Peninjauan kembali (PK) kasus Munir dalam perkara terpidana Pollycarpus menurut Hukum Acara Pidana di Indonesia dan Hukum Islam
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
mengadakan penelitian sebagai bahan penulisan hukum dengan judul “ Pengajuan Peninjauan Kembali oleh Terpidana Mati Atas Dasar Kekeliruan Menerapkan Hukum dan
(2) Alasan dan pertimbangan hakim memutus bebas dan lepas dari segala tuntutan hukum pada kasus korupsi berdasarkan pada Pasal 191 ayat (1) KUHAP tentang putusan bebas
Ini sesuai dengan ketentuan Pasal 268 ayat (1) KUHAP yang mengatur peninjauan kembali tidak menangguhkan/menghentikan pelaksanaan putusan. Putusan Mahkamah Konstitusi
Demikian pula pada putusan No.84 PK/Pid/2006 (perkara Mulyar bin Samsi, Pengangkutan Hasil Hutan) dengan pertimbangan bahwa Pasal 263 ayat (1) telah mengatur
Sesuai ketentuan Pasal 263 ayat (3) KUHAP tersebut, jaksa dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali, dengan persyaratan apabila dalam putusan yang dimintakan
Dalam mencari suatu kebenaran untuk menjatuhkan putusan terhadap suatu tindak pidana yang akan dijatuhkan pada terdakwa, maka majelis hakim harus memutus berdasarkan
Alasan Peninjauan Kembali oleh Terpidana dengan dasar adanya novum dan kekhilafan/kekeliruan yang nyata sesuai dengan Pasal 263 (2) KUHAP adalah ditemukan bukti baru
Hal ini diatur dalam Pasal 263 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas