• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO CLEAR PADA PENGGUNA FACEBOOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO CLEAR PADA PENGGUNA FACEBOOK"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO CLEAR

PADA PENGGUNA FACEBOOK

Oleh

ADHITIYA RIFKI

Tingkat persaingan perdagangan di Indonesia semakin ketat dengan banyak perusahaan baru, setiap perusahaan berlomba mencari konsumen dengan promosi penjualan yang tepat. Unilever dengan produk shampoo Clear telah melakukan promosi penjualan di media sosial dengan sangat baik namun promosi penjualan yang dilakukan belum mampu membuat produk tersebut menjadi pemimpin pasar. Tujuan penelitian untuk menganalisa sejauh mana pengaruh promosi penjualan di media sosial terhadap keputusan pembelian apakah promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian atau sebaliknya. Analisis Regresi Sederhana digunakan untuk menguji pengaruh promosi penjualan di media sosial terhadap keputusan pembelian shampo Clear pada pengguna Facebook serta menggunakan teknik Purposive Sampling sebagai teknik penyampelan.

(2)

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DI MEDIA SOSIAL

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO CLEAR

PADA PENGGUNA FACEBOOK

Oleh

Adhitiya Rifki

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DI MEDIA SOSIAL

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO CLEAR

PADA PENGGUNA FACEBOOK

(Skripsi)

Oleh

Adhitiya Rifki

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……….………. iii

SURAT PERNYATAAN ……….………. iv

RIWAYAT HIDUP ……….……….………. v

MOTTO ………. vi

PERSEMBAHAN ………. vii

SANWACANA ………. viii

DAFTAR ISI ……….………. x

DAFTAR GAMBAR ……….………...…………. xiii

DAFTAR TABEL ….………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….………. xv

Halaman I. PENDAHULUAN ……….………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2 Rumusan Masalah ………….……….. 11

1.3 Tujuan Penelitian …………...……….. 11

1.4 Kegunaan Penelitian ………..……….. 12

1.5 Kerangka Pemikiran Teoritis .……….. 13

1.6 Hipotesis ……….. 14

II. TINJAUAN PUSTAKA ……….……….. 15

2.1 Landasan Teori ………..……….. 15

2.1.1 Pengertian Pemasaran ……….. 15

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ……….. 17

2.1.3 Promosi ………..……….. 18

2.1.3.1 Promosi Penjualan ………….……….. 21

2.1.3.2 Jenis Promosi Penjualan ……….. 22

(6)

Halaman

2.1.3.4 Tujuan Promosi Penjualan ….……….. 25

2.1.4 Keputusan Pembelian ……….. 28

2.2 Penelitian Terdahulu ………..……….. 30

III. METODE PENELITIAN …….………. 31

3.1 Jenis Penelitian ………...………. 31

3.2 Lokasi Penelitian ………. 32

3.3 Jenis dan Sumber Data ……...………. 32

3.3.1 Data Primer ………. 32

3.3.2 Data Sekunder ………. 33

3.4 Populasi dan Sampel ………..………. 33

3.4.1 Ukuran Populasi ……….………. 33

3.4.2 Sampel ………. 33

3.5 Metode Pengumpulan Data ………. 34

3.5.1 Kuesioner Online …………...………. 34

3.5.2 Studi Pustaka ……….………. 35

3.6 Operasional Variabel ……….………….………. 36

3.6.1 Variabel Penelitian ……….………. 36

3.6.2 Definisi Operational Variabel ………. 37

3.7 Validitas dan Reliabilitas ………. 40

3.7.1 Uji Validitas ………. 40

3.7.2 Uji Reliabilitas ………. 41

3.8 Metode Analisis Data ……….………. 42

3.8.1 Analisis Data Kualitatif ……..………. 42

3.8.2 Analisis Data Kuantitatif ………. 42

3.8.2.1 Analisis Regresi Sederhana ………. 42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 44

4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas …...……….. 44

4.1.1 Hasil Uji Validitas ………….……….. 44

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ……….……….. 49

4.2 Analisis Data Kualitatif …….……….. 51

4.2.1 Hasil Responden ……….. 51

4.2.2 Hasil Analisis Responden Pengguna Shampo Clear dan Facebook . 51

4.2.3 Hasil Analisis Responden Pelaku Like pada Fanspage Clear …….. 52

4.2.4 Hasil Analisis Pekerjaan Responden .……….. 53

4.2.5 Hasil Analisis Tingkat Usia Responden ……….. 54

4.2.6 Hasil Analisi Waktu Responden Membuka Facebook ……..…….. 55

(7)

xii

Halaman

4.3.1 Hasil Tanggapan Tentang Promosi Penjualan ……...……….. 56

4.3.2 Hasil Tanggapan Tentang Keputusan Pembelian …..……….. 58

4.4 Analisis Data Kuantitatif ………. 60

4.4.1 Hasil Analisis Regresi Sederhana …...………. 60

4.5 Pembahasan ………... 63

V. KESIMPULAN DAN SARAN ………. 64

5.1 Kesimpulan ………. 64

5.2 Saran ………..………. 65

5.3 Keterbatasan Penelitian …….………. 65 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ……...………. 67

Lampiran 2 Distribusi Data Responden ………. 74

Lampiran 3 Distribusi Jawaban Promosi Penjualan ..………. 75

Lampiran 4 Distribusi Jawaban Keputusan Pembelian ………. 76

Lampiran 5 Distribusi Jawaban Variabel X ..………. 77

Lampiran 6 Distribusi Jawaban Variabel Y ..………. 80

Lampiran 7 Validitas ……….………. 83

Lampiran 8 Realibilitas …….………. 85

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Survey Pengguna Shampo di Indonesia 2014 ……….. 8

1.2 Survey Pengguna Media Sosial di Indonesia 2014 ……….. 9

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ……….. 30

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian X………. 38

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Y………. 39

4.1.1 Hasil Uji Validitas variabel X ……….. 45

4.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel X ……...……….. 46

4.1.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y……….. 47

4.1.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y ……...……….. 48

4.1.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X …...……….. 49

4.1.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y …...……….. 50

4.2.1 Hasil Survey Jenis Kelamin ………...……….. 51

4.2.2 Hasil Survey Pengguna Clear dan Facebook .……….. 51

4.2.3 Hasil Survey Responden Pelaku Like ……….. 52

4.2.4 Hasil Survey Pekerjaan Responden ...……….. 53

4.2.5 Hasil Survey Usia Responden ……….. 54

4.2.6 Hasil Survey Lama Waktu Membuka Facebook ……….. 55

4.3.1 Hasil Tanggapan Responden Tentang Promosi Penjualan ….…….. 56

4.3.2 Hasil Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian .……. 58

4.4.1 Hasil Uji Regresi Sederhana ………...……...………... 61

[image:9.595.122.501.236.531.2]
(10)

M O T O

“Berbuat baiklah kepada orang lain seperti kamu berbuat baik pada diri sendiri”

( Muhammad SAW )

“Kamu tidak akan berubah kalau selalu tidur”

( Dra. Darnili )

“Orang yang bisa merubah nasib kamu, hanya kamu sendiri”

( Sumardi S.Sos )

“Kita bukanlah orang yang berbakat tetapi kita orang yang berlatih”

(11)

vii

P E R S E M B A H A N

Segala puji kepada Allah SWT berkat nikmat hidupnya saya mampu menyelesaikan penelitian ini. Penelitian saya persembahkan kepada :

Ayahku tercinta Sumardi Saberan S.Sos yang telah membimbingku menjadi pria dewasa. Beliau yang mengajariku berbagai hal agar aku menjadi pria yang berguna bagi keluarga, masyarakat, negara dan agama.

Ibuku tercinta Dra. Darnili yang telah mengandung, melahirkan dan menyusuiku sewaktu kecil dan merawatku hingga menjadi seorang pria dewasa. Beliau yang selalu memberikanku semangat dan menjadikanku sebagai pria yang mampu berfikir mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk.

(12)
(13)
(14)

R I W A Y A T H I D U P

Peneliti dilahirkan di Bandar Lampung, 22 Agustus 1990. Merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Sumardi Saberan S.Sos dan Dra. Darnili.

Riwayat pendidikan :

TK Al-Kautsar Rajabasa, Bandar Lampung (1995). SDN 2 Labuhan Ratu, Bandar Lampung (1996). MTsN 1 Tanjung Karang, Bandar Lampung (2002). SMAN 5 Sukarame, Bandar Lampung (2005).

UNILA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen (2009).

(15)

viii

S A N W A C A N A

Segala puji kepada Allah SWT berkat nikmat sehatnya saya mampu menyelesaikan penelitian dan shalawat kepada Muhammad SAW yang telah membawa saya kepada dunia yang lebih teratur dalam kehidupan.

Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan Dosen Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penelitian skripsi ini.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Pendamping atas kesediaannya memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penelitian skripsi ini.

(16)

6. Bapak Ayi Ahadiyat, S.E., M.B.A selaku Pembimbing Akademik yang banyak membantu saya dalam kegiatan perkuliahan.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang pernah mengajar saya selama kegiatan perkuliahan.

8. Ibu dan Ayah yang selalu mendorong dan memberikan motivasi kepada saya agar menyelesaikan perkuliahan.

9. Sahabat saya Billy Sukarson Pratama S.E , Andika Yuliansyah S.E , Suhendra Cahyadi S.E , Rizky Iskandar A.Md.gz yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan perkuliahan.

10.Teman-teman Manajemen 09 Septi, Amri, Boy, Riski, Putra, Rifki, Faris, Olan, Priyono, Yusuf, Baga, Jalal, Rangga, Daeng, Agung dan Deny yang telah memberikan banyak pengalaman hidup selama masa perkuliahan. 11.Milanisti Indonesia Sezione Lampung dan Dragon Nest Lampung yang

selalu memberikan hiburan disaat tubuh tidak dalam kondisi terbaik.

Saya berdoa, Kesehatan dan Keselamatan untuk kalian semua …

Bandar Lampung, 5 Oktober 2015

(17)

1. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh perusahaan selalu berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan mendapatkan konsumen baru. Dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi keinginannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang diluncurkan dipasar.

(18)

perilaku konsumennya. Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka (Kotler dan Keller, 2008:214). Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan perusahaan pesaing yang dapat memberikan nilai tambahan yang lebih besar kepada konsumen. Pemikiran yang berorientasi pada pasar dan konsumen merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi di era persaingan bisnis yang sangat ketat.

Era ini diyakini pula sebagai era dengan ketidakpastian yang dibarengi dengan munculnya tingkat pertumbuhan yang tidak menentu. Salah satu penyebabnya adalah tingginya tingkat persaingan didunia bisnis baik lokal maupun global. Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka dibutuhkan adanya promosi penjualan yang efektif.

(19)

3

pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli (Kotler dan Armstrong, 2008:226). Pengambilan keputusan oleh konsumen dalam membeli suatu barang maupun jasa tentunya berbeda, bergantung pada jenis keputusan pembelian yang dikehendaki. Konsumen memiliki perilaku pembelian yang cukup rumit dengan adanya berbagai perbedaan yang terdapat pada produk dengan jenis yang sama, tapi merek dan spesifikasi produk yang umumnya berbeda. Melakukan keputusan pembelian tentunya dibutuhkan keyakinan dan rasa percaya diri yang kuat dari pelanggan.

Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang membuat perusahaan-perusahaan berusaha meningkatkan promosi penjualannya menjadi lebih baik. Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan lainnya. Perusahaan harus lebih fleksibel di zaman yang selalu berubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan untuk selalu meningkatkan promosi penjualan terhadap produk yang dihasilkannya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan atribut produk, kebijakan harga, promosi, mendesain dan memilih saluran distribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini.

(20)

dibutuhkan oleh konsumen dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan di pengaruhi oleh promosi penjualan.

Shampo dengan merek Clear adalah sebuah produk yang ahli dalam bidang kesehatan kulit kepala yang secara aktif memberikan jalan keluar terbaik terhadap masalah ketombe dan masalah-masalah kepala lain sehingga rambut dan kulit kepala tampak lebih sehat. Clear diluncurkan di Indonesia sejak 1975 alasan utama untuk memberikan solusi efektif terhadap masalah ketombe. Clear adalah merek anti ketombe terbesar di Indonesia, untuk selalu menjaga kedekatan dengan konsumen Clear melakukan beberapa aktivasi seperti menjaga agar tetap cocok dengan pasar sasaran, menarik pasar sasaran, menjaga kecintaan terhadap merek, dan menjadi dekat dengan pelanggannya melalui media sosial seperti Facebook.

(21)

5

penjualan serta mengukur jangkauan dari segala promosi penjualan yang dilakukan.

Facebook adalah layanan media sosial terbesar di dunia yang diluncurkan pada 2004 yang dimiliki oleh Facebook, inc. Facebook memiliki pengguna aktif sebanyak lebih dari satu miliar di seluruh dunia namun pengguna harus mendaftarkan dirinya untuk dapat menggunakan situs ini. Pendiri Facebook adalah Mark Zuckerberg. Keanggotaan situs ini awalnya terbatas untuk universitas Harvard saja namun seiring perkembangan zaman situs ini dapat digunakan oleh semua orang yang memiliki akses internet. Facebook juga adalah layanan media sosial terlengkap dengan layanan chating, video, group, fanspage, photo dan layanan lainnya yang sangat berguna untuk sarana berpromosi. Sebagian besar pendapatan Facebook berasal dari promosi produk banyak perusahaan. Menurut www.comscore.com sebuah perusahaan riset pemasaran internet, Facebook memperoleh data sama banyaknya dengan pengunjung Google dan Microsoft dan Facebook adalah salah satu jenis media sosial paling terkenal di dunia dan situs ini mendapatkan berbagai macam penghargaan seperti Top 100 classic websites, People’s voice award, Best overall startup and product. Hingga

sekarang Facebook telah menjadi situs media sosial terbesar di dunia.

(22)

Menciptakan persepsi di pikiran konsumen mengenai suatu produk/jasa/brand, dibutuhkan pemikiran yang tepat yaitu media promosi penjualan apakah yang cocok dan efektif, agar persepsi dan kesan yang ingin disampaikan dapat melekat kuat dibandingkan produk/jasa/brand lainnya yang sejenis. Banyak media promosi penjualan yang dapat digunakan dari mulai yang umum hingga unik atau baru, misalnya menggunakan media sosial. Media sosial atau situs jejaring sosial seperti Facebook hingga kini dimanfaatkan sebagai media promosi penjualan yang ternyata cukup efektif dalam memperoleh calon konsumen baru.

Para pebisnis membuat akun-akun pada situs jejaring sosial Facebook untuk dapat memberikan informasi mengenai produk/jasa/brand mereka agar bisa lebih dikenal masyarakat. Banyaknya konsumen yang merasakan manfaat dari media sosial untuk memberikan informasi membuat konsumen lebih percaya pada rekomendasi online dibanding promosi penjualan umum seperti brosur, katalog, spanduk, dan lain lain. Sehingga diharapkan dengan berpromosi dengan menggunakan media sosial Facebook dapat mempengaruhi keputusan pembelian sehingga meningkatkan penjualan shampo Clear oleh perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk.

(23)

7

terhadap keputusan pembelian shampo Clear tersebut serta menggunakan pengguna media sosial Facebook sebagai respondennya.

(24)
[image:24.595.113.516.140.433.2]

Tabel 1.1 Survey Pengguna Shampo di Indonesia 2014

Shampo

Merek TBI TOP

Pantene 25. 1 % TOP

Clear 22.5 % TOP

Sunsilk 16.5 % TOP

Lifebuoy 10.9 %

Dove 6.1 %

Rejoice 4.8 %

Zinc 4.6 %

Head & Shoulders 2.5 %

Sumber : Www.topbrand-award.com tahun 2014

(25)
[image:25.595.112.516.138.376.2]

9

Tabel 1.2 Survey Pengguna Media Sosial di Indonesia 2014

Pengguna Media Sosial

Jenis Media Sosial Jumlah Pengguna

Facebook 65.000.000

Twitter 19.500.000

Line 10.000.000

Google+ 3.400.000

Linkedlin 1.000.000

Path 700.000

Sumber : Www.kominfo.go.id tahun 2014

(26)

Peneliti mengetahui bahwa shampo Clear bukanlah pemimpin pasar oleh sebab itu hal ini menjadi daya tarik untuk meneliti produk ini. Mengapa dengan promosi penjualan yang dilakukan tidak dapat membuat shampo Clear sebagai pemimpin pasar serta mencari pengaruh antara promosi penjualan dan keputusan pembelian konsumen.

Selanjutnya penelitian ini menjelaskan bahwa Facebook memiliki jumlah pengguna media sosial terbesar di Indonesia sehingga media sosial ini dipilih sebagai media yang baik menjadi sumber penelitian. Media lain yang digunakan untuk proses pengumpulan data adalah sebuah blog survey dimana responden akan memberikan penilaian terhadap pertanyaan yang telah disediakan dan berhubungan erat dalam penelitian ini. blog dapat dikunjungi pada alamat www.adhitiyarifki.blogspot.com.

(27)

11

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diketahui bahwa shampo Clear adalah produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen pengguna shampo di Indonesia hal ini dapat kita ketahui melalui hasil survey. Namun dalam hal ini shampo Clear bukanlah pemimpin pasar maka dari itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti lebih jauh bagaimana promosi penjualan yang dilakukan perusahaan agar dapat menjadi pemimpin pasar. Sedangkan mengapa media sosial Facebook yang peneliti pilih, karena Facebook merupakan media sosial dengan pengguna terbesar di Indonesia.

Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan perusahaan shampo Clear telah menarik perhatian peneliti dan menciptakan pertanyaan apakah kegiatan promosi penjualan tersebut berpengaruh atau tidak terhadap keputusan pembelian, maka peneliti menentukan sebuah rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah promosi penjualan di media sosial Facebook berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian shampo Clear.

1.3Tujuan Penelitian

(28)

1.4Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran dan penelitian guna meningkatkan layanan terhadap konsumen sehingga dapat meningkatkan kualitas produk. Hasil penelitian ini akan dikirimkan melalui e-mail kepada perusahaan shampo Clear.

2. Bagi Peneliti

Menjadi tugas akhir mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata 1 ( S1 ) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Sehingga peneliti berhasil mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.

3. Bagi Akademisi

(29)

13

1.5Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan mengenai promosi penjualan serta pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian, maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Konsep dikembangkan peneliti dari penelitian Merdiana Noor 2010

Peneliti dalam membuat kerangka pemikiran karena di pengaruhi promosi penjualan tersebut apa yang dilakukan promosi penjualan perusahaan sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kegiatan apa yang dilakukan perusahaan sehingga mampu menarik konsumen untuk menggunakan produk mereka dan bagaimana cara mereka mempertahankan konsumen dengan menggunakan promosi penjualan yang tepat dengan indikator sampel, pameran dagang, paket harga dan kontes.

Promosi penjualan diharapkan dapat member kontribusi tinggi terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga perusahaan mendapatkan konsumen baru yang potensial dan loyal terhadap produk Clear sehingga perusahaan tetap dapat menjaga kelangsungan hidupnya.

PROMOSI

PENJUALAN

KEPUTUSAN

(30)

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, dan didasarkan pada penelitian terdahulu oleh Merdiana Noor dengan judul “Pengaruh Promosi Penjualan

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang untuk mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran dirancang untuk memberi arti melayani dan memuaskan kebutuhan konsumen yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang pengertian pemasaran.

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2008:6) pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

(32)

pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Lamb, Hair dan McDaniel, 2001:6).

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatanbisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swasta dan Irawan, 2003:76).

Berdasarkan definisi tersebut, pemasaran mencakup kegiatan sebagai berikut :

1. Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen.

2. Merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi keinginan konsumen tersebut.

(33)

17

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Penanganan proses pertukaran memerlukan analisa, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Disinilah pentingnya Manajemen Pemasaran. Menurut (Basu Swastha dan Irawan, 2000:7) Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut (Kotler, 2002:14) Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.

Menurut (Buchari Alma, 2007:130) manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dipemasaran.

(34)

2.1.3 Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Buchari Alma, 2007:79).

Sedangkan menurut (Kotler dan Armstrong, 2008:68) promosi adalah aktivitas yang menkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Menurut (Basu Swastha, 2000:349) promosi adalah info atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan segala bentuk komunikasi satu arah yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut (Stanton, 2000:5) promosi terdiri atas lima unsur atau metode promosi, diuraikan sebagai berikut :

1. Periklanan (Advertising)

(35)

19

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity) Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. Publisitas adalah suatu komunikasi promosional tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan perusahaan, yang disajikan melalui media, akan tetap tidak dibayar oleh sponsor atau perusahaan.

4. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

(36)

Menurut (Dharmamesta, 2002:280) tujuan promosi dalam perusahaan, yaitu :

1. Modifikasi tingkah laku

Dengan promosi perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik tentang dirinya dan dengan demikian bisa merubah tingkah laku serta pendapat konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong pembelian produk.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan perihal suatu produk.

3. Membujuk

Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian, sering perusahaan tidak ingin mendapat tanggapan instan dari konsumen, tetapi lebih mengutamakan kesan positif.

4. Mengingatkan

(37)

21

2.1.3.1 Promosi Penjualan

Dalam melakukan promosi penjualan produsen harus dapat mengemas suatu tawaran seperti potongan harga, hadiah, undian dan lain-lain yang dianggap menarik minat beli konsumen. Selain itu produsen juga dapat melakukan promosi penjualan dengan mengadakan kegiatan seperti : pameran, hiburan, demonstrasi produk dan sebagainya yang dapat ditawarkan.

Menurut (Saladin, 2007:136) promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, serta ditujukan untuk mendorong lebih kuat respon pasar.

Menurut (Tjiptono, 2008:546) promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran atau intensif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk mendapatkan respon spesifik dan segera.

(38)

2.1.3.2 Jenis Promosi Penjualan

Dalam bukunya (Blattberg dan Neslin, 1990:104) juga menjelaskan bahwa promosi penjualan pada dasarnya terbagi atas dua jenis, yang pertama adalah Promosi Penjualan Konsumen (Consumer Oriented Sales Promotion), terdiri dari sample gratis, kupon, penawaran, pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, dan lain-lain. Promosi penjualan ini merupakan bentuk Business to Consumer, atau promosi penjualan yang lebih ditunjukan bagi konsumen akhir. Sedangkan jenis kedua adalan Promosi Penjualan Pedagang (Trade Oriented Sales Promotion), terdiri dari tunjangan iklan dan pajangan, barang gratis, dan sebagainya.

Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama menurut (Tjiptono, 2008:221) dari promosi penjualan yaitu :

1. Promosi konsumen (consumer promotions), meliputi : kupon produk sample gratis, premi, hadiah, undian dan seterusnya.

2. Promosi dagang (trade promotions), meliputi: diskon kas, barang dagang , bantuan peralatan, dan insentif lain untuk pengecer atau pegadang grosir.

(39)

23

2.1.3.3Alat Promosi Penjualan

Penjelasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa promosi penjualan ditunjukan kepada konsumen akhir atau yang bisa disebut consumer sales promotions. Didalan promosi penjualan konsumen dibutuhkan alat-alat yang dapat mendukung agar program promosi dapat berjalan dengan efektif.

Adapun alat-alat promosi penjualan konsumen yang dijelaskan sebelumnya telah digunakan oleh shampo Clear untuk menjalankan program-program promosi penjualannya yang ditunjukan kepada konsumen akhir. Alat promosi yang digunakan oleh shampo Clear dalam menjalankan kegiatan promosi penjualan adalah sampel, pameran dagang, paket harga dan kontes.

(40)

1. Sampel

Sejumlah kecil produk yang ditawarkan kepada konsumen akhir untuk dicoba. Ada sample yang diberikan cuma-cuma, tetapi ada juga yang dijual dengan harga pengganti ongkos. Sampel dapat dibagikan langsung ke rumah-rumah, dikirimkan via pos, dibagikan di foto, digabungkan dengan produk lain, atau ditempelkan pada iklan. Member sample merupakan cara yang paling efektif sekaligus juga paling mahal untuk memperkenalkan produk baru.

2. Pameran Dagang

Banyak indrustri menampilkan dan menjual dagangan mereka pada pameran dagang yang memungkinkan penjual mendemonstrasikan produk, memberi informasi, menjawab pertanyaan, membandingkan merek, dengan persaingan dan melakukan pesanan.

3. Paket Harga

Paket harga yang dicantumkan oleh produsen langsung pada lebel atau kemasan. Paket harga menawarkan harga produk tertentu lebih murah kepada konsumen.

4. Kontes

(41)

25

2.1.3.4Tujuan Promosi Penjualan

Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008:117) bahwa tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa bisa menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. Promosi penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan personal, atau sarana bauran promosi lainnya. Promosi konsumen biasanya harus diikalankan dan dapat menambah gairah serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara umum dari pada hanya menciptakan penjualan jangka pendek atau penukaran merek sementara, promosi penjualan harus memperkuat posisi produk atau jasa dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Jika dirancang dengan benar, semua sarana promosi penjualan mempunyai potensi untuk membangun gairah jangka pendek maupun hubungan konsumen jangka panjang.

Ada beberapa tujuan utama promosi yang ingin dicapai melalui promosi penjualan diantaranya (Blythe, 2000:104) :

1. Meningkatkan Volume Penjualan

Hampir semua promosi penjualan akan meningkatkan jumlah orang yang berkunjung, diluar waktu-waktu tertentu seperti ada event khusus atau diskon musiman.

2. Meningkatkan Frekuensi dan Jumlah Pembelian

(42)

konsumen terhadap penjualan yang bertujuan meningkatkan frekuensi atau jumlah pembelian. Hal ini merupakan tujuan jangka pendek perusahaan pada umumnya saat memutuskan melakukan promosi penjualan.

3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan dibangun dari kepuasan atas jasa atau produk yang kita berikan dan berlanjut menjadi hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Oleh sebab itu promosi penjualan digunakan selain untuk mendorong pembelian juga sekaligus memberika penghargaan atas loyalitas dan kepercayaan yang diberikan pelanggan.

4. Meningkatkan Pembelian Percobaan

(43)

27

5. Menciptakan Ketertarikan

Promosi terhadap nilai yang menciptakan ketertarikan umumnya bercirikan humor, hasil penemuan, menjadi topic pembicaraan, dan berhubungan dengan gaya.

6. Menciptakan Kesadaran

Untuk produk baru yang baru akan diluncurkan, menciptakan kesadaran merupakan tujuan utama. Bagi produk yang siklusnya sudah matang tantangan yang dihadapinya berbeda karena tujuannya adalah menjaga ketertarikan.

7. Strategi Persaingan

Promosi penjualan yang agresif terkadang dapat menyaingi peroduk pesaing atau setidaknya dapat menahan laju pesaing. Hal ini terjadi karena konsumen mengevaluasi alternative sebelum melakuakn pembelian, dimana salah satunya adalah mengevaluasi keuntungan lebih apa yang akan diterima apabila memilih produk sejenis tetapi berbeda merek dan disinilah letak persepsi konsumen terhadap efektifitas promosi penjualan terutama bagi konsumen yang sensitive terhadap harga.

8. Melakukan Diskriminasi Para Pengguna

(44)

2.1.4 Keputusan Pembelian

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.

Menurut (Kotler, 2002:476) kelima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Jika kebutuhan diketahui maka konsumen akan serta memahami kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masalah dapat ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi pada tahap inilah proses pembelian itu mulai dilakukan.

2. Pencarian Informasi

(45)

29

3. Penilaian Alternatif

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin, konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi beberapa merek alternatif dalam satu susunan pilihan.

4. Keputusan Pembelian

Jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis pembelian, waktu pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen benar-benar membeli produk.

5. Perilaku Setelah Membeli

(46)
[image:46.595.114.516.188.726.2]

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

Peneliti Merdiana Noor

Tahun 2010

Judul Pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen

D’loop clothing di Bandung

Metode Product Moment

Hasil Promosi penjualan mempengaruhi keputusan pembelian

Peneliti Puji Kurniawati

Tahun 2012

Judul Pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Honda di Semarang

Metode Cross Sectional

Hasil Promosi penjualan mempengaruhi keputusan pembelian

Peneliti Dini Hariny

Tahun 2010

Judul Pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Oriflamme di

Yogyakarta

Metode Deskriptif dan Verifikatif

Hasil Promosi penjualan mempengaruhi keputusan pembelian

(47)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2005:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. Maksudnya penelitian ini merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal atau sesuai dengan kenyataan sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

(48)

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada pengguna media sosial Facebook yang telah melakukan like pada fanspage shampo Clear, selain itu Facebook responden dengan Facebook peneliti juga telah terhubung sebagai teman.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan, serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Primer

(49)

33

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dalam penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari internet dan buku yang berhubungan dengan judul skripsi.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Ukuran Populasi

Penelitian ini populasinya adalah pengguna media sosial Facebook yang telah melakukan like pada fanspage shampo Clear.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011:62). Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna media sosial Facebook yang sudah melakukan like pada fanspage shampo Clear sebanyak 100 dan proses pemilihan responden menggunakan Purposive Sampling dimana peneliti menentukan sendiri jumlah sampel dengan pertimbangan tertentu.

1. Pengguna shampo Clear sekaligus pengguna Facebook 2. Sudah melakukan like pada fanspage shampo Clear

(50)

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Kuesioner Online

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:199).

Dalam penelitian ini kuesioner dapat dilihat dalam sebuah blog yang beralamatkan www.adhitiyarifki.blogspot.com. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan metode scoring, responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi :

1. Identitas responden.

2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Kemudian jawaban dari setiap pertanyaan tersebut ditentukan skornya dengan menggunakan skala Likert yaitu : (1,2,3,4,5) dengan kriteria umum untuk skor yang digunakan untuk jawaban adalah :

Sangat Setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

(51)

35

3.5.2 Studi Pustaka

(52)

3.6 Operasional Variabel

3.6.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:32). Didalam penelitian ini dikembangkan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand, 2006:11). Nilai variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen biasa dilambangkan dengan Y. Variabel terikat (dependent Variabel) yaitu keputusan pembelian konsumen terhadap shampo Clear ( Y )

2. Variabel Independen

(53)

37

3.6.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menurut (Supranto, 2003:14) adalah terdiri dari upaya mereduksi konsep dari tingkat abstraksi menuju ketingkat yang lebih konkret, dengan jalan merinci atau memecah menjadi dimensi kemudian elemen, diikuti dengan upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan elemen-elemen, dimensi dari suatu konsep. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Promosi penjualan Promosi penjualan dalam penelitian ini merupakan kegiatan mengkombinasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

2. Variabel Dependen

(54)
[image:54.595.106.518.138.503.2]

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian (X)

Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Skala

1 2 3 4 5

Promosi Penjualan (X)

Sejauh mana produsen dapat mengemas suatu penawaran kepada konsumen.

Sampel Sering dilakukan pembagian sampel gratis

Likert

Pameran Dagang

Sering diadakan pameran dagang disuatu tempat

Paket Harga Sering diberikan paket harga produk

Kontes Sering dilakukan kontes

(55)
[image:55.595.107.516.138.560.2]

39

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian (Y)

Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Skala

1 2 3 4 5

Keputusan Pembelian (Y) Sejauh mana konsumen menerima suatu penawaran oleh suatu perusahaan Pengenalan Masalah

Kebutuhan konsumen terhadap produk

Likert

Pencarian Informasi

Informasi yang didapat konsumen terhadap prosuk Penilaian

Alternatif

Penilaian terhadap produk pesaing

Keputusan Pembelian

Keputusan membeli produk

Perilaku Setelah Membeli

Perilaku setelah penggunaan produk

(56)

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Untuk mendukung analisis regeresi dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya (Azwar, 2012:7).

Kriteria penilaian uji validitas adalah :

1. Apabila r hitung > 0.195, maka item kuesioner tersebut valid.

2. Apabila r hitung < 0.195, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

(57)

41

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas adalah suatu indek yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu penelitian pengukur dapat dipercaya (Azwar, 2012:8). Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliable hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, selama aspek yang diukur dalam dari subjek memang belum berubah. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Croanbach’s Alpha.

Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS 17.0. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah :

1. Apabila hasil Croanbach’s Alpha > Croanbach Alpha minimum ( 0.6 ) maka kuesioner tersebut reliabel.

(58)

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah bentuk analisa yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif ini merupakan data yang hanya dapat diukur secara langsung (Umar, 2004:19).

3.8.2 Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif yaitu analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Sugiyono, 2005:7). Dalam penelitian ini, analisis data kuantitatif yang digunakan antara lain.

3.8.2.1 Analisis Regresi Sederhana

(59)

43

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + bX + e Dimana :

Y = Keputusan pembelian a = Nilai konstanta

b = Angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel keputusan pembelian yang didasarkan pada veriabel promosi penjualan. Bila b ( + ) maka naik dan bila ( - ) maka terjadi penurunan.

(60)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Y = 5.473 + 0.748X Jadi setiap promosi penjualan mengalami kenaikan maka keputusan pembelian naik sebesar 0.748 yang berarti variabel promosi penjualan berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian.

2. Diketahui bahwa R Square 0.560 nilai tersebut menunjukkan 56% varians keputusan pembelian dipengaruhi oleh promosi penjualan dan 44% sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar promosi penjualan yaitu periklanan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi dan pemasaran langsung.

3. Nilai signifikan variabel promosi penjualan 0.00 < 0.05 berarti variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap variabel pengambilan keputusan.

Berdasarkan kesimpulan tersebut penelitian ini memiliki hasil :

(61)

65

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka ada beberapa saran yang akan dikemukakan oleh peneliti antara lain :

1. Sebaiknya produsen Clear lebih sering memberikan sampel gratis kepada konsumen agar konsumen baru dan konsumen coba-coba dapat mecoba produk Clear.

2. Sebaiknya pameran dagang dilakukan per bulan mengingat konsumen perlu mengetahui produk baru yang diluncurkan dan produk yang Clear yang beredar dipasaran.

3. Sebaiknya potongan harga yang diberikan tertera langsung di kemasan agar penjual tidak dapat menjual barang dengan harga lebih mahal.

4. Sebaiknya dalam pemberian hadiah diumumkan atau terdapat saksi-saksi yang melihat proses pengundian hadiah seperti pihak kepolisian dan notaris.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Kurangnya minat responden mengisi kuesioner online.

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchori. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Arifin, Adyatma. 2012. Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. Astuti, Wahjuni, S. dan Cahyadi. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek

Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan di Surabaya atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Majalah Ekonomi.

Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Belch, George E. 2001. Advertising and Promotion. Boston: McGraw Hill. Blattberg, Robert C, Neslin, Scott A. 1990. Sales Promotion. Michigan: Prentice

Hall.

Blythe, Jim. 2000. Marketing Strategy. South Wales: McGraw Hill.

Dharmamesta. 2002. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hariny, Dini. 2010. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Oriflamme di Yogyakarta.

(63)

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehallindo

Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Index.

Kurniawati, Puji. 2012. Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis.

Lamb, C.W, Hair, J.F dan McDaniel, C. 2001. Pemasaran 2. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Saladin, Djaslim. 2007. Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta.

Stanton, W. J. 2006. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Mandar Maju. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. 2003. Teknik Sampling Untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta: Rinika Cipta.

Swastha, Basu. 2000. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Swastha, B. dan Irawan. 2008. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

Liberty.

Tjiptono, Fandi. 2008. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gambar

Tabel Penelitian Terdahulu ………………………………………..    30
Tabel 1.1 Survey Pengguna Shampo di Indonesia 2014
Tabel 1.2 Survey Pengguna Media Sosial di Indonesia 2014
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk shampoo Clear, (2) Untuk mengetahui pengaruh perceived

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang berhubungan dengan pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian untuk menginap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan. Bentuk

Menyatakan bahwa stripsi ini yang berjudul *Pengaruh Internet lllarheting dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen online PTIIooIigans Indonesia'

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan.. Bentuk

Bauran promosi tersebut terdiri dari periklanan, promosi penjualan Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah periklanan dan promosi penjualan berpengaruh terhadap konsumen

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi media sosial (online) dan Word of Mouth (WOM) terhadap keputusan pembelian konsumen Toko Buku La

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa bagaimana pengaruh kebijakan promosi penjualan, kualitas poduk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen dilihat dari tingkat penjualan