DAFTAR PUSTAKA
Arep, Hendri Tanjung, Hendri. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT.
Grasindo.
J.Winardi. 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Hartanto, Jiwo dan Brotoharsojo. 2003. Tingkatkan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia
danProduktivitas Kerja. Jakarta: Bumi Aksara.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Bandung: Refika Aditama.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pasalong, Harbani. 2007. Teori Administrasi publik. Bandung: Alfabeta.
Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Saunders, Rebecca. 2006. Strategi Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta:
Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22105/4/Chapter%20II.p df/selasa,14Juli 2015;20:43
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja/Selasa,14 Juli 2015:22:20
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peran sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
(Sumber : https://id.m.wikipedia.org//pengertian_MSDM)
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Perencanaan, pengorganisasian,
penghargaan, dan pengawasankegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat
(Flipo, 2003:117).
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
pengadaan pengembangan (Mangkunegara,2004:2).
Langkah-langkah dalam manajemen sumber daya manusia yang berkaitan
dengan motivasi (Mangkunegara,2004:6) yaitu :
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Rekrutmen
3. Seleksi
5. System imbalan
6. Pembinaan
7. Pengembangan karier
Berdasarkan pengertian diatas, penulis berpendapat bahwa manajemen
sumber daya manusia yaitu perencanaan, pengorganisasian tenaga kerja untuk
perusahaan. Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam kemajuan pada
perusahaan. Dari itu perusahaan merekrut tenaga kerja yang sudah mempunyai
banyak pengalaman dalam pekerjaan agar perusahaan mencapai tujuannya.
B. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu Movereyang artinya menggerakan
atau daya pengerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya
para karyawan atau bawahan. Motivasi ini mempersoalkan tentang bagaimana
caranya mendorong gairah kerja karyawan, agar mereka mau bekerja keras dan
giat dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan mewujudkan
tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan
yang mampu dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau giat bekerja dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal.
Dan menurut kamus Bahasa Indonesia Modern karangan Ali (2002:47), motif
diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari
pengertian motif tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu
Motivasi karyawan bekerja ada bermacam-macam. Ada karyawan yang
termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak
jauh. Ada yang termotivasi hanya karena pekerjaan tersebut memberikan prestasi
yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil. Dan ada juga karyawan termotivasi
karena karyawan tersebut bekerja dengan orang-orang yang memiliki motivasi
yang tinggi. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standar yang benar
dalam waktu yang sudah ditentukan. Sesuatu yang dikerjakan karena adanya
motivasi akan membuat karyawan senang dan bersemangat dalam mengerjakan
pekerjaannya. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu akan dihargai oleh pimpinan
dan perusahaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang motivasi, penulis mengutip pendapat
beberapa ahli yaitu :
1. Motivasi adalah suatu potensi yang ada dalam diri sendiri seseorang manusia,
yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya
sekitar imbalan moneter dan non moneter, yang dapat dipengaruhi hasil
kinerjanya secara positif dan negatif, hal mana tergantung pada situasi dan
kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan (Winardi,2007:21).
2. Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan penghargaan
tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pekerjaan
tingkah laku (Mokowist,2004:16).
3. Motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental manusia yang memberikan
energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau memberikan
Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa adanya
motivasi pada karyawan haruslah timbul dari dalam diri seorang karyawan
tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Pimpinan dan
lingkungan kerja juga mempunyai peranan penting untuk memotivasi karyawan.
Apabila karyawan sudah memotivasi dirinya untuk bekerja keras dan giat,
pimpinan harus memberikan penghargaan dan prestasi kerja pada karyawannya.
Agar karyawannya dapat bersemangat untuk mencapai kinerja yang maksimal
dalam mencapai tujuan perusahaan.
C. Alat-alat Motivasi
Penggunaan masing-masing alat motivasi dengan segala bentuknya haruslah
mempertimbangkan situasi dan karyawannya sebab pada hakekatnya individu
adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Hasibuan (2003:99)
menyatakan tentang prinsip pelaksanaan motivasi yaitu :
a. Material Insentif
Alat-alat yang diberikan itu berupa uang atau barang yang mempunyai nilai
pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah dan
yang lainnya.
b. Material Non Insentif
Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang tidak ternilai,
jadi hanya memberikan kepuasan dan kebanggaan. Misalnya mendapat pujian
Pendapat diatas menerangkan bahwa kebutuhan bersifat materil adalah besar
upah dan penerimaan-penerimaan lain yang berupa uang. Sedangkan kebutuhan
yang bersifat non materil merupakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
bilamana dapat menimbulkan kepuasan.
D. Teknik Motivasi
Dalam memotivasi karyawan juga diperlukan teknik motivasi untuk
memperjelas makna dan manfaat motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan
dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk memperjelasnya maka
akan diuraikan teknik motivasi sebagai berikut :
a. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Karyawan
Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan yang mendasari kinerja
karyawan. Karyawan tidak mungkin dapat memotivasi diri sendiri apabila tanpa
memperhatikan kebutuhannya.
Abraham Maslow mengemukakan beberapa kebutuhan karyawan sebagai
berikut yaitu :
a) Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, dan perlindungan
fisik. Dalam hubungan ini pemimpin perlu memberikan upah atau gaji
yang layak dan sesuai dengan kinerja karyawan. Karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah mendapatkan gaji yang
sesuai dengan kinerja mereka. Karena gaji mereka yang besar sudah
b) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya
dan lingkungan kerja. dalam kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan
tunjangan kesehatan dan dana pensiun. Karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam sudah mendapatkan kebutuhan rasa aman, terlihat
dari mereka menerima asuransi kesehatan dan dana pensiun apabila usia
mereka sudah tidak dapat lagi bekerja.
c) Kebutuhan sosial dan rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima
dalam kelompok unit kerja, berinteraksi dan rasa toleransi sesama. Dalam
hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin perlu menerima eksitensi atau
keberadaan karyawan sebagai anggota kelompok kerja, melakukan
interaksi kerja yang baik dan hubungan kerja yang harmois.
Karyawan-karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam sudah memiliki
kebutuhan social dan rasa memiliki. Terlihat dari antar sesama karyawan
saling membantu dalam bekerja.
d) Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
orang lain. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin tidak boleh
sewenang-wenang memperlakukan karyawan karena mereka perlu
dihormati, diberikan penghargaan atas prestasi kerjanya. Pimpinan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam sudah memberikan kebutuhan
harga diri kepada karyawannya. Terlihat dari pimpinan tidak
sewenang-wenang kepada karyawannya.
e) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri
berprestasi. Dalam hubungan kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan
kesempatan kepada karyawan agar dapat mengaktualisasikan diri secara
baik di perusahaan.
b. Teknik Komunikasi Persuasif
Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu teknik memotivasi kinerja
karyawan yang dilakukan dengan cara mempengaruhi karyawan secara
ekstralogis. Teknik ini dirumuskan yaitu :
A = Attention(Perhatian)
I = Interst(Minat)
D = Desire(Hasrat)
D = Decision(Keputusan)
A = Action(Tindakan)
S = Statisfaction(Keputusan)
Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada
karyawan tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat
karyawan terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya
menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam
mencapai tujuan yang diharapkan pemimpin. Dengan demikian, karyawan akan
bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas dengan kinerjanya.
E. Model-Model Motivasi
Perkembangan teori manajemen juga mencakup model-model motivasi yang
1. Model Tradisional
Menurut Frederick model ini mengisyaratkan bahwa pimpinan
menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan
digunakan system pengupahan insentif untuk memotivasi para
karayawan.
Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya
malas dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang.
Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif.
2. Model Hubungan Manusiawi
Elton dan para peneliti lainnya menemukan kontak-kontak sosial
karyawan pada pekerjaannya adalah sangat penting. Para pimpinan dapat
memotivasi karyawan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial
mereka yang berguna dan penting.
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi kebebasan untuk membuat
keputusan sendiri dalam pekerjaannya. perhatian lebih besar diarahkan
pada kelompok kerja perusahaan.
3. Model Sumber Daya Manusia
McGregor dan Maslow mengemukakan model ini menyatakan bahwa
karyawan dimotivasi tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai
kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh
F. Prinsip-Prinsip Motivasi
Motivasi yang diberikan oleh atasan kepada bawahan, tentunya harus
menggunakan prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman oleh atasan untuk
memotivasi bawahannya. Menurut Mangkunegara (2004:100) mengemukakan
prinsip-prinsip dalam memotivasi karyawannya adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, karyawan perlu diberikan kesempatan ikut
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.
Prinsip partisipasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam dalam memotivasi karyawannya sudah cukup baik. Hal tersebut dilihat
dari keterlibatan karyawan dalam proses penyelesaian pekerjaan yang dibebankan
mereka.
b. Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, karyawan akan lebih mudah
dimotivasi kerjanya. Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam belum sepenuhnya
melaksanakan prinsip komunikasi, hal tersebut dilihat dari pekerjaan karyawan
yang tidak menyusun rapi data-data tentang pajak diruang kantor dan data-data
tersebut kurang lengkap. Namun karyawan sudah berkomunikasi dengan baik
kepada masyarakat yang ingin mengurus pajak, serta memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat tersebut.
Pemimpin mengakui bahwa karyawan mempunyai andil didalam usaha
pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, karyawan akan lebih mudah
termotivasi. Prinsip mengakui andil karyawan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakam sudah sepenuhnya dilakukan oleh pimpinan. Hal itu terlihat setiap
karyawan bekerja sesuai dengan bagian-bagian mereka masing-masing.
d. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada karyawan untuk
sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan
yangdilakukannya, akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi
termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan pemimpin. Kantor Pelayanan
Pajak melaksanakan prinsip pendelegasian wewenang. Hal itu terlihat dari
pimpinan yang menyerahkan sebagian wewenangnya kepada karyawannya.
Dimana apabila masyarakat yang ingin mengurus pajak dapat menemui
karyawan-karyawan pada bagian yang sudah ditetapkan untuk melayani semua masalah
masyarakat dalam pengurusan pajak.
e. Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan terhadap apa yang diinginkan karyawan, dimana
keinginan karyawan tersebut masih dibatas kewajaran didalam pekerjaan.
Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah memberikan
perhatian kepada karyawan seperti adanya pelatihan dan pendidikan. Dan
karyawan sudah memberikan perhatian dan pelayanan kepada masyarakat dengan
baik dan ramah, apabila masyarakat membutuhkan bantuan dalam pengurusan
G. Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi positif, dimana karyawan dimotivasi oleh manajernya dengan
tawaran sesuatu yang bernilai. Misalnya berupa hadiah liburan, kenaikan gaji,
bahkan kenaikan pangkat atau jabatan apabila kinerjanya sudah sesuai standar
yang ditetapkan perusahaan. Dengan motivasi ini semangat kerja karyawan
semakin meningkat, karena pada umumnya semua manusia senang menerima hal
yang baik-baik saja.
Motivasi negatif, dimana karyawan dimotivasi oleh manajernya dengan
ancaman hukuman. Misalnya memberikan surat teguran, pemotongan gaji,
menurunkan pangkat atau jabatan, bahkan pemberhentian masa kerja atau PHK
apabila kinerjanya dibawah standar yang ditetapkan perusahaan. Dengan motivasi
ini semangat kerja karyawan dalam jangka pendek akan meningkat, karena
karyawan takut dikenai hukuman dari manajernya. Namun dalam waktu jangka
panjang berakibat kurang baik untuk karyawan. (Gregor 1960:41).
Kedua motivasi ini sangat perlu diberikan kepada para karyawan agar dapat
mempelancar pelaksanaan kerja, sehingga akan tercapai hasil yang memuaskan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penerapan motivasi
merupakan hubungan yang mendorong terciptanya rasa memiliki dari karyawan
kepada perusahaan dalam mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
Hubungan ini menggambarkan adanya komunikasi yang baik antara pimpinan dan
karyawan.
Didalam prakteknya, semua perusahaan mempergunakan motivasi positif dan
memerikan beberapa fasilitas balas jasa, para karyawan diberi motivasi dengan
memberikan teguran, sesuai dengan kinerja karyawannya masing-masing.
Adapun motivasi positif yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakam seperti :
1. Kebijakan penggajian
Sebagai penghargaan atas penyerahan dan pemberian segenap hasil kerja
karyawan kepada perusahaan. Yaitu berupa uang yang diberikan perusahaan
kepada karyawan setiap bulannya. Sistem penggajian yang ditetapkan oleh
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sesuai golongan para
karyawannya yang terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a) Gaji Pokok
Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerja karyawan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Dengan gaji yang
lumayan besar dapat memotivasi karyawannya bekerja dengan baik dan
giat.
b) Tunjangan yang diberikan seorang istri dan anak-anak ( untuk 3 orang
anak ) dengan memberikan surat keterangan sekolah.
c) Makan siang tidak disediakan dari kantor, tapi uang makan ditanggung
oleh kantor. Apabila kantor mengadakan rapat sebelum makan siang,
karyawan akan disediakan makan siang dan makanan ringan.
d) Tunjangan hari raya
Tunjangan hari raya akan diberikan kepada karyawan yang sedang
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Biasanya tunjangan tersebut
berupa uang ataupun kue dan minuman. Karyawan akan mendapatkan
tunjangan tersebut seminggu sebelum hari raya.
2. Tambahan gaji
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam menggunakan motivasi
positif yang membantu karyawan untuk menjalankan pekerjaan dengan baik,
yaitu dengan cara memberikan tambahan gaji sesuai dengan kinerja
karyawan. Misalnya, seseorang karyawan harus lembur bekerja diluar jam
kerja yang sudah ditetapkan kantor atau melebihi batas jam kerja kantor maka
karyawan akan diberikan tambahan gaji.
3. Asuransi
Untuk menciptakan rasa aman para karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam melaksanakan asuransi kesehatan seperti ASKES
(Asuransi Kesehatan). Program ini diberikan karyawan merasa terjamin dan
tidak perlu memikirkan biaya jika karyawan sakit. Sehingga karyawan dapat
bekerja dengan baik dalam usaha tercapainya tujuan perusahaan.
4. Naik jabatan
Naik jabatan adalah tindakan merubah kedudukan seseorang kejenjang yang
lebih tinggi. Naik jabatan merupakan dambaan bagi setiap karyawan yang
bekerja disuatu perusahaan, karena dalam naik jabatan akan diikuti oleh
pendapatan yang semakin meningkat. Naik jabatan merupakan bentuk
pengakuan terhadap kompetensi dan prestasi kerja seseorang karyawan.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam memperoleh cuti maksimal
14 hari dalam satu tahun. Hal ini dilakukan agar karyawan tidak jenuh dalam
melaksanakan pekerjaannya karena setiap orang perlu penyegaran agar pada
saat kembali bekerja, perasaan jenuh akan hilang dan dapat bekerja dengan
baik.
6. Pelatihan dan Pendidikan
Dalam rangka pembinaan karyawan yang mengarah pada mutu pengabdian,
keterampilan dan kemampuan, maka setiap karyawan diberikan program
pelatihan dan pendidikan. Program pelatihan dan pendidikan ini sangat besar
manfaatnya bagi karyawan. Karena selain menambah pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang menjadi salah satu untuk
mengembangkan sumber daya manusia.
7. Jaminan Hari Tua
Untuk memupuk semangat dan gairah kerja karyawan, mereka harus
mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya. Untuk
menciptakan rasa aman menghadapi masa tua para karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam diberikan jaminan hari tua berupa
santunan dana pensiun.
8. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam yaitu :
b) Jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, namun
bila hari jumat mulai kerja pukul 09.00 WIB untuk para karyawan
yang mengikuti kegiatan olahraga pagi.
c) Karyawan diwajibkan hadir dikantor sebelum jam kerja dimulai, untuk
absen menggunakan absensi elektronik yang tersedia dikantor.
d) Menggunakan kemejaputih dan celana/rok hitam pada hari senin,
menggunakan pakaian batik pada hari selasa dan jumat, menggunakan
kemeja biru dan celana hitam/biru pada hari rabu, menggunakan
kemeja bebas pada hari kamis.
Dengan adanya prosedur kerja, para karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam dapat termotivasi agar dapat meningkatkan
kedisiplinan waktu, kerapian dalam berpakaian dan karyawan akan
mempunyai semangatdalam melaksanakan pekerjaanya.
9. Kegiatan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam memiliki beberapa kegiatan
olahraga seperti Futsal, Bulu Tangkis dan Senam. Kegiatan ini dilakukan
sekali dalam seminggu, yaitu pada hari jumat pagi dengan mengenakan
pakaian olahraga. Para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam dapat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut untuk kesehatan dan
menambah kebugaran tubuh sebelum melaksanakan pekerjaan. Dengan
adanya kegiatan ini juga menjalin kekompakan antara sesama karyawan dan
Adapun motivasi negatif Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
yaitu :
a. Peringatan Lisan
Peringatan lisan berupa disampaikan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakamberupa teguran apabila karyawan melakukan pelanggaran yang
bersifat ringan dan masih diperbaiki, misalnya absen tidak ada pemberitahuan
sebelumnya selama satu hari.
b. Peringatan Tulisan
Peringatan tulisan diberikan kepada karyawan, apabila karyawan telah
melakukan kesalahan yang melanggar ketentuan perusahaan setelah
peringatan teguran diabaikan.
H. Faktor – faktor Penggerak Motivasi Kerja
Menurut Herzberg dalam Siagian (2002), bahwa karyawan termotivasi untuk
bekerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri
masing–masing karyawan, berupa :
a. Pekerjaan itu sendiri (the work it self).
Berat ringannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari
pekerjaannya.
b. Kemajuan (advancement).
Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpeluang maju dalam
c. Tanggung jawab (responsibility).
Besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan
kepada seorang tenaga kerja.
d. Pengakuan (recognition).
Besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas
hasil kerja.
e. Pencapaian (achievement).
Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai prestasi kerja
tinggi.
2. Faktor Ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri
seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini
mencakup :
a. Administrasi dan kebijakan perusahaan.
Tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua
kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahann.
b. Penyeliaan.
Tingkat kewajaran penyelia dirasakan yang oleh tenaga kerja.
c. Gaji.
Tingkat kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalanterhadap tugas
pekerjaan.
d. Hubungan antar pribadi.
Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga
e. Kondisi kerja.
Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas
pekerjaan–pekerjaannya.
Apabila faktor intrinsik tersebut ada, dapat memberi tingkat motivasi yang
kuat dan kepuasan dalam diri seseorang, namun jika faktor ini tidak ada, maka
menimbulkan rasa ketidak puasan. Sementara faktor ekstrinsik tersebut ada, tidak
perlu memberi motivasi, tetapi jika tidak ada dapat menimbulkan tidak puas.
(Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22105/4/Chapter%20II.pdf/Sela sa, 14 Juli 2015;20:43)
I. Tujuan Motivasi
Didalam perusahaan motivasi berperan sangat penting dalam meningkatkat
kinerja karyawan. Tujuan dalam memberikan motivasi kerja terhadap karyawan
agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dengan
demikian berarti juga mampu memelihara dan meningkatkan moral, semangat dan
gairah kerja, karena dirasakan sebagai pekerjaan yang menantang. program
dengan cara ini suatu organisasi dapat mendorong berkembangnya motivasi
berprestasi dalam suatu perusahaan, yang akan memacu tumbuh dan
berkembangnya persaingan sehat antara individu/tim kerja dalam suatu
perusahaan. Tetapi dalam individu setiap manusia tidak semua karyawan
termotivasi lewat lingkungan kerjanya yang biasa disebut dengan motivasi
ekstrinsik, tetapi ada juga karyawan yang termotivasi dari dalam dirinya sendiri
(motivasi intrinsik) tanpa ada motivasi khusus yang dia dapatkan dalam
J. Pengertian Kinerja
Begitu pentingnya kinerja, karena kinerja karyawan merupakan tolak ukur
bagi perusahaan untuk menilai kemampuan, produktivitas dan memberikan
informasi yang berguna bagi hal-hal yang berkaitan dengan karyawan. Kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang dibandingkan dengan standar yang telah
ditentukan. Kinerja berperan penting bagi peningkatan kemajuan atau perubahan
kearah yang lebih baik lagi untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Tercapainya tujuan suatu perusahaan tidak bisa dilepaskan dari sumber daya
yang dimilki oleh perusahaan yang digerakan atau dijalankan oleh karyawan yang
berperan aktif sebagai pelaku didalam upaya mencapai tujuan perusahaan
tersebut. Berikut ada beberapa pendapat ahli tentang arti kinerja yaitu :
a. Menurut Prawirosentono, Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
karyawan atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai
tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral dan etika.
b. Kinerja merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2007:67).
c. Menurut Robins, kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan dibandingkan dengan criteria yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa kinerja
tujuan perusahaan. Dalam mencapai kinerja karyawan yang berkualitas, karyawan
harus dapat menunjukan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya pada
perusahaan.
K. Indikator Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui tingkat
kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk mengetahui tingkat kinerja mereka. Memudahkan dan memahami kinerja
karyawan, Mitchel(2001:51) mengemukakan indikator-indikator kinerja yaitu :
a. Kualitas Kerja adalah kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapan yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan
penghargaan dan kemajuan serta perkembangan organisasi melalui
peningkatan pengtahuan dan keterampilan secara sistematis sesuai tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat.
b. Ketepatan Waktuyaitu berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu
penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang direncanakan. Setiap
pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agar tidak
menganggu pada pekerjaan yang lain.
c. Inisiatif yaitu mempunyai kesadaran diri sendiri untuk melakukan sesuatu
dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Karyawan dapat
d. Kemampuan yaitu diantara beberapa factor yang mempengaruhi kinerja
seseorang, ternyata yang dapat diinterversi atau diterapi melalui pendidikan
dan latihan adalah kemampuan yang dapat dikembangkan.
e. Komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan oleh pimpinan kepada
karyawan untuk mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan kerja sama yang baik
diantara karyawan.
Pendapat tersebut mengatakan bahwa untuk mendapatkan kinerja pegawai
yang optimal yang menjadi tujuan perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek
kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan serta komunikasi.
L. Tujuan kinerja karyawan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Tujuan diadakannyapenilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Tujuan Evaluasi
Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan
menggunakanreting deskripif untuk menilai kinerja dan dengan data
tersebut berguna dalam keputusan- keputusan promosi. demosi, terminasi
dan kompensasi.
2. Tujuan Pengembangan
Seorang pimpinan mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang
Sedangkan tujuan pokok dari sistem penilaian kinerja karyawan adalah
sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan
perilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.
(Sumber:https://www.academia.edu/5443600/Kinerja_karyawan/14 Juli 2015;pukul 22.20)
Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat
bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja
bagi organisasi adalah :
a. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
b. Perbaikan kinerja
c. Kebutuhan latihan dan pengembangan
d. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,
pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
e. Untuk kepentingan penelitian pegawai
f . Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai
(Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja/Kamis,2 Juli 2015:12:07)
M. Peran Motivasi Terhadap Kinerja
Motivasi sangat penting peranannya dalam meningkatkan kualitas bekerja
dari seorang karyawan. Dengan motivasi karyawan bisa gemilang dan berhasil
dalam menjalani dan menyelesaikan pekerjaan yang sedang dikerjakannya.
Sehingga perusahaan dapat mencapai target yang sudah ditentukan.
karyawan untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Motivasi ini juga
diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam kepada seluruh
karyawan. Pemberian motivasi yang berperan penting terhadap kinerja karyawan
adalah :
a. Pemberian motivasi finansial
Merupakan dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial
kepada karyawan, dimana imbalan tersebut sering disebut insentif. Para karyawan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam akan terdorong untuk bekerja
bersungguh-sungguh dengan harapan bisa mendapatkan imbalan atau upah setelah
mereka menyelesaikan pekerjaannya. Adapun motivasi finansial yang diberikan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam kepada karyawan dalam bentuk
kompensasi yang berupa yaitu :
1) Penggajian
Sebagai penghargaan atass penyerahan segenap hasil kerja karyawan pada
perusahaan. Dengan imbalan sesuai dengan kinerja, karyawan termotivasi
untuk bekerja lebih giat lagi.
2) Tambahan gaji
Dengan adanya tambahan gaji, karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakam sangat termotivasi dalam pekerjaan dan membantu
3) Asuransi
Untuk menciptakan rasa aman para karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam mendapatkan asuransi kesehatan. Program ini
diberikan agar karyawan merasa terjamin dalam melaksanakan pekerjaan.
4) Upah lembur
Adanya upah lembur dapat memotivasi karyawan dalam melaksanakan
pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Karyawan Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Lubuk Pakam mendapatkan upah lembur sesuai dengan
pekerjaan yang mereka laksanakan. Karyawan sangat bersemangat apabila
mereka diperintahkan untuk lembur oleh pimpinannya. Karena upah
lembur dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mereka
inginkan.
5) Jaminan hari tua
Dalam memotivasi karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
pakam. Perusahaan memberikan jaminan hari tua untuk semua
karyawannya. Untuk menciptakan rasa aman dalam menghadapi masa
tuanya.
b. Pemberian motivasi non finansial
Merupakan dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial atau
uang akan tetapi pujian dan kenaikan posisi pekerjaan. Para karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam akan mendapatkan dorongan untuk
untuk bisa naik posisi dalam pekerjaan. Adapun motivasi non finansial yang
diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa yaitu :
1. Penghargan
Adanya penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi
dalam karirnya, sangat memotivasi karyawan. Karena karyawan
bersemangat dan berlomba-lomba dalam mencapai karir mereka.
2. Kegiatan diperusahaan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam memiliki beberapa
kegiatan olahraga seperti Futsal, Bulu Tangkis dan Senam. Kegiatan ini
dilakukan sekali dalam seminggu, yaitu pada hari jumat pagi dengan
mengenakan pakaian olahraga. Para karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam dapat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut untuk
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai peran motivasi dalam meningkatkan
kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, maka dalam
bab ini peneliti akan mengambil kesimpulan, sebagai berikut :
1. Motivasi positif yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam berupa kebijakan penggajian,pelatihan dan
pendidikan, tambahan gaji, asuransi, kegiatan-kegiatan olahraga, cuti,
dan jaminan hari tua. Dan motivasi negatif yang diberikan karyawan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa peringatan lisan
dan tulisan.
2. Motivasi finansial yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam berupa gaji, tunjangan, bonus, upah lembur, dan
sebagainya. Dan motivasi non finansial yang diberikan karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa penghargaan, prestasi
serta kepercayaan kepada karyawan.
3. Motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Untuk itu
karyawan harus dapat memotivasi dirinya agar mencapai kinerja yang
perusahaan. Namun, Pimpinan belum sepenuhnya mampu memotivasi
karyawannya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan diatas, maka peneliti akan
menyampaikan saran-saran yang kiranya ditanggapi untuk dapat dipertimbangkan
sebagai bahan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
sebagai berikut :
1. Motivasi positif yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam berupa kebijakan penggajian,pelatihan dan
pendidikan, tambahan gaji, asuransi, kegiatan-kegiatan olahraga, cuti,
dan jaminan hari tua. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
lebih meningkatkan lagi kegiatan-kegiatan olahraga untuk lebih
meningkatkan kebersamaan dan kekompakan antara sesama karyawan.
2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dalam motivasi finansial
lebih meningkatkan bonus-bonus yang diberikan kepada karyawan agar
lebih memotivasi mereka. Dan seharusnya memberikan penghargaan
kepada karyawan sesuai dengan prestasi kerja agar memotivasi
karyawan.
3. Hendaknya memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya,
pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam haruslah
mengambil peran yang sangat besar. Agar karyawan lebih bersemangat
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan moderen yang
berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat
Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat kebijakan
maupun dilevel kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan.
Sebagai langkah pertama, untuk memudahkan wajib pajak. Kantor Pajak
dibagi atas 3 jenis, yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan (KPPBB), Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka),
dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Struktur yang berbasis fungsi
yang diterapkan kepada KPP dengan sisitem administrasi yang modern untuk
dapat merealisasikan debirokratisasi pelayanan sekaligus melaksanakan
pengawasan terhadap wajib pajak secara lebih sistematis berdasarkan analisis
resiko unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak dibedakan berdasarkan segmentasi
Wajib Pajak, yaitu KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya, KPP Pratama. Dengan
pembagian seperti ini, diharapkan strategi dan pendekatan terhadap wajib pajak
pun dapat disesuaikan dengan karakteristik wajib pajak yang ditangani, sehingga
hasil yang diperoleh dapat lebih optimal. Pada tahap pertama, dibentuk Kantor
Wilayah (Kanawil) dan 2 Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar pada bulan
Juli Tahun 2002 untuk mengadministrasikan 300 Wajin Badan terbesar di seluruh
Karena program modernisasi yang diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak (KPPWP) besar dianggap cukup berhasil, maka konsep yang kurang
lebih sama dicoba untuk diterapkan pada KPP lain secara bertahap, dimana
sampai akhir Tahun 2007, 22 Kanwil dan 202 KPP (3 KPP WP besar, 28 KPP
Madya, dan 171 KPP Pratama) telah berhasil dimodernisasi.
Pada akhir Tahun 2006, struktur organisasi KPP Direktorat Jenderal Pajak
disempurnakan bersamaan dengan penerapan administrasi modern. Pada Tahun
2008, seluruh kantor diluar Jawa dan Bali akan dimodernisasikan dengan
dibantuknya 128 KPP Pratama untuk menggantikan seluruh Kantor Pajak yang
ada di daerah tersebut. Perbedaan utama antara KPP Pratam dengan KPP Wajib
Pajak Besar maupun Madya antara lain dengan adanya seksi Ekstensifikasi pada
KPP Pratama, sehingga dapat dikatakan pula KPP Pratama merupakan ujung
tombak bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk manambah rasio perpajakan di
Indonesia.
Kantor Pelayanan Pajak adalah Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
yang berada di bawah ini dan bertanggung jawab langsung kepada kepala kantor.
KPP Pratama akan melayani Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB). Selain itu KPP Pratama juga melakukan pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan tetapi bukan sebagai
lembaga yang memutuskan keberatan, struktur organisasin KPP Pratama
Pada KPP Pratama terhadap Account Representetive (AR) yang memiliki
tugas antara lain memantau keadaan Wajin Pajak dan penghubung wajib pajak
untuk berkonsultasi. Keberadaan AR di setiap KPP Pratama merupakan bentuk
peningkatan pelayanan wajib pajak. Dengan perubahan struktur organisasi baru,
maka wajib pajak akan dilayani oleh AR yang telah ditunjuk sehingga akan
terjalin saling keterbukaan.
Pembentukan KPP Pratama meerupakan bagian program reformasi birokrasi
perpajakan yang sifatnya komprehensif dan telah berjalan sejak tahun 2002
ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dengan Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar. Terbentuknya KPP Pratama ini secara otomatis Kantor
Pelayan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB) dan Kantor Pemeriksaan dan
Penyidikan (Karipka) tidak ada lagi. Langakah ini diambil sebagai bagian dan
usaha meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik dan personal dalam pelaksanaan good governance.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam didirikan pada tahun 2008
berdasrkan Keputusan Menteri Keuangan. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam adalah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri 22 kecamatan.
Sebelumnya wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam
merupakan bagian wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi
dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada Wajib Pajak. Dengan berdirinya KPP
Pratama Lubuk Pakam diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
B. Makna dan Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Gambar 2.1 : Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Lambang Gambar dan Makna Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
1. Keterangan Umum
Motto : Nagara Dana Rakca
Bentuk : Segi Lima
Tata Warna : Biru kehitam-hitaman, Kuning emas, Putih, dan Hijau
2. Gambar
1) Padi sepanjang 17 butir
2) Kapas sepanjang 8 butir, terdiri dari 4 buah berlengkung 4 dan 4 buah
berlengkung 5
3) Sayap
4) Gada
3. Susunan
1) Dasar segi lima berwarna biru kehitam-hitaman
2) Padi kuning emas
3) Kapas putih dengan kelopak hijau
4) Sayap kuning emas
5) Bokor kuning emas
6) Pita putih
7) Motto biru kehitam-hitaman
4. Makna
1) Padi dan kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi
kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya
Negara Republik Indonesia.
2) Sayap melambangkan ketegasan dalam menjalankan tugas.
3) Gada melambangkan daya upaya menghimpun, mengarahkan,
mengamankan keuangan Negara.
4) Ruang segi lima melambangkan dasar Negara pancasila
Arti keseluruhan yaitu :
Makna dari lambang ialah ungkapan sesuatu daya yang mempersatukan dan
menyerasikan dalam gerak kerja, untuk melaksanakan tugas kementrian
C. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
1. Visi
Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan system administrasi
perpajakan yang modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan
integritas dan profesionalisme yang tinggi.
2. Misi
Menghimpun penerimaan Pajak Negara berdasarkan Undang-Undang
Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui system Administrasi perpajakan
yang efisien dan efektif.
3. Visi dan Penjelasannya
Sebagaimana kebijakan yang telah dicanangkan oleh Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Pajak, Visi Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam adalah “Menjadi
Model Pelayanan Masyarakat yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat”.
Visi tersebut merefleksikan cita-cita Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam untuk menjadi Publik Service yang berstandard tinggi baik dan sisi
kualitas aparat maupun manajemennya sehingga eksistensi dan kinerjanya mampu
memenuhi harapan masyarakat sebagai institusi yang memiliki citra baik dan
bersih.
4. Misi dan Penjelasannya
Misi Direktorat Jenderal Pajak menjadi 4 aspek, yaitu:
1. Misi Fiskal, yaitu menghimpun penerimaan dalam Negeri dari 10actor
berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan
efisiensi yang tinggi.
2. Misi Ekonomi, yaitu mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam
mengatasi permasalahan ekonomi banga dengan kebijakan perpajakan
yang meminimalkan distorsi.
3. Misi Politik, yaitu mendukung proses demokratis bangsa.
4. Misi Kelembagaan, yaitu senantiasa memperbaruhi diri, selaras dengan
aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi
perpajakan yang mutakhir.
Misi tersebut sebagai salah satu pernyataan tujuan keberadaan (eksistensi).
Tugas, Fungsi, Peranan, dan Tanggung Jawab Direktorat Jenderal Pajak
maupun Pelayana Pajak Pratama Lubuk Pakam sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang dan Peraturan serta kebijakan Pemerintah dengan
dijiwai prinsip-prinsip dan nilai-nilai strategi organisasi diberbagai bidang.
5. Kebijakan
Demi tercapainya tujuan dan sasaran berdasarkan visi dan misi yang telah
ditetapkan, KPP Pratama Lubuk Pakam telah mengambil langkah-langkah
sebagaimana tertuang dalam kebijakan yang dijadikan pedoman, petunjuk, atau
pegangan bagi setiap usaha kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
1. Meningkatkan kualitas Pelayanan
2. Mengamankan pencapaian rencana penerimaan pajak
6. Tugas
KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan tugas penyuluhan, pelayanan
dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan dalam Wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas KPP Pratama menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, penetapan dan penerbitan
produk 12acto perpajakan.
2. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.
3. Penyuluhan perpajakan
4. Penatausahaan Piutang pajak dan pelaksanaan Penagihan pajak
5. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
6. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak
7. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
8. Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi
D. Letak Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Penentuan Lokasi KPP Pratama Lubuk Pakam merupakan salah satu 13actor
terpenting dalam memberikan kemunculan pelayanan kepada Wajib Pajak. KPP
Pratama Lubuk Pakam terletak di Jl.P.Diponegoro No. 42-44 Lubuk Pakam.
Kantor Pemerintahan ini disesuaikan dengan rencana Tata Ruang Wilayah,
kedekatan dengan lokasi wajib pajak, kedekatan dengan kantor pemerintahan,
kedekatan dengan perbankan. Karena Kantor Pemerintah ini juga memudahkan
pengawasan dan memberikan pelayanan terhadap wajib pajak dalam membayar
pajak.
KPP Pratama Lubuk Pakam dikepalai oleh Kepala Kantor yang terdiri atas
sub bagian Tata Usaha dan beberapa seksi yang dipimpin oleh Kepala seksi. Agar
lebih jelas dan transparan tentang keadaan KPP Pratama Lubuk Pakam, maka
penulis akan menggambarkan kedudukan, tugas, fungsi, dan struktur organisasi
KPP Pratama Lubuk Pakam.
E.Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas 1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi di batasi dalam struktur organisasi yang
2. Skema Struktur Organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam (2015).
Gambar 2.2
Skema Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama LubukPakam. Kepala Kanwil DJP
Kel.Fungsional I Kel.Fungsional II
3. Deskripsi Tugas
Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
3.1 Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1) Tata usaha dan kepegawaian
Tugasnya adalah menyelenggarakan tugas pelayanan di bidang tata
usaha dan kepegawaian dengan cara melakukan pengurusan surat,
pengetikan dan pengadaan, penataan berkas, penyusunan arsip, tata
usaha kepegawaian dan pengiriman laporan agar dapat menunjang
kelancaran tugas Kantor itu sendiri.
2) Keuangan
Tugasnya adalah menyusun anggaran dan administrasi keuangan untuk
pembiayaan administrasi kantor dan penggajian para pegawai KPP
Pratama Lubuk Pakam.
3) Bagian Rumah Tangga
Tugasnya adalah mengurus segala keperluan rumah tangga dan
keperluan perlengkapan KPP Pratama Lubuk Pakam agar dapat
menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.
3.2 Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang bernama Parlagutan Simatupang. Adapun tugas dari seksi ini adalah
monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi wajib pajak
dan instensifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan,
pencarian, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen
perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi
dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah danBangunan, pelayanan
dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi elektronik, pengaplikasian
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SESMIOP), dan Sistem Informasi
Geografi (SIG), serta penyajian laporan kinerja.
3.3 Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai fungsi atau tugas melakukan penetapan dan
penertiban produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta
penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi WP,
serta melakukan kerjasama perpajakan.
3.4 Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang
pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, penundaan dan
angsuran, tunggakan pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
3.5Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan
perpajakan lainnya.
3.6 Seksi Ekstensifikasi
Seksi Enstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi
perpajakan, pendapatan objek dan subjek pajak, penilaian objek-objek pajak
dalam rangka ekstensifikasi.
3.7Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,II,III,dan IV
Seksi Waskon masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan himbauan kepada wajib
pajak dan Konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis
kerja wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka
melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding.
3.8Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsioanal terdiri dari Supervisior,
Anggita Tim. KPP Pratama Lubuk Pakam mempunyai 2 kelompok fungsional
sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh
pejabat fungsional tersebut yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, atau
Kepala KPP yang bersangkutan. Jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan
A. Latar Belakang
Peranan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sangatlah penting
karena manusia adalah motor penggerak sumber daya yang ada dalam
menjalankan aktivitas dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan.
Potensi dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi atau
perusahaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memberikan hasil yang maksimal serta terwujudnya suatu keseimbangan antara
kebutuhan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi atau perusahaan.
Dalam aktivitasnya karyawan dituntut untuk memiliki kemampuan kerja yang
tinggi. Untuk itu dibutuhkan kebijakan pemimpin dalam usahanya mengajak dan
mengarahkan karyawannya agar mau bekerja lebih baik dan giat. Kebijakan yang
perlu di perhatikan oleh perusahaan atau pemimpin adalah motivasi.Karena
motivasi merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab karyawan
pada pekerjaan yang di bebankan pada mereka.
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang diberikan seseorang
kepada orang lain agar mau melakukan sesuatu secara produktif untuk mencapai
tujuan yang ditentukan (Hasibuan 2002:14). Bila dikaitkan dengan kehidupan
organisasi atau perusahaan motivasi berarti proses untuk mencoba mempengaruhi
seseorang agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan oleh atasan
Motivasi juga merupakan alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang
dilakukan seorang individu. Seorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat
diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa
yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.Seseorang
termotivasi dalam melakukan pekerjaan karena adanya suatu kebutuhan hidup
yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan ekonomi dan non
ekonomi. Dari segi ekonomi yaitu untuk memperoleh uang agar kebutuhan
terpenuhi. Dan dari segi non ekonomi yaitu untuk memperoleh
penghargaan,jabatan dan keinginan lebih maju. Dalam segala kebutuhan tersebut,
seseorang dituntut untuk lebih baik,giat dan aktif dalam bekerja. Untuk mencapai
hal ini diperlukan adanya motivasi dalam melakukan pekerjaan. Oleh karena itu,
jika karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai
kinerja yang tinggi.
Menurut Rivai (2004:309) kinerja karyawan merupakan perilaku yang nyata
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Karyawan memiliki kinerja yang
tinggi, akan membuat perusahaan maju dan berkembang. Sehingga pemimpin
akan merasa puas akan kinerja karyawannya.
Selain itu menurut Hasibuan (2001:34) mengatakan kinerja karyawan adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
Kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan kunci
utama untuk memcapai keuntungan maksimal, menjaga kelangsungan hidupnya
serta mengembangkan aktifitas usahanya. Sumber daya manusia sebagai salah
satu unsur terpenting yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan
kinerja karyawan harus dikelola secara professional.
Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dikantor Pelayanan
Pajak Pratama Lubuk Pakam yang bergerak melayani pajak. Masalah yang terlihat
diperusahaan adalahkaryawan kurang termotivasi untuk bekerja keras dan giat,
sehingga harus diawasi pimpinan agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.
Pada umumnya semakin tinggi motivasi yang dimiliki seseorang semakin cepat
dampaknya terhadap perilakunya dalam menjalankan tugas-tugas yang menjadi
kewajibannya. Motivasi kerja juga dapat memberi energi untuk menggerakan
segala potensi yang ada dan keinginan yang tinggi untuk menciptakan kinerja
yang baik untuk perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul tugas akhir
yaitu “Peran Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja KaryawanKantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, masalah dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana peran motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan Kantor
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu agar mengetahui bagaimana dalam
meningkatkan kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam memotivasi karyawan
dalam meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan penulis tentang motivasi sehingga
memperkaya wawasan ilmiah dan dapat memahami besarnya peran
motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan pada organisasi atau
perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi untuk pedoman menulis tugas akhir yang
berhubungan dengan motivasi bagi penulis selanjutnya serta sebagai
bahan pertimbangan bagi perusahaan yang menghadapi masalah yang
PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKANKINERJA
KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA LUBUK PAKAM
Oleh:
SITI AISAH SITORUS
122103154
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
NIM : 122103154
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN
KINERJA KARYAWAN KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK
PAKAM
Medan, Agustus 2015
Menyetujui
Pembimbing
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat karunia dan ridho-Nya, serta shalawat beriringan salam kepada junjungan
besar nabi Muhammad SAW yang telah memberikan nikmat kesempatan,
kesehatan serta nikmat pemikiran dalam menyerap ilmu pengetahuan.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir degan judul “Peran
Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan
arahan, bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Maka kesempatan ini penulis
dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih.
Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa
sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana sekali suatu
karya ilmiah. Hal ini adalah sebagai akibat dari keterbatasan waktu, ilmu dan
pengetahuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Terimakasih kepada semua pihak yang memberikan bimbingan, nasehat dan
dorongan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM selaku Ketua Program Studi
D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Ibu Magdaelena Linda Leonita Sibarani SE,MSi selaku Sekretaris Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
5. Ibu Dra.Friska Sipayung,MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membimbing dan memberikan arahan, masukan dan dorongan kepada penulis
dalam penulisan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara yang telah membantu penulis mendapatkan informasi dan
urusan kampus.
7. Yang teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayah Alm Abdul Jamal
Sitorus dan Ibu Kurniawati Zaidar Nasution. Terima kasih pengorbanan yang
tidak ternilai. Semoga Allah membalas kebaikan kalian Amin.
8. Kepada kedua abang yang tersayang Mustafa Sitorus dan Chandra Halim
Sitorus, kakak tercinta Puspita Sari Sitorus terima kasih sudah mendukung
10. Kepada seluruh karyawan KPP Pratama Lubuk Pakam yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing penulis
selama beradadi KPP Pratama Lubuk Pakam.
11. Kepada teman-teman Stambuk 2012 di Program Studi Diploma III
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Semoga ALLAH SWT dapat memberikan balasan atas kebaikan-kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis baik di dunia maupuan di akhirat kelak. Akhir
kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi rekan-rekan pembaca sekalian.
Medan, Agustus 2015
Penulis,
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5
A. Sejarah Singkat KPP Pratama Lubuk Pakam ... 5
B. Makna dan Logo KPP Pratama Lubuk Pakam ... 8
C. Visi dan Misi KPP Pratama Lubuk Pakam ... 10
D. Letak Geografis KPP Pratama Lubuk Pakam ... 13
E. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ... 13
BAB III PEMBAHASAN ... 18
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 18
B. Pengertian Motivasi ... 19
C. Alat-alat Motivasi ... 22
D. Teknik Motivasi ... 22
I. Tujuan Motivasi ... 35
J. PengertianKinerja ... 36
K. Indikator Kinerja Karyawan ... 37
L. Tujuan Kinerja Karyawan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 39
M. Peran Motivasi Terhadap Kinerja ... 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45