• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Pemasaran Relasionalterhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Pemasaran Relasionalterhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PEMASARAN RELASIONALTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT WAHANA TRANS

LESTARI CABANG ADAM MALIK MEDAN

TESIS

Oleh

MAISARA BATUBARA

107019008/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PEMASARAN RELASIONALTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT WAHANA TRANS

LESTARI CABANG ADAM MALIK MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

MAISARA BATUBARA

107019008/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA

DAMPAKNYA PADA LOYALITAS

PELANGGAN DI PT WAHANA TRANS LESTARI CABANG ADAM MALIK MEDAN

Nama Mahasiswa : MAISARA BATUBARA Nomor Pokok : 107019008

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Amrin Fauzi) (Dr. Beby KF Sembiring SE, MM.) Ketua

Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang,MSIE)

(4)

Tanggal : 15 Agustus 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Amrin Fauzi

Anggota : 1. Dr. Beby KF Sembiring, SE, MM

2. Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS

3. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA

(5)

PERNYATAAN

Judul Tesis

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT WAHANA

TRANS LESTARI CABANG ADAM MALIK MEDAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Magister pada program Studi Ilmu Manajemen di

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan

hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada

bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah

penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan

etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian

tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam

bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik

yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku

Medan, 15 Agustus 2012 Peneliti,

(6)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PEMASARAN RELASIONALTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT WAHANA TRANS LESTARI CABANG

ADAM MALIK MEDAN ABSTRAK

Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis otomotif sebagai salah satu faktor dalam pertumbuhan ekonomi. Perusahaan yang ingin berkembang dan mendapatkan keunggulan kompetitif harus dapat memberikan produk berupa barang atau jasa yang berkualitas dan pelayanan yang baik kepada pelanggan. PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan sebagai salah satu dari dealer mobil Nissan dibawah naungan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) yang berpusat di Jakarta yang bergerak dalam bidang sales, service dan spare part (3S) yang dapat bersaing pada pasar industri otomotif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Pemasaran Relasional terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan. Sifat penelitian ini adalah menjelaskan (explanatory). Penelitian ini menggunakan metode Proposive sampling untuk mengambil data 88 responden dengan sampel menggunakan rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan variabel Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan dan Empati dan pemasaran relasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan baik secara simultan dan parsial. Nilai Koefisien Determinasi (R) Hipotesis dari penelitian ini sebesar 0,935. Hal ini menunjukkan bafhwa kemampuan variabel Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan dan Empati dan pemasaran relasional menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kepuasan pelanggan sebesar 93.5%, sedangkan sisanya sebesar 6,5 % dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap kepuasan pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan adalah variabel kehandalan. Hasil penelitian Hipotesis variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan baik secara simultan dan parsial. Nilai Koefisien Determinasi (R) Hipotesis diperoleh dari penelitian ini sebesar 0.713. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel kepuasan pelanggan dapat menjelaskan pengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 71.3%, sedangkan sisanya sebesar 28.7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas kualitas pelayanan dan pemasaran relasional berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasaan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan.

(7)

THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY AND RELATIONAL MARKETING ON THE CUSTOMERS’ SATISFACTION AND

ITS IMPACT ON THE LOYALTY OF CUSTOMERS OF PT. WAHANA TRANS LESTARI, ADAM

MALIK MEDAN BRANCH

ABSTRACT

Globalization has brought a big impact to the development of automotive business world as one of the factors in economic growth. The company that wants to develop and obtain competitive superiority must be able to produce product in the forms of qualified goods or services and good service to its customers. PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch as one of the dealers for Nissan cars under the auspices of PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) based in Jakarta engaged in the fields of sales, service and spare part (3S) that can compete in the market of automotive industry. The purpose of this explanatory study was to find out the influence of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and Relational Marketing on the satisfaction of customers and its impact on the loyalty of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch. The respondents of this study were 88 persons who were selected through Slovin formula. The data obtained were analyzed through multiple linear regression tests by using SPSS program. The result of this study showed that, simultaneously and partially, the variables of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and Relational Marketing had a positive and significant influence on the satisfaction of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch. The value of Determination Coefficient (R) of the Hypothesis of this study was 0.935 which means that the variables of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and Relational Marketing can explain their influence on the variable of customers’ satisfaction for 93.5% while the remaining 6.5% was influenced by the other variables excluded in this study. Reliability was the dominant variable influencing the satisfaction of the customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch. The result of hypothesis study on the variable of customers’ satisfaction showed a positive and significant influence on the loyalty of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch both simultaneously and partially. The value of Determination Coefficient (R) of the Hypothesis of this study was 0.935 which means that the variable of customer’s satisfaction can explain its influence on the variable of loyalty of customers for 71.3% while the remaining 28.7% was influenced by the other variables excluded in this study. The result of this study showed that quality of service and relational marketing had a positive influence on the satisfaction of customers, and satisfaction of customers had a positive and significant influence on the loyalty of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Peneliti ucapkan hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih karena atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan tesis ini.

Dalam penulisan Tesis ini, Peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan juga selaku Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Manajemen, sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

5. Bapak Prof. Amrin Fauzi selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

6. Ibu Dr. Beby KF Sembiring, SE, MM, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini. 7. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Anggota Komisi Pembanding yang

telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

8. Bapak Ariston Sinuraya, SE selaku Operation Manager PT. Wahana Trans Lestari Medan yang telah memberikan tempat kepada penulis untuk melakukan riset sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Bapak Darman, SE selaku FAD Head PT. Wahana Trans Lestari Medan yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.

10.Karyawan PT. Wahana Trans Lestari Medan, Eko Sukoco, Agus Triono, George Alexsander, Denis Sulistiana yang telah membantu kelancaran selama melakukan penelitian di PT. Wahana Trans Lestari.

11.Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

(9)

13.Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen Angkatan XIX, serta teman – teman seangkatan lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, atas bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh studi dan dalam penulisan Tesis ini.

Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada Peneliti. Peneliti menyadari tesis ini belum sempurna, namun diharapkan akan dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi pengembangan serta penelitian dalam bidang pemasaran.

Medan, 15 Agustus 2012

Peneliti,

Maisara Batubara

(10)

RIWAYAT HIDUP

Maisara Batubara , lahir di Medan Sumatera Utara pada tanggal 6 Mei

1988, dari pasangan Ayahanda H. Rusdi Batubara SH dan Ibunda Hj.

Maryam Zakaria.

Pada tahun 1994 memasuki Pendidikan Sekolah Dasar di SD Swasta

Ikal Medan. Lulus SD tahun 2000 melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMP Swasta Yayasan Pendidikan Harapan 1 lulus pada

tahun 2003. Pada tahun 2003 melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) Swasta Yayasan Pendidikan Harapan 1, lulus pada tahun 2006,

dan melanjutkan Studi di Universitas Islam Sumatera Utara pada Fakultas

Ekonomi (FE) Jurusan Manajemen dan lulus pada tahun 2010, kemudian

melanjutkan pendidikan di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.

Medan, 15Agustu2012

Peneliti,

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Penelitian Terdahulu ... 10

2.2 Uraian Teoretis ... 11

2.2.1 Defenisi Jasa ... 11

2.2.1.1 Kualitas Jasa/Pelayanan ... 13

2.2.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 14

2.2.2 Pengertian Pemasaran ... 18

2.2.2.1. Pemasaran Relasional ... 19

2.2.2.2. Konsep Inti Dan Tujuan Pemasaran Relasional . 20 2.2.2.3. Karakteristik Pemasaran Relasional ... 22

2.2.2.4. Manfaat Pemasaran Relasional ... 22

2.2.3 Kepuasan Pelanggan ... 23

(12)

2.2.3.2. Mengukur Kepuasan Pelanggan ... 26

2.2.4 Loyalitas Pelanggan ... 27

2.2.4.1. Karakteristik dan Keuntungan Meliki Pelanggan – Yang Loyal ... 28

3.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 36

(13)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………... 53

4.1. Hasil Penelitian... 53

4.1.1 Gambaran Umum PT Wahana Trans Lestari... 53

4.1.1.1. Sejarah Perusahaan Nissan di Indonesia…... 56

4.1.1.2. Visi dan Misi PTNissan... 56

4.1.1.3. Struktur Perusahaan PT Wahana Trans Lestari- Cabang Adam Malik Medan………... 56

4.1.1.4. Tugas Poko Dan Fungsi…………..………... 57

4.1.2. Analisis Karakteristik Responden... 59

4.1.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. 59 4.1.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia... 60

4.1.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 61

4.1.2.5 Karakteristik Responden berdasarkan telah Menggunakan Pelayanan Jasa Bengkel Resmi Nissan... 62

4.1.4 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 63

4.1.4.1 Analisis Statistik Deskriptif Bukti Fisik ... 63

4.1.4.2 Analisis Statistik Deskriptif Kehandalan... 66

4.1.4.3 Analisis Statistik Deskriptif Ketanggapan... 68

4.1.4.4 Analisis Statistik Deskriptif Jaminan... 69

4.1.4.5 Analisis Statistik Deskriptif Empati... 71

4.1.4.6 Analisis Statistik Deskriptif Pemasaran Relasional.... 73

4.1.4.7 Analisis Statistik Deskriptif Kepuasan Pelanggan... 75

4.1.4.8 Analisis Statistik Deskriptif Loyalitas Pelanggan... 77

4.1.5.Statistikinferesial... ... 79

4.1.6 .Hasil Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda... 83

4.1.7 Koefisien Determinasi(R²)... 85

4.1.8 Uji-F (Serempak) ... 85

(14)

4.1.11 Uji t (Parsial) ... 91

4.2. Pembahasan... 91 4.2.1 Pengaruh Bukti Fisik (X1), Kehandalan (X2),

Ketanggapan (X3) Jaminan (X4), Empati (X5) dan

Pemasaran Relasional

...91

4.2.2. Pengaruh Bukti Fisik (tangible) Terhadap Kepuasan

Pelanggan...

... 93

4.2.3 Pengaruh Kehandalan (reliability) Terhadap Kepuasan

Pelanggan

... 94

4.2.4 Pengaruh Ketanggapan (Responsivenes) Terhadap

Kepuasan

Pelanggan... 96

4.2.5 Pengaruh Jaminan (Assurance) Terhadap Kepuasan

Pelanggan………

97

4.2.6 Pengaruh Empati (Empathy) Terhadap Kepuasan

Pelanggan….. 99

4.2.7 Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan

Pelanggan ………

100

4.2.8.Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas

(15)

Saran...

106

(16)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Pengunjung yang Menggunakan Jasa Service Bengkel 4

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 37

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan ... 40

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pemasaran Relasional ... 41

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan ... 42

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Loyalitas Pelanggan ... 42

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………. 60

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 61

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 62

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden menggunakan jasa bengkel resmi Nissan... 64

Tabel 4.6 Penjelasan Responden Variabel Bukti Fisik... 66

Tabel 4.7 Penjelasan Responden Variabel Kehandalan... 68

Tabel 4.8 Penjelasan Responden Variabel Ketanggapan... 70

Tabel 4.9 Penjelasan Responden Variabel Jaminan... 72

Tabel 4.10 Penjelasan Responden Variabel Empati... 73

Tabel 4.11 Penjelasan Responden Variabel Pemasaran Relasional... 74

Tabel 4.12 Penjelasan Responden Variabel Kepuasan Pelanggan... 75

Tabel 4.13 Penjelasan Responden Variabel Loyalitas Pelanggan... 77

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 81

Tabel 4.15 Hasil Uji Persamaan Regresi Linear Berganda... 83

Tabel 4.16 Nilai Koefisien Determinasi (R2) ... 85

Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis secara serempak (Uji F) ... .86

Tabel 4.18 Hasil Uji Parsial Hipotesis ... 87

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana...90

(17)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 32

Gambar 4.1 Struktur Perusahan PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam –

Malik Medan ... 57

Gambar 4.2 Uji Normalitas…………... 80

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 110

Lampiran 2 Data Kuesioner validatas ... 114

Lampiran 3 Data Kuesioner ... 125

Lampiran 4 Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 129

(19)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PEMASARAN RELASIONALTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT WAHANA TRANS LESTARI CABANG

ADAM MALIK MEDAN ABSTRAK

Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis otomotif sebagai salah satu faktor dalam pertumbuhan ekonomi. Perusahaan yang ingin berkembang dan mendapatkan keunggulan kompetitif harus dapat memberikan produk berupa barang atau jasa yang berkualitas dan pelayanan yang baik kepada pelanggan. PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan sebagai salah satu dari dealer mobil Nissan dibawah naungan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) yang berpusat di Jakarta yang bergerak dalam bidang sales, service dan spare part (3S) yang dapat bersaing pada pasar industri otomotif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Pemasaran Relasional terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan. Sifat penelitian ini adalah menjelaskan (explanatory). Penelitian ini menggunakan metode Proposive sampling untuk mengambil data 88 responden dengan sampel menggunakan rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan variabel Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan dan Empati dan pemasaran relasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan baik secara simultan dan parsial. Nilai Koefisien Determinasi (R) Hipotesis dari penelitian ini sebesar 0,935. Hal ini menunjukkan bafhwa kemampuan variabel Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan dan Empati dan pemasaran relasional menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kepuasan pelanggan sebesar 93.5%, sedangkan sisanya sebesar 6,5 % dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap kepuasan pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan adalah variabel kehandalan. Hasil penelitian Hipotesis variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas pelanggan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan baik secara simultan dan parsial. Nilai Koefisien Determinasi (R) Hipotesis diperoleh dari penelitian ini sebesar 0.713. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel kepuasan pelanggan dapat menjelaskan pengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 71.3%, sedangkan sisanya sebesar 28.7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas kualitas pelayanan dan pemasaran relasional berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasaan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan.

(20)

THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY AND RELATIONAL MARKETING ON THE CUSTOMERS’ SATISFACTION AND

ITS IMPACT ON THE LOYALTY OF CUSTOMERS OF PT. WAHANA TRANS LESTARI, ADAM

MALIK MEDAN BRANCH

ABSTRACT

Globalization has brought a big impact to the development of automotive business world as one of the factors in economic growth. The company that wants to develop and obtain competitive superiority must be able to produce product in the forms of qualified goods or services and good service to its customers. PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch as one of the dealers for Nissan cars under the auspices of PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) based in Jakarta engaged in the fields of sales, service and spare part (3S) that can compete in the market of automotive industry. The purpose of this explanatory study was to find out the influence of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and Relational Marketing on the satisfaction of customers and its impact on the loyalty of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch. The respondents of this study were 88 persons who were selected through Slovin formula. The data obtained were analyzed through multiple linear regression tests by using SPSS program. The result of this study showed that, simultaneously and partially, the variables of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and Relational Marketing had a positive and significant influence on the satisfaction of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch. The value of Determination Coefficient (R) of the Hypothesis of this study was 0.935 which means that the variables of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and Relational Marketing can explain their influence on the variable of customers’ satisfaction for 93.5% while the remaining 6.5% was influenced by the other variables excluded in this study. Reliability was the dominant variable influencing the satisfaction of the customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch. The result of hypothesis study on the variable of customers’ satisfaction showed a positive and significant influence on the loyalty of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch both simultaneously and partially. The value of Determination Coefficient (R) of the Hypothesis of this study was 0.935 which means that the variable of customer’s satisfaction can explain its influence on the variable of loyalty of customers for 71.3% while the remaining 28.7% was influenced by the other variables excluded in this study. The result of this study showed that quality of service and relational marketing had a positive influence on the satisfaction of customers, and satisfaction of customers had a positive and significant influence on the loyalty of customers of PT. Wahana Trans Lestari, Adam Malik Medan Branch.

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia

bisnis otomotif dimana sebagai salah satu faktor dalam pertumbuhan

ekonomi. Pasar menjadi semakin luas, namun sebaliknya persaingan menjadi

semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk

menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya agar mampu bersaing secara

berkesinambungan. Perusahaan yang ingin berkembang dan mendapatkan

keunggulan kompetitif harus dapat memberikan produk berupa barang atau

jasa yang berkualitas dan pelayanan yang baik kepada pelanggan, untuk

kendaraan beroda empat menjadi kendaraan yang sangat diminati karena

mempuyai nilai yang sangat penting bagi kelangsungan dan kemudahan

dalam mendukung kelancaran transaksi yang berhubungan dengan bisnis.

PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan sebagai salah

satu dari dealer mobil Nissan dibawah naungan PT Nissan Motor Indonesia

(NMI) yang berpusat di Jakarta yang bergerak dalam bidang sales, service

dan spare part (3S) yang dapat bersaing pada pasar industri otomotif. Dalam

memenangkan persaingan pasar, perusahaan harus memberikan yang terbaik

agar pelanggan dapat merasakan kepuasan sehingga nantinya akan

berdampak terhadap loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan dapat dilihat

dari komitmen yang tinggi dalam menggunakan jasa PT Wahana Trans

(22)

dan usaha pemasar dalam merubah perilaku. Dengan kata lain pelanggan

akan setia untuk menggunakan ulang jasa bengkel secara terus-menerus.

Pelanggan yang ada di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan

besikap loyal karena merasa merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

Kepuasan pelanggan sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu usaha,

hal ini dikarenakan dengan memuaskan pelanggan, perusahaan dapat

meningkatkan pendapatan (profit) dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih

luas. Menurut Kotler (2005), menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat

perasaan pelanggan setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan

dibandingkan dengan harapannya. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

kepuasan pelanggan merupakan perbedaan antara yang diharapkan pelanggan

(nilai harapan) dengan situasi yang diberikan perusahaan di dalam usaha

memenuhi harapan pelanggan. Harapan pelanggan akan terpenuhi jika

kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.

Kualitas pelayanan sebagai kunci sukses bagi perusahaan dalam

menghadapi era kompetisi yang semakin tajam. Kualitas layanan adalah

perbandingan dari harapan pelanggan dengan persepsi dari layanan nyata

(actual performance) yang mereka terima. Menurut Zeithmal, et al. dalam

Laksana (2008) Kualitas Pelayanan merupakan yang diterima pelanggan

dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan pelanggan

dengan tingkat persepsi. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas

pelayanan yaitu expected service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived

service (pelayanan yang diterima). Kualitas pelayanan yang baik akan

(23)

yang kuat dengan perusahan selanjutanya ikatan seperti ini memungkinkan

perusahaan untuk lebih memahami dengan seksama keinginan serta

kebutuhan pelanggan, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan

pelanggan.

Berdasarkan data pra survey yang dilakukan pada PT Wahana Trans

Lestari Cabang Adam Malik Medan dan juga melalui data CSI (Costumer

Satisfaction Index) yaitu sebagai penilaian perusahaan terhadap kepuasaan

pelanggan pada bulan Maret 2012. Pelanggan yang menggunakan jasa

pelayanan bengkel dalam PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik

Medan ini masih terdapat komplain dari pelanggan yang berkaitan dengan

ketidakpuasan kualitas pelayanan yang masih rendah, antara lain:

1. Fasilitas fisik seperti lapangan parkir yang terlalu sempit sehingga membuat

pelanggan merasa kurang nyaman untuk tempat parkir kendaraan, tidak

memiliki peralatan servis yang cukup lengkap dan ruang tunggu pelayanan

yang kurang memadai dan terbatas karena ruangan yang tidak luas (tangible)

2. Ketepatan pelayanan yang memakan waktu terlalu lama sehingga kendaraan

harus disarankan menginap di bengkel dan adanya keluhan terhadap

kurangnya kebersihan dan ketidaktelitian mekanik setelah melakukan service

(reliability).

3. Pada saat bengkel ramai pengunjung, karyawan kurang memperhatikan

pelanggan yang datang untuk mendapatkan pelayanan service mobil

sehingga pelanggan agak terabaikan dan menunggu lama (responsiveness).

4. Ketidakmampuan melayani permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhan

(24)

5. Kemampuan para karyawan yang kurang sopan terhadap pelanggan dan

tidak mampu menjelaskan produk yang mereka tawarkan dengan detail

sesuai keinginan pelanggan serta tidak mampu meyakinkan pelanggan untuk

percaya pada mereka (assurance).

PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan secara umum

masih memiliki kekurangan sehingga banyak keluhan dan permasalahan yang

berhubungan dengan kualitas pelayanan. Hal ini terlihat dari Tabel 1.1

pengunjung yang menurun dalam menggunakan jasa bengkel pada tahun

2010-2011 berikut ini:

Tabel 1.1

Data Pengunjung Yang Menggunakan Pelayanan Bengkel Tahun 2010 - 2011

Sumber: PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik, (2011)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat lihat bahwa tahun 2010 jumlah

penggunjung bengkel berjumlah 801 orang, namun pada tahun 2011

mengalami penurunan pengunjung sebanyak 565 orang. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas pelayanan pada PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam

Malik Medan belum mampu menunjukkan kualitas pelayanan yang sesuai

(25)

pada loyalitas pelanggan sehingga diperlukan strategi pemasaran relasional

dalam mendukung kualitas pelayanan agar perusahaan dapat

mempertahankan pelanggan yang masih loyal.

Menurut Litle dan Marandi (2003) menyatakan bahwa Pemasaran

relasional adalah suatu alternatif strategi terhadap pendekatan bauran

pemasaran tradisional sebagai suatu cara memperoleh keunggulan kompetitif

yang berkesinambungan dan cara yang terbaik untuk mempertahankan

pelanggan dalam jangka panjang.

Pemasaran relasional yang diterapkan memberikan gambaran kepada

perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang loyal agar tidak

terjadinya kesalahan persepsi pelanggan tentang kualitas yang buruk. PT

Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan harus dapat menerapkan

kiat pemasaran yang tepat. Salah satu cara yang dilakukan PT Wahana

Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan dalam rangka menjalin hubungan

yang baik dengan pelanggan adalah dengan melaksanakan program

Pemasaran Relasional. Pemasaran Relasional melibatkan pembuatan,

pemeliharaan, dan peningkatan hubungan yang kuat dengan pelanggan

dan stakeholder lainnya.

Hubungan antara pemasaran relasional dengan kepuasan pelanggan diperkuat

oleh Mudie dan Cottam dalam Tjiptono (2005), yang menyatakan bahwa kepuasan

pelanggan total tidak mungkin tercapai, sekalipun hanya untuk sementara waktu.

Namun upaya perbaikan dan penyempurnaan kepuasan dapat dilakukan dengan

berbagai strategi, adapun salah satu strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan

(26)

Tujuan menerapkan pemasaran relasional adalah agar karyawan dapat

menjadi teman bagi pelanggan dan dapat membantu pelanggan dalam

penyelesaian seluruh permasalahan yang berhubungan dengan pembelian

mobil maupun jasa bengkel. Bentuk pertalian yang dilakukan oleh PT

Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan antara lain dengan

memberikan layanan berupa mengingatkan pelanggan untuk melakukan

service pada 1000 km, 5000 km, 10000 km dan seterusnya, mengucapkan

atau mengirimkan bingkisan maupun kartu ucapan pada perayaan hari besar

agama, memberikan ucapan hari jadi (ulang tahun) para pelanggan lama

maupun pelanggan baru. Diharapkan dengan alasan memberikan pelayanan

tersebut dapat menjalin erat pertalian serta kepercayaan pelanggan kepada PT

Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan begitu juga

mengharapkan ke loyalitas pelanggan akan menggunakan jasa bengkel resmi

Nissan tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan

Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya pada

Loyalitas Pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik

(27)

1.2 Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang sebelumnya, maka perumusan

masalah sebagai berikut:

1) Apakah variabel kualitas pelayanan yang teridiri dari bukti fisik, kehandalan,

ketanggapan, jaminan dan empati serta variabel pemasaran relasional

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di PT

Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan?

2) Apakah bukti fisik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik

Medan?

3) Apakah kehandalan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik

Medan?

4) Apakah ketanggapan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik

Medan?

5) Apakah jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan ?

6) Apakah empati berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan ?

7) Apakah pemasaran relasional dapat berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam

(28)

8) Apakah Kepuasan Pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Loyalitas pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam

Malik Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang teridiri

dari bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati serta variabel

pemasaran relasional terhadap kepuasan pelanggan di PT Wahana Trans

Lestari Cabang Adam Malik Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bukti fisik terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kehandalan terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ketanggapan terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jaminan terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan .

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh empati terhadap kepuasan

pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan .

7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemasaran relasional terhadap

kepuasan pelanggan di PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan.

8. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas

(29)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi PT Wahana Trans Lestari Cabang Adam Malik Medan, sebagai

bahan masukan untuk dapat merencanakan strategi pelayanan, dan

pemasaran relasional terhadap kepuasan pelanggan.

2. Bagi Program studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana

USU, merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat

dipergunakan dan dikembangkan.

3. Bagi peneliti, sebagai sarana pengaplikasian teori yang diperoleh penulis

dari semasa mengikuti perkuliahan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam meneliti dan

(30)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Penelitian Terdahulu

Arifin, (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Relationship Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan di PT

Cahya Persada Motor Surabaya”. Skala pengukuran variabel menggunakan

sematic differensial dengan populasi yaitu konsumen yang membeli sepeda

motor di PT Cahya Persada Motor Surabaya, model analisis menggunakan

Sruktural Equation Modelling (SEM). Dari hasil penelitian menunjukan

bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan, sedangkan relationship marketing berpangaruh tidak signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

Manullang, (2008) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa PT Garuda Indonesia

Airlines di Bandara Polonia Medan”. adapun jenis penelitian yaitu deskrptif

kuantitatif dan dengan sifat penelitian eksplanatori. uji hipotesis regresi

berganda. dan dari hasil penelitian tersebut bahwa Kualitas Pelayanan yang

dilihat dari lima dimensi yaitu: tangibles, realibility, responsiveness,

asurance, dan emphaty secara stimulan maupun parsial berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan jasa penerbangan PT Garuda

Indonesia Airlines di Bandara Polonia Medan. Variabel yang dominan

(31)

Suwitho, (2010) melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Pemasaran Relasional dan Kualitas Pelayanan Tehadap Kepuasan dan

loyalitas pelanggan pada Ritel Tradisional Jawa timur”. model analisis

menggunakan Sruvtural Equation Modelling (SEM). Dengan sampel

sebanyak 250 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemasaran

relasional dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan dan

loyalitas pelanggan.

Haldiansyah, 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Konsumen Travel

Rosalia indah Surabaya” menggunakan data primer dengan menyebarkan

koesioner kepada 126 pelanggan travel rosalia Indah, pengujian

menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modeling). Dan hasil

penelitian diperoleh kesimpulan bahwa faktor relationship marketing

berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen diterima.

2.2 Uraian Teoretis

2.2.1. Definisi Jasa

Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat

hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat

berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Definisi jasa

dalam strategis pemasaran harus diamati dengan baik, karena pengertiannya

sangat berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya

pertumbuhan jasa akan sangat tergantung pana penilaian pelanggan terhadap

(32)

Lupiyoadi (2001) mendefinisikan jasa adalah Semua aktivitas

ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau

konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu

yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan,

hiburan kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan akan masalah yang

dihadapi konsumen. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diartikan

bahwa didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan

pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari.

Jasa bukan merupakan barang tetapi suatu proses atau aktivitas yang tidak

berwujud.

Kotler & Keller (2009) menyatakan Jasa/layanan (service) adalah

semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak

lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan

apapun.

Dari berbagai definisi diatas, tampak bahwa didalam jasa selalu ada aspek

interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (pemberi jasa), jasa bukan

suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

Menurut Kotler (2009) jasa memiliki empat karakteristik yaitu:

1. Tidak berwujud (intagibility)

suatu jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan

dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.

2. Tak terpisahkan (inseparability)

pada umumnya jasa yang diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada

(33)

diserahkan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian

dari jasa tersebut.

3. Bervariasi (variability)

jasa senantiasa mengalami perubahan, tergantung dari siapa penyedia jasa,

penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4. Dapat musnah (perishability)

daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh

berbagai faktor.

2.2.1.1. Kualitas Jasa / Pelayanan

Kualitas Pelayanan merupakan tingkat keunggulan untuk memenuhi

keinginan pelanggan. Kualitas Pelayanan dinilai berdasarkan presepsi

konsumen yang membandingkan harapan untuk menerima layanan dan

pengalaman sebenarnya atas layanan yang diterima.

Definisi kualitas sangat beranekaragam dan mengandung banyak

makna. Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan

sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Kotler (2009) Kualitas (quality)

adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Sedangkan pengertian kualitas menurut Goetsch dan Davis dalam Ariani

(2003) mendefinisikan “kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

(34)

Kualitas menurut Tjiptono (2005) mengandung banyak defenisi dan

makna seperti:

1. Kesesuaian dengan persyaratan /tuntutan

2. Kecocokan untuk pemakaian

3. Perbaikan /penyempurnaan berkelanjutan

4. Bebas dari kerusakan / cacat

5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat

6. Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal

Sesuatu yang bisa membahagiakan pelangganau melebihi harapan.

Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta

kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan

harapan dan keinginan pelanggan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan

(perceived service) sesuai dengan harapan (expectation) maka kualitas jasa

dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui

harapan pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang

ideal, sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan

maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik atau tidaknya

kualitas jasa sangat tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam

memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten dan berkesinambungan

(sustainable).

Tingkat kualitas layanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut

pandang organisasi, akan tetapi harus dilihat dari kebutuhan atau keinginan

(35)

pelayanan, organisasi harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dan

sangat memperhatikan dimensi kualitasnya.

2.2.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Kotler (2009) ada lima dimensi kualitas jasa berdasarkan urutan

arti pentingnya yaitu:

1. Kehandalan yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan

dengan andal dan akurat.

2. Responsivitas yaitu ketersediaan membantu pelanggan dan memberikan

layanan tepat waktu.

3. Jaminan yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan

mereka untuk menunjukkan kepercayaan dan keyakinan.

4. Empati yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi

kepada pelanggan.

5. Wujud yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan

komunikasi.

Menurut Parasuraman et al. (dalam Lupioyadi,2001:148), didalam

mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan digunakan

lima dimensi pokok yaitu:

a) Bukti fisik, (tangibles)

Kemampuan perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada eksternal.

Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan

keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang

(36)

dan lain sebagainya) , perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan

(teknologi), serta penampilan pegawainya.

b) Kehandalan (reliability)

Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang

dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan

harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama,

untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan

akurasi yang tinggi.

c) Daya tanggap (responsiveness)

Suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat

(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi

yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan

yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

d) Jaminan (assurance)

Pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan

untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.

Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),

kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence),

dan sopan santun (courtesy).

e) Empati (empathy)

Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang

diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan

(37)

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Dimensi-dimensi kualitas jasa yang telah disebutkan diatas harus

dikombinasikan dengan baik. Bila tidak hal tersebut dapat menimbulkan

kesenjangan antara perusahaan dan pelanggan, karena perbedaan persepsi

mereka tentang wujud pelayanan. Lima kesenjangan (gap) yang

menyebabkan adanya perbedaan persepsi mengenai kualitas jasa adalah

sebagai berikut:

a. Gap Persepsi Manajemen yaitu adanya perbedaan antara penilaian

pelayanan menurut pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai

harapan pengguna jasa. Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya

orientasi penelitian pemasaran, pemanfaatan yang tidak memadai atas

temuan penelitian, kurangnya interaksi antara pihak manajemen dan

pelanggan, komunikasi dari bawah ke atas yang kurang memadai,

serta terlalu banyaknya tingkatan manajemen.

b. Gap Spesifikasi Kualitas jasa yaitu kesenjangan antara persepsi

manajemen mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas

jasa. Kesenjangan terjadi antara lain karena tidak memadainya

komitmen manajemen terhadap kualitas jasa, persepsi mengenai

ketidaklayakan, tidak memadainya standarisasi tugas, dan tidak

adanya penyusunan tujuan.

c. Gap Penyampaian Pelayanan yaitu kesenjangan antara spesifikasi

(38)

disebabkan ketidakmampuan sumber daya manusia perusahaan dalam

memenuhi standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.

d. Gap Komunikasi Pemasaran yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan

komunikasi eksternal. Ekspetasi pelanggan mengenai kualitas pelayanan

dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melalui

komunikasi pemasaran. Kesenjangan ini terjadi karena perusahaan tidak

mampu memenuhi janji-janji yang dikomunikasikan secara ekstemal melalui

berbagai bentuk promosi.

e. Gap dalam Pelayanan yang dirasakan yaitu perbedaan persepsi antara

jasa yang dirasakan dan yang diharapkan pelanggan. Kesenjangan ini

terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau prestasi perusahaan

dengan cara yang berbeda, atau apabila pelanggan keliru

mempersepsikan kualitas pelayanan tersebut.

Jadi, pelayanan yang berkualitas dapat dilihat dari seberapa besar dimensi

kualitas pelayanan, seperti tangibility, reliability, responsivity, assurance,

dan emphaty dapat diwujudkan oleh organisasi atau perusahaan dan berupaya

untuk mendekatkan jarak yang ada antara perusahaan dengan harapan dan

keinginan pelanggan.

2.2.2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai

keberhasilan perusahaan, pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan

yang berhubungan langsung dengan pasar. Pemasaran merupakan

(39)

Penjual memperoleh keuntungan dari barang atau jasa yang ia tawarkan,

sedangkan pembeli memperoleh barang atau jasa yang ia butuhkan sesuai

dengan keinginannya.

Kegiatan yang dilakukan pemasaran melibatkan individu dan kelompok

baik sebagai pihak yang menawarkan maupun sebagai pihak yang ditawarkan

akan sebuah produk tertentu. Menurut Kotler (2000), pemasaran

didefenisikan sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran bertujuan

untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga

produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya

sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan

yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah

menyediakan produk atau jasa itu.

2.2.2.1 Pemasaran Relasional

Pemasaran relasional adalah suatu alternatif strategi terhadap

pendekatan bauran pemasaran tradisional sebagai suatu cara memperoleh

keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dan cara yang terbaik untuk

mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang (Little dan Marandi,

(40)

Menurut Bruhn (2003) Pemasaran relasional berhubungan dengan

bagaimana perusahaan mampu membangun keakraban dengan konsumennya,

untuk membangun hubungan yang akrab. Maka perusahaan harus menbangun

kepercayaan pelanggan dengan hubungan harmonis saling memahami peran

baik perusahaan maupun pelanggan, membangun situasi dimana seorang

pelanggan merasa nyaman, dan memberikan perhatian lebih tas keluham yang

langsung diterima pelanggan lebih khusus.

Pemasaran Relasional adalah suatu filosofi menjalankan bisnis yang

focus terutama pada perbaikan pelayanan pada pelanggan yang sudah ada

dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Dari definisi tersebur maka

dapat dikatakan bahwa pemasaran relasional adalah upaya mengenal

konsumen lebih baik, sehingga perusahaan dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan mereka dalam jangka panjang (Zeithmal, 2006).

Lebih lanjut Kotler (2003) menyatakan bahwa pemasaran relasional

adalah sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata berlandaskan pada

kompetisi dan konflik, kearah pola pikir yang berlandasakan hubungan saling

ketergantungan dan saling menguntungkan serta kerjasama. Pemasaran

relasional mengakui pentingnya berbagai pihak, antara lain: pemasok,

pegawai, distributor, agen, dan pengecer untuk bekerjasama memberikan

nilai-nilai yang terbaik bagi sasaran pelanggan.

Pemasaran relasional merupakan pengenalan setiap pelanggan secara

lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola

suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan

(41)

2.2.2.2 Konsep Inti dan tujuan Pemasaran Relasional

Ada beberapa konsep inti pemasaran relasional, diantaranya menurut

Little dan Marandi (2003) adalah sebagai berikut:

1. Horizon/Orientasi jangka panjang

Merupakan ciri utama pemasaran relasional. Keberhasilan pemasaran relasional

diukur dari seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan.

Dengan demikian pemasaran relasional juga menyangkut nilai esimasi mengenai

nilai sepanjang hidup konsumen.

2. Komitmen dan pemenuhan janji

Untuk dapat menjalin hubungan jangka panjang, pemasaran relasional menekankan

upaya pemeliharaan sikap percaya atau kepercayaan, komitmen dengan menjaga

integritas masing-masing melalui pemenuhan janji atau timbal balik, empati diantara

kedua belah pihak.

3. Nilai Sepanjang Hidup Pelanggan

Perlunya mengidentifikasi pelanggan baru yang berpotensi menjalin hubungan

jangka panjang dan kemudian menghitung nilai hidup pelanggan (costumer lifetime

value-CLV) agar menguntungkan perusahaan.

4. Pangsa Konsumen bukan Pangsa Pasar

Pemasaran relasional tidak lagi pada konsentrasi pada pencapaian pangsa pasar

melainkan pada upaya untuk mempertahankan pelanggan.

5. Dialog Dua Arah

(42)

pemasaran relasional memberikan pemahaman yang lebih baik akan tuntutan dan

keinginan konsumen, sehingga memungkinkan penyediaan produk yang sesuai

dengan spesifikasi pelanggan.

Sedangkan yang menjadi tujuan utama pemasaran relasional sebenarnya

adalah untuk menemukan lifetime value (LTV) dari pelanggan. Setelah LTV

didapat tujuan selanjutnya bagaimana agar LTV masing-masing kelompok

pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ketahun. Setelah itu, tujuan

ketiganya adalah bagaimana menggunakan profit yang didapat dari tujuan

pertama tadi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya relatif murah.

Dengan demikian tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan keuntungan

terus menerus dari dua kelompok pelanggan yakni pelanggan sekarang dan

pelanggan baru (Chan, 2003).

2.2.2.3 Karakteristik Pemasaran Relasional

Ada beberapa karakteristik Pemasaran Relasional menurut Kotler (2003)

adalah sebagai berikut:

a. Memfokuskan diri pada para partner dan pelanggan bukannya pada

produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

b. Memberikan penekanan terhadap bertahannya dan pertumbuhan pelanggan

dari pada perolehan pelanggan baru.

c. Menggandalkan lebih banyak mendengarkan dan belajar dibandingkan

(43)

2.2.2.4 Manfaat Pemasaran Relasional adalah sebagai berikut:

Menurut Hennig –Thurau dkk (2002) mengemukankan manfaat

Pemasaran Relasional sebagai keuntungan-keuntungan yang diperoleh

konsumen dari hubungan jangka panjang diatas dan diluar pelayanan jasa

yang utama. manfaat Pemasaran Relasional sebagai jumlah toatal keuntungan

yang diterima karena memilih dan tetap menggunakan jasa dari penyedia jasa

itu dikurangi dengan jumlah total biaya yang dikeluarkan (baik secara

finansial maupun tidak). Manfaat-manfaat tersebut merupakan hasil dari

keterlibatan jangka panjang dengan perusahaan jasa.

Zeithaml, dkk. (2006) mengemukakan bahwa manfaat relasional baru

akan dirasakan oleh pelanggan ketika menerima layanan yang memiliki nilai

yang lebih tinggi dibandingkan apa yang mereka harapkan atau dapatkan dari

perusahaan lainnya. Pelanggan lebih menyukai untuk menjalin hubungan

dengan suatu perusahaan yang mampu memberikan layanan berkualitas,

kepuasan, dan keuntungan spesifik yang lebih besar dibandingkan

pengorbanan yang dilakukannya. Ketika perusahaan mampu dengan

konsisten menyampaikan nilai dari sudut pandang pelanggan, maka satu

manfaat (benefit) akan dirasakan pelanggan dengan lebih jelas yang akan

mendorong mereka untuk mempertahankan hubungan. Pelanggan juga

merasakan adanya benefit dengan cara yang berbeda yaitu melalui asosiasi

atau hubungan jangka panjang dengan perusahaan. Terkadang benefit dari

hubungan ini lebih mampu menjaga pelanggan untuk loyal terhadap

(44)

2.2.3 Kepuasan Pelanggan

Kotler dan Keller (2008) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai

tingkat perasaan seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara kenyataan

dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa. Jika jasa yang

dipersepsikan kinerjanya lebih rendah dari yang diharapkan, maka konsumen

akan merasa kecewa. Jika persepsi jasa memenuhi atau melebihi harapan

konsumen, maka konsumen akan merasa puas dan ada kecenderungan

konsumen akan mempergunakan penyedia jasa tersebut.

Oliver dalam Supranto (2006) menyatakan kepuasan adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

dirasakannya dengan harapannya

Menurut Tse dan Wilton (Tjiptono, 2009) Kepuasan ialah respon

pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan awal

sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk

sebagaimana di persepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi produk

bersangkutan.

Kotler dan Keller (2008) juga mengemukakan bahwa kepuasan

pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam memberikan nilai

dalam hitungan relatif terhadap harapan pembeli. Bila kinerja produk jauh

lebih rendah dari pada harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Namun

bila kinerja produk sesuai dengan harapan maka pembeli akan merasa sangat

(45)

2.2.3.1 Faktor –faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler dan Keller (2008), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu harapan pelanggan, objective,

perceived performance, attribute satisfaction, dan information satisfaction.

a. Harapan pelanggan yang diyakini memiliki peranan yang besar dalam

menentukan kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasi,

pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan.

Dalam kepuasan pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau

keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya.

b. Tujuan (objective) dikaitkan dengan kebutuhan yang paling mendasar, tujuan

hidup atau keinginan yang lebih konkrit menurut kepercayaan seseorang

dalam pencapaian tujuan akhir. Jadi tingkat keinginan yang lebih rendah atau

lebih tinggi dapat dihubungkan dengan cara untuk mencapai tujuan. Tingkat

keinginan dan nilai yang lebih tinggi ditujukan untuk mendapatkan produk

yang memiliki benefit tertentu yang akan menetapkan atribut dan level

atribut yang diinginkan dari suatu produk. Pada tingkatan yang lebih konkrit,

tujuan dapat secara langsung dibandingkan dengan performance yang

dirasakan. Expectations akan dihubungkan dengan atribut, benefit, atau hasil

tertentu. Sedangkan tujuan (objective) adalah evaluasi terhadap atribut atau

benefit suatu produk menuju pencapaian nilai-nilai seseorang.

c. Perceived performance, merupakan hasil evaluasi dari pengalaman konsumsi

sekarang dan diharapkan memiliki pengaruh langsung dan positif terhadap

overall customer satisfaction. Sedangkan komponen utama dari consumption

(46)

perusahaan dibiasakan untuk memenuhi/menemukan kebutuhan konsumen

yang heterogen dan (2) reliabilitas, yakni tingkat penawaran perusahaan yang

reliable (handal), terstandarisasi, dan bebas dari kekurangan.

d.Attribute satisfaction dan information satisfaction, didefinisikan sebagai

pertimbangan kepuasan konsumen yang subyektif yang dihasilkan dari

observasi mengenai kinerja produk. Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap

produk atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu pada

beberapa faktor atau dimensi.

Berdasarkan beberapa uraian tentang kepuasan, maka secara umum

kepuasan dapat diartikan bahwa layanan atau hasil yang diterima itu paling

tidak harus sama dengan harapan konsumen. Konsumen mengalami berbagai

tingkat kepuasan dan ketidakpuasan setelah mengalami masing-masing

layanan sesuai dengan sejauh mana harapan terpenuhi atau terlampaui. Pada

dasarnya konsumen mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki

manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima. Untuk mewujudkan

keinginan konsumen tersebut maka setiap perusahaan berusaha secara

optimal untuk menggunakan seluruh asetdan kemampuan yang dimiliki untuk

(47)

2.2.3.2 Mengukur Kepuasan Pelanggan

Kotler dan Keller (2008) mengemukan empat perangkat untuk

melacak dan megukur Kepuasan Pelanggan, ,meliputi:

a. Sistem keluhan dan usulan

Artinya, seberapa banyak keluhan atau komplain yang dilakukan nasabah

dalam suatu periode, makin banyak berarti makin kurang baik demikian

pula sebaliknya. Untuk itu perlu adanya system dalam menangani

keluhan dan usulan.

b. Survei kepuasan konsumen

Dalam hal ini perusahaan perlu secara berkala melakukan survey baik

melalui wawacara maupun kuesioner tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat pelanggan melakukan transaksi selama ini.

Untuk itu perlu adanya kepuasan konsumen.

c. Konsumen samaran

Perusahaan dapat mengirim karyawannya atau melalui orang lain untuk

berpura-pura menjadi pelanggan guna melihat pelayanan yang diberikan

oleh karyawan bank secara langsung,sehingga terlihat jelas bagaimana

karyawan melayani pelanggan sesungguhnya.

d. Analisis mantan pelanggan

Dengan melihat catatan pelanggan yang pernah menjadi pelanggan

guna mengetahui sebab-sebab mereka tidak lagi menjadi pelanggan

(48)

2.2.4 Loyalitas Pelanggan

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu

kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran

sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan

konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep

loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya.

Tjiptono (2000) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan harus disertai

loyalitas pelanggan. Kesetiaan (loyalty) di dunia pemasaran merupakan

keadaan yang dicari oleh pemasar saat ini. Bagi pemasar, kesetiaan

pelanggan menjadi ukuran kelangsungan perusahaan. Karena dengan

memiliki pelanggan setia, perusahaan mendapat jaminan produknya akan

terus dibeli dan bisnis ke depan akan berjalan lancar. Pelanggan setia tidak

akan berpindah ke lain hati walaupun mendapat godaan yang menggiurkan.

Sebab ada hubungan jangka panjang antara produsen dan konsumen yang

terus berlangsung (Palupi, 2005).

Oliver dalam Tjiptono (2000) mencoba memberikan definisi loyalitas

sebagai komitmen yang dalam untuk melakukan pembelian ulang atau

memilih kembali suatu barang atau jasa secara konsisten pada masa yang

akan datang.

2.2.4.1 Karakteristik dan Keuntungan memiliki Pelanggan yang Loyal

Pelanggan yang loyal merupakan aset penting perusahaan, hal ini dapat

dilihat dari karakteristik yang dimilikinya sebagaimana diungkapkan Griffin

(49)

a. Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat purchases)

b. Membeli diluar lini produk atau jasa yang sudah dikonsumsi dari perusahaan

yang sama (purchase across product and service line)

c. Merekomendasikan produk kepada orang lain (refers to others)

d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis yang dihasilkan

pesaing (demonstrates on immunity to the full of the competition).

Menurut Griffin (2002) juga mengemukakan keuntungan-keuntungan

yang akan diperoleh oleh perusahaan jika memiliki pelanggan yang loyal,

antara lain:

a. Dapat mengurangi biaya pemasaran, karena biaya menarik pelanggan yang

baru lebih mahal.

b. Dapat mengurangi biaya transaksi.

c. Dapat mengurangi biaya turnover konsumen, karena pergantian konsumen

yang lebih sedikit.

d. Dapat meningkatkan penjualan silang (cross selling) yang akan

meningkatkan pangsa pasar.

e. Mendorong word of mouth yang positif dengan asumsi bahwa pelanggan

yang loyal adalah pelanggan yang puas.

f. Dapat mengurangi biaya kegagalan seperti biaya penggantian dan lain-lain.

2.3 Kerangka Konseptual

Kualitas pelayanan merupakan kemampuan perusahaan dalam

(50)

membandingkan harapan untuk menerima layanan dan pengalaman

sebenarnya atas layanan yang diterima. Secara umum kepuasan merupakan

perbandingan apa yang diharapkan oleh pelanggan dengan kinerja yang

dirasakannya. Dalam perkembangan untuk menilai kualitas suatu pelayanan

digunakan suatu model SERVQUAL yang dikembangkan oleh Parasuraman

dkk (Lupiyoadi,2009) yang meliputi lima dimensi yaitu berwujud,

kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati.

Menurut Lewis dan Baums (Elittan dan Anatan, 2007) menyatakan :

“kualitas pelayanan merupakan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu menyesuaikan dengan ekspansi pelanggan, jadi kualitas

pelayanan diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan

serta ketepan penyampaian pelayanan tersebut membagi harapan pelanggan”.

Jadi jelas bahwa kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari kesan kinerja dalam

hal ini kualitas pelayanan dan harapan, jika kinerja pelayanan dibawah harapan

maka pelanggan akan tidak puas atau bahkan kecewa. Namun apabila kinerja

(pelayanan) sama dengan harapan atau bahkan melebihi harapan pelanggan maka

pelanggan akan merasa puas bahkan sangat puas.

Dengan adanya pemasaran relasional yang dilakukan oleh perusahaan

maka diharapkan akan tercipta kepuasan pelanggan. Hubungan antara

pamasaran relasional dengan kepuasan pelanggan diperkuat oleh pernyataan

Mudie dan Cottam dalam Tjiptono (2006) “bahwa kepuasan pelanggan total

tidak mungkin tercapai sekalipun hanya untuk sementara waktu. Namun

upaya perbaikan dan penyempurnaan kepuasan dapat dilakukan dengan

(51)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Rangkuti (2002), dimana hubungan

antara pemasok, produsen dan pelanggan (sebagai pemakain akhir)

merupakan hubungan vertikal yang terjadi pada pemasaran relasional.

Hubungan dengan pelanggan pada akhirnya akan meninggkatkan kepuasan

pelanggan. Kepuasan pelanggan meliputi penentuan keseluruhan mengenai

produk jasa yang mampu menciptakan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Untuk itu sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk menciptakan

kesetian pelanggan terhadap suatu produk atau jasa dan juga memberikan

keuntungan bagi perusahaan tersebut.

Menurut Kasmir (2010) bahwa kepuasan adalah pelanggan akan merasa

sangat puas apabila komponen kepuasan tersebut bisa terpenuhi secara

lengkap. Kepuasan pelanggan sangat bernilai bagi perusahaan, sehingga tidak

heran selalu ada selogan bahwa pelanggan adalah raja, yang perlu dilayani

dengan sebaik-baiknya. Menurut Richens (Kasmir, 2010) mengatakan

kepuasan pelanggan dengan cara memberikan rekomendasi atau

memberitahukan akan pengalamanya yang menyenangkan tersebut dan

merupakan iklan mulut kemulut. Artinya pelanggan tersebut akan cepat

menular ke pelanggan lain dan berpotensi menambah pelanggan baru.

Tingkat kepuasan yang baik akan mempengaruhi loyalitas pelanggan secara

aktif terus berpromosi serta merekomendasikan pada keluarga dan sahabatnya

untuk menjadikan bengkel Nissan sebagai pilihan yang terbaik bahkan tidak

mudah berpindah keperbengkelan lain.

Dalam pasar yang tingkat persaingan cukup tinggi, kepuasan konsumen

Gambar

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) harga berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, (2) kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, (3)

Hasil penelitian ini menunjukan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dengan besarnya pengaruh keberwujudan 17,75%, empati 26,17%,

Sehingga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan atau kualitas pelayanan berpengaruh

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan serta berdampak signifikan terhadap loyalitas pelanggan

Berdasarkan fenomena yang terjadi pada Aceh Moda Tailor berkaitan dengan kerelasian pemasaran dan citra jasa terhadap kepuasan serta dampaknya terhadap loyalitas

Hasil penelitian yang diperoleh mendapati bahwa bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, Kualitas Pelayanan berpengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Kopi Lain Hati Cabang