• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi komunikasi pemasaran penerbit pustaka Iman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi komunikasi pemasaran penerbit pustaka Iman"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh: SAIFUL BAHRI

108051000095

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

NIM : 108051000095

Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman

Pustaka Iman adalah salah satu penerbit buku yang tidak hanya menerbitkan buku umum tetapi penerbit Pustaka Iman juga menerbitkan buku bernuansa islami. Persaingan di industri penerbitan buku dewasa ini sangat kompetitif baik buku umum maupun buku yang bernuansa islami. Hal ini menuntut penerbit menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang baik demi untuk memasarkan buku terbitannya.

Bagaimana perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman? Bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasarannya? Dan bagaimana penggunaan media yang diterapkan oleh penerbit Pustaka Iman dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran?.

Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode studi kasus adalah penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian dengan menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam (deep interview) kepada kepala bagian promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman, pengumpulan data-data yang dimiliki penerbit Pustaka Iman dan observasi.

Berdasarkan hasil temuan data-data kemudian dikelompokkan kedalam level-level analisis SOSTAC (Situation, Objectives, Strategy, Tactic, Action, Control) kemudian, setiap level dideskripsikan sebagaimana metode studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini. Penerbit Pustaka Iman banyak pengaplikasikan dari strategi promotional mix, namun ketidakseimbangan dalam pengaplikasian strategi promotional mix mengakibatkan pada ketidakstabilan angka penjualan. Penerbit Pustaka Iman belum mengandalkan seluruh tools dari promotional mix secara berkesinambungan dan juga belum ada upaya yang maksimal. Buku-buku terbitan penerbit Pustaka Iman sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk bisa menjadi best seller karena buku-buku terbitan dari penerbit Pustaka Iman memiliki unique selling proposition yang cukup kuat. Namun sayangnya buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka Iman ini nampaknya belum dikomunikasikan secara tepat dan maksimal kepada masyarakat dan pembaca

(6)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah serta inayah peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan tidak

lupa sholawat dan salam kita disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Peneliti berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya. Namun, peneliti

juga yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki,

mengingat kemampuan dan pengetahuan peneliti yang serba terbatas.

Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan,

petunjuk, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

sepatutnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA

selaku Pudek I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang

Akademik dan Drs. H. Mahmud Djalal, MA, selaku Pudek II Bidang

Administrasi serta Drs. Study Rizal LK. MA, selaku Pudek III Bidang

Kemahasiswaan..

2. Drs. Jumroni, M. Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam

3. Dr. Rulli Nasrullah M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang selama ini

banyak memberikan masukan serta motivasi kepada penulis. Dan semua

(7)

iv

4. Faried Widjan selaku kepala redaksi penerbit Pustaka Iman yang selalu

membantu dalam pencarian data dalam penelitian ini. Deni ramdani selaku

kepala bagian promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman yang sudah

bersedia diwawancarai ditengah kesibukan dan seluruh karyawan penerbit

Pustaka Iman.

5. Orang tua Rubani dan Maryati yang selama ini selalu memberikan

motivasi, kasih sayang, dana, dan doa yang terus-menerus kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Alm. Alfan bawawi yang menjadi inspirasi dan mengenalkan musik

kepada peneliti.

7. Sahabat seperjuangan Herdina Rosidi, Ika Kurnia Utami, Aimatunnisa,

Gana Buana, Anisa turohmah , Ahmad Fauzi, Nurul Iman, Ferdian,

Gin-gin Gin-ginanjar, Jojo dan teman-teman KPI 2008 yang memberikan dukungan

agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

8. Boyors Family yang selalu ada dan terus mendukung Afandika, Ayn,

Geilandri, Erwin, Maman, Bambang Ferdian, Ajiz, Ichonk, Mahendra,

Sawiyo, Anto, Lancip, Wachid dan Alm. Yudha.

9. Band peneliti Why Phobe Danang, Erwin, Iqbal, dan Demia (Manager)

dan band sebelumnya yang sudah menjadi media untuk belajar The

Synthized, Blitzkrieg, Early Monday, Electrical Dance Fever.

10.Keluarga besar Stereocase Fadli, Shakira, Rifqi Fuad, Richard Emmanuel,

(8)

v

diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi selama ini.

Besar harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, dan

terutama bagi mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta serta khusus bagi peneliti sendiri.

Ciputat, 2 September 2013

Saiful Bahri

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metodelogi Penelitian ... 5

E. Tinjauan Pustaka ... 11

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KERANGKA TEORI A. Strategi Komunikasi Pemasaran dan Buku Islam ... 13

B. Komunikasi Pemasaran Buku Islam ... 21

C. Implementasi SOSTAC ... 27

BAB III GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Penerbit Pustaka Iman ... 33

B. Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman ... 35

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Strategi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman ... 38

B. Analisis SOSTAC ... 44

(10)

vii

B. Saran ... 74

(11)

viii

Tabel 4.1 Relasi Per Wilayah Jalur Formal Jakarta ... 41

Tabel 4.2 Jumlah Pendapatan Selama Tahun 2012 ... 44

(12)

ix

Gambar 4.2 Launching Buku Ngawur Karena Benar di TIM Jakarta ... 60

Gambar 4.3 Tampilan Situs Resmi Penerbit Pustaka Iman ... 64

Gambar 4.4 Tampilan Akun Facebook Penerbit Pustaka Iman ... 65

Gambar 4.5 Tampilan Akun Youtube Penerbit Pustaka Iman ... 65

(13)

x Penerbit Pustaka Iman

2. Surat Keterangan Wawancara

(14)

1 A.Latar Belakang Masalah

Buku merupakan salah satu saluran untuk menyampaikan pesan,

termasuk pesan keagamaan. Buku mejadi salah satu media untuk berdakwah.

Secara umum dakwah dibagi menjadi tiga hal yaitu dakwah bil lisan, dakwah bil

qolam dan dakwah bil hal. Dakwah bil lisan :secara bahasa berarti dakwah

dengan menggunakan ucapan. Adapun secara istilah, dakwah bil lisan adalah

memanggil, menyeru ke jalan Allah SWT. Dakwah jenis ini adalah penyampaian

informasi atau pesan dakwah melalui lisan. contohnya ceramah. Dakwah bil

qolam adalah metode dakwah yang menggunakan keterampilan tulis menulis.

Dakwah dengan metode ini mempunyai kelebihan tersendiri. Yaitu dapat

dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta jangkauannya lebih luas. Karena

sebuah karya akan terus bermanfaat dan tidak akan musnah sekalipun penulisnya

telah wafat. Dakwah Bil hal, istilah dakwah bil hal dipergunakan untuk merujuk

kegiatan dakwah melalui aksi atau tindakan atau perbuatan nyata. Metode ini

merupakan sebuah kerangka kerja kongkret dalam melaksanakan setiap kerja

dakwah dalam masyarakat, sehingga akan lebih efektif jika ditunjang dengan

konsep yang matang. Dakwah ini lebih berorientasi pada pengembangan

masyarakat.1

1

(15)

Buku menjadi salah satu media dakwah, buku hadir dari kolaborasi

antara penulis dan penerbit kemudian buku itu dipasarkan. Banyak buku-buku

yang bagus namun kurang laku dipasaran. Hal ini berkaitan dengan startegi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit tersebut

Banyak penerbit baru yang bermunculan dan menghadirkan buku yang

berkualitas. Penerbit dengan skala kecil sampai penerbit yang terhitung besar

dalam dunia penerbitan. Dengan adanya persaingan ini maka dibutuhkan suatu

konsep atau strategi komunikasi dalam membantu pemasaran produk atau buku

yang akan diterbitkan. Strategi komunikasi pemasaran ini penting bagi kemajuan

dan jalannya penerbit, karena strategi komunikasi pemasaran ini adalah ujung

tombak penerbit yang menentukan buku itu bisa diterima dan laku dipasaran.

Strategi komunikasi pemasaran yang jitu juga dibutuhkan oleh setiap

penerbit untuk bisa merebut hati konsumen yang berdampak pada kelangsungan

penerbit tersebut. Strategi komunikasi pemasaran yang baik juga dapat

menghindarkan perusahaan dari kegiatan promosi dan pemasaran yang tidak

efektif dan efisien.

Dalam dunia pemasaran terdapat suatu istilah Komunikasi Pemasaran

Terpadu (Integrated Marketing Communication / IMC). Apa yang dimaksud

dengan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication/

IMC) Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication /

IMC) dapat didefinisikan sebagai upaya perusahaan memadukan dan

mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya

secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk –

(16)

Pada penelitian ini, dikaji berbagai strategi komunikasi pemasaran yang

digunakan oleh salah satu penerbit buku yang sering menerbitkan buku dan sukses

menjadi best seller. Dengan memanfaatkan dan mengaplikasikan strategi

komunikasi untuk kemajuan dan perkembangan perusahaannya.

Pustaka Iman merupakan salah satu divisi dari Koperasi Insan Iman.

Mulai menerbitkan buku yang bekerja sama dengan Penerbit Hikmah (Kelompok

Mizan), untuk menerbitkan buku-buku Islam. Setelah menerbitkan 26 buku, pada

bulan Oktober 2004 Pustaka Iman menerbitkan buku secara mandiri.

Meskipun terhitung baru, pustaka iman mampu bersaing dengan

penerbit-penerbit terdahulu. Dengan memanfaatkan strategi komunikasi yang baik

dan efektif Pustaka iman percaya akan terus menerbitkan buku buku berkualitas

yang akan menjadi best seller.

Dari pemaparan latar belakang diatas dan pentingnya suatu strategi

komunikasi pemasaran yang benar dan efektif peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian ilmiah dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit

Pustaka Iman.

B.Pembatasan dan Perumusan masalah 1. Batasan masalah

Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan pada

penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya kepada

(17)

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah pada penelitian yaitu

a. Bagaimana perumusan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan

penerbit Pustaka Iman?

b. Bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan

penerbit Pustaka Iman?

c. Bagaimana pemanfaatan media dalam komunikasi pemasaran yang

dilakukan penerbit Pustaka Iman?

C.Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang penulis telah ungkapkan

diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengetahui bagaimana

strategi komunikasi pemasaran penerbit Pustaka Iman serta hambatan dan

masalahnya dan bagaimana mencari solusi dari permasalahan tersebut

2. Signifikansi Penelitian

a) Manfaat Teoritis

1. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan baik dari segi ilmu

komunikasi dan ilmu pemasaran.

2. Untuk memperaktekkan ilmu yang telah di pelajari tentang

komunikasi khususnya terutama tentang strategi komunikasi

pemasaran.

3. Merupakan sumber referensi dan kontribusi pemikiran di dalam

(18)

b) Manfaat praktis

1. Dengan penelitian ini diharapkan penerbit buku di indonesia dapat

mengerti dan mengimplementasikan bagaimana strategi komunikasi

dan pemasaran dengan baik demi kelangsungan dan kesuksesan

usahanya di masa mendatang.

2. Memberi masukan kepada penerbit buku di indonesia khususnya

penerbit pustaka iman.

D.Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Di tingkat metodologi, semenjak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial

sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial, yaitu pendekatan penelitian

kuantitatif dan kualitatif. Munculnya dua mazhab penelitian tersebut merupakan

konsekuensi metodologi dari perbedaan paradigma antara keduanya didalam

memandang hakikat realita sosial dan hakikat manusia.

Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi

adalah suatu pendekatan umum untuk menkajintopik penelitian. Metodologi

dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk

melakukan.2

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah metode studi kasus. Menurut Maxfield (1930), metode studi kasus adalah

penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik

atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu,

2

(19)

kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Sementara itu, produk penelitian kasus

adalah suatu generalisasi pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok,

lembaga, dan sebagainya. Sedangkan, ruang lingkupnya dapat mencakup segmen

atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu,

kelompok, atau sebagainya, baik dengan penekanan faktor-faktor kasus tertentu

maupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena

(Nazir,1988:67).3

Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian

yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian dengan

menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Menurut Robert K. Yin dalam

buku Andi Prastowo, secara umum studi kasus adalah strategi yang lebih cocok

bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, atau

jika peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa

yang akan diselidiki, bilamana untuk mengontrol peristiwa yang akan

diselidikidan jika fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa

kini) di dalam konteks kehidupan nyata.4

Adapun basuki mengatakan bahwa studi kasus merupakan kajian

mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan

mengungkapkan atau memahami sesuatu hal.5

Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa

keuntungan. Menurut Lincoln dan Guba bahwa keistimewaan studi kasus adalah

sebagai berikut :

3

Prastowo,andi, Memahami Metode-metode Penelitian, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011),h.127.

4 Ibid 5

(20)

a) Studi kasus merupakan sarana utama menyajikan pandangan subjek yang di

teliti.

b) Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang

dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

c) Studi kasus merupakan sarana yang efektif untuk menunjukkan hubungan yang

efektif antara peneliti dan responden.

d) Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal

yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi

juga kepercayaan.

e) Studi kasus memberikan “uraian” tebal yang diperlukan bagi penilaian atau

transferbilitas.

f) Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi

pemaknaan bagi fenomena dalam konteks tersebut.6

Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode studi kasus adalah

metode yang dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus, yang

bisa berupa peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan untuk

mengungkapkan atau memahami suatu hal.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a) Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kantor penerbit Pustaka Iman Kompleks

Ki Town House Blok H Jl. Raya limo RT 01 Rw 05 depok, 16515, Jawa

barat

.

6

(21)

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus 2012 sampai mei 2013.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis akan melakukan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

a) Data Primer

Data primer yang digunakan peneliti didapat melalui indepth interview

(wawancara mendalam). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.7

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan seperti dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.8 Biasanya data primer ini didapat dari penelitian langsung terhadap objek penelitian atau disebut juga penelitian

lapangan.

Penelitian lapangan (field research), yaitu cara penelitian dimana peneliti

terjun langsung di lapangan dan mengamati bagaimana proses penerbit Pustaka

iman dalam menjalankan kegiatan perusahaannya.

7

Lexy, Moleong J, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005),h.186

8

(22)

Dalam penelitian lapangan (field research) ini peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Wawancara mendalam (deep interview), yaitu teknik pengumpulan data

dengan proses tanya jawab secara mendalam dengan objek penelitian sesuai

dengan tujuan penelitian. Disini penulis mewawancarai bagian marketing dari

penerbit pustaka iman.

2) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bisa diartikan secara langsung

penulis mengamati penerbit Pustaka iman dalam kegiatannya.

3) Dokumentasi, yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas

penjelasan dari pemikiran terhadap peristiwa dan oleh penulis dengan sengaja

disimpan atau meneruskan keterangan atas peristiwa tersebut.9

Proses ini merupakan salah satu cara untuk menelusuri keberadaan

data-data primer maupun sekunder yang berupa tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari perusahaan. Studi ini merupakan studi pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.10 b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung atau

melengkapi data yang sudah ada salah satunya dengan penelitian kepustakaan

(library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca,

memahami, dan menguraikan secara sistematis terhadap buku-buku dan

sumber-sumber yang bersifat ilmiah dan berkaitan dengan judul penelitian ini.

9

Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 28.

10

(23)

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya

dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti

untuk diproses lebih lanjut. Misalnya data tentang rating televisi yang didapat dari

terbitan yang dikeluarkan oleh badan riset yang dikelola oleh swasta.11 Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,

yaitu dengan melalui search engine pada internet, membaca buku, dokumen, data

dari perusahaan atau mendapatkan melalui lembaga tertentu.

c) Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.12

Data-data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi dikumpulkan dan di analisis dengan teori Komunikasi pemasaran

yang akan penulis gunakan. Nantinya akan digunakan untuk menjadi acuan pada

saat menganalisis data. Fase ini merupakan proses penyederhanaan bentuk data

agar mudah dibaca dan dipahami. Setelah itu menganalisa data dengan menyusun

kata-kata kedalam tulisan yang lebih luas. d) Subjek dan Objek Penelitian

11

Umar, Husein. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 43

12

(24)

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah penerbit Pustaka iman. Dalam

hal ini orang-orang yang menjadi sumber data yang relevan dengan objek yang

diteliti, seperti direktur dan PR atau marketing dari penerbit Pustaka iman

sedangkan objek penelitiannya adalah divisi pemasaran penerbit pustaka iman.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan tinjauan pustaka. Dengan

mengadakan tinjauan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Peneliti melakukan

tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema yang sama

dengan penelitian (skripsi) ini. Berdasarkan hasil penelusuran peneliti ada

beberapa skripsi yang meneliti tentang strategi komunikasi. Tetapi belum ada satu

penelitian pun yang meneliti tentang strategi komunikasi penerbit Pustaka Iman,

di antaranya Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti Dalam Mensosialisasikan

Busana Muslim oleh Dian Putra (106051001800) mahasiswa fakultas dakwah dan

komunikasi. Strategi Komunikasi Program Pembibitan penghafal Al-Qur’an

Daarul Qur’an Dalam mensosialisasikan Program Sedekah Produktif oleh Syarif

Fadilah (107051002655) mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi. Strategi

Komunikasi Linda Agum Gumelar Dalam Program Pita Pink di Yayasan

Kesehatan Payudara Jakarta. Tentu saja penelitian-penelitian tersebut berbeda

dengan apa yang akan peneliti lakukan. karena peneliti akan melakuakan

(25)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman tentang

penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian yang terdiri

dari bab per bab yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari

skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,

masalah, perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan dan

kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian mengenai pengertian strategi, strategi

komunikasi pemasaran dan industri penerbitan buku.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini akan diuraikan tentang profil penerbit pustaka

iman, visi misi dan struktur penerbit pustaka iman.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam penelitian ini akan diuraikan tentang strategi komunikasi

pemasaran penerbit pustaka iman.

BAB V : PENUTUP

Dalam penelitian ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari

pembahasan dan hasil penelitian, serta memberikan saran sebagai

(26)

13 BAB II KAJIAN TEORI A.Strategi Komunikasi Pemasaran dan Buku Islam

1. Pengertian Strategi

Untuk menjalakan suatu kegiatan atau usaha kita memerlukan strategi

untuk menguatkan jalannya kegiatan usaha kita serta untuk mengantisipasi segala

kemungkinan yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan. Strategi berasal dari

bahasa Yunani yaitu “Srategos” (stratus yakni militer atau memimpin) yang

berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam

membuat rencana untuk memenangkan perang, konsep ini relevan dengan situasi

pada zaman dahulu yang sering di warnai oleh peperangan yang mana jendral

sangat dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang1.

Menurut Cook “Strategi merupakan bagian kahir dari bentuk pertama

pelayanan pada pelanggan, misi, nilai, tujuan, dan strategi. Untuk mengubah misi

dan nilai-nilai kenyataan, pada saat tujuan pelayanan pada pelanggan pun telah

dibangun, manajemen perlu menciptakan strategi pelayanan pada pelanggan”2 .

Menurut John A. Byrne dalam Suryanto, strategi didefinisikan sebagai

“sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan yang direncanakan,

penyebaran sumber daya, dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing dan

faktor-faktor lingkungan”3.

Menurut Lawrence R. Jauch strategi adalah rencana yang disatukan,

menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan

1

Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back To Basic Approach,(Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003), h.19

2

Cook, Sarah.Customer Care Excellence (Jakarta: Penerbit PPM. 2002),h.53.

3

(27)

tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yan tepat oleh perusahaan4.

Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy. MA.

Mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya mampu menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya5.

Adapun menurut Stainer dan Mineer, strategi adalah penempatan misi

perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan ekstenal dan

internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan

memastikan implementasinya secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan

tercapai6.

Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat menarik kesimpulan

tentang strategi yaitu strategi merupakan satu kesatuan rencana terpadu yang

diperlukan untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan, sehingga

dapat disusun suatu kekuatan untuk membangun organisasi atau perusahaan

dimana pada akhirnya strategi ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi

segala macam kekurangan dan kelemahan dari strategi itu sendiri.

Perusahaan atau organisasi yang membuat dan menyusun strategi

umumnya lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan atau organisasi yang

tidak menggunakan strategi dalam menjalankan kegiataannya. Karena dalam

4

Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: PT. Erlangga, 1988), cet.ke-3, h.12

5

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya 1992) cet ke-4, h.32.

6

(28)

mencapai suatu tujuan yang diharapkan strategi berperan penting dan pada

akhirnya menjadi tolak ukur perusahaan atau organisasi tersebut.

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Seperti dikatakan oleh Joel Ross dan Michael Kami bahwa sebuah

organisasi tanpa kemudi bagaikan kapal tanpa kemudi. Bergerak berputar dalam

lingkaran. Organisasi seperti itu bagaikan pengembara tanpa tujuan7

Ada tiga proses dalam perumusan strategi yaitu:8

a) Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi di dalamnya ialah pengembangan tujuan,

mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menetapkan strategi alternatif,

memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan

suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu

keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi

kerangka kerja diantaranya:

1) Tahapan In put (masukan)

Dalam tahapan ini yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai masukan

awal. Dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

2) Tahapan Pencocokan

Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada menghasilakn strategi

alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.9

7

Fred. R, david, Manajemen Strategi Konsep,(Jakarta: Prenhalindo,2002),h.3.

8

Ibid,h,5.

9

(29)

3) Tahapan Keputusan

Menggunakan satu macam teknik, setelah diproses dari input secara mendalam

mengevaluasi strategi alternatif yang diidentifikasikan dalam tahapan dua.10

Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan dengan tujuan, artinya

perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil yang besar.

b) Implementasi Strategi

Setelah menetapkan dan memutuskan strategi, langkah selanjutnya

adalah melaksanakan strategi yang telah kita tetapkan. Dalam melaksanakan

strategi ini perlu adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pihak. Agar tujuan

dari strategi yang dipilih dapat tercapai.

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian

sumber daya yang akan ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan

mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan

organisasi. Implementasi strategi juga sering disebut sebagai tindakan dalam

strategi karena implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang

dirumuskan menjadi tindakan.

Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam

mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah

arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem

informasi yang masuk.11

10

Ibid,h.198.

11

(30)

c) Evaluasi Strategi

Tahapan akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur

kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk

strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat

diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga

macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.

Adanya perubahan yang ada, akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian

tujuan, begitu pula dengan faktor internalyang diantaranya strategi tidak efektif

atau hasil imlpementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil akan

dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan).

Prosesnya dapat dilakukan dengan menyalidiki penyimpangan dari rencana,

mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah

pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi

harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih

penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan

rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggakan

atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila

tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau yang

(31)

3. Industri Buku Islam di Indonesia a) Sejarah Singkat

Buku tetap merupakan sarana utama untuk mengkomunikasikan

pengetahuan. Buku merupakan sesuatu yang sentral dalam memberikan informasi,

hiburan, analisi, dan pendidikan bagi jutaan orang di dunia.

Buku merupakan teknologi komunikasi tertua, sejak Johannes Gutenberg

menemukan alat cetak yang dapat digerakkan pada tahun 1455. sejak saat itu

banyak percetakaan buku bermunculan. Akhir abad ke-20 ini kita menghadapi

perubahan dalam dunia penerbitan. Gabungan dari faktor- faktor teknologi dan

komputerisasi.

Secara garis besar penerbitan di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu

penerbitan buku sekolah atau pelajaran, penerbitan buku umum dan penerbitan

buku agama. Pada masa penjajahan belanda penulisan dan penerbitan buku

sekolah dan pelajaran masih dikuasi oleh belanda. Usaha penerbitan buku agama

dimulai dengan penerbitan buku agama islam banyak dilakukan oleh orang arab

sedangkan buku agama kristen dikuasai oleh belanda.

Penerbitan buku bacaan umum berbahasa melayu pada saat itu banyak

dikuasai oleh bangsa cina, orang pribumi hanya bergerak pada penerbitan buku

berbahasa daerah. Untuk mengimbangi usaha penerbitan dari bangsa cina dan

kaum pribumi belanda membentuk penerbit buku bacaan rakyat dan pada tahun

1908 diubah namanya menjadi Balai Pustaka.

Pada tahun 1950 mulai bermunculan penerbit swasta di Indonesia ynag

sebagian besar berada di pulau jawa dan sebagian lainnya di pulau sumatera dan

(32)

mereka hanya tentang politis dan idealis. Pada tahun 1995 pemerintah indonesia

mulai mengambil alih semua perusahaan penerbitan belanda dan

menasionalisikannya. Kemudian pemerintah berusaha mendorong perumbuhan

dan perkembangan penerbitan buku nasional dengan jalan memberikan subsidi

dan bahan baku kertas. Sejak saat itu penerbitan buku di Indonesai terus

berkembang termasuk penerbitan buku islam.

Penerbitan menghadapi tantangan yang cukup berat pada akhir abad

ke-20. Teknologi baru mengubah banyak proses penerbitan buku dan distribusinya.

Hal ini memang benar bukan hanya bagi penyusunan dan percetakan, tetapi juga

bagi penyampaian pengetahuan itu sendiri. Internet, misalnya, menjadi semakin

central bagi penerbitan. Perubahan di dalam memberikan tekanan komersial pada

penerbitan sangat mengubah segi ekonomi dan industri tradisional, khususnya

melalui konsolidasi perusahaan dan masuknya kedalam korporasi multimedia

penerbitan.

Penerbitan menjadi semakin bersifat internasional, bukan hanya karena

ekspor produk ilmu pengetahuan, tetapi juga arti kepemilikan perusahaan secara

multinasional. Kita memutuskan perhatian pada sejumlah perubahan dramatis di

dalam penerbitan yang mengubah struktur, yang semula merupakan industri

tradisional. Penerbitan seperti ini bergerak memasuki lingkungan komersial dan

teknologi yang sangat kompetitif di abad ke-20 ini.

Penerbitan juga merupakan unsur pokok di dalam tali-temali industri

pengetahuan secara internasional merupakan bagian yang penting dan

(33)

pembentukan World Trade Organization (WTO). Masalah yang berkaitan dengan

pembajakan produk pengetahuan, termasuk buku.

Buku dan penerbitan tidak tersebar merata di seluruh dunia. Sejumlah

kecil negara dan bahasa mendominasi penerbitan dunia, menciptakan pola

ketidaksetaraan yang besar di dalam penerbitan di dunia. Amerika serikat, inggris,

jepang, perancis dan jerman adalah di antara negara penerbitan yang besar.

b) Permasalahan dan Perkembangan Penerbitan Masa Kini

Penerbitan menghadapi sejumlah permasalahan dan tantangan yang

memiliki pengaruh yang mendalam terhadap sifat industri tersebut, dan secara

tidak langsung terhadap bagaimana buku diterbitkan dan didistribusikan.

Dampak dari teknologi baru juga dan perkembangan teknologi yang

pesat juga berpengaruh pada penerbitan. Revolusi reprografi yang diawali oleh

teknologi fotokopi. Teknologi ini tidak hanya mendorong keberadaan mesin

fotokopi yang membawa tantangan pada hak cipta, tetapi juga memperkenalkan

inovasi dalam percetakan.

Revolusi reprografi dirasakan dengan jelas selama beberapa dekade.

Pertama, dengan memfotokopi berarti memberikan kesempatan pada pembaca

secara individu untuk membuat salinan bahan-bahan tercetak dengan mudah. Hal

ini diiikuti oleh usaha komersial dengan membuat salinan bahan-bahan penerbitan

secara tidak resmi.

Teknologi reprografi dengan cepat mengendalikan percetakan. Ini

penghematan besar dalam biaya percetakan, khususnya untuk penerbitan yang

terbatas. Yang lebih penting lagi dari reprografi bagi penerbitan adalah revolusi

(34)

di dunia ini seluruhnya digantikan dengan penyusunan dan desain buku

berdasarkan komputer.

Perkembangan teknologi komputer juga mempunyai sisi negatif yang

dapat merugikan industri penerbitan itu sendiri, karena orang dengan mudah

menyalin dan memperbanyak sebuah buku atau materi dari sebuah buku.

Disinilah peran peraturan tentang hak cipta diperlukan, karena dengan adanya

peraturan tentang hak cipta proses-proses yang menyangkut pelanggaran hak cipta

dapat ditindak.

B. Komunikasi Pemasaran Buku Islam

Komunikasi secara garis besar dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan

berinteraksi dengan orang lain, secara verbal maupun non verbal guna

memindahkan pesan dari satu individu ke individu lainnya. Menurut Prisgunanto,

“Komunikasi diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran informasi

atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan tertuju”.12

Komunikasi merupakan transfer atau pertukaran informasi dan

pengertian dari satu orang ke orang lain dengan menggunakan lambang-lambang

berarti. Merupakan cara untuk bertukar dan berbagi ide-ide, sikap, nilai dan

pendapat serta fakta.13

Menurut Hovland yang dikutip oleh Widjaja, mengatakan bahwa

“Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang

12

Ibid. 13

(35)

atau stimuli yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah tingkah

laku orang lain”.14

Ditegaskan lagi oleh Effendy, bahwa “Komunikasi adalah suatu proses

penyampaian pesan dalam bentuk lambang, yang memiliki makna sebagai

panduan pikiran serta perasaan berupa ide, informasi, gagasan, harapan, imbauan,

kepercayaan, dan lain, baik secara tatap muka maupun secara tidak langsung

(melalui media) dengan tujuan merubah sikap, pandangan dan perilaku”.15

Adapun berbagai pengertian komunikasi, berikut pendapat beberapa ahli:

1.. Menurut Rogers, seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika. Komunikasi

adalah proses dalam suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima

atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.16

2. Menurut Trenholm dan Jensen, komunikasi adalah suatu proses dimana

sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai saluran.17

3. Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia

yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan

tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tapi juga dalam hal ekspresi

muka, lukisan, seni, dan teknologi. 18

14

Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi(Jakarta: Rineka Cipta, 2000),h.26.

15

Effendy, Onong Uchjana. Teori, Ilmu & Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),h.28.

16

Canggara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada, 2004),h.19.

21Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT Grasindo, 2004),h.6-7

(36)

1. Proses Komunikasi

Menurut Effendy proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

a. Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi

adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya.

b. Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator

menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan

sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.

Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi

adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.19

2. Tujuan Komunikasi

Menurut Brannan yang menjelaskan bahwa “tujuan komunikasi adalah

membujuk orang berfikir, merasakan atau bertindak dengan cara tertentu dalam

hubungan merek dan dengan merek”.20

Sedangkan menurut Effendy, tujuan dari

komunikasi adalah untuk:21

a. Mengubah Sikap (To change the attitude)

b. Mengubah Opini/ pendapat / pandangan (To change the opinion)

19

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),h.11-12

20

Brannan, Tom. Intergrated Marketing Communication, (Jakarta: PPM, 2004),h.41.

21

(37)

c. Mengubah Perilaku (To change behaviour)

d. Mengubah Masyarakat (To change the society)

3. Komunikasi Pemasaran

komunikasi memiliki beberapa unsur yang digunakan untuk membantu

dan mempermudah kita dalam proses komunikasi. Dengan unsur-unsur ini

diharapkan tujuan dari komunikasi kita dapat berjalan dengan baik.

Menurut Effendy unsur-unsur dalam komunikasi adalah sebagai

berikut:22

a. Sender (pengirim), komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.

b. Encoding (penyandian), proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c. Message (pesan), merupakan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator.

d. Channel (media), saluran komunikasi tempat berlalunya pesan kepada

komunikan.

e. Receiver (penerima), pihak yang menjadi sasaran atau penerima pesan.

f. Effect (dampak), pengaruh pesan dari komunikator terhadap perubahan sikap

dan tindakan receiver.

g. Feedback (tanggapan balik), respon atau reaksi dari receiver atau hubungan

timbal balik antara partisipan komunikasi.

h. Environment (lingkungan), faktor–faktor situasional yang dapat mempengaruhi

proses komunikasi.

22

(38)

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan

loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan.23

Menurut Soemanagara, definisi dari komunikasi pemasaran adalah

Kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang

ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar

tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba)

sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang

ditawarkan.24

Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi

yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada customer dengan menggunakan

berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap

perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan

tindakan yang dikehendaki. Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi

yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi

itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik

pesan, dan frekuensi penyajian. Penerapan komunikasi bisnis sangat penting,

khususnya dalam penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada

berbagai persoalan, seperti: perbedaan persepsi, perbedaan budaya dan

keterbatasan media yang digunakan.25

23

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran,(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002),h.219.

24

Soemanagara, Rd. Strategic Marketing Communication,(Bandung:Alfabeta, 2006),h.4.

25

(39)

Tjiptono juga mengartikan komunikasi pemasaran bertujuan untuk

menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik

konsumen dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang”.26

Dari berbagai kesimpulan tentang komunikasi pemasaran diatas bahwa

komunikasi pemasaran adalah bentuk komunikasi yang dilakukan dengan

memanfaatkan media yang ada demi tersampaikannya tujuan pemasaran itu

sendiri. Ada tiga tahapan tujuan dalam strategi komunikasi.27

a. Tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi komunikasi pemasaran adalah

tahap perubahan pengetahuan yang akan dapat menciptakan kesadaran

(awareness) hingga customer telah mengenal produk tersebut.

b. Tahap kedua adalah perubahan sikap, yang ditentukan oleh tiga unsur yang

disebut sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa

tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition

(pengetahuan), affection (perasaan) dan conation (perilaku). Pada tahap ini

customer yang tadinya hanya mengenal sudah mulai diberitahu mengenai apa

produk itu serta manfaat dan kegunaannya. Setelah mengetahui apa manfaat

dan kegunaan produk tersebut kemudian muncul minat atau perasaan tertarik

untuk membeli produk tersebut. Akhirnya dengan adanya minat dan

ketertarikan yang tinggi, customer pun membeli produk tersebut.

c. Tahap ketiga yaitu tahap perubahan perilaku, dimaksudkan agar customer

tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Setelah membeli

26

Tjiptono, Fandy. Pemasaran Stratejik.(Jakarta: Penerbit Andi, 2000),h.220.

27

(40)

dan menggunakan produk tersebut, customer merasakan sendiri manfaat yang

didapat, yang menjadikannya customer yang loyal terhadap produk tersebut.

C. Implementasi SOSTAC

Dalam mengevaluasi strategi komunikasi pemasaran dapat menggunakan

metode analisis SOSTAC yaitu Situation, Objective, Strategy, Tactics, Action,

Control.28

Begitu banyak platform pendekatan dalam pembuatan rencana

komunikasi pemasaran yang spesifik dan efektif. Walaupun tidak ada pendekatan

tunggal dalam esensi elemen-elemen pada setiap perencanaan, tetapi keberadaan

sarana pengukuran bagi strategi komunikasi pemasaran sangat penting. Oleh

sebab itu, keberadaan SOSTAC menjadi sangat penting dalam menyeragamkan

pola pengukuran untuk memprediksi pengukuran strategi komunikasi pemasaran.

Berikut ini adalah beberapa dimensi SOSTAC beserta penjelasan yang

memiliki keterkaitan satu dengan yang lain agar komunikasi berhasil.

1. Situation

Situation dapat mengetahui sudah berada dimana kita (bisnis perusahaan

atau organisasi) sekarang ini, apakah sudah dikenal, tahu, atau sudah akrab

dengan publik. Tahap ini sebenarnya lebih memfokuskan kepada pengukuran

apakah perusahaan sudah memahami keadaan dan lingkungan (pendekatan pada

situasi dan kondisi lapangan atau medan dalam melakukan kegiatan bisnis).

Dengan mengetahui situasi pasar dan pelanggan pada performa

perusahaan sebelumnya, maka akan terukur kekuatan dan kelemahan perusahaan

dilihat dari sisi sekitar. Dengan cara memahami kekuatan lawan, pesaing dan

28

(41)

kompetitor apakah perusahaan saat ini sudah menjadi leader atau follower dalam

hal brand atau merek suatu produk. Situation melibatkan implementasi yang

terkandung dalam perusahaan pada bentuk performa perusahaan dari hasil

pemasaran, analisis kekuatan, kelemahan dan lingkungan, dalam bentuk

kesempatan dan kunci isu perusahaan di masa mendatang dapat teridentifikasi.

2. Objectives

Objectives bisa dikaitkan dengan misi dan tujuan perusahaan, baik

jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Pengukuran lebih mengarah

kepada apakah tujuan perusahaan sudah dicapai dan sudah sampai dimana.

Biasanya objectives ini lebih ditafsirkan dengan lisan komunikasi pemasaran.

Hal-hal yang berkaitan dengan lisan ini, seperti pasar, lingkup pasar, distribusi dan

penetrasi pemasaran yang dilakukan. Di dalam implementasi SOSTAC, secara

khusus objectives akan diimplementasi guna mengetahui kesiapan perusahaan

dalam merancang tujuan strategi komunikasi pemasaran.

Tujuan komunikasi pemasaran lebih menyangkut persoalan kesadaran

pada brand atau merek pada pelanggan. Biasanya dapat dilakukan uji coba merek,

preferensi dan positioning produk untuk mendapatkan gambaran pelanggan.

Secara keseluruhan tujuan adalah apa yang akan dicapai, baik internal maupun

eksternal perusahaan. Tujuan tersebut dikaitkan dengan pemasaran jangka panjang

dan pendek, seperti penjualan share market yang berkaitan denga unsur-unsur

(42)

3. Strategy

Bagaimana biasanya kita dapat mencapai tujuan yang dimaksud,

biasanya lebih dijelaskan secara spesifik dalam taktik-taktik kegiatan promosi,

seperti periklanan, promosi penjualan dan kerja public relations. Tujuan harus

terintegrasi dengan taktik yang ada. Keputusan strategi harus benar-benar

diperhatikan dan di sesuaikan dengan waktu, biaya, keuangan dan kemampuan

lain yang dimiliki perusahaan agar bisa mencapai tahap demi tahap dalam tujuan.

Di dalam dimensi strategi inilah inti implementasi di dalam penyusunan

komunikasi pemasaran.

Dalam dimensi strategi ini bahkan bisa lebih mendalam lagi sampai pada

proses pembelian, yang berarti masuk ke dalam sikap pembeli (consumen

behaviour). Keberadaan tools (sarana promosi) juga menunjukkan adanya upaya

lebih komprehensif melihat strategi secara nyata. Pilihan strategi ada dua jenis

yaitu push dan pull strategy.

Keduanya bertolak belakang , maka perlu diimplementasi masing-masing

secara terpisah. Kedua strategi ini perlu diimplementasi secara seimbang dalam

upaya menafsirkan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Kebanyakan orang

berasumsi bahwa komunikasi pemasaran hanya membicarakan komunikasi

pemasaran yang sifatnya eksternal dan berbau promosi, tetapi bisa digunakan

untuk mengukur strategi dalam hubungannya dengan jalur distribusi.

4. Tactics

Sarana communications mix yang cocok digunakan, adakah rangkaian

pada sarana tersebuut bila dihubungkan dengan komunikasi pemasaran.

(43)

Dengan membuat bagan akan lebih detail berapa banyak biaya yang diperlukan.

Taktik yang merupakan kumpulan dari detail-detail strategi ini biasanya berisi

tentang proses pengembangan dan kreativitas. Pada tahap ini, diperlukan nilai seni

dari penyusun rancangan komunikasi pemasaran. Misalnya promosi inovatif,

penjualan yang menyenangkan pelanggan, atau pameran (stand) yang

sensasional.

Di dalam dimensi taktik ini, yang menjadi unsur utama adalah decision

market unit (DMU) atau target pasarnya, apakah tepat atau tidak dengan yang

distrategikan. Pemilihan target pasar ini terkait dengan segmentasi yang ada,

apabila segementasinya tidak jelas, sudah dapat dipastikan bahwa strategi tersebut

tidak mengena pada sasaran dengan baik.

Taktik diukur dari waktu berjalan. Bahkan secara detail dimasukkan ke

dalam schedule time (time plan) yang ada dan rincian biaya yang digunakan

dalam taktik kegiatan yang dilaksanakan. Bagaimanapun juga faktor finansial

menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan untuk memutuskan apa strategi

dan taktik pemasaran yang ada dijalankan atau tidak.

5. Action

Action mencakup langkah apa yang diperlukan dalam menempatkan

sarana dalam ke dalam pelaksanaan serta kegiatan internal perusahaan mendukung

dalam hubungannya dengan penyampaian komunikasi dan pesan kepada publik

jika dikaitkan dengan waktu. Guna mengembangkan sarana dalam komunikasi

pemasaran, biasanya digunakan penelitian proyek mini, yang dalam analisis data

(44)

Actions menjelaskan tentang perencanaan pelaksanaan strategi dan taktik

yang sudah dirancang oleh perusahaan. Serupa dengan penyusunan taktik, di

dalam perencanaan (action) juga ditampilkan pembiayaan (dana) yang diperlukan

dalam menjalankan taktik dan strategi yang dilakukan sesuai atau tidak dikaitkan

dengan ketersediaan dan pembengkakan dana atau anggaran.

6. Control

Kontrol (control) gunanya adalah untuk mengetahui apakah taktik dan

strategi pada target sudah cocok antara perencanaan dengan operasional. Beberapa

form (isian) dari pemantauan akan memberikan indikasi awal untuk

memaksimalkan hasil dari promosi dan komunikasi pemasaran. Form biasanya

diisi dengan beraneka hasil riset pemasaran yang sifatnya lebih komprehensif dan

mikro. Pemantauan dan pengendalian terhadap pertanyaan apakah strategi sudah

berjalan dengan apa yang diinginkan.

Pengontrolan atau evaluasi harus dilakukan dalam mengawasi jalannya

strategi dan taktik yang sudah dilakukan. Pengukuran biasanya dikaitkan dengan

hal seperti, pengukuran tujuan, apakah sudah disesuaikan dengan waktu dan

kondisi, pengukuran kekayaan yang dimiliki, jangka waktu, penanggung jawab,

biaya sampai kepada kemungkinan pemberian peringatan. Dimensi kontrol ini

sering diabaikan perusahaan sehingga cenderung kerja dari strategi dan taktik

komunikasi pemasaran terlihat berjalan tanpa arah. Bahkan ada yang beranggapan

bahwa strategi komunikasi pemasaran hanya sesuatu yang bersifat rutin saja.

Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam komunikasi pemasaran

seperti pemasaran langsung, komunikasi antar pribadi, iklan, pamflet, diskon dan

(45)

pesan dalam SOSTAC. Dalam mengetahui kendala strategi komunikasi

pemasaran, unsur pengukuran tujuan menjadi syarat mutlak dan penentu

keberhasilan taktik yang dijalankan. Bahkan, diketahui bahwa menganalisis secara

detail adalah unsur utama keberhasilan makro strategi dan taktik perusahaan.

Kelebihan dalam implementasi SOSTAC ini adalah kemampuan pengukuran

secara detail strategi komunikasi pemasaran secara riil yang hendak dituju dengan

(46)

33 A.Gambaran Umum Penerbit Pustaka Iman

1. Sejarah Penerbit

Didirikan pada tahun 2001, Pustaka Iman adalah penerbit yang

profesional dan berpengalaman. Menerbitkan berbagai macam buku yang

diterjemahkan dari bahasa Inggris dan Arab dan juga buku-buku berkualitas yang

ditulis oleh penulis-penulis Indonesia. Beberapa buku kami telah dicetak ulang

dan mendapat kategori best-seller.

Pada awalnya Pustaka Iman adalah pusat kajian tasawuf positif dan

merupakan salah satu divisi dari Koperasi Insan Iman. Pusat kajian tasawuf positif

mempunyai program di stasiun televisi swasta yaitu di stasiun televisi ANTV

dengan nama program acaranya TASAWUF. Pada tahun 2001 mulai menerbitkan

buku bekerja sama dengan Penerbit Hikmah (Kelompok Mizan), untuk

menerbitkan buku-buku Islam. Buku pertama yang diterbitkan yaitu Mi’raj Orang

Beriman. Setelah menerbitkan 26 buku, pada bulan Oktober 2004, Pustaka Iman

menerbitkan buku secara mandiri. Sampai saat ini Pustaka Iman telah

menerbitkan kurang lebih 100 buku. Itu tidak termasuk buku-buku yang

diterbitkan bekerja sama dengan lembaga lain seperti: Dompet Dhuafa Republika,

Penerbit Baitul Ihsan Bank Indonesia, Arasy MIZAN, Hikmah, YASMIN, dan

lain-lain.

Penerbit Pustaka Iman banyak menerbitkan buku seperti buku umum,

(47)

Gaul Ngetwit, Hugo Chavez, Abdel dan Mongol adalah sebagian dari buku-buku

yang sudah diterbitkan oleh Pustaka Iman.

2. Visi dan Misi Penerbit

Selayaknya setiap perusahaan baik yang berskala kecil maupun berskala

besar, Penerbit Pustaka Iman juga memiliki visi dan misi yang menjadi tujuan

utama dalam kegiatan usahanya. Dalam hal ini visi dari penerbit Pustaka Iman

adalah ikut berpartisipasi dalam membangun kebudayaan dan pendidikan manusia

indonesia.

Dalam upaya mencapai visi tersebut, Penerbit Pustaka Iman memiliki

beberapa misi yang dapat di aplikasikan secara nyata. Beberapa misi tersebut

adalah :

a. Menerbitkan buku-buku yang berkualitas yang memberikan kontribusi besar

untuk tujuan pendidikan dan pembentukan karakter nasional.

b. Memberikan bahan bacaan yang sifatnya menecerahkan secara spiritual

c. Mengembangkan sikap dan gaya hidup modern yang sehat secara fisik, mental

dan spiritual

d. Menumbuhkan moralitas keberagamaan dalam konteks kehidupan berbangsa

(48)

B. Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman

Berikut Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman :

Tabel 3.1

Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman

Sumber : Penerbit Pustaka Iman KOMISARIS

Rahmad Ruyadi

Aditya Sukarman

Hj. Rodiyah

MANAJER REDAKSI Quinto Rianto

Faried Widjan

KEPALA PROMOSI/FINANCE

Deni Ramdani

SEKRETARIS REDAKSI Dewi Rustiani

PROMOSI & SOSMED Ade Faisal

EDITOR Tantrina Dwi A

(49)

Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi Penerbit Pustaka Iman:

1. Komisaris / Direktur

Komisaris / Direktur merupakan orang yang mengepalai perusahaan dimana

seluruh aktivitas dapat berjalan berdasarkan pada keputusan direktur. dalam

perusahaan.

2. Pimpinan Redaksi

Pimpinan redaksi bekerja dan bertanggung jawab penuh atas mekanisme kerja

dan aktivitas sehari-hari. Pimpinan redaksi mengawasi penuh tentang isi materi

dari setiap buku yang akan diterbitkan.

3. Kepala Promosi / Marketing / Finance

Marketing dan promosi sangat berkaitan karena kedua divisi ini langsung

berhubungan dengan customer. Marketing lebih kepada membuat strategi

untuk memasarkan produk dan merencanakan bagaimana promosi dari produk

yang akan di luncurkan ke pasaran, dalam hal ini adalah peluncuran sebuah

buku.

4. Sekretaris Redaksi

Sekretaris redaksi bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan

surat menyurat, mengurus segala kebutuhan dari sebuah proses pembuatan

buku. Mengatur jadwal rapat redaksi, menyiapkan keperluan redaksi.

5. Editor

Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan dari sebuah

naskah buku yang akan diterbitkan. Memastikan dari semua naskah buku yang

(50)

6. Keuangan

Finance dan Accounting atau keuangan adalah divisi yang mengurus keuangan

perusahaan. Finance lebih kepada mengurus dan mengawasi keluar masuknya

pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Accounting lebih kepada memeriksa

keuangan dari perusahaan dan membuat laporan keuangan perusahaan.

7. Promosi dan Social media

Tugas utama bagian promosi dan social media ini adalah mengurus segala

sesuatu hal yang berhubungan dengan social media sebagai saluran promosi

dari penerbit pustaka iman. Dimana promosi melalui social media ini salah satu

bagian penting dari promosi dan marketing. Melayani permintaan pembelian

buku,mengurus e-mail yang masuk dari pembaca dan membuat gimmick untuk

promosi di dunia maya.

8. Umum atau Kurir

Tugas utama dari bagian umum ini adalah membantu apa yang dibutuhkan

karyawan dan perusahaan dalam hal apapun termasuk menjadi kurir dalam

pengantaran dokumen atau naskah penting dari penulis maupun dari penerbit

(51)

38

A.Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman

Buku adalah jendela dunia yang menjadi sumber dalam mendapatkan

ilmu pengetahuan. Dari buku pula informasi-informasi penting bisa kita dapatkan.

Banyak hal bisa kita dapatkan dari sebuah buku, Buku hadir dari kolaborasi antara

penulis dan penerbit kemudian buku itu dipasarkan. Banyak buku-buku yang

bagus namun “kurang laku” dipasaran. Hal ini berkaitan dengan startegi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit tersebut.

Banyak penerbit baru yang bermunculan dan menghadirkan buku yang

berkualitas. Penerbit dengan skala kecil sampai penerbit yang terhitung besar

dalam dunia penerbitan. Dengan adanya persaingan ini maka dibutuhkan suatu

konsep atau strategi komunikasi dalam membantu pemasaran produk atau buku

yang akan diterbitkan. Strategi komunikasi pemasaran ini penting bagi kemajuan

dan jalannya penerbit, karena strategi komunikasi pemasaran ini adalah ujung

tombak penerbit yang menentukan buku itu bisa diterima dan laku dipasaran..

Dalam memasarkan buku-buku terbitannya, penerbit Pustaka Iman yang

berdiri sejak tahun 2001 telah melakukan beberapa hal. Dari hasil data dan

wawancara yang didapat dari kepala bagian promosi dan pemasaran serta kepala

redaksi, pemasaran buku-buku terbitan Pustaka Iman dilakukan melalui beberapa

channel yaitu melalui distributor dan reseller. Dengan memasarkan buku-buku

terbitan melalui beberapa channel yang telah disebutkan, berikut ini adalah hasil

(52)

pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dan beberapa faktor yang

mendukung dalam proses pemasaran tersebut.

1. Sumber Dana Finansial

Dikarenakan Penerbit Pustaka Iman tergolong penerbit yang tidak terlalu

besar seperti Mizan ataupun Kompas Gramedia. Sumber dana finansial penerbit

Pustaka Iman sebagian besar berasal dari investor, tetapi dana yang didapat tidak

terlalu besar. Lemahnya pendanaan ini diakui oleh kepala bagian promosi dan

pemasaran Bapak Deni Ramdani.

hambatan yang lain mungkin terkait masalah pendanaan dan modal,

untuk melakukan promosi besar-besaran dibutuhkan dana yang besar pula. Oleh karena itu pemanfaatan internet dan media sosial bagi Pustaka Iman sangat penting dan memegang hampir 70% dalam proses

promosi dan pemasaran”.1

2. Sumber Daya Manusia

Kekurangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Penerbit Pustaka

Iman ini menjadi salah satu faktor penghambat dalam menjalankan strategi

komunikasi pemasaran. Kurangnya sumber daya manusia maupun kualitas

karyawan juga membawa banyak pengaruh bagi kinerja penerbit Pustaka Iman.

Masalah ini mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam tahap

perencanaan dan realisasi strategi komunikasi pemasaran yang direncanakan

menjadi kurang maksimal. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki penerbit

Pustaka Iman yang tergolong sedikit, hanya beroperasi dengan staff sebanyak 7

orang dan yang menangani seputar konsep promosi dan pemasaran dilakukan oleh

Bapak Deni Ramdani selaku kepala promosi merangkap administrasi dan finance.

Sedangkan proses distribusi sepenuhnya diserahkan kepada Mizan Media Utama

1

(53)

selaku distributor tunggal. Hal ini diungkapkan oleh kepala bagian promosi

penerbit Pustaka Iman.

“Untuk SDM yang dimiliki Pustaka Iman memang masih sedikit dan

saya sendiri merangkap beberapa bidang. Saya berharap memiliki tim

dalam persoalan perencanaan strategi dan promosi”.2

3. Jalur Distribusi

Penerbit Pustaka iman sangat mengandalkan jalur distribusi yang bekerja

sama dengan Mizan Media Utama selaku distributor tunggal dari buku-buku

terbitannya. Selain Mizan Media Utama yang menjadi distributor tunggal,

Penerbit Pustaka Iman juga dapat memasarkan bukunya sendiri yang sudah

menjadi salah isi dari perjanjian yang dilakukan dengan Mizan Media Utama.

Tabel 4.1

RELASI PER WILAYAH JALUR FORMAL ( JAF ) JAKARTA

WILAYAH I

(54)

WILAYAH II

KALIMANTAN BARAT GRAMEDIA GRAMEDIA PONTIANAK

(55)

WILAYAH IV GRAMEDIA MAL OF INDONESIA

(56)

4. Data Pendapatan Per Bulan

Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan pendapatan penerbit

Pustaka Iman selama tahun 2012.

Tabel 4.2

Jumlah Pendapatan Selama Tahun 2012

Sumber : Data Internal Penerbit Pustaka Iman

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa angka pendapatan perbulan selama

tahun 2012 masih belum stabil. Hal ini karena proses pembuatan strategi

komunikasi pemasaran yang kurang baik dan jalur distribusi yang belum

Gambar

Tabel 4.3  Segmentasi Pasar Penerbit Pustaka Iman..........................................
Gambar 4.1  Launching Buku Atlas Wali Songo di PBNU ................................  59
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman
Tabel 4.1 RELASI PER WILAYAH JALUR FORMAL ( JAF ) JAKARTA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Aktivitas siswa dalam belajar pasca erupsi Merapi dapat dengan baik jika lingkungan belajar kondusif, 2) Aktivitas

Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan

Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “ “Bagaimana Kiprah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949 di

Nusantara bukanlah bahan ajar biasa artinya, nilai-nilai itu tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori,

Untuk mengetahui output yang sesuai dari rangkaian ini dilakukan pengukuran dengan menyambungkan bagian input yang menggunakan 2 buah saklar SPST, bagian proses yang

Penyakit pada hewan dapat ditularkan langsung dan tidak langsung atau melaui produk hewan seperti daging, susu, dan telur termasuk penyakit

Siklus pada mesin Carnot kuantum juga terdiri dari proses-proses kuantum isoenergik dan adiabatik sebagai wakilan perubahan keadaan partikel pada sumur potensial de- ngan nilai

Basis data dapat didefinisikan sebagai kumpualan data logis yang berhubungan dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dapat digunakan pada saat yang