Katalog Dalam Terbitan . Departemen Kesehatan RI
Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku : Paket 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI , 2009 .
MODUL Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku (IPP) Paket 1:
Modul1 KEBIJAKAN DALAM PENANGGULANGAN PROGRAM IMS, HIV DAN AIDS Modul 2 PERAN DAN TUGAS PETUGAS LAPANGAN
Modul 3 ORGAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL
616.979.2
Ind M
Modul4 PENJAJAKAN KEBUTUHAN SECARA CEPAT (PKSC) UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM . INTERVENSI PERU BAHAN PERILAKU
Modul 5 ORGAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL Modul6 INFEKSI MENULAR SEKSUAL Modul 7 seksセ@ SEKSUALITAS DAN JENDER Modul8 HIV DAN AIDS
Modul9 ORIENTASI SEKSUAL, PERILAKU SEKSUAL DAN IDENTITAS SEKSUAL Modul10 PERILAKU BERISIKO DAN AMAN
Modul 11 KONDOM
Modul12 NEGOSIASI KONDOM
Modul13 KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL
Modul14 NARKOTIKA, ALKOHOL , PSIKOTROPIKA, DAN ZAT-ZAT ADIKTIF (NAPZA) Modul15 MITOS DAN FAKTA
Modul16 NILAI - NILAI
Modul 17 MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR Modul18 RENCANA TINDAK LANJUT 1. Judul I. HIV II. AIDS
III. SEXUALLITY TRANSMITIED DISEASES IV. SEXUAL AND GENDER DISORDERS NARCOTICA VI. USAID VII.UNDP
Modul Peloti'hon Intervensi
PAKET 1
!
Perubohon Periloku
616 .979 .2 Ind
M
MODUl
MilOS DAN FAKlA
Departemen Kesehatan RI
Jakarta
Program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS telah berjalan di Indonesia kurang
lebih selama 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang pertama pada 1983.
Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat meliputi
pencegahan hingga pengobatan perawatan dan dukungan. Perkembangan
program ini menunjukkan pula pemahaman yang lebih baik para
penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan IMS, HIV dan AIDS
serta berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon u ntuk
mengatasinya.
Secara garis besar hingga saat ini, terdapat dua tipe intervensi dalam p'rogram
penanggulangan IMS, HIV dan AIDS yakni: Intervensi Perubahan Perilaku dan
Intervensi Biomedis. Keduanya merupakan komponen p enting dalam upaya
penanggulangan dan saling melengkapi. Pemahaman mengenai program
penanggulangan yang komprehensif biasanya juga merujuk pada lengkap
tidaknya kedua komponen tersebut dihadirkan dalam disain dan
implementasinya. Meski keduanya dianggap sebagai komponen yang sama
penting, intervensi biomedis lebih luas dikenal, menjanjikan penyelesaian klinis
dan medis yang lebih pasti, serta memiliki konsep dan instrumen yangjelas dan
mudah untuk diobservasi.
Intervensi perubahan perilaku sendiri dengan teknik dan metode yang berbeda
sebetulnya mempunyai standar proses, dan (protokol) tahapan implementas,i
yang jelas. Akan tetapi ragam intervensi perubahan perilaku kurang dikenal
dan kurang dipahami dengan baik. Konsepnya sering dianggap abstrak, dan
tidak banyak yang menguasai metode, teknik hingga instrumennya. Hal ini
antara lain disebabkan belum tersedianya modul pelatihan yang secara
komprehensif dapat memberikan bekal pengetahuan sekaligus
keterampilan kepada petugas lapangan (outreach worker).
Dalam rangka meningkatkan kualitas intervensi di tingkat lapangan yang
dapat membekali pengetahuan sekaligus keterampilan penerapan intervensi
efektif telah dikembangkan DUA paket modullntervensi Perubahan Perilaku
komprehensif. Kedua paket ini disebut sebaga i Modul Pelatihan Intervensi
Perubahan Perilaku (IPP) untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV melalui
Transmisi Seksual. Paket SATU menekankan pada peletakan d as ar
pengetahuan yang kuat mengenai program IMS, HIV, AIDS serta isu terkait
lainnya . Sedangkan Paket DUA bertujuan membekali petugas dengan
keterampilan komunikasi sekaligus penerapan intervensi efektif.
Satu set buku yang disajikan pada bagian ini khusus memuat Modul Pelatihan
Intervensi Perubahan Perilaku Paket SATU.
Seluruh modul pada Paket SATU ini disusun berdasarkan pedoman Intervensi
Perubahan Perilaku yang disiapkan oleh Program Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI
dan Departemen Kesehatan . Pada wilayah kerja Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI,
paket modul ini sudah diujicobakan dan digunakan untuk melatih kurang
lebih 600 petugas lapangan yang bekerja pad a 60-an LSM, tersebar di delapan
provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kepulauan
Riau, 5umatera Utara, Papua dan Papua Barat. Pelatihan diberikan bagi
p etugas lapangan yang mendampingi berbagai kelompok berperilaku risiko
tinggiseperti: Wanita Pekerja 5eks (WPS), Laki -Iaki yang 「セイィ オ 「オョァ。ョ@ Seks dengan Laki-Iaki lain (LSL), Waria, serta Pria berperilaku risiko ting gi.
Akhirnya kepada semua pihak yang tel ah memberikan masukan sa mpai
terbitnya buku in i kam i ucapkan te rim a kasih, yakni United Nat ion s
Development Programme Goverment of Indonesia melalui proyek United's
Capacity Development to The Global Fund's Principle Recipient in Indonesia
yang telah mendanai kegiatan finalisasi modul ini.
Ucapan terima kasih disampaikan khusus kepada Tim BCI (Behavior Change
Intervention/lntervensi Perubahan Perilaku) Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan
para konsultan yang telah memberikan bantuan keahlian untuk
menyelesaikan buku yang sangat penting ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dan
masukan dari pembaca sangat diharapkan.
Perkembangan epidemi HIV dan AIDS di dunia telah menyebabkan HIV dan
AIDS menjadi masalah global dan semakin nyata menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Dalam rangka mempercepat akselerasi upaya
penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, sangatlah penting untuk
memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta
pengobatan dimana keduanya merupakan komponen penting dan saling
melengkapi.
Kurang disadarinya risiko penularan IMS, HIV dan AIDS oleh kelompok berisiko
serta masih rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIVnya yang
ditunjukkan dengari masih cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pada
stadium lanjut di Rumah Sakit sehingga menyebabkan tingginya tingkat
kematian kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran
respon pengendalian epidemi HIV dan AIDS.
Upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang juga dikenal dengan
intervensi biomedis telah berjalan dengan baik dan mampu menyelesaikan
permasalahan klinis dan medis yang lebih pasti sedangkan upaya pencegahan
khususnya intervensi perubahan perilaku belum dikenal dan dipahami dengan
baik.
Intervensi perubahan perilaku sangat penting dilakukan untuk mengubah
pengetahuan, sikap, keyakinan, perilaku atau tindakan individu maupun
populasi untuk mengurangi perilaku berisikoterinfeksi HIV. Berdasarkan tingkat
epidemi HIV di Indonesia yang terkonsentrasi maka sasaran utama upaya
intervensi perubahan perilaku ini ditujukan kepada kelompok popuilasi
berisiko tinggi yang berperilaku tidak aman terhadap penularan HIV.
Untuk mendukung kegiatan intervensi perubahan perilaku (IPP) yang
berkualitas di lapangan maka perlu disusun buku-buku panduan IPP
termasuk paket modul pelatihan IPP bagi petugas lapangan.
Sepatutnyalah kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak baik perorangan atau institusi yang telah berperan
serta dalam penyusunan dan penyempurnaan modul pelatihan Intervensi
Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS,HIV dan AIDS melalui
Hubungan Seksual, 2009.
Semoga modullPP ini dapat bermanfaat dalam program pengendalian HIV/
AIDS di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Depkes-RI
dr. Sjafii Ahmad. MPH
NIP: 194909291977121 001
DAFTAR lSI'
Kata pengantar ... i
Sambutan Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI ... v
Daftar lsi ... vii
I. Deskripsi Singkat ... 1
II. Tujuan Pembelajaran ... 2
III. Pokok Pembahasan dan Sub Pokok Pembahasan ... 3
IV. Waktu ... 3
V. Metode ... , ... 3
VI. Alat Bantu dan Media ... 4
VII. Langkah-Iangkah Pembelajaran ... 4
Bahan Pembelajaran ... 9
Referensi ... 21
Lampiran-Iampiran: Lampiran 1 Lembar Aktivitas 1: Drama Mitos dan Fakta... 23
Lembar Aktivitas 2: Diskusi Kelompok Mitos dan Fakta ... 35
Lampiran 2 Evaluasi Akhir Modul ... 35
Lampiran 3 Slide presentasi ... 37
Daftar Istilah ... 47
MOD UL
,
.
.
• t \. • • .. ...
I. Oeskripsi singkat
Mitos bukanlah suatu hal yang baru bagi masyarakat kita, sejakjaman dul
mitos berkembang pesat dan banyak sekali mitos dalam masyarakat kita.
\
Sayangnya, mitos sangat dipercaya oleh masyarakat, walaupun secara ilmiah
terbukti ketidakbenarannya.
Mitos seputar isu yang terkait IMS, HIV dan AIDS juga sangat banyak berkem bang di
masyarakat. Berkembangnya mitos ini ュセョェ、、A@ sali:lh satu penghambat lajunya program
penangguiangan IMS, HIV dan AIDS di dunia. Mengantisipasi mitos yang saat ini
berkembang dan dipercaya oleh masyarakat, adalah salah satu tindakan yang harus
segera dilakukan untuk mendukung program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS.
Materi ini mengupas mitos seputar isu terkait dengan IMS, HIV dan AIDS yang
berkembang di masyarakat, khususnya di kalangan kelompok dampingan (KD).
Dengan memberikan bekal pengetahuan yang memadai tentang mitos tersebut
kepada petugas lapangan (PL), diharapkan dapat membantu mereka dalam
mengantisipasi mitos yang berkembang di kalangan kelompok dampingan.
Modul akan membahas tentang p・ョァNSセゥセAGャ@ Mitos; Pengertian Fakta, Mitos dan Fakta Seputar IMS, Mitos dan Fakta Seputar HIV dan AtDS, Mitos dan Fakta
Seputar Kondom, Mitos dan Fakta Seputar ::ieksualitas, Mitos dan Fakta Seputar Jender, Mitos dan Fakta Seputar NAPZA, Peran Petugas Lapangan (PL) dalam Mengantisipasi Mitos yang Berkembang di Kalangan Kelompok Dampingan.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi, peserta memahami mitos dan fakta.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi, peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian mitos.
2. Menjelaskan pengertian fakta.
3. Menguraikan beberapa mitos dan fakta seputar IMS.
4. Menguraikan beberapa mitos dan fakta seputar HIV dan AIDS
5. Menguraikan beberapa mitos dan fakta seputar kondom.
6. Menguraikan beberapa mitos dan fakta seputar seksualitas.
7. Menguraikan beberapa mitos dan fakta seputar jender.
8. Menguraikan beberapa mitos dan fakta seputar NAPZA.
9. Menguraikan peran PL dalam mengantisipasi ュセエッウ@ yang 「・セGォ・ュ「。ョァ@
di kalangan KD.
III. Pokok Bahasan dan
V.
Metode
Subpokok Bahasan
1. Drama.
1. Mitos dan Fakta 2. Curah pendapat.
a. Pengertian mitos. 3. Ceramah tanya jawab.
b. Pengertian fakta. 4. Diskusi kelompok.
c. Mitos dan fakta seputar IMS. 5. Diskusi pleno.
d. Mitos dan dan fakta seputar HIV dan
AIDS.
e. Mitos dan fakta seputar kondor/i.
f. Mitos dan fakta seputar seksualitas.
g. Mitos dan fakta seputar jender.
h. Mitos dan fakta seputar NAPZA.
2. Peran PL dalam Mengantisipasi Mitos Yang Berkembang di Kalangan
Kelompok Dampingan.
IV. Waktu
3 Jam Pelatihan (135 men it)
VII. Langkah-Iangkah
pセュ「・ャ。ェ。イ。ョ@
SESI
1: Pengkondisian (10 menit).
Langkah 1:
V. Alat Bantu dan Media
Sapa peserta dengan ramah dan ucapkan salam. Apabila fasilitator belum berkenalan 1. Selotip kertas.dengan peserta maka sebaiknya fasil itator
2. Kertas fl,ipchart.
memperkenalkan diri dan minta semua peserta 3. Spidol.
menyebutkan nama satu persatu. 4. Metaplan.
Apabila diperlukan fasilitator bisa mengajak 5. LCD.
peserta nlelakukan aktivitas IJntuk penyegaran
6. Laptop.
dan membangun suasana ata u melakukan 7. Lembar Aktivitas 1: Drama
energizer.
Mitos Dan Fakta.
8. Lembar Aktifvitas 2: Diskusi
Langkah 2:
Kelompok Mitos Dan Fakta.Katakan dan jelaskan pada peserta tentang
9. 60 metaplan yang sudah
topik topik yang akan dibicarakan dal,am sesi bertuliskan mitos dan fakta
ini. seputar IMS, HIV dan AIDS,
Jelaskan pada peserta mengapa topik-topik ini Kondom, Seksualitas, Jender
penting untuk dibicarakan dan didiskusikan. dan NAPZA.
Je!askz!"l tujuan sesi dengan menggunakan 10. Slide presentas i.
J
slide presentasi tujuan pembelajaran .
....----==================--"
langkah 3:
Tanya peserta apakah sudah siap untuk
mendiskusikan topik-topik ini. Apabila ya,
mulailah dengan sesi 2.
SESI 2: Pembahasan Pokok
bahasan 1. Sub Pokok Bahasan
Pengertian Mitos dan Fakta (30 menit).
langkah 1:
Katakan, sesi ini akan dimulai dengan
pertunjukkan drama.
Siapkan drama sesuai dengan panduan pada
Lembar Aktivitas 1 (LA 1 terlampir).
Tampilkan sebuah drama atau operet yang
didalamnya terkandung beberapa mitos yang
berkembang di masyarakat, sampai selesai.
langkah 2:
Tanya peserta apa yang dirasakan ketika menonton drama tad i.
Tulislah kata kunci dari jawaban peserta di
kertas flipchart.
langkah 3:
Jelaskan pada peserta bahwa drama
tadi menampilkan beberapa mitos
yang berkembang di masyarakat.
Sebutkan mitos yang ada daJam drama tadi.
langkah 4:
Tulis kata MITOS pada selembar
flipchart dan kata FAKTA pada
selembar flipchart lainnya .
langkah 5:
Tanya peserta apa pengertian
MITOS.
Tulis kata kunci jawaban peserta d i
bawah tulisan kata MITOS .
Ajak peserta merumuskan kata-kata
pada f1ipchart menjadi sebuah
pemahaman sesuai pengertian
MITOS.
dengan perkiraan saja, katakan anda akan
langkah 6:
mencarikan informasi tersebut lebih dalam dan
Tanya peserta apa pengertian FAKTA. ; akan menyampaikan pada peserta tersebut
.
apabila sudah mendapatkan informasi yang
Tulis kata kunci jawaban peserta
benar. dibawah tulisan kata FAKTA.
Ajak peserta merumuskan kata-kata
langkah 8:
pada flipchart menjadi sebuah
Sampaikan rangkuman sesi. pemahaman sesuai pengertian
Katakan juga bahwa setelah ini kita akan FAKTA.
mengupas tentang MITOS dan FAKTA yang
berhubungan dengan program kita.
langkah 7:
SESI 3: Pokok 'Bahasan 1, Sub Pokok
Jelaskan dengan slide presentasi
Bahasan Mitos dan Fakta Seputar IMS,
tentang pengertian MITOS dan
!HIV, AIDS, Kondom, Seksualitas,
FAKTA.
;
Jender dan NAPZA (65 menit).
Berilah kesempatan pada peserta
langkah 1:
untuk bertanya hal-hal yang belum Katakan bahwa peserta akan melakukan
mereka fahami atau ingin diketahui
.
diskusi kelompok tentang mitos dan fakta .lebih dalam.
セ@
Jelaskan tugas kelompok yang akan dilakukansesuai dengan panduan pada lembar aktivitas 2
Jawab semua pertanyaan dengan
(LA 2 terlampir) singkat dan jelas. Apabila ada
pertanyaan yang tidak bisa dijawab
Langkah 2:
Setelah semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya, tanya peserta:
• Apa yang dirasa.kan ketika
melakukan aktivitas tadi?
• Apakah sudah memahami tentang mitos dan
fakta seputar IMS, HIV, AIDS, Kondom,
Seksualitas, Jender dan NAPZA?
Langkah 3:
Jelaskan dengan slide presentasi tentang mitos dan fakta seputar IMS, HIV dan AIDS, kondom,
seksualitas, jender dan NAPZA.
Beri kesempatan pada peserta untuk bertanya hal-hal yang belum mereka pahami atau ingin
mereka ketahui lebih dalam.
Jawab pertanyaan dengan singkat dan jelas. Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab
oleh fasilitator maka jangan paksakan untuk
menjawab dengan perkiraan saja, katakan
anda akan mencarikan informasi lebih dalam
dan benar dan akan
menyampaikannya pada peserta
tersebut.
SESI 4: Pembahasan Pokok
Bahasan 2, Peran Petugas
Lapangan dalam
Mengantisipasi Mitos yang
Berkembang di Kalangan
Kel'ompok Oampingan (20
men
it).;
Langkah 1:
; Tanya peserta tentang peran PL ; dalam mengantisipasi mitos yang
セ@ berkembang di kalangan KD.
; Tulis kunci jawaban peserta pada ; kertas flipchart.
; Beri kesempatan peserta saling
セ@ menanggapi.
Langkah 2:
Langkah 4:
Ajaklah peserta untuk membuat
Sampaikan rangkuman sesi. rangkuman peran PL tersebut.
SESI 5: Rangkuman dan
Langkah 3:
Pembulatan (10 menit ).
Jelaskan dengan slide presentasi
tentang peran PL dalam
Langkah 1:
mengantisipasi mitos yang Lakukan evaluasi akhir modul (panduan
berkembang di kalangan kelompok terlampir).
dampingan.
Beri kesempatan pada peserta untuk セ@
Langkah 2:
bertanya apabila ada yang belum Sampaikan rangkuman dari keseluruhan
dimengerti.Jawablah semua
.
materi mitos dan fakta yang telah dibahas. pertanyaa n dengan singkat dan jelas. ;Apabila ada pertanyaan yang tidak
Langkah 3:
bisa dijawab fasilitator maka jangan Katakan pada peserta bahwa informasi lebih
paksakan untuk menjawab dengan lanjut bisa dibaca pada handout dan bisa
perkiraan saja, katakan Anda akan ditanyakan pada fasilitator di luar kelas selama
mencarikan informasi tersebut lebih pelatihan berlangsung .
dalam dan akan menyampaikan
pad a peserta tersebut apabila sudah
mendapatkan informasi yang benar .
BAHAN
MilOS
PEMBElAJARAN
DAN FAKlA
1. Pengertian Mitos dan Fakta.
Kata mitos dan fakta merupakan sebuah kata yang sangat familiar di telinga kita.
Di kalangan masyarakat saat ini kata mitos sering dihubungkan dengan hal-hal
yang berbau gaib, cerita masa lalu, dongeng tradisional dan lain lain.
Banyak sekali kata dan kalimat yang bisa dipakai untuk menggambarkan makna
mitos dan fakta, namun pada materi ini, pengertian mitos dan pengertian fakta
akan diungkapkan dengan bahasa sederhana, yaitu:
a. Mitos adalah sesuatu yang dipprcaya oleh masyarakat yang tidak bisa
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
b. Fakta adalah sesuatu yang bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
Mitos seputar isu yang berkaitan dengan kehidupan
KD banyak sekali, meHputi mitos tentang IMS, HIV
BAHAN
PEMBElAJARAN
•
Kepereayaan yang ada terhadap
mitos biasanya dipengaruhi oleh
pengetahuan yang kurang
sehingga begitu saja pereaya
sepenuhnya pada mitos yang
didengarnya. Selain itu juga
kepereayaan pada mitos yang
berkembang ini biasanya
dipengaruhi oleh manfaat pribadi ;
yang bisa dirasakan langsung
oleh orang tersebut.
2. Mitos dan Fakta Seputar IMS.
Beberapa mitos yang masih
sering kita jumpai dan beredar di
kalangan KO dan masyarakat
luas, antara lain:
a. Oioral waria bisa
menyembuhkan GO pada
penis.
b. Kencing nanah tidak
berbahaya.
c.
Bawang putih bisa mengobati IMSdengan eara dioleskan pada luka IMS.
d. IMS dieegah dengan minum sembarang
anl:ibiotik.
e. IMS dieegah dengan meneuci alat
kelamin dengan bir atau minuman
beralkohol lainnya segera setelah
hubungan seksual.
f. IMS tidak bisa menyerang pada bayi.
g. Cuei vagina sesaat setelah berhubungan
seks dengan odol, eairan daun sirih akan
meneegah tertular IMS.
h. Keputihan pada perempuan sudah pasti
adalah IMS.
i. Adanya benjolan di sekitar alat kelamin
sudah pasti adalah gejala IMS.
j . IMS bisa diobati dengan berendam di air
laut.
k. Mengobati IMS dengan eara merendam
atau mencuci alat kelamin dengan air
rebusan daun sirih.
I. Mengobati IMS dengan cara
berhubungan seks dengan perempuan
BAHAN
PEMBELAJARAN
m. Menghindari IMS dengan cara
pilih-pilih pekerja seks (PS) yang
segar dan cerah .
n. Perempuan akan
mengeluarkan/membuang
semua penyakit pada sa at
menstruasi, termasuk IMS.
o. Minum alkohol sebelum
berhubungan seks akan
membuat tubuh kebal dari IMS.
p. Kutu kelamin bisa dibasmi
dengan mengoleskan autan
atau sejenisnya pada rambut
kelamin .
q. DII.
Fakta IMS :
a. Semua IMS memiliki risiko
berakibat berat atau parah
apabila tidak diobati sampai
se mbuh.
b. IMS hanya bisa disembuhkan
dengan obat dari dokter sesuai
jenis IMS.
c. Pencegahan IMS adalah dengan tidak
berganti-ganti pasangan seks atau selalu
memakai kondom saat berhubungan seks
berganti-ganti pasangan.
d. Beberapa jenis IMS bisa menyerang bayi
melalui kehamilan dan proses kelahiran,
misalnya HIV, GO, sipilis, herpes.
e. Cuci vagina sesaat setelah berhubungan
seks dengan odol, cairan daun sirih atau
sejenisnya tidak akan mencegah tertular
IMS.
f. Tidak semua keputihan pada perempuan
adalah IMS.
g. Tidak semua benjolan atau luka di sekitar
alat kelamin adalah gejala IMS.
BAHAN
PEMBElAJARAN
h. Perempuan tidak
mengeluarkan/membuang semua penyakit pada sa at menstruasi, termasuk IMS. i. Kutu kelamin tidak bisa
dibasmi dengan
mengoleskan autan atau sejenisnya pada rambut kelamin.
j. Dan lain-'Iain.
3. Mitos dan Fakta Seputar HIV dan AIDS.
Beberapa mitos yang masih sering kita jumpai dan beredar di kalangan kelompok
dampingan serta masyarakat luas antara lain:
a. HIV menular melalui nyamuk
:
yang menggigit OOHA. :
: :
b. HIV menular melalui
:
penggunaan toilet yang : : : :
pernah digunakan oleh :
:
セohaN@
lID
c. HIV hanya bisa menular pada pekerja seks. d. OOHA adalah orang yang tidak berdaya
dan tidak bisa melakukan apa -apa. e. Bayi yang dilahirkan oleh seorang
percmpuan yang HIV positif, pa sti akan tertular HIV dari ibunya.
f. HIV dan AIDS adalah penyakit karena penyimpangan seksual.
g. HIV dan AIDS adalah kutukan Tuhan. h. Sa at ini sudah ada obat yang berguna
untuk menghambat laju perkembangan HIV dalam tubuh OOHA.
i. HIV dan AIDS sudah bisa disembuhkan. j. Mengalami nafsu makan menurun disertai
berdt 「セ、。ョ@ turun drastis sudah pasti tanda-tanda terinfeksi HIV.
k. Mengkarantina OOHA cara efektif pencegahan HIV.
I. Berenang bersama OOHA menul arkan HIV. m. Berhubungan seks sekali saja tanpa
BAHAN
PEMBELAJARAN
MITOS DAN FAKTA
Fakta HIV dan AIDS: laju perkembangan HIV dalam tubuh
a. HIV t idak menular melalui ODHA.
nyamuk yang menggigit ODHA. h. Mengalami nafsu makan menu run
b. HIV tidak menular melalui disertai berat badan turun drastis
penggunaan toilet yang pernah adalah salah satu gejala yang bisa
digunakan oleh ODHA. muncul pad a orang yang terinfeksi
c. HIV bisa menular pada siapa HIV, tetapi bukan berarti apabila
saja., tidak hanya pada pekerja seseorang mengalaminya dia pasti
seks, waria, homoseks. terinfeksi HIV.
d. Bayi yang dilahirkan oleh i. Mengkarantina ODHA adalah
seorang perempuan yang HIV tindakan kontraproduktif pada upaya
positif memiliki kemungkinan penanggulangan HIV.
untuk tertular HIV dari ibunya, j. Berenang bersama ODHA tidak
tetapi tidak pasti tertular. menularkan HIV.
e. HIV dan AIDS adalah karena k. Berhubungan seks sekali saja tanpa
perilaku yang tidak aman, kondom ada risiko tertular HIV.
bukan karena penyimpangan I. Dan lain-lain.
seksual.
f. HIV dan AIDS bukanlah kutukan 4. Mitos dan Fakta Seputar Kondom.
Tuhan, HIV dan AIDS masalah Beberapa mitos yang masih sering kita
kesehatan manusia karena jumpai dan masih beredar di kalangan
perilaku yang tidak aman. kelompok dampingan dan masyarakat
g.
Saat ini sudah ada obat yang luas antara lain:berguna untuk menghambat
a. Kondorn. berpori.
b. Kondom mudah sobek dan pecah .
c. Kondom tidak bisa mencegah HIV dan IMS. d. Kondom hanya untuk
pencegahan kehamilan. e. Pakai kondom selalu
c. Kondom bisa mencegah penularan HIV dan membuat hubungan seks
IMS. tidak enak.
d. Banyak kondom saat ini dibuat untuk
f. Kondom hanya untuk
laki-kesenangan seksual, bukan sekedar laki pengecut dan tidak
pencegahan kehamilan. bertanggung jawab.
e. Laki-Iaki yang menggunakan kondom g. Kondom menyebabkan gatal セ@
setiap kali hubungan seksual menunjukkan
:
dan iritasi pada vagina . :
: dia adalah laki-Iaki yang bertanggung h. Dan lain-lain.
jawab pada dirinya dan pasangannya.
f. Kondom tidak mengandung bahan Fakta kondom :
berbahaya yang
ュ・ョケ・「セ「ォ。ョ@
gatal atau a. Kondom tidak berpori.iritasi pada vagina, kecuali pada orang b. Kondom terbuat dari latex,
yang alergi latex. tidak mudah sobek atau
g. Dan lain-lain. pecah sepanjang
penggunaannya benar.
berhubungan seks sebelumnya 5. Mitos dan Fakta Seputar Seksualitas.
dan tidak perawan lagi. Beberapa mitos yang masih sering kita jumpai ;
j. Perempuan yang menopause dan masih beredar di kalangan kelompok
sudah tidak mempunyai dampingan dan masyarakat luas antara lain:
hasrat seksual.
k. Nafsu seks laki-Iaki lebih besar a. Perawan tidaknya perempuan bisa
daripada perempuan . dilihat dari caranya berjalan.
I. DII. b. Besar kecilnya penis bisa dilihat dari
ukuran jempol tangan atau kaki.
Fakta seksualitas : c. Mandul hanya dialami oleh perempuan.
セ@
a. Perawan tidaknya perempuan d. Selera seksual perempuan bisa dilihat
hanya bisa dilihat dari dari bentuk tubuhnya .
pemeriksaan medis pada selaput e. Orientasi seksual seseorang bisa dilihat
dara (hymens).
dari cara dia berpakaian dan
b. Mandul b.sa dialami oleh berpenamlpilan.
perempuan maupun laki-Iaki. f. Seseorang menjadi lesbian atau gay
c. Tidak ada bagian tubuh karena dia pernah patah hati dan
perempuan yang khusus disakiti lawan jenisnya.
menandai selera seksual. g. Waria memiliki penis dan vagina.
d. Orientasi seksual seseorang tidak h. Lompat-Iompat setelah hubungan
bisa dilihat dari cara dia seksual akan mencegah kehamilan.
berpakaian dan berpenamlpilan. i. Jika tidak mengeluarkan darah saat
e. Pada umumnya waria malam pertama maka perempuan
BAHAN
PEMBElAJARAN
MITOS DAN FAKTA
sudah operasi kelamin dan apabila seorang waria sudah operasi kelamin dia tidak mau disebut waria tetapi ingin disebut perempuan, wanita atau
transeksual.
f. Mencegah kehamilan dilakukan dengan beberapa metode ilmiah yang terbukti kemanjurannya, misalnya dengan mengunakan alat-alat kontrasepsi, bukan dengan lompat-Iompat setelah hubungan seksual.
g. Jika tidak mengeluarkan darah saat malam pertama maka
perempuan tersebut bukan berarti sudah pernah berhubungan seks sebelumnya dan tidak perawan lagi. Banyak hal yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi, misalnya bentuk hymens,
pengalaman masa lalu (kecelakaan, dll).
h. Perempuan yang menopause tetap mempunyai hasrat seksual, yang tidak bisa adalah hamil karena sudah tidak ada sel telur dalam organ reproduksinya. i. Nafsu seks laki-Iaki sama saja dengan
perempuan. j. DII.
セ@ 6. Mitos Dan Fakta Seputar Jender.
Beberapa mitos yang masih sering kita jumpai dan masih beredar di kalangan kelompok dampingan dan masyarakat luas antara lain:
a. Laki-Iaki adalah penguasa atas perempuan.
b. Posisi dalam kehidupan sosial laki-Iaki lebih tinggi daripada perempuan.
c. Laki-Iaki lebih cocok jadi pemimpin daripada perempuan.
d. Pendidikan laki-aki harus lebih tinggi daripada perempuan.
BAHAN
PEMBELAJARAN
f. Laki-Iaki menangani urusan publik dan perempuan menangani urusan domestik, itulah kodrat laki-Iaki dan perempuan.
g. Perempuan lemah dan cengeng. h. Laki-Iaki harus kuat dan perkasa. i. Laki-Iaki pelindung perempuan. j . Kepala keluarga harus laki-Iaki. k. Dan lain-lain.
Fakta jender:
a. Tidak ada hubungan antara tinggi atau rendahnya kekuasaan dengan laki-Iaki dan perempuan.
b. Posisi dalam kehidupan sosial antara laki-laki dan perempuan adalah sama.
c. Laki-Iaki dan perempuan sama cocoknya untuk menjadi pemimpin, karena hal tesebut ditentukan oleh kemampuan individunya.
d. Pendidikan laki-Iaki dan perempuan seharusnya setara, tidak ada yang lebih dipentingkan.
e. Pendapatan suami tidak harus lebih tinggi daripada isteri, keduanya bertujuan sama untuk menghidupi keluarga.
f. Tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa laki-Iaki menangani urusan publik dan perempuan menangani urusan domestik.
g. Lemah dan cengeng bukanlah sifat kodrati milik perempuan, banyak perempuan yang kuat, tegar dan tidak cengeng.
h. Bukan hanya laki-Iaki yang harus kuat dan perkasa, perempuan juga.
BAHAN
PEMBELAJARAN
i. Laki-Iaki dan perempuan
harus saling melindungi
dalam sebuah ikatan.
j. Kepala keluarga adalah siapa
yang paling mampu untuk
memimpin, tidak tergantung
jenis kelamin, tetapi dilihat
dari kemampuannya
memimpin.
k. Dan lain-lain.
7. Mitos dan Fakta Seputar
NAPZA.
Beberapa mitos yang masih
sering kita jumpai dan beredar di
kalangan KD dan masyarakat luas
antara lain:
a. Adiksi mudah sembuh.
b. Kalau pakai NAPZA sedikit
saja tidak apa apa.
c. NAPZA hanya dipakai anak jalanan.
d. Pangguna NAPZA bisa dilihat
dari ciri-ciri fisiknya.
e. Pakai NAPZA jadi keren.
f. Menolak tawaran teman untuk pakai
I\JAPZA berarti pengecut atau sok alim.
g. Pakailah NAPZA untuk membentuk
kepercayaan diri.
h. NAPZA hanya dikonsumsi anak-anak
badung saja.
i. Dan lain-lain.
Fakta NAPZA :
a. Adiksi bisa direduksi serendah mungkin
dan menjauhkan diri dari hal-hal yang
bisa membuat relapse.
b. semua penyalahguna berawal dari
mencoba sedikit-sedikit saja, karena itu
jangan coba-coba NAPZA sedini mungkin.
c. Sa at ini NAPZA punya akses untuk masuk
ke semua kalangan masyarakat.
d. Pangguna NAPZA tidak bisa dilihat dar!
ciri-ciri fisiknya karena tidak ada ciri
khusus pada pengguna NAPZA.
e. Pakai NAPZA jadi linglung, tergantung,
BAHAN
PEMBELAJARAN
f. Menolak tawaran teman untuk pakai NAPZA adalah tindakan tepat dan bertanggungjawab.
g. NAPZA dipakai oleh orang yang tidak memiliki kepercayaan diri untuk bisa merasa (tanpa sadar) percaya diri, dalam jangka waktu lama justru akan menurunkan kepercayaan diri pada
pengguna.
h. Banyak anak dari kalangan terlihat baik- baik yang juga menggunakan NAPZA,
dan saat ini NAPZA sangat bisa bersembunyi dibalik punggung anak baik-baik untuk menguntungkan penjual. i. Dan lain-lain.
B. Peran PL dalam Mengantisipasi mゥエセウ yang Berkembang セゥ@ Kalangan
.' . . セ cAセ@ _ ' . '
Kelompok Dampingan.
Dalam mengantisipasi mitos yang berkembang di kalangan KD, peran Pl pada
prinsipnya, antara lain:
a. Mengidentifikasi mitos apa yang d. Meluruskan dan melakukan
berkembang di kalangan kelompok koreksi terhadap mitos yang
dampingan. berkembang tersebut
b. Mencari tahu apa yan'g menjadi penyebab dengan cara persuasi dan .
mitos. tidak menyinggung
c. Memberikan informasi yang benar pada perasaan.
• .. " . · • • • • • _ • • 11!• • • • • 11.".".' •••••• , ••••
.
.
·
REFERENSI
·
It. "." •JI • • • • • • ) . . . " • • .IIi" .. " . . . ".-
·
1. http://www.gendersanity.com/diagram .shtml. 2008
2. http://www.merck.com/mmhe/sec07/ch104/ch104b.html. 2008
3. http://www.gendersanity.com/diagram.shtmI.2008
4. http://en.wikipedia.org/wikilGender identity, 2008
5. http://www.indiaparenting.com/articles/data/art09 027.shtml,2008
6. htto:llwww.acdi-cida:.ru:-.-caICIDAWEB. 200B
7. www.seaconsortium.org/coreactivities/download.glossary.doc,
2008
B. www.aidslaw.ca/Maincontent/otherdocs/Newsletter/voI5no420001
guptadurban.htm,200B
9. Moeliono.L., Nurpatria.l. BKKBN, UNICEF dan KWARNAS. 2006.
Memahami Dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Remaja
Melalui Kerangka Tegar Remaja (Informasi dan Panduan bagi
fasilitator).
10. FHI, 2004, Modul Pelatihan Keterampilan Dasar Penjangkauan
Untuk Petugas l。ー。ョァセセ N@
11. Moeliono.L, dkk. UNFPA, BKKBN, PKBI, 2003. Proses Belajar Aktif
Kesehatan Reproduksl Remaja, Bahan Pegangan Untuk
Memfasilitasi Kegiatan Belajar Aktif Untuk Anak dan Remaja Usia
10-14 Tahun.
LAMPIRAN
lEMBAR AKTIVITAS 1
PERMAINAN DRAMA MITOS
DAN FAKTA
Catatan 8agi Fasilitator
Persiapan Drama
• Siapkanlah drama ini beberapa hari sebelum pelatihan.
• Fasilitator bisa melibatkan siapa saja dalam drama ini. Bisa fasilitator, panitia
dan peserta. Tujuan menampilkan drama ini adalah
menuju kata kunci MITOS.
• Mitos yang dimunculkan tidak harus lang sung
berhubungan dengan materi dalar.. : ,',odul ini. Ambillah
beberapa contoh mitos yang berkembang dalam
masyarakat untuk disampaikan dalam drama ini.
Beberapa mitos yang berkembang di masyarakat:
- Anak gadis tidak boleh duduk di pintu, nanti jauh jodoh.
- Gigi bawah tanggal harus dibuang ke atap rumah supaya gigi akan
tumbuh lagi dan sebaliknya.
- Dan lain-lain.
lAMP'RANl
lEMBAR AKTlVIlAS 1
PERMAINAN DRAMA MilOS DAN FAKTA
. . セNMjZM - '
• Langkah-Iangkah persiapan:
- Buatlah skenario sebuah drama berdurasi 10 menit.
- Buatlah skenario peran setiap tokoh dalam drama.
- Kumpulkan semua pemeran dalam drama ini.
- Jelaskan tujuan dari drama.
- Jelaskan jalan cerita secara singkat.
- Jelaskan pembagian tokoh dari setiap pemeran drama.
- Jelaskan beberapa mitos yang akan dimunculkan dalam drama.
- Berlatihlah bersama sampai drama berjalan dengan bag us.
Langkah 1: Buatlah penataan ruangan sedemikian rupa misalnya: ruangan ditata
ruang tamu, dapur, pasar, dan lain-Iain.sesuai skenario yang dibuat
fasilitator. Ajaklah semua pemeran untuk berdisksusi dan memberikan
masukan tentang poin- poin di atas, sebelum benar-benar tampi!.
Langkah 2: Mainkan drama sesuai dengan skenario.
Langkah 3: Lanjutkan dengan langkah 2, sesi 2 pad a Langkah- Langkah
LAMPIRAN
lEMBAR AKTIVITAS 2
DISKUSI KElOMPOK lENlANG
MilOS DAN FAKlA
Panduan
Langkah 1: Bagi
peserta menjadi 4 kelompok. Minta
peserta berkumpul dalam kelompoknya
masing-masing.
Langkah 2: Bagikan
60 meta plan yang bertuliskan
pernyataan mitos dan fakta seputar IMS,
HIV dan AIDS, kondom dan seksualitas
secara merata pada semua kelompok
sehingga setiap kelompok mendapatkan
'5 meta plan.
Catatan fasilitator.
Daftar pernyataan mitos dan fakta terlampir
pada halaman lain.
Langkah 3: Bagikan
2 lembar kertas flipchart pada setiap kelompok. Minta semua
kelompok menu lis kata MITOS pad a kertas flipchart pertama dan kata
FAKTA pad a kertas flipchart kedua .
LAMPIRAN
1
LEMBAR AKTIVITAS 2 DISKUSI KELOMPOK TENTANG MITOS DAN FAKTA
Tugas peserta :
• Mendiskusikan pernyataan yang tertera pada metaplan yang dimiliki oleh
masing- masing kelompok apakah termasuk mitos atau fakta.
• Menempelkan semua metaplan pad a kertas flipchart sesuai kategori mitos atau
fakta .
• Waktu untuk diskusi kelompok maksi mal l 0 menit.
Semua kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya d i depa n
kelas secara bergantian.
Langkah 4: Tanya peserta apakah sudah siap melakukan kerja kelompok. Apabila ya,
beri aba-aba untuk melakukan tu gas mereka.
Hentikan kegiatan diskusi ke lom pok setelah 10 menit.
Langkah 5: Minta kelompok 1 membacakan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
sampai selesai. Tanya peserta kelompok
lain apakah ada pertanyaan atau
sanggahan pada kelompok 1. Apabila
fas ilitator melihat ada meta pl an yang
letaknya salah maka pan cing peserta
mendiskusikan pernyataa n ya ng tertera
pada meta plan terseb ut.
W1M
Catatan fasilitator.
Panduan pernyataan
yang benar te nta ng
mitos da n fakta ada di
lEMBAR AKTIVITAS 2
DISKUSI KElOMPOK TENTANG MilOS DAN FAKTA
LAMPIR AN
1
Langkah 6: Baca ulang hasil kesepakatan yang benar dengan lantang. Jangan lupa
mempersilakan anggota kelompok 1 yang melakukan presentasi untuk
duduk kembali.
Langkah 7: Lakukan seperti pada langkah 5 dan 6 pada kelompok 2, 3 dan 4secara
bergantian.
60 pernyataan untuk metaplan.
1. HIV bisa menular melalui nyamuk yang menggigit ODHA.
2. HIV bisa menular melalui penggunaan toilet yang pernah digunakan oleh
ODHA.
3. HIV hanya bisa menular pada pekerja seks.
4. ODHA adalah orang yang tidiik berdaya dan tidak bisa melakukan apa-apa.
5. Bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan yang positif HIV bisa tertular
HIV dari ibunya.
6. HIV dan AIDS adalah penyakit karena penyimpangan seksual.
7. HIV dan AIDS adalah kutukan Tuhan.
8. Saat ini sudah ada obat yang berguna untuk menghambat laju
perkembangan HIV dalam tubuh ODHA.
9. Penularan HIV bisa dicegah.
10. HIV dan AIDS belum dapat disembuhkan.
11. Mengalami nafsu makan menurun disertai berat badan turun drastis sudah
lAMPIRAN
1
LEMBAR AKTlVIlAS 2
DISKUSI KELOMPOK TENTANG MilOS DAN FAKTA
12. Mengkarantina ODHA cara efektif pencegahan HIV.
13. Berenang bersama ODHA tidak menularkan HIV.
14. Berhubungan seks sekali saja tanpa kondom memiliki risiko tertular HIV.
15. Mengolesi penis dengan antiseptik sebelum hubungan seksual tidak akan
mencegah IMS.
16. Minum antibiotik sembarangan akan membuat kuman IMS kebal dan jadi sulit
diobati.
17. Kutu kelamin bisa dibasmi dengan mengoleskan autan pada rambut kelamin.
18. Sifilis bisa diobati dengan ditempeli bawang putih pada lukanya.
19. Dioral waria bisa mengobati IMS.
20. Minum antibiotik tidak akan mencegah IMS.
21. Minum alkohol sebelum berhubungan seksual tidak akan membuat tubuh
kebal dari IMS.
22. Pekerja seks yang suhu vaginanya panas menandakan terkena IMS.
23. Perempuan akan mengeluarkan/membuang semua penyakit pada saat
menstruasi termasuk IMS.
24. Kalau mencari pekerja seks carilah di kafe jangan di lokalisasi, karena pekerja
seks di kafe bersih dan aman diui IMS dan HIV.
25. Pilihlah PS yang segar dan cerah untuk menghindari IMS dan HIV.
. RセN@ Bau badan dan bau mulut yang menyengat dari pekerja seks menandakan pekerja seks tersebut terkena IMS.
27. Untuk menghindari IMS dan HIV tidak bisa dengan cara pilih-pilih PS yang
segar dan cerah.
lAMPIRAN
1
LEMBAR AKTlVIlAS 2
DISKUSI KELOMPOK TENTANG MilOS DAN FAKTA
28. Berhubungan seks di siang hari dalam kondisi fisik yang fit bukanlah cara
mencegah tertular IMS dan HIV. ", "
29. Pilihlah pekerja seks yang bukan primadona untuk menghindari IMS dan HIV.
30. Cara mengobati IMS adalah berhubungan seks dengan perempuan yang
sedang menstruasi.
31. Mengobati IMS bisa dengan cara merendam atau mencuci alat kelamin
dengan air rebusan daun sirih.
32. Keputihan pada perempuan sudah pasti IMS.
33. Luka atau benjolan di alat kelamin sudah pasti gejala IMS.
34. Seorang perempuan HIV positif, pasti menularkan HIV kepada bayi/anaknya.
35. Kondom berpori.
36. Kalau sudah menggunakan pelicin maka tidak perlu lagi menggunakan
kondom.
37. Hubungan seks menggunakan kondom selalu tidak enak.
38. Pelicin untuk kondom yang benar adalah pelicin yang berbahan dasar air.
39. Perawan atau tidaknya seorang perempuan bisa dilihat dari cara jalannya.
40. Ukuran penis bisa dilihat dari ukuran jempol kaki.
41. Cuci vagina rutin setiap bulan dapat mencegah tertular IMS dan HIV.
42. Jika tidak mengeluarkan darah saat 'malam pertama' maka perempuan
tersebut pasti sudah pernah berhubungan seks sebelumnya dan tidak
perawan lagi.
43. Petting bisa menyebabkan kehamilan.
44. Lompat-Iompat setelah hubungan seks dapat mencegah kehamilan.
lAMPIRAN
1
LEMBAR AKTlVIlAS 2
DISKUSI KELOMPClK TENTANG MilOS DAN FAKTA
46. Perempuan berpakaian ketat untuk memancing hasrat seks laki-Iaki.
47. Perempuan yang tubuhnya terlihat bungkuk pasti punya hasrat seksual yang
tinggi.
48. Hasrat seksuallaki-Iaki lebih besar daripada hasrat seks perempuan.
49. Tidak hanya perempuan yang bisa mandul, laki-Iaki juga bisa mandul.
50. Perempuan yang memiliki rambut tebal pada tangan dan kaki pasti memiliki
hasrat seksual yang ringgi.
51. Homoseksual bisa menular.
52. Homoseksual pasti melakukan anal seks.
53. Laki-Iaki atau perempuan yang menikah dengan lawan jenisnya pasti
heteroseksuaI.
54. Orientasi seksual seseorang tidak bisa kita tentukan hanya dari penampilan
fisiknya saja.
55. Waria memiliki penis dan vagina.
56. Homoseksual adalah penyakit seksual.
LAMPI RAN
1
LEMBAR AKTlVIlAS
2
DISKUSI KELOMPOK TENTANG MilOS DAN FAKTA
Kunci jawaban
Mitos 1. HIV bisa menular melalui nyamuk yang menggigit ODHA.
Mitos 2. HIV bisa menular melalui penggunaan toilet yang pernah
digunakan oleh ODHA.
3. HIV hanya bisa menular pada pekerja seks. w Mitos Mitos ODHA adalah orang yang tidak berdaya dan tidak bisa melakukan
4.
apa-apa.
Fakta 5. Bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan yang positif HIV bisa
tertular HIV dari ibunya.
HIV dan AIDS adalah penyakit karena penyimpangan seksual. Mitos 6.
7. HIV dan AIDS adalah kutukan Tuhan. Mitos
Fakta 8. Saat ini sudah ada obat yang berguna untuk menghambat laju
!
perkembangan HIV dalam tubuh ODHA.
9. Penularan HIV bisa dicegah. Fakta
10. HIV dan AIDS belum dapat disembuhkan. Fakta
Mitos Mengalami nafsu makan menurun disertai berat badan turun drastis
11 .
sudah pasti terinfeksi HIV.
-Mitos 12. Mengkarantina ODHA cara efektif pencegahan HIV.
Fakta 13. Berenang bersama ODHA tidak menularkan HIV.
14. Berhubungan seks sekali saja tanpa kondom memiliki risiko tertular
Fakta
I
HIV.
I
I
Mengolesi penis dengan antiseptik sebelum hubungan seksual
I
15.I Fakta
tidak akan mencegah IMS.
Minum antibiotik sembarangan akan membuat kuman IMS kebal 16.
lA MP IRAN
1
lEMBAR AKTIVITAS 2
DISKUSI KElOMPOK TENTANG MITOS DAN FAKTA
17. Kutu kelamin bisa dibasmi dengan mengoleskan autan pada rambut kelamin .
Mitos
18. Sifilis bisa diobati dengan ditempeli bawang putih pada lukanya. Mitos
19. Dioral waria bisa mengobati IMS. Mitos
20. Minum ant i biotik t idak akan mencegah IMS. Fakta 2l. Minum alkohol sebelum berhubungan seksual tidak akan membuat
tubuh kebal dari IMS. I
Fakta
22 . Pekerja seks yang suhu vaginanya panas menandakan terkena IMS. M itos 23. Perempuan akan mengeluarkan / membuang semua penyakit pada
sa at menstruasi termasu k IMS. Mitos
24. Kalau mencari PS carilah di kafe jangan di lokalisasi, karena pekerja seks di kafe bersih dan aman dari IMS dan HIV.
Mitos
25. Pilihlah PS yang segar dan cerah untuk menghindari IMS dan HIV. Mitos 26. Bau badan dan bau mulut yang menyengat dari pekerja seks
menandakan pekerja seks ter sebut terkena IMS. Mi tos 27. Untuk menghindari IMS dan HIV tidak bisa dengan cara pilih -pilih
PS yang segar d an cerah. Fakta
28 . Berhubungan seks di siang hari dalam kondisi fisik yang fit bukanlah
cara mencegah tertular IMS dan HIV. Fakta
29 . Pilihlah pekerja seks yang bukan primadona untuk menghinclari IMS
dan HIV. Mitos
30. Cara mengobati tMS adalah berhubLingan seks dengan perempuan
yang sedang menstruasi . Mitos
31. Mengobati IMS bisa dengan car a merendam atau mencuci alat
kelamin dengan air rebusan daun sirih. Mitos
LEMBAR AKTlVIlAS 2
DISKUSI KELOMPOK TENTANG MilOS DAN FAKTA
lAMPIRAN
1
32. Keputihan pada perempuan sudah pasti IMS. Mitos
33. Luka atau benjolan di alat kelamin sudah pasti gejala IMS. Mitos
34. Seorang perempuan HIV positif, pasti rnenularkan HIV kepada
Mitos bayi / anaknya .
35 . Kondom berpori. Mitos
-36. Kalau sudah menggunakan pelicin maka tidak perlu lagi
Mitos menggunakan kondom.
37. Hubungan seks menggunakan kondom selalu tidak enak. Mitos
I
38. Pelicin untuk kondom yang benar adalah pelicin yang berbahan
Fakta dasar air.
39. Perawan atau tidaknya seorang perempuan bisa dilihat dari cara
Mitos jalannya.
40. Ukuran penis bisa dilihat dari ukuran jempol kaki. Mitos
41. Cuci vagina rutin setiap bulan dapat mencegah tertular IMS dan
Mitos HIV.
42. Jika tidak mengeluarkan darah saat 'malam pertama' maka
perempuan tersebut pasti sudah pernah berhubungan seks Mitos sebelumnya dan tidak perawan lagi.
43 . Petting bisa menyebabkan kehamilan. Fakta
.
l
44 . Lompat-Iompat setelah hubungan seks dapat mencegah
Mitos kehamilan.
45. Perempuan yang sudah menopause tetap melniliki has rat seksual. Fakta
46. Perempuan berpakaian ketat untuk memancing hasrat seks laki-Iaki. Mitos
47. Perempuan yang tubuhnya terlihat bungkuk pasti punya hasrat
Mitos seksual yang tinggi.
- -
---LAMPIR AN
1
lEMBAR AKTIVITAS 2
DISKUSI KELOMPOK TENTANG MITOS DAN FAKTA
Tidak hanya perempuan yang bisa mandul, laki-Iaki juga bisa
49.
Fakta mandul.
Perempuan yang memiliki rambut tebal pada tangan dan kaki pasti
50.
Mitos memiliki has rat seksual yang ringgi.
51. Homoseksual bisa menular. M itos
M itos
52. Homoseksual pasti melakukan anal seks.
Laki-Iaki atau perempuan yang menikah dengan lawan jenisnya
53.
Mitos pasti heteroseksual.
54. Orientasi seksual seseorang tidak bisa kita tentukan hanya dari
Fakta penampilan fisiknya saja.
55. Waria memiliki penis dan vagina. M itos
56. Homoseksual adala h penyakit seksual. Mitos
57. Laki-Iaki yang selalu berpakaian rapi dan bersolek (memperhatikan
Mitos penampilan) pasti adalah gay.
58. Perempuan tomboy pasti adalah lesbian. Mitos
59. Waria adalah "mahlukjalanan". Mitos
60. Seseorang memiliki orientasi seksual homoseksual karena sakit hati
Mitos
pada lawan jenisnya.
J
lAMPIRA N
EVAlUASI AKHIR MODUl
Panduan
• Sampaikan pertanyaan pad a peserta secara lisan beberapa pertanyaan tentang
Mitos dan Fakta.
• Sampaikan pertanyaan satu persatu.
• Hindari dominasi dari peserta tertentu saja.
• Hindari menunjuk orang tertentu.
• Adanya souvenir sederhana akan membuat semakin menarik perhatian peserta.
Pertanyaan
Apa definisi mitos?
2 Apa definisi fakta?
3 Sebutkan 5 mitos HIV dan AIDS.
4 Sebutkan 5 mitos seksualitas.
5 Sebutkan 5 mitos kondom.
6 Sebutkan 5 mitos IMS.
7 Sebutkan 5 mitos jender.
Sebutkan 5 mitos NAPZA.
lAMPIRAN
SLIDE PRESENTASI
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Setelah mengikuti mate,ri
pembelajaran ini peserta
memahami mitos dan fakta
SLID E PRESENTASI
l AMPIRAN
2
TUJUAN PEMBElAJARAN KHUSUS
• Se le la 1 mempe4 , j 1Hl malerl, pesefta mampu:
• (lknjela kan pen\;! It an m1tos
Menjela skan pengertian fclkta
• Menguraikan beberapa, m ltos dan fakta seputar IMS • M€n g ura ika n heberil p i) m lt os, d a n fuk ta ウ・ーエセ エ。イ@
Hrv
d anAtDS
• M<: nguralkan セ 「@ .r ap il mltos d an f.aklil !> ptJ ta,. kondo rl) • m セ ョ Yuf@ Ik n betJ f .J m itos d r) taU" ウ ・セ エ 。 イ@ se-ksli u エャIセ@
• M€ng urai kan beberapa m itos d an fa kta seputar jender • Me ng ura ik an beb er p mi t o5 dtl n ' dkt a 5.eputar NAPZA • Men ' llfil ikan per.\[) PI. d dlam rn セョァ。 ャMNエャ ウゥー 。ウ G@ mlto s yam
berkem ban'] di kalangan KD
MITOS
Sesuatu
yang
dipercaya ol eh
masyarakat yang tidak bisa
dibuktika n k b
narannya secara
ilmiah
, . . " . " . . • セ@ • I
SliDE PRESENTASI
LA MPI RAN
FAKTA
Sesuatu yang
blsa
dibuktlkan
kebenarannya secara IImlah
MITOS IMS
• Dloral キ N@。イセ@ 「ゥ セ ゥi@ ュ ャGセ ョQ 「オャ|ォ ャA@ ヲ ャ@00
plldapenis
• KencJn;j n 「・イ「 セ Qi@
• BIlWIII19 putih
a u
f'TlII!'ng ob I IMSセ ョ@ Col lI! dioly. kill1 p;Kb ItA" IMS
.. IMS d>:eg d eng..'m minu rtl 5ell1 b1! l1Irn,;J
ャュ N ゥィゥッ セ ゥォ@
.. IMS dice g;an d eng.an men..-uci ;ab t
kl"larfl on d@ rtg1ln blr Njエ。@ セ j@ 1Wl1llU m<l f) 「エZ \ NAiiセッィッャャLゥj@ ャ@ イhtケ 。@ セ・GWMGGAi@ lel:el Oih
ィオ「オョセャョ@ ャセ「 uii i@
• lM S :m k bir:l m er.ye rMl g PIL® セ ゥ@
LAMPI RAN
FAKTA IMS
-
.,-• ,>,}rnLlo" 1M') rlll .·mlliki I I:. '0 「B、 ォャ「 セ エ@ エ セ イNLH@ ,;,l3\J pセhmャ@
a.pdbda tidak dlObiltl セー。 ャ@ sembuh
• IM5 hanya 「ャセ。@ 、セュ「オィォ。ョ dengan oba.t dad dokter
StSU .11 j・エGiセs@ 1M .
• Pencegahan tM5 adalah d engan tidak 「・イァ。ョエゥセョエェ@
f.>asa'lgan セォウ@ at.1u sela'u mern..1k. i kondom !oMt
b(rhulxmgan セウ oorgantl-gMltl セNウゥiヲBiァGュ@
• セー。 ェ・ャセs@ IMS 「ゥセ。@ meflyerang bayi ュセ。ャエャゥ@ kehamilan dati pヲHjセs@ ke4/lhlran. mis.)lny,;, HIV, GO, SoipiliS, ャG|`Gヲiセs@
• D.m lain-bin
MITOS HIV DAN
AIDS
• HIV menular moi?lakii nyamuk yilfl9 ュ・セゥァゥエ ODHA
• HIV menular me1C'1rui penggUn;)()fl toile( yillng pemah
digunakan oleh OOHA
• HIV ィ。ョケセ@ bisa mooular pada peojaja sets
• OOHA ad<tlah ッイセ yang エセォN@ berdaya dan tidak bisa
metaktlkan apaa.p.a
• Bayi yang dilahirkilln oleh seorang ー・ョセューオ。ョ yang HIV
DOsrtif, PMU iiiォセョ@ t.ertul<lf HIV dMl ibu-nya .. HIV セ AIDS 。、Nセャゥャゥィ@ pt:nyaklt kl)t«l<i セByゥュー 。ャ セI@
セウオN。ャ@
• HIV dan AIDS .ad.lah kutuki)n T uh.n
.. Otm セヲG|Mセゥjゥョ@
LAMPI RAN
FAKTA HIV DAN AIDS
• HIV 、 セ AIDS t=ouk BォNuHオセョ@ Tuh&n. HIV <tal'! AIDS m&S6Icih
セ・セBィXGmQ@ manu!ia '!'lIeN! perilllku yang lid.!lll.arnan
• セ、SQ@ ,n, ',u dal1 ad& obil( ya,-,O 「・MイGャQセョ .. オョヲセ rY\IE'l'>gh..vr,b811it)U
セイセイN「NNイエェLjィB@ HI" 、セャセイB@ IubU ODHA • M""fl<Jill,}.r.I
HN セセ セ@
エ セイャョヲ・ォ NQ@ Q@H IV
'oil\J m..':io:dl" n"""nuJ\Jtl 、ャセBLQ@ セイ ..n baI{1an furt;r. dr8S(i>
ゥャエuャiセ イ L@ $.blah sセu@ セjSQ NAャ@ y..roQ tH S3 mUlxul "ilda Of./lt'l(! セNOiュ@ セャョイ・ャuZャ@
buklll1 berllrU lIpnbila AZ・セャwG。ア@ ュ・イGY「セゥイイケャャ@ dill p.lI11}
MaTOS KONDOM
• Kondom berpori
• Kondom
mudah
sobek
dan pecah
• Kondom tidak bisa mencegah HlV
dan
IMS
• Kondom
hanya
untuk pencegahan
kehamHan
• Pakai kondom selalu membuat hubungan
Lセ@
fiR '.'1
2
SLIDE PRESENTASI
FAKTA KONDOM
• t::o ndom tidak berpori
• Konoorn エ セイ「 オ 。 エ@ dMi l.at x, (ioak
mtJd;jh sobek el t i'\) pe<.l h
s"'= pIl nj.ang pertggu n aa rm ya. benar
• t::onc1om bi:5.il men cegah p €'f1 ularan
. 1 \/ cjim i セs@
• B イGセGッNゥォ@ i.; ondon1 '»J t m l d b u.J t
u n tuk kesenanqa:n ウセ。ャ L@ buk.<lfl
Gゥッエ セ ォ lGHBiN セ イ@ イ I・ ョ cャセ アゥG[ィ Bョ@ ォ ャゥAィ。ュセ ャ、 ョ@
, . I ' • • " , " " I
MITOS JENDER
• LakHllks ad lah ,poeo.r19u 5 <l tiU peorernpU<1t1
" Po stsl c1qJarn kehidup.Ul soslal Idki-Idki lel:Jih Uf\9g, dalipada
per<:,mpUiin
• U,kHa,1J lebih cocok jaod pemlmpir'l dtuipadlt perel1'¢>'l.hln
• P€'r wchd kan lalll-jakt iャ。 Zイ オセ@ l eblh tinggl daripada perem p uan
• F'i?oo.apalw1 SU<lffi haru 5 fe bih lingg; dilri pada ゥセャ・イゥ@
.. Laki-lil!k:.l m enarogan i urusan publ lk dan perempuan
rnenan.gan i urLJsan d am sri" itu l ah kodriit laldlil1d dan
ッ Nᄋ イ セ ャ@ ャ jj オゥu |@
LAMPIRAN
FAKTA JENDEH
• Tldak add hubunogan antara tlnggi at.au rendahnya kekua:S.a.3n deflgan lakiIaki dan perempuan
• pGッセ イ ウゥ@ d< lam kehidup.ilIl l>Osial antiJl<l [aki -Ia ki dan
ー・イ セ QIーオ N Lエョ@ iIJCI..,l.,h セHj イョB@
• I ilkt- I.'liO dan p "rempUrlO sam.. co coknYiI unwl:. tnenJadl
perrwrnpm, karena hal tesebut dltentukan o leh kemamfl(Jan
indi'"idunya
• p セ ャ、ャ、 ゥ ォ\ュ@ lakHakl d<Jn pefernptlan !.oeharu'Snya セエ。イ。L@ Udak
""j.eI Y"1"1 9 l eblh dip'l"fHlngkall
• Pe11dapiat".'ln f>tJaml エォャセォ@ t ,,;t l U$ Ii;'blh tJltl)gJ r;!arlpada セウエTZイャ [N@
keduan,)'a bertufuan s.ama u muk metlrJh!dllpi keluarga
MITOS SEKSUALITAS
patah hati dim diSil kiti lawan jenisny<l!
• Warlil o,emitlki poeflis da n \(ogl.)o
• P\M"(lWan tldaknyit ーc\イ セ Iーオ。ャI@ 「ャウセ@ dll hat dar4 carany-a
OOr an
• Bes.ax ke<ilnya pen,jc brs.a dilihiJIt dafi ulmran jempol
tang;;n at3u k.;kl
• Ma ndul hany.a dialami olehperempuMI
• '>elera セUuGB@ perempuan bt:Sa 、hゥセ|ゥIエ@ dari bentuk tubuhnya
• Orientasi seksual ウ・セイ。ョァ@ pasti dapat dilihat dar! cara
rna
berpakaian dan berpenampilan• S-eWOf<lng m efl ,ji)(fl lesbian atMJ 9<lY kMen.<l dla pern:rh
lAMPIRAN
2
SLIDE PRESENTASI
FAKTA SEKSUALITAS
• Perawan tidaknya pet"empuan hanya bisa dillhat dari pemeriksaan medis pada selaput dara (hymens)
• MaockJI bisol dialolmi oleh perempuoln maupun 'akl aki
• rldaok ada baglan tulxlh perempuan yang khusus meflandar
Ml'1fl'rill ウ・ォセオ。ャ@
• Orlentolsi sel(s.ua' seseormg bd.ak his.!! dillilat darl carol dla
befpakaian dan berpenampilan
• Pada umumnya warla memill.l<,j PffilS, keoJall ap.ablla sudah operasl ォセ。ュャョ@ dan api'blla s・\Iイセ@ w¥i,a,sudah ッー・イ。セQ@
kelarnln dLa tidal< rna-u dlsebut waria tetapl ingln disebut pefempuao. wanita at.cw tran.seksual
MITOS JENDER
• LakHaki adalah ー・ヲQYuセ。@ at as perempuan
• Po'sisi dalam kehidupan s.osiallakiJaki lebih エセ daripada
perempllan
• LakHaki leblh cocok ェセQ@ ー・ュセョ daripacia pe1empuan • Pendidikan laldJaki harm lebih tiOggi daripada petempuan • Pendapatao suami harus leoih tinggi daripada istet'i
• LakiIaki menangani urusan publik dan perempuan menangani unJsaJl dome$tik, Itulah !<odrat ICIki-lakl dan perempuan
LAMPI RAN
FAKTA JENDER
, ,
• Tldak ada hubungan.mt.ara tirlggi
。エセオ@
rendahnyal
kelruasaan dengan lakiL.ali dan peremputiln
• PosiSi dalam kef1iidupan sosial antara IClkHaki dan
セeAューオ。ョ bdal:ah SJ.irN
• l。ャ、Miセォャ@ dan perempuan sarna 」Z NッセョIG。@ untuk ュ・ョセ、ャ@
pemimpin, kareoa hallesebut dltentuk4tn otehkemampuan
individunya
• PendldikillllakHilki dan perempuan セゥQイオウョケNNL@ セエ。エ。L@ tldak
dde yang ャセ「ャィ@ dlpentingkan
• pセ、ゥャャー[。エᆬャ@ warnl tidoak harusleblh tinggl da.rlpa4a IsteJI, keduany.a bertujuan Soama untuk menghidupi kel\Jarga
セM セ@ セ@ セ@
MITOS NAPZA
.
• Adlksi mudil!f1 セ「オィ@
• Kaiau pakai NAPZA sedikit saja tidat apa apa
• Nr\PZA hMJya dipakai an.ak jafanan
• P'angguna NAPZA 「ゥセ@ dllmat dart ,ltldri. flsllr:ny.a
• PllI!<bi NAPlA ,;adI hren
• Menolak lawMan ternan unlUk pakal NAPZA berarli
LAMPI RAN
2
SLIDE PRESENTASIFAKTA NAPZA
• Adik!ot biSi1 di reduksl sE!fendah mtlogkin dan menJauhkan
d rl 、セQ@ hi:l,-t\.al yat'lg bl m rnbuilt kombyh fa ' . Hイ セ。ー@ )
• Semua pe.ova1ahguna befawal dar! menc.oba sedikit-sediki t
saja, kareoa itu jangan c.oba·coba NAfYZA sedini ュ|ャヲG セォゥ ョ@
• . at InA N'APZA punya aksc:s ltotuk maiitlkke Sef'l1ttol
kalangan masyarakat
• PeogglJna NAPZA t idak btSil dilihat daJi ciri-<:iri N Qウゥォ ョセ。@
ャオエ ャGセ 「@ ,I('lett< セ 、。@ dr. kht4S0 ,pada r)(!nggtml) NAPZA
• Pakai NAPZAjadi linglung, tergantung, sakit dan iセ 。ィN@
Jauh dari keren
DAFTAR ISTllAH
ABC AIDS ASA BCC BCI BSS CBO CLI CM CSTcn
CTR DIC Disko Disple DP EI FHI GLI GO GRA HClPI HIV HO HRM IA IBBS ICPD IDU IE III IMS 10 IPP IRA ISR KD KDS Kesek Kespro Kesrep KL Korlap KPA KPAD KPAN KPAP KPP KTS: Abstinence, Be Faithful, Condom : Acquired Immunnodeficiency Syndrome : Aksi Stop AIDS
: Behavior Change Communication : Behavior Change Intervention : Behavioral Surveillance Survey : Community Based Organization : Community Level Intervention : Case Management
: Care Support andTreatme"nt : Ceramah Tanya Jawab
: Counseling, Testing and Referral : Drop In Center
: Diskusi Kelompok : Diskusi Pleno : Direktur Program : Effective Intervention : Family Health International : Group Level Intervention : Gonorrhea (kencing nanah) : Group Risk Assessment
: Health Communication/Public Information : Human Immunodeficiency Syndrome : Handout
: High Risk Men : Implementing Agency
: Integrated Biological Behavioral Surveillance
: International Congress on Population and Development : Injecting Drug User
: Intervensi Efektif
: Individual Level Intervention : Infeksi Menular Seksual : Infeksi Oportunistik
: Intervensi Perubahan Perilaku : Individual Risk Assessment : Infeksi Saluran Reproduksi : Kelompok Dampingan : Kelompok Dukungan Sebaya : Kesehatan Seksual
: Kesehatan Reproduksi : Kesehatan Reproduksi : Koordinator Lapangan : Koordinator Lapangan : Komisi Penanggulangan AIDS : Komisi Penanggulangan AIDS Daerah : Komisi Penanggulangan AIDS Nasional : Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi : Komunikasi Perubahan Perilaku : Konseling dan Tes Sukarela
LA LSL LSM MK MP MSM MSW NA NAPZA NGO ODHA OHIDHA OR PCM PCRS PD PE Penasun PJ PL PM PMS PO PP PRI PRK PS PSK RNA Rll SA Skrining SOP Sll UN
vcr
WHO WPS: Lembar Aktivitas
: Laki-Iaki yang berhubungan Seks dengan
Laki-: Lembaga Swadaya Masyarakat : Manajer Kasus
: Manajer Program
: Men who have Sex with Men : Male Se x Worker
: Need Assessment
': Narkotika, PSikotropika dan Zat Adiktif. : Non Governmental Organization : Orang Dengan HIV/AIDS
: Orang Hidup dengan HIV/AIDS (istri, suami, keluarga ODHA) : Outreach
: Prevention Case Management
: Partner Counseling and Referral Services : Program Director
: Peer Educator
: Pengguna Narkoba Suntik : Penanggung Jawab : PetugasLapangan : Program Manager : Penyakit Menular Seksual : Petugas Outreach : Panduan Pembelajaran : Penilaian Risiko Individu : Penilaian Risiko Kelompok : Pekerja Seks
: Pekerja Seks Komersial : Rapid Need Assessment : Rencana Tindak Lanjut
: Sub Agreement (proposal kerja sama) : Penapisan (screening)
: Standard Operating Procedure : Se xualiyTransmitted Infection
: United Agency (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) :Voluntary Counseling and Testing
: World Health Organization
DAFTAR PENYUSUN DAN KONTRIBUTOR
Penyusun:
1. Ciptasari Prabawanti, SPsi, MSc 2. Erlian Rista Aditya, SSos
3. Meytha Nurani, SKM 4. Ida Bagus Sutakertya, MSi 5. Henri Puteranto, SSos 6. Tetty Rachmawati, MSW 7. Supriyanto Siamet, SE 8. Drs. Made Efo Suarmiartha 9. Stephanie T. Pirolo, MEd 10. Dr. Tjutjun Maksum, MPH
Kontributor:
l. Ir. Niniek Suharini 2. Drg. Yusra, Mkes
3. Ir. Anis Abdul Muis, Mkes 4. TH Irawati, SKM, Mkes 5. Bayu Aji, SKM, MPPM 6. Intan Endang, SKM, Mkes
7. Drg. Angger Rina Widowati, MKM 8. Drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH
9. Dr. Asik Surya, MPPM
10. Dr. Jeanne Uktolseja, M.Epid 1l. Victoria Indrawati, SKM, MSc 12. Dr. Endang Budi Hastuti
13. Dr. Hariadi Wisnu Wardhana 14. Eko Saputro, SKM,M.Epid 15. Eli Winardi, SKM,M.Epid 16. Dimas Budi W,SKM 17. Rachma Febriana, SKM 18. Eva Muzdalifah, SKM 15. Fadia Miralka
16. Zahra Eka Putri, SKM
Desain Grafik: Arifin Fitrianto
PPKMI
r