PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAP AN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP manajjセmen@ LABA
(Studi Empiris Auditor Iuterual pada Perbankan di Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: d:tri l'gt. RINA SETIANINGSIH;0 • htdntk
NIM : 105082002679 ; ,ifikasi
JURUSAN AKUNTANSI
, .... :(·"·Q.L ... L ... .
ᄋ\エーイᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋNᄋᄋᄋᄋ。@... .
, \\2 ....
\D.:::.Q ... :: ..
?L'.??$.. \
. . . u . . . .
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris Auditor Internal pada Perbanlrnn di .Jakarta)
,----
0----'----Skripsi
l
LJIN SY/,HID JAKARTAPERPUST AKAAN UT AMA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomlc!an1Tii1ii-So0
S l a l - - - , ,
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Mcraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh:
RINA SETIANINGSIH NIM : 105082002679
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
セセ@
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002
Amili1!.J>E, Ak, M.Si NIP.19730615 2005011 009
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
Hari ini Jumat Tanggal 23 Bulan Oktober Tabun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
ujian komprehensif atas nama Rina Setianingsih NIM : 105082002679 dengan judul "
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA." Memperhatikan
kemampuan keilmuan mabasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini
sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurnsan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
. M.Si
Tim Penguji Uiian Komprehensif
Prof. Dr. Ahmad Rodoui, MM
Penguji Ahli
Jakarta, 23 Oktober 2009
Hari ini Jumat Tanggal 4 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan ujian skripsi atas nama Rina Setianingsih NIM : l 05082002679 dengan judul skripsi " PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA." Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, malrn skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk mempernleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
セi@
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji I
Tim Penguji Ujian Skripsi
Y cssi Fitri, SE, Ak, M.Si Penguji Ahli
Jakarta, 4 November 2009
DAFTARRIWAYATHIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
I. Nama : Rina Setianingsih
2. Tempat & Tgl.Lahir : Jakarta, 17 September 1986
3. Alamat : Jln. Ciputat Raya Gg. Kem bang Barat ll RT. 007/ RW.08 No.62 Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240
4. Telepon/HP : (021) 98291745/08568108379
n.
PENDIDIKAN FORMALI. TK : TK Indah
2. SD : SDN 02 PT Keh.Lama
3. SMP : SLTPN 161 Jakarta
4. SMA : SMAN 47 Jakarta
5. SI : UIN SyarifHidayatullah
III. PENDIDIKAN INFORMAL 1. BREVET A&B
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Bendahara KIR SMAN 47 Jakarta tahun 2003-2:004 V. PENGALAMAN K.ERJA
l. Pengalaman magang di Bank Mandiri, Jakarta 2. Pengajar Privat di Lembaga A&B
: 1992-1993 : 1993-1999 : 1999-2002 : 2002-2005 : 2005-2009
: 2009
The Influence of Competence, Independence and Financial Statement Dislosure of Earnings Management (Empirical Studies Internal Auditor on Bank in .Jakarta)
By:
Rina Setianingsih
Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRACT
The objectives of the research is to examine the influence of competence, independence and disclosure on earnings management. Earnings management is measured by modified jones 2001, which devided into discretionary accrual and non discretionmy accrual.
The sample of the research is companies list in Jakarta stock exchange in period 2009. The data that used by this research was primary data it was collected by questionnaires and secondary data it was collected by annual report. Retrival of sample has been by using judgement sampling. Number of questionnairies propagated was 80 copy but only 50 questionnairies returned. The data analysis for hypothesis tester was done multiple regression.
The result shm!'ed that disclosure has no significant influence on earnings management. However competence and independence had significant influence on earnings management.
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN TERHADAP manajiセmen@ LABA
(Studi Empiris Auditor Internal pada Perbankan di Jakarta) O!eh:
Rina Setianingsih
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi, independensi dan pengungkapru1 laporan keuangan berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan model
A1odified Jones
.2001
dalam mengukurmru1ajemen laba yaitu dengan rnembagi
discretionary
accrual
dannondiscretionary.
Sampel penelitian ini adalah pemsahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009. Data yang digunakru1 adalah data primer yang dikmnpulkan melalui kuesioner dan data sekunder yang bempa laporan keuangan. Penentuan sampel dialkukan dengan menggunakan
judgement sampling.
Kuesioner yang disebar berjumlah 80 buah akan tetapi hanya 50 yang kembali. Penganalisaan data untuk pengujian hipotesis dilakukru1 dengru1 regresi berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan kompetensi da.n independensi berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
KATA PENGANTAR
Ahamdulillahirobbil'alamin. Puji dan Syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hanya berkat curahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Kompetensi, lndependensi dan Pengungkapan Laporan Keuangan terhadap lvfnajemen Laba".
Ketebatasan penulis kerap kali menjadi kendala yang menghambat penyusunan skripsi ini. Namun, curahan kasih sayang keluarga, doa kedua orang tua clan arahan serta motivasi dari dosen pembimbing selia bantuan dari para sahabat, akhirnya kctcrbatasan itu dapat diatasi dan disempurnakan sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
Ataskesadaran dan kerendahan hati, perkenankanlah para penulis menyampaikan "bingkisan kado" terima kasih yang tak terhingga kepada:
I. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Eddy Tantono dan lbunda Suginah yang tak kenal lelah menclidik dan membesarkan clengan penuh rasa tulus dan sabar, yang selalu menyisipkan untaian doa clalam setiap dzikir dab sujudnya, yang tak pernah bosan rnengadahkan kedua tangannya ke langit dalam memohon dan meminta setiap kebaikan untuk anaknya. Tetesan keringat dan cucuran air mata aclalah saksi betapa tulus dan ikhlasnya mereka dalam menjalankan amanah di dunia ini. Semoga apa yang telah mereka goreskan menjadi penyebab turunnya Rahmat-Mu, menjadi sebab gugurnya dosa-dosa mereka dihadapan-Mu clan rnenjadi sebab lindungan-Mu dalam menjalankan amanah di jalan-Mu.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing I alas segala arahan clan bimbingannya.
3. Bapak Amilin, SE, Ak, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sikap sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
5. Tcrimakasih kepada Bapak Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si dan !bu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarifl-lidayatullah Jakarta.
6. Terimakasih kepada segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial alas curahan ihnu serta pelayanannya.
7. Terimakasih kepada keluarga besarku, kakak-kakakku Mas Deddy Sugiarto dan lstri, Mas Ricky Santoso, serta keponakan kecilku yang lucu Muhammad Naufal Al Rasyid yang telah banyak memberikan perhatian dan kasih saying serta senyuman selama penulisan skripsi ini.
8. Terimakasih kepada seorang Motivator utama Abang Riyadi yang selama ini telah sabar, penuh perhatian dan banyak membantuku dalam penyelesaian skripsi ini. Serta ka Hepi, bang Ozy dan segenap teman-teman bang Yadi yang banyak membantuku.
9. Terimakasih untuk my best friends Rani Widiyastuti, Tuti Alawiyah, Nurul Fadhilah dan Ria Permatasari, Santi Yustini yang banyak memberikan semangat dan hiburannya.
10. Terimakasih untuk anak-anak Akuntansi C dan Audit B, Annisa Setiyawardani, Soviana Wulandari, Gina Karlina, Dina Septiani dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga karya sederhana yang saya buat ini dapat bermanfaat dan menjadikan ladang amal bagi penulis
Wallahu Al Muwafik Ilaa Aqwami Ath Thariq
Jakarta, November 2009 Penulis
DAFTAR ISI
Hal am an
LEMEAR PENGESAHAN Pl<'.lVIBIMBING SKRIPSI LEMEAR ... i
PENGESAHAN UJIAN KOM PREHENSJF ... ii
LEMEAR PENGESAHAN U.JIAN SKRIPSI ... iii
DAFTAR Rl\VAY AT HIDUP ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGAN'l'AR ... vii
DAFT AR !SI ...
ix
DAFT ART ABEL . .. .. .. . . .. .. . . .. . .. . . .. .. .. .. .. . . . .. .. .. . .. .... .. . ... ... ... ...
xiii
DAFT AR GAIVIBAR ...
xiv
DAFTAR LAMPI RAN ...
xv
BABIPENDAHlJLUAN A. La tar Belakang Pencl i lian B. Perurnusan Masalah .. C. Tujuan clan Manfaal Penelitian l. Tujuan Penelitian .. 2. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 1
... 8
... 8
. ... 8
C. Indepenclensi . . . . . 17
D. Pengungkapan La po ran Keuangan ... 19
E. Keterkailan i\nlar Varibel
··· 24
F. Kerangka Pemikiran ... 25
G. Pengembangan Hipolesis ... 26
BAB Ill HASIL DAN PEMBJ\JIASAN A. Ruang Lingkup Penelilian ... 27
B. Metode Penentum1 Sarnpel ... 27
C. Metocle Pengumpulan Data ... 27
D.lvletocle Analisa Data I. Uji Kualitas Data ... 28
a. Uj i Vaiclitas ... 28
b. Uji Reliabililas ... 29
2. Uji Asurnsi Klasik ... 29
a. Multikolonieritas ... 39
b. Heterokedaslisitas ··· ... 30
c. Nonnalitas ··· 30
3. Transformasi Data ... 31
4. Uji 1-lipotesis
' ... ' ... '.' ... ' ... 32
a. Uji adjusted R' ... 33
b. Uji F ... 33
E. Operasionalisasi clan Pcngukuran Variabel
I. V aria be! Depend en ... 34
2. Varibel lnclepcnclen ... 36
BAB IV hashセ@ DAN PEMBAllASAN A. Gambarun Um um Objek Penelitian ... 40
B. Pengujian Analisis Data I. Uji Kualitas Data ... 41
a. Uji Vaiclitas ... 41
b. Uji Reliabilitas ... 42
2. Uji Asumsi Klasik ... 43
a. IVlultikolonieritas ... 43
b. Heterokeclaslisitas ... 44
c. Normalitas . . . . . ... 45
3. Transforrnasi Data ... 46
4. Uji Hipotesis ... 48
a. Uj i adj ustecl R' . . . .. . . .. ... ... ... 48
b. Uji F ... . ... 49
c. Uji Statistik L ... . ... 49
C. Pembahasan Uji 1-lipotesis ... 51
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 53
D. Saran ... .. ... " ... " . "" . " "" .. ""... 56
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . . . ... 58
Nomor 3.1
4.1
4.2 4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
DAFTAR TABEL
Kclerangan Halaman
Operasional Varit1hel ... 38
Daflar Sampel Pernsahaan ... .40
Basil Uji Valiclitas l(ornpetensi ... .41
Hasil Uji Valiclitas lnclepenclensi ... .41
Hasill Uji Reliabilitas Kompetensi ... .42
Hasil Uji Reliabilitas Imlepenclensi ... 43
Uji Multikolonieritas .... "" ... " .. " .... " ... "". """ .. """" 43 Hasil Trnnsfonna:;i Data Kornpetensi ... 46
Hasil Transforrnasi Data lnclepenclensi .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. ... 47
Uji Deterrninasi Uji F ... . Uji t ... . ··· 48
TABEL GAMBAR
Nomor
Kctcnrngan
Halaman
2.1 Kerangka Pemikira11 ... . ... """"" """" ... 25
4.11 Hasil Uji f-!eterokeclastisiws ... 44
Nomor
Lampiranl Lampiran2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6
DAFTAR LAMPIRAN
Ket crnngan
Hal am an
Sampel Pt:rusahaan clan Kuesioner . . . .. . .. . . .. . . .. 60
Daftar .lawaban Responclen... .. . . .... .. ... ... 66
Manajernen Laba clan Pengungkapan . . . .. 76
1-lasil Pengujian Validitas ... 78
Hasil Pengujian Reliabilitas ... 83
BAB!
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Laporan keuangan mernpakan suatu media yang dapat menginformasikan kondisi keuangan pernsahaan sesuai dengan fakta yang diperlukan bagi manajer, kreditor, investor, karyawan, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Fakta-fakta yang didapat akan mereka pergunakan sebagai bahan pertimbangan mereka dalam mengambil keputusan ekonomi.
Kondisi masyarakat yang kompleks, membuat para pengambil keputusan memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan adanya sikap memihak salah satu pihak yang melatar belakangi penyaji informasi. Pengguna laporan keuangan menggunakan laba sebagai tolak ukur yang utama dalam menilai kinerja perusahaan. Sebagaimana tercanturn dalam Statement of
Financial Accounting Concept (SFAC) nomor 1 dalam Kieso dan Weygandt
(2002) bahwa informasi laba pada umumnya menjadi perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas "earning power'
perusahaan dimasa yang akan datang.
keuangan untuk masyarakat Japoran keuangan untuk keperluan manajemen bank, dan laporan keuangan untuk keperluan pengawas Bank Indonesia (lndra Bastian Suhardjono, 2006:236).
Laba merupakan suatu ha! yang dinilai penting bagi pihak pengguna Japoran keuangan, dan ha! ini yang menjadi alasan bagi manajemen untuk mempercantik laba mereka. Perilaku yang clilakukan oleh pihak manajemen untuk dapat mempercantik laba disebut dengan manajemen laba. Menurut Intan Meutia (2004), manajemen Jaba merupakan usaha pihak manajemen yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang clibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informm;i yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan bagi keuntungan pihak manajer. Jadi bisa kita simpulkan bahwa manajemen laba merupakan suatu tindakan curang yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Di Negara kita saja contolmya, pihak manajemen yang melakukan kecurangan yaitu pada PT Kimia Farma Tbk. Pihak manajemen PT Kimia Farma Tbk telah melakukan kecurangan clengan cara meninggikan laba mereka menjadi 132,26 milyar yang pacla kenyataanya hanya 99,59 milyar (Tempo interaktif, 2002) .
Kecurangan juga banyak terjadi karena adanya dukungan oleh auditor eksternal. Hal ini dibuktikan dengan Bapepam menerrmkan indikasi adanya ke1jasama auditor dengan perusahaan untuk menutupi kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan. Walaupun telah clikeluarkan peraturan Bapepam Kep. Nomor VIIl/A/2002 tentang independensi akuntan yang memberikan jasa audit di pasar
modal. Dalam peraturan tersebut diberlakukan larangan rangkap jabatan KAP
mulai November 2002, yaitu KAP dilarang memberikan jasa audit dan konsultasi
keuangan lainnya secara bersamaan pada sebuah perusahaan publik. Selain itu,
diberlakukan pula pembatasan penugasan audit, yaitu KAP hanya dapat
melakukan audit atas sebuah klien paling lama 5 tahun berturut-turut, dimana
pa11nernya paling lama 3 tahun berturut-turut. KAP dan pai1ner barn dapat
menerima penugasan audit untuk klien tersebut setelah selama 3 tahun
be11urut-turut tidak mengaudit perusahaan tersebut, tetapi masih saja banyak kecurangan
yang lolos dari pemeriksaan. Hal ini terjadi karena KAP Jama merekomendasikan
KAP baru untuk menutupi kecurangan yang terjadi. KAP barn yang
direkomendasikan merupakan KAP hasil me1jer dengan KAP lama sehingga
auditor yang digunakan tetap saja auditor yang lama.
Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kecurangan, maka dari sisi
pengguna laporan keuangan juga harus memperhatikan apakah laporan keuangan
yang akan mereka gunakan memang sudah diaudit dengan baik atau bclum.
Karena laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang sudah diaudit
oleh auditor yang kompeten dan independen.
Arens dan Loebbecke (2009: 17) mengatakan bahwa internal auditor
adalah seseorang yang beke1ja sebagai karyawan pada suatu perusahaan untuk
melakukan audit bagi kepentingan manajemen. Mulyadi (1998 : 29) mengatakan
bahwa internal auditor adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang tugas
pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
./ Menurut Amrizal (2004) internal auditing adalah suatu penilaian, yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi, dan kegunaan catatan-catatan (akuntansi) perusahaan serta pengendalian internal yang terdapat dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu pirnpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diaudit.
v Menurut Arens dan Loebbecke (2009:4) Auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu rnenentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. Auditor harus pula mempunyai sikap mental independen. Sekalipun ia ahli, apabila tidak mempunyai sikap independen dalam mengumpulkan informasi akan tidak berguna, sebab informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan haruslah ticlak bias .
J
telah banyak mengetahui dimana titik-titik kecurangan yang akan dilakukan oleh manajemen.
Menurut Ni Putu Eka Desyanti (2006), luasnya ruang lingkup usaha perbankan mengakibatkan pimpinan dan pihak manajemen tidak dapat secara langsung mengawasi semua aktivitas, baik aktivitas intern maupun aktivitas eksternal, yang terjadi pada bank tersebut. Oleh karena itu pihak manajemen memerlukan pengawas internal yang memiliki sikap independensi, keahlian professional dan pengalaman kerja dalam menilai aktivitas penerapan struktur pengendalian internal.
Penelitian mengenai kompetensi, independensi, disclosure dan manajernen laba telah banyak dilakukan. Penelitian·-penelitian tersebut diantaranya, menurut Sri Handayani (2007) kualitas audit berhubungan negatif dengan discretionmJ' accruals (earning management). Hal itu dapat dilihat dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 rnemilki discretionary accruals lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP non-big 4 . Hal itu berarti KAP big 4 lebih berkualitas daripada KAP non-big 4.
Menurut Syaiful (2004), bahwa terdapat manajemen laba disekitar IPO, yaitu pada periode dua tahun sebelum !PO, ketika IPO dan dua tahun setelah IPO. Penelitian tersebut juga menemukan kinerja setelah IPO rendah. Rendahnya kinerja tersebut dipengaruhi oleh manajemen laba. Penelitian ini juga menemukan bahwa return saham satu tahun setelah !PO rendah.
manajemen laba. Ini disebabkan karena asimetri informasi akan terjadi pada perusahaan pada tingkat pertumbuhan investasi yang tinggi pula.Sedangkan semakin besar perusahaan, semakin besar pula tingkat manajemen laba.
Menurut Gore et.al (1993) dalam Intan Meutia (2004) melakukan penelitian berkatan dengan non-audit services independensi auditor dan manajemen laba menggunkan model Jones (1991) untuk mengukur discretionary
accruals. Ditemukan bahwa pada perusahaan yang diaudit oleh non-big,
discretionmy accruals berhubungan secara positif dan signifikan dengan rasio
bayaran non-audit services. Sementara perusahaan yang diaudit KAP big,
discretionmy accruals berhubungan secara negatif dengan rasio bayaran KAP
non-audit services dan secara statistik tidak signifikan. Manakala dilakukan tes
untuk kedua kelompok KAP big ataupun KAP non-big berhubungan antara
discretionmy accruals dan rasio bayaran non-audit services secara signifikan
lebih tinggi pada KAP non-big daripada KAP big.
Menurut Yulius Jogi Christiawan (2002), kompetensi audit yang dilihat dari segi pengalaman dan pendidikannya dapat mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen, serta akuntan independen adalah akuntan yang tidak mudah dipengaruhi oleh klien.
Julia Halim et.al (2005) melihat hubungan marn\jemen laba dengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif Efficient
Earnings lvlanagement. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan berpengaruh
Earnings Management. Asimetri informasi, kine1ja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan.
Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sri Handayani (2007). Pada penelitian tersebut mempunyai judul pengaruh independensi terhadap manajemen laba. Penelitian tersebut menggunakan 22 perusahaan yang terdiri dari perusahaan pertanian, pertambangan, aneka industri, industri barang dan konsumsi serta infrastruktur dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian tersebut membuktikan bahwa kualitas audit berhubungan negatif dengan discretionary accrual. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 memiliki discretionary accrual lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit KAP non big 4. Hal ini berarti KAP big 4 lebih berkualitas dalam mendeteksi manajemen laba dibandingkan KAP non big 4.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu kompetensi,
independensi dan pengungkapan laporan keuangan. Dengan demikian judul
penelitian 1111 adalah "Pengaruh Kompetensi, lndependensi dan
Pengungkapan Laporan Keuangan (Disclosure) Terhadap Manajemcn Laba".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka perumusan
masalah penelitian ini diantaranya:
I. Apakah kompetensi, independensi dan pengungkapan laporan keuangan
(disclosure) mempunyai pengaruh secara parsial dan simultan terhadap
manajemen laba?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis:
a. Pengaruh kompetensi, independensi dan pengungkapan laporan keuangan
(disclosure) secara parsial dan simultan terhadap manajemen laba.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat untuk:
a . . Investor
Penelitian ini akan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi investor dalam
b. Auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi auditor untuk menambah pengetahuannya mengenai manajemen laba. Sehingga auditor dapat mendeteksi adanya manajemen laba di perusahaan.
c. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk mengetahui indikasi te1jadinya manajemen laba.
d. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan.
e. Pembaca
A.
Manajemen Laba
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
1 . Definisi Manajemen Laba
Manajemen laba (earnings management) adalah suatu kemampuan untuk "memanipulasi" pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan (Belkoui, 2002:74). Sedangkan menurut Levitt ( 1998) dalam lshar Baharuddin dan Hern Satyanugraha (2004) mengartikan manajemen laba sebagai trik akuntansi dimana fleksibelitas dalam laporan keuangan digunakan oleh manajer yang berusaha untuk rnernenuhi target pendapatan.
Menurut Scott (2000) dalam Rahmawati et.al (2004) earnings management
dibagi menjadi dua. Pe11ama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik rnanajer untuk memaksirnumkan utilitasnya dalarn menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political cost (Opportunistic Earnings Mangement). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient contracting
(Efficient Earnings Management), dimana manajemen laba memberikan manajer
Sedangkan menurut Schipper (1989) dalam Jean Bedard et.al (2004):
"Earnings managent generally implies a purposefid intervention in the
external financial reporting process, with the intent of obtaining some private
gain". Artinya adalah manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan
tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi (sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut).
Menurut lntan Meutia (2004) manajemen laba merupakan usaha pihak manajemen yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan bagi keuntungan pihak manajer.
Dari pengertian-pengertian di atas manajemen laba dapat diartikan sebagai tindakan manajemen yang mengakibatkan laporan keuangan dilaporkan seeara tidak sebenarnya demi kepentingan pribadi dan perusahaan.
Menurut Sri 1-Iandayani (2007) ada tiga alasan yang mendorong manajer melakukan manajemen laba yaitu alasan kontrak, alasan pasaran, Management
Buyout Offer's (MBO's) dan alasan peraturan.
Menurut Beneish (200 I) dalam Sri 1-Iandayani (2007), terdapat tiga pendekatan yang biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya praktek manajemen laba:
b. Pendekatan yang menekankan pada akrual spesifik seperti cadangan hutang ragu-ragu atau akrual pada sektor yang spesifik seperti tuntutan kerugian pada industri asuransi.
c. Pendekatan yang mengkaji ketidaksinambungan dalam pendistribusian pendapatan.
2. Faktor-faktor Pendorong Manajemen Laba
Menurut Watt dan Zimmerman (1986) dalam Rahmawati et.al (2004) dalam positif accounting the01y terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba yaitu:
a. Bonus Plan Hypotesis
Manajemen akan memilih metode akuntansi yang mernaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar berdasarkan earnings lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.
b. Debt Covenant Hypotesis
Manf\jer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memilki dampak meningkatkan laba. Ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal.
c. Political Cost Hypotesis
tindakan, misalnya mengenakan peraturan antitrust, menaikkan pajak
pendapatan perusahaan, dan lain-lain.
Menurut Scott (2000) dalam Rahmawati et.al (2004) mengemukakan
beberapa motivasi terjadinya manajemen laba:
a. Bonus Purpose
Manajer yang memilki informasi atas laba bersih perusahaan akan be11indak
secara opportunistic untuk melakukan manajemen laba dengan
memaksimalkan laba saat ini.
b. Political Motivation
Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada
perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan
karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan
peraturan yang lebih ketat.
c. Taxation Motivations
Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manf\iemen laba yang paling
nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan pajak
pendapatan.
d. Pergantian Chief Executive Officer (CEO)
Chief Executive Officer (CEO) yang mendekati masa pensiun akan cenderung
menaikkan pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka. Jika kinerja
perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak
e. lnitital Public Offering (IPO)
Perusahaan yang akan go public belum memilki nilai pasar, dan menyebabkan
manajer perusahaan yang akan go public melakukan manajemen Jaba dalam
prospektus mereka dengan hara pan dapat menaikkan harga saham perusahaan.
f. Pentingnya memberi informasi kepada investor
lnformasi mengenai kine1ja perusahaan harus disampaikan kepada investor
sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar inverstor tetap menilai bahwa
perusahaan tersebut dalam ォゥョ・セェ。@ yang baik.
3. Teknik Manajemen Laba
Teknik dan pola manajemen Jaba menurut Setiawati dan Na'im dalam Rahmawati
et.al (2004) dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu:
a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan) terhadap
estimasi akuntansi antara Jain estimasi tingkat ーゥオエ。ョイセ@ tak tertagih, estimasi kunm waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud,
estimasi biaya garansi dan lain-Jain.
b. Mengubah metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi,
contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode deprisiasi angka
tahun ke metode depresiasi garis lurus.
c. Menggeser periode biaya atau pendapatan
Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain:
sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda
pengeluaran promosi sampai berikutnya, mempercepat/menunda pengiriman
produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak
dipakai.
B.
Kompetensi
Menurut Yulius Jogi Christiawan (2002), kompetensi berlrnitan dengan
pendidikan clan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan dalam bidang
auditing dan akuntansi. Dalam melaksanakan audit internal, seorang auditor harus
bertindak sebagai seorang yang ahli di bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian
keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui
pengalaman audit. Selain itu, auditor internal harus rnenjalani pelatihan teknis
yang cukup yang rnencakup aspek teknis maupun pendidikan urnum. Seorang
yunior auditor internal untuk mencapai kompetensinya harus rnemperoleh
pengalaman profesionalnya dengan menclapatkan supervisi memadai dan riview
alas peke1jaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman.
Menurut Abdolmahammadi, dkk (1992) dalam Hexana Sri Lastanti (2005)
kompetensi seorang auditor terdiri dari limakomponen yaitu:
a. Komponen pengetahuan (knowledge component)
Komponen pengetahuan meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta,
b. Ciri-ciri Psikologis (psychological traits)
Komponen ini meliputi kemampuan di clalam berkomunikasi, kreatifitas,
kemampuan bekerjasama clengan orang lain, clan kepercayaan kepada keahlian.
c. Kemampuan berfikir (cognitive abilities)
Kemampuan berfikir merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan
mengolah informasi. Beberapa karakter yang dapat dimasukkan ke dalam
komponen ini antara lain kemampuan beradaptasi pacla situasi yang baru dan
ambigus, kemampuan untuk memfokuskan pada fakta··fakta yang relevan dan
kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan, serta kemampuan
untuk dapat menghindari tekanan-tekanan.
d. Strategi penentuan keputusan (decision strategis)
Kemampuan seorang auditor dalam membuat keputusan secara sistematis baik
formal maupun informal akan membantu dalam mengatasi keterbatasan
1nanus1a.
e. Analisis tugas (task analysis)
Kemampuan dalam melakukan analisis tugas akan berpengaruh terhadap
penentuan keputusan. Kemampuan ini dipengaruhi oleh tingkat pengalaman
auditor.
Menurut Sawyer (2005: 17) standar kompetensi menghubungkan antara:
a. Tugas-tugas yang akan dike1jakan
b. Konteks tempat pekerjaan yang akan dilakukan
c. Kriteria kinerja yang spesifik
C.
Independensi
Auditor internal bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi
kepentingan pihak manajemen. Tugas yang diberikan kepada auditor internal
bermacam-macam, tergantung pcrintah dari atasannya. Dalam menjalankan
tugasnya seorang auditor internal harus berada diluar fungsi lini suatu organisasi.
Seorang auditor internal wajib memberikan informasi yang penting bagi pihak
manajemen, yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan operasi suatu perusahaan.
Menurut Sawyer (2005 : 35) seorang auditor internal yang professional
harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya;
memberikan opini yang objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi; dan melaporkan,
masalah apa adanya, bukan melaporkan keinginan sesuai eksekutif atau lembaga.
Auditor internal harus bebas dari hambatan dalam melaksanakan auditnya. l-Ianya
dengan begitu audior internal bisa disebut melaksanakan audit dengan profesional.
Dalam Kode Etik Akuntan tahun 2009 disebutkan bahwa independensi
adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai
kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan
prinsip integritas dan objektivitas. Setiap akuntan harus memelihara integritas dan
objektivitas dalam tugas profesionalnya dan setiap auditor harus independen dari
semua kepentingan yang bertentangan atau pengaruh yang tidak layak.
Berdasarkan penge1iian di atas dapat disimpulkan bahwa independensi merupakan
sikap seseorang untuk bertindak jujur, tidak memihak, dan melaporkan
dalam Agnes dan Djohan (2003) didefinisikan independensi sebagai keadaan
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada
orang lain.
Menurut Abdul Halim (2001 21) ada tiga aspek independensi seorang
auditor, yaitu sebagai berikut:
a. lndepende.nce in fact (independensi senyatanya)
Yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi.
b. Independence in appearance (indepenclensi clalam penampilan)
Merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan
pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa
sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya.
c. Independence in competence (independensi dari sudut keahlian)
Yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
Dalam Sawyer's (2005:35) menjelaskan mengenai indikator-indikator
independensi auditor internal agar dapat bersikap objektif, yaitu:
a. lndependensi dalam Program Audit
l. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit
2. Bebas dari segala intervensi alas prosedur audit
3. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit :>elain yang memang
b. lndependensi dalam Verifikasi
I. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan
2. Mendapatkan kerja sama yang aktif dari karyawan manajemen selama verifikasi audit
3. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa atau membatasi pemerolehan bahan bukti.
4. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit e. Independensi dalam Pelaporan
I. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan
2. Bebas clari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit
3. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor
4. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.
D. Pengungkapan Laporan Keuangan
tujuan masing-masing, sehingga dalam bentuk penyajiannya disesuaikan dengan tujuan masing-masing pengguna laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan tersebut dimaksud untuk memenuhi tujuan laporan keuangan, yaitu:
I. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta ekuitas suatu bank.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto suatu bank yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan keuangan dalam menaksir potensi perubahan dalam menghasilkan laba. 4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan
kewajiban suatu bank, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Memberikan informasi tentang sejauh mana pengungkapan informasi lain berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pengguna laporan keuangan, seperti informasi mengeanai kebijakan akuntansi yang dianut bank.
Laporan keuangan yang disaj ikan tersebut akan bennanfaat bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
I. Informasi keuangan harus relevan dengan maksud penggunanya
3. lnfonnasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. lnfonnasi keuangan harus bersifat netral dan diarahkan pada kebutuhan umurn pengguna, dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. 5. Informasi keuangan harus disampikan sedini rnungkin untuk dapat digunakan
sebagi dasar clalam rnembantu pengarnbilan keputusan ekonom i, dan untuk menghindari tertunclanya pengambilan keputusan tersebut.
6. Informasi keuangan akan lebih berguna bila dapat clibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelunmya dari bank yang sama, maupun dengan laporan keuangan industri perbankan lainnya pada periode yang sama.
7. Laporan keuangan yang disajikan harus lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi persyaratan enam persyaratan diatas atau dapat juga dia1tikan sebagai pernenuhan standar pengungkapan yang rnemadai dalam pelaporan keuangan.
pemegang saham memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan
keuangan (Julia et.al :2005).
Menurut Hendriksen dan Van Breda (2005) dalam Agus (2007), ada
beberapa informasi yang harus diungkapkan di dalam Japoran keuangan yaitu:
a. Ramalan akuntansi
Ramalan akuntansi yaitu laporan keuangan prospektif yang menyajikan yang
terbaik menurut keyakinan dan pengetahuan pembuat laporan keuangan
mengenai posisi laporan keuangan, hasil dan arus kas yang diharapkan.
b. Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi disini maksudnya aclalah prinsip-prinsip dan
metode-metode akuntansi tertentu yang saat ini digunakan dan dipertimbangkan paling
sesuai untuk menyajikan secara Jayak laporan keuangan perusahaan itu
(Weygandt, I 992 :3 96).
c. Perubahan akuntansi
Perubahan akuntansi tidak hanya mempengaruhi Jaba rugi periode berjalan
tetapi juga periode Jalu. Menurut Harahap (2005) dalam Agus (2007),
perubahan akuntansi ada 3 yaitu:
I) Perubahan dalam prinsip akuntansi yaitu perubahan yang timbul karena
penerapan prinsip akuntansi yang berbeda dari prinsip akuntansi yang
dianut sebelumnya.
2) Perubahan dalam taksiran yaitu perubahan karena perubahan adanya
perubahan taksiran dari taksiran sebelumnya seperti perubahan umur asset
3) Perubahan dalam pelaporan entity yakni perubahan ini terjadi sebagai akibat perubahan yang materiil terjadi dalam entity yang sebelumnya dilaporkan melalui laporan keuangan. Misalnya sebuah anak perusahaan yang sebelumnya dilaporkan mengalami perubahan penting dibandingkan keadaan sebelumnya.
d. Pengungkapan peristiwa pasca pelaporan
Peristiwa pasca laporan adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau diunrnmkan kepada masyarakat. Menurut Arens et.al (2002:710) dalam Ag us (2007), kejadian atau transaksi yang membutuhkan pengungkapan adalah:
I) Suatu penurunan dalam nilai pasar surat berharga yang dimiliki sebagai investasi sementara atau dijual kembali.
2) Penerbitan obligasi atau surat berharga lainnya. 3) Kerugian persediaan yang diakibatkan dari kebakaran. 4) Merjer atau akuisisi.
e. Pengungkapan segmen-segmen perusahaan.
Pengungkapan segmen perusahaan sangat penting diungkapkan karena beberapa alasan. Diantaranya dijelaskan Weygandt (1992) dalam Agus (2007) yaitu:
laba konsoliclasi karena perbedaan antara segmen dalam pertumbuhan,
resiko dan profitabilitas.
2) Tidak adanya pelaporan segmen oleh suatu perusahaan yang
berdiversifikasi dapat membuat pesaing atau jenis produk yang tidak
bersegmcn mengalami kerugian bersaing karena konglomerat tersebut
dapat mengaburkan informasi yang oleh pesaing harus diungkapkan.
E. Keterkaitan Antara Variabel
I. Hubungan Kompetensi dengan Manajemen Laba
Kompetensi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh auditor internal,
karena auditor dikatakan kompetensi jika dia memiliki pendidikan dan
pengetahuan dalam rnelakukan audit. Saal ini telah ada pendidikan mengenai
auditor internal, sehingga dengan adanya pendidikan clan pengetahuan yang cukup
seorang auditor internal dapat mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan
oleh pihak manajemen. Menurut Yulius Jogi Christiawan (2002), bahwa
kompetensi audit yang dilihat dari segi pengalaman clan pendidikannya dapat
mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen, serta akuntan
independen adalah akuntan yang tidak mudah dipengaruhi o!eh klien.
2. Hubungan Independensi Terhadap Manajemen Laba
Menurut Sri Handayani (2007) independensi yang dapat dilihat dari
kualitas audit berhubungan negatif dengan discretionary accruals (earning
management). Hal itu dapat dilihat dari perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4
yang diaudit oleh KAP non-big 4 . Hal itu berarti KAP big 4 lebih berkualitas
daripada KAP non-big 4.
3. Hubuugau Penguugkapau Laporau Keuangau Terhadap Mauajemen Laba
Menurut Julia Halim et. al (2005) melihat hubungan manajemen laba
clengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba berpengaruh signifikan
positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif
Ejficienr Earnings Management. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan
berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan perspektif
Opportunistic Earnings Management. Asimetri informasi, kinerja masa lcini clan
masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada
manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan
pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor
current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang dijelaskan gambar berikut:
Kompetensi
lndependensi
[image:41.595.77.471.203.662.2]Pengungkapan Laporan Keuangan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
G.
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di alas, pengembangan hipotesis dijelaskan sebagai berikut:
Ha1 Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.
Ha2 lndependensi mempunyai pengaruh terhadap manjemen laba.
Ha3
=
Pengungkapan laporan keuangan mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pernsahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini berlujuan ingin mengetahui pengarnh manajemen laba dengan kompetensi, independensi dan pengungkapan laporan keuangan suatu perusahaan. Objek pada penelitian ini adalah 5 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).
B. Metode Penentuan Sampel
Pada penelitian ini menggunakan tekinik pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgment sampling). Judgement sampling adalah tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo,2002: 13 l ).
C. Metode Pengumpulan Data
a) Data primer
Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pe11anyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhaclap suatu benda (fisik), kejadian
atau kegiatan, dan hasil pengujian (Indriantoro clan Supomo, 1999: 147). Data
primer yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui metode penyebaran
kuesioner kepada subyek penelitian. Kuesioner ini disebar ke 5 perusahaan
perbankan denganjumlah responden sebanyak 50 orang.
b) Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umunya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
documenter) yang clipublikasikan dan yang tidak clipublikasikan (lndriantoro dan
Supomo, 1999:147). Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari sumber
eksternal berupa laporan keuangan dari 5 perusahaan perbankan pada periode
2008/2009 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
D. Metode Analisis Data
l. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.
Suatu instrumen pengukur clikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur
mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti (lndriantoro clan Supomo, 1999:181). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2006:45)
b. Uji Reliabilitas
Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini yaitu konsistensi diantara butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen (Jndriantiro dan Supomo, 1999:180). Suatu kuesioner dikatakan reliable dan handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Imam Ghozali, 2006:41 ). 2. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolineritas
b. Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah
regresi te1jadi varians dari residual suatu pengamatan Ice pengamatan lain. Jika
varians dari residual suatu pengamatan Ice pengamatan lain tetap maka disebut
homokedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteriskedastisitas yaitu
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi terikat (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Imam
Ghozali, 2006: I 05).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas berttijuan untuk menguji apakah variabel dalam sebuah
model regresi, yaitu variabel independen clan dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2006: 110). Model
regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data yang normal dan
mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat
penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan
keputusan adalah apabila data menyebar disekitar diagonal clan mengikuti arah
garis diagonal, maka regresi mengikuti asumsi normalitas sedangkan apbila
menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
3. Uji Transfonnasi Data
Transformasi data digunakan untuk memodifikasi nilai-nilai data yang telah acla dengan berbagai macam perintah (Andi, 2007: 103). Transformasi data digunakan pada penelitian ini karena nilai-nilai yang ada antara data primer dan data sekuncler memilki perbeclaan nilai. Metode transformasi yang digunakan yakni method of successive interval, Hays (1976). Metode tersebut digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Pada umumnya jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala. likert (Lykert scale)
diadakan scoring yakni pemberian nilai numerikal 1, 2, 3, 4 clan 5, setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal (Junaidy, 2008).
Berikut langkah-langkah clan penjelasan dari rumus-rumus yang digunakan dalam mentransformasi data tersebut:
I. Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap data kategori/ordinal (pi!ihan jawaban).
2. Kalikan frekuensi dengan nilai ordinal/kategori.
3. Berdasarkan frekuensi setiap kategori dihitung proporsinya.
4. Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi kumulatifuntuk setiap kategori. 5. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif.
1
(-z'
lb'( Z) =
r;::;--
e 2 , -Cf.:><
Z<
+co
'\/
27C
7. Hitung scale value (interval rata-rata) untuk setiap kategori melalui persamaan
berikut:
Scale
=
keoadatan batas bawah - kapadatan 「。エ。セ@daerah di bawah batas atas-daerah di bawah batas bawah
8. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui
persamaan:
score= scale Value+ !scale Value
mini+1
9. Transformasi seluruh data asli kita ke interval
4. Uji Hipotesis
Penelitian ini menguji hubungan antara kompetensi, independensi dan
pengungkapan laporan keuangan terhadap manajemen laba. Penelitian ini
menggunakan rumus regresi sebagai berikut :
Dimana:
Y = Manajemen Laba
a Konstanta
Kompetensi
Independensi
Pengungkapan Laporan Keuangan
e Error
Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui:
a. Uji Adjusted R2 (Koefisien Dcterminasi)
Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi. Jika
Acijusted R-Square adalah sebesar I berarti fluktuasi variabel dependen
seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai Acijusted R-Square
berkisar hampir I berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Acijusted R-Square
mendekati tingkat 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2001 :83).
b. Uji Statistik F
0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model rcgresi tidak
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sebaliknya, jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen
atau variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (Imam Ghozali, 2006:84).
c. Uji t-statistik
Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen
secara individual terhadap dependen digunakan tingkat signifikan 0,05. Jika
nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen, sedangkan Jika nilai probability t
lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen. Menurut santoso (2002) dalam agus (2007).
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka variabel penelitian yang
dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:
I. Variabel Dependen
Variabel dependen yaitu tipe variable yang dijelaskan atau
a. Manajemcn Laba
r;;:ERPUSTAKAAN I
I
UIN SYAHID JAi
Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen yang mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak benar, baik dengan cara menaikkan laba atau dengan cara mengurangi laba pada periode tersebut demi kepentingan pribadi ataupun perusahaan. Untuk mendeteksi adanya praktek manajeman laba, maka pengukuran atas akrual adalah hal yang paling penting. Total akrual adalah selisih antara laba dengan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (I) bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunaan laporan keuangan yang biasa disebut dengan normal akrual atau non discretionary accrual, (2) akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang biasa disebut dengan abnormal
accrual atau discretionary accrual.
Perhitungan mengenai manajemn laba adalah :>ebagai berikut: I) Menghitung total accrual (ACC), dengan cara mengurangkan laba
bersih dalam satu tahun dengan arus kas dari operasi dalam periode yang sama. Dengan rumus sebagai berikut:
ACC = NOI - CFFO Dalam hal ini:
ACC = Total Accrual
NOi = Net Operating Income
CFFO = Cash Flow From Operating
2) Menghitung non discretionwy accrual (NDA), dengan cara
menggunakan persamaan modi/ed Jones, yaitu:
NDA = (l/TA1-1)
+
((Revenue-Receivable)/TAt-1)+
(Aktiva Tetap/TAt-1)Dalam hal ini:
NDA
Revenue
Receivable
Aktiva tetap
TAt-1
= Non Discretionwy Accrual
= Total Pendapatan Operasi
= Total Piutang Usaha
= Total Aktiva Tetap
= Total Aset Periode Sebelumnya
(Sumber: Modified Jones,200 I)
3) Menghitung discretionwy accrual (DA), caranya adalah dengan
mengurangkan total accrual yang sudah dibagi dengan total asset
periode sebelumnya dengan non discretionary accrual.
Dalam hal ini:
DA
ACC
TAt-1
DA= (ACC/TAt-1)-NDA
= Discretionmy Accrual
= Total Accrual
= Total Aset Periode Sebelumnya
(Sumber: Modified Jones,200 I)
2. Variabel Independen
Variabel independen adlah variabel yang menjelaskan atau
Dalam penelitian ini yang menjadi varibel independen adalah sebagai
berikut:
a. Kom petensi
Kompetensi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pengetahuan
dalam mengaudit. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval
dengan bobot nilai I sampai dengan 5.
b. Indepcndcnsi
lndependensi dapat diukur dengan kasus mengenai independensi
dalam program audit, independensi dalam verifikasi dan independensi
dalam pelaporan. Variabel ini diukur dengan skala interval, yang diukur
dengan bobot nilai 1 sampai 5.
c. Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan H、QZセ」Oッウオイ・I@ berdasarkan peraturan BAPEPAM nomor SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002
mengenai penyajian laporan keuangan dengan jumlah butir pengungkapan
total yang terdapat dalam indeks ini yaitu sebanyak 25 butir.
Penghitungan untuk mencari angka indeks ditentukan dengan
rumus sebagai berikut :
!KP = Q__X !00% = !:!._ x 100%
K 25
Dimana : !KP= indeks kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
n = jumlah butir pengungkapan yang dipenuhi
Operasional variabel yang diteliti pada perusahaan dituangkan dalam
[image:54.595.77.493.119.684.2]bentuk table 3. I berikut ini:
Tabel 3.1 Oneras10nal Variabel
MᄋMMMMMMMセMMMMMM]M]ZNZ・イ]]MGM]]MBMセMMᄋMMMMᄋMMMMMセMMMMML@
Variabel Sub Variabel Inclikator
Kompetensi (Sumber Desi Mulyani:2008) lndependensi (Sumber Sawyer: 2005) Pengalaman Pengetahuan
•!• lndependensi dalam program audit
·:·
I ndependensi dalam verifikasi•!• Independensi dalam Pelaporan
Skala
• Lamanya menjadi auditor
• Ketepatan dalam menganalisis
suatu kasus Interval
• Level atau jabatan
o Kemampuan tentang fakta-fakta
o Pengetahuan dari pendidikan strata
o Pengetahuan kursus
dari pelatihan
•
Bebas dari intervensi manajerial atas program audit•
Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit•
Be bas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang disyaratkan untuk sebuah proses audit•
Bebas dalam mengakses semua ca ta tan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan•
Be bas dari segala us ahamanajerial yang berusaha
membatasi aktivitas yang
diperiksa a tau membatasi pemerolehan bahan bukti.
•
Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit•
Be bas dari perasaan wajib memodifikasi clampak a tau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan• Bebas dari tekanan untuk tidak
mclaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit
•
Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja clalam melaporkan fakta,opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor
I
•
Bebas dari scgala usaha untukmeniaclakan pe1iimbangan
auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.
---
--Pengungkapan [tem-item yang diungkapkan dalam Ratio
Laporan laporan keuangan
Keuangan (Sumber Ag us Suhadi:2007)
Manajemen Discretionary accrual Ratio
Laba
BAB IV
···-·---·---·---,
PER PUST AKAAN UT AMA UIN SYAHID JAKARTA
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Urn um Objek Penelitian
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 5 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan berasal dari laporan
keuangan yang dipublikasikan pada pe1tengahan tahun 2008 hingga tahun 2009.
Serta penulis melakukan penyebaran kuesioner sejak bulan Juli 2009 hingga
Oktober 2009. Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan informasi tentang daftar
kelompok perusahaan yang menjadi sampel penelitian serta jumlah kuesioner
[image:56.595.87.479.207.644.2]yang dikirim dan dikembalikan.
Tabel 4.1
Daftar Sam oel Perusahaan
Ko de Kuesioner Kuesioner
Emiten yang yang
No. Nama Perusahaan dikirim dikem balikan
I PT Bank Danamon Indonesia Tbk BDI
15
10
PT
Bank Syariah Muamalat BM! 1210
Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia BNI 20
10
(Persero) Tbk
PT
Permata Tbk BPM13
IOPT Bank Rakyat Indonesia BR!
20
10
(Persero) Tbk
Total
80
50
B. Pengujian Analisis Data
I. Uji Validitas
Tabel 4.2 dibawah mt menunjukkan hasil UJI validitas dari variabel kompetensi.
Tabel 4.2
Has1 'I U" V I'd' 111 a 1 1tas (omnetensi I
Pertanyaan Si!! Pearson Correlation Keterangan
Kl 0.000 0.694** Valid
K2 0.000 0,649** Valid
K3 0.000 0,769** Valid
K4 0.000 0, 730** Valid
KS 0.000 0,742** Valid
K6 0.000 0,775** Valid
K7 0.000 0,833** Valid
Sumber: Data Diolah
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa pertanyaan KI sampai K7 memiliki tingkat signifikan dibawah 0,0 I yang berarti butir-butir pertanyaan tersebut valid.
Tabel 4.3 dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel independensi.
Tabel 4.3
Has1 'I U' i ah 1tas ndenen V 'd' I cl ensi
Pertanyaan Sig Pearson Correlation Kcoterangan
I1 0.003 0,411
*"
ValidI2 0.003 0,416** Valid
13 0.000 0,546** Valid
セM
14 0.000 0,513** Valid
IS
0.009 0,364** Valid16 0.000 0,548** Valid
17 0.000 0,649** Valid
18 0.000 0,576** Valid
19 0.000 0,488** Valid
[image:57.595.91.466.169.677.2]
-Pertanyaan Sig Pearson Correlation Keterangan
11 l 0.001 0.411** Valid
I2 0.000 0,545** Valid
13 0.000 0,571 ** Valid
Sumber: Data Diolah
Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa pertanyaan 11 sampai 113 memiliki tingkat signifikan dibawah 0,0 I yang berarti butir-butir pertanyaan tersebut valid.
[image:58.595.127.426.95.174.2]2. Uji Reliabilitas
[image:58.595.87.468.203.562.2]Tabel 4.4 dibawah ini akan menunjukkan hasil uji reliabilitas dari variabel kompetensi.
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized
Alpha items N of Items
,857 ,865 7
Sumber : Data Diolah
Tabel 4.5 dibawah ini akan menunjukkan hasil uji reliabilitas dari variabel
independensi.
Tahel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas lndependensi em IHV atJstJcs
R I' bTt St ' ' Cronbach's Alpha
Based on Cronbach's Standardized
Alpha items
,765 ,772
Sumber: Data Diolah
N of'Items
13
Berdasarkan pada tabel diatas, basil pengujian variabel independensi
diperoleh hasil Cronbach's Alpha sebesar 0, 765, dan nilai tersebut lebih dari 0,60
(0,765 > 0,60), maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi dan
independensi dikatakan reliabel.
C. Uji Asumsi Klasik
I. Mnltikoloniearitas
Berikut ini menujukkan basil UJI multikolonieritas, yang ditunujukkan
[image:59.595.74.515.121.644.2]dalam tabel 4.6:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients (a)
Unstandardized Standardize Collinearity
Model Coefficients
B
I (Constant) -.039
K -.073
I .120
PL
.731
----a Dependent V----ari----able: EM
Sumber: Data Diolah
Std.Error .379 .033 .044 .492 d Coefficients Beta -.311 .377 .195 t 04
-
53 -. I 2.2 2.7 1.4 30 85Sig Statistics
Tolerance VIF .918
.029 .898 1.114
.009 .898 1.114
l-lasil perhitungan Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang merniliki Tolerance kurang dari 0.10 yang beaiti tidak ada korelasi antar variabel independen. Dan hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) rnenunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
2. Uji Heteroskedastisitas
Berikut ini menujukkan hasil uji heteroskedastisitas, yang ditunujukkan dalam garnbar 4.1:
Gambar4.1
Basil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: EM
2-'"
セ@=
-,;;w
"'
=
i!l ,_ oO= e
w
o-=
セ@ 0