• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Terhadap Manajemen Laba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Terhadap Manajemen Laba"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAP AN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP manajjセmen@ LABA

(Studi Empiris Auditor Iuterual pada Perbankan di Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: d:tri l'gt. RINA SETIANINGSIH;0 • htdntk

NIM : 105082002679 ; ,ifikasi

JURUSAN AKUNTANSI

, .... :(·"·Q.L ... L ... .

ᄋ\エーイᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋNᄋᄋᄋᄋ。@

... .

, \\2 ....

\D.:::.Q ... :: ..

?L'.??$.. \

. . . u . . . .

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris Auditor Internal pada Perbanlrnn di .Jakarta)

,----

0----'----Skripsi

l

LJIN SY/,HID JAKARTA

PERPUST AKAAN UT AMA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomlc!an1Tii1ii-So0

S l a l - - - , ,

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Mcraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh:

RINA SETIANINGSIH NIM : 105082002679

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

セセ@

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002

Amili1!.J>E, Ak, M.Si NIP.19730615 2005011 009

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

(3)

Hari ini Jumat Tanggal 23 Bulan Oktober Tabun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan

ujian komprehensif atas nama Rina Setianingsih NIM : 105082002679 dengan judul "

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN

LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA." Memperhatikan

kemampuan keilmuan mabasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurnsan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

. M.Si

Tim Penguji Uiian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoui, MM

Penguji Ahli

Jakarta, 23 Oktober 2009

(4)

Hari ini Jumat Tanggal 4 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan ujian skripsi atas nama Rina Setianingsih NIM : l 05082002679 dengan judul skripsi " PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA." Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, malrn skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk mempernleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

セi@

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji I

Tim Penguji Ujian Skripsi

Y cssi Fitri, SE, Ak, M.Si Penguji Ahli

Jakarta, 4 November 2009

(5)

DAFTARRIWAYATHIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

I. Nama : Rina Setianingsih

2. Tempat & Tgl.Lahir : Jakarta, 17 September 1986

3. Alamat : Jln. Ciputat Raya Gg. Kem bang Barat ll RT. 007/ RW.08 No.62 Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

4. Telepon/HP : (021) 98291745/08568108379

n.

PENDIDIKAN FORMAL

I. TK : TK Indah

2. SD : SDN 02 PT Keh.Lama

3. SMP : SLTPN 161 Jakarta

4. SMA : SMAN 47 Jakarta

5. SI : UIN SyarifHidayatullah

III. PENDIDIKAN INFORMAL 1. BREVET A&B

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara KIR SMAN 47 Jakarta tahun 2003-2:004 V. PENGALAMAN K.ERJA

l. Pengalaman magang di Bank Mandiri, Jakarta 2. Pengajar Privat di Lembaga A&B

: 1992-1993 : 1993-1999 : 1999-2002 : 2002-2005 : 2005-2009

: 2009

(6)

The Influence of Competence, Independence and Financial Statement Dislosure of Earnings Management (Empirical Studies Internal Auditor on Bank in .Jakarta)

By:

Rina Setianingsih

Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

The objectives of the research is to examine the influence of competence, independence and disclosure on earnings management. Earnings management is measured by modified jones 2001, which devided into discretionary accrual and non discretionmy accrual.

The sample of the research is companies list in Jakarta stock exchange in period 2009. The data that used by this research was primary data it was collected by questionnaires and secondary data it was collected by annual report. Retrival of sample has been by using judgement sampling. Number of questionnairies propagated was 80 copy but only 50 questionnairies returned. The data analysis for hypothesis tester was done multiple regression.

The result shm!'ed that disclosure has no significant influence on earnings management. However competence and independence had significant influence on earnings management.

(7)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN

LAPORAN KEUANGAN TERHADAP manajiセmen@ LABA

(Studi Empiris Auditor Internal pada Perbankan di Jakarta) O!eh:

Rina Setianingsih

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi, independensi dan pengungkapru1 laporan keuangan berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan model

A1odified Jones

.2001

dalam mengukur

mru1ajemen laba yaitu dengan rnembagi

discretionary

accrual

dan

nondiscretionary.

Sampel penelitian ini adalah pemsahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009. Data yang digunakru1 adalah data primer yang dikmnpulkan melalui kuesioner dan data sekunder yang bempa laporan keuangan. Penentuan sampel dialkukan dengan menggunakan

judgement sampling.

Kuesioner yang disebar berjumlah 80 buah akan tetapi hanya 50 yang kembali. Penganalisaan data untuk pengujian hipotesis dilakukru1 dengru1 regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan kompetensi da.n independensi berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

(8)

KATA PENGANTAR

Ahamdulillahirobbil'alamin. Puji dan Syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hanya berkat curahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Kompetensi, lndependensi dan Pengungkapan Laporan Keuangan terhadap lvfnajemen Laba".

Ketebatasan penulis kerap kali menjadi kendala yang menghambat penyusunan skripsi ini. Namun, curahan kasih sayang keluarga, doa kedua orang tua clan arahan serta motivasi dari dosen pembimbing selia bantuan dari para sahabat, akhirnya kctcrbatasan itu dapat diatasi dan disempurnakan sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

Ataskesadaran dan kerendahan hati, perkenankanlah para penulis menyampaikan "bingkisan kado" terima kasih yang tak terhingga kepada:

I. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Eddy Tantono dan lbunda Suginah yang tak kenal lelah menclidik dan membesarkan clengan penuh rasa tulus dan sabar, yang selalu menyisipkan untaian doa clalam setiap dzikir dab sujudnya, yang tak pernah bosan rnengadahkan kedua tangannya ke langit dalam memohon dan meminta setiap kebaikan untuk anaknya. Tetesan keringat dan cucuran air mata aclalah saksi betapa tulus dan ikhlasnya mereka dalam menjalankan amanah di dunia ini. Semoga apa yang telah mereka goreskan menjadi penyebab turunnya Rahmat-Mu, menjadi sebab gugurnya dosa-dosa mereka dihadapan-Mu clan rnenjadi sebab lindungan-Mu dalam menjalankan amanah di jalan-Mu.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing I alas segala arahan clan bimbingannya.

3. Bapak Amilin, SE, Ak, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sikap sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

(9)

5. Tcrimakasih kepada Bapak Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si dan !bu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarifl-lidayatullah Jakarta.

6. Terimakasih kepada segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial alas curahan ihnu serta pelayanannya.

7. Terimakasih kepada keluarga besarku, kakak-kakakku Mas Deddy Sugiarto dan lstri, Mas Ricky Santoso, serta keponakan kecilku yang lucu Muhammad Naufal Al Rasyid yang telah banyak memberikan perhatian dan kasih saying serta senyuman selama penulisan skripsi ini.

8. Terimakasih kepada seorang Motivator utama Abang Riyadi yang selama ini telah sabar, penuh perhatian dan banyak membantuku dalam penyelesaian skripsi ini. Serta ka Hepi, bang Ozy dan segenap teman-teman bang Yadi yang banyak membantuku.

9. Terimakasih untuk my best friends Rani Widiyastuti, Tuti Alawiyah, Nurul Fadhilah dan Ria Permatasari, Santi Yustini yang banyak memberikan semangat dan hiburannya.

10. Terimakasih untuk anak-anak Akuntansi C dan Audit B, Annisa Setiyawardani, Soviana Wulandari, Gina Karlina, Dina Septiani dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya sederhana yang saya buat ini dapat bermanfaat dan menjadikan ladang amal bagi penulis

Wallahu Al Muwafik Ilaa Aqwami Ath Thariq

Jakarta, November 2009 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Hal am an

LEMEAR PENGESAHAN Pl<'.lVIBIMBING SKRIPSI LEMEAR ... i

PENGESAHAN UJIAN KOM PREHENSJF ... ii

LEMEAR PENGESAHAN U.JIAN SKRIPSI ... iii

DAFTAR Rl\VAY AT HIDUP ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGAN'l'AR ... vii

DAFT AR !SI ...

ix

DAFT ART ABEL . .. .. .. . . .. .. . . .. . .. . . .. .. .. .. .. . . . .. .. .. . .. .... .. . ... ... ... ...

xiii

DAFT AR GAIVIBAR ...

xiv

DAFTAR LAMPI RAN ...

xv

BABIPENDAHlJLUAN A. La tar Belakang Pencl i lian B. Perurnusan Masalah .. C. Tujuan clan Manfaal Penelitian l. Tujuan Penelitian .. 2. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 1

... 8

... 8

. ... 8

(11)

C. Indepenclensi . . . . . 17

D. Pengungkapan La po ran Keuangan ... 19

E. Keterkailan i\nlar Varibel

··· 24

F. Kerangka Pemikiran ... 25

G. Pengembangan Hipolesis ... 26

BAB Ill HASIL DAN PEMBJ\JIASAN A. Ruang Lingkup Penelilian ... 27

B. Metode Penentum1 Sarnpel ... 27

C. Metocle Pengumpulan Data ... 27

D.lvletocle Analisa Data I. Uji Kualitas Data ... 28

a. Uj i Vaiclitas ... 28

b. Uji Reliabililas ... 29

2. Uji Asurnsi Klasik ... 29

a. Multikolonieritas ... 39

b. Heterokedaslisitas ··· ... 30

c. Nonnalitas ··· 30

3. Transformasi Data ... 31

4. Uji 1-lipotesis

' ... ' ... '.' ... ' ... 32

a. Uji adjusted R' ... 33

b. Uji F ... 33

(12)

E. Operasionalisasi clan Pcngukuran Variabel

I. V aria be! Depend en ... 34

2. Varibel lnclepcnclen ... 36

BAB IV hashセ@ DAN PEMBAllASAN A. Gambarun Um um Objek Penelitian ... 40

B. Pengujian Analisis Data I. Uji Kualitas Data ... 41

a. Uji Vaiclitas ... 41

b. Uji Reliabilitas ... 42

2. Uji Asumsi Klasik ... 43

a. IVlultikolonieritas ... 43

b. Heterokeclaslisitas ... 44

c. Normalitas . . . . . ... 45

3. Transforrnasi Data ... 46

4. Uji Hipotesis ... 48

a. Uj i adj ustecl R' . . . .. . . .. ... ... ... 48

b. Uji F ... . ... 49

c. Uji Statistik L ... . ... 49

C. Pembahasan Uji 1-lipotesis ... 51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 53

(13)

D. Saran ... .. ... " ... " . "" . " "" .. ""... 56

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . . . ... 58

(14)

Nomor 3.1

4.1

4.2 4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

DAFTAR TABEL

Kclerangan Halaman

Operasional Varit1hel ... 38

Daflar Sampel Pernsahaan ... .40

Basil Uji Valiclitas l(ornpetensi ... .41

Hasil Uji Valiclitas lnclepenclensi ... .41

Hasill Uji Reliabilitas Kompetensi ... .42

Hasil Uji Reliabilitas Imlepenclensi ... 43

Uji Multikolonieritas .... "" ... " .. " .... " ... "". """ .. """" 43 Hasil Trnnsfonna:;i Data Kornpetensi ... 46

Hasil Transforrnasi Data lnclepenclensi .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. ... 47

Uji Deterrninasi Uji F ... . Uji t ... . ··· 48

(15)
[image:15.595.81.470.156.551.2]

TABEL GAMBAR

Nomor

Kctcnrngan

Halaman

2.1 Kerangka Pemikira11 ... . ... """"" """" ... 25

4.11 Hasil Uji f-!eterokeclastisiws ... 44

(16)

Nomor

Lampiranl Lampiran2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6

DAFTAR LAMPIRAN

Ket crnngan

Hal am an

Sampel Pt:rusahaan clan Kuesioner . . . .. . .. . . .. . . .. 60

Daftar .lawaban Responclen... .. . . .... .. ... ... 66

Manajernen Laba clan Pengungkapan . . . .. 76

1-lasil Pengujian Validitas ... 78

Hasil Pengujian Reliabilitas ... 83

(17)

BAB!

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Laporan keuangan mernpakan suatu media yang dapat menginformasikan kondisi keuangan pernsahaan sesuai dengan fakta yang diperlukan bagi manajer, kreditor, investor, karyawan, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Fakta-fakta yang didapat akan mereka pergunakan sebagai bahan pertimbangan mereka dalam mengambil keputusan ekonomi.

Kondisi masyarakat yang kompleks, membuat para pengambil keputusan memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan adanya sikap memihak salah satu pihak yang melatar belakangi penyaji informasi. Pengguna laporan keuangan menggunakan laba sebagai tolak ukur yang utama dalam menilai kinerja perusahaan. Sebagaimana tercanturn dalam Statement of

Financial Accounting Concept (SFAC) nomor 1 dalam Kieso dan Weygandt

(2002) bahwa informasi laba pada umumnya menjadi perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas "earning power'

perusahaan dimasa yang akan datang.

(18)

keuangan untuk masyarakat Japoran keuangan untuk keperluan manajemen bank, dan laporan keuangan untuk keperluan pengawas Bank Indonesia (lndra Bastian Suhardjono, 2006:236).

Laba merupakan suatu ha! yang dinilai penting bagi pihak pengguna Japoran keuangan, dan ha! ini yang menjadi alasan bagi manajemen untuk mempercantik laba mereka. Perilaku yang clilakukan oleh pihak manajemen untuk dapat mempercantik laba disebut dengan manajemen laba. Menurut Intan Meutia (2004), manajemen Jaba merupakan usaha pihak manajemen yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang clibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informm;i yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan bagi keuntungan pihak manajer. Jadi bisa kita simpulkan bahwa manajemen laba merupakan suatu tindakan curang yang dilakukan oleh pihak manajemen.

Di Negara kita saja contolmya, pihak manajemen yang melakukan kecurangan yaitu pada PT Kimia Farma Tbk. Pihak manajemen PT Kimia Farma Tbk telah melakukan kecurangan clengan cara meninggikan laba mereka menjadi 132,26 milyar yang pacla kenyataanya hanya 99,59 milyar (Tempo interaktif, 2002) .

Kecurangan juga banyak terjadi karena adanya dukungan oleh auditor eksternal. Hal ini dibuktikan dengan Bapepam menerrmkan indikasi adanya ke1jasama auditor dengan perusahaan untuk menutupi kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan. Walaupun telah clikeluarkan peraturan Bapepam Kep. Nomor VIIl/A/2002 tentang independensi akuntan yang memberikan jasa audit di pasar

(19)

modal. Dalam peraturan tersebut diberlakukan larangan rangkap jabatan KAP

mulai November 2002, yaitu KAP dilarang memberikan jasa audit dan konsultasi

keuangan lainnya secara bersamaan pada sebuah perusahaan publik. Selain itu,

diberlakukan pula pembatasan penugasan audit, yaitu KAP hanya dapat

melakukan audit atas sebuah klien paling lama 5 tahun berturut-turut, dimana

pa11nernya paling lama 3 tahun berturut-turut. KAP dan pai1ner barn dapat

menerima penugasan audit untuk klien tersebut setelah selama 3 tahun

be11urut-turut tidak mengaudit perusahaan tersebut, tetapi masih saja banyak kecurangan

yang lolos dari pemeriksaan. Hal ini terjadi karena KAP Jama merekomendasikan

KAP baru untuk menutupi kecurangan yang terjadi. KAP barn yang

direkomendasikan merupakan KAP hasil me1jer dengan KAP lama sehingga

auditor yang digunakan tetap saja auditor yang lama.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kecurangan, maka dari sisi

pengguna laporan keuangan juga harus memperhatikan apakah laporan keuangan

yang akan mereka gunakan memang sudah diaudit dengan baik atau bclum.

Karena laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang sudah diaudit

oleh auditor yang kompeten dan independen.

Arens dan Loebbecke (2009: 17) mengatakan bahwa internal auditor

adalah seseorang yang beke1ja sebagai karyawan pada suatu perusahaan untuk

melakukan audit bagi kepentingan manajemen. Mulyadi (1998 : 29) mengatakan

bahwa internal auditor adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang tugas

pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

(20)

terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

./ Menurut Amrizal (2004) internal auditing adalah suatu penilaian, yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi, dan kegunaan catatan-catatan (akuntansi) perusahaan serta pengendalian internal yang terdapat dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu pirnpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diaudit.

v Menurut Arens dan Loebbecke (2009:4) Auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu rnenentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. Auditor harus pula mempunyai sikap mental independen. Sekalipun ia ahli, apabila tidak mempunyai sikap independen dalam mengumpulkan informasi akan tidak berguna, sebab informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan haruslah ticlak bias .

(21)

J

telah banyak mengetahui dimana titik-titik kecurangan yang akan dilakukan oleh manajemen.

Menurut Ni Putu Eka Desyanti (2006), luasnya ruang lingkup usaha perbankan mengakibatkan pimpinan dan pihak manajemen tidak dapat secara langsung mengawasi semua aktivitas, baik aktivitas intern maupun aktivitas eksternal, yang terjadi pada bank tersebut. Oleh karena itu pihak manajemen memerlukan pengawas internal yang memiliki sikap independensi, keahlian professional dan pengalaman kerja dalam menilai aktivitas penerapan struktur pengendalian internal.

Penelitian mengenai kompetensi, independensi, disclosure dan manajernen laba telah banyak dilakukan. Penelitian·-penelitian tersebut diantaranya, menurut Sri Handayani (2007) kualitas audit berhubungan negatif dengan discretionmJ' accruals (earning management). Hal itu dapat dilihat dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 rnemilki discretionary accruals lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP non-big 4 . Hal itu berarti KAP big 4 lebih berkualitas daripada KAP non-big 4.

Menurut Syaiful (2004), bahwa terdapat manajemen laba disekitar IPO, yaitu pada periode dua tahun sebelum !PO, ketika IPO dan dua tahun setelah IPO. Penelitian tersebut juga menemukan kinerja setelah IPO rendah. Rendahnya kinerja tersebut dipengaruhi oleh manajemen laba. Penelitian ini juga menemukan bahwa return saham satu tahun setelah !PO rendah.

(22)

manajemen laba. Ini disebabkan karena asimetri informasi akan terjadi pada perusahaan pada tingkat pertumbuhan investasi yang tinggi pula.Sedangkan semakin besar perusahaan, semakin besar pula tingkat manajemen laba.

Menurut Gore et.al (1993) dalam Intan Meutia (2004) melakukan penelitian berkatan dengan non-audit services independensi auditor dan manajemen laba menggunkan model Jones (1991) untuk mengukur discretionary

accruals. Ditemukan bahwa pada perusahaan yang diaudit oleh non-big,

discretionmy accruals berhubungan secara positif dan signifikan dengan rasio

bayaran non-audit services. Sementara perusahaan yang diaudit KAP big,

discretionmy accruals berhubungan secara negatif dengan rasio bayaran KAP

non-audit services dan secara statistik tidak signifikan. Manakala dilakukan tes

untuk kedua kelompok KAP big ataupun KAP non-big berhubungan antara

discretionmy accruals dan rasio bayaran non-audit services secara signifikan

lebih tinggi pada KAP non-big daripada KAP big.

Menurut Yulius Jogi Christiawan (2002), kompetensi audit yang dilihat dari segi pengalaman dan pendidikannya dapat mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen, serta akuntan independen adalah akuntan yang tidak mudah dipengaruhi oleh klien.

Julia Halim et.al (2005) melihat hubungan marn\jemen laba dengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif Efficient

Earnings lvlanagement. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan berpengaruh

(23)

Earnings Management. Asimetri informasi, kine1ja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sri Handayani (2007). Pada penelitian tersebut mempunyai judul pengaruh independensi terhadap manajemen laba. Penelitian tersebut menggunakan 22 perusahaan yang terdiri dari perusahaan pertanian, pertambangan, aneka industri, industri barang dan konsumsi serta infrastruktur dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian tersebut membuktikan bahwa kualitas audit berhubungan negatif dengan discretionary accrual. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 memiliki discretionary accrual lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit KAP non big 4. Hal ini berarti KAP big 4 lebih berkualitas dalam mendeteksi manajemen laba dibandingkan KAP non big 4.

(24)

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu kompetensi,

independensi dan pengungkapan laporan keuangan. Dengan demikian judul

penelitian 1111 adalah "Pengaruh Kompetensi, lndependensi dan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Disclosure) Terhadap Manajemcn Laba".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka perumusan

masalah penelitian ini diantaranya:

I. Apakah kompetensi, independensi dan pengungkapan laporan keuangan

(disclosure) mempunyai pengaruh secara parsial dan simultan terhadap

manajemen laba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis:

a. Pengaruh kompetensi, independensi dan pengungkapan laporan keuangan

(disclosure) secara parsial dan simultan terhadap manajemen laba.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat untuk:

a . . Investor

Penelitian ini akan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi investor dalam

(25)

b. Auditor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi auditor untuk menambah pengetahuannya mengenai manajemen laba. Sehingga auditor dapat mendeteksi adanya manajemen laba di perusahaan.

c. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk mengetahui indikasi te1jadinya manajemen laba.

d. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan.

e. Pembaca

(26)

A.

Manajemen Laba

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

1 . Definisi Manajemen Laba

Manajemen laba (earnings management) adalah suatu kemampuan untuk "memanipulasi" pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan (Belkoui, 2002:74). Sedangkan menurut Levitt ( 1998) dalam lshar Baharuddin dan Hern Satyanugraha (2004) mengartikan manajemen laba sebagai trik akuntansi dimana fleksibelitas dalam laporan keuangan digunakan oleh manajer yang berusaha untuk rnernenuhi target pendapatan.

Menurut Scott (2000) dalam Rahmawati et.al (2004) earnings management

dibagi menjadi dua. Pe11ama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik rnanajer untuk memaksirnumkan utilitasnya dalarn menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political cost (Opportunistic Earnings Mangement). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient contracting

(Efficient Earnings Management), dimana manajemen laba memberikan manajer

(27)

Sedangkan menurut Schipper (1989) dalam Jean Bedard et.al (2004):

"Earnings managent generally implies a purposefid intervention in the

external financial reporting process, with the intent of obtaining some private

gain". Artinya adalah manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan

tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi (sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut).

Menurut lntan Meutia (2004) manajemen laba merupakan usaha pihak manajemen yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan bagi keuntungan pihak manajer.

Dari pengertian-pengertian di atas manajemen laba dapat diartikan sebagai tindakan manajemen yang mengakibatkan laporan keuangan dilaporkan seeara tidak sebenarnya demi kepentingan pribadi dan perusahaan.

Menurut Sri 1-Iandayani (2007) ada tiga alasan yang mendorong manajer melakukan manajemen laba yaitu alasan kontrak, alasan pasaran, Management

Buyout Offer's (MBO's) dan alasan peraturan.

Menurut Beneish (200 I) dalam Sri 1-Iandayani (2007), terdapat tiga pendekatan yang biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya praktek manajemen laba:

(28)

b. Pendekatan yang menekankan pada akrual spesifik seperti cadangan hutang ragu-ragu atau akrual pada sektor yang spesifik seperti tuntutan kerugian pada industri asuransi.

c. Pendekatan yang mengkaji ketidaksinambungan dalam pendistribusian pendapatan.

2. Faktor-faktor Pendorong Manajemen Laba

Menurut Watt dan Zimmerman (1986) dalam Rahmawati et.al (2004) dalam positif accounting the01y terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba yaitu:

a. Bonus Plan Hypotesis

Manajemen akan memilih metode akuntansi yang mernaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar berdasarkan earnings lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.

b. Debt Covenant Hypotesis

Manf\jer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memilki dampak meningkatkan laba. Ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal.

c. Political Cost Hypotesis

(29)

tindakan, misalnya mengenakan peraturan antitrust, menaikkan pajak

pendapatan perusahaan, dan lain-lain.

Menurut Scott (2000) dalam Rahmawati et.al (2004) mengemukakan

beberapa motivasi terjadinya manajemen laba:

a. Bonus Purpose

Manajer yang memilki informasi atas laba bersih perusahaan akan be11indak

secara opportunistic untuk melakukan manajemen laba dengan

memaksimalkan laba saat ini.

b. Political Motivation

Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada

perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan

karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan

peraturan yang lebih ketat.

c. Taxation Motivations

Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manf\iemen laba yang paling

nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan pajak

pendapatan.

d. Pergantian Chief Executive Officer (CEO)

Chief Executive Officer (CEO) yang mendekati masa pensiun akan cenderung

menaikkan pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka. Jika kinerja

perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak

(30)

e. lnitital Public Offering (IPO)

Perusahaan yang akan go public belum memilki nilai pasar, dan menyebabkan

manajer perusahaan yang akan go public melakukan manajemen Jaba dalam

prospektus mereka dengan hara pan dapat menaikkan harga saham perusahaan.

f. Pentingnya memberi informasi kepada investor

lnformasi mengenai kine1ja perusahaan harus disampaikan kepada investor

sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar inverstor tetap menilai bahwa

perusahaan tersebut dalam ォゥョ・セェ。@ yang baik.

3. Teknik Manajemen Laba

Teknik dan pola manajemen Jaba menurut Setiawati dan Na'im dalam Rahmawati

et.al (2004) dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu:

a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi

Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan) terhadap

estimasi akuntansi antara Jain estimasi tingkat ーゥオエ。ョイセ@ tak tertagih, estimasi kunm waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud,

estimasi biaya garansi dan lain-Jain.

b. Mengubah metode akuntansi

Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi,

contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode deprisiasi angka

tahun ke metode depresiasi garis lurus.

c. Menggeser periode biaya atau pendapatan

Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain:

(31)

sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda

pengeluaran promosi sampai berikutnya, mempercepat/menunda pengiriman

produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak

dipakai.

B.

Kompetensi

Menurut Yulius Jogi Christiawan (2002), kompetensi berlrnitan dengan

pendidikan clan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan dalam bidang

auditing dan akuntansi. Dalam melaksanakan audit internal, seorang auditor harus

bertindak sebagai seorang yang ahli di bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian

keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui

pengalaman audit. Selain itu, auditor internal harus rnenjalani pelatihan teknis

yang cukup yang rnencakup aspek teknis maupun pendidikan urnum. Seorang

yunior auditor internal untuk mencapai kompetensinya harus rnemperoleh

pengalaman profesionalnya dengan menclapatkan supervisi memadai dan riview

alas peke1jaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman.

Menurut Abdolmahammadi, dkk (1992) dalam Hexana Sri Lastanti (2005)

kompetensi seorang auditor terdiri dari limakomponen yaitu:

a. Komponen pengetahuan (knowledge component)

Komponen pengetahuan meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta,

(32)

b. Ciri-ciri Psikologis (psychological traits)

Komponen ini meliputi kemampuan di clalam berkomunikasi, kreatifitas,

kemampuan bekerjasama clengan orang lain, clan kepercayaan kepada keahlian.

c. Kemampuan berfikir (cognitive abilities)

Kemampuan berfikir merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan

mengolah informasi. Beberapa karakter yang dapat dimasukkan ke dalam

komponen ini antara lain kemampuan beradaptasi pacla situasi yang baru dan

ambigus, kemampuan untuk memfokuskan pada fakta··fakta yang relevan dan

kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan, serta kemampuan

untuk dapat menghindari tekanan-tekanan.

d. Strategi penentuan keputusan (decision strategis)

Kemampuan seorang auditor dalam membuat keputusan secara sistematis baik

formal maupun informal akan membantu dalam mengatasi keterbatasan

1nanus1a.

e. Analisis tugas (task analysis)

Kemampuan dalam melakukan analisis tugas akan berpengaruh terhadap

penentuan keputusan. Kemampuan ini dipengaruhi oleh tingkat pengalaman

auditor.

Menurut Sawyer (2005: 17) standar kompetensi menghubungkan antara:

a. Tugas-tugas yang akan dike1jakan

b. Konteks tempat pekerjaan yang akan dilakukan

c. Kriteria kinerja yang spesifik

(33)

C.

Independensi

Auditor internal bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi

kepentingan pihak manajemen. Tugas yang diberikan kepada auditor internal

bermacam-macam, tergantung pcrintah dari atasannya. Dalam menjalankan

tugasnya seorang auditor internal harus berada diluar fungsi lini suatu organisasi.

Seorang auditor internal wajib memberikan informasi yang penting bagi pihak

manajemen, yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan operasi suatu perusahaan.

Menurut Sawyer (2005 : 35) seorang auditor internal yang professional

harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya;

memberikan opini yang objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi; dan melaporkan,

masalah apa adanya, bukan melaporkan keinginan sesuai eksekutif atau lembaga.

Auditor internal harus bebas dari hambatan dalam melaksanakan auditnya. l-Ianya

dengan begitu audior internal bisa disebut melaksanakan audit dengan profesional.

Dalam Kode Etik Akuntan tahun 2009 disebutkan bahwa independensi

adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai

kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan

prinsip integritas dan objektivitas. Setiap akuntan harus memelihara integritas dan

objektivitas dalam tugas profesionalnya dan setiap auditor harus independen dari

semua kepentingan yang bertentangan atau pengaruh yang tidak layak.

Berdasarkan penge1iian di atas dapat disimpulkan bahwa independensi merupakan

sikap seseorang untuk bertindak jujur, tidak memihak, dan melaporkan

(34)

dalam Agnes dan Djohan (2003) didefinisikan independensi sebagai keadaan

bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada

orang lain.

Menurut Abdul Halim (2001 21) ada tiga aspek independensi seorang

auditor, yaitu sebagai berikut:

a. lndepende.nce in fact (independensi senyatanya)

Yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi.

b. Independence in appearance (indepenclensi clalam penampilan)

Merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan

pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa

sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya.

c. Independence in competence (independensi dari sudut keahlian)

Yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

Dalam Sawyer's (2005:35) menjelaskan mengenai indikator-indikator

independensi auditor internal agar dapat bersikap objektif, yaitu:

a. lndependensi dalam Program Audit

l. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit

2. Bebas dari segala intervensi alas prosedur audit

3. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit :>elain yang memang

(35)

b. lndependensi dalam Verifikasi

I. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan

2. Mendapatkan kerja sama yang aktif dari karyawan manajemen selama verifikasi audit

3. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa atau membatasi pemerolehan bahan bukti.

4. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit e. Independensi dalam Pelaporan

I. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan

2. Bebas clari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit

3. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor

4. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.

D. Pengungkapan Laporan Keuangan

(36)

tujuan masing-masing, sehingga dalam bentuk penyajiannya disesuaikan dengan tujuan masing-masing pengguna laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan tersebut dimaksud untuk memenuhi tujuan laporan keuangan, yaitu:

I. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta ekuitas suatu bank.

2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto suatu bank yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan keuangan dalam menaksir potensi perubahan dalam menghasilkan laba. 4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan

kewajiban suatu bank, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Memberikan informasi tentang sejauh mana pengungkapan informasi lain berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pengguna laporan keuangan, seperti informasi mengeanai kebijakan akuntansi yang dianut bank.

Laporan keuangan yang disaj ikan tersebut akan bennanfaat bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

I. Informasi keuangan harus relevan dengan maksud penggunanya

(37)

3. lnfonnasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

4. lnfonnasi keuangan harus bersifat netral dan diarahkan pada kebutuhan umurn pengguna, dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. 5. Informasi keuangan harus disampikan sedini rnungkin untuk dapat digunakan

sebagi dasar clalam rnembantu pengarnbilan keputusan ekonom i, dan untuk menghindari tertunclanya pengambilan keputusan tersebut.

6. Informasi keuangan akan lebih berguna bila dapat clibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelunmya dari bank yang sama, maupun dengan laporan keuangan industri perbankan lainnya pada periode yang sama.

7. Laporan keuangan yang disajikan harus lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi persyaratan enam persyaratan diatas atau dapat juga dia1tikan sebagai pernenuhan standar pengungkapan yang rnemadai dalam pelaporan keuangan.

(38)

pemegang saham memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan

keuangan (Julia et.al :2005).

Menurut Hendriksen dan Van Breda (2005) dalam Agus (2007), ada

beberapa informasi yang harus diungkapkan di dalam Japoran keuangan yaitu:

a. Ramalan akuntansi

Ramalan akuntansi yaitu laporan keuangan prospektif yang menyajikan yang

terbaik menurut keyakinan dan pengetahuan pembuat laporan keuangan

mengenai posisi laporan keuangan, hasil dan arus kas yang diharapkan.

b. Kebijakan akuntansi

Kebijakan akuntansi disini maksudnya aclalah prinsip-prinsip dan

metode-metode akuntansi tertentu yang saat ini digunakan dan dipertimbangkan paling

sesuai untuk menyajikan secara Jayak laporan keuangan perusahaan itu

(Weygandt, I 992 :3 96).

c. Perubahan akuntansi

Perubahan akuntansi tidak hanya mempengaruhi Jaba rugi periode berjalan

tetapi juga periode Jalu. Menurut Harahap (2005) dalam Agus (2007),

perubahan akuntansi ada 3 yaitu:

I) Perubahan dalam prinsip akuntansi yaitu perubahan yang timbul karena

penerapan prinsip akuntansi yang berbeda dari prinsip akuntansi yang

dianut sebelumnya.

2) Perubahan dalam taksiran yaitu perubahan karena perubahan adanya

perubahan taksiran dari taksiran sebelumnya seperti perubahan umur asset

(39)

3) Perubahan dalam pelaporan entity yakni perubahan ini terjadi sebagai akibat perubahan yang materiil terjadi dalam entity yang sebelumnya dilaporkan melalui laporan keuangan. Misalnya sebuah anak perusahaan yang sebelumnya dilaporkan mengalami perubahan penting dibandingkan keadaan sebelumnya.

d. Pengungkapan peristiwa pasca pelaporan

Peristiwa pasca laporan adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau diunrnmkan kepada masyarakat. Menurut Arens et.al (2002:710) dalam Ag us (2007), kejadian atau transaksi yang membutuhkan pengungkapan adalah:

I) Suatu penurunan dalam nilai pasar surat berharga yang dimiliki sebagai investasi sementara atau dijual kembali.

2) Penerbitan obligasi atau surat berharga lainnya. 3) Kerugian persediaan yang diakibatkan dari kebakaran. 4) Merjer atau akuisisi.

e. Pengungkapan segmen-segmen perusahaan.

Pengungkapan segmen perusahaan sangat penting diungkapkan karena beberapa alasan. Diantaranya dijelaskan Weygandt (1992) dalam Agus (2007) yaitu:

(40)

laba konsoliclasi karena perbedaan antara segmen dalam pertumbuhan,

resiko dan profitabilitas.

2) Tidak adanya pelaporan segmen oleh suatu perusahaan yang

berdiversifikasi dapat membuat pesaing atau jenis produk yang tidak

bersegmcn mengalami kerugian bersaing karena konglomerat tersebut

dapat mengaburkan informasi yang oleh pesaing harus diungkapkan.

E. Keterkaitan Antara Variabel

I. Hubungan Kompetensi dengan Manajemen Laba

Kompetensi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh auditor internal,

karena auditor dikatakan kompetensi jika dia memiliki pendidikan dan

pengetahuan dalam rnelakukan audit. Saal ini telah ada pendidikan mengenai

auditor internal, sehingga dengan adanya pendidikan clan pengetahuan yang cukup

seorang auditor internal dapat mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan

oleh pihak manajemen. Menurut Yulius Jogi Christiawan (2002), bahwa

kompetensi audit yang dilihat dari segi pengalaman clan pendidikannya dapat

mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen, serta akuntan

independen adalah akuntan yang tidak mudah dipengaruhi o!eh klien.

2. Hubungan Independensi Terhadap Manajemen Laba

Menurut Sri Handayani (2007) independensi yang dapat dilihat dari

kualitas audit berhubungan negatif dengan discretionary accruals (earning

management). Hal itu dapat dilihat dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4

(41)

yang diaudit oleh KAP non-big 4 . Hal itu berarti KAP big 4 lebih berkualitas

daripada KAP non-big 4.

3. Hubuugau Penguugkapau Laporau Keuangau Terhadap Mauajemen Laba

Menurut Julia Halim et. al (2005) melihat hubungan manajemen laba

clengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba berpengaruh signifikan

positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif

Ejficienr Earnings Management. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan

berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan perspektif

Opportunistic Earnings Management. Asimetri informasi, kinerja masa lcini clan

masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada

manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan

pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor

current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan.

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang dijelaskan gambar berikut:

Kompetensi

lndependensi

[image:41.595.77.471.203.662.2]

Pengungkapan Laporan Keuangan

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

(42)

G.

Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di alas, pengembangan hipotesis dijelaskan sebagai berikut:

Ha1 Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha2 lndependensi mempunyai pengaruh terhadap manjemen laba.

Ha3

=

Pengungkapan laporan keuangan mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.
(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pernsahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini berlujuan ingin mengetahui pengarnh manajemen laba dengan kompetensi, independensi dan pengungkapan laporan keuangan suatu perusahaan. Objek pada penelitian ini adalah 5 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

B. Metode Penentuan Sampel

Pada penelitian ini menggunakan tekinik pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgment sampling). Judgement sampling adalah tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo,2002: 13 l ).

C. Metode Pengumpulan Data

(44)

a) Data primer

Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab

pe11anyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara

individual atau kelompok, hasil observasi terhaclap suatu benda (fisik), kejadian

atau kegiatan, dan hasil pengujian (Indriantoro clan Supomo, 1999: 147). Data

primer yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui metode penyebaran

kuesioner kepada subyek penelitian. Kuesioner ini disebar ke 5 perusahaan

perbankan denganjumlah responden sebanyak 50 orang.

b) Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umunya berupa

bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

documenter) yang clipublikasikan dan yang tidak clipublikasikan (lndriantoro dan

Supomo, 1999:147). Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari sumber

eksternal berupa laporan keuangan dari 5 perusahaan perbankan pada periode

2008/2009 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

D. Metode Analisis Data

l. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.

Suatu instrumen pengukur clikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur

(45)

mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti (lndriantoro clan Supomo, 1999:181). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2006:45)

b. Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini yaitu konsistensi diantara butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen (Jndriantiro dan Supomo, 1999:180). Suatu kuesioner dikatakan reliable dan handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Imam Ghozali, 2006:41 ). 2. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolineritas

(46)

b. Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah

regresi te1jadi varians dari residual suatu pengamatan Ice pengamatan lain. Jika

varians dari residual suatu pengamatan Ice pengamatan lain tetap maka disebut

homokedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteriskedastisitas yaitu

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Imam

Ghozali, 2006: I 05).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas berttijuan untuk menguji apakah variabel dalam sebuah

model regresi, yaitu variabel independen clan dependen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2006: 110). Model

regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data yang normal dan

mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat

penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan

keputusan adalah apabila data menyebar disekitar diagonal clan mengikuti arah

garis diagonal, maka regresi mengikuti asumsi normalitas sedangkan apbila

menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

(47)

3. Uji Transfonnasi Data

Transformasi data digunakan untuk memodifikasi nilai-nilai data yang telah acla dengan berbagai macam perintah (Andi, 2007: 103). Transformasi data digunakan pada penelitian ini karena nilai-nilai yang ada antara data primer dan data sekuncler memilki perbeclaan nilai. Metode transformasi yang digunakan yakni method of successive interval, Hays (1976). Metode tersebut digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Pada umumnya jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala. likert (Lykert scale)

diadakan scoring yakni pemberian nilai numerikal 1, 2, 3, 4 clan 5, setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal (Junaidy, 2008).

Berikut langkah-langkah clan penjelasan dari rumus-rumus yang digunakan dalam mentransformasi data tersebut:

I. Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap data kategori/ordinal (pi!ihan jawaban).

2. Kalikan frekuensi dengan nilai ordinal/kategori.

3. Berdasarkan frekuensi setiap kategori dihitung proporsinya.

4. Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi kumulatifuntuk setiap kategori. 5. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif.

(48)

1

(-z'

l

b'( Z) =

r;::;--

e 2 , -Cf.:>

<

Z

<

+co

'\/

27C

7. Hitung scale value (interval rata-rata) untuk setiap kategori melalui persamaan

berikut:

Scale

=

keoadatan batas bawah - kapadatan 「。エ。セ@

daerah di bawah batas atas-daerah di bawah batas bawah

8. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui

persamaan:

score= scale Value+ !scale Value

mini+

1

9. Transformasi seluruh data asli kita ke interval

4. Uji Hipotesis

Penelitian ini menguji hubungan antara kompetensi, independensi dan

pengungkapan laporan keuangan terhadap manajemen laba. Penelitian ini

menggunakan rumus regresi sebagai berikut :

Dimana:

Y = Manajemen Laba

a Konstanta

(49)

Kompetensi

Independensi

Pengungkapan Laporan Keuangan

e Error

Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui:

a. Uji Adjusted R2 (Koefisien Dcterminasi)

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi. Jika

Acijusted R-Square adalah sebesar I berarti fluktuasi variabel dependen

seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai Acijusted R-Square

berkisar hampir I berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Acijusted R-Square

mendekati tingkat 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2001 :83).

b. Uji Statistik F

(50)

0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model rcgresi tidak

dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sebaliknya, jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka

model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen

atau variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (Imam Ghozali, 2006:84).

c. Uji t-statistik

Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen

secara individual terhadap dependen digunakan tingkat signifikan 0,05. Jika

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen, sedangkan Jika nilai probability t

lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Menurut santoso (2002) dalam agus (2007).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka variabel penelitian yang

dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

I. Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu tipe variable yang dijelaskan atau

(51)

a. Manajemcn Laba

r;;:ERPUSTAKAAN I

I

UIN SYAHID JAi

Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen yang mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak benar, baik dengan cara menaikkan laba atau dengan cara mengurangi laba pada periode tersebut demi kepentingan pribadi ataupun perusahaan. Untuk mendeteksi adanya praktek manajeman laba, maka pengukuran atas akrual adalah hal yang paling penting. Total akrual adalah selisih antara laba dengan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (I) bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunaan laporan keuangan yang biasa disebut dengan normal akrual atau non discretionary accrual, (2) akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang biasa disebut dengan abnormal

accrual atau discretionary accrual.

Perhitungan mengenai manajemn laba adalah :>ebagai berikut: I) Menghitung total accrual (ACC), dengan cara mengurangkan laba

bersih dalam satu tahun dengan arus kas dari operasi dalam periode yang sama. Dengan rumus sebagai berikut:

ACC = NOI - CFFO Dalam hal ini:

ACC = Total Accrual

NOi = Net Operating Income

CFFO = Cash Flow From Operating

(52)

2) Menghitung non discretionwy accrual (NDA), dengan cara

menggunakan persamaan modi/ed Jones, yaitu:

NDA = (l/TA1-1)

+

((Revenue-Receivable)/TAt-1)

+

(Aktiva Tetap/TAt-1)

Dalam hal ini:

NDA

Revenue

Receivable

Aktiva tetap

TAt-1

= Non Discretionwy Accrual

= Total Pendapatan Operasi

= Total Piutang Usaha

= Total Aktiva Tetap

= Total Aset Periode Sebelumnya

(Sumber: Modified Jones,200 I)

3) Menghitung discretionwy accrual (DA), caranya adalah dengan

mengurangkan total accrual yang sudah dibagi dengan total asset

periode sebelumnya dengan non discretionary accrual.

Dalam hal ini:

DA

ACC

TAt-1

DA= (ACC/TAt-1)-NDA

= Discretionmy Accrual

= Total Accrual

= Total Aset Periode Sebelumnya

(Sumber: Modified Jones,200 I)

2. Variabel Independen

Variabel independen adlah variabel yang menjelaskan atau

(53)

Dalam penelitian ini yang menjadi varibel independen adalah sebagai

berikut:

a. Kom petensi

Kompetensi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pengetahuan

dalam mengaudit. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval

dengan bobot nilai I sampai dengan 5.

b. Indepcndcnsi

lndependensi dapat diukur dengan kasus mengenai independensi

dalam program audit, independensi dalam verifikasi dan independensi

dalam pelaporan. Variabel ini diukur dengan skala interval, yang diukur

dengan bobot nilai 1 sampai 5.

c. Pengungkapan laporan keuangan

Pengungkapan laporan keuangan H、QZセ」Oッウオイ・I@ berdasarkan peraturan BAPEPAM nomor SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002

mengenai penyajian laporan keuangan dengan jumlah butir pengungkapan

total yang terdapat dalam indeks ini yaitu sebanyak 25 butir.

Penghitungan untuk mencari angka indeks ditentukan dengan

rumus sebagai berikut :

!KP = Q__X !00% = !:!._ x 100%

K 25

Dimana : !KP= indeks kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

n = jumlah butir pengungkapan yang dipenuhi

(54)

Operasional variabel yang diteliti pada perusahaan dituangkan dalam

[image:54.595.77.493.119.684.2]

bentuk table 3. I berikut ini:

Tabel 3.1 Oneras10nal Variabel

MᄋMMMMMMMセMMMMMM]M]ZNZ・イ]]MGM]]MBMセMMᄋMMMMᄋMMMMMセMMMMML@

Variabel Sub Variabel Inclikator

Kompetensi (Sumber Desi Mulyani:2008) lndependensi (Sumber Sawyer: 2005) Pengalaman Pengetahuan

•!• lndependensi dalam program audit

·:·

I ndependensi dalam verifikasi

•!• Independensi dalam Pelaporan

Skala

• Lamanya menjadi auditor

• Ketepatan dalam menganalisis

suatu kasus Interval

• Level atau jabatan

o Kemampuan tentang fakta-fakta

o Pengetahuan dari pendidikan strata

o Pengetahuan kursus

dari pelatihan

Bebas dari intervensi manajerial atas program audit

Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit

Be bas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang disyaratkan untuk sebuah proses audit

Bebas dalam mengakses semua ca ta tan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan

Be bas dari segala us aha

manajerial yang berusaha

membatasi aktivitas yang

diperiksa a tau membatasi pemerolehan bahan bukti.

Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit

Be bas dari perasaan wajib memodifikasi clampak a tau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan

• Bebas dari tekanan untuk tidak

(55)

mclaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit

Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja clalam melaporkan fakta,

opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor

I

Bebas dari scgala usaha untuk

meniaclakan pe1iimbangan

auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.

---

--Pengungkapan [tem-item yang diungkapkan dalam Ratio

Laporan laporan keuangan

Keuangan (Sumber Ag us Suhadi:2007)

Manajemen Discretionary accrual Ratio

Laba

(56)

BAB IV

···-·---·---·---,

PER PUST AKAAN UT AMA UIN SYAHID JAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Urn um Objek Penelitian

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 5 perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan berasal dari laporan

keuangan yang dipublikasikan pada pe1tengahan tahun 2008 hingga tahun 2009.

Serta penulis melakukan penyebaran kuesioner sejak bulan Juli 2009 hingga

Oktober 2009. Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan informasi tentang daftar

kelompok perusahaan yang menjadi sampel penelitian serta jumlah kuesioner

[image:56.595.87.479.207.644.2]

yang dikirim dan dikembalikan.

Tabel 4.1

Daftar Sam oel Perusahaan

Ko de Kuesioner Kuesioner

Emiten yang yang

No. Nama Perusahaan dikirim dikem balikan

I PT Bank Danamon Indonesia Tbk BDI

15

10

PT

Bank Syariah Muamalat BM! 12

10

Indonesia Tbk

PT Bank Negara Indonesia BNI 20

10

(Persero) Tbk

PT

Permata Tbk BPM

13

IO

PT Bank Rakyat Indonesia BR!

20

10

(Persero) Tbk

Total

80

50

(57)

B. Pengujian Analisis Data

I. Uji Validitas

Tabel 4.2 dibawah mt menunjukkan hasil UJI validitas dari variabel kompetensi.

Tabel 4.2

Has1 'I U" V I'd' 111 a 1 1tas (omnetensi I

Pertanyaan Si!! Pearson Correlation Keterangan

Kl 0.000 0.694** Valid

K2 0.000 0,649** Valid

K3 0.000 0,769** Valid

K4 0.000 0, 730** Valid

KS 0.000 0,742** Valid

K6 0.000 0,775** Valid

K7 0.000 0,833** Valid

Sumber: Data Diolah

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa pertanyaan KI sampai K7 memiliki tingkat signifikan dibawah 0,0 I yang berarti butir-butir pertanyaan tersebut valid.

Tabel 4.3 dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel independensi.

Tabel 4.3

Has1 'I U' i ah 1tas ndenen V 'd' I cl ensi

Pertanyaan Sig Pearson Correlation Kcoterangan

I1 0.003 0,411

*"

Valid

I2 0.003 0,416** Valid

13 0.000 0,546** Valid

セM

14 0.000 0,513** Valid

IS

0.009 0,364** Valid

16 0.000 0,548** Valid

17 0.000 0,649** Valid

18 0.000 0,576** Valid

19 0.000 0,488** Valid

[image:57.595.91.466.169.677.2]
(58)

-Pertanyaan Sig Pearson Correlation Keterangan

11 l 0.001 0.411** Valid

I2 0.000 0,545** Valid

13 0.000 0,571 ** Valid

Sumber: Data Diolah

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa pertanyaan 11 sampai 113 memiliki tingkat signifikan dibawah 0,0 I yang berarti butir-butir pertanyaan tersebut valid.

[image:58.595.127.426.95.174.2]

2. Uji Reliabilitas

[image:58.595.87.468.203.562.2]

Tabel 4.4 dibawah ini akan menunjukkan hasil uji reliabilitas dari variabel kompetensi.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized

Alpha items N of Items

,857 ,865 7

Sumber : Data Diolah

(59)

Tabel 4.5 dibawah ini akan menunjukkan hasil uji reliabilitas dari variabel

independensi.

Tahel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas lndependensi em IHV atJstJcs

R I' bTt St ' ' Cronbach's Alpha

Based on Cronbach's Standardized

Alpha items

,765 ,772

Sumber: Data Diolah

N of'Items

13

Berdasarkan pada tabel diatas, basil pengujian variabel independensi

diperoleh hasil Cronbach's Alpha sebesar 0, 765, dan nilai tersebut lebih dari 0,60

(0,765 > 0,60), maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi dan

independensi dikatakan reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

I. Mnltikoloniearitas

Berikut ini menujukkan basil UJI multikolonieritas, yang ditunujukkan

[image:59.595.74.515.121.644.2]

dalam tabel 4.6:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficients (a)

Unstandardized Standardize Collinearity

Model Coefficients

B

I (Constant) -.039

K -.073

I .120

PL

.731

----a Dependent V----ari----able: EM

Sumber: Data Diolah

Std.Error .379 .033 .044 .492 d Coefficients Beta -.311 .377 .195 t 04

-

53 -. I 2.2 2.7 1.4 30 85

Sig Statistics

Tolerance VIF .918

.029 .898 1.114

.009 .898 1.114

(60)

l-lasil perhitungan Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang merniliki Tolerance kurang dari 0.10 yang beaiti tidak ada korelasi antar variabel independen. Dan hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) rnenunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Berikut ini menujukkan hasil uji heteroskedastisitas, yang ditunujukkan dalam garnbar 4.1:

Gambar4.1

Basil Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: EM

2-'"

セ@

=

-,;;

w

"'

=

i!l ,_ oO

= e

w

o-=

セ@ 0

Gambar

TABEL GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Oneras10nal Variabel
Tabel 4.1 Daftar Sam oel Perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta : Rineka Cipta. 1995, “Quality Function Deployment, How to Make QFD Work for You”, Massachussetts: Addison. Desain Kualitas Pelayanan Perpustakaan Di Universitas Katolik

Google menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk membangun sistem Android, yang1. mencakup memory management, security setting, power management, dan beberapa

KREATIVITAS ORKES KERONCONG MODERN DE OEMAR BAKRIE DALAM LAGU LONGLIFE KERONCONG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dapat dikatakan subsektor ini merupakan subsektor prioritas yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan sektor pariwisata di Provinsi DKI Jakarta karena merupakan subsektor

Hal ini terlihat pada komponen pertumbuhan umur 4 MST dimana Varietas Anjasmoro nyata paling tinggi dengan jumlah daun yang berbeda tidak nyata dengan

Berdasarkan uraian di atas maka untuk lebih mengarahkan pembahasan dalam skripsi ini dapat di rumuskan permasalahan yang akan di hadapi oleh PT.Bunga Mas Kikim Palembang

Tugas Akhir yang yang berjudul “Standar Operasional Prosedur Bagi Hasil Pada Produk SISUKA Di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang” ini telah disusun

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul