• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2009-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2009-2011"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

(PDRB) KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PADA TAHUN 2009-2011

TUGAS AKHIR

SUNARTO URJOYO PURBA 062407031

PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PADA TAHUN 2009-2011

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : SUNARTO URJOYO PURBA

Nomor Induk Mahasiswa : 062407031

Program Studi : DIPLOMA-3 (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, juni 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Djakaria Sebayang

(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PADA TAHUN 2009-2011

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyanyang, atas segala berkat dan kasih karunianya hingga tulisan ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Batasan Masalah 4

1.4Maksud dan Tujuan 4

1.5Metodologi Penelitian 5

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian 7

1.7Organisasi Tulisan 7

Bab 2 Konsep dan Defenisi 9

2.1 Pengertian Peramalan 9

2.2 Defenisi Metode Peramalan 11

2.2.1 Pengertian Metode Peramalan 11

2.2.2 Jenis-jenis Peramalan 12

2.2.3 Uraian Metode Peramalan 13

2.3 Metode Peramalan Yang Digunakan 14

2.4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 20

2.5 Pengolahan dan Perhitungan Pendapatan PDRB 24

2.5.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan 24

2.5.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku 25

2.6 Uraian Sektoral 26

Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 30

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia 30

3.2 Landasan Hukum Badan Pusat Statistik 34

`3.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Kewenangan BPS 35

3.3.1 Kedudukan BPS 35

3.3.2 Tugas BPS 35

3.3.3 Fungsi BPS 36

3.3.4 Kewenangan BPS 36

3.4 Visi dan Misi BPS 37

3.4.1 Visi 37

3.4.2 Misi 37

(6)

4.1 Analisa Data 39

Bab 5 Implementasi Sistem 69

5.1 Tahap Implementasi Sistem 69

5.2 Pengaktifan Excel 70

5.3 Jendela Lembar Kerja 70

5.4 Pengisian Data 72

5.5 Implementasi Sistem Peramalan PDRB 73

5.5.1 Fungsi Moving Average 73

5.6 Pembuatan Grafik 78

5.7 Hasil Peramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan 80

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 81

6.1 Kesimpulan 81

6.2 Saran 82

Daftar Pustaka 84

Lampiran 85

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Rata-rata Bergerak 3 Tahunan Sebagai Peramalan Tingkat

Pendapatan PDRB 18

Tabel 2.2 Nilai Kesalahan 20

Tabel 4.1 Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan dan Berlaku

Kabupaten Humbang Hasundutan 40 Tabel 4.2 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar

Harga Konstan Dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak

Linier 3 Periode 48

Tabel 4.3 Nilai Kesalahan 51

Tabel 4.4 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak

Linier 3 Periode 53

Tabel 4.5 Nilai Kesalahan 56

Tabel 4.6 Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Atas Dasar Harga

Konstan dan Berlaku Kabupaten Humbang Hasundutan 58 Tabel 4.7 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel,

dan Restoran Atas Dasar Harga Konstan Dengan Menggunakan Rata-rata bergerak 3 Periode 59

Tabel 4.8 Nilai Kesalahan 62

Tabel 4.9 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Atas Dasar Harga BerlakuDengan Menggunakan

Rata-rata bergerak 3 Periode 64

Tabel 4.10 Nilai Kesalahan 67

Tabel 5.1 Peramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2009-2011 sektor pertanian ADHK dan ADHB 80 Tabel 5.2 Peramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2009-2011 sektor perdagangan, hotel, dan restoran ADHK dan

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian Atas

Dasar Harga Konstan 50

Gambar 4.2 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian Atas

Dasar Harga Berlaku 55

Gambar 4.3 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel,

dan Restoran Atas Dasar Harga Konstan 61 Gambar 4.4 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel,

dan Restoran Atas Dasar Harga Berlaku 66 Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Excel 71 Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft Excel 72

Gambar 5.3 Tampilan Menu Tools 74

Gambar 5.4 Tampilan Menu Data Analysis 75

Gambar 5.5 Tampilan Menu Input Range 75

Gambar 5.6 Output Range 76

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan dikatakan berhasil apabila ditunjang oleh struktur ekonomi yang mapan. Karena pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan mengusahakan pergeseran ekonomi dan sektor primer dan sektor sekunder dan tersier.

Pembangunan struktur ekonomi regional yang ideal melalui sesuatu mekanisme perencanaan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan, agar keputusan yang diambil dapat mencapai sasaran yang optimal dan tepat waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dalam hal ini, data statistik mempunyai peranan yang penting untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan evaluasi hasil–hasil yang telah dicapai sekaligus untuk menentukan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.

(10)

sendiri. Dalam rangka evaluasi dan proses penyusunan perencanaan dibutuhkan berbagi indikator–indikator yang dapat menggambarkan potensi dan kemajuan daerah.

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu priode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah/daerah pada priode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku dalam satu tahun tertentu sebagai dasar.

Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan usaha perusahaan haruslah diperkirakan apa yang terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam bidang dunia usaha pada masa yang akan datang. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Kita kenal apa yang disebut peramalan (forecasting).

(11)

Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat , perlu disajikan statistik regional secara berkala, khususnya dibidang ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun swasta. Maka salah satu indikator yang mampu mengukurnya adalah dengan perhitungan tingkat kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.

Angka –angka pendapatan regional dapat dipakai sebagai bahan informasi yang mampu menjadikan acuan perencanaan pembangunan, khususnya dibidang ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah maupun swasta.

Salah satu manfaat dari PDRB adalah untuk mengetahui tingkat produk netto atau nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor industri, besar laju pertumbuhan ekonomi dan pola struktur perekonomian pada satu tahun atau periode pada suatu Negara atau daerah tertentu.

Oleh karena itu Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk meramalkan besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai gambaran pertumbuhan ekonomi pada masyarakat kabupaten Humbang Hasundutan khususnya, dalam sektor Pertanian dan sektor Perdagangan, hotel, dan restoran.

1.2Identifikasi Masalah

(12)

No.130/1647/Pem/XI/2007 12 November 2007) dan jumlah penduduk sebanyak 158.095 jiwa pada tahun 2007.

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu priode tertentu adalah data PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan begitu kompleks, sehingga memerlukan waktu dan dana yang cukup besar.

Pentingnya data PDRB dalam menyusun perencanaan pembangunan, khususnya bidang ekonomi, maka dirasa perlu untuk meramalkan PDRB untuk masa yang akan datang. Peramalan ini dipergunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sesuai dengan skala prioritas, kemudian memilih tindakan yang akan dilakukan untuk tujuan dan sasaran tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini adalah untuk meramalkan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2009-2011 yang mencakup dua sektor yaitu sektor Pertanian dan sektor Perdagangan, hotel, dan restoran sebagai objek penelitian.

(13)

1. Dapat menuangkan ilmu dan memantapkan teori – teori statistika yang diperoleh penulis selama kuliah didalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

2. Dapat memberikan gambaran umum informasi tentang PDRB kabupaten Humbang Hasundutan.

3. Sebagai masukan kepada Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam perencanaan pembangunan di bidang ekonomi.

Adapun tujuan adalah :

1. Untuk meramalkan jumlah PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2009-2011

2. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemakmuran Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data-data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset ataupun pengambilan data. Dan didalam riset tersebut penulis menggunakan metode diantaranya :

1. Meode penelitian kepustakaan (Studi Litertur)

(14)

dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat diperkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Deskriptif

Penelitian dengan menggunakan Metode Deskriptif merupakan penelitian yang Hanya memaparkan situasi atau peristiwa dengan tujuan untuk menggambark- an secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu.

4. Metode Analisa

Adapun pengolahan data dalam meramalkan Prodduk Domestik Regional Bruto pada sektor Pertanian dan sektor Perdagangan, hotel, dan restoran Kabupaten Humbang Hasundutan menggunakan perumusan Metode Smoothing atau disebut dengan metode pemulusan.

(15)

Metode rata-rata bergerak (moving average) banyak digunakan untuk menentukan trend dari suatu deret waktu. Dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ini, deret berkala dari data asli diubah menjadi deret rata-rata-rata-rata bergerak yang lebih mulus dan tidak terlalu bergantung pada osilasi.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Asrama No. 179 Medan. Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah pada tanggal 9 januari , 12 januari, dan13 januari 2009.

1.7 Organisasi Tulisan

Organisasi tulisan diuraikan untuk memberikan karangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

(16)

BAB 2 : KONSEP DAN DEFENISI

Dalam bab ini diuraikan tentang konsep dari defenisi dari PDRB yang meliputi laju pertumbuhan dan struktur ekonomi, peranan PDRB, peranan NTB Sektoral, PDRB Perkapita, agregat PDRB, serta klasifikasi lapangan usaha.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik beserta struktur organisasinya

BAB 4 : METODOLOGI

Pada bab ini penulisan membahas metode perhitungan PDRB baik atas dasar harga berlaku mapun atas dasar harga konstan, pengumpulan data, dan meramalkan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2009-2011..

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan diperlihatkan hasil peramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2009-2011 dalam program Microsoft Excel dan SPSS.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB 2

KONSEP DAN DEFENISI

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang akan diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang.

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan (kesenjangan) waktu (timelag) Antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan waktu peristiwa itu sendiri. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang maka peramalan akan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan suatu peristiwa yang akan timbul sihingga dapat dipersiapkan hal-hal ataupun tindakan-tindakan yang diperlukan guna mengantisipasi keadaan tersebut.

Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan, pengambilan keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan.

Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh :

(18)

b. Teknik dan metode yang tetap dan sesuai dengan pola data yang telah dikumpulkan.

Data yang dibutuhkan untuk peramalan ini adalah data tahunan, dan bila semakin banyak data yang dimiliki maka semakin banyak pula peramalan yang bisa diperoleh. Metode ini selalu dipergunakan untuk peramalan bagi penyusunan rencana pembangunan Negara dan Daerah, perencanaan produk baru, perencanaan ekspansi dan lain-lain.

Gambaran perkembangan pada masa lalu yang akan datang diperoleh dari hasil analisa data yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Perkembangan pada masa depan merupakan perkiraan apa yang akan terjadi, sehingga dapat dikatakan bahwa peramalan selalu diperlukan didalam penelitian. Ketepatan peramalan merupakan hal yang penting, walaupun demikian perlu didasari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana pasti selalu ada kesalahan.

2.1.1 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya , peramalan dibedakan atas dua macam yaitu : a. Peramalan Kualitatif

Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif Pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang

Yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang instuisi, pendapat dan pengetahuan

(19)

Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Baik tidaknya metode yang

dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang akan terjadi maka semakin baik pula metode yang digunakan.

2.2 Defenisi Metode Peramalan

2.2.1 Pengertian Metode Peramalan

Metode Peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang obyektif.

Sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu, dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih besar.

(20)

Selain itu metode peramalan juga memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga demikian dapat dimungkinkan penggunaan teknik-teknik penganalisaan lebih maju.

2.2.2 Jenis-jenis Peramalan

Peramalan Kuantitatif diberikan atas :

a. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu yang merupakan deret berkala (time series). Metode peramalan termasuk dalam jenis ini adalah : 1. Metode Pemulusan (smoothing)

2. Metode Box Jenkins

3. Metode Proyeksi trend dengan regresi

b. Metode Peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktunya, yang disebut dengan metode korelasi atau sebab akibat (Metode kausal). Metode peramalan yang ternasuk dalam jenis ini adalah : 1. Metode Regresi dan Korelasi

(21)

2.2.3 Uraian Metode Peramalan

Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data lalu yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang . Secara umum metode pemulusan (smoothing) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu 1. Metode Perataan (Average)

a. Nilai Tengah (Mean)

b. Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average) c. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average) 2. Metode Pemulusan smoothing Eksponensial

a. Pemulusan Eksponensial Tunggal

b. Pemulusan Eksponensial Tunggal : Pendekatan Adaptif

c. Pemulusan Eksponensial Ganda : Metode Linier Satu- Parameter dari Brown d. Pemulusan Eksponensial Ganda : Metode Dua- Parameter dari Holt

e. Pemulusan Eksponensial Tripel : Metode Kuadratik Satu-Parameter dari Brown

f. Pemulusan Eksponensial Tripel : Metode Tiga Parameter Untuk kecenderungan dan Musiman dari Winter

g. Pemulusan Eksponensial : Klasifikasi Pegels 3. Metode Pemulusan ( soothing ) lainnya

a. Metode kontrol adaptif dari Chow

(22)

e. Sistem Pemantauna dari Tiga Trigg ( Tracking Signal )

2.3 Metode Peramalan Yang Digunakan

Untuk mendapatkan satu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan Pendaptan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) sektor Pertanian dan sektor Perdagangan , Hotel dan Restoran menggunakan metode smoothing rata-rata bergerak (Double Moving Avarage).

Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa nilai tengah. Untuk menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata-rata (Moving Avarage), karena setiap muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung dengan membuang nilai abservasi yang paling lama dan memasukkan nilai terbaru. Rata-rata bergerak ini kemudian akan menjadi ramalan untuk periode mendatang.

(23)

Waktu Rata-rata bergerak Ramalan T T+1 T+2 _ X = T X X

X1+ 2 +...+ T

T X X

X

X− = 2+ 3+...+ T 1+

T X X

X− = 3 +...+ T 2+

FT+1 =

+ − = T i i T X X 1

FT+2 =

+ = −

=

1 2 T i i

T

X

X

FT+3 =

+ = − = 2 3 T i i T X X

Karena seorang peramalan harus memilih jumlah periode ( T ) dalam rata bergerak, maka ada baiknya bebrapa aspek dari pemilihan ini dikemukakan.

1. MA (1) : yaitu rata-rata bergerak dengan orde 1

2. XT : Nilai data terakhir yang diketahui yang digunakan sebagai ramalan

untuk periode berikutnya.

Pada data pendapatan Produk Domestik Regional Bruto dapat dilihat bahwa data yang diamati merupakan suatu daret secara tetap meningkat tanpa unsur kesalahan random yang menghasilkan trend linier meningkat. Dengan menggunakan MA (3) sebagai ramalan untuk priode mendatang.

Prosedur Peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek, yaitu : 1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis St )

2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t.

(24)

Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan melalui perasamaan berikut ini:

S’t =

N

x X

X

Xt + t1+ t2+...+ tN+1

………. (2-1)

S’’t =

N

S S

S

S't+ 't−1+ 't−2 +...+ t'N+1

……….. (2-2)

at = S’t + ( S’t-S’’t ) = 2S’t-S’’t ………. (2-3)

bt =

1 2

N (S’t-S’’t) ……… (2-4) Ft+m = at + btm……… (2-5)

Dalam metode rata-rata bergerak linier (LMA) ramalan untuk periode t +1 (persaman 2-5) adalah :

F

t+1

= a

t

+ b

t

= 2 S’t-S’’I +

1 2

N (S’t –S’’t)

=       −1 2 N N

S’t - 

     − + 1 1 N N S’’t

Untuk menghitung nilai kesalahan ( error ) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus dibawah ini :

e = Xt+1 – Ft+1 ………. (2-6)

(25)

Bilamana deret data menunjukkan trend. Maka MA tunggal akan menghasilkan sesuatu yang menyerupai kesalahan sistematis, dan kesalahan sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedan antara nilai rata–rata bergerak tunggal dan nilai rata-rata bergerak ganda.

Persamaan (2-1) mempunyai keterangan bahwa saat periode waktu t mempunyai nilai masa lalu sebanyak N. nilai MA (N) tunggal dituliskan dengan S’t.

persamaan (2-2) menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal ( S’) telah dihitung. Dengan persamaan (2-2) itu kita menghitung rata-rata bergerak N periode dari nilai-nilai S; tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai S’’. persamaan (2-3) mengacu terhadap penyesuian MA tunggal S’t dengan perbedaan (S;t-S’t) dan persamaan (2-4) menentukan taksiran dari periode waktu yang satu ke periode berikutnya. Ahir persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode kemuka dari t. Ramalan untuk m periode kemuka adalah at dimana

merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk priode t ditambah m kali komponen kecenderungan bt

(26)

Tabel 2.1

Rata –rata Begerak 3 Tahunan

Sebagai Peramalan Tingkat Pendapatan PDRB

Periode (tahun) (1) Pen dap atan (2) Rata-rata Bergerak 3 Periode Dari (1) (3) Rata-rataBerg erak3 Periode Dari (2) (4) Nilai a (5) Nilai b (6) Nilai a+b(m) Bila M=1 (7) Kesala han ramala n (e) (8) Kesala han ramala n kuadr at (et)

1 X1 - - - -

2 X2 - - - -

3 X3 (2-1) - - - -

4 X4 - - - -

5 X5 - (2-2) (2-3) (2-4) - - -

6 X6 - - - - (2-5) (2-6) (2-7)

- - - -

- - - -

- - - -

N Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst

(27)

Squared Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error ( MAPE ), dan Mean

Absolute Deviation ( MAD).

Untuk nilai tengah kesalahan kuadrat ( Mean Square Error) ditulis dengan :

MSE =

(

)

n Fi Xi n i 2 1

=

Untuk nilai tengah kesalahan persentase absolute (Mean Absolute Percentage

Error) ditulis dengan :

MAPE = n PE n i i

=1

Dimana PE merupakan kesalahan persentasenya ( Percentage Error) :

PE =

     − i i i X F X x 100

Untuk nilai tengah deviasi absolut ( Mean Absolute Deviation ), ditulis dengan :

MAD = n Fi Xi n i

= − 1
(28)

Tabel 2.2 Nilai Kesalahan Peri ode (1) PDRB Sektor Pertanian (Xi) (2) Peramal an (Fi) (3)+ Kesala han (Xi-Fi) Kesalahan Absolute Fi Xi− Kesalahan Kuadrat

(

)

2

Fi Xi− Kesalahan Persentase (PE)

(

)

i i i X F X − x100 Kesalahan Persentase Absolute (APE)       − i i i X F X x100

1 X1 F1 … … … … …

2 X2 F2 … … … … …

3 X3 F3 … … … … …

4 X4 F4 … … … … …

5 X5 F5 … … … … …

6 X6 F6 … … … … …

7 X7 F7 … … … … …

8 … … … … …

2.4 Produk Domestik Regional Bruto

Untuk menghitung ataupun mengelola pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada suatu kabupaten atau kotamadya terlebih dahulu perlu dimegerti beberapa konsep dan defenisi dari unsur-unsur pokok sebagai berikut :

a. Output

(29)

2. Output ikutan, yaitu output yang terjadi berasam-sama atau tidak dapat dihindarkan dengan output utamanya.

b. Biaya Antara

Biaya antara adalah barang-barang tidak tahan lama dan jasa-jasa yang digunakan atau habis dalam proses produksi. Barang-barang yang tahan lama yang pada umumnya lebih dari satu tahun, dan tidak habis dalam proses produksi tidak termasuk sebagai biaya antara dan disebut sebagai barang modal.

c. Nilai Tengah

1. Nilai Tambah Bruto

Merupakan selisih antara output dan biaya antara. Dengan kata lain merupakan produk dari proses produksi.

2. Nilai Tambah Netto

Nilai tambah Netto adalah apabila suatu penyusutan dikeluarkan nilai tambah bruto, maka akan diperoleh Nilai Tambah Netto.

Yang dimaksud dengan Produk Domestik Regional Bruto adalah seluruh produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah ditambah dengan pendapatan produk dari luar daerah.

(30)

Pengertian Produk Domestik Regional Bruto yaitu adalah keseluruhan produk dari hasil proses produksi dari sektor maupun subsektor (lapangan usaha) dari wilayah ataupun daerah.

Sektor-sektor (lapangan usaha ) tersebut terdiri dari : 1. SEKTOR PERTANIAN

a. Subsektor Tanaman Bahan Makanan b. Subsektor Tanaman Pertanian

c. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Subsektor Kehutanan dan Perkebunan e. Subsektor Perikanan

2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN a. Subsektor Minyak dan Gas Alam

b. Subsektor Pertambahan Tanpa Migas c. Subsektor Penggalian

3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN a. Subsektor Industri Besar Dan Sedang b. Subsektor Industri Pengilangan Minyak c. Susektor Industri Kecil dan Rumah Tangga

(31)

5. SEKTOR BANGUNAN

6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL. DAN RESTORAN a. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran

b. Subsektor Hotel c. Subsektor Restoran

7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Subsektor Pengangakutan

1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Laut

3. Angkutan Laut, Sungai, dan Danau 4. Angkutan Udara

5. Jasa Penunjang Angkutan b. Subsektor Komunikasi

8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN a. Subsektor Bank

b. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Subsektor Jasa Penunjang Keungan

(32)

9. SEKTOR JASA-JASA a. Subsektor Pemerintah b. Subsektor Swasta

1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan dan Rekresi

3. Perorangan dan Rumah Tangga

Namun penulis hanya membatasi peramalan Produk Domestik Regioanal Bruto (PDRB) atas nama sektor pertanian dan sektor perdagangan , hotel dan restoran saja.

2.5 Pengolahan dan Perhitungan Pendapatan PDRB

2.5.1.Perhitungan atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, dan biasanya suatu tahun yang nilai dengan harga tahun yang bersangkutan.

(33)

1. Untuk sektor–sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari alam seperti pertanian, pertambangan dan penggalian, pertama kali dicari kuantum produksi dengan satuan skunder yang biasa digunakan. Setelah itu ditentukan kualitas dari barang yang dihasilkan.

2. Untuk sektor-sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri, listrik, gas dan air bersih serta sektor bagunan, perhitungan sama dengan sektor primer. Data yang diperlukan adalah data kuantum produksi yang dihasilkan, serta harga produsen masing-masing kegiatan subsektor dan sektor yang bersangkutan. 3. Untuk sektor-sektor secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor

perdagangan, restoran dan hotel, penggangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keungan lainnya, sewa rumah dan jasa, untuk perhitungan kuantum produksinya dilakukan dengan mencari imdikator produksi yang sesuai dengan masing-masing kegiatannya, subsektor dan sektor.

2.5.2 Perhitungan atas Dasar Harga Konstan

Perhitungan atas dasar harga konstan ini pengertiannya sama dengan harga berlaku, tetapi penilainnya dilakukan dengan satu tahun dasar tertentu.

(34)

Perhitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat perubahan ekonomi secara keseluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu kabupaten satau kotamadya di propinsi dari tahun ke tahun.

2.6 Uraian Sektoral

Produk Domestik Regional Bruto menurut sektor (lapangan usaha) trdiri dari sembilan sektor :

1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang didapat dari alam dan merupakan barang-barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk memenuhi hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain, sektor pertanian ini terdiri dari sub-sektor yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutan dan perikanan.

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

(35)

3. Sektor Industri Pengolahan

Kegiatan industri adalah kegitan untuk merubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik atau anorganik produk baru yang lebih tangguh mutunya. Proses tersebut dapat dilakukan dengan mesin atau tangan, baik dibuat didalam pabrik atau rumah tangga. Termasuk juga disini peralatan bagian-bagian suku cadang barang-barang di pabrik, seperti perakitan mobil alat elektronik.

4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Sektor ini terdiri dari 3 sub sektor yaitu Subsektor listrik, Subsektor Gas dan subsektor Air bersih.

4.1 Subsektor Listrik

Subsektor ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) maupun perusahaan non PLN seperti pembangkitan listrik oleh Perusahaan Pemerintahan Daerah dan Listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual.

4.2 Subsektor Gas

(36)

alam yang tekanannya sudah dinaikkan.

4.3 Subsektor Air Bersih

Subsektor ini mencakup kegiatan penampungan, penjernihan, dan pendistribusian air bersih kepada rumah tangga, industri, rumah sakit dan penggunaan komersil lainnya. Termasuk juga kegiatan penyediaan air bersih dengan menggunakan kincir air atau alat lainnya, yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum (PAM), milik pemerintah daerah dan non ` PAM milik swatsa ataupun perorangan.

5. Sektor Bangunan

Sektor ini menyangkut kegiatan pembuatan dan perakitan bangunan (konstruksi). Baik yang dilakukan oleh kontraktor umum maupun kontraktor khusus. Yang digolongkan sebagai kegiatan konstruksi adalah pembuatan, pembangunan, pemasangan, perbaikan (berat maupun ringan), semua jenis kontruksi seperti bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal, jalan, jembatan (laut, udara, sungai), terminal dan sejenisnya.

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

(37)

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan penumpang melalui darat, laut, sungai, danau, penyeberangan dan udara. Termasuk disini yang sifatnya menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti tempat parkir, terminal/pelabuhan, bongkar muat, keagenan, ekspedisi, bandara, pergudangan dan jalan tol.

8. Sektor Bank dan Lembaga Keuangan

Sektor ini meliputi kegiatan pelayanan jasa bank, asuransi, koperasi dan jasa keuangan. Jasa bank meliputi usaha jasa perbankan yang dilakukan oelh bank sentral yaitu Bank Indonesia (BI), bank devisa, bank tabungan dan bank pembangunan. Usahanya meliputi simpan pinjam, megeluarkan kertas berharga, memberi jaminan bank dan jasa perbankan.

9. Sektor Jasa–Jasa

(38)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Badan pusat statistik ( BPS ) adalah lembaga Negara Non Departemen. Badan pusat Statistik dilakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi dilapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran–ukuran lainnya.

Berikut sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga macam, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan, dan masa Orde Baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.

(39)

a. Pada bulan februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan (direktur van landbouw nijerverheid en

handal) yang berkedudukan dibogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengelolah dan mempublikasikan data statistik.

b. Pada bulan maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.

c. Pada tanggal 24 september 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistik (CKS) atau kantor statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer EN accijnsen (UIA) yang sekarang disebut kantor bea dan cukai.

2. Masa Pemerintahan Jepang

a. Pada bulan juni 1944, Pemerintahan jepang baru mengaktifkan kembali kegatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer.

b. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shumubu Chosasitsu Gunseikanbu.

(40)

a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana Kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1945 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogjakarta sebagai konsekuensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan belanda (NICA) dijakarta mengaktifkan kembali CKS.

b. Berdasarkan surat edaran Kementrian. Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran. c. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 maret 1952 No.P/44, Lembaga

KPS berada dibawah tanggung jawab Menteri Perekonomian. Selanjutnya Keputusan Menteri Perekonomian 24 Desember 1953 No.18.009/M KPS dibagi menjadi dua bagia yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

d. Dengan keputusan Presiden RI No.131 Tahun 1953, Kementerian perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun1957, Terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 Nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri.

(41)

yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik

b. Dalam Masa Orde Baru BPS mengalami empat kali perubahan Struktur Organisasi, Yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 tentang Organisasi BPS 2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang Organisasi BPS 3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang Organisasi BPS

Keputusan Presiden No.6 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, Fungsi,

Susunan dan Tata Kerja Biro Pusat Statistk 4. Undang-Undang No. Tahun 1997 Tentang Statistik

5. Keputusan Presiden RI No.86 tentang BPS

6. Keputusan Kepal BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS

7. PP No. 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik.

(42)

3.2 Landasan Hukum Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga pemerintah Non Depertemen merupakan instansi verrtikal yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden dan dibawah koordinasi Menteri Negara perencanaan pembangunan / ketua BAPPENAS.

Badan Pusat Statistik mempunyai tugas penyelenggaraan statistik dasar; melaksanakan koordinasi dan kerja sama, mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku menjadi landasan hukumnya serta berusaha memasyarakatkan statistik. Adapun ketentuan perundang undangan–undangan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian dan penyususnan kebijakan nasioanal dibidang kegiatan statistik 2. Penyelenggaraan statistik dasar

3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS

4. Kasilitas pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang statistik 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan admistrasi umum dibidang

perencanaan umum ketatausahaan, organisasi dan taat laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persendian, perlengkapan dan rumah tangga. 6. Dalam penyelenggaraan fungsi sebagai dimaksud, BPS mempunyai

kewenangan :

a. Penyususnan rencana nasional secara makro dibidangnya

(43)

d. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional

e. Kewenagan lain sesuai dengan keuntungan peraturan perundang – udangan yang berlaku yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kegiatan statistik

2. Penyusunaan pedoman penyelenggaraan survai statistik sektoral.

3.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi,dan Kewenangan Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara

Menurut keputusan kepala badan pusat statistik No.121 tahun 2001 tentang Organisasi dan tata perwakilan BPS di daerah.

3.3.1 Kedudukan BPS

1. BPS propinsi adalah perwakilan BPS daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala BPS

2. BPS propinsi dipimpin oleh seorang kepala.

3.3.2 Tugas BPS

(44)

3.3.3 Fungsi BPS

Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud dalam pasal, 3 BPS propinsi menyelenggarakan fingsi :

1. Penyelenggaraan statistik dasar propinsi

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS propinsi.

3. Pelancaran dan pembinaan kegiatan intansi pemerintah dibidang kegiatan statistik di propinsi

4. Penyelenggaraan pembinan dan pelayanan admistrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persendian, perlengkapan, dan rumah tangga BPS propinsi.

3.3.4. Kewenangan BPS

Dalam penyelenggaraan fungsi sebagaimana dimaksud dalam fasal 4, BPS propinsi mempunyai kewenangan:

1. Penyusunan rencana daerah di propinsi secara makro di bidang statistik

2. Perumusan dibidang kebijakan di bidang statistik untuk mendukung pembangunan daerah di propinsi

3. Penetapan sisitem informasi statistik nasional di propinsi

(45)

3.4 Visi dan Misi BPS

3.4.1 Visi

Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

3.4.2 Misi

Dalam menunjang pembangunan nasional BPS mengemban misi mengarahkan pembanggunan statistik pada penyedian data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan BPS dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.

Pembangunan statistik diarahkan pada penyedian data statistik yang bermutu, handal dan tepat waktu lengkap/rinci dan bermanfaat dalam mendukung pembangunan nasional, melalui :

(46)

2. Melaksanakan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan statistik dengan melibatkan peran pemerintah daerah dan instansi pemerinatah lainya yang berada dijajaran pemerintah Daerah Propinsi Sumatra Utara serta masyarakat baik sebagai sumber pelaksanaan kegiatan satistik sebagai pemakai data.

3. Layanan data serta informasi hasil statistik kepada pemerintah pusat dan daerah maupun mesyarakat secara berkala dan sewaktu – waktu, baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk admistrasi daerah dan cara lainnya.

4. Melalui dari berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan sadar statistik bagi masyarakat.

(47)

BAB 4

METODOLOGI

4.1 Analisa Data

Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m periode ke depan sebagai perbandingan terhadap data tahun sebelumnya (data masa lalu ). Dalam hal ini penulis akan menganalisa perkembangan Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) serta meramalkan Pendapatan PDRB untuk tahun 2009-2011 berdasarkan tahun-tahun dasar sebelumnya.

Dalam menghitung peramalan PDRB tersebut penulis menggunakan data-data tahun sebelumnya yaitu tahun 1996-2007 . Data yang diperoleh terdiri dari dua sektor yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Pengolahan data ini bertujuan untuk mendapatkan nilai peramalan tiga periode kedepan dari periode terakhir data yang diperoleh.

(48)
[image:48.595.114.511.147.435.2]

Tabel 4-1

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor pertanian Atas dasar harga konstan dan harga berlaku Kabupaten Humbang Hasundutan. Tahun Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Berlaku

1996 307.296,37 307.296,37

1997 325.627,69 356.341,78

1998 342.367,07 379.252,80

1999 361.901,53 391.478,92

2000 376.854,69 422.267,31

2001 391.807,85 437.220,47

2002 408.084,59 503.146,00

2003 414.823,97 587.033,11

2004 441.336,35 691.696,31

2005 459.667,67 850.933,96

2006 478..496,21 938.441,32

2007 498.030,67 1.046.926,93

(49)

Dari data diatas penulis akan menganalisis data tersebut dan meramalkan pendapatan PDRB dengan menggunakan metode pemulusan (smoothing) rata-rata bergerak ganda linier. Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah penghitungan rata-rata bergerak dalam 3 periode dari PDRB harga konstan dengan menggunakan rumus persamaan (2-1) yaitu :

S’t =

N

x X

X

Xt + t−1+ t−2+...+ tN+1

Dari rumus diatas dapat dihitung :

Rata-rata periode ke-3 (tahun 1998) =

3 07 , 367 . 342 69 , 627 . 325 37 , 296 .

307 + +

= 325097.04

Rata-rata periode k-4 (tahun 1999) =

3 53 , 901 . 361 07 , 367 . 342 69 , 627 .

325 + +

= 343298.76

Rata-rata periode ke-5 (tahun 2000) =

3 69 , 854 . 376 53 , 901 . 361 07 , 367 .

342 + +

= 360374.43

Rata-rata periode ke-6 (tahun 2001) =

3 85 , 807 . 391 69 , 854 . 376 53 , 901 .

361 + +

= 376854.69

Rata-rata periode ke-7 (tahun 2002) =

3 59 , 084 . 408 85 , 807 . 391 69 , 854 .

(50)

= 392249.04

Rata-rata periode ke-8 (tahun 2003) =

3 97 , 823 . 424 59 , 084 . 408 85 , 807 .

391 + +

= 408238.80

Rata-rata periode ke-9 (tahun 2004) =

3 35 , 336 . 441 97 , 823 . 424 59 , 084 .

408 + +

= 424748.30

Rata-rata periode ke-10 (tahun 2005) =

3 67 , 667 . 459 35 , 336 . 441 97 , 823 .

424 + +

= 441942.66

Rata-rata periode ke-11 (tahun 2006) =

3 21 , 496 . 478 67 , 667 . 459 35 , 336 .

441 + +

= 459833.41

Rata-rata periode ke-12 (tahun 2007) =

3 67 , 030 . 498 21 , 496 . 478 67 , 667 .

459 + +

= 478731.52

(51)

rata-dalam 3 periode dari PDRB harga konstan dengan menggunakan rumus persamaan (2-2) yaitu :

S’’t =

N

S S

S

St t t t N

'' 1 2 '' 1 '' ' ... + − − + + + +

Maka dapat dihitung :

Rata-rata periode ke-5 (tahun 2000) =

3 43 , 374 . 360 76 , 298 . 343 02 , 097 .

325 + +

= 342923.41

Rata-rata periode ke-6 (tahun 2001) =

3 69 , 854 . 376 43 , 374 . 360 76 , 298 .

343 + +

= 360175.96

Rata-rata periode ke-7 (tahun 2002) =

3 04 , 249 . 372 69 , 854 . 376 43 , 374 .

360 + +

= 376492.72

Rata-rata periode ke-8 (tahun 2003) =

3 80 , 238 . 408 04 , 249 . 372 69 , 854 .

376 + +

= 392447.51 Rata-rata periode ke-9 (tahun 2004) =

3 30 , 748 . 424 80 , 238 . 408 04 , 249 .

372 + +

(52)

Rata-rata periode ke-10 (tahun 2005) = 3 66 , 952 . 441 30 , 748 . 424 80 , 238 .

408 + +

= 424976.59

Rata-rata periode ke-11 (tahun 2006) =

3 41 , 833 . 459 66 , 952 . 441 30 , 748 .

424 + +

= 442174.79

Rata-rata periode ke-12 (tahun 2007) =

3 52 , 731 . 478 41 , 833 . 459 66 , 952 .

441 + +

= 460169.20

Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumu pada persamaan (2-3) :

at = S’t + ( S’t-S’t ) = 2S’t-S’’t

Maka nilai a dapat dihitung :

Nilai a untuk periode ke-5 (tahun 2000) = (2 x 360.374,43) – 342.923,40 = 377825.45

(53)

Nilai a untuk periode ke-7 (tahun 2002) = (2 x 392.249,04) – 376.492,72 = 408005.37

Nilai a untuk periode ke-8 (tahun 2003) = (2 x 408.238,80) – 392.447,51 = 424030.09

Nilai a untuk periode ke-9 (tahun 2004) = (2 x 424.748,30) – 408.412,05 = 441084.56

Nilai a untuk periode ke-10 (tahun 2005) = (2 x 441.952,66) – 424.979,92 = 458908.74

Nilai a untuk periode ke-11 (tahun 2006) = (2 x 459.833,41) – 442.178,12 = 477492.03

Nilai a untuk periode ke-12 (tahun 2007) = (2 x 478.731,52) – 460.172,53 = 497293.84

Tahap selanjutnya menghitung b dengan menggunakan persamaan (2-4) :

bi =

1 2

N (S’t-S’’t)

(54)

Untuk periode ke-5 (tahun 2000) =

2 2

(360.374,43-342.923,40)

= 17451.02

Untuk periode ke-6 (tahun 2001) =

2 2

(376.854,67-360.175,96)

= 16678.73

Untuk periode ke-7 (tahun 2002) = 2 2

(392.249,04-376.492,72)

= 15756.32

Untuk periode ke-8 (tahun 2003) =

2 2

(408.238,80-392.447,51)

= 15791.29

Untuk periode ke-9(tahun 2004) =

2 2

(424.748,30-408.412,05)

= 16336.25

Untuk periode ke-10 (tahun 2005) = 2 2

(441.952,66-424.979,92)

= 16966.07

Untuk periode ke-11 (tahun 2006) =

2 2

(55)

Untuk periode ke-12 (tahun 2007) =

2 2

(478.731,52-460.172,53)

= 18562.32

(56)
(57)

Dari perhitungan a dan b diatas dapat ditentukan ramalan pendapatan PDRB sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Humbang Hasundutan.. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung pendapatan ramalan PDRB dengan menggunakan persamaan (2-5) :

F

t+m

= a

t

+ b

t m

Maka besarnya ramalan dapat dihitung :

F2009 m= 2 =497.293,84 – 18.562,32 (2)

=534.418,48

F2010 m= 3 =497.293,84 – 18.562,32 (3)

=552.980,80

F2011 m= 4 =497.293,84 – 18.562,32 (4)

=571.543,12

(58)
[image:58.595.140.449.90.286.2]

Gambar 4.1 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

TAHUN

P

E

N

D

A

P

A

T

A

N

P

D

R

B

S

E

K

T

O

R

P

E

R

T

A

N

IA

N

A

D

H

K

(1) PDRB Sektor Pertanian(Juta Rupiah (2) Rata-rata 3 periode dari (1)

(59)
(60)

Dimana :

1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah

MSE =

(

)

n Fi Xi i 2 7 1

= − = 7 88 , 011 . 196 . 40 = 5.742.287,41

2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute(Mean Absolut Persentace Error)

MAPE =

n PE

i i

=7 1 = 7 62 , 3 =0,52

3. Nilai Tengah Deviasi Absolute (Mean Absolute Deviation) ditulis dengan :

MAD =

n Fi Xi

i

=7 −

1 = 7 70 , 921 . 15 = 2.274,53

Dengan Metode Penghitungan seperti diatas maka dapat dicari pula ramalan untuk subsektor–subsektor yang lain, yaitu sektor Pertanian atas dasar harga berlaku, Sektor Perdagangan , hotel dan Restoran atas dasar harga konstan dan harga berlaku.

(61)
(62)

Dari perhitungan a dan b diatas dapat ditentukan ramalan pendapatan PDRB sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Humbang Hasundutan.. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung pendapatan ramalan PDRB dengan menggunakan persamaan (2-5) :

F

t+m

= a

t

+ b

t m

Maka besarnya ramalan dapat dihitung :

F2009 m= 2 = 1.063.419,56 + 117.985,49(2)

= 1.299.390,55

F2010 m= 3 =1.063.419,56 + 117.985,49(2) (3)

= 1.417.376,05

F2011 m= 4 =1.063.419,56 + 117.985,49(2) (4)

= 1.535.361,54

(63)
[image:63.595.117.479.99.289.2]

Gambar 4.2 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku.

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000

1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010

TAHUN P E N D A P A T A N P D R B S E K T O P E R T A N IA N A D H B Tahun

(1) PDRB Sektor Pertanian(Juta Rupiah

(2) Rata-rata 3 periode dari (1)

(64)
(65)

Dimana :

1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah

MSE =

(

)

n Fi Xi i 2 7 1

= − = 7 82 , 845 . 358 . 624 . 2 = 3.749.082.092,26

2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute(Mean Absolut Persentace Error)

MAPE =

n PE

i i

=7 1 = 7 98 , 50 =7,28

3. Nilai Tengah Deviasi Absolute (Mean Absolute Deviation) ditulis dengan :

MAD =

n Fi Xi

i

=7 −

1 = 7 18 , 882 . 107 . 1 = 158.268,88

(66)
[image:66.595.113.485.166.444.2]

Tabel 4-6

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor perdagangan, hotel, dan restoran atas dasar harga konstan dan harga berlaku Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Tahun Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Berlaku

1996 58.247,42 58.247,42

1997 63.591,93 72.152,27

1998 68.186,71 81.897,40

1999 74.444,01 87.761,11

2000 79.788,52 90.151,47

2001 84.383,30 92.355,98

2002 89.727,81 112.136,78

2003 95.985,11 131.814,67

2004 104.642,64 152.633,85

2005 114.408,43 190.413,46

2006 125.198,59 213.006,73

2007 137.127,31 240.259,38

(67)
(68)

Dari perhitungan a dan b diatas dapat ditentukan ramalan pendapatan PDRB Sektor perdagangan, hotel, dan restoran atas dasar harga konstan Kabupaten Humbang Hasundutan.. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung pendapatan ramalan PDRB dengan menggunakan persamaan (2-5) :

F

t+m

= a

t

+ b

t m

Maka besarnya ramalan dapat dihitung :

F2009 m= 2 = 136.042,87 + 10.464,76(2)

=156.972,38

F2010 m= 3 = 136.042,87 + 10.464,76 (3)

= 167.437,14

F2011m= 4 = 136.042,87 + 10.464,76 (4)

=177.901,38

(69)
[image:69.595.123.487.96.324.2]

Gambar 4.3 Peramlan Pendapatan PDRB Sektor Perdagangan, hotel dan restoran Atas Dasar Harga Konstan

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 200000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

TAHUN P E N D A P A T A N P D R B S E K T O R P E R D A G A N G A N ,H O T E L ,D A N R E S T O R A N Tahun 74444.01

(70)
(71)

Dimana

1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah

MSE =

(

)

n Fi Xi i 2 7 1

= − = 7 30 , 112 . 438 . 80 = 11.491.158,90

2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute(Mean Absolut Persentace Error)

MAPE =

n PE

i i

=7 1 = 7 19 , 17 = 2,46

3. Nilai Tengah Deviasi Absolute (Mean Absolute Deviation) ditulis dengan :

MAD =

n Fi Xi

i

=7 −

1 = 7 45 , 782 . 19 = 2.826,06

(72)
(73)

Dari perhitungan a dan b diatas dapat ditentukan ramalan pendapatan PDRB sektor Perdagangan, hotel dan restoran atas dasar harga berlaku Kabupaten Humbang Hasundutan.. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung pendapatan ramalan PDRB dengan menggunakan persamaan (2-5) :

F

t+m

= a

t

+ b

t m

Maka besarnya ramalan dapat dihitung :

F2009 m= 2 =243.053,54 + 28.493,68 (2)

=3000.040,40

F2010 m= 3 = 243.053,54 + 28.493,68(3)

=328.534,58

F2011 m= 4 =243.053,54 + 28.493,68 (4)

=357.028,26

(74)
[image:74.595.111.472.91.315.2]

Gambar 4.4 Peramlan Pendapatan PDRB Sektor Perdagangan, hotel dan restoran Atas Dasar Harga Berlaku

0 100000 200000 300000 400000

1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010

TAHUN P E N D A P A T A N P D R B S E K T O R P E R D A G A N G A N , H O T E L D A N R E S T O R A N A D H B Tahun

(1) PDRB Sektor Perd, hotel, rstran(Juta Rp) (2) Rata-rata 3 periode dari (1)

(75)
(76)

Dimana :

1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah

MSE =

(

)

n Fi Xi i 2 7 1

= − = 7 15 , 415 . 675 . 486 . 1

= 212382202.16

2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute(Mean Absolut Persentace Error)

MAPE =

n PE

i i

=7 1 = 7 10 , 63 = 9,01

3. Nilai Tengah Deviasi Absolute (Mean Absolute Deviation) ditulis dengan :

MAD =

n Fi Xi

i

=7 −

1 = 7 78 , 376 . 89 = 12.768,11

(77)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi Sistem

Tahap Implementasi merupakan tahap penerapan hasil desain yang tertulis kedalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam kedalam bahasa pemogram tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertentu.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sisitem yang dibentuk memiliki kelebihan–kelebihan ( dalam hal efisien,baik itu efidien sipemakai memori maupun dalam waktu proses pengakses data. Implementasinya yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada yang telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan mengunakan software excel.

(78)

5.2. Pengaktifan Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows. Pastikan microsoft excel berada pada jaringan microsoft windows. Lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu pilih program, lalu akan tampil program aplikasi yang telah diinstal

2. klik microsoft excel, secara otomatis akan tampil jendela utama excel dan selantjutnya bias digunakan langsung untuk memanipulasi angka atau data lainnya.

5.3. Jendela Lembar Kerja

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang siap digunakan lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah dan baris berurutan dari kiri ke kanan. Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

(79)
[image:79.595.109.526.82.399.2]
(80)
[image:80.595.108.524.110.396.2]

Dari menu Insert pilih submenu Function , adapun bentuk tampilannya adalah

Gambar 5.2 Jendela Microsoft Excel

5.4 Pengisian data

Pengisian data kedalam lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya, ada 2 alternetif pengisian data, yakni mungkin keybord atau melalui sub menu yang terdapat pda menu excel.

Dalam mengisi data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Letakkan printer dan cell yang ingin diisi data 2. Ketikkan data yang diinginkan

(81)

sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub pada menu edit di excel. Dengan alternatif ini maka memiliki banyak pilihan :

down, up, ght, left, dan series ( autofill )

5.5 Implementasi Sistem Peramalan Pendapatan PDRB

Fungsi dalam excel XP ditujukan untuk memudahkan pengertian formula yang lazim diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmetik dan operasi standar lain yang sering diulangi.

Terdapat banyak fungsi-fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel XP, diantaranya adalah fungsi average, fungsi standar deviasi, fungsi median, fungsi mean dan lain-lain. Berikut ini penulis menyediakan penjelasan tentang kegunaan microsoft excel dalam rata-rata bergerak (Moving average)

5.5.1 Fungsi Moving Average

Moving average adalah Rata-rata yang bergerak yang digunakan untuk meramalkan (mengestimasi) nilai dimasa yang akan datang. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan moving average dari data-data aktual yang tersedia untuk diolah sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Pada lembar kerja excel masukkan data-data PDRB

2. Lalu hitunglah rata-rata bergerak 3 bulanan dari data-data tersebut dengan menggunakan rumus moving average yaitu :

(82)

b. Bila data analysis belum tersedia pada menu tools. Maka sebelumnya klik tools kemudian klik Add-Ins dan buat tanda check pada bagian Analysis Toolpak. Maka secara otomatis menu Data Analysis sudah tersedia didalam menu tools.

Gambar 5.3 Tampilan menu Tools

(83)

Gambar 5.4 Tampilan Menu Data Analysis

4. Masukkan Input range pada menu input dengan memasukkan range pada data aktual yang telah dimasukkan di excel.

(84)

5. Kemudian masukkan Output range pada menu output option dengan menentukan hasil output ditempatkan. Lalu klik Ok, maka hasil output akan muncul pada range yang telah ditentukan.

Gambar 5.6 Output Range

[image:84.595.126.502.165.438.2]
(85)

Gambar 5.7 Input range pada rata-rata bergerak ganda

Untuk menghitung nilai a,b nilai peramalan serta nilai kesalahan (e) digunakan data angka (numerik) yaitu karakter nilai konstanta dan karakter khusus yang dibaca dalam format data angka (numerik) yaitu terdiri dari angka dan tanda-tanda khusus seperti :*,+,-,0,% dan lain-lain. Data angka (numerik) digunakan untuk melakukan perhitungan tertentu.

(86)
[image:86.595.130.517.301.620.2]

5.6.Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih di file yang sama, untuk membuat grafik pada excel, biasanya mungkin icon chart wzard yang terdapat pada toolbar adapun langkah – langkah yang diperlukan sebagai berikut :

(87)

3. klik type grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog chart source data

4. pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button news atau kolom cell yang diinginkan klik next tampil kotak dialog chart option

5. pda chart option ketik judul setelah itu klik next tampil kotak dialog location 6. anda bisa memilih tempat meletakkan grafik ini, kemudian klik finish. Maka

(88)

5.7 Hasil Peramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan

[image:88.595.108.502.402.474.2]

Setelah data diperoleh dimasukkan kedalam lembar kerja Ms. Excel, selanjutnya mengolah data yang ada. Untuk mengolah data tersebut menggunakan fungsi yang ada pada Ms. Excel. Dalam pengolahan data PDRB ini fungsi yang paling sering digunakan adalah SUM (Penjumlahan), dan Average (rata-rata). Dari pengolahan data yang dilakukan , maka diperoleh hasil peramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai berikut :

Tabel 5.1 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2009-2011 sektor pertanian atas dasar Harga konstan dan harga berlaku

Tahun Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Berlaku

2009 2010 2011

534418.48 552980.80 571543.12

1299390.55 1417376.05 1535361.54

Tabel 5.2 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2009-2011 sektor perdagangan, hotel, dan restoran atas dasar harga konstan dan harga berlaku

Tahun Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Berlaku

2009 2010 2011

156972.38 167437.14 177901.90

[image:88.595.106.509.570.642.2]
(89)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil penulis dalam perhitungan peramalan pendapatan PDRB di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu sebagai berikut

1. Dari plot data dapat kita lihat bahwa terdapat kecenderungan nilai pendapatan PDRB yaitu menigkat dari tahun ke tahun.

2. Dari data yang telah diramalkan diatas dapat diketahui bahwa ramalan pandapatan PDRB Sektor Pertanian, sektor Perdagangan, hotel dan restoran atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan meningkat dari tahun ke tahun yaitu dari tahun 2009-2010. Maka dapat dilihat pula peramalan perhitungan pertumbuhan secara berkesinsmbungan akan meningkat.

(90)

4. Nilai kesalahan yang didapat dari hasil pengolahan tidak trlalu besar, dan dari grafik juga dapat dilihat bahwa data aktual dan peramalan yang disajikan tidaklah mempunyai perbedaan nilai yang mencolok.

5. Laju pertumbuhan pendapatan PDRB yang semakin meningkat dapat memacu pertumbuhan volume eksport pada sektor-sektor PDRB, yang mana apabila volume eksport meningkat maka nilai akan mengabaikan meningkatnya devisa negara.

6.2 Saran

Adapun Saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB di sektor Pertanian, sektor Perdagangan, hotel dan restoran diharapkan dapat pula meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, maka diharapkan taraf kemakmuran masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan akan dapat meningkat pula.

2. Dengan adanya ramalan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan untuk sekt

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 4-1
Gambar 4.1 Peramalan Pendapatan PDRB Sektor Pertanian
+7

Referensi

Dokumen terkait

murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga

Hal ini pun tidak

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Nopember tahun Dua ribu sebelas, yang bertanda tangan di bawah ini kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten

Hubungan yang lebih berguna pada aliran fluida viskos adalah pernyataan untuk gaya F yang diberikan pada bola jari – jari yang bergerak dengan kecepatan v melalui fluida

Berakhirnya Memorandum Saling Pengertian tidak akan mempengaruhi keabsahan dan jangka waktu setiap kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian

Dardjowidjojo (1986) menelaah II Benang Pengikat Wacana ll. Dia menca- tat beberapa benang pengikat yang dapat memadukan informasi antarka- limat dalam wacana. Dalam tulisannya,

Banyak hal yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha dibidang jasa, salah satunya adalah bagaimana mereka dapat menarik pelanggan dan mempertahankan mereka, salah

tersebut. Namun dari beberapa kota yang ditumbuhi tumbuhan siwalan hanya kota Tubanlah yang mendapat julukan dari para turis dalam negeri sebagai kota tuak atau