• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Agribisnis Berkelanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Agribisnis Berkelanjutan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Wawancara

:

Prof.

Dr.

Ir.

Syafrida

Manuwoto

PEMBANCUNAN

isela-sela kesibukannya sebagai kepala Kajian

buahan Tropika LP IPB, Prof. Dr. Syafrida Manuwoto, beliau dengan penuh keramahan meluangkan waktu untuk diwawancarai oleh Dudi Setiadi dan Prasetyono. Berikut petikan wawancara dengan guru Fakultas Pertanian yang juga pernah sebagai Dekan Fakultas Pertanian dua periode

berkaitan dengan berbagai di seputar pembangunan agribisnis berkelanjutan dan khususnya pengembangan buah-buahan tropika.

Ibu

yang dengan bagi pelaku-pelakunya tidak saja pada saat tapi

seorang biolog. Di alam ini terdiri dari ruang dan mengantisipasi perubahan karena kita mengetahui waktu dimana pada mulanya didalam ruang dan bahwa perubahan te pada

Berkelanjutan ?

Saya akan dari sudut saya sebagai

juga bagi pelaku-pelaku padac generasi

yang ketiga adalah kita harus dapat

ada

berkisar pada suatu keseimbangan, Apabila te perubahan-perubahan

mengakibatkan suatu lonjakan kemudian

akan pada

keseimbangan. Nah keseimbangan

sebenarnya yang dapat adanya keberlanjutan.

tertentu semua organisme yang ada di alam ini berada dalam keadaan seimbang. Aktivitas

Implementasinya seperti apa ?

yang Perubahan-perubahan aktivitas serta diusahakan tidak mengakibatkan

Untuk

keseimbangan agar terciptanya

keberlanjutan ada tiga unsur yang harus

diperhatikan. Pertama, kegiatan pertanian

tidak menguras sumberdaya alam

dan juga tidak

lingkungan.

Kedua, kegiatan pertanian itu dilaksanakan secara

efesien dan ekonomis sehingga

memberikan keuntungan bagi pelaku-pelakunya

tidak saja pada saat ini

tapi juga bagi pelaku-pelaku

pada generasi mendatang.

Kemudian yang ketiga adalah kita harus dapat

mengantisipasi perubahan

karena kita mengetahui bahwa perubahan itu

terjadi pada lingkungan yang

ini.

organisme itu juga kerusakan. Menyadari

kalaupun sebetulnya

pertanian itu harus dipandang sebagai suatu sistem, yang

pada Repelita VI dinamakan sistem agribisnis.

saya didalam

pengertian agribisnis itu sendiri

sebemarny a sudah harus ada sistem berkelanjutan.

Mungkin karena te rjadi trend-[rend

mengancam keberlanjutan ini maka di tambahkan kata

Kalau kita ke keberlanjutan. Jadi

(agribisnis) indonesia, untuk saya, agribisnis keseimbangan agar terciptanya keberlanjutan ada

tiga unsur yang harus diperhatikan. Pertama,

kegiatan pertanian dilaksanakan secara efesien sistem agribisnis adalah sumberdaya

dan ekonomis sehingga memberikan keuntungan Nah kaitannya nanti adalah pembinaan dari SDM nierupakan penguatan Seperti kita ketahuai sistem agribisnis terdiri dari subsistem input kegiatan pertanian tidak menguras sumberdaya

dan juga tidak lingkungan. Kedua,

Volume 4 0853-8468

(2)

yang pelaku-pelaku pada sistem agribisnis tersebut.

Seringkali kita lihat sekarang keterkaitan ke hulu sama keterkaitan ke itu belum kuat, karena banyaknya swasta-swasta sudah yang mengembangkan agribisnis juga tapi tidak didukung tapi ketersediaan bahan bakunya tidak ada kemudian juga didalam perencanaan, direncanakan kapasitas sekian ton yach!

bahan baku yang tersedia nah

akhirnyakan tidak berkelanjutan sebentar saja juga sudah

Kalau Berkelanjutan itu sendiri

Ibu bagaimana?

Sebenarnya istilah sustainable asal mulanya antara

ekologi dan ekonomi. ekonomi

mementingkan profit atau pertumbuhan, kalau ekologi menitik beratkan pada

sumberdaya alam. keduanya

lahirlah istilah keberlanjutan. Tetapi dalam konteks agribisnis kita melihat lebih dari itu tidak hanya sumberdaya alam saja tetapi sampai pada sistemnya yang dapat mendukung tercapainya keberlanjutan sendiri seperti yang saya katakan tadi.

Kalau kita boleh memilah-milah subsistem yang ada dalam sistem agribisnis, Ibu subsistem mana yang dominan pengaruhnya terhadap pembangunan agribisnis berkelanjutan?

baru saja melakukan suatu studi terhadap pengembangan agribisnis buah-buahan dibeberapa Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kita tidak bisa menggeneralisir tetapi permasalahannya harus dari jenis komoditi daerahnya. Karena setiap komodit dan daerahnya mempunya permasalahan-permasalah

tersendiri. Oleh karena itu kita harus melakukan strategis dulu, apa sebenarnya faktor penentunya. Secara umum misalnya

buah-buahan kalau kita melihat permasalahannya sekarang adalah ketersediaan ketersediaan

yang te identitasnya.

Bagaimana dengan dukungan pemerintah lembaga-lembaga lainnya dalam

merealisasikan Pembangunan Agribisnis berkelanjutan ?

Gegap pembangunan agribisnis

berkelanjutan itu baru bergema di tahun 1993. Kalau saya perhatikan selama kurang lebih lima tahun setidaknya ada tiga bentuk dukungan

yaitu: Pertama kita (baik lembaga pendidikan, pemerintahan atau lembaga lainnya) baru dalam taraf mengembangkan konsep agribisnis sendiri. Kedua sambil melakukan pengembangan konsep juga dilakukan deseminasi konsep pada masyarakat luas, ditandai dengan munculnya terminologi agribisnis dan agroindustri dalam GBHN. Pada orang belum tahu

mengenai agribisnis walaupun sebenarnya konsep agribisnis sudah sejak tahun 1957 di Univesity.

Kemudian Ke tiga adalah pengembangan kelembagaan, misalnya adanya lembaga baru Agribisnis di Departemen Pertanian,

dan distribusi, red). Sedangkan implementasi dari konsep agribisnis misalnya ada suatu proyek dengan bantuan OECF yang

melakukan Peagembangan Agribisnis

khusus komoditas buah-buahan, pembentukan SPAKU (

Agribisnis Komoditi Unggulan ), SUTPA ( Sistem Tani Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis )

dan lagi program lainnya.

Apakah program-program yang ada itu sudah menganut Konsep Agribisnis Berkelanjutan ?

Secara tidak dicantumkan kata

berkelanjutan, tetapi secara implisit (pelaksanaanya, red) sudah menganut konsep-konsep berkelanjutan. Karena kalau

dalam

GBHN

kita, kan sustainable agriculture itu sudah merupakan kata-kata kunci.

pendapat Ibu, mengapa sampai terjadi kasus seperti eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan?

concern terhadap integritas pelaku-pelaku, yang kayaknya hanya memikirkan keuntungan itulah yang paling pertama yang harus dihapuskan.

Bagaimana mengatasinya ?

Sosialisasi konsep dari berkelanjutan terus digalakkan sampai level bawah. Jadi kita tidak boleh menganggap orang sekedar tahu saja, tetapi harus sapai pada menyadari bahwa merupakan kebutuhan. Kemudia sistem hukum dan perundangan kita yang harus disempurnakan.

Apakah sistem perundangan kita sudah semua ?

Secara mendasar beberapa sudah, tetapi secara teknis operasional belum Saya juga melakukan terhadap salah satu aspek perdagangan, yaitu mengenai keamanan

(3)

yang lebih spesifik lagi residu

Dari pengamatan ternyata

pokok sudah ada semua, tapi kayanya perlu ada suatu peraturan yang lengkap, misalnya tidak saja peraturaan pada produsennya saja, pedagangnya saja, terhadap konsumennya. Tetapi simpul-simpul tersentuh sehingga dapat terintegrasi.

Bagaimana dengan mutu produk agribisnis kita? agribisnis itu kita harus menghasilkan produk-produk berkualitas. Kalau produk kita tidak berkualitas maka produk kita tidak akan mampu

bersaing. Sehingga tidak akan

tercapai. Kelemahannya, kita kita tidak mempunyai standar. peningkatan mutu

perangkatnya, strategi lainnya adalah konsolidasi. siapa berwenang dalam melakukan standarisasi, kita kan punya Standarisasi Nasional, ada kantor Menpangan, di Depkes ada direktoratnya sendiri, dalam melakukannya kita sendiri-sendiri sehingga diperlukan konsolidasi.

Basic atau dasar dari dari industri kita adalah pertanian, kalau saya melihat sekali kepentingan dikorbankan ternasuk pada konversi (lahan). Selama kejadian ini tidak diikuti dengan suatu hukum yang jelas dan sangsi yang tegas bagaimana basic kita ini mau berkembang. Kadang-kadang kalau saya sudah mengatakan sekali reaksi yang menganggap saya terlalu emosional dan terhadap pertanian. kita melihat sistem itu tidak pada sektor pertanian saja tetapi kita melihat didalam sistem pembangunan nasional kita yang dianggap sebagai satu kesatuan sistem. Karena tidak pertanian dapat berdidiri

sebagai suatu sistem pembangunan tentunya harus ada dukungan dan interaksi dengan sektor-sektor lainnya.

Ibu, bagaimana pengaruh krisis moneter pada agribisnis ?

Secara pengaruh dampak moneter terhadap agribisnis lebih dibandingkan denga sektor lainnya, terutama industri yang menggunakan bahan baku

Saya telah melakukan penelitian terhadap buah- buhan lokal, khususnya mangga. Penelitian tersebut, berupa preferensi dengan target kelas menengah ke Penelitian dilakukan sebelum buah naik harganya. Dari hasil preferensi ternyata mereka lebih buah mangga dari pada buah-buahan lainnya. Artinya buah-

buahan kita sebenarnya mempunyai daya saing yang tinggi. Sehingga kalau buah-buah

harganya naik maka konsumen seharusnya akan lebih beralih ke produk buah-buahan lokal.

Jikalau buah kita mempunyai daya saing tinggi, mengapa buah tetap membanjiri

kita?

saya, kita harus memberikan sentuhan-sentuhan teknologi pada buah-buah lokal kita, misalnya ada

grading,

packaging (pengemasan) atau yang lainnya. Saya melihat bahwa pertanian rakyat merupakan sesuatu kekuatan, misalnya kita sediakan yang baik, kita beri teknologi budidaya yang baik yang dalam satu paket, penyuluhan-penyuluhan

pemberdayaan pelaku-pelaku (petani-petani, red) dalam kelembagaannya supaya dia menjadi terlibat dan merasa memiliki.

Apakah betul buah merajai di kita ?

Saya kurang setuju dengan pendapat itu. Kalau saya perhatikan buah-buahan lokal cukup

cuma persepsi kita saja yang salah. Data menunjukkan bahwa produksi lokal dengan substantif sekali perbedaannya.

Apa strategi yang hams dilakukan agar buah- buahan lokal bisa menjadi tuan negerinya sendiri ?

Memang didalam strategi pengembangan buah- buahan tropika kita, salah satu strategi yang penting adalah cinta buah tropika atau buah Indonesia Adapun strategi lainnya yang tak cukup penting meliputi mewujudkan industri buah tropika, perbaikan sistem pemasaran dan perdagangan, peningkatan swasta, peningkatan penelitian dan pengambangan, peningkatan sumberdaya manusia dan optimalisasi pemberdayaan sumberdaya.

Untuk menerjemahkan stretegi itu bentuk program apakah yang harus dilakukan khususnya oleh Kajian Buah-buahan Tropika yang ibu

?

Bentuk program yang dapat memberdayakan semua pihak yang mampu menggalang sumberdaya dan program berbagai unit, mampu mempertemukan dan mengaitkan berbagai agribisnis buah, mampu meningkatkan sektor swasta investasi di agribisnis buah-buahan.

Referensi

Dokumen terkait

Terjadinya sengketa mengenai hak cipta karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

Tingkat pengetahuan ibu hamil berdasarkan definisi kebudayaan, terutama pada pertanyaan tentang kehamilan merupakan proses alamiah sebagai kodratnya sebagai perempuan,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

Tim penjaringan dan penyaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, melaksanakan tugas terhitung sejak tanggal ditetapkannya Keputusan Kepala Desa tentang Pembentukan Tim

• Lapisan dalam (medula) mengandung bagian tubulus yang lurus, ansa Henle, vasa rekta dan duktus koligens terminal • Puncak piramid menonjol ke dalam3. disebut

Permasalah bisa diambil dari sisi siswa (misalnya latar belakang kognitif, sosial ekonomi, latarbelakang budaya dan afektif ); dari proses atau kegiatan belajar

Analisis studi gerakan dan waktu dengan Menggunakan Toyota Production System dilakukan di assembly shop, pada line Trimming 1, proses persiapan booster, karena

Usaha yang dilakukan oleh pekerja sosial untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sesuai yaitu untuk dapat memecahkan suatu permasalahan sosial dengan cara meningkatkan