• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peninjauan kembali (PK) kasus Munir dalam perkara terpidana Pollycarpus menurut Hukum Acara Pidana di Indonesia dan Hukum Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peninjauan kembali (PK) kasus Munir dalam perkara terpidana Pollycarpus menurut Hukum Acara Pidana di Indonesia dan Hukum Islam"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

mengadakan penelitian sebagai bahan penulisan hukum dengan judul “ Pengajuan Peninjauan Kembali oleh Terpidana Mati Atas Dasar Kekeliruan Menerapkan Hukum dan

(2) Alasan dan pertimbangan hakim memutus bebas dan lepas dari segala tuntutan hukum pada kasus korupsi berdasarkan pada Pasal 191 ayat (1) KUHAP tentang putusan bebas

Ini sesuai dengan ketentuan Pasal 268 ayat (1) KUHAP yang mengatur peninjauan kembali tidak menangguhkan/menghentikan pelaksanaan putusan. Putusan Mahkamah Konstitusi

Demikian pula pada putusan No.84 PK/Pid/2006 (perkara Mulyar bin Samsi, Pengangkutan Hasil Hutan) dengan pertimbangan bahwa Pasal 263 ayat (1) telah mengatur

Sesuai ketentuan Pasal 263 ayat (3) KUHAP tersebut, jaksa dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali, dengan persyaratan apabila dalam putusan yang dimintakan

Dalam mencari suatu kebenaran untuk menjatuhkan putusan terhadap suatu tindak pidana yang akan dijatuhkan pada terdakwa, maka majelis hakim harus memutus berdasarkan

Alasan Peninjauan Kembali oleh Terpidana dengan dasar adanya novum dan kekhilafan/kekeliruan yang nyata sesuai dengan Pasal 263 (2) KUHAP adalah ditemukan bukti baru

Hal ini diatur dalam Pasal 263 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas