamis sejalan dengan perubahan-perubahan lingkungan internal

dan eksternal.

2. Prosedurnya harus dapat diaplikasikan dan dikelola secara akurat, absah,

dan efisien serta efektif.

3. Pelaksanaan analisis jabatan memiliki pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang memadai, serta

4. Melibatkan semua komponen karyawan dan pimpinan secara aktif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis

pekerjaan adalah langkah awal sebelum proses perekrutan dengan mengetahui

kualifikasi dan deskripsi dari pekerjaan untuk mendapatkan pegawai dengan

kualitas dan kuantitas yang telah ditetapkan untuk mencapai efisiensi dan

efektivitas organisasi. Analisis pekerjaan akan terus berubah seiring dengan

berjalannya waktu. Oleh karena itu, penelitian ini akan sangat berguna untuk

menganalisis kesesuaian pekerjaan dari pegawai Tata Usaha Fakultas dan

Departemen Manajemen FEM IPB.

2.4.1. Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

Deskripsi pekerjaan (Handoko, 2002) merupakan suatu

pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi tugas-tugas, tanggung

jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu

lainnya. Adapun Hasibuan (2005) berpendapat bahwa uraian pekerjaan

adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab,

kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada

suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Selain itu, menurut Dessler

(1997) deskripsi pekerjaan merupakan suatu daftar tugas-tugas,

tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab

kepenyeliaan suatu jabatan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

deskripsi pekerjaan ialah uraian atau informasi tertulis yang berisikan

tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, dan posisi dalam struktur

organisasi. Deskripsi pekerjaan akan sangat berguna agar pegawai dapat

bekerja secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penelitian ini akan

(32)

Usaha Fakultas dan Departemen Manajemen FEM IPB agar terus

meninjau deskripsi pekerjaan setiap tahunnya, karena seiring perubahan

waktu dan teknologi akan mengakibatkan perubahan deskripsi

pekerjaan.

2.4.2. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification)

Menurut Handoko (2002), spesifikasi pekerjaan mencakup siapa

yang melakukan pekerjaan dan faktor-faktor manusia yang disyaratkan.

Adapun spesifikasi pekerjaan menurut Hasibuan (2005) disusun

berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri,

karakteristik, pendidikan, pengalaman, dan yang lainnya dari orang

yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Pengertian

lain spesifikasi pekerjaan menurut Dessler (1997) yaitu suatu daftar dari

”tuntutan manusia” suatu jabatan yakni pendidikan, keterampilan,

kepribadian, dan lain-lain yang sesuai.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja

yang harus dikerjakan dan penjelasan lengkapnya terdapat dalam

deskripsi pekerjaan. sedangkan untuk mengetahui seperti apa dan

bagaimana pekerjaan tersebut harus dikerjakan, terdapat dalam

spesifikasi pekerjaan. Semua itu terangkum dalam pencanaan

sumberdaya manusia, yaitu sebuah proses yang dirancang untuk

menerjemahkan rencana organisasi dan tujuan kedalam syarat-syarat

pekerjaan, baik kuantitatif maupun kualitatif. Dengan demikian, dari

hasil penelitian dapat diperoleh implikasi manajerial yang dapat

bermanfaat bagi manajemen sumberdaya manusia Tata Usaha Fakultas

dan Departemen Manajemen.

2.5. Audit

Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan

melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran, dan penilaian serta penarikan

kesimpulan) secara sistematis, objektif dan terdokumentasi yang berorientasi

pada azas nilai manfaat (Susilo, 2004). Audit operasional adalah audit internal

(33)

kegiatan operasional dengan cara mengkaji, mengevaluasi kegiatan

operasional dalam organisasi sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas serta kesesuaian terhadap kebijakan setiap operasi yang dilakukan.

Sedangkan audit personalia menurut Handoko (2001) mengevaluasi

kegiatan-kegiatan personalia yang dilakukan dalam suatu organisasi, mungkin

mencakup satu departemen atau perusahaan keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

audit sangat penting bagi keberlangsungan organisasi TU di Fakultas

(Dekanat) dan Departemen Manajemen di masa datang. Selain itu, dapat

dijadikan sebagai pemacu untuk meningkatkan produktivitas agar lebih baik

lagi dengan mengetahui aspek-aspek yang perlu diperbaiki, dirubah atau

ditingkatkan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan evaluasi. 2.6. Beban Kerja (Workload)

Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk

perhitungan formasi dari pekerja (PAN, 2004). Caranya berdasarkan

perhitungan tingkat produktivitas pekerja. Beban kerja juga merupakan

sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam suatu

rata-rata pegawai. Dengan menggunakan pengukuran beban kerja dapat

mempermudah dalam penetapan jumlah pegawai. Pengukuran beban kerja

(Biro Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995) adalah

teknik yang diciptakan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang

memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu pada

suatu tingkat prestasi yang telah ditetapkan. Pengukuran beban kerja juga

merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di berbagai instansi negeri

maupun swasta. Dengan adanya pengukuran beban kerja dapat mempermudah

dalam melakukan analisis beban kerja. Analisis beban kerja (Workload

analysis) menurut Hasibuan (2005) adalah penentuan jumlah pekerja yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan uraian di atas, analisis beban kerja sangat penting untuk

dilakukan agar setiap organisasi yang ada dapat berjalan dengan baik, karena

(34)

tujuan yang sama yaitu untuk menganalisis jumlah pegawai yang efisien di TU

Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen.

2.7. Tinjauan Studi Terdahulu

Berdasarkan penelitian Makiyah, N (2005) dalam tesisnya mengenai

Analisis Beban Kerja Karyawan Bagian Administrasi Rumah Sakit Adi

Husada Surabaya Berdasarkan Hasil Pengukuran Kerja dengan Metode

Sampling Pekerjaan. Metode ini dipakai untuk mengetahui keseimbangan

beban kerja yang diterima oleh empat orang karyawan dengan menggunakan

uji Kai-Kuadrat dan uji proporsi. Hasil penelitian diketahui bahwa terjadi

ketidakmerataan beban kerja. Beban kerja terberat berada pada karyawan ke

empat.

Berdasarkan penelitian Suharyono dan Wiku (2006) dalam artikel

penelitian mengenai Analisis Kebutuhan Jumlah Tenaga Pekarya dengan

Work Sampling di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Bagian Pelayanan

Kesehatan St. Carolus, Jakarta. Diambil sampel sebanyak tiga belas orang

pekerja. Kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan metode

WISN. Hasil penelitian diperoleh kelebihan jumlah tenaga pekarya di Unit

Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan St. Carolus sebanyak enam orang.

Berdasarkan penelitian Enida, S. N (2006) dalam skripsinya mengenai

Analisis Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Kompartemen Produksi

PT. Pupuk Kujang Cikampek. Bertujuan untuk mengetahui jumlah karyawan

yang dibutuhkan dalam jangka waktu 3 tahun mendatang semenjak 2006-2008

dengan menggunakan metode peramalan analisis Trend dan Teknik Delphi

sebagai prediksi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kompartemen produksi

membutuhkan 16 orang karyawan baru sampai akhir tahun 2006, 16 orang

untuk tahun 2007 dan 17 orang untuk tahun 2008. Hal ini terjadi karena

kompartemen ini memiliki kontrak pembelian gas dengan volume 135 Triliun

BTU (British Thermal Unit) dari tahun 2007-2017.

Penelitian terdahulu di atas, telah membuktikan bahwa dengan metode

sampling pekerjaan (Work Sampling) dan stop watch telah terbukti berhasil

untuk mengetahui beban kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada

(35)

rutin. Metode tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena

penelitian ini, dilaksanakan pada organisasi jasa (Intangible) yang sifat urutan

kerjanya tidak pasti, sehingga sulit untuk menghitung beban kerja pegawai,

dan membutuhkan waktu yang lama jika memakai metode work sampling.

Sama halnya penelitian analisis sumberdaya manusia dengan memprediksi

jumlah karyawan untuk tiga tahun ke depan tidak dapat digunakan dalam

penelitian ini, karena penelitian ini hanya untuk mengetahui kondisi saat ini.

Penelitian yang akan dilakukan ialah menganalisis perencanaan jumlah

pegawai di Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor dengan terlebih

dahulu menganalisis pekerjaan pegawai berdasarkan frekuensi pekerjaan dan

beban kerja pekerjaan.Oleh karena itu, dalam penelitian ini untuk mengetahui

beban kerja para pegawai, diperoleh berdasarkan hasil dari standar waktu

(36)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan perguruan tinggi yang

khusus bergerak di bidang pertanian dan telah banyak menyumbangkan

pemikiran, konsep dan hasil kajian/penelitian bagi kepentingan negara, sektor

swasta maupun masyarakat petani dengan menjadi pusat bagi pengembangan

pertanian yang maju dan modern. Sejak IPB mencanangkan program IPB

sebagai Research Based University yang ditunjang dengan berubahnya status

IPB sebagai BHMN sejak dikeluarkan PP No. 154 Tahun 2000, memiliki

beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas output,

sehingga diharapkan dapat tercapai efisiensi dan efektivitas organisasi. Dalam

upaya untuk mencapai program tersebut maka dibutuhkan perencanaan. Salah

satunya adalah perencanaan pegawai pada setiap fakultas yang ada di IPB,

termasuk Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Proses perencanaan pegawai di fakultas dalam penelitian ini

mengadopsi pendapat dari Tulus dalam Ridwan (2005), meliputi perencanaan

mutu tenaga kerja dan perencanaan jumlah tenaga kerja. Perencanaan mutu

tenaga kerja dapat dilakukan dengan menggunakan analisis pekerjaan yang

salah satu fungsinya adalah menghasilkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi

pekerjaan. Sedangkan perencanaan jumlah tenaga kerja dapat dilakukan

dengan menggunakan analisis beban kerja dan analisis angkatan kerja,

sehingga dihasilkan jumlah beban kerja dan jumlah angkatan kerja yang

sesuai. Dengan demikian, efisiensi dan efektivitas jumlah pegawai dapat

tercapai, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas

(37)
[image:37.612.142.506.68.530.2]

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual

3.1.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Perencanaan jumlah pegawai pada organisasi jasa (intangible) seperti

IPB sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas organisasi. Perencanaan

jumlah pegawai diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas

organisasi IPB. Salah satu tujuan dari adanya perencanaan adalah untuk

mengevaluasi jumlah pegawai setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan meninjau kembali kesesuaian antara jumlah pegawai dengan tujuan IPB sebagai Research

Based University

Produktivitas Efisiensi jumlah

pegawai

Efisiensi dan efektifitas Organisasi

Perencanaan IPB sebagai RBU

Perencanaan pegawai IPB

Perencanaan mutu tenaga kerja Perencanaan Jumlah tenaga kerja

Analisis Pekerjaan Analisis beban kerja

Analisis angkatan kerja

Deskripsi Pekerjaan

Spesifikasi pekerjaan Jumlah beban kerja

Jumlah angkatan kerja Perencanaan Pegawai di Fakultas

(38)

organisasi. Sebab kekurangan atau kelebihan satu orang pegawai saja akan

berpengaruh besar pada produktivitas organisasi.

Langkah awal dimulai dengan menganalisis pekerjaan pegawai. Hal

tersebut dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara pelaksanaan dengan

deskripsi pekerjaan pegawai. Oleh karena itu, data dan informasi yang

diperoleh dari masing-masing Kepala Tata Usaha (KTU) dijadikan sebagai

dasar untuk penelitian ini.

Langkah berikutnya ialah mencari tahu permasalahan dalam

pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai, yaitu dengan memberikan kuesioner

yang berisi tentang kemungkinan permasalahan pada analisis pekerjaan,

keadaan kerja pegawai, dan kinerja pegawai. Selain itu diberikan juga

kuesioner berpola audit sumberdaya manusia untuk mengetahui tingkat

efektivitas kerja pegawai. Selanjutnya, cara untuk mengetahui proporsi standar

rata-rata beban kerja pegawai adalah dengan mengamati proses para pegawai

bekerja. Untuk selanjutnya para pegawai diberikan kuesioner yang berisikan

deskripsi pekerjaan masing-masing pegawai yang disertai dengan kolom

frekuensi pelaksanaan tugas, dan rata-rata waktu yang dihabiskan untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selanjutnya rata-rata waktu yang

dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan (beban kerja pegawai) dibagi

dengan jumlah waktu kerja produktif selama satu semester. Dengan demikian,

[image:38.612.122.508.508.674.2]

akan diperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan pada masing-masing bagian.

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

Efisiensi jumlah pegawai

Perencanaan mutu tenaga kerja Perencanaan jumlah tenaga kerja

Permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan

Skala Likert Jumlah beban kerja

Perencanaan Pegawai di TU Fakultas dan Departemen Manajemen

Standar rata-rata waktu penyelesaian Deskripsi pekerjaan

(39)

3.2. Lokasi dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat) yang

beralamatkan di Jl. Kamper, Wing 2 Level V dan Departemen Manajemen di

Wing Rektorat Lt.2, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Adapun penelitian ini

dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2006 sampai dengan Februari 2007.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Data primer berasal dari kuisioner, wawancara dan

observasi langsung pada Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen

Manajemen FEM IPB. Sementara data sekunder diperoleh dari hasil studi

literatur yang berkaitan dengan bahasan penelitian.

3.4. MetodePenentuan Responden

Pengambilan responden dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

mengambil semua pegawai dari TU Fakultas (Dekanat) dan Departemen

Manajemen. Jumlah pegawai untuk TU Fakultas adalah 13 orang dan 7 orang

untuk TU Departemen Manajemen .

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1. Studi dokumentasi

Dilakukan untuk mendalami struktur organisasi dan deskripsi

pekerjaan (Job Description) berdasarkan jenis pekerjaan. Data tersebut

akan digunakan untuk menghitung beban kerja pegawai.

3.5.2. Skala Likert

Menurut Kinnear dalam Umar (2003), Skala Likert berhubungan

dengan sikap seseorang terhadap sesuatu, yaitu:

a. Sangat tidak setuju = 1

b. Tidak setuju = 2

c. Cukup setuju = 3

d. Setuju = 4

e. Sangat Setuju = 5

Untuk membuat skala Likert dapat mengikuti langkah-langkah

(40)

1. Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang

akan diukur dan dapat diidentifikasi dengan jelas (positif atau tidak

positif).

2. Berikan pernyataan-pernyataan diatas kepada sekelompok responden

untuk diisi dengan benar.

3. Respons dari setiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan

angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga

respons yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara

konsisten nilai angka yang selalu sama.

4. Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat

dipakai dalam penelitian.

Setiap jawaban responden dari pertanyaan dalam kuesioner

diberikan skor. Cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut:

Σ (Xi . ni)

n

Dimana:

X(bar) = skor rataan

ni = jumlah jawaban responden untuk skor i

Xi = skor nilai jawaban responden i

n = jumlah responden

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala

penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan

menggunakan nilai skor. Setiap skor alternatif jawaban yang tebentuk

dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5 yang

menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang sangat positif,

kemudian dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut:

...

Dimana:

R (skor) = skor terbesar – skor terkecil M = banyaknya kategori skor

Rs = R (skor) M

X(bar) = ...(1)

(41)

3.5.3. Menganalisis beban kerja

Menggunakan formulir yang berisi kolom-kolom mengenai

aspek-aspek yang akan diperiksa yang diperoleh dari deskripsi pekerjaan

pegawai, bagaimana persepsi pegawai dengan deskripsi pekerjaannya,

frekuensi pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam satu semester, dan

jumlah beban kerja berdasarkan waktu rata-rata pegawai menyelesaikan

pekerjaan (bentuk formulir terdapat dalam Lampiran 3).

Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan dalam

pengolahan data yang diperoleh, yaitu sebagai berikut :

1. Menghitung waktu kerja efektif yang tersedia bagi pegawai selama

satu semester. Perhitungannya adalah sebagai berikut (menurut

Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara):

Hari Kerja efektif = X1 – (X2 + X3 + X4+X5) ...(3)

Keterangan : X1 = Jumlah hari menurut kalender

X2 = Jumlah hari sabtu&minggu dalam 1 semester

X3 = Jumlah hari libur dalam 1 semester

X4 = Jumlah cuti dalam 1 semester

X5 = lain-lain (sakit, izin, dll)

Waktu efektif = 80% x jam kerja/hari ...(4)

Waktu produktif dalam satu semester =

Hari efektif x waktu efektif ...(5)

2. Mengolah data dan menghitung berapa beban kerja pegawai.

3. Menghitung Jumlah Pegawai yang efektif dan efisien.

beban kerja dalam satu semster

Waktu produktif dalam satu semester .... (6) Jumlah pegawai

(42)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Organisasi

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan organisasi yang bergerak di

bidang jasa pendidikan. Sebagai perguruan tinggi yang khusus bergerak di

bidang pertanian, IPB telah banyak menyumbangkan pemikiran, konsep dan

hasil kajian/penelitian bagi kepentingan negara, sektor swasta maupun

masyarakat petani dengan menjadi pusat bagi pengembangan pertanian yang

maju dan modern. Sejak IPB mencanangkan program IPB sebagai Research

Based University, salah satu program yang dicanangkan adalah peningkatan

kualitas output. Upaya tersebut dimulai sejak berubahnya status IPB menjadi

Badan Hukum Milik Negara (BHMN).

Visi IPB adalah “Menjadikan perguruan tinggi bertaraf internasional

dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi

utama di bidang pertanian tropika” dan misi IPB adalah menyelenggarakan

pendidikan tinggi berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini

dan akan datang, mengembangkan IPTEKS ramah lingkungan melalui

penelitian mutakhir, meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui

penerapan dan pendayagunaan IPTEKS, dan mendorong terbentuknya

masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia.

Salah satu fakultas yang ada di IPB adalah Fakultas Ekonomi dan

Manajemen (FEM). FEM memiliki visi sebagai “Sebagai salah satu fakultas

yang memiliki hak otonom merupakan wahana bagi pengembangan sumber

daya manusia yang mempunyai kompetensi dalam bidang ekonomi dan

manajemen, berwawasan global (holistik) serta tanggap terhadap dinamika

ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk kesejahteraan umat

manusia” adapun misi FEM yaitu memberikan penyelenggaraan pendidikan

dan pengajaran yang bermutu dalam bidang ekonomi dan manajemen,

kelembagaan penelitian dan pengembangan dalam bidang ekonomi dan

manajemen yang berwawasan luas, serta kelembagaan dalam bidang

pengabdian kepada masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi dan

(43)

Sumberdaya manusia di FEM terdiri dari dua kelompok pegawai, yaitu

tenaga akademik (dosen) dan tenaga penunjang (pegawai Tata Usaha). Tenaga

penunjang atau pegawai Tata Usaha (TU) mempunyai peranan yang sangat

penting dalam mendukung kegiatan operasional organisasi FEM. Namun,

pada kenyataannya masih terdapat perbedaan antara beban kerja dengan

deskripsi pekerjaan yang telah ditentukan untuk masing-masing pegawai,

sehingga perlu dilakukan analisis beban kerja untuk mengetahui tugas

masing-masing pegawai secara tepat. Analisis ini dilakukan dengan

mempertimbangkan banyaknya mahasiswa yang harus dilayani serta staf

pengajar yang ada di FEM. Tabel 1, 2, dan 3 menyajikan jumlah mahasiswa,

staf pengajar dan staf penunjang di FEM tahun 2006/2007.

Tabel 1. Jumlah mahasiswa FEM Tahun Ajaran 2006-2007 (satuan orang) Angkatan

< 39

Angkatan 39

Angkatan 40

Angkatan 41

Angkatan 42 Jenis kelamin

L P L P L P L P L P

Total

Ilmu Ekonomi 3 7 6 17 43 67 34 74 46 51 348

Manajemen 3 7 10 4 29 78 42 69 42 78 462

Agribisnis 22 10 12 14 43 59 42 71 29 71 372

Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan

4 6 2 14 15 44 22 46 18 32 203

[image:43.612.151.506.294.700.2]

Sumber : Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan IPB (2007)

Tabel 2. Jumlah staf pengajar (Dosen) FEM IPB (satuan orang)

PNS (orang) Non PNS (orang) Jumlah (orang) Tata Usaha

Dosen (%) Dosen (%) Dosen (%)

Departemen IE 29 27,36 5 35,71 34 28,33

Departemen

Manajemen 22 20,75 4 28,57 26 21,67

Departemen

AGB 38 35,85 2 14,29 40 33,33

Departemen ESL 17 16,04 3 21,43 20 16,67

Jumlah 106 100 14 100 120 100

Sumber : Data dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (2007)

Tabel 3. Jumlah staf penunjang FEM IPB (satuan orang)

PNS (orang) Non PNS (orang) Jumlah (orang) Tata Usaha

Penunjang (%) Penunjang (%) Penunjang (%)

Fakultas (Dekanat) 2 15,38 11 84,62 13 100

Departemen

Manajemen 2 28,57 5 71,43 7 100

Departemen Ilmu

Ekonomi 1 16,67 5 83,33 7 100

Departemen Agribisnis 4 40,00 12 60,00 16 100

Departemen Ekonomi Sumberdaya

Lingkungan

4 37,50 11 62,50 15 100

(44)

Upaya untuk membangun dan mempertahankan kualitas output IPB (salah

satunya: FEM) dilakukan dengan cara membentuk sistem jaminan mutu untuk

mendukung visi dan misi IPB. Hal tersebut diperkuat dengan adanya Surat

Keputusan Rektor IPB No.169/K13/PP/2004. Dengan demikian, pegawai akan

tidak hanya merasa sebagai pekerja, melainkan sebagai bagian dari sistem

yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan kinerja yang terbaik.

4.2. Organisasi Mutu IPB

Organisasi mutu IPB merupakan bentuk organisasi yang dibangun

untuk mendukung sistem jaminan mutu yang melekat pada struktur organisasi

IPB dan berada pada seluruh tingkat atau level, yaitu level Institut, Fakultas

dan Departemen. Rektor merupakan penanggung jawab ditingkat Institut

dengan pelaksana Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan

(DAJMP), sedang ditingkat fakultas dan departemen langsung dibawah

tanggung jawab Pimpinan Fakultas dan Pimpinan Departemen.

Fungsi tiap level organisasi mutu adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Institut (IPB) sebagai manajemen mutu terpadu

2. Tingkat fakultas sebagai jaminan mutu

3. Tingkat departemen sebagai pengendalian mutu

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) sebagai salah satu fakultas

yang melaksanakan jaminan mutu dalam menjalankan tugas pelayanan

administrasi dan akademik yang dilaksanakan oleh Tata Usaha (TU). FEM

memiliki lima TU, yaitu TU Fakultas (Dekanat), TU Departemen Ilmu

Ekonomi, TU Departemen Manajemen, TU Departemen Agribisnis dan TU

Departemen Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan. Sesuai dengan fungsinya,

TU Fakultas (Dekanat) sebagai penjamin mutu (Quality Assurance),

sedangkan TU Departemen sebagai pengendalian mutu (Quality Control) yang

menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pelayanan. Dalam penelitian ini,

ruang lingkup penelitian yaitu TU Fakultas (Dekanat) dan TU Departemen

Manajemen sebagai perwakilan dari TU departemen. Hal ini dilakukan karena

fungsi TU yang berbeda antara TU Fakultas (Dekanat) dan TU departemen,

maka akan berpengaruh pada deskripsi pekerjaan serta beban kerja pegawai

(45)

Penelitian ini berdasarkan pada klasifikasi jenis pekerjaan tenaga penunjang di

lingkungan IPB, dengan merinci deskripsi pekerjaan yang telah ada.

4.3. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh karakteristik responden yang

terdiri dari jumlah pegawai yang menjadi responden dan masa kerja. Jumlah

dan persentase responden berdasarkan karakteristik masing-masing dapat

[image:45.612.147.488.206.666.2]

dilihat pada Tabel 4,5 dan 6.

Tabel 4. Jumlah responden di TU Fakultas (Dekanat)

Bagian TU Jumlah Pegawai

(Orang)

Jumlah Responden (Orang)

Kepala Tata Usaha 1 1

Keuangan 1 1

Administrasi kesejahteraan mahasiswa

1 1

Administrasi Kepegawaian 1 1

Administrasi Persuratan 1 1

Administrasi Inventarisasi 1 1

Penanggung Jawab 2 2

Urusan Rumah Tangga 5 5

Jumlah 13 13

Tabel 5. Jumlah responden di Departemen Manajemen

Bagian TU Jumlah Pegawai

(Orang)

Jumlah Responden (Orang)

Kepala Tata Usaha 1 1

Keuangan 1 1

Administrasi kesejahteraan mahasiswa

1 1

Administrasi Kepegawaian 1 1

Administrasi Persuratan 1 1

Administrasi Inventarisasi 1 1

Urusan Rumah Tangga 1 1

Jumlah 7 7

Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja. Masa

kerja (tahun)

Jumlah Responden TU Fakultas

(%) Jumlah Responden TU Departemen Manajemen

(%)

≤ 1 1 7,69 2 28,57

1-2 3 23,08 4 57,14

2-3 3 23,08 1 14,29

3-4 1 7,69 - 0,00

4-5 2 15,38 - 0,00

>5 3 23,08 - 0,00

Jumlah 13 100 7 100

Tabel 4 menunjukkan jumlah responden untuk TU Fakultas (Dekanat)

(46)

pada Tabel 6 diketahui variasi masa kerja responden di TU Fakultas (Dekanat)

dan TU Departemen Manajemen memberikan data yang representatif dari segi

waktu adaptasi responden dengan pekerjaan.

4.4. Unit kerja Tata Usaha (TU) Fakultas (Dekanat)

Unit kerja TU Fakultas (Dekanat) adalah bagian dari organisasi FEM.

TU Fakultas (Dekanat) berperan sebagai jaminan mutu (Quality Assurance)

organisasi. Rincian tugas TU Fakultas (Dekanat) yaitu mengontrol setiap

kegiatan dan mengumpulkan setiap data dan informasi dari TU Departemen

yang ada di FEM. Selain itu, TU Fakultas (Dekanat) bertugas untuk melayani

kegiatan administrasi dan akademik bagi mahasiswa serta dosen di tingkat

Fakultas.

4.4.1. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pegawai TU Fakultas (Dekanat)

Permasalahan yang dihadapi pegawai TU Fakultas (Dekanat)

akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi penyelesaian pekerjaan.

Perencanaan yang dibuat dengan matang sekalipun, tidak akan

menghasilkan output yang maksimal, jika terjadi masalah pada pegawai

TU Fakultas (Dekanat) sebagai sumberdaya utamanya. Dengan

demikian, dalam penelitian ini perlu dilakukan analisis untuk

mengetahui permasalahan yang dihadapi para pegawai.

Skala yang digunakan untuk melihat persepsi responden terhadap

permasalahan yang dihadapi para pegawai ialah skala likert. Nilai skor

rata-rata (Rs) yang didapatkan adalah sebesar 0,8. Hal ini didapatkan

dari hasil perhitungan dari rumus adalah sebagai berikut:

Rs = 0,8

Nilai skor rataan (x) dihasilkan dari perkalian antara skor nilai

jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden,

kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor

rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala

(47)
[image:47.612.178.466.88.162.2]

Tabel 7. Posisi Keputusan Penilaian

Skor rataan (x) Penilaian

1,0 - 1,8 Sangat tidak setuju

1,8 – 2,6 Tidak setuju

2,6 – 3,4 Cukup setuju

3,4 – 4,2 Setuju

4,2 – 5,0 Sangat setuju

Interpretasi untuk tiap posisi tersebut adalah apabila nilai skor

rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,0 sampai 1,8, maka

permasalahan yang dihadapi pegawai TU Fakultas (Dekanat) dikatakan

sangat tidak baik. Apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada

rentang 1,8 sampai 2,6, maka permasalahan yang dihadapi pegawai TU

Fakultas (Dekanat) dikatakan tidak baik. Kemudian, jika nilai skor

rataan yang dihasilkan berada pada rentang 2,6 sampai 3,4, maka

permasalahan yang dihadapi pegawai TU Fakultas (Dekanat) dikatakan

cukup baik. Dalam kategori cukup baik terdapat dua persepsi yaitu

cukup baik dengan persepsi yang mengarah pada kecenderungan

penilaian tidak baik, jika terdapat pada skala penilaian dari 2,6 sampai

2,99, dan persepsi yang mengarah pada kecenderungan penilaian baik

dengan skala penilaian dari 3,00 sampai 3,4. Jika nilai skor rataan yang

dihasilkan berada dalam rentang 3,4 sampai 4,2, maka permasalahan

yang dihadapi oleh pegawai TU Fakultas (Dekanat) dapat dikatakan

baik. Sementara itu, bila nilai skor rataan yang dihasilkan berada dalam

rentang 4,2 sampai 5,0, maka permasalahan yang dihadapi pegawai TU

Fakultas (Dekanat) dikatakan sangat baik.

4.4.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan

Analisis persepsi responden terhadap permasalahan pada analisis

pekerjaan, diwakili oleh tujuh pertanyaan yang menggambarkan tentang

deskripsi pekerjaan pegawai. Tabel 8 menunjukkan permasalahan

mengenai analisis pekerjaan dinilai telah baik. Sebagian besar

permasalahan telah dapat diatasi oleh atasan maupun oleh pegawai yang

bersangkutan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari skor rataan semua

(48)

Tabel 8. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di TU Fakultas (Dekanat)

Indikator Permasalahan Skor Rataan Penilaian

Deskripsi pekerjaan sudah jelas 3,60 Setuju

Atasan sudah membimbing dalam penetapan uraian pekerjaan

3,54 Setuju

Aturan baku yang mengatur bagian-bagian yang harus dikerjakan sudah jelas

3,38 Cukup Setuju

Atasan telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan tugas

3,38 Cukup Setuju

Keahlian dan pendidikan yang dimiliki telah sesuai dengan pekerjaan sekarang

3,15 Cukup Setuju

Tan

Gambar

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional
Tabel 2. Jumlah staf pengajar (Dosen) FEM IPB (satuan orang)
Tabel 4. Jumlah responden di TU Fakultas (Dekanat)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Virtual Laboratories to Support teaching, Learning, and practicum Activities The virtual environments, named virtual laboratories, vary from static Web pages with

[r]

Langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dikemukakan oleh Slavin :.. ―… a) Penyajian kelas, pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis selama melaksanakan tugas mengajar BIPA, ada beberapa kendala yang menjadi problematika pemelajaran BIPA yakni

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Mudharabah dan Margin Murabahah Secara Simultan Terhadap Profitabilitas pada Baitul Maal wat Tamwil Al-Idrisiyyah Cisayong

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan

Selain target kontrak baru, perusahaan juga merevisi turun target penjualan tahun 2019 menjadi Rp7 triliun dari awalnya Rp7,9triliun.. Note: *:

Juga jelas ditunjukkan bahwa tanpa melihat sel anak yang dapat terus berfungsi, semua gamet yang dihasilkan oleh hewan betina adalah sama, dimana tiap gamet mengandung satu