MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA
PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS V
SD. BAPTIS INDEPENDEN
KEC. MEDAN DENAI
T.A.2012/2013
SKRIPSI
Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
SAUT M SIMAMORA 1104311067
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh:
SAUT M SIMAMORA NIM:1104311067
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada tanggal 21 Juli 2013 dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Medan, Agustus 2013
Panitia Ujian Ketua, Ketua Jurusan
Drs. Nasrun, MS Drs. Khairul Anwar, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmatnya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Eksperimen Pada Pembelajaran Sains Di
kelas V SD Swasta Baptis Independen”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan( FIP ) Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penulisan skripsi ini. Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta para Pembantu Rektor dan Stafnya.
2. Bapak Drs.Nasrun,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi,M.S selaku Pembantu Dekan I
4. Bapak Drs.Aman Simaremare,M.S selaku Pembantu Dekan II
5. Bapak Drs.Khairul Anwar,M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
6. Ibu Dra.Eva Betty Simanjuntak,M.Pd selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingannya
selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
7. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, Bapak Khairul Anwar,M.Pd, dan
Bapak Drs. Demmu Karo-karo,M.Pd selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
8. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal
pengetahuan kepada penulis.
9. Teristimewa buat Ayahanda tercinta T.Simamora dan Ibunda tercinta
B. Panjaitan,Am.Kep yang telah memberikan doa, semangat dan
perhatian yang tulus kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
10.Teristimewa buat adik-adik saya Yenti Ditha Simamora,S.Pd, Ernesto
Simamora, dan Maria Diva Oktoris Simamora yang selalu memberikan
support kepada saya selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi
ini.
11.Terima kasih kepada Erlina Sinaga, Andi Lumban Gaol, Rutbonita
Panjaitan dan teman-teman seperjuangan, yaitu Andre W Hutapea,
Passion Manullang Erwin Suhendra, Herman Radu Togatorop, Elrizal
Simanihuruk, Roni Pardede, Ivan Allesanra, Daniel Dionesius Sitorus
beserta seluruh teman-teman mahasiswa PGSD Transfer 2010
Dan terimakasih juga kepada semua pihak yang tidak tercantum
dalam ucapan ini yang telah banyak membantu. Penulis menyadari masih banyak
Penulis
Saut M. Simamora
1104311067
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS V SD SWASTA BAPTIS INDEPENDEN TA 2012/2013
Saut M Simamora (NIM 1104311067)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen dan mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dengan metode eksperimen pada pokok bahasan gaya magnet. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Swasta Baptis Independen sebanyak 33 orang.
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus. Dalam penelitian ini, kriteria ketuntasan belajar digunakan sebagai acuan dalam melanjutkan tindakan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh pada siklus I terdapat terdapat 14 orang (42,42 %) yang telah mencapai ketuntasan belajar ( jumlah ≥ 65) dengan nilai rata-rata siswa sebesar 54,54. Pada siklus II diperoleh data dari 33 orang terdapat 31 orang (93,93 %) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 88,18. Dari siklus I ke siklus II diperoleh peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai 65 ke atas yaitu sebanyak 17 orang dan nilai rata-rata meningkat sebesar 33,64.
DAFTAR ISI 1.1Latar Belakang Masalah………...1
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1. Jenis Penelitian... 23
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
3.3. Subjek Penelitian/Objek Penelitian... 24
3.4.Desain Penelitian ... 24
3.5.Prosedur Penelitian ... 24
3.6.Alat Pengumpul Data ... 25
3.7. Teknik Analisa Data ... 29
3.8.Jadwal Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...33
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skala Nilai... 31
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 32
Tabel 3 Hasil Observasi Nilai Siswa Kondisi Awal ... 34
Tabel 4 Perolehan Hasil Nilai Siswa SIKLUS I Pos tes Pertama ... 37
Tabel 5 Ketuntasan Siswa ... 40
Tabel 6 Perolehan Nilai Siswa Siklus I Pos tes kedua ... 42
Tabel 7 Ketuntasan Siswa ... 44
Tabel 8 Observasi Guru ... 46
Tabel 9 Keaktifan Siswa ... 47
Tabel 10 Perolehan Nilai Siswa Siklus II Pos tes pertama ... 50
Tabel 11 Ketuntasan Siswa ... 52
Tabel 12 Perolehan Hasil Nilai Siswa Siklus II Pos tes kedua ... 55
Tabel 13 Ketuntasan Siswa ... 56
Tabel 14 Observasi Guru ... 58
Tabel 15 Keaktifan Siswa ... 59
Tabel 16 Paparan Seluruh Hasil Penelitian ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa
Lampiran 7 Soal-soal Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 8 Lembar Hasil Observasi Guru
Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Swasta Baptis Independen
Lampiran 10 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal
Lampiran 11 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pos Tes I
Lampiran 12 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pos Tes II
Lampiran 13 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Saut M Simamora
Tempat/Tanggal Lahir : Medan,11 Oktober 1987
Alamat : Jln. Kenari 8 No.160 P. Mandala Medan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Lajang
Agama : Kristen Protestan
Nama Orang Tua
Ayah : T. Simamora
Ibu : B. Panjaitan
Anak Ke : 1 ( Pertama )
Alamat Orang Tua : Jln. Kenari 8 No. 160 P. Mandala Medan
PENDIDIKAN FORMAL
NO NAMA SEKOLAH TEMPAT TAHUN
TAMAT
1. SD SWASTA METHODIST- 3 Medan 2000
2. SLTP SWASTA TRISAKTI -2 Medan 2003
3. SMA NEGERI 6 Medan 2006
4. PGSD D-II FIP UNIMED Medan 2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan
perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana
pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut perlu adanya usaha yang maksimal. Pendidikan merupakan proses
interaksi yang mendorong terjadinya belajar.
Dalam pendidikan sekolah memiliki peran yang besar, sekolah adalah
sesuatu lembaga yang memberikan pengajaran pada murid-muridnya. Lembaga
pendidikan ini memberikan pengajaran secara formal. Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai
peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses
pembelajaran.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
2
Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan
kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman kepada seperangkat
aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai inti dan
bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar ( UU SPN Pasal 1). Kurikulum secara berkelanjutan
disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada
kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat direalisasikan
secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di
Indonesia lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan
oleh tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian materi, lebih
mementingkan pada hapalan konsep buku daripada pemahaman, sehingga hasil
yang akan dicapai dirasakan tidak efektif dan maksimal.
Hamalik (2010:65) menyatakan bahwa”Kurikulum adalah program
pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi
siswa”. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan
berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sains adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan alam dan segala
isinya. Sains sangat penting untuk dipelajari mulai dari kelas I SD sampai kelas
VI SD karena berdasarkan Depdiknas (2006), mata pelajaran Sains bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan yaitu:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya, 2) Mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Sains yang bermanfaat dan dapat
3
sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4) Mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan
membuat keputusan, 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) Meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keeteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan, dan 7) Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan
Sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan.
Mengingat pentingnya pembelajaran Sains maka pemerintah menetapkan
Sains menjadi salah satu mata pelajaran sebagaimana terwujud dalam kurikulum
sekolah. Dalam Depdiknas (2006) mengatakan bahwa ada berbagai alasan yang
menyebabkan suatu mata pelajaran dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah
diantaranya, sebagai berikut:
1) Mata pelajaran itu bermanfaat bagi kehidupan atau pekerjaan anak di kemudian
hari, 2) Mata pelajaran itu merupakan bagian kebudayaan bangsa, 3) mata
pelajaran itu melatih anak berfikir kritis, 4) Mata pelajaran itu mempunyai
nilai-nilai pendidikan yaitu mempuyai potensi (kemampuan) dapat membentuk pribadi
anak keseluruhan.
Dalam kurikulum Sains SD semua Kompetensi Dasar yang dituangkan
dalam kurikulum penguasaan siswa terhadap pemahaman, proses penemuan,
pemecahan dan penanggulangan masalah yang terkait dalam lingkungan alam
dalam kehidupan sehari-hari siswa. Akan tetapi pembelajaran dan hasil belajar
4
Di lapangan menunjukkan hasil belajar Sains siswa sangat rendah. Hal ini
dapat dilihat dari data yang diberikan oleh guru kelas V SD Baptis Independen
Kec. Medan Denai. Dari data nilai yang diperoleh siswa pada Tabel 1. Nilai KKM
Kelas V Mata Pelajaran Sains Semester I dan II Tahun Ajaran 2010/2011 dan
Tahun Ajaran 2011/2012, terlihat bahwa siswa belum tercapai nilai KKM .
Dimana pada tahun ajaran 2010/2011, pada semester I: jumlah siswa yang
memperoleh nilai di atas 65 hanya 9 siswa dari 34 jumlah siswa atau sekitar
26,74%, dan siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 sebanyak 25 siswa atau
sekitar 73,53%. Pada semester II jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas 65
sebanyak 11 siswa dari 33 jumlah siswa atau sekitar 33,33% dan jumlah siswa
yang memperoleh nilai di bawah 65 sebanyak 22 siswa atau sekitar 66,67%.
Kemudian pada tahun ajaran 2011/2012, pada semester I : jumlah siswa yang
memperoleh nilai di atas 65 hanya 9 siswa dari 32 jumlah siswa atau sekitar
28,12%, dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 65 sebanyak 23 siswa atau
sekitar 71,87%. Pada semester II jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 65
sebanyak 12 siswa dari 32 jimlah siswa atau sekitar 37,5% dan jumlah siswa yang
5
Tabel 1: Nilai KKM Kelas V Pelajaran Sains Semester I dan II Tahun
Ajaran 2010/2011 dan Tahun Ajaran 2011/2012
NO Tahun Ajaran Semester Jumlah Siswa KKM Ketuntasan
>KKM
Sumber : Daftar Nilai Siswa Kelas V SD Baptis Independen Kec. Medan Denai
Berdasarkan pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti bahwa
pembelajaran Sains di kelas V SD Baptis Independen Kec. Medan Denai, selama
ini respon siswa tidak terlalu menggembirakan, yang ditunjukkan dengan
rendahnya hasil belajar Sains siswa. Rendahnya hasil belajar siswa pada setiap
bidang studi disebabkan oleh proses pendidikan yang masih terpengaruh oleh
sistem evaluasi yang kurang menekankan penilaian pada proses pengajaran dan
guru masih menggunakan metode ceramah pada saat proses pembelajaran Sains
sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
Guru lebih aktif dalam pembelajaran tanpa adanya penggunaan metode
pembelajaran yang bervariasi. Oleh sebab itu, dalam mengajarkan Sains dalam
tiap jenjang pendidikan dibutuhkan kemampuan profesional dari seorang guru,
sehingga mutu pendidikan Sains dapat meningkat. Tetapi masih banyak
dikalangan guru kurang menggunakan metode pembelajaran untuk pelajaran Sains
dalam pembelajaran.
Sehingga dalam pembelajaran siswa kurang aktif. Sebagian besar siswa
6
mengandalkan informasi dari guru saja tanpa adanya upaya untuk belajar sendiri
atau dengan kata lain rasa ingin tahu siswa sangat rendah. Ketidakmampuan
seorang guru dalam penggunaan suatu metode pada waktu mengadakan interaksi
pengajaran diakibatkan karena terbiasanya penggunaan metode konvensional
dalam sehari-hari.
Guru hanya berfokus pada bahan ajar berupa buku paket atau buku
pegangan tanpa menggunakan dan mengaitkan strategi pembelajaran yang satu
dengan strategi pembelajaran yang lain, hal ini mengakibatkan siswa kurang
menyukai pelajaran Sains dan siswa kurang memahami akan materi pelajaran
yang diajarkan. Dalam hal ini guru harus lebih memahami akan situasi
kemampuan siswa dalam pelajaran Sains, sehingga siswa akan termotivasi dan
menyukai pelajaran Sains.
Pendidikan Sains diharapkan dapat bermanfaat serta mampu diarahkan
secara tepat agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta
didik sehingga membantu sisiwa memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
tentang sains. Suasana kelas juga perlu direncanakan dan dibangun sedemikian
rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat
memperoleh kesempatan dalam berinteraksi satu sama lain sehingga pada
gilirannya dapat diperoleh hasil prestasi yang optimal. Berdasarkan latar belakang
yang telah dikemukakan di atas maka peneliti berusaha memecahkan
permasalahan belajar Sains ini dengan memberikan metode eksperimen saat
pembelajaran kepada siswa melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Metode eksperimen menurut peneliti dianggap cocok diterapkan di
7
pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti berkeinginan untuk memperbaiki
pembelajaran Sains dengan menggunakan metode eksperimen di sekolah tersebut
Hal ini sesuai dengan pengertian metode eksperimen menurut Roestiyah
(2008:80) mengatakan bahwa, “metode eksperimen adalah salah satu cara
mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan di depan kelas dan dievaluasi oleh guru”.
Metode eksperimen merupakan metode yang sangat popular dalam bidang
Sains. Dalam metode eksperimen siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu
hal dan menarik kesimpulan dari hasil percobaannya tersebut. Yang dimaksud
dengan Metode Eksperimen ialah suatu upaya atau praktek dengan menggunakan
peragaan yang dilakukan oleh siswa yang tujuannya ialah agar semua siswa lebih
mudah dalam memahami dan mempraktekkan dari apa yang telah diperolehnya
dan dapat mengatasi suatu masalah apabila terdapat perbedaan.
Metode eksperimen merupakan suatu cara pengelolaan pembelajaran
dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam proses belajar mengajar
dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri
dan melakukan sendiri,membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai
perlakuan tersebut.
Penggunaan metode eksperimen pada sub pokok bahasan gaya magnet
akan sangat berkesan terhadap siswa karena siswa mencari dan menemukan
sendiri sebagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya. Dengan
8
eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya. Hasil belajar siswa akan semakin meningkat karena siswa yang
menemukan sendiri dan siswa didorong untuk mengetahui sesuatu hal yang baru,
bagian dari alam yang sudah sering dilihatnya.
Atas pemikiran tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Eksperimen Pokok Bahasan Gaya Magnet Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas V
SD Baptis Independen Kec. Medan Denai T.A 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai latar belakang masalah maka diindentifikasikan permasalahan yang
timbul adalah :
1 Rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnya kemampuan siswa untuk
memahami dan menyimpulkan materi yang diajarkan.
2 Metode eksperimen masih jarang sekali digunakan guru sebagai alat bantu
mengajar khususnya khususnya pada pelajaran Sains.
3 Sebagian besar siswa bersifat pasif selama proses pembelajaran di kelas V.
4 Guru pada saat mengajar pembelajaran cenderung menggunakan metode
konvensional sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas,
sebenarnya banyak hal yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran. Namun
berdasarkan pertimbangan,keterbatasan waktu,keterbatasan kemampuan peneliti
9
mengarahkan sebuah penelitian sehingga lebih terfokus,maka peneliti membatasi
masalah ini mengenai „‟Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Metode Eksperimen Pada Pembelajaran Sains Di Kelas V SD Baptis Independen”
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran Sains Materi Pokok bahasan Gaya Magnet
di kelas V SD Baptis Independen Kec. Medan Denai T.A 2012/2013.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan
penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Sains dengan menggunakan metode Eksperimen di kelas V SD
Baptis Independen Kec. Medan Denai
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi siswa, dapat mempermudah penguasaan konsep, memberikan
pengalaman nyata, memberikan dasar-dasar berpikir konkret sehingga
mengurangi verbalisme dan meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Sains
di kelas V SD Baptis Independen Kec Medan Denai.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru dalam pemilihan dan
10
aktivitas siswa dalam pembelajaran Sains di kelas V SD Baptis Independen
Kec. Medan Denai.
3. Bagi sekolah, memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan
sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah, khususnya
pembelajaran Sains dan umumnya mata pelajaran yang ada di sekolah Baptis
Independen Kec. Medan Denai
4. Bagi peneliti, sebagai pedoman dan bahan masukan untuk lebih memahami
cara memecahkan suatu masalah yang terjadi.
5. Bagi mahasiswa, sebagai contoh membuat proposal bagi mahasiswa yang
akan mengadakan penelitian selanjutnya dan sebagai hasil kemampuan yang
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sains dengan
menggunakan metode Eksperimen di kelas V SD Baptis Independen Kec.
Medan Denai.
2. Ada peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Sains dengan
menggunakan metode Eksperimen di kelas V SD Baptis Independen Kec.
Medan Denai.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka beberapa hal yang dapat
disarankan oleh peneliti adalah :
1. Bagi guru di SD Baptis Independen Kec. Medan Denai, berkenan menerapkan
metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatan pencapaian hasil belajar
dan penguasaan materi belajar.
2. Agar siswa di SD Baptis Independen Kec. Medan Denai senantiasa diberikan
metode pembelajaran yang mampu memancing kreativitas dan aktivitas
84
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pihak
sekolah SD Baptis Independen Kec. Medan Denai mengenai efektifitas
penerapan metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran sains.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai wahana penambah pengetahuan
dan wawasan bagi penulis sehubungan dengan pembuatan karya ilmiah.
5. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan
informasi bagi pembaca mengenai efektifitas penerapan metode pembelajaran
eksperimen pada pembelajaran sains.
6. Adapun Penggunaan Metode Eksperimen tidak semua dapat digunakan dalam