• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Nurjannah Waris 201010160311061

(2)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Nurjannah Waris 201010160311061

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nur Jannah Waris NIM : 201010160311061 Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas Akhir denganjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia” adalah hasil

karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah dilakukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 9 Juli 2014 Yang Menyatakan

(11)

Meraih mimpi untuk mewujudkanny skripsi sebagai syara kehadirat Allah SWT menyelesaikan skripsi Saham pada Perusaha Penyusunan sk didapatkan. Pokok ba simultan dan parsial telah ditentukan terha berganda.

Selama penyele penulis. Mental baja selama penyusunan skr berorganisasi dan pen nnya adalah menyelesaikan tugas akhir yang arat mencapai derajat gelar Sarjana Ekonom

T berkat Rahmat dan Hidayat-Nya, sehingga psi yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan haan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek skripsi ini merupakan implementasi dari il bahasan dari penelitian ini adalah menghitung al dari kinerja keuangan yang diproksikan pada erhadap harga saham dengan menggunakan

elesaian skripsi, tidak sedikit rintangan yang baja serta manajemen waktu sangat diperluka n skripsi penulis harus membagi waktu untuk

engembangan bisnis. Tapi penulis selalu yaki mudahan. Habis Gelap Terbitlah Terang.

gan yang dihadapi penulis tidak terlepas dari ba sung serta dorongan dari berbagai pihak. Maka

akasih kepada:

enulis: Abdul Waris Buang dan Maslia Mall yang tiada hentinya. Membalas segala keluh dan motivasi sehingga mengajarkan penulis unt

.

alah satu langkah g disebut dengan konomi. Puji syukur ngga Penulis dapat n Terhadap Harga k Indonesia. ilmu yang telah

g pengaruh secara pada variabel yang n analisis regresi

ng harus dihadapi ukan disini karena uk kuliah, aktivitas kin bahwa setelah

bantuan langsung ka dari itu penulis

(12)

iv

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.

3. Ketua Jurusan Manajemen FEB, Bapak Dr. Marsudi, M.M. Ketua Jurusan baru harapan Mahasiswa Manajemen untuk lebih baik dalam meningkatkan kualitas akademik, kualitas dosen serta kualitas mahasiswa kedepan.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen atas dedikasi dan ilmu yang diberikankan untuk menjadi bekal penulis kedepannya.

5. Bapak Drs. Jihadi, M.Si., selaku Dosen Wali sekaligus orang tua bagi kami para mahasiswa kelas Manajemen B angkatan 2010 yang mayoritas perantau dan jauh dari orang tua. Serta kesempatan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.

6. Drs. Mursidi, M.M., selaku dosen pembimbing pertama atas arahan, sumbangan ide dan berbagai informasi selama penyusunan skripsi, serta obrolan yang membangun dan memberikan banyak inspirasi bagi penulis. 7. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., selaku dosen pembimbing kedua atas

arahan dan bimbingannya selama penyusunan skripsi.

8. Teman-teman kelas Manajemen B 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan semua. Kawan seperjuangan selama penyusunan skripsi, Zakia Yuliani, Novita Anggraeni, Erik Novianti, Mariana Lestari, Indah Fitria, Yuni Sasmita. Terima kasih, kisah kita adalah kisah klasik untuk masa depan. 9. Para Seniman di UKM Seni Rupa Lentera, wadah yang menyalurkan minat

dan bakat penulis dalam bidang seni rupa juga tempat melepas penat dari segala rutinitas perkuliahan. Terima kasih untuk para senior dan teman-teman,Leng Ji Leng Beh.Salam Budaya!

10. Keluarga besar IKAMI Sulsel Cabang Malang, kumpulan para perantau tangguh dari tanah Sulsel, wadah yang membuat penulis merasa feels like home, tempat mengembangkan diri, belajar banyak hal-hal baru serta

mengenal khasanah budaya Sulsel lebih dekat.Ewako Malang!

(13)

12. Saudara penulis: Waliyuddin Waris dan Nur Annisa Waris, yang menjadi pengisi energi penulis di kontrakan dan kesediaannya untuk menjadi teman

curhat. ‘Semangat dek, perjalanan kalian masih panjang di Tanah Rantau.’ 13. Keluarga besar Tandji dan Keluarga besar Mallisa yang tidak bisa

disebutkan semua, terima kasih atas dukungan dan motivasi jarak jauhnya. Pantang pulang sebelum lulus.

14. Rahmat Al Kafi, partner yang selalu memaksa untuk kebaikan, selalu memberi pandangan baru untuk menilai sesuatu, memberi dorongan agar berani menghadapi ombak badai, danpartner to make dreams come true. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang tidak lain dikarenakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkaitan, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

Malang, 25 April 2014 Penulis

(14)

vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Penelitian ... 4

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 8

C. Kerangka Penelitian ... 21

D. Hipotesis ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Definisi Operasional Variabel ... 23

C. Jenis Data dan Sumber Data ... 26

D. Populasi dan Sampel ... 26

E. Metode Pengumpulan Data ... 27

(15)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Gambaran Sampel Penelitian ... 35

B. Hasil Analisis Data ... 37

C. Pembahasan ... 52

BAB V. PENUTUP ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

(16)

viii

DAFTAR GAMBAR

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian ... 37

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ... 38

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 46

Tabel 4.5 Hasil Uji F (Simultan) ... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji t (Parsial) ... 49

(18)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Lampiran 2 Daftar Harga Saham Sampel Periode 2010-2012

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

Ardiani, Anita. 2007. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Sutu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bratadharma, Angga. 2013. Perbankan Masih Jauh dari Krisis. (http://www.infobanknews.com/2013/11/perbankan-masih-jauh-dari-krisis, diakses pada 1 Maret 2014)

Fajrin. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Malang. Universitas

Muhammadiyah Malang.

Fakhrudin dan Hadianto, Sopian. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal.Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ghozali, Imam. 2011.Aplikasi Analisis Multivariate dengan ProgramIBM SPSS19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Gujarati, Damodar. 2003.Ekonometrika Dasar Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul. 2005.Analisis Investasi.Jakarta: Salemba Empat.

(20)

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: BPFE.

Munawir. 2007.Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Mulyadi. 2001.Sistem Akuntansi Edisi Ketiga.Jakarta: Salemba.

Saputra, Desy. 2012. BI Nilai Kinerja Perbankan Membaik.

(http://www.antaranews.com/berita/315559/bi-nilai-kinerja-perbankan-membaik, diakses pada 1 Maret 2014).

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbitan FE UI

Surat Edaran BI No. 6/ 23/ DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank.

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan. Hal ini dikarenakan perusahaan perbankan adalah lembaga yang berperan dalam sumber pembiayaan yang mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito atau dikenal dengan istilah funding, juga menerbitkan saham, obligasi, polis, program pensiun dan lain-lain. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Kinerja perbankan nasional tetap terjaga stabilitasnya dan sehat dengan fungsi intermediasi yang terus meningkat dalam mendukung pembiayaan perekonomian (www.antaranews.com). Secara umum kinerja industri perbankan semakin solid sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah. Selain itu juga ditandai oleh banyaknya bank yang memiliki modal inti≥ Rp 100 miliar, CAR ≥ 12%, NPL < 5%, ROA ≥1,5% dan LDR ≥ 50% (Biro Riset BUMN Center LM FEUI).

(22)

2

1998 atau 2008. Saat ini perbankan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Industri perbankan selama periode 2012 mencatat kinerja yang cukup baik terlihat dari perolehan laba yang meningkat 21,58% menjadi Rp 95,30 triliun. Pencapaian laba ini dicatat sebagai rekor tertinggi laba industri perbankan. Intermediasi perbankan semakin membaik tercermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai 24,77%. Industri perbankan nasional juga mengalami peningkatan dana pihak ketiga yang mencapai 16,29% (infobanknews.com).

Peningkatan kinerja industri perbankan nasional beberapa tahun terakhir seiring dengan bertambahnya jumlah emiten perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Peningkatan jumlah emiten berdampak baik bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain perusahaan akan lebih mudah mendapatkan modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Akan tetapi, investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk high return.

(23)

3

menyangkut aspek keuangan, pemasaran, maupun sumber daya manusia (Abdullah, 2003: 108).

Apabila kinerja keuangan dinyatakan baik, maka kemungkinan laba yang diperoleh perusahaan meningkat, dan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham akan mengalami kenaikan pula. Tingginya daya beli saham menandakan tingginya permintaan dan berdampak pada naiknya harga saham. Sebaliknya apabila kinerja buruk, para investor cenderung tidak membeli saham dan keputusan akhir yaitu menjual saham. Dengan menjual saham makan penawaran akan meningkat, hal ini berdampak pada turunnya harga saham.

Perusahaan harus memiliki data atas kondisi perusahaan yang memiliki tren positif agar dapat bertahan dan beroperasi, serta merangsang para kreditur dan pemegang saham untuk berinvestasi dan menanamkan modalnya. Data tersebut akan dijadikan acuan dan tolak ukur para investor. Selain bagi pihak ekstern, pengukuran kinerja keuangan ini juga sangat penting dan berguna khususnya bagi pihak intern perusahaan sebagai alat pengambilan keputusan dan rencana operasional perusahaan di masa yang akan datang.

(24)

4

(Capital, Assets quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to market risk), yang mengacu pada Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank dan Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank.

Pertimbangan untuk mengangkat penelitian tentang rasio keuangan perbankan dalam kaitannya dengan harga saham adalah saham-saham perusahaan perbankan yang diperdagangkan di BEI pada umumnya sangat peka terhadap gejolak indikator makro seperti tingkat inflasi, suku bunga, kurs valas, dan kebijakan moneter. Selain faktor tersebut, kinerja bank diasumsikan berpengaruh terhadap harga saham. Pertimbangan lainnya adalah rasio keuangan perbankan sedikit berbeda dengan rasio keuangan jenis perusahaan lain (Pernyataan Standar Akuntansi No. 31/2002).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis terdorong melakukan penelitian skripsi dengan judul: “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek

Indonesia”.

B. Rumusan Penelitian

(25)

5

C. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan agar pembahasan tidak terlalu meluas dan sesuai dengan judul yang diambil. Adapun batasan penelitiannya yaitu:

1. Penelitian ini berdasarkan laporan keuangan publikasi perusahaan perbankan di BEI periode tahun 2010-2012

2. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan harian dari masing-masing sampel.

3. Peneliti menggunakan analisis regresi liner berganda untuk menghitung pengaruh kinerja perusahaan terhadap harga saham.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka yang akan menjadi tujuan penelitian adalah menguji pengaruh kinerja keuangan perusahaan (variabel independen) terhadap harga saham (variabel dependen) pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi pihak investor

(26)

6

b. Bagi pihak perbankan

Informasi yang dihasilkan dapat menjadi dasar pertimbangan atas penerapan kebijakan serta pengambilan kebijakan ke depan khususnya menyangkut kinerja keuangan.

c. Bagi peneliti selanjutnya

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Secara parsial, CAR, RORA dan LDR berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ. Dalam penelititian tersebut, LDR memberikan pengaruh paling besar terhadap harga saham, yang berarti bahwa investor akan lebih memilih bank-bank yang mampu membiayai operasinya dengan modal atau apabila harus dibiayai dengan hutang, maka bank tersebut harus bisa mengembalikannya dengan aset yang dimiliki.

(28)

8

berupa kredit dan penempatan surat-surat berharga. Dengan likuiditas bank yang tinggi maka hal tersebut akan dapat meningkatkan kepercayaan investor pada bank tersebut untuk menanamkan modalnya dan akan berdampak pada kenaikan harga saham.

B. Tinjauan Teori 1. Kinerja Keuangan

Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dapat dilihat melalui prestasi kerja perusahaan/ kinerja perusahaan. Kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksakanan pada periode waktu tertentu (Hanafi dan Halim, 2003:69). Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada.

Informasi dalam laporan keuangan digunakan untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan dividen di masa mendatang dan risiko atas penilaian tersebut (Weston dan Brigham, 1993: 86). Dengan demikian pengukuran kinerja dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat prediksi pertumbuhan kekayaan pemegang saham.

(29)

9

a. Untuk mengetahui likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.

b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.

c. Untuk mengetahui rentabilitas (profitabilitas) yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu.

d. Untuk mengetahui stabilitas usahanya dengan stabil dan diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

2. Pengukuran Kinerja Keuangan

(30)

10

Untuk menilai laporan keuangan perusahaan pada dasarnya dapat menggunakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan pada masa depan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan di dalam menganalisa keadaan keuangan perusahaan, tetapi analisa dengan menggunakan rasio merupakan hal yang sangat umum dilakukan dimana hasilnya akan memberikan pengukuran relatif dari operasi perusahaan.

Salah satu metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam pengukuran kesehatan suatu bank adalah menggunakan rasio CAMEL. Penilaian tingkat kesehatan bank ini pada prinsipnya merupakan kepentingan pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun pengawas dan Pembina bank (Kuncoro, 2002: 38).

Analisis ini terdiri dari aspek capital, assets, management, earning, liquidity, dan sensitivity. Hasil dari masing-masing aspek ini kemudian akan menghasilkan kondisi suatu bank (Kasmir, 2004:50). Aspek dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Aspek Permodalan (Capital)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

(31)

11

2) Komposisi permodalan.

3) Tren ke depan/ proyeksi KPMM.

4) Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank.

5) Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan).

6) Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha.

7) Akses kepada sumber permodalan.

8) Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan.

b. Aspek Kualitas Aset (Assets)

Kinerja keuangan dari segi aset diukur melalui kualitas aktiva produktifnya. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

1) Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva produktif;

2) Debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit;

(32)

12

4) Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP);

5) Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;

6) Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif; 7) Dokumentasi aktiva produktif; dan

8) Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. c. Aspek Kualitas Manajemen (Management)

Menilai kualitas manajemen dapat diketahui dari sumber daya manusia yang berada dalam manajemen tersebut. Kualitas sumber daya manusia yang berada dalam manajemen ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kemampuan karyawan dalam menangani kasus. Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

1) Manajemen umum

2) Penerapan sistem manajemen risiko

3) Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmrn kepada bank Indonesia dan atau pihak lainnya.

d. Aspek Rentabilitas (Earning)

(33)

13

(Kasmir, 2004: 52). Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

1) Pengembalian atas aktiva (Return on Assets- ROA) 2) Pengembalian atas ekuitas (Return on EquityROE) 3) Margin bunga bersih (Net Interest MarginNIM)

4) Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 5) Pertumbuhan laba operasional

6) Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan

7) Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya

8) Prospek laba operasional.

e. Aspek Likuiditas (Liquidity)

(34)

14

1) Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan

2) 1-month maturity mismatch ratio

3) Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratioLDR)

4) Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang

5) Ketergantungan pada dana antarbank dan deposan inti 6) Kebijakan dan pengelolaan likuiditas

7) Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya

8) Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).

f. Aspek Sensitivitas (Sensitivity)

Sejak bulan Mei 2004, Bank Indonesia mulai memberlakukan aspek sensitivitas (sensitivity) yang erat kaitannya dengan pertimbangan risiko. Bank harus memperhatikan dua unsur dalam melepaskan kreditnya, yaitu tingkat perolehan laba yang harus dicapai dan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Risiko yang dihadapi terdiri dari risiko lingkungan, risiko manajeman, risiko penyerahan, dan risiko keuangan (Kasmir, 2004: 52).

3. Saham

(35)

15

menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Husnan (2001: 303) menyebutkan bahwa sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.

Beberapa ragam jenis saham antara lain: a. Ditinjau dari Hak Tagih (Klaim)

Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih, pada dasarnya saham dapat digolongkan menjadi saham biasa dan saham preferen.

1) Saham biasa (common stock)

Saham ini mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Bagi pemilik saham ini hak untuk memperoleh dividen akan didahulukan kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi. Semakin besar prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.

(36)

16

Saham ini memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena menghasilkan pendapatan tetap. b. Ditinjau dari Cara Peralihan Hak

Ditinjau dari cara peralihannya saham dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham atas nama.

1) Saham atas unjuk (bearer stock)

Saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya. Secara hukum, yang memegang saham tersebut diakui sebagai pemilik dan berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham.

2) Saham atas nama (registered stock)

Dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.

4. Harga Saham

(37)

17

Pemegang saham yang tidak puas dengan kinerja perusahaan dapat menjual saham yang mereka miliki dan menginvestasikan uangnya di perusahaan lain. Tindakan-tindakan tersebut jika dilakukan oleh para pemegang saham akan mengakibatnkan turunnya harga saham di pasar, karena pada dasarnya tinggi rendahnya harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini dilakukan investor sebelum atau menjual saham.

Jadi harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahaan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya semakin naik. Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, maka harganya semakin bergerak turun.

5. Penilaian Harga Saham

(38)

18

Analisis teknikal memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu. Analisis teknikal menggunakan grafik (charts) maupun berbagai indikator teknis. Pemikiran yang mendasari analisis ini adalah bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola tersebut akan berulang (Husnan, 2003: 337).

Analisis teknikal cenderung mengabaikan kondisi keuangan perusahaan, berbeda dengan analisis fundamental yang justru sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan, karena dengan analisis fundamental ini diharapkan calon investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan apakah sehat atau tidak, dan apakah menguntungkan atau tidak. Husnan (2003: 303) menyatakan analisis fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai-nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham

(39)

19

mempengaruhinya. Ide dasar pendekatan ini adalah harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.

Analisis fundamental beranggapan bahwa harga saham merupakan refleksi dari perusahaan yang bersangkutan. Analisis fundamental juga sering disebut dengan analisis perusahaan karena menggunakan data keuangan perusahaan dalam menghitung nilai intrinsik saham (Fakhruddin 2001: 58).

7. Hubungan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham

Halim (2005: 21) menyebutkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terdapat kinerja perusahaan kurang baik maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan.

8. Bank

(40)

20

uang giral dan mengedarkan uang kartal juga pengumpul dana dan penyalur kredit (Hasibunan, 2005: 2).

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan pasal 1, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa (Malayu, 2004: 2), yaitu:

a. Pengumpul dana dari masyarakat yang kelebihan dana (atau surplus spending unit / SSU) dan penyalur kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana (atau deficit spending unit / DSU).

b. Tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat. c. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan

aman, praktis dan ekonomis.

(41)

21

e. Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garasi.

Bank yang beroperasi di Indonesia pada dasarnya dikelompokkan menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat serta Bank Indonesia sebagai bank sentral. Jenis bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004: 19):

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan berfungsi sebagai agent of development yang bertujuan meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

(42)

22 pengukuran kinerja keuangan perusahaan perbankan yang diproksikan pada variabel CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO, dan LDR. Variabel tersebut akan diuji pengaruhnya secara simultan dan parsial terhadap harga saham dengan analisis regresi berganda.

D. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan teori tersebut maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Terdapat pengaruh antara kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdiri dariCapital Adequancy Ratio(CAR), Non-Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Retun on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham secara simultan dan parsial.

Variabel Dependen

(43)

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun penelitian lanjut belum dilakukan, namun senyawa fenolik yang terkandung dalain kulit ranting maupun daun matoa, daun kipahit, dan daun paku

Peraturan Perlerintah RI Nornor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia l'ahun 1999 Nomor 115, Tamhahan Lembaran Negara Republik

[r]

[r]

Hasil Analisis Variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa perlakuan penyuntikan ovaprim dengan dosis yang berbeda terhadap induk ikan sepat mutiara ( Trichogaster leeri Blkr)

Hasil penelitian dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukan bahwa karyawan yang bekerja pada motivasi rendah (46,67%), karyawan yang bekerja pada motivasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang digunakan untuk Responden wanita PUS, dengan variabel dalam penelitiannya adalah: 1) status wanita dalam

[r]