• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Metode Talking Stick Siswa Kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Metode Talking Stick Siswa Kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH DAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE TALKING

STICK SISWA KELAS V SDN SUMBERINGIN KULON 01 TULUNGAGUNG

SKRIPSI

OLEH

DADANG TRI WAHYUDI NIM. 201110430311149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS

dengan Penerapan Metode Talking Stick Siswa Kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Tidak lupa sholawat

serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan

dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terimaksih banyak kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin

untuk penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ichsan Anshory AM., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar dan dosen Pembimbing I.

3. Yulianti, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar memberikan

waktu, masukan, bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Kamdani, S.Ag. selaku Kepala SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung atas

kesempatan untuk melakukan penelitian.

5. Lasnik, S.Pd. selaku guru kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung

yang memberikan bantuan dan bimbingan dalam penelitian, dan semua pihak

yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat

ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini memberikan manfaat bagi yang

membacanya. Aamiin.

Malang, 4 Februari 2016

(4)

DAFTAR ISI

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 7

1.7 Definisi Istilah ... 7

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14

2.3 Pengertian Metode Pembelajaran ... 15

2.3.1 Ciri-ciri Metode Pembelajaran... 16

2.3.2 Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran ... 17

2.4 Talking Stick ... 18

2.4.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Talking Stick ... 19

2.5 Pelaksanaan Pembelajaran IPS dengan Metode Talking Stick ... 21

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan... 22

2.7 Kerangka Pikir... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 27

(5)

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 29

3.4 Subyek Penelitian ... 29

3.5 Data dan Sumber Data... 29

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.7 Instrumen Penelitian ... 31

3.8 Teknik Analisis Data ... 32

3.9 Prosedur Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Paparan Data ... 37

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 37

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 48

4.2 Pembahasan ... 56

BAB V PENUTUP ... 60

5.1 Kesimpulan... 60

5.2 Saran ... 61

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget ... 13

Tabel 2.2 Tabel perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan ... 24

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Klasikal ... 33

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 43

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 45

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 46

Tabel 4.4 Refleksi Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 47

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 52

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 54

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model PTK oleh Kemmis & Mc. Taggart... 28

Gambar 4.1 Kegiatan Apersepsi Siklus I ... 39

Gambar 4.2 Siswa Mengambil Nomor Undian Kelompok ... 40

Gambar 4.3 Siswa Duduk Berkelompok dan Membaca Materi ... 40

Gambar 4.4 Kelompok 1 Bermain Talking Stick ... 41

Gambar 4.5 Kelompok 2 Bermain Talking Stick ... 42

Gambar 4.6 Kegiatan Apersepsi Siklus II ... 50

(8)

DAFTAR DIAGRAM

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 64

Lampiran 2 RPP Siklus I ... 68

Lampiran 3 RPP Siklus II ... 72

Lampiran 4 Rangkuman Materi Siklus I ... 76

Lampiran 5 Rangkuman Materi Siklus II ... 80

Lampiran 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 84

Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 88

Lampiran 8 Sampel Evaluasi Siswa Siklus I ... 91

Lampiran 9 Sampel Evaluasi Siswa Siklus II ... 94

Lampiran 10 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 97

Lampiran 11 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 98

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I Observer 1 ... 99

Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus I Observer 2 ... 101

Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus II Observer 1 ... 103

Lampiran 15 Lembar Observasi Guru Siklus II Observer 2 ... 105

Lampiran 16 Lembar Observasi Siswa Siklus I Observer 1 ... 107

Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus I Observer 2 ... 109

Lampiran 18 Lembar Observasi Siswa Siklus II Observer 1 ... 111

Lampiran 19 Lembar Observasi Siswa Siklus II Observer 2 ... 113

Lampiran 20 Lembar Wawancara ... 115

Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian dari Kantor Jurusan ... 118

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prastya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar

melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hidayati. 2004. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual: konsep dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Maufur, Hasan Fauzi. 2009. Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan. Semarang: PT. Sindur Press.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Silberman, Melvin L.. 2009. 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. Sugihartono, dkk.. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Yuma Pustaka. Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Dikdasmen, Depdiknas.

Supriatna, Nana, dkk.. 2007. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI Press.

(11)

Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Genesindo.

Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Sinar Grafika.

Usman, Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahab, Abdul Aziz dkk. 2005. Konsep dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka. Wahyuni, Sri. 2012. Penerapan Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPA Kelas IV di SDN 2 Posona, 1 (1). (Online), (jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/2515), diakses 16

November 2015).

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam

membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan

perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung

jawab. Pengertian pendidikan secara luas adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3).

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang

didorong untuk mengembangkan keterampilan berfikir. Proses pembelajaran

di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal

(13)

2

berusaha untuk menghubungkan yang diingat itu dengan kehidupan

sehari-hari. Akibatnya, siswa merasa bosan saat proses pembelajaran di dalam kelas

berlangsung. Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan

meningkatkan mutu pembelajaran, terutama pembelajaran di Sekolah Dasar.

Pendidikan dasar merupakan tempat bagi siswa untuk memperoleh

ilmu yg paling awal, dan paling menentukan bagi peserta didik untuk

memperoleh ilmu pada pendidikan selanjutnya. Guru yang bertindak sebagai

pendidik, dituntut untuk benar-benar menguasai seluruh materi pelajaran yang

akan disampaikan pada peserta didik, namun ketika tingkat pemahaman guru

sudah baik, belum tentu materi yang diajarkan dapat dengan mudah diserap

oleh siswa. Pada umumnya, guru berbicara dengan kecepatan 100 hingga 200

kata per menit, jika siswa benar-benar berkonsentrasi, mereka akan dapat

mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap 50 hingga 100 kata per

menit, atau setengah dari apa yang dikatakan guru” (Silberman, 2009:24).

Berbagai cara dan metode dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan

belajar mengajar untuk menyampaikan informasi agar efektif dapat diterima

oleh siswa. Namun, seefektif apapun penyampaian materi pelajaran oleh

guru, tidak semuanya dapat diterima oleh siswa. Ketika pemahaman siswa

dirasa masih belum maksimal, tentu seorang guru harus memikirkan cara agar

siswa dapat berlatih lebih banyak tentang materi tersebut.

Untuk itu, guru perlu meningkatkan mutu pengajarannya, dimulai

dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan,

karakteristik siswa, materi yang diajarkan, sumber belajar yang tersedia dan

(14)

3

pembelajaran yang kurang sesuai dengan harapan dan masih jauh dari

pembelajaran yang PAIKEM. Seperti yang diungkapkan oleh Suprijono

(2011:7), PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat

didefinisikan sebagai suatu pendekatan mengajar dengan menggunakan

metode pembelajaran dan media pengajaran yang sesuai dan disertai penataan

lingkungan sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran menjadi aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Berbagai metode pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi yang

PAIKEM sangat banyak, diantaranya adalah pemanfaatan metode Talking

Stick. Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang dipergunakan guru

dengan media tongkat dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan

(Maufur, 2009:88). Guru akan memberikan sebuah tongkat kepada salah satu

siswa, kemudian tongkat akan diberikan kepada siswa yang lainnya secara

bergantian dengan iringan lagu, dan siswa yang mendapatkan tongkat pada

saat lagu berhenti, akan diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 November 2015 dengan

Lasnik, S.Pd., selaku wali kelas V SDN Sumberingin kulon 01 Tulungagung,

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perjuangan melawan

penjajah dan pergerakan nasional Indonesia semester I masih banyak yang

kurang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) jika dibandingkan

dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,

(15)

4

minat baca siswa, 3. Metode pembelajaran yang digunakan dalam

menyampaikan materi dominan ceramah.

Permasalahan yang muncul dan terlihat dalam kegiatan pembelajaran

yaitu:

a. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih banyak yang di bawah

KKM. Hal ini disebabkan siswa kurang menguasai materi dan kurang

membaca, jadi hasil belajar yang didapatkan siswa pada mata pelajaran

IPS belum sesuai dengan KKM yang disepakati, yaitu 70.

b. Pada saat guru menyampaikan materi mata pelajaran IPS masih

menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas, dan siswa harus

membaca materi kembali sehingga pembelajaran masih terlihat monoton.

c. Siswa belum terkondisikan dengan baik karena beberapa siswa yang

jenuh saat pembelajaran berlangsung mengganggu siswa yang lainnya.

Hal tersebut terlihat pada saat dilakukan observasi pada tanggal 12

November 2015, ada 8 siswa dari jumlah siswa 14 dengan persentase 57%

yang belum mendapatkan nilai di atas KKM yang telah disepakati, yaitu 70.

Hal seperti ini dapat terjadi karena kurangnya variasi pembelajaran dan

metode pembelajaran yang selalu sama, yang membuat siswa kurang tertarik

dalam memperoleh informasi tentang materi yang sedang dipelajari. Dengan

(16)

5

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana penerapan pembelajaran IPS kelas V SDN Sumberingin

Kulon 01 Tulungagung dengan mengunakan metode Talking Stick?

1.2.2 Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode

Talking Stick pada kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pembelajaran IPS

dengan metode Talking Stick pada siswa kelas V SDN Sumberingin

Kulon 01 Tulungagung.

1.3.2 Untuk mengetahui dan menjelaskan peningkatan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode Talking Stick pada

siswa kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung.

1.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar IPS

dengan Penerapan Metode Talking Stick Siswa Kelas V SDN Sumberingin

Kulon 01 Tulungagung ” dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Jika menerapkan metode Talking Stick sebagai metode pembelajaran IPS

kelas V SDN Sumberingin Kulon 01 Tulungagung, maka hasil belajar siswa

(17)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

praktis maupun secara teoritis.

1.5.1 Manfaat teoritis

1.5.1.1 Menambah wawasan dalam melaksanakan penelitian, terutama

penelitian pada pembelajaran IPS kelas V SD.

1.5.1.2 Memberikan salah satu solusi dalam meningkatkan pemahaman

siswa tentang pelajaran IPS.

1.5.2 Manfaat bagi guru.

1.5.2.1 Guru mengetahui secara langsung penerapan metode Talking

Stick yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.

1.5.2.2 Guru dapat menerapkan metode Talking Stick sebagai alternatif

pada pembelajaran selanjutnya.

1.5.3 Manfaat bagi peneliti.

1.5.3.1 Peneliti mendapat pengalaman yang berbeda karena secara

langsung mengetahui keadaan dan situasi pembelajaran di kelas

dengan menerapkan metode Talking Stick pada mata pelajaran

IPS.

1.5.3.2 Sebagai bahan belajar dalam menyusun rancangan penelitian

dan pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick.

1.5.4 Manfaat bagi peneliti selanjutnya.

(18)

7

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Sumberingin

Kulon 01 Tulungagung yang berjumlah 14 siswa, yang terdiri dari 9 siswa

laki-laki dan 5 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perjuangan

melawan penjajah dan pergerakan nasional Indonesia semester genap tahun

ajaran 2015-2016. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas kebutuhan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar dalam rangka

untuk mencapai prestasi belajar siswa yang lebih baik lagi.

Kurikulum yang dilaksanakan di SDN Sumberingin Kulon 01

Tulungagung adalah KTSP. Penelitian ini difokuskan pada peningkatan hasil

belajar mata pelajaran IPS kelas V materi perjuangan melawan penjajah dan

pergerakan nasional Indonesia, karena KKM pada materi tersebut belum

tercapai sesuai ketentuan sekolah. Adapun Kompetensi Dasar (KD) dalam

penelitian ini yaitu 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada

masa penjajahan Belanda dan Jepang. Metode yang digunakan dalam

pembelajaran IPS pada penelitian ini adalah metode Talking Stick.

1.7 Definisi Istilah

1.7.1 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya pengajaran dari puncak proses (Hamalik, 2005:34).

1.7.2 Pengertian IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang

(19)

8

sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial

kehidupan. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek

disiplin ilmu, karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik

dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik

yang bersifat holistik (Sapriya, 2009:20).

1.7.3 Menurut Usman (2002:22) metode mengajar dapat berarti alat yang

merupakan perangkat atau bagian dari suatu strategi pengajaran.

Strategi pengajaran juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan

untuk mencapai tujuan.

1.7.4 Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode pembelajaran yang

dipergunakan guru dengan media tongkat dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Metode talking stick berguna untuk

melatih keberanian siswa dalam menjawab dan berbicara kepada orang

lain (Maufur, 2009:88). Talking Stick (tongkat berbicara) termasuk

salah satu metode pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif

merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja

Gambar

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget .............................      13
Gambar 3.1 Model PTK oleh Kemmis & Mc. Taggart..............................

Referensi

Dokumen terkait

Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengidentifikasi jenis tuturan berdasarkan modus kalimat yang digunakan, serta

Waktu penggunaan ruang sekretariat Ormawa yang berada di tingkat fakultas diatur sesuai dengan ketentuan masing-masing fakultas dan tidak.. melebihi waktu sebagaimana

Nilai debit keluaran model kurang baik pada kondisi curah hujan rendah, hal ini ditandai dengan debit puncak keluaran model yang nilainya tidak jauh berubah dari nilai debit

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuji dalam penelitian ini yang di lakukan dengan Structural equation modeling yang telah di jelaskan pada bab

Tindakan apa saja yang sudah dilakukan untuk menolong keselamatan klien dan terapi farmakologis ( obat-obatan ) apa saja yang sudah diberikan.  Tindakan yang sudah dilakukan :

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya membahas faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan ibu melaksanakan IMD yang meliputi faktor usia ibu,

Untuk membedakan penelitian yang berjudul Teknik Persuasi dan Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat pada Slogan Iklan dalam Aplikasi Belanja di Google Play

Website ini mendiskusikan Sistem Operasi yang dikeluarkan Windows dan Linux, dimana di dalamnya terdapat tampilan menu utama, tampilan profil setiap Sistem Operasi dan tampilan