vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Promosi penjualan yang baik menjadi faktor penting dalam kegiatan pemasaran untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya. Dengan pengaruh dan dampak yang besar, maka suatu perusahaan dapat membuat konsumen memilih produknya karena dipengaruhi oleh promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian penelitian ini menguji dampak dari promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk pasta gigi Pepsodent dan mengetahui apakah promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap keberlangsungan hidup perusahaan. Data didapat melalui survei langsung. Sampel yang diambil adalah mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Jumlah responden 422; dari pengolahan normalitas, 10 dianggap outliers, total yang dapat digunakan 97,63%. Jumlah responden yang datanya dapat diolah 412 orang. Hipotesis dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen pasta gigi Pepsodent, pada responden mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Promotion of good sales is an important factor in marketing activities to maintain the viability of the company and reach out to consumers as much as possible. With great influence and impact, then a company can make consumers choose products because influenced by sales promotion undertaken by the company. This study therefore examined the impact of sales promotions on consumer purchasing decisions on products Pepsodent toothpaste and find out if the sales promotion have a positive effect on the survival of the company. Data obtained through direct surveys. Samples taken are the students of Maranatha Christian University. Number of respondents 422; from the processing of normality, 10 are considered outliers, the total usable 97.63%. The number of respondents that data can be processed 412 people. The hypothesis in this study have a significant difference between sales promotions on consumer purchasing decisions Pepsodent toothpaste, the respondent students at Maranatha Christian University.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Landasan Teori ... 10
2.1.1 Definisi Konsep Pemasaran ... 10
2.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran ... 13
2.1.3 Pengertian Promosi Penjualan ... 15
2.1.4 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ... 26
2.3 Rerangka Teori ... 29
2.4 Rerangka Pemikiran ... 30
2.5 Model Penelitian ... 31
2.6 Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Jenis Penelitian ... 32
3.2 Populasi dan Sampel ... 33
3.2.1 Populasi ... 33
3.2.2 Sampel ... 33
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 34
3.3 Devinisi Operasional Variabel ... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.5 Teknik Analisis Data ... 39
3.5.1 Uji Instrumen ... 39
3.5.1.1 Uji Reliabilitas ... 40
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 41
3.5.2.1 Uji Multikolinieritas ... 41
3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 41
x Universitas Kristen Maranatha
3.5.3 Uji Regresi ... 43
3.5.3.1 Analisis Regresi Berganda ... 43
3.5.4 Uji Hipotesis ... 43
3.5.4.1 Uji F (Uji Simultan) ... 43
3.5.4.2 Uji t ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Hasil Penelitian ... 49
4.1.1 Hasil Penelitian Berdasarkan Variabel Domografis/ Variabel Kontrol ... 49
4.1.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Uji Instrumen ... 51
4.1.2.1 Validitas ... 51
4.1.2.2 Reliabilitas ... 52
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 53
4.1.3.1 Uji Multikolinearitas ... 53
4.1.3.2 Uji Heteroskedadistitas ... 54
4.1.3.3 Uji Normalitas ... 56
4.1.4 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ... 58
4.1.5 Uji Hipotesis Parsial (Uji t) ... 60
4.2 Pembahasan ... 63
4.2.1 Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Promosi yang Dilakukan PT. Unilever ... 63
4.2.2 Analisis Pengaruh Promosi Penjualan PT. Unilever Secara Simultan dan Parsial ... 67
4.2.3 Tabel Uraian ... 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Simpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan ... 76
5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya ... 77
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Top Brand Survei 2015 ... 7
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ... 25
Gambar 2.2 Rerangka Teori ... 29
Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran ... 30
Gambar 2.4 Model Penelitian ... 31
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 26
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 34
Tabel 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Usia ... 50
Tabel 4.3 Hasil Penelitian Berdasarkan Fakultas/ Jurusan ... 50
Tabel 4.4 Uji Instrumen Validitas Alat Ukur ... 51
Tabel 4.5 Reliabilitas ... 53
Tabel 4.6 Coefficientsa ... 54
Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 56
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 57
Tabel 4.9 ANOVAa ... 59
Tabel 4.10 Model Summaryb ... 59
Tabel 4.11 Coefficientsa ... 60
Tabel 4.12 ANOVA ... 61
Tabel 4.13 Model Summaryb ... 62
Tabel 4.14 Coefficientsa ... 63
Tabel 4.15 Uraian ... 68
Tabel 4.16 Frequencies ... 70
Tabel 4.17 Statistics ... 72
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dalam mempromosikan sebuah produk menjadi lebih baik dan semakin gencar dilakukan oleh sebuah perusahaan, untuk mendapatkan
pangsa pasar yang lebih besar. Persaingan usaha yang semakin sengit membuat sebuah perusahaan semakin gencar mempromosikan produknya, agar dikenal dan
diingat oleh konsumen, yang membuat keputusan pembelian terhadap produk tersebut semakin besar.
Ketatnya persaingan dalam dunia usaha, dapat dilihat dari gencarnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan, melalui media elektronik seperti internet, televisi, radio maupun media cetak seperti majalah, tabloid dan Koran.
Promosi yang paling menarik adalah berupa gambar bergerak dan suara yang mampu membius para penonton untuk membuat keputusan pembelian terhadap
produk yang dipromosikan.
Brand yang sudah lama dan dikenal oleh masyarakat Indonesia yang
mampu menjadi market leader adalah produk pasta gigi Pepsodent. Pasta gigi
adalah kebutuhan pokok yang digunakan oleh masyarakat umum, tidak dipengaruhi oleh faktor usia ataupun gender. Pepsodent sudah mengeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha Pepsodent merupakan produk pasta gigi tertua dan paling terkenal di
Indonesia, pada masa penjajahan pun sudah memiliki ketenaran di masa tersebut. Pepsodent pun adalah produk pasta gigi pertama yang menggunakan floride pada
tahun 1980-an, Pepsodent juga aktif mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar dan layanan pemeriksaan gigi dengan gratis.
Karies atau gigi berlubang adalah permasalahan yang sering dijumpai di
rongga mulut. Sesuai data global WHO (2000) menunjukkan 60-90% anak-anak sekolah di negara industri memiliki gigi berlubang. Batu, 30 Mei 2013 – Karies
atau gigi berlubang adalah permasalahan yang sering dijumpai di rongga mulut. Sesuai data global WHO (2000) menunjukkan 60-90% anak-anak sekolah di
negara industri memiliki gigi berlubang.
Sementara di Indonesia, prevalensi pengalaman karies aktif sebesar 72,1% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007. Walaupun prevalensinya tinggi namun
karies masih sering dianggap sepele oleh masyarakat. Salah satu penyebab utama
karies adalah karena adanya penumpukan plak di permukaan gigi. Plak
merupakan kumpulan dari bakteri, asam, dan saliva (air liur) yang melekat erat di rongga mulut. Plak makin sering terbentuk bila makanan yang kita konsumsi mengandung karbohidrat atau yang mengandung gula.
(http://www.unilever.co.id/id/media-centre/pressreleases/2013/Pepsodent-School-Progrem-Jawa-Timur.aspx)
Dengan banyaknya masalah dalam gigi berlubang dengan persentase yang sangat besar,menyebabkan terbukanya pasar pasta gigi .Dengan pasar pasta gigi yang besar maka berlomba-lomba para pemasar dalam suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha Seperti yang dilakukan oleh Pepsodent,melakukan promosi penjualan
dengan cara yang bervariasi agar dapat menarik dan membangkitkan keinginan berbelanja terhadap produk tersebut. Peranan pemasaran dalam keberhasilan
perusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempertahankan keberadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan. Dengan semakin banyaknya jumlah dan jenis produk yang masuk ke pasaran
untuk dijual yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah baru bagi perusahaan, misalnya dengan tumbuhnya persaingan yang semakin ketat antara
perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya.
Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam persaingan yang
semakin ketat ini adalah dengan diperolehnya laba melalui peningkatan keputusan pembelian konsumen. Usaha Peningkatan keputusan pembelian suatu produk perusahaan ditunjang dengan adanya program-program promosi yang baik ,
sehingga konsumen merasa tertarik untuk membeli produk tersebut.
Seperti halnya dalam memilih pasta gigi, seseorang yang mengkonsumsi
pasta gigi mempunyai berbagai macam pilihan.Hal ini disebabkan oleh banyaknya jenis merek pasta gigi yang ada di pasaran, sehingga mereka yang ingin mengkonsumsinya harus selektif dalam memilih produk yang sesuai dengan
keinginannya. Selain itu konsumen harus memperhatikan atribut yang ada
dalam produk tersebut (dalam hal ini : kualitas, kemasan, harga, kesegaran,
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap
konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan ini memaksa para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan
pemasaran yang salah satunya merupakan kegiatan promosi.
Pasta gigi merupakan produk consumer goods yang berdasarkan kebiasaan pembelian konsumennya dapat digolongkan menjadi convenience
goods, yaitu produk yang dibeli dan dipakai secara teratur . Berdasarkan
durability–nya, pasta gigi merupakan produk nondurable yaitu produk yang
digunakan sekali pakai. Strategi pemasaran yang paling cocok untuk kategori produk ini adalah dengan menjaga ketersediaan produk di banyak lokasi (outlet),
menetapkan margin keuntungan yang kecil agar harga penjualan tidak terlalu tinggi dan gencar beriklan untuk mendorong preferensi merek dan niat menggunakan atau mencobanya (Kotler, 2000).
Ketersediaan produk di lokasi(outlet),harus didorong dengan promosi penjualan yang efektif agar menjadi pendorong konsumen mencoba suatu produk
dan menarik konsumen,salah satunya dengan melakukan diskon.Banyak outlet di Indonesia yang melakukan promosi diskon,untuk mempengaruhi keputusan pembelian yang akan diambil,dipengaruhi oleh harga yang di tawarkan .
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasta gigi, Pepsodent ditawarakan dengan promo diskon 20 persen di Hypermart Mall Panakkung (MP). Promo
berlaku 7-9 November 2014.
Lely Hamriani, salah satu karyawan hypermart MP, kepada Tribun, saat ditemui, Jumat (07/11/2014), mengatakan promo berlaku untuk beberapa produk
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
(http://makassar.tribunnews.com/2014/11/07/hypermart-tawarkan-diskon-20-persen-untuk-Pepsodent)
Pepsodent sebagai pemimpin pasar produk pasta gigi di
Indonesia,menyadari pentingnya pemahaman masyarakat akan permasalahan gigi.Agar masyarakat mengetahui akan informasi dengan jelas bagaimana harus bertindak,maka Pepsodent sering melakukan promosi penjualan dengan cara
mendatangkan dokter gigi kepada masyarakat luas,terutama terhadap pelajar Sekolah Dasar.Salah satu tujuan dalam promosi penjualan adalah mendorong
konsumen untuk mencoba suatu produk dan mempererat hubungan jangka panjang(Kotler:2005:300).
Pepsodent menyadari bahwa bila ditanamkan sejak dini,maka seorang dapat mengigat dan mempuyai pemahaman yang baik terhadap suatu merk,yang berguna untuk menunjang kebutuhan dalam menggunakan pasta gigi,yang dapat
menghindari agar seorang konsumen lari ke merk yang lain.Dan kampanye yang dilakukan oleh Pepsodent mengajak agar para orang tua membantu anaknya agar
menyikat gigi dua kali sehari,yang bertujuan agar terhindar dari gigi berlubang,dari sisi penjualan Pepsodent dapat meningkatkan volume penjualan dengan cara promosi penjualan yang efektif tersebut.
Dari kacamata psikologi, orangtua terutama ibu adalah figur paling penting sebagai “role model” dalam mengajarkan suatu kebiasaan kepada anak, karena
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha belajar suatu perilaku tertentu. Salah satunya dalam hal menyikat gigi dengan
memberikan contoh berulang kali sehingga menjadi kebiasaan.
Dukungan yang lebih luas untuk kampanye Pepsodent Sikat Gigi Malam
Sebelum Tidur/SST kalo ini juga diberikan oleh Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI). Dengan penuh semangat drg. Syarif Hidayat, SpKGA(K) selaku Ketua IDGAI mengajak para ibu untuk memulai dan membiasakan diri serta mengajak anak mereka menyikat gigi di malam hari sebelum tidur. “Jika
kebiasaan ini dilakukan secara rutin, dapat mengurangi masalah gigi berlubang
pada anak hingga 50%, karena bakteri berkembang biak lebih cepat di malam hari," ujar drg. Syarif.
“Melalui kampanye ini kita patut menyadari bahwa orangtua adalah
contoh terdekat bagi anak untuk memulai kebiasaan baik menyikat gigi dua kali sehari, terutama malam hari sebelum tidur,” tutup drg. Mirah.
(http://www.unilever.co.id/id/media-centre/pressreleases/2013/Perilaku-Menyikat-Gigi-dalam-keluarga.aspx)
Pepsodent merupakan merek pasta gigi dari berbagai produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Tbk, dengan konsep positioning sebagai pasta gigi keluarga Indonesia. Pasta gigi ini mempunyai beragam varian sesuai dengan
karakter penggunaan yang berorientasi kepada kepentingan konsumennya. Terdapat beragam jenis Pepsodent mulai dari tipe urlium kemasan biasa
(aluminium foil, dengan variasi ukuran tube), tipe tube kemasan plastik, tipe rasa baking soda, tipe untuk kesehatan gigi dan gusi dan lainnya.
PT. Unilever, Tbk. melakukan beberapa bentuk komunikasi pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha produk kepada pelanggan dan calon pelanggannya, antara lain periklanan,
promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat dan sponsorship hingga penjualan langsung yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Pepsodent menjadi market leader pasta gigi di Indonesia dengan ukuran 25 gram-190 gram dimana tingkat produksi rata-rata perhari 870.000 pcs. Dan pasta gigi putih Pepsodent memiliki keungulan dalam kandungan pasta gigi berupa
floride yang mencegah gigi berlubang dan kandungan CaGp yang memperkuat
kandungan floride untuk mencegah gigi berlubang.
Saat ini Pepsodent telah menjadi market leader di Indonesia dan memiliki varian produk yang bermacam-macam seperti klasik,herbal, whitening, complete
care dan anak-anak.Pepsodent menangkap kesempatan untuk menyosialisasi
sekaligus mempromosikan produknya kepada masyarakat Indonesia. Kekuatan utama untuk menjadi market leader adalah pemasaran dan promosi yang tepat
untuk menarik konsumen dan sesuai dengan keinginan konsumen. .
PASTA GIGI
MEREK TBI TOP
Pepsodent 70.8% TOP
Formula 7.8%
Ciptadent 7.5%
Close Up 7.2%
Gambar 1.1 Top Brand Survei 2015
BAB I PENDAHULUAN 8
Universitas Kristen Maranatha Pepsodent sudah menjadi Top Brand,dan meninggalkan para pesaing
nya,dengan porsi pasar yang dikuasai sebesar 70,8%,ini ditopang oleh pemasar sebagai ujung tombak dalam mempromosikan dan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.Sebagai market leader pasar,Pepsodent melakukan perkembangan pemasaran yang saat ini dipengaruhi oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Perusahaan harus lebih fokus memperhatikan apa yang
menjadi kebutuhan konsumen.
Promosi Penjualan menurut Kotler(2005:298),merupakan unsur kunci
dalam kampaye pemasaran.Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam,sebagian besar berjangka pendek,dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
Keputusan Pembelian menurut Peter dan Jhonson (2004), keputusan
pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya.
Maka peryataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu komunikasi pemasaran yaitu promosi yang dapat mempengaruhi untuk mengevalusi
pembelian suatu barang diantara banyak barang.
Dengan uraian di atas, maka peneliti ingin menganalisis promosi yang
BAB I PENDAHULUAN 9
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Promosi yang dilakukan PT.Unilever pada pasta gigi Pepsodent berpengaruh positif terhadap konsumen?
2. Apakah promosi yang dilakukan PT.Unilever pada pasta gigi Pepsodent berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis persepsi konsumen terhadap Promosi
Penjualan yang dilakukan PT. Unilever.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh promosi penjualan PT. Unilever
terhadap keputusan pembelian konsumen,secara simultan dan parsial.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan:Mendapatkan solusi yang dapat mengembangkan perusahaan,dan menjadi strategi alternatif dalam berbisnis,membantu
memperoleh keinginan konsumen agar menjadi loyal pada perusahaan.
2. Bagi Peneliti lain: Melalui penelitian ini agar dapat mengembangkan dan sebagai masukan untuk peneliti lain dan bermangfaat untuk melakukan
76 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pengolahan data yang sudah dicantumkan di BAB 4, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen pasta gigi Pepsodent. Dari pengolahan
data, sebesar 23.3% dari Keputusan pembelian dipengaruhi oleh Promosi Penjualan yang dilakukan oleh PT. Unilever.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sampling Gratis, Kupon, Rabat, Hadiah, Garansi Produk, Point of Purchase, Diskon, dan Produk Hadiah teradap Keputusan Pembelian pada konsumen pasta gigi Pepsodent. Dari
pengolahan data, sebesar 38.6% dari Keputusan pembelian dipengaruhi oleh Promosi Penjualan yang dilakukan oleh PT. Unilever.
3. Pengaruh bentuk promsosi penjualan yang paling besar muncul dari rabat, dimana kegiatan rabat yang dilakukan pada produk Pepsodent, akan mendorong munculnya keputusan untuk membeli.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan
1. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa strategi Promosi Penjualan yang dilakukan oleh produsen Pepsodent, yaitu PT. Unilever Indonesia sudah
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 77
Universitas Kristen Maranatha responden. Dengan adanya berbagai kegiatan Promosi Penjualan yang
dilakukan dalam pasar yang dimiliki, dapat mendorong keputusan untuk membali produk-produk Pepsodent.
2. Teknik Promosi Penjualan Rabat, merupakan teknik Promosi penjualan yang paling efektif dalam mendorong terjadinya pembelian produk Pepsodent. Dengan menyertakan produk bonus dalam bentuk yang sama, maka para
responden konsumen pasta gigi pepsoden akan lebih memilih produk Pepsodent saat terjadi kegiatan rabat dalam lingkingan toko.
5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
1. Peneliti menemukan bahwa dalam penelitian ini, alat ukur yang dibuat sudah cukup valid dan reliabel untuk menggambarkan hasil penelitian. Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan kuesioner
yang digunakan oleh peneliti.
2. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan
78 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi revisi kelima. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.
Buchari Alma. (2011).Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Bandung : Penerbit Alfabeta.
Kotler Philip,dan Gary Amstrong.(2012). Principles Of Marketing,Global Edition, 14 Edition, Pearson Education.
Kotler, P., K.L Keller,(2012), Marketing management, 14 th. ed, Pearson Education, Inc.,New Jersey.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Airlangga.
Kotler, Philip dkk. (2012). Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Buku Dua, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andy.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Molan jilid 2. Jakarta: Indeks.
Lountur, Ronny. (2007). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Ed 2. Jakarta: PPM.
Mardalis. (2004). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purnama, Lingga. (2000). Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Santoso, Singgih. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Schiffman, L.G., dan L.L. Kanuk.( 2006). Consumer Behavior. 7th Edition. New Jersey:Prentice Hall.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.
DAFTAR PUSTAKA 79
Universitas Kristen Maranatha
Swastha, Basu dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua, Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.
Swastha, Basu dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. (2005). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.