337
SUB TEMA:
339 ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN
KANTOR AKUNTAN PUBLIK ( STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Vita Wahyu Saputri dan Fatchan Achyani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura, Surakarta-57102
email: Fatchan.Achyani@ums.ac.id
Abstract
The length of the relationship Public Accounting Fir m with a possible client may affect the independence of the public accountant's attitude in giving opinion to the client. To avoid this, the government through the Minister of Finance 17/PMK.01/2008 set number of limitations on the duration of the engagement of auditors and clients. The change of the Firm in accordance with a predetermined time limit government (mandatory) will not be a problem but if the change occurs outside the firm government regulation (voluntary) will raise questions about the factors that cause this to happen. In this study, researchers focused on the company (client) to make the auditor changes.
Several previous studies on the factors that influence the auditor changes showed different results. Researchers tried again to examine the factors that affect auditor changes. The factors tested were the auditor's reputation, company size, financial distress, and management turnover. Researchers use the companies listed on the Stock Exchange in the period 2004-2011. P urposive sampling method produce 32 sample firms. Methods of data analysis in research using logistic regression.
The results showed that the only one variable affects to auditor changes. Auditor
changes affected by auditor’s reputation.while the variable size firm, financial distress, and
management changes do not affect the company's decision to make the turn KAP.
Keywords: auditor changes, auditor’s reputation, size firm, financial distress, management
changes
A. PENDAHULUAN
Menurut Sumarwoto (2006) dalam Wijayani dan Januarti (2011) sikap independen
akuntan publik dapat dipengaruhi oleh adanya hubungan kerja yang cukup lama antara
akuntan publik dengan klien. Akuntan publik yang memiliki hubungan kerja yang cukup
lama diyakini akan membawa ketergantungan yang tinggi, sehingga dapat menciptakan
hubungan kesetiaan yang kuat dan pada akhirnya mempengaruhi sikap mental serta opini
mereka.
Salah satu solusi agar akuntan publik tidak terlalu dekat berinteraksi dengan klien
340
pergantian Kantor Akuntan Publik (untuk selanjutnya disebut KAP) dan auditor secara
mandatory (wajib) (Giri,2010 dalam Wijayani dan Januarti ,2011).
Indonesia menjadi negara yang mewajibkan adanya pergantian auditor karena adanya peraturan menteri keuangan nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” dimana pemberian jasa audit dari KAP terhadap klien paling lama adalah enam tahun buku
berturut-turut. Jika perusahaan mengganti KAP setelah mengaudit sesuai dengan peraturan maka hal
tersebut tidak menjadi pertanyaan karena pergantian tersebut bersifat mandatory (wajib).
Namun, jika perusahaan mengganti KAP secara voluntary (diluar peraturan pemerintah),
maka hal tersebut akan menimbulkan pertanyaan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk memperoleh bukti empiris
tentang pengaruh reputasi KAP, ukuran perusahaan, financial distress,dan pergantian
manajemen terhadap pergantian KAP.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Teori agensi dapat melahirkan suatu konflik keagenan antara agen dan
principle(pemilik) karena agen (manajer) dalam menjalankan tugas dari principle (pemilik)
dapat dimungkinkan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri sesuai dengan asumsi sifat
dasar manusia, sehingga bisa jadi laporan keuangan yang disajikan oleh agen(manajer)
dipengaruhi oleh unsur kepentingan pribadi. Muncul auditor sebagai penengah antara agen
dan manajer sebagai pihak independen yang menilai keandalan laporan keuangan tersebut.
Independensi harus ada dalam diri auditor agar laporan keuangan yang dinilai auditor tidak
berat sebelah. Independensi auditor dipercaya akan terganggu karena lamanya hubungan
kerja sama antara auditor dengan klien sehigga muncul peraturan yang mengatur tentang
batas waktu perikatan antara auditor dengan kliennya.
Terjadinya pergantian auditor /KAP sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
pemerintah (mandatory) tidak akan menjadi masalah namun jika pergantian auditor/KAP
terjadi diluar peraturan pemerintah (voluntary) akan menimbulkan pertanyaan mengenai
faktor-faktor yang menyebabkan hal inidapat terjadi. Adanya kajian empiris/penelitian
terdahulu dapat digunakan untuk mendukung penyusunan hipotesis(dugaan sementara) yang
akan diuji.
H1 : Reputasi KAP berpengaruh terhadap Pergantian KAP
Reputasi auditor adalah kepercayaan public atas nama besar yang disandang auditor
341 dengan KAP big 4 maka dapat dikatakan KAP bereputasi.Menurut Wibowo dan Hilda (2009)
dalam Wijayani dan Januarti (2011) KAP yang sudah bereputasi mempunyai kemampuan
yang lebih baik dalam mengaudit dibandingkan KAP yang belum bereputasi, sehingga
mampu menghasilkan kualitas audit dan independensi yang lebih tinggi.perusahaan
cenderung beralih memilih KAP yang sudah bereputasi karena dengan bekerjasama dengan
KAP yang besar dan memiliki reputasi yang tinggi, perusahaan akan mendapatkan kualitas
audit yang tinggi juga.
H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pergantian KAP
Ukuran Perusahaan merupakan besarnya ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan
total asset.Perusahaan besar akan dituntut untuk beralih ke KAP yang besar karena umumnya
perusahaan besar memiliki operasional yang besar juga sehingga dibutuhkan auditor yang
mempunyai keahlian lebih yang berasosiasi dengan KAP besar (Willenborg, 1999 dalam
Chadegani et al, 2011). Perusahaan besar memilki insentif yang lebih besar untuk tetap
mempertahankan auditor mereka karena analis keuangan akan meneliti mengenai pemecatan
auditor sebelum jangka waktu yang ditentukan (Carecello dan Niel,2003 dalam
Mahantara,2013).perusahaan besar cenderung untuk beralih ke KAP yang besar karena
adanya tuntutan kondisi operasional perusahaan yang semakin meningkat sehingga
dibutuhkan auditor yang mempunyai keahlian lebih dan perusahaan besar cenderung lebih
rendah untuk berganti KAP dibanding perusahaan kecil
H3 : Financial Distress berpengaruh terhadap Pergantian KAP
Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan
kesulitan keuangan (Rasyid, 2012).dalam penelitian ini menggunakan metode Altman Z
zcore. Schwartz dan Soo (1995) dalam Sulistiarini dan Sudarno (2012) berpendapat bahwa
perusahaan yang terancam bangkrut lebih sering berpindah KAP dari pada perusahaan yang
tidak terancam bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada perusahaan-perusahaan yang
terancam bangkrut (mempunyai kesulitan keuangan) menimbulkan kondisi yang mendorong
perusahaan untuk berpindah KAP. Perusahaan akan berpindah dan cenderung untuk memilih
menggunakan jasa audit KAP yang lebih mudah untuk diintervensi sehingga perusahaan yang
sedang mengalami kesulitan keuangan dapat menerima opini audit sesuai dengan yang
didinginkan.
342
Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang disebabkan
karena keputusan rapat umum pemegang saham. Menurut Sinarwati (2010) pergantian
manajemen ini sering kali diikuti oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan termasuk
dalam hal pemilihan KAP. Manajemen yang baru berharap bahwa KAP yang baru lebih bisa
diajak kerjasama dan lebih bisa memberikan opini seperti yang diharapkan oleh manajemen,
disertai dengan adanya preferensi tersendiri tentang auditor yang akan digunakannya.
Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya
(Nagy, 2005 dalam Sinarwati, 2010).
C. METODE PENELITIAN
Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi logistic dengan persamaan berikut:
Switch = b0 + b1REPUTASI_KAP + b2UKURAN_PERUSAHAAN +
UKURAN_PERUSAHAAN = Ukuran Perusahaan
FIN_DISTRESS = Financial Distress
PERGANTIAN_MANJ = Pergantian Manajemen
e = Error
Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen: Pergantian KAP
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dipengaruhi variabel independen. Dalam
penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah variabel Pergantian KAP. Pergantian
KAP adalah perpindahan KAP yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2004-2011. Pergantian KAP menggunakan variabel dummy, jika perusahaan
343
2. Variabel Independen:
a. Reputasi KAP
Reputasi KAP merupakan variabel dummy jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP
Big 4 maka diberi nilai 1 sedangkan jika diaudit oleh KAP Non Big 4 maka diberi nilai 0
(Nasser et al, 2006).
b. Ukuran KAP
Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini dihitung dengan logaritma natural dari total
asset (Nasser et al, 2006).
b. Financial Distress
Variabel financial distress dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
metode Altman Z score. Z score merupakan model untuk memprediksi kebangkrutan suatu
perusahaan. model persamaan Altman Z score adalah sebagai berikut:
Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5
Keterangan:
Z = Overall index
X1 = Working Capital to Total Asset Ratio (Aset Lancar – Hutang Lancar/TotalAset)
X2 = Retained Earnings To Total Asset Ratio (Laba ditahan / Total Aset)
X3 = Earnings Before Interest And Taxes To Total Asset Ratio
(Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aset)
X4 = Market Value Of Equity To Book Value Of Total Debt Ratio
(Nilai Pasar Equitas / Nilai Buku dari Total Hutang)
X5 = Sales To Total Asset Ratio (Penjualan / Total Aset)
Perusahaan dengan nilai skor dibawah 1,81 tergolong perusahaan bangkrut,
sedangkan skor diatas 2,99 tergolong aman, dan skor nilai yang berada pada 1,81 s/d 2,99
termasuk dalam grey area (area abu-abu) atau perusahaan yang diambang kebangkrutan
(Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).
c. Pergantian Manajemen
Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan
Perusahaan mengganti direksi atau CEO maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan
tidak mengganti direksi atau CEO, maka diberikan nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2008
344
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah tercatat di BEI
selama periode 2004-2011. Penentuan sample didasarkan pada sampel yang telah terpenuhi
kelengkapannya. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria dan tujuan tertentu.
D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
1. Deskripsi Reputasi KAP terhadap Pergantian KAP
TABEL 1 DESKRIPSI REPUTASI KAP TERHADAP PERGANTIAN KAP
Variabel Pergantian KAP Jumlah Tidak
berpindah Total
Dari pendeskripsian tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan
pergantian KAP cenderung lebih banyak perusahaan yang diaudit dengan KAP Non Big 4.
2. Deskripsi Ukuran KAP terhadap Pergantian KAP
TABEL 2 DESKRIPSI UKURAN KAP TERHADAP PERGANTIAN KAP
Variabel Pergantian KAP Jumlah Tidak
345 Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar yang melakukan pergantian KAP adalah
tergolong perusahaan dengan besar karena sebagian perusahaan manufaktur yang telah
go public dan menjadi sampel penelitian adalah perusahaan besar.
3. Deskripsi Financial Distress terhadap Pergantian KAP
TABEL 3 DISKRIPSI F INANCIAL DISTRESS TERHADAP PERGANTIAN KAP
Variabel Pergantian KAP Jumlah Tidak
berpindah Total
Dari deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan
pergantian KAP secara voluntary lebih banyak tergolong pada perusahaan yang mengalami
financial distress (bangkrut/ kesulitan keuangan).
4. Deskripsi Pergantian Manajemen terhadap Pergantian KAP
TABEL 4 DESKRIPSI PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN KAP
Variabel
Dari deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan
pergantian KAP cenderung lebih banyak perusahaan yang juga melakukan pergantian
346
Hasil Uji Regresi Logistik
TABEL 4. HASIL UJI REGRESI LOGISTIK
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
1. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Pergantian KAP
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada tabel 4. variabel Reputasi KAP menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,37 , lebih kecil dari α = 0,05 sehingga hipotesis 1 (H1) yang menyatakan Reputasi KAP berpengaruh terhadap Pergantian KAP dapat diterima.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pergantian KAP
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada tabel 4 variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,935, lebih besar dari α = 0,05 sehingga hipotesis (H2) yang menyatkan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pergantian KAP tidak dapat
diterima.
3. Pengaruh Financial Distress terhadap Pergantian KAP
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada tabel 4 variabel financial distress
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,356 lebih besar α = 0,05 sehingga hipotesis (H3)
yang menyatakan Fina ncial distress berpengaruh terhadap pergantian KAP tidak dapat
diterima.
4. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian KAP
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada tabel 4 variabel pergantian manajemen
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,907, lebih besar dari α = 0,05 sehingga hipotesis
(H4) yang menyatakan pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian KAP tidak
347 E. KESIMPULAN
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap pergantian
KAP, perusahaan yang sudah memiliki perikatan dengan KAP yang bereputasi dalam hal
ini adalah KAP Big 4 akan cenderung lebih rendah untuk melakukan pergantian KAP
dibanding perusahaan yang memiliki perikatan dengan KAP Non Big 4 karena dianggap
KAP Big 4 memiliki kualitas yang lebih tinggi dalam mengaudit.
2. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP, karena dari hasil
deskripisi pada tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar sampel data yang diteliti
adalah perusahaan yang tergolong besar dan sebagian besar sudah menjalin kerja sama
dengan KAP Big 4 sehingga perusahaan besar memiliki insentif yang lebih besar untuk
mempertahankan auditornya.
3. Financial distress tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP, karena menurut Wijayani
dan Januarti (2011) ketika perusahaan melakukan pergantian KAP akan timbul biaya
start up yang tinggi untuk auditor baru padahal keadaan perusahaan sedang tidak stabil
karena mengalami financial distress. Hal tersebut berhubungan juga dengan persepsi
pemegang saham yang negatif jika perusahaan sering melakukan pergantian KAP.
4. Pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP karena kebijakan
akuntansi yang lama tetap dapat diselaraskan dengan manajemen yang baru dengan
melakukan negosiasi ulang antar kedua belah pihak, fenomena ini berkaitan dengan
keadaan perusahaan publik di Indonesia yang mayoritas dijalankan bersama orang-orang
dalam satu keluarga (Damayanti dan Sudarma, 2008).
REFERENSI
Badan Pengawas Pasar Modal. 1997. Perubahan Peraturan Nomor Ix.C.7 Tentang “Pedoman
Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftara n Dalam Rangka P enawaran Umum
Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil”.
Chadegani, Mohamed, dan Jari. 2011. “The Determinant Factors Of Auditor Switch
Among Companies Listed On Tehran Stock Exchange”. International Conference on
Sociality and Economics Development, IPEDR Vol. 10.
Damayanti, Shulamite dan Sudarma, Made. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional Akuntansi XI,
Pontianak.
Divianto. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam Melakukan
Auditor Switch”. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS), Politeknik
348
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hermawan, Y.Dadi dan Fitriany. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade, Dan Samegrade Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Simposium Nasional
Akuntansi XVI, Manado.
IAI. 2012. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta : Salemba Empat.
Jensen, C. Michel dan Meckling, William H. 1976. “Theory of the Firm: Managerial of
The firm, Agency Costs, and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics.
Volume 3 no.4.: hal. 305-360.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal. 1997. “Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Pernyataan Pendaftara n dalam Rangka Penawaran Umum oleh Perusahaan
Menengah atau Kecil”.
Menteri Keuangan. 2002. Keputusan Menteri Keuangan Nomor. 423/KMK.06/2002
Tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Menteri Keuangan. 2003. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 17359/KMK.06/2003
Tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
Tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Mahantara, AA Gede Widya. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian KAP
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI”. Thesis. Denpasar: Universitas Udayana
Mulyadi. 2002. “Auditing”, Edisi 6. Yogyakarta: STIE YKPN.
Nasser, A.T.A., Wahid, E.A., Nazri, S.N.F.S., Hudaib, M. 2006. “Auditor-Client
Relationship: The Case Of Audit Tenure And Auditor Switching In
Malaysia”. Managerial Auditing Journal, Vol. 21 No. 7: pp. 724-737.
Prastiwi, Andri dan Wilsya, Frenawidayuarti. 2009. “Faktor-Faktor
Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di
Indonesia”. Jurnal Dinamika Akuntansi, vol. 1, no. 1: pp. 62-75.
Pratitis, Yanwar Titi. 2012. “Auditor Switching : Analisis Berdasar Ukuran KAP,
Ukuran Klien, dan Financial Distress”. Accounting Analysis Journal, ISSN
2252-6765.
Rasyid, Ahmad Gusti. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor
Switching”. Skripsi, Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sihombing, Maida Mutiara. 2012. “Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Auditor Switching”. Skripsi, Semarang: Universitas
349
Sinarwati, Ni Kadek. 2010. “Mengapa Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?”. Simposium Nasianal Akuntansi
XIII, Purwokerto.
Sudiyatno, Bambang dan Puspitasari, Elen. 2010. ”Tobin’s Q dan Altman Z Score
Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan”. Kajian Akuntansi Vol.2 No.1.
Sulistiarini, E dan Sudarno. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Pergantian Kantor Akuntan
Publik”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.1, no.2.
Suparlan dan Andayani, Wuryan. 2010. “Analisis Empiris Pergantian Kantor
Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”. Simposium
Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.
Wijayani, Evi Dwi dan Januarti, Indira. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching”.
Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh.
Wijayanti, Martina Putri. 2010. “Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Auditor Switching” di Indonesia. Skripsi. Semarang: