• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR HISTOPATOLOGI GINJAL PADA MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN AKIBAT PAJANAN MEDAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRUKTUR HISTOPATOLOGI GINJAL PADA MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN AKIBAT PAJANAN MEDAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STRUKTUR HISTOPATOLOGI GINJAL PADA MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN AKIBAT PAJANAN MEDAN LISTRIK

TEGANGAN TINGGI

OLeh : Tira Amalia

Kebutuhan manusia akan energi listrik terus berkembang. Dengan semakin banyaknya peralatan listrik mengakibatkan manusia seringkali berhubungan dengan energi listrik. Medan listrik dihasilkan oleh listrik/pembangkit dalam keadaan bertegangan, semakin besar tegangan maka semakin besar medan listrik yang dihasilkan Besarnya kuat medan listrik yang dipersyaratkan WHO (World Health Organisation) adalah 5 kV dan apabila melebihi batas yang ditentukan maka dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah terhadap sistem dan fungsi organ tubuh.

Ginjal merupakan organ tubuh yang berperan penting untuk membuang sisa hasil metabolisme yang diangkut dalam sirkulasi darah. Ginjal juga berperan sebagai pengatur keseimbangan air dan elektrolit, osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, tekanan arteri, keseimbangan asam dan basa, sekresi, metabolisme dan ekresi hormon, serta glukoneogenesis. Mengingat peranan ginjal sangat penting bagi kelangsungan hidup mahluk hidup, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh medan listrik bertegangan listrik terhadap fungsi organ ginjal yang dianalisis histopatologi. Penelitian ini menggunakan hewan uji mencit (Mus musculus L. ) jantan yang diberi pajanan medan listrik sebesar 5kV/m,6kV/m, dan 7kV/m selama 8 jam setiap harinya selama 35 hari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan medan listrik tegangan tinggi terhadap bagian-bagian ginjal seperti glomerulus dan tubulus pada mencit (Mus musculus L. ) jantan.

(2)

Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Pengamatan dilakukan dengan menghitung penurunan jumlah glomerulus dan jumlah perdarahan glomerulus. Data penurunan jumlah glomerulus dan jumlah perdarahan glomerulus dianalisis dengan analisis ragam (ANARA). Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5% untuk perbandingan masing-masing kelompok.

Data hasil analisis ragam (Anara) pada P<0,05% manunjukkan, medan listrik 7 kV berpengaruh terhadap penurunan jumlah glomerulus , sedangkan jumlah perdarahan glomerulus nyata meningkat pada setiap perlakuan.

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi manusia.

Namun demikian, kemajuan yang sangat pesat dari teknologi tersebut juga memberikan dampak negatif bagi manusia. Munculnya berbagai macam aktivitas berteknologi tinggi mengakibatkan manusia seringkali berhubungan

dengan listrik.

Medan listrik dihasilkan oleh perbedaan tegangan antara dua kutub yang bermuatan (awan dengan kontur permukaan tanah untuk petir, generator,

transmisi dan lain-lain). Semakin tinggi tegangannya semakin besar medan listrik yang dihasilkan (Usman, 2003). Karena itu WHO (World Health Organisation) mensyaratkan kuat medan listrik yang aman digunakan adalah

tidak lebih dari 5 kV (Tribuana, 2000). Hal ini disebabkan karena medan listrik dapat menimbulkan efek biologis bagi yang terpajan, namun

mekanisme interaksinya masih belum jelas (Busman, 2007). Berdasarkan hasil penelitian Milham (1985), terhadap pekerja antara tahun 1950-1982 di Washington diketahui bahwa telah terjadi peningkatan proposional rasio

kematian untuk leukemia dan limfoma non hodgin pada pekerja yang terpapar medan listrik sehingga dapat disimpulkan bahwa medan listrik dapat bersifat

(4)

2

Hasil penelitian Musadad (2006) menunjukkan bahwa, keterpaparan medan

listrik yang lama dan kontinu dapat mengganggu kesehatan dan merusak beberapa sistem dan fungsi tubuh manusia seperti susunan syaraf pusat, fungsi reproduksi, dan fungsi darah.

Selain itu, pajanan medan listrik frekuensi rendah (50Hz, 2kV/m) selama

organogenesis pada tikus putih menyebabkan gangguan pertumbuhan yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan resorbsi fetus (ginjal, hati,

sumsum tulang belakang, tulang, dentin, dan email gigi), penurunan berat badan dan panjang fetus, hemoragi serta keterlambatan proses penulangan

terutama pada bagian cranium, sternum, costae, dan columna vertebralis

meskipun penelitian ini dilakukan terhadap hewan percobaan tikus, namun tidak menutup kemungkinan hal ini dapat terjadi pada manusia(Arief dan

Astirin, 2000).

Ginjal merupakan organ yang kompak, terikat pada dinding dorsal dan terletak retropolineal. Ginjal menghasilkan urin yang merupakan jalur utama ekresi toksikan. Ginjal mempunyai volume aliran darah yang tinggi

mengkonsentrasikan toksikan pada filtrat sehingga darah tidak membawa kembali toksikan kembali beredar ke seluruh tubuh (Lu,1995).

Untuk mengamati kerusakan yang terjadi pada organ ginjal dapat dilakukan

analisis histopatologi. Analisis histopatologis merupakan serangkaian proses yang panjang untuk membuat preparat awetan yang diamati di bawah

(5)

3

maupun tingkat jaringan baik secara morfologi maupun secara fisiologi

merupakan dasar analisis histopatologis. Perubahan-perubahan tersebut dikarenakan sel-sel bereaksi terhadap pengaruh yang berlawanan dengan cara

beradaptasi melakukan perubahan sementara atau perubahan tetap dan berakhir dengan kematian sel (Robbins, 2003)

Sehubungan dengan pemikiran dan masalah di atas, maka perlu dikaji struktur

histopatologi organ ginjal pada mencit jantan akibat pajanan medan listrik tegangan tinggi.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan medan listrik

tegangan tinggi terhadap bagian-bagian ginjal seperti glomerulus dan tubulus pada mencit (Mus musculus L. ) jantan.

C. Manfaat Penelitian

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh pajanan medan listrik tegangan tinggi terhadap struktur

histolopatologi ginjal mencit jantan (Mus musculus L.).

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dan informasi

(6)

4

D. Kerangka Pikiran

Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia berlangsung dengan pesat. Dengan semakin banyaknya peralatan listrik mengakibatkan manusia seringkali berhubungan dengan energi listrik.

Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit dan disalurkan melalui sistem

transmisi tegangan tinggi dan sistem distribusi akan menghasilkan medan lisrik dan medan magnet. Medan listrik ditimbulkan karena adanya tegangan

antar kutub. Semakin tinggi tegangan antara dua kutub atau dua elektroda sebuah peralatan maka medan listrik yang dihasilkan dari peralatan tersebut

semakin besar. Medan magnet bila ada aliran pada suatu penghantar.

Dari beberapa hasil penelitian terungkap bahwa penggunaan peralatan listrik dapat mempengaruhi kesehatan, yang tingkatannya bergantung pada besarnya besar medan listrik yang terpapar pada tubuh mahluk hidup. Penggunaan

medan listrik yang melebihi ambang batas dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan. Pada jaringan kabel tegangan tinggi dan ekstra tinggi terdapat arus yang mengalir secara terus-menerus sehingga ion dan elektron

akan berlipat ganda. Hal ini menyebabkan elektron berlebih tersimpan di dalam tubuh yang akibatnya mempengaruhi kerja sistem syaraf dan

selanjutnya mengakibatkan komunikasi antar sel terganggu yang pada akhirnya mempengaruhi kerja organ tubuh.

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peranan

(7)

5

proses ekskresi tersebut terganggu maka sisa hasil pencernaan tersebut akan

terbentuk metabolit intermediet yang bersifat reaktif dan apabila bereaksi dengan ginjal akan menyebabkan kerusakan pada bagian- bagian ginjal

(tubulus proksimal,tubulus distal, dan glomerulus), yang bahkan pada akhirnya menyebabkan kematian sel.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah pajanan medan listrik

tegangan tinggi mangakibatkan kelainan terhadap bagian-bagian ginjal seperti, tubulus proksimal,tubulus distal, dan glomerulus yang pada akhirnya

(8)
(9)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penurunan jumlah glomerulus pada mencit (Mus musculus L.) jantan

mengalami penurunan yang nyata terlihat pada perlakuan 7 kV dan jumlah perdarahan pada glomerulus nyata meningkat setiap perlakuan.

2. Gambaran umum tentang kelainan ginjal yang disebabkan oleh pajanan medan listrik meliputi atrofi dan perdarahan pada glomerulus, serta pada

tubulus mengalami nekrosis, kongesti, , akumulasi sel radang, pembentukan amiloid, infiltrasi dan akumulasi perdarahan intra tubulus.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian llebih lanjut tentang gambaran perubahan histologi terhadap jaringan dari organ yang diberian pajanan medan listrik pada jenis

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini selasa tanggal tiga puluh satu bulan juli tahun dua ribu dua belas, berdasarkan hasil evaluasi dokumen kualifikasi, penawaran dan pembuktian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dalam rangka melaksanakan kegiatan Seminar Internasional di Dalam/Luar Negeri*) yang pendanaannya dibantu oleh

Belanja Makan Dan Minum rapat JB: Barang/jasa JP: Jasa Lainnya. 300

Untuk itulah, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan Kecamatan Balaraja sebagai PKWp Kabupaten Tangerang berbasis industri namun tetap mempertahankan sektor

Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga multimedia sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri

Hubungan nyata yang terjadi antara tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil dengan kemandirian intelektual juga diperkuat dengan hasil tabulasi silang

PERENCANAAN CAMPURAN BETON KEKUATAN AWAL TINGGI (HIGH EARLY STRENGTH CONCRETE) DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE ETHERS. Universitas Pendidikan Indonesia

Adapun perusahaan yang dijadikan penelitian adalah PT Fajar Agung Indocemerlang dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kerja dalam perusahan